• Tidak ada hasil yang ditemukan

Forex Online Tranding (FOT) Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Islam (Telaah Kasus Para Pengguna FOT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Forex Online Tranding (FOT) Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Islam (Telaah Kasus Para Pengguna FOT)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Forex Online Tranding (FOT) Dalam Perspektif Hukum Ekonomi

Islam (Telaah Kasus Para Pengguna FOT)

Zulfatul Mukarromah1

1STAI Nurul Huda Kapongan Situbondo

zulva.farabi1992@gmail.com

Abstract

Forex Online Trading is included in futures trading, where there is no direct delivery at the time of the transaction. In addition, in the transaction process there is a margin or guarantee that must be provided by investors to the Online Forex Broker and the short selling transaction system which is characteristic of Forex Online Trading, resulting in selling practices without ownership rights. The purpose of this study is to seek Islamic legal views on online forex trading. This study uses a qualitative approach to Islamic law. With research methods, interviews, observation and documentation. In this study, the researcher acts as a human instrument whose function is to regulate the focus of research, select informants as data sources, collect data, assess data quality, analyze data, interpret data and draw conclusions on findings. The results show that the registration process, contract agreement, replenishment balance, and the core process, namely buying and selling transactions in online forex trading are against the concept of Islamic economic law. Online forex trading transactions are haraam. Because it contains elements of gharar and maysir which are prohibited in Islamic economic law.

Keywords: online Forex trading, Economics, Islamic Law

Abstrak

Forex Online Trading termasuk dalam perdagangan berjangka, dimana tidak ada pengiriman langsung pada saat transaksi. Selain itu dalam proses transaksinya terdapat margin atau jaminan yang harus diberikan investor kepada Broker Forex Online dan sistem transaksi short selling yang menjadi ciri khas dari Forex Online Trading sehingga terjadi praktik penjualan tanpa hak kepemilikan. Tujuan penelitian ini untuk mencari pandangan hukum Islam tentang perdagangan forex online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif hukum Islam. Dengan metode penelitian, wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai human instrument yang fungsinya mengatur fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data, menginterpretasikan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Hasil munjukkan proses registrasi, perjanjian kontrak, saldo pengisian, dan proses inti yaitu transaksi jual beli dalam perdagangan valas online tersebut bertentangan dengan konsep hukum ekonomi Islam. Transaksi forex online trading hukumnya haram. Karena mengandung unsur gharar dan maysir yang dilarang dalam hukum ekonomi Islam.

(2)

Pendahuluan

Di era globalisasi ini, ekonomi berkembang begitu pesat sehingga menimbulkan banyak istilah-istilah baru yang tidak ditemukan dalam perekonomian di zaman Rasulullah. Manusia sebagai khalifah fil ardh, manusia mampu mengelola apa yang ada di relitas keadaan dunia nyata lebih bermamfaat dengan cara yang berkah berdasarkan ibadah, maslahah. (Abrori, 2020:74) Termasuk para ulama’ kontemporer pun melakukan berbagai upaya guna menemukan hukum dalam permasalahan ekonomi tersebut.

Salah satu permasalah ekonomi kontemporer saat ini adalah Perdagangan internasional. Dalam perdagangan tersebut menggunakan mata uang yang berbeda kemudian diukur dengan melihat rasio ekspor dan impor disuatu negara. Melalui mekanisme perdagangan internasional, maka terjadi permintaan dan penawaran mata uang guna membiayai transaksinya. Nilai tukar mata uang suatu Negara terhadap Negara lain atau foreign exchange rate didefinisikan sebagai harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Nilai tukar tersebut, atau biasa disebut dengan kurs mata uang, yang ditentukan di pasar internasional, dimana berbagai mata uang asing diperdagangkan (Muhammad, 2007: 101). Forex banyak diminati oleh para investor karena dapat memperoleh penghasilan yang sekejap dalam satu malam saja. Namun juga bisa mendapatkan kerugian dalam satu malam pula. Disinilah fungsi uang berubah. Yang awalnya uang hanya sebagai alat tukar, namun berkembang menjadi komoditas perdagangan.

Selain itu, Seiring dengan kemajuan teknologi, dalam dunia bisnis kontemporer, pertukaran mata uang antar Negara tersebut tidak lagi dilakukan secara langsung. Hal ini dikenal dengan nama “Foreign Exchange Online Trading (FOT)”, merupakan perdagangan mata uang antar Negara yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi internet, dimana kontak fisik antar manusia menjadi amat minim, sehingga deal dan instruksi-instruksi jual beli berada dalam satu platform situs internet.

Mekanisme transaksi di bursa secara sederhana dapat digambarkan yaitu penjual dan pembeli bertemu di lantai bursa dengan system transaksi lewat layar monitor (trading screen atau price quotation board) yang digunakan untuk mengetahui harga kontrak berjangka. Sekilas, system perdagangan itu terlihat rumit. Namun kenyataannya, tidak serumit itu jika kita mempelajarinya lebih dalam.

(3)

Atas beberapa latar belakang masalah yang telah peneliti paparkan, maka peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan ini untuk dijadikan penelitian lebih lanjut. Dan dikarenakan forex online trading adalah persoalan ekonomi kontemporer yang tidak di bahas dalam fiqh klasik.

Sedangkan dalam kajian penelitian masih tidak banyak yang membahas secara spesik mengenai forex online trading.Tapi ada beberapa literatur yang peneliti jadikan penelitian terdahulu dianataranya : (1). Tinjauan Hukum Islam terhadap Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar dalam transaksi Valuta Asing (Rahayu, 2013). Karya ini diterbitkan di Yogyakarta dalam bentuk skripsi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Karya ilmiah tersebut membatasi masalah hanya pada factor-faktor yang mempengaruhi perbedaan nilai tukar dalam transaksi valuta asing menurut hukum Islam. Dan di teliti secara pustaka (Library Research). Tidak menjelaskan bagaimana valuta Asing dalam perspeektif Maslaha mursalah. (2). Mengenal Valuta Asing. (Berlianta, 2005). Buku ini menjelaskan seluk beluk valuta asing, mulai dari makna, pelaku pasar, perhitungan, transaksi, hingga analisisnya. Akan tetapi, buku ini menjelaskan valuta asing tersebut secara umum, bukan dari sudut pandang Islam. (3). Pasar uang dan pasar Valas. (Purnomo, Serfiyani & Hariyani, 2013). Buku ini mebahas tentang pasar uang dan valas dari aspek hukum dan bisnis. Memaparkan secara komperhensif mulai dari instrumen pasar uang, transaksi derivatif dipasar uang, dan tips bijak berivestasi dipasar uang. Akan tetapi, buku ini juga menjelaskan valas secara umum. Tidak khusus pada sudut pandang islam atau bagaimana hukum valuta asing yang terjadi di pasar uang. (4). Tinjauan Hukum islam Terhadap Praktik Transaksi Valuta Asing : Analisa perbandingan Antara Indonesia dan Malaysia. (Triyanta & Anwar, 2012). Karya ini berbentuk skripsi. Disana menjelaskan tentang bagaimana praktek valuta asing pada zaman nabi, serta transaksi perbandingan valuta asing di indonesia dan malaysia. Skripsi ini hanya terfokuskan pada perbandingan valuta asing antara indonesia dan malaysia. Tidak menjelaskan Valuta asing dari sudut pandang trader.

Dari beberapa judul buku dan karya tulis yang menjadi rujukan peneliti, tidak ada satupun yang menjelaskan tentang transaksi Forex Online Trading yang dilakukan para trader perspektif hukum ekonomi Islam.

(4)

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kulitatif dalam bentuk time-design-series dengan focus penelitian pada analisis proses transaksinya terdahadap margin atau jaminan yang harus diberikan investor kepada Broker Forex Online dan sistem transaksi short selling yang menjadi ciri khas dari Forex Online Trading sehingga terjadi praktik penjualan tanpa hak kepemilikan. sumber data dari instrumen menilai kualitas data, menganalisis data, menginterpretasikan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Hingga hasil munjukkan proses registrasi, perjanjian kontrak, saldo pengisian, dan proses inti yaitu transaksi jual beli dalam perdagangan valas online tersebut bertentangan dengan konsep hukum ekonomi Islam.

Pembahasan Dan Hasil

Prinsip-prinsip Dasar Ekonomi Islam

Ekonomi Islam memiliki dasar sebagai ekonomi rabbani dan ekonomi insani. Disebut ekonomi rabbani karena sarat dengan arahan dan nilai-nilai Ilahiyah. Lalu ekonomi Islam disebut juga sebagai ekonomi insani karena sistem ekonomi Islam dilaksanakan dan ditujukan untuk kemaslahatan manusia (Veithzal Rivai Zainal, 2013: 162). Oleh karena itu, ekonomi Islam memiliki beberapa prinsip, diantaranya adalah: (1). Prinsip Saling Mengganti (Wujudul Taaduli). (3). Prinsip Keadilan (Wujudul Taaduli). (4). Adanya Saling Rela (Wujudul Taradli). (5). Tidak Ada Gharar (Adamul Ghurur). (6). Tidak ada Spekulasi (Adamul Maysir). (7). Tidak Ada Riba (Adamul Riba) Riba secara bahasa berarti bertambah dan tumbuh. Riba adalah penambahan pendapatan secara tidak sah (bathil) (Andri Soemitra 2009: 35).

Untuk menghindari transaksi barang-barang ribawi dari praktek riba yang diharamkan, terdapat ketentuan-ketentuan agar illat riba tersebut menjadi transaksi yang sah dalam Islam (Tim Laskar Pelangi, 2013: 55-56):

Pertama, apabila barang ribawi satu ’illah riba dan sejenis maka transaksi dihukumi sah dan tidak termasuk riba jika memenuhi tiga syarat: (1). Tamastul (mitslan bi mitslin) Yakni barangnya sama. Untuk menghindari riba fadlli. (2). Taqabudl (yaddan bi yaddin) Yakni terjadi saling serah terima (qabl) barang (tsaman dan mutsman) di tempat transaksi sebelum akad luzum. Syarat ini untuk menghindari praktek riba yadd.

(5)

(3). Hulul Yakni transaksi diadakan secara tunai, bukan kredit. Syarat ini dilakukan untuk menghindari riba nasi’ah atau nasa’

Kedua, apabila barang ribawi mengandung ‘illah riba tetapi beda jenis (seperti emas dengan perak, kurma dengan anggur, padi dengan jagung, dll) maka transaksi dihukumi sah dan tidak termasuk praktek riba jika transaksi memenuhi dua syarat: Taqabudl dan Hulul.

Ketiga, apabila barang ribawi berbeda illah riba (seperti emas dengan kurma, perak dengan anggur, dll), maka transaksi dihukumi sah dan tidak termasuk praktek riba, meskipun tanpa syarat-syarat diatas. Artinya, transaksi sah diadakan dengan cara stara (tafadlul), tidak terjadi serah terima barang di tempat akad (taqabudl), atau tidak secara kontan atau kredit (Tim Laskar Pelangi, 2013: 55-56).

Jual Beli

Pengertian Jual Beli secara menurut istilah atau etimologi adalah :

ءيشب ءيش ةلباقم Tukar menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain (Ahmad Wardi Muslich, 2010: 173).

Adapun jual beli menurut terminologi, para ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikannya, antara lain (Kharofa, 1997: 65):

Pertama. Menurut Ulama’ Hanafiyah,

ٍصوُصخم ٍهجو ىلع ٍلام ُهلَداَبُم Artinya: Pertukaran Harta (benda) dengan harta berdasarkan cara khusus (yang dibolehkan).

Kedua. Menurut Imam Nawawi

اًكْيِلْمَت ٍلامِب ٍلام ُةلباقُم Artinya: Pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan

Ketiga, Menurut Ibnu Qudamah dalam Kitab Al-Mughni:

اكّلمتو كيلمت ِلاملاب ِلاملاُةلدابُم Artinya:

(6)

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, peneliti menyimpulkan bahwa jual beli adalah tukar menukar antara penjual dan pembeli. Si penjual memberikan barang, dan pembeli membayar barang tersebut dengan harga yang telah disepakati bersama. Tentunya dengan cara dan ketentuan yang telah di atur oleh Syara’.

Dasar hukum Jual Beli Pertama, Al-Qur’an :

Allah SWT. Berfirman dalam surah Al-Baqarah (2:275) :

اَبِّرلا َمَّرَحَو َعْيَبْلا ُ َّاللَّه َّلَحَأََوَ Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Kedua, Hadits

َةَنَايِخ َلاو ِهْيِف َّشَغَلا ْيَأَ .ٍروُربَم ٍعْيَب ُّلُكو ِهِدَيِب ِلوجلا لمع :لاقف ؟ ُبَيْطَأَ ِبسكلا ُّيا ُّيبّنلا َلِئُِس “Nabi SAW, ditanya tentang mata pencaharian yang paling baik beliau menjawab, seseorang bekerja dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur. Artinya tidak terdapat unsur manipulasi dan penghiantan” (HR. Bajjar, Hakim menyahihkan dari Rifa’ah ibn Rafi’)

Ketiga, Kaidah Ushul Fiqh

هفلاخ ىلع ليلدلا لدام ّلاِأَ هحابِلأِا ِةلماَعُملا ىف ُلصلأِا Artinya :

“Hukum asal praktek mu’amalah adalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang menunjukkan hukum kebalikannya”

Dalam kaidah ini telah jelas menerangkan bahwa segala sesuatu dalam sebuah transaksi muamalah adalah halal. Selama hal tersebut sesuai dengan hukum syara’ yang telah dirumuskan, dan selama belum ada hukum yang jelas-jelas melarang sebuah transaksi dalam muamalah tersebut (Abu Yasif, 2010: 66).

Rukun dan Syarat Jual Beli

Rukun jual-beli menurut ulama Hanafiah hanya satu yaitu ijab (ungkapan membeli dari pembeli) dan qabul (ungkapan menjual dari penjual). Jual-beli dinyatakan sah apabila disertai dengan ijab dan qabul. Akan tetapi jumhur ulama menyatakan bahwa rukun jual-beli ada empat (Nasrun Haroen, 2007: 114), yaitu: Pertama,Ada

(7)

orang yang berakad atau al-, Kedua, Ada shighat (lafal ijab dan qabul). Keempat, Ada barang yang dibeli. Kelima, Ada nilai tukar pengganti barang. Didalam Islam, Jual beli uang dengan uang dikenal dengan sharf. Arti harfiah dari sharf adalah penambahan, penukaran, penghindaran, pemalingan, atau transaksi jual-beli. Secara terminologi, menurut Abu Bakr Jabir al-Jazairi, sharf adalah jual beli uang logam dengan uang logam lainnya, misal, jual beli dinar emas dengan dirham perak (Jabir, 2004: 303).

Mengenai dasar hukum sharf, terdapat ayat Al-Qur’an yang telah dijelaskan di awal bahwa Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Sedangkan mengenai dasar hukum dari As-Sunnah, terdapat beberapa hadits yang dikeluarkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

ِلﺜمب َلاﺜم َّلاا ِبهﺬلاب َبهﺬلا اوعيبتَلا" :مّلسو هيلع اللَّه ىلص اللَّه لوسرلا ّنأَ هنع اللَّه يضر ير ﺬخلا ديعس يبأَ نعو ًابِئِاغ اهنماوعيبت لاو ٍضعب ىلع اهﻀعب اوُّفِشت لاو .ٍلﺜمب لاﺜم لاا ِقِرَولااوعيبت لاو .ضعب ىلع اهﻀعب اوُّفِشُت لاو (هيلع قفّتم) "ٍزجانِب Artinya : Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecualid seimbang, dan jangan kamu memberikan sebagiannya dengan atas yang lain. Janganlah kamu menjual perak kecualid seimbang, dan janganlah kamu memberikan sebagiannya atas yang lain. Janganlah kamu menjual dari padanya sesuatu yang tidak ada dengan sesuatu yang tunai (ada) .

ريعشلاب ُريعشلاو ربلاب ُّربلاو ةﻀفلاب ةﻀفلاو بهﺬلاب بهﺬلا ":ملسو هيلعو ّاللَّه لوسر لاق تماّصلا نب َةداَبُع نعو اذإ متئِش فيك اوعيبف فانصلأِا هﺬه تفلتخا اذﺈق ،ديب ادﻳ ،ءاوسب ءاوس ،لﺜمب لاﺜم حلملاب حلِملاورمتّلاب رمتّلاو (ملسم هاور) .ديب ادﻳ ناك Artinya : “(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.”

(8)

Transaksi jual beli mata uang secara online (forex online trading) meliputi proses registrasi, persetujuan kontrak, pengisian saldo, serta transaksi buy dan sell, berikut peneliti jelaskan secara detail tentang proses tersebut jika ditinjau berdasarkan Hukum Ekonomi Islam.

Registrasi

Registrasi atau pendaftaran dalam forex adalah syarat awal yang harus dipenuhi sebelum para trader melakukan transaksi. Pendaftaran tersebut bertujuan untuk memiliki akun dan bisa mengakses kegiatan di pasar forex (Hasil wawancara dengan trader forex. Nurul Huda, Malang: 2018). Dalam hukum ekonomi Islam, memang tidak ada penjelasan secara khusus tentang registrasi, namun hukum Islam telah menetapkan prinsip-prinsip transaksi. Sehingga prinsip tersebut bisa dijadikan acuan terhadap transaksi-transaksi yang ada saat ini. Selain itu, hukum islam juga telah menetapkan kaidah-kaidah tentang transaksi yang bisa dijadikan landasan umum. Diantara kaidah yang bisa dijadikan landasan terhadap registrasi adalah kaidah yang artinya “bahwa pada dasarnya muamalah adalah boleh kecuali ada dalil yang melarangnya” (Yasid, 2010: 66).

Berdasarkan kaidah ini, karena registrasi merupakan syarat awal dalam jual beli forex dan tidak menyalahi aturan hukum dalam ekonomi islam, maka menurut peneliti, registrasi di dalam forex dikatakan sah. Selain itu, registrasi yang dilakukan dalam forex ada dua cara. Yang pertama dengan mendatangi secara langsung broker forex, dan cara kedua adalah secara online.

Cara pertama (secara langsung), berawal saat calon nasabah mendatangi wakil pialang dan mediskusikan serta mengutarakan tujuan yang diinginkannya untuk bergabung dalam bisnis forex tersebut. Wakil pialang tersebut menjelaskan tentang bagaimana transaksi forex secara detail beserta dengan resiko yang mungkin terjadi. Selain itu, wakil pialang juga menanyakan tentang latar belakang calon nasabah. Hal ini dilakukan agar terciptanya saling percaya antara nasabah dan wakil pialang yang selanjutnya disebut broker (Nurul Huda, Malang: 2018).

Transaksi tersebut sesuai dengan prinsip dasar jual beli yakni “saling rela”. Sebagaimana ayat Al-Qur’an (Al-Baqarah, 2:188) :

(9)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu”.

Untuk memunculkan kerelaan, maka dibutuhkan suatu kepercayaan diantara kedua belah pihak. Cara registrasi inilah yang digunakan untuk menumbuhkan kepercayan itu dengan saling mengetahui latar belakang masing-masing.

Sedangkan cara kedua adalah secara online. Sebenarnya tujuannya sama dengan cara yang pertama. Yakni agar menumbuhkan rasa saling percaya dan rela antara kedua belah pihak. Akan tetapi cara online ini lebih mudah karena registrasi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja asalkan terdapat jaringan internet. Baik cara langsung maupun online, keduanya memiliki tujuan yang sama. Dan menurut analisis peneliti, walaupun tahap registrasi tidak pernah dijelaskan dan dibahas dalam fiqh klasik, namun untuk kepentingan tersebut maka hukumnya “boleh” dan tidak menyalahi aturan syari’at Islam.

Persetujuan atau Perjanjian kontrak

Hubungan perjanjian Trader Forex dengan pialang atau broker dibuat dalam bentuk kontrak elektronik yang terdapat dalam website broker. Calon trader dianjurkan membaca dengan seksama kontrak yang berada pada website broker sebelum menyetujui isi-isi kontrak yang berbentuk elektronik tersebut. Setelah mengklik tombol persetujuan, maka akun sudah berhasil dibuat. Untuk selanjutnya, trader akan memperoleh email serta pesan teks pada nomor telepon sesuai dengan yang telah diisikan pada formulir pembukaan akun (Hasil wawancara dengan trader forex. Reza, Malang: 2018).

Dipandang dari segi hukum Islam kontrak elektronik yang disediakan pada website broker sudah memenuhi syarat-syarat akad dan tergolong dalam perjanjian dengan Ijab-Qabul (Sighat akad) dalam bentuk tulisan. Tulisan disamakan dengan ijab-qabul dengan lisan dengan syarat tulisan tersebut harus jelas dan dapat dipahami oleh kedua belah pihak (Basyir, 2000: 68-70).

Sementara majelis akad dalam hal ini adalah website. Karena informasi elektronik, dokumen elektronik dan hasil cetakannya merupakan alat bukti hukum yang sah. Perbedaannya hanya pada media saja. Jika pada biasanya perjanjian atau kontrak medianya adalah kertas, tapi pada kontrak elektronik medianya berupa alat elektronik.

(10)

Akad sebagaimana telah dijelaskan dalam uraian sebelumnya adalah kesepakatan antara dua kehendak yang menimbulkan akibat-akibat hukum. Kehendak untuk mengadakan akad itu ada dua macam yaitu kehendak batin dan kehendak lahir. Kehendak batin dapat terwujud dengan adanya kerelaan (ridha) dan tidak ada unsur paksaan (ikhtiyar). Kehendak lahir yaitu suatu shigat atau yang menempati tempatnya, seperti perbuatan, yang mengungkapkan kehendak batin. Apabila kehendak batin dan lahir itu sesuai maka akad dinyatakan sah. Dalam pelaksanaannya, ketika trader telah mengklik tombol persetujuan, maka semua peraturan yang ada di dalam lampiran persetujuan dianggap telah diterima dan disetujui oleh trader. Dan syarat proses persetujuan ini dianggap sah dalam Hukum Ekonomi Islam.

Pengisian Saldo

Setelah menyelesaikan kontrak persetujuan, maka akun telah aktif. Dan trader sudah dapat melakukan transaksi di awali dengan pengisian saldo direkening atau yang sering disebut deposit, kebanyakan broker luar negeri memberikan kemudahan dengan beberapa pilihan penyetoran dana. Yaitu melalui :pertama, credit card, seorang trader melakukan penyetoran dana melalui kartu kredit. Kedua, wire transfer, seorang trader melakukan penyetoran dana antar Negara melalui bank, Ketiga, e-currency, seorang trader melakukan penyetoran dan penarikan dana melalui situs internet (Umam, 2018).

Ketiga cara yang di paparkan di atas melibatkan tiga elemen. Yakni nasabah (Trader)¸ Perantara (Bank), dan Broker. Yang membedakan dari ketiga cara tersebut adalah dalam hal proses. Pembayaran menggunakan wire transfer dianggap lebih lama karena harus mendatangi bank secara langsung, dan proses transfer dana ke broker juga membutuhkan waktu beberapa hari. Berbeda dengan credit card, memang tidak mendatangi bank secara langsung, melainkan harus datang ke mesin ATM untuk melakukan pentransferan. Cara ini juga membutuhkan waktu. Dan cara yang terakhir adalah cara yang dianggap paling mudah dan simple, yakni e curreccy. Trader hanya perlu tersambung dengan jaringan internet untuk melakukan pembayaran atau penarikan dana. Transaksi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dana akan masuk ke rekening trader secara otomatis. Dalam proses pembayaran dan penarikan dana ini, pihak bank berperan sebagai perantara. Dan mengambil keuntungan atas jasa perantara tersebut (Hasil Wawancara dengan trader forex. Syamsul Umam, Bondowoso: 2018).

(11)

Transaksi forex diatas tidak menyalahi hukum ekonomi islam. Sebagaimana ayat Al-Qur’an (Qs. Al-Maidah, 5:2):

ناودُعلاو ِمْثِلأِا ىلع ىلعاوُنواعَت َلاَو ىَوقّتلاَو ِّرِبلا ىلعاوُنَواَعَتَو Artinya: “dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan) dan taqwa, dan jangan lah tolong menolongan dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Peneliti menganalisis jika dipandang dari sudut pada Islam, proses transaksi pentransferan uang yang telah dilakukan dengan beberapa macam cara diatas, dikatakan sah. Karena status Bank sebagai perantara pentransferan dan berhak mendapatkan bayaran atau upah atas apa yang telah dilakukannya.

Transaksi Forex Online Trading Perspektif Hukum Ekonomi Islam

Setelah saldo forex telah terisi, selanjutnya para trader dapat melakukan transaksi. Transaksi di awali dengan masuk ke akun trader dengan cara login yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Trader pun sudah bisa melakukan transaksi (Hasil wawancara dengan trader forex. Reza, Malang: 2018). Dalam transaksi jual beli secara umum, ada tiga hal yang harus dipenuhi. Yakni para pihak, kesepakatan, uang, serta barang.

Pertama, Para pihak yang melakukan transaksi, Pihak yang melakukan transaksi disini adalah trader dan broker. Dalam system perdagangan Forex online Trading, para pihak tersebut tidak saling mengetahui siapa dan bagaimana keadaan satu sama lain (pihak yang bertransaksi). Melainkan bertemu dalam suatu platform internet yang disebut cabinet clien (Reza, Malang: 2018). Sedangkan dalam Hukum Ekonomi islam dijelaskan bahwa syarat orang yang berakad adalah berakal atau tamyiz, atas kehendak sendiri, bukan pemboros (Ahmad Azhar Basyir, 2000: 68-70). Namun demikian memang benar para pelaku dalam transaksi ini tidak mengetahui secara langsung satu sama lain. Akan tetapi penjaminan atas keberadaan masing-masing pihak telah terbukti dengan penandatangan dan persetujuan kontrak yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Sehingga peneliti menganggap syarat ini telah sesuai dengan hukum ekonomi Islam.

Kedua, Kesepakatan / Akad. Dalam transaksi forex online trading, kesepakatan yang dilakukan trader untuk memutuskan membeli atau menjual mata uang asing dilakukan dengan cara online atau melalui situs internet. Kesepakatan terjadi tidak secara langsung. Hal ini tergolong transaksi elektronik yang mana terdapat

(12)

undang-undang sebagai payung hukum bagi para pihak. Sehingga apabila terdapat penyelewengan, maka dapat dilaporkan ke pengadilan (Hasil wawancara dengan trader forex. Reza, Malang: 2018). Jika dikaitkan dengan teori hukum Islam, kesepakatan tersebut disebut dengan akad yang terdiri dari ijab dan qabul. Secara umum ijab dan Kabul didefiniskan sebagai sebuah ungkapan yang menunjukkan kepada adanya kesepakatan antara dua pihak yang saling berakad (Wahbah, 2011: 29-37).

Menurut al-Syafi'i jual beli dapat terjadi dengan kata-kata kinayah (kiyasan) dan menurut beliau tidak bisa sempurna sehingga mengatakan : “Sungguh aku telah beli padamu” (Reza, 2018). Jika kita mengacu pada pendapat imam syafi’I ini, maka dalam forex online trading tergolong transaksi yang tidak sah karena disana tidak terdapat ungkapan langsung dari para pihak yang berakad dan tidak terdapat dalam satu majelis. Dalam prakteknya, transaksi FOT tersebut dilakukan melalui jaringan internet. Dimana para pihak tidak dapat saling mengetahui dan tidak bertemu satu sama lain.

Sedangkan menurut Imam Malik sama sekali tidak disyaratkan sahnya jual beli dengan adanya ijab qabul. Tiap-tiap yang dipandang urf sebagai tanda penjualan dan pembelian menjadi sebab bagi sahnya penjualan. Artinya, cukup ada kerelaan antara kedua belah pihak yang berakad (Anwar, 2007:141). Peneliti sependapat dengan pendapat imam Malik ini. Maka transaksi FOT bisa dikatakan sah. Karena para pihak yang berakad dalam transaksi ini memang tidak membuat kesepakatan secara lisan, melainkan melalui surat perjanjian hitam diatas putih. Dan penandatanganan ataupun persetujuan yang telah dilakukan oleh trader adalah bentuk bahwa trader telah menyetujui semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh broker.

Ketiga, Harga dan Objek Transaksi, Inti dari Transaksi forex adalah mengelola modal yang ada didalam akun forex dengan cara melakukan transaksi yaitu membeli (buy) atau menjual (sell) barang yang ada di pasar forex (Hasil wawancara dengan trader forex. Reza, Malang: 2018). Barang yang diperjual belikan berupa pasangan uang atau biasa disebut denga pair. Misalnya GBP/USD, EUR/USD, GBP/JPY, dan lainnya. Namun dalam pembelian tersebut, uang tidak ada ditangan trader melainkan berada dalam sebuah catatan saja yang disebut summary account.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di awal bahwa fungsi uang dalam Islam adalah sebagai alat pembayaran. Dalam transaksi forex disini, terjadi kerancuan antara yang mana uang dan yang mana barang. Karena yang diperjual belikan dalam transasksi tersebut adalah sama-sama uang yang memilki fungsi yang sama. Fungsi uang pun

(13)

bergeser. Tidak lagi menjadi alat pembayaran. Melainkan menjadi komoditas perdagangan. Dalam teori hukum islam, barang (mabi’) dan uang (tsaman) adalah sesuatu yang berbeda. Karakteristik umum sebuah uang dalam Islam adalah sesuatu secara hukum tidak menjadi tertentu secara fisik pada saat transaksi. Melainkan lebih pada nilai materialnya, tidak tertentu pada fisik. Berbeda dengan barang, yang telah ditentukan secara fisik pada saat transaksi, maka akan menjadi tertentu dan mengikat secara hukum (Tim Laskar Pelangi, 2013, 28).

Secara detail, sesuatu berkedudukan sebagai uang dengan kriteria sebagai berikut:

a) Apabila barang berupa nuqud (mata uang dinar dan dirham) dan urudl atau sil’ah (barang), baik mitsli atau mutaqawwim, maka yang berkedudukan sebagai tsaman adalah nuqud secara mutlak (baik diawali dengan huruf ba’ tsamaniyah atau tidak (dalam dialek arab).

b) Apabila ma’qud alaih berupa barang mitsli dan barang mutaqawwim, maka yang berkedudukan sebagai tsaman adalah barang mitsli secara mutlak,

c) Apabila ma’qud alaih sama-sama berupa alat pembayaran (nuqud), seperti dinar, dirham, atau mata uang lain, maka –dalam dialek—yang berstatus sebagai tsaman ialah yang diawali huruf ba’ tsamaniyah, yaitu huruf ba’ yang menunjukkan tsaman pada lafad yang dimasukinya. Demikian juga apabila ma’qud alaih sama-sama berupa barang mitsli, atau sama-sama berupa barang mutaqawwim, maka yang berstatus sebagai tsaman ialah yang diawali huruf ba’ tsamaniyah (Tim Laskar Pelangi, 2013:29).

Dari kriteria tersebut, menurut analisis peneliti jika dikaitkan dengan forex online trading, maka yang disebut tsaman atau uang disini adalah mata uang rupiah dan barangnya mata uang asing lainnya yang dipertukarkan dengan rupiah. Seperti contoh yang telah diungkapkan diawal :

ُعا¹َتَملا اﺬ¹ه َكُتْعب ٍرا¹َطْنِقِب

ِرَك ّ¹سلا نم “aku beli kepada barang ini dengan setumpuk gula”1.

Jadi, tsaman dari contoh tersebut adalah gula. Dan jika diterapkan pada transaksi forex, maka begini : Aku beli dollar ini dengan rupiah.

Dari sini telah ditemukan bahwa yang dianggap barang dalam transaksi ini adalah dollar. Dan uangnya adalah rupiah. Selanjutnya, dalam proses transaksi,

1 Tim Laskar pelangi, Metodologi Fiqh Muamalah (Diskursus Metodologis Konsep Interaksi Sosial

(14)

keuntungan permainan forex didapat dari selisih harga. Misalnya saat ini harga GBPUSD adalah 1.6580. kemudian trader membeli sejumlah 1 lot (1000 unit). Selang satu jam, harga GBPUSD naik menjadi 1.6595. Lalu trader menutup transaksi tersebut (close). Maka keuntungan yang diperoleh trader adalah selisih harga dikali 100.000 = $150. Agar trader memperoleh keuntungan dalam bermain forex, trader harus menguasai ilmu trading dengan mempelajari dan memprediksi secara tepat history Forex dalam jangka waktu tertentu. (Hasil wawancara dengan trader forex. Syamsul Umam, Bondowoso: 2018).

Dari sini diketahui Keuntungan yang diperoleh dalam transaksi forex online trading bersifat semu dan tidak pasti. Keuntungan bisa didapat dalam sekejap saja begitu pula dengan kerugian. Trader harus bisa menentukan sikap apakah akan menjual atau membeli. Jika ingin membeli /buy (yang sebenarnya berarti membeli mata uang dasar dan menjual mata uang kutipan), trader ingin mata uang dasar meningkat nilainya dan kemudian trader akan menjualnya kembali pada harga yang lebih tinggi. Dalam pembicaraan trader, ini disebut “Long” atau mengambil “posisi Long”. Dan ingat: Buy = Long. Jika Anda ingin menjual/sell (yang artinya menjual mata uang dasar dan membeli mata uang kutipan), Anda ingin mata uang dasar jatuh nilainya dan kemudian Anda akan membeli kembali di harga yang lebih rendah. Ini disebut “short” atau mengambil “posisi Short”. Dan ingat: Sell = Short. (Hasil wawancara dengan trader forex. Syamsul Umam, Bondowoso: 2018).

Dari transaksi tersebut, jika ditinjau dari Hukum Ekonomi islam guna mengetahui hukum diperbolehkan atau tidaknya transaksi forex yang dilakukan oleh para trader, maka peneliti akan menyesuaikan dengan teori tentang prinsip dasar transaksi dalam ekonomi Islam. Yakni sebagai berikut:

1) Adanya tukar menukar (saling ganti)

Dalam transaksi forex, kedua belah pihak memperoleh apa yang diinginkan. Broker memperoleh keuntungan dari jasa yang ia lakukan, dan trader memperoleh keuntungan dari selisih harga yang dilakukan. Dalam teori Islam, disebut dengan wujudul tabaduli, yakni saling menukar atau mengganti. Sebagaimana pengertian jual beli yang dikemukakan oleh ulama’ hanafiyah (Kharofa, 1997:65) :

ٍصوُصخم ٍهجو ىلع ٍلام ُهلَداَبُم Artinya: Pertukaran Harta (benda) dengan harta berdasarkan cara khusus (yang dibolehkan).

(15)

Jika dicontohkan dalam transaksi jual beli, si penjual memberikan barang kepada pembeli, sebagai gantinya, ia akan mendapatkan uang. Dan sebaliknya, si pembeli menyerahkan uang dan sebagai gantinya ia akan mendapatkan barang yang ia inginkan. Peneliti menganggap bahwa prinsip ini telah terpenuhi.

2) Adanya Keseimbangan

Dalam transaksi forex, antara trader pemula dan trader professional, memiliki kesempatan yang sama untuk meperoleh keuntungan. Tidak ada pembedaan antar personal trader (Reza, 2018). Berdasarkan teori, Keadilan merupakan salah satu prinsip yang sangat penting dalam mekanisme perekonomian Islam. Adil dalam ilmu ekonomi bisa diterapkan dalam penentuan harga, kulaitas produk, perlakuan terhadap para pekerja, dan dampak dari berbagai kebijakan ekonomi yang dikeluarkan. Bersikap adil dalam ekonomi tidak hanya didasarkan pada ayat-ayat al-Qur’an dan Sunnah Rasul, tetapi juga berdasarkan hukum alam, dimana alam diciptakan berdasarkan prinsip keadilan dan keseimbangan (Kara, 2005:43).

Dari fakta dan teori tersebut, peneliti menganalisis bahwa dalam transaksi forex telah menerapkan prinsip keadilan. Didalamnya tidak membeda-bedakan para trader yang ada di pasar uang. Semua berhak memperoleh keuntungan sesuai dengan kemampuan menganalisis pasar. Selain itu, persamaan hukum disini memberikan kesempatan bahwa setiap orang harus diperlakukan sama di depan hukum. Tidak boleh ada diskriminasi terhadap seseorang dihadapan hukum. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, risiko dan keuntungan yang berimbang antar personal trader.

3) Adanya Saling rela

Saling rela disini artinya tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Jika dikaitkan dengan forex, maka sudah dianggap memenuhi. Karena sebelum melakukan transaksi, ada sebuah penandatanganan perjanjian seperti yang telah disebutkan diatas tentang kontrak perjanjian elektronik. Dalam kontrak tersebut, sudah mengindikasikan bahwa kedua belah pihak yang bertransaksi telah sepakat dan dengan sadar menyetujui segala hal yang telah tertulis dalam perjanjian tersebut.

(16)

Keuntungan yang diperoleh dalam transaksi forex online trading bersifat semu dan tidak pasti. Keuntungan bisa didapat dalam sekejap saja begitu pula dengan kerugian. Sedangkan dalam prinsip yang harus dipenuhi adalah Adamul ghurur, yang berarti tidak adanya gharar (ketidakpastian) maksud ketidakpastian dalam transaksi muamalah adalah “ada sesuatu yang ingin disembunyikan oleh sebelah pihak dan hanya boleh menimbulkan rasa ketidakadilan serta penganiayaan kepada pihak yang lain (Soemitra, 2009: 34). Peneliti menganggap bahwa prinsip ini tidak terpenuhi karena seharusnya dalam prinsip jual beli haruslah jelas tentang prosentasi keuntungan atau kerugian yang akan didapat. Dan dalam transasksi ini terdapat unsur gharar.

5) Tidak adanya spekulasi

Trader menyerahkan sejumlah uang tertentu pada agen untuk mendapatkan keuntungan tanpa adanya proses jual beli mata uang yang sesungguhnya. Transaksi ini dikemas dengan nama investasi pada pasar uang. Sesungguhnya tidak ada barang yang ditransaksikan, semua bersifat semu. Pemilik dana tidak menerima mata uang asing yang dibelinya, dan agen tidak menyerahkan mata uang yang diamanatkan untuk dibeli oleh pemilik dana (Reza, 2018). Dan dalam teori, dijelaskan bahwa Qimar atau Maysir (spekulasi); secara bahasa maknanya judi, secara umum mengundi nasib dan setiap kegiatan yang sifatnya untung-untungan (spekulasi). Maysir merupakan transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan. Imam Ghazali menjelaskan seluruh permainan yang di dalamnya terdapat unsur perjudian, maka permainan itu hukumnya haram (Bakry, 1994:70).

Berdasarkan fakta dan teori tersebut, maka peneliti menilai bahwa transaksi yang dilakukan dalam forex online trading mengandung unsur judi. Karena didalamnya trader bisa saja mendapatkan keuntungan yang banyak dalam waktu sekejap saja. Dan dapat pula bangkrut serta memperoleh kerugian beesar pada waktu satu malam pula. 6) Tidak ada riba

Dalam teori Hukum Islam, uang adalah barang ribawi (illah riba). Illah riba ialah sebuah sifat atau kriteria yang apabila terdapat pada suatu barang, maka barang tersebut termasuk barang ribawi. Ulama’ sepakat terdapat enam jenis barang ribawi yang secara eksplisit disebut dalam redaksi-redaksi hadits seputar riba. Yaitu 1) emas, 2)perak,

(17)

3)gandum merah, 4) gandum putih, 5) kurma, dan 6) garam (Musthafa, 2010: 85). Jika melibatkan dua mata uang yang berbeda jenis, maka ada dua syarat pertukaran dalam Islam (Tim Laskar Pelangi, 2013, 56): Pertama, Seimbang. Pada perdagangan forex online trading, sistem transaksi tersebut selalu melibatkan dua mata uang. Hal tersebut karena komoditi yang diperjual belikan dalam forex adalah pasangan mata uang. Harga dari setiap mata uang terhadap mata uang lainnya disesuaikan dengan harga pasar dunia. Kecil kemungkinan untuk dimanipulasi karena seluruh dunia memantaunya. Dalam teori, Para ulama bersepakat akan syarat keseimbangan dalam transaksi tukar menukar uang (al-sharf). Hal ini disandarkan dengan hadits Rasulullah dalam Kitab Bulughul Marom (Al-Asqolani, tt:176):

ريعشلاب ُريعشلاو ربلاب ُّربلاو ةﻀفلاب ةﻀفلاو بهﺬلاب بهﺬلا ":ملسو هيلعو ّاللَّه لوسر لاق تماّصلا نب َةداَبُع نعو فيك اوعيبف فانصلأِا هﺬه تفلتخا اذﺈق ،ديب ادﻳ ،ءاوسب ءاوس ،لﺜمب لاﺜم حلملاب حلِملاورمتّلاب رمتّلاو (ملسم هاور) .ديب ادﻳ ناك اذإ متئِش Artinya : “(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.”.

Dari uraian diatas, peneliti simpulkan bahwa dalam forex trading, perdagangan mata uangnya disesuaikan dengan kurs yang berlaku. Sehingga ketercapaian syariat terhadap syarat keseimbangan atau tidak ada tambahan telah terpenuhi. Hal ini juga sesuai fatwa Dewan Syariat Nasional MUI Nomor: 28/DSNMUI/III/2002 tentang Jual Beli Mata Uang (Al–Sharf) yang menjelaskan pada Poin keempat, bahwa terkait dengan mata uang yang berbeda janis maka disesuaikan dengan kurs yang berlaku.

Kedua, Tunai. Transaksi forex adalah perdagangan dilakukan melalui platform internet dan pembayarannya ialah melalui rekening. Eksekusi pembayarannya ialah saat trader melakukan penutupan transaksi (close position). Saat trader melakukan pembelian atau penjualan pada open position uang dalam rekeningnya tidak berubah. Baru akan ada perubahan uang pada rekening saat penutupan transaksi. Cara serah terima atau qabdh merujuk kepada kebiasaan yang berlaku, caranya berbeda berdasarkan jenis barang, misalnya: Qabdh uang dengan cara memegangnya dengan

(18)

tangan atau dibukukan dalam rekening bank. Qabdh setiap barang merujuk kepada kebiasaan yang berlaku.

Menurut analisis peneliti syarat harus tunai dalam transaksi ini telah terpenuhi. Karena disesuaikan dengan perkembangan ekonomi global, dimana serah terima barang merujuk pada kebiasaan. Dan kebiasaan masyarakat di era ini, pembukuan dalam rekening bank bisa dikatakan serah terima. Karena sudah jelas bahwa uang telah masuk ke rekening kita.

Kesimpulan

Saat ini, tren investasi Forex Online Trading (FOT) sedang marak. Forex Online Trading adalah memperdagangkan mata uang atau valuta asing dengan mata uang asing lainnya yang tidak melibatkan perdagangan fisik, tetapi hanya nilainya dalam satu platform internet. Forex Online Trading termasuk dalam perdagangan berjangka, dimana tidak ada pengiriman langsung pada saat transaksi. Selain itu dalam proses transaksinya terdapat margin atau jaminan yang harus diberikan investor kepada Broker Forex Online dan sistem transaksi short selling yang menjadi ciri khas dari Forex Online Trading sehingga terjadi praktik penjualan tanpa hak kepemilikan. Karena hal-hal tersebut maka timbul satu permasalahan yaitu bagaimana pandangan hukum Islam tentang perdagangan forex online. Uang yang seharusnya menjadi alat pembayaran, malah berubah fungsi sebagai komoditas perdagangan sehingga terdapat unsur spekulasi di dalamnya dalam hal mendapat keuntungan. Trader bisa mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu satu malam saja, dan sebaliknya dalam hal kerugian. Selain itu, terdapat unsur ketidak jelasan karena seharusnya dalam prinsip jual beli haruslah jelas tentang prosentasi keuntungan atau kerugian yang akan didapat. Sehingga kesimpulannya transasksi ini terdapat unsur gharar. Dengan demikian, peneliti menarik kesimpulan bahwa transaksi forex online trading hukumnya haram. Karena mengandung unsur gharar dan maysir yang dilarang dalam hukum ekonomi Islam.

Daftar Pustaka

Bakry, N. (1994). Problematika Pelaksanaan Fiqh Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Basyir, A.A. (2000) Asas-asas Hukum Muamalah (Hukum perdata Islam). Yogyakarta: UII Press.

(19)

Berlianta, C.H. (2005). Mengenal Valuta Asing. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Faizul, A. (2020). Pariwisata Halal Dan Peningkatan Kesejahteraan. Literasi Nusantara: Batu.

Haroen, N. (2007). Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama. Jabir, B. A. A. (2004) Minhaj al-Muslim. Kairo: Maktabah Dar al-Turas Kharofa, A. (1997). Transactions in Islamic Law. Malaysia: A.S. Noordeen. Muslich, W. A. (2010). Fikih Muamalah. Cet Ke-1. Jakarta: Amzah

Musthafa, A. (2010). Alfiqih al-Minhaji, cet III. Damaskus: Darul musthofa.

Purnomo, D, S,. Serfiyani Y. C & Hariyani, I. (2013). Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas. Jakarta: Gramedia

Soemitra, A. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah. Jakarta: Kencana. Wahbah, A. (2011). Fiqh Islam wa Adillatuhu jilid 4. Jakarta: Gema Insani.

Yasif, A. (2010). Aspek-aspek Penuliasan Hukum (Hukum Islam-Hukum Barat). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan kebudayaan dan kepariwisataan pada satu kawasan merupakan upaya dalam mensinergiskan berbagai kepentingan sebagaimana makna dari suatu kawasan merupakan

salah satu solusi yang tepat dalam hal penanggulangan pengemis yang memasuki kampus adalah dengan mengoptimalkan kinerja satpam atau pihak keamanan kampus yang

(3) Untuk kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di Lini IV ke petani atau Kelompok Tani sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten

Hal ini dilihat dari nilai p-value untuk model linier maupun square lebih besar dari α = 5%, ini menunjukkan faktor-faktor (variabel bebas) yaitu lama dan suhu fermentasi

Judul Skripsi: PENGARUH ADAT TERHADAP AKSI KARAKTER ANTAGONIS PADA SKENARIO FILM PENDEK KELABU dengan ini menyatakan bahwa, Skripsi dan karya penciptaan ini adalah asli dan belum

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur didorong utamanya oleh komponen Konsumsi yang pada triwulan III-2008 ini mampu tumbuh lebih tinggi.. Di sisi lain,

KOMUNIKASI ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT BERBEDA AGAMA DALAM MENGEMBANGKAN RELASI DAN TOLERANSI SOSIAL (Studi kasus pada masyarakat desa Ngadas suku tengger kecamatan

Setiap pergantian semester, mahasiswa wajib melakukan pendaftaran ulang dan mengajukan rencana studi selama kurun waktu yang telah ditentukan dalam