• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

5

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Terminal Penumpang.

Pengertian terminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum berdasarkan Keputusan menteri perhubungan tahun 1995 tentang terminal, terminal penumpang dibagi menjadi 3 tipe yaitu:

1. Terminal tipe A

Merupakan terminal yang paling lengkap dari segi fasilitasnya serta memerlukan lahan yang cukup luas sekurang-kurangnya 5 hektar. Terminal ini melayani kendaraan umum antar kota antar provinsi + bus malam, angkutan kota dalam provinsi dan angkutan pedesaan. kotamadya atau kabupaten dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara.

Syarat terminal tipe A terletak di ibu kota provinsi, kotamadya selain itu lokasinya harus terletak di jalan arteri dengan kelas jalan III A, yakni jalan arteri yang dapat dilalui kendaraaan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan muatan sumbu terberat tidak melebihi 8 ton. (Tipe A dapat menampung 50-100 angkutan tiap jam).

2. Terminal tipe B

Setingkat dibawah tipe A, kebutuhan lahannya 3 hektar dan berfungsi untuk melayani kendaraan umum angkutan antar kota antar provinsi, antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Syarat lokasi terminal tipe B diantaranya terletak di kotamadya atau kabupaten dan dalam jaringan trayek AKDP.

Syarat lainnya adalah terminal tipe ini harus terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III B, yakni jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan

(2)

bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat (dapat menampung 25-50 angkutan tiap jam)

3. Terminal tipe C

Setingkat dibawah terminal tipe B. Terminal ini melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan. Syarat lokasi terminal ini terletak di dalam wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II dan dalam jaringan trayek angkutan pedesaan. Selain itu, terminal ini harus terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi III A. Terminal ini juga harus mempunyai jalan akses masuk atau keluar ke dan dari terminal, sesuai kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas sekitar terminal. (hanya menampung dari 25 angkutan tiap jam ).

2.1.2 Terminal Senen.

Adalah terminal bus kota di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Terminal Senen dalam konsepnya adalah terminal antara, yang menghubungkan satu ujung terminal ke terminal yang lain, selain bus kota, armada bus regular banyak beroperasi di terminal Senen ini adalah Kopami Jaya,Mayasari Bhakti, Metromini dan Kopaja

Jenis-jenis trayek yang beroperasi di terminal Senen : Tabel 2. Trayek angkutan Bus Besar -Mayasari Bakti P7 Grogol – Pulogadung

-Mayasari Bakti P14 jurusan Tanah Abang - Tanjung Priok -Mayasari Bakti P 17 Kampung Rambutan – Pasar Senen. -Mayasari Bakti P 9A Senen – Bekasi Timur.

-Mayasari Bakti AC 62 jurusan Senen - Poris Plawad -Mayasari Bakti AC 122 jurusan Senen - Cikarang

-Mayasari Bakti R507 jurusan Tanah Abang - Pulo Gadung -Mayasari Bakti AC63 jurusan Pasar Baru - Bekasi

-DSU P157 jurusan Senen - Poris Plawad -Bianglala AC 44 Senen – Ciledug

(3)

- ARH P100 jurusan Senen - Poris Plawad - AJA P AC106 Senen - Poris Plawad -AJA P 106 Senen – Cimone Tangerang. Bus Sedang -Kopami Jaya P 12 Senen – Kalideres

-Kopaja U 27 Pasar Senen – Kelapa Gading -Kopaja P 20 AC Pasar Senen – Lebak Bulus -Kopami Jaya P 02 Senen – Muara Karang -MetroMini P 17 Manggarai – Pasar Senen

-MetroMini P 15 Senen – Setiabudi – Bendungan Hilir (Benhil) -MetroMini P 11 Pasar Senen – Bendungan Jago

-MetroMini P 03 Pasar Senen – Rawamangun -MetroMini P 07 Pasar Senen – Semper -MetroMini P 10 Senen – Sunter

-MetroMini U 24 Pasar Senen – Tanjung Priok -Metromini P01 jurusan Senen - Taman Solo -Metromini T47 jurusan Senen - Pondok Kopi -Metromini AC jurusan Senen - Cibinong -Metromini AC jurusan Senen - Cileungsi

Mikrolet -Mikrolet M 01A Kampung Melayu – Pasar Senen -Mikrolet M35 jurusan Senen - Kampung Melayu -Mikrolet M 12 Senen – Kota

-Mikrolet M 37 Senen – Pulogadung

-Mikrolet M46 jurusan Senen - Pulo Gadung

. Terminal ini juga berdekatan dengan Pasar Senen dan terminal Senen ini termasuk dalam kategori terminal tipe B yang membutuhkan fasilitas utama dan penunjang diantaranya adalah :

Tabel 3. Fasilitas utama dan penunjang

Fasilitas Utama Fasilitas Penunjang

1. Jalur kedatangan kendaraan umum 2. Jalur pemberangkatan kendaraan

-Kamar kecil/toilet -Musholla

(4)

umum

3. Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, didalammnya terdapat tempat istirahat kendaraan umum

4. Bangunan kantor terminal

5. Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar

6. Loket penjualan karcis

7. Rambu – rambu dan papan informasi 8. Pelataran parkir kendaraan pengantar dan taksi

-Kios/kantin

-Ruang pengobatan

-Ruang informasi dan pengaduan -Telepon umum

-Tempat penitipan barang -Taman

Dan yang terpenting terminal penumpang dilengkapi dengan faslitas bagi penderita cacat sesuai kebutuhan.dan untuk poin no 2, 6,8 tidak berlaku untuk terminal tipe C.

Dalam perencanaan 2030, terminal senen tidak terintegrasi dengan jalur busway.

(5)

Dan nantinya akan memiliki jembatan yang menghubungkan antara terminal dan stasiun kereta

Gambar 4. Zona Terminal

Konsep terminal senen pada perencanaan nantinya akan menata pergerakan orang atau penumpang yang berada di lantai yang terpisah, selain itu akan tetap dibuat

zebra cross untuk mengatur pergerakan sebidang dengan angkutan umum.

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Udara.

Udara merupakan campuran dari berbagai gas, tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang di atas permukaan bumi seperti apa yang kita hirup saat bernapas. Udara di bumi mengandung 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida.

(6)

2.2.2 Fungsi Penghawaan/Ventilasi

Berfungsi sebagai pengganti udara kotor yang ada didalam ruangan dan digantikan dengan udara bersih Pentingnya sirkulasi udara pada bangunan bertujuan untuk penyediaan udara segar, menghilangkan bau, seperti bau badan dan makanan., mengurangi kadar tingkat karbon dioksida yang bersumber dari dalam dan sekitarnya.

2.2.3 Pergerakan Udara

Gambar 5. 3 Pola Pergerakan udara. Sumber : Controling Air Movement, hal 42.

Pola pergerakan udara dibagi menjadi 3 yaitu Laminar, turbulen dan terpisah :

A, Laminar umumnya mengalir relative sejajar dan dapat diperkirakan karena rendahnya turbulensi internal.

• B, Turbulen, awalnya dari laminar yang kemudian berubah polanya menjadi acak dan tidak dapat diprediksi karena adanya elemen eksternal.

• C, Terpisah pergesekan arus angin mengurangi kecepatan angin pada arus tertentu namun tetap sejajar tanpa turbulensi internal

Contoh gambar dari 3 pola pergerakan angin

Gambar 6. Pola pergerakan udara dari satu ke yang lainnya Sumber : Controling Air Movement, hal 43.

(7)

2.2.4 Angin

Angin yaitu udara yang bergerak diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga perbedaan tekanan udara disekitarnya. Angin bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang rendah.

Tabel 4. Beaufort Scale

Sumber : wind design guide. 2014

2.2.5. Tekanan Tinggi dan Tekanan Rendah

Angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, udara panas akan memuai sehingga menjadi ringan dan menyebabkan udara naik keatas. Udara panas membuat tekanan turun dikarenakan berkurangnya udara. Sementara itu udara dingin lebih berat sehingga mengalir ketempat yang bertekanan rendah. Diatas tanah, udaha akan menjadi panas dan naik kembali, aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin dinamakan konveksi.

(8)

2.2.6 Efek Angin Pada Bangunan

Semua bangunan pastinya menciptakan hambatan pada arus angin, hal ini menyebabkan tekanan positif pada bagian bangunan yang langsung terkena angin dan tekanan negatif pada sisi bangunan yang mana menyebabkan peningkatan kecepatan angin di zona rendah.

Tabel 5. Individual Building

No Nama Gambar Keterangan

1

Downwash Effect.

Angin meningkat seiring ketinggian, tekanan lebih tinggi saat berada diatas dibanding bagian bawah bangunan. Perbedaan tekanan ini menyebabkan tekanan turun kebawah secara drastis.

2 Corner Effect.

Pada setiap sisi bangunan yang dilalui angin, biasanya terjadi peningkatan kecepatan yang tidak terduga. Yang diakibatkan udara dipaksa berputar pada sudut bangunan dari tekanan tinggi ke rendah.

(9)

3 Wake Effect.

Wake efek ini

diakibatkan oleh efek

downwash dan corner

efek, peningkatan kecepatan angin dan turbulensi yang terjadi di sekitar sudut bangunan menyebabkan angin kencang berhembus

dibagian bawah

bangunan.

4

Low bar row effect.

Bangunan yang relatif pendek tapi lebar, menyebabkan terjadinya

row efek dimana angin

sering jatuh dari atas bangunan kebawah.

Sumber : wind design guide 2014

Tabel 6. Bentuk Bangunan dan Angin

No Nama Gambar Keterangan

1 Bentuk Kotak

Merupakan bentuk paling lazim dari kebanyakan bangunan diperkotaan.

Bentuk kotak secara umum memanfaatkan lahan secara efisien. Namun bentuk ini tidak efisien terhadap angin.

(10)

Efek yang ditimbulkan oleh bangunan dengan bentuk kotak adalah

downwash, corner

effect, wake effect, dan row effect. 2 Bentuk Melingkar dan banyak sisi Bangunan yang

berbentuk lingkaran atau dengan sisi banyak merupakan bangunan yang baik dalam segi bentuk karena membuat angin mengalir di sekitar bangunan dan hanya sedikit efek downwash yang ditimbulkan.

3 Tower Podium Building

Podium pada bangunan dapat menangkis efek

downwash dalam jumlah

besar dan sekitar gedung

sebelum sampai

kepermukaan bangunan

4 Pyramid

Buildings

Bangunan dengan bentuk pyramid sangat

bagus dalam

mengurangi angin pada bagian permukaan bangunan. Permukaan

(11)

banguan yang dibuat secara bertingkat membantu mengurangi kekuatan kecepatan angin.

Sumber : wind design guide. 2014

2.2.7 Polusi Udara

Merupakan udara yang mengandung bahan kimia, partikel, atau bahan biologis lainnya yang menyebabkan kerusakan atau ketidaknyamanan pada manusia atau organisme hidup lainnya, atau menyebabkan kerusakan pada lingkungan alam atau lingkungan binaan, ke atmosfer. Kadar CO (karbon monoksida) yang terhirup akan memasuki tubuh melalui paru-paru dan akan bersenyawa dengan hemoglobin (Hb) membentuk COHb. Hemoglobin sendiri berfungsi sebagai pembawa oksigen ke sekujur tubuh.

Namun, kemampuan hemoglobin untuk mengikat CO adalah 200 hingga 300 kali lebih besar dibanding dengan kemampuannya mengikat oksigen. Akibatnya, oksigen di dalam darah berkurang sehingga membuat orang merasa pusing, pingsan bahkan bisa juga meninggal dunia.

Semakin banyak CO yang terkandung dalam darah semakin besar ancamannya terhadap kesehatan.

Dalam polusi terdapat karbon monoksida dan particulate matter atau partikel halus sangat berbahaya apabila terhirup, dikarenakan akan mengendap pada paru-paru dan akan menyebabkan sesak nafas. Maka dari itu sebagai salah satu langkah dalam pengurangan dampak polusi yaitu dengan menggunakan tanaman hijau sebagai faktor penghalang atau filter atau penyaring yang bertujuan untuk menyaring kandungan-kandungan berbahaya ini.

Faktor penghijauan sangatlah penting sebagai solusi dalam mengurangi polusi udara. Sebuah studi mengungkapkan tanaman hijau seperti pepohonan dan semak-semak

(12)

rumput hijau diketahui dapat membantu mengurangi polusi hingga 8x lipat. Selama ni tindakan yang dilakukan umumnya hanya dapat mengurangi polusi kurang dari 5 persen,

Dalam penelitian sebelumnya sudah diketahui bahwa pohon dan tanaman hijau dapat meningkatkan kualitas udara di perkotaan dengan cara menghapus dua jenis polutan yaitu nitrogen dioksida (NO2) dan partikel mikroskopis Thomas Pugh dan rekan menjelaskan bahwa konsentrasi dari kedua jenis polutan udara ini bisa berbahaya bagi kesehatan manusia, dan tingkat keduanya sudah melebihi batas aman di jalan-jalan ibu kota.

Dalam studi baru ini diketahui menempatkan rumput hijau dan pepohonan di daerah perkotaan bisa mengurangi konsentrasi NO2 di jalan sebanyak 40 persen dan partikel mikroskopis sebanyak 60%. Menurut jurnal Christina E. Mediastika yang berjudul Memanfaatkan Tanaman Untuk Mengurangi Polusi Particulate Matter Ke

Dalam bangunan dijelaskan mengenai particulate matter dikatakan bahwa partikel

halus tersebut dapat diendapkan dan penyebarannya terjadi pada lapisan udara rendah dengan memanfaatkan tanaman hijau

2.3 Studi Bangunan Sejenis

2.3.1 Port Authority Bus Terminal New York

Port Authority bus terminal merupakan pusat dari bus di kota New York, memiliki

3 lantai dan beragam pertokoan, restoran, dan servis, tak hanya bus, terminal ini juga memilki subway station.

(13)

Gambar 7. Port Authority Bus Terminal.

Sumber. Wikipedia.com, panynj.gov diakses pada 20 september 2014

Gambar 8. Denah Port Authority

(14)

Gambar 9. Sirkulasi bus pada tapak.

Sumber : googlemap, blog-wsj.com diakses pada 21 september 2014

Gambar 10. Tempat naik dan turunnya penumpang

Sumber : washtenawtod.blogspot.com, youtube.com diakses pada 19 september 2014.

2.3.2 Terminal Blok M

Terminal Blok M dengan luasan 8.952,88 m2 merupakan terminal bus tipe B kota di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Terminal ini memiliki enam jalur lima jalur bus reguler dan satu jalur busway. Berdasarkan keputusan menteri terminal Blok M sudah memiliki fasilitas umum dan penunjang yang lengkap namun memiliki permasalahan ketidaktertiban supir angkutan umum, PKL

Gamber 11. Terminal Blok M.

(15)

Gambar 12. Jalur Terminal Blok M Sumber : Wikipedia diakses pada 23 desember 2014

Gambar 13. Bus Yang Akan Memasuki Jalur Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar 14. Pintu Kedatangan Menuju Lobby Sumber :dokumentasi pribadi

2.4 Kesimpulan Studi Bangunan Sejenis

Terminal Blok M, memiliki 3 lantai ke bawah (underground) dimana lantai bawah digunakan untuk pertokoan sementara lantai 1 merupakan area untuk sirkulasi bus serta aktivitas untuk menaikan dan menurunkan penumpang

(16)

Gambar 15. Terminal Blok M, 2014

Port Authority Terminal Bus New York

terminal terdiri dari 5 lantai, 1 underground yang terhubung dengan MRT, lantait 1 dan 2 merupakan area pertokoan dan kantor, lantait 3 dan 4 merupakan area sirkulasi serta terjadinya aktivitas menurunkan dan menaikan penumpang. akses jalan yang dibuat khusus memungkinkan penumpang tidak bisa sembarangan masuk

(17)

Gambar 16. Port Authority Terminal Bus New York, 2014

Terminal Pulo Gebang

terminal dengan akses masuk dan keluar memiliki jalan khusus aik ke bagian atas bangunan lantai 1 dan 2 merupakan pertokoan dan perkantoran, lantai 3 area foodcourt dan lantai 4 merupakan sirkulasi serta aktivitas menaikan dan menurunkan penumpang

(18)

Gambar

Tabel 3. Fasilitas utama dan penunjang
Gambar 3.  Rencana 2030 terminal Senen.
Gambar 4.  Zona Terminal
Gambar 6. Pola pergerakan udara dari satu ke yang lainnya  Sumber : Controling Air Movement, hal 43
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pondasi

Usaha non teknis yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan pantai akibat gelombang adalah dengan menerapkan peraturan daerah dan hukum yang

9 Prototipe Alat Titik Pengirim Dua 4.7 Pengujian Sistem Alat Pendeteksi Performansi Tujuan utama pengujian alat pendeteksi performansi tanpa monitoring adalah untuk memastikan

Untuk mengkaji sejauh mana pe1ajar dapat menggunakan pemikiran mereka untuk berfikir secara kritikal dalam matapelajaran Matematik, guru perlu membina beberapa

oleh karena karena kerusakan dasar pan++ul pada persalinan an+ terlampau serin+ den+an penulit seperti ruptura perineum atau oleh karena usia lan5ut..  ,arikan 5anin

Masing-masing kelompok otot yang terdapat pada thorax dan leher (5, 6, 7, 8 dan 9) pada domba Priangan relatif sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan domba Ekor Gemuk

(MEDIA AND LEARNING RESOURCE) MEDIA DAN SUMBER BELAJAR FISIKA 1..

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Hubungan Stimulasi Motorik Kasar Dengan Perkembangan Anak Balita 3-5 Tahun Di Posyandu Kelurahan