• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar Pemeliharaan Mekanik Pembangkit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dasar Pemeliharaan Mekanik Pembangkit"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR PEMELIHARAAN MEKANIK

DASAR PEMELIHARAAN MEKANIK

PEMBANGKIT

PEMBANGKIT

[B.1.1.1.082.2.M]

[B.1.1.1.082.2.M]

Edisi I

Edisi I

November 2014

November 2014

(2)

DASAR PEMELIHARAAN MEK

DASAR PEMELIHARAAN MEKANIK PL

ANIK PLTU

TU

(B.1.1.1.082.2.M)

(B.1.1.1.082.2.M)

TUJUAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah mengikuti pembelajaran Dasar pemeliharaanSetelah mengikuti pembelajaran Dasar pemeliharaan mekanik Pembangkit ini peserta mampu memahami mekanik Pembangkit ini peserta mampu memahami mesin-mesin pembangkit, dan dasar pemeliharaan mesin-mesin pembangkit, dan dasar pemeliharaan pembangkit dengan benar sesuai dengan SOP/ Instruksi pembangkit dengan benar sesuai dengan SOP/ Instruksi Kerja,

Kerja, Instruction ManualInstruction Manual dan Standar Perusahaan.dan Standar Perusahaan.

DURASI

DURASI : : 24 24 JP JP / / HARI HARI EFEKTIFEFEKTIF

TIM

TIM PENYUSUN PENYUSUN : : 1. 1. Andi Andi KurniawanKurniawan 2. M. Ikhfan

2. M. Ikhfan

TIM

TIM VALIDATOR VALIDATOR : : 1. 1. Sukardi Sukardi (Div (Div Kit Kit IT)IT) 2. Danial Jalil (Div Kit JB) 2. Danial Jalil (Div Kit JB) 3. Hamdan (Puslitbang) 3. Hamdan (Puslitbang)

(3)

ii

DASAR PEMELIHARAAN MEK

DASAR PEMELIHARAAN MEKANIK PL

ANIK PLTU

TU

(B.1.1.1.082.2.M)

(B.1.1.1.082.2.M)

TUJUAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah mengikuti pembelajaran Dasar pemeliharaanSetelah mengikuti pembelajaran Dasar pemeliharaan mekanik Pembangkit ini peserta mampu memahami mekanik Pembangkit ini peserta mampu memahami mesin-mesin pembangkit, dan dasar pemeliharaan mesin-mesin pembangkit, dan dasar pemeliharaan pembangkit dengan benar sesuai dengan SOP/ Instruksi pembangkit dengan benar sesuai dengan SOP/ Instruksi Kerja,

Kerja, Instruction ManualInstruction Manual dan Standar Perusahaan.dan Standar Perusahaan.

DURASI

DURASI : : 24 24 JP JP / / HARI HARI EFEKTIFEFEKTIF

TIM

TIM PENYUSUN PENYUSUN : : 1. 1. Andi Andi KurniawanKurniawan 2. M. Ikhfan

2. M. Ikhfan

TIM

TIM VALIDATOR VALIDATOR : : 1. 1. Sukardi Sukardi (Div (Div Kit Kit IT)IT) 2. Danial Jalil (Div Kit JB) 2. Danial Jalil (Div Kit JB) 3. Hamdan (Puslitbang) 3. Hamdan (Puslitbang)

(4)

SAMBUTAN

SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya materi pembelajaran initelah Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya materi pembelajaran initelah berhasil disusun dengan baik dan tepat waktu.

berhasil disusun dengan baik dan tepat waktu.

Seiring dengan metamorfosa PLN Pusdiklat sebagai PLN

Seiring dengan metamorfosa PLN Pusdiklat sebagai PLN CorporateCorporate University 

University , telah disusun sejumlah materi pembelajaran yang sesuai, telah disusun sejumlah materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan Korporat. Program pembelajaran ini bersifat dengan kebutuhan Korporat. Program pembelajaran ini bersifat Mandatori bagi setiap pegawai sesuai tuntutan Kebutuhan Mandatori bagi setiap pegawai sesuai tuntutan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ)yang sudah ditetapkan.Penyusunan materi pembelajaran ini Kompetensi Jabatan (KKJ)yang sudah ditetapkan.Penyusunan materi pembelajaran ini berbasis kepada Direktori Kompetensi PT. PLN (Persero)dan disusun bersama dengan berbasis kepada Direktori Kompetensi PT. PLN (Persero)dan disusun bersama dengan LSC

LSC (Learning Steering Commitee)(Learning Steering Commitee).. Dengandiimplementasikannya PLN

Dengandiimplementasikannya PLN Corporate University Corporate University , diharapkan pembelajaran ini, diharapkan pembelajaran ini tidak hanya menjadi milik PLN

tidak hanya menjadi milik PLN Corporate University Corporate University dan Direktorat SDM, namun jugadan Direktorat SDM, namun juga memberikan benefit bagi

memberikan benefit bagiBusiness Owner Business Owner sesuai dengan salah satu nilai PLNsesuai dengan salah satu nilai PLN CorporateCorporate University 

University  yaitu yaitu ”Performing”.”Performing”.  Akhir kata,

(5)

iii iii

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufiq serta hidayahNya materi pembela

rahmat, taufiq serta hidayahNya materi pembela jaran  jaran ”Dasar”Dasar Pemeliharaan mekanik pembangkit

Pemeliharaan mekanik pembangkit ” ini dapat selesai dengan baik dan” ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.

tepat pada waktunya.

Penyusunan materi ini dimaksudkan sebagai bahan ajar/handout pada Penyusunan materi ini dimaksudkan sebagai bahan ajar/handout pada pembela

pembela jaran  jaran ““Dasar Pemeliharaan mekanik pembangkitDasar Pemeliharaan mekanik pembangkit ” yang” yang dilaksanakan oleh Primary Energy and Power Generation Academy dalam rangka dilaksanakan oleh Primary Energy and Power Generation Academy dalam rangka memelihara dan meningkatkan kompetensi tenaga teknik bidang Pemeliharaan memelihara dan meningkatkan kompetensi tenaga teknik bidang Pemeliharaan pembangkit lingkungan PT PLN (Persero).

pembangkit lingkungan PT PLN (Persero).

Materi pembelajaran ini disusun oleh Tim yang kompeten dan berpengalaman dalam Materi pembelajaran ini disusun oleh Tim yang kompeten dan berpengalaman dalam bidang “

bidang “Pemeliharaan mekanik pembangkitPemeliharaan mekanik pembangkit ”, sehingga materi ini akan selaras dengan”, sehingga materi ini akan selaras dengan kebutuhan operasional dalam rangka menunjang kinerja yang ekselen.

kebutuhan operasional dalam rangka menunjang kinerja yang ekselen.

Namun demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa materi ini masih jauh dari Namun demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa materi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan sarannya dari semua pihak sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan sarannya dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan materi ini.

untuk perbaikan dan penyempurnaan materi ini.  Akhir

 Akhir kata, kata, pembelajapembelajaran ran ini ini diharapkan diharapkan dapat dapat membantu membantu meningkatmeningkatkan kan kinerja kinerja unitunit Operasional pada khususnya dan mampu menunjang kinerja ekselen korporat. Kepada Operasional pada khususnya dan mampu menunjang kinerja ekselen korporat. Kepada semu pihak yang telah membantu dalam penyusunan materi pembelajaran ini kami semu pihak yang telah membantu dalam penyusunan materi pembelajaran ini kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

(6)

DAFTAR BUKU PELAJARAN

Mata Pelajaran 1

PENGENALAN MESIN-MESIN PEMBANGKIT

Mata Pelajaran 2

GAMBAR TEKNIK MEKANIK

Mata Pelajaran 3

ALAT UKUR DAN ALAT KERJA MEKANIK

Mata Pelajaran 4

MENGANGKAT DAN MEMINDAH

Mata Pelajaran 5

TEKNIK MEMBONGKAR DAN MEMBERSIHKAN

Mata Pelajaran 6

(7)

Simple Inspiring Performing Phenomenal v

MATA PELAJARAN I

PENGENALAN MESIN-MESIN

PEMBANGKIT

(8)

TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran Pengenalan mesin-mesin pembangkit ini ini peserta mampu memahami mesin-mesin pembangkit yang ada di PLN terkait prinsip kerja dan komponen-komponennya dengan benar.

DURASI : 8 JP

PENYUSUN : 1. Andi Kurniawan

(9)

Simple Inspiring Performing Phenomenal vii

DAFTAR ISI

DASAR PEMELIHARAAN MEKANIK PLTU ... i

TUJUAN PEMBELAJARAN ... i

SAMBUTAN ... ii

DAFTAR BUKU PELAJARAN ... iv

MATA PELAJARAN I PENGENALAN MESIN-MESIN PEMBANGKIT ... v

TUJUAN PELAJARAN ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

PENGENALAN MESIN-MESIN PEMBANGKIT ... 1

1. PLTU ... 1

1.1 Siklus PLTU ... 1

1.2 Peralatan Utama PLTU ... 2

1.3 Peralatan Bantu PLTU ... 17

2. PLTGU ... 21

2.1 Siklus PLTGU ... 21

2.2 Peralatan Utama PLTGU ... 22

2.3 Peralatan Bantu PLTGU ... 29

3. PLTP ... 30

3.1 Siklus PLTP ... 30

3.2 Peralatan Utama PLTP ... 32

3.3 Peralatan Bantu PLTP ... 39

4. PLTA ... 42

4.1 Prinsip Kerja PLTA ... 42

4.2 Jenis-jenis PLTA ... 42

4.3 Peralatan Utama PLTA ... 48

4.4 Peralatan Bantu PLTA ... 56

5. PLTD ... 59

5.1 Peralatan Utama PLTD ... 59

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses Konversi Energi pada PLTU ... 1

Gambar 2. Siklus Fluida kerja (air uap) PLTU ... 2

Gambar 3. Ekonomiser ... 4

Gambar 4. Drum Boiler... 4

Gambar 5. Boiler... 6

Gambar 6. Komponen Turbin Uap ... 8

Gambar 7. Journal Bearing ... 9

Gambar 8. Trust Beari ... 10

Gambar 9. Main Stop Valve ... 12

Gambar 10. Kondensor ... 14

Gambar 11. Generator ... 15

Gambar 12. Eksitasi pada generator ... 16

Gambar 13. Pompa BFP ... 16

Gambar 14. Diagram PLTGU ... 22

Gambar 15. Siklus Gabungan Brayton-Rankine ... 22

Gambar 16. Tata Letak Turbin Gas ... 23

Gambar 17. Kompressor Aksial ... 23

Gambar 18. Kompressor Aksial ... 24

Gambar 19. Combustion Chamber ... 24

Gambar 20 a. Stator, b. rotor turbin ... 25

Gambar 21. Rotor Kompressor dan Turbin ... 25

Gambar 22. Rakitan Rotor Kompressor... 26

Gambar 23. Rakitan Rotor Turbin ... 26

Gambar 24. Bagian Utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap ... 27

Gambar 25. Komponen utama boiler HRSG (HRSG outline) ... 27

Gambar 26. Komponen utama pada HRSG datar (2 tingkat tekanan) ... 28

Gambar 27. Komponen utama pada HRSG tegak (3 tingkat tekanan) ... 28

Gambar 28. Siklus PLTP ... 31

(11)

Simple Inspiring Performing Phenomenal ix

Gambar 37. Sistem Gas Extractor ... 37

Gambar 38. skema Mechanical Draught Cooling Tower ... 38

Gambar 39. Mechanical Draught Cooling Tower ... 38

Gambar 40. Natural Draught Cooling Tower ... 39

Gambar 41. PLTA dengan Aliran Sungai Langsung ... 43

Gambar 42. PLTA dengan kolam tando ... 44

Gambar 43. PLTA dengan waduk ... 45

Gambar 44. Layout PLTA Danau ... 45

Gambar 45. (a) keadaan pasang (b) Keadaan surut ... 46

Gambar 46. PLTA Pompa ... 47

Gambar 47. Bendungan PLTA ... 48

Gambar 48. Spillway ... 49

Gambar 49. Trash rake ... 50

Gambar 50. Intake ... 51

Gambar 51. Skema Intake Gate ... 52

Gambar 52. Letak Headrace Tunel ... 53

Gambar 53. Surge Tank ... 54

Gambar 54. pipa pesat (penstock) ... 55

Gambar 55. Cylinder Head ... 60

Gambar 56. Cylinder Liner ... 61

Gambar 57. Piston ... 62

Gambar 58. Piston Assembly ... 62

Gambar 59. PIston Ring Set ... 63

Gambar 60. Connecting Rod ... 64

Gambar 61. Crankshaft... 65

Gambar 62. Counterweight Crankshaft ... 65

Gambar 63. Crankshaft dan Crankcase ... 66

Gambar 64. Monoblock mesin diesel V-engine 8 cylinder ... 68

Gambar 65. Monobloc mesin diesel In-Line 9 cylinder ... 68

Gambar 66. Tangki Pelumas ... 69

Gambar 67. Pompa Pelumas ... 69

Gambar 68. Saringan Pelumas ... 70

Gambar 69. Pendingin Pelumas ... 70

Gambar 70. Katup Pengatur Tekanan ... 71

Gambar 71. Pengukur Tinggi Pelumas (Oil Stick) ... 71

Gambar 72. Sistem Pendingin ... 72

Gambar 73. Aliran air pendingin pada water jacket dan cylinder head ... 73

(12)

PENGENALAN MESIN-MESIN PEMBANGKIT

1.

PLTU

1.1

Siklus PLTU

PLTU merupakan mesin konversi energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik melalui beberapa proses. Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

Gambar 1. Proses Konversi Energi pada PLTU

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Sirkulasi tertutup artinya proses tersebut menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, air diubah menjadi uap superheat di dalam boiler untuk kemudian digunakan untuk memutar poros turbin. Uap bekas keluar dari turbin menuju kondensor untuk didinginkan menggunakan air pendingin agar berubah menjadi air. Air kondensat ini kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler

(13)

Gambar 2. Siklus Fluida kerja (air uap) PLTU

1.2

Peralatan Utama PLTU

PLTU merupakan mesin pembangkit termal yang terdiri dari peralatan utama dan peralatan bantu (sistem penunjang) serta sistem-sistem lainnya.

Peralatan utama PLTU terdiri dari lima komponen, yaitu:

 Boiler (ketel uap)

 Turbin uap

  Kondensor

  Generator

 Pompa Boiler Feed Pump (BFP)

TURBIN BOILER DEAERATOR SUPERHEATER ECO CONDENSOR HPH BFP LPH CEP GEN 9 12 5 4 6 7 8 15 3 2 1 14 13 11 10

(14)

1.2.1 Boiler

Boiler adalah suatu peralatan konversi energi yang berfungsi memanfaatkan energi panas hasil pembakaran bahan bakar untuk ditransfer ke feedwater sehingga berubah menjadi uap superheat yang mempunyai temperatur dan tekanan t inggi.

Panas api didalam ruang bakar boiler diserap secara radiasi oleh pipa-pipa evaporator yang tersusun membentuk dinding ruang bakar. Pipa-pipa evaporator tersebut dialiri air sehingga panas dari pipa diserap oleh air yang mengalir didalamnya, sehingga air berubah wujud menjadi uap jenuh dan ditampung didalam drum boiler.

Didalam drum boiler uap dipisahkan dengan air. Air tersebut dialirkan menuju header bawah evaporator bersama dengan air yang berasal dari ekonomiser dengan melalui pipa down commer yang berpenampang besar yang terpasang diluar boiler. Uap jenuh dari drum boiler selanjutnya dialirkan didalam pipa-pipa superheater untuk dinaikkan temperaturnya menjadi uap panas lanjut dengan menggunakan panas dari gas buang boiler yang ditransfer melalui proses konveksi ke pipa-pipa superheater. Uap kering dengan temperatur dan tekanan tinggi siap digunakan untuk memutar turbin.

Dari superheater gas buang menuju ekonomiser mengalir diluar pipa-pipa ekonomiser yang didalamnya terdapat air yang dialirkan oleh boiler feed pump (BFP) sehingga temperaturnya naik mendekati temperatur air yang ada di drum boiler. Dari ekonomiser gas buang mengalir menuju air heater untuk memanasi udara primer dan udara sekunder. Dari Air Heater gas buang mengalir menuju electro static precipitator untuk ditangkap abunya. Dari electro static precipitator gas buang yang sudah bersih dihisap oleh induce draft fan (IDF) untuk didorong keluar atmosfir melalui cerobong.

Bagian-bagian dan peralatan yang ada di boiler diantaranya adalah :

(15)

Gambar 3. Ekonomiser

  Drum

Boiler Drum adalah suatu peralatan yang berfungsi menampung dan mengontrol kebutuhan air di boiler. Fungsi lain dari steam drum adalah untuk memisahkan uap dan air.

Gambar 4. Drum Boiler

  Evaporator

  Superheater

  Reheater

Reheater berfungsi untuk memanaskan uap dari HP (High Pressure) turbin agar kandungan energi panasnya meningkat lagi setelah memutar HP turbin.

 Air Heater DRYER  STEAM OUTLET FEED WATER INLET DOWNCOMER  RISER TUBES PRIMARYY SEPARATOR  SECONDARY SEPARATOR  BAFFLE PLATES

(16)

 Force Draft Fan (FDF)

 Primary Air Fan (PAF)

 Induce Draft Fan (IDF)

  Cerobong  Coal Bunker  Coal Feeder   Mill   Burner  Soot Blower

(17)

Simple Inspiring Performing Phenomenal   6

Gambar 5. Boiler

1.2.2 Turbin Uap

Turbin uap merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk merubah energi yang terkandung dalam uap (entalpi) menjadi energi mekanik berupa momen putar pada poros turbin. Saat uap mengalir melalui nosel dan sudu diam yang terpasang pada stator turbin, maka terjadilah perubahan energi panas yang terkandung pada uap menjadi energi kinetik berupa kecepatan aliran uap. Saat uap kecepatan tinggi mengalir melalui sudu gerak yang terpasang pada rotor turbin, maka terjadilah perubahan energi kinetik menjadi energi mekanik berupa putaran poros turbin. Akibat melakukan kerja di turbin tekanan dan temperatur uap keluar turbin turun hingga menjadi uap basah. Uap ini kemudian dialirkan ke kondensor, sedangkan tenaga putar yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator sehingga menghasilkan listrik.

Bagian-bagian dan peralatan yang ada di turbin diantaranya adalah :

(18)

1.2.2 Turbin Uap

Turbin uap merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk merubah energi yang terkandung dalam uap (entalpi) menjadi energi mekanik berupa momen putar pada poros turbin. Saat uap mengalir melalui nosel dan sudu diam yang terpasang pada stator turbin, maka terjadilah perubahan energi panas yang terkandung pada uap menjadi energi kinetik berupa kecepatan aliran uap. Saat uap kecepatan tinggi mengalir melalui sudu gerak yang terpasang pada rotor turbin, maka terjadilah perubahan energi kinetik menjadi energi mekanik berupa putaran poros turbin. Akibat melakukan kerja di turbin tekanan dan temperatur uap keluar turbin turun hingga menjadi uap basah. Uap ini kemudian dialirkan ke kondensor, sedangkan tenaga putar yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator sehingga menghasilkan listrik.

Bagian-bagian dan peralatan yang ada di turbin diantaranya adalah :

-  Stator

-  Rotor

-  Bearing

- Bearing Pedestal

- Main Stop Valve (MSV)

- Governor Valve / Control Valve

- Turning Gear

- Main Oil Pump

(19)

Gambar 6. Komponen Turbin Uap

 Casing :

Casing adalah bagian yang diam merupakan rumah atau wadah dari rotor. Pada casing terdapat sudu-sudu diam (disebut stator) yang dipasang melingkar dan berjajar terdiri dari beberapa baris yang merupakan pasangan dari sudu gerak pada rotor. Sudu diam berfungsi untuk mengarahkan aliran uap agar tepat dalam mendorong sudu gerak pada rotor.

Casing juga berfungsi sebagai pembatas yang memungkinkan uap mengalir melewati sudu-sudu turbin. Pada ujung casing terdapat ruang besar mengelilingi poros turbin disebut exhaust hood, dan diluar casing dipasang bantalan yang berfungsi untuk menyangga rotor.

 Rotor :

Rotor adalah bagian yang berputar terdiri dari poros dan sudu-sudu gerak yang terpasang mengelilingi rotor. Jumlah baris sudu gerak pada rotor sama dengan  jumlah baris sudu diam pada casing. Pasangan antara sudu diam dan sudu gerak

disebut tingkat (stage). Sudu gerak (rotor) berfungsi untuk mengubah energi kinetik uap menjadi energi mekanik

(20)

 Bearing :

Bearing berfungsi sebagai penyangga rotor sehingga membuat rotor dapat stabil/lurus pada posisinya didalam casing dan rotor dapat berputar dengan aman dan bebas. Turbin uap umumnya dilengkapi oleh journal bearing dan Thrust bearing untuk menyangga rotor maupun untuk membatasi pergeseran rotor.

Gambar 7. Journal Bearing

Journal Bearing digunakan untuk menyangga poros turbin generator. Terdapat satu journal bearing pada tiap sisi turbin. Semua bearing ini dilapisi dengan babbit pada bagian dalamnya, dimana babbit adalah material yang lebih lunak dibanding poros turbin. Hal ini untuk mencegah poros turbin aus akibat gesekan atau vibrasi tinggi. Selain itu babbit mempunyai kemampuan untuk menahan pelumasan pada metal sehingga membantu mencegah gesekan antara bantalan dan jurnal pada

(21)

Gambar 8. Trust Beari

Thrust Bearing berfungsi untuk menyerap dan membatasi gerakan aksial poros turbin. Bantalan aksial terdiri dari dari thrust runner yang tak lain adalah dua collar kaku yang dipasang pada poros turbin dan ikut berputar. Diantara kedua collar ini dipasang thrust plate yang dilapisi babbit dan di sangga oleh bantalan aksial itu

(22)

sendiri. Dudukan bearing di dalam rumah penyangga dan dipasang pada penyangga turbin. Tapered land berhubungan dengan pad lapisan babbit yang akan menyerap gaya aksial. Pad (dudukan) ini berbentuk tapered dalam arah melingkar dan radial. Thrust wear (keausan) pada bantalan ini dibatasi oleh thrust wear detector

 Pedestal

Pedestal berfungsi untuk menempatkan bantalan sebagai penyangga rotor dipasangkan pada casing. Umumnya salah satu pedestal diikat (anchored) mati kepondasi. Sedang yang lain ditempatkan diatas rel peluncur (Sliding feet) sehinggga casing dapat bergerak bebas akibat pengaruh pemuaian maupun penyusutan (contraction).

Biasanya pedestal yang diikat pada pondasi adalah pedestal sisi tekanan rendah atau sisi yang berdekatan dengan generator (generator end). Sedang sisi yang lain dibiarkan untuk dapat bergerak dengan bebas. Ketika temperatur casing dan rotor naik, maka seluruh konstruksi turbin akan memuai. Dengan penempatan beberapa pedestal diatas rel peluncur, maka seluruh bagian turbin dapat bergerak dengan bebas ketika memuai.

 Main Oil Pump :

Main oil pump berfungsi untuk memompakan pelumas untuk disalurkan ke masing-masing bearing turbin dan generator. Main oil pump terpasang satu poros pada turbin.

 Katup Utama :

Katup utama turbin terdiri dari Main Stop Valve (MSV) dan Governor Valve (GV). Pada turbin dengan kapasitas > 100 MW dilengkapi dengan katup uap reheat, yaitu Reheat Stop Valve (RSV) dan Interceptor Valve (ICV).

(23)

 Main Stop Valve (MSV)

Gambar 9. Main Stop Valve

Katup ini berfungsi sebagai katup penutup cepat jika turbin trip atau sebagai katup pengisolasi turbin terhadap uap masuk. MSV bekerja dalam dua posisi yaitu menutup penuh atau membuka penuh. Pada saat turbin beroperasi maka MSV membuka penuh. Sebagai penggerak untuk membuka MSV digunakan tekanan minyak hidrolik. Sedangkan untuk menutupnya digunakan kekuatan pegas.

 Governor Valve (GV)

Turbin harus dapat beroperasi dengan putaran yang konstan pada beban yang berubah ubah. Untuk membuat agar putaran turbin selalu tetap digunakan governor valve yang bertugas mengatur aliran uap masuk turbin sesuai dengan bebannya.

Sistem governor valve yang digunakan umumnya adalah mechanic hydraulic (MH) atau electro hydraulic (EH).

(24)

1.2.3 Kondensor

Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap keluar turbin menjadi air kondensat sehingga bisa digunakan lagi sebagai air pengisi boiler. Uap yang mengalir diluar pipa-pipa kondensor mentransfer panas ke air pendingin yang mengalir didalam pipa-pipa kondensor, sehingga uap berubah wujud menjadi air kemudian ditampung didalam hotwell. Sebagai pendingin digunakan air sungai atau air laut.

Proses perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan dan temperature tetap. Terjadinya vacuum pada ruang kondensor menyebabkan uap dapat dikondensasi pada temperatur kurang dari 100 derajad celcius didalam ruang tertutup. Kondensor merupakan titik efisiensi dari PLTU. Hampir 50 persen panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar diserahkan ke air pendingin didalam kondensor untuk selanjutnya dibuang ke laut. Perubahan vacuum sedikit saja pada kondensor akan cukup mempengaruhi efisiensi PLTU. Maka sangatlah penting untuk mengusahakan kondensor selalu dalam kinerja yang baik.

Hal-hal yang mempengaruhi kinerja kondensor adalah :

- Laju perpindahan panas tergantung pada laju aliran air pendingin.

- Kebersihan bagian dalam pipa-pipa.

- Temperatur air pendingin masuk.

- Adanya gas-gas non condensable yang menyelimuti pipa-pipa.

- Luas permukaan perpindahan panas. Adanya pipa yang disumbat karena bocor

(25)
(26)

1.2.4 Generator

Tujuan utama dari kegiatan proses di PLTU adalah produksi energi listrik.Generator berfungsi mengubah energi mekanik berupa putaran porosmenjadi energi listrik dengan menerapkan prinsip induksi magnet.

Generator terdiri dari bagian yang diam disebut stator dan bagian berputar disebut rotor. Stator terdiri dari casing yang berisi kumparan 3 (tiga) fasa dan rotor yang merupakan sumber medan magnet listrik terdiri dari inti yang berisi kumparan.

Kumparan rotor dialiri arus eksitasi sehingga timbul garis-garis gaya magnet. Rotor generator diputar sehingga garis-garis gaya magnet berputar memotong kumparan stator sehingga pada kumparan stator timbul gaya gerak listrik (ggl). Apabila pada ujung-ujung kumparan stator tersebut dihubungkan dengan beban peralatan listrik, maka akan mengalirkan arus listrik bolak-balik tiga fasa, sehingga generator menghasilkan energi listrik.

(27)

Gambar 12. Eksitasi pada generator

1.2.5 Boiler Feed Water Pump (BFP)

Boiler Feed Water Pump (BFP) adalah pompa tekanan tinggi yang digunakan untuk memindahkan air dari Feed Water Tank (FWT) Deaerator ke Drum Boiler. Boiler Feed Water Pump biasanya pompa centrifugal bertingkat. Untuk bisa mengisi air kedalam Drum Boiler, maka tekanan discharge BFP harus lebih tinggi dari tekanan air didalam Drum Boiler. Beda tekanan ini ditunjukkan oleh diferential pressure (DP) di level control valve (LCV) Drum Boiler, karena berapapun besar bukaan LCV kalau tidak ada DP tidak akan ada aliran air menuju Drum. DP LCV dijaga dengan mengatur putaran BFP dengan menggunakan kopling variable speed yang terpasang antara motor listrik dengan BFP.

(28)

1.3

Peralatan Bantu PLTU

Peralatan bantu PLTU antara lain:

1.3.1 Desalination Plant (Unit Desal)

Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air tawar (fresh water) dengan metode penyulingan (kombinasi evaporasi dan kondensasi). Hal ini dikarenakan sifat air laut yang korosif, sehingga jika air laut tersebut dibiarkan langsung masuk ke dalam unit utama, maka dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU

1.3.2 Reverse Osmosis (RO)

Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination plant namun metode yang digunakan berbeda. Pada peralatan ini digunakan membran semi permeable yang dapat menyaring garam-garam yang terkandung pada air laut, sehingga dapat dihasilkan air tawar seperti pada desalination plant

1.3.3 Pre Treatment

Pada unit yang menggunakan pendingin air tanah / sungai . Untuk PLTU yang menggunakan air tanah/air sungai, pre-treatment berfungsi untuk menghilangkan endapan,kotoran dan mineral yang terkandung di dalam air tersebut.

1.3.4 Demineralizer Plant (Unit Demin)

Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkandung dalam air tawar.  Air sebagai fluida kerja PLTU harus bebas dari mineral, karena jika air masih

mengandung mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi sehingga dapat menyebabkan terjadinya GGL induksi pada saat air tersebut melewati jalur perpipaan di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi pada peralatan PLTU

(29)

 Air pendingin utama merupakan media pendingin untuk menyerap panas laten uap bekas dari turbin yang mengalir kedalam kondensor. Tanpa pasokan air pendingin turbin kondensasi tidak dapat dioperasikan. Sedangkan aliran air pendingin utama yang kurang dapat menyebabkan vakum kondensor menjadi rendah dan dapat mengakibatkan unit trip.

1.3.6 Sistem Udara Bertekanan

Sistem udara bertekanan pada PLTU menyuplai kebutuhan udara service dan udara instrument. Sistem udara tekan untuk sistem udara instrumen harus dilengkapi dengan pengering udara (air dryer), karena untuk keperluan instrumentasi diperlukan udara yang benar-benar kering. Sedang sistem udara tekan untuk sistem udaraservice tidak perlu dilengkapi dengan pengering udara (air dryer) , karena untuk keperluan service tidak diperlukan udara kering.

Pada pusat pembangkit listrik berkapasitas kecil hingga sedang, udara untuk sistem udara instrumen dan sistem udara service diperoleh dari sumber yang sama yaitu dari kompresor yang sama

1.3.7 Sistem Pelumasan

Turbin dan generator menggunakan journal bearing (bantalan luncur), sebagai penyangga beban rotor digunakan tekanan minyak pelumas.

Turbin tidak boleh diputar tanpa adanya pelumasan sehingga pelumasan bantalan sangatlah penting. Parameter utama dari sistem pelumasan adalah tekanan. Untuk menjamin tekanan minyak pelumas yang konstan disediakan beberapa pompa minyak pelumas :

1. Main Oil Pump (MOP)

Main Oil Pump adalah pompa pelumas utama yang digerakan oleh poros turbin sehingga baru berfungsi ketika putaran turbin mencapai lebih dari 95 %.

2. Auxiliary Oil Pump (AOP)

 Auxiliary Oil Pump adalah pompa yang digerakkan dengan motor listrik AC. Pompa ini berfungsi pada start up dan shut down turbin serta sebagai back up bila tekanan minyak pelumas dari MOP turun

3. Emergency Oil Pump (EOP)

Emergency Oil Pump adalah pompa yang digerakkan dengan motor listrik DC dan digunakan sebagai cadangan atau darurat ketika pasok listrik AC hilang

(30)

4. Jacking Oil Pump

Pada turbin kapasitas besar, berat rotornya juga besar sehingga dalam keadaan diam rotor tersebut akan menyingkirkan lapisan minyak pelumas dari permukaan poros dan bantalan. Dalam keadaan seperti ini, bantalan atau poros akan rusak bila diputar. Untuk menghindari kerusakan akibat tiadanya pelumasan diantara poros dan bantalan, maka digunakan sistem jacking oil. Jacking oil berfungsi untuk mengangkat poros dengan minyak tekanan tinggi

1.3.8 Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)

Salah satu komponen untuk meningkatkan efisiensi PLTU/PLTGU adalah dengan cara meningkatkan efisiensi generator (alternator). Efisiensi generator dapat meningkat apabila kerugian-kerugian yang timbui dapat diperkecil. Untuk memperkecil kerugian dalam pengoperasian generator dapat dilakukan dengan memberikan media pendingin berupa gas hidrogen sebagai pengganti udara.

Keutungan utama dari penggunaan gas hidrogen dibanding udara sebagai media pendingin adalah gas hidrogen mempunyai daya hantar panas yang lebih tinggi sehingga dapat menyerap panas lebih banyak, selain itu gas ini mempunyai kerapatan. (berat jenis) yang jauh lebih kecil dari pada udara dengan demikian akan mengurangi kerugian gesekan.

Gas Hidrogen dapat diproduksi dengan cara elektrolisa air murni (H2O). Alat untuk memproduksi gas Hidrogen disebut "Hydrogen Generator" atau Pembangkit Gas Hidrogen ditempatkan pada Hydrogen Plant (H2 Plant).

1.3.9 Chlorination Plant (Unit Chlorin)

Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang digunakan untuk memabukkan/melemahkan mikro organisme laut pada area water intake. Hal ini

(31)

1.3.11 Coal Handling

Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses bongkar muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke stock area sampai penyaluran ke bunker unit.

1.3.12 Ash Handling

Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom ash) maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator hopper dan SDCC (Submerged Drag Chain Conveyor) pada unit utama sampai ke tempat penampungan abu (ash valley) Tiap-tiap komponen utama dan peralatan bantu dilengkapi dengan sistem-sistem dan alat bantu yang mendukung kerja komponen tersebut. Gangguan atau malfunction dari salah satu bagian komponen utama akan dapat menyebabkan terganggunya seluruh sistem PLTU.

(32)

2.

PLTGU

2.1

Siklus PLTGU

PLTGU adalah mesin konversi energi yang merupakan kombinasi dari PLTG dan PLTU. Berikut adalah proses konversi energi yang terjadi pada PLTGU:

a. Pertama, Udara dari atmosfir dihisap oleh kompresor dan ditekan masuk kedalam ruang bakar sehingga tekanan dan temperaturnya naik.Udara bertekanan didalam ruang bakar dibakar menggunakan bahan bakar sehingga menjadi gas dengan temperatur naik dan tekanan tetap.

b. Kedua, Energi panas yang terkandung dalam gas panas ini selanjutnya dialirkan untuk memutar turbin gas sehingga menghasilkan energi mekanik berupa putaran poros turbin gas

c. Ketiga, energi mekanik putaran poros turbin gas ditransfer melalui kopling ke poros generator yang kemudian diubah menjadi energi listrik melalui prinsip induksi magnet.

d. Keempat, Gas buang dari turbin gas yang masih mengandung energi panas tinggi dialirkan ke Heat Recovery Steam Generator (HRSG) untuk memanaskan air yang mengalir didalam pipa-pipa sehingga menjadi uap superheat dengan tekanan dan temperatur tinggi. Uap dari HRSG dengan tekanan dan temperatur tinggi digunakan untuk memutar turbin uap. Energi mekanik dari turbin uap digunakan untuk memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik

Dengan menggabungkan siklus tunggal PLTG menjadi unit pembangkit siklus kombinasi akan diperoleh beberapa keuntungan, antara lain :

(33)

Gambar 14. Diagram PLTGU

Gambar 15. Siklus Gabungan B rayton-Rankine

2.2

Peralatan Utama PLTGU

Komponen Utama PLTGU:

 Kompresor Utama

 Combustion Chamber

(34)

 Heat Recovery Steam Generator

 Turbin Uap

 Feed Water Pump

  Generator

(35)

Gambar 18. Kompressor Aksial

(36)

(A) (B)

(37)

Gambar 22. Rakitan Rotor Kompressor

(38)

Gambar 24. Bagian Utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap

Gambar 24. Bagian Utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap

Gambar 25. Komponen utama boiler HRSG (HRSG outline)

(39)

Gambar 26. Komponen utama pada HRSG datar (2 tingkat tekanan)

Gambar 26. Komponen utama pada HRSG datar (2 tingkat tekanan)

Gambar 27. Komponen utama pada HRSG tegak (3 tingkat tekanan)

(40)

2.3

2.3

Peralatan

Peralatan Bantu

Bantu PLTGU

PLTGU

Peralatan bantu PLTGU hampir sama dengan peralatan bantu PLTU, yang Peralatan bantu PLTGU hampir sama dengan peralatan bantu PLTU, yang membedakan adalah di PLTGU tidak ada sistem coal handling dan ash handling. membedakan adalah di PLTGU tidak ada sistem coal handling dan ash handling. Peralatan bantu PLTGU terdiri

Peralatan bantu PLTGU terdiri dari:dari: a.

a. Sistem Sistem air air pendinginpendingin b.

b. Sistem Sistem udara udara tekantekan c.

c. Sistem Sistem PelumasanPelumasan d.

d. Sistem Sistem Pengolahan Pengolahan AirAir e.

e. Hydrogen Hydrogen PlantPlant f.

f. ChlorinatioChlorination n PlantPlant g.

g. Starting Starting EquipmentEquipment

Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting equipment yang digunakan di unit-unit turbin gas pada umumnya adalah :

equipment yang digunakan di unit-unit turbin gas pada umumnya adalah :

 Diesel Diesel EngineEngine 

 Induction Induction MotorMotor 

 Gas EGas Expansion xpansion Turbine Turbine (Starting (Starting Turbine)Turbine)

Komponen Turning Gear berfungsi memutar rotor turbine setelah turbin distop Komponen Turning Gear berfungsi memutar rotor turbine setelah turbin distop agar rotor turbin tidak mengalami

agar rotor turbin tidak mengalami bandingbanding dan baru dihentikan apabiladan baru dihentikan apabila temperature exhaust sudah mendekati temperature udara ambient. Kecepatan temperature exhaust sudah mendekati temperature udara ambient. Kecepatan putaran turning gear sekitar 90

putaran turning gear sekitar 90 – – 100 rpm 100 rpm h.

h. Fuel Fuel SystemSystem

Sistem bahan bakar berfungsi untuk menyediakan bahan bakar untuk Sistem bahan bakar berfungsi untuk menyediakan bahan bakar untuk pembakaran yang didisain untuk menjamin fungsi

(41)

3.

PLTP

3.

PLTP

PLTP merupakan pembangkit listrik yang menggunakan tenaga dari panas bumi berupa PLTP merupakan pembangkit listrik yang menggunakan tenaga dari panas bumi berupa uap sebagai sumber energinya (energi primer). Berbeda dengan pembangkit listrik uap sebagai sumber energinya (energi primer). Berbeda dengan pembangkit listrik termal lainnya, dimana energi panas yang digunakan untuk memutar turbin adalah hasil termal lainnya, dimana energi panas yang digunakan untuk memutar turbin adalah hasil dari proses pemanasan air oleh pembakaran bahan bakar fosil, pada PLTP uap yang dari proses pemanasan air oleh pembakaran bahan bakar fosil, pada PLTP uap yang digunakan

digunakan untuk meuntuk memutar turbmutar turbin in berasal berasal dari pedari perut bumi rut bumi melalui sumur melalui sumur hasilhasil pengeboran.

pengeboran.

Uap panas bumi mempunyai spesifikasi tertentu dan berbeda-beda antara satu lokasi Uap panas bumi mempunyai spesifikasi tertentu dan berbeda-beda antara satu lokasi (daerah) dengan lokasi lainnya, tetapi pada umumnya tekanannya rendah (dibawah 30 (daerah) dengan lokasi lainnya, tetapi pada umumnya tekanannya rendah (dibawah 30 bar) dan temperaturnya sedikit superheat atau bahkan jenuh. Oleh karena itu masalah bar) dan temperaturnya sedikit superheat atau bahkan jenuh. Oleh karena itu masalah utama dalam membangun PLTP adalah bagaimana mengubah energi panas bumi yang utama dalam membangun PLTP adalah bagaimana mengubah energi panas bumi yang kandungan kalornya rendah menjadi energi listrik secara efisien.

kandungan kalornya rendah menjadi energi listrik secara efisien.

Berdasarkan karakteristiknya, uap panas bumi untuk PLTP dibedakan menjadi dua, Berdasarkan karakteristiknya, uap panas bumi untuk PLTP dibedakan menjadi dua, yaitu:

yaitu: -

- PLTP dengan PLTP dengan sistem Vapor dominated (uap sistem Vapor dominated (uap lebih dominan)lebih dominan) -

- PLTP dengan PLTP dengan sistem Hot water sistem Hot water dominated (air panas dominated (air panas lebih dominan)lebih dominan)

Perbedaan dalam menerapkan kedua jenis uap panas bumi sebagai sumber energi Perbedaan dalam menerapkan kedua jenis uap panas bumi sebagai sumber energi pada PLTP adalah pemasangan separator dan demister sebelum uap digunakan untuk pada PLTP adalah pemasangan separator dan demister sebelum uap digunakan untuk memutar turbin. Karena tekanan uap panas bumi relatif rendah, maka turbin uap yang memutar turbin. Karena tekanan uap panas bumi relatif rendah, maka turbin uap yang digunakan pada PLTP adalah turbin tekanan rendah satu silinder.

digunakan pada PLTP adalah turbin tekanan rendah satu silinder.

3.1

3.1

Siklus

Siklus PLTP

PLTP

Uap dari sumur panas

Uap dari sumur panas bumi melalui kepala sumur sebagai fluida kerja sebelum dialirkanbumi melalui kepala sumur sebagai fluida kerja sebelum dialirkan ke turbin dilewatkan melalui separator. Uap diekspansikan didalam turbin uap sehingga ke turbin dilewatkan melalui separator. Uap diekspansikan didalam turbin uap sehingga menghasilkan energi mekanik berupa putaran. Energi mekanik turbin uap digunakan menghasilkan energi mekanik berupa putaran. Energi mekanik turbin uap digunakan untuk memutar generator sehingga menghasilkan listrik. Uap bekas keluar turbin untuk memutar generator sehingga menghasilkan listrik. Uap bekas keluar turbin dialirkan kedalam kondensor untuk didinginkan agar menjadi air.

dialirkan kedalam kondensor untuk didinginkan agar menjadi air.

Oleh karena air kondensat yang terkumpul dalam kondensor tidak digunakan lagi Oleh karena air kondensat yang terkumpul dalam kondensor tidak digunakan lagi sebagai fluida kerja, maka proses kondensasinya menggunakan kondensor kontak sebagai fluida kerja, maka proses kondensasinya menggunakan kondensor kontak langsung (direc

langsung (direct contact condenser)t contact condenser). . Selain lebiSelain lebih efisien kondensor koh efisien kondensor kontak langsunntak langsungg  juga lebih mu

(42)

Didalam kondensor, uap bercampur dengan air pendingin yang berasal dari menara pendingin (cooling tower). Air kondensat yang terkumpul didalam hotwell kondensor dipompa kembali ke menara pendingin untuk didinginkan. Sebagian besar air dari menara pendingin disirkulasikan ke kondensor, sedangkan kelebihannya dibuang atau diinjeksikan kembali kedalam tanah. Jumlah air yang dinjeksikan ke dalam tanah lebih sedikit dibanding yang diambil dari sumur-sumur panas bumi. Hal ini karena kerugian yang terjadi pada separator, ejector, kebocoran, penguapan di menara pendingin dan pembuangan (blow down) di menara pendingin.

(43)

3.2

Peralatan Utama PLTP

3.2.1. Kepala Sumur dan Valve

Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga dipasang beberapa Valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve-valve tsb ada yang dipasang di atas atau didalam sebuah lubang yang dibeton (Concrete cellar).

Gambar 29. Rangkaian Valve pada kepala sumur PLTP

Pada umumnya di kepala sumur ada 4 buah valve (Gambar 1.5), yaitu :

 A : Master Valve  atau Shut off Valve  : berfungsi untuk mengisolasi

sumur untuk keperluan perawatan.

B : Service Valve : berfungsi untuk mengatur aliran fluida yang akan

dimanfaatkan.

C : By pass Valve : berfungsi untuk mengatur aliran fluida yang mengarah

ke Silincer, atau tempat penampungan air (pembuangan).

D : Untuk memungkinkan peralatan atau reamer diturunkan secara

(44)

Gambar 30. Valve pada Kepala Sumur PLTP

Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu valve untuk menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding), saat sumur tidak diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil agar sumur tetap panas dan gas tidak terjebak di dalam sumur, dan juga untuk menghindari terjadinya thermal shock atau perubahan panas secara tiba-tiba yang disebabkan karena pemanasan atau pendinginan mendadak dapat dihindarkan.

(45)

Gambar 31. Cara kerja separator

Uap yang keluar dari separator jenis ini mempuyai tingkat kekeringan (dryness) yang sangat tinggi, lebih dari 99%. Effisiensi dari jenis ini akan berkurang bila kecepatan masuk lebih dari 50 m/detik.

Gambar 32. Cyclone Separator

3.2.3. Demister

Demister merupakan peralatan yang berfungsi untuk memisahkan butiran-butiran air yang mungkin masih terkandung setelah melalui separator. Demister tersusun atas plat-plat baja berbentuk gelombang (corrugated plat-plate) yang berfungsi sebagai penyaring akhir sebelum uap masuk ke turbin.

3.2.4. Silincer

Silincer merupakan silinder yang didalamnya diberi suatu pelapis untuk mengendapkan suara dan bagian atasnya terbuka. Fluida dari sumur yang akan disemburkan untuk dibuang, akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa hingga dapat memekakkan telinga dan bahkan bila tanpa perlindungan telinga, dapat menyebabkan rusaknya pendengaran. Maka diperlukan Silencer untuk mengurangi kebisingan dan biasanya  juga mengontrol aliran fluida yang akan dibuang.

(46)

 Apabila fluida dari sumur berupa uap kering, silincer yang digunakan biasanya berupa lubang yang diisi dengan batuan yang mempunyai ukuran dan bentuk beragam.

Gambar 33. Silincer

(47)

3.2.5. Turbin Uap

Gambar 35. Turbin Uap PLTP

3.2.6. Kondensor

Fungsi kondensor adalah untuk mengkondensasikan uap menjadi air dengan cara membuat kondisi vakum di dalam bejana (kondensor). Proses terjadinya vakum dengan cara thermodinamika bukan cara mekanik.

Fluida yang keluar dari turbin masuk ke condenser sebagian besar adalah uap bercampur dengan air dingin, di kondensor akan mencapai kesetimbangan massa dan energi.

Pada volume yang sama, air akan mempunyai massa ratusan kali lipat dibandingkan dengan uap. Sehingga jika uap dalam massa tertentu mengisi seluruh ruangan dalam kondensor, kemudian disemprotkan air maka uap akan menyusut volumenya, karena sebagian atau seluruhnya berubah menjadi air (tergantung jumlah air yang disemprotkan) yang memiliki volume jauh lebih kecil. Akibat penyusutan volume uap dalam kondensor inilah akan mengakibatkan kondisi ruangan dalam kondensro menjadi vakum.

(48)

Gambar 36. Kondensor Kontak Langsung

3.2.7. Gas Extraction

Untuk menjaga agar kondisi di dalam kondensor tetap vacuum, maka Non Condensable Gas (NCG) harus dikeluarkan dari kondensor, dengan cara dihisap oleh Ejector .

CONDENSOR Ejector 1st stage Ejector 2nd stage Gas Water Exhaust Ke Cooling Tower

(49)

Cooling tower ini menggunakan Fan / kipas untuk menghisap udara. Udara dihisap melalui louver  / pengarah dari samping masuk ke dalam Cooling Tower kemudian dihisap ke atas. Udara dingin ini mengalami kontak langsung dengan air yang jatuh dari bak atas menuju bak bawah, sehingga air panas keluar dari

Condenser (50 0C) dipompa menuju ke Cooling Tower didinginkan dengan

udara sehingga temperaturnya turun menjadi 26  – 270C.

Cooling Tower jenis ini relatif murah dan fleksible karena kecepatan anginnya bisa diubah-ubah disesuaikan dengan kondisi udara luar dan beban Turbin. Namun kelemahannya adalah menggunakan energi listrik untuk menggerakkan kipas yang dayanya relatif besar dan biaya perawatannya tinggi.

Gambar 38. skema Mechanical Draught Cooling Tower

(50)

 Di bagian atas Cooling Tower, terdapat beberapa kipas (fan) yang

digerakkan oleh motor listrik melalui rangkaian gigi reduksi (gear box) untuk menurunkan putaran motor.

 Air pendingin yang panas masuk ke header atas dan di-spraykan

kebawah manuju kisi-kisi yang bertipe pantul (splash)

 Udara atmosfir dari samping melalui sirip-sirip akibat hisapan fan dan

mengalir keatas, bertemu dengan air yang dispray, sehingga mendinginkan air.

 Udara panas akan dihembuskan kembali ke atmosfir oleh fan lewat

bagian atas cooling tower.

 Air dingin akan berkumpul di bak penampung (basin) di bagian bawah

cooling tower. Selanjutnya air pendingin disirkulasikan lagi ke kondensor. b. Natural Draught Cooling Tower .

Cooling Tower jenis ini mempunyai biaya perawatan yang murah, namun kelemahannya mahal dan tidak fleksibel.

(51)

3.3.1. Sistem Air Pendingin

Sistem Air Pendingin di PLTP dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

 Sistem Air Pendingin Utama

Sistem air pendingin utama berfungsi untuk mendinginkan uap bekas yang keluar dari turbin. Peralatan-peralatan pada sistem air pendingin utama meliputi kondensor, main cooling water pump, dan cooling tower

 Sistem Air Pendingin Primer

Sistem air pendingin primer berfungsi untuk mendinginkan air pendingin bantu (air pendingin sekunder) yang telah menyerap panas dari peralatan-peralatan (pendingin pelumas, pendingin generator, pendingin kompresor). Proses perpindahan panas antara air pendingin primer dan air pendingin sekunder berlangsung di suatu heat exchanger yang dinamakan intercooler

 SIstem air pendingin sekunder

Sistem air penddingin sekunder (sistem air pendingin bantu) berfungsi untuk mendinginkan peralatan-peralatan. Air yang digunakan dalam sistem air pendingin sekunder ini harus menggunakan air yang sudah melelui proses treatment untuk menghindari adanya pembentukan korosi maupun deposit.  Air pendingin sekunder dipompa menggunakan pompa secondary intercooler pump untuk mendinginkan minyak pelumas (lube oil cooler), pelumas generator (generator oil cooler), kompresor udara, dan peralatan lainnya.

3.3.2. Sistem Pelumas

Sistem pelumas di PLTP hampir sama dengan sistem pelumas di PLTU maupun PLTGU. Untuk menjamin tekanan minyak pelumas yang konstandisediakan beberapa pompa minyak pelumas yaitu

 Main Oil Pump

Main Oil Pump pada PLTP yang berkapasitas besar dikopling satu poros dengan turbin, akan tetapi pada PLTP yang berkapasitas kecil main oil pump digerakkan dengan motor listrik AC.

 Auxiliary Oil Pump (AOP)

 Auxiliary Oil Pump hanya ada pada PLTP yang berkapasitas besar, dimana Main oil pump dikopling satu poros dengan turbin sehingga pada saat start

(52)

up atau tekanan pelumasnya berkurang diperlukan back up dari auxiliary oil pump

 Emergency Oil Pump

Emergency Oil Pump digerakkan dengan motor listrik DC dan digunakan sebagai cadangan atau darurat ketika pasok listrik AC hilang

 Jacking Oil Pump

Jacking oil pump beroperasi pada saat kecepatan turning.

3.3.3. Sistem Pengolahan Air

 Air yang digunakan sebagai media pendingin dalam sistem air pendingin harus dilakukan treatmentterlebih dulu untuk menghindari adanya masalah sehingga dapat merusak peralatan dan mengakibatkan ke gagalan operasi.

Oleh karena itu penanganan dan pengolahan air perlu mendapat perhatian terutama pada faktor masalah yang dominan, yaitu sebagai berikut :

 Kandungan Gas H2S dalam Air

Kandungan Gas H2S dalam air, sehingga air bersifat asam yang dapat korosif pada peralatan, oleh karena itu PH air dalam sistem pendingin harus dijaga pada nilai 7 - 7,5 dengan cara injeksi bahan kimia Na OH secara rutin.

 Pertumbuhan Micro Organisme Dalam Air

Pertumbuhan micro organisme dalam air berupa lumut, jamur dan bakteri dapat mengakibatkan penyumbatan pada screen, nozzel - nozzel dan

(53)

trip. Oleh karena itu deposit tersebut harus dikendalikan dengan cara blow down dengan menggunakan sump pump, yang terpasang pada sump basin secara rutin dan secara periodik satu tahun sekali dilakukan pembersihan pada basin Cooling Tower.

4.

PLTA

4.1

Prinsip Kerja PLTA

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pusat pembangkit tenaga listrik yang mengubah energi potensial air (energi gravitas air) menjadi energi listrik. Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar rotor generator untuk menghasilkan energi listrik.

 Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu (bersamaan dengan air hujan) dengan menggunakan kolam tando atau waduk sebelum disalurkan untuk memutar turbin

4.2

Jenis-jenis PLTA

Dari cara memperoleh potensi air sebagai sumber energi, PLTA dapat dibagi sebagai berikut:

a. PLTA aliran sungai langsung tanpa kolam tando b. PLTA aliran sungai langsung dengan kolam tando c. PLTA aliran sungai langsung dengan waduk/reservoir d. PLTA aliran danau

e. PLTA pasang surut f. PLTA pompa

(54)

4.2.1 PLTA Aliran sungai Langsung tanpa kolam tando

 Aliran sungai dialirkan langsung melalui saluran terbuka atau tertutup dengan memasang diujung saluran tersebut (ujung masuk air). Air dimasukkan melalui pipa pesat/saluran terbuka

Gambar 41. PLTA dengan Aliran Sungai Langsung

4.2.2 PLTA Aliran sungai langsung dengan kolam tando

 Air sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup dengan disaring terlebih dahulu dan ditampung di suatu kolam yang berfungsi untuk:

(55)

Gambar 42. PLTA dengan kolam tando

4.2.3 PLTA Aliran sungai Langsung dengan waduk (Reservoir)

 Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk mendapatkan ketinggian tertentu dengan jalan dibendung.

 Air dari waduk tersebut dialirkan melalui saluran terbuka, melalui pintu air ke salurantertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.

(56)

Gambar 43. PLTA dengan waduk

4.2.4 PLTA aliran Danau

Sumber air dari PLTA ini adalah sebuah danau yang potensinya cukup besar.Untuk pengambilan air yang masuk ke PLTA dilaksanakan dengan:

1. Pembuatan bendungan yang berfungsi juga sebagai pelimpas yang berlokasi pada mulut sungai.

2. Perubahan duga muka air (DMA) + 4 meter 3. Intake

(57)

4.2.5 PLTA Pasang surut

 Air laut Pasang

 Air laut memasuki teluk (sebagai kolam) melewati bangunan sentral, sehingga air laut mendorong sudu-sudu jalan (runner) dari turbin. Turbin memutarkan generator sehingga menghasilkan energi listrik.

Lama kelamaan kolam akan terisi oleh air laut sehingga permukaan air laut menjadi sama, berarti tenaga penggeraknya tidak ada dan turbin berhenti berputar.

 Keadaan Surut

Pada saat air laut surut, permukaan air kolam lebih tinggi dari permukaan air laut. Air kolam akan mengalir ke Laut melalui bangunan sentral dan akan memutar sudu-sudu turbin yang seporos dengan generator sehingga didapat energi listrik kembali sampai terjadi air pasang lagi

(58)

4.2.6 PLTA pompa

PLTA pompa dibangun dan dioperasikan untuk PLTA beban puncak. Air waduk bagian atas dan air waduk bagian bawah diatur untuk operasi harian akan mingguan.

PLTA pompa digunakan untuk mengatur / menunjang beban puncak sistem. Danau bagian atas biasanya mempunyai kapasitas tampung yang besar tetapi mempunyai daerah tangkapan hujan yang sempit, sedangkan danau bagian bawah mempunyai daerah tangkapan hujan yang luas

a. Generator berfungsi sebagai motor

b. Turbin berdiri sendiri terpisah dari pompanya

c. Generator, turbin dan pompa terletak di dalam satu poros (pompa terletak paling bawah)

(59)

4.3

Peralatan Utama PLTA

4.3.1 Waduk (Reservoir)

Sungai dibendung untuk memperoleh air sebanyak mungkin dan mencapai ketinggian muka air tertentu sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga dapat untuk menggerakan turbin

4.3.2 Bendungan

Bendungan (DAM) berfungsi untuk membendung sungai sehingga terbentuk waduk, tipenya harus dipilih yang memenuhi syarat seperti geologi, topografi, dan syarat lain seperti misalnya bendungan urugan, (tanah batu) dan bendungan beton gravitasi, busur dsb.

a. Bendungan urugan tanah

Tipe ini termasuk tertua dalam sejarah dan sebagian PLTAberkapasitas kecil menggunakan bendungan tipe ini

b. Bendungan urugan batu

Bendungan ini mempunyai konstruksi yang sangat sederhana,

mempergunakan bahan-bahan alami seperti batu, tanah liat dan pasir. Bendungan ini untuk PLTA berkapasitas sedang.

Sedangkan bendungan beton (gravitasi, busur dsb) karena di buat dari beton biaya pembangunannya mahal. Namun bendungan gravitasi mampu menahan kekuatan-kekuatan seperti tekanan air dan sebagainya dengan menggunakan beban matinya

sendiri. Dan bendungan busur cocok untuk lembah berbentuk U atau bentuk

bendungan rendah.

(60)

4.3.3 Pelimpah

Bendungan pelimpah (Spillway) berfungsi melimpahkan air apabila tinggi permukaan air waduk melampaui batas maksimum (kondisi banjir). Pelimpah ini biasanya terdapat pada bendungan-bendungan besar.

Gambar 48. Spillway

4.3.4 Bottom Outlet

Saluran / katup penguras (Bottom Outlet) bertugas untuk menguras kotoran-kotoran dan endapan (sedimen) waduk, sehingga dapat menjaga air waduk sesuai dengan yang direncanakan. Dan posisi katup letaknya pada posisi terendah dari bendungan tersebut.

(61)
(62)

4.3.6 Intake (bangunan pengambil air)

Bangunan pengambil air ini harus memenuhi persyaratan : 1. Dapat mengatur kebutuhan air

2. Dapat mengontrol dan mencegah sampah masuk ke saluran 3. Mengurangi masuknya sedimentasi

4. Mudah pengoperasiannya.

(63)

4.3.7 Pintu pengambil air (Intake Gate)

Intake gate adalah pintu pengambilan air yang dipasang didepan intake dan digunakan hanya bilamana pipa pesat dikosongkan.Tipe yang dipakai biasanya tipe sorong slide

gate dan biasa juga pintu ini disebut pintu pemeliharaan.

Gambar 51. Skema Intake Gate

4.3.8 Intake Valve

Intake valve adalah katup yang berfungsi sebagai pengaman bila terjadi kebocoran pada penstock (pipa pesat). Pada Intake valve dilengkapi dengan diferential presure relay yang akan mengomando menutup intake valve secara otomatis bila terjadi kebocoran pada pipa pesat sehingga tidak terjadi penurunan tekanan air.

4.3.9 Saluran Tekan (Pressure tunnel/Headrace Tunnel)

Saluran pengantar (Headrace) untuk menyalurkan air dari bangunan pengambil air sampai tangki pendatar atau tempat mulainya pipa pesat. Ada dua tipe. tipe tertutup berupa terowongan dibawah permukaan tanah dan dengan bentuk penampangnya tapal kuda, segi empat atau trapesium.

(64)

Gambar 52. Letak Headrace Tunel

(65)

Gambar 53. Surge Tank Macam-macam tangki pendatar :

1. Tangki jenis sederhana (berbentuk silinder) jenis ini jarang digunakan 2. Tangki pendatar diferential (sering digunakan)

3. Tangki pendatar lubang terbatas (banyak kekurangannya) 4. Tangki pendatar dengan ruangan (ekonomis)

4.3.11 Pipa pesat (Penstock)

Pipa penstock berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran penghantar atau dari kolom tando atau langsung dari bangunan pengambilan air ke turbin, mempunyai posisi kemiringan yang tajam di maksudkan untuk memperoleh energi potensial air (tekanan air) untuk memutar turbin air.

(66)
(67)

4.4

Peralatan Bantu PLTA

4.4.1 Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan di PLTA berfungsi untuk melindungi poros turbin, generator dari gesekan dengan bearing. Untuk PLTA poros turbinnya vertical, sistem pelumasannya menggunakan sistem celup.

Bagian – bagian yang menggunakan sistem pelumas adalah :

1. Upper Guide Bearing (bantalan antar diatas rotor generator). 2. Lower Guide Bearing (bantalan antar dibawah stator generator). 3. Thrust Bearing (bantalan dukung).

4. Tubine Guide Bearing (bantalan antar pada sudu gerak).

4.4.2 Sistem Pendingin

Pada PLTA, sistem pendingin menggunakan media air dimana air diambil dari pipa tekan (penstock), disaring melalui stainner kemudian tekanan air diturunkan terlebih dahulu mengunakan Reducing valve dan disalurkan ke cooler yang berada diruang generator. Udara panas yang ada di ruang generator akan diserap oleh cooler, sehingga temperatur udara akan tetap terjaga. Kemudian air setelah dari cooler akan dibuang ke tail race.

4.4.3 Sistem Hidrolik

Sistem ini dibutuhkan untuk :

 Mengatur kecepatan atau putaran turbin melalui Governor denga cara

menambah atau mengurangi aliran air pada sudu atur (Guide Vane).

 Membuka dan menutup Inlet Valve dan By Pass Valve pada saat unit start

atau stop.

 Mengatur tekanan brake sistem pada saat unit stop.

 Sebagai alat kontrol dan operasi.

Perlengkapan utama dari sistem udara dan minyak tekan :

1. Sump tank, sebagai tempat pengumpul minyak tekan.

2. Motor penggerak pompa suplay, untuk mensuplay minyak tekan ke pressure tank.

(68)

3. Katup (selenoid) pengatur dan pengarah, untuk mengatur aliran udara dan minyak tekan serta peralatan yang akan difungsikan.

4. Pressure tank (accumulator), berfungsi sebagai penyimpan energi sistem hidrolik.

5. Pompa kompresor, untuk menghasilkan udara.

6. Tanki udara (air tank), tempat penampung udara dari kompresor. 7. Pressure valve, safety valve dan pressure gauge.

Sistem udara dan minyak tekan atau disebut juga sistem hidroulik adalah suatu sistem penggabungan antara sistem udara kompresor dan sistem minyak pelumas.

Membuka dan menutup peralatan tersebut diatas menggunakan servo motor yang digerakan oleh tekanan minyak dari sistem hidrolik. Tekanan kerja dari sistem hidrolik

tergantung dengan tekanan didalam casing serta besarnya guide vane yang

digerakan.

Supai fluida kerja dari sistem hidrolik didapat dari Acumulator atau Pressure tank dan Pressure tank dapat suplai dari Pompa hidrolik (gear pump).

Gear Pump tersebut digerakan oleh motor listrik.

Untuk menajamin beroperasinya pompa hidrolik tiap sistem hidrolik tersedia 2 unit

motor beserta pompa hidrolik.Beroperasinya pompa tersebut berdasarkan tekanan

pada Akumulator yang dikontrol oleh relief valve akan beroperasi pada tekanan minimum dan tekanan berhenti pada tekanan maksimum.

Untuk menjaga agar kestabilan tekanan pada sisem hridrolik maka digunakan dua  jenis fluida yaitu minyak hidrolik dan udara. Komporesor digunakan untuk mengisi acumullator atau Pres tank, Tekananan kerja kompresor diseting sesuai dengan

(69)

beroperasi namun level air pada sump pit (tangki penampungan) masih tinggi, maka pompa “B” akan beroperasi membantu membuang air ke tailrace.

4.4.5 Sistem Jacking

Sistem Jacking pada PLTA Vertikal Shaft diperlukan untuk mengangkat Poros turbin agar antara Thrust bearing dengan denganbagian yang ditumpu selalu diisi dengan lapisan flim minyak pelumas.

Cara kerja sistem Jack.

Sistem jack bekerja mengangkat bagian rotor group dan bagian turbin beberapa mm yang gunanya agar pelumas selalu berada pada bagian trust bearing.

4.4.6 Sistem Brake

Sistem brake berfungsi untuk menghentikan putaran turbin setelah beroperasi pada proses stoping.

Cara kerja sistem brake

Sistem brake bekerja dengan sistem hidrolik untuk menekan sepatu rem ( Brake Shoes ) ke bagian dari lining brake. Brake bekerja setelah proses stoping dan bekerja pada putaran tertentu. Sistem brake akan lepas setelah putaran tertentu pula (sebagai contoh brake bekerja pada putran 300 Rpm dan lepas kembali pada putaran 200 rpm) Beroperasi dan lepasnya sistem brake berdasarkan setting dengan sensor RPM.

(70)

5.

PLTD

Mesin diesel adalah mesin yang menghasilkan tenaga mekanis dengan cara melakukan proses pembakarandi dalam mesin (internal combustion engine) dan berbahan bakar solar. Dari proses pembakaran akan diperoleh tekanan yang tinggi sehingga dapat menghasilkan tenaga.

Udara dimampatkan (dikompresi) dalam suatu ruang bakar (silinder) sehingga tekanan dan temperaturnya bertambah, bersamaan dengan itu disemprotkan solar. Bahan bakar yang disemprotkan dalam bentuk kabut sehingga akan proses percampuran dengan udara akan lebih maksimal dan menghasilkan pembakaran yang sempurna.

Pembakaran yang berupa ledakan akan menghasilkan panas dalam ruang bakar, sehingga temperatur dan tekananpun menjadi tinggi. Tekanan ini mendorong piston kebawah yang berlanjut dengan berputarnya poros engkol.

5.1

Peralatan Utama PLTD

5.1.1 Cylinder Head

Cylinder head adalah bagian mesin PLTD yang menutupi bagian atas cylinder block. Cylinder head berfungsi untuk:

 Merapatkan bagian atas cylinder

 Membentuk ruang bakar bersama dengan kepala piston atau dalam

beberapa mesin dengan sebagian bagian atas cylinder liner itu sendiri

(71)

Gambar 55. Cylinder Head

5.1.2 Cylinder Liner

Cylinder liner merupakan salah satu bagian dari beberapa komponen yang terdapat pada bagian blok mesin. Fungsi dari cylinder liner adalah untuk melindungi bagian dalam cylinder block dari gesekan ring piston. Cylinder liner ini berbentuk seperti tabung.Cylinder liner merupakan tempat untuk bergeraknya piston dari titik mati atas ke arah titik mati bawah.Cylinder liner adalah tempat berlangsungnya proses kerja mesin langkah isap, kompresi, usaha dan buang. Cylinder liner harus tahan terhadap temperatur tinggi, tidak mudah aus dan mampu menerima gaya yang besar dari piston. Ukuran cylinder liner harus sesuai dengan ukuran piston dan ring piston. Liner harus mempunyai kemampuan menyerap panas dan mentransfer seluruh panas dari permukaan dalam liner ke permukaaan luar liner. Liner harus tahan karat karena pada permukaan bagian luar berhubunganlangsung dengan air pendingin.

(72)
(73)

Bahan yang umum untuk piston adalah metal ringan atau besi tuang, dan biasanya bagian atas dari baja. Kelebihan piston yang terbuat dari besi tuang adalah lebih tahan terhadap gesekan dan panas. Oleh karena itu celahnya dengan dinding cylinder liner dibuat menjadi lebih kecil, sehingga memungkinkan menggunakan bahan bakar berkualitas rendah. Pada mesin diesel dengan supercharger, bagian bawah piston didinginkan denganminyak pelumas

Gambar 57. Piston

Gambar 58. Piston Assembly

5.1.4 Ring Piston

Ring piston berfungsi untuk mencegah minyak pelumas memasuki ruang bakar melalui celah antara piston dan cylinder liner. Ring piston harus mampu bekerja pada kondisiyang sulit. Pada saat pistn bergerak, ring piston akan menerima gaya gesek, tekanan dan panas. Ring piston akan bergerak pada alurnya secara aksial, dan juga secara radial karena gerakan ke samping.

(74)

Ring piston dapat dibagi dua kelompok sesuai dengan fungsinya, yaitu: ring kompres dan ring gerus (scrapper). Kedua kelompok ring ini memiliki fungsinya masing-masing. Ring kompres harus mampu mencegah gas hasil pembakaran bocor ke crankcase, sedangkan ring gerus membawa kembali kelebihan minyak pelumas dari dinding cylinder liner ke penampung oil pan. Tujuannya adalah untuk mengurangi konsumsi minyak pelumas dan blow-by.

Bahan untuk ring piston adalah besi tuang dengan berbagai kualitas. Permukaan luncur (slide) pada mesin modern dikrom (chromed) untuk meningkatkan usia pakainya. Untuk meningkatkan kompresi pada ring penggerus (scrapper), berbagai tipe konstruksi pegas spring digunakan pada sisi belakang ring.

(75)

Pada mesin diesel supercharged dan kapasitas besar, permukaan belahnya dibubut dan gigi penuntunnya (serration, guide pin) dihaluskan (polished).

Connecting rod menyambungkan piston dengan poros engkol (crankshaft). Connecting rod dibuat dari baja drop-forged - heat-treated steel untuk mendapatkan kekuatan yang diperlukan. Setiap ujung connecting rod dibor, dimana lubang bor yang lebih kecil dihubungkan ke pen piston (wrist pin) pada piston. Ujung dengan lubang bor yang lebih besar dan terbelah dua dihubungkan dengan poros engkol. Pada bagian tengah batang conecting rod dibuat lubang untuk aliran minyak pelumas mengalir dari poros engkol ke pen piston dan piston sebagai pelumasannya.

Gambar 60. Connecting Rod

5.1.6 Crankshaft

Poros engkol (crankshaft) mengubah gerakan linear piston menjadi gerakan putar yang menggerakkan beban. Crankshafts dibuat dari baja tuang (forged steel), kemudian dikerjakan mesin (machined) untuk membuat permukaan bantalan poros (crankshaft bearing) dan bantalan batang torak (connecting rod bearing). Connecting rod bearing adalah eksentris atau offset dari titik sumbu crankshaft.

Poros crankshaft berputar pada bantalan (bearing) berbahan khusus. Batang connecting rods juga memiliki bantalan yang disisipkan antara poros crankshaft dan connecting rods. Bahan bantalan adalah logam campuran lunak yang menjadi permukaan yang akan aus dan dapat diganti untuk mencegah gesekan antaralogam crankshaft dengan connecting rods. Setiap bantalan terbagi dua untuk memudahkan pemasangan pada poros.

(76)

Poros crankshaft memiliki pemberat yang besar disebut counter weights, untuk mengimbangi beratnya batang connecting rods. Pemberat ini untuk menjamin keseimbangan gaya selama poros crankshaft dan lainnya berputar

Gambar 61. Crankshaft

Gambar

Gambar 2. Siklus Fluida kerja (air uap) PLTU
Gambar 3. Ekonomiser
Gambar 6. Komponen Turbin Uap
Gambar 7. Journal Bearing
+7

Referensi

Dokumen terkait

Energi potensial yang terkandung dalam perbedaan pasang surut air laut dimanfaatkan untuk penggerak turbin air dan bila turbin air ini dihubungkan dengan generator dapat

Boiler berfungsi untuk mengubah air( feedwater ) menjadi uap panas lanjut ( superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.. Boiler

Panas yang dihasilkan perut bumi ini dapat berupa uap air maupun air panas yang kemudian digunakan untuk memutar turbin yang dikopel langsung dengan rotor generator untuk

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan suatu pembangkit skala kecil yang mengubah energy potensial air menjadi kerja mekanis, dengan cara memutar turbin

Steam Turbine adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah energi panas dalam uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros. Konstruksinya terdiri dari rumah turbin

Untuk mengubah energi potensial uap menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros dilakukan dengan berbagai cara, sehingga secara umum turbin uap dibagi menjadi tiga

3.5.2 Cara Kerja Mesin Diesel Prime mover atau penggerak mula merupakan peralatan yang berfungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator.. Pada mesin

Turbin Air Turbin air adalah elemen dari sistem pembangkit listrik yang mengubah energi mekanik dari energi potensial air dengan menggunakan aliran air untuk memutar sudu-sudu turbin,