• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

IV-1

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV bagian analisis dan perancangan pada laporan tugas akhir ini menguraikan hasil analisis dan perancangan terkait perangkat lunak yang akan dibangun. Adapun isi dari bab ini meliputi analisis umum perangkat lunak sampai dengan diagram analisis kelas final dan hasil perancangan perangkat lunak yang meliputi batasan perancangan, perancangan kelas, arsitektur serta perancangan antarmuka.

4.1 Analisis Perangkat Lunak BlueSeFT

Dalam tugas akhir ini akan dibangun sebuah perangkat lunak yang mengimplementasikan mekanisme otentikasi perangkat dan pengguna pada komunikasi Bluetooth dengan memanfaatkan kritografi kunci-publik. Perangkat lunak yang akan dibangun diberi nama BlueSeFT (Bluetooth Secure and Fair Transfer). Analisis perangkat lunak dalam bab ini meliputi, arsitektur global perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis use case, analisis kelas potensial, identifikasi kelas final, dan diagram kelas.

IV.1.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak BlueSeFT

BlueSeFT adalah sebuah aplikasi untuk perangkat mobile (handphone) yang menyediakan layanan untuk komunikasi jaringan point-to-point dengan menggunakan

Bluetooth sebagai media pengiriman data. Point-to-point artinya bahwa komunikasi dilakukan hanya oleh dua pihak. BlueSeFT menawarkan komunikasi dengan tingkat keamanan yang lebih baik dari pada mekanisme pengamanan yang telah diterapkan untuk komunikasi Bluetooth saat ini. BlueSeFT ini mengimplementasikan kriptografi kunci-publik untuk ontentikasi perangkat dan pengguna yang terlibat di dalam komunikasi. Penggunaan kriptografi kunci-publik inilah yang menjadi kekuatan dari mekanisme keamanan pada BlueSeFT.

Pihak yang akan melakukan komunikasi menggunakan BlueSeFT terlebih dahulu harus mendaftarkan kunci publik dari pasangan komunikasinya. Selanjutnya untuk melakukan otentikasi maka masing-masing perangkat lunak akan meminta data kunci

(2)

privat. Pemasukan data dapat dilakukan oleh pengguna sebelum inisiasi komunikasi dilakukan melalui suatu antarmuka yang telah disediakan khusus. Seketika data-data tersebut telah dimasukan maka BlueSeFT akan melanjutkan proses otentikasi. Jika semua data yang dimasukan sesuai maka perangkat lunak akan menginformasikan bahwa otentikasi berhasil dan komunikasi dapat dilanjutkan. Namun jika tidak maka perangkat lunak yang mendeteksi terjadi kesalahan akan memutuskan komunikasi. IV.1.2 Arsitektur Global Perangkat Lunak BlueSeFT

Arsitektur global dari perangkat lunak BlueSeFT ini dapat dilihat pada Gambar IV-1.

Gambar IV-1 Arsitektur Global Perangkat Lunak

Komunikasi dilakukan secara point-to-point dimana salah satu pihak harus terlebih dahulu menginisiasi komunikasi dengan menghubungi pihak lain. Aplikasi BlueSeFT

pada pihak yang menginisiasi komunikasi akan bertindak sebagai aplikasi master yang akan diontentikasi oleh perangkat yang dihubungi (aplikasi slave).

Baik aplikasi master dan slave akan terdiri dari aplikasi BlueSeFT itu sendiri dan sebuah basis data untuk menampung data kunci publik pihak-pihak yang akan diajak berkomunikasi. Basis data kunci publik dipelihara oleh aplikasi BlueSeFT ini sendiri sehingga segala bentuk perubahan pada isinya haruslah melalui aplikasi BlueSeFT.

(3)

IV.1.3 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak BlueSeFT

Adapun spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang diperlukan dalam perangkat lunak BlueSeFT ini dikelompokan ke dalam dua buah kebutuhan, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional:

IV.1.3.1 Kebutuhan Fungsional

1. Perangkat lunak harus mampu menyimpan data kunci publik pihak lain pada suatu basis data yang dipelihara oleh perangkat lunak ini sendiri pada perangkat yang bersangkutan.

2. Perangkat lunak harus mampu memvalidasi berbagai masukan data dari pengguna.

3. Perangkat lunak harus mampu membangun koneksi komunikasi jaringan dengan media Bluetooth.

4. Perangkat lunak harus mampu mempertukarkan pesan/data antara pihak yang terlibat dalam komunikasi menggunakan jaringan Bluetooth yang telah dibuat. 5. Perangkat lunak harus mampu membangkitkan bilangan random dan bilangan

dasar prima yang akan dipergunakan pada protokol otentikasi perangkat. 6. Perangkat lunak harus mampu memeriksa keabsahan (melakukan otentikasi)

suatu perangkat lain dengan memeriksa bilangan pertukaran yang dikirimkan kepada peserta lainnya pada protokol untuk otentikasi perangkat.

7. Perangkat lunak harus mampu memberikan tanda tangan digital kepada pesan yang dikirimkam pada proses otentikasi.

8. Perangkat lunak harus mampu mengenkripsi pesan yang dikirimkan dengan algoritma kriptografi kunci simetri.

9. Perangkat lunak harus mampu membangkitkan pasangan kunci publik dan privat dengan algoritma RSA.

IV.1.3.2 Kebutuhan Non-Fungsional

1. Perangkat lunak harus memiliki antarmuka yang user-friendly sehingga akan memudahkan pengguna.

2. Proses otentikasi pengguna dan perangkat pada awal komunikasi harus dilakukan dengan cepat sehingga selisih waktunya tidak berbeda jauh dengan proses otentikasi yang telah diterapkan sekarang.

(4)

3. Perangkat lunak harus mampu meminimalkan penggunaan memori karena perangkat lunak ini dibangun diatas perangkat mobile yang memiliki ketersediaan memori yang terbatas.

IV.1.4 Analisis Use Case

Berdasarkan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang ada, maka dibuat use case

yang bertujuan untuk menggambarkan peran dari pengguna dan interaksinya dengan aplikasi serta interaksi aplikasi dengan sistem lain. Use case tidak menunjukan suatu aksi diimplementasikan tetapi hanya menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan ada pada perangkat lunak. Selain diagram use case, akan dibuat juga skenario untuk masing-masing use case. Skenario masing-masing use case dapat dilihat pada Lampiran C.

IV.1.4.1 Diagram Use Case

Gambar IV-2 Diagram Use Case BlueSeFT

Penjelasan:

Terdapat dua aktor yang terlibat dalam perangkat lunak BlueSeFT, yaitu user dan

BlueSeFT partner. BlueSeFT partner adalah aplikasi yang sama pada perangkat

partner komunikasi. User merupakan pengguna yang akan melakukan komunikasi dengan menggunakan BlueSeFT untuk mengirimkan data/pesan ke pada pihak lain.

(5)

Sebelum dapat mengirimkan data user harus mengotentikasi pasangan komunikasinya. User juga dapat mengkonfigurasi aplikasi, menyimpan data kunci publik dan mencari perangkat-perangkat yang sedang aktif pada saat itu dengan menggunakan Bluetooth. BlueSeFT partner dapat meminta untuk terhubung ke pada perangkat yang bersangkutan dengan melalui proses otentikasi.

IV.1.4.2 Definisi Aktor

Berikut daftar aktor yang terlibat dalam BlueSeFT: Tabel IV-1 Definisi Aktor

No. Aktor Deskripsi

1. User Semua orang pemilik/pengguna perangkat yang telah terinstall aplikasi BlueSeFT dan menggunakan perangkat tersebut untuk berkomunikasi secara aman dengan pihak lain.

2. BlueSeFT partner Aplikasi BlueSeFT pada perangkat lain yang akan diajak berkomunikasi dan dapat meminta untuk terhubung dengan perangkat yang bersangkutan dengan terlebih dahulu harus melakukan otentikasi. IV.1.4.3 Definisi Use Case

Berikut daftar use case dan deskripsi singkat masing-masing use case.

Tabel IV-2 Definisi Use Case

No. Use Case Deskripsi

1. Manage Key Use case yang menggambarkan kegiatan user

memodifikasi data kunci publik yang telah disimpan di dalam basis data aplikasi.

2. Insert Key Use case yang menggambarkan aktifitas user untuk menambahkan data kunci publik baru ke dalam basis data.

3. Delete Key Use case yang menggambarkan aktifitas user untuk menghapus data kunci publik yang tersimpan di dalam basis data.

4. Edit Key Use case yang menggambarkan aktifitas user untuk mengedit data kunci publik baru yang telah

(6)

No. Use Case Deskripsi

tersimpan di dalam basis data.

5. Search Device Use case yang menggambarkan aktifitas user untuk menemukan perangkat-perangkat di sekitar yang sedang aktif pada saat itu. Tujuan dari hal ini adalah untuk menemukan perangkat yang akan diajak berkomunikasi.

6. Connect Device Use case yang menggambarkan aktifitas sistem untuk terhubung ke pada perangkat lain.

7. Authenticate Use case yang menggambarkan aktifitas sistem dalam mengotentikasi user dan device yang akan terhubung dengannya.

8. Send Data Use case yang menggambarkan aktivitas user untuk mengirimkan data atau pesan ke pada lawan

komunikasinya.

9. Receive Data Use case yang menggambarkan aktifitas sistem untuk menerima data atau pesan dari lawan komunikasinya.

10. Configure Use case yang menggambarkan aktivitas user untuk mengatur konfigurasi dari aplikasi ini yang dalam hal ini adalah pengaturan data password, dan pasangan kunci RSA.

11. Request Connection Use case yang menggambarkan sistem aplikasi

BlueSeFT partner yang meminta untuk dapat terhubung dengan perangkat yang bersangkutan.

IV.1.5 Analisis Kelas Potensial

Berdasarkan use case yang telah dibuat, dapat diidentifikasi kelas-kelas potensial pada sistem. Kelas-kelas potensial ini adalah kelas-kelas yang ditemukan berdasarkan identifikasi entitas-entitas yang berperan pada masing-masing use case. Daftar kelas potensial dapat dilihat pada Tabel IV-3 berikut :

(7)

Tabel IV-3 Daftar Kelas Potensial

No. Use Case Kelas Potensial

1. Manage Key PublicKey

Manage Key

2. Insert Key PublicKey

Manage Key

Database Connector User Input

Verificator

3. Delete Key PublicKey

Manage Key

Database Connector User Input

Verificator

4. Edit Key PublicKey

Manage Key

Database Connector User Input

Verificator

5. Search Device Bluetooth Browser Device Inquiry

6. Connect Device Connector Device Packet 7. Authenticate PublicKey Database Connector Random Generator Authenticator Packet 8. Send Data RC4 Packet Connector Device User Input Sender

(8)

No. Use Case Kelas Potensial BTListener 9. Receive Data RC4 Packet Connector Device Reader BTListener 10. Configure Configure File Setting

11. Request Connection Server Packet

Connector Device Sender

Reader BTListener

IV.1.6 Daftar Kelas Analisis

Berdasarkan kelas-kelas potensial yang telah diidentifikasi, selanjutnya dilakukan seleksi terhadap kelas-kelas tersebut. Seleksi ini dilakukan untuk menghasilkan daftar kelas analisis yang dapat menggambarkan sistem yang akan dibangun. Kelas kandidat dalam daftar kelas potensial akan dibuang jika tidak mencerminkan tanggung jawab sistem terhadap domain permasalahan. Berikut daftar kelas analisis:

Tabel IV-4 Daftar Kelas Analisis

Nama Kelas Tanggung Jawab

Blueseft 1. Menangani setiap masukan pengguna sebagai parameter program.

2. Melakukan verifikasi setiap masukan data dari pengguna. 3. Mengani setiap penampilan data ke pengguna

4. Mengatur tampilan sistem.

PublicKey 1. Menangani penyimpanan data mengenai kunci publik dari baru dari pengguna lain.

2. Menangani pengubahan data kunci publik yang telah disimpan.

(9)

Nama Kelas Tanggung Jawab

3. Menangani penghapusan kunci publik dari database.

Database Connector

1. Menangani segala bentuk koneksi ke dalam database Bluetooth Browser 1. Menangani pencarian perangkat melalui proses device

inquiry.

2. Menangani penyimpanan data perangkat yang ditemukan ketika proses pencarian perangkat

3. Menangani pencarian layanan yang ditawarkan oleh suatu perangkat melalalui service inquiry.

Connector Device 1. Membangun koneksi antara dua perangkat yang akan berkomunikasi.

2. Menangani koneksi kelayanan yang sesuai pada perangkat

partner

Authenticator 1. Melakukan otentikasi perangkat 2. Melakukan otentikasi user 3. Membangkitkan bilangan acak

Packet 1. Membangun paket yang akan dikirimkan pada saat komunikasi berlangsung.

2. Melakukan identifikasi data dan mengatur informasi data sesuai signal yang diberikan.

Reader 1. Menerima data yang dikirimkan oleh pihak lawan kepada perangkat yang bersangkutan

2. Menyimpan data dari pihak lawan yang sudah diproses

Sender 1. Mengirimkan data kepada pihak lawan yang diajak berkomunikasi

Server 1. Membangun server yang mampu menerima koneksi dari perangkat lain.

2. Menangani setiap permintaan koneksi dari perangkat lain

Configure 1. Mengani konfigurasi yang dilakukan oleh pengguna ke dalam sistem.

2. Mengupdate kondisi sistem sesuai dengan konfigurasi yang dilakukan oleh pengguna.

(10)

IV.1.7 Diagram Kelas Analisis

Kelas-kelas analisis, yang didapat dari menganalisis tanggung jawab kelas-kelas potensial terhadap sistem, digambarkan keterhubungannya dalam diagram kelas analisis. Diagram kelas analisis untuk perangkat lunak BlueSeFT dapat dilihat pada Gambar IV-3.

Gambar IV-3 Diagram Kelas Analisis

IV.1.8 Analisis Library Pendukung

Dalam mengembangkan perangkat lunak digunakan dua library yang terkait dengan pemanfaatan jaringan dan sistem keamanan. Dari sisi jaringan, untuk mendukung koneksi menggunakan Bluetooth maka digunakan Java API Bluetooth Wireless Technology (JSR-82). API ini memungkinkan dibentuknya koneksi dengan Bluetooth

menggunakan J2ME, yang mana library ini sudah terintegrasi langsung pada J2ME. Terkait keamanan maka digunakan library yang di-realease oleh bouncycastle.org.

Library ini mendukung semua fungsi-fungsi yang akan diimplementasi pada perangkat lunak, baik terkait enkripsi, dekripsi, pembangkitan bilangan acak, cipher

blok, cipher aliran, pembangkitan pasangan kunci RSA, dan pemanfaatkan tanda tangan digital.

(11)

4.2 Perancangan Perangkat Lunak BlueSeFT

Perancangan perangkat lunak yang akan dilakukan meliputi batasan perancangan perangkat lunak, perancangan arsitektur, perancangan format data, dan perancangan antarmuka.

IV.2.1 Batasan Perancangan Perangkat Lunak BlueSeFT

Batasan-batasan yang ada pada perancangan perangkat lunak BlueSeFT ini antara lain:

1. BluSeFT hanya mampu menangani komunikasi Bluetooth dua arah, jadi jaringan yang terbentuk dengan perangkat lunak ini adalah hanya jaringan

point-to-point.

2. Untuk dapat menggunakan perangkat lunak ini maka pengguna harus memasukan data kunci pengguna yang akan digunakan untuk mengenkripsi/mendekripsi data kunci privat yang disimpan oleh perangkat lunak. Kunci ini sekaligus akan dijadikan data untuk otentikasi ketika akan mengakses perangkat lunak.

3. Untuk dapat melakukan koneksi satu sama lain maka pengguna harus memasukan data kunci publik dari pihak yang akan diajak berkomunikasi. IV.2.2 Perancanangan Arsitektur

Perancangan arsitektur perangkat lunak memberikan gambaran kendali fungsional, fungsi dan prosedur, yang terdapat pada perangkat lunak. Fungsional ini dijalankan oleh kelas-kelas melalui method yang dimilikinya. Keterhubungan antar kelas dalam sistem dapat dilihat pada diagram kelas final pada Gambar VI-4. Dalam perangkat lunak BlueSeFT terdapat 17 kelas dan sebuah interface. Perancangan kelas-kelas dan interface tesebut dapat dilihat pada Tabel VI-5.

Tabel IV-5 Perancangan Kelas Final BlueSeFT

No Kelas Data yang Disimpan Deskripsi

1. Authenticator 1. clientKey : PublicKey 2. BD_ADDR : String 3. key : CompleteKey

Merupakan kelas yang berperan dalam melakukan otentikasi baik perangkat dan pengguna, sekaligus pembangkitan bilangan acak.

(12)

No Kelas Data yang Disimpan Deskripsi

2. BTListener - Merupakan interface yang

menangani event yang terjadi selama koneksi.

3. BlueSeFT 1. id : int

2. secretLinkKey : String 3. rDev : RemoteDevice 4. local : LocalDevice

Merupakan kelas utama dalam sistem, berperan dalam pembetukan midlet atau instant dari aplikasi dan dalam menampilkan pesan ke pengguna.

4. BluetoothBrowser 1. stateDeviceInquiry : int 2. stateServiceInquiry : int 3. devicesFound : Vector

4. serviceFound :

ServiceRecord

5. agent : DiscoveryAgent

Merupakan kelas yang bertanggung jawab dalam melakukan Bluetooth device discovery dan Bluetooth service discovery.

5. CompleteKey 1. privateExponent : BigInteger

2. userKey : String

Merupakan kelas yang menyimpan data pasangan public key dan private key. Merupakan kelas turunan dari kelas PublicKey

6. Configure 1. secretKey : String 2. hashKey : int 3. key : CompleteKey

Merupakan kelas yang

berperan dalam pembangkitan pasangan

kunci publik dan privat dengan algoritma RSA.

7. ConnectorDevice 1. auth : Authenticator 2. sender : Sender 3. reader : Reader

4. con : StreamConnection 5. connected : int

Merupakan kelas yang berperan dalam melakukan koneksi dengan perangkat

Bluetooth lain. 8. Encryptor 1. key : KeyParameter

2. Algorithm : String

Merupakan kelas yang berperan dalam melakukan

(13)

No Kelas Data yang Disimpan Deskripsi

enkripsi dan dekripsi data baik dengan stream cipher

ataupun dengan block cipher.

9. InputKeyUI 1. edited : boolean Merupakan kelas yang bertanggung jawab dalam menerima masukan kunci perangkat lain oleh pengguna.

10. InputUI - Merupkan kelas yang

berperan dalam menampilkan text area bagi

user untuk mengetikan pesan yang akan dikirim.

11. ListDeviceUI 1. done : boolean

2. currentMenuStatus : int

Merupakan kelas yang

berfungsi untuk menampilkan daftar perangkat yang didapatkan

ketika proses device discovery.

12. ListKeyUI 1. pubKey : PublicKey

2. mHashTable :

HashTable

Merupakan kelas yang

berfungsi untuk menampilkan data kunci

public perangkat lain yang telah tersimpan pada

perangkat yang bersangkutan.

13. MessageUI 1. msg : Vector Merupakan kelas yang

berfungsi untuk menampilkan pesan yang

diterima dan dikirim dari/ke perangkat yang sedang

(14)

No Kelas Data yang Disimpan Deskripsi diajak berkomunikasi. 14. Packet 1. signal : int

2. msg : String

Merupakan kelas yang berfungsi untuk membentuk paket data yang akan dikirimkan atau diterima untuk ditampilkan. 15. PublicKey 1. bluetoothAddress : String 2. bluetoothOwner : String 3. publicExponent : BigInteger 4. publicModulus : BigInteger

Merupakan kelas yang berfungsi untuk menyimpan data kunci publik dari perangkat lain.

16. Reader 1. finishConnect : boolean 2. rndDH : BigInteger 3. secretKey : BigInteger 4. n : BigInteger

5. g : BigInteger

6. encryptor : Encryptor

Merupakan kelas yang berfungsi untuk membaca pesan yang dikirimkan oleh perangkat lawan.

17. Sender 1. done : boolean 2. encryptor : Encryptor

Merupakan kelas yang

berfungsi dalam mengirimkan pesan ke perangkat lawan. Server 1. server : StreamConnectionNotifi er 2. reader : Reader 3. sender : Sender

Merupakan kelas yang berfungsi untuk membentuk obyek server dengan menggunakan profile serial port (RS232).

Untuk daftar fungsi dan prosedur yang ada pada masing-masing kelas perancangan dapat dilihat pada Lampiran D. Daftar tersebut sekaligus memperlihat modul yang ada pada perangkat lunak, karena modul disesuaikan dengan kelas yang ada.

(15)

IV.2.3 Perancangan Format Data Perangkat Lunak BlueSeFT

Persistent data pada perangkat lunak ini disimpan dengan menggunakan basis data. Hal ini dilakukan karena data-data ini akan diperlukan dikemudian saat, ketika dilakukan proses komunikasi lagi. Format data yang digunakan adalah menggunakan format data bentukan yang didesain menjadi sebuah kelas yaitu PublicKey dan

CompleteKey. PublicKey secara algoritmik dapat dinotasikan sebagai berikut:

PublicKey { bluetoothAddress : String, bluetoothOwner : String, publicExponent : BigInteger, publicModulus : BigInteger, }

Data kunci publik ini selanjutnya akan disimpan kedalam basis data dengan format sebagai berikut : bluetoothAddress| bluetoothOwner| publicExponent| publicModulus.

Selanjutnya adalah CompleteKey, yaitu format data untuk menyimpan data pasangan kunci publik dan privat pengguna yang bersangkutan. Adapun secara algoritmik

CompleteKey dinotasikan sebagai berikut:

CompleteKey { secretKey : String publicExponent : BigInteger, privateExponent : BigInteger, Modulus : BigInteger, }

yang mana selanjutnya data ini akan disimpan ke dalam basis data maka formatnya adalah : secretKey|publicExponent| privateExponent|modulus.

Diperlukannya dua tipe format kunci yang sedikit berbeda pada perangkat lunak ini karena memang pada proses otentikasi dibutuhkan dua data kunci yaitu data kunci sendiri dan data kunci publik dari perangkat yang akan diajak berkomunikasi. Data lainnya yang ada dalam perangkat lunak BlueSeFT dapat dilihat pada diagram kelas Gambar IV-4.

(16)

Gambar IV-4 Diagram Kelas Perancangan Final

IV.2.4 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak BlueSeFT IV.2.4.1 Perancangan Struktur Menu Perangkat Lunak BlueSeFT

Struktur menu yang terdapat pada perangkat lunak BlueSeFT dapat dilihat pada Gambar IV-5. Gambar tersebut menunjukan tahapan akses terhadap menu utama yang terdapat di dalam BlueSeFT.

IV.2.4.2 Perancangan Layar Antarmuka Perangkat Lunak BlueSeFT

Perancangan layar antarmuka perangkat lunak BlueSeFT berdasarkan struktur menu yang ada, dapat dilihat pada Gambar IV-6. Karena merupakan aplikasi yang berjalan pada perangkat mobile maka layar antarmuka dibuat sesederhana mungkin dan

(17)

dioptimalkan kepada pemanfaatan menu untuk akses fitur-fitur perangkat lunak. Layar utama memiliki dua menu utama yaitu Menu dan Exit dan selanjutnya struktur akses sesuai dengan struktur akses menu.

Gambar IV-5 Struktur Akses Menu pada BlueSeFT

Menu Exit BlueSeFT

ticker

Picture (brief)

Gambar

Gambar  IV-1 Arsitektur Global Perangkat Lunak
Gambar  IV-2 Diagram Use Case BlueSeFT
Tabel IV-2 Definisi Use Case
Tabel IV-3 Daftar Kelas Potensial
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam implementasinya, KP3 bersama-sama dengan Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dibantu oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terma- suk Tenaga Harian

Adapun komunikasi yang dibangun berdasarkan tinjauan adat dan budaya ini adalah komunikasi yang dijalin berlandaskan pada pandangan budaya dan adat sekitar tentang program yang

Gagasan pen ggabun gan kedua m etode diajukan den gan alasan (a) m en gun tun gkan bagi pen eliti untuk lebih baik m em aham i sebuah kon sep yan g sedan g diuji

Dalam penelitian kali ini peneliti mengunkan 2 metoda yang berbeda didalam dua kelas, kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran CUPs, dengan tahapan pertama

Baik : Minat siswa baik selama proses pembelajaran, siswa aktif dalam pembelajaran, siswa mampu dalam memperhatikan teknik gerak yang diajarkan oleh guru, siswa

Hasil pengujian sitem lama dengan sistem baru di peroleh sistem lama di Desa Sidoharjo tercatat 17KK yang mendapatkan bantuan dari 36KK berati 47% yang

I : bagaimana ya, kalau saya diminta tanggapan profesionalisme guru disini tentu sangat subjektif sekali karena untuk menghasilkan penilaian yang objektif tentu harus ada