• Tidak ada hasil yang ditemukan

167103025-Sarana-Dan-Prasarana-Jalan-Raya.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "167103025-Sarana-Dan-Prasarana-Jalan-Raya.docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SARANA DAN PRASARANA JALAN RAYA

SARANA DAN PRASARANA JALAN RAYA

1. Pengertian jalan

1. Pengertian jalan

J

Jaallaan n sseebbaaggaai i bbaaggiiaan n ssiisstteem m ttrraannssppoorrttaassi i nnaassiioonnaall mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta

budaya serta lingkungalingkungan dan n dan dikembangkdikembangkan melalui an melalui pendekatan pengembanpendekatan pengembangan wilayahgan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antardaerah, membentuk agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antardaerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan na

nasisiononalal, , sesertrta a memembmbenentutuk k ststruruktktur ur ruanruang g dadalalam m rarangngka ka memewuwujujudkdkan an sasasasararann pembangunan nasional.

pembangunan nasional.

 Ada beberapa pengertian jalan yang didapat dari berbagai literature diantaranya sebagai  Ada beberapa pengertian jalan yang didapat dari berbagai literature diantaranya sebagai

berikut : berikut :

• JalJalan an adadalaalah h suasuatau tau praprasarsaranana a peperhurhubunbungan gan dadarat rat daldalam am bebentuntuk k apaapapupunn meliputi segala bagiannya termasuk

meliputi segala bagiannya termasuk bangunan pelengkap dan bangunan pelengkap dan perlengkapperlengkapannyaannya yang diperuntukkan untuk manusia.

yang diperuntukkan untuk manusia. •

• Jalan adalah serangkaian simpul atau ruang kegiatan yang dihubungkan olehJalan adalah serangkaian simpul atau ruang kegiatan yang dihubungkan oleh rua

ruang ng lallalu u lilintantas s hinhingga gga memmembebentuntuk k satsatu u keskesatuatuan an sissistem tem jajarinringan gan untuntukuk keperluan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.

keperluan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan. •

• Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan ker

kereta eta apapi, i, jajalan lan lolori, ri, dan dan jajalan lan kabkabel; el; (me(menurnurut ut UnUndandangUgUndandang ng !e!epubpublilikk "ndonesia #omor $% &ahun ') &entang Jalan*.

"ndonesia #omor $% &ahun ') &entang Jalan*.

2.

2. Fungsi

Fungsi

Jalan

Jalan

 Adapun

 Adapun peranan peranan jalanjalan menurut UndangUndang !epublik "ndonesia #omor $% &ahunmenurut UndangUndang !epublik "ndonesia #omor $% &ahun ') &entang Jalan yaitu:

') &entang Jalan yaitu:

 JalaJalan n sebasebagai gai bagian bagian prasprasaranarana a trantransportsportasi asi mempmempunyaunyai i peraperan n pentpenting ing daladalamm bi

bidadang ng ekekononomomi, i, sososisial al bubudadayaya, , lilingngkukungngan an hihidudup, p, popolilititik, k, pepertartahahananan n dadann keamanan, serta dipergunakan untuk

keamanan, serta dipergunakan untuk sebesarbessebesarbesar kemakmuran rakyat.ar kemakmuran rakyat.

 Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi kehidupanmerupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

masyarakat, bangsa, dan negara.

 Jalan yang merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan menghubungkan danJalan yang merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah !epublik "ndonesia.

mengikat seluruh wilayah !epublik "ndonesia. +e

+eranranan an jajalan lan dan dan jajarinringan gan jajalan lan adadalaalah h memmemebeeberikrikan an aksakses es ke ke rumrumah ah dandan mobi

(2)

angkutan yang menyangkut barang dan orang/penumpang dari tempat asal ke tempat tujuan. +rasarana jalan berungsi sebagai sektor pendorong berkembangnya sektor sektor lain sebagai pendukung atau penghubung pada jenjang kota.

3. Karakteristik Prasarana Jalan.

+rasarana jalan meliputi luas jalan, persimpangan dan terminal serta jaringan  jalan. -arakteristik jalan dicakup potongan melintang, kapasitas, kecepatan rencana dan

kelas jalan.

4. Pengelomokan Jalan

Jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan khusus. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum; +engaturan  jalan umum meliputi pengaturan jalan secara umum, pengaturan jalan nasional, pengaturan jalan proinsi, pengaturan jalan kabupaten dan jalan desa, serta pengaturan  jalan kota.

Jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan.

Jalan arteri

merupakan jalan umum yang berungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan  jarak jauh, kecepatan ratarata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya

guna.

Jalan kolektor

merupakan jalan umum yang berungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan ratarata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

Jalan lokal

 jalan umum yang berungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan ratarata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

Jalan lingkungan

merupakan jalan umum yang berungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan ratarata rendah.

Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan proinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.

Jalan nasional

merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota proinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.

(3)

Jalan ro!insi

 jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota proinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis proinsi.

Jalan ka"uaten

 jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.

Jalan kota

 jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.

Jalan #esa

 jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

(4)

K$%P$N&N'K$%P$N&N

A. RA%()'RA%() LAL) L*N+AS

Menurut Petunjuk Perambuan Sementara Selama Pelaksanaan Pekerjaan Jalan No. 003/T/Bnkt/1990.

ecara umum pengertian ramburambu lalu lintas adalah tandatanda, alat, benda yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai piranti pengaturan lalu litnas jalan raya. 0erdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi ramburambu seperti berikut :

a. ambu !eringatan.

!ambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhatihati dalam menjalankan kendaraannya. 1isalnya:  1enunjukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya simpangan berbahaya bagi para pengemudi.

b. ambu Petunjuk .

!ambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah dimana kita itu berada.

". ambu larangan #an !erinta$.

!ambu ini untuk melarang/memerintah semua jenis lalu lintas tertentu untuk memakai jalan, jurusan atau tempattempat tertentu:

1isalnya:  2ilarang berhenti.

 -endaraan harus lewat jalur tertentu.  emua kendaraan dilarang lewat.  2an lainlain.

(. +emat er,entian ken#araan enumang umum -+PKP)

%e!utusan &irektur Jen#eral Per$ubungan &aratNomor ' ()1/*k.10+/&rj#/9, Tentang  Pe#oman Teknis Perekayasanaan Tem!at Per$entian %en#araan Penum!ang -mum &irektur Jen#eral Per$ubungan &arat

1. J&N*S +PKP)

&empat perhentian kendaraan penumpang umum (&+-+U* terdiri dari halte dan tempat perhentian bus.

 3alte adalah tempat perhentian kendaraan penumpang umum untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang yang dilengkapi dengan bangunan.

(5)

 &empat perhentian bus (bus stop* adalah tempat untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang (selanjutnya disebut &+0*.

2. +)J)AN +PKP)

&ujuan perekayasaan tempat perhentian kendaraan penumpang umum (&+-+U* adalah : 4. menjamin kelancaran dan ketertiban arus lalu lintas;

'. menjamin keselamatan bagi pengguna angkutan penumpang umum

$. menjamin kepastian keselamatan untuk menaikkan dan/atau menurunkan penumpang; ). memudahkan penumpang dalam melakukan perpindahan moda angkutan umum atau bus.

3. K&+&N+)AN )%)%

+ersyaratan umum tempat perhentian kendaraan penumpang umum adalah : 4*. berada di sepanjang rute angkutan umum/bus;

'*. terletak pada jalur pejalan (kaki* dan dekat dengan asilitas pejalan (kaki*; $*. diarahkan dekat dengan pusat kegiatan atau permukiman;

)*. dilengkapi dengan rambu petunjuk;

5*. tidak mengganggu kelancaran arus lalulintas.

a FAS*L*+AS +PKP) 1. Fasilitas utama /alte

4* identitas halte berupa nama dan/ atau nomor  '* rambu petunjuk

$* papan inormasi trayek )* lampu penerangan 5* tempat duduk +P(

4* rambu petunjuk

'* papan inormasi trayek

$* identiikasi &+0 berupa nama dan/atau nomor  2. Fasilitas tam"a,an

a. telepon umum b. tempat sampah c. pagar 

(6)

d. papan iklan/pengumuman. +ada persimpangan, penempatan asilitas tambahan itu tidak boleh mengganggu ruang bebas pandang.

" +A+A L&+AK

+ata letak ,alte #an0atau +P( ter,a#a ruang lalu lintas

a. Jarak maksimal terhadap asilitas penyeberangan pejalan kaki adalah 4 meter.

b. Jarak minimal halte dari persimpangan adalah 5 meter atau bergantung pada panjang antrean.

c. Jarak minimal gedung (seperti rumah sakit, tempat ibadah* yang membutuhkan ketenangan adalah 4 meter.

d. +eletakan di persimpangan menganut sistem campuran, yaitu antara sesudah persimpangan (arside* dan sebelum persimpangan (nearside*.

. FAS*L*+AS P&JALAN KAK*

Menurut Peraturan Pemerinta$ tentang Tata ara Peren"anaan asilitas Pejalan %aki &i  %aasan Perkotaan Jalan No.' 011/T/Bt/199+.

1. P&N&R+*AN

Fasilitas Pejalan Kaki

emua bangunan yang disediakan untuk pejalan kaki guna memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan dan kenyamanan pejalan kaki.

Jalur Pejalan Kaki

Jalur pejalan kaki adalah jalur yang disediakan untuk pejalan kaki guna memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pejalan kaki tersebut.

Pelian rossing

 Adalah asilitas penyeberangan pejalan kaki yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas untuk menyeberang jalan dengan aman dan nyaman.

(7)

 Adalah jumlah pejalan kaki yang melewati suatu titik tertentu, biasanya dinyatakan dengan jumlah pejalan kaki per satuan waktu (pejalan kaki/menit*.

Non +rotoar 

6ang dimaksud dengan non trotoar adalah jalur pejalan kaki yang dibangun pada prasarana umum lainnya diluar jalur; seperti pada taman, di perumahan dan lainlain.

Laak +unggu

 Adalah tempat dimana penyeberang jalan dapat berhenti untuk sementara dalam menunggu kesempatan menyeberang

2. K&+&N+)AN )%)%

7asilitas pejalan kaki harus direncanakan berdasarkan ketentuanketentuan sebagai berikut :

4* +ejalan kaki harus mencapai tujuan dengan jarak sedekat mungkin, aman dari lalu lintas yang lain dan lancar.

'* &erjadinya kontinuitas asilitas pejalan kaki, yang menghubungkan daerah yang satu dengan yang lain.

$* Apabila jalur pejalan kaki memotong arus lalu lintas yang lain harus dilakukan pengaturan lalu lintas, baik dengan lampu pengatur ataupun dengan marka penyeberangan, atau tempat penyeberangan yang tidak sebidang. Jalur pejalan kaki yang memotong jalur lalu lintas berupa penyeberangan (8ebra 9ross*, marka jalan dengan lampu pengatur lalu lintas (+elican 9ross*, jembatan penyeberangan dan terowongan.

)* 7asilitas pejalan kaki harus dibuat pada ruasruas jalan di perkotaan atau pada tempattempat dimana olume pejalan kaki memenuhi syarat atau ketentuanketentuan untuk pembuatan asilitas tersebut.

5* Jalur pejalan kaki sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa dad jalur lalu lintas yang lainnya, sehingga keamanan pejalan kaki lebih terjamin.

* 2ilengkapi dengan rambu atau pelengkap jalan lainnya, sehingga pejalan kaki leluasa untuk berjalan, terutama bagi pejalan kaki yang tuna daksa.

* +erencanaan jalur pejalan kaki dapat sejajar, tidak sejajar atau memotong jalur lalu lintas yang ada.

%* Jalur pejalan kaki harus dibuat sedemikian rupa sehingga apabila hujan permukaannya tidak licin, tidak terjadi genangan air serta disarankan untuk dilengkapi dengan pohonpohon peneduh.

<* Untuk menjaga keamanan dan keleluasaan pejalan kaki, harus dipasang kerb jalan sehingga asilitas pejalan kaki lebih tinggi dari permukan jalan.

(8)

7asilitas +ejalan kaki dapat dipasang dengan kriteria sebagai berikut :

 7asilitas pejalan kaki harus dipasang pada lokasilokasi dimana pemasangan asilitas tersebut memberikan manaat yang maksimal, baik dad segi keamanan, kenyamanan ataupun kelancaran perjalanan bagi pemakainya.

 &ingkat kepadatan pejalan kaki, atau jumlah konlik dengan kendaraan dan jumlah kecelakaan harus digunakan sebagai aktor dasar dalam pemilihan asilitas pejalan kaki yang memadai.

 +ada lokasilokasi/kawasan yang terdapat sarana dan prasarana umum.

 7asilitas pejalan kaki dapat ditempatkan disepanjang jalan atau pada suatu kawasan yang akan mengakibatkan pertumbuhan pejalan kaki dan biasanya diikuti oleh peningkatan arus lalu lintas serta memenuhi syaratsyarat atau ketentuanketentuan untuk pembuatan asilitas tersebut. &empattempat tersebut antara lain : 2aerahdaerah industri, +usat perbelanjaan, +usat perkantoran, ekolah, &erminal bus, +erumahan dan +usat hiburan.

 7asilitas pejalan kaki yang ormal terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut : 21 Jalur Pejalan %aki yang terdiri dari '

+rotoar 

6ang dimaksud dengan trotoar adalah jalur pejalan kaki yang terletak pada 2aerah 1ilik Jalan, diberi lapisan permukaan, diberi eleasi yang lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan.

&rotoar dapat dipasang dengan ketentuan sebagai berikut :

(4* &rotoar hendaknya ditempatkan pada sisi luar bahu jalan atau sisi luar jalur lalu lintas. &rotoar hendaknya dibuat sejajar dengan jalan, akan tetapi trotoar dapat tidak sejajar  dengan jalan bila keadaan topograi atau keadaan setempat yang tidak memungkinkan. ('* &rotoar hendaknya ditempatkan pada sisi dalam saluran drainase t erbuka atau di atas saluran drainase yang telah ditutup dengan plat beton yang memenuhi syarat.

($* &rotoar pada pemberhentian bus harus ditempatkan berdampingan /sejajar dengan  jalur bus. &rotoar dapat ditempatkan di depan atau dibelakang 3alte.

Menurut %e!utusan Menteri Per$ubungan Nomor ,+ Ta$un 1993 Tentang asilitas Pen#ukung %egiatan 4alu 4intas &an 5ngkutan Jalan

trotoar, memenuhi persyaratan lebar sesuai dengan kondisi lokasi atau jumlah pejalan kaki yang melalui dan memiliki ruang bebas diatasnya sekurangnya ',5 m dari permukaaan trotoar.

(9)

b Penyeberangan seperti:

Jem"atan Pene"erangan

+embangunan jembatan penyeberangan disarankan memenuhi ketentuan sebagai berikut :

(4* 0ila asilitas penyeberangan dengan menggunakan 8ebra 9ross dan +elikan 9ross sudah mengganggu lalu lintas yang ada.

('* +ada ruas jalan dimana rekwensi terjadinya kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki cukup tinggi.

($* +ada ruas jalan yang mempunyai arus lalu lintas dan arus pejalan kaki yang tinggi. Menurut %e!utusan Menteri Per$ubungan Nomor ,+ Ta$un 1993 Tentang  asilitas Pen#ukung %egiatan 4alu 4intas &an 5ngkutan Jalan, Jembatan penyeberangan; memiliki lebar sekurangkurangnaya ', m dan tinggi jembatan sekurangnya 5, m dari atas permukaan jalan.

5e"ra ross

8ebra 9ross dipasang dengan ketentuan sebagai berikut :

(4* 8ebra 9ross harus dipasang pada jalan dengan arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas dan arus pejalan kaki yang relati rendah.

('* =okasi 8ebra 9ross harus mempunyai jarak pandang yang cukup, agar tundaan kendaraan yang diakibatkan oleh penggunaan asilitas penyeberangan masih dalam batas yang aman.

Menurut %e!utusan Menteri Per$ubungan Nomor ,+ Ta$un 1993 Tentang  asilitas Pen#ukung %egiatan 4alu 4intas &an 5ngkutan Jalan >ebra cross atau

(10)

dinyatakan dengan marka berupa ' garis utuh melintang jalur lalu lintas dan/atau rambu perintah yang menyatakan tempat penyeberangan pejalan kaki.

Pelian ross

+elican 9rossing harus dipasang pada lokasilokasi sebagai berikut : (4* +ada kecepatan lalu lintas kendaraan dan arus penyeberang tinggi ('* =okasi pelikan dipasang pada jalan dekat persimpangan.

($* +ada persimpangan dengan lampu lalu lintas, dimana pelican cross dapat dipasang menjadi satu kesatuan dengan rambu lalu lintas (traic signal*.

+ero6ongan

+embangunan terowongan disarankan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

(4* 0ila asilitas penyeberangan dengan menggunakan 8ebra 9ross dan +elikan 9ross serta Jembatan penyeberangan tidak memungkinkan untuk dipakai.

('* 0ila kondisi lahannya memungkinkan untuk dibangunnya terowongan. ($* Arus lalu lintas dan arus pejalan kaki cukup tinggi.

Menurut %e!utusan Menteri Per$ubungan Nomor ,+ Ta$un 1993 Tentang  asilitas Pen#ukung %egiatan 4alu 4intas &an 5ngkutan Jalan terowongan penyeberangan, memiliki lebar sekurangkurangnya ', m dan tinggi bagian sekurangnya $, m dari lantai dilengkapi dengan lampu penerangan.

Non +rotoar 

7asilitas pejalan kaki ini bila menjadi satu kesatuan dengan trotoar harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut ?leasinya harus sama atau bentuk pertemuannya harus dibuat sedemikan rupa sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan pejalan kaki.

2( Pelengka! Jalur Pejalan kaki yang terdiri dari : Laak tunggu

(4* =apak tunggu harus dipasang pada jalur lalu lintas yang lebar, dimana penyeberang  jalan sulit untuk menyeberang dengan aman.

('* =ebar lapak tunggu minimum adalah 4,' meter.

($* =apak tunggu harus di cat dengan cat yang memantulkan cahaya (relectie*. Ram"u

(4* +enempatan rambu dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah terlihat dengan jelas dan tidak merintangi pejalan kaki.

('* !ambu ditempatkan di sebelah kiri menurut arah lalu lintas, diluar jarak tertentu dari tepi paling luar jalur pejalan kaki.

($* +emasangan rambu harus bersiat tetap dan kokoh serta terlihat jelas pada malam hari.

(11)

%arka

(4* 1arka jalan hanya ditempatkan pada jalur pejalan kaki yang memotong jalan berupa >ebra cross dan +elikan cross.

('* 1arka jalan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah terlihat dengan jelas bagi pemakai jalan yang bersangkutan.

($* +emasangan marka harus bersiat tetap dan kokoh serta tidak menimbulkan licin pada permukaan jalan dan terlihat jelas pada malam hari.

Lamu lalu lintas

(4* =ampu lalulintas ditempatkan pada jalur pejalan kaki yang memotong jalan ('* +emasangan lampu lalulintas harus bersiat tetap dan kokoh

($* +enempatan lampu lalulintas sedemikian rupa sehingga terlihat jelas oleh lalulintas kendaraan

()* 9ahaya lampu lalulintas harus cukup terang sehingga dapat dilihat dengan jelas pada siang dan malam hari

(angunan elengka

0angunan +elengkap harus cukup kuat sesuai dengan ungsinya memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki.

D. PARK*R

+arkir adalah keadan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersiat sementara. -endaraan menggunakan jalan umum tentu dengan maksud tertentu. "a bergerak atas kehendak dan kemauan manusia sehubungan dengan kegiatan manusia tsb. Jadi lalu lintas adalah ungsi kegiatan. 3al ini menjelaskan dan memberi petunjuk mengapa di sejumlah kota terdapat sedemikian banyak lalulintas, banyak kegitan manusia terpusat di kota. 3al demikian juga menjelaskan mengapa ada lalu lintas hubungan antarkota serta antara kota dan daerah pinggiran, ada kegiatan yang menimbulkan lalulintas timbal balik.

&. LA%P) P&N&RANAN JALAN

1enurut +eraturan +emerintah tentang pesiikasi =ampu +enerangan Jalan +erkotaan #o. 4'//0nkt/ 4<<4,

4. P&N&R+*AN

=ampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan* yang digunakan untuk menerangi jalan maupun ling kungan di sekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan (intersection*, jalan layang (interchange, oerpass, ly oer*, jembatan dan jalan di bawah tanah (underpass, terowongan*. =ampu

(12)

penerangan yang dimaksud adalah suatu unit lengkap yang terdiri dari sumber cahaya (lampu/luminer*, elemenelemen optik (pemantul/relector, pembias/reractor, penyebar/diuser*. ?lemenelemen elektrik (konektor ke sumber tenaga/power supply. dll.*, struktur penopang yang terdiri dari lengan penopang, tiang penopang ertikal dan pondasi tiang lampu.

2. F)NS*

0eberapa ungsi dari =ampu +enerangan Jalan antara lain :

 untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengendara, khususnya untuk mengantisipasi situasi perjalanan pada malam hari.

 memberi penerangan sebaikbaiknya menyerupai kondisi di siang hari.  untuk keamanan lingkungan atau mencegah kriminalitas.

Referensi

Dokumen terkait

Matakuliah ini membahas Reproduksi selektif berbagai sumber: FSC, TOEFL, General English (Intermediate – Advanced levels of English Proficiency) dengan graded

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan perlu dilakukan pengolahan limbah cair tahu dengan fitoremediasi eceng gondok melalui pengenceran 25% untuk

Kesimpulan: Perkembangan motorik kasar yang paling dominan pada bayi yang diberi ASI non ekslusif di desa Pesagi Kayen adalah berdiri yaitu sebanyak 15 bayi dan terdapat gambaran

Sugiyono, Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif …, 247.. yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

Dengan demikian, perbankan syariah dalam segala aspek operasionalnya harus berupaya untuk mencapai tujuan tersebut, sebagaimana hal itu dapat direalisasikan melalui kegiatan

zdravilo; priporočite stopnjevanje telesne aktivnosti; pojasnĺte, da je povečanje telesne teŽe za nekaj kilogramov ob prenehanju kajenja spĘemljivo in se bo sčasoma uredilo,

2.2 Kegiatan Perkuliahan Program Studi Apoteker Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember,. 2.3 Kegiatan Perkuliahan Program Studi S2

Begitu juga dengan negara Indonesia dalam upaya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi, pengendalian jumlah uang beredar sangatlah penting, begitu juga dengan Penanaman Modal