• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Keywords: the role of parents, the motivation to learn.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Keywords: the role of parents, the motivation to learn."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 ABSTRAK

Ica Ristiani, 2013. Parents' role in Increasing Motivation Learning Child at Mangkupum village Muara Uya Districk Tabalong Regency. Thesis Citizenship Education Program. Department Of Social Sciences Education Faculty Of Teacher Training And Education University Lambung Mangkurat Banjarmasin. Counselor (I) Fatimah, (II) Dian Agus R.

Keywords: the role of parents, the motivation to learn.

Motivation to learn was very concerned with the motivation or encouragement from parents, children will study hard because of the encouragement by the parent so that objectives can be achieved. The role of parents is expected, so that children can increase achievement in public life. The importance of motivation for children to learn at home so that children can master their environment and can increase the child's ability to think and vice versa if the issues are not examined the children's ability to understand, integrate and add to less.This study aims to improve the child's motivation to learn, and what sources of motivation given by parents to children in learning.

The study was designed and conducted using qualitative methods. Data was collected through observation, interviews and literature.

The analysis results are used in the reduction step is the analysis of the data, presenting data and drawing conclusions.

These results indicate that the role of parents in children's learning motivation in the Mangkupum village still less so that the role of parents is necessary. Although the children were motivated to learn, sometimes children themselves lazy motivated to learn and are very difficult to understand the lessons learned in school that the child needs to repeat the lesson at home. Parents in motivating their children to learn to use a variety of ways, some provide motivation by giving promises of gifts, some are not willing to accustom their children to learn to get the prize. But in essence, the parents expect their children to learn not for want of gifts or benefits alone, but children learn in order to achieve goals and be successful.

Based on these results, it can be suggested that the child's parents to be diligent in learning, parents should always motivate their children by guiding ideals to be achieved her child, thus the child is expected to be motivated to learn.

(2)

2 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tugas-tugas serta peran yang harus dilakukan orang tua tidaklah mudah, salah satu tugas dan peran orang tua yang tidak dapat dipindahkan adalah mendidik anak-anaknya. Sebab orang tua memberi hidup anak, maka mereka mempunyai kewajiban yang teramat penting untuk mendidik anak mereka. Jadi, tugas sebagai orang tua tidak hanya sekadar menjadi perantara makhluk baru dengan kelahiran, tetapi juga memelihara dan mendidiknya.

Peran orang tua dalam memotivasi belajar anak di desa Mangkupum dari 2 orang tua informan yang peneliti temui selama melakukan observasi di sana sebenarnya orang tua berkeinginan agar anaknya dapat mengikuti les atau pelajaran tambahan di luar kegiatan sekolah, tetapi anak-anak di daerah tersebut tidak dapat mengikuti les mengingat lokasi les (bimbingan belajar) yang jauh dari rumah dan jarang ada kegiatan belajar tambahan (les) di adakan di daerah tersebut hal inilah yang menjadi alasan kenapa orang tua didaerah tersebut tidak menyuruh anaknya mengikuti les (bimbingan belajar).

B. Fokus Penelitian

Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak di desa Mangkupum.

(3)

3 C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian fokus penelitian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimanakah motivasi anak di desa Mangkupum?

2.

Bagaimanakah peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak di desa Mangkupum?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendapatkan data tentang :

1. Motivasi belajar anak di desa Mangkupum

2. Peran orang tua sebagai motivator dalam meningkatkan motivasi belajar anak di desa Mangkupum.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan pada umumnya dan dibidang pembelajaran Pkn khususnya.

(4)

4 2. Manfaat praktis

a. Bagi anak

Temuan ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi anak, sehingga angka ketuntasan dalam belajar dapat dicapai dengan baik.

b. Bagi orang tua

Temuan ini memberikan masukan tentang perlunya peranan orang tua dalam memberikan motivasi kepada anaknya dalam belajar.

c. Bagi sekolah

Temuan ini dapat menjadi bahan informasi khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar anak, dan dalam memotivasi anak belajar. d. Bagi prodi PPkn

Sebagai bahan informasi dalam menyiapkan tenaga guru yang propesional dibidangnya dan meningkatkan kualitas guru ataupun calon guru Pkn.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Peran.

Menurut Biddle dan Thomas (Arisandi, 2011), peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari

(5)

5

pemegang kedudukan tertentu. Misalnya dalam keluarga, perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi anjuran, memberi penilaian, memberi Sanksi-sanksi lain.

B. Peran Orang Tua

Peran orang tua terhadap anaknya dapat dikemukakan sebagai berikut : melahirkan, mengasuh, membesarkan dan mengarahkan menuju kepada kedewasaan serta menanamkan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku. Disamping itu juga harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri anak, memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan pribadi dengan Penuh tanggung jawab dan penuh kasih saying (Wandasari. 2004).

Orang tua orang tua memiliki tanggung jawab dalam membentuk serta membina anak-anaknya baik dari segi psikologis maupun pisiologis. Kedua orang tua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mendidik anaknya agar dapat menjadi generasi-generasi yang sesuai dengan tujuan hidup manusia (Wandasari, 2004).

C. Pengertian Motivasi

Motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang mencakup didalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid (timbul dari diri siswa sendiri misalnya : keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil dan lain-lain),

(6)

6

dalam hal ini hadiah atau pujian tidak diperlukan karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau belajar untuk mendapatkan hadiah atau pujian tersebut (Hamalik, 2001:162).

Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, hadiah, medali atau hukuman. Motivasi instrinsik ini tetap diperlukan disekolah, sebab pengajaran disekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Lagi pula sering kali para siswa belum memahami untuk apa ia belajar hal-hal yang dibrikan oleh sekolah. Karena itu motivasi terhadap pelajaran itu perlu dibangkitkan oleh guru sehingga para siswa mau dan ingin belajar (Hamalik. 2001:163).

D. Pengertian Belajar

Belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah, dan merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan (Silberman, 2009:26).

(7)

7

Ciri-ciri kegiatan belajar (Komalasari, 2011: 2-3). yaitu ;

1. Belajar merupakan aktivitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang, baik secapa actual maupun potensial.

2. Perubahan yang didapat sesungguhnya adalah kemampuan yang baru dan ditempuh dalam jangka waktu yang lama.

3. Perubahan terjadi karena ada usaha dari dalam diri setiap individu.

Jadi jika disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya kematangan atau perubahan sementara karena adanya suatu hal (Komalasari, 2011: 2-3)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alasan Menggunakan Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif dipilih, dikarenakan permasalahan yang belum jelas sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dapat diungkapkan dalam metode penelitian kuantitatif dengan instrumen angket semata. Selain itu, peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara

(8)

8 B. Tempat penelitian

Penelitian ini yang dijadikan tempat penelitian adalah Desa Mangkupum Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong.

Mangkupum Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong.

C. Sumber Data

Menurut Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung tentang peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak di desa Mangkupum kecamatan Muara Uya kabupaten Tabalong yaitu dengan cara wawancara dengan 6 orang tua

Dan 5 orang anak di desa Mangkupum.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian utama adalah penelitian sendiri, namun setelah fokus penelitian menjadi jelas maka dikembangkan instrument penelitian sederhana, yang dapat mempertajam serta foto objek penelitian, alat bantu.

dalam penelitian dan lain-lain.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu:

1. Observasi, digunakan untuk mengetahui kondisi atau pengamatan dilapangan secara langsung.

(9)

9

2. Wawancara, digunakan untuk menggali data yang berkaitan dalam penelitian untuk mendapatkan informasi dengan memberikan pertanyaan secara lisan kepada orang tua dan anak yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. 3. Kepustakaan, digunakan untuk mengumpulkan data-data dalam mencari.

bahan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

F. Teknik Analisis Data

Moilles dan Huberman (Wahyu, 2006:60) Aktivitas dalam analisis data yaitu:

1. Reduksi data, data-data yang didapat disini terarah/terfokus pada masalah tentang problematika kehidupan anak-anak dalam belajar dirumah dan membuang data-data yang tidak perlu.

2. Penyajian data, menyajikan data-data peneliti menggabungkan dari data-data informan yang tersusun dalam bentuk yang mudah dipahami

3. Menarik kesimpulan, peneliti meyusun informasi-informasi/data-data yang didapat untuk menjadi tulisan dalam bentuk yang benar.

G. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data penelitian (Wahyu, 2006:69) dilakukan dengan cara:

1. Perpanjangan pengamatan.

Dengan perpanjangan pengamatan peneliti kembali kelapangan, melakukan pengamatan,

(10)

10

2. Meningkatkan ketekunan. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan, maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

3. Triangulasi. Peneliti menggunakan teknik triagulasi sebagai teknik pemeriksa data yakni teknik pemeriksaan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu

4. Menggunakan bahan referensi. Adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.

5. Mengadakan member check. Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umun

1. Letak dan perhubungan

Desa Mangkupum adalah salah satu desa di Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong, Ibu kota Kabupaten ini terletak di Kota Tanjung yang memiliki luas wilayah 3.496 km². Desa Mangkupum terletak dalam batas-batas wilayah sebagai berikut:

 Batas timur berbatasan dengan desa Jambu.

(11)

11

 Batas utara berbatasan dengan desa Wirang.

 Batas selatan berbatasan dengan desa Kampung Baru.

Jarak Desa Mangkupum dengan Kecamatan adalah ± 10 km. Sementara untuk waktu tempuh ke Kecamatan ± 20 menit. Jarak tempuh ke Kabupaten ± 36 km. Sementara untuk waktu tempuh ke Kabupaten bisa ditempuh dalam waktu 30 s/d 40 menit hal ini dikarenakan keadaan lalu lintas yang tidak begitu padat, dan akses jalan ke Kabupaten yang cukup bagus. B. Temuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan di Desa Mangkupum Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong, di sini peneliti menemukan informasi dari 11 informan, dari informan itu terdiri dari 6 informan orang tua anak dan 5 orang anak yang belajar itu sendiri. Dari 11 informan tersebut terdapat informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak. 1. Motivasi Belajar Anak

Informan Lia, mengatakan bahwa :

Mama dengan abah tu rancak menyuruh belajar, tapi rancak kada salang disuruh belajar ja ulun. (ibu dan ayah saya sering menyuruh belajar, tapi biasanya saya belajar atas kemauan saya sendiri).

Berikut adalah pernyataan dari informan Lisa,mengatakan bahwa : Ulun rancak belajar saurang, Ulun rajin belajar supaya ulun disyangi kawitan ulun, lawan jar mama mun ulun rajin belajar kaina dibari hadiah. Hadiahnya tu kaya semester tadi ditukari HP hanyar lawan dibawai bajalanan.( saya rajin belajar agar saya disayangi orang tua saya, kata ibu kalau saya rajin belajar saya akan dikasih hadiah.

(12)

12

Hadiahnya itu seperti semester yang lalu di belikan HP baru dan jalan-jalan).

Lia dan Lisa belajar atas kemauannya sendiri. Lisa belajar tekun selain untuk menyenangkan orang tuanya sehingga dia dsayang juga untuk mendapatkan hadiah.

Informan Rony anak yang belajar itu sendiri mengatakan bahwa: Ulun bila kada dibari hadiah rancak koler ah disuruh balajar, rasa kada semangat tu, lain kalo dijanji’i hadiah atau bajalanan lakas tu pang ulun balajar, rasa semangat ulun balajar ka ae bila dijanji’i hadiah tu.( kalau saya tidak diberi hadiah saya biasanya malas belajar, tidak semangat, kalau diberikan janji-janji hadiah atau jalan-jalan baru saya belajar, jadi semangat belajar saat dijanjikan hadiah).

Rony merasa tidak semangat belajar apabila tidak diberikan imbalan atau hadiah dari orang tuanya, dalam hal ini Rony membutuhkan motivasi ekstrinsik. Sementara itu menurut informan Edi, mengatakan bahwa :

Ulun semangat bila belajar tu dibari janji-janji hadiah, tapi jar mama jangan sampai ulun rajin belajar gara-gara handak hadiahnya haja, harus belajar dari kahandak ulun sorangan. (saya semangat kalau belajar diberi janji-janji hadiah, tapi kata ibu, jangan sampai saya belajar karena ingin mendapatkan hadiah saja).

Edi semangat belajar saat dia diberikan hadiah dalam hal ini Edi membutuhkan motivasi ekstrinsik begitu pula dengan Lisa, Lisa mengatakan bahwa :

Takananya bisa pang ku di tukarkan hadiah, supaya aku tu rajin belajar, supaya semagat sakulah, lawan dapat nilai baik. (kadang-kadang bisa saya di belikan hadiah, supaya saya rajin belajar, supaya semangat sekolah, dan dapat nilai bagus).

(13)

13

2. Peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak Informan ibu Mala, mengatakan bahwa :

Aku dengan abahnya biasanya tu menyuruh belajar, tapi yang paling rancak tu aku pang, oleh abahnya rancak haur. Rancak mun rajin balajar ku bari hadiah ke anak ku (biasa yang menyuruh Lia belajar adalah saya dengan ayahnya. Tapi saya lah yang paling sering menyuruh Lia belajar karena ayahnya sering sibuk. sering kalo anak saya rajin belajar saya beri hadiah).

Motivasi yang diberikan Ibu mala agar anaknya rajin belajar adalah dengan menyuruh belajar dan memberikan hadiah. Hal senada di ungkapkan oleh Ibu yanti., mengatakan bahwa :

Aku rancak manyuruh Rey tu balajar, kalo abahnya tu jarang hakun, lawan Rey tu kada tapi hakun belajar dengan abahnya. Rancak ku dangani Rey tu manggawi PR (saya yang sering menyuruh Rey belajar, kalau ayahnya jarang mau. saya sering menemani Rey mengerjakan PR).

Sementara pendapat dari informan ibu Asmiah, mengatakan bahwa : Aku, aku pang yang taparak dengan Edi tu, lawan jua aku rancak dirumah. Rancak ku suruh belajar di rumah, ku bari nasehat supaya belajar bujur-bujur supaya kaina bisa jadi orang yang beguna gasan kawitan lawan masyarakat. (saya, soalnya saya lebih dekat dengan Edi. Saya juga sering berada di rumah. Sering saya menyuruh belajar di rumah, saya beri nasehat supaya belajar sungguh-sungguh agar nanti bisa jadi orang yang berguna bagi orang tua dan masyarakat). Selain menyuruh belajar Ibu Asmiah juga memberikan nasehat kepada anaknya agar rajin belajar. Sedangkan Ibu Tika memotivasi anaknya belajar dengan cara memberikan soal kepada lisa. Berikut adalah pernyataan dari informan ibu Tika, mengatakan bahwa :

Anak ku tu lakas ae paham bila aku yang melajari, bila abahnya ada abahnya jua umpat malajari. Ku meajari tu rancak ku bari soal ku

(14)

14

suruh Lisa tu manjawab, kaina ku pariksa berapa yang salah, ku bari nilai. (kalau saya yang mengajari, anak saya cepat mengerti, kalau bapaknya ada bapaknya ikut juga mengajari. Saya mengajarinya dengan memberikan soal, Lisa yang menjawab, trus saya koreksi berapa yang salah, kemudian saya kasih nilai)

Ibu Rusdiana juga mengatakan bahwa :

Amun ku kada haur ku kawnai haja Rony tu belajar, bila kada ngarti rancak ku suruh betakun dengan kakawanannya,( saya menemani Rony belajar apabila saya tidak sibuk, sering saya suruh tanyakan dengan teman-temannya kalau ada yang tidak dimengerti).

Ibu Rusdiana memotivasi anaknya belajar dengan cara menemani anaknya belajar.

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Motivasi Belajar Anak

Seorang anak sangat membutuhkan motivasi dari orang tuanya, ada anak yang tanpa disuruh belajar sudah membiasakan diri belajar sendiri, tetapi ada juga anak yang membutuhkan sedikit motivasi belajar dari orang tuannya supaya ia rajin belajar. Dalam hal ini dibutuhkan motivasi ekstrinsik dari orang-orang terdekatnya agar anak semangat belajar.

Dari uraian diatas jelaslah bahwa motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Jadi, fungsi motivasi itu meliputi sebagai berikut ini :

(15)

15

a) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan muncul suatu perbuatan seperti belajar.

b) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

c) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan memperlambat suatu pekerjaan.

B. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak

Setiap orang tua dalam hal memberikan memotivasi pada anak yang sedang belajar bermacam-macam, ada anak yang belajar karena diberi pujian atau hadiah oleh orang tuanya sehingga anak tersebut termotivasi untuk belajar, tertapi ada juga anak yang belajar karena kemauannya sendiri. Sebagian besar orang tua ternyata mengharapkan anaknya belajar atas kemauannya sendiri, mereka berpendapat apabila anak belajar karena diberi hadiah atau pujian, banyak orang tua yang kawatir jangan-jangan anaknya belajar hanya untuk mendapatkan hadiah atau pujian dari orang tuanya. Sehingga saat orang tuanya tidak memberikan pujian atau hadiah anaknya akan malas belajar, hal inilah yang dihindari oleh kebanyakan orang tua anak di Desa Mangkupum. Orang tua sangat mengharapkan kesadaran si anak untuk belajar dengan sendirinya tanpa ada dorongan dari luar, dengan begitu pelajaran akan mudah dipahami dan dimengerti oleh anak yang belajar itu sendiri, karena tidak ada unsur keterpaksaan dalam belajar.

(16)

(2001:162-16

163) motivasi intrinsik adalah motivasi yang mencakup didalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan (keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil dan lain-lain). Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar, sering kali anak belum memahami untuk apa ia belajar. Karena itu motivasi perlu dibangkitkan oleh orang tua sehingga anak mau dan ingin belajar, dalam hal ini hadiah atau pujian kadang diperlukan karena akan menyebabkan anak bekerja atau belajar untuk mendapatkan hadiah atau pujian tersebut.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Motivasi belajar anak di desa mangkupum sudah bagus. Ada anak yang tanpa disuruh belajar sudah membiasakan diri belajar sendiri, walaupun ada juga anak yang membutuhkan sedikit motivasi belajar dari orang tuannya supaya ia rajin belajar. Dalam hal ini dibutuhkan motivasi ekstrinsik dari orang-orang terdekatnya agar anak semangat belajar.

Peran orang tua dalam memotivasi belajar anak di Desa Mangkupum masih kurang sehingga peran orang tua sangat diperlukan. Orang tua selalu menyarankan anak mereka agar rajin belajar supaya anak mereka biasa menjadi

(17)

17

seperti yang mereka inginkan. Meski anak diberi motivasi untuk belajar, kadang anak yang dimotivasi itu sendiri malas untuk belajar dan anak yang belajar itu sendiri masih sulit dalam memahami pelajaran yang diberikan disekolah sehingga anak perlu mengulang pelajaran tersebut dirumah.

Orang tua dalam memotivasi anaknya belajar menggunakan berbagai macam cara, ada yang memberikan motivasi dengan cara memberikan janji-janji hadiah, ada juga orang tua yang tidak mau membiasakan anaknya belajar untuk mendapatkan hadiah. Tetapi pada intinya orang tua mengharapkan anaknya belajar jangan karena menginginkan hadiah atau imbalan semata, tetapi anak belajar agar masa depannya lebih baik, agar biasa menggapai cita-cita dan menjadi orang yang sukses.

B. Saran

1. Bagi orang tua agar anak rajin dalam belajar maka orang tua hendaknya selalu memotivasi anak mereka dengan mengarahkan cita-cita yang ingin dicapai anaknya, dengan demikian diharapkan anak akan termotivasi untuk belajar. 2. Dalam memotivasi belajar anak perlu diperhatikan kondisi anak dan jaga

ketenangan lingkungan belajar anak.

3. Dalam membimbing anak, orang tua perlu memiliki kesabaran dan sikap dan bijaksana, orang tua harus memahami alam pikiran anak dan harus mengerti kemampuan yang dimiliki anak.

(18)

18

fasilitas belajar di sini adalah alat tulis, buku tulis, buku-buku ini pelajaran dan tempat untuk belajar karena hal ini dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

5. Orang tua hendaknya mengawasi kegiatan belajar di rumah, sehingga dapat mengetahui apakah anaknya belajar dengan sebaik-baiknya sehingga orang tua dapat mengetahui kesulitan anak dalam belajar, sehingga dapat membantu usaha anak dalam mengatasi kesulitannya dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta. Arisandi, 2011. Pengertian peranan. (online).

(http://arisandi.com/pengertian-peran/, diakses 2 februari 2012).

Budianingsih, Asri, 2005. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : PT Rineka cipta. Dheaz, 2009. Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar. (online)

(http://dheeazz.blogspot.com/, diakses 11 desenber 2012)

Dimiyati dan Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ferdi, 2001. Pengertian Belajar dan Pembelajaran. (online),

(http://www.bloggermajalengka.com/2011/09/pengertian-belajar-dan-pembelajaran.html , diakses 2 februari 2012 )

Hamalik, 2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. _______, 2008. Proses belajar mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Komalasari, 2011. Pembelajaran kontekstual. Bandung : PT Refika Aditama.

Munir, Zaldy. 2010. Peran dan fungsi orang tua dalam mengembangkan kecerdasan emosional Anak. (online),

(19)

19

(http://zaldym.wordpress.com/2010/07/17/peran-dan-fungsi-orang-tua-dalam-mengembangkan-kecerdasan-emosional-anak/, diakses 2 februari 2012). Siberman, Mervin L, 2009. Active Learning. Bandung : Nusamedia.

Slavin, 2005. Cooperative learning. Bandung : Nusa Media

Wahyu, 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.

______, 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Banjarmasin : Universitas Lambung Mangkurat.

_____, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Banjarmasin : Universitas Lambung Mangkurat.

Wandasari, 2004.Peran dukungan orang tua dan guru terhadap penyesuaian sosial

anak berbakat intelektual. (Online).

(http://journal.tarumanagara.ac.id/index.php/psi2/article/viewArticle/684, diakses 2 februari 2012)

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Virtual reality adalah teknologi yang dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer[9]. Keuntungan dari teknologi virtual reality adalah

komplikasinya sehingga dapat merencanakan dan melaksanakan penanganan yang berkelanjutan, dapat melakukan pemantauan pada anak dengan riwayat BBLER dan kurang bulan,

(1) Dalam rangka menunjang kegiatan usaha Niaga jenis Bahan Bakar Minyak tertentu yang dilaksanakan oleh penyalur, Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga Umum

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik hidrolisis enzim yaitu pada konsentrasi enzim selulase 5% v/v selama 12 jam pada hidrolisat asam sulfat 1%

Manfaat dari kerja sama yang saling ketergantungan antarsiswa di dalam pembelajaran kooperatif berasal dari empat faktor diungkapkan oleh Slavin (dalam Eggen dan Kauchak, 2012:

di Bali memiliki cara yang bersumber dari sastra agama dan kearifan lokal dalam menyikapi wabah dengan mengembalikan keseimbangan alam semesta secara niskala, antara

, oleh karena itu, Dinas Koperasi dan UMKM, bidang data dan informasi telah mendata ulang keberadaan koperasi dan UMKM ini, pendataan dilakukan untuk mengetahui

Sakome neigiamas kultūros klausimo sprendimas „iš dešinės" todėl, kad „proletkultiškoji" socialistinės kultū­ ros koncepcija bei kultūrinė politika taip