KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbingan-Nyalah maka penulis bisa menyelesaikan kepada Allah STW, yang karena bimbingan-Nyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah karya tulis sosiologi berjudul "Dampak Broken Home Terhadap Psikis Anak". sebuah karya tulis sosiologi berjudul "Dampak Broken Home Terhadap Psikis Anak".
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua semua Tasikmalaya, 11 April 2014 Tasikmalaya, 11 April 2014 "penulis" "penulis" DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………...i KATA PENGANTAR………...i DAFTAR ISI………..ii DAFTAR ISI………..ii BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. A. Latar Belakang……….... 1Latar Belakang……….... 1
B.
B. Tujuan Tujuan Penulisan………...Penulisan………... 33 C.
BAB II PEMBAHASAN BAB II PEMBAHASAN A.
A. Pengertian dan Keadaan Keluarga Broken ...Pengertian dan Keadaan Keluarga Broken ... B.
B. Ciri-Ciri-ciri Keluarga Broken Home………ciri Keluarga Broken Home……… 1212 C.
C. Dampak Broken Home terhadap Perkembangan KejiwaanDampak Broken Home terhadap Perkembangan Kejiwaan Anak………
Anak……….………. 1414 D.
D. Gangguan Kejiwaan pada Seorang Broken Home………Gangguan Kejiwaan pada Seorang Broken Home……… 1515 1.
1. Broken Heart………. 15Broken Heart………. 15 2.
2. Broken Relation………... 15Broken Relation………... 15 3.
3. Broken Values………...Broken Values………... 1616 E.
E. Peran Orang Tua terhadap Perkembangan KejiwaanPeran Orang Tua terhadap Perkembangan Kejiwaan Anak………
Anak………...………... 1616 F.
F. Efek-Efek-efek Kehidupan Seorang Broken Home………..efek Kehidupan Seorang Broken Home………... . 1919 G.
G. Cara Membangkitkan Motivasi Anak Korban Broken...Cara Membangkitkan Motivasi Anak Korban Broken... H. Wawancara Dengan Anak Broken Home...
H. Wawancara Dengan Anak Broken Home... BAB III PENUTUP
BAB III PENUTUP A.
A. Kesimpulan………Kesimpulan……… 2222 B.
B. Saran……….. 22Saran……….. 22 DAFTAR PUSTAK
DAFTAR PUSTAK A……… A……… 2424
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. Latar BelakangLatar Belakang Istilah
Istilah broken homebroken home biasanya digunakan untuk menggambarkan keluarga yang biasanya digunakan untuk menggambarkan keluarga yang berantakan akibat orang tua kita tak lagi peduli dengan situasi dan keadaan keluarga di berantakan akibat orang tua kita tak lagi peduli dengan situasi dan keadaan keluarga di rumah. Orang tua tidak lagi perhatian terhadap anak-anaknya, baik masalah di rumah, rumah. Orang tua tidak lagi perhatian terhadap anak-anaknya, baik masalah di rumah, sekolah, sampai pada perkembangan pergaulan anak di masyarakat. Namun, broken sekolah, sampai pada perkembangan pergaulan anak di masyarakat. Namun, broken home bisa juga diartikan dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis dan tidak home bisa juga diartikan dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun, damai, dan sejahtera karena sering terjadi berjalan layaknya keluarga yang rukun, damai, dan sejahtera karena sering terjadi keributan serta perselisihan yang menyebabkan pertengkaran dan berakhir pada keributan serta perselisihan yang menyebabkan pertengkaran dan berakhir pada
perceraian. Kondisi ini menimbulkan dampak yang sangat besar terutama bagi perceraian. Kondisi ini menimbulkan dampak yang sangat besar terutama bagi anak-anak. Selain itu, anak juga kehilangan pegangan serta panutan dalam masa transisi anak. Selain itu, anak juga kehilangan pegangan serta panutan dalam masa transisi menuju kedewasaan.
menuju kedewasaan.
Selain itu Broken Home adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya Selain itu Broken Home adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih
kasih sayangsayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur. Broken home sangat berpengaruh besar pada mental seorang brutal dan susah diatur. Broken home sangat berpengaruh besar pada mental seorang pelajar hal inilah yang mengakibatkan seorang pelajar tidak mempunyai minat untuk pelajar hal inilah yang mengakibatkan seorang pelajar tidak mempunyai minat untuk berprestasi. Broken home juga bisa merusak jiwa anak sehingga dalam sekolah, berprestasi. Broken home juga bisa merusak jiwa anak sehingga dalam sekolah, mereka bersikap seenaknya saja, tidak disiplin di dalam kelas mereka selalu berbuat mereka bersikap seenaknya saja, tidak disiplin di dalam kelas mereka selalu berbuat keonaran dan kerusuhan hal ini dilakukan karena mereka ingin cari simpati pada keonaran dan kerusuhan hal ini dilakukan karena mereka ingin cari simpati pada
teman-teman mereka bahkan pada guru-guru mereka.
teman-teman mereka bahkan pada guru-guru mereka.
Untuk menyikapi hal semacam ini perlu diberikan Untuk menyikapi hal semacam ini perlu diberikan perhatian dan pengerahan yang khusus agar mereka sadar dan mau berprestasi.
perhatian dan pengerahan yang khusus agar mereka sadar dan mau berprestasi.
B.
B. Tujuan penulisanTujuan penulisan
Di dalam penulisan makalah ini bertujuan agar orang tua lebih memperhatikan Di dalam penulisan makalah ini bertujuan agar orang tua lebih memperhatikan perkembangan anak dan tidak hanya mementingkan egonya masing-masing seperti perkembangan anak dan tidak hanya mementingkan egonya masing-masing seperti berpisah atau bercerai, karena sikap orang tua itu sangat berpengaruh pada berpisah atau bercerai, karena sikap orang tua itu sangat berpengaruh pada perkembangan kejiwaan anak. M
perkembangan kejiwaan anak. Menurut Kartini Kartono (1986 : 45) “Sikap dan prilakuenurut Kartini Kartono (1986 : 45) “Sikap dan prilaku orang tua dalam hubungan dengan anak-anak mempengaruhi setiap partumbuhan dan orang tua dalam hubungan dengan anak-anak mempengaruhi setiap partumbuhan dan perkembangan.”
perkembangan.”
C.
C. Rumusan MasalahRumusan Masalah 1.
1. Bagaimana keadaan keluarga broken home?Bagaimana keadaan keluarga broken home? 2.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A.
A. Pengertian dan Keadaan Keluarga Broken HomePengertian dan Keadaan Keluarga Broken Home
Tidak luput dari kenyataan yang ada bahwa semakin hari semakin banyak keluarga Tidak luput dari kenyataan yang ada bahwa semakin hari semakin banyak keluarga yang mengalami broken home. Beberapa kasus diantaranya mungkin disebabkan oleh yang mengalami broken home. Beberapa kasus diantaranya mungkin disebabkan oleh perselingkuhan, perbedaan prinsip hidup, atau sebab-sebab lainnya yang bisa perselingkuhan, perbedaan prinsip hidup, atau sebab-sebab lainnya yang bisa disebabkan oleh masalah internal maupun eksternal dari kedua belah pihak. Akan disebabkan oleh masalah internal maupun eksternal dari kedua belah pihak. Akan tetapi, yang jelas kasus-kasus broken home itu sama halnya dengan kasus-kasus tetapi, yang jelas kasus-kasus broken home itu sama halnya dengan kasus-kasus sosial lainnya, yaitu sifatnya
sosial lainnya, yaitu sifatnya multifaktoralmultifaktoral. Satu hal yang pasti, hubungan interpersonal. Satu hal yang pasti, hubungan interpersonal diantara suami istri dalam keluarga broken home telah semakin memburuk. Kedekatan diantara suami istri dalam keluarga broken home telah semakin memburuk. Kedekatan fisikal juga menjadi alasan bagi pasangan suami istri dalam menyikapi masalah broken fisikal juga menjadi alasan bagi pasangan suami istri dalam menyikapi masalah broken home, meskipun dalam beberapa sumber disebutkan bahwa kedekatan fisik tidak home, meskipun dalam beberapa sumber disebutkan bahwa kedekatan fisik tidak mempengaruhi kedekatan personal antar individu. Inti dari semuanya adalah mempengaruhi kedekatan personal antar individu. Inti dari semuanya adalah komunikasi yang baik antarpasangan. Dalam komunikasi ini, berbagai faktor kejiwaan komunikasi yang baik antarpasangan. Dalam komunikasi ini, berbagai faktor kejiwaan termuat di dalamnya, sehingga patut mendapat perhatian utama.
termuat di dalamnya, sehingga patut mendapat perhatian utama.
Memburuknya komunikasi diantara suami istri ini seringkali menjadi pemicu utama Memburuknya komunikasi diantara suami istri ini seringkali menjadi pemicu utama dalam keluarga broken home. Oleh sebab itu, sangatlah penting rasa saling percaya, dalam keluarga broken home. Oleh sebab itu, sangatlah penting rasa saling percaya, saling terbuka, dan saling suka diantara kedua pihak agar terjadi komunikasi yang saling terbuka, dan saling suka diantara kedua pihak agar terjadi komunikasi yang efektif. Dalam keadaan ini, kematangan kepribadianlah yang menentukan penerimaan efektif. Dalam keadaan ini, kematangan kepribadianlah yang menentukan penerimaan peran dari pasangan komunikasinya. Setiap individu dilahirkan dengan tipe kepribadian peran dari pasangan komunikasinya. Setiap individu dilahirkan dengan tipe kepribadian yang berbeda-beda oleh sebab itu saling pengertian antarpasangan juga sangatlah yang berbeda-beda oleh sebab itu saling pengertian antarpasangan juga sangatlah penting.
penting.
Dari semua fenomena di atas, akan bisa berdampak pada perkembangan Dari semua fenomena di atas, akan bisa berdampak pada perkembangan kejiwaan anak dalam keluarga itu. Remajalah yang dalam hal ini sangat rentan. Masa kejiwaan anak dalam keluarga itu. Remajalah yang dalam hal ini sangat rentan. Masa remaja, seperti yang dikatakan oleh
remaja, seperti yang dikatakan oleh EricksonErickson bahwa bahwa masa remaja merupakan masamasa remaja merupakan masa pencarian
pencarian identitasidentitas. . Pengaruh Pengaruh faktor faktor broken broken home home keluarga keluarga menjadi menjadi faktor faktor negatifnegatif dalam penemuan identitas yang sehat, sehingga remaja cenderung mengalami fase dalam penemuan identitas yang sehat, sehingga remaja cenderung mengalami fase kebingungan identitas. Perkembangan afeksi juga bisa mengalami hambatan. Hal ini kebingungan identitas. Perkembangan afeksi juga bisa mengalami hambatan. Hal ini dikarenakan adanya pengabaian dari orangtuanya. Lebih jauh, terdapat sifat-sifat dikarenakan adanya pengabaian dari orangtuanya. Lebih jauh, terdapat sifat-sifat
penghambat perkembangan kepribadian yang sehat yang terwujud dalam kepribadian penghambat perkembangan kepribadian yang sehat yang terwujud dalam kepribadian anak.
anak.
Ayah, ibu, dan a
Ayah, ibu, dan anak adalah kenak adalah keluarga inti yluarga inti yang merupakan orang merupakan organisasganisasi terkecil dalami terkecil dalam kehidupan bermasyarakat. Pada hakikatnya, keluarga merupakan wadah pertama dan kehidupan bermasyarakat. Pada hakikatnya, keluarga merupakan wadah pertama dan utama bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Di dalam keluarga, anak akan utama bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Di dalam keluarga, anak akan mendapatkan pendidikan pertama mengenai berbagai tatanan kehidupan yang ada di mendapatkan pendidikan pertama mengenai berbagai tatanan kehidupan yang ada di masyarakat. Keluargalah yang mengenalkan anak akan aturan agama, etika sopan masyarakat. Keluargalah yang mengenalkan anak akan aturan agama, etika sopan santun, aturan bermasyarakat, dan aturan-aturan tidak tertulis lainnya yang diharapkan santun, aturan bermasyarakat, dan aturan-aturan tidak tertulis lainnya yang diharapkan dapat menjadi landasan kepribadian anak dalam menghadapi lingkungan dan menjadi dapat menjadi landasan kepribadian anak dalam menghadapi lingkungan dan menjadi motivator terbesar yang tiada henti saat anak membutuhkan dukungan.
motivator terbesar yang tiada henti saat anak membutuhkan dukungan.
Namun, melihat kondisi masyarakat saat ini, fungsi keluarga sudah mulai tergeser Namun, melihat kondisi masyarakat saat ini, fungsi keluarga sudah mulai tergeser keberadaannya. Semua anggota keluarga khususnya orangtua menjadi sibuk dengan keberadaannya. Semua anggota keluarga khususnya orangtua menjadi sibuk dengan aktivitas pekerjaannya dengan alasan untuk menafkahi keluarga. Peran ayah sebagai aktivitas pekerjaannya dengan alasan untuk menafkahi keluarga. Peran ayah sebagai kepala keluarga menjadi tidak jelas keberadaannya, karena seringkali ayah zaman kepala keluarga menjadi tidak jelas keberadaannya, karena seringkali ayah zaman sekarang bekerja di luar kota dan hanya pulang satu minggu sekali ataupun pergi pagi sekarang bekerja di luar kota dan hanya pulang satu minggu sekali ataupun pergi pagi dan pulang larut malam. Ibulah yang menggantikan peran ayah di rumah dalam dan pulang larut malam. Ibulah yang menggantikan peran ayah di rumah dalam mendidik serta mengatur seluruh kepentingan anggota keluarganya.
mendidik serta mengatur seluruh kepentingan anggota keluarganya.
Masalah akan semakin berkembang tatkala ibupun menjadi seorang wanita Masalah akan semakin berkembang tatkala ibupun menjadi seorang wanita pekerja dengan beralih membantu perekonomian keluarga ataupun berambisi menjadi pekerja dengan beralih membantu perekonomian keluarga ataupun berambisi menjadi wanita karir, sehingga melupakan anak dan keluarganya. Banyak ditemukan ibu wanita karir, sehingga melupakan anak dan keluarganya. Banyak ditemukan ibu menjadi seorang super woman yang bekerja dua puluh empat jam sehari tanpa henti, menjadi seorang super woman yang bekerja dua puluh empat jam sehari tanpa henti, barangkali waktu istirahat ibu hanyalah beberapa jam dalam sehari. Itupun jika ibu barangkali waktu istirahat ibu hanyalah beberapa jam dalam sehari. Itupun jika ibu mampu dengan cerdas mengelola waktu bekerja di luar rumah dan bekerja di rumah mampu dengan cerdas mengelola waktu bekerja di luar rumah dan bekerja di rumah tangganya.
tangganya.
Oleh karena orangtua tidak punya waktu banyak untuk berdialog, berdiskusi atau Oleh karena orangtua tidak punya waktu banyak untuk berdialog, berdiskusi atau bahkan hanya untuk saling bertegur sapa. Saat orang tua pulang bekerja, anak sudah bahkan hanya untuk saling bertegur sapa. Saat orang tua pulang bekerja, anak sudah tertidur dengan lelapnya dan saat anak terbangun tidak jarang orang tua sudah pergi tertidur dengan lelapnya dan saat anak terbangun tidak jarang orang tua sudah pergi bekerja atau anaknya yang harus pergi ke sekolah. Ketika anak protes dan mengeluh, bekerja atau anaknya yang harus pergi ke sekolah. Ketika anak protes dan mengeluh, orangtua hanya cukup memberikan pengertian bahwa ayah dan ibu bekerja untuk orangtua hanya cukup memberikan pengertian bahwa ayah dan ibu bekerja untuk kepentingan anak dan keluarga juga. Orang tua zaman sekarang sering merasa kepentingan anak dan keluarga juga. Orang tua zaman sekarang sering merasa kesulitan mengerti keinginan anaknya, tanpa mereka sadari bahwa orangtualah yang kesulitan mengerti keinginan anaknya, tanpa mereka sadari bahwa orangtualah yang selalu membuat anak harus mengerti keadaan orang tuanya.
Anak
Anak yang yang broken broken home home bukanlah bukanlah hanya hanya anak yang anak yang berasal berasal dari dari ayah ayah dan dan ibunyaibunya bercerai, namun anak yang berasal dari keluarga yang tidak utuh, dimana ayah dan bercerai, namun anak yang berasal dari keluarga yang tidak utuh, dimana ayah dan ibunya tidak dapat berperan dan berfungsi sebagai orang tua yang sebenarnya.
ibunya tidak dapat berperan dan berfungsi sebagai orang tua yang sebenarnya. Anak membu
Anak membutuhkan kasih saytuhkan kasih sayang berupa perang berupa perhatian, sentuhatian, sentuhan, teguran dahan, teguran dan arahann arahan dari ayah dan ibunya, bukan hanya dari pengasuhnya atau pun dari nenek kakeknya. dari ayah dan ibunya, bukan hanya dari pengasuhnya atau pun dari nenek kakeknya. Perhatian yang diperlukan anak dari orang tuanya adalah disayangi dengan sepenuh Perhatian yang diperlukan anak dari orang tuanya adalah disayangi dengan sepenuh hati dalam bentuk komunikasi verbal secara langsung dengan anak, meski hanya untuk hati dalam bentuk komunikasi verbal secara langsung dengan anak, meski hanya untuk menanyakan aktivitas sehari-harinya. Anak sangat membutuhkan sentuhan dari orang menanyakan aktivitas sehari-harinya. Anak sangat membutuhkan sentuhan dari orang tuanya, dalam bentuk sentuhan hati yang berupa empati dan simpati untuk membuat tuanya, dalam bentuk sentuhan hati yang berupa empati dan simpati untuk membuat anak menjadi peka terhadap lingkungannya.
anak menjadi peka terhadap lingkungannya. Arahan
Arahan dibutuhdibutuhkan kan oleh oleh anak anak untuk untuk memberikan memberikan pemahamapemahaman n bahwa bahwa dalamdalam kehidupan bermasyarakat ada aturan tidak tertulis yang harus ditaati dan disebut kehidupan bermasyarakat ada aturan tidak tertulis yang harus ditaati dan disebut sebagai norma masyarakat. Norma agama, norma sosial, norma adat atau budaya dan sebagai norma masyarakat. Norma agama, norma sosial, norma adat atau budaya dan norma hukum sebaiknya diberikan kepada anak sejak masih usia kecil. Dengan norma hukum sebaiknya diberikan kepada anak sejak masih usia kecil. Dengan diberikannya pemahaman dalam usia sedini mungkin, diharapkan anak dapat menjadi diberikannya pemahaman dalam usia sedini mungkin, diharapkan anak dapat menjadi warga masyarakat yang baik, khususnya saat anak mulai mengenal lingkungan selain warga masyarakat yang baik, khususnya saat anak mulai mengenal lingkungan selain keluarganya.
keluarganya.
Jika anak melanggar norma tersebut, sudah merupakan kewajiban orangtua sebagai Jika anak melanggar norma tersebut, sudah merupakan kewajiban orangtua sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya untuk memberikan teguran yang disertai pendidik pertama bagi anak-anaknya untuk memberikan teguran yang disertai penjelasan logis sesuai dengan perkembangan usianya supaya anak mengerti dan penjelasan logis sesuai dengan perkembangan usianya supaya anak mengerti dan memahami bagaimana bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan norma-norma memahami bagaimana bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan norma-norma masyarakat.
masyarakat.
B.
B. Ciri-ciri Keluarga Broken HomeCiri-ciri Keluarga Broken Home
Berdasarkan beberapa asumsi dalam literatur, penulis menemukan bahwa Berdasarkan beberapa asumsi dalam literatur, penulis menemukan bahwa keluarga broken home bukan hanya keluarga dengan kasus perceraian saja. Keluarga keluarga broken home bukan hanya keluarga dengan kasus perceraian saja. Keluarga broken home secara keseluruhan berarti keluarga dimana fungsi ayah dan ibu sebagai broken home secara keseluruhan berarti keluarga dimana fungsi ayah dan ibu sebagai orang tua tidak berjalan baik secara fungsional. Fungsi orang tua pada dasarnya adalah orang tua tidak berjalan baik secara fungsional. Fungsi orang tua pada dasarnya adalah sebagai
sebagai agen agen sosialisasi sosialisasi nilai-nilai nilai-nilai baik-buruk, baik-buruk, sebagai sebagai motivator motivator primer primer bagi bagi anak,anak, sebagai tempat anak untuk mendapatkan kasih sayang, dan sebagainya. Jika fungsi sebagai tempat anak untuk mendapatkan kasih sayang, dan sebagainya. Jika fungsi orang tua ini terhambat, maka aspek-aspek khusus dalam keluarga bisa dimungkinkan orang tua ini terhambat, maka aspek-aspek khusus dalam keluarga bisa dimungkinkan tak terjadi.
Pada
Pada masa remaja, masa remaja, berdasarkan asumsi berdasarkan asumsi Erickson. Remaja Erickson. Remaja memerlukan figurmemerlukan figur tertentu
tertentu yang yang nantinya nantinya bisa bisa menjadi figure menjadi figure sample sample dalam dalam internalisasi internalisasi nilai-nilainilai-nilai remajanya. Dengan tidak berfungsinya peran orang tua sebagaimana mestinya, maka remajanya. Dengan tidak berfungsinya peran orang tua sebagaimana mestinya, maka hal ini bisa terhambat. Proses pencarian identitas dalam kondisi serupa ini bisa jadi hal ini bisa terhambat. Proses pencarian identitas dalam kondisi serupa ini bisa jadi meriam bagi remaja itu. Remaja itu dimungkinkan membentuk kerpibadian yang kurang meriam bagi remaja itu. Remaja itu dimungkinkan membentuk kerpibadian yang kurang sehat dengan perasaan
sehat dengan perasaan terisolasi. terisolasi. Jika keadaan keluarga Jika keadaan keluarga yang broken home yang broken home ituitu dirasakannya sangat menekan dirinya.
dirasakannya sangat menekan dirinya. Seperti penelitian Seperti penelitian yang diyang dilakukan oleh lakukan oleh YeriYeri Abdillah (
Abdillah (2003) 2003) dalam penedalam penelitiannya, menyimpulkan litiannya, menyimpulkan bahwa bahwa agresivitas agresivitas padapada remaja
remaja dalam dalam keluarga keluarga broken broken home home mempunyai mempunyai taraf taraf lebih lebih tinggi tinggi daripadadaripada rekannya yang tidak mengalami kasus broken home.
rekannya yang tidak mengalami kasus broken home.
Efeknya akan lebih terasa jika anak berada dalam masa remaja. Keadaan itu akan Efeknya akan lebih terasa jika anak berada dalam masa remaja. Keadaan itu akan diartikan sebagai tekanan yang bisa menjadi sumber awal penyebab patologis sosial. diartikan sebagai tekanan yang bisa menjadi sumber awal penyebab patologis sosial.
Munculnya masalah broken home menimbulkan suatu perasaan menyesal pada Munculnya masalah broken home menimbulkan suatu perasaan menyesal pada remaja, dan melakukan identifikasi ulang. Orang tua yang semulanya menjadi teladan, remaja, dan melakukan identifikasi ulang. Orang tua yang semulanya menjadi teladan, akan dianggap sebagai pembawa petaka baginya. Dari asumsi ini munculah rasa akan dianggap sebagai pembawa petaka baginya. Dari asumsi ini munculah rasa ketidakpercayaan pada diri remaja itu. Munculnya rasa ketidakpercayaan ini ketidakpercayaan pada diri remaja itu. Munculnya rasa ketidakpercayaan ini menyebabkan cinta kepada orang tuanya semakin menipis atau berkurang. Kelekatan menyebabkan cinta kepada orang tuanya semakin menipis atau berkurang. Kelekatan dengan orang tua semakin kecil, menimbulkan asumsi-asumsi negatif kepada orang tua dengan orang tua semakin kecil, menimbulkan asumsi-asumsi negatif kepada orang tua mulai muncul. Dari asumsi itu munculah asumsi bahwa orang tuanya sudah tidak mulai muncul. Dari asumsi itu munculah asumsi bahwa orang tuanya sudah tidak menyayanginya lagi..
menyayanginya lagi..
C.
C. Dampak Broken Home terhadap Perkembangan Dampak Broken Home terhadap Perkembangan Kejiwaan AnakKejiwaan Anak
- Dampak pada anak-anak pada masa ketidak harmonisan, belum sampai bercerai - Dampak pada anak-anak pada masa ketidak harmonisan, belum sampai bercerai namun sudah mulai tidak harmonis:
namun sudah mulai tidak harmonis: 1.
1. Anak mul Anak mulai menderiai menderita kecemta kecemasan yanasan yang tinggg tinggi dan ketakui dan ketakutan.tan. 2.
2. Anak mer Anak merasa jerjeasa jerjepit di tengpit di tengah-tengah, ah-tengah, karena karena harus memilharus memilih antarih antara ibu ataa ibu atau ayah.u ayah. 3.
3. Anak se Anak sering kali ring kali mempunymempunyai rasa bai rasa bersalah.ersalah. 4.
4. Kalau kedua orangtuanya sedang bertengkar, itu memungkinkan anak bisaKalau kedua orangtuanya sedang bertengkar, itu memungkinkan anak bisa membenci salah satu orang tuanya.
- Dalam
- Dalam rumah tangga rumah tangga yang tidak yang tidak sehat, yang sehat, yang bermasalabermasalah h dan penuh dan penuh dengandengan pertengkaran-pertengkaran bisa muncul 3 kategori anak:
pertengkaran-pertengkaran bisa muncul 3 kategori anak: 1.
1. Anak-an Anak-anak yang ak yang memberontmemberontak ak yang menjadi masalah diluar. yang menjadi masalah diluar. Anak yang jadi Anak yang jadi korbankorban keluarga yang bercerai itu menjadi sangat nakal sekali.
keluarga yang bercerai itu menjadi sangat nakal sekali. 2.
2. Selain itu, anak korban perceraian jadi gampang marah karena mereka terlalu seringSelain itu, anak korban perceraian jadi gampang marah karena mereka terlalu sering melihat orang tua bertengkar. Namun kemarahan juga bisa muncul karena:
melihat orang tua bertengkar. Namun kemarahan juga bisa muncul karena:
Dia harus hidup dalam ketegangan dan dia tidak suka hidup dalam ketegangan.Dia harus hidup dalam ketegangan dan dia tidak suka hidup dalam ketegangan.
Dia harus kehilangan hidup yang tenteram, yang hangat, akhirnya dia jadi marahDia harus kehilangan hidup yang tenteram, yang hangat, akhirnya dia jadi marah
pada orang tuanya yang membuat hidup menjadi seperti ini kepada mereka. pada orang tuanya yang membuat hidup menjadi seperti ini kepada mereka.
Waktu orang tua bercerai, anak kebanyakan tinggal dengan mama, itu berarti adaWaktu orang tua bercerai, anak kebanyakan tinggal dengan mama, itu berarti ada
yang terhilang dalam diri anak yakni figur otoritas, figur ayah. yang terhilang dalam diri anak yakni figur otoritas, figur ayah. 3.
3. Anak-an Anak-anak ak yang yang bawaanbawaannya nya sedih, sedih, mengurunmengurung g diri, diri, dan dan menjadi menjadi depresi. depresi. Anak Anak iniini juga bisa
juga bisa kehilangkehilangan identitan identitas sosiaas sosialnya.lnya.
D.
D. Gangguan Kejiwaan pada Seorang Broken Home :Gangguan Kejiwaan pada Seorang Broken Home : 1.
1. Broken HeartBroken Heart
Seseorang merasakan kepedihan dan kehancuran hati sehingga memandang hidup Seseorang merasakan kepedihan dan kehancuran hati sehingga memandang hidup ini sia-sia dan mengecewakan. Kecenderungan ini membentuk seseorang tersebut ini sia-sia dan mengecewakan. Kecenderungan ini membentuk seseorang tersebut menjadi orang yang krisis kasih dan biasanya lari kepada yang bersifat keanehan menjadi orang yang krisis kasih dan biasanya lari kepada yang bersifat keanehan sexual. Misalnya sex bebas, homo sex, lesbian, jadi simpanan orang, tertarik dengan sexual. Misalnya sex bebas, homo sex, lesbian, jadi simpanan orang, tertarik dengan
istri atau suami orang lain dan lain-lain. istri atau suami orang lain dan lain-lain. 2.
2. Broken RelationBroken Relation
Si pemuda merasa bahwa tidak ada orang yang perlu di hargai, tidak ada orang Si pemuda merasa bahwa tidak ada orang yang perlu di hargai, tidak ada orang yang dapat dipercaya serta tidak ada orang yang dapat diteladani. Kecenderungan ini yang dapat dipercaya serta tidak ada orang yang dapat diteladani. Kecenderungan ini membentuk si pemuda menjadi orang yang masa bodoh terhadap orang lain, membentuk si pemuda menjadi orang yang masa bodoh terhadap orang lain, ugal-ugalan, cari perhatian, kasar, egois, dan tidak mendengar nasihat orang lain, cenderung ugalan, cari perhatian, kasar, egois, dan tidak mendengar nasihat orang lain, cenderung “semau gue”.
3.
3. Broken ValuesBroken Values
Si pemuda kehilangan ”nilai kehidupan” yang benar. Baginya dalam hidup ini tidak Si pemuda kehilangan ”nilai kehidupan” yang benar. Baginya dalam hidup ini tidak ada yang baik, benar, atau merusak yang ada hanya yang ”menyenangkan” dan ada yang baik, benar, atau merusak yang ada hanya yang ”menyenangkan” dan yang ”tidak menyenangkan”, “pokoknya apa saja yang menyenangkan saya lakukan, yang ”tidak menyenangkan”, “pokoknya apa saja yang menyenangkan saya lakukan, apa yang tidak menyenangkan tidak saya lakukan.”
apa yang tidak menyenangkan tidak saya lakukan.”
E.
E. Peran Orang Tua terhadap PerkePeran Orang Tua terhadap Perkembangan Kejiwaan Anakmbangan Kejiwaan Anak
Perceraian selalu berdampak buruk dan terasa amat pahit bagi anak-anak. Dan ini Perceraian selalu berdampak buruk dan terasa amat pahit bagi anak-anak. Dan ini jelas memberik
jelas memberikan perasaan sedan perasaan sedih serta takut pada diri anakih serta takut pada diri anak. Sehingga, ia akan tumb. Sehingga, ia akan tumbuhuh dengan jiwa yang tidak sehat. Berikut ini beberapa saran untuk mengatasi kesedihan dengan jiwa yang tidak sehat. Berikut ini beberapa saran untuk mengatasi kesedihan anak dalam melewati proses perceraian orang tuanya:
anak dalam melewati proses perceraian orang tuanya:
Dukung anak anda untuk mengungkapkan perasaan mereka, baik yang positifDukung anak anda untuk mengungkapkan perasaan mereka, baik yang positif
maupun negatif, mengenai apa yang sudah terjadi. Sangatlah penting bagi orang tua maupun negatif, mengenai apa yang sudah terjadi. Sangatlah penting bagi orang tua yang akan bercerai ataupun yang sudah bercerai untuk memberi dukungan kepada yang akan bercerai ataupun yang sudah bercerai untuk memberi dukungan kepada anak-anak mereka serta mendukung mereka untuk mengungkapkan apa yang mereka anak-anak mereka serta mendukung mereka untuk mengungkapkan apa yang mereka pikirkan dan rasakan.
pikirkan dan rasakan.
Beri kesempatan pada anak untuk membicarakan mengenai perceraian danBeri kesempatan pada anak untuk membicarakan mengenai perceraian dan
bagaimana perceraian tersebut berpengaruh pada dirinya. Meski mengejutkan dan bagaimana perceraian tersebut berpengaruh pada dirinya. Meski mengejutkan dan terasa menyudutkan, tetaplah bersikap terbuka.
terasa menyudutkan, tetaplah bersikap terbuka.
Sangatlah wajar bagi anak-anak jika memiliki berbagai macam emosi dan reaksiSangatlah wajar bagi anak-anak jika memiliki berbagai macam emosi dan reaksi
terhadap perceraian orang tuanya. Bisa saja mereka merasa bersalah dan terhadap perceraian orang tuanya. Bisa saja mereka merasa bersalah dan menduga-duga, merekalah penyebab dari perceraian. Anak-anak marah dan merasa ketakutan. duga, merekalah penyebab dari perceraian. Anak-anak marah dan merasa ketakutan. Mereka khawatir akan ditelantarkan oleh orang tua yang bercerai.
Mereka khawatir akan ditelantarkan oleh orang tua yang bercerai.
Ada Ada anak-anak anak-anak yang yang sanggup sanggup untuk untuk menyuarakan menyuarakan perasaperasaan an mereka, mereka, dan dan adaada
juga yang
juga yang tidak. Untuk tidak. Untuk anak-anak usia sekolah, anak-anak usia sekolah, jelas sekali perceraian mengakibatkanjelas sekali perceraian mengakibatkan turunnya nilai pelajaran mereka di sekolah. Walaupun untuk beberapa lama anak-anak turunnya nilai pelajaran mereka di sekolah. Walaupun untuk beberapa lama anak-anak akan berusaha mati-matian menghadapi perceraian orangtuanya, pengaruh nyata dari akan berusaha mati-matian menghadapi perceraian orangtuanya, pengaruh nyata dari perceraian biasanya dirasakan anak berusia 2 tahun ke atas.
Anak- Anak-anak tidak perlu merasa mereka harus bertindak sebagai “penyambunganak tidak perlu merasa mereka harus bertindak sebagai “penyambung
lidah” bagi kedua orangtuanya. Misalnya, anda berujar, “Bilang, tuh, sama ayahmu, lidah” bagi kedua orangtuanya. Misalnya, anda berujar, “Bilang, tuh, sama ayahmu,
kamu sudah
kamu sudah harus bayaran uang sekolah.”harus bayaran uang sekolah.”
F.
F. Efek-efek Kehidupan Seorang Broken Home :Efek-efek Kehidupan Seorang Broken Home : 1.
1. Academic ProblemAcademic Problem, seseorang yang mengalami Broken Home akan menjadi orang, seseorang yang mengalami Broken Home akan menjadi orang yang malas belajar dan tidak bersemangat serta tidak berprestasi.
yang malas belajar dan tidak bersemangat serta tidak berprestasi. 2.
2. Behavioural ProblemBehavioural Problem, mereka mulai memberontak, kasar, masa bodoh, memiliki, mereka mulai memberontak, kasar, masa bodoh, memiliki kebiasaan merusak, seperti mulai merokok, minum-minuman keras, judi dan lari kebiasaan merusak, seperti mulai merokok, minum-minuman keras, judi dan lari ketempat pelacuran.
ketempat pelacuran. 3.
3. Sexual problemSexual problem, krisis kasih mau coba ditutupi dengan mencukupi kebutuhan hawa, krisis kasih mau coba ditutupi dengan mencukupi kebutuhan hawa nafsu.
nafsu. 4.
4. Spiritual problemSpiritual problem, mereka kehilangan Father’s figure sehingga tuhan, pendeta atau, mereka kehilangan Father’s figure sehingga tuhan, pendeta atau orang-orang rohani hanya bagian dari sebuah sandiwara kemunafikan.
orang-orang rohani hanya bagian dari sebuah sandiwara kemunafikan.
G.
G. Cara Membangkitkan Motivasi Anak Korban Broken HomeCara Membangkitkan Motivasi Anak Korban Broken Home
Keadaan psikologi anak akan sangat terguncang karena adanya perceraian dalam Keadaan psikologi anak akan sangat terguncang karena adanya perceraian dalam keluarga. Mereka akan sangat terpukul, kehilangan harapan, dan cenderung keluarga. Mereka akan sangat terpukul, kehilangan harapan, dan cenderung menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi pada keluarganya. Sangat sulit menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi pada keluarganya. Sangat sulit menemukan cara agar anak-anak merasa terbantu dalam menghadapi masa-masa sulit menemukan cara agar anak-anak merasa terbantu dalam menghadapi masa-masa sulit karena perceraian orang tuanya.
karena perceraian orang tuanya.
Beberapa psikolog menyatakan bahwa bantuan yang paling penting yang Beberapa psikolog menyatakan bahwa bantuan yang paling penting yang dapat diberikan oleh orang tua yang bercerai adalah mencoba menenteramkan dapat diberikan oleh orang tua yang bercerai adalah mencoba menenteramkan hati dan meyakinkan anak-anak bahwa mereka tidak bersalah
hati dan meyakinkan anak-anak bahwa mereka tidak bersalah. Yakinkan bahwa. Yakinkan bahwa mereka tidak perlu merasa harus ikut bertanggung jawab atas perceraian orangtuanya. mereka tidak perlu merasa harus ikut bertanggung jawab atas perceraian orangtuanya. Hal lain yang perlu dilakukan oleh orang tua yang akan bercerai adalah membantu Hal lain yang perlu dilakukan oleh orang tua yang akan bercerai adalah membantu anak-anak untuk menyesuaikan diri dengan tetap menjalankan kegiatan-kegiatan rutin anak-anak untuk menyesuaikan diri dengan tetap menjalankan kegiatan-kegiatan rutin
di rumah. Jangan memaksa anak-anak untuk memihak salah satu pihak yang sedang di rumah. Jangan memaksa anak-anak untuk memihak salah satu pihak yang sedang cekcok, dan jangan sekali-sekali melibatkan mereka dalam proses perceraian cekcok, dan jangan sekali-sekali melibatkan mereka dalam proses perceraian
tersebut. tersebut.
H. Wawancara Dengan Anak Broken Home H. Wawancara Dengan Anak Broken Home
Nama
Nama : : Rossa Rossa .L.L Jenis
Jenis Kelamin Kelamin : : PerempuanPerempuan Usia
Usia : : 17 17 TahunTahun Pendidikan
Pendidikan : : SMPSMP
1.
1. Semenjak Semenjak kapan kapan kamu kamu mengalami mengalami brokenbroken homehome??
sejak umur saya 15 tahun karena orang tua saya bercerai ketika saya berumur 15
sejak umur saya 15 tahun karena orang tua saya bercerai ketika saya berumur 15
tahun
tahun
2.
2. Kondisi Kondisi apa apa yang yang membuat membuat kamu kamu menjadi menjadi broken broken home?home?
Yang membuat saya menjadi seorang broken home yang pasti karena keluarga yang
Yang membuat saya menjadi seorang broken home yang pasti karena keluarga yang
tidak normal karena perceraian orangtua, sebuah keluarga yang tidak harmonis karena
tidak normal karena perceraian orangtua, sebuah keluarga yang tidak harmonis karena
sering bertengkar, dll.
sering bertengkar, dll.
3.
3. Bersama Bersama siapa siapa kamu kamu tinggal tinggal sekarang?sekarang?
bersama ibu kandung
bersama ibu kandung
4.
4. Apakah Apakah kamu kamu sekarang sekarang tinggal tinggal dengandengan salah satusalah satu orang tuamu? orang tuamu?
*Jika ya, apa yang membuat kamu harus tinggal dengan salah satu orang tuamu?
*Jika ya, apa yang membuat kamu harus tinggal dengan salah satu orang tuamu?
Iya, karena saya lebih nyaman tinggal bersama dengan mamah daripada papah. Tapii
Iya, karena saya lebih nyaman tinggal bersama dengan mamah daripada papah. Tapii
kadang-kadang saya juga sering menginap di rumah papah saya
kadang-kadang saya juga sering menginap di rumah papah saya
5.
5. Apakah Apakah kamu kamu masih masih tinggal tinggal dengandengan keduakedua orang tuamu?orang tuamu?
*Jika ya, apa yang membuat kamu tetap tinggal bersama beliau?
*Jika ya, apa yang membuat kamu tetap tinggal bersama beliau?
*Jika tidak, apa yang membuat kamu tidak tinggal bersama kedua orang tuamu?
*Jika tidak, apa yang membuat kamu tidak tinggal bersama kedua orang tuamu?
tidak, sebenarnya tempat tinggal ayah dan ibu saya tidak terlalu jauh, ibu saya tinggal
tidak, sebenarnya tempat tinggal ayah dan ibu saya tidak terlalu jauh, ibu saya tinggal
di indihiang dan ayah saya tinggal di gobras, dan sekarang saya lebih nyaman tinggal
di indihiang dan ayah saya tinggal di gobras, dan sekarang saya lebih nyaman tinggal
bersama dengan ibu dan adik-adik saya
bersama dengan ibu dan adik-adik saya
6.
6. Apa Apa yang yang kamu kamu lakukan lakukan untuk untuk mengekspresikan permasalah mengekspresikan permasalah yang yang kamu kamu hadapi?hadapi?
Kadang saya memendamnya sendiri, kadang saya menceritakannya kepada
Kadang saya memendamnya sendiri, kadang saya menceritakannya kepada
sahabt-sahabat saya dan pacar saya. Saya tidak berani membicarakannya dengan orangtua
sahabat saya dan pacar saya. Saya tidak berani membicarakannya dengan orangtua
saya
saya
7.
7. Apa Apa yang yang kamu kamu lakukan lakukan untuk untuk menghadapi menghadapi permasalahan permasalahan broken broken home?home?
saya hadapi dengan cara memilih mana yang terbaik yang harus saya lakukan ketika
saya hadapi dengan cara memilih mana yang terbaik yang harus saya lakukan ketika
menghadapi suatu masalah broken home . saya juga tidak jarang mencari hiburan di
menghadapi suatu masalah broken home . saya juga tidak jarang mencari hiburan di
luar karena jujur saja istilahnya menurut saya sehari dirumah serasa satu tahun
luar karena jujur saja istilahnya menurut saya sehari dirumah serasa satu tahun
8.
8. Apa Apa yang yang kamu pikirkan kamu pikirkan dan rasakan dan rasakan ketika melihat ketika melihat atau atau menghadapi situasi menghadapi situasi di di rumahrumah
yang membuat kamu merasa broken home?
Saya mencoba menghibur diri sebisa saya, kadang saya mengajak adik saya yang
Saya mencoba menghibur diri sebisa saya, kadang saya mengajak adik saya yang
paling kecil untuk bermain di kamar intinya sih untuk menjauhi orangtua saya yang
paling kecil untuk bermain di kamar intinya sih untuk menjauhi orangtua saya yang
sedang berantem
sedang berantem
9.
9. Bagaimana Bagaimana respon respon kamu kamu menghadapi menghadapi ketegangan ketegangan yang yang terjadi terjadi di di keluarga?keluarga?
saya memilih menjauhi ketegangan yang terjadi karena hanya menambah beban
saya memilih menjauhi ketegangan yang terjadi karena hanya menambah beban
pikiran saya atau jika saya melihat ketegangan yang terjadi saya menganggapnya tidak
pikiran saya atau jika saya melihat ketegangan yang terjadi saya menganggapnya tidak
pernah terjadi dan masa bodoh pada apa yg telah terjadi.
pernah terjadi dan masa bodoh pada apa yg telah terjadi.
10.
10. Apakah dampak yang Apakah dampak yang kamu alami dari permasalahan broken kamu alami dari permasalahan broken home ini?home ini?
dampak yang paling saya rasakan adalah dari segi ekonomi, kurangnya perhatian dari
dampak yang paling saya rasakan adalah dari segi ekonomi, kurangnya perhatian dari
orang tua, mereka tidak seperhatian seperti dulu lagi, nilai saya disekolah juga sangat
orang tua, mereka tidak seperhatian seperti dulu lagi, nilai saya disekolah juga sangat
menurun.
menurun.
11.
11. Bagaimana usaha Bagaimana usaha kamu untuk kamu untuk menyikapi permasalahan broken home?menyikapi permasalahan broken home?
saya menyikapinya dengan kepala dingin, saya merasa cobaan ini datangnya dari Alloh
saya menyikapinya dengan kepala dingin, saya merasa cobaan ini datangnya dari Alloh
SWT karena jika kita menganggap permasalahan broken home ini datangnya dari
SWT karena jika kita menganggap permasalahan broken home ini datangnya dari
kesalahan orang tua maka kita akan merasa dendam terus menerus, itu adalah
kesalahan orang tua maka kita akan merasa dendam terus menerus, itu adalah
penyakit hati.
penyakit hati.
12.
12. Apakah yang Apakah yang membuat kamu bertahan dengan membuat kamu bertahan dengan keadaan keluarga?keadaan keluarga?
: yang membuat saya bertahan adalah pada pola pikir saya bahwa saya harus bias
: yang membuat saya bertahan adalah pada pola pikir saya bahwa saya harus bias
menjadi yang terbaik walau pun dalam kondisi seperti ini.
menjadi yang terbaik walau pun dalam kondisi seperti ini.
13.
13. Adakah keinginan kamu Adakah keinginan kamu untuk bangkit untuk bangkit dari permasalahan ini?dari permasalahan ini?
*Jika ya atau tidak, apa alasannya?
*Jika ya atau tidak, apa alasannya?
Tentu saja ada, karena saya ingin menghadapi masalah ini dengan melakukan yang
Tentu saja ada, karena saya ingin menghadapi masalah ini dengan melakukan yang
terbaik semampu saya bukan menghindari masalah sehingga saya merasa tenang
terbaik semampu saya bukan menghindari masalah sehingga saya merasa tenang
karena hasil terbaik akan datang dengan sendirinya.
karena hasil terbaik akan datang dengan sendirinya.
14.
14. Bagaimana cara Bagaimana cara kamu menyelesaikan kamu menyelesaikan permasalahan broken permasalahan broken home?home?
saya memilih mana yang benar yang harus saya lakukan tapi terkadang saya
saya memilih mana yang benar yang harus saya lakukan tapi terkadang saya
menganggap masabodoh dengan yang terjadi dan yang penting saya tetap melakukan
menganggap masabodoh dengan yang terjadi dan yang penting saya tetap melakukan
hal positif bukannya lari ke hal negative hanya untuk mendapatkan perhatian orangtua.
hal positif bukannya lari ke hal negative hanya untuk mendapatkan perhatian orangtua.
15.
15. Apakah sisi negatif Apakah sisi negatif atau positif yang atau positif yang kamu terima dari permasalahan kamu terima dari permasalahan broken home?broken home?
sisi positifnya menjadi lebih tegar dalam menghadapi masalah, saya merasa lebih
sisi positifnya menjadi lebih tegar dalam menghadapi masalah, saya merasa lebih
dewasa dalam berfikir dibandingkan sebaya saya, dan sisi negatifnya saya lebih banyak
dewasa dalam berfikir dibandingkan sebaya saya, dan sisi negatifnya saya lebih banyak
menghabiskan waktu diluar, tidak fokus belajar
menghabiskan waktu diluar, tidak fokus belajar
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan
Broken home bukanlah akhir dari segalanya bagi kehidupan kita. Jalan kita masih Broken home bukanlah akhir dari segalanya bagi kehidupan kita. Jalan kita masih panjang untuk menjalani hidup kita sendiri. Pergunakanlah situasi ini sebagai sarana panjang untuk menjalani hidup kita sendiri. Pergunakanlah situasi ini sebagai sarana dan media pembelajaran guna menuju kedewasaan. Ingat, kita tidak sendiri dan dan media pembelajaran guna menuju kedewasaan. Ingat, kita tidak sendiri dan bukanlah orang yang gagal. Kita masih bisa berbuat banyak serta melakukan hal positif. bukanlah orang yang gagal. Kita masih bisa berbuat banyak serta melakukan hal positif. Menjadi manusia yang lebih baik belum tentu kita dapatkan apabila ini semua tidak Menjadi manusia yang lebih baik belum tentu kita dapatkan apabila ini semua tidak
terjadi. Mungkin saja ini merupakan sebuah jalan baru menuju pematangan sikap dan terjadi. Mungkin saja ini merupakan sebuah jalan baru menuju pematangan sikap dan pola berpikir kita.
pola berpikir kita.
B.
B. SaranSaran 1.
1. Sering-seringlah berdoa, jangan sampai meninggalkan Tuhan, milikilah landasanSering-seringlah berdoa, jangan sampai meninggalkan Tuhan, milikilah landasan agama yang kuat.
agama yang kuat. 2.
2. Sibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Lakukan hobi yang disenangi.Sibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Lakukan hobi yang disenangi. 3.
3. Harus punya obsesi untuk meraih suatu prestasi sebaik-baiknya. Maka akan terciptaHarus punya obsesi untuk meraih suatu prestasi sebaik-baiknya. Maka akan tercipta energi positif dalam diri anda.
energi positif dalam diri anda. 4.
4. Jangan menatap masa lalu, berorientasilah ke masa depan. Masalah perceraianJangan menatap masa lalu, berorientasilah ke masa depan. Masalah perceraian bukan milik anda, melainkan milik orang tuan anda.
bukan milik anda, melainkan milik orang tuan anda. 5.
5. Tetap berhubungan baik dengan kedua orang tua, meskipun mereka telah berpisah.Tetap berhubungan baik dengan kedua orang tua, meskipun mereka telah berpisah. Harus tetap menghomati keduanya dengan segala kondisi yang ada, sekalipun mereka Harus tetap menghomati keduanya dengan segala kondisi yang ada, sekalipun mereka telah gagal dalam menjalankan sebuah rumah tangga.
telah gagal dalam menjalankan sebuah rumah tangga. 6.
6. Harus pandai dan selektif memilih teman atau lingkungan pergaulan. JanganHarus pandai dan selektif memilih teman atau lingkungan pergaulan. Jangan terjebak pada hal-hal yang memperburuk kondisi anda sebagai seorang anak broken terjebak pada hal-hal yang memperburuk kondisi anda sebagai seorang anak broken home.
home. 7.
7. Pintar-pintarlah menganalisa situasi yang ada, jaga jangan sampai jatuh. SebaliknyaPintar-pintarlah menganalisa situasi yang ada, jaga jangan sampai jatuh. Sebaliknya segera bangkit dari keterpurukan. Yakinlah selalu bahwa anda memiliki masa depan segera bangkit dari keterpurukan. Yakinlah selalu bahwa anda memiliki masa depan yang cerah.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
http://bbawor.blogspot.com/2009/03/pengaruh-broken-home.html http://bbawor.blogspot.com/2009/03/pengaruh-broken-home.html http://kosmo.vivanews.com/news/read/117915efek__broken_home__seorang_anak http://kosmo.vivanews.com/news/read/117915efek__broken_home__seorang_anak http://tulisendw.blogspot.com/2010/05/pengertian-broken-home-dan-dampak.html http://tulisendw.blogspot.com/2010/05/pengertian-broken-home-dan-dampak.html http://yuniehidayat.blogspot.com/2010/08/dampak-single-parent-bagi-anak.html http://yuniehidayat.blogspot.com/2010/08/dampak-single-parent-bagi-anak.html