• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keragaman Genetik Dahlia pinnata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keragaman Genetik Dahlia pinnata"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Keragaman Genetik Dahlia pinnata

Tanaman dahlia merupakan tumbuhan

perennial berumbi yang berasal dari Meksiko. Penyebaran bunga dahlia ini ke Indonesia dimulai sekitar abad ke-19 pada masa penjajahan Belanda. Morfologi tanaman memiliki tinggi lebih dari 1 meter, tumbuh tegak, dan bercabang dengan tepi daun bergerigi. Tanaman perdu ini memiliki warna yang bervariasi mulai dari warna putih, kuning, jingga, violet, merah, ungu atau

kombinasi, dengan diameter bunga berkisar antara 5 – 20 cm. Mahkota bunga tersusun berlapis dan rapi menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak diminati oleh konsumen.

Tanaman dari keluarga Asteraceae ini termasuk tanaman menyerbuk silang dan berbunga terus sepanjang tahun. Budidaya tanaman dahlia dilakukan di daerah dengan ketinggian tempat 700 –1.000 m di atas permukaan laut, dengan sinar

(2)

matahari langsung dan tanpa naungan. Dahlia tumbuh baik pada tanah lempung berpasir yang mengandung banyak humus dan gembur dengan tingkat keasaman tanah berkisar 6 – 8. Umumnya perbanyakan secara konvensional dilakukan dengan menggunakan umbi atau stek batang. Tanaman dahlia merupakan salah satu tanaman hias yang menyukai terik matahari yang cukup supaya menghasilkan bunga sempurna ketika

Gambar 1. Keragaman jenis warna Dahlia pinnata dengan bunga pompon, semi kaktus, dan bunga dekoratif (Dokumentasi : Eka Fibrianty 2020)

mekar. Tinggi tanaman dahlia yang bervariasi dikendalikan oleh faktor genetik, kondisi lingkungan tempat tumbuh, teknologi produksi, dan sitem budidaya yang dilakukan. Adanya variasi jumlah cabang tanaman dahlia disebabkan oleh perbedaan genetik karena sebagian karakter diatur oleh susunan genetik varietas (Kumar et.al. 2009). Banyaknya variasi pertumbuhan vegetatif tanaman dahlia erat kaitannya dengan

(3)

kondisi iklim yang berlaku di area tertentu. Penyebaran tanaman merupakan faktor penting untuk pertumbuhan tanaman dahlia. Serapan sinar matahari selama periode pertumbuhan yang bervariasi menyebabkan karakter morfologi tanaman mengalami perbedaan yang nyata pada setiap genotipe dahlia yang dibudidayakan. Adanya variasi pola pertumbuhan vegetatif pada 20 genotipe dahlia disebabkan oleh ekspresi genotipe terhadap iklim dan lingkungan tempat tumbuh (Shukla et.al. 2018).

Spesies dahlia yang ada saat ini, yaitu Dahlia pinnata, D. variabilis, D. coccinea, dan D. juarezii. Beberapa spesies dahlia yang tumbuh subur di Jawa Barat merupakan jenis dahlia dengan bunga pompon, semi kaktus, dan jenis bunga anemon/formal dekoratif (Gambar 1). Jumlah bunga yang dihasilkan pertanaman terkait dengan tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, dan akumulasi lebih banyak fotosintat sehingga menghasilkan diameter bunga dengan ukuran lebih besar

Gambar 2. Morfologi bunga dahlia, (a) kuncup bunga; (b) bunga mekar penuh; (c) serbuk sari bunga (Dokumentasi : Eka Fibrianty 2020)

(Verma & Kulkarni 2017). Faktor cahaya sangat dominan untuk mendukung fase generatif yang menghasilkan bunga. Dahlia harus ditanam di tempat yang disinari matahari langsung. Kerrigan (2008) menyatakan bahwa dahlia tumbuh dengan baik bila ditanam di tanah yang kaya unsur hara dan drainase baik pada pH sekitar 6,5.

Tanaman dahlia memiliki bagian-bagian yang dapat menunjang pertumbuhannya agar tanaman ini bisa tumbuh dengan baik. Beberapa bagian yang memiliki peran penting tersebut antara lain: bunga, umbi, batang, dan daun. Morfologi Bunga Dahlia

Saat ini berdasarkan warna, ukuran, dan bentuk bunga, sedikitnya terdapat 40 jenis dahlia di Jawa Barat. Menurut Maria et al. (2012), dahlia diklasifikasikan ke dalam 10 grup antara lain: kelompok 1= dahlia dengan bunga-bunga sederhana, kelompok 2= dahlia dengan jenis bunga anemon, kelompok 3= dahlia dengan jenis Gambar 3. Morfologi umbi dahlia (Dokumentasi : Eka Fibrianty 2020)

(4)

bunga collerette, kelompok 4= dahlia dengan jenis bunga lily, kelompok 5= dahlia dengan bunga hias, kelompok 6= jenis bunga dahlia dengan bentuk bulat seperti bola, kelompok 7= dahlia dengan bunga pompon, kelompok 8= bunga dahlia berbentuk kaktus, kelompok 9= dahlia dengan bentuk semi-kaktus bunga-bunga, dan kelompok 10= dahlia dengan berbagai bunga (tipe peony, anggrek, dan bintang).

Mahkota bunga dahlia tersusun selang seling simetris, dengan jumlah petal bunga berkisar 41–53 helai. Bunga mekar sempurna berkisar 7–10 hari, selama kurun waktu tersebut akan muncul serbuk sari, selanjutnya kuntum bunga akan layu dan gugur (Gambar 2). Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa petal bunga dahlia digunakan sebagai pewarna serat alami dan industri komestik. Hasil penelitian Ciobanu et al. (2016), melaporkan bahwa mahkota bunga dahlia dapat digunakan sebagai parfum, sabun mandi, dan pewarna alami.

Bunga memiliki variasi warna yang beragam, menghasilkan antosianin yang mempunyai karakteristik yang khas dan alami sebagai sumber pewarna. Hasil penelitian Muntean et al. (2011), menyebutkan bahwa bunga dahlia mengandung sejumlah flavonoid penting, termasuk antosianin, butein, dan flavon sebagai pigmen di mahkota bunga. Bunga dahlia tumbuh dari ketiak daun teratas, dengan serbuk sari berwarna kuning. Satu tanaman dahlia akan menghasilkan 2 – 4 kuntum bunga dengan ukuran yang bervariasi. Banyaknya jumlah kuntum bunga akan berpengaruh terhadap besar kecilnya diameter bunga.

Morfologi Umbi Dahlia

Dahlia merupakan tanaman perdu berumbi yang bersifat tahunan, satu rumpun tanaman dahlia akan menghasilkan umbi dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi (Gambar 3). Umbi dahlia merupakan umbi batang, warna, dan bentuk umbi menyerupai umbi kentang, beberapa kultivar D. pinnata memiliki umbi yang bisa dimakan, karena kaya akan kandungan karbohidrat. Hasil penelitian Nsabimana (2011) melaporkan bahwa umbi dahlia mengandung karbohidrat, serat, protein, mineral esensial, dan vitamin. Tanaman dahlia memiliki kandungan inulin didalam umbinya. Inulin merupakan sebuah polimer yang berasal dari unit – unit fruktosa dengan serat pangan yang mencapai sampai dengan angka 90%. Penggunaan inulin dalam produk makanan olahan bermanfaat untuk dikonsumsi penderita diabetes. Umbi dahlia mengandung inulin sekitar 60% yang bermanfaat untuk menjaga pertumbuhan bifidobacterium di usus besar, merangsang sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko osteoporosis (Sandiya et al. 2014). Sejalan dengan hasil penelitian Petkova et al. (2018), bahwa kandungan inulin yang terdapat dalam umbi dahlia berfungsi sebagai prebiotik yang dapat mengontrol metabolisme lipid penderita diabetes.

Umbi berfungsi untuk menyimpan bahan makanan sepeti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Umbi dahlia memiliki mata tunas sebagai bahan perkembangbiakan, yang selanjutnya dapat menjadi tanaman baru.

(5)

bagian tanaman yang lain. Tanaman dahlia memiliki daun yang rimbun dengan posisi daun yang berselang seling pada batang tanaman. Bentuk daun meruncing dengan tepi yang bergerigi dan tulang daun menyirip dengan warna permukaan daun hijau mengkilap (Gambar 4). Daun tanaman berfungsi sebagai tempat proses fotosintesis/asimilasi dalam upaya pembentukan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Hasil fotosintesis digunakan untuk pertumbuhan vegetatif, pertumbuhan generatif, respirasi, dan untuk tempat persediaan makanan.

Pemuliaan Dahlia

Hibridisasi dahlia dimulai pada awal abad ke-18, sejak itulah terdapat dahlia berkelopak ganda. Sampai saat ini, di dunia telah dikenal sampai ribuan kultivar dahlia dengan aneka jenis, ukuran, dan warna bunga baik berupa kultivar tipe liar maupun hasil pemuliaan. Setelah lebih dari 200 tahun kultivasi, proses pemuliaan selektif dan hibridisasi, sudah menghasilkan hampir 50.000 nama varietas dahlia.

Perkembangan dahlia di Indonesia dimulai abad ke -19, menyebar di daerah dataran tinggi pulau Jawa dan Sumatera. Sampai saat ini hasil pemuliaan dan hibridisasi dahlia sudah banyak menghasilkan kultivar baru. Hibrida dahlia yang sudah dihasilkan memiliki aneka jenis, ukuran, dan warna bunga yang bervariasi. Di Indonesia sendiri kultivar baru hasil persilangan dalam negeri belum dijumpai, karena eksplorasi geografis keberadaan dahlia belum dilakukan secara intensif.

KESIMPULAN

Aneka ragam jenis dan warna kultivar bunga dahlia memiliki daya adaptasi yang luas dengan

Not Bot Horti Agrobo, vol. 44, no. 2, pp. 459-465.

2. Jyoti Verma & Balaji S. Kulkarni. 2017,’ Evaluation of dahlia genotypes for growth and yield characters under dry zone of Karnataka’, Int. J. Curr. Microbiol. App. Sci., vol. 6, no. 11, pp. 402-409.

3. Kerrigan, J 2008, Growing dahlia, Horticulture and Crop Science Ohio State University Extension Fact Sheet. http://ohioline.osu.edu/ hygfact/100/1245.html. diakses 7 Juni 2020. 4. Kumar, L, Mahawer, LN, Shukla, AK, Kaushik,

RA & Upadhyay, B 2009,’ Performance of dahlia (Dahalia variabilis) cultivars for vegetative, floral and relative economic parameters under sub humid southern pains and Aravalli hills of Udaipur’, Indian Journal of Agriculture Science, vol. 79, no. 10, pp. 816-820.

5. Maria, C, Erszebet, B & Denisa 2012,’ Dahlia semicactus – from tuber to flower’, Journal of Horticulture, Forestry and Biotechnology, vol. 16, no 2, pp.1-8.

6. Muntean, CM, Leopold, N, Halmagyi, A & Valimareanu, S 2011,’ Ultrasensitive detection of genomic DNA from apple leaf tissues, using surface-enhanced Raman scattering’, Journal of Spectroscopy, vol. 25, no. 1, pp. 33-43.

7. Nsabimana, C & Jiang B. 2011,’ The chemical composition of some garden dahlia tubers’, British Food Journal, vol. 113, no. 9, pp. 1081-1093.

8. Petkova, NT, Sherova, G & Denev, PP 2018,’ Characterization of inulin from dahlia tubers isolated by microwave and ultrasound-assisted extractions’, International Food Research Journal, vol. 25, no. 5, pp. 1876-1884.

9. Sandiya, AA, Retnaningtyas, Y & Wulandari, L 2014,’ Determinasi inulin dalam sampel ekstrak umbi dahlia (Dahlia spp. L.) yang ditanam pada media tanah dan polybag dengan metode klt-densitometri’, E-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2, no. 2, pp. 199 − 204.

(6)

10. Shukla, P, Prasad, Dr. VM, Saad S Burondkar & Abdulraqueeb A Ainarkar 2018,’ Evaluation of dahlia hybrids (Dahlia variabilis L.) under Allahabad agro climatic conditions’, Journal of Pharmacognosy and hytochemistry, vol. 7, no. 5, pp. 1109-1113.

Eka Fibrianty Balai Penelitian Tanaman Hias Jln. Raya Ciherang- Segunung, Pacet, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia 43253 E-mail : ekapagaralam@gmail.com

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menemukan bahwa kelayakan isi materi LKS Ekonomi kelas X semester genap di SMA Negeri Kota Semarang dilihat dari materi pokok menunjukkan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, penerapan diversi dalam penanganan kasus tindak pidana oleh anak sebagai proses peradilan yang sudah mengalami

Aturan hukum mengenai tindak pidana kekerasan yang dilakukan terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugas dan profesinya dan perlindungan hukum terhadap wartawan yang mendapat

Berdasarkan hasil pada tabel V.2, dapat dilihat bahwa kecenderungan yang diperoleh sudah tepat, yaitu kemampuan adsorpsi untuk logam Cu meningkat dengan

Pada masa simpan 7 bulan, interaksi antara kon- disi inkubasi dengan manitol juga tidak nyata, namun perlakuan manitol berpengaruh nyata tehadap jumlah total daun dengan tren

Pada saat yang bersamaantimer on delayT1 mendapat arus listrik dan autotransformator tap 1 (mendapat suplai tegangan sebesar 50% dari tegangan normal) akan tersambung

Serta teman saya dari kecil sampai sekarang Arta Maryadi dan Anggar Jayadi terima kasih sudah terlalu baik kepada saya karena meminjamkan laptop selama saya