I. Pendahuluan: Relevansi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit TSO berbasis Web dengan Tujuan Pendidikan
Bagian pendahuluan tesis ini membahas pentingnya sistem pakar dalam konteks kesehatan, khususnya diagnosis penyakit tulang, sendi, dan otot (TSO). Ditekankan permasalahan aksesibilitas layanan kesehatan, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan finansial. Pengembangan sistem pakar berbasis web sebagai solusi inovatif yang dapat mengatasi hambatan tersebut menjadi poin utama. Dari perspektif pendidikan, tesis ini relevan karena memperkenalkan aplikasi teknologi informasi dalam bidang kesehatan, memberikan pemahaman tentang metode diagnosis medis, dan mendorong kemampuan problem-solving mahasiswa. Secara pedagogis, studi kasus ini dapat digunakan sebagai contoh penerapan ilmu komputer dan kecerdasan buatan dalam memecahkan masalah nyata di dunia kesehatan.
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
Latar belakang menjabarkan prevalensi penyakit TSO di Indonesia, khususnya osteoporosis, dan tantangan dalam akses diagnosis dini. Rumusan masalah menggarisbawahi pengembangan sistem pakar berbasis web dengan metode forward chaining dan evaluasi kelayakan sistem. Relevansi pendidikannya terletak pada pemahaman isu kesehatan masyarakat, formulasi masalah penelitian, dan pemilihan metodologi yang tepat. Mahasiswa diajak untuk berpikir kritis tentang permasalahan kesehatan dan mengidentifikasi solusi teknologi yang relevan. Pemilihan metode forward chaining juga memberikan pemahaman tentang teknik inferensi dalam sistem pakar.
1.2 Batasan Masalah dan Tujuan Penelitian
Batasan masalah menspesifikasikan penyakit TSO yang dikaji dan fitur-fitur sistem pakar. Tujuan penelitian difokuskan pada pengembangan sistem dan evaluasi kelayakannya. Secara akademis, batasan masalah mendemonstrasikan kemampuan mahasiswa dalam merumuskan ruang lingkup penelitian yang terukur dan terarah. Tujuan penelitian menekankan aplikasi praktis dari pengetahuan teoritis yang telah dipelajari, melatih mahasiswa untuk menetapkan tujuan yang jelas dan terukur, serta mengkomunikasikannya secara efektif.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian mencakup kemudahan diagnosis mandiri bagi pasien, peningkatan pengetahuan tentang penyakit TSO, dan dokumentasi pengetahuan pakar. Manfaat ini menunjukkan dampak positif penelitian terhadap masyarakat dan dunia pendidikan. Mahasiswa diajarkan untuk menilai dampak sosial dan akademis dari penelitian mereka, serta mengkomunikasikan kontribusi penelitian secara efektif. Penelitian ini juga berpotensi menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, menunjukkan bagaimana sebuah studi kasus dapat berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan.
II. Kajian Teori: Dasar Teoritis dan Prinsip-prinsip Sistem Pakar
Bab ini menjabarkan teori-teori yang mendasari pengembangan sistem pakar diagnosis penyakit TSO. Materi mencakup deskripsi berbagai penyakit TSO, konsep kecerdasan buatan (AI), prinsip kerja sistem pakar, metode inferensi (forward chaining), certainty factor, dan teknologi pendukung seperti HTML, PHP, dan MySQL. Dari sisi pendidikan, bab ini memberikan pemahaman komprehensif tentang konsep-konsep kunci dalam AI dan sistem pakar. Mahasiswa diajarkan untuk mengkaji literatur ilmiah, menganalisis dan mensintesis informasi dari berbagai sumber, dan menghubungkan teori dengan aplikasi praktis.
2.1 Penyakit Tulang, Sendi, dan Otot (TSO)
Bagian ini memberikan penjelasan detail tentang berbagai penyakit TSO yang menjadi fokus sistem pakar, meliputi gejala, penyebab, dan faktor risiko. Secara pedagogis, ini meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang ilmu kedokteran dan kaitannya dengan pengembangan sistem pakar. Mahasiswa belajar bagaimana mengolah informasi medis untuk membangun basis pengetahuan yang akurat dan komprehensif dalam sistem pakar. Kemampuan menyaring informasi dan mengidentifikasi informasi relevan juga dilatih.
2.2 Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar
Bagian ini menjelaskan konsep AI dan sistem pakar secara umum, termasuk komponen-komponen utama, metode inferensi, dan representasi pengetahuan. Materi ini memperkenalkan mahasiswa pada konsep-konsep fundamental dalam AI dan sistem pakar, serta berbagai teknik yang digunakan dalam pengembangannya. Mahasiswa dilatih untuk memahami prinsip kerja AI dan bagaimana pengetahuan pakar diimplementasikan dalam sistem komputer. Kemampuan analisis dan sintesis konsep-konsep AI juga menjadi fokus pembelajaran.
2.3 Metode Forward Chaining dan Certainty Factor
Penjelasan detail tentang metode forward chaining sebagai teknik inferensi yang digunakan dan konsep certainty factor untuk menangani ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Bagian ini mendalami teknik-teknik spesifik dalam pengembangan sistem pakar, membantu mahasiswa memahami algoritma dan logika di balik proses pengambilan keputusan. Mahasiswa dilatih untuk menganalisis dan mengevaluasi berbagai metode dan algoritma, serta memilih metode yang paling tepat untuk konteks masalah tertentu.
2.4 Teknologi Pendukung (HTML, PHP, MySQL)
Uraian tentang teknologi web yang digunakan dalam pengembangan sistem pakar, mencakup HTML untuk antarmuka pengguna, PHP untuk pemrosesan server-side, dan MySQL untuk pengelolaan basis data. Mahasiswa belajar tentang teknologi pengembangan web dan bagaimana mengaplikasikannya dalam proyek nyata. Pemahaman tentang integrasi berbagai teknologi ini penting untuk membangun sistem yang handal dan efisien. Keterampilan praktis dalam pengembangan web juga diasah.
2.5 Metodologi Pengembangan Sistem (Waterfall)
Penjelasan tentang model waterfall sebagai metodologi pengembangan sistem, mencakup tahapan-tahapannya dan bagaimana diterapkan dalam proyek ini. Materi ini mengasah pemahaman mahasiswa tentang manajemen proyek perangkat lunak, terutama dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pengembangan sistem. Mahasiswa dilatih untuk memahami siklus hidup pengembangan sistem dan mengelola proyek secara efektif dan efisien.
2.6 Kriteria Evaluasi Kualitas Sistem (Faktor McCall)
Penjelasan tentang kriteria evaluasi kualitas sistem berdasarkan faktor McCall, mencakup aspek operasional, revisi, dan transisi. Ini penting untuk mengevaluasi kelayakan dan kualitas sistem yang telah dikembangkan. Mahasiswa dilatih untuk mengevaluasi sistem berdasarkan berbagai aspek kualitas, menganalisis kekuatan dan kelemahan sistem, serta memberikan rekomendasi untuk peningkatan.
III. Implementasi dan Pengujian Sistem
Bab ini menjelaskan proses implementasi sistem pakar, termasuk desain basis pengetahuan, implementasi mesin inferensi, dan pengujian sistem. Bagian ini menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menerjemahkan konsep teoritis ke dalam aplikasi praktis. Proses pengujian menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam mengevaluasi kualitas sistem dan mengidentifikasi kekurangan. Penggunaan faktor McCall sebagai metrik evaluasi kualitas menekankan aspek ketelitian dan komprehensivitas dalam pengujian.
IV. Kesimpulan dan Saran: Implikasi Pedagogis dan Rekomendasi
Bab ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran untuk pengembangan selanjutnya. Kesimpulan mencakup evaluasi sistem pakar berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Saran dapat meliputi pengembangan fitur-fitur baru, peningkatan akurasi sistem, dan perluasan basis pengetahuan. Secara pedagogis, kesimpulan dan saran ini menunjukkan kemampuan mahasiswa untuk menarik kesimpulan berdasarkan data empiris, melakukan refleksi terhadap proses penelitian, dan memberikan rekomendasi yang konstruktif. Ini menunjukkan kemampuan sintesis dan evaluasi kritis.