SOSIALISASI
PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
NOMOR
11
TAHUN 2017
TENTANG
PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK DI KAWASAN
TRANSMIGRASI
DIREKTORAT PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK
Jakarta, 17-18 April 2018
PENATAAN PERSEBARAN
PENDUDUK
(PERMENDESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI, Nomor:
11/2017)
1, RUANG
3, ORANG
2, BANGUNAN
DIMENSI PENYELENGGARAAN
PROGRAM TRANSMIGRASI
REGULASI PENDUKUNG PROGRAM
TRANSMIGRASI
BISNIS PROSES KEMENTERIAN, DITJEN
PKP2TRANS DAN DIREKTORAT
PERTURAN MENTERI DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI NOMOR 11 TAHUN 2017
1
2
3
REGULASI PENDUKUNG PROGRAM TRANSMIGRASI
LANDASAN HUKUM DAN TUGAS POKOK
KEMENTERIAN DESA, PDT & TRANSMIGRASI
LANDASAN HUKUM:
•
Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode
Tahun 2014-2019 ;
•
Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja;
•
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara; dan
•
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
TUGAS KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI:
•
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2015, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi melaksanakan tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang:
1) pembangunan desa dan kawasan perdesaan,
2) pemberdayaan masyarakat desa,
3) percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan
4) transmigrasi.
Kementerian Desa PDTT
Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Ditjen Pembangunan Kawasaan Perdesaan (PKP) Ditjen Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Ditjen Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu)Ditjen Penyiapan
Kawasan dan
Pembangunan
Permukiman
Transmigrasi
(PKP2TRANS)
Pembangunan Kawasan Transmigrasi (PKTRANS)Badan
Penelitian dan
Pengembangan,
Pendidikan dan
Pelatihan dan
Informasi
(Balilatfo
)Itjen
Setjen
SOTK KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
(Permendesa No. 6 Tahun 2015)
Staf Ahli Menteri Bidang :
1. PEMBANGUNAN DAN KEMASYARAKATAN 2. PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL 3. PENGEMBANGAN WILAYAH
4. HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA 5. HUKUM
DITJEN. PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN
PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
DIT.BINA POTENSI KAWASAN TRANSMIGRASI
DIT. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN
TRANSMIGRASI
DIT. PENYEDIAAN TANAH TRANSMIGRASI
DIT. PEMBANGUNAN
PERMUKIMAN TRANSMIGRASI DIT. PENATAAN PERSEBARAN
PENDUDUK
SET. DITJEN
8
Melaksanakan penyiapan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyiapan perpindahan, penyiapan
calon transmigran dan penduduk
setempat, pelayanan perpindahan,
serta penataan dan adaptasi
TUGAS
TUGAS DAN FUNGSI *)
DIT. PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK
a. Penyiapan perumusan kebijakan
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
f. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga.
FUNGSI
*)Permen Desa, PDT dan Transmigrasi RI No 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa,
PDT dan Transmigrasi
di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigran
dan penduduk setempat, pelayanan perpindahan serta penataan
UU SEKTOR
UU SEKTOR
1. UU No. 5/1960 tentang Pokok-pokok Agraria 2. UU No. 41/1999 tentang Kehutanan 3. UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 3. UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang 4. UU No. 52/2009 tentang Kependudukan 5. dllDALAM BINGKAI
UU No. 32/2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU NO. 17/2007 TENTANG
RPJPN 2005-2025
PP No 3 Tahun 2014
DENGAN BERBAGAI PERATURAN TURUNANNYA ( PEREMENDESA NO 11/2017), NAWACITA
UU 29/2009 TENTANG
PERUBAHAN ATAS UU NO. 15/1997
TENTANG KETRANSMIGRASIAN
BISNIS PROSES KEMENTERIAN, DITJEN, DIREKTORAT PENATAAN
PERSEBARAN PENDUDUK
Lo Kemendesa (PERMENDESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 20 TAHUN 2015)
BISNIS PROSES LEVEL 1 (L1)
PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
NOMOR
11
TAHUN 2017
TENTANG
PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK DI KAWASAN
TRANSMIGRASI
SISTIMATIKA
PERMENDESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 11 TAHUN 2017
TENTANG
PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK DI KAWASAN TRANSMIGRASI
BAB
ISI
I
KETENTUAN UMUM
II
PERSYARATAN
(SEBAGAI TRANSMIGRAN DAN PENDUDUK DI KAWASAN
TRANSMIGRASI)
III
TAHAPAN PELAKSANAAN PENDUDUK SETEMPAT DI KAWASAN
TRANSMIGRASI
IV
PELAKSANAAN FASILITAS PERPINDAHAN DAN PENEMPATAN TRANSMIGRAN
V
PEMBATALAN DAN PENGGANTIAN TRANSMIGRAN DI SATUAN PERMUKIMAN
VI
PELAPORAN
VII
PENDANAAN
VIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
KETENTUAN PERSYARATAN
TRANSMIGRAN DAN
PENGECUALIANNYA
( AMANAN PSL 10 AYAT 5
UU NO 15 TAHUN 1997)
KETENTUAN SELEKSI
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
( AMANAH PSL 88 PP NO 3
TAHUN 2014)
KETENTUAN FASILITASI
PERPINDAHAN DAN
PENEMPATAN
TRANSMIGRAAN
(AMANAH PSL 93 , PP
NOMOR 3 TAHUN 2014)
BAB I
Ketentuan
Umum
•
Transmigrasi adalah Perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan
kesejahteraan dan menetap di kawasan Transmigrasi;
•
KAWASAN TRANSMIGRASI adalah kawasan budidaya yang memiliki fungsi sebagai
permukiman dan tempat usaha masyarakat dalam satu sistem pengembangan
berupa WPT atau LPT;
•
PERMUKIMAN TRANSMIGRASI adalah satu kesatuan permukiman atau bagian dari
satuan permukiman yang diperuntukkan bagi tempat tinggal dan tempat usaha
transmigran.
Kawasan Transmigrasi tipologi penduduk tujuan sasaran Pindah menetapdibangun dengan program tahun jamak
Kawasan Trans berkembang menjadi Kawasan Perkotaan Baru
Meningkatkan kesejahteraan
Pasal 1 s.d 3 PERMEN 11 Th. 2017
Penduduk di Kawasan Transmigrasi (SP Pugar) yang dapat memperoleh perlakuan
sebagai Transmigran
1. Warga Negara Indonesia;
2. Berkeluarga (Surat Nikah dan Kartu Keluarga), kecuali tenaga kerja yang memiliki keahlian dan/atau keterampilan meliputi tenaga kependidikan, tenaga paramedik, tenaga pembina keagamaan, ASN yang dialih-tugaskan, tenaga motivator dan sejenisnya ;
3. Berusia produktif antara :
•19 tahun sampai dengan 49 tahun.
•Usia 48 tahun sampai 55 tahun untuk anggota TNI atau Polisi yang sudah memasuki masa purnabakti sesuai dengan yang tertera dalam KTP.
4. Berbadan sehat;
5. Memiliki semangat dan tekat kuat yang dinyatakan dgn Surat Pernyataan (Pakta integritas);
6. Memiliki Sertifikat Pelatihan dari lembaga pelatihan yang berwenang; 7. Belum pernah bertransmigrasi ;
8. Lulus seleksi.
BAB II
Persyaratan
Penduduk yang memiliki tanah dan memiliki rumah
Penduduk yang memiliki tanah tetapi tidak memiliki rumah
Penduduk yang memiliki tanah tetapi tidak memiliki rumah
1. Memiliki KTP di permukiman setempat
2. Berkeluarga (Surat Nikah/ Surat Keterangan Perkawinan/ Pernyataan Tokoh Adat dan Agama setempat)
3. Sudah tinggal menetap paling singkat 2 Tahun (Surat Keterangan Domisili dari Kepala Desa)
Pasal 4 s.d 7 PERMEN 11 Th. 2017
a. Penataan Penduduk Setempat
(1) Keseimbangan jumlah penduduk dan kualitas
penduduk dengan daya dukung alam dan daya
tampung
(2) Menjamin penduduk setempat yang bertempat tinggal
di SP-Pugar
(3) Harmonisasi hubungan sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat.
b. Tahapan Pelaksanaan Penduduk Setempat;
(1) Verifikasi
(2) Penegasan hak atas bidang tanah
(3) Penunjukan tempat tinggal dan tanah
(4) Pelatihan
Lanjutan...
BAB III
Tahapan Pelaksanaan Penataan Penduduk Setempat di
Kawasan Transmigrasi
c. Pelatihan
(1) Dilaksanakan untuk mewujudkan kompetensi
sesuai dengan standar yang ditetapkan;
(2) Materi diberikan sesuai dengan pola usaha
pokok yang dikembangkan pada SP yang
bersangkutan.
Pasal 8 s.d 19 PERMEN 11 Th. 2017
BAB IV
Pelaksanaan Fasilitasi Perpindahan dan Penempatan Transmigran
Pasal 20 s.d 72 PERMEN 11 Th.2017
Lanjutan...
Tujuan
Memenuhi kebutuhan SDM guna mewujudkan keseimbangan antara jumlah penduduk dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan
Memberi kesempatan SDM untuk memperoleh aset tempat tinggal, tempat bekerja dan peluang berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan
Mendukung terwujudnya harmonisasi hubungan sosial emonomi dan budaya seluruh penduduk di kawasan transmigrasi
6. Penempatan dan Adaptasi Lingkungan
7. Kesiapan Perpindahan dan Penempatan Transmigran 1. Pelayanan Informasi
2. Pelayanan Pendaftaran
3. Pelayanan Pelatihan Calon Transmigrasi
4. Penetapan Transmigrasi
5. Pelayanan Perpindahan
FASILITASI PERPINDAHAN & PENEMPATAN TRANSMIGRASI
& Seleksi
Pelayanan Pendaftaran
Calon Transmigran
1. Pendaftaran secara langsung melalui Kantor Desa/ Kelurahan domisili pendaftar atau Kantor SKPD yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang transmigrasi Kab/ Kota terdekat;
2.Pendaftaran secara daring melalui saluran internet dengan mengisi format dalam sistem daring dan mengunggah (upload) dokumen berupa:
Formulir Permohonan Bertransmigrasi
KTP Kepala Keluarga
Kartu Keluarga
Pasal 25 s.d 31 PERMEN 11 Th. 2017
Pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi
teknis dapat ditetapkan sebagai calon
transmigran dan penetapan jumlah
CaTrans sama dengan jumlah program
perpindahan dari daerah Kab/ Kota
tahun
bersangkutan
ditambah
10
(sepuluh) persen
sebagai cadangan.
Pasal 40 PERMEN 11 Th. 2017
Penetapan calon transmigran yang mendapatkan sertifikat pelatihan dapat ditetapkan sebagai transmigran oleh Bupati/ Walikota berlaku paling lama 5 (lima) tahun sejak penempatan di SP.
PENYIAPAN
CALON TRANS
Fasilitasi pat yang prima, catrans layak pindah (
socially acceptable and
skilled
)
•
Pemberian informasi
•
Pendaftaran
•
Seleksi administrasi
•
Seleksi teknis
•
Pelatihan
•
Penetapan trans
•
Penyerasian rencana
perpindahan
•
Adm perpindahan (SPP)
•
Adm STP
• Pelayanan administrasi
perpindahan
• Pelayanan penampungan
• Pelayanan kesehatan
• Bantuan perbekalan
dan/atau
• Pelayanan pengangkutan
•
Serah terima transmigran
•
Penampungan
•
Penetapan tempat tinggal
dan lahan atau ruang usaha
•
Bimbingan adaptasi
lingkungan
PENYIAPAN
PERPINDAHAN
PERPINDAHAN
PENATAAN & ADAPTASI
LINGKUNGAN
Catrans kompeten
– pindah serasi
kompeten
– siap pindah
VISI:
Transmigran yang
ditempatkan berkualitas
Berita acara yang ditanda tangani oleh Kepala Desa atau petugas yang diberi kewenangan
serta paling sedikit 3 orang wakil transmigran.
Berdasarkan berita acara, Bupati / Walikota menerbitkan Surat Keterangan Penghunian
Rumah (SKPR) dan Surat Keterangan Bagi Tanah (SKBT)
Seleksi
Teknis
Trans di SP
Pemberian
informasi
dan Kesehatan
Perbekalan
Seleksi
administrasi
Pendaftaran
Penetapan
Catrans
Penampungan
Trans
Cadangan
ALUR UTAMA FASILITASI PEPRINDAHAN DAN
PENEMPATAN TRANSMIGRAN
Penetapan
Trans
Pelatihan
Penempatan
Pemberangkatan
Penduduk
Lanjutan...
Transmigran ditempatkan di SP dibatalkan statusnya
sebagai transmigran, jika :
(1) Tidak mengelola aset produksi bantuan
pemerintah;
(2) Meninggalkan SP selama 60 hari;
(3) Melalaikan kewajiban sebagai transmigran;
(4) Menelantarkan tempat tinggal dan fasilitas yang
diberikan oleh pemerintah;
(5) Memindah-tangankan tanah yang diberikan oleh
pemerintah.
Lanjutan...
Transmigran yang dibatalkan statusnya
akan diganti dengan transmigran
pengganti.
BAB V
PEMBATALAN DAN PENGGANTIAN
TRANSMIGRAN DI SATUAN PERMUKIMAN
Pasal 73 s.d 76
PERMEN 11 Th. 2017
PELAPORAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK DI
KAWASAN TRANSMIGRASI
BUPATI/WALIKOTA
PELAPORAN
GUBERNUR
PELAPORAN
MENTERI YANG
BERTANGGUNG
JAWAB DI BIDANG
URUSAN
KETRANSMIGRASIAN
BAB VI. PELAPORAN
SETIAP TAHUN
ATAU
SEWAKTU-WAKTU
DIPERLUKAN
SUMBER PENDANAAN
ANGGARAN
PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA
(APBN)
SUMBER PENDANAAN
ANGGARAN
PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH
(APBD)
SUMBER PENDANAAN
SUMBER-SUMBER
LAIN YANG SAH DAN
TIDAK MENGIKAT
BAB VII. PENDANAAN
PRINSIP :
EFEKTIF, EFISIEN,
AKUNTABEL,
TRANSPARAN,
BERKELANJUTAN
BAB VIII. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(1) Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penataan persebaran penduduk di
kawasan transmigrasi;
(2) Gubernur dan Bupati/Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penataan
persebaran penduduk di kawasan transmigrasi di wilayahnya.
(1) Bupati/Walikota melaporkan pelaksanaan penataan persebaran
penduduk di kawasan transmigrasi kepada
Gubernur
paling lambat
15 hari
sejak penataan persebaran penduduk selesai;
(2) Gubernur melaporkan pelaksanaan penataan persebaran penduduk
di kawasan transmigrasi kepada
Menteri
paling lambat
15 hari
sejak
s/d T-5
T-4
T-3
T-2
PERSIAPAN DAN PERENCANAAN
Garis kegiatan Pembangunan Kawasan
Garis kegiatan Pengembangan Kawasan
KIE
1
2
CAD
TANAH
Studi RKT
3
GUB BUPATI/ WALKOT MEN KONSEPRKT
DISYAHKANKT
RR-SKP RD-KPB Kejelasan status tanah Hsl Konso-lidasi HPL Investasi Konservasi PENYELESAIAN STATUS TANAH PENYELESAIAN STATUS TANAHKIE
KIE KELOMPOK: MASY SEKITAR PEMDA K/L BADAN USAHA LSM MEDIASI KSAD KAB/KOTA MEDIASI KSAD ANTAR PROVPENYUSUNAN RTSP /Pusat SKP/SP di KPB PENEGASAN KPD MAS TEMPATAN LAYANAN INVESTASI PERJANJIAN KSAD ANTA KAB/KOTA
IPT
4
5
Penilaian dan Pengesahan DASAR SUNGRAM &BANG SPPs 15
Ps 17Ps 34 s/d 37
T-1
T
T+1
T+2
T+3
T+4
T+5
SUNGRAM BANGKIMKIMPAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN
Estafet dari Pembangunan ke Pengembangan
TAHAP PENYESUAIAN (18 bln)
untuk mewujudkan masyarakat yang mampu beradaptasi dengan
lingkungan fisik dan sosial
PENYUSUNAN DAN PENGINTE-GRASIAN PROGRAM Bang Fisik SP PAT dan ADAPTASI TAHAP PEMANTAPAN (18 bln)
untuk mewujudkan masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan
hidup dari hasil produksi yang dikembangkan
TAHAP KEMANDIRIAN (2 tahun)
untuk mewujudkan masyarakat yang sudah terlibat secara langsung maupun tdk langsung dalam produksi sektor unggulan
Can Bang SP Can Bang Pst SKP Can Bang KPB/SKP Sungram SP tahap Pemantapan Sungram SP tahap Kemandirian Sungram SP tahap Penyesuaian Sungram Bang Pst SKP
Pengembangan Pusat SKP
Pengembangan KPB
Pengembangan SKP
Pengembangan Kawasan
Sungram Bang KPB/SKPCan Bang Kawasan Sungram Bang Kawasan
Pengk
Kapling Sertipikasi Tanah
Mitigasi Lingk Pemantauan dan Pengembangan Kelembagaan Lingkungan
PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN Perenc.Sarpras kawasan Perenc.Pengemb.masyarak at
ALUR PROSES
PELAKSANAAN FASILITASI PEPRINDAHAN DAN
PENEMPATAN TRANSMIGRAN
PENDAFSI
LEGITIMASI
PENAMPUNGAN PENGANGKUTANSATUAN
PERMUKIMAN
1. Memberikan layanan pendaftaran
2. Mencatat dalam buku pendaftaran
3. Membuat laporan hasil pendaftaran
4. Melakukan seleksi 5. Menetapkan hasil seleksi 6. Merekomendasikan hasil
seleksi
7. Mengusulkan persetujuan Kadinas
8. Mengesahkan hasil seleksi
PELATIHAN
Sebelum berangkat • Penetapan status transmigran • Pencabutan status Catrans• Penetapan status trans pengganti
Setelah di lokasi
• Penetapan status transmigran
• Pencabutan status trans
• Penetapan trans pengganti
1. Memeriksa ulang berkas administrasi transmigran 2. Layanan makan 3 x sehari
& sarana air bersih 3. Memberikan layanan
kesehatan & kebersihan 4. Pembekalan akhir 5. Memberikan peralatan perbekalan 6. Pengarahan tentang perjalanan 1. Koordinasi dengan pelaksana angkutan 2. Menyampaikan jadwal &
jumlah KK kepada pelaksana angkutan 3. Mengecek jumlah/ sarana
angkutan
4. Mengecek barang bawaan transmigran 5. Menyiapkan petugas pengawal 6. Menyiapkan BA serah terima trans 7. Menyusun jadwal pengawalan
1. Menyiapkan penyambutan tokoh masyarakat
2. Mengundi rumah
3. Pemberian alat pertanian & pertukangan
4. Memberikan makan 3 hari masa adaptasi
5. Dinamika kelompok Datju & Dasal 6. Memberikan bantuan saprodi 7. Menunjukan rumah hasil undian
kpd trans
8. Membantu trans menempati rumah
9. Memberikan kartu identitas penduduk setempat 10. Penetapan status trans
OPERASIONALISASI TRANSMIGRASI
MEMBANGUN
KAWASAN
MENYIAPKAN SUMBER
DAYA MANUSIA
KERJASAMA DUA PEMDA DENGAN
KEPENTINGAN BERBEDA
??????????
KERJASAMA MENGELOLA
SUMBER DAYA (BUMI, AIR,
DAN KANDUNGAN
DIDALAMNYA) UNTUK
MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN,
PERSATUAN & KESATUAN
BANGSA
Kemendes, PDTTrans harus
menjadi regulator, mediator,
pengendali , dan pengawas
yang obyektif
Tersedia regulasi yang adil dan realistis
(27 Permen, 2 Perber, dan 1 Perpres)
Selalu hadir setiap ada masalah antar
dua pihak
Memberikan sanksi tegas kpd pihak yang
melanggar kesepakatan dan
memberikan penghargaan kpd yang
konsisten
Koordinasi dengan K/L lain
HASIL CAN
SKP
HASIL KONSOLIDASISP BARU
SP PUGAR
KIM BARU
KIM PUGAR
VERIFIKASI PENEGASANHASIL RTSP
PAT TRANSHASIL BANG
SP
STP
DA
HASIL PROSES SEBELUM KEGIATAN PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK TIDAK SESUAI SESUAI SESUAI BLM SESUAI PENUN JUKAN PELATIHAN MUSYAWARAH PAT PS-PIN P4TRANS
TAHAPAN PELAKSANAAN PENATAAN
PENDUDUK SETEMPAT
PROSES FASPINTRANS
DIMUNGKINKAN
MUSYAWARAH PENYESUAIAN
VISI, MISI PRESIDEN & NAWACITA
VISI
TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG
ROYONG
TUJUH (7) MISI PRESIDEN
1 Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
2 MEWUJUDKAN MASYARAKAT MAJU, BERKESEIMBANGAN DAN DEMOKRATIS BERLANDASKAN NEGARA HUKUM;
3 Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara Maritim;
4 MEWUJUDKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA YANG TINGGI, MAJU DAN SEJAHTERA;
5 MEWUJUDKAN BANGSA YANG BERDAYA-SAING;
6 Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;
7 Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
No
NAWA CITA (9 AGENDA STRATEGIS PRIORITAS)
1
MENGHADIRKAN KEMBALI NEGARA UNTUK MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN MEMBERIKAN RASA AMAN PADA SELURUH WARGA NEGARA.
2 Membuat Pemerintah Tidak Absen dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis, dan Terpercaya.
3
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN.
4 Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5 MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA.
6 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
7 MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN MENG-GERAKKAN SEKTOR-SEKTOR
STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK.
8 Melakukan revolusi karakter bangsa.
9 Memperteguh Kebhinekaan Dan Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia.
3
8
7
4
2
5
34ARAH KEBIJAKAN BIDANG TRANSMIGRASI
DALAM RPJMN 2015-2019 (Perpres 2/2015)
35
ARAH KEBIJAKAN:
1. Penyiapan Kawasan Transmigrasi
2. Pengembangan Kawasan Transmigrasi
3. Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan serta Informasi Pengembangan
TUJUAN:
•
pembangunan dan pengembangan satuan permukiman dan desa di kawasan transmigrasi utamanya pada kawasan perbatasan, daerah
tertinggal, daerah terpencil dan pulau-pulau terluar serta di daerah strategis cepat tumbuh.
•
percepatan pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan baru yang terintegrasi dalam suatu kesatuan pengembangan
ekonomi wilayah untuk mewujudkan pusat-pusat pertumbuhan baru di Kawasan Transmigrasi
.
SASARAN STRATEGIS:
•
Terbangun dan berkembangnya
144 kawasan
yang berfokus pada
72 Satuan Permukiman
(SP) menjadi pusat Satuan Kawasan
Pengembangan (SKP) yang merupakan pusat pengolahan hasil pertanian/ perkebunan/peternakan /perikanan serta mendukung
sasaran kemandirian pangan nasional, dan;
•
Berkembangnya
20 Kawasan Perkotaan Baru
(KPB) menjadi kota kecil/kota kecamatan dengan berkembangnya industri pengolahan
sekunder dan perdagangan.
5. 000 Desa
Berkembang
2. 000 Desa Mandiri
Pelatihan Masyarakat DesaBALI
LATFO
PKTrans
Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru (Kawasan Transmigrasi)- 20 Kota Terpadu Mandiri
PPMD
74.093 Desa (20.166 Desa Tertinggal, 51.022 Desa Berkembang, 2.905 Desa Berkembang) - Dana Desa -- Pendamping Desa -- Bumdesa57 Kab. Rawan Pangan
58 Kab. Rawan Bencana dan Pasca Konflik 29 Pulau Kecil dan Terluar
-Pengembangan Aquaculture Estate di Pulau Kecil Terluar
41 Kab. Perbatasan (187 Lokasi Prioritas)
-Pengembangan Investasi di Kawasan Perdesaaan dan Kawasan Perbatasan
PDTU
PDT
122 Kabupaten - Pengembangan Produk Unggulan di Kawasan Perdesaan di Daerah TertinggalPKP2T
Penyiapan SP (281 SP Baru, 1.874 SP Pugar, 4.237 SP Tempatan) - Pembangunan Transmigrasi di Kawasan PerbatasanPKP
108 Kawasan Perdesaan Sebagai Pusat Pertumbuhan - 2.000 Desa Mandiri - BUM Desa - Pengembangan Agriculture Estate
PROGRAM UNGGULAN
UKE I, KEMENDESA
PETA SEBARAN KAWASAN TRANSMIGRASI
38
KOTA-KOTA KECIL DI INDONESIA YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG DARI KAWASAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
2 Ibukota Provinsi,
104 Kab/Kota, 383 Kec,
1.183 Desa definitif dari 3.053 SP.
39
64 Angkatan
1.930 Orang
64 Angkatan
1.937 Orang
50 Angkatan
1.500 Orang
44 Angkatan
1.785 Orang
68 Angkatan
2.140 Orang
55 Angkatan
2.130 Orang
BLM PEKANBARU BBPLM JAKARTA BBLM YOGYAKARTA BLM DENPASAR BLM BANJARMASIN BLM MAKASSARRENCANA PELATIHAN MASYARAKAT Th. 2018
500 ANGKATAN = 16.266 ORANG
BLM AMBON85 Angkatan
2.550 Orang
BLM JAYAPURA71 Angkatan
2.294 Orang
40
NO
PROGRAM PELATIHANOUTPUT
T O T A L
KETERANGANKPMD BUMDesa CATRANS MASYARAKAT HUKUM ADAT HIDROPONIK PRU/PRUKADES
Jumlah Angktn Jumlah Peserta Jumlah Angktn Jumlah Peserta Jumlah Angktn Jumlah Peserta Jumlah Angktn Jumlah Peserta Jumlah Angktn Jumlah Peserta Jumlah Angktn Jumlah Peserta AKT PESERTA
1
BBPLM JAKARTA 23 685 23 690 4 135 - - 3 90 11 330 64 1.9302
BBLM YOGYAKARTA 20 600 21 630 8 257 - - 4 120 11 330 64 1.9373
BLM PEKANBARU 20 800 20 800 4 90 1 40 2 80 8 320 55 2.1304
BLM BANJARMASIN 16 688 14 600 5 128 1 40 1 44 7 285 44 1.7855
BLM MAKASSAR 23 920 16 320 18 330 - - 3 90 8 270 68 2.1406
BLM DENPASAR 20 600 14 415 2 80 - - 5 165 8 240 49 1.5007
BLM AMBON 50 1.500 10 300 - - - - 5 150 20 600 85 2.5508
BLM JAYAPURA 1.040 350 140 600 704 71 2.294T O T A L
6.833 4.105 1.160 80 1.339 3.079 500 16.266RENCANA
PROGRAM PELATIHAN MASYARAKAT
DI BALAI BESAR / BALAI LATIHAN MASYARAKAT
TAHUN 2018
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
(UU No. 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 11)
Urusan Pemerintahan
Absolut, menjadi
kewenangan Pem. Pusat
•
Politik LN, Pertahanan,
Keamanan, Yustisi, Moneter
dan Fiskal Nasional, Agama
Urusan Pemerintahan
Umum, menjadi
kewenangan Presiden
sebagai Kepala
Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
Konkuren
•
Menjadi dasar dalam
pelaksanaan Otonomi Daerah
•
Urusan Pem Konkuren yg
menjadi kewenangan Daerah
terdiri atas Urusan
Pemerintahan Wajib dan
Urusan Pemerintahan Pilihan
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
(UU No. 23 th 2014 Pasal 12)
Urusan Pemerintahan
Wajib
Pelayanan Dasar:
Pendidikan, Kesehatan, Pek.
Umum dan Penataan
Ruang, Perumahan Rakyat
dan Kaw Permukiman,
Tramtib Umum dan Linmas,
serta Sosial
Non Pelayanan Dasar: - Tenaga Kerja, Pemberdy Perempuan & Perlind., Pangan,
Pertanahan, AnakLingk Hidup, Adm Kependudukan dan
Pencatatan Sipil,
Pemberdayaan Masy dan Desa, Pengend Penduduk & KB, Perhubungan, Komunikasi
& Informatika, Koperasi & UKM, ...dst