• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRODUK, PERSEPSI HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MEBEL PADA PT.NADIRA PRIMA DI SEMARANG ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PRODUK, PERSEPSI HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MEBEL PADA PT.NADIRA PRIMA DI SEMARANG ABSTRACT"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

Milad Nufal Akbar Eisha Lataruva, SE, MM

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the product, the perception of price, promotion, and distribution of furniture purchasing decisions on the PT. Nadira Prima in Semarang. Where the independent variables are product, price perception, promotion, and distribution affect the purchase decision as the dependent variable.

The research was conducted at PT. Nadira Prima in Semarang. Methods of data collection in this study is the questionnaire filled out by respondents are employees of PT. Nadira Prima in Semarang who worked at Prima Nadira in Semarang. Sampling as many as 97 respondents in this study using a non probability sampling methods. The independent variable in this study consisted of the product, the perception of price, promotion, and distribution, while the dependent variable is the purchase decision. Analysis used in this research include test validity, test reliability, test the assumptions of classical, linear multiple regression analysis and hypothesis testing which includes the t test, F test, and coefficient of determination (R2).

The results of analysis using multiple linear regression can be seen that the variable has a positive effect on product purchase decisions PT. Nadira Prima Semarang. Second, variable rates have a positive perception towards purchasing decisions PT. Nadira Prima Semarang. Third, the promotion of a positive influence on purchase decisions PT. Nadira Prima Semarang. Fourth, the variable distribution of positive influence on purchase decisions PT. Nadira Prima Semarang. Results of analysis using the t test can be known product, the perception of price, promotion, and distribution significantly influence the purchase decisions of PT. Nadira Prima Semarang. The results of analysis using the coefficient of determination is known that 51.7% variable purchase decision can be explained by variations of the variables product, price perception, promotion, and distribution, while 37.9% explained by other variables that are not included in this study.

Key words: Products, Perceptions of Price, Promotion, Distribution, Purchasing Decisions

(2)

PENDAHULUAN

Saat ini industri permebelan Indonesia pada umumnya mengalami kelesuan. Hal ini karena beberapa faktor diantaranya, krisis global dan sulitnya mencari bahan baku kayu (karena adanya pembatasan dalam penebangan kayu).

Di satu sisi, produsen sulit mencari bahan baku kayu, karena adanya peraturan pemerintah yang membatasi dan menebang kayu secara liar berdampak pada bahan baku yang semakin sulit. Akibatnya beberapa perusahaan yang memproduksi kayu menjadi bahan mebel banyak yang gulung tikar atau bangkrut. Di sisi lain, semakin sedikitnya jumlah pembeli, baik dari pembeli lokal maupun mancanegara. Beberapa sebab semakin sedikitnya pembeli mancanegara disebabkan oleh beberapa hal seperti, adanya produsen mebel dari negara pesaing (Cina dan Malaysia) yang menawarkan mebel dengan harga yang murah dan kualitasnya tidak kalah dengan mebel dari Indonesia serta semakin rendahnya kemampuan para pembeli mancanegara akibat terkena krisis global (www.kapanlagi.com/g/).

Salah satu perusahaan mebel Indonesia yang masih tetap berdiri hingga sekarang adalah PT. Nadira Prima, Kawasan Industri Terboyo Park, Blok J No. 6 Semarang. Namun demikian, beberapa tahun terakhir, penjualannya mengalami penurunan. Berikut adalah data penjualan mebel PT. Nadira Prima, Kawasan Industri Terboyo Park, Blok J No. 6 Semarang yaitu tahun 2010 :

(3)

Tabel 1.1

Penjualan Mebel PT. Nadira Prima Tahun 2010

(Dalam rupiah)

TAHUN Penjualan Penurunan

Januari 2.758.950.000 Februari 2.792.140.000 33.190.000 Maret 2.658.950.000 (-133.190.000) April 2.592.740.000 (-662.100.000) Mei 2.505.450.000 (-87.290.000) Juni 2.202.500.000 (-302.950.000) Juli 1.908.500.000 (-294.000.000) Agustus 1.850.000.000 (-58.500.000) September 1.425.000.000 (-425.000.000) Jumlah 20.794.230.000 -1.333.950.000 Rata-Rata 2.310.470.000 -166.743.750 Sumber : PT. Nadira Prima Semarang, tahun 2010

Tabel 1.1. menunjukkan bahwa dari tahun 2010, penjualan mebel pada PT. Nadira Prima rata-rata mengalami penurunan sebesar Rp. 166.743.750. Total penurunan pada Tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 1.333.950.000. Terdapat indikasi bahwa penurunn penjualan dipengaruhi oleh produk, harga, promosi dan distribusi. Hal ini karena produk yang dibuat kadang-kadang terjadi kesalahan dalam ukuran dan bentuknya ataupun terdapat kerusakan (dalam 2 bulan terakhir telah terjadi komplain dari pelanggan sebanyak 8 kali), promosi kurang maksimal karena promosi hanya dilakukan melalui pameran dan juga melakukan penawaran-penawaran terhadap calon pembeli (pameran hanya 2 kali selama tahun 2010) serta distribusinya yang kurang cepat (dalam 2 bulan terakhir ini telah terjadi komplai keterlambatan pengiriman sebanyak 4 kali), sehingga perusahaan

(4)

mendapatkan komplain dari kesalahan-kesalahan tersebut(Sumber wawancara dengan Miladania Mifta Rizka, General Manager PT. Nadira Prima, 2010).

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “PENGARUH PRODUK, PERSEPSI HARGA, PROMOSI, DAN

DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MEBEL PADA PT. NADIRA PRIMA DI SEMARANG”

1.1. Rumusan Masalah

Keputusan pembelian konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti produk, harga, promosi dan distribusi, tidak terkecuali pembelian mebel. Salah satu produsen mebel adalah PT. Nadira Prima. Permasalahannya adalah mebel produksi PT. Nadira Prima sudah dikenal kualitasnya oleh masyarakat, namun demikian untuk akhir-akhir ini penjualannya menurun. Penurunan tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya produk yang rendah kualitasnya, harga yang relatif mahal, promosi yang kurang gencar serta distribusi (pengiriman) yang sering terlambat kepada konsumen.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh produk terhadap keputusan pembelian mebel pada PT. Nadira Prima di Semarang ?

2. Apakah terdapat pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian mebel pada PT. Nadira Prima di Semarang ?

3. Apakah terdapat pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian mebel pada PT. Nadira Prima di Semarang ?

4. Apakah terdapat pengaruh distribusi terhadap keputusan pembelian mebel pada PT. Nadira Prima di Semarang

(5)

TELAAH TEORI

Pemasaran adalah segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke tangan (rumah tangga) dan ke konsumen industri, tetapi tidak termasuk kegiatan perubahan bentuk barang (Alma, 2004:1). Menurut Angipora (2004:5), pemasaran adalah proses bisnis yang dinamis karena merupakan sebuah proses integral yang menyeluruh dan bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yan terurai.

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keler, 2009:240). Definisi lain keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli (Kotler dan Amstrong,2008:181). Konsumen dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun, ada dua faktor yang dapat berada di antara niat pembelian dan keputusan pembelian, yaitu sikap dan faktor situasi yang tidak terantisipasi (Kotler,2005:227).

Produk

Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya (Alma,2004:139). Definisi lain produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya (Angipora,2002:152).

Suatu tantangan paling besar dihadapi oleh setiap perusahaan adalah masalah pengembangan produk. Pengembangan produk dapat dilakukan oleh personalia dalam perusahaan dengan cara mengembangkan produk yang sudah ada. Di samping itu juga dapat menyewa para peneliti guna menciptakan produk baru dengan model-model yang sesuai. Perusahaan yang tidak mengadakan atau tidak mampu menciptakan produk baru akan menghadapi resiko seperti penurunan volume penjualan, karena munculnya pesaing yang lebih kreatif,

(6)

adanya perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses produksi.

Produk yang diinginkan konsumen adalah produk yang berkualitas, menarik dan tentunya cocok bagi konsumen. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh produk yang salah satunya berkualitas, sehingga dapat dibuat suatu hipotesis :

H1 : Produk berpengaruh secara positif terhadap keputusan konsumen

untuk melakukan pembelian. Persepsi Harga

Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya (Angipora,2002: 268). Definisi lain harga adalah jumlah uang yang telah disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis normal (Tandjung,2004:78).

Perusahaan perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya. Dalam hal ini, kembali bagian pemasaran melalui para tenaga penjualnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencari dan mengumpulkan informasi yang berguna untuk penetapan harga karena tenaga penjual yang berhubungan langsung dengan konsumen.

Harga yang diinginkan konsumen adalah terjangkau, bersaing dengan merek lain serta sesuai dengan kualitasnya. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh harga. Oleh karena itu dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

H2 : Persepsi harga berpengaruh secara positif terhadap keputusan

konsumen untuk melakukan pembelian. Promosi

Promosi adalah proses komunikasi suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan sekarang, dan yang akan datang serta masyarakat (Kotler,2005:247). Definisi lain promosi adalah mengkomunikasikan informasi

(7)

antara penjual dan pembeli potensial atau orang lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku (Cannon,dkk,2008:69).

Suatu produk apabila ingin dikenal oleh masyarakat, maka harus dipromosikan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan promosi, diantara melalui iklan, brosur dan papan nama. Dengan demikian semakin sering dipromosikan suatu produk, maka keputusan konsumen untuk melakukan pembelian semakin tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

H4 : Promosi berpengaruh secara positif terhadap keputusan konsumen

untuk melakukan pembelian. Distribusi

Distribusi atau saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai (Angipora,2002:295). Sedangkan menurut Lamb, dkk, (2001:8), saluran distribusi adalah serangkaian dari organisasi yang saling bergantung yang memudahkan pemindahan kepemilikan sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke pengguna bisnis atau pelanggan.

Nabhan dan Kresnaini (2005) menyatakan bahwa distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Konsumen menginginkan suatu produk yang dibeli dalam kondisi selalu ada (ready stock), tersedia cukup banyak dan lengkap. Dengan demikian, konsumen tidak perlu mencari di tempat lain apabila konsumen membutuhkan suatu produk. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh distribusi yang lengkap, selalu ada dan tersedia cukup banyak, sehingga dapat dijelaskan hipotesis sebagai berikut :

H3 : Distribusi berpengaruh secara positif terhadap keputusan

(8)

2.1. Kerangka Pemikiran : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran H1 H2 H3 H4 Produk ( X1 ) Persepsi Harga ( X2 ) Promosi ( X3 ) Distribusi ( X4 ) Keputusan Pembelian ( Y )

(9)

METODE PENELITIAN

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 2, yaitu : 1. Variabel independen (bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. 2. Variabel dependen (terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Produk (X1), Persepsi

Harga (X2), Promosi (X3) dan Distribusi (X4). Sedangkan variabel dependen

dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y). Indikator pengukuran dalam penelitian ini adalah: 1. Produk (X1)

a. Variasi produk b. Kualitas produk c. Desain produk

d. Jaminan (garansi) yang ditawarkan 2. Persepsi Harga (X2)

a. Keterjangkauan harga b. Harga produk pesaing

c. Diskon atau allowance (potongan pembelian) d. Periode Pembayaran

3. Promosi (X3)

a. Periklanan yang menarik b. Promosi penjualan c. Publisitas Pesaing d. Public Relation 4. Distribusi (X4)

a. Lokasi Toko

b. Jaringan Toko yang dimiliki c. Ketersediaan Produk

(10)

5. Keputusan Pembelian ( Y ) a. Pilihan merek

b. Penentuan saat pembelian c. Jumlah pembelian

d. Rekomendasi kepada orang lain

Penentuan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004).

Populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk mebel PT Nadira Prima, Kawasan Industri Terboyo Park, Blok J No.6 Semarang. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui maka penentuan jumlah sampel yang digunakan menggunakan rumus sebagaimana berikut (Rao Purba dalam Nancy, 2005): n = = 2 2 ) 1 , 0 ( 4 96 , 1 96,04 ≈97 Keterangan: n : Jumlah sampel

Z : Tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 90 % = 1,96 moe : Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, disini ditetapkan sebesar 10 %.

Dengan dasar tersebut maka dapat dilihat ukuran sampel minimal yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar :

n = 96,04 ≈97

Berdasarkan rumus di atas, sampel yang dapat diambil dari populasi yang besar sebanyak 96,04 orang, bila dibulatkan, maka banyaknya sampel adalah sebesar 97 responden. (Supranto, 2001).Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Accidental Sampling. Sedangkan

Accidental Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan

(11)

dijadikan sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,2005:77).

Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert dari pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu :

a. Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi nilai = 1 b. Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai = 2 c. Untuk jawaban netral diberi nilai = 3 d. Untuk jawaban setuju diberi nilai = 4 e. Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai = 5

Metode Analisis Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali,2005:45). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Uji validitas dapat diketahui dengan melihat r hitung, apabila r hitung sig. ≤ 0,05 = valid dan r hitung sig. > 0,05 = tidak valid (Ghozali, 2005:47).

Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali,2005:41). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali,2005:42).

Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Ghozali,2005:42) : Hasil α > 0,60 = reliabel dan Hasil α < 0,60 = tidak reliabel

(12)

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005:110). Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot (Ghozali, 2005:112). Pada grafik normal plot, dengan asumsi : Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2005: 105).

Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan media grafik, apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2005:105).

Dasar pengambilan keputusan : Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (0). Untuk

(13)

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005:92) :

a. Mempunyai angka Tolerance diatas (>) 0,1 b. Mempunyai nilai VIF di di bawah (<) 10

Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan pengaruh dua atau lebih variabel prediktor (variabel bebas) terhadap satu variabel kriterium (variabel terikat) atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y) (Usman dan Akbar,2006:241).

Rumus (Usman dan Akbar,2006:242) : e x b x b x b x b a Y 1 1 2 2 3 3 4 4

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu produk (X1), persepsi harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y). Kriteria yang digunakan adalah :

a) H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas, produk (X1), persepsi harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y)

b) Ha : b1 - b3 > 0, artinya ada pengaruh positif yang signifikan dari variabel bebas, produk (X1), persepsi harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y)

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : a)

b) Distribusi t dengan derajat kebebasan (n – k).

(14)

d) Apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Pengujian Hipotesis (Uji – t)

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan uji – t.

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat, maka langkah-langkahnya :

Koefisien Determinasi (RSquare)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model (produk, harga, distribusi dan promosi) dalam menerangkan variasi variabel dependen/tidak bebas (keputusan pembelian). Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 (Adjusted R Square) pada

saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali,2005:83).

Dalam penelitian ini, untuk mengolah data digunakan alat bantu SPSS (Statistical Package for Social Science).

(15)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Uji Validitas Variabel Produk

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Pertanyaan x1.1 Pertanyaan x1.2 Pertanyaan x1.3 Pertanyaan x1.4 0,463 0,415 0,376 0,377 0,198 0,198 0,198 0,198 Valid Valid Valid Valid Uji Validitas Variabel Persepsi Harga

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Pertanyaan x2.1 Pertanyaan x2.2 Pertanyaan x2.3 Pertanyaan x2.4 0,535 0,499 0,627 0,699 0,198 0,198 0,198 0,198 Valid Valid Valid Valid Uji Validitas Variabel Promosi

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Pertanyaan x3.1 Pertanyaan x3.2 Pertanyaan x3.3 Pertanyaan x3.4 0,474 0,423 0,453 0,408 0,198 0,198 0,198 0,198 Valid Valid Valid Valid Uji Validitas Variabel Distribusi

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Pertanyaan x4.1 Pertanyaan x4.2 Pertanyaan x4.3 Pertanyaan x4.4 0,522 0,550 0,640 0,557 0,198 0,198 0,198 0,198 Valid Valid Valid Valid Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Pertanyaan y.1 Pertanyaan y.2 Pertanyaan y.3 Pertanyaan y.4 0,964 0,930 0,949 0,956 0,198 0,198 0,198 0,198 Valid Valid Valid Valid Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Hasil nilai korelasi jawaban responden dengan nilai total pada masing-masing variabel diperoleh hasil yang signifikan yaitu nilai sig. < α = 0,05, dengan

(16)

demikian dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator yang digunakan variabel produk, persepsi harga, promosi, distribusi dan keputusan pembelian dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur variabel.

Uji Reliabilitas

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Item Nilai Alpha Keputusan

Produk x1.1 - x1.4 0,628 Reliabel

Persepsi Harga x2.1 – x2.4 0,782 Reliabel

Promosi x3.1 – x3.4 0,658 Reliabel

Distribusi x4.1 – x4.4 0,765 Reliabel

Keputusan Pembelian y1 – y4 0,978 Reliabel Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

Hasil uji reliabilitas memperlihatkan, nilai cronbach’s alpha semua variabel lebih besar atau di atas 0,60, yang menunjukkan indikator dari variabel produk, harga, distribusi, promosi dan keputusan pembelian dinyatakan reliabel sebagai alat ukur variabel.

Uji Normalitas

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas (Normal P-P Plot) Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

(17)

Grafik Normal P-P Plot memperlihatkan bahwa titik-titik pada grafik menyebar dan berhimpit di sekitar garis diagonal, dengan demikian model regresi berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

TABEL 4.12 PENGUJIAN MULTIKOLINIERITAS

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Toleranc e VIF 1 (Constant) Produk .866 1.155 persepsi harga .886 1.128 Promosi .963 1.039 Distribusi .910 1.099

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Nilai tolerance masing-masing variabel independen di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga antar variabel independen produk, harga, distribusi dan promosi tidak terjadi multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

(18)

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik tidak bisa membentuk pola tertentu yang jelas, dimana titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Berganda

Tabel Hasil Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -31.520 4.565 -6.905 .000 produk .858 .165 .397 5.208 .000 persepsi harga .455 .141 .244 3.236 .002 promosi .766 .168 .330 4.564 .000 distribusi .720 .147 .363 4.887 .000

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Dalam penelitian ini digunakan hasil uji regresi yang standardized dikarenakan untuk menyamakan ukuran variabel independen (Produk, Persepsi Harga, Promosi dan Distribusi) yang tidak sama. Keuntungan menggunakan hasil regresi yang standardized yaitu mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independen.

Berdasarkan dari nilai coeffients maka dapat dibuat persamaan linear regresi berganda antara variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : Y = 0,397 X1 + 0,244 X2 + 0,330X3 + 0,363X4

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian X1 = produk

(19)

X2 = persepsi harga X3 = promosi X4 = distribusi

Uji t

Tabel Hasil Uji – t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -31.520 4.565 -6.905 .000 produk .858 .165 .397 5.208 .000 persepsi harga .455 .141 .244 3.236 .002 promosi .766 .168 .330 4.564 .000 distribusi .720 .147 .363 4.887 .000

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Ketentuan penerimaan hipotesis secara parsial, yaitu apabila nilai sig. t ≤ α = 0,05, maka hipotesis diterima. Sedangkan apabila nilai sig. t > α = 0,05 maka hipotesis ditolak. Dalam tabel terlihat signifikasi < 0,05 maka pengujian hippotesis secara parsial diterima.

Uji f

Tabel Hasil Uji – f

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 878.672 4 219.668 26.685 .000a

Residual 757.348 92 8.232

Total 1636.021 96

a. Predictors: (Constant), distribusi, promosi, persepsi harga, produk b. Dependent Variable: keputusan pembelian

(20)

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Hasil uji simultan antara produk, harga, distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian didapatkan nilai F sebesar 26,685 dengan sig. < α = 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan produk, harga, distribusi dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara simultan, diterima.

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini digunakan untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi digunakan adjusted R

square.

TABEL 4.16

HASIL KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .733a .537 .517 2.869

a. Predictors: (Constant), distribusi, promosi, persepsi harga, produk

Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,517. Hal ini berarti 51,7 persen keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel produk, persepsi harga, promosi, dan distribusi. Sedangkan sisanya sebesar 48,3 persen (100%-51,7%) keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel lain selain keempat variabel tersebut.

(21)

Pembahasan

Pengaruh variabel produk terhadap keputusan pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan arah koefisien positif. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2008), dan Abubakar (2005) yang menyatakan bahwa variabel produk mempunyai hubungan searah dengan keputusan pembelian. Bila persepsi pelanggan pada variabel produk semakin besar maka keputusan pembelian juga akan semakin besar.

Alma (2004:139) menyatakan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Salah satu tugas utama dan tanggung jawab yang berkecimpung di bidang manajemen pemasaran adalah memikirkan desain produk. Produk yang dibuat adalah produk yang dibutuhkan konsumen, karena itu bagian pemasaran seolah-olah bertugas sebagai “mata” perusahaan, yang harus selalu jeli dalam mengamati kebutuhan konsumen. Mereka yang ada di bagian ini harus secara terus menerus memberikan saran, perbaikan atau kalau perlu, perubahan desain produk, disesuaikan dengan keinginan pembeli (Anoraga,2000:220).

Pengaruh variabel persepsi harga terhadap keputusan pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan arah yang koefisien positif. Hasil ini memberikan bukti bahwa semakin tinggi tingkat variabel persepsi harga maka keputusan pembelian akan semakin besar pula. Menurut Swasta, (1997:246) penentuan harga yang terjangkau,

mempertimbangkan harga produk pesaing, terdapat diskon atau allowance (potongan pembelian), dan mempunyai periode pembayaran. Harga seperti itu dapat menjadi hal yang menarik bagi konsumen dalam membeli produk.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2008), Abubakar (2005) dan Satmoko dkk, (2005) yang menyatakan bahwa variabel

(22)

variabel harga mempunyai hubungan searah dengan keputusan pembelian. Bila variabel harga oleh pelanggan terhadap produk semakin besar maka keputusan pembelian juga akan bergerak ke arah yang sama. Tandjung (2004:78) menyatakan harga adalah jumlah uang yang telah disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis normal. Harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relatif sifatnya. Untuk mengatakannya perlu terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain. Perusahaan perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya, sehingga harga yang ditawarkan dapat menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian.

Pengaruh variabel promosi terhadap keputusan pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan arah koefisien positif. Hasil ini memberikan bahwa promosi yang semakin tinggi maka keputusan pembelian akan semakin besar.

Hasil ini mendukung pernyataan Wijayanti (2008), dan Abubakar (2005) yang menyatakan bahwa variabel promosi mempunyai hubungan searah dengan keputusan pembelian. Bila semakin tinggi maka keputusan pembelian juga akan bergerak ke arah yang sama. Kotler (2005:247) menyatakan promosi adalah proses komunikasi suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan sekarang, dan yang akan datang serta masyarakat. Agar perusahaan berhasil terhadap produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen, harus mengkomunikasikan sejumlah informasi tentang perusahaan, produk, struktur harga, dan sistem distribusi kepada sejumlah pemirsa yang meliputi konsumen, perantara perdagangan dan media. Komunikasi pemasaran mengacu pada promosi, dapat digunakan untuk mendapatkan keunggulan daya saing

(23)

(Boyd,2000:64). Fungsi utama dari suatu strategi promosi para pemasar adalah untuk meyakinkan target pelanggan bahwa barang dan jasa yang ditawarkan tersebut memiliki keunggulan yang berbeda dibandingkan pesaing, sehingga hal ini dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian.

Pengaruh variabel distribusi terhadap keputusan pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel distribusi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan arah koefisien positif. Hasil ini memberikan bahwa semakin lancarnya distribusi yang dilakukan oleh perusahaan maka akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang semakin besar.

Hasil ini mendukung pernyataan Satmoko dkk (2005) yang menyatakan bahwa variabel distribusi mempunyai hubungan searah dengan keputusan pembelian. Hasil tersebut sama dengan teori Lamb, dkk (2001:8) yang menyatakan bahwa distribusii berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Bila semakin tinggi maka keputusan pembelian juga akan bergerak ke arah yang sama. Distribusi atau saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai (Angipora,2002:295). Distribusi ini menyangkut cara penyampaian produk ke tangan konsumen. Manajemen pemasaran mempunyai peranan dalam mengevaluasi penampilan para penyalur. Bila perusahaan merencanakan suatu pasar tertentu, yang pertama kali dipikirkan adalah siapa yang akan ditunjuk sebagai penyalur di sana, atau berapa banyak yang bersedia untuk menjadi penyalur di daerah itu. Suatu produk yang cepat dan merata kepada konsumen, maka berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk melakukan pembelian.

(24)

PENUTUP Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa variabel produk memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil temuan menunjukkan produk yang semakin tinggi yang akan menciptakan peningkatan keputusan pembelian konsumen pada produk.

2. Berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa variabel persepsi harga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil temuan menunjukkan persepsi harga yang semakin tinggi yang akan menciptakan peningkatan keputusan pembelian konsumen pada produk. 3. Berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa variabel promosi memiliki

pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. . Hasil temuan menunjukkan promosi yang semakin tinggi yang akan menciptakan peningkatan keputusan pembelian konsumen pada produk.

4. Berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa variabel distribusi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil temuan menunjukkan distribusi yang semakin tinggi yang akan menciptakan peningkatan keputusan pembelian konsumen pada produk.

5. Berdasarkan hasil uji regresi berganda maka didapatkan hasil persamaan regresi sebesar Y = 0,397 X1 + 0,244 X2 + 0,330X3 + 0,363X4. Dari hasil

koefesien regresi yang didapat menunjukkan, produk (b1=0,397) menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi keputusan pembelian, kemudian distribusi (b4=0,363), kemudian promosi (b3=0,330), sementara persepsi harga (b2=0,244) menjadi faktor terendah yang mempengaruhi keputusan pembelian.

6. Pada pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F (secara bersama-sama atau simultan) dapat dijelaskan bahwa ketiga variabel yaitu produk (X1), persepsi harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) terhadap variabel

(25)

terikat keputusan pembelian (Y) secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 26,685 dengan angka signifikansi (P Value) sebesar 0,000<0,05.

7. Nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan adalah 0,517. Hal ini berarti sebesar 51,7 persen perubahan variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh perubahan variabel produk (X1), persepsi harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) secara bersama-sama, sedangkan sisanya sebesar 48,3 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

Saran-Saran

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

a. Pihak Manajemen PT. Nadira Prima Semarang perlu untuk meningkatkan produk yang dihasilkan dalam hal menawarkan mebel dengan berbagai variasi produk, kualitas yang baik. Dari wawancara dengan konsumen produk yang baik yaitu memiliki ukuran yang tepat dan sesuai dengan desain yang diminta konsumen, finishing yang rapi, kuaitas bahan kayu yang baik dan disertai dengan jaminan yang handal (contoh mempunyai garansi perbaikan maupun penggantian).

b. Pihak Manajemen PT. Nadira Prima Semarang perlu meningkatkan harga yang terjangkau, harga bersaing, ada potongan harga dan harga sesuai kualitas produk serta memberikan kelonggaran jangka waktu pelunasan pembayaran.

c. PT. Nadira Prima Semarang perlu melakukan beberapa hal seperti mengembangkan dan memperhatikan promosi dengan memasang iklan melalui berbagai media (contoh misalnya media elektronik yaitu melalui radio, media cetak melalui iklan di koran), papan nama, promosi dengan menyebar brosur/kartu nama, promosi dengan memberi hadiah, dan promosi melalui media koran, mengadakan berbagai promosi penjualan untuk memperkenalkan produk-produknya (misal pameran, cuci gudang dll).

(26)

d. Manajemen PT. Nadira Prima Semarang perlu melakukan beberapa hal seperti mengembangkan dan memperhatikan distribusi dengan mempunyai lokasi toko yang strategis (contoh mudah dijangkau dan mudah ditemukan pelanggan), memiliki banyak jaringan distribusi untuk memasarkan produk-produknya (misal toko, agensi, swalayan, dan ritel), selalu mempunyai produk yang diinginkan oleh pelanggan, dan distribusi produk PT Nadira Prima lebih baik daripada distribusi oleh pesaing.

e. Saran untuk penelitian mendatang, penelitian ini hanya memfokuskan pada kajian empat variabel yaitu produk, persepsi harga, promosi dan distribusi. Sehingga hanya mampu menjelaskan keputusan pembelian sebesar 51,7%. Penambahan variabel lain perlu dilakukan dalam penelitian yang akan datang agar dapat menghasilkan gambaran yang lebih luas tentang keputusan pembelian.

f. Untuk penelitan yang akan datang disarankan untuk meneliti produk-produk lain yang mungkin mengalami permasalahan yang hampir sama dengan produk mebel PT. Nadira Prima. Dengan mengambil contoh produk atau objek penelitian lain maka permasalahan yang dialami dalam pengaruh produk, persepsi harga, promosi dan distribusi terhadap keputusan pembelian tentu juga berbeda, sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai pembanding sekaligus melengkapi penelitian ini.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Rusydi. 2005. “Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh”. Jurnal Sistem Teknik Industri. Volume 6. No. 3. Juli. Hal. 54 – 62. Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Aceh.

Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Cetakan Kelima. CV. Alfabeta. Bandung.

Angipora, Marius. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Binsis. Cetakan Kedua. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Boyd, Walker, Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Erlangga. Jakarta.

Djarwanto dan Pangestu Subagyo. 2000. Statistik Induktif. Edisi Keempat. Cetakan Kelima. BPFE. Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. PT. Intan Sejatei Klaten. Jakarta.

Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 2. PT. Intan Sejatei Klaten. Jakarta.

Lamb, Hair dan McDaniel. 2001. Pemasaran. Buku 1. Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.

Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional : Konsep dan Aplikasi. Badan Peneribit UNDIP. Semarang.

Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki. 2004. Statistik Terapan : Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan Ketiga (Revisi). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Satmoko S., T. Ekowati, B.M.Setiawan dan Intan Sari. 2005. “Analisis Efektivitas Marketing Mix Terhadap Tingkat Pembelian Kentucky Fried Chicken (KFC) Di Kota Magelang”. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005. Hal. 738 – 743. Fakultas Peternakan. Undip. Semarang.

(28)

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Bussiness. Diterjemahkan oleh Kwan Men Yon. Jilid I. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV Alfabeta. Bandung.

Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Cetakan Pertama. UII Press. Yogyakarta.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Cetakan 3. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Swastha, Basu. 1997. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Tandjung, Jenu Widjaja. 2004, Marketing Management. Edisi Kedua. Cetakan

Kedua. Bayumedia Publishing. Malang.

Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian : Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Baru Cetakan Ketujuh. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. 2006. Pengantar Statistika. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Wijayanti, Ratna. 2008. ”Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap Pembersih Wajah Ovale”. Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume 6. Nomo 2. Agustus. Hal. 138 – 154. Universitas Achmad Yani. Banjarmasin.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pengendalian kualitas terhadap produk yang diproduksi, dalam bentuk pemeriksaan yang dimulai dari bahan mentah sampai produk akhir, sehingga

Orang Kristian sejati tidak teragak-agak untuk mengongsi kepercayaan mereka dengan orang lain. Kita harus meniru teladan Yesus dan mem- beritahu semua orang tentang janji-janji

7. Dalam pelaksanaan kegiatan antar jemput personel Pusjarah TNI dimungkinkan adanya gangguan, hambatan dan kerawanan yang dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan kegiatan. 1)

Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang terjadi ketika pengirim bertingkah laku atau memberikan informasi,

Syaefudin Sa’ud ,Udin, Abin Syamsuddin Makmun, 2005, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif, Bandung: Remaja Rosdakarya. Undang-undang RI No. 14 tahun 2005,

Berdasarkan garis regresi yang dihasilkan maka dapat dilihat bahwa dari tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang memiliki pengaruh paling besar Efektivitas

Pelatihan tersebut dilaksanakan di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Strategi yang terakhir mengenai peningkatan jaringan inovasi berupa pihak-pihak pendukung

Dari model tradisi perkawinan antarkerabat kyai yang tersebut di atas, kita dapat mengambil dampak positif ketika terjadi konflik, yaitu upaya resolusi bisa lebih mudah