• Tidak ada hasil yang ditemukan

RITUAL TOLAK BALA PADA MASYARAKAT MELAYU DI DESA AIR MASIN KECAMATAN SERUWAY ACEH TAMIANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RITUAL TOLAK BALA PADA MASYARAKAT MELAYU DI DESA AIR MASIN KECAMATAN SERUWAY ACEH TAMIANG."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RITUAL TOLAK BALA PADA MASYARAKAT MELAYU

DI DESA AIR MASIN KECAMATAN SERUWAY

ACEH TAMIANG

SKRIPSI

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA PENDIDIKAN

OLEH:

EKA DARLIANA

308 322 018

PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

EKA DARLIANA, 308322018 : RITUAL TOLAK BALA PADA MASYARAKAT MELAYU DI DESA AIR MASIN KECAMATAN SERUWAY KABUPATEN ACEH TAMIANG. Progam sarjana SI Universitas Negeri Medan, 2012

Yang menjadi latar belakang dalam tulisan inimadalah tentang pelkasanaaan riual tolak bala yang amsih dilakukan oleh masyarakat melayu padahal seperti yang kita ketahui orang melayu sanngat menjunjung tinggi sayariah kitabullah, namun ritual tolak bala yang mengacu pada penyembahan roh-roh masih dilakukan. Permasalahan yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah tentang mengapa ritual ini masih dilakukan, pelaksanaan ritual, makna simbolik, yang berperan dalam pelaksanaan ritual, peralatan-peralatan yang digunakan, pendapat masyarakat serta mantera-mantera yang digunakan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan, makna simbolik, yang berperan, peralatan-peralatan yang digunakan, pendapat masyarakat dan mantera-mantera yang digunakan dalam Ritual Tolak Bala di desa Air Masin Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan narasumber tokoh-tokoh adat, tok pawang, masyarakat dan pemerintahan desa. Data dikumpul dengan teknik : observasi, wawancara, dan studi pustaka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Masyarakat Melayu di desa Air Masin masih melaksanakan ritual tolak bala yang diturunkan oleh nenek moyang mereka hingga sekarang, meskipun sekarang terdapat perbedaan dalam pelaksanaan ritual tersebut dilihat dari segi kepercayaan yang dianut. Dahulu ritual ini dilakukan karena percaya akan adanya kekuatan gaib atau pengaruh gaib yang menimbulkan mara bahaya yang datang ke dalam kehidupan masyarakat desa Air Masin dimana masyarakat percaya segala bentuk marabahaya yang datang itu akibat pengaruh kekuatan gaib atau kekuatan makhluk halus yang dilakukan oleh

puako ( peliharaan nenek moyang) yang marah akibat tidak dipelihara ( tidak diberi makan).

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan

kesehatan dan kekuatan jasmani dan rohani kepada penulis sehingga mampu

menyelesaikan skripsi yang berjudul : Ritual Tolak Bala Pada Masyarakat Melayu

di desa Air Masin Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang.

Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan ikhlas dan dukungan berbagai pihak

baik langsung maupun tidak langsung, untuk itu penulis mengucapkan terima

kasih yang tulus. Secara khusus penulis merasa sangat perlu berterima kasih

kepada Bapak Prof.Dr.H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan, Bapak H.Dr.Restu MSdan Ibu Dra.Puspitawati, M.Si selaku

pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi. yang tak

henti-hentinya sejak awal penulisan proposal hingga penyelesaian skripsi ini.

Penulis juga berterimakasih kepada Ibu Dra.Nurjannah, M. Pd selaku

Ketua Prodi Pendidikan Antropologi yang telah memberikan kesempatan penulis

untuk menyelasaikan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada

Bapak Drs.Waston Malau, Bapak Payerli Pasaribu M.Si, dan kepada Ibu

Supsiloani, M.Si sebagai dosen penguji ketika penulis mempertahankan skipsi ini.

Penulis juga menyampaikan terimaksih kepada Bapak Drs.Tumpal

Simarmata, MSi serta seluruh dosen dan civitas akademik Prodi Pendidikan

Antropologi yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis.

Tak lupa juga penulis berterimaksih kepada Bapak Geucik dan seluruh

masyarakat desa Air Masin yang telah banyak membantu penulis dalam

(6)

Ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya penulis sampaikan kepada

ayahanda dan ibunda tercinta beserta seluruh keluarga penulis, yang telah banyak

memberikan dorongan, semangat, serta pengorbanan yang begitu besar sehingga

penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Zul Farisi sebagai orang

terdekat yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi serta bantuannya

sehingga mempermudah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terakhir penulis menyampaikan terimakasih kepada sahabat-sahabat

terdekat yaitu Erma Yunita AR, Arti Galuh Ayu, Arida Yanti Rangkuti, Rinanda

Rahayu, Desi Amanda Sitepu dan kepada sahabat-sahabat PPL secara khusus

kepada Nikmaturidha, Handayani Wahyuni, dan Muhammad Iman. Serta kepada

seluruh teman-teman seperjuangan dalam belajar mencari ilmu yaitu teman-teman

Antropologi stambuk 2008.

Akhirnya peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih

banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyampaian informasi, data, tulisan

dan bahasa. Kemampuan penelitilah yang membatasi hal tersebut, maka dengan

kerendahan hati demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini, peneliti

mengharapkan masukan, kritik dan saran.

Medan, Agustus 2012

Peneliti

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Perumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Teoritis ... 10

1. Pengertian Sistem Religi (Kepercayaan) ... 10

2. Pengertian Makna Simbolik ... 15

B. Kerangka Konseptual ... 18

1. Ritual ... 18

2. Tolak Bala ... 20

3. Masyarakat Melayu ... 21

C. Kerangka Berfikir ... 21

BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23

B. Tempat dan waktu Penelitian ... 23

C. Sumber Data ... 24

(8)

E. Teknik Analisa Data ... 25

F. Populasi dan Sampel ... 26

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum lokasi penelitian ... 27

1. Sejarah Singkat Kabupaten Aceh Tamiang ... 28

2. Bahasa dan Tulisan ... 30

3. Sejarah Desa... 32

4. Lokasi dan Lingkungan Alam ... 33

5. Kependudukan ... 34

6. Sistem Mata Pencaharian ... 34

7. Pendidikan... 35

8. Sistem Kekerabatan ... 37

9. Agama ... 38

B. HASIL PENELITIAN ... 39

1. Ritual Tolak Bala Pada Masyarakat Melayu Desa Air Masin .. 39

1.1. Ritual Tolak Bala dalam Kenduri Sawah ... 42

1.2. Ritual Tolak Bala dalam Kenduri Laut ... 43

2. Pemimpin Pelaksanaan Ritual Tolak Bala ... 45

2.1.Tok pawang / Dukun ... 46

2.2.Anggota Masyarakat ... 46

2.3.Tempat Pelaksanaan Ritual ... 47

2.4. Perlengkapan/Peralatan Ritual ... 47

3. Elemen Pendukung Ritual Tolak Bala ... 49

3.1. Berdoa ... 50

(9)

3.3.Mantera ... 52

4. Fungsi Ritual Tolak Bala Dalam Kehidupan Masyarakat ... 52

5. Peran Ritual Tolak Bala Dalam Meningkatkan

Pelestarian Kebudayaan Daerah ... 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

Daftar Pustaka ... 58

Peta Wilayah Penelitian

(10)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan :

Dalam penelitian tentang ritual tolak bala ini sekaligus menampilkan

sosok masyarakat melayu dari aspek religi yang merupakan salah satu dari unsur

universal. Dimana sitem religi (kepercayaan ) menjadi kepercayaan masyarakat

melayu. Diamana sistem religi ini diwujudkan dalam pelaksanaan ritual tolak

bala.

Ritual tolak bala masih dilakukan karena menurut masyarakat ritual ini

telah dilakukan secara turun-temurun dan ritual ini dianggap sebagai adat yang

harus diteruskan walaupun hanya dalam pelaksanaanya pada zaman dahulu dan

sekarang itu berbeda. Karena ritual tolak bala dianggap mempunyai makna yang

sangat kuat, ritual tolak bala dirasakn daat menyatukan sistem kekerabatan dalam

masyarakat menjadi seimbang. Dalam mritual tolak bala ada orang-orang yang

berperan didalampelaksannannya yaitu tok pawang atau pawang tolak bala dan

masyarakat yang menjalani ritual tersebut.

Pada zaman dahulu Ritual Tolak Bala yang dilakukan oleh nenek moyang

masyarakat melayu di desa air masin dengan percaya kepada roh-roh dan

kekuatan gaib. Kemudian melakukan ritual tolak bala dengan menyembah

kekuatan tersebut. Tetapi karena sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu

pengetahuan semakin tinggi dan pegangan terhadap keagamaan juga dirasakan

begitu kuat. Ritual tolak bala yang dilakukan makin lama telah berubah.walaupun

(11)

60

Tetapi pada umumnya sama tidak ada yang berubah yang membuat ritual tersebut

kehilangan keasliannya.

B. Saran

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, saran-saran yang dapat

dikemukakan adalah :

1. Ritual tolak bala merupakan suatu upacara penangkal mara bahaya yang

sangat erat hubungannya dengan yang sakral, sehingga upacara ini

menjadi sangat unik.

2. Penelitian masyarakat melayu dapat dilakukan dalam perspektif yang lebih

luas utuk melakukan prilaku budaya masyarakat melayu

3. Perlu dilakukannya inventarisasi dan dukumentasi nilai-nilai budaya lokal

tidak mengalani kepunahan seiring perkembangan zaman agar menjadi

(12)

59

Fowler, James, 1995. Tahapan-Tahapan Perkembangan Kepercayaan.

Yogyakarta : kanisius

Geertz,Clifford, 1992, Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta : kanisius

_____________, 2003, Kebudayan dan Agama. Yogyakarta : kanisius

Hadi subagya R, 1981, agama islam di indonesia, jakarta : Cipta Loka Karya

Havilland.W.A, 1993, Antropologi jilid 2. Jakarta erlangga

Ihromi TO.,2006, Pokok-pokok Antropologi Budaya, jakarta : Yayasan Obor indonesia

Kartoprodjo,Kamil, 1985, Aliran Ketuhanan Dan Kepercayaan Manusia, Jakarta : Mas Agung

Koentjaraningrat, 1990, Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta : Rineka Cipta.

_____________, 1984, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta : PT Gramedia

_____________, 1986, Metode Wawancara Dalam Metode Penelitian

masyarakat, Jakarta: Grrmedia.

_____________, 1985, Beberapa Pokok Antropologi Sosial, Dian Rakyat

Moleong, 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif, bandung : PT Remaja Rosdakarya

Muhaimin, 2001, Islam Dalam Bingkai Budaya Lokal Potret Dari Cirebon, Jakarta : Logos Wacana Ilmu

Muntasir, 2003, Tamiang Dalam Lintasan Sejarah (Mengenal Adat Dan Budaya

Melayu Tamiang), Yayasan Sriratu Syafiatuddin.

(13)

60

Osman, Mohd, 1989. Masyarakat Melayu struktur Organisasi Dan Manifestasi. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa Pustaka

Radcliff Brown.A.R, 1980, Struktur dan Fungsi Dalam Masyarakat Primitif, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka

Siahaan,Delianawati,1989, Upacara Jamu Laut Suatu Adaptasi Kosmologi Pada

Masyarakat Nelayan Melayu.

Simanjuntak. B.A, 1986, Orientasi nilai budaya melayu. Direktorat jenderal tinggi departemen pendidikan dan kebudayaan.

_______________, 2010, Melayu Pesisir dan Batak Pegunungan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Soehartao, Pidato Kenegaraan Presiden RI di Depan Sidang DPR 16 Agustus

1976

Solita sarwono, 1993, Sosiologi Kesehatan, yogyakarta: Gajah Mada University

Suyono aryono, 1985, Kamus Antropologi, Jakarta : Akademi Presindu

Syam rohim, 1985, Mendekati Kebudayaan Melayu, fajar bakti

Syamsuddin, 1984, Upacara Tradisional yang berkaitan dengan peristiwa alam

dan kepercayaan daerah jambi. Proyek dokumentasi dan dokumentasi kebudayaan daerah. Jakarta

Taib, Abdullah, 1985. Azas-azas Antropologi. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa Pustaka

Tanjung, Yushar, 2007, Kepercayaan Magi dan Ritual Pada Masyarakat Nelayan

Melayu Labuhan Batu. Tesis pasca sarjana unimed

T. Akhirul, 2011, Upacara Ritual Masyarakat Melayu Pesisir ( Kajian Tentang

Upacara Tolak Bala Di Pantai Labu Deli Serdang). Tesis pasca sarjana

unimed

Usman Abdul Rani, 2003, Sejarah Peradaban Aceh ( suatu analisis

intereksionisme, integrasi dan konflik). Jakarta : Yyasan Obor Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum rantai nilai jagung hibrida di Kecamatan Tenggarong melibatkan 4 (empat) aktor utama yaitu petani, pedagang

Fasilitas KBM yang terdapat di SMK N 1 Klaten sudah sangat memadai, guru dapat menfasilitasi siswa dalam proses belajar mengajar dengan memakai media yang telah disediakan

Kangaroo Lintas Nusantara yang dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan transformasional, leader member exchange, self efficacy dimana karyawan yang bekerja tidak mampu

Dari pihak pemerintah sudah pernah melakukan sosialisasi, pernyataan yang didukung dari beberapa aparat pemerintah dan juga masyarakat yang merasa benar

4.1 Penguasaan Lahan oleh Masyarakat Masyarakat Kecamatan Bantan membuka pemukiman dan lahan pertanian jauh sebelum republik ini merdeka. Dengan gotong royong dan..

Dari aspek pendapatan dan pengeluaran rumahtangga usahatani kelapa dapat dinyatakan bahwa: Pertama , pendapatan rumahtangga dari luar usahatani kelapa tidak responsif

Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian pada bab metodologi penelitian di atas bahwa efektivitas pelaksanaan tugas LPM dalam perencanaan pembangunan desa

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa pada stabilitas muatan 100% sebelum di modifikasi menunjukan tidak memenuhi syarat standar IMO, namun pada