• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM BEL OTOMATIS TERPROGRAM BERBASIS RASPBERRY PI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM BEL OTOMATIS TERPROGRAM BERBASIS RASPBERRY PI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SMATIKA Jurnal Volume 05 Nomor 01 Tahun 2015, P a g e | 5

Mochamad Subianto

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Ma Chung - Malang

[email protected]

ABSTRAK

Sejak zaman dulu telah mengenal bel itu secara sederhana seperti kentongan dan lonceng. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini ada yang namanya bell elektrik. Bel elektrik sibunyikan oleh petugas secara manual. Penanda jam tersebut dirasa sangat penting untuk memberitahukan informasi dimulainya dan berakhirnya jam pelajaran. Informasi yang diberikan dapat berupa bunyi-bunyi tertentu yang menghasilkan sebuah informasi jam.

Pemberiahuan tanda informasi jam secara manual mempunyai tingkat keakuratan yang kurang terhadap jam dikarenakan adanya kelalaian dan kesibukan yang dilakukan oleh petugas pemberi tanda informasi tersebut. Keterlambatan pemberitahuan tanda informasi jam pelajaran juga berakibat terganggunya proses belajar mengajar khususnya jam pelajaran berikutnya. Beberapa penelitian sebelumnya sudah ada tentang bel otomatis tersebut dengan menggunakan komputer dan mikrokontroller berbasis ARM yang mempunyai kelemahan. Kelemahan menggunakan komputer yaitu tidak praktis dan membutuhkan banyak daya, dan kelemahan ARM yaitu kapasitas simpan yang sedikit dan sulit untuk setting ulang. Telah dilakukan telaahmengenai sistem bel atau pemberi tanda informasi jam pelajaran secara otomatis yang lebih akurat menggunakan Raspberry Pi dan mempunyai keunggulan ukurannya yang kecil dan dengan kapasitas simpan banyak data jadwal waktu bunyi.

Kata kunci: Bel otomatis, Raspberrry Pi.

1. PENDAHULUAN

Bel sekolah merupakan salah satu instrumen penanda jam tertentu yang ada di sebuah lembaga pendidikan. Sejak zaman dulu telah mengenal bel itu secara sederhana seperti kentongan dan lonceng. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini ada yang namanya bell elektrik. Bel elektrik sibunyikan oleh petugas secara manual.

Penanda jam tersebut dirasa sangat penting untuk memberitahukan informasi dimulainya dan berakhirnya jam pelajaran. Informasi yang diberikan dapat berupa bunyi-bunyi tertentu yang menghasilkan sebuah informasi jam.

Di universitas Ma Chung

menggunakan alat TOA untuk memberikan sebuah tanda informasi jam pelajaran secara

manual oleh petugas keamanan atau scurity.

Pemberiahuan tanda informasi jam secara manual mempunyai tingkat keakuratan yang kurang terhadap jam dikarenakan adanya

kelalaian dan kesibukan yang dilakukan oleh petugas pemberi tanda informasi tersebut.

Keterlambatan pemberitahuan tanda

informasi jam pelajaran juga berakibat

terganggunya proses belajar mengajar

khususnya jam pelajaran berikutnya dengan catatan rentang jam pelajaran antara satu dengan yang lain waktunya mepet.

Penelitian sebelumnya Irianto(2007) dalam tugas akhirnya membuat aplikasi bel

sekolah otomatis terprogram dengan

meggunakan PC (Personal Computer).

Aplikasi tersebut memanfaatkan fungsi port

Parallel yang ada pada PC untuk

mengendalikan perangkat listrik yang

digunakan sebagai otomasi perangkat bel

listrik. Pada aplikasi ini mempunyai

kelemahan pada penggunaan Port Parallel

yang perkembangan perangkat komputer

sudah ditinggalkan sehingga banyak

komputer yang sudah tidak mempunyai Port Parallel.

(2)

P a g e | 6 SMATIKA Jurnal Volume 05 Nomor 01 Tahun 2015

Pada penelitian selanjutnya Triyono (2010) pada skripsinya membuat aplikasi bel sekolah menggunakan komputer untuk

pengendali bunyi bel dari sound system.

Aplikasi ini mempunyai kelemahan yaitu adanya noice suara yang dihasilkan jika

sound system atau pengeras suara

mempunyai jarak yang jauh dengan sumber suara atau komputer dan juga mempunyai

ketergantungan jumlah sound system untuk

kejelasan suara yang dihasilkan pada tempat yang luas.

Pada tahun yang sama Rachmad (2010) pada tugas akhirnya memuat otomatis bel sekolah berbasis mikrokontroler AT89S52. Pada hasil penelitian ini mempunyai kelemahan pada kapasitas memori yang kecil untuk menyimpan data jadwal bunyi bel.

Dari permasalah tersebut maka

dibutuhkan sistem bel atau pemberi tanda informasi jam pelajaran secara otomatis menggunakan Raspberry Pi yang mempunyai kapasitas menyimpan banyak data jadwal bunyi. Penggunaan Raspberry Pi yang saat ini merupakan teknologi komputer terbaru dapat menggantikan komputer PC dan memiliki ukuran yang kecil sehingga memiliki nilai praktis. Sehingga diharapkan dengan adanya system bel otomatis berbasis Raspberry Pi

menjadi produk unggulan universitas

sehingga dapat dijual di lembaga pendidikan lain.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa penelitian yang dilakukan mengenai sistem otomatis bel adalah sebagai berikut, Irianto (2007) dalam tugas akhirnya membuat aplikasi bel sekolah otomatis

terprogram dengan meggunakan PC

(Personal Computer). Aplikasi tersebut

memanfaatkan fungsi port Parallel yang ada

pada PC untuk mengendalikan perangkat listrik yang digunakan sebagai otomasi perangkat bel listrik. Arsitektur dari sistem ini terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Arsitektur Aplikasi Bel Otomatis Terprogram Berbasis PC (Irianto, 2007)

Berdasarkan Gambar 1 sistem kendali perangkat bel listrik terlihat bahwa sistem mempunyai beberapa blok fungsional, yaitu:

a. User, merupakan pengguna yang akan

mengatur kerja sistem

b. Komputer pengontrol, digunakan

sebagai jalannya program aplikasi yang

akan mengontrol driver saklar elektronik

yang menggunakan sistem timer.

c. Driver saklar elektronik, berfungsi

sebagai saklar yang menghubungkan antara PC dengan perangkat yang akan

dikontrol dengan komputer. Driver

saklar elektronik yang mempunyai 8 (delapan) keluaran.

d. Perangkat listrik berupa bel listrik.

Pada aplikasi ini mempunyai kelemahan pada

penggunaan Port Parallel yang

perkembangan perangkat komputer sudah ditinggalkan sehingga banyak komputer yang sudah tidak mempunyai Port Parallel. Pada penelitian selanjutnya Triyono (2010) pada skripsinya membuat aplikasi bel sekolah menggunakan komputer untuk pengendali bunyi bel dari sound system. Aplikasi ini mempunyai kelemahan yaitu adanya noice suara yang dihasilkan jika sound system atau pengeras suara mempunyai jarak yang jauh dengan sumber suara atau komputer dan juga

mempunyai ketergantungan jumlah sound

system untuk kejelasan suara yang dihasilkan pada tempat yang luas.

Pada tahun yang sama Rachmad (2010) pada tugas akhirnya memuat otomatis bel sekolah berbasis mikrokontroler AT89S52. Pada hasil penelitian ini mempunyai kelemahan pada kapasitas memori yang kecil untuk menyimpan data jadwal bunyi bel.

Pada tahun 2013, pada telah dilaukan telaah

mengenai pembuatan otomatis bel

terprogram menggunakan Raspberry Pi. Bentuk Raspberry Pi terlihat pada Gambar 2.

(3)

SMATIKA Jurnal Volume 05 Nomor 01 Tahun 2015, P a g e | 7

3. METODOLOGI

Metode rancang bangun yang terdiri dari beberapa tahap yaitu : (1) Analisis Kebutuhan

Sistem, (2) Desain Perancangan, (3)

Pembuatan Alat, (4) Pengujian Alat.

Pengujian dilakukan pada blok-blok sistem dengan tujuan untuk mengetahui apakah alat yang telah dirancang dapat bekerja sesuai rancangan. Pengujian ini meliputi pengujian blok-blok sistem, tingkat fungsi. Dari hasil pengujian ini dibuat analisa yang akan mengetahui sejauh mana sistem rancangan ini memiliki kesesuaian dengan spesifikasi pengukuran dalam pengujian.

Pengujian fungsionalitas perangkat keras

(hardware) Pengujian fungsionalitas

perangkat kerang dengan cara pengukuran tingkat presisi arus output dari raspberry pi terhadap kebutuhan arus Magnetic lock sehingga magnetic lock dapat bekerja sesuai fungsinya. Tingkat presisi dapat dinyatakan dapat bekerja dengan cukup baik jika persentase tingkatan 90%>=presisi <=100%, rumus presisi dapat dilihat pada Rumus 1 (Fiqri, dan Ratri, 2010).

𝑷𝒓𝒆𝒔𝒊𝒔𝒊 = (𝟏 − |𝑿𝒏−𝑿̅̅̅̅𝒏

𝑿𝒏 |) 𝟏𝟎𝟎

(1)

Keterangan :

𝑿𝒏 = nilai ideal pengukuran ke-n

𝑿𝒏

̅̅̅̅ = nilai rata-ratanya n pengukuran

Pengujian juga dilakukan pengukuran

responsibility dari perangkat lunak ke perangkat keras. Dalam hal ini tingkat responsibility dapat dinyatakan cukup baik jika rata-rata responsibility kurang dari 1 detik.

3.1 Analisis sistem

Melakukan analisa terhadap

requirement baik fungsional ataupun

nonfungsional yang dibutuhkan dalam

perancangan dan pembuatan sistem.

Arsitektur dari sistem bel otomatis

berdasarkan analisa sistem terlihat pada gambar 3. Petugas Raspberry Pi Sirine Rangkaian Switcher Listrik Rangkaian Switcher Listrik Data Jadwal Sumber Listrik Sumber Listrik Monitor Monitor

Gambar 3. Arsitektur Bel Otomatis berbasis Raspberry Pi

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan merupakan proses tahapan yang fokusnya pada desain sistem yang hendak dibangun meliputi perancangan data flow diagram, perancangan basis data, tampilan atau desain I/O dan perangkat.

Petugas Sistem Mulai Input Jadwal Bunyi Bel Umum / Khusus Simpan Khusus Simpan Jadwal Umum Umum Selesai Jadwal Umum

Cek Jadwal Bel Bunyi = Jam sekarang Ada Tidak Mengaktifkan Jadwal Instruksi GPIO Rangkaian Menyala dan Bel Bunyi

Gambar 4. Flow Diagram sistem bel

(4)

P a g e | 8 SMATIKA Jurnal Volume 05 Nomor 01 Tahun 2015

Gambar 5. ER Diagrambentuk Conceptual

Data Model

Gambar 6. ER Diagrambentuk Physical

Data Model

3.3 Perancangan Perangkat

Arsitektur sistem bel otomatis

menggunakan raspberry pi ini dapat dilihat pada gambar 7, menunjukkan topologi jaringan atau hubungan antar perangkat. Ada dua sumber suara dengan tegangan AC dan DC yang akan digunakan. Untuk mengontrol dua sumber suara tersebut dibutuhkan perangkat penguat arus dikarenakan output raspberry pi hanya 3V dan beban Sirine DC membutuhkan 12V. Perangkat lain yang dibutuhkan adalah rangkaian switch listrik sebagai pengganti saklar listrik untuk beban Sirine AC.

Gambar 7. Arsitektur Bel Otomatis dengan Raspberry Pi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi Perangkat Keras (Hardware)

 Penguat Arus

Gambar 8. Rangkaian Penguat Arus

 Switcher AC dan Adaptor

Gambar 9. Rangkaian Switcher AC dan Adaptor

 Rangkaian Output Raspberry Pi

Berdasarkan arsitektur sistem bel

otomatis tidak ditemukan

perangkat atau rangkaian output raspberry pi ini. Perangkat ini sebagai tambahan dan pengaman agar tidak adanya arus balik

menuju raspberry pi yang

menjadikan kerusakan.

Gambar 10. Rangkaian Output Raspberry Pi Berdasarkan arsitektur sistem bel otomatis yang telah dirancang sebelumnya, maka ketiga rangkaian tersebut di atas digabungkan dan dibuat sebuah packaging yang dapat dilihat pada gambar sebagai berikut

Relationship_1 Schedule Hari Jam Bunyi Keterangan Tipe_Schedule Variable characters (15) Time Integer Variable characters (40) Variable characters (2) <M> <M> <M> Schedule_Aktive Status Boolean Relationship_1 Schedule Hari Jam Bunyi Keterangan Tipe_Schedule Variable characters (15) Time Integer Variable characters (40) Characters (2) <M> <M> <M> Schedule_Active Tipe_Schedule Status Variable characters (2) Boolean P u sa t Li st ri k A d ap to r Si ri n e D C Si ri n e A C

Chip One Stop FRS1/5W 390ΩJ A C 2 20 O ut IC GR Serial/ Para lle l Port R R 104K 400V BT 13 7 6 00E PJ A10 23 A5 Rangkaian Switch On/Off Listrik Rangkaian Penguat Arus LE D In d ik at o r R as p b e rr y P i

(5)

SMATIKA Jurnal Volume 05 Nomor 01 Tahun 2015, P a g e | 9

Gambar 11. Instalasi Rangkaian Bel Otomatis berbasis Raspberry Pi

4.2 Setting GPIO

GPIO (General Purpose Input/Output) adalah pin generik pada chip yang perilakunya (termasuk apakah itu input atau output pin) dapat dikontrol (diprogram) oleh pengguna pada waktu berjalan (Kartawijaja, 2012). GPIO pada Raspberry Pi dapat diaktifkan dengan melakukan instalasi file

GPIO yang dapat diunduh pada

http://pypi.python.org/pypi/RPi.GPIO. Proses Instalasi GPIO dapat dilakukan dengan menjalankan perintah berikut.

gunzip RPi.GPIO-0.2.0.tar.gz tar -xvf RPi.GPIO-0.2.0.tar cd RPi.GPIO-0.2.0

sudo python setup.py install

Testing GPIO khususnya PIN 17 (1 untuk menyala dan 0 untuk mati) dapat dilakukan dengan memasukkan perintah berikut dan dengan bantuan LED sebagai indikator seperti terlihat pada Gambar 12

gpio -g write 17 1 gpio -g write 17 0

Gambar 12. LED Indicator Tester GPIO

pada Raspberry Pi

Selain istilah GPIO, ada istilah lain yang sebenarnya sama yaitu Pi4J. Istilah Pi4J digunakan oleh pemrograman JAVA untuk perangkat GPIO pada Raspberry pi. Selain file service, yang membedakan GPIO dengan Pi4J adalah penomoran PIN (lihat Gambar 13).

Untuk mengaktifkan Pi4J dapat diaktifkan dengan instalasi file Pi4J yang

dapat diunduh pada

http://pi4j.googlecode.com/files/pi4j-0.0.5.deb.Instal Pi4J dapat dilakukan dengan menjalankan perintah berikut

sudo dpkg -i pi4j-0.0.5.deb

Aplikasi pemrograman JAVA yang dijalankan menggunakan command prompt harus terlebih dahulu melakukan konfigurasi classpath. Berikut perintah konfigurasi classpath Pi4J. export CLASSPATH=$CLASSPATH: /opt/pi4j/lib/pi4j- device.jar:/opt/pi4j/lib/pi4j- core.jar:/opt/pi4j/lib/pi4j- service.jar:/opt/pi4j/lib/pi4j-gpio-extension.jar

(6)

P a g e | 10 SMATIKA Jurnal Volume 05 Nomor 01 Tahun 2015

Gambar 13. PIN dan Nomor GPIO pada Raspberry

4.3 Implementasi Perangkat Lunak (Software)

Aplikasi bel otomatis pada Raspberry Pi merupakan aplikasi yang mengontrol

perangkat/rangkaian yang menghasilkan

sebuah suara/bunyi. Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman java. Bentuk antar muka aplikasi bel otomatis pada Raspberry Pi ditunjukkan pada Gambar 14.

Gambar 14. Tampilan Aplikasi Bel Otomatis

Gambar 15. Tampilan Aplikasi Setting General Schedule pada Bel Otomatis

Gambar 16. Tampilan Aplikasi Setting Special Schedule pada Bel Otomatis

4.4 Testing atau Ujicoba

Beberapa rangkain tersebut dilakukan pengujian keakuratan input dan output menggunakan avometer. Hasil pengujian sebagai berikut

1. Penguat Arus

Bentuk rangkaian Penguat Catu Daya dapat dilihat pada Gambar 4. Output

rangkaian Penguat Catu Daya

dihubungkan ke Sirine 12V. Output Penguat Catu Daya, hasil pengukuran bahwa catu daya yang terukur adalah 11,91V. 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 1 = (1 − |12 − 11,91 12 |) 100 = 99%

Berdasarkan hasil perhitungan presisi di atas bahwa output dari rangkaian Penguat Catu Daya baik. Tegangan yang keluar sudah mampu mengaktifkan alat yang dicatu dan menyediakan tegangan yang dibutuhkan yaitu Sirine.

2. Switcher AC dan Adaptor

Bentuk rangkaian Switch Arus Listrik dapat dilihat pada Gambar 5 yang fungsi untuk memutus dan menyambung arus listrik dengan menggunakan IC MOC 3021. Berdasarkan data sheet bahwa IC MOC 3021 mempunyai kemampuan dilalui arus listrik adalah maksimal 220V, 3A dan 22watt. Beban sementara yang digunakan oleh Switch Arus Listrik adalah lampu 9 watt 220V,

(7)

SMATIKA Jurnal Volume 05 Nomor 01 Tahun 2015, P a g e | 11

dihasilkan lampu dapat menyala dengan terang karena daya yang dikeluarkan oleh rangkaian Switch Arus Listrik lebih tinggi dari daya lampu yang dibutuhkan kurang dari 1A.

3. Rangkaian Output Raspberry Pi

Bentuk rangkaian input Raspberry Pi dapat dilihat pada Gambar 6. Output rangkaian input raspberry terhubung dengan rangkaian Penguat Catu Daya dan Switch Arus Listrik. Output yang nantinya dihubungkan dengan switch, hasil pengukuran bahwa catu daya yang terukur adalah 4,82V, sedangkan ideal input yang bisa diterima oleh rangkaian Switch Arus Listrik berdasarkan IC MOC 3021 adalah 5V. Output yang nantinya dihubungkan dengan Penguat Catu Daya, hasil pengukuran bahwa catu

daya yang terukur adalah 3,3V,

sedangkan ideal input yang bisa diterima oleh rangkaian Penguat Catu Daya berdasarkan IC ULN2003 adalah 5V.

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 1 = (1 − |5 − 4,82 5 |) 100 = 96% 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 2 = (1 − |5 − 3,33 5 |) 100 = 66%

Berdasarkan hasil perhitungan presisi di atas bahwa ke dua output dari rangkaian input Raspberry Pi masih cukup besar. Tingkat presisi tersebut masih dapat diabaikan mengingat dalam daerah operasi komponen yang dicatu. Tegangan yang keluar sudah mampu mengaktifkan alat yang dicatu dan menyediakan tegangan yang dibutuhkan dua buah alat yaitu Penguat Catu Daya dan Switch Arus Listrik.

5. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Telah berhasil dibuat sistem bel otomatis menggunakan raspberry pi yang mempunyai kemampuan sebagai berikut:

1. Dapat mengontrol rangkaian elektronik

sehingga dapat menghasilkan

bunyi/suara sebagai tanda waktu dalam pembelajaran

2. Dapat mengontrol sumber bunyi berupa

buzzer AC, buzzer DC, dan speaker

3. Mempunyai bentuk yang lebih ringkas

dibandingkan menggunakan PC

5.2 Saran

Untuk pengembangan penelitian lebih lanjut, ada beberapa saran sebagai berikut

1. Penggunaan Mini LCD touchscreen agar

sistem dalam terkontrol lebih mudah

2. Pemilihan box komponen merupakan hal

terpenting agar rangkaian tertata lebih rapi dan bagus

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Fiqri, M., Hambali, A. dan A, Ratri. D., 2010. Perancangan Dan Implementasi

Power Meter Optik Berbasis

Mikrokontroler 32 Bit Pada Panjang Gelombang 600NM sampai 1000NM. Bandung : Fakultas Teknik Elektro dan

Komunikasi (Institut Teknologi

Telkom).

[2] Irianto, D. R., 2007. Aplikasi Bel Otomatis Terprogram Berbasis PC

(Personal Computer). Surakarta:

Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (Universitas Sebelas Maret).

[4] Kartawijaja, A. D., 2012. Raspberry Pi, Komputer Mungil Yang Muat di Saku.

[Online] Available at:

http://uniqtekno.com/682/raspberry-pi- komputer-mungil-yangmuat-di-saku/#_[Diakses 15 Februari 2013]. [5] Rachmad, W. W. B., 2010. Otomatis

Bel Sekolah Berbasis Mikrokontroler AT89S52. : Yogyakarta. Fakultas Teknologi Industri (Universitas Ahad Dahlan)

(8)

P a g e | 12 SMATIKA Jurnal Volume 05 Nomor 01 Tahun 2015

[6] Triyono, R., 2010. Pembuatan Software Bel Otomatis Sekolah. Yogyakarta: Jurusan Sistem Informasi (STIMIK AMIKOM)

Gambar

Gambar 1. Arsitektur Aplikasi Bel Otomatis  Terprogram Berbasis PC (Irianto, 2007)
Gambar 4. Flow Diagram sistem bel  otomatis dengan Raspberry Pi
Gambar 9. Rangkaian Switcher AC dan  Adaptor
Gambar 12. LED Indicator Tester GPIO  pada Raspberry Pi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Konversi vanilin menjadi veratraldehida telah dipublikasikan oleh Wahyuningsih (2012), akan tetapi penggunaan veratraldehida sebagai bahan dasar dalam sintesis senyawa hidroksi

Metode penentuan harga harus dimulai dengan pertimbangan atas tujuan penentuan harga itu sendiri (Payne dalam Lupiyoadi, 2001:88) Swalayan Indomaret dan Alfamart

Hasil kuisioner lembar pengamatan respon siswa yang diberikan kepada 25 siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model Guide Reading adalah 24 siswa

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan anugerah-Nya, skripsi yang berjudul “Analisis Implementasi Nawa Cita Jokowi Dalam

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Public Relations berfungsi untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan para nasabah, melayani kebutuhan publiknya sesuai

Dengan disusunnya anggaran variabel, maka manajemen perusahaan akan dapat lebih mengetahui berapa besarnya perubahan pendapatan dan perubahan biaya yang akan terjadi

Berdasarkan observasi dan wawancara awal, dengan kondisi seperti yang dipaparkan di atas, penulis ingin melihat posisi hidup seperti apa yang cenderung dimiliki oleh anak

7:1-6 - Gelah Mamre meteh erti ras biak nalahken kalak ras untung rugina.. - Gelah lit biak geluh ibas Mamre la nalahken