• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Consultant Independent Oriflame

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Consultant Independent Oriflame"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

67 BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1.Metode Penyajian Data 4.1.1. Wawancara

4.1.1.1.Wawancara dengan Consultant Independent Oriflame

Peneliti melakukan wawancara dengan 5 orang konsultan Oriflame, 4 orang wanita dan 1 orang laki-laki, dengan umur sekitar 17-25 tahun, wawancara dilakukan di kantor Oriflame cabang Daan Mogot saat mereka datang ke acara Oriflame yang ada di Daan Mogot atau mereka sedang belanja di Oriflame Daan Mogot

Wawancara dengan Secilia Mediana, latar belakang pelajar SMA 2 disalah satu sekolah swasta, awal bergabung, karena coba bawa katalog yang dikasi cici, karena cici waktu itu jalanin Oriflame, lalu banyak order setelah ditawarin ke teman-teman sekolah dan guru, jadi buat member biar dapat tambahan penghasilan lewat untungnya, sudah 3 tahun menjalankan Oriflame, untuk saat ini posisi Secil adalah Senior Manager di Oriflame dengan penghasilan kurang lebih 3 juta per bulan, puas menjalankan Oriflame, karena waktunya saya sendiri yang menentukan, ungkap secil, mama setuju saja karena Oriflame tidak mengganggu waktu sekolah saya dan nilai saya tetap bagus semua jadi mama tidak melarang, puas jalanin Oriflame, karena dapat uang jajan yang lumayan, bisa bayar sekolah sendiri, dan bisa menikmati fasilitas hotel bintang 5 gratis tiap tahunnya dari Oriflame, rasanya senang bisa merasakan kerja keras sendiri, memang agak kendala di waktu karena masih sekolah terlebih kalau lagi ujian, harus fokus di sekolah dulu, hal yang dilakukan menceritakan peluang Oriflame ke teman-teman

(2)

sehingga mereka bisa mendapat tambahan penghasilan dan suka buat event nail art untuk memperkenalkan Oriflame lewat produknya dulu. Saya akan terus di Oriflame, karena enak, karena dapat bertemu banyak orang baru dan mendapatkan pengalaman- pengalaman yang seru dan gratis

Wawancara dengan Herdy Meliani, posisinya saat ini manager 15%, dengan penghasilan kurang lebih 1.200.000 per bulannya, latar belakang Herdy lulusan S1 STMT Trisakti jurusan manajemen transportasi udara, mantan karyawati tapi sekarang sudah full time di Oriflame, alasan bergabung pada awalnya karena ingin belajar make up, jadi bergabung jadi member Oriflame jadilah saya sebagai Consultant Oriflame, sudah jalanin Oriflame 2 tahun tapi sambil bekerja, baru-baru ini baru fokus di Oriflame setelah berhenti bekerja, pengalaman jadi konsultan Oriflame sangat menyenangkan karena adanya kebebasan waktu, jenjang kariernya beda dengan perusahaan konvensional yang lain, alasan sekarang Full time karena pengen cepat kaya, karena di Oriflame semua tergantung diri sendiri dan tindakan yang kita lakukan. Merasa puas di Oriflame, karena pelayanan, rewardingnya menginap di hotel bintang 5 gratis, puas akan produknya juga, karena semua make up, saya pakai Oriflame, akan tetap di Oriflame sampai cita-cita saya tercapai, karena Oriflame perusahaan yang kokoh, telah berdiri 44 tahun, dan rewardingnya luar biasa bagi para konsultannya yang mau mengambil peluang untuk sukses di Oriflame. Cara untuk mencapai impiannya di Oriflame, melakukan banyak hal, beauty class, menjelaskan company profile dan peluang Oriflame ke teman-teman dan orang lainnya

Wawancara dengan Suaini, latar belakang lulusan sarjana Akuntasi (SE), posisi saat ini kualifikasi Gold director dengan penghasilan sekitar 7 juta ke atas tiap bulannya,

(3)

awal bergabung karena ingin mendapatkan tambahan penghasilan saja, setelah lulus kuliah full time di Oriflame, tidak mau kerja di perusahaan konvensional lainnya karena di Oriflame menurut Suaini juga sama dengan bekerja diperusahaan konvensional lainnya, karena bisa belajar banyak hal, ada jenjang kariernya, kurang lebih sama dengan dunia kerja bisa mendapatkan banyak ilmu dan tentunya penghasilan yang ditentukan sendiri dan waktu yang fleksibel, enaknya di Oriflame, sudah 2 tahun fokus di Oriflame sejak lulus kuliah, belum puas karena masih ingin mencapai jenjang karier yang lebih tinggi lagi di Oriflame, tapi tetap bersyukur juga dengan posisi yang sekarang. Disini saya bisa belajar banyak hal, ketemu orang baru jadi melatih komunikasi juga, mengolah mental karena sukses di Oriflame gak bisa instan, ada proses perjalanan yang harus dilalui dulu, belajar sabar, belajar kepemimpinan, dan mengenal berbagai karakter di Oriflame, jadi tahu cara berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda karakter, begitu kata Suaini. Cara yang digunakan untuk bisa meraih sukses di Oriflame adalah dengan mengadakan banyak event baik facial class, beauty class, lewat acara-acara tersebut menceritakan peluang yang ada di Oriflame, Suani akan tetap berada di Oriflame, masih penasaran ingin mencapai level yang diinginkan di Oriflame dan meraih mimpi saya yang lain.

Sedikit info yang peneliti dapatkan adalah bahwa Consultant adalah orang yang menawarkan produk Oriflame langsung kepada para pelanggannya, Consultant adalah perantara Oriflame dengan para pelanggannya yang memberitahukan dan menganjurkan produk yang dibutuhkan oleh para pelanggan Oriflame, Oriflame menyebut Consultant adalah partner bisnis mereka, dan jenjang karir di Oriflame mulai dari consultant 3% dengan penghasilan Rp. 30.000,- sampai Diamond President director dengan

(4)

penghasilan 7 milyar perbulannya. Untuk fasilitas bintang 5, Oriflame berikan gratis bagi minimal manager 15%, perjalanan tour gratis ke luar negeri bagi level minimal

Gold Director dan dapat mobil Honda all new CRV bagi posisi minimal Diamond,

sampai mobil Mercedes ML350 diberikan gratis bagi Diamond President Director di Oriflame.

Wawancara dengan Aan, latar belakang Aan adalah mantan karyawati, dulu bekerja di salah satu perusahaan pemerintah selama 1 tahun, tapi sekarang sudah fulltime di Oriflame. Alasan awal Aan bergabung di Oriflame karena menyukai produk-produk Oriflame dan ingin mendapatkannya dengan harga yang lebih murah, tapi ketika membawa katalog Oriflame ke kantornya, Aan mendapatkan orderan yang sangat banyak dari rekan-rekan kerjanya sehingga dia merasa senang, itulah awal Aan memutuskan menjalani bisnis Oriflame, karena untungnya lumayan, ungkap Aan. Aan saat ini sudah 4 tahun menjalankan Oriflame, setelah peneliti tanya kepuasan menjadi

Consultant Oriflame, Aan menjawab untuk rewarding yang diberikan Oriflame seperti

menginap di hotel berbintang 5 sangat puas, tapi untuk levelnya saat ini belum puas karena menurut Aan, masih banyak impiannya yang belum terwujud. Lalu peneliti bertanya kenapa memilih Oriflame dan memutuskan untuk fulltime bukan menjalankan Oriflame sambil kerja seperti dulu, lalu Aan menjawab ingin fokus di Oriflame agar impiannya bisa segera terwujud. Opini Aan tentang Oriflame adalah perusahaan yang sistemnya jelas dan sudah terpercaya untuk dijalankan atau ditekuni karena Oriflame sudah berdiri lebih dari 40 tahun. Dan level Aan saat ini adalah senior manager di Oriflame.

(5)

Wawancara dengan Irfando, seorang remaja laki-laki yang baru lulus SMA memutuskan untuk fokus di Oriflame, alasannya bergabung karena melihat orang banyak sukses di Oriflame, jadi pengen sukses seperti Leader Oriflame lainnya. Sudah 1 tahun Irfando menjalankan Oriflame, untuk peringkatnya di Oriflame saat ini dia mengaku belum puas, karena masih mengejar target Director Seminar ke Bali 2012, agar bisa mengajak mamanya ke Bali juga. Alasan Irfando memilih Oriflame untuk meraih suksesnya karena di Oriflame ada kebebasan waktu, kebebasan finansial, kita yang menentukan sendiri kapan mau menjalankannya, dan berapa banyak uang yang ingin kita hasilkan, dan tidak ada bos yang mengatur. Karena subjek yang ini laki-laki peneliti menjadi penasaran dan menanyakan 1 hal yang lain yakni cowok jalanin Oriflame, gak takut di bilang banci, lalu Irfando menjawab karena banyak cowok juga sukses di Oriflame jadi untuk apa gengsi, lagipula saya melakukan pekerjaan yang halal, ungkapnya. Saat ini level irfando adalah Manager 12%.

4.1.1.2. Wawancara dengan para konsumen Oriflame

Wawancara dengan Para Mahasiswi dan Mahasiswa Binus University dan Untar

Peneliti melakukan wawancara kepada 3 orang mahasiswi Binus University dan 2 orang mahasiswi Untar, dengan umur target wawancara berkisar antara 17 sampai 25 tahun.Wawancara dilakukan di kampus mereka masing-masing, saat pergantian jam kuliah mereka. Berikut hasil wawancara dengan mahasiswi Binus university dan Universitas Tarumanegara Jakarta

(6)

Wawancara dengan Yeospita, anak Sipil, Untar.

Hasil wawancara dengan anak jurusan Sipil, Untar, Yeospita awal mengenal Oriflame dari temannya, yang menunjukkan katalog Oriflame, sudah tahu Oriflame sejak awal SMA,saat ini ia berumur 21 tahun, yang ia tahu Oriflame adalah produk kosmetik yang berasal dari Swedia, tapi dia tidak tahu bahwa Oriflame berbahan alami, saat ini dia memakai Olay Kosmetik, Yeospita bercerita karena kulit muka saya cenderung berjerawat, saya kerap sekali ganti-ganti produk perawatan wajah, untuk mengatasi masalah jerawat tersebut, begitu tuturnya, sampai akhirnya memakai Olay, sudah pakai setengah tahun. Yeospita bercerita bahwa, dia sangat suka melihat produk-produk Oriflame yang ada di katalognya, menurut dia harga Oriflame lumayan murah dan terjangkau, dengan harga kantong mahasiswi dan saya sempet bertanya pada dia jika pembersih wajah Olay tidak ada lagi, akankah dia mencoba produk kosmetik Oriflame, lalu katanya mungkin dia akan mencobanya, Olay sendiri menurutnya mahal tapi setelah memakai muka jadi bersih dan mulus. Dan produk Oriflame yang dia suka dan tertarik untuk beli adalah sabun dan body lotion Milk & Honey, tapi katanya tunggu diskon biar bisa hemat, dan dia beli karena memang keinginan sendiri, bukan karena mamanya yang beli baru pakai. Saran dia untuk Oriflame, katalognya menurut Yeospita entah kenapa dia lebih menyukai katalog yang dulu yah, mungkin dari segi tata letak dan katanya bentuk parfumnya lebih lucu-lucu dulu, untuk masalah Oriflame sekarang banyak di majalah, Yeospita mengaku jarang melihatnya.

(7)

Wawancara dengan Lufi, FISIP, Untar

Hasil wawancara dengan Lufi, juga hampir sama dengan Yeospita, Lufi mengenal Oriflame dari temannya, sudah tau Oriflame sejak SMA 2, saat ini Lufi berumur 21 tahun, awalnya Lufi mengenal Oriflame dari temannya berawal dari masalah kaki Lufi yang sangat kering sehingga membuat kakinya pecah-pecah, lalu temannya menawarkan Lufi untuk mencoba produk favorit temannya tersebut yakni Foot Cream Oriflame, yang mampu melembabkan kakinya yang kering, dan membuat kakinya mulus kembali, halus dan tentunya lembab, sejak saat itu Lufi mencoba produk Oriflame, rekomendasi dari teman SMAnya. Produk muka yang rutin dipakai Lufi adalah Milk

&Honey Face Cream by Oriflame, manfaatnya menurut Lufi kandungan madu dan

antioksidannya mampu menghaluskan kulit mukanya, tidak menyebabkan gatal-gatal dan cocok sekali dengan kulit Lufi, Lufi biasa order sekitar 3 bulan sekali jika cream mukanya sudah habis, terkadang beli nail color Oriflame juga jika ada diskon yang menarik di katalognya, peneliti bertanya jika Milk & Honey Oriflame yang biasa dipakai kosong atau tidak ada lagi, apa yang akan Lufi lakukan, Lufi menjawab akan mencari produk sejenis yang kandungannya mirip atau manfaatnya sama dan tetap Oriflame, Lufi mengaku tidak ada masalah juga selama penggunaan Oriflame selama ini dan Lufi cukup puas dengan produknya, kemasannya, cuma ada saran dari Lufi agar kemasannya dibuat lebih menarik dan eye catching lagi untuk produk perawatan kulit atau Skin Care dan agar Oriflame berinovasi dengan bahan yang lain juga, untuk masalah sering melihat Oriflame dimajalah Lufi mengaku baru melihat belakangan ini, untuk bulan-bulan ini, menurutnya hal itu sangat bagus karena orang lebih tahu tentang info di Oriflame ada produk apa yang sedang in dan Lufi melihat ada keterangan pemakaiannya di majalah

(8)

jadi orang jelas akan produknya, dan ketika peneliti menambahkan menyebut secara cepat 2 nama kosmetik yang ada dikepalanya, Lufi dengan cepat menjawab Oriflame dan Lux. Lalu peneliti bertanya bagusan mana dan Lufi menjawab Oriflame karena Lufi telah membuktikan lewat memakai produknya, dan ditanya mengapa Lux, Lufi mengaku suka liat iklannya di televisi, begitu katanya. Itulah hasil wawancara peneliti dengan Lufi Untar.

Wawancara dengan Imelda, Manajemen, Binus University

Dari hasil wawancara dengan Imelda didapat hasil sebagai berikut, bahwa Imelda juga tau Oriflame dari temannya, sejak SMP, saat ini Imelda berumur 22 tahun, waktu itu temannya mengajak Imelda untuk menemaninya belanja ke cabang Oriflame di Jakarta, waktu SMP, Imelda tinggal di Bogor. Dan pada saat itulah Imel mengaku tahu akan Oriflame. Awalnya Imelda hanya mencoba perawatan kuku yang ada di Oriflame yakni Vitamin Kuku dan Pensil Kuku, awal mencoba produk perawatan wajah, Imelda mengaku memakai Pigeon Baby face powder, untuk produk Oriflame yang dipakai oleh Imelda rutin dari tahun 2007-sekarang yakni masker Oriflame, Imelda mengaku sangat menyukai semua masker yang ada di Oriflame, dan sudah mencoba semua jenisnya yang ada di Oriflame, semua cocok, tidak ada gatal-gatal dan iritasi seperti ketika Imelda mencoba produk lainnya di luaran, hasilnya pun Imelda mengaku sangat merasakan, kulit jadi halus, kenyal dan terasa kencang. Imel mengaku belum ada masalah dan puas selama ini telah memakai Oriflame karena hasilnya sesuai dengan yang Imelda inginkan pada kulit mukanya, Imelda mengaku mengorder sekitar 3-4 bulan sekali, terlebih jika maskernya habis, Imelda mengaku suka Oriflame karena diskon yang ditawarkan sangat menarik, selain itu untuk make up andalan Imelda, eyeliner stylo Oriflame yang jadi

(9)

jagoan make up andalan Imelda saat hendak pergi, Imelda mengaku puas juga akan

eyelinernya, karena mudah dibersihkan setelah pemakaian, Body Cream juga beli

Oriflame, tapi tunggu diskon, ngaku imelda, untuk masker Oriflame, Imel mengaku akan langsung order selalu setiap habis walaupun tidak ada diskon pada waktu itu, butuh banget sih, katanya, tidak apa-apa agak mahal kalo gak diskon, yang penting kan manfaatnya, begitu jawab Imel. Pada saat saya menyuruh Imelda menyebutkan secara cepat 2 kosmetik, Oriflame dan Maybelline yang disebutkan, waktu peneliti bertanya bagusan mana, Imelda mengaku bagusan Oriflame karena pernah mencoba Maybelline

compact powder tapi jerawatan dan tidak cocok, untuk bedak Oriflame, Imel mengaku

lebih tahan lama dan tidak membuat jerawatan. Sejauh ini sih Imelda mengaku puas, yang dia tahu tentang Oriflame, menurut Imelda Oriflame bagus, tanpa iklan di TV, hanya katalog dari mulut ke mulut bisa dikenal banyak orang, selalu ada diskon yang menarik tiap bulannya dan New Product hampir tiap bulan yang Imelda kagum, selalu ada inovasi baru tiap bulannya. Saran Imelda buat Oriflame, perbanyak diskonnya dan buat paket-paket Lebaran, Natalan dan Valentine tidak hanya di bulan Lebaran, Natal dan Valentine saja, tapi tidak ada itu juga buatkan paket produknya tiap bulan. Dan tolong untuk produk-produk Oriflame lama yang masi bisa di order untuk dimasukkan di dalam katalog jadi kami para pelanggan Oriflame dapat tahu bahwa produk tersebut masih ada dan bisa kami order. Itulah ringkasan wawancara saya dengan Imelda, anak manajemen Binus University.

Wawancara dengan Devita, jurusan Markom Binus University

Devita, 22 tahun, awalnya mengenal Oriflame dari temannya di saat ia SMA, tapi karena Devita masih remaja, dia takut mencoba produk Oriflame, takut tidak cocok.

(10)

Awal mencoba produk untuk wajah Devita memakai Hazeline karena sudah turun temurun dari mama jawabnya dan Pigeon Baby Talc karena cici pakai itu. Tapi untuk saat ini Devita memakai Garnier dan Oriflame, Garnier untuk cuci mukanya, dan Oriflame sebagai pelembab, dan perawatan scrub maskernya. Devita merasa puas dengan Garnier karena membuat mukanya terasa bersih dan tidak berminyak, Devita sudah memakai Garnier selama 2 tahun, dan Oriflame sudah 3 tahun, untuk Optimal White pelembab Oriflame, Devita mengaku puas karena hasilnya Devita rasakan, kulit jadi lebih cerah, gak kusam warna kulitnya selama pemakaian Oriflame seri Optimal White. Awalnya mencoba produk Oriflame dari seri color make up, ada beberapa teman bilang bagus untuk eyelinernya jadi Devita mulai mencobanya.

Devita juga pernah mengikuti make up class yang diadakan Oriflame, karena merasa cocok, Devita mulai beralih ke skin care Oriflame, pelembab dan scrub masker Oriflame, bedak. Karena merasa puas dan memang pakai produknya maka Devita memutuskan buat kartu member Oriflame sehingga bisa membeli produknya lebih murah. Untuk masalah order, Devita mengaku tentative, tergantung, kalau produk biasanya habis biasanya tidak menunggu diskon atau promo tertentu langsung beli, tapi kalau ada promo untuk make up lainnya kalau memang suka akan warna, Devita membelinya. Selama ini tidak ada masalah dengan produk Oriflame dan sejauh ini puas akan hasilnya. Waktu ditanya sebutkan produk kosmetik secara cepat, devita menjawab Oriflame dan Revlon, sewaktu ditanya bagusan mana Devita memilih Oriflame karena produknya berbahan alami jadi tidak menimbulkan efek seperti jerawatan dan gatal-gatal, Revlon sendiri Devita mengaku memakai eyeshadownya tapi menurut Devita bahannya agak lebih berat dan tidak seringan Oriflame kandungannya. Devita mengaku

(11)

akan terus memakai Oriflame karena sudah cocok dan selama kualitas yang dirasakan dan diinginkan untuk membuat wajahnya lebih cerah tercapai. Sarannya untuk Oriflame adalah untuk wewangiannya atau fragrance kalo bisa dibuat dikatalog yang bisa digosok, karena harganya lumayan mahal, agar bisa tau wanginya dan tidak salah membeli wangi yang sesuai.

Wawancara dengan Nindi, jurusan Akuntansi Binus University

Nindi, 22 tahun, awalnya mengenal Oriflame karena temannya banyak yang memperlihatkan katalog Oriflame, sudah tahu sejak SMA mengenai Oriflame, awal mencoba juga ketika SMA, pengen coba saja perawatan buat bibir kering, karena bibir Nindi suka pecah-pecah, jadi mencoba Tender Care dan Lip Balm Oriflame, kalau awal mencoba produk kosmetik Nindi mengaku memakai Pigeon baby, sejauh ini puas dengan produk Oriflame, karena sesuai kebutuhannya untuk kulit kering dan mampu melembabkan, bahkan bibir Nindi menjadi tidak pecah-pecah lagi, Nindi mengaku 2 bulan sekali membeli produk Oriflame Tender Care, dan kalau diskon Tender Care, Nindi mengaku bisa membeli sampai 3-5 buah, mumpung lebih murah dan terpakai juga katanya. Kalau nantinya tender care tidak ada, Nindi mengaku akan tetap mencoba produk untuk kulit kering lainnya yang dikeluarkan Oriflame, karena sudah merasakan manfaatnya, pendapat Nindi mengenai Oriflame bahwa Oriflame bagus produknya, tapi tidak terlalu suka make up Oriflame tapi lebih ke perawatan kulitnya.

Pada saat Brand Calling Nindi menjawab Oriflame dan Mac, pada saat di tanya lebih suka yang mana, Nindi menjawab Oriflame saya sangat suka dengan perawatan kulitnya karena mampu menutrisi kulit kering Nindi, untuk make up Nindi memakai

(12)

Mac karena terbukti tahan lama, saya tidak bisa memilih, ungkapnya. Untuk penawaran Oriflame lainnya, Nindi mengaku tergantung penawaran dan diskonnya, jika menarik baru dia akan membelinya, waktu ditanya promosi seperti apa yang disukai Nindi menjawab super sale yang diskonnya hampir 70%, dan saat di tanya tentang katalog Oriflame yang sekarang menurut Nindi lebih bagus dan elegan, itulah hasil wawancara dengan Nindi, karena dia mendadak ada urusan tiba-tiba.

4.2. Pengolahan Data

Wawancara saya dengan para consultant Oriflame karena mereka termasuk para pelanggan Oriflame, tidak semua dari Consultant atau member Oriflame tersebut menjalankan bisnis Oriflame, sebagian banyak hanyalah konsumen yang memakai produk Oriflame, tujuan mereka menjadi member hanya ingin bisa membeli produk kecantikan mereka dengan harga lebih murah.

Dari hasil wawancara saya dengan para consultant Oriflame dapat disimpulkan bahwa mereka berasal dari berbagai macam yakni ibu-ibu, pelajar, mahasiswi, pekerja tapi target wawancara saya adalah Consultant umur 17 tahun sampai 25 tahun sama seperti target kuesioner saya. Alasan mereka bergabung berbagai macam tapi kebanyakan karena coba-coba dan suka produk atau hal yang berhubungan dengan kecantikan, yang akhirnya karena keuntungan yang bisa mereka dapatkan, mereka memutuskan untuk menjalani bisnisnya, ada juga karena ingin belajar make up seperti Herdi yang akhirnya juga tertarik karena jenjang karier yang ditawarkan oleh Oriflame dan keuntungan jika mereka serius menjadi Consultant Oriflame, ada juga memang yang benar-benar mau menambah penghasilan dan benar-benar serius sejak awal bergabung seperti Suaini dan Irfando.

(13)

Alasan mereka memilih Oriflame untuk meraih berbagai macam impian mereka dan ingin sukses lebih cepat ketimbang bekerja di perusahaan konvensional, adalah karena adanya kebabasan waktu, kebebasan finansial, mereka dapat menjadi bos mereka sendiri, mereka mengaku puas akan rewarding Oriflame umumnya tetapi belum puas akan penghasilan yang mereka capai, karena mereka masih ingin lebih lagi dan dari semua yang diwawancara merasakan manfaat yang sangat banyak sejak bergabung yakni mendapat banyak teman dan pengalaman baru, pengembangan kepribadian dan mental, dan mereka mengungkapkan akan terus menjalani Oriflame sampai impian mereka tercapai atau sampai mereka bisa mencapai jenjang karier yang mereka inginkan di Oriflame dan pendapat mereka tentang Oriflame adalah perusahaan yang sudah kokoh karena sudah 44 tahun yang memiliki jenjang karier dan sistem yang jelas, dan punya jenjang karier yang memungkinkan mereka lebih cepat meraih impiannya di Oriflame karena semua tergantung diri mereka sendiri, ungkap mereka, walaupun jawaban mereka beda-beda, tapi dapat disimpulkan intinya sama, dan saat wawancara mereka terlihat sangat antusias dan bersemangat, terutama saat membicarakan impian mereka.

Kebanyakan dari mereka meraih sukses dengan cara yang sama yakni menawarkan peluang Oriflame kepada teman-teman mereka juga melalui beauty class dan acara-acara yang menjelaskan mengenai peluang Oriflame. Umumnya mereka sudah menjadi Consultant Oriflame berkisar dari 1 tahun sampai 4 tahun, dan mereka mengatakan akan terus di Oriflame sampai impian mereka tercapai. Itulah hasil wawancara saya dengan 5 orang Consultant Oriflame yang saya temui di Oriflame cabang Daan Mogot ketika mereka sedang datang ke Oriflame atau menunggu acara dimulai.

(14)

Dari hasil wawancara saya dengan para mahasiswi Binus University dan Universitas Tarumanegara dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari mereka memang mengenal Oriflame dari temannya, dan awalnya mereka memakai produk Oriflame karena coba-coba, tapi bukan sembarang coba-coba tapi karena mereka butuh seperti diungkap oleh Lufi yang merasa butuh akan produk kaki Oriflame, ada yang karena butuh perawatan kuku lalu mencoba Oriflame seperi Imelda. Umumnya mereka tahu Oriflame sudah sejak mereka SMA yakni sekitar 3-7 tahun lalu. Dan dari kebanyakan mereka yang telah mencoba produknya merasa puas dan selalu membeli produk yang mereka pakai lagi sekitar 3 bulan sekali jika produk yang mereka pakai sudah habis.

Mereka umumnya menjawab akan selalu membeli produk yang biasa mereka pakai dalam jumlah yang banyak ketika ada diskon atau promo dalam katalog Oriflame, buat stock, ungkap mereka, dan terkadang mencoba produk Oriflame yang lain, di luar yang biasa mereka pakai jika ada promo yang menarik perhatian mereka, mereka mengaku puas terbukti dengan selalu adanya pengulangan order akan produk yang biasa mereka pakai, ada yang kagum juga dengan Oriflame karena selalu ada produk baru dan bisa berinovasi tiap bulan seperti ungkap Imelda, dan seperti Devita karena sering membeli produk Oriflame dan selalu pakai karena puas akan hasilnya, karena kepuasannya memutuskan untuk menjadi member Oriflame jadi bisa pakai lebih murah, ungkap Devita, umumnya mereka menginginkan produk yang diskon untuk promosinya, dan ada yang menginginkan paket produk bukan hanya di Bulan Februari saat Valentine day atau Natal saja, melainkan ada promo paket diluar hari besar tersebut, dari brand

calling yang dilakukan peneliti juga dapat disimpulkan mereka merasa produk Oriflame

(15)

Saran mereka buat Oriflame bermacam-macam mulai dari kemasan yang menarik, fokus ke produk kecantikan bukan aksesoris wanita seperti tas, jam, seperti yang di ungkapkan Devita, dan kebanyakan ingin diskon dan paket promo yang menarik seperti Natal, Tahun Baru, juga produk yang lama juga ditampilkan di katalog agar mereka mengetahui produk tersebut masih ada atau tidak.

4.3. Pembahasan Penelitian

Saat ini konsumen memilih produk dan perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan kreativitas, komunitas, dan idealisme. Perusahaan-perusahaan terkemuka menyadari bahwa mereka harus menargetkan konsumen yang sangat sadar teknologi ini. Untuk itu, pemasaran dengan cara lama tidak lagi tepat. Perusahaan harus menciptakan produk, jasa, dan budaya perusahaan yang dapat menginspirasi, melingkupi serta merefleksikan nilai-nilai pelanggan mereka.

Pada saat inilah peran dan strategi Public Relations sangat diperlukan dalam membentuk brand image di mata masyarakat yang positif dan dapat mewakili nilai-nilai mereka. Stategi Public Relations dapat dilakukan lewat berbagai macam cara pada saat ini, bisa lewat promosi, event, kampanye, dan Corporate Social Responsibility perusahaan mereka. Karena cara promosi yang dilakukan oleh pihak perusahaan ikut menentukan brand image yang nantinya tercipta dimata konsumen.

Seperti dalam bab2 dalam Jurnal yang berjudul “Perpustakaan dalam Perspektif

Public Relation” menerangkan mengenai public relations yang didefinisikan sebagai

metode komunikasi yang bertujuan menciptakan saling pengertian dan kerjasama diantara semua publik yang berkepentingan guna memperoleh keuntungan dan kepuasan

(16)

bersama. Sebagai salah satu metode komunikasi, Public Relations mempunyai ciri yang khas yaitu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan publik, baik publik internal maupun eksternal. (Maksum, 2009:32).

Dalam hal ini komunikasi pihak Oriflame dengan publik eksternalnya yakni para konsultannya terlihat dalam setiap LC meeting yang diadakan Oriflame tiap bulannya untuk memberikan informasi mengenai produk terbaru Oriflame, dan memberitahukan manfaat sehingga konsultan bisa merasakan kepuasan dalam penggunaan produknya secara maksimal. Pihak Oriflame juga bisa menjaga hubungan baik dengan para pelanggannya lewat website Oriflame dimana siapa saja boleh bertanya secara on line mengenai Oriflame, jika ingin bertatap muka menyampaikan keluhan bisa lewat layanan Customer Care Oriflame yang ada di tiap kantor cabang guna memuaskan kebutuhan akan informasi para pelanggannya, sekaligus menangani keluhan dan saran mereka sehingga jika setiap keluhan konsumen bisa ditangani dengan baik, dan komunikasi yang terjadi lancar tidak akan mempengaruhi sikap pelanggan Oriflame, mereka tetap puas dan image atau sikap yang terbentuk dari mereka akan tetap baik.

Seperti dalam bab 2 juga dibahas mengenai tujuan dari Public Relation itu sendiri. Public Relations haruslah dapat mengetahui, mengerti, dan mengatasi Public

opinion yang aktif itu, sehingga citra organisasi tidak terganggu. Terhadap public

opinion yang latent pun, Public Relations dapat mengetahui, mengerti, dan

mengantisipasi, sehingga public opinion itu tidak akan menggoyahkan keberadaan dan program, serta kegiatan-kegiatan organisasi, Public opinion itu harus dibentuk menjadi

(17)

favourable public opinion atau citra (image) positif di mata masyarakat.(Soenarko Setyodarmodjo, Cetakan kedua, Oktober 2003).

Dalam hal ini penanganan Oriflame cukup baik, dengan komunikasi yang rutin lewat LC Meeting yang diadakan Oriflame bagi para konsultannya setiap awal bulan, seperti saya telah sebutkan diatas juga mereka bukan hanya tahu mengenai informasi, jika ada informasi yang salah atau mengganggu mereka, saat LC Meetinglah mereka dapat konfirmasi langsung dengan pihak manajemen Oriflame. Jika mereka ada keluhan lainnya bisa disampaikan lewat on line ke website Oriflame atau jika mereka sempat bisa menemui para Customer Care Oriflame di tiap cabang guna mendapatkan penjelasan mengenai hal yang mereka butuhkan. Disini setiap hal akan mereka jawab, kalau mengenai keluhan kecantikan mereka bisa menemui para beauty Trainer guna mendapatkan penjelasan masalah kecantikan mereka yang umumnya seputar jerawat, komedo, penuaan yakni keriput dan mereka akan dapat jawaban secara langsung.

Strategi PR yang dilakukan oleh pihak Oriflame sangat banyak, salah satunya lewat promosi-promosinya dikatalog Oriflame di tiap bulannya yang hampir selalu sale, setelah peneliti perhatikan diskon atau sale selalu ada dihalaman depan, tengah dan belakangan, dimana ini merupakan salah satu ide yang kreatif juga, karena konsumen terkadang mungkin karena keterbatasan waktu hanya melihat halaman depan katalog, tengah dan belakang, dan semuanya dipastikan diskon semua untuk halaman yang saya sebutkan, langkah promosi lainnya seperti membeli produk Dare To Be very me cliklit

eyeliner atau mascara pilih warna sesukamu, beli 2 macam entah mascara saja atau

eyeliner atau keduanya maka konsumen akan mendapatkan connector atau

(18)

tiap bulannya dimana setiap Oriflame mengeluarkan parfum baru seperti Enigma Dare

To Dream dibulan Mei, maka di tiap katalog hanya dengan menggosoknya saja,

pelanggan setia Oriflame langsung dapat mencium wanginya, banyak promo lainnya seperti mendapatkan hadiah gratis jika pembelanjaan tertentu, berbeda-beda promosinya di tiap bulannya, atau beli parfum Eclat Woman gratis body spray Eclat seharga Rp.49.000,- yang bisa dilihat promonya dikatalog Mei 2011, atau beli 1 gratis 1. Contoh promosinya bisa dilihat dibawah ini.

(19)

Gambar 4.3.Pembahasan Data (Promosi Oriflame)

Seperti terlihat di bab 2, menurut uses and gratification theory, McQuail dan rekan (1972) mengemukakan 4 alasan mengapa audiens menggunakan media. Kalau dalam penelitian ini bisa dilihat alasan mengapa konsumen memilih Oriflame, sesuai dengan alasan ke empat dalam Uses and gratification theory yang menyebutkan bahwa “Yang keempat dan terakhir alasan audiens menggunakan media adalah untuk pengawasan

(surveillance) yaitu informasi mengenai bagaimana media membantu individu mencapai

sesuatu.” Jadi bisa dibilang dalam hal ini alasan konsumen memilih Oriflame dan menyukai promosinya adalah karena manfaat produk Oriflame dapat membantu konsumen mencapai sesuatu yakni misalnya tampil cantik atau terlihat lebih putih, atau bisa dikatakan informasi kecantikan yang diberikan Oriflame lewat katalognya mampu membuat konsumen agar tampil lebih menarik.

(20)

Strategi promosi seperti diskon terhadap produknya, yang dilakukan oleh pihak Oriflame dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen, karena konsumen dapat menghemat uangnya ketika membeli barang diskon dan mendapatkan manfaat akan produknya. Teori kegunaan dan kepuasan bisa dilihat dalam cara promosi Oriflame, para pelanggan setia Oriflame dapat membeli produk yang diinginkannya dengan menghemat uangnya karena diskon yang ada di katalog dan puas akan hadiah tambahannya, sehingga mereka memiliki motivasi bahkan langsung membeli produk favoritnya di Oriflame, mumpung persediannya masih ada dan plus dapat hadiah pula untuk katalog tertentu atau promo tertentu.

Promosi Oriflame sangat bermanfaat dan berhasil bisa dilihat dari wawancara dengan konsumen Oriflame seperti Imelda, Devita dan lainnya yang mengatakan mereka akan membeli dalam jumlah yang banyak jika ada promosi terhadap produk yang biasa mereka pakai tiap bulannya, itu adalah bukti bahwa promosi yang dilakukan Oriflame mampu memotivasi konsumen untuk segera membeli produk Oriflame.

Kaitan promosi terhadap brand Oriflame sendiri terlihat dalam pernyataan Rumambi yang mengatakan bahwa “ Membangun merek mirip dengan upaya kita membangun nama baik dan kepercayaan. Tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan dari konsumen yang kecewa atau tidak puas dengan merek yang kita tawarkan, apalagi kompetisi membuat konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk atau merek. Setiap merek atau brand perlu mendapat perhatian serius dan intens untuk memastikan bahwa strategi mereka tepat adanya dan fokus” (Rumambi L. Julivan, 2009:20)

(21)

Jadi Oriflame juga berusaha dan berhati-hati dalam membuat promosinya agar setiap konsumen puas dan tidak merusak brand yang telah mereka bangun, promosi selalu dibuat berbeda tidak hanya diskon, paket produk, hal itu adalah upaya Oriflame agar membuat konsumen puas dan bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang berbeda-beda akan promosi yang diinginkannya pada perusahaan kosmetik. Dalam hal ini terlihat jelas bahwa teori kegunaan dan kepuasan sangat diperhatikan, Oriflame selalu berinovasi dengan mengeluarkan produk-produk baru setiap bulannya dan diskon terhadap produk barunya untuk dapat memberikan manfaat yang diinginkan oleh konsumen yang beragam ini dan memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam saat ini, sehingga nantinya mereka akan puas terhadap produk yang ada di Oriflame yang nantinya berujung pada peningkatan brand image Oriflame itu sendiri.

Langkah strategi public relations lainnya yang ditempuh oleh Oriflame guna menciptakan brand yang positif di mata masyarakat terlihat juga lewat Corporate Social

Responsibilty yang dibuat Oriflame. Tanggung jawab sosial sangat penting untuk

dilakukan oleh perusahaan multinasional sekelas Oriflame karena seperti pernyataan Rumambi yang mengatakan bahwa “bagaimana produk bisa dipandang sebagai produk yang peduli akan konsumen apabila produk tersebut tidak melakukan aktivitas ‘kepedulian’ yang memperlihatkan bentuk nyata dari perhatian mereka ini?” (Rumambi, 2009:29). Pihak Oriflame sangat peka akan hal ini sehingga membuat kampanye

corporate social resposibility dalam promonya yang mengajak masyarakat ikut

(22)

Pada katalog bulan Desember 2010, dihalaman tengah katalog, Oriflame mengajak para pelanggan setianya untuk ikut dalam kegiatan amalnya dan buat perubahan sekarang. Berikut kutipannya yang saya ambil dari katalog Desember 2010, “Dukung kegiatan ini dan buat perubahan sekarang. Kami ingin mewujudkan impian anak-anak Indonesia dengan gelang amal ini. Sebesar Rp.20.000,- dari hasil penjualan setiap gelang, akan diberikan langsung kepada Panti Roslin untuk pendidikan anak-anak yang kurang mampu. Setiap Anda membeli gelang ini, maka Anda akan memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia untuk mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan dan mewujudkan impian mereka. Bergabunglah dan dukung kegiatan amal ini untuk masa depan anak-anak Indonesia.”

Gambar 4.3.Pembahasan Data (CSR Oriflame)

Gelang yang dijual Oriflame adalah Oriflame Foundation Bracelet yakni gelang unik berwarna krem dilengkapi aksesoris perak dengan logo Oriflame Foundation.

(23)

Gelang ini dipersembahkan untuk membantu anak-anak yang membutuhkan dan gelang ini dijual dengan harga RP.89.000,-.

Gambar 4.3.Pembahasan Data (CSR Oriflame)

Tentunya kegiatan Corporate Social Responsibilty dalam promonya dapat memberitahukan masyarakat dan meningkatkan image Oriflame, karena lewat CSR yang dilakukan pihak Oriflame, masyarakat jadi melihat Oriflame bukan hanya perusahaan besar yang mencari keuntungan semata, tapi sangat peduli terhadap anak-anak yang membutuhkan, karena menurut Oriflame masa depan yang lebih baik nantinya akan bisa diwujudkan jika generasi muda terutama anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga mereka nantinya dapat ikut membuat perubahan terhadap bangsa dan negara ini.

Dari teori kegunaan dan manfaat, lewat CSR yang mengajak para pelanggan untuk ikut peduli terhadap sesama, dapat memberikan kepuasan yang ketiga mengapa

(24)

konsumen memilih Oriflame, mungkin tujuannya seperti terdapat dalam asumsi dasar teori Uses and Gratifications yang mengatakan bahwa Konsumen aktif dan berorientasi pada tujuan ketika memilih suatu perusahaan kosmetik, disitu mengungkapkan bahwa alasan mengapa konsumen menggunakan Oriflame, alasan ketiga adalah alasan orang menggunakan media adalah sebagai identitas personal yakni sebagai cara untuk memperkuat nilai-nilai individu. Kalau diartikan dalam penelitian ini bisa dilihat maksud dari alasan ketiga adalah alasan konsumen memilih dan menggunakan Oriflame adalah sebagai identitas personal mereka, yakni dengan cara memperkuat nilai-nilai individu, nilai yang ingin diperkuat adalah nilai peduli dengan seksama dengan membeli gelang tersebut dan memakainya, tentunya masyarakat juga mengetahui bahwa orang tersebut ikut mendukung gerakan kepedulian Oriflame dan dapat meningkatkan image pribadi orang tersebut juga dan tentunya image Oriflame juga meningkat, karena konsumen yang membeli gelang tersebut ikut bangga karena telah terlibat dalam membantu pendidikan anak-anak dan memperkuat nilai pribadi mereka juga dimata yang lainnya.

Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (special event) dalam Humas merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian media pers dan publik terhadap perusahaan atau produk tertentu yang akan ditampilkan dalam acara tersebut.

Dilain hal, kegiatan special event dari Humas/PR tersebut diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak lain yang terlibat atau terkait untuk berperan serta dalam suatu kesempatan pada acara khusus PR, baik untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), pengenalan (awareness), maupun upaya pemenuhan selera (pleasure), dan menarik simpati atau empati. Sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah

(25)

pihak yang akhirnya dapat menciptakan citra (image) positif dari masyarakat atau publik sebagai target sasarannya.(Rosady Ruslan, 2010;231)

Pengertian special event menurut kalangan pakar komunikasi / PR dikutip dari Macnamara (1996:154), yaitu antara lain yang dihimpun oleh berbagai sumber sebagai berikut :

“A special events is an event of which usually produce to gain favourable attention in media for your client, your company, or your product. It may also be designed to convey a spesific message about your company: for example the fact of your company provides equal employment opportunity , is a good place to work, is a sociality responsible corporate citizen, is good neighbour, is interested in progress for woman, manufactures fine products, or is as substantial taxprayer in community. A special event might also be product launch or a product publicity event”

“Spesial event adalah sebuah event yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian pada media untuk klien, perusahaan atau produk anda. Event tersebut juga dapat di disain untuk mentransferkan pesan spesifik tentang produk anda contohnya, fakta yang menunjukkan bahwa perusahaan anda memberikan kesempatan yang sama kepada semua pekerja, perusahaan tersebut merupakan tempat yang tepat untuk bekerja, bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial, merupakan tetangga yang baik, memberikan tempat kepada kemajuan wanita, memproduksi produk berkualitas nomor satu atau perusahaan tersebut merupakan pembayar pajak yanng patuh. Sebuah special

(26)

Strategi Oriflame yang sering dilakukan selain promosi dan CSR adalah lewat

event-event yang diadakan, seperti event launching produk Dare To Be yakni produk khusus

untuk kalangan anak muda yang penuh ekspresi, energi, kebebasan dan unik. Didukung oleh publikasinya lewat billboard yang dipajang di Senayan, Trax Fm Radio dimana akan ada quiz yang mengangkat tema Dare To Be a Broadcaster yang dikaitkan tentunya dengan produk Oriflame Dare To Be, acara launching produk Dare To Be akan diadakan di Gandaria City pada hari rabu, 6 april 2011 sampai minggu 10 april 2011, dalam acara ini Oriflame akan memperkenalkan produk Dare To Be, dan setiap orang yang datang dapat mencoba di make over dengan produk Dare To Be untuk dapat langsung merasakan khasiat produknya, didukung juga dengan Dare To Be activities dengan adanya booth karaoke dengan tulisan Dare To Be a Superstar, karena setiap yang masuk ke booth ini, yang terbaik akan dikirimkan ke youtube hasil karaokenya mereka, lalu ada juga konsultasi kecantikan dan perawatan kulit oleh beauty specialist Oriflame, ada dance revolution juga dan Nintendo Wii, bagi yang ingin mencoba tantangan Dare To Be.

Tidak lupa untuk mendukung generasi muda yang enerjik, unik, dan penuh ekspresi, ada booth photo dan hasilnya bisa langsung diambil hari itu juga. Ada juga lomba menghias boneka babes Oriflame sesuai karakter dan kepribadian kita para anak muda. Publikasi untuk acara ini selain lewat billboard, flyer ke sekolah-sekolah, dan kampus, kerjasama dengan Trax Fm Radio, lewat social media juga ada lewat twitter Fitri Tropika, Desta dan Shirin sungkar yang akan membahas mengenai Dare To Be dari jem 10 pagi – 10 malam setiap harinya. Selain itu Oriflame juga bekerjasama dengan para blogger yang sering di kunjungi oleh masyarakat komunitas on line, yang sering

(27)

membahas tentang fashion dan kecantikan, mereka juga akan membahas Dare To Be by Oriflame. Untuk memeriahkan acara Dare To Be, Oriflame juga mengundang Endah N Rhesa pada 8 April, Vidi Aldiano pada 9 April, dan ditutup dengan aksi RAN pada 10 Aprilnya, tentunya di Gandaria City. Acara launching Dare To Be ini akan berlangsung selama jam operasional mal, dan setiap pengunjung free alias gratis jika ingin ikut ke acara Dare To Be by Oriflame ini. Ini adalah langkah PR Oriflame untuk memperkenalkan Oriflame kepada masyarakat Oriflame dan menunjukkan image Oriflame bagi masyarakat yang belum tahu.

Publikasinya juga dilakukan lewat berbagai media seperti Cita Cinta, Sister April, dan produk-produk Dare To Be akan ada di majalah Sister, Femalle, Cosmopolitan, Gadis, go Girl dan media lainnya. Data mengenai produk Dare To Be dan acara lauching

Dare To Be yang ada di majalah akan saya lampirkan di lampiran saya.

Masyarakat akan mendapatkan kegunaan dari acara launching tersebut karena selain gratis, masyarakat yang datang akan mendapatkan kegunaan dengan mengetahui tips-tips kecantikan terkini dari pakarnya, mencoba make over dengan produk Oriflame, dan mendapat hiburann dari artis Vidi, RAN dan Endah Rhesa, mencoba activities Dare TO BE yang akan membuat mereka para pengunjung menjadi anak muda “Dare To Be” seperti produk Oriflame.

Cara PR Oriflame yang memadukan event, publikasi dan kampanye PR bertemakan “Celebration Of Youth di Gandaria City” pada launching produk Dare Tobe by Oriflame merupakan ajang yang sangat menarik. Hal diatas merupakan penawaran yang sangat menarik untuk memanjakan konsumen Oriflame maupun masyarakat yang belum

(28)

mengenal Oriflame. Karena proses yang membuat konsumen menjadi loyal tidak semudah hanya dengan menurunkan harga atau membuat iklan yang bagus. Semuanya harus berbicara dalam satu suara dan terlihat dalam satu aktivitas yang sama seperti acara launching produk Dare To Be diatas.

Dalam teori kegunaan dan kepuasan, contoh event diatas mampu mencapai 3 fungsi atau manfaat yang biasanya ingin dirasakan setiap orang pada umumnya, dari teori kegunaan dan kepuasan, mengapa teori tersebut sangat berguna karena dengan mengetahui manfaat yang ingin didapatkan konsumen maka dengan sendirinya dapat membuat program yang dapat memuaskan mereka yang berujung pada image yang baik terhadap perusahaan nantinya. Orang yang datang kesini bisa mendapatkan fungsi yakni

(surveillance) atau bisa mendapatkan informasi mengenai apa itu Oriflame atau bisa

bertanya seputar masalah kecantikan dan bagaimana solusinya dengan pakar kecantikan atau Beauty trainer Oriflame yang siap memeberitahukan dan menjawab semua masalah yang sering dihadapi masyarakat dalam tampil menarik, seperti jerawat, komedo, keriput, yang tentunya tidak diinginkan oleh semua kaum venus di dunia ini.

Fungsi yang lainnya adalah fungsi hiburan dimana masyarakat yang datang dapat menghibur dirinya lewat berbagai aktivitas dare to be sehingga mereka bisa keluar dari rutinitas mereka sehari-hari dan pelepasan atau kesegaran sejenak lewat mampir dalam acara tersebut. Hal itu dapat tercapai juga karena selain bisa dihibur oleh Vidi, Ran dan Endah Rhesa juga bisa melepas penat lewat karaoke, foto, atau bermain games dalam dare tobe activities.

(29)

Fungsi yang terakhir yakni Sosialisasi dimana yang datang dapat bertemu dengan teman-teman baru, mendapatkan pengalaman baru juga berbagi pengalaman dan menjadi bahan obrolan mereka dengan teman sebaya mereka. Dalam uses and

gratification theory disebutkan juga “Ketika dugaan mereka berkembang atau kepuasan

meningkat dengan sendirinya”, tingkat frekuensi membeli mereka juga akan meningkat terhadap Oriflame. Jadi uses dan gratifications theory sangat berguna dan tepat nantinya dalam membentuk image Oriflame nantinya. Karena kalau konsumen puas akan event yang dibuat Oriflame, dengan sendirinya image yang terbentuk akan perusahaan Oriflame dalam benaknya juga meningkat, karena mereka sudah merasakan kepuasan dengan datang di event tersebut.

Kepuasan yang mereka rasakan nantinya juga dapat mereka ceritakan kepada teman sebaya mereka atau testimoni acara Oriflame yang nantinya akan memicu teman-temannya sehingga berinisiatif untuk datang ke acara Oriflame lainnya lagi.

Hal ini terlihat juga dengan observasi yang dilakukan peneliti pada saat datang ke

event, peneliti bertanya kepada beberapa yang datang, sudah tau Oriflame, bagaimana

dengan acaranya, dari hasil tersebut peneliti dapat menyimpulkan lewat perilaku mereka, ucapan yang buru-buru, melihat mereka sangat menikmati waktu dalam acar itu, mereka merasa puas dan terhibur lewat aksi panggung para artis yang diundang Oriflame, walaupun mengantri dalam hal make over, mereka tetap antusias dan menikmati, untuk dapat dirubah menjadi lebih cantik lewat produk dare to be, mereka menikmati menunggu antrian make over dengan foto-foto, ikut bernyanyi dengan lirik lagu yang dinyanyikan Vidi atau bermain games dare to be dulu, itu yang peneliti lihat selama observasi disaat event dengan memperhatikan setiap perilaku yang dilakukan

(30)

pengunjung. Acara launching tersebut juga terbilang sukses dan berhasil karena acara tersebut mampu membuat Oriflame menerima penghargaan. Penghargaan yang didapatkan Oriflame pada acara launching produk Dare To Be, membuat Oriflame mendapatkan brand yakni “Indonesia Most favorite Youth Brand 2011” hal ini membuktikan event oriflame yang dikemas sebegitu kreatif sehingga mempunyai nilai lebih dan mendapatkan brand adalah bukti prestasi Image Oriflame yang sudah diakui dimata masyarakat dan Oriflame mampu mempertahankan dan meningkatkan brand

imagenya di ke depannya. Dibawah ini akan saya lampirkan penghargaannya.

Gambar

Gambar 4.3.Pembahasan Data (Promosi Oriflame)
Gambar 4.3.Pembahasan Data (Promosi Oriflame)
Gambar 4.3.Pembahasan Data (CSR Oriflame)
Gambar 4.3.Pembahasan Data (CSR Oriflame)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan kajian penelitian di bidang yang sama maka dapat menambah variabel independen maupun variabel dependen yang

Dari rangkaian pembelajaran kooperatif Mood-CURDER dengan pendekatan Quantum Learning terdapat langkah-langkah yang mendukung pada peningkatan kemampuan komunikasi

Untuk mengetahui apakah seseorang sedang hamil bayi kembar atau tidak yaitu dengan cara melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, biasanya cara yang paling akurat

output yang diperoleh operator berupa informasi data diri pasien, kemudian dokter bertugas meng input kan data diagnosis pasien dan data resep pasien, sedangkan output

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus karena skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Kompensasi, Corporate Governance terhadap Manajemen Laba (Studi

Adapun aspek yang bernilai baik terdapat 4 aspek yakni: (1) meminta kepada setiap siswa untuk mempresentasekan hasil pekerjaannya, (2) penggunaan waktu yang tepat, (3)

Analisis sensistivitas bertujuan untuk mengetahui kelayakan investasi jika terjadi perubahan pada variabel investasinya. Analisis sensitivitas dilakukan pada tiga

2.5 Belum ada peneliti lain yang melakukan penelitian di Ponpes DT berkenaan dengan masalah "Pengaruh Kepemimpinan Kyai terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia,".. 2.6