• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara dan observasi. Data ini perlu diolah lebih lanjut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. wawancara dan observasi. Data ini perlu diolah lebih lanjut"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. INDOSAT Jl. Perinits Kemerdekaan, Medan B. Jenis Data

1.Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahan berupa hasil wawancara dan observasi. Data ini perlu diolah lebih lanjut

2.Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah terdokumentasi mis stuktur organisasi, flowchart, prosedur penjualan, diagram arus data dll. Data ini diguanakan sebagai pelengkap bagi data primer yaitu untuk menguji validitas data primer yang diperoleh dari perusahaan atau berbagai sumber yang relevan dengan tujuan penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dilakukan dengan dua cara: 1. Penelitian lapangan (field research)

a. Wawancara, yaitu penelitian dengan cara tanya jawab dengan pejabat yang bersangkutan dengan masalah yang diteliti. Antara lain Humas bagian penjualan dan penerimaan kas sehingga penulis dapat memperoleh data mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi berikut perinciaan tugas, keterangan dan pendapat mengenai pengendalian internal pendapatan dalam menunjang Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan

(2)

Efektivitas dan Efesiensi Pada PT Indosat, sifat wawancara yang dilakukan adalah informal (wawancara lisan)

b. Observasi, yaitu peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap pengendalian intern pendapatan pada PT. INDOSAT. Selain itu, mempelajari buku dan dokumen perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas yang ditujukan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan.

2. Penelitian Kepustakaan

Pengumpulan data yang berasal dari literatur - literatur yang berhubungan dengan materi yang dibahas untuk memperoleh data sekunder. Sumber data ini penulis gunakan sebagai tinjauan teoritis dalam memperoleh evaluasi yang baik terhadap sumber data dari objek penelitian.

(3)

D. Jadwal Penelitian Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Tahap Penelitian 2010

Oktober November Desember Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul Pengumpul an Data Penyelesain Proposal Seminar Proposal Penulisan Skripsi Penyelesain Laporan

Sumber : Diolah Peneliti, 2010

Pengajuan judul penelitian dilakukan pada bulan Oktobert awal, pada bulan yang sama pula penulis mengumpulkan teori yang relevan dengan masalah yang diteliti, data ini digunakan untuk menyelesaikan proposal penelitian. Proses penyelesaian proposal yang dilakukan pada april awal sampai dengan april akhir bulan, penghujung bulan april penulis melakukan seminar proposal, seminar proposal ini dilakukan peneliti untuk pemberitahuan bahwa peneliti akan mengangkat suatu masalah yang akan diteliti. Penulisan isi skripsi dilakukan pada bulan mei dan juni, dalam dua bulan tersebut penulis mengumpulkan data – data dari objek penelitian yang berupa data primer dan data sekunder, sekaligus

(4)

melihat fenomena yang ada pada objek penelitian yang diperbandingkan dengan konsep teori yang diangkat penulis. Penyelesain laporan dilakukan pada akhir bulan Februari dan Maret.

(5)

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISA

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, PT. Indosat Tbk, mengalami beberapa perubahan yang relatif baragam dalam perjalanannya di dunia telekomunikasi.

1.1 Sebelum Menjadi BUMN

Pelayanan telekomunikasi umum internasional pada mulanya dikelola oleh PT. Telkom. Pada saat itu telekomunikasi yang digunakan adalah sistem komunikasi radio High Frequency (HF) dan Very High Frequency (VHF).

Dengan adanya sistem komunikasi satelit, dunia telekomunikasi mengalami perubahan. Untuk memfasilitasi perubahan ini dibentuk organisasi International Telecommunication Satellite (Intelsat) yang berfungsi menyatukan standar komunikasi satelit, yang beranggotakan negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan tujuh negara Eropa.

Satelit pertama yang diberi nama Early Bird atau Intelsat I diluncurkan pada tanggal 6 April 1965 dan berada di atas lautan Atlantik. Satelit tersebut memiliki 2 transponder dengan bandwidth 25 MHz dan kapasitas 240 kanal.

Perkembangan sistem komunikasi satelit membawa pengaruh bagi Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan pemerintah Indonesia untuk ikut memanfaatkan satelit Intelsat. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi di

(6)

Indonesia dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang berkedudukan di Jalan Cisanggarung 9 Bandung, Jawa Barat, pada tahun 50-an.

Perkembangan selanjutnya terjadi pemisahan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan negara, yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi yang kemudian menjadi PT Telekomunikasi Indonesia (PT. Telkom).

Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik sepenuhnya dilaksanakan oleh PT. Telkom, sedangkan untuk hubungan internasional dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak swasta asing, yaitu Cable & Wireless (C&W). Setelah kerja sama selesai, Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh PT. Indonesian Satellite Corporation yang saat itu berkedudukan di Jalan Gondangdia Lama 26 Jakarta, melakukan kerja sama untuk menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi internasional dengan perusahaan swasta Amerika yaitu International Telephone Telegraph (ITT) Corporation pada tanggal 20 November 1967 dengan status Penanaman Modal Asing (PMA). Sebagai wujud nyata diadakan perjanjian Joint Venture International Pemerintah Indonesia, sedangkan ITT sebagai mitranya adalah penyewa selama 20 tahun.

Berdasarkan perjanjian kerja sama internasional Pemerintah Indonesia dengan ITT, dan sesuai dengan akte notaris Mohammad Said Tjoedin yang telah disahkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. J. A5/88/24 tanggal 20 November 1967, maka berdirilah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa Telekomunikasi Internasional Umum di Indonesia yang bernama PT. Indosat.

(7)

Secara operasional PT. Indosat dikenal dengan selesai dibangunnya Stasiun Bumi Intelsat di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, yang diresmikan pemakaiannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 28 September 1969. Untuk pertama kali antena standar adalah antena standar A yang berdiameter 27,4 meter yang mengarah ke Samudera Pasifik bernama Pacific Ocean Region (POR).

Meningkatnya arus telekomunikasi internasional dari dan keluar Indonesia mendorong dibangunnya antena kedua yang juga merupakan antena standar A berdiameter 32 meter yang mengarah ke Samudera Hindia bernama Indian Ocean Region (IOR), dan letaknya berdekatan dengan antena pertama.

Penggunaan antena kedua tersebut diresmikan oleh Menteri Perhubungan Nurjadin pada tanggal 10 November 1979. Selanjutnya dibangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ASEAN Indonesia-Singapura (I-S) pada tanggal 1 April 1980.

Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden No. 50/1980 diturunkan suatu tim Keppres untuk meninjau kembali status perjanjian internasional antara Pemerintah Indonesia dengan ITT Corporation. Hasil peninjauan tim tersebut memutuskan untuk membeli seluruh saham PT. Indosat oleh Pemerintah Indonesia. Penandatangan naskah perjanjian pembelian saham dilakukan oleh American Cable & Radio sebagai wakil dari ITT Corp. dan Menteri Keuangan sebagai wakil dari Pemerintah Indonesia pada tanggal 30 September 1980.

(8)

1.2 Setelah Menjadi BUMN

PT. Indosat resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Persero di lingkungan Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi pada tanggal 31 Desember 1980. Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan telekomunikasi umum maka melalui PP No. 52, 53, dan 54 tahun 1980, pengelolaan telekomunikasi dipisah menjadi dua, yaitu:

1. Telekomunikasi untuk umum nasional diselenggarakan oleh PT. Telkom. 2. Telekomunikasi untuk umum internasional diselenggarakan oleh PT. Indosat.

PT. Indosat kemudian menjadi badan usaha yang memberikan banyak kontribusi terhadap pendapatan negara yang merintis usaha baru, mendorong kegiatan swasta serta berperan sebagai sumber talenta manajemen bagi pembangunan bangsa dan negara.

PT. Indosat mulai menjalankan jasa telekomunikasi internasional umum sejak tanggal 1 Januari 1982, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. 235/PL/101/PHB-81 tanggal 20 Oktober 1981, Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 143/ Dirjen/1981, serta perjanjian kerja sama internasional antara PT. Telkom dan PT. Indosat tanggal 31 Desember 1981.

Tahun 1982, dimulailah pembangunan Sentral Gerbang Internasional 2 (SGI-2) yang berlokasi di Medan. Sedangkan untuk menambah fasilitas Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL), pada tanggal 2 Maret 1985 diresmikan pula SKKL Medan-Penang. Kemudian pada tanggal 8 September 1988, PT. Indosat turut serta dalam pembangunan SKKL Asia Tenggara-Timur Tengah-Eropa Barat (SEA-ME-WE). Tahun 1994, Sentral Gerbang Intenasional (SGI-3) dibangun di

(9)

Batam dan PT. Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange sehingga resmi menjadi perusahaan publik.

Pada tahun 1999, pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Hal ini ditandai dengan keluarnya UU No. 36 tahun 1999 yang berisikan bahwa PT. Indosat diberi izin menjadi penyelenggara telekomunikasi lokal (domestik) atau disebut dengan Full Service Network Provider (FSNP). Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli pasar telekomunikasi domestik di Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus 2000, pemerintah memberi izin kepada PT. Indosat untuk menyelenggarakan seluler Indosat Multi Media Mobile (IM3). Peluncuran seluler IM3 dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2001 di Batam. IM3 menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia.

PT. Satelindo menjual sahamnya kepada PT. Indosat pada tahun 2001 dan akhirnya dengan lima anak perusahaannya, PT. Indosat tergabung dalam Indosat Group. Pada tanggal 27 Desember 2002, Pemerintah Indonesia mendivestasikan 41,94 % sahamnya di PT. Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia (STT) Pte. Ltd. Dengan ini, PT. Indosat bukan lagi BUMN tetapi kembali menjadi bentuk perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak dalam jasa telekomunikasi dan informasi.

Pada bulan November 2003, diadakanlah penandatangan penggabungan Satelindo, IM3, dan Bimagraha ke dalam Indosat Group. Ini diikuti dengan perubahan secara menyeluruh mencakup human resources, teknologi, kultur, dan

(10)

platform nilai-nilai. Perubahan ini menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan pendapatan 10 triliun rupiah.

Pada tahun 2006, Indosat mendapatkan lisensi 3G dan melakukan ekspansi layanan telepon tetap nirkabel di 22 kota besar di Indonesia, dan kemudian pada tanggal 29 November 2006 Indosat meluncurkan 3,5G untuk Jakarta dan Surabaya. Indosat 3,5G ini memungkinkan para pelanggan menikmati mutu suara dan video yang lebih baik, dimana data rate mencapai 3,6 Mbps. 3,5G ini disebut juga HSDPA.

Pada bulan Juni 2008, Singapore Technologies Telemedia (STT) Pte. Ltd. menjual sahamnya kepada Qatar Telecom.

2.2 VISI, MISI, DAN MOTTO PT.INDOSAT

Seiring dengan kemajuan zaman yang disertai dengan kemajuan teknologi terutama di bidang telekomunikasi, maka PT. Indosat memantapkan visi bisnisnya untuk menyongsong perubahan-perubahan yang semakin cepat. Visi harus bisa dikomunikasikan, dijabarkan kepada seluruh warga INDOSAT (karyawan) dan warga usaha agar bisa diarahkan sesuai dengan visi perusahaan.

Visi PT. Indosat adalah:

“Menjadi penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu berfokus seluler/wireless terkemuka di Indonesia”.

“To become the leading cellular/wireless focused fully integrated telecommunication network and services provider in Indonesia “.

(11)

Misi PT. Indosat adalah:

1. Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi yang inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat yang terbaik bagi pelanggan.

“To provide and develop innovative and quality products, services, and solutions which offer the best value to our customers”.

2. Meningkatkan shareholder value secara terus menerus. “To continuously grow shareholder value”.

3. Mewujudkan kualitas hidup stakeholder yang lebih baik. “To provide better quality of life to our stakeholder”.

Nilai-nilai PT. Indosat adalah:

INSAN GEMILANG

1. INtegritas :

Menjunjung tinggi kejujuran, loyalitas, tanggung jawab dan dedikasi. “Integrity :

Conduct ourselves with the highest ethical standard, loyality, responsibility, and dedication to company”.

2. KerjaSAma :

Saling percaya dan saling membantu dan memberikan seluruh keahlian untuk menghasilkan kinerja terbaik bagi perusahaan.

“Team Work :

Building trust and supportive environment, harnes the skill and knowledge to achieve highest performance for the company”.

(12)

3. KeuNGgulan :

Komitmen memberikan yang terbaik. “Commitment excellence :

Have a commitment to excellence for best result”. 4. KEMItraan :

Mitra yang professional, produktif dan saling menguntungkan. “Partnership :

Being good, productive and beneficial partner”. 5. Fokus pada peLANGgan :

Mencapai hasil melebihi harapan pelanggan/pemakai untuk mewujudkan kepuasan pelanggan/pemakai.

“Customer Focus :

Comitted to meet and exceed users/customers expectations”.

Untuk menambah semangat kerja seluruh warga usahanya, PT. Indosat mempunyai motto yang dipegang teguh oleh seluruh warga usahanya. Motto PT. Indosat adalah:

Kretharta Karya Samuha

(Success Through Team Work)

Yang maknanya : Keberhasilan dapat dicapai dengan kerjasama diantara seluruh pihak yang terkait, yaitu dari tingkat direksi, divisi, bagian serta para pemegang saham.

(13)

Dengan adanya perubahan, saat ini PT. Indosat memiliki motto baru yang menggambarkan semangat PT. Indosat untuk membuat masa depan yang lebih baik. Motto tersebut adalah :

The Future is Here

(Masa depan ada disini)

Motto ini menggambarkan semangat Indosat untuk membuat masa depan dunia teknologi yang lebih maju. Selain motto, PT. Indosat mempunyai tekad pelayanan, yaitu :

We Care More

(Kami lebih peduli)

Tekad ini merupakan kelanjutan dari sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh PT.Indosat.

2.3 LOGO PT. INDOSAT

Gambar 2.1 Logo Indosat

1. Teks indosat yang menggunakan huruf kecil yang melambangkan sikap PT. Indosat yang bersahabat dan low profile tetapi mudah bekerja sama dalam segala hal.

(14)

2. Teks indosat yang berwarna biru tua melambangkan kekuatan korporasi Indosat yang kokoh dan solid, kemampuan dan rasa percaya diri dalam bidang teknologi yang tinggi serta kestabilan perusahaan.

3. Tiga elips pembentuk Techno Flower merupakan elemen yang mempunyai arti dan fungsi agar dapat saling membangun dan mengisi satu sama lainnya, yaitu :

a) Elips berwarna merah, melambangkan Masyarakat Indonesia b) Elips berwarna biru, melambangkan Teknologi

c) Elips berwarna kuning, melambangkan Komunikasi.

4. Simbol Techno Flower tercipta dari gabungan 3 elips yang mencerminkan usaha dan fokus bisnis Indosat saat ini di Indonesia, yaitu dalam bidang teknologi dan pelayanan bagi masyarakat, serta pentingnya kerja sama yang kokoh di antara ketiga elemen tersebut.

5. Bintang Permata terdapat di tengah – tengah yang berbentuk dari rangkaian ketiga elips, mencerminkan layanan terbaik dan berkualitas yang senantiasa diberikan oleh PT. Indosat kepada seluruh masyarakat Indonesia.

2.4 JASA-JASA PT. INDOSAT

(15)

1. Jasa Layanan Internasional a. Indosat SLI 001

Gambar 2.2 Format Penomoran Indosat SLI 001

Merupakan layanan Sambungan Langsung Internasional yang paling berkualitas sebagai pilihan utama untuk komunikasi internasional bagi kalangan profesional dan bisnis.

b. Indosat SLI 008

Gambar 2.3 Format Penomoran Indosat SLI 008

Layanan Sambungan Langsung Internasional dengan biaya lebih hemat sepanjang hari untuk memudahkan komunikasi pelanggan dengan relasinya. Biaya SLI dihitung berdasarkan perhitungan pulsa per detik dengan tarif hemat hingga 40% sepanjang hari.

(16)

Gambar 2.4 Format Penomoran Indosat Flat Call 016

Layanan percakapan internasional murah dengan tarif Rp. 2.900,00 per menit berlaku setiap saat, ke negara manapun dengan kode akses 016.

2. Jasa Layanan Mobile Telephony atau Layanan Seluler a. Kartu Seluler Pascabayar Matrix

Layanan kartu SIM pascabayar dengan spesifikasi dan fitur yang lebih canggih sehingga dapat memberikan sambungan yang lebih cepat, liputan yang lebih luas serta kualitas sinyal maupun suara yang lebih jernih dengan sinyal kuat Indosat. Matrix merupakan kartu pascabayar untuk segmen bisnis dan profesional dengan fitur terlengkap.

Slogan & Logo Matrix : The Freedom to be You

Spesifikasi Matrix :

1. GSM 900/1800/1900 (Triple Band) 2. Sim Card 64 Kb (GSM phase 2+)

(17)

3. Jaringan Satelindo (kini Indosat) 4. Voltase: 3 volt atau 5 volt

5. Menu Browser Satelindo@ccess/ Matrix-Centro 6. SMS memory 55 unit (tergantung jenis ponsel) 7. Phonebook memory 250 unit (extended to 550 unit) 8. Personalized PIN/PUK

Fitur Matrix :

3,5G, CLI, CLIR, Call Waiting/Call Hold, Call Forward/Call Divert, Voice Mail Service (VMS), SMS, Fax & Data, GPRS, WAP/Internet, MMS, Mobile Banking, I-ring, Blackberry, Conference Call, SLI, SLJJ, National Roaming Access, International Roaming Access, LBS, VAS.

b. Kartu Seluler Prabayar Mentari

Merupakan kartu SIM prabayar yang memiliki fitur dan fasilitas lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan umum. Mentari merupakan kartu prabayar untuk segmen premium

Slogan & Logo Mentari : Lengkap Melengkapi Hidup

(18)

1. GSM 900/1800 (Dual Band)

2. Sim Card 8 Kb, 32 Kb (GSM phase 2+) 3. Jaringan Satelindo (kini Indosat)

4. Voltase: 3 volt atau 5 volt

5. Menu browser Satelindo@ccess (hanya untuk 32 Kb) 6. SMS memory 30 unit, 35 unit

7. Phonebook memory 100 unit & 250 unit.

Fitur Mentari:

3,5G, CLIP, CLIR, Call Waiting, Call Hold/Call Unhold, Voice Mail Service (VMS), SMS, MMS, I-ring, Conference Call, International Roaming, VAS, LBS.

c. Kartu Seluler Prabayar Indosat MultiMedia Mobile (IM3)

Merupakan kartu SIM prabayar yang memiliki fitur dan fasilitas lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan umum dan pelanggan muda-mudi pada khususnya. IM3 merupakan kartu prabayar untuk segmen young & trendy.

Slogan & Logo IM3 : No Limits

(19)

1. GSM 900/1800 (Dual Band)

2. Sim Card 32 Kb, 64 Kb (GSM phase 2+)

3. Jaringan Isat-M3 dan Satelindo (kini satu jaringan Indosat) 4. Voltase: 3 volt atau 5 volt

5. Menu browser M3-Access (hanya untuk 64Kb) 6. SMS memory 35 unit

7. Phonebook memory 100 unit & 250 unit. 8. Personalized PIN/PUK

Fitur IM3:

3,5G, CLIP, CLIR, Call Waiting, Call Hold/Call Unhold, Voice Mail Service (VMS), SMS, MMS, I-ring, Conference Call, International Roaming, VAS, LBS.

d. Kartu Pascabayar StarOne

Merupakan produk pascabayar dan prabayar CDMA (Code Division Multiple Access) yang hemat dan nyaman dengan layanan akses internet berkecepatan hingga 153,6 Kbps.

Slogan & Logo StarOne : Telepon untuk Semua

(20)

Spesifikasi StarOne : 1. CDMA 2000-1x

2. Frekuensi 1900 MHz & 800 MHz 3. Kecepatan internet 153,6 Kbps

Fitur StarOne :

Three way call, conference call, call forwarding, CLIR, CLIP, SMS, MMS, VMS, call waiting, akses internet, do not disturb (DND).

3. Layanan PT. Indosat lainnya a. Indosat Phone (I-Phone)

Indosat Phone merupakan layanan sambungan telekomunikasi telepon tetap domestik dan internasional melalui jaringan tradisional maupun VoIP yang dapat digunakan untuk melayani komunikasi suara, data, dan video dengan kualitas baik serta harga yang kompetitif.

b. MIDI IWL (Indosat World Link)

MIDI (Multimedia, Internet, and Data Communication) IWL adalah layanan sirkit berlangganan digital point to point yang bersifat clear channel, berkecepatan tinggi, untuk menghubungkan lokasi pelanggan di Indonesia dengan counter part-nya di luar negeri

(21)

selama 24 jam terus-menerus dalam bentuk suara, data, faximile, dan video conference. MIDI IWL menggunakan konfigurasi via kabel laut dan via satelit, dan dapat dimanfaatkan untuk aplikasi berbasis IP, frame relay, dll, seperti internet dan video conference.

c. MIDI IFN (Indosat Frame Net)

MIDI IFN adalah layanan komunikasi data menggunakan teknologi paket dengan bandwidth yang fleksibel sehingga sesuai untuk trafik yang bersifat bursty. Frame relay dapat menggunakan konfigurasi baik point to point maupun point to multipoint. MIDI IFN menggunakan teknologi akses frame/packet dan transmisi last mile melalui fiber optic, radio/microwave, dan VSAT untuk mengkomunikasikan aplikasi data, suara, gambar, dan fax dengan kecepatan 64 Kbps – 2 Mbps.

d. MIDI IPVPN (Internet Protocol Virtual Private Network)

MIDI IPVPN adalah layanan komunikasi data antar perusahaan (antar satu perusahaan di beberapa lokasi berbeda, antara satu perusahaan dengan mitranya/pelanggannya/supplier-nya atau dengan remote user/traveler) yang dapat menghubungkan antar LAN dengan menggunakan protocol TCP/IP. MIDI IPVPN menggunakan teknologi akses IP/share bandwidth baik untuk jaringan dedicated yang menghubungkan antar perusahaan yang dapat digunakan untuk intranet dan LAN (direct IP) maupun layanan akses jarak jauh secara dial-up dari berbagai lokasi (di luar lokasi perusahaan) yang dapat

(22)

terhubung dengan LAN perusahaan maupun sumber informasi (dial IP). Kecepatan akses yang dapat disediakan MIDI VPN untuk mengkomunikasikan data, voice, dan video adalah 64 Kbps – 2 Mbps.

e. MIDI IDL (Indosat Domestic Link)

MIDI IDL adalah layanan komunikasi sirkit langganan dengan menggunakan teknologi VSAT/satelit untuk meyalurkan aplikasi data, suara, maupun video yang menghubungkan pelanggan di Indonesia dengan mitra bisnisnya di luar negeri selama 24 jam terus – menerus. MIDI IDL menggunakan teknologi akses clear channel dan transmisi VSAT/satelit untuk mengirimkan data, suara, dan video dengan kecepatan antara 19,2 Kbps – 2 Mbps.

f. MIDI Indosat ATM (Asynchronous Transfer Mode)

MIDI Indosat ATM adalah layanan jaringan komunikasi data berkecepatan tinggi dengan teknologi paket dengan menggunakan teknik multiplexing dan switching yang dapat menghubungkan antar lokasi secara point to multipoint dengan menggunakan bandwidth yang fleksibel. Indosat ATM memiliki dua jenis layanan yaitu ATM CBR (Constant Bit Rate) yang digunakan untuk aliran trafik kontinu, konstan, time-synchronized (low delay). Aplikasinya yaitu Private Line Emulation, Video Conferencing, Interactive-audio (real time voice) dan ATM VBR nrt (Virtual Bit Rate non real time) yang digunakan untuk aplikasi yang tidak sensitif terhadap delay.

(23)

Biasanya digunakan untuk aplikasi multimedia e-mail, bursty LAN traffic, transfer data dengan kecepatan 2 Mbps – 45 Mbps.

g. MIDI INL (Indosat National Link)

Indosat National Link (INL) adalah jaringan sirkit sewa yang dapat digunakan untuk menyalurkan aplikasi data, suara, dan video dengan kecepatan 64 Kbps – 2 Mbps dan 45 Mbps (case by case) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam cakupan domestik.

h. Indosat MPLS

Layanan baru berbasis jaringan Metro Ethernet dengan teknologi MPLS.

2.5 FASILITAS TELEKOMUNIKASI PT. INDOSAT

PT. Indosat memiliki berbagai sarana dan fasilitas untuk telekomunikasi internasional di berbagai tempat di Indonesia untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pemakai jasa. Sarana – sarana telekomunikasi internasional itu adalah sebagai berikut:

1. Jatiluhur

− Stasiun bumi intelsat JAH-1A, mulai beroperasi tahun 1969 − Stasiun bumi intelsat JAH-2A, mulai beroperasi tahun 1978 − Stasiun bumi intelsat JAH-3A, mulai beroperasi tahun 1985 − Stasiun bumi intelsat JAH-4A, mulai beroperasi tahun 1987 − Stasiun bumi intelsat JAH-5A, mulai beroperasi tahun 1994 2. Ancol

(24)

− SKKL ASEAN I-S, mulai beroperasi tahun 1980 − SKKL A-I-S, mulai beroperasi tahun 1986

− SKKL SEA-ME-WE 2, mulai beroperasi tahun 1992 − Sentral telepon 5ESS AT&T (SGI-1B)

3. Kantor pusat PT. Indosat

− Sentral telepon EWSD (SGI-1A) − Sentral Telex Digital Hasler − Perangkat Server Unit (Fax +) − Perangkat untuk IBS

− Perangkat untuk video conference − Perangkat untuk Indosat Calling Card − Perangkat untuk voice mail (infobox) − Base Station Microwave

− Server internet

− Sentral MSC Daan Mogot Jakarta 4. Medan

− SKKL SEA–ME–WE 1 (Mecol dan Mesing), mulai beroperasi tahun 1984

− SKKL Medan – Penang, mulai beroperasi tahun 1993

− Stasiun Bumi Intelsat MES-1A, mulai beroperasi tahun 1994 − Sentral MSC Cempaka Medan, mulai beroperasi tahun 1996

(25)

5. Batam

− Batam – Singapura Microwave link, mulai beroperasi tahun 1992 − Stasiun bumi Intelsat BTM- 1B, mulai beroperasi tahun 1994 − SGI-3 Batam

6. Surabaya

− Stasiun bumi Intelsat SBY-1A, mulai beroperasi tahun 1995 − SGI-4 Surabaya

2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas PT. Indosat,Tbk

Organisasi pada dasarnya bertujuan untuk mengkordinir suatu kelompok atau badan yang terdiri dari berbagai personalia serta mendayagunakan kemampuan yang ada secara keseluruhan untuk di arahkan kepada tujuan tertentu. Selain itu dapat menggambarkan suatu rangkaian atau proses yang harus di lalui dalam perumusan tujuan. Pengambilan keputusan dan di lain pihak struktur ini merupakan perincian kegiatan yang harus di kerjakan masing-masing pegawai sesuai dengan bidang serta wewenangnya.

Struktur organisasi ini dapat juga disebut dengan kerangka dasar yang menunjukan orang-orang yang ada di dalamnya terhadap tujuan yang telah di tetapkan dan biasanya di sebut oleh pimpinan sebelum di jalankan kegiatan usaha dengan maksud agar lebih jelas dan terlihat akan susunan atau posisi dari setiap karyawan yang ada dalam organisasi tersebut. Peran dari seseorang pimpinan di dalam suatu organisasi akan sangat menentukan keberhasilan dari tujuan yang

(26)

akan di capai dalam organisasi itu sendiri. Dengan adanya struktur organisasi ini maka akan jelas bagi setiap anggota tugas dan tanggung jawab.

Untuk itu dapat kita lihat struktur Organisasi PT. Indosat Tbk Northern Sumatera Region Sebagai berikut :

I. JOB DESK UNIT KERJA MASING – MASING DIVISI 1. Unit Kerja Technical Operation.

DIVISION HEAD TECHNICAL OPERATION PROVISIONING & QUALITY IMPROVEMENT LOCAL NETWORK O&M SEKRETARIS NSS SWITCHING O&M BSS O&M

a) Provisioning & Quality Improvement

Provisioning & Quality Improvement memiliki tugas yang berhubungan dengan kualitas jaringan, improvement jaringan dan planning :

 Memonitor performansi dari jaringan, dengan mengambil data dari metrika dan juga melakukan drivetest

 Traffic Management, dengan mengukur utilisasi dari BTS  Menjaga KPI, biasanya ditargetkan mencapai 99 %  Pengawasan dan perbaikan site yang telah ada

 Planning pembangunan site baru, termasuk disini perencanaan repeater baru.

(27)

PQI juga melakukan koordinasi dengan divisi lainnya, salah satunya adalah dengan Fault Management (FM) untuk mengetahui keluhan – keluhan customer yang terkait dengan qualitas jaringan, dan juga dengan bagian BSS, jika diperlukan penambahan CU atau pengoptimalan arah dan pengoptimalan kemiringan antenna.

b) NSS Switching O&M

Tugas dan kewajiban Tim NSS Switching O&M adalah:

 Maintenance perangkat core cellular seperti MSC, HLR, GPRS, i-Ring, SMS, switching local, SGI, CDMA.

 Menanggapi keluhan pelanggan yang berhubungan dengan nomornya.

 Mengeksekusi penambahan link

 Troubleshouting hardware dan software

NSS Switching O&M melakukan koordinasi dengan Fault Management dan Call Center untuk keluhan pelanggan serta dengan bagian Provisioning untuk penambahan link.

c) BSS O&M

Tugas dan kewajiban Tim BSS O&M adalah:

 Bertanggung jawab terhadap pengoperasian seluruh BSC dan BTS yang tersebar di wilayah Sumatera Bagian Utara

(28)

BSS O&M melakukan kerjasama dengan dengan divisi Network Management Center (NMC) dimana NMC akan mengirimkan sms broadcast ke tim technical BSS jika ada BTS yang faulty, serta dengan fungsi PQI untuk pengoptimalan arah dan kemiringan antenna.

d) Local Network O&M

Tugas dan kewajiban Tim Local Network O&M adalah:  Penomoran antar PLMN

 Kegiatan interkoneksi  Disaster Recovery Plan

 Operation dan maintenance SKKL

Local Network lah yang melakukan hubungan dengan operator lain untuk hubungan interkoneksi antar sentral, sementara eksekusinya dilakukan oleh tim NSS O&M. Saat ini tim Local Network sedang melakukan project upgrading SKKL SEAMEWE – 3 dipantai Cermin yang merupakan pengembangan dari generasi sebelumnya yaitu sistem komunikasi kabel laut SEAMEWE – 1 dan 2.

(29)

DIVISION HEAD MARKETING & SALES

SUPPORT

MARKETING PROG. &

MARKET ANALYSIS MANAGEMENTRETENTION

SEKRETARIS PRODUCT SOLUTION SUPPORT CHANNEL MANAGEMENT RETENTION MANAGEMENT

a) Marketing Program & Market Analysis

Tugas dan tanggung jawab Marketing Program & Market Analysis adalah:  Mengusulkan target revenue & subscribers per Cabang/ Reps.

 Mengusulkan parameter kinerja Cabang/ Reps.  Monitoring & evaluasi kinerja.

 Analisa dan Pemetaan Pasar & Kompetisi dalam lingkup Regional.  Support database market untuk Cabang/ Reps.

 Menyusun dan mengkoordinasikan program marketing untuk lingkup Regional.

 Melakukan evaluasi pasca program di lingkup Regional.  Manajemen Budget MSS.

Fungsi ini biasanya melakukan koordinasi dengan channel management untuk target dari tiap – tiap cabang.

b) Product Solution Support

Tugas dan tanggung jawab Product Solution Support adalah:  Melakukan analisa competitiveness product indosat.

(30)

 Memformulasikan dan mengusulkan pemberlakuan tarif khusus untuk all product maupun specific zone.

 Mengkoordinasikan aktivitas akuisisi/ kerjasama Corporate & Community di lingkup Regional.

 Melakukan audit dan monitoring kualitas network dan pelayanan. Fungsi ini biasanya berkoordinasi dengan Retention Management untuk program pelayanan serta unit kerja Technical Operation untuk kualitas network.

c) Channel management

Tugas dan tanggung jawab Channel management adalah:

 Mengusulkan target distribusi SP dan Voucher per Cabang/ Reps.  Monitoring & evaluasi distribusi.

 Support database distribusi untuk Cabang.

 Memformulasikan dan mengkoordinasikan evaluasi Dealership lingkup Regional.

 Menyusun dan mengkoordinasikan program distribusi dan Dealership untuk lingkup Regional.

Fungsi ini melakukan koordinasi dengan retention management dan juga dengan marketing program dan market analysis untuk peningkatan distribusi dan juga untuk membantu pemasaran tiap – tiap cabang.

d) Retention Management

(31)

 Memformulasikan dan mengkoordinasikan program peningkatan revenue dan loyalty di lingkup Regional.

 Memformulasikan dan mengevaluasi kinerja pelayanan.  Support database pelanggan untuk Cabang.

Fungsi ini melakukan koordinasi dengan channel management dan marketing program & market analysis dimana penekanannya lebih kepada tujuan untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

e) Contact Center

Tugas dan tanggung jawab Retention Management adalah:

 Menyelenggarakan kegiatan Contact Center Regional (Sumatera).  Mengkoordinasikan kegiatan registrasi kartu prabayar di lingkup

Regional.

Fungsi ini biasanya melakukan koordinasi dengan marketing program & market analysis untuk sosialisasi program.

3. Unit Kerja Business Operation Support

DIVISION HEAD BUSINESS OPERATION SUPPORT PROPERTY & SITE ACQUISITION SEKRETARIS

(32)

a) Human Resource

Tugas dan tanggung jawab Human Resource adalah:  Melakukan pembayaran gaji karyawan / remunisasi  Mengatur pendidikan dan pelatihan bagi karyawan  Support data base karyawan

 Bimpers / restitusi

Human Resource melakukan koordinasi dengan cabang untuk pembayaran gaji & penambahan karyawan serta diklat bagi karyawan, disamping itu HR juga melakukan koordinasi dengan divisi Learning & Capabilities di HQ.

b) Procurement

Tugas dan tanggung jawab Procurement adalah:

 Pengadaan barang untuk kebutuhan seluruh divisi dan cabang dari regional Sumbagut.

Dalam menjalankan fungsinya, procurement melakukan koordinasi dengan divisi atau cabang yang membutuhkan pengadaan barang dan vendor yang akan menyediakan barang serta HQ terutama barang yang termasuk dalam kategory Capital Expenditure atau Capex.

c) IT Support

Tugas dan tanggung jawab IT Support adalah:  Network

(33)

Memaintain, memanage dan memonitor network NSR dan menginventaris server dan perangkat last mile network untuk memperluas jaringan dan menjaga performansi jaringan last-mile  Front End Application

Maintenance server, menjaga konektivitas jaringan sampai di end-user, mengatur serta membuat aplikasi-aplikasi yang mendukung kinerja setiap unit.

 Hardware & Software Maintenance

IT Support dalam menjalankan fungsinya melakukan koordinasi ke banyak divisi terutama yang membutuhkan aplikasi dan perangkat komputer serta email bagi seluruh karyawan, untuk ke HQ biasanya IT support berhubungan dengan IT Helpdesk.

d) Property dan Site Acquisition

Tugas dan tanggung jawab Property dan Site Acquisition adalah:  Mengakuisisi lahan kosong untuk pembangunan tower  Perpanjangan sewa site

 Pembangunan Galeri atau Reps dan kontraknya

 Bertanggung jawab terhadap anggaran sewa gedung atau mobil. Dalam melaksanakan fungsinya SITAC berkoordinasi dengan divisi RNP dan vendor yang akan menangani pembangunan tower serta dengan tim technical yang ada di cabang atau reps untuk melakukan survey area untuk mengetahui kondisi area yang akan dibangun BTS.

(34)

HEAD OF MEDAN BRANCH

DIRECT SALES INDIRECT SALES ADMINISTRATIONSALES COMMUNICATIONMARKETING CUSTOMER SERVICE REPS. KISARAN REPS. SIANTAR SIDEMPUANREPS. P. REPS. KABANJAHE REPS. B. ACEH

SEKRETARIS

a) Direct sales

Direct sales fokus penjualannya adalah yang terkait dengan corporate seperti midi dan juga matrix termasuk untuk personal user. Dalam menjalankan fungsinya fungsi ini banyak melakukan koordinasi dengan sales administration untuk pengaktivasian kartu postpaid karyawan

b) Indirect sales

Indirect sales fokus penjualannya adalah produk prepaid seluler. Dalam menjalankan fungsinya, indirect sales berkoordinasi dengan channel management regional untuk distribusi SP dan voucher untuk cabang dan reps di sumatera utara dan NAD serta dengan dealer dalam hal penjualan. Indirect sales juga melakukan koordinasi dengan marketing commnication untuk mensupport program mereka.

c) Sales administration

Sales administration memiliki tanggung jawab terhadap aktivasi kartu matrix termasuk melakukan survey data customer. Fungsi ini selalu

(35)

berkoordinasi dengan direct sales dan galeri untuk pelanggan postpaid dan juga dengan revenue assurance untuk tagihan pelanggan.

d) Customer service dan retensi

Customer service dan retensi membawahi CS galeri dan reps. Bagian ini juga memiliki fungsi retensi yang bertujuan menjaga pelanggan agar tetap loyal. Dalam menjalankan programnya, fungsi ini banyak melakukan koordinasi dengan marketing commmunication dan juga dengan indirect sales untuk program retensi.

e) Marketing communication

Marketing communication memiliki tanggung jawab untuk melakukan promosi produk ke customer di area medan dan NAD baik berupa penyelenggaraan event besar maupun melalui sms broadcast. Marketing communication banyak berkoordinasi dengan indirect sales dan customer service dalam melakukan promosi.

B. Peranan Pemeriksaan Operasional Dalam meningkatkan Efesiensi dan Efektivitas Fungsi Pemasaran pada PT. INDOSAT Tbk

(36)

Audit Operasional di PT. INDOSAT dilaksanakan oleh Auditor Internal yang berasal dari Bagian Division Head Internal Audit dengan kualifikasi antara lain independensi dan kompetensi.

a. Independensi

Fungsi dan Kedudukan Divisi Internal Audit dalam melakukan pengawasan dan penilaian atas system pengendalian internal yang dijalankan perusahaan sudah sangat memadai, karena secara organisasi fungsi dan kedudukan internal audit langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama serta diperkuat dengan adanya SK Direksi PT. INDOSAT yang menyatakan bahwa internal audit bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Hal tersebut memungkinkan Divisi Internal Audit dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal, karena memiliki kedudukan yang independen terhadap unit kerja atau kegiatan yang menjadi objek auditnya. Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa klasifikasi audit operasional ditinjau dari segi Independensi telah memadai.

b. Kompetensi

Auditor operasional pada PT. INDOSAT memilki kompetensi yang cukup tinggi dibidangnya dan dilakukan oleh orang yang cukup terlatih dan berpengalaman. Auditor operasional memiliki kompetensi yang baik dikarenakan bagi para auditor sebelum mereka mendapatkan wewenang dalam pemeriksaan mereka diberikan pelatihan khusus yang mana pelatihan ini diberikan agar para calon auditor yang terdapat dalam sebuah tim itu,

(37)

memiliki kemampuan dasar yang baik dalam proses pemeriksaan atau proses audit.

2. Program Pemeriksaan Operasional

Program audit adalah salah satu bagian penting dalam proses audit, karena didalamnya terdapat petunjuk mengenai langkah – langkah atau tindakan yang harus diambil selama melakukan audit. Program Pemeriksaan merupakan suatu rangkaian yang sistematis dari prosedur – prosedur Pemeriksaan Operasional untuk mencapai tujuan Pemeriksaan. PT. Indosat Tbk Medan menyusun program pemeriksaan setiap akhir tahun dan waktu pelaksanaannya setahun sekali. Program Pemeriksaan operasional PT. Indosat Tbk berisi beberapa hal antara lain objek audit, tujuan audit kegiatan penjualan, ruang lingkup audit operasional, langkah audit.

a. Objek Pemeriksaan Operasional

Pada prosedur penjualan yang menjadi Pemeriksaan Operasional adalah bagian yang terlibat langsung dengan Pemasaran, yaitu :

1) bagian Pemasaran,

2) bagian akuntansi dan keuangan.

b. Tujuan audit kegiatan Pemasaran pada PT. Indosat Tbk Medan yaitu : 1) untuk mengetahui sejauh mana kebijakan, prosedur dan ketentuan

(38)

2) mendeteksi adanya kelemahan dan kekurangan dalam kegiatan pemasaran serta mengusahakan upaya penanggulangannya,

3) mencari alternatif dan usaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasaran

4) menyusun rekomendasi bagi penanggulangan kelemahan, kekurangan dan peningkatan kegiatan pemasaran.

c. Ruang Lingkup Pemeriksaan Operasional

Ruang lingkup audit operasional pemasaran pada PT. Indosat Tbk Medan difokuskan pada aktivitas bagian pemasaran meliputi prosedur, kebijakan pemasaran, dan kelengkapan dokumen pendukung.

d. Langkah Pemeriksaan Operasional

Langkah Pemeriksaan Operasional yang diterapkan terdiri dari tahap audit pendahuluan, tahap audit mendalam dan laporan Pemeriksaan Operasional.

1) Tahap Audit Pendahuluan, yang terdiri dari :

a) pengamatan prosedur kegiatan pemasaran dengan mencari data tertulis,

b) pengamatan prosedur kegiatan pemasran melalui kegiatan wawancara dengan personil manajemen maupun karyawan yang mana tahap audit penduhuluan ini bertujuan agar perencanaan dan pelaksanaan audit operasional atas kegiatan penjualan berjalan

(39)

baik serta menentukan hal – hal yang penting penting yang memerlukan audit lebih mendalam karena adanya permasalahan. 2) Tahap Audit Mendalam yang terdiri dari :

a) studi lapangan,

b) kegiatan analisis. Tahap audit mendalam ini bertujuan untuk melakukan audit mendalam pada temuan yang diperoleh pada tahap pendahuluan.

3) Laporan Pemeriksaan Operasional

Laporan Pemeriksaan Operasional merupakan tahap akhir dari kegiatan audit operasional yaitu untuk melaporkan hasil audit operasional penjualan.

3. Prosedur Pemeriksaan Operasional

Prosedur Pemeriksaan Operasional adalah salah satu bagian penting dalam proses pemeriksaan, karena didalamnya terdapat petunjuk mengenai langkah – langkah atau tindakan yang harus diambil selama melakukan audit. Prosedur Pemeriksaan merupakan suatu rangkaian yang sistematis dari prosedur – prosedur pemeriksaan untuk mencapai tujuan Pemeriksaan Operasional.

PT. INDOSAT menyusun program Pemeriksaan Operasional setiap akhir tahun dan waktu pelaksanaannya setahun sekali. Program audit operasional PT. INDOSAT berisi beberapa hal antara lain objek pemeriksaan , tujuan pemeriksaan kegiatan pemasaran, ruang lingkup pemeriksaan operasional, langkah pemeriksaan operasional:

(40)

a) pengamatan prosedur kegiatan pemasaran dengan mencari data tertulis,

b) pengamatan prosedur kegiatan pemasaran melalui kegiatan wawancara dengan personil manajemen maupun karyawan yang mana tahap audit penduhuluan ini bertujuan agar perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan operasional atas kegiatan pemasaran berjalan baik serta menentukan hal – hal yang penting penting yang memerlukan audit lebih mendalam karena adanya permasalahan.

2) Tahap Pemeriksaan Mendalam yang terdiri dari : a) studi lapangan,

b) kegiatan analisis. Tahap pemasaran mendalam ini bertujuan untuk melakukan audit mendalam pada temuan yang diperoleh pada tahap pendahuluan.

3) Laporan Pemeriksaan Operasional

Laporan audit operasional merupakan tahap akhir dari kegiatan audit operasional yaitu untuk melaporkan hasil audit operasional penjualan.

4. Objek dan Pelaksanaan Pemeriksaan Operasional pada Fungsi Pemasaran Pada Fungsi Pemasaran yang menjadi Objek Pemeriksaan Operasional yaitu:

(41)

b) Bagian Akuntansi dan Keuangan

PT. INDOSAT melaksanakan Pemeriksaan operasional pada fungsi Pemasaran melalui tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, tahap audit mendalam, tahap pelaporan dan tindak lanjut hasil audit.

a. Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan ini memungkinkan adanya pelaksanaan audit operasional yang jelas. Pada tahap pendahuluan ini auditor dapat mengetahui keadaan perusahaan secara umum, mengidentifikasikan berbagai peristiwa yang dianggap penting dalam kegiatan operasional perusahaan dan juga menentukan hal yang memerlukan perbaikan dan penelaahan lebih lanjut. Informasi umum tentang perusahaan, terutama kegiatan penjualan dapat diperoleh melalui beberapa aktivitas yaitu pengamatan atas fasilitas fisik, mencari data tertulis dan wawancara dengan manajemen.

1) Mencari Data Tertulis

Tujuan dilakukan pencarian data tertulis yaitu untuk mendapatkan informasi apakah perusahaan telah menerapkan praktek manajemen secara konsisten atau mendapatkan bahan perbandingan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Auditor operasional mencari data tertulis mengenai kegiatan pemasaran, berupa dokumen – dokumen, data tertulis yang dijadikan bahan analisa. Adapun data tertulis tersebut :

(42)

b) beberapa contoh dokumen yang dipergunakan dalam aktivitas pemasaran seperti Business Plan, Marketing Plan,

c) anggaran dan realisasi biaya pemasaran 2009 2) Wawancara dengan manajemen

- Melakukan wawancara dengan staff bagian pemasaran mengenai kebijakan dan prosedur untuk mengetahui apakah kebijakan dan prosedur telah disosialisasikan dengan baik

- Meminta penjelasan mngenai standar operasional dan dasar perencanaan kepada auditee apabila dokumen tersebut tidak ada dan mendiskusikan standar yang akan digunakan dalam audit.

b. Tahap Audit Mendalam

Tahap audit mendalam dilakukan pada temuan yang diperoleh pada tahap pendahuluan, jadi auditor melakukan peneyelidikan lebih lanjut terhadap bagian yang dianggap bermasalah dan melakukan audit mendalam. Adapun tahap yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain studi lapangan dan kegiatan analisis.

1) Studi lapangan

Pada tahap ini, auditor operasional akan memfokuskan perhatiannya pada bagian Pemasaran. Auditor melakukan pengamatan secara langsung atas kegiatan pemasaran mulai dari pengajuan rencana pemasaran bagian Marketing ke Pusat.

- Menelusuri Business Plan dengan memeriksa dokumen pendukung penyusunan Business / Marketing Plan yaitu Laporan

(43)

analisa produk dan pasar. Apabila tidak sesuai, minta penjelasan mengenai dasar pemilihan strategi.

- Melakukan observasi atas kegiatan – kegiatan promosi yang direncanakan dalam Business / Marketing Plan dengan kegiatan Promosi Aktual yang dilakukan. Minta penjelasan atas kegiatan promosi yang tidak dilaksanakan.

- Melakukan review atas Business / Marketing Plan dengan membandingkannya terhadap Business / Marketing Plan sebelumnya untuk memastikan bahwa Business / Marketing Plan diperbaharui setiap periode.

2) Kegiatan analisis

Auditor operasional melakukan analisis terhadap temuan yang diperolehnya, dengan tujuan mengetahui faktor – faktor yang melatarbelakangi masalah yang telah ditemukan sehingga sehingga dapat diteliti secara lebih dalam. Analisis yang dilakukan auditor antara lain :

- Membandingkan Biaya yang dianggarkan dalam angaran untuk kegiatan pemasaran dengan aktual biaya pemasaran dalam Laporan Analisa Biaya. Minta penjelasan atas Varians yang terjadi.

- Membandingkan biaya – biaya promosi dalam Laporan Analisa Biaya dengan Anggaran Promosi. Minta penjelasan atas varians yang muncul.

Adapun Anggaran Biaya Pemasaran dan Biaya Pemasaran Aktual pada PT. INDOSAT adalah sebagai berikut:

(44)

PT. INDOSAT, Tbk

North Sumatera Region

Operational Expenses 2009

Cost elements Actual Plan %

7711001000 EXHIBITION 2.033.756.704 2.232.607.939 91,1% 7712001000 SPONSORSHIP 391.587.044 399.620.029 98,0% 7712002000 GIFT 305.723.148 340.492.650 89,8% 7712003000 BROCHURE 93.760.750 94.440.748 99,3% 7712004000 POS SUPPORT 6.220.069.988 6.457.221.987 96,3% 7713001000 TELEVISION MEDIA 64.276.000 78.000.000 82,4% 7713002000 RADIO MEDIA 839.017.410 882.489.651 95,1% 7713003000 PRINTING MEDIA 518.901.309 580.945.036 89,3% 7713004000 OUT DOOR MEDIA 6.028.504.380 6.010.198.069 100,3% 7713099000 OTHER MEDIA 596.509.947 973.520.614 61,3% 7714001000 JOINT MARKETING 211.357.056 227.498.368 92,9% 7715001000 MARKET RESEARCH 5.725.000 12.472.344 45,9% 7715002000 MARKETING AGENCY 36.063.522 50.696.003 71,1% 7716001000 CUSTOMER LOYALTY 1.252.012.446 1.420.921.604 88,1% 7716002000 SQ OPERATION 793.808.346 818.350.554 97,0% 7716003000 SQ IMPROVEMENT 525.950.000 528.678.349 99,5% 7719002000 OTHER COMMISSION 502.873.608 932.253.199 53,9% 7719003000 REPRESENT & ENTE 204.770.045 213.462.890 95,9% 7719004000 CHANNEL PROGRAM 1.125.377.500 1.219.380.000 92,3%

(45)

c. Tahap Pelaporan

Tahap ini merupakan tahap akhir dari kegiatan audit operasional yaitu membuat laporan hasil audit operasional. Laporan audit operasional dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada direktur. Laporan harus disusun secara objektif. Jelas singkat agar isi nya lebih mudah dimengerti, laporan audit operasional pada umumnya meliputi unsur – unsur sebagai berikut :

1) tujuan dan ruang lingkup audit, untuk memberikan gambaran manfaat tersebut kepada pembaca,

2) temuan audit, kemudian dijelaskan dalam bahasa sederhana jelas dan objektif,

3) saran dan rekomendasi, untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang ada.

d. Tindak Lanjut atas Hasil Audit

Tindakan atas hasil audit operasional merupakan indikasi yang menunjukkan sejauh mana audit yang dilakukan mendapat tanggapan dan dukungan dari direktur. Saran dan rekomendasi dapat dipantau atau dilihat, sejauh mana dan rekomendasi apa saja yang dilaksanakan dan rekomendasi yang belum dilaksanakan. PT. INDOSAT hanya melakukan kegiatan pemeriksaan pada fungsi pemasaran atau melakukan pemeriksaan operasional pada kegiatan pemasaran hanya dalam bentuk pemeriksaan prosedur dan ketaatan proses kegiatan pemasaran ini, jadi bagian Auditor Internal hanya mengaudit atau memeriksa jumlah uang tertera yang dibandingkan dengan jumlah yang seharusnya tertera. C. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pemasaran

(46)

Berdasarakan Laporan Analisis Anggaran dan Biaya Aktual yang diperoleh penulis, dapat disimpulkan bahwa perusahaan mampu memenuhi target yang telah ditetapkan setiap tahunnya dan selisih yang ada masih dalam batas toleransi. untuk mengetahui tingkat Efisiensi dan Efektivitas Pemasran perusahaan, penulis menggunakan data yang diambil dari bagian akuntansi dan bagian Pemasaran selama periode tahun 2009, yang akan dianalisis untuk melihat apakah Baiya Aktual telah sesuai dengan yang ditetapkan dalam anggaran.

Dari Tabel dapat dilihat Anggaran biaya pemasaran tahun 2009 yang terjadi adalah Rp. 23.473.250.034 dan Realisasi Biaya Pemasaran 21.750.044.203 dengan

persentase Realisasi sebesar 92,7%, hal ini menunjukkan bahwa biaya Pemasaran

yang dikeluarkan PT. Indosat berada dibawah anggaran. Di lihat dari sisi efisiensi, persentase dengan demikian tercapai efisiensi pada biaya Pemasaran Aktual 2009.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti serta didukung dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan.

(47)

1. Pelaksanaan audit operasional yang dilaksanakan oleh PT. INDOSAT telah memadai hal ini dapat dilihat dari :

a. keberadaan auditor internal yang merupakan pelaksana fungsi audit operasional dimana kedudukannya terpisah atau independen dari departemen atau unit yang diauditnya dan memiliki keleluasaan dalam melaksanakan tugasnya,

b. audit operasional yang dilaksanakan pada PT. INDOSAT didukung oleh program yang baik dan didukung oleh beberapa tahap pemeriksaan operasional yang terdiri dari tahap pendahuluan, tahap pemeriksaan mendalam dan tahap pelaporan,

c. adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah disusun dengan baik sehingga wewenang dan tanggung jawab masing – masing bagian dalam organisasi menjadi jelas.,

2. Biaya untuk periode tahun 2009 telah dilaksanakan dengan efektif oleh PT. INDOSAT, hal ini dapat dilihat dari anggaran dan realisasi Biaya Pemasaran.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis menyampaikan saran untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi penjualan maupun piutang dagang yaitu :

1. Sebaiknya dibuatkan pemeriksaan operasional yang terperinci atas kegiatan pemasaran, seperti audit operasional pemasaran yang melalui tahapan –

Gambar

Gambar 2.2 Format Penomoran Indosat SLI 001

Referensi

Dokumen terkait

Berfungsi mengatur dan mengendalikan kegiatan bagian pelayanan keperawatan sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Roemani menuju terwujudnya pelayanan keperawatan yang prima.

Dalam PDM terdapat dua puluh tiga tabel yang digunakan untuk proses pembuatan aplikasi yakni tabel menu, tabel bumbu, tabel peralatan, tabel bahan baku, tabel pengiriman,

Metode Risk Based Inspection (RBI) digunakan dalam penelitian ini, untuk menentukan program dan rencana inspeksi berdasarkan risiko kegagalan dan konsekuensi kegagalan

Hasil wawancara dengan Ibu Astri Imaniar, staf Bank Jatim Cabang Syariah Surabaya pada tanggal 10 Oktober 2013 pukul 16.15 WIB.. Emas objek pembiayaan KLE iB Barokah akan

Ini berarti bahwa hubungan antara partisipasi anggaran dengan slack menunjukkan bahwa dengan partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran akan berpengaruh

Maksud dari tulisan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kelayakan usaha hutan rakyat dengan pola kebun bibit rakyat, sedangkan tujuannya adalah untuk

Dalam praktek proses belajar atau pembelajaran akan menghasilkan suatu kondisi dimana individu dalam hal ini siswa dan guru, siswa dengan siswa, atau interaksi yang

menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim