• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS E-LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS X SEMESTER 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS E-LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS X SEMESTER 2"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS E-LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS X

SEMESTER 2

Anna Rahmaniyah, Munzil Arief, Dermawan Afandy Universitas Negeri Malang

E-mail: anna.rahmaniyah@gmail.com

ABSTRAK: Tujuan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan dan mengetahui

kelayakan bahan ajar berbasis e-learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Model pengembangan menggunakan model Four-D dan tingkat kelayakan ditentukan berdasarkan validasi ahli materi, ahli media, guru sebagai pengguna, dan uji pada kelompok kecil. Data kuantitatif dianalisis dengan analisis persentase sedangkan data kualitatif digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan revisi. Hasil uji validasi oleh ahli materi, ahli media, dan guru sebagai pengguna sebesar 93,75%, 97,89%, dan 94,85% dan dinyatakan layak. Hasil uji pada kelompok kecil sebesar 81,92% yang menyatakan bahan ajar telah layak untuk digunakan.

Kata kunci: bahan ajar, e-learning, hidrokarbon dan minyak bumi

Beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran kimia di SMA adalah: (1) keterbatasan sumber belajar yang ada yaitu hanya buku teks, (2) banyak terdapat konsep-konsep abstrak, (3) lemahnya interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas, (4) kecepatan dan gaya belajar siswa yang berbeda-beda, dan (5) keterbatasan waktu yang tersedia dalam pembelajaran di kelas. Hidrokarbon dan minyak bumi meliputi materi yang berupa konsep-konsep dan teori serta fakta-fakta. Materi yang hanya berisi konsep-konsep dan teori akan mudah dilupakan siswa, apalagi jika dalam pembelajarannya tidak meninggalkan kesan yang mendalam. Kean dan Middlecamp (1994), mengemukakan bahwa untuk dapat memahami suatu konsep dengan utuh, kita harus mengenal konsep tersebut baik dari tingkat makroskopis maupun mikroskopisnya. Selain itu, materi hidrokarbon dan minyak bumi merupakan materi pembelajaran akhir pada kelas X. Sehingga karena keterbatasan waktu tatap muka seringkali pemberian materi ini tidak tuntas. Solusi yang diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah tersebut adalah dengan mengembangkan bahan ajar berbasis e-learning.

Bahan ajar yang tersedia di sekolah biasanya hanya berupa buku teks. Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah dan Atas (2010), bahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk belajar. Menurut Depdiknas (2008), bahan ajar dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik materi yang akan disajikan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan alat bantu media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif seperti penggunaan komputer atau internet. Penggunaan internet dalam proses pembelajaran dikenal dengan istilah e-learning.

E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan

tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001). E-learning membuat pembelajaran dapat lebih terbuka dan fleksibel. Pembelajaran dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja. Salah satu media yang dikembangkan untuk menunjang pembelajaran secara

(2)

(2010), Learning Management System (LMS) adalah suatu pengelolaan pembelajaran yang mempunyai fungsi untuk memberikan sebuah materi belajar, mendukung kolaborasi, menilai kinerja peserta didik, merekam data peserta didik, dan menghasilkan laporan yang berguna untuk memaksimalkan efektifitas dari sebuah pembelajaran. Selain materi ajar, skenario pembelajaran perlu disiapkan dengan matang untuk mengundang keterlibatan peserta didik secara aktif dan konstruktif dalam proses belajar mereka (Hasbullah, 2009). METODE

Model pengembangan

Pengembangan bahan ajar berbasis e-learning dengan materi hidrokarbon dan minyak bumi ini didasarkan pada model pengembangan yang direkomendasikan oleh Thiagarajan (1974), yakni 4D-Model yang terdiri dari pembatasan (define), perencanaan (design), pengembangan (develop), dan penyebarluasan (disseminate).

Tahap pendefinisian (define) adalah untuk menentukan dan menegaskan kebutuhan-kebutuhan pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah: (1) analisis ujung depan yang mengarah pada hasil akhir dari pengembangan yakni berupa bahan ajar berbasis e-learning, (2) analisis siswa, langkah ini menetapkan subyek pebelajar dan sasaran belajar siswa yaitu siswa kelas X semester 2 dengan materi pokok senyawa hidrokarbon dan minyak bumi dengan karakter siswa yang telah mengenal internet, dan (3) perumusan indikator hasil belajar yang dirumuskan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Analisis siswa dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) analisis tugas dengan mencari literatur dan sumber belajar tentang hidrokarbon dan minyak bumi dan (2) analisis konsep yang dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan dipelajari.

Tahap perencanaan (design) meliputi tiga langkah yaitu: (1) penyusunan tes dengan membuat soal yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi dan keberhasilan siswa dalam memahami materi dalam bahan ajar, (2) pemilihan media untuk mendapatkan media yang tepat sesuai dengan perkembangan era teknologi yang sedang berlangsung, yaitu media internet, dan (3) perancangan awal yang meliputi membaca buku teks yang relevan, menulis bahan ajar, adaptasi bahan ajar, konsultasi secara intensif dengan dosen pembimbing.

Pada tahap pengembangan (develop) langkah- langkah yang dilakukan adalah: (1) konsultasi dengan pembimbing yang bertujuan untuk merancang dan menyusun media dan instrumen yang akan dipakai dalam penelitian, (2) validasi yang merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data tentang nilai yang diperoleh dari validator, (3) analisis hasil validasi, hasil validasi dianalisis sesuai dengan penilaian, saran, dan kritik dari validator, (4) revisi bahan ajar berbasis e-learning yang bertujuan untuk menyempurnakan bahan ajar yang akan digunakan, dan (5) uji coba terbatas, tujuan uji coba ini hanya untuk mengetahui kelayakan dari produk pengembangan yakni bahan ajar berbasis e-learning.

Tahap keempat yaitu penyebarluasan (disseminate) merupakan tahap penggunaan bahan ajar yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas. Tahap ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan bahan ajar berbasis e-learning hasil pengembangan. Dalam pengembangan ini, tahap penyebarluasan (disseminate) tidak dilakukan karena pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Selain itu, disesuaikan dengan tujuan pengembangan bahan ajar berbasis e-learning yakni untuk mengetahui kelayakan bahan ajar bukan untuk mengukur prestasi belajar siswa.

Uji Coba Produk

Uji coba produk yang dilaksanakan adalah validasi produk oleh ahli dan uji pada kelompok kecil. Uji ini dimaksudkan untuk memperoleh data kelayakan dari bahan ajar

(3)

Mengunjungi e-learning Membaca langkah-langkah Mengunduh materi Membuka link video Membuka link website Melihat animasi Berdiskusi (chat & forum) Mengerjakan tugas Mengunggah tugas Mengunjungi e-learning Mengamati aktivitas siswa Analisis keaktifan siswa Memantau diskusi dan memberi kesimpulan umum Analisis hasil quiz

Menilai tugas

Bekal guru untuk tatap muka di kelas Membahas tugas yang sudah dikerjakan Memperoleh pemahaman awal

Diskusi kelas dan tanya jawab

Memberi penguatan

Evaluasi

(Tes tertulis) Mengadakan tes

Menganalisis hasil tes (Online) (Online) Siswa Guru (Di kelas) (Di kelas)

berbasis e-learning yang dikembangkan secara keseluruhan. Validator ahli terdiri atas 1 dosen Kimia Universitas Negeri Malang, 1 dosen Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang dan 1 guru kimia SMA Negeri 9 Malang. Uji kelompok kecil dilakukan pada 10 siswa SMA Negeri 9 Malang.

Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dari validator berupa nilai persentase dari angket, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya bahan ajar digunakan, sedangkan data kualitatif adalah tanggapan yang diberikan oleh validator yang berupa komentar maupun saran tentang bahan ajar yang dikembangkan. Instrumen pengumpulan data berupa angket pertanyaan tertulis untuk mendapatkan informasi dari responden (Arikunto, 2009). Data penilaian yang diperoleh melalui angket berupa skala Lickert, dianalisis dengan analisis statistik deskriptif yaitu persentase skor item pertanyaan. Tingkat kriteria validasi yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar ini disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Kriteria Validasi Analisis Persentase

Persentase (%) Kriteria validasi

76-100 Valid, tidak perlu revisi 56-75 Cukup valid, tidak perlu revisi 40-55 Kurang valid, perlu revisi

0-39 Tidak valid, revisi total

HASIL

Deskripsi Bahan Ajar Berbasis E-learning yang Dikembangkan

Produk pengembangan berupa bahan ajar berbasis e-learning dengan topik hidrokarbon dan minyak bumi. Bahan ajar berbasis e-learning ini dilengkapi dengan petunjuk penggunaan, desain pembelajaran, dan instrumen penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran. Alur belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar berbasis

e-learning yang dikembangkan disajikan pada Gambar 1.

(4)

Mula-mula siswa mengunjungi media pembelajaran online (e-learning) dan kemudian mengikuti instruksi (langkah-langkah) pembelajaran pada media pembelajaran

online tersebut. Siswa diharapkan akan mengunduh materi, membuka link video, link

website dan melihat animasi yang telah tersedia pada media pembelajaran online

(e-learning). Siswa juga dapat menggunakan fasilitas komunikasi (chat & forum) untuk

berdiskusi. Pada saat tersebut, guru akan mengamati aktivitas siswa, menganalisis keaktifan, memantau diskusi, dan memberikan kesimpulan umum hasil diskusi. Setelah siswa mengakses sumber belajar serta berdiskusi dengan fasilitas chat & forum, diharapkan siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik. Selain itu, diharapkan pula siswa telah memperoleh pemahaman awal dan telah siap untuk memasuki pembelajaran di kelas. Setelah siswa mengakses beragam sumber belajar dan telah mengumpulkan tugasnya, guru merekap semua tugas yang telah dikerjakan siswa. Hasil tugas siswa dapat menjadi informasi awal bagi guru untuk memasuki pembelajaran di kelas. Guru telah mengetahui kemampuan awal dan kesulitan yang dihadapi siswa. Sehingga pada saat pembelajaran di kelas guru dapat memberikan tindakan yang tepat.

Saat pembelajaran di kelas, dilakukan pembahasan terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa pada media pembelajaran online (e-learning). Pembelajaran di kelas menggunakan model dan metode pembelajaran yang sesuai. Guru diharapkan memberikan penguatan dan penjelasan lebih lanjut tentang materi dan konsep yang belum dipahami siswa. Kemudian diadakan tes untuk mengevaluasi hasil belajar siswa.

Media pembelajaran online (e-learning) merupakan hasil pengembangan dengan menggunakan aplikasi LMS (Learning Management System). Aplikasi LMS yang digunakan ialah Moodle dengan alamat website e-learning.fmipa.um.ac.id. Bahan ajar yang dikembangkan termasuk pada course Pembelajaran Kimia SMA. Judul bahan ajar adalah Hidrokarbon dan Minyak Bumi dengan pengajar Anna Rahmaniyah. Bahan ajar berbasis e-learning yang dikembangkan terdiri atas 7 topik yaitu Identifikasi C dan H, Kekhasan Atom Karbon, Minyak Bumi Bagian 1-3, dan Kegunaan Hidrokarbon Bagian 1 & 2. Pada setiap topik memiliki format yang sama, yaitu terdiri dari judul topik, gambar pembuka, tujuan pembelajaran, kalimat penjelasan topik, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan fasilitas komunikasi. Gambar pembuka berfungsi menarik perhatian dan memotivasi siswa untuk belajar lebih jauh mengenai materi yang disajikan. Tujuan pembelajaran ditujukan untuk memberikan informasi pada siswa tentang apa yang harus mereka capai pada tiap pertemuan. Selain itu, pemberian tujuan pembelajaran dapat memfokuskan siswa dalam belajar mandiri secara online. Kalimat penjelasan topik diperlukan agar siswa mengetahui isi dari topik yang akan dipelajari. Langkah-langkah pembelajaran telah didesain sedemikian rupa sehingga jika siswa mengikuti langkah-langkah yang diberikan, diharapkan tujuan pembelajaran akan tercapai. Sumber belajar siswa berupa materi ajar, link ke beberapa website yang sesuai dengan materi, assignment,

quiz, LKS, tugas-tugas, animasi dalam format swf, dan video tutorial. Setiap sumber

belajar disusun secara berurutan sesuai langkah-langkah pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam belajar. Link ke beberapa website ditujukan untuk membiasakan dan melatih siswa dalam menggunakan media internet untuk mencari bahan ajar. Animasi yang disediakan bertujuan untuk melatih pemahaman siswa terhadap materi karena animasi ini berupa games menarik berkaitan dengan materi. Selain itu animasi yang diberikan juga dapat membantu siswa memahami materi dari aspek mikroskopik. Sedangkan video tutorial yang disediakan dapat mengganti keberadaan guru dalam menjelaskan materi secara audio visual. Fasilitas komunikasi yang digunakan dalam media pembelajaran

online (e-learning) berupa chat & forum sebagai media komunikasi synchronous. Fasilitas chat & forum didesain untuk diskusi secara langsung pada jam yang sama baik sesama

(5)

ialah pola diskusi tertutup. Pada pola ini, topik utama dan subtopik ditentukan oleh guru. Hal ini bertujuan agar diskusi yang dilakukan siswa terarah. Fasilitas komunikasi ini diharapkan dapat mewadahi siswa yang tidak berani atau merasa kurang percaya diri bila menyampaikan pendapatnya secara tatap muka di kelas.

Hasil Validasi Produk Pengembangan

Data hasil validasi terdiri atas dua jenis data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif didapat dari hasil penilaian bahan ajar yang telah dikembangkan berupa skala Lickert 4 tingkatan. Hasil validasi materi disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Validasi Materi

No Aspek yang dinilai Persen rata-rata (%)

Keterangan

1 Materi Identifikasi C dan H & Kekhasan Atom Karbon 96,88 Layak

2 Materi Minyak Bumi 92,86 Layak

3 Materi Kegunaan Hidrokarbon 90,79 Layak Rata-rata keseluruhan 93,75 Layak

Berdasarkan hasil validasi materi oleh ahli materi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis e-learning valid dan telah layak untuk digunakan. Hasil validasi media oleh ahli media disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil Validasi Media

No Aspek yang dinilai Persen rata-rata (%)

Keterangan

1 Tampilan pengantar 87,5 Layak

2 Tampilan Topik 1 97,73 Layak

3 Tampilan Topik 2 100 Layak

4 Tampilan Topik 3 100 Layak

5 Tampilan Topik 4 100 Layak

6 Tampilan Topik 5 100 Layak

7 Tampilan Topik 6 100 Layak

8 Tampilan Topik 7 100 Layak

9 Media pembelajaran online (e-learning) 95,83 Layak Rata-rata keseluruhan 97,89 Layak

Berdasarkan hasil validasi media dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis

e-learning valid dan telah layak untuk digunakan. Hasil validasi oleh guru kimia sebagai

pengguna produk disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil Validasi Produk

No Aspek yang dinilai Persen rata-rata (%)

Keterangan

1 Petunjuk penggunaan 89,59 Layak

2 Kelengkapan pembelajaran 91,5 Layak 3 Media pembelajaran online (e-learning) 100 Layak Rata-rata keseluruhan 94,85 Layak

(6)

Berdasarkan hasil validasi oleh guru kimia sebagai pengguna produk dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis e-learning valid dan telah layak untuk digunakan.

Komentar dan saran yang diberikan oleh ketiga validator adalah: (1) dari segi materi, perlu ditambahkan keterangan tentang angka oktan, kegunaan hidrokarbon di bidang pangan diubah menjadi kegunaan hidrokarbon di bidang penyiapan pangan, perlu diberikan sumber penulisan data/informasi, (2) buku petunjuk bagi guru perlu dilengkapi desain pembelajaran, dan (3) bahan ajar berbasis e-learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi ini sudah cukup baik dan menarik minat belajar siswa. Namun perlu penambahan animasi sehingga anak lebih tertarik untuk belajar dan lebih giat belajar lagi. Hasil Uji Kelompok Kecil

Uji kelompok kecil dilakukan pada 10 siswa untuk mengetahui kelayakan dari produk pengembangan. Hasil penilaian bahan ajar berbasis e-learning oleh kelompok kecil disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Hasil Penilaian oleh Kelompok Kecil

No Aspek yang dinilai Persen rata-rata (%)

Keterangan

1 Kemenarikan tampilan web 72,5 Cukup layak 2 Kemenarikan desain cover dan desain isi 77,5 Layak

3 Kejelasan isi 82,5 Layak

4 Kemenarikan animasi 82,5 Layak

5 Kemenarikan video 80 Layak

6 Kemudahan link yang disediakan 85 Layak 7 Keluasan link-link yang tersedia 85 Layak 8 Kemudahan dalam menggunakan forum dan chat untuk

berdiskusi

85 Layak

9 Web berbasis LMS ini mudah untuk digunakan (user friendly)

87,5 Layak

10 Kejelasan susunan kalimat dan bahasa yang digunakan 82,5 Layak 11 Media yang dikembangkan dapat meningkatkan

partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

82,5 Layak

12 Media yang dikembangkan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar

72,5

Cukup layak Rata-rata keseluruhan 81,92 Layak

Berdasarkan hasil penilaian oleh kelompok kecil dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis e-learning valid dan telah layak untuk digunakan. Komentar dan saran yang diberikan oleh kelompok kecil telah dirangkum sebagai berikut: (1) dari segi tampilan web, tulisan yang penting diberi warna berbeda, perlu ditambahkan animasi bergerak dan (2) dari segi isi, isi web sudah cukup jelas dan keluasan link sudah baik.

PEMBAHASAN

Produk yang dikembangkan berupa bahan ajar berbasis e-learning yang terdiri atas teks, materi dalam bentuk pdf, link ke beberapa web, video tutorial, animasi, dan

assignment. Produk ini juga dilengkapi dengan petunjuk penggunaan, desain

pembelajaran, dan instrumen penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran. Petunjuk penggunaan bahan ajar berbasis e-learning yang dikembangkan ada dua jenis yaitu petunjuk untuk guru dan petunjuk untuk siswa. Pada petunjuk penggunaan untuk guru dilengkapi dengan desain pembelajaran dan rubrik penilaian. Sedangkan petunjuk

(7)

untuk siswa hanya prosedur penggunaan media pembelajaran online (e-learning) saja. Desain pembelajaran berisi petunjuk dalam melaksanakan pembelajaran online (penggunaan bahan ajar berbasis e-learning) dan pembelajaran di kelas. Di dalam desain pembelajaran terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan guru dan siswa pada saat pembelajaran di kelas maupun saat online. Instrumen penilaian terdiri dari lembar penilaian dan alat ukur penilaian (soal-soal evaluasi). Tersedianya beberapa sumber belajar yang dapat diakses setiap saat memungkinkan dapat mengakomodasi gaya & kecepatan belajar siswa yang berbeda-beda. Pada sumber belajar juga terdapat gambar makroskopis dan mikroskopis yang dapat membantu siswa memahami materi. Untuk meningkatkan interaksi antar siswa dan guru disediakan fitur forum & chat sehingga siswa dapat saling berdiskusi kapan saja untuk memperkuat konsep yang telah diperoleh siswa.

Pengembangan bahan ajar berbasis e-learning ini dapat dijadikan solusi bagi siswa dan guru. Siswa dapat belajar sesuai kecepatan belajarnya, siswa dapat mempelajari materi yang tidak terpenuhi dalam pelajaran yang diterima di kelas, memungkinkan siswa belajar dengan learning mode yang disukainya dan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan berbagai jenis sumber belajar. Guru dapat terbantu dalam penyampaian sumber belajar karena siswa dapat mengakses secara mandiri dan interaksi antara siswa dan guru dapat ditingkatkan dengan aplikasi yang menyediakan fasilitas diskusi.

Berdasarkan hasil penelitian telah berhasil dikembangkan bahan ajar berbasis

e-learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Untuk mengetahui validitas bahan

ajar yang dikembangkan dilakukan validasi terhadap materi, media, dan produk pengembangan. Hasil validasi materi didapatkan persen rata-rata sebesar 93,75% yang berarti bahan ajar valid dan layak digunakan. Hasil validasi media didapatkan persen rata-rata sebesar 97,89% yang berarti bahan ajar valid dan layak digunakan. Sedangkan hasil validasi produk didapatkan persen rata-rata sebesar 94,85% yang berarti bahan ajar valid dan layak digunakan. Revisi dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan vaildator. Selajutnya dilakukan uji pada kelompok kecil dan didapatkan persen rata-rata sebesar 81,92% yang berarti bahan ajar telah layak digunakan. Revisi dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan kelompok kecil.

Hasil penelitian Dedi Rohendi (2012) menunjukkan siswa yang menggunakan

e-learning memiliki hasil belajar yang lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran

konvensional. Begitu juga dalam penelitian Judith J. Smith & H. Carol Greene (2013) yang menyarankan e-learning sebagai model pendukung dalam metode mengajar.

Kelebihan bahan ajar berbasis e-learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi ini dibandingkan bahan ajar yang ada ialah: (1) bahan ajar ini dilengkapi dengan petunjuk penggunaan, desain pembelajaran, dan instrumen penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran, (2) memudahkan terjadi interaksi antara guru, siswa, dan bahan ajar yang merupakan komponen dari peristiwa belajar, (3) kelengkapan fitur yang dimiliki, (4) sumber belajar dapat dimodifikasi sewaktu-waktu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan (5) guru dapat menilai keaktifan dan kualitas diskusi siswa berdasarkan record yang tersimpan dalam media pembelajaran online (e-learning).

PENUTUP Kesimpulan

Produk pengembangan berupa bahan ajar berbasis e-learning dengan topik hidrokarbon dan minyak bumi. Bahan ajar berbasis e-learning ini telah direvisi berdasarkan hasil penilaian validator ahli dan uji pada kelompok kecil. Validator ahli terdiri atas 1 dosen Kimia Universitas Negeri Malang, 1 dosen Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang dan 1 guru kimia SMA Negeri 9 Malang. Uji kelompok kecil dilakukan pada 10 siswa SMA Negeri 9 Malang.

(8)

Bahan ajar berbasis e-learning ini dilengkapi dengan petunjuk penggunaan, desain pembelajaran, dan instrumen penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran. Media pembelajaran online (e-learning) merupakan hasil pengembangan dengan menggunakan aplikasi LMS (Learning Management System). Aplikasi LMS yang digunakan ialah

Moodle dengan alamat website e-learning.fmipa.um.ac.id. Bahan ajar yang dikembangkan

termasuk pada course Pembelajaran Kimia SMA. Judul bahan ajar adalah Hidrokarbon dan Minyak Bumi dengan pengajar Anna Rahmaniyah. Bahan ajar berbasis e-learning yang dikembangkan terdiri atas 7 topik yaitu Identifikasi C dan H, Kekhasan Atom Karbon, Minyak Bumi Bagian 1-3, dan Kegunaan Hidrokarbon Bagian 1 & 2. Pada setiap topik memiliki format yang sama, yaitu terdiri dari judul topik, gambar pembuka, tujuan pembelajaran, kalimat penjelasan topik, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan fasilitas komunikasi.

Berdasarkan persentase kevalidan yang diperoleh dari validator dan uji kelompok kecil, bahan ajar berbasis e-learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dan layak digunakan. Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh validator dan kelompok kecil.

Saran

Bahan ajar berbasis e-learning yang dikembangkan dapat digunakan sebagai alat bantu siswa mempersiapkan diri sebelum memasuki materi pembelajaran atau sebagai penguatan terhadap materi dan konsep pembelajaran yang telah diterima siswa. Dalam penggunaan produk perlu diperhatikan ketersediaan fasilitas penunjang seperti komputer/laptop dan jaringan internet.

Bagi peneliti lain, perlu dilakukan uji coba penggunaan bahan ajar berbasis

e-learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi untuk mengetahui efektivitas

penggunaan bahan ajar ini terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Selain itu, hendaknya dikembangkan bahan ajar berbasis e-learning untuk materi pembelajaran yang lain.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2010. Petunjuk Teknis Pengembangan

Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Hartley, Darin E. 2001. Selling E-Learning. American Society for Training and Development.

Hasbullah. 2009. Pengembangan Model Pembelajaran E-Learning Untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Energi dan Konversi. Jurnal Penelitian, (Online), 10 (2): 25-30,

(http://jurnal.upi.edu/file/Hasbullah.pdf), diakses 12 Februari 2012.

Kean, E & Middlecamp, C. 1985. Panduan Belajar Kimia Dasar. Jakarta: Gramedia. Rohendi, Dedi. 2012. Developing E-Learning Based on Animation Content for Improving

Mathematical Connection Abilities in High School Students. IJCSI International

Journal of Computer Science Issues, (Online), 9 (1): 2-5, (www.IJCSI.org), diakses

5 Mei 2013.

Smith, Judith J., & Greene, H. Carol. 2013. Pre-Service Teachers Use E-learning Technologies to Enhance Their Learning. Journal of Information Technology

Education: Research, (Online), 12 (1): 121-140,

(http://www.jite.org/documents/Vol12/JITEv12ResearchP121-140Smith1223.pdf), diakses 5 Mei 2013.

(9)

Sudjana, N.1990. Penelitian Hasi Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Thiagarajan, S., D. S. Semmel, & Semmel M. I.. 1974. Instructional Development for

Training Teachers Of Exceptional Children: A Sourcebook. Bloomington, Indiana:

The Center for Innovation In Teaching The Handicapped Indiana University. Yasar, O & Adiguzel, T. 2010. A Working Successor of Learning Management Systems:

SLOODLE. Procedia: Social and Behavioural Sciences, (Online), 12 (1): 121-140, (http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042810009687), diakses 5 Mei 2013.

Gambar

Tabel 1 Kriteria Validasi Analisis Persentase
Tabel 3 Hasil Validasi Media
Tabel 5 Hasil Penilaian oleh Kelompok Kecil

Referensi

Dokumen terkait

tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek antipiretik infusa daun salam, kadar infusa daun salam yang mempunyai efek antipiretik sebanding dengan parasetamol, dan

Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu : (1) Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja (2) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan

 Telah melanggar Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 90 ayat (1) yang menyebutkan bahwa “ Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari Upah

maya, maka mereka berada dalam suatu ruangan yang sama Wanita ini berada diruang lain dibanding tiga orang dibelakangnya Orang-orang yang berada di tempat yang berbeda

Namun, walaupun begitu rasa manis madu alami disebut tidak memiliki efek-efek buruk seperti halnya yang terkandung didalam gula putih, karena kandungan senyawa utamanya seperti

Hasil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa Lorjuk atau kerang pisau yang ditemukan di daerah penangkapan pertama dan kedua yaitu desa Modung, kecamatan

Jika suku ke-dua dikurang 2 dan suku ke-tiga ditambah dengan 2, maka diperoleh deret geometri.. Jika

dapat dinyatakan sebagai berikut: ketika algoritma konvergen ke suatu titik limit yang terletak di dalam ( interior ) dari daerah layak ( feasible ), maka titik ini adalah suatu