• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Megacolon / Hirschsprung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Megacolon / Hirschsprung"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN MEGACOLON / HIRSCHSPRUNG MEGACOLON / HIRSCHSPRUNG Disusun oleh : Disusun oleh : Adha

Adha TaTazakkazakka P!"#$#%$"$ P!"#$#%$"$

#& #&

'EMENTERIAN 'ESEHAT

'EMENTERIAN 'ESEHATAN REPU&LI' AN REPU&LI' INDONESIAINDONESIA POLT

POLTE''ES 'EMEN'ES E''ES 'EMEN'ES SEMARANGSEMARANG PRODI 'EPERA(ATAN PUR(O'ERTO PRODI 'EPERA(ATAN PUR(O'ERTO

(2)

#$)

LAPORAN PENDAHULUAN MEGACOLON / HIRSCHSPRUNG A* 'onse+ Medis

* La,a- &elakan.

Penyakit hisprung merupakan suatu kelainan bawaan yang menyebabkan gangguan pergerakan usus yang dimulai dari spingter ani

internal ke arah proksimal dengan panjang yang bervariasi dan termasuk anus sampai rektum. Penyakit hisprung adalah penyebab obstruksi usus bagian  bawah yang dapat muncul pada semua usia akan tetapi yang paling sering  pada neonatus.

Penyakit hisprung juga dikatakan sebagai suatu kelainan kongenital dimana tidak terdapatnya sel ganglion parasimpatis dari pleksus auerbach di kolon, keadaan abnormal tersebutlah yang dapat menimbulkan tidak adanya  peristaltik dan evakuasi usus secara spontan, spingter rektum tidak dapat  berelaksasi, tidak mampu mencegah keluarnya feses secara spontan,

kemudian dapat menyebabkan isi usus terdorong ke bagian segmen yang tidak  adalion dan akhirnya feses dapat terkumpul pada bagian tersebut sehingga dapat menyebabkan dilatasi usus proksimal.

Pasien dengan penyakit hisprung pertama kali dilaporkan oleh

Frederick Ruysch pada tahun 161, tetapi yang baru mempublikasikan adalah !arald !irschsprung yang mendeskripsikan megakolon kongenital pada tahun 1"6#. $amun patofisiologi terjadinya penyakit ini tidak diketahui secara jelas. !ingga tahun 1#", dimana Robertson dan %ernohan menyatakan bahwa megakolon yang dijumpai pada kelainan ini disebabkan oleh gangguan  peristaltik dibagian distal usus defisiensi ganglion.

Penyakit hisprung terjadi pada 1&'((( kelahiran hidup. )nsidensi hisprung di )ndonesia tidak diketahui secara pasti, tetapi berkisar 1 diantara '((( kelahiran hidup. *engan jumlah penduduk )ndonesia +(( juta dan

(3)

tingkay kelahiran #' permil, maka diprediksikan setiap tahun akan lahir 1((  bayi dengan penyakit hisprung.

)nsidens keseluruhan dari penyakit hisprung 1- '((( kelahiran hidup, lakilaki lebih banyak diserang dibandingkan perempuan / - 1 0. iasanya,  penyakit hisprung terjadi pada bayi aterm dan jarang pada bayi prematur.

Penyakit ini mungkin disertai dengan cacat bawaan dan termasuk sindrom down, sindrom waardenburg serta kelainan kardiovaskuler.

2elain pada anak, penyakit ini ditemukan tanda dan gejala yaitu adanya kegagalan mengeluarkan mekonium dalam waktu +" jam setelah lahir, muntah berwarna hijau dan konstipasi faktor penyebab pen yakit

hisprung diduga dapat terjadi karena faktor genetik dan faktor lingkungan. 3leh karena itu, penyakit hisprung sudah dapat dideteksi melalui  pemeriksaan yang dilakukan seperti pemeriksaan radiologi, barium, enema,

rectal biopsi, rectum, manometri anorektal dan melalui penatalaksanaan dan teraupetik yaitu dengan pembedahan dan colostomi.

#* Deinisi

!irschsprung atau 4ega 5olon adalah penyakit yang tidak adanya sel   sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid 5olon. *an ketidak 

adaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya peristaltik serta tidak  adanya evakuasi usus spontan /et7, 5ecily 8 2owden - +(((0.

Penyakit !irschsprung atau 4ega %olon adalah kelainan bawaan  penyebab gangguan pasase usus tersering pada neonatus, dan kebanyakan terjadi pada bayi aterm dengan berat lahir 9 # %g, lebih banyak laki  laki dari  pada perempuan. /:rief 4ansjoeer, +(((0.

Penyakit hirschsprung adalah anomali kongenital yang mengakibatkan obstruksi mekanik karena ketidak adekuatan motilitas sebagian dari usus. /*onna ;. <ong, +((# - '(=0

4acammacam Penyakit !irschprung

(4)

-Penyakit !irschprung segmen pendek, segmen aganglionosis mulai dari anus sampai sigmoid> ini merupakan =(? dari kasus penyakit !irschprung dan lebih sering ditemukan pada anak lakilaki dibanding anak perempuan.

Penyakit !irschprung segmen panjang, kelainan dapat melebihi sigmoid,  bahkan dapat mengenai seluruh kolon atau usus halus. *itemukan sama  banyak pada anak laki maupun prempuan.

%* E,iolo.i

a. 4ungkin karena adanya kegagalan selsel @$eural 5rest@ ambrional yang  berimigrasi ke dalam dinding usus atau kegagalan pleksus mencenterikus dan submukoisa untuk berkembang ke arah kranio kaudal di dalam dinding usus.

 b. *isebabkan oleh tidak adanya sel ganglion para simpatis dari pleksus :uerbach di kolon.

c. 2ebagian besar segmen yang aganglionik mengenai rectum dan bagian  bawah kolon sigmoid dan terjadi hipertrofi serta distensi yang berlebihan  pada kolon.

"* Tanda dan Ge0ala

a. Aanda dan gejala setelah bayi lahir 

10 Aidak ada pengeluaran mekonium /keterlambatan B + jam0 +0 4untah berwarna hijau

#0 *istensi abdomen, konstipasi.

0 *iare yang berlebihan yang paling menonjol dengan pengeluaran tinja & pengeluaran gas yang banyak.

 b. Cejala pada anak yang lebih besar

10 Riwayat adanya obstipasi pada waktu lahir  +0 *istensi abdomen bertambah

#0 2erangan konstipasi dan diare terjadi selangseling 0 Aerganggu tumbang karena sering diare.

'0 Feses bentuk cair, butirbutir dan seperti pita. 60 Perut besar dan membuncit.

)* Pa,oisiolo.i

)stilah congenital aganglionic 4ega 5olon menggambarkan adanya kerusakan  primer dengan tidak adanya sel ganglion pada dinding sub mukosa kolon

(5)

distal. 2egmen aganglionic hampir selalu ada dalam rectum dan bagian  proksimal pada usus besar. %etidakadaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya gerakan tenaga pendorong /peristaltik0 dan tidak adanya evakuasi usus spontan serta spinkter rectum tidak dapat berelaksasi sehingga mencegah keluarnya feses secara normal yang menyebabkan adanya akumulasi pada usus dan distensi pada saluran cerna. agian proksimal sampai pada bagian yang rusak pada 4ega 5olon / et7, 5ecily 8 2owden, +((+-1=0.

2emua ganglion pada intramural pleDus dalam usus berguna untuk kontrol kontraksi dan relaksasi peristaltik secara normal.

)si usus mendorong ke segmen aganglionik dan feses terkumpul didaerah tersebut, menyebabkan terdilatasinya bagian usus yang proksimal terhadap daerah itu karena terjadi obstruksi dan menyebabkan dibagian 5olon tersebut melebar / Price, 2 8 <ilson, 1' - 11 0.

1* 'o2+likasi a. 3bstruksi usus  b. %onstipasi

c. %etidak seimbangan cairan dan elektrolit d. Entrokolitis

e. 2truktur anal dan inkontinensial / pos operasi 0 / et7 cecily 8 sowden, +((+ - 1= 0

(6)
(7)

5* Pe2e-iksaan Penun0an. a. Pemeriksaan colok anus

Pada pemeriksaan ini, jari akan merasakan jepitan dan pada waktu ditarik  akan dihubungkan dengan keluarnya udara dan mekonium atau tinja yang menyemprot.

 b. Pemeriksaan *iagnostik  10 Foto polos abdomen

Pada penyakit hirscprung neonatus terlihat gambaran obstruksi usus  pada letak rendah dan daerah pelvis terlihat kosong tanpa udara.

+0 Foto enema barium

Pemeriksaan ini ditemukan

-/a0 *arah transisi dengan perubahan dari segmen sempit ke segmen dilatasi

/b0 Cambaran kontraksi usus yang tidak teratur di bagian yang menyempit

/c0 Enterokolitis pada segmen yang melebar  /d0 Aerdapat retensi barium setelah ++" jam

&* 'onse+ Medis * Pen.ka0ian

Pengkajian Preoperatif  a. Pemeriksaan fisik 

(8)

10 :bdomen

+0 kuran lingkaran abdomen #0 :mati adanya distensi abdomen 0 *engarkan bising usus / kuadran0 '0 Perkusi abdomen

60 Palpasi abdomen

=0 :mati riwayat konstipasi dan diare  b. %aji status nutrisi

10 Aimbang berat badan +0 :mati adanya muntah #0 %aji kekuatan obat c. AAG

10 kur suhu badan /umumnya terjadi peningkatan0

+0 kur frekuensi pernafasan /terjadinya takikardi dan dispnea0 #0 kur tekanan darah

0 kur nadi /terjadi takikardi0 Pengkajian pasca operasi

a. %aji integritas kulit meliputi tekstur, warna, suhu, kulit  b. :mati tandatanda infeksi

c. :mati apakah ada kebocoran anastomisis d. :mati pola eliminasi

2. Dia.nosa 'e+e-a3a,an a. P-e o+e-asi

1) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru

2) %onstipasi berhubungan dengan obstruksi karena aganglion pada usus 3) Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual

muntah

4) Resiko kekurangan volume cairan b.d muntah, diare dan pemasukan terbatas karena mual.

b. Pos, O+e-asi

1)  $yeri berhubungan dengan insisi pembedahan

2) Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan dan adanya insisi

3) 5emas keluarga berhubungan dengan kurang pengetahuan keluarga mengenai pengobatan dan perawatan post operasi

(9)

a. P-e o+e-asi

No Dia.nosa

Tu0uan dan '-i,e-ia

hasil In,e-7ensi

1 Pola nafas tidak efektif  b.d penurunan ekspansi  paru Tu0uan : 2etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 D + jam  pola nafas berangsur

efektif  NOC : Respiratory 2tatus '-i,e-ia Hasil : 1. Frekuensi pernafasan normal +. Ekspansi dada optimal dan simetris #. ernafas mudah . %eadaan inspirasi

Res+i-a,o-4 Moni,o-in. 1. 4onitor frekuensi, ritme dan

kedalaman pernafasan +. 5atat pergerakan dada,

kesimetrisan, penggunaan otot tambahan

#. 4onitor pola nafas seperti,  bradipneu, takipneu,

hiperventilasi

. :uskultasi suara pernafasan O84.en ,e-a+4

1. Pertahankan jalan nafas yang  paten

+. Pertahankan posisi pasien dengan kepala lebih tinggi #. 2iapkan peralatan oksigenasi . 4onitor dan atur aliran

oksigen + %onstipasi b.d defek  persyarafan terhadap aganglion usus Tu0uan : 2etelah dilakukan tindakan keperawatan + D + jam konstipasi  berangsur teratasi NOC : owel Elimination '-i,e-ia Hasil : 1. Pola eliminasi dalam

 batas normal

+. <arna feses dalam  batas normal

#. au feses tidak menyengat . %onstipasi tidak

terjadi

'. :da peningkatan pola eliminasi yang lebih  baik 

&o3el I-i.a,ion

1. Aetapkan alasan tindakan membersihkan saluran  pencernaan

+. Pilih pemberian enema yang tepat

#. Helaskan prosedur pada  pasien

. 4onitor efek samping dari tindakan pengobatan

'. 5atat perkembangan baik  6. 3bservasi tanda vital dan

 bising usus setiap + jam sekali

=. 3bservasi pengeluaran feces  per rektal  bentuk,

konsistensi, jumlah

". %onsultasikan dengan dokter rencana pembedahan

(10)

# Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah

Tu0uan :

2etelah dilakukan tindakan keperawatan 1 D + jam mual muntah dapat teratasi sehingga resiko tidak terjadi

NOC :

2tatus $utrisi '-i,e-ia Hasil : 1. erat badan pasien

sesuai umur  +. 2tamina #. Aenaga . %ekuatan menggenggam '. Penyembuhan  jaringan

6. *aya tahan tubuh =. %onjungtiva tidak

anemis

". Pertumbuhan

Mana.e2en, Nu,-isi

1. %aji riwayat makanan yang  biasa dimakan dan kebiasaan

makan

+. Aimbang berat badan #. :njurkan ibu untuk tetap

memberikan asi rutin

. %olaborasikan dengan ahli gi7i untuk menentukan

 jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan

Moni,o-in. Nu,-isi 1. 4onitor turgor kulit

+. 4onitor mual dan muntah #. 4onitor intake nutrisi . 4onitor pertumbuhan dan

 perkembangan anak 

 Resiko kekurangan volume cairan b.d muntah dan pemasukan terbatas karena mual

Tu0uan : 2etelah dilakukan tindakan keperawatan 1 D + jam resiko kekurangan cairan dapat diatasi NOC : Fluid balance Kriteria Hasil : 1. %eseimbangan intake dan out put + jam +. erat badan stabil #. 4ata tidak cekung . 4embran mukosa lembab '. %elembaban kulit normal NIC : 9luid Mana.e2en, 1. Aimbang popok jika

diperlukan

+. Pertahankan intake dan output yang akurat #. 4onitor status hidrasi . 4onitor vital sign

'. %olaborasikan pemberian cairan )G

6. *orong masukan oral seperti :2)

(11)

b. Pos, O+e-asi 1. $yeri b.d insisi  pembedahan Tu0uan : 2etelah dilakukan tindakan keperawatan  D + jam nyeri  berangsur teratasi NOC : Pain ;evel '-i,e-ia Hasil : 1. 4engenali faktor dan

 penyebab nyeri +. 4enggunakan metode  pencegahan nyeri #. 4engenali gejala nyeri NIC : Pain Mana.e2en,

1. %aji secara komprehensif tentang nyeri meliputi - lokasi , karakteristik dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor  faktor presipitasi +. 3bservasi isyarat  isyarat

non verbal dari

ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif 

#. Cunakan komunikasi

terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri . %ontrol faktor  faktor lingkungan yang dapat

mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan /eD - temperatur ruangan ,  penyinaran0

'. :jarkan penggunaan teknik nonfarmakologi /misalnya -relaksasi, guided imagery, distraksi, terapi bermain, terapi aktivitas0

Anal.e,ik Ad2inis,-a,ion 1. Aentukan lokasi,

karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum  pemberian obat.

+. 5ek instruksi dokter tentang  jenis obat, dosis dan frekuensi #. Pilih analgetik yang

diperlukan & kombinasi dari analgetik ketika pemberian lebih dari satu.

(12)

tergantung tipe dan beratnya nyeri.

+. Resiko infeksi b.d insisi luka post operasi dan imunitas menurun Tu0uan : 2etelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan resiko infeksi dapat teratasi dan luka sembuh sempurna

NOC :

)mune 2tatus '-i,e-ia Hasil : 1. Pasien bebas dari

gejala infeksi +. 4engetahui proses  penularan penyakit #. 4enunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi . 4enunjukan perilaku hidup sehat NIC : Ine6,ion P-o,e6,ion

1. 4onitor tanda gejala infeksi sistemik dan lokal

+. 4onitor kerentanan terhadap infeksi

#. )nspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan,  panas dan drainase

. )nspeksi kondisi luka & insisi  bedah

'. *orong masukan nutrisi yang cukup

6. :njurkan banyak istirahat

#. 5emas keluarga b.d kurang pengetahuan keluarga mengenai  pengobatan dan  perawatan luka Tu0uan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 D + jam, kecemsan keluarga berkurang dan termotivasi untuk membentu merawat an %agar cepat sembuh serta dapat merawat di rumah. '-i,e-ia Hasil : 1. %eluarga klien mampu mengungkapkan kecemasan

1. ina hubungan saling  percaya

+. erikan kesempatan keluarga klien untuk mengungkapkan keinginan dan harapan

#. Pertahankan kondisi senyaman mungkin

. erikan penjelasan mengenai  prosedur pengobatan,

 perawatan

'. erikan penjelasan, pelatihan  bagaimana perawatan klien

dirumah dari perawatan kolostomi, menjaga

(13)

+. %eluarga klien mengungkapkan keinginan belajar ikut merawat klien #. %eluarga klien memahami tujuan  pengobatan dan  perawatan klien . %eluarga klien mampu melakukan  perawatan dirumah.  pada :n %  "* E7aluasi

1. Frekuensi pernafasan pasien normal

#* Pola eliminasi, warna feses dan bau feses pasien dalam batas normal serta tidak menyengat

%* Penyembuhan jaringan, daya tahan tubuh pasien baik, konjungtiva tidak anemis

"* erat badan pasien stabil, mata tidak cekung, membran mukosa lembab '.  $yeri pasien dapat teratasi

6. 4enunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi =. %eluarga klien memahami tujuan pengobatan dan perawatan klien

(14)

DA9TAR PUSTA'A

:rief 4ansjoer /+(((0, %apita 2elekta %edokteran, edisi #, Hakarta - 4edia :esculapius F%)

et7, 5ecily 8 2owden. / +((+ 0. uku 2aku %eperawatan Pediatrik, :lih bahasa Han Aambayong. Hakarta - EC5

*armawan % / +(( 0. Penyakit !irschsprung. Hakarta - sagung 2eto.

 $elson, <. / +((( 0. )lmu %esehatan :nak. :lih ahasa : 2amik <ahab. Hakarta -EC5

2uherman. / +((( 0. uku 2aku Perkembanagn :nak. Hakarta - EC5

<ong, *onna / +(( 0. %eperawatan Pediatrik. :lih ahasa 4onica Ester. Hakarta -EC5

Referensi

Dokumen terkait

Beliau merupakan informan yang memiliki hubungan dengan perbankan syariah yaitu memiliki tabungan dan juga mempunyai peminjaman pada perbankan syariah yaitu BRI syariah, sama

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi petani terhadap sistem tanam jajar legowo di Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan., Kabupaten Kutai

Rekor transfer termahal saat ini dipegang oleh pemain sepakbola asal Wales yaitu Gareth Bale yang memecahkan rekor harga transfer saat dibeli Real Madrid

SL= kita memberi perintah kepada broker/ Marketiva bahwa jika harga telah bergerak sesuai dengan angka yang kita isikan, maka broker akan menyetop Kerugian kita Dalam Kasus

Sebaliknya pada tahun 2009, jumlah penduduk perempuan yang lebih banyak dibandingkan penduduk laki-laki, hal ini dapat dilihat dari sex rasionya, dimana sex rasio

[r]

Perbedaan sifat fisik jeruk manis pada klasifikasi mutu yang berbeda menjadi menarik untuk diketahui, apakah perbedaan sifat yang ditampilkan oleh penampilan yang mudah