CASE REPORT
CASE REPORT
Fraktur Humerus
Fraktur Humerus
DISUSUN OLEH
DISUSUN OLEH
Sela Aulia Mahmudah
Sela Aulia Mahmudah
NIM 030!""#0
NIM 030!""#0
PEM$IM$IN%
PEM$IM$IN%
Dr Arie &akaria' S( OT
Dr Arie &akaria' S( OT
)EPANITERAAN )LINI) ILMU $EDAH
)EPANITERAAN )LINI) ILMU $EDAH
FA
FA)ULT
)ULTAS )EDO)TE
AS )EDO)TERAN
RAN UNI*ERSI
UNI*ERSITA
TAS TRIS
S TRISA)TI
A)TI
RUMAH SA)IT TNI AL Dr MINTOHARD+O
RUMAH SA)IT TNI AL Dr MINTOHARD+O
MARET "0!,
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Daft
Daftar ar isiisi……….…. 22 Bab
Bab I I PendPendahulahuluan…uan………... 33 Bab
Bab II II Laporan Laporan kasus………... kasus………... 44 Bab III T
Bab III Tinjinjauan pusauan pustakataka……….…. 1111 3.1
3.1 AnatoAnatoi i ………... 1111 3.2
3.2 DefDefinisinisi i ……….……... 1!1! 3.3
3.3 "pi"pidedeioloiolo#i #i ………... 1$1$ 3.4
3.4 "tiolo#"tiolo#i i ...……….…………... 1$1$ 3.%
3.% &lasifi&lasifikasi kasi ………..………...……….………..……….. 1'1' 3.( 3.( Dia#nosiDia#nosis....s...……… ……… 2323 3.! 3.! TaTatalaksantalaksana a ……….. ………….. 2$2$ 3.$ 3.$ &oplika&oplikasi si ……….………….. . 3232 Bab
Bab I) I) &esipulan……… &esipulan……… 3%3% Daftar
$A$ I $A$ I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
*ra
*raktur ktur huhuerus erus ererupakupakan an diskdiskontiontinuitnuitas as jarijarin#an n#an tulatulan# n# huehuerus. rus. *ra*raktur ktur tersebut uun+a disebabkan oleh traua. ,elain dapat enibulkan patah tulan# tersebut uun+a disebabkan oleh traua. ,elain dapat enibulkan patah tulan# -fraktur
-fraktur/ traua ju#a / traua ju#a dapat en#enai jarin#an lunak sekitar tulan# dapat en#enai jarin#an lunak sekitar tulan# huerus tersebuthuerus tersebut// isaln+a 0ulnus -luka/ perdarahan/ ear -kontusio/ re#an#an atau robek parsial isaln+a 0ulnus -luka/ perdarahan/ ear -kontusio/ re#an#an atau robek parsial -- sprain sprain/ / putputus us atatau au robrobek ek -a0-a0ulsulsi i atatau au ruprupturtur/ / #an#an##u##uan an pepebulbuluh uh dardarah/ ah/ dandan #an##uan saraf -neuropraksia/ aksonotesis/ neurolisis.
#an##uan saraf -neuropraksia/ aksonotesis/ neurolisis.11 ,e
,etiatiap p frafraktktur ur dadan n kerkerusausakakan n jarjarinin#an #an lulunak nak seksekitaitar r tultulan# an# tetersersebut but haharusrus ditan##ula
ditan##ulan#i n#i sesuai den#an sesuai den#an prinsip penan##ulan#an edera uskuloskeletal. Prinsipprinsip penan##ulan#an edera uskuloskeletal. Prinsip ter
tersebsebut ut eelipliputi uti rereko#ko#ninisi si --en#en#enaenalili/ / redreduksuksi i --en#en#eebalbalikikanan/ / reretaitaininnin## -epertahankan/ dan rehabilitasi.
-epertahankan/ dan rehabilitasi.1/21/2 A#ar penan#anann+
A#ar penan#anann+a baik/ perlu a baik/ perlu diketahui kerusakadiketahui kerusakan apa n apa saja +an# terjadi/ baik saja +an# terjadi/ baik pada tul
pada tulan# aupun an# aupun jarin#an jarin#an lunakn+a. eklunakn+a. ekanise traua anise traua ju#a san#aju#a san#at pentin# t pentin# untuk untuk diketahui.
$A$ II
LAPORAN )ASUS
"! IDENTITAS PASIEN
aa Tn.
5ur 4( tahun
6enis &elain Laki 7 laki.
Alaat 6l. Duta &ranji Blok 8 o. 413 Pekerjaan &ar+a9an ,9asta
A#aa Isla
,tatus pernikahan enikah Pendidikan terakhir ,arjana
Asuransi BP6,
Tan##al berobat Poli 1( aret 2:1!
"" ANAMNESIS
Dilakukan autoananesis dan alloananesis pada tan##al 1(;:3;2:1! pada pukul 11.:: <IB di Poli Bedah =rthopedi >,AL intohardjo.
! )eluha- Utama
+eri pada len#an kiri sejak 1 in##u ,>, " )eluha-
Tam.aha-7
3 Ri/aat Pe-akit Sekara-1 2RPS
Pasien datan# bersaa saudaran+a ke Poli Bedah =rthopedi >,AL intohardjo hari &ais/ 1( aret 2:1! pukul 11.:: <IB den#an keluhan n+eri pada len#an sebelah kiri sejak 1 in##u ,>,. +eri pada len#an atas dan len#an ba9ah/ n+eri dirasakan terus enerus/ dan bertabah n+eri apabila di#erakkan. Pasien en#aku en#alai keelakaan sepeda otor 1 in##u ,>,/ pasien ditabrak obil pik up dari belakan# pada saat pasien en#endarai otorn+a den#an keepatan ? (: k;ja lalu pasien terjatuh ke sebelah kiri. Pada saat kejadian pasien tidak lan#sun# dilarikan ke ruah sakit elainkan lan#sun# diba9a ke dukun patah tulan# di daerah 8iande. aun/ setelah pen#obatan berjalan pasien erasa tidak
ada perbaikan. =leh karena itu pasien berobat ke ruah sakit. Pasien en#atakan len#an kiri tidak bisa di#erakkan saa sekali keuali den#an bantuan oran# lain dan #erakann+a ju#a terbatas.
Pasien en#atakan sesaat setelah keelakaan pasien tidak en#alai penurunan kesadaran; pin#san/ ual/ atau untah. Pasien en#atakan nafsu akan pasien enurun dan pasien en#alai sedikit penurunan berat badan. Bak dan bab asih dala batas noral. Pasien en#aku eiliki ri9a+at pen+akit hipertensi dan pen+akit jantun#. aun/ pasien tidak eiliki ri9a+at diabetes ellitus/ pen+akit paru aupun pen+akit #injal. Pada ri9a+at kebiasaan pasien erupakan seoran# perokok aktif/ 1 bun#kus perhari. aun sudah sejak laa berhenti erokok. Pasien
suka inu inuan beralohol. Pasien tidak pernah berolahra#a.
4 Ri/aat Pe-akit Dahulu 2RPD5
Pasien eiliki ri9a+at hipertensi dan pen+akit jantun#. >i9a+at diabetes ellitus disan#kal. >i9a+at pen+akit #injal/ prn+akit paru/ dan aler#i obat @ obatan dan akanan disan#kal. >i9a+at operasi ju#a disan#kal
# Ri/aat Pe-akit )eluar1a 2RP)
Ibu pasien eiliki ri9a+at hipertensi. >i9a+at diabetes ellitus pada keluar#a disan#kal.
6 Ri/aat
)e.iasaa-Pasien erupakan seoran# perokok aktif -1 bun#kus perhari naun sudah sejak laa berhenti erokok/ dan pasien en#konsusi alohol. Pasien tidak enkonsusi obat obatan terlaran#. Pasien tidak pernah berolahra#a
, Ri/aat
Pe-17.ata- Pasien en#atakan sebelu ke ruah sakit/ dirin+a berobat ke dukun patah tulan# di daerah 8iande/ naun dirasakan tidak ada perbaikan pada len#an kirin+a.
"3 PEMERI)SAAN FISI)
&eadaan 5u Tapak sakit sedan# &esadaran 8opos entis
Tanda 0ital Tekanan darah 14:;$:# adi $$ ;enit
>espirasi 2: ;enit ,uhu 3(/$ C8
STATUS %ENERALIS 1. &ulit
<arna sa9o atan#/ tidak puat/ tidak ikterik tidak sianosis tidak ada rua dan tidak terdapat hipopi#entasi aupun hiperpi#entasi
Lesi t idak t erdapat l esi p rier s eperti aula/ p apul 0 esikuler/ pustule aupun lesi sekunder seperti jarin#an parut atau keloid pada ba#in
tubuh +an# lain.
>abut tubuh rabut perukaan kulit erata Tur#or baik
,uhu raba han#at 2. ata
Bentuk noral/ kedudukan bola ata sietris
Palpebra noral/ tidak terdapat ptosis/ la#oftalus/ oedea/ perdarahan/ blefaritis/ aupun anthelasa
erakan noral/ tidak terdapat strabisus/ nista#us &onjun#ti0a tidak aneis
,klera tidak ikterik
Pupil bulat/ didapatkan isokor/ diaeter 3 / refle aha+a lan#sun# positif pada ata kanan dan kiri/ refle aha+a tidak lan#sun# positif pada ata
kanan dan kiri
"ksoftalus tidak diteukan "ndoftalus tidak diteukan 3. Telin#a
Bentuk norotia
Lian# telin#a lapan#
,eruen tidak diteukan seruen pada telin#a kanan aupun kiri
+eri tarik auriular tidak ada n+eri tarik pada auriular kiri aupun kanan +eri tekan tra#us tidak ada n+eri tekan pada tra#us kanan aupun kiri
Ba#ian luar noral/ tidak terdapat deforitas ,eptu terletak diten#ah/ sietris
ukosa hidun# tidak hipereis/ konka nasalis eutrofi 8a0u nasi tidak ada perdarahan
%. ulut dan ten##orok
Bibir noral/ tidak puat/ tidak sianosis i#i7#eli#i h+#iene baik
ukosa ulut noral/ tidak hipereis
Lidah noro#losia/ tidak treor/ tidak kotor Tonsil ukuran T1;T1/ tenan#/ tidak hipereis
*arin# tidak hipereis/ arus farin# sietris/ u0ula di ten#ah (. Leher
Bendun#an 0ena tidak ada bendun#an 0ena
&elenjar tiroid tidak ebesar/ en#ikuti #erakan/ sietris Trakea di ten#ah
!. &elenjar #etah benin#
Leher tidak terdapat pebesaran di &B leher Aksila tidak terdapat pebesaran di &B aksila In#uinal tidak terdapat pebesaran di &B in#uinal $. Thora
Paru7paru
• Inspeksi sietris/ tidak ada heithora +an# tertin##al pada saat statis dan dinais/ tipe pernapasan abdoinothorakal/ retraksi -7
• Palpasi #erak sietris 0oal freitus saa kuat pada kedua heithora
• Perkus sonor pada kedua heithora/ batas paru7hepar pada sela i#a )I pada linea idkla0ikularis detra/ den#an peranjakan 2 jari peeriksa/ batas paru7labun# pada sela i#a ke )III pada linea ailatis anterior sinistra.
• Auskultasi suara nafas 0esikuler/ tidak terden#ar ronkhi aupun 9heeEin# pada kedua lapan# paru
6antun#
• Inspkesi tidak tapak pulsasi itus ordis
• Palpasi terdapat pulsasi itus ordis pada I8, )/ di linea idkla0ikularis sinistra
• Perkusi
Batas jantun# kanan I8, III 7 ) / linea sternalis detra
Batas jantun# kiri I8, ) / 273 dari linea idkla0ikularis sinistra Batas atas jantun# I8, III linea sternalis sinistra
• Auskultasi bun+i jantun# I/ II re#ular/ tidak terden#ar urur aupun #allop '. Abdoen
Inspeksi abdoen sietris/ datar/ tidak terdpat pelebaran 0ena
Palpasi teraba supel/ hepar dan lien tidak teraba. Tidak terdapat n+eri tekan abdoen. Pada peeriksaan ballotteent didapatkan hasil ne#ati0e Perkusi tipani pada keepat kuadran abdoen.
Auskultasi bisin# usus positif 2;enit/ noral 1:. enitalia
Tidak tapak kelainan -dala batas noral
11. "kstreitas
Atas sesuai status lokalis
Ba9ah akral han#at/ tidak ada oede/ 8>T F 2 detik
12. ,tatus Lokalis
• Look Len#an kiri di bidai dan dibalut oleh elasti 0erban eliputi len#an atas sapai den#an len#an ba9ah
• *eel n+eri tekan -7/ sensabilitas -7/ krepitasi -7/ apillar+ refil -F2 detik/ pulsasi arteri -G.
• o0e Tidak bisa elakukan #erakan aktif/ #erakan pasif dapat dilakukan naun terbatas karena n+eri.
>ont#en 7ra+ foto huerus sinistra
"# RESUME
Pasien datan# bersaa saudaran+a ke Poli Bedah =rthopedi >,AL intohardjo hari &ais/ 1( aret 2:1! pukul 11.:: <IB den#an keluhan n+eri pada len#an sebelah kiri sejak 1 in##u ,>,. +eri pada len#an atas dan len#an ba9ah/ n+eri dirasakan terus enerus/ dan bertabah n+eri apabila di#erakkan. Pasien en#aku en#alai keelakaan sepeda otor 1 in##u ,>,/ pasien ditabrak obil pik up dari belakan# pada saat pasien en#endarai otorn+a den#an keepatan ? (: k;ja lalu pasien terjatuh ke sebelah kiri. Pada saat kejadian pasien tidak lan#sun# dilarikan ke ruah sakit elainkan lan#sun# diba9a ke dukun patah tulan# di daerah 8iande. aun/ setelah pen#obatan berjalan pasien erasa tidak ada perbaikan. =leh karena itu pasien berobat ke ruah sakit. Pasien en#atakan len#an kiri tidak bisa di#erakkan saa sekali keuali den#an bantuan oran# lain dan #erakann+a ju#a terbatas.
Pasien en#atakan sesaat setelah keelakaan pasien tidak en#alai penurunan kesadaran; pin#san/ ual/ atau untah. Pasien en#atakan nafsu akan pasien enurun dan pasien en#alai sedikit penurunan berat badan. Bak dan bab
asih dala batas noral. Pasien en#aku eiliki ri9a+at pen+akit hipertensi dan pen+akit jantun#. aun/ pasien tidak eiliki ri9a+at diabetes ellitus/ pen+akit paru aupun pen+akit #injal. Pada ri9a+at kebiasaan pasien erupakan seoran# perokok aktif/ 1 bun#kus perhari. aun sudah sejak laa berhenti erokok. Pasien
suka inu inuan beralohol. Pasien tidak pernah berolahra#a.
Pada peeriksaan status lokalis didapatkan. Look/ len#an kiri di bidai dan dibalut oleh elasti 0erban. *eel/ n+eri tekan -7/ sensabilitas -G/ krepitasi -7/ apillar+ refil -F2 detik/ pulsasi arteri -G. o0e/ tidak bisa elakukan #erakan aktif/ #erakan pasif dapat dilakukan naun terbatas karena n+eri. Pada peeriksaan penunjan# dilakukan foto ront#en pada len#an kiri.
"6 DIA%NOSA )ER+A
*raktur uerus ,inistra
", DIA%NOSA $ANDIN% 7 "8 PENATALA)SANAAN Pro orif "9 PRO%NOSIS 7 Ad 0ita bona 7 Ad sanationa bona 7 Ad fun#siona bona $A$ III TIN+AUAN PUSTA)A 3! A-at7mi Humerus
uerus -arm bone erupakan tulan# terpanjan# dan terbesar dari ekstreitas superior. Tulan# tersebut bersendi pada ba#ian proksial den#an skapula dan pada ba#ian distal bersendi pada siku len#an den#an dua tulan#/ ulna dan radius.3
5jun# proksial huerus eiliki bentuk kepala bulat -aput hueri +an# bersendi den#an ka0itas #lenoidalis dari sapula untuk ebentuk artiulatio #leno7
hueri. Pada ba#ian distal dari aput hueri terdapat ollu anatoiu +an# terlihat seba#ai sebuah lekukan oblik. Tuberulu ajus erupakan sebuah pro+eksi lateral pada ba#ian distal dari ollu anatoiu. Tuberulu ajus erupakan penanda tulan# ba#ian palin# lateral +an# teraba pada re#io bahu. Antara tuberulu
ajus dan tuberulu inus terdapat sebuah lekukan +an# disebut seba#ai sulus intertuberularis. 8ollu hirur#iu erupakan suatu pen+epitan huerus pada ba#ian distal dari kedua tuberulu/ diana aput hueri perlahan berubah enjadi orpus hueri. Ba#ian tersebut dinaakan ollu hirur#iu karena fraktur serin# terjadi pada ba#ian ini.3
8orpus hueri erupakan ba#ian huerus +an# berbentuk seperti silinder pada ujun# proksialn+a/ tetapi berubah seara perlahan enjadi berbentuk se#iti#a hin##a akhirn+a enipis dan elebar pada ujun# distaln+a. Pada ba#ian lateraln+a/ +akni di perten#ahan orpus hueri/ terdapat daerah berbentuk huruf ) dan kasar +an# disebut seba#ai tuberositas deltoidea. Daerah ini berperan seba#ai titik perlekatan tendon usulus deltoideus.3/4
Beberapa ba#ian +an# khas erupakan penanda +an# terletak pada ba#ian distal dari huerus. 8apitulu hueri erupakan suatu struktur seperti tobol bundar pada sisi lateral huerus/ +an# bersendi den#an aput radii. *ossa radialis erupakan
suatu depresi anterior di atas apitulu hueri/ +an# bersendi den#an aput radii ketika len#an difleksikan. Trohlea hueri/ +an# berada pada sisi edial dari apitulu hueri/ bersendi den#an ulna. *ossa oronoidea erupakan suatu depresi anterior +an# eneria proessus oronoideus ulna ketika len#an difleksikan. *ossa olerani erupakan suatu depresi posterior +an# besar +an# eneria oleranon ulna ketika len#an diekstensikan. "piond+lus edialis dan epiond+lus lateralis erupakan suatu pro+eksi kasar pada sisi edial dan lateral dari ujun# distal huerus/ tepat keban+akan tendon otot7otot len#an enepel. er0us ulnaris/ suatu saraf +an# dapat ebuat seseoran# erasa san#at n+eri ketika siku len#ann+a terbentur/ dapat dipalpasi en##unakan jari tan#an pada perukaan kulit di atas area posterior dari epiond+lus edialis.4
Berikut ini erupakan tabel tentan# saraf dan otot +an# en##erakkan huerus. Tabel 1. ,araf dan =tot +an# en##erakkan uerus4
=tot =ri#o Insertio Aksi Persarafan
=tot7=tot Aksial +an# en##erakkan uerus . petoralis ajor 8la0iula/ sternu/ Tuberulu ajus dan Aduksi dan erotasi edial er0us petoralis
artila#o ostalis II7 )I/ terkadan# artila#o ostalis I7)II sisi lateral sulus intertuberul aris dari huerus
len#an pada sendi
bahuH kepala
la0iula efleksikan
len#an dan kepala sternoostal
en#ekstensikan len#an +an# fleksi tadi ke arah trunus
edialis dan lateralis . latissius dorsi ,pina T!7L%/ 0ertebrae lubales/ rista saralis dan rista iliaa/ osta I) inferior elalui fasia thoraolub alis ,ulus intertuberul aris dari huerus "kstensi/ aduksi/ dan erotasi
edial len#an pada
sendi bahuH
enarik len#an ke arah inferior dan posterior
er0us
thoraodorsalis
=tot7=tot ,apula +an# en##erakkan uerus . deltoideus "treitas aroialis dari la0iula/ aroion dari sapula -serat lateral/ dan spina sapulae -serat posterior Tuberositas deltoidea dari huerus ,erat lateral en#abduksi
len#an pada sendi bahuH serat anterior
efleksikan dan
erotasi edial
len#an pada sendi
bahu/ serat
posterior
en#ekstensikan dan erotasi lateral len#an pada sendi bahu.
. subsapularis *ossa subsapularis dari sapula Tuberulu inus dari huerus erotasi edial len#an pada sendi bahu er0us subsapularis . supraspinatus *ossa supraspinata dari sapula Tuberuluu ajus dari huerus ebantu . deltoideus en#abduksi pada sendi bahu er0us subsapularis . infraspinatus *ossa infraspinata dari sapula Tuberulu ajus dari huerus erotasi lateral len#an pada sendi bahu er0us suprasapularis . teres ajor An#ulus inferior dari sapula ,isi edial sulus intertuberul aris en#ekstensikan len#an pada sendi
bahu dan
ebantu aduksi dan rotasi edial len#an pada sendi bahu er0us subsapularis . teres inor ar#o lateralis inferior dari sapula Tuberulu ajus dari huerus
erotasi lateral dan ekstensi len#an pada sendi bahu
er0us aillaris . oraobrahi alis Proessus oraoideus dari sapula Perten#ahan sisi edial dari orpus hueri efleksikan dan aduksi len#an pada sendi bahu
er0us
usuloutaneus
abar 1. Tapilan
Anterior uerus%
abar 2. Tapilan
Posterior uerus%
abar 3. Tapilan
Anterior ,araf di
,ekitar uerus%
abar 4. Tapilan
Lateral ,arafdi ,ekitar
abar %.
Tapilan Aliran Darah di ,ekitar uerus%
Di ba#ian posterior ten#ah huerus/ elintas ner0us radialis +an# elin#kari periosteu diafisis huerus dari proksial ke distal dan udah en#alai edera akibat patah tulan# huerus ba#ian ten#ah. ,eara klinis/ pada edera ner0us radialis didapati ketidakapuan elakukan ekstensi per#elan#an tan#an sehin##a pasien tidak apu elakukan fleksi jari seara efektif dan tidak dapat en##en##a.1/3 )askularisasi re#io brahii dijelaskan pada ba#ian berikut
Arteri brahialis erupakan lanjutan a. aillaris/ diulai dari tepi inferior . teres a+or. Arteri ini elanjutkan diri ke fossa ubiti dan di sini berakhir seba#ai dua aban# terinal/ +aitu aa. 5lnaris et radialis. 8aban#7aban#n+a +an# berada di re#io ini adalah aa. Profunda brahii/ ollaterales ulnares proksial et distalis. 4/%
Arteri profunda brahii berjalan ke posterior bersaa n. radialis. Di sini lateral re#io brahii arteri ini berakhir seba#ai dua aban# terinaln+a/ +aitu a. ollateralis radialis/ +an# berjalan ke anterior bersaa n. radialis dan a. ollateralis edia/ +an# enuju sisi posterior epiond+lus lateralis hueri. 4/%
Arteri ollateralis ulnaris proksialis bera9al diperten#ahan re#io brahii dan berjalan bersaa n. ulnaris enuju sisi posterior epiond+lus edialis hueri. %
Arteri ollateralis ulnaris distalis a9aln+a sedikit di superior dari artikulasi ubiti dan berjalan di posterior dari n. edianus/ keudian aban#7aban#n+a enuju
sisi anterior dan posterior epiond+lus edialis hueri.4 )ena brahialis en#ikuti arterin+a dan kira7kira di dua perti#a proksial re#io ini 0. basilia berjalan superfiial terhadap a. brahialis. 4/%
abar (. er0us >adialis dan =tot7=tot +an# Disarafin+a(
3" De:i-isi
*raktur huerus adalah hilan#n+a kontinuitas tulan# / tulan# ra9an sendi/ tulan# ra9an epifisial baik +an# bersifat total aupun parsial pada tulan# huerus.2
33 E(idemi7l71i
enurut <orld ealth =r#aniEation -<=/ kasus fraktur terjadi di dunia kuran# lebih 13 juta oran# pada tahun 2::$ den#an an#ka pre0alensi sebesar 2/!.
,eentara pada tahun 2::' terdapat kuran# lebih 1$ juta oran# en#alai fraktur den#an an#ka pre0alensi 4/2. Tahun 2:1: enin#kat enjadi 21 juta oran# den#an an#ka pre0alensi 3/%. Terjadin+a fraktur tersebut terasuk didalan+a insiden keelakaan/ edera olahra#a/ benana kebakaran/ benana ala dan lain seba#ain+a.!/$
Berdasarkan hasil >iset &esehatan Dasar ->I,&",DA, oleh Badan Penelitian dan Pen#eban#an Depkes >I tahun 2::! di Indonesia terjadi kasus fraktur +an# disebabkan oleh edera antara lain karena jatuh/ keelakaan lalu lintas dan traua benda taja;tupul. Dari 4%.'$! peristi9a terjatuh en#alai fraktur seban+ak 1/!!% oran# -3/$/ dari 2:.$2' kasus keelakaan lalu lintas/ +an# en#alai fraktur adalah seban+ak 1.!!: oran# -$/%/ da dari 14.12! traua benda taja;tupul/ +an# en#alai fraktur seban+ak 23( oran# -1/! ->iskesdas Depkes >I/ 2::!. ,ur0e+ &esehatan asional enatat bah9a kasus fraktur pada tahun 2::$ enunjukkan pre0alensi fraktur seara nasional sekitar 2!/!.14
34 Eti7l71i
&eban+akan fraktur dapat saja terjadi karena ke#a#alan tulan# huerus enahan tekanan terutaa tekanan eben#kok/ eutar/ dan tarikan.2
Traua dapat bersifat2 1. Lan#sun#
Traua lan#sun# en+ebabkan tekanan lan#sun# pada tulan# dan terjadi fraktur pada daerah tekanan. *raktur +an# terjadi biasan+a bersifat koinutif dan jarin#an
lunak ikut en#alai kerusakan. 2. Tidak lan#sun#
Traua tidak lan#sun# terjadi apabila traua dihantarkan ke daerah +an# lebih jauh dari daerah fraktur.
Tekanan pada tulan# dapat berupa2
1. Tekanan berputar +an# en+ebabkan fraktur bersifat oblik atau spiral 2. Tekanan eben#kok +an# en+ebabkan fraktur trans0ersal
3. Tekanan sepanjan# aksis tulan# +an# dapat en+ebabkan fraktur ipaksi/ dislokasi/ atau fraktur dislokasi
4. &opresi 0ertikal +an# dapat en+ebabkan fraktur koinutif atau eeah %. Traua oleh karena reuk
(. Traua karena tarikan pada li#aent atau tendon akan enarik seba#ian tulan#
3# )lasi:ikasi
Berikut klasifikasi fraktur diafisis huerus enurut Ortopaedics Trauma Association (OTA)H'/1:
Tipe A fraktur sederhana - simple fracture A1 spiral
A2 oblik -J3:C A3 trans0ersa -F3:C
Tipe B fraktur baji -wedge fracture B1 spiral wedge
B2bending wedge B3 fragmented wedge
Tipe 8 fraktur kopleks -complex fracture 81 ,piral
82 ,e#ental
83 Ire#uler -si#nifiant oinution
abar !. Tipe A K fraktur sederhana. A1 K fraktur spiral -.1 pada seperti#a proksial/ .2 pada seperti#a ten#ah/ dan .3 pada seperti#a distal/ A2 K fraktur oblik/ A3 K fraktur trans0ersa.12
abar $. Tipe B K fraktur baji -wedge fracture. B1 K fraktur baji spiral - spiral wedge fracture/ B2 Kbending
wedge fracture/ A3 K fragmented wedge fracture.12
abar '. Tipe 8 K complex fracture. 81 K fraktur spiral kopleks/ 82 K fraktur se#ental kopleks/ 83 K
fraktur ire#uler.12
Berdasarkan arah per#eserann+a/ fraktur huerus diba#i enjadiH 1. *raktur seperti#a proksial huerus
*raktur +an# en#enai proksial etafisis sapai insersi . petoralis a+or diklasifikasikan seba#ai fraktur leher huerus. *raktur di atas insersi petoralis
a+or en+ebabkan fra#en proksial abduksi dan eksorotasi rotator cuff serta distal fra#en ber#eser ke arah edial. *raktur antara insersi . petoralis a+or dan deltoid uun+a terlihat adduksi pada akhir distal dari proksial
fra#en den#an per#eseran lateral dan proksial dari distal fra#en.'/11/12
2. *raktur seperti#a ten#ah dan distal huerus
6ika fraktur terjadi di distal dari insersi deltoid pada seperti#a ten#ah korpus huerus/ per#eseran ke edial dari fra#en distal dan abduksi dari fra#en proksial akan terjadi.'/11/12
abar 1:. Lokasi fraktur dan arah per#eseran fra#en. -dari kiri ke kanan *raktur diatas insersi petoralis a+or/ fraktur antara insersi petoralis a+or dan deltoid/ fraktur di ba9ah
insersi deltoid.12
,eara rin#kas dapat penjelasan posisi fra#en fraktur dapat dilihat pada table 2 berikut'
Tabel 2. Tabel posisi fra#en fraktur.'
L7kasi :raktur Fra1me- (r7ksimal Fra1me- distal
Diatas insersi petoralis a+or
Abduksi/ eksorotasi oleh rotator uff
edial/ proksial oleh deltoideus dan petoralis a+or
Antara petoralis a+or dan
tuberositas deltoideus
edial oleh petoralis/ teres a+or dan
latissius dorsi
Lateral/ proksial oleh deltoideus
Distal tuberositas deltoideus
Abduksi oleh deltoideus edial/ proksial oleh
36
Diagnosis
A-am-esis
1. Auto anamnesis
Diatat tan##al saat elakukan ananesis dari dan oleh siapa. Ditan+akan persoalan en#apa datan#/ untuk apa dan kapan dikeluhkanH penderita bererita tentan# keluhan sejak a9al dan apa +an# dirasakan seba#ai ketidakberesanH ba#ian apa dari an##otan+a;lokalisasi perlu diperte#as sebab ada pen#ertian +an# berbeda isaln+a … sakit di tan#an ….M/ +an# diaksud tan#an oleh oran# a9a adalah an##ota #erak atas dan karenan+a tan+akan ba#ian ana +an# diaksud/ un#kin saja len#an ba9ahn+a.13
&eudian ditan+akan #ejala suatu pen+akit atau beberapa pen+akit atau beberapa pen+akit +an# serupa seba#ai pebandin#. 5ntuk dapat elakukan ananesis
deikian perlu pen#etahuan tentan# pen+akit.!/$
Ada beberapa hal +an# en+ebabkan penderita datan# untuk inta pertolon#an$/13
1 ,akit;n+eri
,ifat dari sakit;n+eri
; Lokasi setepat;eluas;enjalar
; Ada traua ri9a+at traua tau tidak
; ,ejak kapan dan apa sudah endapat pertolon#an
; Ba#aiana sifatn+a pe#al;seperti ditusuk7tusuk;rasa panas;ditarik7tarik/ terus7enerus atau han+a 9aktu ber#erak;istirahat dan seterusn+a
; Apa +an# eperberat;en#uran#i n+eri
; +eri sepanjan# 9aktu atau pada ala hari
; Apakah keluhan ini untuk pertaa kali atau serin# hilan# tibul
2 &elainan bentuk;peben#kokan
; An#ulasi;rotasi;discrepancy -peendekan;selisih panjan#
; Benjolan atau karena ada peben#kakan
3 &ekakuan;keleahan &ekakuan
Pada uun+a en#enai persendian. Apakah han+a kaku/ atau disertai n+eri/ sehin##a per#erakan ter#an##uN
&eleahan
Apakah +an# diaksud instability atau kekakuan otot
enurun;eleah;kelupuhan
Dari hasil ananesis baik seara aktif oleh penderita aupun pasif -ditan+a oleh peeriksaH +an# tentun+a atas dasar pen#etahuan en#enai #ejala pen+akit dipikirkan keun#kinan +an# diderita oleh pasien/ sehin##a apa +an# didapat pada ananesis dapat diookkan pada peeriksaan fisik keudian.12/13
2. Allo anamnesis
Pada dasarn+a saa den#an auto ananesis/ bedan+a +an# eneritakan adalah oran# lain. al ini pentin# bila kita berhadapan den#an anak keil;ba+i atau oran#
tua +an# sudah ulai dementia atau penderita +an# tidak sadar;sakit ji9aH oleh
karena itu perlu diatat siapa +an# eberikan allo ananesis/ isaln+a$/13
; allo ananesis en#enai ba+i tentun+a dari ibu lebih ook daripada a+ahn+a
; atau un#kin pada saat ini karena kesibukan oran#tua/ aka pebantu ruah
tan##a dapat eberikan keteran#an +an# lebih baik
; ju#a pada keelakaan un#kin saksi den#an pen#antar dapat eberikan
keteran#an +an# lebih baik/ terutaa bila +an# diantar tidak sadarkan diri.
Pemeriksaa- :isik
Diba#i enjadi dua +aitu -1 peeriksaan uu -status #eneralisata untuk
endapatkan #abaran uu dan -2 peeriksaan setepat -status lokalis.14
1. abaran uu Perlu en+ebutkan
a. &eadaan 5u -&.5 baik;buruk/ +an# diatat adalah tanda7tanda 0ital +aitu
; &esadaran penderitaH apatis/ sopor/ koa/ #elisah
; &esakitan
; Tanda 0ital seperti tekanan darah/ nadi/ pernapasan/ dan suhu
b. &eudian seara sisteatik diperiksa dari kepala/ leher/ dada -toraks/ perut -abdoen hepar/ lien kelenjar #etah benin#/ serta kelain
. "kstreitas atas dan ba9ah serta pun##un# -tulan# belakan#
2. Peeriksaan lokal
arus dipertiban#kan keadaan proksial serta ba#ian distal dari an##ota
terutaa en#enai status neuro 0askuler. Pada peeriksaan
orthopaedi;uskuloskeletal +an# pentin# adalah13/14
a. Look -inspeksi
; Bandin#kan den#an ba#ian +an# sehat
; Perhatikan posisi an##ota #erak
; Apakah terdapat luka pada kulit dan jarin#an lunak untuk ebedakan
fraktur tertutup atau terbuka
; "kstra0asasi darah subkutan dala beberapa ja saapai beberapa hari
; Perhatikan adan+a deforitas berupa an#ulasi/ rotasi dan kependekan
Pada 9aktu au eraba/ terlebih dulu posisi penderita diperbaiki a#ar diulai dari posisi netral;posisi anatoi. Pada dasarn+a ini erupakan peeriksaan +an# eberikan inforasi dua arah/ baik si peeriksa aupun si pasien/ karena itu perlu selalu diperhatikan 9ajah si pasien atau enan+akan perasaan si pasien.
al7hal +an# perlu diperhatikan
; Teperatur setepat +an# enin#kat
; +eri tekan/ n+eri tekan +an# bersifat superfisial biasan+a disebabkan oleh kerusakan jarin#an lunak +an# dala akibat fraktur pada tulan#
; &repitasi
; Peeriksaan 0askuler pada daerah distal traua berupa palpasi arteri radialis/ arteri dorsalis pedis/ arteri tibialis posterior sesuai den#an an##ota #erak +an# terkena. Refilling -pen#isian arteri pada kuku/ 9arna kulit pada ba#ian distal daerah traua/ teperatur kulit.
; Pen#ukuran tu#kai terutaa pada tun#kai ba9ah untuk en#etahui adan+a
perbedaan panjan# tun#kai
. Moe -per#erakan terutaa en#enai lin#kup #erak
,etelah eeriksa feel peeriksaan diteruskan den#an en##erakkan an##ota #erak dan diatat apakah terdapat keluhan n+eri pada per#erakan.
Pada anak periksalah ba#ian +an# tidak sakit dulu/ selaia untuk endapatkan kooperasi anak pada 9aktu peeriksaan/ ju#a untuk en#etahui #erakan noral si penderita. Penatatan lin#kup #erak ini perlu/ a#ar kita dapat berkounikasi den#an seja9at lain dan e0aluasi keadaan sebelu dan sesudahn+a.(.14
Apabila terdapat fraktur tentun+a akan terdapat #erakan abnoral di daerah fraktur -keuali padaincomplete fracture.
erakan sendi diatat den#an ukuran derajat #erakan dari setiap arah per#erakan ulai dari titik : -posisi netral atau den#an ukuran etrik.
Penatatan ini pentin# untuk en#etahui apakah ada #an##uan #erak.
&ekakuan sendi disebut ankilosis dan hal ini dapat disebabkan oleh faktor
intra artikuler atauekstra artickuler .
; Intra artikuler &elainan;kerusakan dari tulan# ra9an +an# en+ebabkan kerusakan tulan# subkondralH ju#a didapat oleh karena kelainan li#aent dan kapsul -sipai sendi
; "kstra artikuler oleh karena otot atau kulit
Per#erakan +an# perlu dilihat adalah #erakan aktif -penderita sendiri disuruh en##erakkan dan pasif -dilakukan oleh peeriksa.
,elain peeriksaan pentin# untuk en#etahui #an##uan #erak/ hal ini ju#a
,elain diperiksa pada posisi duduk dan berbarin# ju#a perlu dilihat 9aktu berdiri dan jalan. 6alan perlu dinilai untuk en#etahui apakah pinan#
disebabkan karenainstability/ n+eri/ discrepancy/ fixed deformity.11/13
An##ota #erak atas
; ,endi bahu erupakan sendi +an# ber#erak seperti bui - global !oint H ada beberapa sendi +an# epen#aruhi #erak sendi bahu +aitu #erak tulan# belakan#/ #erak sendi sternokla0ikula/ #erak sendi akroiokla0ikula/ #erak sendi #leno hueral/ #erak sendi sapula torakal - floating !oint .
&arena #erakan tersebut sukar diisolasi satu persatu/ aka sebaikn+a #erakan diperiksa bersaaan kanan dan kiriH peeriksa berdiri di belakan# pasien/ keuali untuk eksorotasi atau bila penderita berbarin#/ aka peeriksa ada di sapin# pasien.
; ,endi siku
erak fleksi ekstensi adalah #erakan ulna hueral -oleranon terhadap huerus. erak pronasi dan supinasi adalah #erakan dari antebrahii dan eiliki subu ulnaH hal ini diperiksa pada posisi siku ':O untuk en#hindari #erak rotasi dari sendi bahu.
; ,endi per#elan#an tan#an
Pada dasarn+a erupakan #erak dari radio karpalia dan posisi netral adalah pada posisi pronasi/ diana jari ten#ah erupakan subu dari antebrahii. Diperiksa #erakan ekstensi7fleksi dan ju#a radial dan ulnar de0iasi.
; 6ari tan#an
Ibu jari erupakan ba#ian +an# pentin# karena epun+ai #erakan aposisi terhadap jari7jari lainn+a selain abduksi dan adduksi/ ekstensi/ dan fleksi.
6ari7jari lainn+a haper saa/ 8P - Meta "arpal #$alangeal %oint erupakan sendi pelana dan de0iasi radier atau ulnar diatat tersendiri/ sedan#kan PIP - #roximal &nter #$alanx dan DIP - 'istal &nter #$alanx han+a diukur fleksi dan ekstensi.
Pemeriksaa- (e-u-<a-1
Den#an peeriksaan klinik kita sudah dapat enuri#ai adan+a fraktur. <alaupun deikian peeriksaan radiolo#is diperlukan untuk enentukan keadaan/ lokasi serta ekstensi fraktur. 5ntuk en#hindarkan n+eri serta kerusakan jarin#an lunak selanjutn+a/ aka sebaikn+a kita eper#unakan bidai +an# bersifat radiolusen untuk iobilisasi seentara sebelu dilakukan peeriksaan radiolo#is.$/12
Peeriksaan radiolo#is dilakukan den#an beberapa prinsip dua13/14
1. Dua posisi pro+eksiH dilakukan sekuran#7kuran#n+a +aitu pada antero7posterior dan lateral
2. Dua sendi pada an##ota #erak dan tun#kai harus difoto/ di proial dan distal sendi +an# en#alai fraktur
3. Dua an##ota #erak. Pada anak7anak sebaikn+a dilakukan foto pada kedua an##ota #erak terutaa pada fraktur epifisis
4. Dua traua/ pada traua +an# hebat serin# en+ebabkan fraktur pada dua daerah tulan#. isaln+a pada fraktur kalkaneus atau feur/ aka perlu dilakukan foto pada pan##ul dan tulan# belakan#
%. Dua kali dilakukan foto. Pada fraktur tertentu isaln+a fraktur tulan# skafoid foto pertaa biasan+a tidak jelas sehin##a biasan+a diperlukan foto berikutn+a 1:714
hari keudian.
5un+a den#an foto polos kita dapat endia#nosis fraktur/ tetapi perlu din+atakan apakah fraktur terbuka;tertutup/ tulan# ana +an# terkena dan lokalisasin+a/ apakah sendi ju#a en#alai fraktur serta bentuk fraktur itu sendiri.
• Peeriksaan Laboratoriu12
Peeriksaan laboratoriu eliputi
1. Peeriksaan darah rutin untuk en#enai keadaan uu/ infeksi akut;enahun 2. atas indikasi tertentu diperlukan peeriksaan kiia darah/ reaksi iunolo#i/
fun#si hati;#injal
3. Peeriksaan ikroor#anise kultur dan sensitiity test
3, Tatalaksa-a ! )7-ser=ati:
Pada uun+a/ pen#obatan patah tulan# shaft huerus dapat ditan#ani seara tertutup karena toleransin+a +an# baik terhadap an#ulasi/ peendekan serta rotasi fra#en patah tulan#. An#ulasi fra#en sapai 3:: asih dapat
ditoleransi/ ditinjau dari se#i fun#si dan kosetik. an+a pada patah tulan# terbuka dan non7union perlu reposisi terbuka diikuti den#an fiksasi interna.(/!/1%
Dibutuhkan reduksi +an# sepurna disapin# iobilisasiH beban pada len#an den#an cast biasan+a ukup untuk enarik fra#en ke #aris ten#ah.
anging cast dipakai dari bahu hin##a per#elan#an tan#an den#an siku fleksi ':C dan ba#ian len#an ba9ah di#antun# den#an sling disekitar leher pasien.
"ast -pebalut dapat di#anti setelah 273 in##u den#an pebalut pendek - s$ort cast dari bahu hin##a siku atau functional polypropylene brace selaa ? ( in##u.(/!/'
abar 11. Penatalaksanaan pada fraktur shaft huerus den#an konser0atif.!
Per#elan#an tan#an dan jari7jari harus dilatih #erak sejak a9al. Latihan pendulu pada bahu diulai dala 1 in##u pera9atan/ tapi abduksi aktif
ditunda hin##a fraktur en#alaiunion. *raktur spiral en#alai union sekitar ( in##u/ 0ariasi lainn+a sekitar 47( in##u. ,ekali en#alai union/ han+a slin# -#endon#an +an# dibutuhkan hin##a fraktur en#alai konsolidasi.!/'
Pen#obatan non bedah kadan# tidak euaskan pasien karena pasien harus dira9at laa. Itulah sebabn+a pada patah tulan# batan# huerus dilakukan operasi dan peasan#an fiksasi interna +an# kokoh.'/1%
anging cast
Indikasi pen##unaan eliputi per#eseran shaft ten#ah fraktur huerus den#an peendekan/ terutaa fraktur spiral dan oblik. Pen##unaan pada fraktur trans0ersa dan oblik pendek enunjukkan kontraindikasi relatif karena berpotensial terjadin+a #an##uan dan koplikasi pada saat pen+ebuhan. Pasien harus en#an#kat tan#an atau seten#ah dian#kat sepanjan# 9aktu den#an posisi ast tetap untuk efekti0itas. ,erin#kali di#anti den#an fuctional brace 172 in##u pasa traua. Lebih dari '( telah dilaporkan en#alai union.'
"oaptation splint
Diberikan untuk efek reduksi pada fraktur tapi coaptation splint eiliki stabilitas +an# lebih besar dan en#alai #an##uan lebih keil daripada$anging arm cast . Len#an ba9ah di#antun# den#an collar dan cuff . "oaptation splint diindikasikan pada terapi akut fraktur shaft huerus den#an peendekan inial dan untuk jenis fraktur oblik pendek dan trans0ersa +an# dapat ber#eser den#an pen##unaan$anging
arm cast . &eru#ian coaptation splint eliputi iritasi aksilla/bulkiness dan berpotensial slippage. ,plint serin#kali di#anti den#an fuctional brace pada 172 in##u pasa traua. '
T$oracobranc$ial immobiliation (elpeu dressing)
Biasan+a di#unakan pada pasien lebih tua dan anak7anak +an# tidak dapat ditoleransi den#an etode terapi lain dan lebih n+aan jadi pilihan. Teknik ini diindikasikan untuk per#eseran fraktur +an# inial atau fraktur +an# tidak ber#eser +an# tidak ebutuhkan reduksi. Latihan pasif pendulu bahu dapat dilakukan dala 172 in##u pasa traua. ' *$oulder spica cast
Teknik ini diindikasikan pada jenis fraktur +an# en#haruskan abduksi dan eksorotasi ektreitas atas. &eru#ian teknik ini eliputi kesulitan aplikasi cast / berat ast dan bulkiness/ iritasi kulit/ ketidakn+aanan dan kesusahan eposisikan ektreitas atas. '
Functional bracing
eberikan efek kopresi hidrostatik jarin#an lunak dan epertahankan aligment fraktur ketika elakukan per#erakan pada
sendi +an# berdekatan. +race biasan+a dipasan# selaa 172 in##u pasa traua setelah pasien diberikan$anging arm cast atau coaptation splint dan ben#kak berkuran#. &ontraindikasi etode ini eliputi edera assif jarin#an lunak/ pasien +an# tidak dapat dipera+a dan ketidakapuan
untuk epertahankan asseptabilitas reduksi. "ollar dan cuff dapat di#unakan untuk enopan# len#an ba9ahH aplikasi slin# dapat en#hasilkan an#ulasi 0arus -kearahmidline. '
" Ti-daka- 7(erati:
Pasien kadan#7kadan# en#eluh han#in# ast tidak n+aan/ ebosankan dan frustasi. ereka bisa erasakan fra#en ber#erak dan hal ini kadan#7kadan# ukup dian##ap en+usahkan. al pentin# +an# perlu diin#at bah9a tin#kat koplikasi setelah internal fiksasi pada huerus tin##i dan seba#ian besar fraktur huerus en#alai union tanpa tindakan operatif.!/'/1%
eskipun deikian/ ada beberapa indikasi untuk dilakukan tindakan pebedahan/ diantaran+a'/1%
8edera ultiple berat *raktur terbuka
*raktur se#ental
*raktur ekstensi intra7artikuler +an# ber#eser *raktur patolo#is
,iku ela+an# - floating elbow @ pada fraktur len#an ba9ah -antebrahii dan huerus tidak stabil bersaaan
Palsi saraf radialis -radial nere palsy setelah anipulasi on7union
*iksasi dapat berhasil den#anH 1. &opresi plate and screws
2. &nterlocking intramedullary nail atau pin seifleksibel ,- .xternal Fixation
#lating enjadikan reduksi dan fiksasi lebih baik dan eiliki keuntun#an tabahan bah9a tidak dapat en##an##u fun#si bahu dan siku. Biar ba#aianapun/ ini ebutuhkan diseksi luas dan perlindun#an pada saraf radialis. Platin# uun+a diindikasikan pada fraktur huerus den#an kanal edulla +an# keil/ fraktur proksial dan distal shaft huerus/ fraktur huerus
den#an ekstensi intraartikuler/ fraktur +an# eerlukan eksplorasi untuk e0aluasi dan pera9atan +an# berhubun#an den#an lesi neuro0askuler/ serta huerus non7union.!/'
&nterlocking intramedullary nail diindikasi pada fraktur se#ental diana penepatan plate akan eerlukan diseksi jarin#an lunak/ fraktur huerus pada tulan# osteopeni/ serta pada fraktur hurus patolo#is. Antegrade nailing terbentuk dari paku pen#uni +an# kaku -rigid interlocking nail +an# diasukkan kedala rotator cuff diba9ah kontrol -petunjuk fluoroskopi. Pada ara ini/ dibutuhkan diseksi inial naun eiliki keru#ian/ +aitu en+ebabkan asalah pada rotator cuff pada beberapa kasus +an# berarti. 6ika hal ini terjadi/ atau apabila nail keluar dan fraktur belu en#alai union/ pen##antian nailin# dan bone #raftin# un#kin diperlukanH atau dapat di#anti den#anexternal fixator . !/'
Retrograde nailing den#an multiple flexible rods dapat en#hindari asalah tersebut/ tapi pen##unaann+a lebih sulit/ seara luas kuran# aplikatif dan kuran# aan dala en#ontrol rotasi dari sisi +an# fraktur. !/'
.xternal fixation un#kin erupakan pilihan terbaik pada fraktur terbuka dan fraktur se#ental ener#+ tin##i. .xternal fixation ini ju#a prosedur pen+elaatan +an# palin# ber#una setelah intermedullary nailing #a#al. (
Indikasi uun+a pada fraktur huerus den#an non7union infeksi/ defek atau kehilan#an tulan#/ den#an luka bakar/ serta pada luka terbuka den#an edera jarin#an lunak +an# luas. !/1%
38 )7m(likasi
&oplikasi A9al
8edera 0askuler
6ika ada tanda7tanda insufisiensi 0askuler pada ekstreitas/ kerusakan arteri brakhialis harus disin#kirkan. An#io#rafi akan eperlihatkan tin#kat edera. al ini erupakan ke#a9atdaruratan/ +an# eerlukan eksplorasi dan perbaikan lan#sun# ataupun an#kok - grafting 0askuler. Pada keadan ini internal fiation dianjurkan.!/14
8edera saraf
Radial nere palsy -wrist drop dan paralisis otot7otot ekstensor etaarpophalan#eal dapat terjadi pada fraktur shaft huerus/ terutaa
fraktur oblik pada seperti#a ten#ah dan distal tulan# huerus. Pada edera +an# tertutup/ saraf ini san#at jaran# terpoton#/ jadi tidak diperlukan operasi se#era.!/'
Per#elan#an tan#an dan telapak tan#an harus seara teratur di#erakkan dari per#erakan pasif putaran penuh hin##a epertahankan -preser0e per#erakan sendi sapai saraf pulih. 6ika tidak ada tanda7tanda perbaikkan dala 12 in##u/ saraf harus dieksplorasi. Pada lesi koplit/ jahitan saraf kadan# tidak euaskan/ tetapi fun#si dapat kebali den#an baik den#an peindahan tendon.!7'
6ika fun#si saraf asih ada sebelu anipulasi lalu keudian aat setelah dilakukan anipulasi/ hal ini dapat diasusikan bah9a saraf sudah en#alai robekan dan dibutuhkan operasi eksplorasi.'/14
Infeksi
Infeksi luka pasa traua serin# en+ebabkan osteitis kronik. =steitis tidak ene#ah fraktur en#alai union/ naun union akan berjalan labat dan kejadian fraktur berulan# enin#kat.
6ika ada tanda7tanda infeksi akut dan pebentukan pus/ jarin#an lunak disekitar fraktur harus dibuka dan didrainase. Pilihan antibiotik harus disesuaikan den#an hasil sensiti0itas bakteri.
"ternal fiation san#at ber#una pada kasus ini/ naun jika intraedullar+ nail sudah terlanjur di#unakan dan terfiksasi stabil/ nail tidak perlu dilepas.'
,indro &oparteen
,indro koparteen/ koplikasi ini terjadi saat penin#katan tekanan jarin#an dala ruan# tertutup di otot/ +an# serin# berhubun#an den#an
akuulasi airan sehin##a en+ebabkan habatan aliran darah +an# berat dan berikutn+a en+ebabakan kerusakan pada otot. ejala 7 #ejalan+a enakup rasa sakit karena terdapat ketidakseiban#an pada luka/ rasa sakit +an# berhubun#an den#an tekanan +an# berlebihan pada koparteen/ rasa sakit den#an peren##an#an pasif pada otot +an# terlibat.14
&oplikasi Lanjut
*raktur trans0ersa kadan# ebutuhkan 9aktu beberapa bulan untuk en+abun# kebali/ terutaa jika traksi di#unakan berlebihan -pen##unaan $anging cast jan#an terlalu berat. Pen##unaan teknik +an# sederhana un#kin dapat en+elesaikan asalah/ sejauh ada tanda7tanda pebentukkan kalus -allus ukup baik den#an penan#anan tanpa operasi/ tetapi in#at untuk tetap ebiarkan bahu tetap ber#erak. Tin#kat non0 union den#an pen#obatan konser0atif pada fraktur ener#i rendah kuran# dari 3. *raktur ener#i tin##i se#ental dan fraktur terbuka lebih enderun# en#alai baikdelayed union dan non7union.!7'
&ntermedullary nailing en+ebabkandelayed union/ tetapi jika fiksasi ri#id dapat dipertahankan tin#kat non7union dapat tetap diba9ah 1:.'
%oint stiffness
%oint stiffness serin# terjadi. al ini dapat dikuran#i den#an akti0itas lebih a9al/ naun fraktur trans0ersa -diana abduksi bahu n+eri disarankan dapat ebatasi per#erakan bahu untuk beberapa in##u.!
Tabahan/ pada anak7anak/ fraktur huerus jaran# terjadi. Pada anak7anak di ba9ah 3 tahun keun#kinan kekerasan pada anak perlu difikirkan. *raktur dira9at den#anbandage sederhana pada len#an hin##a ke badan untuk 273 in##u. Pada anak +an# lebih tua eerlukan plaster splint pendek.'
$A$ I* )ESIMPULAN
*raktur huerus adalah hilan#n+a kontinuitas tulan#/ tulan# ra9an sendi/ tulan# ra9an epifisial baik +an# bersifat total aupun parsial pada tulan# huerus.
"tiolo#i fraktur huerus uun+a erupakan akibat traua. ,elain dapat enibulkan patah tulan# -fraktur/ traua ju#a dapat en#enai jarin#an lunak sekitar tulan# tersebut. ekanise traua san#at pentin# dala en#etahui luas dan tin#kat kerusakan jarin#an tulan# serta jarin#an lunak sekitarn+a.
Dia#nosis fraktur huerus dapat dibuat berdasarkan ananesis +an# baik/ peeriksaan fisik dan peeriksaan radiolo#is.
Penatalaksanaan penderita fraktur huerus harus dilakukan seara epat dan tepat untuk ene#ah koplikasi se#era/ dini/ dan labat.
DAFTAR PUSTA)A
1. &o0al &/ ukeran 6. andbook =f *ratures. 2nd ed. Philadelphia
Lippinott <illias Q <ilkins. 2::2. p $:7':
2. "lis arorld. Part 3 5pper Lib/ The Bones and 6oint of the 5pper Libs. In 8linial Anato+ "le0enth "dition. Blak9ell Publishin#H =ford 5ni0ersit+. 2::(. p 1('71!:
3. ,her9ood L. *isiolo#i anusia dari sel ke siste. (th ed. 6akarta Penerbit
buku kedokteran "8/ 2:11
4. erard Dohert+. 8urrent ,ur#ial Dia#nosis and Treatent. 12thed.
ra97 ill 8opanies. e9 Rork. 2::$
%. Drake >L/ )o#l A</ ithell A<. ra+Ss Anato+ *or ,tudents.. 2nd ed.
Philadelphia 8hurhill Li0in#stone. 2:1:
(. oles ".6 and isra >.>. uerus *rature ,haft frature. In A7 of "er#en+ >adiolo#+. 5&H 8abrid#e 5ni0ersit+ Press. 2::4. p 11:7111
!. <illias ,/ Bulstrode 8/ =Sonnell P. Baile+ Q Lo0e ,hort Pratie =f ,ur#er+. 2%th ed. 5nited &in#do odder "duation. 2::$. p 3(!
$. "khol >/ Adai 6/ Tiderark &/ et al. *ratures =f The ,haft =f The uerus. The Bone Q 6oint 6ournal. 2::(
'. "#ol/ &.A./ &o0al/ &.6./ ukeran/ 6. D. andbook Of Fractures. Philadelphia Lippinott <illias Q <ilkins. 2:1:. p 1'3722'
1:. A#udelo 6/ ,hurann / ,tahel P/ et al. Anal+sis of "ffia+ and *ailure in Proial uerus *ratures Treated <ith Lokin# Plates. 6ournal of =rthopaedi Traua Lippinott <illias Q <ilkins/ In. 2::!. 21-1: (!(7 ($1
11. *uller/ Da0id. =pen >edution/ Internal *iation Distal Intraartiular Distal uerus *rature. 6ournal of =rthopaedi Traua <olters &lu9er ealth/ In. 2:1(. 3: 13714
12. 8ushieri A/ rae P/ DarEi A/ et al. usuloskeletal Traua 8linial ,ur#er+. 2nded. =ford Blak9ell Publishin# 8opan+. 2::3. p 244724!
13. ardner/ ihael. Proial uerus *rature Platin# Throu#h the "tended Anterolateral Approah. 6ournal of =rthopaedi Traua <olters &lu9er ealth/ In. 2:1(. p 11712
14. >asjad/ 8hairuddin. Pen#antar Ilu Bedah =rthopedi. 6akarta Rarsif <atapone. 2:1%.