SEMINAR NASIONAL
TEKNOLOGI MENDUKUNG INDUSTRI HIJAU KEHUTANAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KETEKNIKAN KEHUTANAN DAN PENGOLAHAN
HASIL HUTAN
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Peningkatan kesadaran lingkungan telah mengubah perilaku konsumen (consumer behavior) produk-produk hasil hutan, khususnya kayu di pasar global. Konsumen tidak lagi hanya concern dengan kualitas atau harga produk, melainkan sudah mempertanyakan apakah suatu produk menggunakan bahan baku yang berdampak negatif bagi lingkungan atau kesehatan. Dengan kata lain, selain harus membuktikan legalitas bahan baku, Industri pengolahan hasil hutan kini juga dituntut bertransformasi menjadi industri hijau, yakni Industri yang eco-friendly dan health-safe atau yang ramah terhadap alam/lingkungan dan aman bagi kesehatan. Perlu disadari juga bahwa perubahan consumer behavior sudah mulai dilembagakan sejumlah negara menjadi standar-standar yang dalam prakteknya berfungsi sebagai non-tarrif barrier. Satu contoh ialah ketentuan emisi formaldehida dari kayu lapis, sehubungan dengan penggunaan perekat sintetis urea formaldehida, atau standar kandungan unsur pada wood pellet. Terlepas dari adanya muatan persaingan bisnis multi nasional, namun tidak ada pilihan bagi negara produsen selain mengikuti tuntutan konsumen bila tidak mau kehilangan pasar.
Parameter industri pengolahan hasil hutan yang eco-friendly dan health-safe mencakup antara lain sumber bahan baku, efisiensi penggunaan bahan baku, konsumsi energi fossil, penggunaan bahan pembantu anorganik, serta karakteristik limbah. Untuk mewujudkan industri hijau di bidang pengolahan hasil hutan mutlak diperlukan dukungan teknologi. Teknologi diperlukan untuk menghasilkan bahan baku tanpa membahayakan kelestarian sumberdaya hutan, untuk berproduksi secara efisien (limbah minimal atau zero waste), untuk menyediakan energi alternatif pensubstitusi energi fossil (terkait emisi gas rumah kaca), untuk menyediakan bahan pembantu alternatif yang aman, serta untuk menangani Iimbah industri.
Pertanyaan saat ini ialah apakah teknologi-teknologi yang diperlukan sudah tersedia, sehingga memungkinkan para praktisi industri pengolahan hasil hutan untuk mulai menerapkan industri hijau?. Tentu sudah cukup banyak riset yang dilakukan oleh berbagai lembaga. Hasil-hasil riset tersebut perlu dihimpun dan disintesa untuk mengetahui tingkat ketersediaan teknologi sekaligus mengidentifikasi aspek-aspek yang masih memerlukan riset lebih lanjut.
B. Tujuan
Seminar ''Teknologi Mendukung Industri Hijau Kehutanan" bertujuan untuk mengetahui status terkini ketersediaan teknologi pengolahan hasil hutan yang mendukung terwujudnya industri kehutanan ramah Iingkungan dan memenuhi tuntutan standar pasar global. Informasi mengenai ketersediaan teknologi akan menjadi dasar rekomendasi kebijakan dan penyempurnaan program riset lembaga-Iembaga terkait, sekaligus bisa menjadi area kolaborasi pihak-pihak terkait.
II. DASAR PENYELENGGARAAN
a. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.40/Menhut-II/2010 tanggal 20 Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan
b. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2011, No. 0179/029-07.1.01/12/2010 tanggal 20 Desember 2010
c. Surat Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pegembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Nomor: SK. 15 /VIII/P3KKPHH-3/2011 Tanggal 12 September 2011 tentang Penunjukan Regu Kerja Seminar Teknologi Mendukung Industri Hijau Kehutanan
III. PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat
Seminar Nasional Teknologi Mendukung Industri Hijau Kehutanan ini dilaksanakan selama 1 hari, yaitu pada tanggal 9 November 2011 bertempat di IPB Internasional Convention Center–Botany Square Bogor, dengan susunan acara sebagaimana pada lampiran 2
B. Peserta Seminar
Peserta yang diundang pada acara seminar Nasional Teknologi Mendukung Industri Hijau Kehutanan ini sebayak 125 orang, terdiri dari berbagai kalangan antara lain: 1. Sekretariat Badan Litbang Kehutanan
2. Fak Kehutanan UNLAM 3. BPTSTH Kuok
4. BPTPTH Bogor
5. Balai Besar Pulp dan Kertas bandung 6. Kementerian Perindustrian
7. PT. Musi Hutan Persada 8. Puskonser 9. APHI 10. P3KR 11. Perhutani 12. BPT HHBK 13. Pustanling 14. PT. Korindo Hutani 15. BSN
16. Fak Kehutanan UNHAS 17. LIPI Bio Material
18. BPK Makasar 19. Korindo Group 20. IHHP- Kemenperin 21. Sinar Mas Forestry 22. PT. Arara Abadi 23. APKINDO
24. Baristan Industri Banjar Baru 25. Puslitbang Pemukiman Bandung
26. Universitas Tanjung Pura Kalimantan Barat 27. Puspijak
28. Puslitbang Perhutani 29. Fakultas Kehutanan UGM 30. LIPI
31. Pusprohut 32. Pustekolah
Daftar hadir selengkapnya sebagaimana pada Lampiran 3.
C. Materi Seminar
Pembahasan dalam makalah terkait dengan topik yang telah disepakati yaitu: 1. Produksi bahan baku lestari dan ramah lingkungan
2. Peningkatan efisiensi pengolahan (kayu dan bukan kayu) serta peningkatan nilai tambah
3. Bahan Pembantu alternative ramah lingkungan d. Energi alternatif yang terbarukan
e. Penanganan/pemanfaatan limbah
Makalah yang terdaftar di panitia terdiri dari makalah undangan dan makalah sukarela. Makalah sukarela yang masuk ke panitia sebanyak 32 makalah selanjutnya makalah diseleksi berdasarkan kesesuaian dari topik. Sehingga makalah yang dipresentasikan pada seminar menjadi 1 makalah key note speech, 10 makalah utama dan didukung oleh 11 makalah penunjang. Makalah-makalah tersebut membahas berbagai aspek terkait dengan industri kehutanan yang antara:
1. Keynote Speak
Sebuah Komitmen Menuju Industri Kehutanan yang berkelanjutan oleh Ir. Arya Wargadalam, MA, Kementerian Perindustrian (IHHP) 2. Makalah Utama
a. Standardisasi Hasil Hutan Guna Memenuhi Pasar Global oleh Ir. SY. Chrystanto, M.For.Sc. dari Pustanling
b. Pembangunan HTI Mendukung Penyediaan Bahan Baku yang Ramah
Lingkungan: Pengalaman PT Musi Hutan Persada oleh Dr. Tjipta Purwita, M.BA c. Pemanenan Kayu Ramah Lingkungan oleh Prof.Ir. Dulsalam, MM . dari
Pustekolah
d. Pembuatan Papan Serat Berkerapatan Sedang Menggunakan Campuran Pulp Limbah Pembalakan Hutan Tanaman dan Arang Aktif oleh Han Roliadi, Dian Anggraeni & Rosi M Tampubolon dari Pustekolah
e. Industri Pulp dan Kertas Menuju Green Indonesia
Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung oleh Dr. Ir. Ngakan Timur Antara, f. Perekat Berbasis Resorsinol dari Ekstrak Limbah Kayu Merbau
oleh Prof. Dr. Drs. Adi Santoso, M.Si dari Pustekolah
g. Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Biodiesel Nyamplung (Calopyllu Inophylum L) oleh Prof.Dr. Sudradjat, M.Sc.dari Pustekolah
h. Pemanfaatan Limbah Sludge Industri Pulp dan Kertas oleh Dr. Rina S. Sutopo dari Balai Besar Pulp dan Kertas. Bandung
i. Ketahanan Papan Serat MDF Terhadap Serangan Rayap Kayu Kering oleh Jasni , Gustan Pari, Rena Siagian dari Pustekolah
j. Hasil Uji Coba Produksi Kayu Lapis Sawit Padatan (Desified Oil Palm Plywood) oleh Ir. Jamal Balfas, M.Sc dari Pustekolah
3. Makalah Penunjang
a. Penelitian Awal Pemuliaan Araucaria cunninghamii sebagai Jenis Alternatif Kayu Pulp Di Bondowoso, Jawa Timur oleh Dedi Setiadi, Balai Besar Pemuliaan
Tanaman Hutan, Yogyakarta
b. Pembuatan Pulp Ramah Lingkungan dari Limbah Agro Industri Sawit oleh Zulfansyah, Hari Rionaldo dan Nur Asma Deli Universitas Riau
c. Sifat Pemesinan Kayu Dolok Diameter Kecil Jenis Manglid oleh Mohamad Siarudin, Ary Widianto, Balai Penelitian Teknologi Agroforesty, Ciamis
d. Pengaruh Waktu dan Nisbah Pelarut pada Ekstraksi Tumbuhan Pewarna Alami Lawsonia Inermis oleh Yelin Adalina Puskonser
e. Persepsi Petani terhadap Pemanfaatan dan Budidaya Nyamplung sebagai Sumber Biofuel Alternatif oleh Devy P. Kuswantoro, Tri S. Widyaningsih, BPT Agroforestry Ciamis
f. Potensi Bioenergi Ceiba pentandra L. Gaertn dan Prospek Pengembangannya oleh Titi Kalima Puskonser
g. Potensi Nyamplung Sebagai Sumber Energi Alternatif bagi Masyarakat Kabupaten Kayong Utara , Kalimantan Barat oleh Burhanudin, Sudirman Muin, Eddy Thamrin, Abdurranni Muin Universitas Tanjungpura
h. Paper Mills Sludge : Limbah atau Sumberdaya? (Everview Penelitian Pemanfaatan PMS Sebagai Bahan Amelioran Tanah) oleh Enny Widyati, Pusprohut
i. Manfaat Sludge Limbah Padat Pabrik Kertas untuk Pupuk oleh Happy Widiastuti, Tati Rostiwati
j. Pengawetan Kayu Mindi Melalui Rendaman Dingin dengan Bahan Pengawet BAE, oleh Endah Suhaendah BPT. Agroforesty , CIamis
k. Selektivitas Delignifikasi Proses Kraft dan Soda dari Jenis Acacia mangium pada Tingkat Waktu Pemasakan dan Alkali Aktif oleh Saptadi Darmawan,
I.M Sulastiningsih. BPK . Mataram.
Secara rinci makalah yang disampaikan terdapat pada Lampiran 2.
IV. PENUTUP
1. Untuk menjaga kelestarian sumberdaya hutan disatu pihak dan meningkatkan industri dilain pihak kiranya produk-produk yang dihasilkan perlu adanya standarisasi dan sertifikasi, karena dengan standarisasi, dalam pasar global merupakan rantai penghubung yang penting antara pelaku ekonomi dan transfer teknologi. Dengan standarisasi juga dapat melancarkan perdagangan internasional sehingga dapat meningkatkan daya saing produk kehutanan di pasar global, dapat mengurangi hambatan teknis dalam perdagangan dan dapat membantu sistem perdagangan antar negara dengan memberikan perlindungan kualitas pada konsumen karena mutu, keamanan, kesehatan dan lingkungan dapat terjaga.
2. Industri pengolahan sumberdaya hutan tidak boleh lagi dipandang hanya sebagai wacana melainkan harus dilaksanakan secara benar dan konsisten. Pengelolaan hutan yang ramah lingkungan harus dilakukan bukan semata-mata karena pasar dunia menghendaki produk hijau, tetapi dilaksanakan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan masyarakat luas terutama masyarakat sekitar hutan.
3. Pemanenan kayu ramah lingkungan dapat mengurangi dampak negative terhadap lingkungan, dilain pihak dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu. Tingkat efisiensi pemanenan kayu ramah lingkungan dihutan alam maupun dihutan tanaman mencapai 85-95%. Pemanenan kayu ramah lingkungan dihutan alam juga dapat mengurangi kerusakan tegakan tinggal sebesar 4-9% dan dapat mengurangi keterbukaan tanah sekitar 2%, oleh sebab itu pemanenan kayu ramah lingkungan seyogyanya diaplikasikan pada seluruh perusahaan yang bergerak dibidang kehutanan.
4. Kulit kayu mangium belum banyak dimanfaatkan, sehingga potensinya sebagai tanin untuk bahan perekat cukup potensial. Oleh sebab itu diharapkan pemanfaatan tanin sebagai salah satu macam senyawa polifenol untuk perekat dalam pembuatan MDF dapat menyamai bahan perekat konvensional yang sudah banyak digunakan pada pengolahan MDF diantaranya urea formaldehida.
5. Papan serat MDF kayu gmelina, perlakuan asetilasi di atas 25%. Dengan perekat UF, kelas ketahanannya meninngkat dari kelas II menjadi kelas I. Sedangkan untuk perekat kitosan papan serat MDF tetap kelas I.
Disamping meningkatkan kelas ketahanannya juga dapat mengurangi kerusakan papan serat akibat serangan rayap kayu kering, dimana derajat serangan pada papan serat tanpa serangan organisme perusak.
6. Pengelolaan hutan yang ramah lingkungan harus dilakukan bukan semata-mata karena pasar dunia menghendaki produk hijau, namun juga untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan stake holder terutama manfaat pengelolaan hutan bagi masyarakat sekitar kawasan hutan.
7. Senyawa ekstraktif yang berwarna merah yang keluar dari kayu merbau keadaannya mirip dengan larutan fenol atau resolsinol diyakini banyak dalam tumbuh-tumbuhan, dimana peran penolik ini sebagai salah satu pembangun dinding sel dan system pertahanan tumbuhan terhadap serangan serangga tanaman. Dari hasil ekstrak cair limbah kayu merbau dapat menghasilkan kayu lamina tipe ekterior sangat rendah emisi dibandingkan dengan perekat sistetis impor.
8. Krisis energy yang terus-menerus mengakibatkan naiknya harga bahan bakar minyak dan mendorong pengembangan energy alternaitf dengan memanfaatkan energy terbarukan salah satu energy alternative dikembangkan biofuel. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan energy nasional merbasis bioful pada tahun 2025 sebesar 25% dari total kebutuhan energy minyak nasional.
9. Batang kayu sawit bekas penebangan dari kayu sawit yang sudah tidak produktif lagi sering dianngap sebagai penyebab terjadinya masalah misalnya mengakibatkan biaya pengolahan tanah menjadi tinggi, terjadinya polusi udara akibat pembakaran dll. Namun dari hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti Pustekolah bahwa batang sawit yang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan kayu dengan memakai perlakuan tertentu dapat dimanfaatkan untuk panel kayu lapis dengan menggunakan fasilitas konvensional yang sudah ada pada industri kayu lapis
Lampiran 1: Susunan Panitia
Berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Nomor SK.15/VIII/P3KKPHH-3/2011, tanggal 12 September 2011, tentang Penunjukan Regu kerja Seminar Nasional Mendukung Industri Hijau Kehutanan dengan susunan sebagai berikut:
Penanggung Jawab : Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan
Ketua : Kepala Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut
Penelitian
Sekretaris : 1. Kepala Sub Bidang Data, Informasi dan Diseminasi 2. Kepala Sub Bidang Tindak lanjut Hasil Penelitian
Bendahara : Sophia Pujiastuti
Seksi Materi : 1. Drs. Juli Jajuli
2. Deden Nurhayadi, S.Hut.
Seksi Acara : 1. Dede Rustandi, S.Kom.
2. Yusi Sugiharti Seksi Akomodasi/
Konsumsi
: 1. Susi Haryati
2. Aulia Lanni Putri, S.Hut Seksi Dokumentasi : Maulana Jiwa Osly, SH
Seksi Umum : 1. Fahir Mulyana
2. M. Mudrika
Lampiran 2. Jadwal Acara
WAKTU ACARA PETUGAS
08.00-08.30 Registrasi Susy Haryati, Sophia Pujiastuti,
Yusi Sugiharti
MC N. Popy Diah Puspita
08.30-08.35 Do’a Drs. M Muslich, M.Sc
08.35-08.40 Laporan Kepala Pusat Ka. Pustekolah:
Dr.Ir. IB. Putera Parthama, M.Sc 08.40-09.00 Arahan dan Pembukaan oleh Ka. Badan Litbang
Kehutanan
Ka. Badan Litbang:
Dr.Ir. Tachrir Fathoni, M.Sc. 09.00-09.20 Keynote Speech Sebuah Komitmen Menuju
Industri Kehutanan yang berkelanjutan
Ir. Aryan Wargadalam, MA
Kementerian Perindustrian (IHHP) 09.20-09.40 Break
09.40-12.30 Sesi I
Moderator Prof. Dr. Yusuf Sudo Hadi, M.Sc
Notulis Silvy Agtriarini, S.Hut
Aulia Lani Putri, S.Hut a. Standardisasi Hasil Hutan Guna Memenuhi
Pasar Global
Ir. SY. Christanto, M.For.Sc b. Pembangunan HTI Mendukung Penyediaan
Bahan Baku yang Ramah Lingkungan: Pengalaman PT Musi Hutan Persada
Dr. Tjipta Purwita, M.BA
c. Pemanenan Kayu Ramah Lingkungan Prof.Ir. Dulsalam, MM Pustekolah d. Industri Pulp dan Kertas Menuju Green
Indonesia
Dr. Ir. Ngakan Timur Antara, BBPK, Bandung
e. Pembuatan Papan Serat Berkerapatan Sedang Menggunakan Campuran Pulp Limbah Pembalakan Hutan Tanaman dan Arang Aktif
Dr. Ir.Han Roliadi,M.Sc, Dian Anggraeni,S.Hut & Rosi
M Tampubolon,S.Hut, Pustekolah 12.30-13.30 Isoma
13.30-16.30 Sesi II
Moderator Dr. Amin Wardana, M.For. Sc.
Notulis Silvy Agtriarini, S.Hut.
Aulia Lani Putri, S.Hut. a. Perekat Berbasis Resorsinol dari Ekstrak
Limbah Kayu Merbau
Prof. Dr.Drs. Adi Santoso, M.Si. Pustekolah
b. Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Biodiesel Nyamplung (Calopyllu Inophylum L)
Prof.Dr. Sudradjat, M.Sc. Pustekolah
c. Pemanfaatan Limbah Sludge Industri Pulp dan Kertas
Dr. Rina S. Sutopo, M.Si. Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung
d. Ketahanan Papan Serat MDF Terhadap Serangan Rayap Kayu Kering
Dra. Jasni,M.Si , Prof.Dr.Gustan Pari, M.Si, Ir. Rena M. Siagian, MS.Pustekolah
e. Hasil Uji Coba Produksi Kayu Lapis Sawit Padatan (Desified Oil Palm Plywood)
Ir. Jamal Balfas, M.Sc Pustekolah
16.30-16.40 Penutupan Ka. Pustekolah
Lampiran 3. Peserta Seminar Nasional Mendukung Industri Hijau Kehutanan
No Mama Instansi
1 Wisnu P Sekretaris Sekretariat Badan
2 N. Popy Diah Puspita Sekretariat Badan
3 C. Nugroho Sekretatiat Badan
4 M. Faisal Mahdi Fak Kehutanan UNLAM
5 Yusuf Sudo Hadi Fak Kehutanan IPB
6 Wayan Darmawan Fak Kehutanan IPB
7 Syamsu Rijal Fak Kehutanan UNHAS
8 Joko Sulistyo Fak Kehutanan UGM
9 Abdurrani Muin Fak Kehutanan UNTAN
10 Siti Wahyuningsih BPTSTH Kuok
11 Kusminto BPTPTH Bogor
12 Yadi Haryanto BPTHHBK Mataran
13 Saptadi Darmawan BPT HHBK Mataram
14 Mardiansyah BPK Makasar
15 Amir Wardhana BBPBTH Yoyakarta
16 Rina S. Sutopo BBPK 17 Sri Purwati BBPK 18 Susi Sugesti BBPK 19 Ngakan TA BBPK 20 Dasman BBPK 21 Hana Rachmanasari BBPK 22 Kristaufan Joko P BBPK 23 Enung Fitri M BBPK 24 Cucu BBPK 25 Srihartini BBPK 26 Yoveni Yanimarfitri BBPK
27 Fenti J. Salaka Pupijak
28 Subandi Puspijak
29 Tuti Herawati Pusprohut
30 Sutijasno Puslitbang Perhutani
32 Crystanto Pustanling
33 Lisna Efiyanti Puskonser
34 Yelin Adalina Puskonser
35 Titi Kalima Puskonser
36 Haryono Pusbang Karet
37 Nurul Aini Puslitbang Permukiman
38 Anita Rianti P3KR
39 Vivin Silvaliandra P3KR
40 Sukma Surya LIPI
41 Deni Zulfiana LIPI
42 Nanang Masruchin LIPI Bio Material
43 Danil Ibrahim Kementerian Perindustrian
44 Yusis Anggunita K IHHP. Kementerian Perindustrian
45 Aryan Warga Dalam Kementerian Perindustrian
46 Tjipta Purwita PT. MHP
47 Supandi PT Korindo
48 Margono PT. Korindo
49 Andrianto Gunawan PT. Sinar Mas Forestry
50 Asep Taufik Hidayat PT Arara Abadi
51 Rianto Marolop PT Arara Abadi
52 Ratna BSN
53 Paribotro Sutigno APKINDO
54 Eddy Sudiono APHI
55 Asep Rusnandar Perhutani
56 Taupan Perhutani
57 Asef Rustandarsa Perhutani
58 Herrawan Perhutani
59 Sri Komarayati Pustekolah
60 Adi Santoso Pustekolah
61 Jasni Pustekolah
62 Jamal Balfas Pustekolah
64 Barly Pustekolah
65 Zakaria Basari Pustekolah
66 Han Roliadi Pustekolah
67 Ratih Damayanti Pustekolah
68 R, Sudradjat Pustekolah
69 Rosi Margareth Tampubolon Pustekolah
70 MI. Iskandar Pustekolah
71 Jamaludin Malik Pustekolah
72 Gunawan Pasaribu Pustekolah
73 R. Esa Pangrsa G Pustekolah
74 IM. Sulastiningsih Pustekolah
75 Ayit T. Hidayat Pustekolah
76 Krisdianto Pustekolah
77 Martono Pustekolah
78 Cece Hediana Pustekolah
79 Gustan Pari Pustekolah
80 Abdurachman Pustekolah
81 Dulsalam Pustekolah
82 Yuniawati Pustekolah
83 Sri Rulliaty Pustekolah
84 Wesman Endom Pustekolah
85 Maman M. Idris Pustekolah
86 Sukanda Pustekolah
87 Sona Suhartana Pustekolah
88 M. Iqbal Pustekolah
89 Totok K Waluyo Pustekolah
90 Agus Ismanto Pustekolah
91 Syarif Hidayat Pustekolah
92 M. Muslich Pustekolah
93 Sihati Suprapti Pustekolah
94 Sukadaryati Pustekolah
95 Achmad Supriadi Pustekolah
97 Dadang Setiawan Pustekolah
98 Dian Angraeni Pustekolah
99 Listya Mustika Dewi Pustekolah
100 Djeni Hendra Pustekolah
101 Gusmailina Pustekolah
102 Tjuk Sasmito Hadi Pustekolah
103 Aulia Lani Putri Pustekolah
104 Tumtum R Pustekolah
105 S. Pujiastuti Pustekolah
106 Juli Jajuli Pustekolah
107 Maulana Jiwa O Pustekolah
108 M, Mudrika Pustekolah
109 Susy Haryati Pustekolah
110 M. Hanas Pustekolah
111 Deden Nurhayadi Pustekolah
112 Dede Rustandi Pustekolah
113 IB Putera Parthama Pustekolah
114 Silvi Agtriarini Pustekolah
Lampiran 5. Photo Pelaksanaan kegiatan Seminar Nasional Mendukung Industri Hijau Kehutanan
Peserta seminar sedang melakukan registrasi/ pendaftaran
Laporan pelaksanaan Seminar Teknologi Mendukung Industri Hijau oleh Kepala Pustekolah
Sekretaris Badan Litbang sedang memberikan arahan dan sekaligus membuka acara pelaksanaan Seminar
Ir. SY. Chrystanto, M.Foe. Sc. sedang