RAPAT KOORDINASI, ORIENTASI DAN
PENINGKATAN KAPASITAS PROGRAM PENDIDIKAN
MASYARAKAT
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog
Direktur Jenderal PAUDNI
2
ANGGARAN, TARGET DAN CAPAIAN PAUDNI
Kerangka Materi Presentasi
TUGAS FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
1
3
TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
4
SEBARAN 3T
1
1.
PERUMUSAN KEBIJAKAN;
2.
PELAKSANAAN KEBIJAKAN;
3.
PENYUSUNAN NSPK;
4.
PEMBERIAN BIMTEK DAN EVALUASI;
5.
PELAKSANAAN ADMINISTRASI
TUGAS
FUNGSI
MERUMUSKAN SERTA MELAKSANAKAN KEBIJAKAN DAN
STANDARDISASI TEKNIS DI BIDANG PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI FORMAL, PENDIDIKAN NONFORMAL, DAN PENDIDIKAN
INFORMAL.
TUGAS & FUNGSI
DITJEN PAUDNI
STRUKTUR ORGANISASI DITJEN PAUDNI
DIRJEN PAUDNI
Prof. Dr Lydia Freyani Hawadi, Psikolog.
SESDITJEN
Dr. Gutama
DIREKTUR BIN PTK
Dr. Nugaan Wardani S,
M.Psi.
DIREKTUR BINDIKMAS
Ella Yulaelawati, MA.,
Ph.D.
DIREKTUR BINSUSLAT
Dr. Wartanto, MM.
DIREKTUR BINPAUD
Dr. Erman Syamsudin,
SH., M.Pd
.1. Mendorong penyelenggaraan PAUD HOLISTIK-INTEGRATIF yang mampu
mengoptimalkan/melejitkan kecerdasan anak, sesuai tahap tumbuh kembang anak,
memberikan kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan jangkauan sasaran
yang makin luas, bermutu, merata dan berkeadilan.
2. Penguatan program PENDIDIKAN KEAKSARAAN yang mampu meningkatkan
kompetensi keaksaraan dasar dan paska keaksaraan bagi penduduk dewasa secara
adil, merata, dan bermutu yang terintegrasi dengan kecakapan hidup dan
kemampuan pencegahan masalah sosial dan lingkungan untuk mendorong
perbaikan kesejahteraan, produktivitas penduduk, dan ikut serta dalam mendukung
perbaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
3. Meningkatkan penyelenggaraan KURSUS DAN PELATIHAN berbasis pendidikan
kecakapan hidup (PKH), yang adil, merata, bermutu dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dan dunia usaha/dunia industri, khususnya bagi penduduk putus
sekolah dalam dan antar jenjang, sehingga dapat bekerja dan/atau berusaha secara
produktif, mandiri, dan profesional.
4. Mendorong terselenggaranya GERAKAN MEMBACA MASYARAKAT dan layanan
pembelajaran untuk mewujudkan budaya baca melalui pengembangan taman
bacaan masyarakat (TBM) yang berguna bagi aksarawan baru maupun anggota
masyarakat lainnya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
prilaku.
5. Meningkatkan pelayanan PENDIDIKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN untuk
mengangkat harkat dan martabat perempuan, meningkatkan partisipasi perempuan
di berbagai bidang pembangunan dan menghapuskan berbagai bentuk diskriminasi,
kekerasan terhadap perempuan, serta mendukung upaya pencegahan perdagangan
orang (trafficking), dan tindak kekerasan (KDRT) sebagai wujud perlindungan HAM.
6. Menumbuhkembangkan PENDIDIKAN YANG BERKESETARAAN GENDER melalui
peningkatan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan dalam layanan, partisipasi,
kontrol, dan memperoleh manfaat yang setara dalam bidang pendidikan.
7. MENINGKATKAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PAUDNI melalui perbaikan sistem
manajemen informasi (SIM) asistensi dan advokasi, peningkatan sarana dan
prasarana yang memadai, peningkatan kapasitas tenaga yang profesional agar
mampu memberikan layanan pendidikan yang bermutu melalui akreditasi dan
8. MENINGKATKAN KAPASITAS, KAPABILITAS DAN PROFESIONALITAS
PTK-PAUDNI yang berkelanjutan melalui pendidikan, pelatihan, pemagangan serta
pemberian penghargaan dan perlindungan yang merata, adil, dan berkelanjutan .
9. MENINGKATKAN PELAYANAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN dalam rangka
membangun karakter bangsa melalui peningkatan mutu/kompetensi pembina
dan pelatih Pramuka.
10. Meningkatkan mutu pelayanan program paudni melalui PENGEMBANGAN
MODEL DAN PROGRAM PERCONTOHAN yang dilakukan oleh UPT PUSAT DAN
DAERAH.
11. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan kepastian
layanan program PAUDNI melalui PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUDNI
OLEH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS PENDIDIKAN PROVINSI
DAN KABUPATEN/KOTA DAN LEMBAGA PAUDNI YANG DIKELOLA OLEH
MASYARAKAT.
3
10
ANGGARAN KEMDIKBUD TAHUN 2013
PER UNIT UTAMA
Total: Rp 73.087.504.957.000
SETJEN 1,450,090,000 2% ITJEN 205,000,000 0% DITJEN DIKDAS 11,858,668,422 16% DITJEN DIKTI 39,510,428,200 54% DITJEN PAUDNI 2,408,034,530 3% BALITBANG 1,295,462,005 2% DITJEN DIKMEN 11,370,320,000 16% BADAN BAHASA 379,531,800 0% BADAN SDM &PKPMP 2,598,350,000 4% DITJEN BUD 2,011,620,000 3%TARGET DAN CAPAIAN KINERJA DITBINPAUD
IKK 4.3.1 APK PAUD
KEMDIKBUD
28,0%
29,6%
25,8%
33,7%
29,6%
37,8% 37,83%
69,0% 75,0%
IKK 4.3.2 PERSENTASE KELURAHAN/DESA YANG MEMILIKI MINIMAL
S
ATU
LEMBAGA PAUD
N/A
60,0%
N/A
70,0%
N/A
75,0%
25,0%
89,0% 100,0%
IKK 4.3.3 PERSENTASE LEMBAGA PAUD MEMILIKI IZIN OPERASIONAL
5%
10,0%
N/A
15,0%
80,0%
25,0%
85,0% 90,0%
IKK 4.3.5 LEMBAGA PAUD YANG TELAH MENYELENGGARAKAN
PENDIDIKAN KEORANGTUAN
0%
0,2%
0,2%
2,5%
0,49%
5,0%
5,0%
7,5% 10,0%
IKK 4.3.6 PERSENTASE DOKUMEN PROGRAM DAN EVALUASI SESUAI
DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
BERLAKU
TARGET DAN CAPAIAN KINERJA DITP2TK
IKK 4.6.1 PERSENTASE PENDIDIK PAUD MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS
15%
17%
17%
19%
22%
21%
26,39%
26%
31%
IKK 4.6.2 PERSENTASE PENDIDIK KURSUS DAN PELATIHAN YANG
MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS
0%
7%
5%
12%
5%
17%
48,76%
21%
27%
IKK 4.6.3 PERSENTASE PENDIDIK PENDIDIKAN MASYARAKAT
MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS
16%
19%
19%
22%
28%
25%
13,09%
28%
31%
IKK 4.6.4 PERSENTASE PELATIH DAN PEMBINA PRAMUKA
MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS
0,4%
0,8%
N/A
2%
N/A
5%
2,14%
7%
10%
IKK 4.6.5 PERSENTASE PAMONG BELAJAR MENGIKUTI DIKLAT
TEKNIS DAN FUNGSIONAL
60%
65%
65%
70%
70%
75%
27,91%
80%
85%
IKK 4.6.6 PERSENTASE PENILIK MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS DAN
FUNGSIONAL
40%
45%
45%
50%
53%
55%
60%
65%
IKK 4.6.7 PERSENTASE TENAGA KEPENDIDIKAN PADA SATUAN
PENDIDIKAN NON FORMAL YANG MENGIKUTI DIKLAT
TEKNIS
15%
18%
18%
21%
21%
24%
16,68%
27%
30%
IKK 4.6.8 PERSENTASE PENDIDIK PAUD YANG MENGIKUTI
PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN
5%
8%
0%
12%
20%
15%
59,98%
18%
21%
IKK 4.6.9 PERSENTASE PENDIDIK KURSUS DAN PELATIHAN YANG
MENGIKUTI PENGEMBANGAN PROFESIONAL
BERKELANJUTAN
TARGET DAN CAPAIAN KINERJA DITBINSUSLAT
IKK 4.4.1 PERSENTASE ANAK LULUS SMP TIDAK MELANJUTKAN, PUTUS DAN ATAU LULUS SEKOLAH MENENGAH TIDAK MELANJUTKAN MENDAPATKAN LAYANAN KURSUS DAN PELATIHAN
12% 12% 8% 13% 8% 15% 4,74% 17% 19%
IKK 4.4.2 PERSENTASE PESERTA DIDIK PROGRAM PKH DI PEDESAAN 0% 12% N/A 12% N/A 12% 13,40% 12% 12%
IKK 4.4.3 JUMLAH PESERTA DIDIK KURSUS DAN PELATIHAN YANG MEMPEROLEH SERTIFIKAT KOMPETENSI
3.579
20.000 15.629 30.000 28.324 40.000 58.953 50.000 60.000
IKK 4.4.4 JUMLAH LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI (LSK) YANG TERBENTUK
18
30 21 36 24 42 29 48 54
IKK 4.4.5 JUMLAH TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) YANG TERBENTUK 285 491 491 641 641 791 635 941 1.091
IKK 4.4.6 PERSENTASE LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) BERKINERJA A DAN B
1,69% 2% 3,45% 5% 5,48% 10% 8,64% 15% 20%
IKK 4.4.7 PERSENTASE LKP BERSTANDAR INTERNASIONAL 0% 0% 0% 1% 0,71% 1,5% 2,03% 2% 2,5% IKK 4.4.8 PERSENTASE LKP YANG MEMENUHI STANDAR NASIONAL 0% 0% 0% 5% 2,81% 10% 8,64% 15% 20%
IKK 4.4.9 PERSENTASE DOKUMEN RENCANA DAN EVALUASI KEGIATAN LAYANAN KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
TARGET DAN CAPAIAN KINERJA DITBINDIKMAS
IKK 4.5.1 PERSENTASE PENDUDUK BUTA AKSARA USIA DEWASA 5,30% 5,00% 4,79% 4,80% 4,59% 4,23% 4,21% 4,03% 3,83%
IKK 4.5.2 PERSENTASE PEMEGANG SUKMA MENGIKUTI KEAKSARAAN USAHA MANDIRI
2,0% 5,0% 5,03% 9,0% 9,03% 16,0% 16,06% 19,0% 20,0%
IKK 4.5.3 DISPARITAS GENDER PENDUDUK BERKEAKSARAAN USIA DEWASA
3,2% 3,0% 2,64% 2,7% 2,34% 2,4% 2,17% 2,2% 2,0%
IKK 4.5.4 PERSENTASE KAB/ KOTA YANG TELAH MENERAPKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN
11,0% 14,0% 15,7% 23,0% 48,7% 54,0% 57,34% 61,0% 68,0%
IKK 4.5.5 PERSENTASE PENDUDUK PEREMPUAN BERKEAKSARAAN DASAR DAN LANSIA YANG MEMPEROLEH LAYANAN KECAKAPAN HIDUP
4,0% 7,0% N/A 10,0% N/A 14,0% 14,0% 17,5% 20,0%
IKK 4.5.6 PERSENTASE KAB/KOTA YANG TELAH MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN KEORANGTUAAN (PARENTING EDUCATION)
0,0% 0% 8,35% 10% 20,42% 30% 30,98% 40% 50%
IKK 4.5.7 PERSENTASE PKBM BERNOMOR INDUK LEMBAGA 0,0% 40,0% 40,0% 50,0% 81,0% 60,0% 59,95% 70,0% 80,0% IKK 4.5.8 PERSENTASE KECAMATAN YANG MEMILIKI PKBM 30,0% 40,0% 40,0% 50,0% 56,0% 60,0% 70,0% 80,0% IKK 4.5.9 PERSENTASE KAB/KOTA YANG MEMILIKI PKBM RUJUKAN 3,0% 10,0% 30,0% 20,0% 56,0% 40,0% 40,04% 60,0% 80,0%
IKK 4.5.10 PERSENTASE KAB/KOTA YANG TELAH MEMILIKI MINIMAL 10 TBM
22,0% 24,3% 25,0% 35,0% 36,0% 47,0% 47,19% 59,0% 69,0%
IKK 4.5.11 PERSENTASE DOKUMEN RENCANA DAN EVALUASI KEGIATAN LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU
TARGET DAN CAPAIAN KINERJA UPT
IKK 4.2.1 JUMLAH MODEL
PAUD NI YANG DIKEMBANGKAN DI
TINGKAT REGIONAL
16 20
45 53 76 80 109 145
IKK 4.2.2 JUMLAH LEMBAGA YANG MENERPAKAN MODEL PAUD NI
DI TINGKAT PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
374 398
796 1.890 1.194 1.631 1.990 2.786
IKK 4.2.3 JUMLAH PTK PAUDNI YANG MENDAPATKAN FASILITASI
PENINGKATAN KAPASITAS SDM
-
15
18
20
20
4.000
4.200
JUMLAH SATUAN PAUDNI YANG MENDAPATKAN FASILITASI
SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN
-
-
-
40
80
IKK 4.2.4 PERSENTASE LEMBAGA DAN PROGRAM PAUD NI YANG
MENDAPATKAN
PEMETAAN MUTU
2%
3%
6%
6%
10%
10%
14%
20%
IKK 4.2.5 DOKUMEN RENCANA PROGRAM, ANGGARAN DAN
EVALUASI KEGIATAN LAYANAN PENGEMBANGAN PAUDNI
ANGGARAN DITJEN PAUDNI PER SATKER TAHUN 2013
Jumlah: Rp 2.408.034.530.000
211,823,197
676,293,045
942,139,377
283,128,369
195,241,622
99,408,920
DIT. KURSUS
DIT. PAUD
DIT. PTK
DIT. DIKMAS
UPT
SETDITJEN
Penurunan Jumlah Tuna Aksara
2005-2012 (dalam jutaan dan persentase)
14.89
12.8
11.82
10.87
8.76
7.54
6.73
6.4
0
2
4
6
8
10
12
14
16
9.55%
8.07%
7.20%
6.57%
5.03%
5.02%
4.43%
4.21%
No.
Prov.
Kabupaten/Kota
% Tuna
Aksara
1
Papua
Puncak
86,47
2
Papua
Nduga
85,59
3
Papua
Intan Jaya
75,21
4
Papua
Mamberamo Tengah
73,08
5
Papua
Pegunungan Bintang
70,10
6
Papua
Lanny Jaya
68,95
7
Papua
Yalimo
68,84
8
Papua
Tolikara
66,52
9
Papua
Deiyai
64,20
10
Papua
Puncak Jaya
62,53
PERSENTASE PENDUDUK TUNA AKSARA >15 TAHUN TERTINGGI DAN TERENDAH
(KABUPATEN/KOTA)
No.
Prov.
Kabupaten/Kota % Tuna
Aksara
1
Jabar
Kota Tasikmalaya
0,42
2
Bengkulu
Bengkulu
0,42
3
Riau
Pekanbaru
0,41
4
Sulut
Minahasa Tenggara
0,38
5
Jabar
Bandung Barat
0,37
6
Sumut
Padang Lawas Utara
0,36
7
Malut
Ternate
0,30
8
Sumut
Binjai
0,26
9
Sulut
Minahasa Selatan
0,24
10
Jabar
Kota Cimahi
0,21
10 Kab/Kota dengan Penduduk Tuna Aksara
Tertinggi
10 Kab/Kota dengan Penduduk Tuna Aksara
Terendah
PETA JUMLAH TUNA AKSARA, PKBM, TBM, RUMAH PINTAR, BPKB dan SKB
BERDASARKAN KORIDOR EKONOMI
JUMLAH TUNA AKSARA: 875.980 orang
PKBM: 1539 unit
TBM: 894 unit
RUMPIN: 28 unit
BPKB: 7 unit
SKB: 115 unit
Koridor Sumatera
JUMLAH TUNA AKSARA: 3.941.883 orang
PKBM: 2718 unit
TBM: 3025 unit
RUMPIN: 206 unit
BPKB: 3 unit
Koridor Jawa
JUMLAH TUNA AKSARA: 394.542 orang
PKBM: 583 unit
TBM: 439 unit
RUMPIN: 8 unit
BPKB: 4 unit
SKB : 42 unit
Koridor Kalimantan
JUMLAH TUNA AKSARA: 875.537 orang
PKBM: 486 unit
TBM: 560 unit
RUMPIN: 4 unit
Koridor Bali–NTB-NTT
JUMLAH TUNA AKSARA: 712.924 orang
PKBM: 189 unit
TBM: 211 unit
RUMPIN: 10 unit
BPKB: 3 unit
SKB: 29 unit
Koridor Papua - Maluku
JUMLAH TUNA AKSARA: 746.476 orang
PKBM: 1039 unit
TBM: 832 unit
RUMPIN: 4 unit
BPKB: 6 unit
SKB: 81 unit
Koridor Sulawesi
1
2
3
4
5
6
3
1.Memperluas akses layanan pendidikan keaksaraan dalam upaya
percepatan penuntasan ketuna-aksaraan di 33 kabupaten terpadat
tuna aksara dengan jangkauan sasaran yang makin luas, bermutu,
merata dan berkeadilan.
2.Mendorong sinergi penyelenggaraan program Dikmas yang
relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3.Memperkuat komitmen Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota serta pemangku kepentingan terkait dalam
pemberdayaan masyarakat melalui layanan program pendidikan
masyarakat.
4.Meningkatkan kapasitas satuan pendidikan nonformal (PKBM),
Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan lembaga mitra pendidikan
1.Terseleksinya lembaga/organisasi calon penyelenggara program
pendidikan masyarakat untuk memperluas layanan pendidikan
keaksaraan di 33 kabupaten terpadat tuna aksara dan daerah 3T.
2.Terwujudnya sinergi penyelenggaraan program Dikmas yang
relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3.Meningkatnya komitmen Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota untuk mengalokasikan anggaran percepatan
penuntasan tuna aksara.
4.Meningkatnya kapasitas satuan pendidikan nonformal (PKBM),
Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan lembaga mitra pendidikan
masyarakat.
CAPAIAN DAN TARGET KINERJA DITJEN PAUDNI
NO
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUANSATKER
PENGAMPU
2011
TARGET
Target
Capaian
2012
2013
1 APK PAUD KEMDIKBUD
%
DITBINPAUD
58,00*)
55,91 *)
63,00 *)
69,00 *)
2
PERSENTASE ANAK LULUS SMP TIDAK MELANJUTKAN, PUTUS DAN
ATAU LULUS SEKOLAH MENENGAH TIDAK MELANJUTKAN
MENDAPATKAN LAYANAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN
%
DITBINSUSLAT
13,0
8,17
15,0
17,0
3
JUMLAH PESERTA DIDIK KURSUS DAN PELATIHAN YANG
MEMPEROLEH SERTIFIKAT KOMPETENSI
∑
DITBINSUSLAT 30.000
28.324
40.000
50.000
4
PERSENTASE LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERKINERJA A
DAN B
%
DITBINSUSLAT
5
5,48
10
15
5 PERSENTASE PENDUDUK BUTA AKSARA USIA DEWASA
%
DITBINDIKMAS
4,8
4,43
4,23
4,03
6
PERSENTASE KAB/KOTA YANG TELAH MENERAPKAN
PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN
%
DITBINDIKMAS
23,0
48,70
54,0
61,0
7
PERSENTASE KAB/KOTA YANG TELAH MENYELENGGARAKAN
PARENTING EDUCATION
%
DITBINDIKMAS
10,0
20,42
30,0
40,0
8 PERSENTASE PKBM BERNOMOR INDUK LEMBAGA
%
DITBINDIKMAS
50,0
56,0
60,0
70,0
9 PERSENTASE KAB/KOTA YANG TELAH MEMILIKI MINIMAL 10 TBM
%DITBINDIKMAS
35,0
36,0
47,0
59,0
10
PERSENTASE PTK PAUD-NI YANG MENGIKUTI PENINGKATAN
KOMPETENSI
%
DITBINP2TK
20,41
20,41
28,27
36,26
11
PERSENTASE PTK PAUD-NI MEMPEROLEH PENGHARGAAN DAN
PERLINDUNGAN
%
DITBINP2TK
15,0
30,0
35,0
40,0
12
JUMLAH MODEL DAN PROGRAM PAUD NI YANG DIKEMBANGKAN
DI TINGKAT REGIONAL
∑
UPT
46,0
46
76
109
PERSENTASE LEMBAGA DAN PROGRAM PAUD NI YANG
% Nominal % Nominal % Nominal 4 PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NON FORMAL DAN INFORMAL
IKK 4.3.1 APK PAUD Kemdikbud 54,6% 69,0% 75,0% IKK 4.3.2 Persentase kelurahan/desa yang memiliki minimal satu lembaga PAUD 75,0% 89,0% 100,0% IKK 4.3.3 PPersentase lembaga PAUD memiliki izin operasional 25,0% 85,0% 90,0% IKK 4.3.5 Lembaga PAUD yang telah menyelenggarakan pendidikan
keorangtuan
5,0% 7,5% 10,0% IKK 4.4.1 Persentase anak lulus SMP tidak melanjutkan, putus dan atau lulus
sekolah menengah tidak melanjutkan mendapatkan layanan kursus dan pelatihan
15% 17% 19%
IKK 4.4.2 Persentase peserta didik program PKH di pedesaan 12% 12% 12% IKK 4.4.3 Jumlah peserta didik kursus dan pelatihan yang memperoleh sertifikat
kompetensi
40.000 50.000 60.000 IKK 4.4.4 Persentase lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) yang terbentuk 42 48% 54% IKK 4.4.5 Jumlah tempat uji kompetensi (TUK) yang terbentuk 791 941 1.091 IKK 4.4.6 Persentase lembaga kursus dan pelatihan (LKP) berkinerja A dan B 10% 15% 20% IKK 4.4.7 Persentase LKP berstandar internasional 1,5% 2% 2,5% IKK 4.4.8 Persentase LKP yang memenuhi standar nasional 10% 15% 20% IKK 4.5.1 Persentase penduduk buta aksara usia dewasa 4,23% 4,03% 3,83% IKK 4.5.2 Persentase pemegang sukma mengikuti keaksaraan usaha mandiri 16,0% 19,0% 20,0% IKK 4.5.3 Disparitas gender penduduk berkeaksaraan usia dewasa 2,4% 2,2% 2,0% IKK 4.5.4 Persentase kab/ kota yang telah menerapkan pengarusutamaan gender
bidang pendidikan
54,0% 61,0% 68,0% IKK 4.5.5 Persentase penduduk perempuan berkeaksaraan dasar dan lansia yang
memperoleh layanan kecakapan hidup
14,0% 17,5% 20,0% IKK 4.5.6 Persentase kab/kota yang telah menyelenggarakan pendidikan
keorangtuaan (parenting education)
30% 40% 50%
IKK 4.5.7 Persentase pkbm bernomor induk lembaga 60,0% 70,0% 80,0% IKK 4.5.8 Persentase kecamatan yang memiliki pkbm 60,0% 70,0% 80,0% IKK 4.5.9 Persentase kab/kota yang memiliki pkbm rujukan 40,0% 60,0% 80,0% IKK 4.5.10 Persentase kab/kota yang telah memiliki minimal 10 tbm 47,0% 59,0% 69,0% IKK 4.6.1 Persentase pendidik PAUD mengikuti diklat teknis 21% 26% 31% IKK 4.6.2 Persentase pendidik kursus dan pelatihan yang mengikuti diklat teknis 17% 21% 27% IKK 4.6.3 Persentase pendidik pendidikan masyarakat mengikuti diklat teknis 25% 28% 31% IKK 4.6.5 Persentase pamong belajar mengikuti diklat teknis dan fungsional 75% 80% 85% IKK 4.6.6 Persentase penilik mengikuti diklat teknis dan fungsional 55% 60% 65% IKK 4.6.7 Persentase tenaga kependidikan pada satuan pendidikan non formal
yang mengikuti diklat teknis
24% 27% 30%
IKK 4.6.14 Persentase pendidik PAUD berkualifikasi akademik S1/D4 4,49% 5,65% 6,5% IKK 4.6.15 Persentase pamong belajar berkualifikasi S1/D4 90,1% 93,8% 98,3% IKK 4.6.16 Persentase penilik berkualifikasi S1/D4 60% 65% 70% IKK 4.6.17 Persentase guru TK/TKLB penerima tunjangan profesi 1,44% 1,73% 2,07% IKK 4.6.18 Persentase pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia
dini, non formal dan informal yang memperoleh penghargaan/ perlindungan
15% 15% 15%
4.6 PENYEDIAAN LAYANAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
4.3 PENYEDIAAN LAYANAN PAUD
4.4 PENYEDIAAN LAYANAN KURSUS DAN PELATIHAN
4.5 PENYEDIAAN LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
KODE PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR
Target 2013 Target 2014 Kondisi 2012
Nasional Provinsi/Kab/Kota *) Nasional Provinsi/Kab/Kota *) Nasional Provinsi/Kab/Kota *)
CAPAIAN TAHUN 2012 DAN TARGET TAHUN 2013
4
Aspek Ketertinggalan
9.38%
4.02%
18.35%
50.81%
17.41%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
Peta Sebaran Bantuan KD di 33 Kab Terpadat Tuna Aksara, 13 Prov, dan
KUM 33 Provinsi
Papua
KD = 6.000 KUM = 5.300 org Jayawijaya, Lanny Jaya, Yakuhimo, Puncak, Tolikara,
dan Paniai KD 2.000 org masing-masing kab Papua Brt KD = 2.500 org, KUM = 2.300 org Sulbar KUM = 5.300 org
KD = 3.750 org Gorontalo KD = 2.500 org KUM = 2.300 org,
Sultra KUM 3.800 org Sulsel KUM = 8.300 org
Gowa KD = 2.000 org
Sulteng KUM 2.300 org
Sulut KUM = 1.800 org Kaltim KUM = 2.300 org Kalsel Kum = 2.800 org Kalteng KUM = 2.300 org Kalbar KUM = 4.800 org NTT KUM = 6.300 org, KD = 5.750 org NTB Bali KD = 2.820 org KUM = 3.300 org Banten KUM = 3.300 org,
Tangerang = 3.000 org
Jatim KD = 11.000, KUM 11.800 org DIY = 2. 800 org Jateng KD = 6.000 org KUM 9.300 org Jabar KD = 7.00 KUM = 9.800 org Indramayu KD = 3.000 org Bogor KD = 3.000 org DKI Jkt KUM = 2.800 org Kepri KUM 1.420 org
Babel KUM = 1.800 org Lampung KUM = 4.300 org
Bengkulu KUM = 3.300 org Sumsel KUM
= 3.800 org
Jambi KUM = 2.800 org Riau KUM = 2.250 org Sumbar KUM
= 3.300 org
Sumut KUM = 5.550 org Nias KD = 3.000 org
Malut KUM = 2.300 org Maluku KUM
= 3.300 org Aceh KUM = 3.300 org
Kementerian PDT
1 Jawa Timur 1 Sampang 1.500 600.000.000 2 Nusa Tenggara Barat 2 Lombok Tengah 1.500 600.000.000 3 3 Lombok Timur 1.000 400.000.000 4 4 Lombok Barat 1.500 600.000.000 5 Jawa Timur 5 Bondowoso 1.500 600.000.000 7 Sulawesi Selatan 6 Jeneponto 1.000 400.000.000 8 Sumatera Barat 7 Pasaman Barat 1.000 400.000.000 9 Sumatera Utara 8 Tapanuli Tengah 2.000 800.000.000 10 Kalimantan Barat 9 Kayong Utara 700 280.000.000 11 Sumatera Barat 10 Pesisir Selatan 2.000 800.000.000 12 Sulawesi Tengah 11 Morowali 700 280.000.000 13 Nusa Tenggara Timur 12 Manggarai Barat 500 200.000.000 14 Aceh 13 Pidie Jaya 400 160.000.000 15 Sulawesi Tengah 14 Banggai Kepulauan 700 280.000.000 16 Bengkulu 15 Seluma 500 200.000.000 17 Nusa Tenggara Timur 16 Lembata 500 200.000.000 18 Sumatera Selatan 17 Empat Lawang 500 200.000.000 19 Jawa Barat 18 Sukabumi 500 200.000.000
Alokasi Dit.BinDikmas
20 Papua 19 Kota Jayapura 1 200.000.000
20 Kabupaten Jayapura 1 200.000.000 21 Jayawijaya 2.000 800.000.000 150 75.000.000 22 Lanni Jaya 2.000 800.000.000 150 75.000.000 23 Puncak 1.500 600.000.000 150 75.000.000 24 Tolilkara 1.250 500.000.000 100 50.000.000 25 Yahokimo 2.000 800.000.000 100 50.000.000 26 Painai 1.250 500.000.000 100 50.000.000 21 Papua Barat 27 Sorong Selatan 250 100.000.000
28 Manokwari 500 200.000.000 29 Sorong 250 100.000.000
RB3 Anggaran (Rp)
DAFTAR LEMBAGA PENERIMA BANTUAN LAYANAN KHUSUS DAERAH 3T
Anggaran (Rp) KUM Layanan Khusus Anggaran (Rp) No Provinsi No Kabupaten KD Layanan Khusus
5
32
ALOKASI SASARAN DAN ANGGARAN
BANTUAN PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR
DI 33KABUPATEN TERPADAT TUNA AKSARA (>50.000ORANG)TAHUN 2013
Provinsi Kabupaten
Penduduk TunaAksara Usia 15 - 59 tahun
Alokasi Bantuan
Orang Persentase Sasaran
(orang)
Anggaran (000)
1. Sumatera Utara 1 Nias Selatan 52.460 36,91 3.000 1.080.000
2. Banten 2 Tangerang 52.208 3,22 3.000 1.080.000
3. Jawa Barat 3 Indramayu 110.344 13,30 3.000 1.080.000
4 Bogor 106.816 2,79 3.000 1.080.000
5 Cirebon 76.321 5,90 1.500 540.000
6 Karawang 69.763 5,34 1.500 540.000
7 Bekasi 62.894 4,17 1.500 540.000
4. Jawa Tengah 8 Brebes 102.582 8,89 3.000 1.080.000
9 Sragen 51.489 8,46 1.500 540.000
10 Tegal 50.339 7,46 1.500 540.000
5. Jawa Timur 11 Jember 181.384 13,85 3.000 1.080.000
12 Sumenep 138.261 24,66 2.500 900.000 13 Sampang 131.441 26,70 2.500 900.000 14 Bangkalan 87.065 18,84 1.500 540.000 15 Probolinggo 86.242 18,30 1.500 540.000 16 Malang 80.572 4,51 1.500 540.000 17 Pasuruan 72.537 8,50 1.500 540.000 18 Bojonegoro 68.883 9,05 1.500 540.000 19 Pamekasan 67.505 18,23 1.500 540.000 20 Tuban 64.640 11,20 1.500 540.000 21 Situbondo 61.515 19,81 1.500 540.000 22 Banyuwangi 59.985 6,43 1.500 540.000 23 Bondowoso 54.168 18,77 1.500 540.000 6. Nusa Tenggara Barat 24 Lombok Tengah 94.131 24,91 2.000 720.000 25 Lombok Timur 75.747 16,61 1.500 540.000 26 Lombok Barat 65.990 21,31 1.500 540.000
7. Sulawesi Selatan 27 Gowa 54.132 14,33 2.000 720.000
8. Papua 28 Jayawijaya 70.230 49,31 2.000 720.000 29 Lanny Jaya 68.831 64,86 2.000 720.000 30 Yahukimo 67.566 70,78 2.000 720.000 31 Puncak 53.835 76,88 2.000 720.000 32 Tolikara 51.541 53,26 2.000 720.000 33 Paniai 50.994 66,37 2.000 720.000 Jumlah 64.500 23.220.000
ALOKASISASARANDANANGGARAN
BANTUANPROGRAMPENDIDIKANKEAKSARAANUSAHA MANDIRI (KUM)
TAHUN2013
No Provinsi PKBM ber Jumlah NILEM
Penduduk Tuna Aksara Usia 15-59 Tahun
Alokasi Bantuan
Orang Persentase Sasaran (orang) Anggaran 1. DI Aceh 233 75.424 2,65 3.300 1.518.000.000 2. Sumatera Utara 208 177.355 2,23 5.550 2.553.000.000 3. Sumatera Barat 144 71.474 2,44 3.300 1.518.000.000 4. Riau 114 61.265 1,71 2.550 1.173.000.000 5. Kepulauan Riau 52 21.592 1,83 1.420 653.200.000 6. Jambi 26 60.630 4,02 2.800 1.288.000.000 7. Sumatera Selatan 207 102.969 2,15 3.800 1.748.000.000 8. Bangka Belitung 43 26.957 3,33 1.800 828.000.000 9. Bengkulu 279 30.844 2,80 3.300 1.518.000.000 10. Lampung 233 116.798 2,41 4.300 1.978.000.000 11. Banten 189 169.286 2,38 3.300 1.518.000.000 12. DKI Jakarta 177 63.779 0,93 2.800 1.288.000.000 13. Jawa Barat 897 653.209 2,35 9.800 4.508.000.000 14. Jawa Tengah 474 986.179 4,85 9.300 4.278.000.000 15. DI Yogyakarta 149 61.741 2,73 2.800 1.288.000.000 16. Jawa Timur 832 1.582.293 6,50 11.800 5.428.000.000 17 Bali 63 160.535 6,34 3.300 1.518.000.000
18 Nusa Tenggara Barat 369 333.445 12,04 10.300 4.738.000.000
19 Nusa Tenggara Timur 36 224.271 8,61 6.300 2.898.000.000
20 Kalimantan Barat 264 196.690 7,20 4.800 2.208.000.000 21 Kalimantan Tengah 83 31.783 2,22 2.300 1.058.000.000 22 Kalimantan Selatan 119 67.048 2,81 2.800 1.288.000.000 23 Kalimantan Timur 117 49.144 2,05 2.300 1.058.000.000 24 Sulawesi Utara 62 12.917 0,89 1.800 828.000.000 25 Gorontalo 87 29.537 4,49 2.300 1.058.000.000 26 Sulawesi Tengah 86 69.624 4,28 2.300 1.058.000.000 27 Sulawesi Barat 283 65.550 9,61 5.300 2.438.000.000 28 Sulawesi Tenggara 38 75.579 5,66 3.800 1.748.000.000 29 Sulawesi Selatan 501 404.215 8,24 8.300 3.818.000.000 30 Maluku 41 23.749 2,64 3.300 1.518.000.000
