• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ewis Satryawan, NIM Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ewis Satryawan, NIM Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANTARA

PENERIMA BEASISWA DENGAN TIDAK PENERIMA BEASISWA

DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA ANGKATAN 2011

Ewis Satryawan, NIM 0914011139

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: { wiztztation@gmail.com}@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1) perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, (2) perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa Program Studi S1 Manajemen, (3) perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa Program Studi S1 Akuntansi, (4) perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa Program Studi D3 Akuntansi, (5) perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa Program Studi D3 Perhotelan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Independent-Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan, (1) rata-rata prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa Prodi S1 Pendidikan ekonomi sebesar 3,17 dan tidak penerima beasiswa sebesar 2,61, (2) rata-rata prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa Prodi S1 Manajemen sebesar 3,04 dan tidak penerima beasiswa sebesar 2,68, (3) rata-rata prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa Prodi S1 Akuntansi sebesar 3,37 dan tidak penerima beasiswa sebesar 2,89, (4) rata-rata prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa Prodi D3 Akuntansi sebesar 3,50 dan tidak penerima beasiswa sebesar 2,78, (5) rata-rata prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa Prodi D3 Perhotelan sebesar 3,60 dan tidak penerima beasiswa sebesar 3,08.

Kata Kunci: Prestasi belajar, mahasiswa penerima beasiswa, mahasiswa tidak penerima beasiswa

Abstract

Research aims to understand, ( 1 ) the difference between learning achievements students scholarship recipients by not scholarship recipients course of study an undergraduate degree education economic, ( 2 ) differences learning achievements students between scholarship recipients by not scholarship recipients course of study an undergraduate degree management, ( 3 ) the difference between learning achievements students scholarship recipients by not scholarship recipients course of study an undergraduate degree accounting, ( 4 ) the difference between learning achievements students scholarship recipients by not scholarship recipients course of study d3 accounting, ( 5 ) the difference between learning achievements students scholarship recipients by not scholarship recipients course of study d3 hospitality .This research included in the descriptive research. The data collected by the method of documentation that can be analyzed using Independent analysis techniques-Sample T-Test.The research results show, ( 1 )of the average student learning achievements scholarship recipients course of study with undergraduate degrees education recorded at 3.17 and not as much as scholarship recipients 2,61, ( 2 ) the average student learning achievements scholarship recipients course of study with undergraduate degrees of 3,04 management and not as much as scholarship recipients 2.68, ( 3 ) the average student learning achievements scholarship recipients course of study with undergraduate degrees accounting of 3,37 and not as much as scholarship recipients 2,89, ( 4 ) the average student learning achievements scholarship recipients course of study at as much as 3,50 accounting and not as much as scholarship recipients 2,78, ( 5 ) the average student learning achievements scholarship recipients course of study at as much as 3,60 hospitality and not scholarship recipients by 3.08 .

(2)

PENDAHULUAN

Mahasiswa merupakan peserta didik yang menjalani pendidikan tinggi di perguruan tinggi. Perguruan tinggi menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Perguruan tinggi juga merupakan lembaga pendidikan tinggi yang memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa. Perguruan tinggi berfungsi menyelengarakan pendidikan dalam upaya menghasilkan manusia terdidik sesuai dengan tujuan pendidikan. Hal itu menjadi sebuah tantangan bagi lembaga pendidikan untuk melakukan perubahan-perubahan seiring dengan tuntutan terhadap dunia pendidikan yang semakin berkembang dengan selalu memberikan pelayanan yang terbaik.

Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, bagian kelima, pasal 27 ayat (1), menyebutkan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memberi beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau walinya kurang mampu membiayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menyebutkan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberi beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi.

Peningkatan pemerataan akses ke perguruan tinggi yang terdiri atas lulusan sekolah menengah atas dan yang sederajat, sampai saat ini masih merupakan masalah di negara kita. Banyak lulusan sekolah menengah atas yang berprestasi tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi, karena berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan demikian masih cukup banyak lulusan sekolah menengah atas dan yang sederajat, tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi termasuk mereka yang berpotensi akademik baik dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.

Setiap warga negara Republik Indonesia berhak mendapatkan pengajaran. Hak setiap warga negara tersebut telah dicantumkan dalam Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan pasal tersebut, maka pemerintah pusat dan

pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi, dan masyarakat berkewajiban memberikan

dukungan sumber daya dalam

penyelenggaraan pendidikan.

Setiap perguruan tinggi

memprogramkan beasiswa atau bantuan dana pendidikan bagi mahasiswa yang berprestasi dan memiliki latar belakang ekonomi orang tua kurang mampu. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya”. Pasal 12 (1.d), menyebutkan bahwa “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya”.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan, Bab VI, Pasal 46 ayat (2), menyebutkan bahwa badan hukum pendidikan wajib mengalokasikan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik warga Negara Indonesia yang kurang mampu secara ekonomi dan atau peserta didik yang memiliki potensi akademik tinggi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah seluruh peserta didik. Maka pemerintah mengupayakan pemberian bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang orang tua/walinya kurang mampu membiayai pendidikan.

Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Singaraja merupakan salah satu perguruan tinggi yang ditunjuk untuk melaksanakan program beasiswa. Terdapat tiga jenis beasiswa di UNDIKSHA yaitu beasiswa Bidikmisi (Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi), beasiswa BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa) dan Beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik). Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi meluncurkan Program

(3)

Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi yaitu bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu. Beasiswa Bidikmisi diberikan kepada mahasiswa secara penuh yaitu delapan semester untuk menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai. Adapun syarat dan kententuan calon penerima beasiswa Bidikmisi ditetapkan sesuai sebagai berikut. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau bentuk lain yang sederajat. Tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun. Tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1. Berpotensi akademik baik berdasarkan rekomendasi kepala sekolah.

Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM). Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa adalah beasiswa yang yang berupa bantuan yang diberikan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar biaya pendidikannya. Adapun syarat dan kententuan calon penerima beasiswa BBM ditetapkan sesuai sebagai berikut. Surat Keterangan tidak mampu atau layak mendapat bantuan yang dikeluarkan oleh Lurah/Kepala Desa. Fotokopi transkrip nilai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah 2,50 yang disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi. Fotokopi piagam atau bukti prestasi lainnya (ko-kurikuler dan atau ekstra kurikuler) yang diselenggarakan oleh Kemdiknas dan atau organisasi lain baik pada tingkat Nasional, Regional, maupun Internasional.

Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) yang merupakan, beasiswa yang diberikan untuk peningkatan pemeratan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar biaya pendidikannya sebagai akibat krisis ekonomi, terutama bagi mahasiswa yang berprestasi akademik. Adapun syarat dan kententuan calon penerima beasiswa PPA ditetapkan sesuai sebagai berikut. Fotokopi transkrip nilai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah 3,0 yang disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi. Surat keterangan

penghasilan orangtua/wali pemohon yang disahkan oleh pihak yang berwenang (bagi pegawai negeri/swasta disahkan oleh Bagian Keuangan, dan yang bukan pegawai negeri/swasta disahkan oleh Lurah/Kepala Desa).

Harapan pemerintah dengan memberikan beasiswa kepada para mahasiwa yang tidak mampu dan mahasiswa berprestasi adalah agar mahasiswa dapat mengikuti studinya dengan lancar yang diharapkan mampu meningkatkan prestasinya. Beasiswa memberikan sebuah harapan mewujudkan cita-cita mahasiswa yang berlatar belakang ekonomi kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Semua mahasiswa sangat menginginkan untuk bisa mendapatkan beasiswa. Namun, hanya sebagian kecil mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa, itu disebabkan tahapan seleksi penerima beasiswa dilakukan secara ketat sampai mendapatkan mahasiswa yang berhak untuk memperoleh beasiswa tersebut. Pemberian beasiswa di perguruan tinggi menimbulkan adanya perbedaan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan indeks prestasi kumulatif (IPK) yang diperoleh mahasiswa penerima dengan tidak penerima beasiswa. Standar rata-rata indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa penerima beasiswa adalah 3,00.

Mahasiswa penerima beasiswa merupakan mahasiswa yang berprestasi dilihat dari indeks prestasi akademik, mempunyai motivasi tinggi dalam belajar, mempunyai cita-cita yang ingin dicapai serta berlatar belakang ekonomi orang tua kurang mampu. Kalau ada mahasiswa penerima beasiswa tidak termotivasi untuk belajar dan tidak dapat mempertahankan prestasi serta indeks prestasi kumulatif yang telah ditentukan, maka pihak penyelenggara beasiswa, Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) akan memutuskan penyetoran beasiswa kepada mahasiswa tersebut.

Mahasiswa bukan penerima beasiswa merupakan mahasiswa yang dalam mengikuti perkuliahan tidak terikat oleh kententuan seperti pada mahasiswa penerima beasiswa. Pada umumnya mahasiswa bukan penerima beasiswa,

merupakan mahasiswa yang

(4)

biaya perkuliahan berasal dari orang tua masing-masing. Kebanyakan dari mahasiswa bukan penerima beasiswa kurang termotivasi untuk belajar dan mempertahankan prestasinya. Pada kenyataannya banyak diantara mahasiswa bukan penerima beasiswa cenderung lalai dalam belajar dan membuat tugas perkuliahan, yang akhirnya berpengaruh pada prestasi belajar yang kurang memuaskan. Karena mereka berpikir walaupun tidak mendapatkan IPK tinggi dan lulus kuliah tepat waktu, tidak menjadi beban karena orang tua masih sanggup membiayai kuliah mereka.

Berikut ini mahasiswa penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa adalah sebagai berikut : (1) S1 Pendidikan ekonomI, jumlah mahasiswa penerima beasiswa sebanyak 32 orang sedangkan jumlah mahasiswa tidak penerima beasiswa sebanyak 39 orang, (2) S1 Manajemen, jumlah mahasiswa penerima beasiswa sebanyak 27 orang sedangkan jumlah mahasiswa tidak penerima beasiswa sebanyak 90 orang, (3) S1 Akuntansi, jumlah mahasiswa penerima beasiswa sebanyak 79 orang sedangkan jumlah mahasiswa tidak penerima beasiswa sebanyak 170 orang (4) D3 Akutansi, jumlah mahasiswa penerima beasiswa sebanyak 14 orang. sedangkan jumlah mahasiswa tidak penerima beasiswa sebanyak 21 orang, (5) D3 Perhotelan, jumlah mahasiswa penerima beasiswa sebanyak 9 orang sedangkan jumlah mahasiswa tidak penerima beasiswa sebanyak 27 orang.

Dari penjelasan diatas jelas terlihat bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa. Menurut Buku pedoman Studi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2011 “Indek Prestasi (IP) adalah besaran yang menunjukan tingkat keberhasilan belajar mahasiswa, baik secara kualitas maupun kuantitas dalam menyelesaikan studi di perguruan tinggi”.

Berdasarkan pada prestasi belajar yang berbeda yang diperoleh mahasiswa diatas, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian yang berjudul “Studi Komparatif Prestasi Belajar Mahasiswa Antara Penerima Beasiswa Dengan Tidak Penerima Beasiswa di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Angkatan 2011”.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. (1) Apakah ada perbedaan prestasi belajar

mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di jurusan S1 Pendidikan Ekonomi angkatan 2011?

(2) Apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di jurusan S1 Manajemen angkatan 2011?

(3) Apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di jurusan S1 Akuntansi angkatan 2011? (4) Apakah ada perbedaan prestasi belajar

mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di jurusan D3 Akuntansi angkatan 2011? (5) Apakah ada perbedaan prestasi belajar

mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di jurusan D3 Perhotelan angkatan 2011? Sesuai dengan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di jurusan S1 Pendidikan Ekonomi angkatan 2011.

(2) Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di jurusan S1 Manajemen angkatan 2011.

(3) Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di jurusan S1 Akuntansi angkatan 2011.

(4) Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di jurusan D3 Akuntansi angkatan 2011.

(5) Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima

(5)

beasiswa di jurusan D3 Perhotelan angkatan 2011.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

(1) Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa dan juga sebagai salah satu prasyarat untuk menyelesaikan studi di Universitas Pendidikan Ganesha.

(2) Bagi Lembaga

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi perbandingan bagi mahasiswa lain, serta dapat digunakan oleh semua pihak yang ingin meneliti masalah yang sejenis.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparatif. Menurut Sugiyono (2010) metode komparatif bertujuan untuk membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih, pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Metode komparatif digunakan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Angkatan 2011. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNDIKSHA Singaraja. Tahap-tahap dalam penelitian di awali dengan merumuskan masalah, mencari teori, menemukan jawaban teoritis, pengumpulan data, mengelola data, dan menarik kesimpulan. Lokasi penelitian ini bertempat di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Angkatan 2011. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa yang berupa Indeks Prestasi Kumulatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Ditinjau dari sifatnya, jenis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka yang dapat diukur dengan satuan hitung. Data yang dimaksud adalah data tentang jumlah Indeks Prestasi Kumulatif yang tertera dalam KHS mahasiswa.

Arikunto (2006:129) menjelaskan bahwa sumber data adalah “subjek dari mana data dapat diperoleh”. Ditinjau dari sumbernya data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari subjek atau objek penelitian. Dengan kata lain, data sekunder adalah data yang sebelumnya telah terolah sebagai pihak ketiga dan digunakan oleh peneliti untuk melengkapi analisis penelitian. Data sekunder penelitian ini meliputi data tentang nilai Indeks Prestasi Kumulatif yang tertera dalam Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa yang diperoleh dari dokumentasi dari Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNDIKSHA.

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu “mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya” (Arikunto, 2006: 231). Metode dokumentasi digunakan untuk menyelidiki dokumen-dokumen dan sebagainya sebagai sumber data yang dibutuhkan. Dalam metode ini peneliti mengumpulkan data sekunder berupa nilai prestasi mahasiswa Indeks Prestasi Kumulatif yang menjadi sampel penelitian pada bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Pendidikan Ganesha.

Dalam penelitian ini, data akan dianalisis dengan menggunakan analisis sebagai berikut.

(1) Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Angkatan 2011.

(2) Analisis Independent-Sample T-Test

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Statistik

(6)

Komparatif, analisis ini dimaksudkan untuk menguji apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang signifikan antara penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa. Penelitian ini menggunakan analisis Independent-Sample T-Test, yaitu analisis yang digunakan untuk membandingkan dua rata-rata dua grup yang tidak saling berhubungan dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 17.00 for windows (Wahyono, 2009). Langkah-langkah pengujian analisis

Independent-Sample T-Test.

Tabulasi data IPK mahasiswa penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa adalah sebagai berikut.

(1) penginputan data ke SPSS.

(2) menentukan hipotesis pengujian F-test

dan t test.

(3) membandingkanProbabilitas/signifikan F test.

(4) kesimpulan Pengujian F test.

(5) menentukan t table.

(6) membandingkan t hitung dengan t table. (7) menarik kesimpulan t test.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL

Tabel 1 Rata-Rata Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi Group Statistics S1 Pendidikan Ekonomi

Mahasiswa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean IPK S1 Ekonomi Penerima Beasiswa 31 3.1694 .26663 .04789

S1 Ekonomi Tidak Penerima Beasiswa 39 2.6079 .90583 .14505

Prestasi belajar penerima beasiswa diperoleh mean 3,1694 dibulatkan 3,17 dan prestasi belajar tidak penerima beasiswa diperoleh mean 2,6079 dibulatkan 2,61. Dengan demikian, dari nilai rata-rata yang

diperoleh tersebut dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa ada perbedaan tentang prestasi belajar antara mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan S1 Pendidikan Ekonomi.

Tabel 2

Independent Samples Test S1 Pendidikan Ekonomi

Levene’s Test For Equality Of Variances

T-Test For Equality Of Means

F Sig. t df

IPK Equal Variances Assumed 3.362 .069 2.588 115 Equal Variances Not

Assumed

3.913 105.882

Dapat diketahui hasil uji t diperoleh

thitung (Equal Variance Assumed) adalah

3,334 sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5 % untuk d.f. 68, maka nilai ttabel untuk taraf signifikansi 5 % adalah 1,997. Ini berarti thitung > ttabel (3,334 > 1,997) maka Ha

diterima, dari perbandingan tersebut ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di jurusan S1 Pendidikan Ekonomi.

(7)

Tabel 3 Rata-Rata Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Manajemen Group Statistics S1 Manajemen

Mahasiswa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean IPK S1 Manajemen Penerima

Beasiswa

27 3.0350 .27568 .05305

S1 Manajemen Tidak Penerima Beasiswa

90 2.6835 .68767 .07249

Prestasi belajar penerima beasiswa diperoleh mean 3,0350 dibulatkan 3,04 dan prestasi belajar tidak penerima beasiswa diperoleh mean 2,6835 dibulatkan 2,69.

Dengan demikian, dari nilai rata-rata yang

diperoleh tersebut dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa ada perbedaan tentang prestasi belajar antara mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan S1 Manajemen.

Tabel 4

Independent Samples Test S1 Manajemen

Levene’s Test For Equality Of Variances

T-Test For Equality Of Means

F Sig. t df

IPK Equal Variances Assumed 3.362 .069 2.588 115

Equal Variances Not Assumed 3.913 105.882

Dapat diketahui hasil uji t diperoleh

thitung (Equal Variance Assumed) adalah

2,588 sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5 % untuk d.f. 115, maka nilai ttabel untuk taraf signifikansi 5 % adalah 1,982. Ini berarti thitung > ttabel (3,334 > 1,982) maka

Ha diterima, dari perbandingan tersebut ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa penerima dengan tidak penerima beasiswa jurusan S1 Manajemen.

Tabel 5 Rata-Rata Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan S1 Akuntansi Group Statistics S1 Akuntansi

Mahasiswa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean IPK Penerima Beasiswa S1

Akuntansi

79 3.3670 .31479 .03542

Tidak Penerima Beasiswa S1 Akuntansi

170 2.8913 .69150 .05304

Prestasi belajar penerima beasiswa diperoleh mean 3,3670 dibulatkan 3,37 dan prestasi belajar tidak penerima beasiswa diperoleh mean 2,8913 dibulatkan 2,89. Dengan demikian, dari nilai rata-rata yang diperoleh tersebut dapat ditarik kesimpulan

sementara bahwa ada perbedaan tentang prestasi belajar antara mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan S1 Akuntansi

(8)

Tabel 6

Independent Samples Test S1 Akuntansi

Levene’s Test For Equality

Of Variances T-Test For Equality Of Means

F Sig. t df

IPK Equal Variances Assumed 8.812 .003 5.836 247

Equal Variances Not Assumed 7.460 246.938

Dapat diketahui hasil uji t diperoleh

thitung (Equal Variance Assumed) adalah

5,836 sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5 % untuk d.f. 247, maka nilai ttabel untuk taraf signifikansi 5 % adalah 1,969. Ini berarti thitung > ttabel (3,334 > 1,969) maka

Ha diterima, dari perbandingan tersebut ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di jurusan S1 Akuntansi Angkatan 2011.

Tabel 7 Rata-Rata Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan D3 Akuntansi Group Statistics D3 Akuntansi

Mahasiswa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean IPK Penerima Beasiswa D3

Akuntansi

14 3.4941 .20586 .05502

Tidak Penerima Beasiswa D3 Akuntansi

21 2.7831 .76887 .16778

Prestasi belajar penerima beasiswa diperoleh mean 3,4941 dibulatkan 3,50 dan prestasi belajar tidak penerima beasiswa diperoleh mean 2,7831 dibulatkan 2,78. Dengan demikian, dari nilai rata-rata yang

diperoleh tersebut dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa ada perbedaan tentang prestasi belajar antara mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan D3 Akuntansi.

Tabel 8

Independent Samples Test D3 Akuntansi

Levene's Test For Equality

Of Variances T-Test For Equality Of Means

F Sig. t df

IPK Equal Variances Assumed 3.603 .066 3.365 33 Equal Variances Not

Assumed

4.026 24.104

Dapat diketahui hasil uji t diperoleh

thitung (Equal Variance Assumed) adalah

3,365 sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5 % untuk d.f. 33, adalah 2,035. Ini berarti thitung > ttabel (3,365 > 2,035) maka Ha

diterima, dari perbandingan tersebut ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di Jurusan D3 Akuntansi Angkatan.

(9)

Tabel 9 Rata-Rata Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan D3 Perhotelan Group Statistics D3 Perhotelan

Mahasiswa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean IPK Penerima Beasiswa D3

Perhotelan

9 3.6011 .28995 .09665

Tidak Penerima Beasiswa D3 Perhotelan

27 3.0790 .45087 .08677

Prestasi belajar penerima beasiswa diperoleh mean 3,6011 dibulatkan 3,60 dan prestasi belajar tidak penerima beasiswa diperoleh mean 3,0790 dibulatkan 3,08. Dengan demikian, dari nilai rata-rata yang

diperoleh tersebut dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa ada perbedaan tentang prestasi belajar antara mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan D3 Perhotelan.

Tabel 10

Independent Samples Test D3 Perhotelan

Levene's Test For Equality

Of Variances T-Test For Equality Of Means

F Sig. t df

IPK Equal Variances Assumed

.756 .391 3.240 34

Equal Variances Not Assumed

4.019 21.746

Dapat diketahui hasil uji t diperoleh thitung (Equal Variance Assumed) adalah 3,240 sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5 % untuk d.f. 34, adalah 2,032. Ini berarti thitung > ttabel (3,240 > 2,032) maka Ha diterima, dari perbandingan tersebut ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di Jurusan D3 Perhotelan Angkatan 2011.

PEMBA

HASAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa prestasi belajar mahasiswa penerima dengan tidak penerima di Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah sebagai berikut.

Penerima beasiswa jurusan S1 Pendidikan Ekonomi memiliki nilai IPK rata-rata 3,17 dan tidak penerima beasiswa memiliki nilai IPK 2,61. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Independent-Sample T-Test menunjukkan bahwa ada perbedan yang signifikan tentang prestasi belajar antara mahasiswa penerima dengan tidak

penerima jurusan S1 Pendidikan Ekonomi ini ditunjukkan dengan nilai thitung >ttabel (3,334 > 1,997).

Penerima beasiswa jurusan S1 Manajemen memiliki nilai IPK rata-rata 3,04 dan tidak penerima beasiswa memiliki nilai IPK 2,69. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Independent-Sample T-Test menunjukkan bahwa ada perbedan yang signifikan tentang prestasi belajar antara mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan S1 Manajemen ini ditunjukkan dengan nilai thitung >ttabel (3,334 > 1,982).

Penerima beasiswa jurusan S1 Akuntansi memiliki nilai IPK rata-rata 3,37 dan tidak penerima beasiswa memiliki nilai IPK 2,89. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Independent-Sample T-Test menunjukkan bahwa ada perbedan yang signifikan tentang prestasi belajar antara mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan S1 Akuntansi ini ditunjukkan dengan nilai thitung >ttabel (3,334 > 1,969).

(10)

Penerima beasiswa jurusan D3 Akuntansi memiliki nilai IPK rata-rata 3,50 dan tidak penerima beasiswa memiliki nilai IPK 2,78. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Independent-Sample T-Test menunjukkan bahwa ada perbedan yang signifikan tentang prestasi belajar antara mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan D3 Akuntansi ini ditunjukkan dengan nilai thitung >ttabel (3,365 > 2,035).

Penerima beasiswa jurusan D3 Perhotelan memiliki nilai IPK rata-rata 3,60 dan tidak penerima beasiswa memiliki nilai IPK 3,08. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Independent-Sample T-Test menunjukkan bahwa ada perbedan yang signifikan tentang prestasi belajar antara mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan D3 Perhotelan ini ditunjukkan dengan nilai thitung >ttabel (3,240 > 2,032).

Perbedaan prestasi belajar antara penerima dengan tidak penerima beasiswa semua jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dilatarbelakangi oleh adanya faktor internal maupun faktor eksternal yang mempengaruhi perbedaan pencapaian prestasi belajar mahasiswa yang ditunjukkan dengan perolehan Indeks Prestasi Komulatif (IPK). Beasiswa harus dimanfaatkan dengan baik sebagai motivasi untuk dapat meningkatkan prestasi belajar bagi mahasiswa untuk mendapatkan nilai IPK rata-rata diatas 3,00. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa lebih baik dari prestasi belajar tidak penerima beasiswa.

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Berdasarkan analisis data pada bab IV, maka dapat dibuat simpulan hal-hal sebagai berikut.

(1) Ada perbedaan antara prestasi belajar mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan S1 Pendidikan Ekonomi.

Prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa jurusan S1 Pendidikan ekonomi memiliki nilai IPK rata-rata 3,17 yang tergolong dalam ketegori baik. Prestasi belajar mahasiswa tidak penerima beasiswa jurusan S1 Pendidikan Ekonomi

memiliki nilai IPK rata-rata 2,61 yang tergolong dalam kategori baik. Bardasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian diperoleh thitung (Equal Variance Assumed) 3,334 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh 1,997. Ini berarti bahwa thitung > ttabel (3,334 > 1,997). Hasil analisis Independent-Sample T-Test tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang meyakinkan antara prestasi belajar mahasiswa penerima dengan tidak penerima beasiswa jurusan S1 Pendidikan Ekonomi.

(2) Ada perbedaan antara prestasi belajar mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan S1 Manajemen.

Prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa jurusan S1 Manajemen memiliki nilai IPK rata-rata 3,04 yang tergolong dalam ketegori baik. Prestasi belajar mahasiswa tidak penerima beasiswa jurusan S1 Manajemen memiliki nilai IPK rata-rata 2,69 yang tergolong dalam kategori baik. Bardasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian diperoleh thitung (Equal Variance Assumed) 3,334 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh 1,982. Ini berarti bahwa thitung > ttabel (3,334 > 1,982). Hasil analisis Independent-Sample T-Test tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang meyakinkan antara prestasi belajar mahasiswa penerima dengan tidak penerima beasiswa jurusan S1 Manajemen. (3) Ada perbedaan antara prestasi belajar mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan S1 Akuntansi.

Prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa jurusan S1 Akuntansi memiliki nilai IPK rata-rata 3,37 yang tergolong dalam ketegori sangat baik. Prestasi belajar mahasiswa tidak penerima beasiswa jurusan S1 Akuntansi memiliki nilai IPK rata-rata 2,89 yang tergolong dalam kategori baik. Bardasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian diperoleh thitung (Equal Variance Assumed) 3,334 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh 1,969. Ini berarti bahwa thitung > ttabel (3,334 > 1,969). Hasil analisis Independent-Sample T-Test tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang meyakinkan antara prestasi belajar

(11)

mahasiswa penerima dengan tidak penerima beasiswa jurusan S1 Akuntansi. (4) Ada perbedaan antara prestasi belajar mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan D3 Akuntansi

Prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa jurusan D3 Akuntansi memiliki nilai IPK rata-rata 3,50 yang tergolong dalam ketegori sangat baik. Prestasi belajar mahasiswa tidak penerima beasiswa jurusan D3 Akuntansi memiliki nilai IPK rata-rata 2,78 yang tergolong dalam kategori baik. Bardasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian diperoleh thitung (Equal Variance Assumed) 3,365 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh 2,035. Ini berarti bahwa thitung > ttabel (3,365 > 2,035). Hasil analisis Independent-Sample T-Test tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang meyakinkan antara prestasi belajar mahasiswa penerima dengan tidak penerima beasiswa jurusan D3 Akuntansi. (5) Ada perbedaan antara prestasi belajar mahasiswa penerima dengan tidak penerima jurusan D3 Perhotelan.

Prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa jurusan D3 Perhotelan memiliki nilai IPK rata-rata 3,60 yang tergolong dalam ketegori sangat baik. Prestasi belajar mahasiswa tidak penerima beasiswa jurusan D3 Perhotelan memiliki nilai IPK rata-rata 3,08 yang tergolong dalam kategori baik. Bardasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian diperoleh thitung (Equal Variance Assumed) 3,240 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh 2,035. Ini berarti bahwa thitung > ttabel (3,365 > 2,032). Hasil analisis Independent-Sample T-Test tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang meyakinkan antara prestasi belajar mahasiswa penerima dengan tidak penerima beasiswa jurusan D3 Perhotelan. SARAN

Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

(1) Hendaknya semua mahasiswa penerima beasiswa, agar mempertahankan prestasi belajar dengan IPK diatas 3,00 sebagai tanggungjawab terhadap beasiswa yang diperoleh.

(2) Hendaknya semua mahasiswa tidak penerima beasiswa, agar lebih ditingkatkan lagi prestasi belajar sehingga tidak mengalami masalah maupun kendala didalam perkuliahan.

(3) Perguruan tinggi diharapkan agar terus memantau perkembangan prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa dengan tidak penerima beasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bungin, Burhan. 2008. Metode Penelitian

Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014.

Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi Tahun 2014. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara

Mohamad Surya. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy Murniasih, Erny. 2009. Buku Pintar

Beasiswa. Jakarta: Gagas Media Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas

(12)

Diploma. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. 2011.

Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir Program Sarjana dan Diploma. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. 2013

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi

Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 atas Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Riana, Dwiza. 2012. Statistika Deskriptif Itu Mudah. Tanggerang: Jelajah Nus Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar

SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta. Siregar, Syofian. 2011. Statistika Deskriptif

untuk penelitan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta : Jakarta.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Álfabeta: Bandung

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Álfabeta: Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta : Bandung

Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada

Sutratinah, Tirtonegoro. 2001. Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha nasional

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Pasal 77

tentangTentangPendidikanTinggi, UniversitasPendidikanGanesha Universitas Pedidikan Ganesha. 2011.

Pedoman Studi Program Sarjana dan Diploma. Singaraja: Undiksha Universitas Pendidikan Ganesha. 2013.

Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir Program Sarjana Dan Diploma 3. Singaraja: Undiksha Wahyono, Teguh. 2009. 25 Model Analisis

Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Gambar

Tabel 3 Rata-Rata Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Manajemen  Group Statistics S1 Manajemen
Tabel 7 Rata-Rata Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan D3 Akuntansi  Group Statistics D3 Akuntansi
Tabel 9 Rata-Rata Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan D3 Perhotelan  Group Statistics D3 Perhotelan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini yaitu sebuah aplikasi monitoring yang berjalan di platform desktop dan dapat diakses oleh asisten laboratorium dimana aplikasi

Petrosea Tbk., PT 549 Poltec Indonesia, CV 549 Prima Traktor Indonusa, PT 550 Prima Unggul Persada, PT 550 PwC Indonesia 551 Resindo Resources Indonesia, PT 551 Sandvik Mining

Langkah awal dalam mendesain adalah melakukan analisis aktivitas dan kebutuhan untuk mengetahui apa saja aktivitas yang berhubungan dengan jurusan Multimedia. Setelah

Matrix Factor (MF) analit dan baku dalam, dihitung dengan membandingkan luas puncak analit/baku dalam pada sampel yang mengandung matriks (diukur dengan menggunakan blanko

Rate adalah pernyataan numerik, yang menggunakan sebuah rumus untuk menghitung frekuensi suatu kejadian yang berasal dari pembagian jumlah kasus (pembilang) dengan

Jika perusahaan mencapai tahap tidak solvabel, pada dasarnya ada dua pilihan, yaitu likuidasi (kebangrkutan) atau reorganisasi. Likuidasi jika nilai likuidasi lebih besar

Hasil perhitungan reliabilitas Alpha berstrata menunjukkan bahwa seluruh dimensi NEO PI-R memiliki koefisien reliabilitas >0,7 yang artinya seluruh dimensi

Penentuan waktu dan biaya yang optimum untuk pengerjaan proses loadout jacket structure menggunakan dolly dan skidway dilakukan dengan menggunakan bantuan software