NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Sinyalemen dari teknikal mengkofirmasikan momentum up reversal bagi iHSG dalam pekan ini. Sinyal tersebut terkonfirmasi dari indikator MACD dan Stochastic terbentuk pola golden cross bagi indeks. Sinyal cadle chart juga mengkonfirmasikan positif. Support level bagi IHSG 4790 dan resistance level di 4878.esistance
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4749.315 -73.280 4,750.74 6,069.48
LQ-45 815.204 -15.771 1,830.71 4,858.90
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Mengawali liburan panjang pekan lalu, IHSG ditutup negatif setelah turun tajam sebesar 73,3 poin (1,52%) dari level 4.822,6 ke 4.749,32 pada perdagangan hari Senin (9/5). Dari domestik, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2016 dicatatkan hanya sebesar 4,92% atau berada di bawah ekspektasi pasar. Namun, pemerintah masih menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sesuai target awal, yaitu sebesar 5,3%. Pasalnya, pemerintah meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi di awal tahun biasanya tidak terlalu tinggi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal berikutnya hingga akhir tahun dapat dicatatkan lebih tinggi. Berdasarkan perhitungan, untuk mencapai pertumbuhan 5,3% sepanjang tahun, pemerintah perlu mencetak pertumbuhan ekonomi sedikitnya 5,4% masing-masing untuk setiap kuartal selanjutnya tahun ini. Dari global, data penggajian pekerja nonpertanian AS meningkat sebanyak 160.000 pada bulan April, di bawah ekspektasi para analis sebesar 200.000. Selain itu, peningkatan pada bulan April ini merupakan peningkatan terkecil sejak bulan September. Data ekonomi AS yang mengecewakan ini menimbulkan spekulasi bahwa Federal Reserves AS akan sangat berhati-hati dalam menaikkan suku bunga acuannya. Setelah rilisnya data ekonomi AS ini, pasar mengantisipasi kemungkinan satu kali kenaikan suku bunga acuan AS pada tahun ini, di mana sebelumnya para analis mengantisipasi kemungkinan dua kali kenaikan suku bunga. Di sisi lain, tingkat pengangguran AS pada bulan April tetap berada di level 5%, atau sesuai dengan ekspektasi pasar dan realisasi periode lalu. Selanjutnya, rata-rata pendapatan per jam untuk semua karyawan dalam penggajian non-pertanian swasta meningkat 0,3%, atau sesuai ekspektasi analis dan meningkat dari realisasi sebelumnya sebesar 0,2%. Dari regional, data ekspor China juga menunjukkan hasil yang mengecewakan. Ekspor China turun sebesar 1,8% pada bulan April, setelah sempat naik sebesar 11,5% pada bulan Maret 2016. Sementara itu, aktivitas impor turun sebesar 10,9%. Indeks Shanghai Composite turun sebesar 2,8% ke level 2.832,11. Di sisi lain, indeks Hangseng naik 0,23% ke level 20.156,81. Indeks Nikkei 225 juga ditutup menguat 109,31 poin ke level 16.216,03, didorong oleh pelemahan Yen dan laporan keuangan yang positif dari sejumlah perusahaan besar di Jepang. Selanjutnya, bursa Eropa dibuka tentatif menguat di awal perdagangan.
Referendum Inggris untuk keanggotaannya di dalam Uni Eropa akan menjadi even global. Termasuk pengambilan keputusan bank sentral Amerika Serikat mengenai waktu kenaikan suku bunga selanjutnya. Voting terhadap Brexit, digelar sepekan setelah pertemuan kebijakan the Fed, hal ini dapat menjadi pertimbangan. Ekspektasi bahwa Brexit akan terjadi dan pasar akan bereaksi, maka The Fed akan mempertimbangkan dampaknya terhadap ekonomi dan outlook AS. Pandangan terhadap Brexit serupa dengan Presiden the Fed bagian Atlanta Dennis Lockhart, yang mengatakan bahwa referendum di Inggris merupakan hal besar yang harus diperhatikan secara seksama. Bahkan optimistis kenaikan suku bunga kian pudar. Presiden Federal Reserve St. Louis, James Bullard, mengatakan lemahnya ekonomi AS membuatnya menarik dukungan untuk menaikkan suku bunga pada rapat moneter bulan April lalu. Padahal sebulan sebelumnya Bullard mengatakan akan memilih untuk menaikkan suku bunga di bulan April. Bullard mengatakan dalam empat kuartal terakhir ekonomi AS tumbuh 1,5%, hal ini tidak terlalu bagus. Tetapi akan ada lebih banyak data dan informasi hingga bulan Juni nanti yang dapat digunakan untuk memutuskan apakah suku bunga akan dinaikkan atau masih bertahan. Harga minyak memperpanjang penguatan di pasar Asia pada perdagangan hari Senin. Kenaikan harga tersebut, dipicu oleh Sentimen kebakaran lapangan minyak di Kanada dan suksesi Menteri Perminyakan Arab Saudi mendongkrak harga minyak. Penunjukan menteri baru mensinyalkan bahwa Arab Saudi mencoba untuk meremajakan pasar dan serius untuk mengurangi produksi. Sedangkan kebakaran ladang minyak gurun di Kanada, memaksa terjadi pemangkasan produksi 1 juta barel per hari. Fort McMurray, pusat cadangan minyak gurun terbesar ketiga di Kanada. Sedangkan dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo meminta sejumlah langkah perbaikan agar Indonesia masuk dalam kategori negara layak investasi. Indonesia harus mencapai peringkat layak investasi untuk memperluas akses pasar keuangan internasional dengan biaya yang lebih rendah. Hal ini, dapat meningkatkan persepsi terhadap Indonesia yang akan mendorong peningkatan arus modal dan investasi masuk ke Indonesia. Potensi dapat berimbas IHSG untuk mencapai level yang lebih baik. Secara teknis koreksi IHSG yang cukup dalam pada Senin, membuka peluang technical rebound bagi indeks pada hari ini.
DAILY REPORT
10 Mei 2016
• BUMI tawarkan konversi utang
• CNKO catat rugi Rp 28,35 miliar di 1Q16
• PGAS akan jadi anak usaha Pertamina
• UNSP bukukan pendapatan Rp 334 miliar
• WSKT menunggu kontrak dari Kemenhub
• Divestasi Waskita Beton melalui IPO
• Laba SMCB per 1Q16 naik 103% YoY, pendapatan naik 24%
• Penjualan SMBR diproyeksi mencapai 45% pada semester I
• SMRA targetkan pendapatan tahun 2016 turun 18% YoY
• SMRA akan kembangkan hunian township di Karawang Timur
• CTRS proyeksi bisnis property naik 30% di 2H 2016
• PPRO siapkan dana Rp75 miliar
• APLN bukukan penjualan Rp900 miliar
• DMAS yakin target penjualan lahan industri thaun 2016 tercapai
• BBRI akan terbitkan obligasi berkelanjutan III 2016 Rp 4,35 T
• BRISat siap meluncur 9 Juni
• BBNI salurkan KUR Rp4,1 triliun
• BBTN optimis permintaan hunian di kuartal II 2016 tumbuh tinggi
• Tiga bank BUMN akan terbitkan obligasi Rp17T
• April, outstanding kartu kredit MEGA Rp7,7 triliun
• EXCL terima pernyataan efektif rights issue dari OJK
• EXCL rights issue rasio 100 : 25 di harga Rp 3150/saham
Support Level 4726/4702/4658 Resistance Level 4793/4837/4860
Major Trend Up
10 May 2016
10 May 2016
Utang sementara Bumi Resources (BUMI) yang tercatat di tim pengurus PKPU mencapai USD 7,29 miliar atau setara Rp 97 triliun. Guna mencapai perdamaian, perseroan menawarkan konversi utang menjadi saham. Nilai total utang tersebut masih bisa berubah karena belum diverifikasi. Pencocokan tagihan kreditur akan dilaksanakan pada 30 Mei mendatang.
Rugi bersih Exploitasi Energi Indonesia (CNKO) per Maret 2016 sebesar sekitar Rp 28,35 miliar, turun dibandingkan sebelumnya rugi senilai Rp 48,28 miliar. Penjualan kuartal I 2016 tercatat Rp 527,86 miliar atau naik 272,46% dari sebelumnya senilai Rp 141,72 miliar.
Rencana holding BUMN yang diluncurkan oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno, saat ini telah berada pada tahap pemetaan perusahaan. Pada sektor energi, PT Pertagas, anak usaha PT Pertamina (Persero), nantinya akan menjadi bagian dari Perusahaan Gas Negara (PGAS). Sedangkan PGN sendiri akan menjadi anak perusahaan Pertamina. Namun Pertamina masih akan melakukan rapat umum pemegang saham untuk realisasi rencana ini, karena Pertamina nantinya juga akan menjadi perusahaan induk dari kebijakan holding BUMN sektor energi. Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) membukukan pendapatan sebesar Rp 334 miliar hingga kuartal I-2016, dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 511,19 miliar. Perseroan tetap melanjutkan program revitalisasi perkebunan dan fasilitas produksi. Langkah ini bertujuan untuk menjaga produktivitas kebun inti sawit dan karet. Rendahnya realisasi kinerja keuangan kuartal I-2016 dipicu oleh masih rendahnya harga jual CPO dengan kisaran USD 530 per ton pada Januari dan mengalami kenaikan tipis menjadi USD 630 pada Maret 2016. Cuaca El-Nino dan berjalannya program biodiesel domestik diharapkan menopang harga jual ke depan.
Waskita Karya (WSKT) meminta Kementerian Perhubungan untuk segera menandatangani kontrak lanjutan proyek kereta ringan atau LRT di Palembang, Sumatera Selatan, agar proses pendanaan proyek berjalan lancar. Perseroan berharap penandatanganan nilai kontrak dapat berlangsung paling lambat akhir Mei 2016. Sesuai rencana, perusahaan hanya menggunakan kas internal sebanyak 30%. Saat ini, perseroan telah mengeluarkan dana sekitar Rp 600 miliar untuk progres konstruksi yang mencapai 6,04% per April 2016.
Waskita Karya (WSKT) tengah mematangkan divestasi 30-40% saham Waskita Beton Precast dengan target dana Rp 3,5-4 triliun. Divestasi dilakukan sepenuhnya melalui IPO saham. Waskita Beton tetap ditargetkan mampu mencatatkan saham perdananya pada September tahun ini. Dana hasil IPO diharapkan dapat memperkuat modal guna menopang ekspansi di masa mendatang.
Hingga kuartal I 2016, Holcim Indonesia (SMCB) mencatat peningkatan pendapatan sebesar Rp 2,45 triliun. Pendapatan tersebut berasal dari penjualan sebanyak 24% dengan peningkatan volume sebesar 41% menjadi 2,67 juta ton, meskipun persaingan harga di pasar semakin ketat. Laba bersih tercatat sebesar Rp 67 miliar dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 33 miliar. Perseroan membukukan EBITDA Rp 497 miliar dari Rp 332 miliar.
Semen Baturaja (SMBR) menargetkan dapat memperoleh lebih banyak penjualan semen pada kuartal II-2016 dibandingkan kuartal sebelumnya. Perseroan mengincar penjualan sepanjang
semester I sebesar 45% dari target tahun ini yang sebesar 1,75 juta ton. Salah satu proyek infrastruktur yang menopang penjualan perseroan adalah kereta api ringan (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan. Volume penjualan semen ke proyek ini dapat mencapai 100 ribu ton dan ditargetkan selesai 2018.
Summarecon Agung (SMRA) menargetkan pendapatan tahun 2016 mencapai Rp 4,5 triliun, atau turun dari tahun 2015 yang ditetapkan Rp 5,5 triliun. Penurunan target yang dilakukan perseroan disebabkan karena menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dan pasar properti yang belum pulih sepenuhnya. Untuk mencapai target tersebut perseroan saat ini masih akan fokus terhadap 4 township, yakni Summarecon Serpong, Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Bekasi, dan Summarecon Bandung. Dari sisi marketing sales kontribusi terbesar masih Summarecon Serpong, dimana pada kuartal I 2016 mencapai Rp 700 miliar lebih.
Summarecon Agung (SMRA) berencana mengembangkan hunian berkonsep township di Karawang Timur. Pengembangan hunian ini ditargetkan menyasar masyarakat setempat yang didominasi oleh para pekerja industri. Perseroan juga berencana untuk mengembangkan bangunan berkonsep mixed-use di kawasan seluas 35 ha tersebut. Saat ini perseroan masih dalam tahap persiapan. Perseroan berharap proyek ini akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.
Ciputra Surya (CTRS) memproyeksikan laju pertumbuhan bisnis properti naik hingga 30% pada semester II 2016. Meski tahun 2015 bisnis tersebut lesu, namun tahun 2016 diperkirakan akan berbeda karena terlihat beberapa sinyal positif dalam perbaikan ekonomi.Tanda-tanda perbaikan sudah terlihat sejak semester I, dengan mencapai puncaknya pada semester II. Salah satu penyebabnya adalah turunnya harga bahan bakar minyak (BBM). Beberapa paket kebijakan ekonomi juga mulai terasa dampaknya di lapangan, inflasi masih stabil, harga tanah naik 6%, daya beli masyarakat juga menunjukkan tren naik. Jika kondisi tersebut dapat dipertahankan, pasar properti bisa terus mengalami kenaikan.
PP Properti (PPRO) menyiapkan dana sebesar Rp75 miliar untuk akuisisi lahan di bilangan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Perseroan juga berencana menerbitkan obligasi pada Juni 2016 senilai Rp600 miliar, sebagian besar untuk mendanai akuisisi lahan tersebut. Ekspansi penambahan cadangan lahan tahun ini akan difokuskan di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Agung Podomoro Land (APLN) membukukan penjualan sekitar Rp900 miliar dari proyek Apartemen Podomoro Golf View atau PGV di Cimanggis, Depok, Jakarta Barat. Hingga saat ini, perseroan baru meluncurkan 3 menara dari total 25 menara di proyek itu.
Puradelta Lestari (DMAS) yakin target penjualan lahan industri tahun 2016 akan tercapai dengan adanya dua calon pembeli yang prospektif. Terdapat dua calon pembeli yang berpotensi melakukan pembelian lahan industri di GIIC, kawasan industri DMAS dengan luas area yang signifikan. Apabila DMAS berhasil meraih marketing sales dari kedua pembeli tersebut, maka target marketing sales sebesar 50 hektar tahun 2016 hampir terpenuhi. Minat dua calon pembeli ini memberikan sinyal positif bagi perseroan di tengah redupnya permintaan lahan industri secara keseluruhan yang telah terjadi sejak tahun 2015. Perseroan memperkirakan akan ada perbaikan pada semester II 2016 seiring optimisme perbaikan ekonomi dan iklim investasi. Optimisme ini
10 May 2016
10 May 2016
mendorong perusahaan untuk terus berekspansi mengembangkan fasilitas di lahan industri milik perseroan.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap III 2016 senilai Rp 4,350 triliun, dari total Rp 12 triliun. Obligasi ini ditawarkan dengan tiga seri, yaitu seri A senilai Rp 1,212 triliun dengan tingkat bunga 7,50%, seri B sebesar Rp 2,437 triliun dengan tingkat bunga 8,20%, dan seri C sebesar Rp 701 miliar dengan tingkat bunga 8,70%. Obligasi itu memperoleh peringkat AAA dari Pefindo. Penjamin pelaksana emisi adalah Bahana Securities, Danareksa Securities, Indopremier Securities dan Sandard Charteres Securities Indonesia. Wali amanat obligasi dipercayakan kepada Bank Negara Indonesia (BBNI).
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sudah melalui tahapan final performance test yang dilaksanakan di pabrik Space Systems/Loral, LLC (SSL) Palo Alto, California. Setelah itu, perseroan siap meluncurkan satelit BRISat yang dijadwalkan pada 9 Juni mendatang. Dengan beroperasinya BRISAt ini, BBRI akan lebih menghemat pengeluaran biaya operasional sebesar 50% dibandingkan bila melakukan sewa jasa satelit untuk komunikasi jaringan. Selain itu, dapat meminimalisir gangguan jaringan. Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatatkan realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sampai April 2016 senilai Rp4,1 triliun. Realisasi penyaluran KUR tersebut masih sesuai dengan target. Pembangunan proyek infrastruktur kian memicu permintaan hunian. Bank Tabungan Negara (BBTN) optimis mencatatkan pertumbuhan tinggi di sepanjang kuartal II 2016. Permintaan perumahan yang besar ditopang backlog perumahan sebanyak 13,5 juta unit di seluruh Indonesia.
Tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana menerbitkan obligasi dengan nilai total sekitar Rp12,35-17,35 triliun tahun ini. Penerbitan obligasi dilakukan untuk menunjang kebutuhan likuiditas masing-masing bank. BMRI berencana menerbitkan penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp13 triliun dalam denominasi rupiah yang akan diterbitkan secara bertahap hingga 2018. Adapun, rencana tahap pertama, BMRI akan menerbitkan obligasi sekitar Rp5-10 triliun. Sementara itu, BBTN tahun ini berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp3 triliun pada semester II-2016. Selain itu, BBRI juga tengah melakukan penawaran obligasi sebesar Rp4,35 triliun dengan kupon yang ditawarkan 7,5-8,7%. Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari PUB BBRI sebesar Rp12 triliun.
Bank Mega (MEGA) mencatatkan outstanding atas pinjaman kartu kredit mencapai Rp7,7 triliun pada akhir April 2016. Tahun lalu, outstanding pinjaman kartu kredit perusahaan mencapai Rp8 triliun. Hingga akhir tahun ini, perusahaan menargetkan outstanding mencapai Rp10 triliun. Saat ini, total kartu kredit yang dikeluarkan perusahaan sekitar 1,7 juta keeping, dengan nilai rata-rata transaksi per bulan untuk tahun ini mencapai Rp2,3 triliun. Adapun, kontribusi bisnis kartu kredit MEGA mencapai 23% terhadap total kredit perusahaan sampai kuartal I-2016. Sedangkan kontribusi transaksi credit card menyumbang fee based income sekitar 30% dari total pendapatan berbasis biaya pada akhir Maret lalu.
XL Axiata (EXCL) telah menerima Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas rencana rights issue Perseroan setelah sebelumnya pemegang saham EXCL menyetujuinya dalam
RUPSLB 10 Maret 2016. Setiap pemegang 100 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 18 Mei 2016 pukul 16.00 WIB (Tanggal Pencatatan) berhak mendapatkan 25 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), rasio 100 : 25. Setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp 3.150 per saham, atau memperdagangkan HMETD, baik melalui BEI atau di luar BEI sesuai POJK No.32/2015 selama periode dari tanggal 20 Mei 2016 sampai dengan 26 Mei 2016. Harga Pelaksanaan HMETD sebesar Rp 3.150 per saham mencerminkan 14,8% diskon terhadap TERP (Harga Rata-Rata Volume Tertimbang 1 Bulan) sebesar Rp 3.697, serta 17,8% diskon terhadap Harga Rata-Rata Volume Tertimbang 1 Bulan sebesar Rp 3.834, pada tanggal penetapan harga, yaitu 28 April 2016. Dana bersih yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas ini akan digunakan untuk melaksanakan pembayaran kembali atas seluruh utang pemegang saham senilai USD 500 juta yang diberikan Axiata Group Berhad.
XL Axiata (EXCL) memfinalkan rencananya untuk melakukan right issue atau penawaran umum terbatas (PUT) II dalam rangka penerbitan hak memesan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Perseroan menawarkan 2,14 miliar saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga saham baru Rp 3.150 per saham. Dengan demikian nilai right issue ini menjadi sekitar Rp 6,7 triliun. Setiap pemegang 100 saham EXCL berhak atas 25 HMETD (rasio 100 : 25), di mana tiap HMETD berhak atas satu saham baru EXCL. Pemegang saham utama perseroan, yaitu Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd berjanji untuk melaksanakan seluruh haknya untuk mengambil bagian secara penuh sesuai porsi bagian kepemilikan sahamnya (secara proporsional) yang ada pada Perseroan saat ini dalam PUT II sebesar 1,4 miliar saham baru. Pembeli siaga dalam aksi korporasi ini adalah Credit Suisse (Singapore) Limited yang siap membeli 80% sisa saham yang tidak terserap dan 20% sisanya oleh PT Mandiri Sekuritas.
Indofarma (INAF) pada tahun ini gencar melakukan ekspansi kapasitas produksi untuk mendorong kinerja ke depan. Perseroan berencana menganggarkan dana investasi sebesar Rp252 miliar untuk mendukung produksi baru pada 2016. Saat ini INAF memiliki kapasitas produksi hingga 3miliar tablet per tahun dan dengan investasi tersebut, kapasitas produksi akan naik sekitar 4,5-5 miliar tablet per tahun. Adapun sisa dana anggaran tersebut akan digunakan untuk memenuhi persyaratan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar nantinya obat yang dikembangkan bisa dipasarkan melalui e-catalog ataupun ekspor. Adapun dalam ekspansi kapasitas produksi, dana paling besar digunakan untuk pengembangan gedung produksi utama (GPU) dan yang kedua untuk fasilitas injeksi. Selain itu, perseroan juga mengembangkan fasilitas produksi untuk obat herbal yang diresmikan bulan ini. Dengan penambahan kapasitas produksi yang akan efektif saat memasuki semester kedua itu, kinerja perseroan akan terdorong pada tahun ini.
Blue Bird (BIRD) bekerja sama dengan GO-JEK guna meningkatkan pelayanan bagi penggunanya. Kerja sama keduanya meliputi aspek teknologi, sistem pembayaran dan promosi. Seluruh inisiatif tersebut akan berfokus pada peningkatan layanan transportasi melalui mobile solution bagi masyarakat. Keduanya berharap dengan kerja sama ini dapat mengakselerasi revolusi digital di Indnesia. Selain itu untuk memudahkan masyarakat memanfaatkan solusi teknologi untuk
10 May 2016
10 May 2016 kebutuhan sehari-hari.
Wintermar Offshore Marine (WINS) akan fokus mendorong tingkat penggunaan armada di atas 57% pada tahun ini. Perseroan membidik kontrak - kontrak dari proyek - proyek eksplorasi migas di dalam dan luar negeri guna mendorong utilitas armada. Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) mematok harga penawaran saham baru yang akan diterbitkan dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar Rp1.000 per saham atau terdiskon sekitar 17% dari harga pasar. BTEK akan menawarkan maksimal 5,51 miliar saham dalam aksi korporasi tersebut. Apabila pemegang saham tidak menggunakan haknya, maka pemegang saham tersebut akan terkena dilusi sebesar 83,33% menyusul rasio konversi saham lama dengan saham setelah HMETD adalah 1:5. Adapun dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk mengambil alih saham Golden Harvest Cocoa Pte. Ltd. dari Golden Harvest Cocoa Ltd., termsuk utang convertible bonds dua entitas bisnis tersebut. Nilai dari transaksi material itu mencapai Rp5,3 triliun. Sementara sisa dana aksi korporasi itu akan digunakan sebagai modal kerja.
Catur Sentosa Adriprana (CSAP) tidak terlalu agresif dalam melakukan ekspansi di lini bisnis ritel modern karena hanya akan menambah tiga gerai pada 2016. Di tahun ini, rencananya perseroan akan membuka tiga toko Mitra 10 sehingga total memiliki 24 unit gerai hingga akhir tahun. Satu gerai akan dibuka pada semester pertama tahun ini dan sisanya pada semester II/2016. Sementara itu, untuk Atria, saat ini CSAP disokong oleh 10 showroom dan belum berencana melakukan penambahan. Metrodata Electronic (MTDL) berencana melakukan pembagian dividen saham kepada pemegang saham yang akan dimintakan persetujuannya dalam RUPS pada 8 Juni mendatang. Rasi dividen saham yang diusulkan adalah 35:1 atau 35 saham lama mendapatkan 1 saham baru. Dengan mempertimbangkan jumlah saham saat ini sebanyak 2.310.169.758, maka jumlah saham baru yang akan dibagikan sebagai dividen saham sebanyak 66.004.850 saham atau senilai Rp47,5 miliar.
Bayu Buana (BAYU) meraih kenaikan pendapatan per Maret 2016 menjadi Rp 338,57 miliar, naik dibandingkan sebelumnya Rp 318,78 miliar. Laba yang dapat didistribusikan ke entitas induk menjadi Rp 5,44 miliar dari sebelumnya Rp 5,19 miliar.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), total penjualan semen nasional di kuartal I 2016 tumbuh 4% menjadi 14,4 juta ton dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai 13,8 juta ton karena penurunan kebutuhan pasar sebanyak 1,7% di 2015. ASI memperkirakan pada tahun 2016 akan terjadi peningkatan kebutuhan semen sebesar 5% menjadi 63 juta ton per tahun. Pabrik-pabrik baru yang diperkirakan selesai dibangun di sisa 2016 akan menambah tekanan dalam kondisi pasokan yang berlebih, sementara ekspor diperkirakan meningkat. Bahkan ASI memprediksikan jika tahun 2016, beberapa pemain baru dari India, Taiwan, dan Tiongkok telah mengumumkan rencana mereka untuk berinvestasi dengan total kapasitas gabungan mencapai 12 juta ton yang akan membuat kapasitas nasional melebihi 100 juta ton dalam 2 tahun ke depan.
10 May 2016
COMMODITIES DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 43.26 -0.18 TLKM (US) 54 18,107 609
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.10 0.00 ANTM (GR) 0.04 591 -30
Gold (US$)/Ounce 1262.34 -1.59
Nickel (US$)/MT 8605.00 -460.00
Tin (US$)/MT 17205.00 -215.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 50.20 -12.20
Coal (RB) (US$)/MT* 53.35 -10.01
CPO (ROTH) (US$)/MT 705.00 7.50
CPO (MYR)/MT 2608.50 -4.00
Rubber (MYR/Kg) 702.00 0.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 703.54 -2.27
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17705.91 -0.20 1.61 16.51 14.67 3.01 2.87 5,220.5
USA NASDAQ COMPOSITE 4750.21 0.30 -5.14 20.45 17.37 3.30 3.01 7,433.9
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6114.81 -0.18 -2.04 16.33 13.90 1.70 1.64 1,503.3
CHINA SHANGHAI SE A SH 2963.54 -2.79 -20.00 12.80 11.25 1.35 1.23 3,669.8
CHINA SHENZHEN SE A SH 1900.96 -3.60 -21.87 26.00 21.09 2.97 2.67 2,948.6
HONG KONG HANG SENG INDEX 20156.81 0.23 -8.02 10.83 9.81 1.01 0.96 1,635.7
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4749.32 -1.52 3.40 14.92 12.97 2.23 2.02 379.1
JAPAN NIKKEI 225 16216.03 0.68 -14.80 15.41 14.14 1.34 1.26 2,690.9
MALAYSIA KLCI 1632.19 -1.04 -3.56 15.72 14.55 1.65 1.56 237.6
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2766.06 1.29 -4.05 12.46 11.84 1.06 1.01 282.4
FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,314.00 -34.00 1000 IDR/ USD 0.08 0.0002
EUR/IDR 15,152.26 -16.12 EUR / USD 1.14 -0.0002
JPY/IDR 122.83 -0.66 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,700.97 -62.20 SGD / USD 0.73 -0.0003
AUD/IDR 9,725.54 -63.62 AUD / USD 0.73 -0.0011
GBP/IDR 19,182.81 -32.09 GBP / USD 1.44 0.0001
CNY/IDR 2,043.00 -5.48 CNY / USD 0.15 -0.0005
MYR/IDR 3,289.64 -28.70 MYR / USD 0.25 -0.0022
KRW/IDR 11.34 -0.08 100 KRW / USD 0.09 -0.0006
CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.04
BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.84
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI
Description April-16 March-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.16 0.62 SBI (9M) 6.60
Inflation YOY % 3.60 4.45 SBIS (9M) 6.60
Inflation MOM % -0.45 0.19 SBI (12M) 6.75
Foreign Reserve (USD) 107.54 Bn 104.54 Bn SBIS (12M) 6.75
10 May 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
10 May Indonesia Foreign Reserves Naik menjadi $107.54 Bn dari $107.50 Bn
10 May Indonesia Net Foreign Assets --
10 May US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.5% 10 May US Wholesale Trade Sales MoM Naik menjadi 0.5% dari -0.2%
12 May US Monthly Budget Statement Turun menjadi $110.0 Bn dari $156.7 Bn 12 May US Import Price Index MoM Naik menjadi 0.6% dari 0.2%
12 May US Import Price Index YoY Naik menjadi -5.3% dari -6.2% 12 May US Initial Jobless Claims Turun menjadi 270 ribu dari 274 ribu
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
TLKM IJ 3610 3.44 11.43 HMSP IJ 97025 -2.95 -12.96 NISP IJ 1510 13.11 1.88 ASII IJ 6400 -3.76 -9.56 ISAT IJ 6600 3.13 1.03 BMRI IJ 9300 -4.12 -8.73 BBCA IJ 13125 0.19 0.58 BBRI IJ 10025 -3.14 -7.50 KINO IJ 5575 8.25 0.57 UNVR IJ 44500 -1.44 -4.68 TBIG IJ 5975 2.14 0.57 CPIN IJ 3510 -6.40 -3.72 AKRA IJ 6050 2.54 0.57 SMGR IJ 9275 -5.60 -3.08 BBTN IJ 1865 1.91 0.35 PGAS IJ 2340 -4.88 -2.75 ICBP IJ 15400 0.33 0.28 BBNI IJ 4490 -2.81 -2.27 SIMP IJ 500 3.31 0.24 INDF IJ 6950 -3.47 -2.07 UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Bank Ganesha Banking & Finance
102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities PT Buyung Poetra
Sembada
10 May 2016
10 May 2016 DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
ELSA 10.28 Cash Dividend 09 May-16 10 May-16 12 May-16 01 Jun-16
WIKA 20.35 Cash Dividend 09 May-16 10 May-16 12 May-16 27 May-16
BBKP 31.70 Cash Dividend 09 May-16 10 May-16 12 May-16 01 Jun-16
AKRA 20.00 Cash Dividend 09 May-16 10 May-16 12 May-16 25 May-16
BDMN 74.90 Cash Dividend 09 May-16 10 May-16 12 May-16 27 May-16
PTPP 30.58 Cash Dividend 10 May-16 11 May-16 13 May-16 01 Jun-16
BMTR 5.00 Cash Dividend 11 May-16 12 May-16 16 May-16 03 Jun-16
MNCN 42.00 Cash Dividend 11 May-16 12 May-16 16 May-16 01 Jun-16
NELY 4.00 Cash Dividend 11 May-16 12 May-16 16 May-16 03 Jun-16
MYOH $0.0036 Cash Dividend 12 May-16 13 May-16 17 May-16 03 Jun-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
GOLD Tender Offer - 535.00 -- -- 22 Apr – 22 May’16
BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA
BSIM Rights Issue 13:1 400.00 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16
BBYB Rights Issue 5:4 115-150 10 May’16 13 May’16 17 May – 23 May’16
EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May’16 16 May’16 20 May – 26 May’16
BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May’16 18 May’16 24 May – 30 May’16
AALI Rights Issue 4:1 TBA 30 May’16 31 May’16 06 Jun – 10 Jun’16
ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun’16 09 Jun’16 15 Jun – 21 Jun’16
RMBA Rights Issue 36:145 480.00 09 Jun’16 10 Jun’16 16 Jun – 22 Jun’16
BINA Rights Issue TBA TBA 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
INTP RUPST 10-May-16
TBIG RUPST 11-May-16
PBRX RUPST 11-May-16
CTTH RUPST 11-May-16
TRST RUPST 12-May-16
MKPI RUPST 12-May-16
AKKU RUPST/LB 12-May-16
BAYU RUPST 12-May-16
SRSN RUPST 13-May-16
SMGR RUPST 13-May-16
MCOR RUPST 13-May-16
HRUM RUPST 16-May-16
DLTA RUPST 17-May-16
SIPD RUPST 17-May-16
RAJA RUPST 18-May-16
SCMA RUPST 18-May-16
ADMF RUPST 18-May-16
10 May 2016
10 May 2016
TLKM
TRADING BUYS1 3540 R1 3690 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3390 R2 3840
Closing
Price 3610
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area oversold
•Harga berada dalam area netral Prediksi •Trading range Rp 3540-Rp 3690
•Entry Rp 3610, take Profit Rp 3690
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 26.19 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 11.41 Positif
Bollinger Band (Mid) 3547 Positif
MA5 3501.505 Positif 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800
October November December 2016 February March April May
TLKM Upward Sloping Channel
3,560 3,547 3,508 3,426.25 3,426.25 3,416.29 3,410 3,610 3,610 3,610 3,810 3,909.2 3,909.2 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 18.82, Stochastic %K = 33.01, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 18.8176 18.8176 33.0061 33.0061 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = -4.45, Signal() = 11.41 -4.44932 11.4119 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 TLKM - TSI(3,5,3) = -16.57, Volume() = 157,422,304.00 -16.5674 -24.5849 0.00000 157,422,30 TLKM - William's % R(14) = -50.00, Volume() = 157,422,304.00 -50 157,422,30
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ISAT
TRADING BUYS1 6400 R1 6725 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 6075 R2 7050
Closing
Price 6600
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area netral
•Harga berada dalam area netral Prediksi •Trading range Rp 6400-Rp 6725
•Entry Rp 6600, take Profit Rp 6725
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 58.90 Positif
MACD 11.79 Negatif
True Strength Index (TSI) -10.42 Positif
Bollinger Band (Mid) 6411 Positif
MA5 6530 Positif 3,600 4,200 4,800 5,400 6,000 6,600
October November December 2016 February March April May
ISAT 6,578.13 6,530 6,411.25 6,375 6,000 6,000 5,657.95 6,600 6,600 6,600 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ISAT - Stochastic %D(6,3,3) = 33.40, Stochastic %K = 32.54, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
32.5359 32.5359 20 33.3998 33.3998 80 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 ISAT - MACD (5,3) = 0.89, Signal() = 9.64
0.889711 9.63891 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ISAT - TSI(3,5,3) = -10.42, Volume() = 193,500.00
-4.11675
-10.4162 0.00000
193,500
ISAT - William's % R(14) = -36.00, Volume() = 193,500.00 -36
193,500
10 May 2016
10 May 2016
WSKT
TRADING BUYS1 2400 R1 2560 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2240 R2 2720
Closing
Price 2460
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 2400-Rp 2560
•Entry Rp 2460, take Profit Rp 2560
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 87.51 Negatif
MACD 35.30 Positif
True Strength Index (TSI) 62.73 Positif
Bollinger Band (Mid) 2282 Positif
MA5 2433 Positif 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600
October November December 2016 February March April May
WSKT Upward Sloping Channel
2,386.25 2,355 2,282 2,161.25 2,161.25 2,130 2,003.75 2,433 2,460 2,460 2,460 2,477 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 82.75, Stochastic %K = 80.62, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
80.6173 80 20 80.6173 82.7509 82.7509 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 WSKT - MACD (5,3) = -26.90, Signal() = -29.76 -29.7568 -26.8976 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WSKT - TSI(3,5,3) = 62.73, Volume() = 45,068,000.00 62.7306 0.00000 73.4777 45,068,00 WSKT - William's % R(14) = -28.89, Volume() = 45,068,000.00 -28.8889 45,068,00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
SMGR
TRADING BUYS1 9075 R1 9700 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 8450 R2 10325
Closing
Price 9275
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area oversold
•Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 9075-Rp 9700
•Entry Rp 9275, take Profit Rp 9700
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 11.65 Negatif
MACD -128.06 Negatif
True Strength Index (TSI) -52.07 Positif
Bollinger Band (Mid) 10239 Negatif
MA5 9670 Negatif 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000
October November December 2016 February March April May
SMGR Upward Sloping Channel
10,078.1 9,856.25 9,670 9,525 9,275 9,275 9,275 10,078.1 10,238.8 10,625 10,685 10,853.6 10,853.6 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMGR - Stochastic %D(6,3,3) = 19.92, Stochastic %K = 22.50, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 19.9192 19.9192 22.5 22.5 80 -240.0 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 SMGR - MACD (5,3) = 128.11, Signal() = 104.39 104.393 128.113 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMGR - TSI(3,5,3) = -52.07, Volume() = 5,522,400.00 -52.0698 -53.2104 0.00000 5,522,400 SMGR - William's % R(14) = -100.00, Volume() = 5,522,400.00 -100 5,522,400
10 May 2016
10 May 2016
AKRA
TRADING BUYS1 5850 R1 6250 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 5450 R2 6650
Closing
Price 6050
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 5850-Rp 6250
•Entry Rp 6050, take Profit Rp 6250
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 14.30 Positif
MACD -99.38 Negatif
True Strength Index (TSI) -68.14 Positif
Bollinger Band (Mid) 6548 Negatif
MA5 6170 Negatif 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400
October November December 2016 February March April May
AKRA Downward Sloping Channel
6,334.38 6,170 6,050 6,050 6,050 5,824.14 5,824.14 6,547.5 6,575 6,720.45 6,720.45 6,975 7,530.4 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 15.31, Stochastic %K = 17.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
17.024 15.3109 15.3109 17.024 20 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0
AKRA - MACD (5,3) = 88.31, Signal() = 93.12 88.3127 93.121
-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AKRA - TSI(3,5,3) = -68.14, Volume() = 12,694,800.00
-66.803
-68.1446 0.00000
12,694,80
AKRA - William's % R(14) = -73.33, Volume() = 12,694,800.00 -73.3333 12,694,80
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
SIMP
TRADING BUYS1 485 R1 515 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 470 R2 530
Closing
Price 500
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area netral Prediksi •Trading range Rp 485-Rp 515
•Entry Rp 500, take Profit Rp 515
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 19.83 Positif
MACD -1.31 Negatif
True Strength Index (TSI) -23.48 Positif
Bollinger Band (Mid) 495 Positif
MA5 487.6 Positif 300.0 360.0 420.0 480.0 540.0 600.0
October November December 2016 February March April May
SIMP Upward Sloping Channel
500 500 500 495.1 493 487.6 416.218 502.25 531.368 531.368 555 585 585 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SIMP - Stochastic %D(6,3,3) = 14.59, Stochastic %K = 21.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 14.5881 14.5881 21.3618 21.3618 80 -12.0 -8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 0.0 SIMP - MACD (5,3) = 0.65, Signal() = 2.49
0.64911 2.4897 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SIMP - TSI(3,5,3) = -23.48, Volume() = 9,804,100.00
-23.4771 -25.0256 0.00000
9,804,100
SIMP - William's % R(14) = -67.90, Volume() = 9,804,100.00 -67.9012 9,804,100
10 May 2016
10 May 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
09-05-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture
AALI Trading Sell 15375 15375 15100 14425 15100 15775 16450 Negatif Negatif Negatif 18300 15600 LSIP Trading Sell 1485 1485 1455 1375 1455 1535 1615 Negatif Negatif Negatif 1840 1465 SGRO Trading Sell 1970 1970 1955 1955 1965 1975 1985 Negatif Negatif Negatif 2025 1905
Mining
PTBA Trading Sell 6500 6500 6225 6225 6425 6625 6825 Negatif Negatif Negatif 7800 6125
ADRO Trading Buy 695 695 715 635 675 715 755 Positif Positif Negatif 770 640
MEDC Trading Buy 1680 1680 1735 1555 1645 1735 1825 Positif Positif Negatif 1860 1000 INCO Trading Sell 1645 1645 1605 1495 1605 1715 1825 Negatif Negatif Negatif 2010 1710
ANTM Trading Buy 740 740 770 670 720 770 820 Positif Positif Negatif 780 441
TINS Trading Sell 685 685 675 640 675 710 745 Negatif Negatif Negatif 945 695
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 910 910 935 845 890 935 980 Positif Positif Negatif 1020 930
SMGR Trading Buy 9275 9275 9700 8450 9075 9700 10325 Positif Positif Negatif 10800 9525 INTP Trading Buy 18825 18825 19100 18250 18675 19100 19525 Positif Positif Negatif 20800 18725 SMCB Trading Sell 1085 1085 1070 1035 1070 1105 1140 Negatif Negatif Positif 1295 1035
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6400 6400 6575 6075 6325 6575 6825 Negatif Negatif Negatif 7850 6525
GJTL Trading Sell 725 725 705 655 705 755 805 Negatif Negatif Negatif 825 635
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 6950 6950 7125 6625 6875 7125 7375 Positif Positif Negatif 7300 6800 GGRM Trading Buy 67775 67775 68375 66125 67250 68375 69500 Positif Positif Negatif 72300 58750 UNVR Trading Buy 44500 44500 45125 42325 43725 45125 46525 Positif Positif Positif 47300 42000 KLBF Trading Sell 1305 1305 1290 1245 1290 1335 1380 Negatif Negatif Negatif 1470 1270
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1730 1730 1775 1615 1695 1775 1855 Positif Positif Negatif 2005 1725 PTPP Trading Sell 3600 3600 3570 3500 3570 3640 3710 Negatif Negatif Negatif 3950 3530 WIKA Trading Sell 2500 2500 2470 2390 2470 2550 2630 Negatif Negatif Negatif 2765 2410 ADHI Trading Buy 2580 2580 2620 2440 2530 2620 2710 Positif Positif Negatif 2910 2520 WSKT Trading Buy 2460 2460 2560 2240 2400 2560 2720 Positif Positif Positif 2550 1970
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 2340 2340 2290 2140 2290 2440 2590 Negatif Negatif Negatif 2860 2430 JSMR Trading Buy 5300 5300 5500 5125 5250 5375 5500 Positif Positif Negatif 5700 5250 ISAT Trading Buy 6600 6600 6725 6075 6400 6725 7050 Positif Positif Positif 6825 6000 TLKM Trading Buy 3610 3610 3690 3390 3540 3690 3840 Positif Positif Positif 3792.7 3265
Finance
BMRI Trading Sell 9300 9300 9100 8625 9100 9575 10050 Negatif Negatif Negatif 10450 9200 BBRI Trading Sell 10025 10025 9900 9550 9900 10250 10600 Negatif Negatif Negatif 11425 9800 BBNI Trading Sell 4490 4490 4420 4240 4420 4600 4780 Negatif Negatif Negatif 5425 4470 BBCA Trading Buy 13125 13125 13350 12900 13050 13200 13350 Positif Positif Positif 13650 12775 BBTN Trading Buy 1865 1865 1905 1695 1800 1905 2010 Positif Positif Positif 1855 1625
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 13750 13750 13575 13125 13575 14025 14475 Negatif Negatif Negatif 17100 13950 MPPA Trading Sell 1205 1205 1160 1025 1160 1295 1430 Negatif Negatif Negatif 1750 1330