• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KABUPATEN / KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL KABUPATEN / KOTA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KABUPATEN / KOTA

KOTA SORONG

IRIAN JAYA BARAT

(2)

KOTA SORONG

ADMINISTRASI

Profil Wilayah

Nama Sorong berasal dari kata soren. Soren dalam bahasa Biak Numfor yang berarti laut yang daIam dan bergelombang. Kata Soren digunakan pertama kali oleh suku Biak Numfor yang berlayar pada zaman dahulu dengan perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lain hingga tiba dan menetap di Kepulauan Raja Ampat. Suku Biak Numfor inilah yang memberi nama " Daratan Maladum" dengan sebutan SOREN yang kemudian dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Misionaris clad Eropa, Maluku dan Sanger Talaut dengan sebutan Sorong.

Kota Sorong dikenal dengan istilah Kota Minyak sejak masuknya para surveyor minyak bumi dari Belanda pada tahun 1908. Kota Sorong terkenal sebagai salah satu kota dengan Atribut peninggalan sejarah

Heritage Nederlands Neuw Guinea Maschcapeij (NNGPM) atau kota yang penuh

dengan sisa-sisa peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda.

Kota Sorong sangatlah strategis karena merupakan pintu keluar masuk Provinsi Papua dan Kota Persinggahan. Kota Sorong juga rnerupakan Kota industri, perdagangan dan jasa, karena Kota Sorong dikelilingi oleh Kabupaten - Kabupaten yang mempunyai Sumber Daya Alam yang sangat potensial sehingga membuka peluang bagi investor dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya.

Kota Sorong pada mulanya merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Namun daIam perkembangannya telah mengalami perubahan sesuai Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996 tanggal 3 Juni 1996 menjadi Kota Administratif Sorong. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang no. 45 Tahun 1999 Kota Administratif Sorong ditingkatkan statusnya rnenjadi daerah otonom sebagai Kota Sorong. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 1999 bertempat di Jakarta dilaksanakan pelantikan Pejabat Walikota Sorong Drs. J. A. Jumame dan selanjutnya secara resmi Kota Sorong terpisah dari Kabupaten Sorong pada tanggal 28 Februari 2000..

(3)

Kota Sorong disamping sebagai Kota persinggahan dan pintu gerbang Provinsi Papua, Kota Sorong juga sebagai Kota Industri, Perdagangan dan Jasa. Perpaduan nilai-nilai peninggalan sejarah dan keaslian alami serta keunikan Kota Sorong yang memiliki Water Front View atau Kota dengan pemandangan laut serta perpaduan panorama, bentangan alam Pulau Waigeo, Batanta dan Salawati yang merupakan satu gugusan kepulauan Raja Ampat. Serta fasilitas jasa pelayanan umum, yang cukup lengkap memberikan kesan dan daya tarik kepada pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman baru setelah berwisata ke Kota Sorong Kong terkenal dengan NNGPM ( Nederlands Neauw Guinea Petroleum Matschcapeij) atau kota yang penuh dengan sisa-sisa Peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda. Perusahaan NNGPM muIai melakukan aktivitas pengeboran minyak bumi di Sorong sejak Tahun 1935. Peninggalan bersejarah perusahaan tersebut adalah Pelabuhan Eksport Minyak Bumi, beberapa tangki penampung minyak, rumah tinggal karyawan, bekas barak karyawan. Bekas sekolah teknik (Voc School)

Orientasi Wilayah

Secara geografis, Kota Sorong berada pada koordinat 131°51' BT dan 0° 54' LS dengan luas wilayah 1.105 km2. . Wilayah kota ini berada pada ketinggian 3 meter dari permukaan laut dan suhu udara minimum di Kota Sorong sekitar 23, 1 ° C dan suhu udara maximum sekitar 33, 7 ° C. Curah hujan tercatat 2.911 mm. Curah hujan cukup merata sepanjang tahun . Tidak terdapat bulan tanpa hujan, banyaknya hari hujan setiap bulan antara 9 - 27 hari. Kelembaban udara rata-rata tercatat 84 %.

Batas-batas geografis Kota Sorong adalah sebagai berikut :

ƒ Sebelah Barat : Selat Dampir

ƒ Sebelah Utara : Distrik Makbon & Selat Dampir

ƒ Sebelah Timur : Distrik Makbon

ƒ Sebelah Selatan : Distrik Aimas dan Distrik Salawati Kabupaten Sorong

Luas Kota Sorong adalah 1.105 Km2 terdiri dari 4 Distrik dan 20 Kelurahan yaitu : 1. Distrik Sorong membawahi :

ƒ Kelurahan Klademak

ƒ Kelurahan Remu Utara

ƒ Kelurahan Kialigi

ƒ Kelurahan Kampung Baru

ƒ Kelurahan Malawei

2. Distrik Sorong Timur membawahi :

ƒ Kelurahan Remu Selatan

ƒ Kelurahan Malanu

ƒ Kelurahan Klasaman

ƒ Kelurahan Klagete

ƒ Kelurahan Klawuyuk

ƒ Kelurahan Malaingkedi 3. Distrik Sorong Barat membawahi :

ƒ Kelurahan Klawasi

ƒ Kelurahan Rufei

ƒ Kelurahan Tanjung Kasuari

ƒ Kelurahan Saoka

ƒ Kelurahan Klabala

4. Distrik Kepulauan membawahi :

ƒ Kelurahan Dum Timur

ƒ Kelurahan Dum Barat

ƒ Kelurahan Soap

(4)

Keadaan topografi Kota Sorong sangat bervariasi terdiri dari pegunungan, lereng, bukit-bukit dan sebagian adalah dataran rendah, sebelah timur di kelilingi hutan lebat yang merupakan hutan lindung dan hutan wisata.

Keadaan geologi Kota Sorong terdapat hamparan galian golongan C seperti batu gunung, batu kaIi, sirtu, pasir, tanah urug dan kerikil. Sedangkan jenis tanah yang terdapat di Kota Sorong adalah tanah latosal putih yang terdapat di pinggiran pantai Tanjung Kasuari dan tanah fudsolik merah kuning yang terdapat dihamparan seluruh kawasan Distrik Sorong Timur. Keadaan permukaan Kota Sorong yang terdiri dari gunung, buki-bukit dan dataran yang rendah yang ditandai dengan jurang, dan wilayah ini dialiri sungai-sungai sedang, kecil seperti sungai Rufei, sungai Klabala, sungai Duyung, sungai Remu, sungai Klagison, sungai Klawiki, sungai Klasaman dan sungai Klabtin.

Fasilitas penunjang wisata lainnya tahun 2003 adalah taman rekreasi pantai Tanjung Kasuari dengan pesona pasir putihnya, Pulau Raam, Pulau Soop dan Pulau Doom yang terkenal dengan pantainya yang indah. Juga pulau Dofior yang terdapat Tugu Selamat Datang di Kota Sorong dengan menggunakan bahasa Moi ( suku asli di Kota Sorong) yang ramah dan bersahabat menyambut pengunjung yang datang di Kota Sorong. Juga tembok Dofior yang terkenal dengan pemandangan panorama lout dan keindahan alam menjelang senja.

PENDUDUK

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Jumlah Penduduk Kota Sorong pada tahun 2003 tercatat 144.033 jwa. Komposisi penduduk Kota Sorong tergolong penduduk muda. Prosentase penduduk pada kelompok umur muda lebih besar daripada kelompok umur tua. Pada kelompok umur 0 - 4 tahun tercatat 16, 65 % sedangkan pada kelompok umur 75 tahun

TABEL 1 .PENDUDUK KOTA SORONG DAN KEPADATANNYA MENURUT DISTRIK TAHUN 2003

Distrik Luas Daerah (km2) Penduduk Kepadatan Per km2

Sorong Barat 495 32.955 146,86

Sorong Timur 610 57.779 166,31

Sorong - 43.356 -

SorongKep. - 8.797 -

Jumlah 1.105 144.033 157,60

Sumber : BPS Kota Sorong

Dari data kependudukan di atas maka Kota Sorong dapat digolongkan kepada Kelas Kota Sedang, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, Kota Sedang adalah Kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 sampai 500.000 jiwa.

TABEL 2 .PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, DISTRIK DAN SEX RATIO TAHUN 2003

Distrik Laki-Laki Perempuan Jumlah

Sorong Barat 18.252 14.907 54.018

Sorong Timur 24.997 29.021 33.159

Sorong 21.835 2.348 45.315

Sorong Kep. 4.674 8.756 8.756

Jumlah 69.731 71.517 141.248

(5)

Tenaga Kerja

Data ketenagakerjaan semakin dibutuhkan terutama untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan di bidang ketenagakerjaan seperti perkembangan penduduk usia kerja, penduduk pencari kerja dan lowongan kerja.

Penduduk usia kerja adalah penduduk berusia 15 tahun atau lebih. Penduduk usia kerja Kota Sorong tahun 2002 sebanyak 97.375 jiwa. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Sorong, jumlah pencari kerja yang belum ditempatkan sampai akhir tahun 2003 tercatat 5.089 orang. Sementara pencari kerja yang terdaftar tahun ini 355 orang.

Dengan demikian akumulasi jumlah pencari kerja pada tahun 2002 sebanyak 5.016 orang. Dari jumlah tersebut baru 444 orang yang ditempatkan. Dilihat dari tingkat pendidikannya sebagian besar pencari kerja berpendidikan SLTA Dari total pencari kerja 53,15 % berpendidikan SLTA 1,30 % Sarjana Muda dan 19,85 % Sarjana.

TABEL 3 . JUMLAH PENCARI KERJA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DI KOTA SORONG TAHUN 2003 BeIum

ditempatkan

Terdaftar Tahun ini

Ditempat kan Tahun ini

Dihapus kan Tahun ini Belum ditempatkan Tahun ini Tingkat Pendidikan P N P P NP P NP P NP P NP 1.Tidak/belum tamat SD 7 10 446 208 138 68 - - 315 150 2. Sekolah Dasar 35 45 62 39 38 37 - - 59 47 3. SLIP Umum 194 289 307 248 68 62 - - 433 475 4.SLTA Umum 692 755 668 848 118 102 - - 1.242 1501 5. SLTA Kejuruan 531 692 517 711 81 96 - - 967 1307 6. Diploma I 0 5 7 27 2 2 - - 5 30 7. Diploma II 90 148 11 29 11 12 - - 90 165

8. Diploma III Sarjana

Muda 202 256 124 180 40 24 - - 286 412

9.Sarjana 551 495 264 475 73 41 - - 742 929

Jumlah 2.302 2.695 2.406 2.765 569 444 - - 4.139 5.016

Sumber: : Dinas Tenaga Kerja Kota Sorong

EKONOMI

Kondisi Perekonomian Daerah

Sektor industri pengolahan merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembangunan perekonomian Kota Sorong. Hal ini dapat terlihat dari sumbangan sektor industri pengolahan total PDRB Kota Sorong yang mencapai 26,22 % pada tahun 2002

Berdasarkan jumlah tenaga kerjanya industri pengolahan dalam 4 (empat) kelompok yaitu, industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri kerajinan Rumah Tangga. Pada tahun 200 terdapat 107 unit usaha sektor industri pengolahan pangan yang mampu menyerap 1.039 tenaga kerja. Total investasi pada sektor ini mencapai 9,65 % miliar rupiah dengan nilai produksinya sebesar 16,02 miliar rupiah. Sedangkan untuk kelompok industri sandang dan kulit di Kota Sorong mampu menyerap 335 tenaga kerja pada 142 unit usaha. Total investasi pada sektor ini mencapai 1,72 miliar rupiah dengan total nilai produksinya sebesar 2,12 rnilar rupiah. Dan pada kelompok industri logam , mesin dan kimia non fasilitas di Kota Sorong terdapat 116 unit usaha yang mampu menyerap tenaga kerja sebesar 1.017 orang. Total investasi pada sektor ini mencapai 11,80 miliar rupiah, sedangkan nilai produksinya sebesar 1,79 miliar rupiah.

(6)

Perkembangan dalam sektor perdagangan telah memberi andil cukup besar dalam pembangunan bahkan ada komoditi yang telah menjadi komoditi ekspor sejak tahun 1998. Realisasi nilai ekspor telah mencapai 112.246.216.86 US$ . Negara-negara tujuan ekspor tersebut antara lain adalah Jepang, Taiwan dan Cina dengan komoditi andalan hasil olahan perikanan. Dengan jumlah perusahaan pengekspor berjumlah 20 perusahaan.

TABEL.4. POSISI KELOMPOK INDUSTRI SEDANG DAN KULIT DI KOTA SORONG TAHUN 2003 No Jenis Industri Unit Usaha Tenaga Kerja Investasi Rp (000) Produksi

1 Konveksi 4 10 35.874 355.544 2 Sol Sepatu 12 12 12.500 26.500 3 Penjahit Pakaian 36 117 209.470 350.450 4 Jok Kursi 2 1 60.000 200.000 5 Modeste 8 21 8.440 58.900 6 Kasur Kapuk 2 5 24.500 60.750 7 Karet Busa 1 8 1.000.000 72.500 8 Biro reklame 11 11 10.084 106.200 9 Sablon 4 9 7.086 54.813

10 Reparasi Alat Pendingin 4 14 32.582 82.000

11 Reparasi Elektronik 7 15 34.550 24.400

12 Reparasi Arloji 9 10 10.117 60.830

13 Salon Kecantikan 38 89 272.134 641.200

14 Anyaman 4 4 880 26.500

J u m l a h 142 335 1.718.17 2.120.587

Sumber : Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota Sorong

Keuangan Daerah

Kota Sorong memiliki prospek dan peluang amat besar dalam memacu buhan ekonomi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan pengukuran atas nilai tambah yang dihasilkan akibat adanya berbagai ekonomi dalam suatu wilayah. Data Produk Domestik Regional Bruto tersebut menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki. Nilai Produk Domestik Regional Bruto Kota Sorong pada tahun 2002 665,16 miliar rupiah. Jumlah tersebut menunjukan kenaikan dibandingkan dengan Tahun 2001 yang mencapai 560,1 miliar rupiah atau naik 20,03 %.

Sarana perdagangan di Kota Sorong

Dilihat dari peran sektor dalam pembentukan perekonomian Kota Sorong, sektor industri dan perdagangan, hotel dan restauran merupakan dua sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Sorong. Sektor industri menyumbangkan sekitar 24,95 % terhadap total Produk Domestik Regional Bruto dan 20,48 % disumbangkan oleh sektor perdagangan, hotel dan restaurant.

(7)

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Sorong pada Tahun 2002 adalah 7,38 % dengan laju pertumbuhan tersebut Produk Domestik Regional Bruto perkapita Kota Sorong berturut-turut Rp. 3.350.276,03 dan Rp. 3.819.598,39 atau naik 14,01 %.

TABEL 5 . REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH SENDIRI (PADS) KOTA SORONG TAHUN 2003

No. Jenis Penerimaan Target Awal Realisasi Penerimaan %

I. PENDAPATAN ASLI DAERAH 9.903.039.000 15.246.377.711 118.24

1. Pajak Daerah 1.442.000.000 3.378.839.029 115.91

2. Retribusi Daerah 1.247.000.000 3.139.866.475 159.79

3. Laba Badan Usaha Milik Daerah 100.000.000 465.960.000 465.49

4. Lain-lain Pendapatan 7.114.039.000 8.261.712.207 104.39

II. BAGI HASIL PAJAK (BHP) 11.100.000.00 31.435.818.082 104.61

1. Pajak Bumi dan Bangunan 6.800.000.000 22.892.427.429 106.23

2. Bea Perolehan hak Atas tanah dan Bangunan (BPHTB) 500.000.000 1.510.798.029 167.87

3. Bagi hasil Pajak Penghasilan pasal 21 3.000.000.000 3.869.820.374 -

4. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) 300.000.000 1.906.332.250 476.58

5. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan PKB (BBN-KB) 500.000.000 1.256.440.000 125.64

III. BAGI HASIL BUKAN PAJAK (BHBP) 5.100.000.000 10.372.668.637 126.96

1. Air Bawah Tanah 50.000.000 118.750.000 237.50

2. Royalti Pertambangan 4.000.000.000 7.503.360.424 150.07

3. Pembagian Minyak bumi dan Gas Alam 300.000.000 854.531.275 213.63

4. Pembagian Sumber Daya Alam Kehutanan (PSDAK) 700.000.000 1.890.727.856 70.81

5. Pemberian Hak Atas Tanah Negara (PHATN) 50.000.000 5.299.082 10.60

IV. POS DANA PERIMBANGAN (DAU) 139.057.000.000 139.925.752.000 100.62

Dana Alokasi Umum

V POS DANA ALOKASI KHUSUS 5.200.000.000 6..520.088.281 125.39

1. DAK Reboisasi - 4.120.992.281 79.25

2. Dak Non Reboisasi - 2.399.096.000

VI POS DANA OTONOM KHUSUS 43.246.219.600

1. Dana Otonomi Khusus Papua

VII BANTUAN PEMERINTAH PROPINSI 28.041.798.505

1. Dana Bantuan Pemerintah Propinsi

Jumlah 144.257.000.000 217.733.858.386 150.93

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Sorong

Pada tahun 2003 telah dilakukan kegiatan menerima penyetoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sorong yang diterima sebesar Rp 57.054.864.430 atau Rp 30.951.825.430 (219 %) melebihi dari target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp. 26.103.039.000. Hal ini disebabkan program intensifikasi dan ekstensifikasi PAD berhasil.

Sedangkan untuk Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) pada tahun 2003 mengalami peningkatan dari target awal yang ditentukan sampai dengan target perubahan mengalami kenaikan dengan prosentase pada masing-masing Retribusi yaitu Pajak daerah, Retribusi Daerah, Laba Badan Usaha Milik Daerah dan Pendapatan Lain-Lain sebesar 153.96 % atau jumlah keseluruhan sebesar Rp 15.246.377.711. Untuk total Penerimaan Pendapatan Asli Daerah berdasarkan jenis penerimaan yaitu Pendapatan Asli daerah (PAD), Bagi Hasil Pajak (BHP), Bagi Hasil Bukan Pajak (BHBP), dan ditambah dengan Pos Dana Perimbangan

(8)

(DAU), Pos Dana Alokasi Khusus, Pos Dana Otonomi Khusus dan Bantuan Pemerintah Provinsi adalah sebesar Rp. 217.733.858.386 atau 150.93 %.

FASILITAS UMUM DAN SOSIAL

Fasilitas Pendidikan

Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan mempunyai peranan sangat penting. Salah satu masalah yang bisa menjadi penghalang dalam pembangunan adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu pembangunan di sektor pendidikan ditempatkan pada prioritas yang utama.

Berbagai program pembinaan pendidikan yang dilaksanakan sejak awal telah membawa kemajuan, terlihat dengan adanya peningkatan partisipasi pada semua jenjang pendidikan. Jumlah fasilitas pendidikan yang terus ditingkatkan dan peningkatan mutu tenaga pengajar yang terus menerus dilakukan baik melalui penataran guru, penyetaraan Diploma II, penyediaan buku, aIat peraga dan alat ketrampilan. Kesejahteraan guru juga harus ditingkatkan secara bertahap.

Adapun, jumlah gedung sekolah di Kota Sorong pada tahun ajaran 2003/2004 sebanyak 144 gedung sekolah yang terdiri dari 32 TK, 68 SD, 22 SLTP, 16 SLTA Umum dan 6 SLTA Kejuruan dan 10 Perguruan Tinggi. Jumlah guru TK coda Tahun ajaran 2003/2004 berjumlah 100 guru dengan 1.614 murid. Dengan demikian beban kerja guru TK pada Tahun ajaran 2003/2004 adalah 19 murid per satu guru. Disisi lain jumlah guru SD bertambah. Penambahan guru SD ini ternyata mampu mengimbangi penambahan murid SD yang jumlah setiap tahunnya dipastikan akan terus bertambah. Hal ini dapat dilihat dad beban kerja guru SD turun dad 30 murid per satu guru pada tahun 2000/2001 menjadi 24 murid per satu guru. Begitu juga terjadi pada guru SLTP dan SLTA Kejuruan maupun Umum. Jumlah Perguruan Tinggi di Kota Sorong sebanyak 10 yang terdiri dad 2 Perguruan Tinggi Kedinasan dan 8 Perguruan Tinggi Swasta. Jumlah tenaga pengajar dosen sebanyak 351 orang yang terdiri dari 118 dosen tetap dan 233 dosen tidak tetap, jumlah mahasiswa sebanyak 4.396 orang.

TABEL 6 . BANYAKNYA SEKOLAH DIRINCI MENURUT JENIS DAN DISTRIK TAHUN 2003 SLTP SLTA

Distrik TK SD

Umum Kejuruan Umum Kejuruan

Sorong 1 2 2 3 7 - 10 3

Sorong Barat 6 19 5 - 3 1

Sorong Timur 1 2 2 0 7 - 2 2

Sorong Kepulauan 2 6 3 - 1 -

Jumlah 3 2 68 22 - 16 6

Sumber : Dinas P dan P Kota Sorong

TABEL 7 . BANYAKNYA SD, GURU, MURID DAN RATIO MURID MENURUT DISTRIK TAHUN 2003 Rasio Murid Terhadap

Distrik SD Guru Murid

Sekolah Guru Sorong Barat 19 241 5.005 263,42 20,77 Sorong Timur 20 264 6.621 331,05 25,08 Sorong 23 339 8 358,65 24,33 Sorong Kepulauan 6 51 1.342 223,67 26,31 Jumlah 68 895 21.217 312,01 23,71

(9)

TABEL 8 . BANYAKNYA SLTP, GURU, MURID DAN RATIO MURID MENURUT DISTRIK TAHUN 2003 Rasio Murid Terhadap

Distrik SLTP Guru Murid

Sekolah Guru Sorong Barat 5 110 1.686 337,20 15,33 Sorong Timur 7 144 2.155 307,86 14,97 Sorong 7 176 4.351 621,57 24,72 Sorong Kepulauan 3 34 423 141 12,44 Jumlah 22 464 8.615 391,56 18,57

Sumber : Dinas P dan P Kota Sorong

TABEL 9 . BANYAKNYA SLTA, GURU, MURID DAN RATIO MURID MENURUT DISTRIK TAHUN 2003 Rasio Murid terhadap

Distrik SLTA Guru Murid

Sekolah Guru Sorong Barat 3 85 1.356 452 15,95 Sorong Timur 12 53 1.152 576 21,74 Sorong 10 228 3,43 3,43 15,04 Sorong Kepulauan 1 11 75 75 11 Jumlah 16 377 6.013 375,81 15,95

Sumber : Dinas P dan P Kota Sorong

Meski perkembangan pendidikan baik Sekolah Negeri maupun Swasta di Kota Sorong mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, namun tetap masih mengalami berbagai kendala.

Berbagai kendalan tersebut diantaranya adalah :

ƒ terbatasnya kesadaran masyarakat,

ƒ fasilitas pendidikan

ƒ belum semopurnanya manajemen pendidikan yang ada

ƒ terbatasnya tenaga pengajar yang berkualitas

ƒ kurangnya koordinasi antar dinas/instansi terkait dalam penanganan masalah pendidikan

ƒ terbatasnya dana pendidikan yang ada.

Fasilitas Kesehatan

Disamping pembangunan pendidikan, pembangunan kesehatan juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan di bidang ini dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan. Berikut ini data - data pembangunan dibidang kesehatan.

TABEL 10 .BANYAKNYA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAN SWASTA KOTA SORONG MENURUT KAPASITAS, TEMPAT TIDUR DAN DISTRIK TAHUN 2003

Pemerintah Swasta Jumlah Distrik

RS T. Tidur RS T. Tidur RS T. Tidur

Sorong Barat - - - -

Sorong Timur 1 50 - - 1 50

Sorong Kep. - - - -

Sorong - - 6 222 6 222

Jumlah 1 50 6 222 7 272

(10)

TABEL 11 .BANYAKNYA PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN BALAI PENGOBATAN MENURUT DISTRIK TAHUN 2003

Balai Pengobatan

Distrik Puskesmas Puskesmas

Pembantu Pemerintah Swasta Sorong Barat 1 4 - 2 Sorong Timur - 8 - 2 Sorong 1 5 1 (ABRI) 2 Sorong Kep 1 2 - - Jumlah 3 19 1 6

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Sorong

TABEL 12 .BANYAKNYA PUSKESMAS KELILING MENURUT DISTRIK TAHUN 2003 Puskesmas Keliling

Distrik

Perahu Mobil Sepeda Motor Jumlah Sorong Barat - 2 2 4 Sorong Timur - - - - Sorong - 2 1 3 Sorong Kep 3 - - 3 Jumlah 3 4 3 10

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Sorong

TABEL 13 . BANYAKNYA DOKTER MENURUT DISTRIK TAHUN 2004 Dokter Distrik

Ahli Umum Gigi Jumlah

Sorong Barat - 2 - 2

Sorong Timur 5 20 3 28

Sorong - 4 1 5

Sorong Kep - 1 1 2

Jumlah - 7 2 9

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Sorong

TABEL 14 .BANYAKNYA TENAGA KESEHATAN MENURUT DISTRIK TAHUN 2004 Paramedis

Distrik Jumlah RS

Dokter Perawat Non Perawat Non Medis Jumlah

Sorong Barat - 2 31 9 - 42

Sorong Timur 1 8 61 21 6 96

Sorong - - 60 9 2 71

Sorong Kep - 2 13 2 1 18

Jumlah 1 12 165 41 9 227

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Sorong

(11)

Tantangan utama dari upaya peningkatan kualitas kesehatan di kota Sorong adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan kerjasama lintas sektor yang lebih berdaya dan berhasi guna, mengingat selama ini kerjasama seperti ini belum pernah diterapkan.

SARANA DAN PRASARANA PERKOTAAN

Komponen Air Bersih

Upaya pengadaan air bersih telah mendapat perhatian baik oleh Pemerintah Daerah sendiri maupun Pemerintah Pusat dengan cara merehabilitasi beberapa jaringan air bersih di Kota Sorong. Walaupun sampai saat ini hasilnya belum terasa.

Perkembangan penggunaan air bersih di Kota Sorong yang tercatat dalam perusahaan air minum sampai tahun 2002 adalah mencapai 1.631.914 m³ dibandingkan dengan tahun sebelumnya angka ini menunjukan peningkatan 0,58 %. Disisi lain jumlah pelanggan meningkat dari 8.923 pelanggan pada tahun 2001 menjadi 9.306 pelanggan pada tahun 2003.

Tabel 15. DATA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KOTA SORONG

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Pelayanan Penduduk

1. Jumlah penduduk Jiwa 174.145

2. Jumlah pelanggan Jiwa 57.126

3. Penduduk terlayani % 42,47

II. Data Sumber

1. Nama pengelola : PDAM Kota Sorong

2. Sistem : BNA

3. Sistem sumber : sumber air permukaan

4. Kapasitas sumber Lt/dt 321

III. Data Produksi

1. Kapasitas produksi Lt/dt 50

2. Kapasitas desain Lt/dt 62,5

3. Kapasitas pasang Lt/dt 175

4. Produksi aktual m3/th -

IV. Data Distribusi

1. Sistem distribusi : gravitasi dan perpompaan

2. Kapasitas distribusi Lt/dt 49

Lt/org/hr 17.414.500 3. Asumsi kebutuhan air

Lt/dt 201,56

4. Ratio kebutuhan % 28,6

5. Air terjual m3/th 1.630.914

6. Air terdistribusi m3/th 1.308.202

7. Total penjualan air Rp 3.900.894.692

8. Cakupan pelayanan air % 42,47

9. Cakupan penduduk Jiwa 57.126

10. Jumlah mobil tangki Unit -

V. Data Kebocoran

1. Kebocoran administrasi % -

2. Kebocoran teknis % 54

Sumber : data PDAM Kota Sorong

Dengan asumsi kebocoran yang diperbolehkan untuk Kota Sedang sebesar 15%, dan kebutuhan ideal adalah 100 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih untuk Kota Sorong disajikan dalam tabel berikut ini :

(12)

Tabel 16. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA SORONG Kapasitas Produksi Eksisting Jumlah Penduduk (jiwa) Lt/dt Lt/hr Kebutuhan Ideal Kota Sedang (lt/org/hr) Kebutuhan Total (lt/hr) Selisih (lt/hr) 174.145 50 4.320.000 100 17.414.500 13.094.500 Sumber : analisis

Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Sorong dengan jumlah penduduk 174.145 jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 17.414.500 liter/hari. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk dikalikan dengan jumlah/kebutuhan dasar penduduk untuk klasifikasi kota sedang (100 liter/orang/hari). Namun PDAM Kota Sorong baru dapat memproduksi sebanyak 4.320.000 liter/hari. Sehingga masih dibutuhkan peningkatan kapasitas produksi sebanyak 13.094.500 liter/hari, atau 151,56 liter/detik.

TABEL 17. AIR MINUM TERDISTRIBUSI KOTA SORONG TAHUN 2003 MENURUT KATEGORI PELANGGAN

Air Minum Yg Terjual Kategori Pelanggan Banyaknya Pelanggan

Banyaknya Nilai 1. Rumah Tangga 8.321 1.296.890 2.699.602.334 2. Rumah Tangga 110 22.248 42.370.334 3. Instansi Pemerintah 123 34.057 103.335.860 4. Niaga Kecil 400 81.679 293.207.713 5. Niaga Besar 97 53.461 223.680.826 6. Industri 13 13.145 29.232.384 7. Sosial Khusus 129 32.303 63.946.177 8. Sosial Umum 109 18.384 36.293.610 9. Pelabuhan 4 15.061 131.218.400 10. Mobil Tangki - 63.686 218.006.570 Jumlah 9.306 1.630.914 3.900.894.652

Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Sorong

TABEL 18. AIR MINUM TERDISTRIBUSI KOTA SORONG DIRINCI PERBULAN TAHUN 2000 - 2003

Bulan 20.00 2001 2002 2003 JanuAri 371.904 324.788 411.570 115.055 Februari 360.036 273.929 329.982 120.026 Maret 344.589 260.869 319.988 109.171 April 366.098 263.253 322.616 109.704 Mel 345.623 286.069 329.416 114.935 Juni 365.214 300.822 324.421 110.363 Juli 298.875 307.058 336.534 109.554 Agustus 311.697 349.505 332.421 116.322 September 315.728 322.918 332.456 107.774 Oktober 269.562 333.883 264.409 86.572 November 329.653 336.329 264.409 93.067 Desember 310.923 336.693 264.409 78.081 Jumlah 3.989.902 3.696.116 3.832.445 1.308.202

(13)

Tabel 19. DATA PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA SORONG

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Pelayanan Penduduk

1. Jumlah penduduk Jiwa 174.145

2. Jumlah pelanggan Jiwa 57.126

3. Penduduk terlayani % 42,47

II. Data Tarif

1. Rumah tangga Rp - 2. Niaga Rp - 3. Industri Rp - 4. Instansi Rp - 5. Sosial Rp - Tarif Rp -

III. Data Konsumen

1. Jumlah sambungan rumah Unit 9.306

2. Jumlah sambungan rumah tangga Unit -

3. Jumlah sambungan niaga Unit -

4. Jumlah sambungan industri Unit -

5. Jumlah sambungan sosial Unit -

6. Jumlah sambungan instansi Unit -

7. Terminal air Unit 6

8. Hidran umum Unit 7

9. Kran umum Unit -

10. Konsumsi rumah tangga m3/th -

11. Konsumsi non rumah tangga m3/th -

12. Jumlah jiwa/sambungan rumah Jiwa/SR 6

13. Jumlah jiwa/hidran umum Jiwa/unit -

14. Tingkat pelayanan umum % -

IV. Data Administrasi

1. Keuangan Rp -

2. Efisiensi penagihan % -

3. Jumlah pegawai Orang 139

4. SLA Rp -

5. RPD Rp -

6. Jangka waktu pinjaman SLA Tahun -

7. Jangka waktu pinjaman RPD Tahun -

Sumber : data PDAM Kota Sorong

Dari data tersebut diketahui jumlah sambungan rumah sebanyak 9.306 unit. Jika jumlah pelanggan sebanyak 57.126, maka 1 unit sambungan rumah (SR) melayani sekitar 6 jiwa penduduk.

(14)

Komponen Persampahan

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman dan prasarana Wilayah Kota Sorongmenunjukkan bahwa pada selam a tahun 2001 produksi sampah sebanyak 169 m³/hari. Lokasi TPA berada di jalan Sorong-Makbon meliputi luas lahan 10 ha.

Tabel 20. DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SORONG

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Data Pengumpulan Sampah

1. Nama pengelola : Subdin Kebersihan, Kebakaran dan Pertamanan Kota Sorong

2. Sistem : integrated system

3. Jumlah penduduk Jiwa 174.145

Lt/org/hr 522.435

4. Asumsi produksi sampah

m3/hr 522,44

5. Jumlah sampah m3/hr 169

6. Jumlah pelayanan m3/hr 115,12

7. Cakupan layanan geografis Ha 59.670

8. Cakupan layanan penduduk Jiwa 94.038

9. Ilegal dumping : -

II. Data TPA

1. Jumlah pelayanan TPA m3/hr -

2. Nama TPA : TPA Sorong Makbon

3. Status TPA : - 4. Luas TPA Ha 10 5. Kapasitas m3 - 6. Umur Tahun - 7. Sistem :- 8. Jarak ke permukiman Km - 9. Incenerator Unit - 10. Nama pengelola : -

III. Data Peralatan TPA

1. Bulldozer Unit -

2. Back hoe Unit -

3. Loader Unit -

4. Shovel Unit -

5. Water tank Unit -

Sumber : kompilasi data

Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, maka kebutuhan komponen persampahan Kota Sorong disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 21. KEBUTUHAN KOMPONEN SAMPAH KOTA SORONG Jumlah Penduduk (jiwa) Timbulan Sampah Kota Sedang (lt/org/hr) Perkiraan Timbulan Sampah Total (m3//hr) Sampah yang Terangkut (m3/hr) Selisih (m3/hr) 174.145 3 522,44 115,12 407,32 Sumber: Analisis

Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3 liter/orang/hari, Kota Sorong dengan jumlah penduduk 174.145 jiwa, menghasilkan 522,44 m3/hr timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk dikalikan 3/1000 (m3/hr). Namun Kota Sorong baru dapat mengelola sebanyak 115,12 m3/hr. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 407,32 m3/hr.

(15)

Untuk mengangkat sampah tersebut ke loaksi TPA Sub Dinas Kebersihan, Kebakaran dan Pertamanan Kota Sorong memiliki 8 unit truck pengangkat sampah dengan kapasitas daya angkut 6-10 m³/unit dan 5 unit arm roll truck serta 30 uni tkontainer.

Pelayanan angkutan sampah yang tidak memadai ini membuat sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Sorong dibuang dengan berbagai cara yang dianggap termudah sesuai dengan kondisi lingkungan.

Komponen Sanitasi/limbah Cair

Untuk produksi limbah, setiap manusia diasumsikan memproduksi limbah cair sejumlah 0,2 lt/org/hr. Angka ini merupakan kebutuhan ideal dari setiap penduduk pada kelas kota sedang. Sehingga didapatkan asumsi produksi limbah di Kota Sorong ini sejumlah 34.829 lt/hr dari hasil perhitungan kebutuhan ideal produksi limbah setiap manusia dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Sorong.

Komponen Drainase

Saluran drainase di Kota Sorong terdiri dari jaringan drainase saluran tertutup dan saluran drainase terbuka. Adapun panjang saluran yang telah dibangun di Kota Sorong adalah saluran primer dengan panjang 2.500 km dan saluran sekunder dengan panjang 11.600 km. Maka total panjang saluran di Kota Sorong yang telah dibangun adalah 14.100 km. Namun dari kondisi yang sudah ada belum mampu mengatasi masalah banjir dan aluran pembuangan .

Tabel 22. DATA DRAINASE DI KOTA SORONG

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Data Saluran Drainase

1. Curah hujan mm/th 2.911

2. Total panjang saluran Km 215

3. Panjang saluran primer Km 176

4. Panjang saluran sekunder Km 39

5. Panjang saluran tersier Km -

6. Kondisi saluran baik % -

7. Kondisi saluran sedang % -

8. Kondisi saluran rusak % -

II. Data Genangan

1. Luas genangan Ha -

2. Tinggi genangan m -

3. Lama genangan Jam -

4. Frekuensi genangan /tahun -

Sumber : kompilasi data

Komponen Jalan

Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang penting guna memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain.

(16)

Panjang jalan di Kota Sorong pada tahun 2002 mencapai 188,51 km atau tidak ada penambahan panjang jalan dibanding tahun sebelumnya.

TABEL 23 . PANJANG JALAN KOTA SORONG

MENURUT JENIS PERMUKAAN, KONDISI JALAN DAN KELAS JALAN TAHUN 2003

Keadaan Jalan Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kab/Kota

Jenis Permukaan 2002 2003 2002 2003 2002 2003 1. Aspal 2. Kerikil 3. Tanah 4. Tidak dirinci 18 - - - 18 - - - 17,0 - - - 17,0 - - - 134,78 15,6 38,13 18,01 133,28 19,1 45,13, 29,2 Jumlah 18 18 17,0 17,0 188,51 200,21

Gambar

TABEL 2 .PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, DISTRIK DAN SEX RATIO   TAHUN 2003
TABEL 3 . JUMLAH PENCARI KERJA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DI KOTA SORONG TAHUN 2003  BeIum
TABEL 5 . REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH SENDIRI (PADS)   KOTA SORONG TAHUN 2003
TABEL 9 . BANYAKNYA SLTA, GURU, MURID DAN RATIO MURID MENURUT DISTRIK TAHUN 2003  Rasio Murid terhadap
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dihitung berdasarkan rasio penyelesaian tagihan atas kontrak diatas Rp 200 Juta yang tepat waktu dibagi dengan seluruh SPM LS Kontraktual Non Belanja Pegawai yang disampaikan ke

Hasil dapatan kajian terhadap 80 orang murid eksperimen yang terdiri daripada murid Cina dalam dua buah kelas di sekolah sekolah menengah jenis kebangsaan telah berjaya

Examining a dance cover group which quite popular in Surabaya, this research discusses about the act of imitation.. Cover dance is one of the fan activities which mostly done

Banyak pengalam baru yang kami dapat dari tempat-tempat ini, salah satu yang paling berharga buat saya adalah tentang usaha para santri di Ponpes Sunan Drajat

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan meneliti pengaruh pengendalian intern akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas sumber daya manusia

Dengan demikian, penelitian kata sapaan bahasa Baduy ini dapat memperlihatkan anekawarnanya sistem tutur sapa bahasa-bahasa di Indonesia serta dapat pula mencerminkan sistem

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian yaitu sampel limbah cair pabrik kelapa sawit, sampel tanah, dan bahan-bahan untuk analisis dilaboratorium. Penentuan

Beton adalah suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan membuat suatu campuran yang mempunyai proporsi tertentu dari semen, pasir dan koral atau agregat lainnya,