• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI SISTEM PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BUKU DENGAN TEKNOLOGI RFID DI PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI SISTEM PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BUKU DENGAN TEKNOLOGI RFID DI PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI SISTEM PEMINJAMAN DAN

PENGEMBALIAN BUKU DENGAN TEKNOLOGI

RFID DI PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK

ELEKTRO

Tugas Akhir

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Teknik Elektro, D3

Oleh

Alif Rahmansyah Mahassin NIM. 5311312033

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

i

IMPLEMENTASI SISTEM PEMINJAMAN DAN

PENGEMBALIAN BUKU DENGAN TEKNOLOGI

RFID DI PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK

ELEKTRO

Tugas Akhir

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Teknik Elektro, D3

Oleh

Alif Rahmansyah Mahassin NIM. 5311312033

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(3)
(4)

iii PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tugas akhir saya yang berjudul “Implementasi Sistem Peminjaman dan Pengembalian Buku dengan Teknologi RFID

di Perpustakaan Jurusan Teknik Elektro” disusun berdasarkan dengan arahan dosen pembimbing. Argumen dan temuan orang lain yang terdapat di dalamnya dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik penulisan yang lazim dan ilmiah.

Semarang, 12 Januari 2016 Penulis,

Alif Rahmansyah Mahassin

(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. Pendidikan bukanlah mempelajari fakta-fakta, tetapi melatih jiwa untuk berpikir. (Albert Einstein)

2. Fungsi pendidikan adalah untuk mengajar kita untuk berpikir secara intensif dan berpikir kritis. Intelijen ditambah dengan karakter - ini merupakan tujuan pendidikan yang benar. (Martin Luther King Jr)

3. ”Mulai” adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah, “mulai”. Tapi juga mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita selesaikan kalau kita hanya memulainya. (Clifford Warren)

Persembahan:

1. Ucapan syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat dan berkah yang senantiasa diberikan.

2. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu mendoakan dan memotivasi. 3. Adik tercinta yang telah memberi semangat.

4. Teman-teman Teknik Elektro D3 2012 yang telah membantu, mendukung dan selalu memberikan masukan serta motivasi.

5. Kampus Universitas Negeri Semarang yang saya banggakan sebagai tempat menuntut ilmu.

(6)

v KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan tugas akhir yang berjudul “Implementasi Sistem Peminjaman dan Pengembalian Buku dengan Teknologi RFID di Perpustakaan Jurusan Teknik Elektro” dengan lancar.

Semua itu atas peran serta dari berbagai pihak yang turut membantu serta membimbing proses penulisan dan pembuatan tugas akhir ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Dr. Nur Qudus, M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik UNNES yang telah memberikan izin dalam penyusunan tugas akhir ini.

2. Dr. Ing. Dhidik Prastiyanto, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro UNNES yang telah memberikan izin dalam penyusunan tugas akhir ini.

3. Riana Defi Mahadji Putri, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro DIII Tahun 2012-2015 UNNES.

4. Drs. Sri Sukamta, M.Si. sebagai pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga terselesaikannya tugas akhir ini.

5. Bapak dan Ibu serta Adik yang selalu memberikan dukungan pada penulis baik moril maupun spiritual.

6. Teman-teman mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2012 yang telah memberikan dukungan dan bantuan.

(7)

vi

7. Semua pihak yang belum tersebutkan yang telah membantu sehingga terselesaikannya laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari adanya kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan satan yang bersifat membangun dari semua pihak dan penulis juga berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 11 Januari 2016

(8)

vii ABSTRAK

Alif Rahmansyah Mahassin, 2016, Implementasi Sistem Peminjaman dan Pengembalian Buku dengan Teknologi RFID di Perpustakaan Jurusan Teknik Elektro, Pembimbing : Drs. Sri Sukamta, M.Si., Prodi Teknik Elektro DIII, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

Pada umumnya ada berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perpustakaan salah satu diantaranya adalah belum optimalnya layanan perpustakaan dan belum optimalnya sistem kerja SDM perpustakaan. Khususnya di Perpustakaan Jurusan Teknik Elektro yang masih menggunakan pencatatan tertulis di buku untuk pustakawan yang ingin meminjam buku maka penulis membuat Sistem Peminjaman dan Pengembalian Buku dengan Teknologi RFID. Adapun tujuan pembuatan alat ini untuk memajukan Perpustakaan Jurusan Teknik Elektro menjadi Perpustakaan Digital.

Perancangan sistem peminjaman dan pengembalian buku ini meliputi beberapa metode. Secara urut tahap-tahap dari metode tersebut adalah studi literatur, metode observasi, analisis kebutuhan yang diperlukan dan pembuatan alat. Dalam merancang sistem ini digunakan RFID tag, RFID reader yang terhubung dengan Arduino Uno sebagai terminal pembacaan tag RFID, Visual Basic sebagai media antarmuka dan Microsoft Office Access sebagai media penyimpan data atau database.

Pengujian alat dilakukan untuk mencoba keseluruhan desain alat, apakah alat yang dibuat bekerja dengan baik atau tidak. Pembacaan reader terhadap tag

RFID memiliki jarak maksimal 1,5 cm tepat di atas reader RFID. Hubungan antara RFID dengan program antarmuka sudah berjalan dengan lancar dengan dihubungkan oleh kabel USB. Begitu juga hubungan antara program dengan komponen basis data sudah berjalan dengan baik. Hasil Tugas Akhir hanya memberikan uraian singkat mengenai gambaran umum, prinsip kerja, dan implementasi sistem peminjaman dan pengembalian buku dengan teknologi RFID.

(9)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Identifikasi Masalah ... 2 1.3. Batasan Masalah ... 3 1.4. Tujuan Penulisan ... 3 1.5. Manfaat Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Identifikasi Komponen ... 5

2.2. RFID (Radio Frequency Identification) ... 6

(10)

ix

2.2.2. Prinsip Kerja RFID ... 7

2.2.3. Tag RFID ... 9

2.2.4. Reader RFID ... 12

2.3. Arduino Uno ... 14

2.3.1. Pengertian Arduino Uno ... 14

2.3.2. Bagian-bagian Arduno Uno ... 15

2.3.3. Software Arduino Uno ... 17

2.4. Perangkat Lunak Visual Basic ... 19

2.5. Sistem Basis Data Microsoft Office Access ... 19

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BUKU DENGAN TEKNOLOGI RFID 3.1. Pemodelan dan Konsep Sistem... 20

3.2. Bagan Sistem Peminjaman dan Pengembalian Buku ... 21

3.2.1. Sistem Perangkat Keras ... 22

3.2.2. Sistem Perangkat Lunak ... 25

3.3. Alur Kerja Sistem Peminjaman dan Pengembalian Buku ... 25

3.3.1. Alur Kerja Sistem Peminjaman Buku... 26

3.3.2. Alur Kerja Sistem Pengembaian Buku ... 28

3.4. Tahapan Implementasi ... 29

3.4.1. Implementasi Perangkat Keras... 29

3.4.1.1. Jangkuan Kerja ... 30 3.4.1.2. Frekuensi Kerja ... 30 3.4.1.3. Tag RFID ... 30 3.4.1.4. Reader RFID ... 31 3.4.1.5. Arduino Uno ... 32 3.4.1.6. Personal Computer... 33

3.4.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 34

3.5. Rencana Uji Coba ... 34

3.5.1. Pengujian Perangkat Keras ... 35

(11)

x

BAB IV IMPLEMENTASI ALAT DAN PEMBAHASAN

4.1. Implementasi Sistem Peminjaman dan Pengembalian Buku ... 36

4.1.1. Implementasi Perangkat Keras... 36

4.1.1.1. RFID Tag ... 36

4.1.1.2. RFID Reader ... 37

4.1.1.3. Arduino Uno ... 38

4.2. Uji Coba RFID Tag, RFID Reader dan Arduino Uno ... 39

4.2.1. Percobaan 1 – Pembacaan tag dengan jarak 0 cm ... 40

4.2.2. Percobaan 2 – Pembacaan tag dengan jarak 1 cm ... 41

4.2.3. Percobaan 3 – Pembacaan tag dengan jarak 1,5 cm ... 41

4.2.4. Percobaan 4 – Pembacaan tag dengan jarak 2 cm ... 42

4.2.5. Percobaan 5 – Pembacaan tag dengan jarak 3 cm ... 42

4.3. Pemograman dan Uji Coba Perangkat Lunak ... 43

4.3.1. Koneksi Program dengan Serial Port ... 43

4.3.2. Program Sebagai Graphical User Interface (GUI) ... 45

4.3.3. Koneksi Program Dengan Database ... 49

4.4. Pembahasan Sistem Peminjaman Dan Pengembalian Buku ... 50

4.4.1. Langkah-langkah Pengoperasian Sistem ... 50

4.4.1.1. Langkah Pesiapan ... 50

4.4.1.2. Langkah Peminjaman Buku ... 51

4.4.1.3. Langkah Pengembalian Buku ... 56

4.4.2. Pembahasan ... 60 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 61 5.2. Saran... 62 DAFTAR PUSTAKA ... 63 LAMPIRAN ... 64

(12)

xi DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skema Kerja Perangkat RFID ... 7

Gambar 2.2. Contoh RFID Tag ... 9

Gambar 2.3. Contoh Tag pasif ... 11

Gambar 2.4. Contoh Tag aktif RFID ... 12

Gambar 2.5. Contoh Reader RFID ... 13

Gambar 2.6. Bagian-bagian Arduino ... 15

Gambar 2.7. Contoh Tampilan IDE Arduino ... 18

Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem Sistem ... 20

Gambar 3.2. Perangkat Keras (Hardware)... 23

Gambar 3.3. Koordinasi Reader dan Tag RFID ... 24

Gambar 3.4. Alur Kerja Sistem Peminjaman Buku ... 26

Gambar 3.5. Alur Kerja Sistem Pengembalian Buku ... 28

Gambar 3.6. Contoh Label RFID ... 31

Gambar 3.7. RFID Reader Model RC522 ... 32

(13)

xii

Gambar 4.1. Mifare RC522 RFID reader module ... 37

Gambar 4.2. RFID tag pasif ... 38

Gambar 4.3. Arduino Uno R3 ... 38

Gambar 4.4. Perangkat keras yang telah dirangkai ... 39

Gambar 4.5. Posisi tag RFID di buku ... 40

Gambar 4.6. Program koneksi arduino ke komputer ... 44

Gambar 4.7. Tampilan Serial Monitor ... 45

Gambar 4.8. Tampilan Menu Utama ... 45

Gambar 4.9. Message Box Data Belum Lengkap ... 46

Gambar 4.10. Form Peminjaman Buku ... 47

Gambar 4.11. Form Pengembalian Buku ... 48

Gambar 4.12. Windows Explorer Add Connection ... 49

Gambar 4.13. Koneksi Antara Program dan Database Terhubung ... 50

Gambar 4.14. Tampilan Perangkat Lunak Penghubung ... 51

Gambar 4.15. Tampilan ketika memilih COM ... 52

Gambar 4.16. Tampilan ketika kode terdeksi ... 53

(14)

xiii

Gambar 4.18. Tampilan setelah kode buku dipaste pada kolom ... 54

Gambar 4.19. Tampilan data stok buku berkurang ... 55

Gambar 4.20. Tampilan laporan peminjaman ... 55

Gambar 4.21. Tampilan ketika memilih COM ... 56

Gambar 4.22. Tampilan ketika kode terdeteksi ... 57

Gambar 4.23. Tampilan setelah nomor anggota dipilih ... 58

Gambar 4.24. Tampilan setelah kode buku dipaste pada kolom ... 58

Gambar 4.25. Tampilan data buku yang berubah ... 59

(15)

xiv DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Spesifikasi Arduino Uno... 14

Tabel 4.1. Percobaan pembacaan tag dengan jarak 0 cm ... 40

Tabel 4.2. Percobaan pembacaan tag dengan jarak 1 cm ... 41

Tabel 4.3. Percobaan pembacaan tag dengan jarak 1,5 cm... 41

Tabel 4.4. Percobaan pembacaan tag dengan jarak 2 cm ... 42

(16)

1

BAB I

PENDAHULAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan era digitalisasi yang pesat akan mengakibatkan efek positif dan negatif termasuk pada perpustakaan. Pada umumnya berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perpustakaan diantaranya adalah belum adanya jaminan keamanan buku diperpustakaan, belum optimalnya layananperpustakaan dan belum optimalnya sistem kerja SDM perpustakaan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh perpustakaan di atas, maka proses peningkatan pelayanan perpustakaan perlu dilakukan dengan didukung oleh data yang lebih akurat terkait pengambilan kebijakan dalam pengembangan perpustakaan ke depan. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan suatu perangkat yang dapat membaca data kunjungan perpustakaan, peminjaman buku, pengembalian buku dengan memanfaatkan berbagai sumber data yang ada dan mengoptimalkan data sehingga sumber data yang ada dapat lebih bermanfaat dan efisien. Untuk itu diperlukan perhatian akan adanya bantuan pemanfaatan ICT (Information and Communication Technology) tertentu, salah satu di antaranya berupa dukungan teknologi RFID (Radio Frequency Identification).

RFID merupakan teknologi yang perkembangannya sangat pesat akhir-akhir ini. Hal ini dikarenakan RFID berpotensi untuk diterapkan hampir di semua sektor industri perdagangan dan jasa dimana ada proses pengumpulan data. Bisa juga

(17)

sebagai tambahan terhadap teknologi data capture lainnya. Dari sisi industri, RFID bisa digunakan sepanjang rantai pasok, mulai dari hulu (pemasok dan pemanufaktur), kemudian merembet ke distribusi, transportasi, logistik, pergudangan dan berujung pada pengecer atau peritel.

RFID juga bermanfaat di perpustakaan. RFID dapat digunakan untuk menjalankan 2 fungsi sekaligus yaitu identifikasi dan sekuriti. RFID Tag

menggantikan barcode dan peralatan anti pencurian (antitheft). Fitur yang unik tersebut meningkatkan pengelolaan koleksi dan membuat aktivitas sirkulasi makin cepat serta akurat dalam satu operasi.

Dalam tugas akhir ini akan dibuat aplikasi RFID untuk pelayanan peminjaman serta pengembalian buku di perpustakaan. Pelayanan ini dapat mempermudah petugas untuk melayani peminjaman serta pengembalian buku dari anggota serta meningkatkan kualitas perpustakaan Jurusan Teknik Elektro. Hal ini berkaitan dengan masih digunakannya cara manual yaitu buku untuk pencatatan peminjam buku. Dengan menggunakan RFID dan memasukan sebuah tag RFID di setiap buku di perpustakaan maka proses pelayanan peminjaman serta pengembalian buku akan lebih mudah dengan cara memindai buku-buku tersebut dengan sebuah RFID reader dan memasukannya ke dalam database komputer.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan beberapa permasalahan, antara lain :

(18)

1. Bagaimana mewujudkan sistem pelayanan peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan dengan teknologi RFID ?

2. Bagaimana prinsip kerja sistem pelayanan peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan dengan teknologi RFID ?

3. Bagaimana proses perancangan sistem pelayanan peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan dengan teknologi RFID ?

1.3. Batasan Masalah

Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah, permasalahan yang dihadapi tidak terlalu luas, maka perlu dilakukan batasan masalah :

1. Pembahasan difokuskan pada perkembangan RFID yang mengimplementasikan RIFD reader tipe Mifare RC522 pada perpustakaan dalam membantu staff dan para pustakawan dalam meminjam dan pengembalian buku perpustakaan.

2. Alat ini menggunakan perangkat lunak Visual Basic sebagai antarmuka dan Microsoft Office Access sebagai database.

1.4. Tujuan Penulisan

Tujuan yang diharapakan dari pembuatan sistem peminjaman dan pengembalian buku di Perpustakaan ini adalah sebagai berikut :

1. Merealisasikan sistem pelayanan peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan dengan teknologi RFID.

(19)

2. Dapat memajukan perpustakaan jurusan dengan sistem pelayanan peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan.

3. Demi memenuhi tugas akhir sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Teknik Elektro, D3.

1.5. Manfaat Penulisan

Manfaat dari pembuatan alat ini terbagi atas dua aspek, yaitu dari segi penulis dan segi pengguna :

1. Manfaat bagi penulis, pembuatan alat ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan dan banyak memperoleh pembelajaran, pengalaman dan wawasan dalam membuat sistem pelayanan peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan.

2. Manfaat bagi pengguna mempermudah dalam peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan.

(20)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Identifikasi Komponen

Pembuatan Sistem Peminjaman dan Pengembalian Bukudi Perpustakaan Jurusan Teknik Elektro dengan memanfaatkan teknologi RFIDterdiri dari 2 bagian utama yaitu Hardware dan Software.Hardware atau perangkat keras terdiri dari beberapa komponen elektronika yang membantu teknologi RFID untuk membaca data tag RFID buku yang akan dipinjam dan sebuah printer untuk mencetak tanda bukti peminjaman buku perpustakaan sedangkan Software atau perangkat lunak terdiri dari aplikasi visual basic yang berfungsi sebagai antar muka penjaga perpustakaan dan database untuk penyimpan data peminjaman buku perpustakaan. Adapun komponen elektronika dan perangkat lunak yang mendukung sistem ini adalah sebagai berikut

1. RFID (Radio Frequensi Indentification) a. RFID tag

b. RFID reader

2. Arduino Uno

3. Perangkat Lunak Visual Basic

(21)

2.2. RFID (Radio Frequency Indentification) 2.2.1. Pengertian RFID

RFID atau Radio Frequency Identification, adalah suatu metode yang mana bisa digunakan untuk menyimpan atau menerima data dari jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder. Suatu RFID

tag adalah sebuah benda kecil, misalnya berupa stiker adesif, dan dapat ditempelkan pada suatu barang atau produk. RFID tag berisi antena yang memungkinkan mereka untuk menerima dan merespon terhadap suatu query yang dipancarkan oleh suatu RFID transceiver.

Teknologi RFID menjadi jawaban atas berbagai kelemahan yang dimiliki teknologi barcode yaitu selain karena hanya bisa diidentifikasi dengan cara mendekatkan barcode tersebut ke sebuah reader, juga karena mempunyai kapasitas penyimpanan data yang sangat terbatas dan tidak bisa diprogram ulang sehingga menyulitkan untuk menyimpan dan memperbaharui data dalam jumlah besar untuk sebuah item. Salah satu solusi menarik yang kemudian muncul adalah menyimpan data tersebut pada suatu silikon chip, teknologi inilah yang dikenal dengan RFID. Kontak antara RFID tag dengan reader tidak dilakukan secara kontak langsung atau mekanik melainkan dengan pengiriman gelombang elektromagnet. Berbeda dengan

smart card yang biasa dipakai di kartu telepon atau kartu bank yang juga menggunakan silikon chip, kode-kode RFID tag bisa dibaca pada jarak yang cukup jauh.

(22)

2.2.2. Prinsip Kerja RFID

Teknologi RFID didasarkan pada prinsip kerja gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut :

1. Komponen utama dari RFID tag adalah chips dan tag-antena yang biasa disebut dengan inlay, dimana Chip berisi informasi dan terhubung dengan

tag-antena.

2. Informasi yang berada atau tersimpan dalam chip ini akan terkirim atau terbaca melalui gelombang elektomagnetik setelah tag-antena mendapatkan atau menerima pancaran gelombang elektromagnetik dari reader-antena (Interogator). RFID reader ini yang sekaligus akan meneruskan informasi pada application server.

Gambar 2.1 Skema Kerja Perangkat RFID

Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/08/Sistem-RFID.jpg

Perangkat RFID diatas akan berkomuniasi jika bekerja pada frekuensi yang sama. Sejalan dengan karakteristik frekuensi yang berbeda-beda dan kebutuhan

(23)

atau kondisi lapangan yang juga sangat bevariasi dalam penerapan RFID, saat ini telah berkembang RFID untuk 4 macam frequency-band :

1. Low Frequency (LF) : 125 – 134 KHz 2. High Frequency (HF) : 13.56 MHz

3. Ultra High Frequency (UHF) : 868 – 956 MHz 4. Microwave : 2.45 GHz

Cara kerja dapat diterangkan sebagai berikut label tag RFID yang tidak memiliki baterai antenalah yang berfungsi sebagai pencatu sumber daya dengan memanfaatkan medan magnet dari pembaca (reader) dan memodulasi medan magnet. Kemudian digunakan kembali untuk mengirimkan data yang ada dalam tag

label RFID. Data yang diterima reader diteruskan ke database host computer.

Reader mengirim gelombang elektromagnet, yang kemudian diterima oleh antena pada label RFID. Label RFID mengirim data biasanya berupa nomor serial yang tersimpan dalam label, dengan mengirim kembali gelombang radio ke reader. Informasi dikirim ke dan di baca dari label RFID oleh reader menggunakan gelombang radio. Dalam sistem yang paling umum yaitu sistem pasif, reader

memancarkan energi gelombang radio yang membangkitkan label RFID dan menyediakan energi agar beroperasi. Sedangkan sistem aktif, baterai dalam label digunakan untuk memperoleh jangkauan operasi label RFID yang efektif, dan fitur tambahan penginderaan suhu. Data yang diperoleh / dikumpulkan dari label RFID kemudian dilewatkan / dikirim melalui jaringan komunikasi dengan kabel atau tanpa kabel ke sistem komputer.

(24)

2.2.3. Tag RFID

Label RFID atau yang biasa disebut RFID tag sendiri, pada dasarnya merupakan suatu microchip berantena, yang disertakan pada suatu unit barang. Dengan piranti ini, perusahaan bisa mengidentifikasi dan melacak keberadaan suatu produk. Seperti halnya barcode, yang memiliki Universal Product Code (UPC), sebuah tag RFID memiliki Electronic Product Code (EPC) berisi identitas produk tersebut, mulai dari nomor seri, tanggal produksi, lokasi manufaktur, bahkan tanggal kadaluarsa. EPC adalah identifikasi produk generasi baru, mirip dengan UPC atau barcode. Seperti halnya barcode, EPC terdiri dari angka-angka yang menunjukkan kode produsen, produk, versi dan nomor seri. Namun, EPC memiliki digit ekstra untuk mengidentifikasi item yang unik. Ukuran bit EPC yang mencapai 96-bit memungkinkannya secara unik mengidentifikasi lebih dari 268 juta produsen, masing-masing memiliki lebih dari satu juta jenis produk, sementara sisanya masih mencukupi untuk melabel seluruh produk individualnya. Informasi EPC inilah yang tersimpan di dalam chip RFID. Contoh RFID tag seperti pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Contoh RFID Tag

(25)

Terdapat 3 macam dari RFID tag yaitu tag pasif, tag semipasif, dan tag

aktif. Tag versi paling sederhana adalah tag pasif, yaitu tag yang tidak memiliki catu daya sendiri serta tidak dapat menginisiasi komunikasi dengan reader. Sebagai gantinya, tag merespon emisi frekuensi radio dan menurunkan dayanya dari gelombang gelombang energi yang dipancarkan oleh reader. Sebuah tag pasif minimum mengandung sebuah indentifier unik dari sebuah item yang dipasangi tag

tersebut. Data tambahan dimungkinkan untuk ditambahkan pada tag, tergantung kepada kapasitas penyimpanannya. Dalam keadaan yang sempurna, sebuah tag

dapat dibaca dari jarak sekitar 10 hingga 20 kaki. Tag pasif dapat beroperasi pada frekuensi rendah (low frequency, LF), frekuensi tinggi (high frequency, HF), frekuensi ultra tinggi (ultrahigh frequency, UHF), atau gelombang mikro (microwave). Contoh aplikasi tag pasif adalah pada saat transit, saat masuk gedung, dan barang-barang konsumsi. Harga tag pasif lebih murah dibandingkan harga versi lainnya. Perkembangan tag murah ini telah menciptakan revolusi dalam adopsi RFID dan memungkinkan penggunaannya dalam skala yang luas baik oleh organisasi-organisasi pemerintah maupun industri. Contoh tag pasif ada di Gambar 2.3

(26)

Gambar 2.3 Contoh Tag pasif

Sumber : http://www.siongboon.com/projects/2012-03-03_rfid/image/hf_tag.gif

Tag semipasif adalah versi tag yang memiliki catu daya sendiri (baterai) tetapi tidak dapat menginisiasi komunikasi dengan reader. Dalam hal ini baterai digunakan oleh tag sebagai catu daya untuk melakukan fungsi yang lain seperti pemantauan keadaan lingkungan dan mencatu bagian elektronik internal tag, serta untuk memfasilitasi penyimpanan informasi. Tag versi ini tidak secara aktif memancarkan sinyal ke reader. Sebagian tag semipasif tetap dorman hingga menerima sinyal dari reader. Tag semi pasif dapat dihubungkan dengan sensor untuk menyimpan informasi untuk peralatan keamanan kontainer.

Tag aktif adalah tag yang selain memiliki antena dan chip juga memiliki catu daya dan pemancar serta mengirimkan sinyal kontinyu. Tag versi ini biasanya memiliki kemampuan baca tulis, dalam hal ini data tag dapat ditulis ulang dan/atau dimodifikasi. Tag aktif dapat menginisiasi komunikasi dan dapat berkomunikasi pada jarak yang lebih jauh, hingga 750 kaki, tergantung kepada daya baterainya. Harga tag ini merupakan yang paling mahal dibandingkan dengan versi lainnya. Contoh tag aktif ada di Gambar 2.4

(27)

Gambar 2.4 Contoh Tag aktif RFID Sumber :

http://media.digikey.com/Photos/AMS-Taos%20USA%20Photos/MFG_ACTIVE%20TAG%20KIT%20%28USB%20D ONGLE%29.jpg

2.2.4. Reader RFID

RFID reader mengirimkan pulsa berupa radio energi ke tag dan mendengar respon dari tag tersebut. Tag mendeteksi energi ini dan mengirimkan kembali respon yang mengandung serial number dari tag dan juga informasi lainnya yang terdapat pada tag.

Di dalam sistem RFID yang sederhana, pulsa energi dari reader berfungsi sebagai switch on-off; dalam sistem yang lebih canggih, sinyal RF dari reader bisa berisi perintah-perintah untuk tag, instruksi untuk membaca dan menulis memory yang ada di dalam tag itu sendiri, dan bahkan password-password.

(28)

Sebelumnya RFID reader didisain hanya untuk membaca jenis tertentu dari

tag, tetapi sebuah multimode reader yang dapat membaca jenis-jenis yang berbeda dari tag dan menjadi sangat popular akhir-akhir ini.

RFID reader selalu menyala, terus menerus mengirimkan radio energi dan menunggu sembarang tag masuk kedalam daerah operasinya. Akan tetapi, untuk beberapa aplikasi, hal ini tidak diperlukan dan tidak diinginkan untuk perangkat yang menggunakan energi dari baterai yang memerlukan penghematan energi. Jadi, dimungkinkan untuk mengkonfigurasi sebuah RFID reader untuk mengirimkan pulsa radio hanya untuk hal-hal tertentu.

Seperti halnya tag, RFID reader juga mempunyai berbagai macam ukuran.

Reader yang terbesar mungkin terdiri dari sebuah PC dengan kartu yang khusus dan beberapa antena yang terhubungkan dengan kartu melalui kabel yang terlindung.

Reader biasanya memiliki koneksi jaringan sehingga dapat melaporkan tag-tag

yang dibaca oleh komputer lain. Reader yang terkecil berukuran sebesar perangko didisain untuk ditanam dalam telepon genggam. Gambar 2.5 adalah contoh reader

RFID

Gambar 2.5 Contoh Reader RFID

(29)

2.3. Arduino Uno

2.3.1. Pengertian Arduino Uno

Arduino Unoadalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328. IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset. Hal inilah yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler secara mudah terhubung dengan kabel power USB atau kabel power supply adaptor AC ke DC atau juga battery. Tabel 2.1 adalah spesifikasi Arduino Uno yang dipakai untuk mendukung sistem :

Tabel 2.1. Spesifikasi Arduino Uno Mikrokontroler ATmega 328

Catu Daya 5V

Tegangan Input (rekomendasi) 7-12V Tegangan Input (batasan) 6-20V

Pin I/O Digital 14 (6 Output PWM) Pin Input Analog 6

Arus DC per Pin I/O 40mA Arus DC per Pin I/O untuk Pin 3.3V 50mA Flash Memory 32 KB

SRAM 2 KB

EEPROM 1 KB

(30)

2.3.2. Bagian-bagian Arduino Uno

Arduino Uno merupakan jenis Arduino USB yang menggunakan USB sebagai antar muka pemograman atau komunikasi komputer, bagian-bagiannya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 2.6. Bagian-bagian Arduino Sumber :

https://referensiarduino.files.wordpress.com/2013/12/arduinoboardparts.png?w=6 05

1. Pin Input/Output Digital (0-13)

Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

(31)

Berfungsi untuk memuat program dari komputer ke dalam papan, komunikasi serial antara papan dan komputer dan memberi daya listrik kepada papan.

3. Sambungan SV1

Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

4. Q1 Kristal (Quartz Crystal Oscillator)

Jika microcontroller dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik(16MHz).

5. Tombol Reset S1

Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal. Tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan microcontroller.

6. ICSP (In-Circuit Serial Programming)

Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

7. IC1 Mikrokontroler ATmega

Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.

(32)

8. X1 Sumber Daya Eksternal

Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V.

9. Pin Input Analog (0-5)

Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

2.3.3. Software Arduino Uno

Sehubungan dengan pembahasan kali ini software Arduino yang akan digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada software lain yang sangat berguna selama perkembangan Arduino. IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah softwareyang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller.

IDE Arduino adalah software yang ditulis menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari :

1. Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa Processing.

2. Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing) menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa Processing, yang bisa dipahami oleh

(33)

mikrokontroler adalah kode biner maka compiler diperlukan dalam hal ini.

3. Uploader, sebuah modul yang membuat kode biner dari komputer ke dalam memori di dalam papan Arduino.

Sebuah kode program Arduino umumnya disebut dengan istilah sketch. Kata “skecth” digunakan secara bergantian dengan “kode program” dimana

keduanya memiliki arti yang sama. Gambar 2.7 adalah contoh tampilan IDE Arduino dengan sketch yang sedang diedit.

Gambar 2.7. Contoh Tampilan IDE Arduino

(34)

2.4. Perangkat Lunak Visual Basic

Microsoft Visual Basic (VB) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM).

Istilah visual mengacu pada metode pembuatan tampilan program (Interface) atau objek pemrograman yang biasa dilakukan secara langsung terlihat oleh programmer. Dalam Visual BASIC, pembuatan program aplikasi harus dikerjakan dalam sebuah project. Sebuah Project dapat terdiri dari File Project

(.vbp), File Form (.frm), File data binary (.frx), Modul Class (.cls), Modul Standar (.bas), dan file resource tunggal (.res). Bahasa yang digunakan adalah bahasa BASIC yang sangat populer pada era sistem operasi DOS.

2.5. Sistem Basis DataMicrosoft Office Access

Microsoft Access adalah suatu program aplikasi basis data komputer relasional yang digunakan untuk merancang, membuat dan mengolah berbagai jenis data dengan kapasitas yang besar. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data

Microsoft Jet Database Engine dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC.

(35)

61

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan sistem peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan ini adalah

1. Teknologi RFID saat ini dapat diimplementasikan menjadi berbagai aplikasi yang bermanfaat, salah satunya adalah untuk peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan.

2. Sistem Peminjaman dan Pengembalian Buku Berbasis RFID dengan menggunakan antarmuka Visual Basic dan basis data Microsoft Office Access yang merupakan aplikasi yang dapat mempermudah pekerjaan manusia.

3. Sistem ini memanfaatkan tag RFID sebagai kode yang akan ditempelkan pada buku dan reader RFID yang akan mendeteksi kode

tag yang kemudian kode tersebut akan dikirimkan ke PC melalui kabel USB. Pembacaan RFID tag akan terbaca oleh reader RFID dengan jarak jangkauan maksimal 1,5 cm diatas reader RFID.

4. Koneksi antara RFID reader dengan user interface dan user interface dengan basis data sudah terhubung dengan benar.

(36)

5.2. Saran

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini masih perlu penyempurnaan, sehingga pada bab ini akan disarankan

1. Untuk pengembangan lebih lanjut sebaiknya pembacaan RFID bisa langsung masuk ke program tanpa menggunakan perangkat lunak pembantu sehingga petugas tidak perlu mengcopy paste kode yang telah terbaca di program.

2. Untuk pengembangan lebih lanjut sebaiknya pada laporan peminjaman dan pengembalian buku mencantumkan lebih rinci tentang waktu peminjaman, jumlah buku yang dipinjam, waktu pengembalian dan harus ada penghapusan laporan peminjaman secara otomatis pada saat pustakawan telah mengembalikan buku.

3. Untuk pengembangan lebih lanjut, jika mengingikan pembacaan RFID lebih sensitif dapat menggunakan tipe RFID reader yang mempunyai jangkauan kerja yang lebih luas.

4. Untuk pengembangan lebih lanjut sebaiknya ditambahkan printer untuk mencetak struk bukti peminjaman dan pengembalian buku.

5. Untuk pengembangan lebih lanjut bisa ditambahkan teknologi yang lain seperti sistem pencarian buku, sistem pengaman perpustakaan, sistem pencatat pengunjung perpustkaan.

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Feri Djuandi,2011,Pengenalan Arduino, http://www.tobuku.com/docs/Arduino-Pengenalan.pdf,diakses melalui internet Desember 20, 2015, jam 20.00

Ihsan,2013,Pengertian Arduino Uno Mikrokontroler ATmega328,

http://www.caratekno.com/2015/07/pengertian-arduino-uno-mikrokontroler.html, diakses melalui internet Desember 1, 2015, jam 20.00

Irwan Kustianto,2010,Perancangan Dan Implementasi Sistem Pencarian Buku Pada Perpustakaan Berbasis Rfid Dengan Antarmuka Visual Basic Dan Basis Data Mysql, http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249034-R0310105.pdf, diakses melalui internet Desember 12, 2015, jam 21.30

Rosesana,2013,Aplikasi Teknologi RFID Untuk Perpustakaan, http://rosesana.blogspot.com/2013/03/aplikasi-teknologi-rfid-untuk.html, diakses melalui internet November 29, 2015, jam 21.00

Splashtronic,2013,Mifare RC522 RFID NFC Reader Module – 13,56MHz, https://splashtronic.wordpress.com/2013/12/26/mifare-rc522-rfid-reader-module-13-56mhz/, diakses melalui internet Desember 1, 2015, jam 20.00

Trie Saputro, 2012, Pengertian Microsoft Access,

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerja Perangkat RFID
Gambar 2.2 Contoh RFID Tag
Gambar 2.4 Contoh Tag aktif RFID  Sumber :
Gambar 2.5 Contoh Reader RFID
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengujian dengan temperatur yang berbeda-beda maka akan terlihat bahwa pada dideformasi pergerakan dislokasi menjadi lebih mudah dan benda uji menjadi lebih mudah

Zakat Performing Ratio berpengaruh positif terhadap Good Corporate Governance, karena nilai zakat yang dimiliki bank syariah meningkat dari tahun ke tahun yang artinya bank

Disimpulkan bahwa untuk menghasilkan bobot badan sapi minimal 0,7 kg/hari, kandungan serat NDF dalam ransum tidak melebihi 61% (berdasarkan 100% BK) dan ransum

Dalam penelitian ini, efek anthelmintik perasan umbi bawang putih terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro dibandingkan dengan larutan piperazine sitrat sebagai

Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala Madrasah Tsanawiyah dalam meningkatkan kinerja guru dan staf adalah dengan membentuk tim kusus dan

pakaian wanita. Berikut adalah saran untuk perusahaan pengembangan pakaian wanita yang dapat diberikan oleh peneliti. Dengan seiringin berjalannya waktu persaingan

Jika suatu saat infor- masi pemilik tersebut ingin ditampilkan dengan menggu- nakan suatu program, misalnya ls atau stat , barulah pro- gram tersebut akan mencari nama user dari