• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBESITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OBESITAS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

OBESITAS OBESITAS

A.

A. PEPENGNGERERTTIIANAN Ob

Obesiesitatas s memerurupapakakan n susuatatu u kekelailainanan n ataatau u pepenynyakiakit t yayang ng diditatandndai ai ololeheh  penimbunan

 penimbunan jaringan jaringan lemak lemak dalam dalam tubuh tubuh secara secara berlebihan. berlebihan. Obesitas Obesitas terjadi terjadi karenakarena adany

adanya a ketidketidakseimakseimbangan antara bangan antara energenergi i yang masuk yang masuk dengdengan an energenergi i yang keluar.yang keluar. Secara fisiologis, obesitas didefinisi

Secara fisiologis, obesitas didefinisikan kan sebagsebagai ai suatu keadaan suatu keadaan dengdengan an akumakumulasiulasi lem

lemak ak yayang ng titidadak k nonormrmal al atatau au beberlerlebibihahan n di di jajarinringagan n adadipipososa a sehsehiningggga a dadapatpat mengganggu kesehatan (Sugondo, 2008). Obesitas terjadi jika dalam suatu periode mengganggu kesehatan (Sugondo, 2008). Obesitas terjadi jika dalam suatu periode a

aktktu, u, lelebibih h babanynyak ak kikilolokakalolori ri yayang ng mamasusuk k memelallalui ui mamakakananan n dadaripripada ada yayangng dig

digunaunakan kan untuntuk uk menmenununjanjang g kebkebutuutuhan han eneenergrgi i tubtubuh, uh, dendengan gan kelkelebiebihan han eneenergirgi tersebut disimpan sebagai trigliserida di jaringan lemak (Sherood, 20!2).

tersebut disimpan sebagai trigliserida di jaringan lemak (Sherood, 20!2). B.

B. KLKLASASIFIFIKIKASASII

Klasifikasi obesitas dapat dibedakan berdasarkan distribusi arin!an le"ak# Klasifikasi obesitas dapat dibedakan berdasarkan distribusi arin!an le"ak# $aitu%

$aitu% a)

a) "p"pplple#e#shshapapededd bodd bodyy

Obesitas tipe apple shaped atau yang lebih dikenal sebagai $android Obesitas tipe apple shaped atau yang lebih dikenal sebagai $android obesity% merupakan obesitas dengan distribusi jaringan lemak lebih banyak  obesity% merupakan obesitas dengan distribusi jaringan lemak lebih banyak  dibagian atas (upper body obesity) yaitu pinggang dan rongga perut, sehingga dibagian atas (upper body obesity) yaitu pinggang dan rongga perut, sehingga tu

tububuh h cecendndererunung g memenynyererupupai ai bubuah ah apapelel. . ObObesesititas as tutububuh h babagigian an atatasas mer

merupaupakan kan domdominainasi si penpenimbimbunaunan n lemlemak ak tubtubuh uh di di trutrunknkal. al. ObeObesitasitas s tubtubuhuh  bagian atas lebih banyak didapatkan pada pria,

 bagian atas lebih banyak didapatkan pada pria, oleh karena itu tipe obesitas oleh karena itu tipe obesitas iniini diseb

disebut ut sebagasebagai i androandroid id obesityobesity. &ipe obesitas . &ipe obesitas ini ini berhuberhubungbungan an lebih kuatlebih kuat deng

dengan an diabediabetes, tes, hiperhipertensi, dan tensi, dan penypenyakit akit kardiokardio'asku'askuler ler daripadaripada da obesitobesitasas tubuh bagian baah (Sugianti, 200)

tubuh bagian baah (Sugianti, 200)  b)

 b) ear#shapedd bodyear#shapedd body

ada obesitas tipe ini, distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian ada obesitas tipe ini, distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian  panggul

 panggul dan dan paha, paha, sehingga sehingga tubuh tubuh menyerupai menyerupai buah buah pir pir (*oi'in, (*oi'in, 200+).200+). Obesit

Obesitas as tubutubuh h bagiabagian n baah merupakabaah merupakan n suatu keadaan tingginya akumulassuatu keadaan tingginya akumulasii lemak tubuh pada regio gluteofemoral. &ipe obesitas ini lebih banyak terjadi lemak tubuh pada regio gluteofemoral. &ipe obesitas ini lebih banyak terjadi  pada

 pada anita anita sehingga sehingga sering sering disebut disebut $gynoid $gynoid obesity% obesity% (a'id, (a'id, 200-). 200-). esikoesiko ter

terhadhadap ap penypenyakiakit t padpada a tiptipe e ini ini umuumumnymnya a keckecil. il. adada a obeobesitsitas as tiptipe e appapplele shaped, lemak banyak di simpan pada bagian pinggang dan rongga perut. shaped, lemak banyak di simpan pada bagian pinggang dan rongga perut.

(2)

esiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe menyerupai buah pear karena sel#sel lemak di sekitar perut lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam pembuluh darah dibandingkan dengan sel#sel lemak ditempat lain atau perifer ("dam, 200).

Klasifikasi obesitas berdasarkan keadaan sel le"ak# $aitu% a) Obesitas &ipe /yperplastik 

Obesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih banyak  dibandingkan keadaan normal, tetapi ukuran sel#selnya tidak bertambah besar. Obesitas ini biasa terjadi pada masa anak#anak 

 b) Obesitas &ipe /ypertropik 

Obesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar  dibandingkan keadaan normal, tetapi jumlah sel tidak bertambah banyak dari normal. Obesitas tipe ini terjadi pada usia deasa, paya untuk menurunkan  berat badan lebih mudah dibandingkan tipe hyperplastik.

c) Obesitas &ipe /yperplastik dan /ypertropik 

Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi normal. embentukan sel lemak baru terjadi segera setelah derajat hypertropi mencapai maksimal dengan perantaraan suatu sinyal yang dikeluarkan oleh sel lemak yang mengalami hypertropik, obesitas ini dimulai pada anak#anak dan  berlangsung terus sampai deasa, upaya untuk menurunkan berat badan  paling sulit dan resiko tinggi untuk terjadi komplikasi penyakit.

• Klasifikasi berat badan lebi& dan obesitas berdasarkan I'T (Indeks 'assa

Tubu&) "enurut Kriteria Asia Pasifik  1/O (2000) dalam Sugondo (2003)4 5lasifikasi Obesitas

(3)

5lasifikasi 67&

*erat badan kurang !8,9

5isaran normal !8,9 : 22, *erat badan lebih ;2<,0

*erisiko 2<,0 : 2-,

Obese 6 29,0 : 2,

Obese66 ;<0,0

*. SIGNIFIKANSI

=ejala yang berhubungan dengan obesitas antara lain>

o Sulit tidur  o 7endengkur 

o /enti napas untuk sementara secara tiba#tiba saat tidur  o  ?yeri punggung atau sendi

o *erkeringat secara berlebihan o Selalu merasa panas

o uam atau infeksi pada lipatan kulit o Sulit bernapas

o Sering ngantuk dan lelah o epresi

+. PATOFISIOLOGI

 7akanan yang adekuat, yang di sertai dengan ketidakseimbangan antara intake dan out put yang keluar : masuk dalam tubuh akan menyebabkan akumulasi timbunan lemak pada jaringan adiposa khususnya jaringan subkutan.

 "pabila hal ini terjadi akan timbul berbagai masalah, diantaranya timbunan lemak pada area abdomen yang menyebabkan tekanan pada otot#otot diagfragma meningkat sehingga menggagu jalan nafas

 ** yang berlebihan menyebabkan aktifitas terganggu sehingga mobilitas gerak terbatasi dan timbul perasaan tidak nyaman

 Obat#obatan golongan steroid juga memicu nafsu makan tidak terkontrol sehingga mengakibatkan perubahan nutrisi yang berlebih, dan krisis kepercayaan diri karena timbunan lemak pada tubuh telah mengubah bentuk   badannya.

E. KELO'POK RISIKO TINGGI

,. Seseorang yang cenderung mengonsumsi makanan kaya lemak dan tidak  melakukan akti'itas fisik yang seimbang akan mengalami obesitas

2. erokok 

<. enderita hipotiroidisme dan sindrom chusing

-. 5eturunan dari anggota keluarga yang mempunyai riayat obesitas F. +ISTRIB-SI GEOGRAFIS PENAKIT

(4)

easa ini obesitas telah menjadi masalah kesehatan dan gi@i masyarakat dunia, baik di negara maju maupun di negara berkembang. e'ie atas epidemi obesitas yang dilakukan Ao, Bhin dan eurenberg#Cap (200) memperlihatkan  baha pre'alensi kelebihan berat (o'ereight) di negara maju berkisar dari 2<.2D di Eepang hingga 33.<D di "merika Serikat, sedangkan di negara berkembang berkisar  dari !<.-D di 6ndonesia sampai +2.9D di Saudi "rabia.

re'alensi penduduk laki#laki deasa obesitas pada tahun 20!< sebanyak  !,+D, lebih tinggi dari tahun 200+ (!<,D) dan tahun 20!0 (+,8D) sedangkan  pre'alensi obesitas perempuan deasa (;!8 tahun) <2,D, naik !8,!D dari tahun

200+ (!<,D) dan !+,9 D dari tahun 20!0 (!9,9D) (iskesdas, 20!<).

re'alensi nasional obesitas tipe pear shaped (usia ;!9 tahun) di 6ndonesia sebesar !,!D (8,8D o'ereight dan !0,<D obesitas) dan pre'alensi obesitas tipe apple shaped sebesar 23,3D, lebih tinggi dari pre'alensi pada tahun 200+ (!8,8D). 5elompok dengan karakteristik obesitas tipe apple shaped tertinggi di 6ndonesia  berada dalam rentang umur -0#9- tahun sebanyak 2+,-D (iskesdas, 20!<).

7enurut penelitian yang dilakukan 7oehji (200<) tiga jenis pekerjaan yang memiliki pre'alensi obesitas tertinggi yaitu egaai ?egeri Sipil (?S), yang menempati urutan pertama karakteristik penderita obesitas dengan pre'alensi sebesar  2+,<D, "*6 23,-D dan irasasta sebesar 23,9D.

G. TREN+ TER/A+INA PENAKIT

orld /ealth Organi@ation (/O) memperkirakan, di dunia ada sekitar !.3 milyar orang deasa berumur !9 tahun kelebihan berat dan setidak#tidaknya sebanyak  -00 juta orang deasa gemuk (obese) pada tahun 2009, dan diperkirakan ;+00 juta orang deasa akan gemuk (obese) pada tahun 20!9 (/O 2000F Ao, Bhin G eurenberg#Cap 200). i 6ndonesia, iset 5esehatan asar (iskesdas) 200+ menunjukkan baha 8.8D orang deasa berumur !9 tahun kelebihan berat dan !0.<D gemuk (*alitbangkes epkes 2008).

re'alensi obesitas berhubungan dengan urbanisasi dan mudahnya mendapatkan makanan serta banyaknya jumlah makanan yang tersedia. rbanisasi dan perubahan status ekonomi yang terjadi di negara#negara yang sedang berkembang  berdampak pada peningkatan pre'alensi obesitas pada populasi di negara#negara ini,

(5)

obesitas mendapat perhatian yang cukup singnifikan dalam medis. Obesitas lebih sering terjadi antara anita dan yang menyedihkanF pre'alensi pada anak#anak juga mengingkat pada taraf yang mengkhaatirkan.(Hlier et al, 2009)

0. FAKTOR RISIKO !. =aya /idup

Obesitas bisa terjadi karena banyak faktor, $?amun, 0D obesitas terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat,% kata dr. 6nge ermadhi, 7S, Sp=5, spesialis gi@i klinik dari Hakultas 5edokteran ni'ersitas 6ndonesia.

Salah satu faktornya adalah karena asupan makanan yang melebihi kebutuhan tanpa diimbangi akti'itas yang cukup atau istilah lainnya sedentary lifestyle (gaya hidup tanpa banyak bergerak). adahal, akti'itas yang cukup diperlukan untuk  membakar kelebihan energi yang ada. Eika hal ini tidak terjadi, maka kelebihan energi akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel#sel lemak.

2. Haktor =enetik 

/al lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas adalah faktor  genetik, yaitu sebanyak 29#<9 D. "pabila ada anggota keluarga yang memiliki riayat obesitas, maka keturunannya akan memiliki risiko yang lebih tinggi menderita obesitas dibandingkan dengan mereka yang tidak.

<. Haktor Aain

*eberapa hal lain yang turut berperan dalam obesitas adalah konsumsi obat# obatan tertentu, seperti obat depresi dan faktor usia. Saat usia semakin bertambah, maka kinerja sistem metabolisme tentu akan menurun. /al ini menyebabkan lemak  menjadi lebih cepat tersimpan.

I. 'ETO+E PEN*EGA0AN 1 PENGEN+ALIAN !) 7erubah gaya hidup

iaali dengan merubah kebiasaan makan. 7engendalikan kebiasaan ngemil dan makan bukan karena lapar tetapi karena ingin menikmati makanan dan meningkatkan aktifitas fisik pada kegiatan sehari#hari. 7eluangkan aktu  berolahraga secara teratur sehingga pengeluaran kalori akan meningkat dan jaringan

lemak akan dioksidasi (Sugondo, 2008). 2) &erapi iet

7engatur asupan makanan agar tidak mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang berlebih, dapat dilakukan dengan diet yang terprogram secara benar. iet

(6)

rendah kalori dapat dilakukan dengan mengurangi nasi dan makanan berlemak, serta mengkonsumsi makanan yang cukup memberikan rasa kenyang tetapi tidak  menggemukkan karena jumlah kalori sedikit, misalnya dengan menu yang mengandung serat tinggi seperti sayur dan buah yang tidak terlalu manis (Sugondo, 2008).

<) "ktifitas Hisik

eningkatan aktifitas fisik merupakan komponen penting dari program  penurunan berat badan, alaupun aktifitas fisik tidak menyebabkan penurunan berat  badan lebih banyak dalam jangka aktu enam bulan. ntuk penderita obesitas, terapi harus dimulai secara perlahan, dan intensitas sebaiknya ditingkatkan secara bertahap. enderita obesitas dapat memulai aktifitas fisik dengan berjalan selama <0 menit dengan jangka aktu < kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama -9 menit dengan jangka aktu < kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama -9 menit dengan jangka aktu 9 kali seminggu (Sugondo, 2008).

-) &erapi perilaku

ntuk mencapai penurunan berat badan dan mempertahankannya, diperlukan suatu strategi untuk mengatasi hambatan yang muncul pada saat terapi diet dan aktifitas fisik. Strategi yang spesifik meliputi pengaasan mandiri terhadap kebiasaan makan dan aktifitas fisik, manajemen stress, stimulus control, pemecahan masalah, contigency management, cogniti'e restructuring dan dukungan sosial (Sugondo, 2008).

9) Harmakoterapi

Harmakoterapi merupakan salah satu komponen penting dalam program manajemen berat badan. Sirbutramine dan orlistat merupakan obat#obatan penurun  berat badan yang telah disetujui untuk penggunaan jangka panjang. Sirbutramine ditambah diet rendah kalori dan aktifitas fisik efektif menurunkan berat badan dan mempertahankannya. Orlistat menghambat absorpsi lemak sebanyak 2-#<0 persen. engan pemberian orlistat, dibutuhkan penggantian 'itamin larut lemak karena te rjadi malabsorpsi parsial (Sugondo, 2008).

3) embedahan

&indakan pembedahan merupakan pilihan terakhir untuk mengatasi obesitas. embedahan dilakukan hanya kepada penderita obesitas dengan 67& I-0 atau I<9 kgJm2 dengan kondisi komorbid. *edah gastrointestinal (restriksi gastrikJ banding

(7)

'ertical gastric) atau bypass gastric (ouK#en C) adalah suatu inter'ensi penurunan  berat badan dengan resiko operasi yang rendah (Sugondo, 2008).

/. AREA PENELITIAN 1 PENGE'BANGAN PENAKIT

*erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sandjaja dan Sudikno dari usat enelitian dan engembangan =i@i dan 7akanan *ogor mengenai re'alensi =i@i Aebih dan Obesitas enduduk easa di 6ndonesia, menunjukkan baha rata#rata 67& sampel di perkotaan (22,98) lebih tinggi daripada di perdesaan (2!,9+). ?amun demikian menurut "@ar (200-) menyatakan baha masalah kegemukan di  perdesaan cenderung mengalami peningkatan alaupun pre'alensinya masih lebih rendah daripada perkotaan. erubahan gaya hidup yang berkaitan dengan pola makan dan akti'itas olah raga baik pada masyarakat perkotaan maupun perdesaan diduga menjadi faktor pemicu terjadinya gi@i lebih dan obesitas.

+AFTAR P-STAKA

*adan enelitian dan engembangan 5esehatan epkes 6, 20!<. iset 5esehatan asar (6S5LS"S) 20!<. Eakarta.

Sandjaja dan Sudikno. re'alensi Gizi Lebih dan Obesitas Penduduk Dewasa di Indonesia. usat enelitian dan engembangan =i@i dan 7akanan *ogor, =i@i 6ndon, 2009. Sugondo, Sidartaan. 2008. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Obesitas. Eilid 666 Ldisi 6M.

Lditor> Sudoyo, "ru ., dkk. Eakarta> usat enerbitan epartemen 6lmu enyakit alam Hakultas 5edokteran ni'ersitas 6ndonesia.

ijayanti, ei ?ur. Analisis faktor Penyebab Obesitas dan ara !en"atasi Obesitas #ada  $emaja Putri. Skripsi ni'ersitas ?egeri Semarang, 20!<.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

dari setiap 5 menit perlakuan yang berarti, pemberian dosis kelompok aspirin dan sampel uji menunjukkan pengaruh analgetika yang menyebabkan penurunan jumlah

800 AMANDA SARI DYAH AYU

Dari ketiga macam sistem penomoran berdasarkan nomor pasien masuk tersebut, pemberian nomor cara unit lah yang paling baik  digunakan, karena dengan cara ini

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh keadilan layanan (distributif, prosedural, interaksional) terhadap perilaku word of mouth (WOM) yang dipengaruhi

Setelah diadakannya seleksi tersebut, saat peserta didik sudah masuk ke jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, Selanjutnya peran guru bimbingan dan konseling adalah

tidak diperantarai oleh apa pun sehingga tidak ada proses korenpondensi dengan objek eksternal, yang mana proses korespondensi itulah yang menjadi sebab bagi kesalahan pengetahuan

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 2 Ayat (2) Peraturan Daerah Kata Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kata

Hal ini disebabkan karena pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning dengan metode eksperimen pada kelas eksperimen tinggi mampu membuat siswa