• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR : PUT / 31-K / PM.II-10 / AD / VI / 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR : PUT / 31-K / PM.II-10 / AD / VI / 2010"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

S E M A R A N G

P U T U S A N

NOMOR : PUT / 31-K / PM.II-10 / AD / VI / 2010

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

PENGADILAN MILITER II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : UNTUNG MARGANA

Pangkat/NRP : Kopka / 618636

Jabatan : Ta Prov Denma (Sekarang Wadanru Tontai)

Kesatuan : Brigif-4 / Dewa Ratna

Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 12 juli 1967

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Brigif-4 / Dewa Ratna Slawi Kabupaten Tegal.

Terdakwa tidak ditahan

Pengadilan Militer II-10 Semarang tersebut diatas;

Membaca : Berkas acara pemeriksaan dalam perkara ini

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dan Brigif-4 / Dewa Ratna selaku Papera Nomor: Kep/13 /IV/2010 tanggal 5 April 2010.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 29 / IV / 2010 tanggal 16 April 2010.

3. Surat Penetapan dari :

a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tap/42/PM.II-10/AD/ V/2009 tanggal 3 Mei 2010. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tap/42/PM.II-10/AD/V/2009, tanggal 3 Mei 2010.

4. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

5. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 29 / IV / 2010 tanggal 16 April 2010 didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa serta keterangan para Saksi dibawah sumpah di persidangan.

(2)

Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

Kawin dua kali tanpa ijin

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam : Pasal 279 ayat (1) ke-1 KUHP oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut:

a. Penjara selama 12 (dua belas) bulan. b. Menetapkan barang bukti berupa:

1) Barang-barang :

- 1 (satu) Stel mukena warna biru bergaris putih.

- 1 (satu) lembar sajjadah warna kuning bergambar masjid.

Dikembalikan kepada yang berhak. 2) Surat-surat :

- 1 (satu) lembar foto copy Testimonium Matrimoni (Surat Nikah) An. Fransiskus Xaferius Untung Margana dengan Darti dari Gereja HTBSP Kab. Boyolali tanggal 25 Agustus 1992. - 2 (dua) lembar foto copy Kutipan Akte nikah An. Untung Margana dengan Sdri. Darti dari KUA Kec. Kemusu, Kab. Boyolali tanggal 2 September 1996.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

b. Membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupaih).

2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia

mengakui kesalahannya dan sangat menyesal berjanji tidak akan berbuat lagi dan oleh karena itu memohon supaya dijatuhi pidana seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur Militer II-10

Semarang Nomor : Sdak / 29 / IV / 2010 tanggal 16 April 2010 telah didakwa sebagai berikut: --- Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal dua puluh enam bulan Maret tahun 2000 delapan atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 delapan di Perumahan Gripin Jln. Waringin No. 10 RT 05/07 Ds. Pangkah, Kec. Pangkah Kab. Tegal, setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana :

(3)

“ Barang siapa mengadakan perkawinan padahal mengetahui bahwa perkawinan-perkawinannya yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu”

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata Gambong pada tahun 1987 / 1988 setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yonif 408 Sragen, dan pada tahun 1999 ditugaskan ke Korem 074 / Warastratama Solo, tiga bulan kemudian pindah ke Kodim 0716 / Boyolali dan pada tahun 2007 ditugaskan ke Brigif-4 / DR sampai saat melkukan perbuatan nyg menjadi perkara ini Terdakwa berpangkat Kopka NRP 618638.

b. Pada tahun 1991 Terdakwa menikah dengan Sdri. Darti Bin Yahmin (Saksi-1) secara agama Katholik di Gereja HTBSP Maria Boyolali karena Saksi mengikuti Terdakwa beragama Katholik, kemudian pada tanggal 2 September 1996 Saksi menikah ulang dengan Terdakwa secara agama Islam di KUA Kecamatan Kemusu Kab Boyolali di KUA Boyolali sesuai Akta Nikah Nomor 224/06/IX/1996 tanggal 2 September 1996 dan mendapat ijin dari Komandan Kesatuan pada waktu itu Komandan Yonif 408 Sragen dan telah dikaruniai 4 (empat) orang anak, namun yang ketiga dan keempat kembar sudah meninggal dunia.

c. Pada tahun 2008 Terdakwa berkenalan dengan Sdri. Nurhayati (Saksi-2) di daerah Slawi, pada saat itu masih sebagai teman biasa namun setelah ada kecocokan Terdakwa dan Saksi-2 merencanakan pernikahan.

d. Pada tanggal 26 Maret 2008 sekira pukul 20.00 Wib Terdakwa menikah lagi secara agama (nikah siri) dengan Saksi-2 di perumahan Gripin Jln. Waringin No. 10 Rt. 05/07 Ds. Pangkah, Kec. Pangkah, Kab. Tegal dan yang menikahkan adalah Saudara. Ropi’i (Saksi-3) selaku penghulu dari Desa Bogares Lor Kec. Pangkah Kab. Tegal dan yang bertindak sebagai Saksi pernikahan siri adaah Saudara. Edy Maulana al. Didit (Saksi-4) alamat Ds. Tonggara Rt. 07/03 Kec. Kedung Banteng Kab. Tegal.

e. Bahwa Terdakwa pada waktu melaksanakan pernikahan siri terlebih dahulu melaksanakan ijab Kobul yang dipandu oleh Kyai Ropi’i (Saksi-3) sebagai penghulu dengan mas kawin seperangkat alat solat dibayar tunai, setelah melangsungkan penikahan diadakan tasyakuran yang dihadiri oleh saudara-saudara Saksi saja dan membagi-bagikan nasi (berkat) ke tetangga di sekitar rumah Saksi kurang lebih 30 (tiga puluh) Kepala Rumah Tangga. f. Bahwa dari pernikahan siri Terdakwa dengan Saksi-2 tersebut mendapat bukti nikah berupa Surat Keterangan telah menikah siri Untung Margana dengan Nurhayati dari kepala Desa Pangkah, Kec. Pangkah, Kab. Tegal tanggal 15 Desember 2009. g. Terdakwa mengetahui bahwa pernikahannya yang sudah ada menjadi halangan yang sah baginya karena Terdakwa pada saat melakukan pernikahan dengan Saksi-2 masih terikat pernikahan dan belum cerai dengan istri yang sah yaitu Sdr. Darti

(4)

(Saksi-1) sesuai Undang-undang No. 1 tahun 1974 yang pernikahannya didasarkan pada tanggal 2 sep 1996 di KUA Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali.

h. Pada tanggal 17 sep 2009 pukul 22.54 Wib Saksi-1 dapt sms dari seorang perempuan yang bernama Nurhayati (Saksi-2) yang isinya “ Saya istrinya pak Untung” sehingga mulai saat itu Saksi-1 mengetahui Terdakwa menikah lagi dengan seorang janda beranak 2 (dua) dari desa Tonggara.

i. Sehingga Sdri. Darti (Saksi-1) sebagai istri sah Terdakwa menuntut agar masalah tersebut diselesaikan melalui hukum yang berlaku, kemudian atas kejadian perkara ini Saksi-2 meminta diceraikan oleh Terdakwa dan mohon permasalahan tersebut diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan.

Berpendapat bahwa perbutan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana di rumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam 279 ayat (1) ke-1 KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut, Terdakwa menerangkan telah mengerti dan membenarkan isi dakwaan Oditur Militer serta mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa didalam persidangnan Terdakwa tidak bersedia untuk didampingi oleh Penasehat Hukum melainkan dihadapi sendiri perkaranya.

Menimbang : Bahwa saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan

dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 :

Nama lengkap : DARTI

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 16 Pebruari 1973

Jenis kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Kampung Dipan desa Kragilan Kec.

Mojosongo, Kab. Boyolali

Keterangan Saksi-1 di bawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 1988 dan ada hubungan suami istri sampai sekarang ini.

2. Bahwa pada tanggal 25 Agustus 1992 Saksi menikah dengan Terdakwa secara Agama Katholik di Gereja HTBSP Maria Boyolali karena Saksi mengikuti Terdakwa yang beragama Katholik, kemudian pada tanggal 2 September 1996 Saksi menikah ulang dengan Terdakwa secara agama Islam di KUA Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali dan memperoleh Kutipan Akta Nikah Nomor : 224/06/IX/1996 tanggal 2 September 1996,

(5)

dan dari pernikahan tersebut saat ini telah dikaruniai 4 (empat) orang, anak pertama bernama Febri Ayu Nurimbani (17 tahun), kedua Nola Nadelia Damaga (12 tahun) namun yang ketiga dan keempat kembar sudah meninggal dunia.

3. Bahwa pada akhir tahun 2007 Saksi mulai curiga terhadap Terdakwa karena jarang pulang ke Boyolali, uang gaji yang diberikan Saksi mulai berkurang, komunikasi sudah mulai susah, dan setiap Saksi hendak ikut ke Brigif-4/DR Slawi selalu tidak diperbolehkan oleh Terdakwa dengan alasan mau pindah kembali ke Minvet Boyolali.

4. Bahwa Saksi tadinya tidak mengetahui kapan dan dimana Terdakwa melaksanakan pernikahan siri, namun pada tanggal 17 September 2009 pukul 22.54 Wib Saksi dapat sms dari seorang perempuan yang bernama Nur Hayati ( Saksi-2) yang isinya “ Saya istrinya pak Untung “ sehingga mulai saat itu Saksi mengetahui Terdakwa menikah lagi dengan seorang janda beranak 2 (dua) dari Desa Tonggara Kab. Tegal.

5. Bahwa keadaan rumah tangga Saksi dengan Terdakwa sudah tidak harmonis sebab Terdakwa sering selingkuh serta pacaran dengan WTS, serta setelah menikah siri dengan Sdri. Nurhayati , keadaan rumah tangga Saksi dengan Terdakwa semakin tidak harmonis serta semakin sulit berkomunikasi.

6. Bahwa Terdakwa menikah dengan Saksi-2 tanpa seijin Saksi maupun kesatuan.

7. Bahwa Saksi memaafkan perbuatan Terdakwa tetapi Saksi tidak mau bersatu lagi/akan mengajukan cerai dengan Terdakwa. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa Saksi telah dipanggil secara sah namun sampai dengan batas waktu yang ditentukan tidak hadir tanpa alasan yang sah dan Oditur tidak sanggup lagi untuk menghadirkan, oleh karenanya maka dengan berpedoman pada pasal 155 UU No. 31 Tahun 1997, keterangannya dalam Berita Acara Permulaan yang disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah menurut agamanya masing-masing di Penyidik serta telah disetujui oleh Terdakwa untuk dibacakan keterangannya sebagai berikut :

Saksi-2 :

Nama lengkap : NURHAYATI

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 30 jan 1975

Jenis kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Desa Tonggara Rt. 07 / 03 Kec. Kedung

Banteng Kab. Tegal.

Keterangan Saksi-2 di bawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

(6)

1. Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Januari 2008 di Slawi Kab Tegal karena Terdakwa adalah suami Saksi yang telah menikah secara agama Islam (Siri).

2. Bahwa pada tanggal 26 Maret 2008 Saksi menikah siri dengan Terdakwa di rumah Saksi di desa pangkah Rt. 05/07 Kec. Pagah Kab. Tegal penghulunya adalah seorang Kyai dari desa Bogares yang bertindak sebagai Wali sedangkan bertindak selaku Saksi adalah Sdr. Didit (Saksi-4) kakak kandung Saksi dengan cara Terdakwa mengucapkan ijab qobul dengan mas kawin seperangkat alat sholat, kemudian diadakan tasyakuran yang dihadiri oleh saudara-saudara Saksi saja dengan membagi-bagikan nasi (berkat) ke tetangga di sekitar rumah Saksi kurang lebih 30 (tiga puluh) Kepala Rumah Tangga.

3. Bahwa pada waktu Saksi menikah siri dengan Terdakwa, status Saksi adalah janda dan mempunyai 2 (dua) orang anak sedangkan Terdakwa telah beristrikan Sdri. Darti (Saksi-1). 4. Bahwa Saksi menikah dengan Terdakwa tanpa seijin Saksi-1 maupun kesatuan Terdakwa.

5. Bahwa dengan adanya pernikahan siri tersebut, kemudian Sdri. Darti (Saksi-1) sebagai istri syah Terdakwa tidak terima dan menuntut agar masalah tersebut diselesaikan melalui hukum yang berlaku, namun Saksi meminta diceraikan oleh Terdakwa dan minta agar permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya

Saksi-3 :

Nama lengkap : ROPI’I

Pekerjaan : Perangkat Desa (Lebe)

Tempat, tanggal lahir : Tegal, 24 Juni 1955

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Desa Bogares Lor RT 05 / 01 Kec Pangkah Kab Tegal.

Keterangan Saksi-3 di bawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa namun tidak ada hubungan keluarga yaitu sebagai kakak iparnya.

2. Bahwa pada bulan Maret 2008 Sdr. Edy Maulana alias Didit (SaksI-4) datang ke rumah Saksi meminta tolong untuk menikahkan adiknya yang bernama Sdri. Nurhayati (Saksi-2) dengan Terdakwa.

3. Bahwa atas permintaan tersebut, 3 (tiga) hari kemudian sekira pukul 20.00 Wib Saksi bertindak sebagai penghulu menikahkan Saksi-2 dengan Terdakwa di rumah Saksi-2 Desa

(7)

Pangkah RT. 05/07 Kec. Pangkah Kab. Tegal secara siri dan yang bertindak sebagai Saksi adalah Saksi-4 dengan alamat ; Desa Tonggara Rt. 07 / 03 Kec. Kedung Banteng Kab. Tegal, dengan cara T mengucapkan ijab kabul dengan mas kawin seperangkat alat sholat kemudian diadakan tasyakuran yang dihadiri oleh saudara-saudara Saksi saja dan membagi-bagikan nasi (berkat) ke tetangga di sekitar rumah Saksi kurang lebih 30 (tiga puluh) Kepala Rumah Tangga.

4. Bahwa Saksi mengetahui pada waktu Saksi-2 menikah siri dengan Terdakwa tidak ada ijin dari istri syah Terdakwa (Sdri. Darti /Saksi-1) juga tidak ada ijin dari komandan dalam hal ini Komandan Brigif-4/DR sebab menurut Saksi jika Terdakwa meminta ijin kepada istri yang sah maupun komandannya pasti tidak diijinkan.

5. Bahwa menurut Saksi pernikahan siri antara Terdakwa dan Saksi-2 tersebut menurut aturan militer ataupun pegawai negeri tidak dibenarkan dan Saksi dalam hal ini hanya menolong Terdakwa dan Saksi-2 agar tidak terjadi perzinahan.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-4 :

Nama lengkap : EDY MAULANA

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat, tanggal lahir : Tegal, 2 September 1966

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Desa Tonggara Rt. 07 / 03 Kec. Kedung

Banteng Kab. Tegal.

Keterangan Saksi-4 di bawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dan ada hubungan keluarga / famili.

2. Bahwa pada bulan Maret 2008 Terdakwa bersama Nur Hayati (Saksi-2) datang ke rumah Saksi untuk meminta ijin akan menikahi adik Saksi, dan Terdakwa berjanji akan menanggung segala resikonya, dan Terdakwa juga minta tolong kepada Saksi untuk mencarikan seorang Kyai (ulama) untuk menikahkan Terdakwa dengan Saksi-2.

3. Bahwa atas permintaan tersebut, keesokan harinya Saksi menghubungi Saudara. Ropi’i (Saksi-3) Desa Bogares Lor RT 05 / 01 Kec Pangkah Kab Tegal untuk menikahkan Saksi-2 dengan Terdakwa dan Saksi-3 menyanggupinya.

4. Bahwa tiga hari kemudian pada bulan Maret 2008 sekira pukul 20.00 Wib Saksi-3 menikahkan Terdakwa dengan Saksi-2 secara siri di rumah Saksi-2 perumahan Gripin, Jl. Waringin No. 10 RT-05/07 Ds. Pangkah Kec. Pangkah Kab. Tegal dengan cara

(8)

Terdakwa mengucapkan ijab Kobul dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan yang bertindak sebagai Saksi pernikahan tersebut adalah Saksi sendiri, setelah melangsungkan pernikahan diadakan tasyakuran yang dihadiri oleh saudara-saudara Saksi saja dan membagi-bagikan nasi (berkat) ke tetangga di sekitar rumah Saksi kurang lebih 30 (tiga puluh) kepala rumah tangga.

5. Bahwa Saksi mengetahui sebelum Terdakwa menikah siri dengan Saksi-2 masih berstatus mempunyai isteri yang sah yang berdomisili di daerah Boyolali, sedangkan Saksi-2 berstatus janda beranak 2 (dua).

5. Bahwa pada waktu Saksi-2 menikah siri dengan Terdakwa tidak ada ijin dari istri yang sah Terdakwa dan juga tidak ada ijin dari Komandan Kesatuan dalam hal ini Dan Brigif-4/ DR.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan

sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata Gambong TA. 1987 / 1988, setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yonif 408 Sragen, setelah melalui berbagai penugasan pada tahun 2007 ditugaskan di Brigif-4 / DR sampai saat melakukan perbuatan nyg menjadi perkara ini dengan pangkat pangkat Kopka NRP 618638.

2. Bahwa Terdakwa selama berdinas pernah melaksanakan tugas operasi militer 2 (dua) kali yaitu di Tim-Tim pada tahun 1989/1990 dan tahun 1993/1994.

3. Bahwa Pada tahun 1991 Terdakwa menikah dengan Sdri. Darti Bin Yahmin (Saksi-1) secara agama Katholik di Gereja HTBSP Maria Boyolali karena Saksi mengikuti Terdakwa beragama Katholik, kemudian pada tanggal 2 September 1996 Saksi menikah ulang dengan Terdakwa secara agama Islam di KUA Kecamatan Kemusu Kab Boyolali di KUA Boyolali sesuai Akta Nikah Nomor 224/06/IX/1996 tanggal 2 September 1996 dan mendapat ijin dari Komandan Kesatuan pada waktu itu Komandan Yonif 408 Sragen.

4. Bahwa Pada tahun 2008 Terdakwa berkenalan dengan Sdri. Nurhayati (Saksi-2) di daerah Slawi, pada saat itu masih sebagai teman biasa namun setelah ada kecocokan Terdakwa dan Saksi-2 merencanakan pernikahan.

5. Pada tanggal 26 Maret 2008 sekira pukul 20.00 Wib Terdakwa menikah lagi secara agama (nikah siri) dengan Saksi-2 di perumahan Gripin Jln. Waringin No. 10 Rt. 05/07 Ds. Pangkah, Kec. Pangkah, Kab. Tegal dan yang menikahkan adalah Sdr. Ropi’i (Saksi-3) selaku penghulu dari Desa Bogares Lor Kec. Pangkah Kab. Tegal dan yang bertindak sebagai Saksi Sdr. Edy Maulana al. Didit (Saksi-4) alamat Ds. Tonggara Rt. 07/03 Kec. Kedung Banteng Kab. Tegal.

(9)

6. Bahwa pernikahan siri tersebut dilakukan dengan mengucapkan ijab kobul dengan mas kawin seperangkat alat solat dan dari pernikahan tersebut Terdakwa mendapat bukti nikah berupa Surat Keterangan telah menikah siri, kemudian diadakan tasyakuran yang dihadiri oleh saudara-saudara Saksi saja dengan membagi-bagikan nasi (berkat) ke tetangga di sekitar rumah Saksi kurang lebih 30 (tiga puluh) Kepala Rumah Tangga.

6. Bahwa Terdakwa menikah siri dengan Saksi-2 tidak ada ijin dari Komandan Kesatuan dalam hal ini Komandan Brigif-4 / DR maupun Saksi-1 selaku istri yang syah.

7. Bahwa alasan Terdakwa menikah lagi karena Saksi-1 menghianati kehidupan rumah tangganya antara lain sewaktu Terdakwa masih berdinas di Yonif-408 ada teman Terdakwa Serda Catur sering kerumah menemui Saksi-1,untuk menemani nonton sampai malam, dan pada saat Terdakwa berdinas di Kodim Boyolali ada seorang pelajar STM bernama Mulyadi sering bermain kerumah menemui Saksi-1.

8. Bahwa sebelum atau sesudah Terdakwa menikah lagi yaitu nikah siri kehidupan rumah tangga Terdakwa memang tidak harmonis karena Saksi-1 sering tidak mau memberikan pelayanan secara bathin kepada Terdakwa.

9. Bahwa Terdakwa berjanji akan membina rumah tangganya dengan Saksi-1 dan Terdakwa sudah menceraikan Saksi-1.

Menimbang : Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa :

1. Barang-barang :

- 1 (satu) Stel mukenah warna biru bergaris putih.

- 1 (satu) lembar sajjadah warna kuning bergambar masjid.

2. Surat-surat :

- 1 (satu) lembar foto copy Testimonium Matrimoni (Surat Nikah) An. Fransiskus Xaferius Untung Margana dengan Darti dari Gereja HTBSP Kab. Boyolali tanggal 25 Agustus 1992.

- 2 (dua) lembar foto copy Kutipan Akte nikah An. Untung Margana dengan Sdri. Darti dari KUA Kec. Kemusu, Kab. Boyolali tanggal 2 September 1996.

Yang kesemuanya telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti yang telah dipergunakan oleh Terdakwa untuk melakukan tindak pidana, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

(10)

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan serta bukti-bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata Gambong TA. 1987 / 1988, setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yonif 408 Sragen, setelah melalui berbagai penugasan pada tahun 2007 ditugaskan di Brigif-4 / DR sampai saat melakukan perbuatan nyg menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka NRP 618638.

2. Pada benar tahun 1991 Terdakwa menikah dengan Sdri. Darti Bin Yahmin (Saksi-1) secara agama Katholik di Gereja HTBSP Maria Boyolali karena Saksi mengikuti Terdakwa beragama Katholik, kemudian pada tanggal 2 September 1996 Saksi menikah ulang dengan Terdakwa secara agama Islam di KUA Kecamatan Kemusu Kab Boyolali di KUA Boyolali sesuai Akta Nikah Nomor 224/06/IX/1996 tanggal 2 September 1996 dan telah dikaruniai 4 (empat) orang anak, namun yang ketiga dan keempat kembar sudah meninggal dunia.

3. Bahwa benar pada tanggal 26 Maret 2008 sekira pukul 20.00 Wib. bertempat di perumahan Gripin Jln. Waringin No. 10 Rt. 05/07 Ds. Pangkah, Kec. Pangkah, Kab. Tegal Terdakwa telah menikah lagi dengan Sdri. Nurhayati (Saksi-2) janda beranak 2 (dua) orang tanpa sepengetahuan istrinya (Saksi-1) maupun seijin Atasannya/Komandannya.

4. Bahwa benar perkawinan Terdakwa dengan Saksi-2 hanya dilakukan secara agama/siri dan yang menjadi walinya adalah Kyai Rofi’i (Saksi-3) dan selaku Saksi Sdr. Edy Mulyana (Saksi-4) kakak kandung Saksi-2 dan satu lagi dari pihak keluarga Saksi-2 serta mengucapkan ijab kobul dan dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat.

5. Bahwa benar menurut Terdakwa dan para Saksi lainnya yaitu Saksi-3 dan Saksi-4, perkawinan antara Terdakwa dengan Saksi-2 adalah syah dipandang dari hukum agama Islam karena telah dilaksanakan sesuai syariat Islam dan memenuhi rukun nikahnya.

6. Bahwa benar Terdakwa telah mengetahui dan menyadari bahwa dirinya tidak boleh beristri lebih dari satu tanpa memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam ketentuan Nikah Talak dan Rujuk dilingkungan TNI-AD.

7. Bahwa benar status perkawinan Terdakwa dengan Saksi-2 saat ini sudah bercerai karena Terdakwa sudah meninggalkan Saksi-2 dan Saksi-2 tidak keberatan diceraikan oleh Terdakwa apalagi Saksi-2 belum mempunyai anak dengan Terdakwa.

8. Bahwa benar Terdakwa berjanji akan tetap membina rumah

tangganya dengan Saksi-1 dan tidak akan mengulangi

(11)

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

1. Bahwa Majelis sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, selanjutnya Majelis akan membuktikan sendiri dalam putusan ini sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.

2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam Putusannya.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer adalah Dakwaan yang disusun secara tunggal yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

Unsur ke-1 : Barang siapa.

Unsur ke-2 : Mengadakan perkawinan

Unsur ke-3 : Padahal mengetahui bahwa perkawinan atau

perkawinannya yang telah ada menjadi

penghalang yang sah untuk itu.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur ke-1 Barang siapa , Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa yang dimaksud dengan “Barang Siapa” dalam pengertian KUHP adalah orang atau badan hukum. Sedangkan yang dimaksud dengan orang yaitu seperti dimaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang termasuk dalam syarat-syarat dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang (Anggota TNI).

Bahwa unsur Barang Siapa adalah untuk mengetahui siapa

atau siapa saja orangnya yang didakwa atau akan

dipertanggungjawabkan karena perbuatannya yang telah dilakukan sebagaimana dirumuskan dalam surat dakwaan.

Bahwa dari keterangan Terdakwa dan para Saksi yang hadir di persidangan ataupun yang dibacakan serta barang bukti yang diajukan ke persidangan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata Gambong TA. 1987 / 1988, setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada

2. Bahwa benar, selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Yonif 408 Sragen, setelah melalui berbagai penugasan pada tahun 2007 ditugaskan di Brigif-4 / DR sampai saat melakukan perbuatan nyg menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka NRP 618638.

(12)

3. Bahwa benar, dengan status kepangkatan Terdakwa tersebut ketika melakukan perbuatan yang didakwakan ini, dan sampai saat ini masih berstatus sebagai militer aktif maka selain diberlakukan ketentuan hukum pidana militer juga dapat diberlakukan ketentuan-ketentuan hukum pidana umum.

4. Bahwa benar, selama pemeriksaan berlangsung ternyata tidak ada orang lain lagi selain Terdakwa atas nama Untung Margana pangkat Kopda Nrp. 618636 yang diajukan sebagai Terdakwa yang akan dibuktikan perbuatannya.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-1 Barang siapa telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur ke-2 Mengadakan perkawinan

tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa perkawinan menurut UU No. 1 tahun1974 pasal (1) adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Bahwa dalam pasal 2 UU No.1 tahun 1974 menyebutkan perkawinan dianggap sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu.

Bahwa dari keterangan Terdakwa maupun para Saksi dibawah sumpah dipersidangan maupun yang dibacakan dari BAP Pendahuluan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut:

1. Bahwa benar pada tanggal 26 Maret 2008 sekira pukul 20.00 Wib. bertempat di perumahan Gripin Jln. Waringin No. 10 Rt. 05/07 Ds. Pangkah, Kec. Pangkah, Kab. Tegal Terdakwa telah menikah dengan Sdri. Nurhayati (Saksi-2) janda beranak 2 (dua) orang tanpa sepengetahuan istrinya (Saksi-1) maupun seijin Atasannya/Komandannya.

2. Bahwa benar perkawinan Terdakwa dengan Saksi-2 hanya dilakukan secara agama/siri dan yang menjadi walinya adalah Kyai Rofi’i (Saksi-3) dan Saksinya Sdr. Edy Mulyana (Saksi-4) kakak kandung Saksi-2 dan satu lagi dari pihak keluarga Saksi-2 serta mengucapkan ijab dan dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat.

3. Bahwa benar perkawinan antara Terdakwa dengan Saksi-2 adalah syah dipandang dari hukum agama Islam karena telah dilaksanakan sesuai syariat Islam dan memenuhi rukun nikahnya. 4. Bahwa benar Terdakwa telah mengetahui dan menyadari bahwa dirinya tidak boleh beristri lebih dari satu tanpa memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam ketentuan Nikah Talak dan Rujuk dilingkungan TNI-AD.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-2 : Mengadakan perkawinan telah terpenuhi.

(13)

Menimbang : Bahwa mengenai unsur ke-3 Padahal mengetahui bahwa perkawinan atau perkawinan-perkawinannya yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu .tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Kata-kata Padahal diketahui merupakan pengganti kata-kata dengan sengaja berarti jika si Pelaku sebelumnya telah mengetahui adanya penghalang (terikat perkawinan) dari dirinya namun si pelaku tetap saja melakukan (tidak menghindar / memutuskan) perbuatan (melakukan perkawinan) maka berarti si pelaku telah dengan sengaja melakukan perbuatannya. Dengan kata lain berarti si pelaku sebenarnya mengetahui atau menyadari bahwa perkawinan yang telah ada masih mengikat yang karena itu menjadi penghalang baginya untuk kawin lagi namun sipelaku tetap saja melakukan yang baru tersebut.

Dan yang dimaksud dengan Perkawinan yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu dapat ditegaskan bahwa dalam pasal 3 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 (UU Perkawinan) pada asasnya seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri dan seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami, seorang pria yang telah mempunyai istri dapat kawin lagi bila hal itu diperbolehkan menurut ajaran agamanya dan untuk itu telah mendapat ijin dari istrinya yang telah ada.

Bahwa dari keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah dipersidangan maupun yang dibacakan dari BAP Pendahuluan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada tahun 1991 Terdakwa menikah dengan Sdri. Darti Bin Yahmin (Saksi-1) secara agama Katholik di Gereja HTBSP Maria Boyolali karena Saksi mengikuti Terdakwa beragama Katholik, kemudian pada tanggal 2 September 1996 Saksi menikah ulang dengan Terdakwa secara agama Islam di KUA Kecamatan Kemusu Kab Boyolali di KUA Boyolali sesuai Akta Nikah Nomor 224/06/IX/1996 tanggal 2 September 1996 dan telah dikaruniai 4 (empat) orang anak, namun yang ketiga dan keempat kembar sudah meninggal dunia dan ikatan perkawinan tersebut masih berlangsung/belum pernah bercerai.

2. Bahwa benar pada tanggal 26 Maret 2008 sekira pukul 20.00 Wib. bertempat di perumahan Gripin Jln. Waringin No. 10 Rt. 05/07 Ds. Pangkah, Kec. Pangkah, Kab. Tegal Terdakwa telah menikah lagi dengan Sdri. Nurhayati (Saksi-2) janda beranak 2 (dua) orang tanpa sepengetahuan istrinya (Saksi-1) maupun seijin Atasannya/Komandannya.

3. Bahwa benar Terdakwa pada waktu melaksanakan

perkawinan dengan Saksi-2 tersebut mengetahui dan menyadari bahwa Tetrdakwa masih terikat perkawinan dengan Saksi-1dan perkawinan tersebut merupakan penghalang bagi Terdakwa untuk kawin lagi tanpa adanya ijin dari Saksi-1.

4. Bahwa benar Saksi-1 sebagai istri pertama tidak mengetahui Terdakwa melangsungkan pernikahan dengan Saksi-2 dan tidak pernah memberi ijin kepada Terdakwa untuk kawin lagi.

(14)

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-3 : Padahal mengetahui perkawinannya yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana:

Barang siapa mengadakan perkawinan padahal mengetahui bahwa perkawinan yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu.

Menimbang : Bahwa dengan demikian Majelis menilai Terdakwa mampu

bertanggung jawab dan tidak ada alasan pemaaf maupun alasan pembenar serta dapat mempertanggungjawabkan pidananya, oleh karena Terdakwa bersalah maka ia harus dipidana.

Menimbang : `Bahwa sebelum sampai pada saat pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis akan menilai sifat dan hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi, sebagai berikut :

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yang melakukan pernikahan dengan Saksi-2 (Nurhayati) secara siri menunjukkan bahwa Terdakwa adalah pribadi yang tidak peduli dengan aturan hukum dan menyepelekan ketentuan hukum yang ada.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut di atas, seharusnya tidak perlu terjadi apalagi Terdakwa seorang anggota TNI, seharusnya melindungi, mengayomi serta menjunjung tinggi kehormatan wanita.

3. Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa tersebut lebih

mengutamakan kepuasan nafsu biologisnya daripada

menggunakan nalar yang sehat.

4. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut telah mengganggu keharmonisan rumah tangganya dan yang lebih utama lagi merusak nama baik kesatuan Terdakwa Brigif-4/DR dimata masyarakat.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya

memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat kembali kejalan yang benar menjadi warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

Menimbang : Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

(15)

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa berterus terang mengakui perbuatannya dan sangat menyesal.

- Terdakwa belum pernah dihukum dan 2 kali melaksanakan tugas operasi militer di Tim-Tim.

- Terdakwa telah menceraikan istri keduanya. Hal-hal yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa telah mencemarkan citra TNI-AD khususnya kesatuan Brigif-4 dalam pandangan masyarakat.

- Perbuatan Terdakwa dapat merusak disiplin Prajurit lainnya apalagi Terdakwa sebagai petugas Provost seharusnya menjadi contoh yang baik.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal

tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus

dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : 1. Barang-barang :

- 1 (satu) Stel mukenah warna biru bergaris putih.

- 1 (satu) lembar sajadah warna kuning bergambar masjid. Barang bukti tersebut merupakan barang yang diberikan Terdakwa kepada Saksi-2 sebagai mahar perkawinan Terdakwa dengan Saksi-2, sehingga perlu ditentukan statusnya yaitu dikembalikan kepada pemiliknya.

2. Surat-surat :

- 1 (satu) lembar foto copy Testimonium Matrimoni (Surat Nikah) An. Fransiskus Xaferius Untung Margana dengan Darti dari Gereja HTBSP Kab. Boyolali tanggal 25 Agustus 1992.

- 2 (dua) lembar foto copy Kutipan Akte nikah An. Untung Margana dengan Sdri. Darti dari KUA Kec. Kemusu, Kab. Boyolali tanggal 2 September 1996.

Majelis berpendapat bahwa karena barang bukti ini dari semula merupakan kelengkapan administratif berkas perkara Terdakwa sehingga perlu untuk ditentukan statusnya yaitu dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : Pasal 279 ayat (1) ke-1 KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

(16)

M E N G A D I L I : 1. Menyatakan :

Terdakwa UNTUNG MARGANA KOPKA NRP 618636 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

Mengadakan perkawinan padahal mengetahui bahwa perkawinannya yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana penjara selama 6 ( enam ) bulan. 3. Menetapkan barang bukti berupa :

a. Surat-surat :

- 1 (satu) lembar foto copy Testimonium Matrimoni (Surat Nikah) An. Fransiskus Xaferius Untung Margana dengan Darti dari Gereja HTBSP Kab. Boyolali tanggal 25 Agustus 1992.

- 2 (dua) lembar foto copy Kutipan Akte nikah An. Untung Margana dengan Sdri. Darti dari KUA Kec. Kemusu, Kab. Boyolali tanggal 2 September 1996.

Tetap diilekatkan dalam berkas perkara. b. Barang-barang :

- 1 (satu) Stel mukenah warna biru bergaris putih.

- 1 (satu) lembar sajjadah warna kuning bergambar masjid. Dikembalikan pada pemiliknya yaitu Sdri. Nurhayati (Saksi-2)

4. Membabankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).

(17)

Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 16 Juni 2010 dalam musyawarah majelis hakim oleh Letnan Kolonel CHK Hariyadi Eko Purnomo, S.H. NRP 33653 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor CHK (K) Detty Suhardatinah, S.H. NRP 561645 dan Mayor CHK Asmawi, S.H. NRP 548012 sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Letkol Laut (KH/W) Estiningsih, S.H. M.H. NRP 12189/P dan Panitera Kapten Chk M. Arif Sumarsono, S.H. NRP 11020006580974 di hadapan Terdakwa dan umum.

Hakim Ketua

TTD

Hariyadi Eko Purnomo, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 33653

Panitera

TTD

M. Arif Sumarsono, S.H. Kapten Chk NRP 11020006580974

Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera

M. Arif Sumarsono, S.H. Kapten Chk NRP 11020006580974 Hakim Anggota I

TTD

Detty Suhardatinah, S.H. Mayor CHK (K) NRP 561645 Hakim Anggota II

TTD

Asmawi, S.H. Mayor CHK NRP 548012

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Seleksi Pelatihan Fasilitator Program Pamsimas III TA 2016 Provinsi SUMATERA UTARA... NO NAMA POSISI

Variabel capital intensity hipotesisnya diterima sehingga menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai aset tetap yang tinggi berarti semakin tinggi pula pajak yang harus

Hasil penelitian tentang hubungan pemakaian APD (Masker) dengan gangguan fungsi pernafasan pada pekerja gergaji sengon di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember

Menurut Sutabri (Fitri Ayu1, 2015) “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Terdapat perbedaan yang bermakna terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pelatihan manajemen bundle care HAIs pada kelompok intervensi dan kelompok

Perlu adanya penerapan vermikompos limbah sludge industri kecap dan seresah daun lamtoro pada tanaman untuk mengetahui kemampuan vermikompos dalam menyuburkan

Ada hubungan yang sangat kuat antara perilaku petani dalam hal umur, pengalaman dalam bertani dan aktivitas keikut sertaan dalam penyuluhan dengan kepadatan cacing

Dengan mengetahui jumlah akurat pemesanan bahan baku yang dibutuhkan pada tiap periode dan pencatatan pemakaian bahan baku dapat menunjang perkembangan usaha bagi