• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PARU DAN SALURAN PERNAFASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PARU DAN SALURAN PERNAFASAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK

DIAGNOSIS PENYAKIT PARU DAN SALURAN PERNAFASAN

Wahyu Kusuma R1, Iin Nurfaraditha2

1,2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi , Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya No. 100 Depok

1 wahyukr@staff.gunadarma.ac.id, 2 iinnurfaraditha@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini mengimplementasikan sistem pakar untuk mendiagnosa 36 jenis penyakit paru dan saluran pernafasan berdasarkan 78 jenis gejala yang mengiringinya. Penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat terutama bagi para penderita mengenai penyakit paru dan saluran pernafasan sehingga dapat membantu mereka dalam mendiagnosis sendiri penyakit yang dialaminya berdasarkan gejala yang dirasakannya.

Dalam pembuatan sistem pakar ini penulis mengikuti tahapan pengembangan sistem pakar berupa identifikasi, konseptualisasi, formalisasi, implementasi dan pengujian, dengan menggunakan metode inferensi

forwad chaining, sedangkan metode decession tree digunakan untuk menggambarkan hubungan antara penyakit

dan gejala klinisnya. UML (Unified Modeling Language) digunakan untuk perancangan pemodelan sistem.

Penggambaran alur sistem menggunakan struktur navigasi composite.

Pembangunan sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan pengelolaan databasenya menggunakan MySQL. Hasil aplikasi telah diunggah ke website dengan alamat http://spparu2.freevar.com/sp_paru2/index.php

Kata kunci : sistem pakar, penyakit paru, saluran pernafasan, berbasis web

1. Pendahuluan

Seiring perkembangan teknologi, dikembangkan pula suatu teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi

Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan.

Sistem Pakar adalah salah satu bagian dari Kecerdasan Buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman pakar yang dapat disimpan dan diaplikasikan ke dalam komputer, kemudian diterapkan oleh masyarakat saat dibutuhkan. Dengan pengimplementasian sistem pakar ke dalam komputer, dapat menghasilkan beberapa manfaat seperti keakurasian, kecepatan, dapat diakses kapan pun

Salah satu pemanfaatan sistem pakar adalah bidang kedokteran, mengingat pandangan masyarakat terhadap penyakit dan pola kesehatan belakangan ini semakin peka sehingga menimbulkan rasa ingin tahu tentang jenis penyakit yang dideritanya. Penyakit paru dan saluran pernafasan merupakan penyakit yang tingkat kejadiannya cukup luas, baik dari sisi jenis maupun penyebabnya, dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, dan suku bangsa. Penyakit ini muncul pada saat-saat tertentu sesuai dengan musim atau bersifat endemis.

Sejumlah penyakit paru dan saluran pernafasan menunjukkan peningkatan di seluruh dunia seperti asma, flu, batuk, TBC dan lain-lain.

Tujuan penelitian ini adalah membangun sebuah sistem pakar berbasis web yang dapat membantu seseorang mendiagnosis sendiri penyakit paru dan saluran pernafasan yang dideritanya berdasarkan gejala yang dialaminya. Serta diharapkan dapat memberikan informasi bagi penderita penyakit paru dan saluran pernafasan mengenai penyakit yang dideritanya.

Metode yang digunakan mengikuti lima tahapan dalam mengembangkan sistem pakar, meliputi identifikasi, konseptualisasi, formalisasi, implementasi dan pengujian. Pada tahap identifikasi, digunakan untuk menentukan batasan yang akan dikaji pada sistem ini. Tahap konseptualisasi, digunakan untuk mempelajari keterhubungan gejala dan penyakit yang pada akhirnya menghasilkan

pohon keputusan (decision tree). Tahap formalisasi

digunakan untuk mengformulasikan seluruh konsep yang meliputi merancang basis pengetahuan, memilih metode inferensi, merancang database, merancang pemodelan sistem, merancang stuktur

navigasi dan storyboard. Tahap implementasi dan

(2)

pakar yang telah dibuat dengan menggunakan data user sehingga diketahui kinerja dari sistem.

2. Struktur Sistem Pakar [3]

Komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al (1987) meliputi:

1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.

2. Mesin Inferensi (Inference Engine)

Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Metode inferensi adalah program komputer yang memberikan metedologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis

pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk

memformulasikan kesimpulan (Turban, 1995). Kebanyakan sistem pakar berbasis aturan menggunakan strategi inferensi yang dinamakan modus ponen. Berdasarkan strategi ini, jika terdapat aturan “IF A THEN B”, dan jika diketahui bahwa A benar, maka dapat disimpulkan bahwa B juga benar. Strategi inferensi modus ponen dinyatakan dalam bentuk:

[A And (A→B)] →B (1)

dengan A dan A→B adalah proposisi-proposisi

dalam basis pengetahuan.

Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu

pelacakan ke belakang (Backward chaining) dan

pelacakan ke depan (forward chaining).

Pelacakan ke belakang (Backward Chaining)

Pelacakan ke belakang adalah pendekatan

yang dimotori oleh tujuan (goaldriven). Dalam

pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan [6].

Gambar 1. Pelacakan ke belakang

Pelacakan ke depan (forward chaining)

Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang

dimotori data (data-driven). Dalam pendekatan ini

pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.

Gambar 2 Pelacakan ke depan

Kedua metode inferensi tersebut, dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran,

yaitu depth-first search, breadth-first search, dan

best-first search. Depth-first search merupakan

penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam berurutan.

Breadth-first search bergerak dari simpul akar,

simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum

pindah ke tingkat selanjutnya. Best-first search

bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.

Dalam memilih apakah akan menggunakan pelacakan ke depan atau ke belakang, semuanya tergantung pada masalah yang akan dibuat sistem pakarnya, dan sebelum dibuktikan mana yang lebih baik diantara kedua metode inferensi ini.

Untuk sebuah sistem pakar yang besar, dengan jumlah “rule” yang relatif banyak, metode pelacakan ke depan akan dirasakan sangat lambat dalam mengambil kesimpulan sehingga untuk sistem-sistem yang besar biasanya digunakan metode pelacakan ke belakang.

3. Rancangan Umum Sistem Pakar

Perancangan sistem dimulai dengan

mengidentifikasi permasalahan hingga pengujian. Perancangan sistem pakar terdiri dari lima tahapan, yaitu identifikasi, konseptualisasi, formalisasi, implementasi dan pengujian [3].

Dikarenakan tiap-tiap tahap saling berhubungan dan saling menunjang, maka setiap tahapan diatas harus dikerjakan secara berurutan satu sama lain. Sistem sederhana yang akan dirancang ini merupakan bagian kecil dari sistem analisis secara keseluruhan. Sedangkan permasalahan spesifik yang akan diangkat adalah mengenai penyakit paru dan saluran pernafasan meliputi gejala penyakit, defenisi, penyebab, dan pengobatan.

3.1 Tahapan Identifikasi

Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang akan dibuat dan menentukan batasannya. Pada perancangan sistem pakar ini masalah yang akan dikaji hanya terbatas

(3)

pada penyakit paru dan saluran pernafasan berdasarkan gejala klinis yang di rasakan oleh user.

3.2 Tahapan Konseptualisasi

Pada tahapan ini hal yang dilakukan adalah menganalisis keterhubungan antara jenis penyakit dan gejalanya. Untuk menggambarkan

keterhubungannya digunakan teknik decision tree

(pohon keputusan).

3.2.1 Pohon Keputusan

Sebelum menggambarkan pohon keputusan,

terlebih dahulu dilakukan pengkodean terhadap data penyakit dan gejalanya.

Tabel 1. Daftar Kode Dan Nama Penyakit

No Penyakit Kode Nama Penyakit P01 A Penyakit Abses Paru P02 B Penyakit Asma P03 C Penyakit Atelektasis P04 D Penyakit Batuk Produktif P05 E Penyakit Batuk Tidak Produktif P06 F Penyakit Batuk Akut P07 G Penyakit Batuk Kronis P08 H Penyakit Bronkiektasis P09 I Penyakit Bronkiolitis P10 J Penyakit Bronkitis P11 K Penyakit Pilek / Flu P12 L Penyakit Pnumonia P13 M Penyakit Pnumonia Atipik P14 N Penyakit Pnumonia Virus P15 O Penyakit Pnumonia Jamur

P16 P Penyakit Pnumonitis Hipersensitif Akut P17 Q Penyakit Pnumonitis Hipersensitif

Kronis

P18 R Penyakit TBC

P19 S Penyakit Asbetosis P20 T Penyakit Psittakosis P21 U Penyakit Emboli Paru P22 V Penyakit Kolaps Paru P23 W Penyakit Sinusitis

P24 X Penyakit Aspergilosis

Bronkupolmoner Alergika (ABPA) P25 Y Penyakit Berilliosis P26 Z Penyakit Histiositosis X P27 AA Penyakit Legionnaire P28 AB Penyakit Pneumonia Bakteri Gram Negatif P29 AC Penyakit Pneumonia Eosinofilik P30 AD Penyakit Pneumonia Karena

Hemophila Influenzae

P31 AE Penyakit Pneumonia Pneumokokus P32 AF Penyakit Pneumonia Stafilokokus P33 AG Penyakit Sindroma Good Pasture P34 AH Penyakit Efusi Pleura

P35 AI Penyakit Polip Hidung

P36 AJ Penyakit Obstructive Sleep Apna (OSA)

Tabel 2. Daftar Kode Dan Gejala Penyakit

No Kode Gejala Gejala 01 G001 Demam 02 G002 Batuk 03 G003 Sesak Nafas

04 G004 Lelah

05 G005 Nafsu Makan Hilang / Berkurang 06 G006 Berat Badan Menurun

07 G007 Berkeringat 08 G008 Batuk Berdahak 09 G009 Dahak Berbau Busuk

10 G010 Nafas Berbunyi (Bengek) 11 G011 Rasa Sesak Di Dada

12 G012 Batuk Pendek-Pendekl 13 G013 Dada Terasa Penuh Dan Berbunyi 14 G014 Kesulitan Bernafas 15 G015 Batuk Tidak Berdahak / Batuk Kering 16 G016 Tenggorokan Gatal 17 G017 Suara Serak / Hilang 18 G018 Pilek / Flu

19 G019 Batuk Berlangsung Kurang Dari 3 Minggu

20 G020 Batuk Berlangsung Lebih Dari 3 Minggu

21 G021 Batuk Menahun dengan Banyak Dahak, berbau busuk

22 G022 Batuk Berat Jika Tidur Dalam Posisi Miring

23 G023 Clubbing Fingers 24 G024 Warna Kulit Kebiruan 25 G025 Bau Mulut 26 G026 Nafas Cepat

27 G027 Hidung Kembang Kempis 28 G028 Dahak Bewarna merah / Mengandung

Darah

29 G029 Pembengkakan Pergelangan, Tungkai Kaki

30 G030 Sakit Kepala 31 G031 Gangguan Penglihatan

32 G032 Rasa Tidak Enak Pada Hidung Dan Tenggorokan

33 G033 Bersin Bersin 34 G034 Hidung Meler 35 G035 Dahak Kehijauan, Berlendir 36 G036 Nyeri Dada 37 G037 Menggigil 38 G038 Mual, Muntah 39 G039 Tidak Enak Badan 40 G040 Sendi / Otot Kaku 41 G041 Kulit Lembab 42 G042 Batuk Darah 43 G043 Cemas, Stress, Tegang 44 G044 Ruam 45 G045 Diare 46 G046 Nyeri Sendi

47 G047 Rasa Tidak Enak Dan Terbakar Di Dada 48 G048 Haus Udara

49 G049 Batuk Lebih Dari 4 minggu 50 G050 Lemas

51 G051 Berkeringat Pada Malam Hari

52 G052 Berkurangnya Kemampuan untuk melakukan gerak badan

53 G053 Hidung Tampak Kemerahan 54 G054 Tekanan Darah Rendah

55 G055 Denyut Nadi Lemah

56 G056 Rasa Sakit Atau Adanya Tekanan Di Daerah Pipi, Hidung dan Antara Mata 57 G057 Hidung Mampet

58 G058 Berkurangnya Indra Penciuman 59 G059 Nafas Berbau 60 G060 Sakit Gigi

61 G061 Asma Yang Semakin Memburuk 62 G062 Gangguan Pernafasan 63 G063 Sering Haus 64 G064 Nyeri Tulang

(4)

65 G065 Tidak Bertenaga 66 G066 Dahak seperti agar-agar 67 G06i7 Gemetar

68 G068 Warna Dahak Seperti Karat 69 G069 Animea

70 G070 Dada terasa sempit 71 G071 Denyut Jantung Cepat 72 G072 Penyumbatan Hidung 73 G073 polip yang tumbuh di daerah sinus pada

rongga hidung

74 G074 Perasan tidak segar karena kurang tidur 75 G075 Sakti atau nyeri tenggorokan ketika

bangun Tidur

76 G076 Mengantuk berlebihan ketika siang hari 77 G077 Mendengkur dengan suara keras 78 G078 Rasa sesak dan tercekik yang membuat

penderita bangun

Berdasarkan hasil pengkodean data penyakit dan gejala, maka dibuat pohon keputusan, yang direpresentasikan dengan 2 jenis node yaitu, node keputusan yang diwakili dengan kotak menunjukkan jenis penyakit dan node kesempatan yang diwakili oleh lingkaran menunjukkan gejala penyakit.

Gambar 3. Diagram Keputusan Sistem Pakar Penyakit Paru Dan Saluran Pernafasan

4. Perancangan Database

Program sistem pakar penyakit paru dan saluran pernafasan ini menggunakan bahasa pemrograman

PHP sebagai program utama dan juga menggunakan

MySQL sebagai file databasenya. Perancangan

database pada sistem pakar ini terbagi menjadi dua jenis tabel yaitu tabel utama dan tabel pembantu.

4.1 Tabel Utama

Untuk merancang sistem pakar ini diperlukan enam tabel utama yang saling terkait. Tabel utama tersebut antara lain tabel admin, tabel user, tabel penyakit, tabel hasil, tabel gejala dan tabel relasi. Berikut ini adalah desain tabel secara lengkap

1 . Tabel Admin

Tabel admin digunakan untuk menyimpan

username dan password administrator pada saat

login yang nantinya digunakan untuk mengakses

halaman admin.

2. Tabel Pasien

Tabel pasien digunakan untuk menyimpan data user. Data tersebut meliputi, Nama, Alamat, Jenis_Kelamin, Pekerjaan, Username, dan Password. Struktur tabelnya adalah sebagai berikut :

3. Tabel Penyakit

Tabel penyakit digunakan untuk menyimpan semua daftar penyakit meliputi nama penyakit, definisi, penyebab, dan pengobatan.

Tabel 3. Struktur File “Tabel Penyakit”

4. Tabel Gejala

Tabel gejala digunakan untuk menyimpan daftar gejala yang mungkin terjadi pada user.

5. Tabel Hasil

Tabel hasil digunakan untuk menyimpan data hasil penelusuran. Struktur tabelnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Stuktur File “Tabel Hasil”

6. Tabel Relasi

Tabel relasi digunakan untuk memasukkan daftar gejala yang terjadi dari setiap penyakit.

Tabel 5. Stuktur File “Tabel Relasi”

Kolom Atribut Ukuran Keterangan

kd_gejala varchar 5 not null

kd_penyakit varchar 5 not null

4.2 Tabel Bantu

Tabel ini berfungsi untuk merekam data (Penyakit dan Relasi), secara sementara selama masih dianalisis. Tabel bantu tersebut antara lain :

1. Tabel Sementara

Tabel ini merupakan tabel sementara untuk memuat data relasi. Tujuannya adalah untuk menyimpan daftar relasi yang kode penyakitnya mungkin terjadi. Stuktur tabelnya adalah:

Tabel 6. Stuktur File “Tabel Sementara”

Kolom Atribut Ukuran Keterangan

kd_gejala varchar 5 not null

(5)

2. Tabel tpenyakit

Tabel tpenyakit merupakan tabel sementara untuk memuat data Penyakit. Tujuannya adalah menyimpan daftar kemungkinan penyakit yang dialami saat user menjawab setiap gejala yang ditanyakan. Tabel bantu tersebut antara lain .

Tabel 7. Stuktur File “Tabel tpenyakit”

5. Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara umum dilakukan

dengan menggunakan UML(Unified Modeling

Language). Dalam perangcangan sistem pakar ini

penulis menggunakan empat jenis diagram yaitu, use

case diagram, activity diagram, class diagram dan

sequence diagram

Use Case Diagram User

Gambar 4. Use case Diagram User

Pada sistem ini hal yang pertama kali dilakukan oleh user adalah melakukan pendaftaran terlebih dahulu, setelah itu user melakukan proses login. Apabila proses login telah berhasil user dapat melakukan konsultasi dan kemudian user akan memperoleh hasil diagnosis.

Use Case Diagram Admin

Pada sistem ini admin dapat melakukan berbagai hal diantaranya menambah data penyakit, mengedit data penyakit, menghapus data penyakit, menambah data gejala, mengedit data gejala, menghapus data gejala, menambah data relasi, mengedit data relasi, menghapus data relasi. Selain itu admin dapat melihat data setiap user yang telah menggunakan sistem pakar ini

Gambar 5. Use Case Diagram Admin

Activity Diagram Hasil Konsultasi Pasien

Gambar 6. Activity Diagram Hasil Konsultasi Pasien

Class Diagram

Class diagram menggambarkan objek-objek yang ada dalam sistem pakar penyakit paru dan saluran pernafasan ini. Diagram kelas ini menggambarkan keterkaitan antar kelas. Rancangan relasional hubungan antara beberapa tabel yang saling memiliki keterkaitan data dan tidak dapat dipisahkan. Database dalam sistem ini diberi nama paru2. Dengan menggunakan struktur kelas yang tampak pada gambar di bawah, maka setiap atribut data dapat dipisahkan menurut kelas. Sehingga redudansi atau kesalahan rekaman data tidak terjadi. System User Daftar Login Konsultasi Hasil Diagnosis System Admin Tambah Penyakit Edit Penyakit Hapus Penyakit Tambah Gejala Edit Gejala Hapus Gejala Tambah Relasi Edit Relasi Hapus Relasi

Lihat Hasil Konsultasi

Hapus Hasil Konsultasi

Admin Sistem

Halaman Admin

Menu Hasil Konsultasi

Halaman Hasil Konsultasi User

Detail Konsultasi Menentukan Kegiatan Yang Dilakukan

Pilih Data Yang Dihapus Proses Penghapusan Data Hapus

Pilih Data Hasil Konsultasi Lihat Hasil Konsultasi

(6)

Gambar 7. Diagram Class

Pada sistem pakar ini terdapat tujuh tabel yang saling terkait satu sama lain. Ketujuh kelas tersebut adalah tabel pasien, relasi, gejala, penyakit, hasil, sementara, dan tpenyakit.

6. Perancangan Stuktur Navigasi

Stuktur navigasi user ini merupakan stuktur navigasi campuran yang merupakan gabungan antara stuktur navigasi linier dan non liner. Stuktur navigasi linier dapat dilihat pada bagian halaman konsultasi mulai dari proses login sampai dengan proses logout, yang merupakan suatu rangkaian dimana apabila user telah melakukan proses login maka sistem akan melampilkan tampilan secara berurut sesuai dengan urutannya dan user tidak dapat menuju halaman lain sebelum ia melakukan proses logout terlebih dahulu.

Gambar 8. Strukur navigasi user

Sedangkan stuktur navigasi non liner dapat dilihat dari hubungan antara halaman home, konsultasi, daftar penyakit, informasi kesehatan, dan bantuan. Dimana pada halaman ini merupakan perjejakan bercabang yang berkedudukan sama.

Tampilan Hasil Halaman Utama

Halaman ini merupakan gerbang utama pada saat menjalankan aplikasi. Saat aplikasi ini dijalankan pertama kali, maka akan tampil halaman

home, baik untuk pasien umum maupun admin.

Gambar 9. Tampilan hasil Halaman Utama Web.

7. Kesimpulan

Penelitian ini telah berhasil mengimplementasikan sistem pakar berbasis web untuk mendiagnosis penyakit paru dan saluran pernafasan berdasarkan gejala yang dialami oleh user. Hasil aplikasi telah berhasil diunggah di

website dengan alamat

http://spparu2.freevar.com/sp_paru2/index.php. Sistem pakar ini berisi 78 gejala penyakit, direpresentasikan sebagai node kesempatan, yang diwakili dengan lingkaran, serta terdiri dari 36 jenis penyakit, direpresentasikan sebagai node keputusan yang diwakili dengan kotak.

Daftar Pustaka:

[1] Iskandar Junaidi, 2010, Penyakit Paru & Saluran

Nafas, Jakarta, PT Bhuana Ilmu Populer

[2] Kusrini, 2008, Aplikasi Sistem Pakar,

Yogjakarta, ANDI

[3] Kusumadewi Sri, 2003, Artificial Intelligence

(Teknik dan Aplikasinya), Yogyakarta, Graha

Ilmu

[4] Madcoms, 2005, Aplikasi program PHP &

MySQL Untuk Membuat Website Interaktif,

Yogjakarta, ANDI

[5] Suhendar. A dan Hariman Gunadi, 2002, Visual

Modeling Menggunakan UML dan Rational

Rose, Bandung, Informatika

[6] Sutisna Dadan , 2007, 7 Langkah Mudah

menjadi Web Master, Jakarta, Media Kita

Pasien <<pk>>-Username: Varchar -Password: Varchar -Nama: Varchar -Alamat: varchar -Jenis kelamin: enum('P 'W') -Pekerjaan: Varchar Hasil <<pk>>-kd_hasil: varchar -username: varchar -kd_penyakit: varchar -tanggal: datetime tpenyakit <<PK>>-No: int -kd_penyakit: varchar 1 1..* Sementara -kd_gajala: varchar -kd_penyakit: varchar Penyakit <<pk>>-Kd_penyakit: Varchar -penyakit: varchar -Defenisi: text -Penyebab: Text -Pengobatan : Text Relasi -kd_penyakit: varchar -kd_gejala: varchar 1 * * 1 1 0..1 1 1 gejala <<PK>>-kd_gejala: Varchar -gejala: Varchar 1 1 Home Konsultasi Login Daftar Informasi Kesehatan Daftar Penyakit Detail Penyakit Bantuan Jawab Pertanyaan Hasil Diagnosis Logout

(7)

Gambar

Gambar 2 Pelacakan ke depan
Tabel 1.   Daftar Kode Dan Nama Penyakit
Tabel tpenyakit merupakan tabel sementara  untuk memuat data Penyakit. Tujuannya adalah  menyimpan daftar kemungkinan penyakit yang  dialami saat user menjawab setiap gejala yang  ditanyakan
Gambar 7. Diagram Class

Referensi

Dokumen terkait

Dengan fitur yang berbasis web yang dimiliki, sistem pakar dengan shell e2gLite untuk diagnosis penyakit hati yang telah dibangun dapat digunakan sebagai alat bantu untuk

Tujuan dari tugas akhir ini adalah membangun sebuah sistem berbasis pengetahuan kedokteran dalam mendiagnosa penyakit paru pada anak yang ditampilkan dalam bentuk

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG BERBASIS WEB DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER ABSTRAK Penyakit jantung merupakan penyakit yang serius untuk ditangani

Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit herpes berbasis web merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membantu mendiagnosa dan memberikan informasi tentang

Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit Paru-paru pada anak menggunakan metode forward chaining (runut maju) ini dibuat sebagai alat bantu untuk dapat mengetahui penyakit

Maka dari itu penulis berinisiatif untuk membuat tugas akhir tentang “Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosis Penyakit Jeruk Menggunakan Metode Fuzzy.” Metode yang digunakan

Membangun sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit kulit balita dengan metode forward chaining.. Membangun sebuah sistem untuk mempermudah orangtua dalam mengelola informasi

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem pakar berbasis web yang dapat membantu mendiagnosa jenis penyakit pada lambung manusia yang disebabkan