• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SERUYAN KUALA PEMBUANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SERUYAN KUALA PEMBUANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

P

P

E

E

R

R

J

J

A

A

N

N

J

J

I

I

A

A

N

N

K

K

I

I

N

N

E

E

R

R

J

J

A

A

TAHUN 2020

D

DI

IN

NA

AS

S

KO

K

OP

PE

ER

RA

AS

SI

I,

,

US

U

SA

AH

HA

A

K

K

EC

E

CI

IL

L

DA

D

AN

N

ME

M

EN

NE

EN

NG

GA

AH

H,

,

P

PE

ER

RI

IN

ND

DU

US

ST

TR

RI

IA

AN

N

DA

D

AN

N

PE

P

ER

RD

DA

A

G

GA

AN

NG

GA

AN

N

K

K

AB

A

BU

UP

PA

AT

TE

EN

N

SE

S

ER

RU

UY

YA

AN

N

K

KU

UA

AL

LA

A

PE

P

EM

MB

BU

UA

AN

NG

G

2

20

02

20

0

(2)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : LAOSMA PURBA, SE.

Jabatan : Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan

selanjutnya disebut pihak pertama Nama : YULHAIDIR

Jabatan : Bupati Seruyan

selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai terget kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua

Kuala Pembuang, Maret 2020

Pihak Pertama KEPALA DINAS

(3)

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N S E R U Y A N

DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Jalan Sudirman No. Kuala Pembuang (74212) Kalimantan Tengah

Telp. (0538) 2022123 faximile (0538) 2022122

Email : disperindagkop.kabseruyan.yahoo.co.id

PERJANJIAN KINERJA

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : LAOSMA PURBA, SE.

Jabatan : Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan

Sebagai : Pihak Pertama

Nama : YULHAIDIR

Jabatan : Bupati Seruyan Sebagai : Pihak Kedua

Pihak pertama berjanji akan membuat laporan target rencana kinerja yang direalisasikan pada laporan Triwulan, yang termuat dalam Rencana Aksi Pelaporan dan Pengukuran Kinerja terlampir.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua

Kuala Pembuang, Maret 2020

Pihak Pertama KEPALA DINAS

LAOSMA PURBA, SE.

Pembina Utama Muda NIP. 19630806 199303 1 007

(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya, penyusunan dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Seruyan Tahun 2020 dapat diselesaikan sesuai waktunya.

Dokumen ini merupakan suatu dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program / kegiatan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki instansi bersangkutan, disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dilaksanakan oleh Diskoperindag Kabupaten Seruyan Tahun 2020 serta mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2018-2023 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Seruyan.

Demikian Dokumen Perjanjian Kinerja ini disusun dan diharapkan dokumen ini dapat digunakan untuk memantau, mengendalikan dan menilai pencapaian kinerja dalam pelaksanaan tupoksi SKPD.

Kuala Pembuang, Maret 2020 Kepala Dinas,

LAOSMA PURBA, SE.

Pembina Utama Muda NIP. 19630806 199303 1 007

(5)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Seruyan Tahun 2020 merupakan suatu dokumen Pernyataan Kinerja/ Perjanjian Kinerja antara Bupati dengan Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Seruyan untuk mewujudkan kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Perjanjian Kinerja ini merupakan wujud dari pelaksanaan good governance dan pelayanan publik dalam bidang koperasi UKM, industri dan perdagangan.

Perjanjian Kinerja 2020 ini juga memuat sasaran stategis dan indikator strategis yang akan diwujudkan pada kurun waktu satu tahun. Sasaran dan indikator strategis yang diperjanjikan menjawab permasalahan-permasalahan dan isu strategis yang dihadapi SOPD pada tahun 2020 dan juga merupakan sasaran dan indikator yang dimuat dalam rencana strategis Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023. Adapun sasaran dan indikator yang akan diperjanjikan dalam perjanjian kinerja tahun 2020 sebagai berikut :

a) Sasaran 1 (satu) : Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM; Indikator Strategis : - Persentase Koperasi Aktif,

- Persentase Koperasi Aktif Menjadi Berkualitas, - Persentase Usaha Mikro dan Kecil,

- Pertumbuhan Wirausaha Baru, - Persentase UKM Non BPR/LKM (unit), - Persentase UKM BPR/LKM (unit), - Persentase UMKM Yang Berdaya Saing.

b) Sasaran 2 (dua) : Meningkatnya Kemampuan IKM Dalam Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal;

Indikator Strategis : - Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB, - Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB Sektor Industri, - Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM)

Terhadap PDRB Sektor Industri,

- Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM),

- Presentase IKM yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna, - Prosentase produk lokal IKM yang mendapatkan

(6)

c) Sasaran 3 (tiga) : Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan kemetrologian;

Indikator Strategis : - Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB, - Persentase Alat UTTP yang ditera ulang.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA

KATA PENGANTAR...i

IKHTISAR EKSEKUTIF... ii-iii DAFTAR ISI... iv

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang ...1

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi...1

1. Tugas dan Fungsi SKPD...1

2. Struktur Organisasi ...2

C. Permasalahan Utama atau Isu Strategis (strategic Issue) Yang Dihadapi Tahun 2020 ...5

BAB II PERENCANAAN KINERJA...10

A. Sasaran Strategis Tahun 2020 ...10

B. Program Strategis Tahun 2020 ...10

C. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, Program dan Kegiatan Tahun 2020...11

BAB III. PENUTUP ...14 LAMPIRAN :

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyusunan Perjanjian Kinerja dilatarbelakangi Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimana dalam point pentingnya menyebutkan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP).

Menurut Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata-Cara Reviuw Instansi Pemerintah yang termuat dalam PERMENPAN No. 53 Tahun 2014, Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Bupati sebagai pemberi amanah kepada Pimpinan SKPD sebagai penerima amanah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian ini maka terwujudlah komitmen dan kesepakatan antara Bupati sebagai pemberi amanah dan pimpinan SKPD sebagai penerima amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 1. Tugas dan Fungsi SKPD

Berdasarkan Peraturan Bupati Seruyan Nomor Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan, tugas pokok Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan yaitu melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentralisasi di bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Perindustrian dan Perdagangan.

(9)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Pembinaan dan koordinasi pengembangan industri hasil pertanian, hasil hutan, logam, mesin, elektronika dan aneka;

c. Pembinaan dan pengkoordinasian pengembangan perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri, kemetrologian dan pengujian mutu barang, kegiatan perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar;

d. Pembinaan dan koordinasi pengembangan serta pemberdayaan penyusunan program, evaluasi, pengolahan data dan informasi dibidang Koperasi dan UMKM;

e. Pemberian dan pengendalian izin industri, perdagangan, koperasi dan UMKM;

f. Penyusunan perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan penjabaran kebijakan teknis, pemberian bimbingan dibidang fasilitasi pembiayaan dan simpan pinjam koperasi dan UMKM;

g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan dibidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.

2. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan terdiri dari :

a. Kepala Dinas; b. Sekretariat;

c. Bidang Koperasi dan UMKM; d. Bidang Industri;

e. Bidang Perdagangan dan Perlindungan Konsumen; f. Kelompok Jabatan Fungsional;

g. UPTD.

Sekretariat, membawahi; a. Sub Bagian Umum; dan

(10)

Bidang Koperasi dan UMKM, membawahi; a. Seksi Pembinaan Koperasi; dan

b. Seksi Pembinaan UMKM. Bidang Industri, membawahi;

a. Seksi Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK); dan b. Seksi Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka (ILMEA). Bidang Perdagangan dan Perlindungan Konsumen, membawahi; a. Seksi Perdagangan Dalam Negeri; dan

b. Seksi Kemetrologian Daerah.

Adapun Struktur atau Bagan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan sebagaimana halaman berikut ini :

(11)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SERUYAN

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN UMUM

BIDANG KOPERASI DAN UMKM

UPTD

BIDANG PERDAGANGAN DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

SEKSI PERDAGANGAN DALAM

NEGERI DAN LUAR NEGERI

SEKSI KEMETROLOGIAN

DAERAH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN BIDANG INDUSTRI Catatan : *)

Pertanian dalam arti luas, tidak termasuk kelautan (Kelautan masuk kelompok Aneka). SEKSI PEMBINAAN KOPERASI SEKSI PEMBINAAN UMKM SEKSI*) INDUSTRI HASIL PERTANIAN DAN KEHUTANAN (IHPK) SEKSI INDUSTRI LOGAM, MESIN, ELEKTRONIKA

(12)

C. Permasalahan Utama atau Isu Strategis (strategic Issue) Yang Dihadapi Tahun 2020

Isu-isu strategis dan permasalahan sesuai yang tercantum dalam RPJMD periode 2018 - 2023 pada penyelenggaran tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan dalam kewenangan melaksanakan tugas desentralisasi dan dekonsentrasi pemerintahan di bidang koperasi dan UKM, industri dan perdagangan pada Tahun 2020 sebagaimana berikut :

a. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), permasalahan/issue strategis yang dihadapi, yaitu :

Kurangnya promosi, sehingga produk unggulan maupun andalan dari Kabupaten Seruyan kurang dikenal oleh masyarakat luas baik dalam daerah maupun luar daerah. Strategi/Kebijakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengikutsertakan produk-produk unggulan dan andalan KUMKM dan IKM dalam event-event pameran tingkat

provinsi, regional maupun nasional, pembuatan dan

penggandaan/penyebarluasan leaflet/brosur/booklet/profil produk unggulan dan andalan Kabupaten Seruyan, membuka jaringan pada situs internet/web site Pemerintah Kabupaten Seruyan yang mengakses profil KUMKM dan IKM serta produk-produk unggulan dan andalannya.

Lemahnya kemampuan modal UMKM, hal ini dapat dilihat dari lemahnya struktur permodalan dan terbatasnya akses UMKM terhadap sumber-sumber permodalan (Perbankan/modal ventura, dan lain-lain). Kendala yang dihadapi adalah terbatasnya APBD II, UMKM tidak memiliki agunan yang memadai untuk mendapatkan kredit usaha dari perbankan. Adapun strategi/kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut sebagai berikut ; menyelenggarakan sosialisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun program pembiayaan UMKM lainnya.

 Belum lengkapnya data populasi UMKM di Kabupaten Seruyan. Data UMKM memiliki peranan strategis dalam rangka pemetaan kondisi riil UMKM itu sendiri, juga dalam rangka pembinaan dan pengembangannya baik pada tingkat regional maupun pusat agar program kerja dan kegiatan yang dirumuskan dapat berjalan dengan tepat sasaran. Strategi/kebijakan yang diperlukan mengatasi masalah tersebut adalah ; melakukan updating data UMKM secara kompleks dan menyeluruh secara bertahap sesuai

(13)

tingkat regional maupun pusat dalam rangka upaya-upaya teknis pendataan agar hasil updating yang dicapai lebih valid atau dapat dipertanggungjawabkan.

 Sebagian besar penduduk Seruyan belum memiliki semangat kewirausahaan. Hal ini dimungkinkan karena faktor budaya lokal yang telah mengakar turun temurun melekat pada pribadi seseorang, dimana “sifat ketergantungan” lebih besar daripada kemandirian usaha, sehingga seseorang kurang memiliki kreatifitas, kemampuan/ketrampilan, inovatif yang merupakan karakteristik dasar seorang wirausaha. Strategi yang diperlukan mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengembangkan semangat kewirausahaan melalui pelatihan-pelatihan, bimbingan-bimbingan teknis kewirausahaan, dll, yang bertujuan merubah pola pikir dan menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat sehingga akan menelurkan wirausaha baru yang pada gilirannya nanti diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan atau kesempatan bekerja pada yang lain.

Koperasi kurang aktif, banyak yang pasif. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya sikap mental kewiraswataan pengurus/manajer Koperasi UMKM, lemahnya kemampuan manajemen koperasi. Kendala/hambatan yang dihadapi yaitu terbatasnya APBD II, terbatasnya kemampuan modal koperasi dan tingginya ketergantungan koperasi pada bantuan pemerintah. Strategi/kebijakan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu ; mewiraswastakan pengurus dan manajer Koperasi UMKM, mengadakan sosialisasi koperasi, pelatihan manajemen bagi pengurus/manajer koperasi/KUD, magang bagi pengelola/pengurus koperasi ke koperasi yang telah maju, pembinaan dan penyuluhan administrasi/organisasi dan pembukuan secara berkala kepada koperasi.  Rendahnya kualitas kelembagaan koperasi dan kurangnya kerjasama antar

koperasi. Kendala/hambatan yang dihadapi yaitu ; keterbatasan APBD II, kondisi geografis dan sosial budaya yang luas dan kompleks. Strategi/kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ; melakukan RAT koperasi, magang ke koperasi yang berprestasi bagi pengurus/pengelola koperasi, penyuluhan dan pembinaan kelembagaan koperasi, dukungan dari instansi lintas sektoral yang menangani koperasi dan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi dan Pusat.

 Lemahnya kemampuan modal koperasi yang diikuti dengan tingginya ketergantungan koperasi pada bantuan pemerintah. Untuk mengatasi

(14)

masalah tersebut diperlukan strategi/kebijakan pemberian Pelatihan/Work Shop Pengembangan Kemitraan Koperasi Pola Plasma Perkebunan Kelapa Sawit bagi pengurus dan anggota koperasi dalam rangka meningkatkan manajemen dan usaha koperasi itu sendiri.

b. Bidang Perdagangan dan Perlindungan Konsumen, permasalahan/issue strategis yang dihadapi, yaitu :

 Rawannya peredaraan produk kadaluarsa dan mengandung bahan kimia berbahaya dan penyalahgunaan bahan kimia berbahaya pada produk mamin, penyimpangan dan penyalahgunaan peruntukan BBM dan pupuk bersubsidi, rawannya kecurangan dalam penggunaan alat UTTP. Kendala/hambatan yang dihadapi adalah terbatasnya APBD II, kondisi geografis dan sosial budaya yang luas dan kompleks. Strategi/kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah ; pemantauan dan razia/sidak ke pasar/toko-toko bersama instansi terkait, pengujian sample produk mamin PKL dan asongan, pemantauan dan razia/sidak ke pasar APMS/Agen Mitan/Pangkalan BBM bersama instansi terkait, melakukan tera ulang alat ukur, timbang, takar dan panjang (UTTP) dan perlengkapannya milik pedagang.

 Kurang tersedianya akses informasi pasar bagi komoditi produktif dan unggulan. Kendala/hambatan yang dihadapi sebagai berikut ; keterbatasan APBD II, ekolabeling dan liberalisasi perdagangan. Untuk mengatasi masalah tersebut, kebijakan/strategi yang akan dilakukan yaitu ; mengumpulkan, mengolah dan menyebarluaskan informasi peluang pasar, menghimpun data dan menyusun serta menyebarluaskan profil komoditi unggulan, dukungan dari instansi sektoral, dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi dan Pusat.

 Kurang efisiennya perdagangan dalam negeri, hal ini dapat dilihat ; kurang lancarnya pemasaran dan distribusi barang dan jasa di ibukota kabupaten maupun daerah-daerah kecamatan, kerawanan dan kelangkaan serta tingginya harga sembako dan produk tertentu pada musim kemarau dan hari-hari besar tertentu. Kendala/hambatannya yaitu ; keterbatasan APBD II dan kondisi geografis dan sosial budaya yang luas dan kompleks. Untuk mengatasi masalah kurang lancarnya pemasaran distribusi barang dan jasa, strategi/kebijakan yang akan dilakukan adalah membangun/merivitalisasi pasar desa/tradisional yang tersebar di beberapa kecamatan/desa. Untuk

(15)

sembako, kebijakan/strategi yang ditempuh adalah pemantauan harga dan stock sembako dan barang penting lainnya, membangun gudang stock barang/sembako di daerah rawan pangan serta melaksanakan operasi pasar murah dan operasi pasar murni (minyak goreng/sembako).

Belum terselesaikannya sengketa-sengketa atau pengaduan konsumen. Adapun kendala/hambatan yang dihadapi dalam permasalahan tersebut adalah ; banyaknya aduan konsumen/masyarakat yang belum dapat diproses atau diselesaikan. Kebijakan/strategi yang ditempuh untuk mengatasi masalah yang diuraikan tadi adalah sebagai berikut ; mendirikan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten. Untuk mewujudkan kebijakan/strategi dimaksud, diperlukan dukungan instansi lintas sektoral dan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi dan Pusat.

c. Bidang Industri, permasalahan/issue strategis yang dihadapi, yaitu :

 Lemahnya daya saing, hal ini dapat dilihat dari rendahnya penguasaan Iptek Industri, diversifikasi dan inovasi produk. Kendala/hambatan yang dihadapi adalah keterbatasan APBD II, kondisi geografis dan sosial budaya yang luas dan kompleks. Strategi/kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan/magang teknis produksi dan bantuan/kredit mesin peralatan tepat guna, sosialisasi penerapan Standar Nasional Indonesia (standarisasi) dan meningkatkan akses ke sumber-sumber permodalan untuk membiayai pembelian mesin peralatan teknologi tepat guna. Untuk menerapkan kebijakan/strategi tadi, diperlukan dukungan instansi lintas sektoral maupun dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi dan Pusat.  Masih banyaknya potensi SDA yang belum termanfaatkan dan SDM yang

menganggur. Hal tersebut dapat dilihat dari ; melimpahnya limbah ikan/kepala udang pada musim tertentu dan besarnya potensi produksi pisang, kurangnya sarana pendukung sentra industri kecil menengah (IKM), adanya ikan sisa yang tidak terjual, sulitnya tempat menjemur, rendahnya hiegenisitas dan kualitas kekeringan serta lamanya proses pengeringan ikan. Strategi/kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah ; memberikan bantuan studi kelayakan dan kredit pendirian pabrik pakan dan penepung ikan dan pisang kepada koperasi, pendirian sentra IKM pengolahan pisang maupun sentra pengolahan ikan dan pelatihan teknis produksi bagi IKM.

(16)

Rendahnya penguasaan teknologi, desain produk dan kemasan produk dan kurangnya sarana pendukung klaster industri. Kendala/hambatan yang dihadapi yaitu ; keterbatasan APBD II dan kondisi geografis dan sosial budaya yang luas dan kompleks. Untuk mengatasi masalah tersebut, strategi/kebijakan yang akan ditempuh adalah ; mengikutsertakan Industri Kecil Menengah (IKM) dalam pelatihan peningkatan teknis produksi dan

pengembangan desain/kemasan produk, menghimpun/menyusun/

menggandakan dan menyebarluaskan leaflet/booklet/brosur tentang informasi mesin peralatan teknologi tepat guna, memberikan bantuan/kredit mesin peralatan teknologi tepat guna bagi IKM.

(17)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Sasaran Strategis Tahun 2020

Sasaran strategis yang ingin dicapai SKPD pada Tahun 2020 tertuang didalam Pernyataan Kinerja atau Perjanjian Kinerja. Adapun Perjanjian Kinerja Tahun 2020 pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan disusun berdasarkan pada Rencana Strategis (Renstra) 2018-2023 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2020. Perjanjian Kinerja meliputi 3 (tiga) Sasaran Strategis, yaitu :

a) Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM;

b) Meningkatkan kemampuan IKM dalam penciptaan nilai tambah dan daya saing produk-produk lokal;

c) Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan kemetrologian.

B. Program Strategis Tahun 2020

Adapun program strategis tahun 2020 yang operasionalnya didukung kegiatan-kegiatan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian Perdagangan Kabupaten Seruyan yang akan diperjanjikan dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis tahun 2020, sebagai berikut ;

1. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah :

a. Kegiatan Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Mikro Kecil Menengah.

2. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Mikro Kecil Menengah :

a. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah.

3. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan :

a. Kegiatan Tera / tera ulang UTTP.

4. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri :

a. Kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk Dalam Negeri; b. Kegiatan Operasi Pasar;

c. Kegiatan Perumusan Regulasi Bidang Perdagangan/Tata Niaga Dalam Negeri.

(18)

5. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah :

a. Kegiatan Pengembangan Dewan Kerajinan Nasional Daerah.

6. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri :

a. Kegiatan Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri.

7. Program Penataan Struktur Industri :

a. Kegiatan Kajian dan Pengembangan Industri Kabupaten.

8. Program Penataan Industri dan Pengembangan Sentra Industri Potensial :

a. Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Sentra-sentra Industri Unggulan.

C. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, Program dan Kegiatan Tahun 2020

Tabel berikut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, program dan anggaran yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Diskoperindag Kabupaten Seruyan Tahun 2020 sebagai dibawah ini :

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Meningkatnya kapasitas

Koperasi dan UMKM; Persentase koperasiaktif % 82.56

Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas (A,B,C) % 4.50 Persentase Usaha

Mikro dan Kecil % 99.42

Pertumbuhan wirausaha baru % 0.78 Persentase UKM Non BPR/LKM aktif % 85.21 Persentase UKM BPR/LKM aktif % 14.79 Persentase UMKM

yang berdaya saing % 2,94

2. Meningkatkan kemampuan IKM dalam penciptaan nilai tambah dan daya saing produk-produk lokal; Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB % 32.87 Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB Sektor Industri % 1,35

(19)

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target (1) (2) (3) (4) (5) Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor Industri % 2,12 Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM) % 2,58 Presentase IKM yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna % 5.07 Prosentase produk lokal IKM yang mendapatkan sertifikasi

% 11,86

3. Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan kemetrologian; Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB % 6,61 Persentase Alat UTTP yang ditera ulang

% 25.75

No. Program Anggaran (Rp)

(6) (7)

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.536.948.668,00 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 1.298.870.250,00

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur 91.826.000,00

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 13.200.000,00

5. Program Pengembangan Kewirausahaan dan

Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 163.282.000,00 6. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha

Bagi Mikro Kecil Menengah 134.617.400,00

7. Program Perlindungan Konsumen dan

(20)

No. Program Anggaran (Rp)

(6) (7)

8. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan

Dalam Negeri 1.911.663.220,00

9. Program Pengembangan Industri Kecil dan

Menengah 139.460.000,00

10. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi

Industri 70.000.000,00

11. Program Penataan Industri dan Pengembangan

Sentra Industri Potensial 10.073.830.000,00

JUMLAH BELANJA LANGSUNG (Belanja Program) 15.769.837.538,00

Keterangan :

 Jumlah Belanja Tidak Langsung/BTL

(Belanja Gaji PNS, Tunjangan, dll) Rp. 2,164,947,785.43

 Jumlah Belanja Langsung/BL

(Belanja Program/Kegiatan) Rp. 15,769,837,538.00

 Pagu SKPD Tahun 2020 (BTL + BL) Rp. 17,934,785,323.43

Kuala Pembuang, Maret 2020

Pihak Kedua Pihak Pertama KEPALA DISKOPERIDAG

KABUPATEN SERUYAN,

LAOSMA PURBA, SE

Pembina Utama Muda NIP. 19630806 199303 1 007

(21)

BAB III PENUTUP

Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Seruyan Tahun 2020 merupakan suatu dokumen Pernyataan Kinerja/ Perjanjian Kinerja antara Bupati dengan Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Seruyan untuk mewujudkan kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Dokumen ini digunakan untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, menyusun laporan capaian realisasi kinerja dalam laporan akuntabilitas kinerja dipergunakan untuk menilai keberhasilan organisasi.

Perjanjian Kinerja Dinas Koperindag Kabupaten Seruyan memiliki 3 (tiga) sasaran strategis dengan indikator strategis berjumlah 15 (lima belas) yang menjadi Indikator Kinerja Utama/IKU dan didukung 12 (dua belas) Program serta 32 (tiga puluh dua) Kegiatan. Anggaran yang akan dipergunakan untuk melaksanakan program dan kegiatan dimaksud bersumber dari APBD II, DAU, PAD, DDL, dan DAK sebesar

Rp.17,934,785,323.43 (Tujuh Belas Milyard Sembilan Ratus Tiga Puluh Empat Juta

Tujuh Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Tiga Rupiah Koma Empat Puluh Tiga Sen), yang terdiri dari ; Anggaran Belanja Tidak Langsung (Belanja gaji PNS, tunjangan, dll) sebesar Rp.2,164,947,785.43 (Dua Milyard Seratus Enam Puluh Empat

Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Tujuh Ratus Delapan Puluh Lima Rupiah Koma Empat Puluh Tiga Sen), Anggaran Belanja Langsung (Belanja Program dan Kegiatan) sebesarRp.15.769.837.538,00 (Lima Belas Milyard Tujuh Ratus Enam Puluh

Sembilan Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus Tiga Puluh Delapan Rupiah).

Demikian Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Seruyan Tahun 2020 dibuat dengan sesungguhnya dan dipergunakan seperlunya, terima kasih.

Gambar

Tabel  berikut  memuat  sasaran  strategis,  indikator  kinerja,  program  dan anggaran  yang  diperjanjikan  dalam Perjanjian  Kinerja  (PK)  Diskoperindag Kabupaten Seruyan Tahun 2020 sebagai dibawah ini :

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kebumen tahun 2020 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini berdasarkan tingkat kelelahan mata, pekerja menggunakan komputer mengalami kelelahan mata berat sebanyak 16 orang dan

DINAS KOPERASI UKM KABUPATEN MINAHASA TENGGARA No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target.. MENINGKATKAN PELUANG USAHA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) TAHUN 2020 DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN DEMAK 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bengkel accesories goro profesional adalah perusahaan yang sudah cukup berkembang, karena transaksinya sudah bertambah banyak

Berdasarkan pemaparan tersebut, model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan model siklus belajar 7E memberikan pengalaman yang berbeda dalam aktivitas belajar

Oleh karena itu, kami merekomendasikan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur melakukan proses analisis kebutuhan, temtama berkenaan dengan staf administratif

Penyearah gelombang penuh adalah penyearah yang tersusun dari dioda yang menghasilkan tegangan keluaran dc dalam satu periode dari tegangan masukan AC,