• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pengembangan zonasi air minum (studi kasus di pdam tirta pahlawan kota bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi pengembangan zonasi air minum (studi kasus di pdam tirta pahlawan kota bogor)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)I. PENDAHULUAN. 1.1.. Latar Belakang Salah satu point dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang yang. disepakati oleh 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Millenium PBB pada bulan September tahun 2000, adalah mengurangi hingga setengah proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi, yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015. Menurut Bappenas (2007) terdapat tiga definisi pendekatan (proxy) air untuk minum. Pertama, air minum perpipaan (safe drinking pipe water), yaitu air dengan kualitas yang dapat diandalkan (reliable) dan lebih sehat dibandingkan dengan sumber air lainnya. Kedua adalah air dengan sumber yang terlindungi, meliputi, air pompa, air dari sumur atau mata air yang dilindungi, dan air hujan. Ketiga adalah air dengan sumber yang tidak terlindungi. Pelayanan air minum perpipaan pada tahun 1997 hanya dinikmati oleh sekitar 14,7 persen rumah tangga. Pada tahun 2000 sudah sekitar 19,2 persen rumah tangga yang mendapatkan akses pada air minum perpipaan. Pada tahun 2006, rumah tangga yang dapat mengakses pada air minum perpipaan justru menurun menjadi 18,4 persen. Sementara itu untuk rumah tangga yang mendapatkan akses pada air minum non perpipaan yang terlindungi, kecenderungannya justru meningkat relatif konstan, seperti terlihat pada Gambar 1..

(2) Sumber : BAPPENAS, 2007. Gambar 1. Pelayanan Air Minum Perpipaan dan Non-Perpipaan Terlindungi (Total), Tahun 1992-2006 (dalam %).. Kegiatan penyediaan air minum memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan dan masyarakat. Penyediaan air minum berperan dalam menurunkan angka penderita penyakit, terutama yang berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan standar atau taraf/kualitas hidup masyarakat. Terdapat 3 tujuan pokok penyediaan air minum, yaitu, menghasilkan air minum yang aman dikonsumsi manusia, menghasilkan air minum yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan menghasilkan air minum dengan menggunakan sarana yang ada dengan efisien (PERPAMSI – USAID, 2003). Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai perusahaan penyedia air minum melalui perpipaan di hampir seluruh wilayah Indonesia mempunyai peranan yang sangat vital dalam mewujudkan pelayanan air minum yang dapat. 2.

(3) diperoleh oleh setiap masyarakat.. Kondisi PDAM secara umum memiliki. berbagai permasalahan dan kendala dalam bidang operasional, teknis, manajemen dan keuangan yang menghambat pengembangan pelayanan air minum. Terutama saat ini, kualitas air yang dialirkan PDAM hingga sampai ke pelanggan sebagian besar tidak/belum memenuhi kualitas standar air minum, masih dalam batas kualitas air bersih. Pada Juni 2003 - September 2004, PERPAMSI bekerjasama dengan USAID melaksanakan program CATNIP (Certification and Training for Network Improvement Project). Proyek ini dimaksudkan untuk peningkatan kualitas air minum melalui program sertifikasi dan pelatihan untuk perbaikan jaringan perpipaan PDAM. Sebagai tahap awal dipilih 3 (tiga) PDAM yaitu Medan, Bogor dan Malang sebagai area percontohan untuk mewujudkan pelayanan air yang langsung minum (potable water) di salah satu zona yang ditentukan. Program ini disebut dengan istilah ZAMP singkatan dari Zona Air Minum Prima, yaitu sebuah kawasan pelayanan dari PDAM yang kualitas airnya sudah setara dengan kualitas air minum, artinya pelanggan dapat langsung minum air PDAM tanpa harus dimasak terlebih dahulu. PDAM yang ikut dalam projek ini diharapkan menjadi percontohan pengembangan. pelayanan air minum dalam rangka pencapaian. target MDGs. Selain pencapaian target MDGs, banyak manfaat yang diperoleh dengan mengembangkan pelayanan air minum kerena merupakan visi dan misi dari seluruh PDAM.. Sasaran yang ingin dicapai oleh PDAM Tirta Pakuan Kota. Bogor sehubungan dengan keberadaan Zona Air Minum Prima adalah mengembangkan wilayah pelayanan zona air minum secara bertahap sehingga. 3.

(4) kebutuhan air minum masyarakat Kota Bogor dapat terpenuhi, adanya peningkatan sumber pendapatan guna menunjang APBD dan meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.. 1.2.. Rumusan Masalah Saat ini PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor telah melayani hampir 45 % dari. penduduk Kota Bogor dengan jumlah sambungan sebanyak 79.585 sambungan langganan (SL). Pelaksanaan ZAMP sejak tahun 2004 sampai Desember 2008 telah melayani 1.347 Sambungan Langganan atau sekitar 2 % dari total pelanggan PDAM Tirta Pakuan yang ada. Jumlah pelanggan ZAMP di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor berdasarkan lokasi perumahan dapat dilihat pada Tabel 1.. Tabel 1. Jumlah Pelanggan PDAM di ZAMP s.d Desember 2008 Berdasarkan Lokasi Perumahan No. Lokasi Perumahan. Jumlah Pelanggan. 1. Perumahan Pakuan Tajur. 366. 2. Perumahan Intan Pakuan. 114. 3. Perumahan Monte Carlo. 16. 4. Perumahan Griya Katulampa. 521. 5. Perumahan Teras Hijau. 54. 6. Perumahan Villa Bogor Indah tahap 3. 276. TOTAL. 1.347. Sumber : PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor (2008). Pelaksanaan program Zona Air Minum Prima (ZAMP) di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor selama 4 tahun menghasilkan jumlah pelanggan yang. 4.

(5) terlayani masih sangat kecil. Sementara pada tahun 2007, PDAM Kota Malang mempunyai sekitar 16.000 pelanggan ZAMP. Rendahnya tingkat pengembangan zona air minum di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dapat disebabkan oleh beberapa faktor, menurut Idelovitch dan Ringskog (1995) Bank Dunia mengidentifikasi tiga indikator umum penyebab rendahnya pengembangan air minum, yakni: (a) kebocoran air sangat tinggi, mencapai 40 hingga 50 persen, (b) Kualitas dan kelebihan tenaga kerja (SDM), dan (c) kualitas air yang tidak stabil dan tidak memenuhi standar. Kebijakan pembangunan PDAM pada waktu lalu lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas mengakibatkan lebih disukai menggunakan bahanbahan konstruksi sistem air minum yang lebih murah daripada yang lebih berkualitas.. Sebagai contoh penggunaan bahan pipa asbes, yang harganya. memang lebih murah daripada bahan yang lain, ternyata mengakibatkan angka kebocoran air yang tinggi pada sistem distribusi. Saat ini untuk distribusi di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor terdapat sekitar 65 % pipa terbuat dari bahan PVC dan sekitar 35 % pipa dari bahan asbes. Tingginya angka kebocoran akan mempersulit pengembangan zona air minum karena akan mengakibatkan tekanan air berkurang sehingga supplai air berkurang, mudah masuknya kontaminan ke dalam pipa serta mengurangi pendapatan PDAM. Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia memiliki peranan penting dalam pengembangan zona air minum.. Seyogyanya setiap PDAM memiliki. sumberdaya manusia yang trampil dan memiliki etos kerja yang menunjang dalam mengoperasikan dan memelihara sistem penyediaan air minum yang ada. Selama ini di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor telah dibentuk tim untuk pelaksanaan Zona. 5.

(6) Air Minum Prima. Tim yang dibentuk diambil dari masing-masing bagian yaitu, Bagian Transmisi dan Distribusi, Bagian Perencanaan dan Supervisi, Bagian Hukum dan Humas, Bagian Litbang dan PDE, dan Bagian Produksi. Masingmasing anggota tim tetap menjalankan tugas rutin di bagian masing-masing, ini akan mempersulit koordinasi terutama apabila terjadi mutasi pada anggota tim. Kualitas air yang diproduksi oleh PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor selama ini telah memenuhi standar air minum. Seharusnya PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dapat melakukan pengembangan zona air minum dengan lebih cepat, namun perkembangan ZAMP selama 4 tahun menunjukkan peningkatan yang masih rendah.. Strategi yang diterapkan selama ini tidak mampu untuk. meningkatkan pelayanan zona air minum terutama peningkatan jumlah pelanggan zona air minum. Oleh karena itu perlu dilakukan perumusan strategi yang tepat sehingga. dapat dijadikan acuan dalam pengembangan zona air minum agar. jumlah pelanggan ZAMP dapat dapat meningkat secara signifikan. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Faktor-faktor. internal. dan. eksternal. apa. saja. yang. mempengaruhi. pengembangan zona air minum di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor? b. Alternatif strategi apa saja yang dapat dilakukan untuk pengembangan zona air minum yang dapat diterapkan oleh PDAM Tirta Pakuan? c. Strategi apa yang merupakan prioritas dari alternatif strategi yang tersedia?. 6.

(7) 1.3.. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk menganalisis strategi. pengembangan zona air minum yang dilakukan PDAM Tirta Pakuan. Sedangkan secara spesifik/khusus penelitian ini bertujuan : a. Mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi dan menentukan keberhasilan pengembangan zona air minum di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. b. Merumuskan alternatif strategi pengembangan zona air minum sesuai faktorfaktor yang mempengaruhi tersebut. c. Menentukan prioritas strategi dalam pengembangan zona air minum di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.. 1.4.. Manfaat Penelitian Diharapkan dari penelitian ini akan diperoleh manfaat sebagai berikut :. a. Sebagai sumbangan pemikiran kepada PDAM Tirta Pakuan dan Pemerintah Daerah dalam menentukan strategi pengembangan zona air minum di Kota Bogor. b. Bagi Peneliti akan diperoleh pengetahuan ilmiah dan pengalaman praktis tentang bagaimana menentukan strategi pengembangan zona air minum. c. Bagi pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai acuan (benchmark) dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya demi pengembangan ilmu pengetahuan.. 7.

(8) 1.5.. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi sampai dengan penyusunan dan merumuskan strategi. pengembangan zona air minum di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang saat ini telah dilaksanakan dengan nama Zona Air Minum Prima (ZAMP).. 8.

(9) Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB.

(10)

Gambar

Gambar 1. Pelayanan Air Minum Perpipaan dan Non-Perpipaan Terlindungi  (Total), Tahun 1992-2006 (dalam %)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis SWOT pelayanan rawat jalan eksekutif berada pada kuadran 1 yaitu strategi agresif, dimana didapatkan beberapa alternatif strategi pemasaran

Jika seseorang memiliki kompetensi yang lebih tinggi daripada yang dituntut oleh posisinya, maka organisasi harus menggali kemungkinan dilakukannya promosi atau

// use the breadth-first traversal algorithm to // determine the minimum number of edges in any // path from sVertex to all vertices in the graph // reachable from sVertex; upon

Bank Kalsel Cabang Pembantu Syariah Batulicin merupakan salah satu lembaga keuangan yang dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu mengutamakan kepuasan nasabah

tidak dapat diperoleh penyelesaian, serta mereka tidak bermaksud untuk menyerahkan perselisihan mereka untuk diselesaikan dengan arbitrage oleh juru/dewan pemisah, seperti

Saat tes Iqro 3, pada pembacaan perubahan bentuk tanda baca oleh pengajar, fokus anak berubah ke letak tanda bacanya, sehingga saat huruf Hijaiyyah yang akan

Biodiesel merupakan bahan bakar pengganti terbarukan untuk minyak solar atau bensin solar yang sebagian besar terbuat dari lemak nabati seperti minyak sawit, sayuran,

This current framework therefore focuses on helping National Societies to plan and monitor activities, outputs and immediate impacts of DRR/CCA that ultimately contribute to