• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Key to Durus al-lughat-al-arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha Part III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": Key to Durus al-lughat-al-arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha Part III"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)i.

(2) Judul Asli. : Key to Durus al-Lughat-al-Arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha Part III. Penulis. : Dr. V. Abdur Rahim. Judul Terjemahan. : Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4. Alih Bahasa. : Ummu Abdillah al-Buthoniyyah. Design Sampul. : MRM Graph. Disebarluaskan melalui:. Website: http://www.raudhatulmuhibbin.org e-Mail: redaksi@raduhatulmuhibbin.org. Januari, 2009. TIDAK untuk tujuan KOMERSIL. ii.

(3) Catatan Maktabah. ‫بســـــم الرحــمن الرحـيم‬. Segala Puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ε, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikut mereka hingga hari kemudian. Amma ba’du. Alhamdulillah, setelah setahun lebih setelah Panduan Durus Lughah al-Arabiyyah 3 dipulbikasikan, kali ini anda dapat kembali melanjutkan pelajaran berikutnya dari penjelasan kitab Durusul Lughah al-Arabiyyah jilid 4. Sebagaimana telah disinggung pada pengantar Panduan 3 yang lalu, Pannduan jilid 4 ini memuat setengah bagian akhir dari buku aslinya yang berbahasa Inggris (yakni bab 18 – 34) yang kami sesuaikan dengan buku utama Durusul Lughah al-Arabiyyah 4. Sebagaimana pada terjemahan Panduan Jilid 3 sebelumnya, pada panduan ini kami tidak lagi menterjemahkan kata secara menyeluruh. Misalnya kata.    ‘dia duduk’. tidak. lagi kami terjemahkan dengan ‘dia (lk) (telah) duduk, karena kami yakin sepenuhnya setelah melewati dua bagian pelajaran sebelumnya, para pembaca sudah maklum bahwa kata kerja (fi’il) tersebut di atas berbentuk lampau (madhi) yang digunakan untuk orang ketiga tunggal laki-laki (dhamir mudzakar mufrad), dan merupakan pola dasar yang digunakan secara umum yang darinya kata-kata bentuk lain diturunkan. Demikian pula halnya, tidak semua kata kami tuliskan harakatnya secara lengkap, khususnya bagi katakata yang telah sering kali diulang dari Buku Pertama. Berbagai kritik maupun saran untuk perbaikan Panduan ini dapat anda layangkan kepada kami ke redaksi@raudhatulmuhibbin.org.. Penerbit online:. Maktabah Raudhah al-Muhibbin Taman Baca Pencinta Ilmu. http://www.raudhatulmuhibbin.org. iii.

(4) DAFTAR ISI Halaman Judul Catatan Maktabah Daftar Isi Pelajaran 1: kalimat transitif, intransitif, dst. Pelajaran 2 : Bab    dll.. ii iii iv 1 9. Pelajaran 3 : Bab 

(5)  . 14. Pelajaran 4 : Bab   

(6) . 18.  

(7)   6 : Bab    7 : Bab     8 : Bab  

(8)    9:      

(9)  . Pelajaran 5 : Bab Pelajaran Pelajaran Pelajaran Pelajaran. Pelajaran 10: Jenis-Jenis Dhamir Pelajaran 11: . !

(10) " (obyek mutlak/absolut). Pelajaran 12: $#   !#

(11)    atau $   '&%  !#

(12)    Pelajaran 13: (# )*)+    Pelajaran 14:  , Pelajaran 15: -& ./0 Pelajaran 16: 1)2!  3! Pelajaran 17:45. 6" 7!.+. 28 33 39 42 48 54 59 64 66 69 73 79 84. iv.

(13) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4.  Pelajaran 1 Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut: 1. Fi’il bisa berupa transitif atau intransifitif. Fi’il transitif (891   . 

(14) ) membutuhkan. subyek yang melakukan pekerjaan, dan obyek yang dikenai pekerjaan, contoh: ’Tentara membunuh mata-mata’ pembunuhan, maka kata. :  !#; 8  1 .;  < Disini tentanra yang melakukan. 8  1 .;. adalah fa’il (subyek), dan yang dikenai pekerjaan. membunuh adalah mata-mata, maka kata. :  !#; adalah maf’ul bihi (obyek). Berikut. contoh lainnya: ‘Ibrahim (alaihis salam( membangun Ka’bah’ Fi’il intransitif (@# G* A. = >  ?  @# AB $) C# )DE F..

(15) ) hanya membutuhkan subyek yang melakukan pekerjaan.. Pekerjaan itu dibatasi pada subyek, dan tidak mempengaruhi yang lainnya, contoh: ‘Guru (itu) bahagia’. : # H1. I  * . ‘Para siswa keluar’. J # A  K  L   M. Subyek untuk fi’il tertentu mempengaruhi yang lain secara tidak langsung. Hal itu terjadi dengan bantuan kata depan, contoh: ‘Saya melihat kepadanya’, ‘Kami percaya kepada Tuhan’. Hal ini juga terjadi dalam Bahasa Arab, contoh: ‘Guru itu marah dengan siswa yang malas’. 3 A  NB?  O * N F : # H1 O  P  Q F

(16) R  B    SE T * U* N* V # >DW. ‘Saya membawa pasien ke rumah sakit’. * >;   SE X #  Y . ‘Saya memandang ke gunung’. Z."   ) . # 6 O  Q H 6+. ‘Barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku maka dia bukan dari golongaku’ (al-hadits) ’Saya ingin melihat syllabus sekolahmu’ ’Saya tidak suka bersafar minggu ini’. 1. Perhatikan bahwa. ` H 1 " \* ] ." F ^ _ [ 3 [ 1# U*H[ 1. 7  !#>a' bD *

(17)  B.  c O # Q H [ d. -f R c O  Q H berarti menyukai sesuatu dan -f R 6*  O  Q H berarti tidak menyukai. sesuatu.. 1 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(18) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. g* U*5.  h# Q  ! 

(19)   (obyek tak langsung). Ia adalah majrur karena adanya kata depan (harf jarr), akan tetapi ia berada dalam posisi nasb ( ij  " c O k 5  ) Obyek dari fi’il ini disebut. 2. Bagaimana membuat fi’il intransitif @# G* A.

(20)  menjadi transitif 891    

(21)  ?. Fi’il lazim dapat dibuat menjadi fi’il muta’addi dengan mengubahnya menjadi: a) Bab fa’’ala (  ), contoh . (  (nazala) ’dia turun’ :  (  (nazzala) ’dia menurunkan’. 

(22)  i  V # (  C l m H  )B.  6" V # ( . ’Saya turun dari mobil, kemudian menurunkan anak itu’. Proses merubah fi’il lazim menadi fi’il muta’addi dengan menggandakan huruf kedua disebut n # ) P    (penggandaan). b) Bab ?af’ala (    [), contoh:.   . (jalasa) ’dia duduk’ :. mendudukkan(nya)’ ’Saya duduk di barisan pertama dan mendudukkan anak itu disebelahku’.    [. (?ajlasa) ‘dia. 

(23)  i  V # B   [o p* o ' n 9 5.   V # B   *>*q*. Hazah yang dilekatkan di awal fi’il pada bab.    [ disebut = U1 r   m ! + D (hamzah. transitif) Beberapa fi’il tertentu dapat dirubah menjadi kedua abwab ini, contoh:.  (  : ( . dan.  ( [ . Sebagian besar fi’il dapat dirubah ke dalam salah satu dari keduanya. Seseorang harus mempelajarinya dari buku-buku dan kamus. Jika fi’il muta’addi ditransfer kedalam salah satu dari abwab di atas, dia menjadi transitif ganda, dan mengambil dua obyek, Contoh: ’Saya belajar Bahasa Arab’ Disini kata :  H s memiliki satu obyek yaitu. = ) *  = r V #  H s. = r.. “Saya mengajarimu Bahasa Arab’ Disini ia memiliki dua obyek, yaitu t  dan. = r.. = ) *  = r `  # H s 2. http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(24) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. 3 uv : # H9 1   ^ + . ’Guru mendengarkan Al-Qur’an’ ’Para siswa membacakan Al-Qur’an kepada guru’ (Secara harafiah: ‘Para siswa membuat guru mendengarkan Al-Qur’an) 2.. wH[. 3 uv :  H9 1  J # A    ^ +  [. (?arâ) ‘Dia memperlihatkan’ adalah bab ?af’ala ( r[. melihat;. Asalnya adalah mudhari adalah. 8*N#U. w[H [. J). dari. w[H. ‘dia. (?ar?â) tetapi hamzah kedua telah dihapus. Bentuk. (yurî), dan bentuk amr adalah. H* [ (?ari).. Berikut bagaimana. bentuk amr di-isnad-kan kepada dhamir lain pada dhamir mukhathab (kata ganti orang kedua).. 3 !NME U J  ? bD *o#H[.   U J  ? bD *H* [. X # !M[ U J  ? bD *.N.NU*H[. C# U" U J  ? bD *.NU*H[. 3. Kita baru saja melihat sebuah fi’il ditransfer menjadi bab fa’’ala (  ) dan menjadi.  (  dari  (  . Jika fi’il tersebut pada asalnya adalah bentuk transitif dengan satu obyek, maka dia menjadi transitif ganda dengan dua obyek, contoh: :  H s dari :  H s . transitif, contoh. Bab ini juga menandakan pekerjaan ekstensif atau intensif. Dalam Bahasa Arab, yang pertama disebut. h# /?  E dan yang kedua disebut = r > .. a) Perbuatan ekstensif adalah yang dilakukan dalam jumlah besar atau dilakukan berulang-ulang. Contoh: ”Orang jahat itu membunuh laki-laki itu” Tetapi: ”Orang jahat itu membantai penduduk desa’ ’Saya pergi keliling negeri ini’, tetapi: ’Saya telah bepergian keliling dunia.’ ’Saya membuka pintu’, tetapi: ’Saya membuka pintu-pintu ruang kelas’. A x N#y  @# * q     < = U v   D [ @# * q      < 1 > bND c V #  # ]*H* r" o z * H ' { * H* R" c V # !  J  > V # j   * !#5

(25)   J  ![ V # j    3. http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(26) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. $# "  #   1 . ’Laki-laki itu menghitung hartanya’. $# "  #   s 1 . ’Laki-laki itu menghitung-hitung hartanya’. b) Perbuatan intensif adalah sesuatu yang dikerjakan secara keseluruhan dan dengan kekuatan besar, contoh: ’Saya memecahkan gelas’, tetapi:. J  !? X #  B  2. ’Saya menghancurkan gelas’. J  !? X #  B. 2. ’Saya memotong tali’ , tetapi:.  >,  V #   <. ’Saya memotong-motong tali’.  >;  V #   < h# /?   mempengaruhi sejumlah obyek, atau perbuatan intensif = r > mempengaruhi hanya. Perhatikan bawha dalam perbuatan ekstensif satu obyek berulang-ulang, sedangkan. satu obyek sekali dengan kekuatan besar. 4.. J  A  ?o t  UE. berarti ’Hati-hati terhadap anjing!” Ini disebut. (peringatan). Perhatikan bahwa isim setelah waw adalah manshub.. # Ubj   . t  UE. tahdzir. adalah untuk. mufrad mudzakkar. Untuk jamak mudzakar adalah C  2  UE, untuk mufrad muanntas adalah. `  UE. dan untuk jamak muannats adalah. 6 2  UE.. Berikut ini adalah hadits:. O   ,   H#  .  2 | + 2 X  .B,    2 | U 1 B ,   3 }* p1B ,  o C 2  UE ”Berhati-hatilah terhadap hasad, karena hasad memakan amal kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar.” 5.. : ~ H9 1 "# [ +E. berarti ’Saya hanyalah seorang guru’, yakni saya seorang guru dan. +E adalah 3 E ditambah " . " ini disebut = ? " , yakni ma pelindung karena ia melindung 3  E dari merubah isim berikutnya menjadi manshub. Kita. bukan yang lainnya.. katakan: ”Sesungguhnya amal itu hanya dengan niat’. X  N ).9*  N+ ' N+N %  E 4. http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(27) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. 3 E kata +E juga digunakan dalam jumlatul fi’liyah. Contoh; ’Dia hanya berdusta’ J # b ? U +E * M € @* ! )o $ * 6 " u 6 " $  1 * B" # +#  U + E* Disini.  N+ '. adalah marfu dan bukan manshub. Tidak seperti. ” Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian,” (QS At-Taubah [9] : 19) 6.. ‚ & o. ’Demi Allah’ adalah sumpah.2 Dalam Bahasa Arab disebut. yang mengikuti qasam disebut jawabul qasam (C *B  v . C# B  v  , dan kalimat. J # ! ). Apabila jawabul qasam. diawali oleh madhi dan merupakan penegasan, maka ia harus mengambil kata penekanan. 1 v . Contoh: ƒh/2 V # „ *  1 v  ‚ & o. ’Demi Allah, saya sangat senang’. Namun jika fi’il madhi adalah bentuk ingkar (negatif), maka ia tidak mengambil huruf yang menunjukkan penekakan. Contoh:. $# N#U[H " ‚ & o. ’Demi Allah, saya tidak melihatnya’. 7. Fi’il. FNB" [ adalah saudara 3 2. Artinya. ’Cuaca baik di waktu petang; adalah khabar. Lihat 8.. ’Ia (lk) berada di waktu petang’, contoh:. x

(28) )  ! ;   " [. Disini ! ; . ƒ1U1 † ƒ1# * 3 E* ’Saya menderita sakit kepala berat’ ‡O  .UG U `  * W". waw yang digunakan untuk sumpah adalah huruf jarr (kata depan), itu sebabnya isim yang mengikutinya. adalah majrur. Hal ini jangan dipertukarkan dengan waw al-tf (n    . 3. x

(29) )  . g >  [ dalam Pelajaran 17 (Buku Panduan 3).. ’Kamu sakit apa, Zainab?’3. 2. adalah isim-nya dan. o# o) yang berarti ‘dan’.. Lihat Pelajaran 2.. 5 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(30) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. Perhatikan bahwa kata yang menunjukkan penyakit adalah dalam pola Contoh. 7 ~ 1 # ’sakit kepala’, @~ 2G#. 9. Salah satu pola masdar adalah ˆ ’sukses’ dari. ’demam’, H~ os# ’vertigo’,.  . (fa’âl), contoh:. ˆ  # ’batuk’.. J ~ DW ’pergi’. dari. ˆ  . (fu’âl).. O  D W -- I ~ q. g q   .. ~ U*_ adalah { ~ # _ ; dan bentuk jamak { # # _ adalah X ~ <# _ . Ini disebut ^ * + ;   ^# +  (jamak dari jamak). Beberapa isim memiliki ^* + ;   ^# +  . Contoh : 3ˆ ?" ‘tempat  =ˆ .? " [  6# 2 "[ --- H~ ! ‘gelang’  mˆH !*  [  H~ o* [ -- 1~ U ‘tangan’  1‰ NU[  s‰ U[ Sebagian besar ^ * + ;   ^# +  memiliki arti jamak. Tetapi dalam beberapa kasus ia memiliki arti yang berbeda, contoh: 1 ‰ NU[ berarti ’tangan-tangan’, tetapi s‰ U[ berarti ‘karunia -- X ~ !#)# berarti ’rumah’, tetapi X ~  !#)# berarti ’keluarga terhormat’. 10. Bentuk jamak dari. 11. wHs ’Dia (telah) mengetahui’,wHs [ ’dia membuatnya (lk) mengetahui’, yakni ’dia memberitahukan-(kepada)-nya’. ’Dan apa yang menginformasikan kepadamu kalau dia berdusta?’ = ’Bagaimana kamu tahu dia berdusta?’. ‡J # b ? U $#  [ t Hs [ "o. Dalam Al-Qur’an (97:1-3):. k ] † n  [ 6 "9 ~ )M H* 1 v  = )  H* 1 v  = ) " t Hs [ "o H* 1 v  = )  Š# .( [  E* ” Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” Ungkapan ini telah digunakan di dalam Al-Qur’an kurang lebih sebanyak tiga belas kali.. 6 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(31) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4 12. Arti dari syair berikut:.  )+ q   $# N#] o "[o p~! j # . $# N<b" "[ : 4  o#   2 H[ Co. ‘Aku tidak pernah melihat sesuatu seperti amal baik, rasanya seperti manisan dan wajahnya sangat indah’4.  Latihan: Umum: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. Fi’il transitif (891   . 

(32) ) dan intransitif (@# G* A

(33) ):. Pisahkanlah fi’il transitif dan intrasitif dalam kalimat-kalimat berikut. Ubahlah fi’il intransitif menjadi transitif: 1. Gunakanlah setiap fi’il berikut ini ke dalam dua kalimat: pada kalimat pertama sebagaimana adanya, dan kalimat kedua setelah merubahnya menjadi bab ?af’ala. 2. Gunakanlah setiap fi’il berikut ke dalam kalimat: pada kalimat pertama sebagaimana adanya, dan yang kedua setelah merubahnya menjadi bab fa’’ala. 3. Dengan proses apa fi’il yang digarisbawahi dalam kalimat berikut dirubah ke dalam bentuk transitif? Fi’il. wH[ (dia menunjukkan/memperlihatkan):. 1. Latihan pengucapan: Salah seorang siswa mengatakan kepada yang lainnya. 2.. *H* [. `  2 dan yang lain menjawabnya dengan k )< 1  $# ? U*H| atau $# N?U*H[ d .5 Latihan pengucapan: Guru berkata kepada seorang siswa ‡t N s *.NNUH [[ ‘Apakah kamu telah menunjukkan bukumu kepadaku?’ Dia menajwab $# ?  #UH [ pC   ‘Ya, Saya telah menunjukkan kepadamu’6.. Bab fa’aala menunjukkan pekerjaan ekstensif (h # /?  E) dan intensif (= r >): Garisbawahilah fi’il yang termasuk dalam bab fa’’ala dalam ayat berikut dan jelaskan maknanya.. ˆ )+  seharusnya memiliki tanwin, tetapi telah dihapuskan untuk alasan metris (keserasian) 5 Siswi berkata kepada siswi lainnya `  2 *.NUH* [. Yang lain menjawab $ N?NUH* [ d / k )< 1  $ ? UH* | . 6 Guru berkata kepada siswi: ‡t  s *.NNUH [[ (?a ?araitinî daftaraki) 4. Kata. 7 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(34) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. Tahdzir: Bentuklah contoh-contoh tahdzir dengan bantuan kata-kata berikut. Fi’il. FB" [ .. Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan. ƒ1 # * 3 E*. FB" [.. :. 1. Tulislah i’rab dari. ƒ1 # * 3 E* .. 2. Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan menggunakan nama-nama penyakit yang disebutkan di dalam kurung. Umum: 1. Berikanlah masdar setiap fi’il berikut. 2. Gunakanlah setiap kata berikut dalam kalimatmu sendiri. 3. Latihan pengucapan: Setiap siswa berkata kepada temannya sesuatu seperti. ƒ1 # U1 . Dan dia menjawab dengan mengatakan ƒ1Q ^# *  U $#  [ t Hs[ "o.. ^# *  ). 8 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(35) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4.  Pelajaran 2 Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:.    (fa’ala): Dalam bab ini, alif ditambahkan setelah huruf pertama, contoh:  < ’dia bertemu’, 1   ’dia menolong,  o „ ’dia mencoba’,   H ’dia menulis (surat), 1  D † ’dia menyaksikan, F<d ’dia bertemu’. 1. Bab. Mudhari : Karena fi’il terdapat dalam empat huruf, =HP contoh:.  *v#U (yu-qâbil-u), 1#  B#U p  o* j#U p <A  #U. 4„. mengambil dhamah,. =HP 4„ dan harakat akhir dari  *v # kita mendapatkan  *N< (tu- qâbil-u : qâbil). Ya dihapus dari fi’il nâqis. Maka bentuk amr dari <A  # adalah { * d . Amr : Setelah menghapus. Masdar : Bab ini memiliki dua masdar:. =ˆ  

(36)  "# (mufâ’alat-un), contoh: 1   : mˆ 1  B"# ‘pertolongan’ -  < : =ˆ v"# ‘pertemuan’ --  o „ : =ˆ o j"# ’ hal mencoba’. Dalam fi’il naqis, -aya- dirubah menjadi –â-, contoh: F<d  "# (mulâqât-un) dari  : mˆ N<A bentuk asalnya =ˆ N)N<A  "# (muâqayat-un) -- wHN : mˆ H>"# ’kontes, pertandingan’ (mubârât-un) dari bentuk asalnya =ˆ UH >"# (mubârayat-un). a) Satu mengikuti pola. ˆ   (fi’âl-un), contoh: 1 D  : s~ ]* ’berjuang’ -- :  N { ~ 

(37) N* ‘bersifat munafik’. Dalam fi’il naqis, ya dirubah menjadi hamzah, contoh: : ws  -Œ 1* ’memanggil’ (nidâ’-un) untuk bentuk asal 8 ~ 1* (nidây-un). b) Yang lain dalam pola. 9 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(38) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. Ismul Fa’il :.   #U : ˆ  "#. (mur âsil-un) ‘orang yang mengirim surat’ –. : 1~ D R"#. 1# D R#U ’orang yang menyaksikan’ – <A  #U : { kA  "# (mulâqi-n) ‘orang yang menemui’ – 8s%N.#U : s‰ N.#" (munâdi-n) ‘orang yang memanggil’.. Ismul maf’ul : Ini sama seperti ismul fa’il kecuali huruf kedua berharakat fathah. Contoh:. O # <#U : O ~ <"#. ‘orang yang diawasi’ –. O ~ _ "#. (murâqib-un) ’orang yang mengawasi’ :. O ~ _ #U : O ~ _ "#. O ~ <"# (murâqab-un). (mukhâtib-un) ‘orang yang berbicara’ :. @~ H >"# (mubârak-un) ’keberkahan’ – 8s.#U : s‰ .#" (munâdi-n) ’orang yang memanggil’ : ws."# (mkhâtab-un) ‘orang yang diajak bicara’ --. t~ H* >#U ‘dia. memberkahi’ :. (munâda-n) ’orang yang dipanggil’. Isim makan wa zaman: sama dengan ismul maf’ul, contoh:. # * ]#U ’dia hijrah' #  ]#". (muhâjar-un) ’tempat hijrah’..  +  [ `  #)> ’Sungguh rumahmu lebih indah.’ Sekarang jika kita juga ingin menggunakan 3  E dalam. 2. Kita telah melihat lamul ibtida’ pada Pelajaran 17 (Buku 3), contoh:. kalimat ini, lam harus dipindahkan pada khabar karena dua huruf penekanan tidak boleh terletak bersama dalam satu tempat. Maka kalimat di atas menjadi:.  +  '% `  #) 3 E. ’Sungguh rumahmu lebih indah.’ Setelah dipindahkan dari tempat asalnya, lam tidak lagi disebut lamul ibtda’. Sekarang ia disebut Sebuah kalimat dengan. = v „ (   @# A   (lam yang digantikan).. 3 E dan lam lebih tegas daripada hanya dengan 3 E. atau dengan. lam. Berikut beberapa contoh: ”Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba” (QS 29 : 41) ”Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa.” (QS 37: 4) ” Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah)” (QS 3:96) ”Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS 31:19). X  !#>? .  V # )> X  !#)># 6 D o [ 3 E* 1~ „ ! C ? ] E* 3 E* = ? >* 8b : *  . ^ Ž  o# V ‰ )  o [ 3 E* h* + j   X # ! 5   X  !  |  ? [ 3 E* 10. http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(39) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. 1 < dilekatkan pada fi’il madhi dan mudhari. Dengan madhi ia menunjukkan kepastian (1 # )2|  ). Contoh:. 3. Harf a).  B

(40)  : # H 1    M s 1 <. ‘Guru telah memasuki ruang kelas’. : ~ oH# s# `  N  1 <. ‘Kamu ketinggalan banyak pelajaran’. b) Dengan mudhari ia menunjukkan salah satu dari yang berikut: 1) Keraguan atau kemungkinan (. N+„ do `  R. ), contoh:. ’Kepala sekolah mungkin kembali besok ’Hujan mungkin turun hari ini’. ƒ1NQ # U1  s# !# U 1 < @ ! ) #     (* .U 1 <. 2) Jarang atau kurang (  )v  ), yakni ia menyampaikan maksud ’kadang-kandang, Contoh: ’Siswa yang malas kadang-kadang lulul ujian’ ’Seorang pembohong kadang berkata benar’. 3 A B  ?  O #  g# j  .U 1 < J # ob?  { # 1# 5  U 1 <. 3) Kepastian ( # )vj  ), contoh: ” sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?" (QS 61:5) 4. Bentuk jamak dari. C ? )E* $   !#H 9[ 3 !#+   1 <o. oW adalah o#oW . Ia adalah mabni seperti jamak mudzakar salim,. yakni akhiran rafa-nya adalah waw dan nasb/jar-nya adalah ya. Contoh: Rafa: ’kerabat lebih berhak mendapatkan `  1  B#+*  „ [ pertolonganmu’. F v  o#oW. Disini o#oW adalah marfu karena ia adalah mubtada dan akhiran rafa’ adalah waw (dzawu) Nashab: 11 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(41) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. C*    8*oW 1  N. ’Tolonglah orang-orang yang berilmu’ Disini. ooW adalah manshub karena ia adalah maf’ul bihi dan akhiran nashab adalah ya. (dzawiy) Jarr: ’Saya bertanya tentang orang-orang yang memiliki hajat’. X  N, 8*oW 6 N V # |. Disini ooW adalah majrur karena ia didahului oleh harful jarr, dan akhiran jarr adalah ya (dzawiy). 5. Kita telah mempelajari. 6 ?  dalam Buku 2 (Pelajaran 3). Ia adalah saudari 3 E dan. isim-nya adalah manshub. Contoh: ’Bilal datang tetapi Hamid tidak datang’.  q * U  ƒ1" „ 6 ?  pˆ A* -% . Nun-nya memiliki shaddah, akan tetapi ia juga digunakan tanpa shaddah yakni (lakin), dan dalam keadaan ini ia kehilangan dua karakteristiknya: a) Ia tidak mengubah isim yang mengikutinya menajdi manshub. Contoh: Guru datang tetapi murid-murid tidak o- " J # A    6& ?  datang’. 6 ? . p: # H1 -% . Disini J # A    adalah marfu. ” Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS 19:38) Perhatikan 3  !#+Y bukan. ‘ k >*" k Ž   @ ! ) 3 !#+Y 6* ? . ‘  + Y .. b) Ia juga dapat digunakan dengan jumlatul fi’liyah. Contoh: ’Ali absen, tetapi Ahmad hadir’. 1# + „ [  P  „ 6 ? o p’ J  Q. ” tetapi mereka tidak sadar.” (QS 2”12). 6.. t. dalam. 3 o# # R  U d 6?No. `  N“o[ p`  N  p`  NW dapat digantikan dengan t pC 2 dan 6 2. sesuai. dengan orang yang anda ajak bicara. Contoh:. ‡ 3 !ME U V # )> C# ? NW 6 + . ‡  AN* U V # )> `  W 6 + . ‡X # !M[ U V # )> 6 ? NW 6 + . ‡ C# U " U V # )> `  W 6 + . ************************ 12 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(42) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. Ini disebut. 3!ME U =ˆ )” =B C# ? . 1"„ U =ˆ )” = B `   . X # !M[ U =ˆ )” = B 6 ? . •# " U =ˆ ” = B `   . J * – 4  2 4 #  5   dan ia adalah pilihan.. Di dalam Al-Qur’an: ’Itu lebih baik bagi kalian”. C ?  h~ M C ? W. “Apakah orang-orang kafirmu (hai kaum musyrikin) lebih baik dari mereka itu” (54:43) Jibril berkata: "Demikianlah". (19:21) “Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (7:43). C ? “o [ 6 "9 ~ )M C 2 H# 

(43) 2 [ `  b 2  < D!#+#lH* o[ = . q   C# ?   3[ o#s!#o 3 !+   C #.2 +*. 7. Mudhari kadang-kadang digunakan untuk amr sebagaimana dalam Al-Qur’an (51:11). $ !#H o $ * 3 !#." — #. Disini 3 !#." — # adalah !#." u ’beriman’. Itu sebabnya mengapa 

(44)  r U dalam ayat berikutnya adalah majzum.7 8. Salah satu pola masdar adalah. [ < : mˆ -% <. =ˆ    (fi’âlat-un), contoh: s  : mˆ s ) ’membesuk’ –. ’hal membaca’.. ’ P  "# ’lewat, berlalu’ adalah masdar dari FP" . Ia mengikuti pola ˆ !#  dan asalnya adalah 8 ~ !#P"# (mudûy-un), etapi karena ya yang terakhir, waw telah diubah menjadi ya. dan dhammah dariz karenanya diubah menjadi kasrah, dan kata tersebut menjadi  ’P  "# 9.. (mudiyy-un).. # s p#{s ., disebut 7 * !#+;   F].", dan bentuk mufrad-nya memiliki empat huruf8 (~  s p~{1 # .#). Jika bentuk jamak dari sebuah 10. Pola jamak taksir.   . (fa’âlil-u) seperti. kata dengan lebih dari empat huruf mengikuti pola ini, hanya empat huruf yang dipertahankan dalam bentuk jamak dan yang lainnya ditinggalkan. Contoh:. \~ " N. @(; lihat Pelajaran 13 (Panduan 3). 8 Pola jamak  )  juga disebut 7 * !#+;   F]./" contoh: 3ˆ q. : ‘ # * . – 3 2s# : ‘ # 2 2s 7. Untuk O * . 13 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(45) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4 ’program’ memiliki enam huruf. Bentuk jamak-nya adalah \ ~ " . Perhatikan bahwa huruf. 3 dan alif telah ditinggalkan. Berikut contoh tambahan: ˆ  

(46)   ’buah quince’ : L ~ H* 

(47) . O ~ 2 . -- O # )1 . ‘burung bul-bul’ :  s .. --. X ~ !#>? . ’labar-laba’ : F

(48) R  B  "# ‘rumah sakit’ : 4 ‰ R" .9 --. =ˆ “N)M adalah UM . Berikut beberapa contoh dalam pola ini: =ˆ N U1 D ’hadiah’ : U1D  -- =ˆ ) .*" ’nasib, kematian’ : U.N" -- =ˆ Uo* G ‘sudut, pojok’ : UoG .. 11. Jamak dari.  Latihan: 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. 2. Tunjukkanlah fi’il yang tergolong dalam bab.   . yang terdapat dalam pelajaran. utama. 3. Tulislah bentuk mudhari, amr dan masdar setiap fi’il berikut. 4. Berikanlah masdar setiap fi’il berikut dengan pola. ˆ   .. 5. Berikanlah isimul fa’il setiap fi’il berikut. 6. Berikanlah ismul fa’il dan ismul maf’ul setiap fi’il berikut. 7. Tunjukkanlah dalam kalimat berikut fi’il yang termasuk dalam bab turunannya.10.   . dan. 14. Tulislah masdar setiap fi’il berikut dalam pola =ˆ   .. 8*!] U w!D dengan tetap mengingat masdar P+ U FP" . 17. Berikanlah jamak setiap isim berikut dalam pola UM  . 18. Berikanlah bentuk fi’il yang darinya kata perbadingan 6 # D o [ diturunkan, dan berikan 15. Berikanlah masdar dari. bentuk mudhari dan masdar-nya. Juga berikan empat ayat dimana terdapat fi’il ini atau salah satu dari turunannya. 19. Berikan bentuk mudhari setiap fi’il berikut.. 9 10. F

(49) R  B  "# juga memiliki jamak muanntas salim X ~ N)N

(50) NRB  "# : Nomor yang dihilangkan bukan berupa pertanyaan.. 14 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(51) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4.  Pelajaran 3 Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:. 

(52)   . Bab ini dibentuk dengan melekatkan ta di awal bab   (ta + fa’’ala). Contoh: C     ’dia belajar’ -- C ?  ’dia berbicara’ -- w 1r  ’dia makan siang’ – Fv ’dia 1. Bab. menerima’. Mudhari: Karena fi’il dibentuk dari lima huruf, maka. =HP 4„. mengambil fathah.. C# ? U (ya-takallam-u), FvU (ya-talaqqâ). Bab ini diawali dengan ta, dan jika =HP 4„ adalah ta, kedua ta datang bersamaan, Contoh:. dan kombinasi sulit untuk diucapkan. Itulah sebabnya mengapa salah satu ta dapat dihapus dalam tulisan. Berikut ini dua contoh dari Al-Qur’an: ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (97:4) Perhatikan . ]) I # oo = ? ™+   ( . . ( .  untuk  ( .  .. ” Dan janganlah mencari-cari keburukan orang” (49:12). !#BB. q   d o. !#BB. q   d untuk !#BB. q    d. Amr : Dibentuk dengan menghapus =HP 4„ dan harakat akhir. Contoh: C # ?   : C ?  (ta-takallam-u : takallam). Fi’il naqis membuang alif akhir (yang ditulis ya). Contoh: w 1r   (ta-taghaddâ) : 1. r  (taghadda) ’makan siang’. Masdar : Masdar dari bab ini pada pola ˆ 

(53)   (tafa’’ul-un), contoh: š  1 j   ’dia berbicara’ : š ˆ 1 j   ’hal berbicara’ --  2 b  ’dia mengingat’ : ~ 2K b  ‘hal mengingat’. Pada fi’il naqis,. Perhatikan. karena huruf terakhir ya, dhammah pada huruf kedua berubah menjadi kasrah. Contoh:. Fv  ’dia menerima’ : (iv ) Z  . (talaqqi-n untuk talaqquy-un).. =HP 4„ dengan mu-. Huruf kedua berharakat kasrah dalam ismul fa’il dan fathah dalam ismul maf’ul, contoh: C #   U C~ i  "# –. Ismul Fa’il : Dibentuk dengan mengganti. 15 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(54) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. L # o ( U : L ~ o9 ( "# (ya-tazawwaj-u : mutazawwij-un). Berikut contoh ismul maf’ul : C# ? U : C~ ? "# (mutakallam) ’orang yang diajak berbicara.’ Ismul makan was-zaman : Sama dengan ismul maf’ul. Contoh: |ˆN Ž!  "# ’tempat wudhu’,.  ~ N

(55)  N.N"# ’tempat bernafas’.. Bab ini diantaranya menunjukkan mutawa’ah (= o) yang berarti bahwa obyek dari kata kerja menjadi subyek. Contoh:. O  .UG ›[ *. o G ’Ayahku menikahkan aku dengan. Zainab’. Disini ’ayahku’ adalah subyek. Terdapat dua obyek yaitu ’saya’ dan Zainab . Sekarang jika bab taf’’ala digunakan, ’saya’ berubah menjadi subyek, dan Zainab menjadi obyek, dan kata ’ayahku’ tidak memiliki peran lagi : menikahi Zainab’ Berikut contoh yang lain: ”Bilal mengajariku berenang’. O  .UG V #  o (  ’Saya = „ >B 9  ˆ A *.+  = „ >9B V # +   . ’Saya belajar berenang’. 1 qB SE V # >DW 3 W' V #  +   + ’Keika saya mendengar adzan, saya pergi ke masjid’ Disini  + adalah zarf az-zaman berarti ’ketika’. Fi’il yang mengikutinya adalah 2.. jawab harus dalam bentuk madhi. Contoh: ’Ketika Ruqayyah meninggal dia menikahi saudarinya’ ’ Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". (QS 6:77).  + ini. disebut. = ) N.*N)Nj    +. N]M [ L  o (  = ) <H# V  )i!# #  + 9H bND  < xQ*G  + v  w[H  +. (lamma untuk waktu). Ia tidak boleh dipertukarkan. dengan  + yang berarti ’belum’ yang disebut. = "*G;  + .11. 6# j ’kami’ terkadang membutuhkan pengkhususan, contoh: J  A 6# j   ’kami para siswa, H q 6 # j ’kami para pedagang’, ‘  + B  "# 6œ ’kami orang-orang muslim’. Proses ini disebut  ƒ !#5   . # N5M d  dan isim yang mengikuti 6œ disebut  3. Kata. Sebagaimana yang anda lihat isim ini manshub, karena ia adalah maf’ul bihi dari fi’il. 11. Lihat Buku 2 (Pelajaran 21). 16 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(56) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. yang semestinya. ž  M# [. ’saya mengkhususkan, saya maksudkan’. Berikut beberapa. contoh: ’Kami orang-orang India berbicara (dalam) beberapa bahasa.’ ’Kami muslim tidak makan babi’ ’Kami siswa-siswa menerima ijazah’ ’Kami ahli waris menyetujui hal itu.’. X ‰ r m 1  C# ?  s !#.Ÿ  6# j   * U*(.–   C j    2  d ‘  + B    6# j. yang. berprestasi. ( ™! F . 5  M ‘  <!9

(57)    = >  6œ. yang. meninggal. `W F # !# F!   = lH o 6œ.  Latihan: 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. 2. Tunjukkanlah fi’il yang termasuk dalam bab. 

(58)  . dan turunannya yang terdapat. dalam pelajaran utama. 3. Tulislah bentuk mudhari, amr, ismul fa’il dan masdar dari setiap fi’il berikut. 4. Tulislan bentuk mudhari, amr dan masdar setiap fi’il berikut. 6. Tunjukkanlah fi’il yang termasuk dlaam bab tafa’’ala dan turunannya pada kalimatkalimat berikut. 8. Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan bab tafa’’ala sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh. 10. Isilah bagian yang kosong dalam setiap kalimat berikut menggunakan. !5 . yang. sesuai.. 5Md dengan menggunakan ( )? 0 6œ p3+' 6œ p=<H* ' 6œ ps!.Ÿ 6œ. Latihan pengucapan: Setiap siswa memberikan contoh nama kelompok/kaumnya, conoh:. 11. Berikanlah bentuk mudhari untuk setiap fi’il berikut. 12. Berikanlah bentuk mufrad setiap isim berikut. 13. Berikanlah bentuk jamak setiap isim berikut.. 17 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(59) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4.  Pelajaran 4 Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:.   

(60)  . Bab ini dibentuk dengan melekatkan ta di awal bab    (ta + fa’ala). Contoh:  -% R  ’dia menguap’  -% 

(61)  ’dia optimis’, #  R  ’mereka   ?  ’dia malas’, J bertengkar satu sama lain’, F2> ’dia pura-pura menangis’. Mudhari: Karena fi’il dibentuk oleh lima huruf, maka =HP 4„ mengambil fathah, contoh: F2>U p#J-% RU p   ?U. Sebagaimana dalam bab 

(62)   p =HP 4„ ta 1. Bab. dapat dihilangkan dalam penulisan. Berikut beberapa contoh dari Al-Qur’an: “dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.” (QS 49:13) Disini !H   adalah untuk. !H  NN  .. "dan jangan memanggil dengan gelaran" (QS 49:11) Disni. !H    ™><o x!# †# C 2 .   o J * v|* o#(.  d o. o#(.  adalah untuk o#(.  .. "dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran" (QS 5:2). 3 o1 # o C* l0&  F !#o   d o. !#o   d adalah untuk !#o  NN  d . Amr : Dibentuk dengan menghilangkan =HP 4„ dan harakat akhir, contoh:  o N.NN :  o N.N ’ambil!’ (tatanâwal-u : tanâwal). Dalam fi’il naqis, huruf alif terakhir (yang ditulis ya) dihilangkan, contoh: F2N>NN : t  N>N ’berpura-puralah. Disini. menangis!’ (tatabâkâ : tabâka).. ˆ # 

(63)  (tafâ’ul-ul), contoh: o N.  ’dia mengambil’ :ˆ o # .  ’hal mengambil’ -- @ -% R  ’dia pesimis’ @~ ¢# R  ’pesimis’. Dalam fi’il naqis, dhammah pada huruf kedua berubah menjadi kasrah, contoh: F2>  : (2> ) t ‰ >  untuk  ’ 2 >  (tabâkuy-un).. Masdar: Masdar dari bab ini berada pada pola. 18 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(64) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. Ismul fa’il dan ismul maf’ul: Ini dibentuk dengan mengganti. =HP 4„ dengan. mu-, Huruf kedua berharakat fathah pada ismul fa’il dan kasrah pada ismul maf’ul, contoh.  o .U : ˆ o* ."# ’orang yang mengambil’ ˆ o ."# ’yang diambil’.. Ismul makan waz Zaman: Sama persis seperti ismul maf’ul, contoh: mengambil’,. ˆ o N."# ’tempat. * 

(65) _' 81U[ * o "# c = Uo* s '%  t   # d 3 [ O  q * U “Obat hendaknya tidak. ditinggalkan di tempat yang dapat dijangkau oleh anak-anak.” Bab ini menunjukkan diantaranya sebagai berikut: a) Kegiatan timbal balik (saling) (= 2  H R"# ), contoh: . | ’dia bertanya’ : #  .  [B . ’Orang-orang saling bertanya satu sama lain’ ’Orang-orang saling tolong-menolong (bekerja sama) satu sama lain’. : # . 3 o  . b) Kegiatan berpura-pura ( * _ >. c   ) " H# ]£E), contoh: z  H +  F"  ’dia pura-pura buta’.. sakit’, @ o  .  ’dia pura-pura tidur’, 2,. V  ). adalah saudari. 3 E. ’dia pura-pura. dan digunakan untuk mengungkapkan harapan yang. mustahil atau sangat jauh dari kemungkinan. Contoh: bintang itu dekat’ (mustahil),  ’ .*Q. =ˆ >U*< @ !q. V  ) . ‘Seandainya. *.) ‘Seandainya aku kaya’ (jauh dari kemungkinan). Pada contoh pertama @ !q. adalah ism laita dan =ˆ >U*< adalah khabar. Berikut beberapa contoh tambahan: “Seandainya masa muda kembali:. s# !# U J  > R V  ). ’Seandainya ibu tidak melahirkanku’. *1   C  9"[ V  ). ’Seandainya aku memiliki banyak uang sehingga aku dapat bersedekah’12 12. Dalam {  1y 5  | mudhari-nya adalah manshub karena. {  1y 5  | ~h/2 dx "  V  ). 4  yang disebut = ) N*>N> B -

(66)  . Ia datang setelah. pengingkaran (penyangkalan) atau talab. Kita telah belajar dalam Pelajaran 15 (Panduan 3), bahwa amr, nahy dan istihfam termasuk di dalam talab. Harapan juga termasuk talab. Maka jika fi’il muhdari dihubungkan dengan talab dengan. 4 . terlalu banyak agar engkau mengantukr’. ia menjadi manshub. Contoh:. @ . ƒh/2  2 |  d. ‘Jangan makan. -% v

(67)   1  | ’ .*Q *.) ‘Seandainya aku kaya niscaya aku akan. menolong orang-orang miskin.’. 19 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(68) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. dx " adalah isim dan  adalah khabar. Kadang-kadang kata seru U dilekatkan di awal V  ) , contoh: Disini. x # V # .2 *.) U. Alangkah baiknya sekiranya dahulu adalah tanah". (QS An-Naba : 40) 3.. 81. J  2 d. ’Saya tidak memiliki buku apapun’. d  ini disebut.  * .q *   = ) . d. (la yang menafikan seluruh jenisnya). Dalam contoh di atas la menafikan segala sesuatu yang termasuk buku. Isim dan khabar-nya harus berbentuk nakirah. Isim-nya adalah mabni dan berakhiran –a, Berikut beberapa contoh: ’Tidak perlu takut’. 4  !      s d. ’Tidak ada paksaan dalam agama’. 6* U1  c Š 2 E d. ’Tidak ada keraguan di dalamnya’. $ ) O  UH d ‚ a  d E $ E d. ’Tidak ada tuhan selain Allah’.  # + R.  J  # r  F „ * 5    1   m A   d o p#+ R.  ^   F „ m 1r 1   m A   d ”Tidak ada shalat setelah fajar sampai matahari terbit, dan tidak ada shalat setelah ashar sampai matahari terbenam.” 4. Pada pelajaran sebelumnya kita telah mempelajari tahdzir, contoh:.  #   bDo `  UE. ‘Berhati-hatilah terhadap laki-laki ini’. Sekarang jika sesuatu yang diperingatkan darinya adalah masdar mu’awwal13, maka waw dihilangkan. Contoh:. * 5 

(69)   c @ ! . o t  UE. ’Berhati-hatilah dari tidur di dalam kelas’ Disini hal yang diperingatkan adalah isim. @!.  dan. diikuti oleh waw. Tetapi apabila. digunakan masdar mu’awwal, waw dihilangkan. Contoh:. * 5 

(70)   c @ . 3[ t  UE (bukan :. @ . 3 [o ). (9 o C 2 yUE ’Berhati-hatilah terhadap zina’ : !#( 3 [ C 2 yUE #j   3 [ 6 2  UE 1 B ,  o 6 2  UE ’Berhati-hatilah berhadap hasad’ : 3 1 B 13. Lihat Pelajaran 11 Buku 3 untuk masdar muawwal ( . o —   H# 1 B    ) 20. http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(71) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. 3 )B.*o t yUE ’Berhati-hatilah terhadap kelalaian’ :  B  .  3[ t yUE  B  .  adalah muannats. Bentuk mudzakar adalah FB.  ). 5. Bentuk muannats dari. L #   [. (a’raj-u) ’pincang’ adalah. jamak baik mudzakar dan muannats adalah. (perhatikan bahwa. -a    (’arjâ’-u); dan bentuk. L ~  # (’urj-un). Kaidah ini berlaku atas semua.    [ yang menunjukkan cacat dan warna. Berikut adalah contoh isim yang menunjukkan warna: bentuk muannats dari # +  „ [ adalah -a + „ , dan jamak keduanya adalah ~ +  „# . Perhatikan # + ,   s# !#.Ÿ  = Indian Merah. Bentuk jamak dari T # N)[ dan -a P) adalah T ~ N)N* (bîd-un) yang asalnya adalah T ~ )# (buyd-un). isim dengan pola. Dhammah telah berubah menjadi kasrah karena ya yang mengikutinya. 6. Fi’il dengan waw sebagai huruf pertama memiliki dua masdar: satu dengan waw, dan lainnya tanpa waw. Bentuk kedua mengambil. m. n ~  o dan =ˆ

(72)   ’penggambaran’ ’peringatan’ –  lo : { ~ !lo dan =ˆ NvNl ’kepercayaan’.. menggambarkan’ :. n   o ’dia ¤ ˆ  o dan =ˆ Y . sebagai gantinya : ---. ¤   o. :. mˆ  q  „# huruf kedua memiliki sukun, tetapi dalam jamak X ~ q # „# memiliki dhammah. Hal ini berlaku pada semua isim yang berada pada pola =ˆ    , seperti pˆm   M# =ˆ  Q . 7. Dalam. ‚ & * W !#[ J * b ?  6 " ’Aku berlindung kepada Allah dari mengatakan kebohongan’. Kata depan 6 " dapat dihilangkan jika diikuti oleh masdar mu’aawal, contoh: J  b 2 [ 3 [ ‚ & * W !#[ . Penghapusan ini adalah pilihan, dan kita juga dapat mengatakan: J  b 2 [ 3 [ 6 " ‚ & * W !#[ . Berikut contoh yang lain: m Ay5* ‚ a  " [ :  i5  # 3 [ ‚  " [ atau  i5  # 3 | ‚ a  " [. 8. Kata depan yang mengikuti masdar mu’awwal dapat dihilangkan. Contoh:. 21 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(73) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4 9. Kita telah mempelajari badal (. C~ † D ‘Dimana saudaramu Hasyim?. 1 >) pada pelajaran 1 (Panduan 3). contoh: t !#M[ 6 U[. Ada empat jenis badal : 1) Badal keseluruhan ( i ? . 6" i ?   1 ), contoh: 1~ + j  "# t !#M[ g ¥. ’Saudaramu Muhammad telah lulus’. 1~ + j  "# adalah sama dengan t !#M[. Badal sebagian ( i ?  6" ž *  >  1 ), contoh: Disini. 2). ]N

(74) 5  * =  1  V #  2 [. ’Saya telah makan ayam, setengahnya’. n  5  * adalah sebagian dari =   1. Badal umum (* +†  d  1 ), contoh:. Disini 3). $# #! [ pJ # ?  bD *.>q   [. ’Saya menyukai buku ini, modelnya’ Disini O  [ tidak sama dengan. J? , dan bukan pula sebagiannya, akan tetapi ia. adalah sesuatu yang terkandung di dalamnya. Berikut contoh lainnya: ’Kami saling bertanya satu sama lain mengenai ujian itu, akan seperti apa jadinya?’ 4) Badal yang tidak serupa (6 # U>. ‡ 3 !?U n  )2 3 j"d 6*   -% B. 1>), contoh:   1  J  ? *.  [. ’Berikan buku itu, maksudku buku tulis itu’ Disini, kata yang dimaksud adalah. 1,. tetapi pembicara keliru menyebutnya. J? , kemudian ia meralatnya. Isim yang digantikan oleh badal ( 1>) disebut mubaddal minhu ($." 1>). Dalam ‡ ˆ A* `  .# 6U[ kata A adalah badal dan `  .# adalah mubadal minhu. Badal tidak perlu sejalan dengan mubadal minhu dalam bentuk ma’rifah atau nakirah. Contoh: ’Saya menguasai dua bahasa, Prancis dan = ) *>'o = ) B &  

(75)   : ‘ * r K 4 # *  [ Spanyol’ Disini. 6* )r  adalah nakirah dan =)>' p =)B

(76)  adalah makfirah.. Badal dan badal minhu dapat berupa: 22 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(77) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4 a) Keduanya adalah isim Contoh:. $ ) k < @* j   * ] R.  6*  `  !|B  U “Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram.” (QS AlBaqarah [2] : 217) b) Keduanya adalah fi’il, contoh:. J # b   $#  n   P#U x"l[   U `  W  

(78)  U 6"o “Barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya” (QS AlFurqaan [25] : 69-69) c) Keduanya adalah berupa kalimat, contoh:. ‘  .*o @k  |* C21 " [ 3 !#+   +* C21 " [ 8b !v o “Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui. Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak-anak,” (QS Asy-Syu’araa [26] : 132-133) d) Berbeda, yang pertama berupa kalimat dan yang kedua adalah isim, contoh:. V  v M# n  )2 * *0&  FE* 3 o#Y .U A  [ “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,” (QS Al-Ghatsiyah [88] : 17) 10.. @# ! ."# $#  [ o1# >U. ’Sepertinya ini membuat tidur’ Dalam kalimat ini masdar mu’awwal. adalah fa’il. Anda telah mempelajari salah satu jenis masdar mu’awwal yang dibentuk dari. L  # M [ 3[ 1# UkH[ ’Saya ingin keluar’. Ada jenis mu’awwal yang dibentuk dari 3  [ + isim dan khabar-nya. Contoh:. mudhari, contoh:. X  N" $#  [. adalah fa’il dari fi’il. lain dari masdar. X  N" $#  [ *.r . ’Telah sampai berita kepadaku bahwa dia sudah meninggal’ Disini masdar mu’awwal. 3 [ +. ¦ . . Berikut beberapa contoh. lain: ’Saya senang anda menjadi muridku’ (secara harafiah: ‘menyenangkan bagiku bahwa engkau adalah muridku’) ’Sepertinya anda sedang terburu-buru’. 8b)+  `   [ * B # U ˆ q *  B  "# `   [ o#1>U. 23 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(79) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4.  Latihan: 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. 2. Tunjukkanlah fi’il yang termasuk dalam bab.   

(80)  dan. turunannya yang terdapat. dalam pelajaran utama. 3. Tulislah bentuk mudhari, amr, dan masdar dari setiap fi’il berikut. 4. Tulislah ismul fa’il dari setiap fi’il berikut. 5. Tunjukkanlah fi’ili yang termasuk dalam bab.   

(81)  dan. turunannya pada kalimat. berikut. 7. Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan. V  ).. 8. Buatlah kalimat dengan bantuan kata-kata berikut menggunakan.  * .q =). d .. 9. Gantilah isim dengan masdar mu’awwal pada setiap kalimat berikut. 10. Tulislah bentuk muannatas, dan jamak mudzakar – muannats dari setiap isim berikut. 11. Berikanlah dua bentuk masdar dari setiap fi’il berikut. 12. Tulislah bentuk jamak muannats salim dari setiap isim berikut.. Partikel (al-harfu) yang Menyerupai Kata Kerja. Terdiri dari enam:.    pV) p 6?  p3|2 p3[ p3E . Mereka disebut dengan ]# !M[o 3 E. (inna dan saudari-saudarinya). Kita telah memeplajarinya. Mereka menyerupai fi’il dalam dua hal: a) Dalam arti, karena. 3 E. dan. 3 [. berarti’Saya tekankan’. 3 |2. 6 ?  berarti ’saya mengoreksi’, V  ) berarti (seandainya)’, dan    berarti ’saya harap’ atau ’saya khawatir’; dan. menyerupakan’,. berarti ’Saya ’Saya berharap. b) Dalam fungsi gramatikalnya, karena sama seperti fi’il yang mengubah maf’ul bihinya menjadi manshub, dengan cara yang sama pula partikel ini mengubah isim-nya menjadi manshub. Arti dari partikel-partikel ini:. 3 [ p3E* : Menunjukkan penekanan (1# )2 ! ), contoh: ”Sesungguhnya Allah amat berat siksaNya. (QS Al-Ma’idah : 2) ”Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS Al-Anfal : 25). J * v   1# U1† $  3 E* J * v   1# U1† $  3 [ !#+ o 24. http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(82) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. 3 |2. menunjukkan penyerupaan ($# N)N*>R   ), contoh:. H~ ! # C    3 |2. ’Seolah-olah ilmu itu seperti cahaya’ Dapat juga menunjukkan keraguan (. 6Y ) : `  *  [ *. |2. ’Sepertinya saya mengenalmu’. 6 ? . menunjukkan pembetulan/koreksi (tH1  0), contoh:. 3ˆ AB2 $# . ? o ’ 2 G 1"„. ’Hamid pandai, tetapi ia malas’. V  ). menunjukkan angan-angan ( 9.+   ), contoh:. s# !# U J  >yR V  ). ’Seandainya masa muda bisa kembali’.   . menunjukkan harapan atau kekhawatiran ({

(83) †0o. 9  ), contoh: #

(84)  r U ‚ %    . ’Semoga Allah mengampuniku’. X # ! +# U g U* ;     . ’Saya khawatir yang terluka akan mati’. Partikel-partikel ini digunakan dengan mubtada dan khawabr, dan merubah mubtada menjadi manshub. Setelah penambahan partikel ini, mubtada disebut isim inna, dan khabar disebut khabar inna.. H~ !NN

(85) Q khabar inna. ‚ %  3 E. H~ !N

(86) Q. isim inna. khabar. ‚ a mubtada. Tidak seperti mubtada, isim inna dapat berupa nakirah jika khabar inna adalah jumlatul fi’iliyah (kalimat verbal), contoh: ’Seolah-olah tidak ada yang terjadi’. š  1# j  U  x“)† 3 |2. Sama seperti khabar, khabar inna dapat berbentuk mufrad, jumlah, atau syibul jumlah, Contoh: 1) Mufrad: “Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya.” (QS Al-Imran : 199). J * Bj   ^# U* $  3 E*. 2) Jumlah (kalimat) a. Jumlatul Fi’liyah: “Sesungguhnya Allah mengampuni dosadosa semuanya. Sesungguhnya” (QS AzZumar : 53). x )+ J  !#bK  #

(87)  r U $  3 E* 25. http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(88) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. b. Jumlatul Ismiyah: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat” (QS Luqman : 34). =   B C#   Š# 1 . $  3 E*. 3) Syibul jumlah: a. Jarr wal majrur (H# oq o.  ;): ‘ * 5 9  6 " `   |2. ’Sepertinya anda berasal dari Cina’. b. Zarf: ’Saya berharap guru berada bersama kepala sekolah’. * U1   1 . :  H9 1     . Apabila khabar adalah syibul jumlah, ia dapat mendahului isim, contoh:. C ]# B„ .) 3 E* C l C ]# UE* .)E* 3 E* “Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS Al-Ghasyiyah : 25-26) Urutan asalnya adalah:. .) C ]# B„ 3 E* C l .)E* C ]# UE* 3 E* Disini, isim adalah ma’rifah (C  ]# B„ , C ]# UE*), maka perubahan susunan adalah pilihan.. Namun apabila isim adalah nakirah, maka hal itu adalah wajib, contoh:14 “Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala.” (QS 73 : 12) “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS 94 : 6) Disini keliru jika mengatakan Jika isim dari. V  ). x+)j o dx ?[ .U1  3 E* xB#U * B  #  ^ " 3 E*. .U1  dx ?[ 3 E* atau * B  #  ^ " xB#U 3 E* .. adalah dhamir mufrad mutakallim (kata ganti orang pertama tunggal). (N), maka harus menggunakan. =U<!*  3!. bersamanya15, contoh:. ’Seandainya aku seorang anak kecil’. ˆ

(89)  _ *.).  ?  [ berarti belenggu, bentuk jamaknya adalah ˆ ? [ 15 Untuk penggunaan =U<! 3! silahkan liat Buku II pelajaran 9.. 14. 26 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(90) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. 6 ?  p3|2 p3E* p3[ ini merupakan pilihan. Maka kita boleh mengatakan 9E atau *. E . Demikian juga dengan ketiga partikel lainnya =U<! 3! tidak digunakan dengan    . Maka kita katakan Dengan. ’Saya khawatir saya tidak akan bertemu denganmu untuk waktu yang lama’. =x U*!_ mx 1 "# t H[ d i  . 27 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(91) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4.  Pelajaran 5 Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut: 1. Bab (  

(92)  ). Dalam bab ini, 3 (-in) menjadi awalan   : infa’ala. Hamzah adalah hamzah al-washl. Kita katakan: ‘Cangkir itu jatuh dan pecah’ (wa nkasara bukan wa inkasara) Mudhari. Huruf mudhari (=HP.  R  [ :  R  .U. (untuk.  B  ? o 3 q.  §  v . 4„) berharakat fathah. Contoh:  B  ?  : # B & ? .U --. # v R  .U ). Amr. Setelah penghilangan huruf mudhari (=HP. 4„) , fi’il diawali dengan huruf sukun, karenanya dia membutuhkan hamzah al-washl. Contoh: 4 # * 5  .   4 # * 5    4 # * 5   ‘kembali!’ (tansharif-u  nsharif  insharif). Masdar. Ia berada dalam pola mematahkan’;. Œ  

(93)  . (infi’al-un), contoh:. O  v  : J ~ A  v  ‘hal membalikkan’..  B  ?  : H~ B? . Huruf-huruf yang berasimilasi menjadi terpisah dalam mashdar, contoh:. ‘hal.  R   : { ~ vR   . “terbelah” (insyaqqa : insyiqâqun). Pada fi’il naqis, huruf terakhir ya berubah menjaadi hamzah, contoh: untuk. 8 ~A q *  .. Isim al-fa’il: Dibentuk dengan mengganti =HP. 4„ dengan mu-. Fq   E* : -Œ A q * . sebagaimana yang. kita baca pada abwab. Huruf kedua berharakat kasrah pada isim al-fa’il, berharakat fathah pada isim al-maf’ul. Contoh:. # B & ? .U : # B & ? ."# –  R  . U : ~ R  .". (untuk  ~ v R  ."# ). Fi’il. pada bab ini sebagian besar adalah intransitif, sehingga tidak dibentuk isim al-maf’ul. Isim zaman wa makan (keterangan waktu dan tempat): Ia serupa dengan isim al-maf’ul, contoh:. n #   .U. ‘dia berbelok’,. n ~   . "#. ‘tempat berbelok (tikungan). Kata. F.ƒj  . "#. (munhana-n) juga digunakan seperti ini. 28 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(94) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. Bab ini yang menunjukkan. =  o   16, contoh:. J  !? X #  B  2 ‘Saya telah memecahkan gelas’ : J  !?  B  ?  ‘gelas telah pecah’. Catatan J!? pada kalimat pertama adalah maf’ul bihi dan yang kedua adalah fa’il. Berikut beberapa contoh tambahan:. J  > V # j  . ‘Saya telah membuka pintu’. J  > g 

(95)  . ‘Pintu telah terbuka’ ‘Orang-orang Muslim orang-orang kafir’ ‘Orang-orang kafir kalah’. Perhatikan bahwa.  

(96)  . adalah. mengalahkan. H 

(97) ?  3!+B @ ( D H# 

(98) ?  @ ( ¨ . 7 ~ o* #" dari    ; dan 

(99)  . adalah. 7 ~ o* #" dari   .. Contoh: ‘Saya telah memecahkan kaca’. L  (  X #  B  2 L  (   B  ? . ‘Kaca telah pecah’ ‘Saya telah menghancurkan kaca’ ‘Kaca pecah berkeping-keping’. L  (  X #  B. 2 L  (   B. ? . 2. Bila kata tanya hamzah (hamzah al-istihfam) dilekatkan di awal bab ini, maka hamzahtul wasl dihapus, contoh:. ‡  B  ? [ : ‡  B  ? [ (a inkasara  ankasara). ‘Apakah pintu telah terbuka?’ ‘Apakah mobil terbalik?’. 16. Kita telah melihat. ‡J # > g 

(100)   [ ‡ m H  )B.  V  >v  [. 7o pada Pelajaran 3. 29. http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(101) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. C# )DE X  " @ ! U  # + R.  V 

(102)  B  ?  ‘Gerhana matahari terjadi pada hari ketika Ibrahim meninggal’. Disini kalimat C # )DE X  " adalah mudhaf ilaihi, dan menempati kedudukan jarr, dan @ !  U adalah mudhaf. Berikut adalah beberapa contoh lainnya:. 3.. ‘Saya lahir pada hari ketika kakekku meninggal’ ‘Saya pergi ketika hasilnya tampak’. 891 X  " @ !U X # 1 o# \# ™.  X   ] £ @ !U X #  . 4. d  !  berarti ‘jika bukan karena...’, contoh: ‘Jika bukan karena matahari, bumi akan binasa’ Partikel. d !  ini disebut s‰ !#!#  7 k ."  4„. z # H '%  V  ? ]   # + R.  d !  yang menunjukkan bahwa sesuatu tidak. terjadi karena keberadaan yang lainnya. Dalam contoh ini, bumi tidak binasa karena adanya matahari, Isim yang datang setelah d  !  adalah mubtada yang khabar-nya dihapus.. Kalimat kedua disebut d!   J # ! . Ia adalah jumlahtul fi’liyah dan fi’il-nya adalah madhi. Huruf lam ditambahkan diawal jawab penegasan. Sedangkan jawab yang menafikan (menjadikan kalimat negatif) tidak mengambil lam di awalnya. ‘Jika bukan karena ujian, saya tidak akan datang (hadir) hari ini’. @ !) X #  P  „ " H# >M d d!. Sebagai ganti mubtada, kita dapat juga menggunakan jumlatul ismiyyah dengan. 3 [ ,. contoh: ‘Jika bukan karena cuaca panas, saya akan mengikuti pelajaran’ Jika bukan karena sakit, saya akan pergi bersammu’ ‘Jika bukan karena anda terburu-buru, saya pasti telah mengundangmu ke rumahku. m  Ž  j    X #  P  j   H’ „ ! ; 3 [ d! `   " X #  B   T ~ U*" *. [ d! V  )> SE `  #!1  ˆ q *  B  "# `   [ d!. 30 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(103) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. ‡ bD C# )DE 6 " ‘Siapa Ibrahim ini?’ -- =ˆ )+ Š bD * U1  m H y) ‘mobil kepala sekolah ini bagus’. Jika isim isyarah (kata penunjuk) seperti `W p ŠbD pbD dll datang. 5.. setelah isim alam atau mudhaf ilaihi, dia adalah na’t.17Berikut beberapa contoh lainnya:. ‡ bD *

(104)  B.  G# ! 6 + . ‘Milik siapa paspor ini?’ ‘Perlihatkan kepadaku jam tangan milikmu’ ‘Saya khawatir tidak akan melaksanakan haji setelah tahunku ini’ ‘Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka,’ (QS 27:28) 6.. O # )r  . ŠbD `    *H* [ 18. bD " 1  \ „# [ d i  . C ]* )E* $ v | bD *? * O  D W . menggunakan bentuk mudzakar untuk merunjuk pada kelompok yang terdiri. dari isim mudzakar dan mu’annats. Contoh: ‘Anak-anak laki-laki dan perempuanku sedang belajar’. anak-anak. 3 !N#H# 1 U N .o ™.[. Di sini kita menggunakan bentuk mudzakar meskipun kata gantinya adalah anak lakilaki dan anak perempuan. Dalam hadits berikut: ‘Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda. Keduanya tidak (mengalami) gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang’ Di sini. 3 

(105) B & ? .U. d ... 3 NUu  + v o   + R.  3 E*  ! +  3 

(106) B & ? .U $ )j   do 1‰ „ [ X. adalah bentuk mudzakar dan kata ganti yang ditujukannya adalah.  # + R.  yang berbentuk mu’annats dan # + v  yang berbentuk mudzakar. Berikut contoh yang lain: 3  >U* < =  H 1 +  o 1# q *B  + . 17 18. V #  .  (kata sifat) $ v [ untuk $Nv[. $Nv[ 31. http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(107) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4.  Latihan: 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 2. Tunjukkanlah kata yang menunjukkan bab.  

(108)   dan. keturunannya yang terdapat. dalam buku utama (Durus Lughah 4) 3. Tulislah bentuk mudhari, isim al-fa’il dan masdar dari setiap fi’il berikut. 6. Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan hamzatul istihfam. 7. Tunjukkanlah fi’il dalam kalimat berikut yang termasuk dalam bab.  

(109)  . dan. keturunannya. 9. Lengkapilah setiap contoh. d! berikut dengan jawab yang sesuai.. 15.Gunakanlah setiap kata berikut ke dalam kalimatmu sendiri.. 32 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(110) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4.  Pelajaran 6 Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut: 1. Bab.  N NN. Dalam bab ini, . (i-) ditambahkan sebelum huruf pertama, dan. X .  Y  :  Y  (intazara) ‘dia telah menunggu’.  Y  bukan termasuk bab  

(111)   karena 3 adalah huruf pertama dari. (ta) ditambahkan setelahnya, contoh: Perhatikan bahwa. fi’il ini dan X adalah tambahan.. 6 j  " : 6 j  " (imtahanna) ‘dia telah memeriksa’. X Tambahan berubah menjadi s atau « sebagaimana yang dijelaskan berikut ini: a) Jika huruf pertama adalah G pW ps maka X ekstra berubah menjadi s . Contoh: Fs  s  ‘dia mengklaim’ untuk F s  (idta’â  idd’â)  2 W   2 s W ‘dia telah mengingat’ untuk  ? W  . Dengan asimilasi W kepada s , bentuk 2s W  juga menjadi  2  s  (idztakara  idzakara  iddakara) C „ G  C „ s G  untuk C j  G  (iztahama  izdahama) b) Jika huruf pertama adalah ¬ p« pz p, X ekstra berubah menjadi « , contoh:.  >    >   ’dia memiliki kesabaran’ untuk  >   (ishtabara  ishthabara) J   Ž  J    Ž   ’dia dalam keadaan gelisah’ untuk J   Ž   (idhtaraba  idhtharaba). ^ _ C £. ^ _  ’dia mengetahui’ untuk ^ _  (ithtala’a  ittala’a)  C   £  ’dia bertoleransi terhadap kesalahan.’ untuk C £  Jika huruf pertama adalah o , maka ia berasimilasi dengan X ekstra, contoh: 1 „ o  1 j   ’ia bersatu’ untuk 1 j  o  (iwtahada  ittahada) F<o Fv  ’dia takut’, ’dia melindungi diri’ untuk Fv o  (iwtaqa  ittaqa) . 33 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(112) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4. =HP 4„ mengambil harakat fathah, contoh:  Y  : # Y .U menunggu’ – C & >U ’dia tersenyum’ – ^ +   : ^# + B  U B   : C# B Mudhari:. ’dia ’dia. mendengarkan’. H M  : H#   U ’dia memilih’ untuk # )*  U . =HP 4„, fi’il dimulai dengan huruf sukun, maka ditambahkan hamzahtul washl di awal. Contoh: # Y  NN.N  :  Y NN. Amr: Setelah penghapusan. (ttantazir-u : ntazir : intazir). Masdar: Ia berada dalam pola ˆ.    (ifta’âl-un), contoh: H~ YNN ’menunggu’, 7 ~ + ’pengumpulan’, H~ )M  ’pilihan’. -Œ v ’pertemuan’ untuk 8 ~ v . 4„. Ismul Fa’il dan Ismul Maf’ul: Keduanya dibentuk dengan mengganti. =HP. dengan. @#. (mu). Huruf kedua mengambil harakat kasrah dalam ismul. fa’il dan fathah dalam ismul maf’ul. Contoh:. 6# j  + U ’dia memeriksa’, 6~ j  + "#. (mumtahin-un) ’pemeriksa’ : 6 ~j  + "# (mumtahan-un) ’orang yang diperiksa’.. Dalam fi’il mudha’af dan ajwab keduanya baik ismul fa’il dan ismul maf’ul.  R  U ’dia menyimpulkan’’ R  "# mewakili  ~ v R  "# untuk isimul fa’il dan ~ v R  "# untuk ismul maf’ul.. memiliki bentuk yang sama. Contoh:. yang. H#   U ’dia memilih’ : H~   "# yang mewakili ~ )*  "# untuk ismul fa’il dan  ~ N)NN  "# untuk ismul maf’ul.. Dengan cara yang sama. Ismul makan waz zaman: Ia sama dengan ismul maf’ul, contoh: ’masyarakat’, secara harafiah berarti ’tempat berkumpul’ --. @# (   . ^~ + q  "# ’tempat. memegang’. Ini adalah nama yang diberikan untuk bagian di Ka’bah yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu, karena sunnahnya adalah memeluk tempat tersebut.. 34 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(113) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4 2. Sebagaimana dalam bab  

(114)  , hamzatul washl dihilangkan dalam bab ini jika hamzah al-istihfam dilekatkan di awal kata kerja ini. Contoh:. 

(115)   . ‘Apakah anda. 

(116)    (?a-intazarta-nî : ?antazarta- nî).  

(117)     

(118)      “Apakah Tuhan memilih (mengutamakan). menungguku?’(di wkt lampau-pent) untuk Dalam al-Qur’an. anak-anak perempuan daripada anak laki-laki?” (QS Ash-Shafaat [37]:153). 3. Kita telah mempelajari. WE berarti ‘jika’ atau ‘ketika’. Pada Pelajaran 14 (Buku 3) ia. juga digunakan untuk menunjukkan rasa kaget atau terkejut. Ketika mendengar suara ketukan di pintu, anda keluar mengharapkan kedatangan seorang teman, namun ternyata anda mendapati seorang polisi di depan pintu. Untuk menunjukkan sesuatu yang tidak seperti yang diharapkan ini anda menggunakan. J * >*. = ) ™q

(119)  WE. Contoh: ’ _  †# W} V #   M. ‘Saya keluar dan terkejut mendapati seorang polisi di pintu’. Jika seseorang. melempar tongkatnya, tidak ada yang terjadi kecuali posisi tongkat itu berubah dari vertikal menjadi horisontal. Namun ketika Musa u menjatuhkan tongkatnya, sesuatu di luar dugaan terjadi, tongkat itu berubah menjadi ular. Al-Qur’an menggunakan. WE. = )™q

(120)  untuk menggambarkan kejadian ini. 6 U*£  . -P)  D W}* Š# 1 U 7  ( o ‘ ~ >*" 3ˆ >  l  D W}* Š# 5 Fv| “Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya.” (QS Al-A’raaf [7] : 107-108) Ada dua hal yang harus diperhatikan di sini: a. b.. 4 biasanya dilekatkan di awal WE. Mubtada yang datang setelah = )™q

(121)  WE dapat berbentuk nakirah. Contoh: ‘Saya masuk kamar dan terkejut mendapati ular di atas tempat tidur’. 4. Kata kerja. * U* B   F =ˆ ) „ W} =  r#  V # Ms. 6 £ mengambil dua obyek yang pada asalnya adalah mubtada dan khabar.. Contoh: ‘Saya kira ujian (sudah) dekat.’. O ~ U*< 3 j"0 : ƒ>U*< 3 j" 0&  6 £ [. Di sini 3  j" 0&  adalah obyek pertama, dan ƒ>U*< adalah obyek kedua. 35 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(122) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4 ‘Saya kira kepala sekolah akan datang besok’ Di sini  U1  adalah obyek pertama, dan ƒ1Q . 6 £ dapat diikuti oleh 3 [ atau 3 [. Contoh:.   U. ƒ1Q   U # U1 : ƒ1Q   U  U1  6 £ [ adalah obyek kedua.. a. ‘Saya kira (bahwa) ujian tersebut mudah’. ˆ j   3 j" 0&  3  6 £ [. Di sini 3  j" 0&  adalah isim inna, dan ˆ j   adalah khabar inna. Dalam al-Qur’an: “bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.” (QS 41:22) b.. 1# + „ [ O # #  U ‘Ahmad. akan gagal’ :.  +" xh/2 C#   U d $  3 [ C #..£ 6?o 3 !+  . 1# ­[ O  #  U 3 [ V # ..£ " ‘Saya. Ahmad akan gagal’. Dalam al-Qur’an: “ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,” (QS 18:35). tidak berpikir. x1[ Š b D 1 )*>  3[ 6 £ [ "  <. = Q / 1 qB" / V  )> V #  M s akan tetapi (kita katakan): c V # Ms @* A0 / 3 j"0 , yakni jika apa yang kita masuki tersebut adalah tempat seperti rumah, masjid, jangan gunakan c dan yang lainnya gunakan c. Dalam al-Qur’an: $# .   M s o “Dan dia memasuki kebunnya” (QS 18:35). Akan tetapi:. 5. Kita katakan. “karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu.” (QS 49:14) Kita mendapat penggunaan keduanya dalam: "Maka masuklah ke dalam jama'ah hambahamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” 6. Kita telah mempelajari mempelajari pola. .  M# s o 8s>  M# s . dalam Pelajaran 4 Buku 3. Sekarang kita. (fa’’âl-un) yang menunjukkan intensitas dalam ismul fa’il.. H~ 

(123) Q ‘yang banyak mengampuni’-- { ~ G* H ‘yang memberikan rizki’ dan { ~  GH ‘yang banyak memberikan rizki’— ˆ 2 u ‘yang makan’ dan ˆ 2[ ‘yang banyak makan’.. Contoh:. ~ Q. ˆ  . 

(124)  C. C ? *!<  3 ¯}* * M# 1 U  +o .. ‘yang mengampuni’, dan. 36 http://www.raudhatulmuhibbin.org.

(125) Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4 Ada empat bentuk lain yang menunjukkan intensitas:. ˆ )   contoh: C~ ) ‘yang banyak mengetahui’, ^~ )+ ‘yang banyak mendengar’. b. ˆ !#  contoh H~ !

(126) Q  ‘yang banyak mengampuni, H~ !?† ‘yang banya bersyukur’, : ~ !#> ‘yang banyak mengerutkan (dahi), ˆ !2[ ‘yang banyak makan’. c. ˆ   contoh: H~ b „ ‘sangat berhati-hati’. d. ˆ 

(127)  " contoh: -Œ   " ‘yang banyak memberi’. Keempat pola ini disebut 

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, secara non teknis menurut Haliman dan Hadijaya (2005) dalam Utojo dan Tangko (2008) persyaratan lokasi tambak untuk budidaya udang Vanamei harus memenuhi persyaratan

Padahal ketika orangtua menghentikan perilaku tantrum anak dengan cara yang tidak tepat, maka orangtua tersebut telah melewatkan salah satu kesempatan untuk

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini

Seperti pada penelitian Karim dkk [5], antenna LPDA cetak yang dibuat memiliki rentang frekuensi yang luas yaitu pada rentang UHF (0,5 GHz – 3 GHz) dengan nilai

Cilj je rada, kroz pregled recentne znanstvene i stručne literature, prikazati ulogu kemijskog fingerprinta u kontroli kakvoće složenih biljnih uzoraka (droge,

Apapun tujuan anda dibalik keputusan anda melamar pekerjaan, anda tetap harus memilih jawaban terbaik yang memberikan kesan bahwa anda memiliki tekad dan niat yang bulat untuk terjun

Selain itu pisang ambon memiliki kandungan kalium lebih tinggi dan natrium lebih rendah dibandingkan dengan buah pisang lainnya, dalam 100 g pisang ambon mengandung 435

mengasumsikan bahwa aktivitas-aktivitaslah, yang mengkonsumsi sumber daya dan bukannya produk. Metode ABC memandang bahwa biaya overhead dapat dilacak dengan