• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknologi membuat segala sesuatu yang kita lakukan menjadi lebih mudah. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah aktivitasnya, hal inilah yang mendorong perkembangan teknologi yang telah banyak menghasilkan alat sebagai piranti untuk mempermudah kegiatan manusia bahkan menggantikan peran manusia dalam suatu fungsi tertentu. Teknologi memegang peran penting di era modernisasi seperti pada saat ini, dimana teknologi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi saat ini telah merambah ke segala aspek kehidupan sehingga saat ini seolah kita dimanjakan oleh adanya alat-alat yang dapat memberikan kemudahan.Salah satu teknologi yang saat ini sedang berkembang yaitu smartphone beroperasi system android yang kami coba ikut sertakan dalam Tugas Akhir ini.

Android adalah sistem operasi Mobile Phone berbasiskan Linux. Android bersifat open source yang source codenya diberikan secara gratis bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka agar dapat berjalan di Android. Pada mulanya, Android adalah salah satu produk besutan dari

Android Inc., namun Google mengakuisisi Android Inc., dan semua kekayaan

(2)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 2 sudah menggunakan Operasi Sistem ini selain tampilan yang begitu menarik operasi system ini juga banyak memiliki aplikasi yang sangat bermanfaat di bidang industri elektro. Seperti halnya alat yang kami buat ini dioperasikan oleh salah satu aplikasi dari smartphone android yang bernama Blueterm.

Di jaman moderinisasi seperti saat ini lampu sudah merupakan kebutuhan masyarakat sebagai sarana penerang diberbagai tempat dan sarana. Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.

Edison mematenkan penemuannya pada 1879. Ide lampu sebenarnya sudah berusia 70 tahun sebelum Edison mematenkannya. Sir Humpry Davy adalah orang pertama yang mendemonstrasikan dua batang karbon yang memercikkan cahaya. Hanya saja, cahaya yang dihasilkan terlalu terang, seperti percikan cahaya saat mengelas besi. Selain itu, lampu ini membutuhkan sumber listrik yang terlalu besar.

Dalam penulisan proyek akhir ini kami mencoba membuat alat “Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via

Bluetooth” dimana fungsi Smartphone ini sebagai pengontrol saklar on/off

(3)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 3 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada tugas akhir ini sebagai berikut :

 Bagaimana membuat skema dan layout rangkaian pengontrolan lampu menggunakan smartphone android via Bluetooth ?

 Bagaimana memasang komponen pada rangkaian pengontrol ?  Bagaimana cara kerja dari rangkaian pengontrol ?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam proyek akhir ini adalah membahas serta bagaimana cara dan proses kerja pengontrolan lampu menggunakan smartphone android via Bluetooth.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan alat pengontrolan lampu menggunakan smartphone android via Bluetooth :

 Mengetahui cara membuat skema dan layout rangkaian pengontrolan lampu menggunakan smartphone android via Bluetooth.

 Mengetahui cara memasang komponen pada rangkaian pengontrol.  Menjelaskan cara kerja dari rangkaian pengontrol.

1.5 Metode Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini adalah tersusun berdasarkan urutan berikut:

(4)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 4 1. Study literature

Mengumpulkan serta mempelajari berbagai buku-buku dan di internet atau referensi lain yang berhubungan dengan pembahasan tugas akhir ini.

2. Desain

Melakukan perancangan atau mendesain sistem pengontrolan lampu menggunakan smartphone android via Bluetooth.

3. Implementasi

Pembuatan alat dilakukan untuk mengaplikasikan kontrol yang dirancanakan. 4. Pengujian

Sistem kontrol yang telah dirancang dalam bentuk maket miniatur, dilakukan pengujian serta menganaliasa sistem kerja yang terjadi pada pengontrolan lampu menggunakan smartphone android via Bluetooth.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini adalah tersusun berdasarkan urutan berikut:

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, sistematika penulisan.

(5)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 5 Bab II TEORI PENUNJANG

Bab ini menjelaskan atau meguraikan tentang teori-teori yang mendukung pembuatan tugas akhir ini.

Bab III LANGKAH KERJA

Bab ini menguraikan tentang proses pembuatan alat. Bab IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan serta saran

1.7 Metode Penelitian

1. 7. 1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Labolatorium Elektronika dan Listrik Fakultas Teknik Universitas Haluoleo. Kami membuat alat ini memakan waktu selama 1 minggu.

1. 7. 2 Pengumpulan Data

Dalam pengolahan data yang lengkap kami menggunakan 2 (dua) metode penulisan yaitu:

1. Studi kepustakaan ( library ), yaitu untuk memperoleh pengetahuan dan landasan teori, dari berbagai buku-buku, referensi, literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

2. Internet, yaitu dengan mencari bahan referensi dari media teknologi canggih seperti google.

(6)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 6 BAB II

TEORI PENUNJANG

Bab ini akan membahas tentang teori-teori penunjang terkait dengan proyek ini.Diantaranya adalah membahas definisi serta fungi dari komponen-komponen yang digunakan dalam proyek akhir ini.

2.1 RESISTOR

Sebelum jauh membahas tentang resistor, kita harus kenalan dulu dengan yang namanya resistor. Resistor merupakan sebuah komponen elektronika yang termasuk komponen pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik. Dalam sebuah rangkaian elektronika, resistor bisa difungsikan sebagai :

1. Sebagai pembagi arus 2. Sebagai penurun tegangan 3. Sebagai pembagi tegangan

4. Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain.

Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω. Besarnya nilai hambatan pada resistor biasanya disebut dengan resistansi.

Resistor sendiri memiliki banyak macam. Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu :

(7)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 7 2.1.1 Resistor Tetap (Fixed Resistor)

Resistor tetap adalah resistor yang nilai resistansi/hambatannya tetap. Berikut ini merupakan contoh resistor tetap dan simbol nya.

Gambar 1.0 Contoh fisik resistor tetap

Sumber : http://rifqithokz.files.wordpress.com/2012/10/resistor-tetap.jpg diakses 30/4/2013

Gambar 1.1 Simbol resistor tetap

(8)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 8 Resistor ini memiliki 2 kaki dan biasanya terdapat kode warna pada bagian fisiknya. Kode warna tersebut mewakili nilai resistansi dari resistor tersebut. Berikut ini merupakan tabel kode warna yang ada pada resistor.

Dalam menentukan nilai resistor melalui kode warnanya, terlebih dahulu kita harus tahu pedoman dalam menetukan urutan gelang warna tersebut. Berikut ini adalah pedoman menentukan urutan gelang warna dari gelang pertama sampai gelang terakhir.

Gambar 1.2 Kode Warna Resistor

Sumber : http://rifqithokz.files.wordpress.com/2012/10/tabel-kode-warna-resistor.jpg diakses

30/4/2013

(9)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 9 2. Gelang terakhir ( toleransi ) jarak/spasinya lebih lebar dibanding dengan jarak

gelang yang lain

3. Gelang pertama dibuat lebih lebar dari yang lain, apabila spasi antar gelang jaraknya sama

Untuk resistor yang memiliki 4 gelang warna berikut ini merupakan cara menghitung nilai resistansi berdasarkan kode warna pada resistor

1. Gelang pertama merupakan angka/nilai pertama resistor. Dengan kata lain, kode/gelang warna yang pertama merupakan angka puluhan.

2. Gelang kedua merupakan angka/nilai kedua resistor. Kode/gelang warna ini merupakan angka satuan.

3. Gelang ketiga merupakan nilai pengali.

4. Gelang ke empat merupakan nilai toleransi dari resistor.

Untuk resistor yang memiliki 5 gelang warna berikut ini merupakan cara menghitung nilai resistansi berdasarkan kode warna pada resistor

1. Gelang pertama merupakan angka/nilai pertama resistor. Kode/gelang warna yang pertama merupakan angka ratusan.

2. Gelang pertama merupakan angka/nilai pertama resistor. Kode/gelang warna yang pertama merupakan angka puluhan.

(10)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 10 3. Gelang kedua merupakan angka/nilai kedua resistor. Kode/gelang warna ini

merupakan angka satuan.

4. Gelang ketiga merupakan nilai pengali.

5. Gelang ke empat merupakan nilai toleransi dari resistor.

Contoh penghitungan nilai resistansi berdasarkan kode warna adalah sebagai berikut :

Gambar 1.3 Contoh Pembacaan Resistor

Sumber:http://rifqithokz.files.wordpress.com/2012/10/contoh-pembacaan-resistor.jpg diakses

30/4/2013

Resistor tetap tidak selalu memiliki kode warna dibadan resistornya, tetapi ada juga resistor tetap yang memiliki kode angka yang tertulis dibadan resistor tersebut. Kode angka tersebut merupakan nilai resistansi dari resistor tersebut. Pada penulisan kode angka tersebut, terkadang ada yang langsung menunjukkan satuan dari nilai resistor tersebut, tetapi ada juga yang hanya berupa deretan angka. Kode angka yang berupa deretan angka tersebut dapat kita jumpai pada resistor tetap yang bentuknya lumayan kecil yang sering disebut dengan resistor SMD.

(11)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 11 2.1.2 Resistor SMD

SMD ( Surface Mounted Device ) Resistor adalah resistor dengan bentuk kotak kecil yang cara pemasangannya menempel pada pcb. Dibawah ini merupakan bentuk fisik dari resistor SMD.

Gambar 1.4 Bentuk Fisik Resistor SMD

Sumber : http://rifqithokz.files.wordpress.com/2012/10/resistor-smd.jpg diakses 30/4/2013

Dalam pengkodean untuk SMD resistor ada tiga macam yaitu :

1. Untuk SMD resistor 5 % dengan angka tiga digit.

2. Untuk SMD resistor 1% dengan menggunakan angka 4 digit.

3. Untuk SMD resistor 1% dengan menggunakan kombinasi dua digit angka dan satu digit huruf.

(12)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 12 SMD Resistor 5% menggunakan 3 digit angka

Cara membacanya adalah sebagai berikut : – ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama – ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua – ANGKA 3 = Menunjukan angka multiplier

Gambar 1.5 Cara Membaca Resistor SMD (1)

Sumber : http://rifqithokz.files.wordpress.com/2012/10/cara-membaca-nilai-resistor-smd-3-digit.jpg

diakses 30/4/2013

SMD Resistor 1% menggunakan 4 digit angka

Cara membacanya adalah sebagai berikut : ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua ANGKA 3 = Menunjukan angka ketiga ANGKA 4 = Menunjukan angka multiplier

(13)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 13

Gambar 1.6 Cara Membaca Resistor SMD (2)

Sumber : http://rifqithokz.files.wordpress.com/2012/10/cara-membaca-nilai-resistor-smd-4-digit.jpg

diakses 30/4/2013

SMD Resistor 1% menggunakan 2 digit angka dan 1 digit huruf

Cara membacanya :

2 angka didepan menunjukan kode Nilai resistor berdasarkan tabel dibawah ini, sedang huruf menunjukkan faktor pengali / multiplier yang ditunjukan pada tabel dibawah ini (tabel dibawahnya)

(14)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 14 Tabel kode angka SMD 2 digit angka dan 1 digit huruf

Gambar 1.7 Tabel Kode Angka Resistor SMD

Sumber : http://rifqithokz.files.wordpress.com/2012/10/tabel-kode-angka.jpg diakses 30/4/2013

contoh pembacaan :

Gambar 1.8 Contoh Pembacaan Kode Angka 2 Digit

Sumber : http://rifqithokz.files.wordpress.com/2012/10/contoh-pembacaan-kode-angka-2digit.jpg

(15)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 15 Resistor yang kami gunakan dalam pembuatan proyek akhir ini iyalah

Resistor SDM. Seperti yang dipaparkan diatas selain bentuk fisiknya yang kecil mudah untuk di letakkan di bagian PCB manapun guna menghemat ruang pada PCB serta karena fungsinya sama dengan resistor biasa,walaupun harganya lebih mahal dibanding resistor biasa.

2.2 CAPASITOR

Capasitor adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik untuk sementara waktu. Seperti juga halnya resistor, kapasitor termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat suatu rangkaian. Capasitor yang kami gunakan dalam rangkaian alat ini yaitu capasitor SMD

Gambar 2.1 Capasitor SMD

Sumber : www.pdelta-electronic.comshoppopup_image.phppID=2948 diakses 3/5/2013

Dalam bidang elektronika, komponen kapasitor disebut juga kondensator. Kapasitor sendiri berasal dari kata kapasitance (kapasitas), yang artinya adalah untuk menyimpan arus listrik (didalam istilah elektronika disebut muatan listrik). Jadi kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu, selanjutnya dikosongkan melalui sebuah sistem atau dihubungkan ke bumi.

(16)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 16 Seperti juga resistor, kapasitor mempunyai nilai satuan, yang dinyatakan dengan FARAD (F). Nama farad diberikan sebagai penghargaan kepada penciptanya yang bernama Michael Faraday. Satuan farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang digunakan dalam percobaan, biasanya digunakan satuan farad tersebut dalam bentuk pecahan

 1 farad (F) = 1000000 uF (mikro farad)  1 mikro farad (uF) = 1000 nF (nano farad)  1 nano farad (nF) = 1000 pF (piko farad)

2.2.1 Fungsi kapasitor

Pemasangan kapasitor pada suatu rangkaian mempunyai maksud dan tujuan di antaranya :

Sebagai penghubung (coupling) yang menghubungkan masing-masing bagian dalam suatu rangkaian.

 Memisahkan arus bolak-balik dari arus searah.  Sebagai filter yang dipakai pada rangkaian catu daya.  Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian pemancar.  Menghemat daya listrik dalam rangkaian lampu TL.

(17)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 17 2.2.2 Jenis-jenis kapasitor

Yang membedakan jenis kapasitor satu dengan yang lain adalah dielektrikumnya, yaitu bahan dasar yang digunakan untuk membuat kapasitor tersebut. Antar lain :

- Kapasitor elektrolit (Elco)

Kapasitor elektrolit pada umumnya dibuat dengan kapasitas yang besar dan memiliki kehandalan yang tinggi serta awet dalam pemakaiannya. Kapasitor jenis ini banyak dipergunakan dalam rangkaian catu daya (power supply).

Gambar 2.2 Struktur Kapasitor Elektrolit (ELCO)

Sumber : Sumber : http://www.futurlec.com.au/CapElectro.jsp diakses 3/5/2013

Karakteristik utama adalah kapasitor ini memiliki perbedaan polaritas pada kedua kakinya yaitu kutub positif (+) dan kutub negatif (-), sehingga dalam pemasangannya juga harus diperhatikan karena bila salah menempatkan kakinya terbalik antara positif dengan negatif atau sebaliknya, maka kapasitor ini akan rusak dan bahkan bisa meledak. Untuk membedakan polaritas kakinya biasanya terdapat

(18)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 18 garis putus-putus atau strip pada bodi kapasitor, maka dapat dipastikan bahwa kaki yang berada dibawah strip itu mempunyai polaritas negatif (-). Besarnya nilai kapasitansi biasanya dituliskan dengan angka pada bodi transistor tersebut.

- Kapasitor Tantalum

Merupakan jenis kapasitor elektrolit yang elektrodanya terbuat dari material tantalum. Komponen ini memiliki polaritas, cara membedakannya dengan mencari tanda + atau tanda lainya yang ada pada bodi kapasitor, tanda ini menyatakan bahwa pin dibawahnya memiliki polaritas positif.

Gambar 2.3 Kapasitor Tantalum

Sumber : http://infokomel.files.wordpress.com/2011/02/kapasitortantalum.png diakses

3/5/3013

Diharapkan berhati – hati di dalam pemasangan komponen karena tidak boleh terbalik. Karakteristik temperatur dan frekuensi lebih bagus daripada kapasitor elektrolit yang terbuat dari bahan alumunium dan kebanyakan digunakan untuk sistem yang menggunakan sinyal analog.

- Kapasitor Keramik

Pada umumnya kapasitor keramik memiliki bentuk bermacam-macam seperti bentuk tabung, pelat, segi empat, dan lain-lain. Dalam pemakaiannya, kapasitor keramik cukup stabil dan sangat cocok dipakai untuk rangkaian frekiuensi tinggi

(19)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 19 yaitu untuk melewatkan sinyal frekuensi tinggi ke ground. Kapasitor jenis ini tidak memiliki polaritas, sehingga dalam pemasangannya dapat dibolak-balik, dan umumnya hanya tersedia dengan nilai kapasitansi yang sangat kecil. Namun yang perlu diingat bahwa kapasitor ini mampu bekerja pada rate tegangan dari mulai yang paling kecil sampai dengan batas 100 Volt.

Gambar 2.4 Kapasitor Keramik

Sumber : http://infokomel.files.wordpress.com/2011/02/kapasitorkeramik.png diakses

3/5/2013

Nilai kapasitansinya biasanya dituliskan dengan kode warna, namun ada kalanya menggunakan angga-angka yang terdapat pada bodinya.

- Multilayer Ceramic Capacitor

Bahan material untuk kapasitor ini sama dengan jenis kapasitor keramik, bedanya terdapat pada jumlah lapisan yang menyusun dielektriknya.

Gambar 2.5 Multilayer ceramic capasitor

Sumber:http://infokomel.files.wordpress.com/2011/02/multilayerceramiccapacitor.png

(20)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 20 Pada jenis ini dielektriknya disusun dengan banyak lapisan atau biasanya disebut dengan layer dengan ketebalan 10 s/d 20 μm dan pelat elektrodanya dibuat dari logam yang murni. Selain itu ukurannya kecil dan memiliki karakteristik suhu yang lebih bagus daripada kapasitor keramik. Biasanya jenis ini baik digunakan untuk melewatkan frekuensi tinggi ke tanah.

- Polyester Film Capacitor

Tipe ini tidak bisa digunakan untuk aplikasi yang menggunakan frekuensi tinggi, karena konstruksinya yang sama seperti kapasitor elektrolit yaitu seperti koil.

Gambar 2.6 Kapasitor polyester Film

Sumber:http://infokomel.files.wordpress.com/2011/02/polystyrenefilmcapacitor.png diakses

3/5/2013

Kapasitor ini baik untuk aplikasi pewaktu dan filter yang menggunakan frekuensi beberapa ratus KHz. Komponen ini mempunyai 2 warna untuk elektrodanya, yaitu: merah dan abu – abu. Untuk yang merah elektrodanya terbuat dari tembaga sedangkan warna abu – abu terbuat dari kertas alumunium.

- Electric Double Capacitor (Super Capacitor)

Jenis kapasitor ini bahan dielektriknya sama dengan kapasitor elektrolit. Tetapi bedanya adalah ukuran kapasitornya lebih besar dibandingkan kapasitor elektrolit yang telah dijelaskan di atas.

(21)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 21 Biasanya mempunyai satuan F. Gambar bentuk fisiknya dapat dilihat di samping, pada gambar tersebut kapasitornya memiliki ukuran 0.47F. Kapasitor ini biasanya digunakan untuk rangkaian power supply.

Gambar 2.6 Electric Double Capacitor

Sumber : http://infokomel.files.wordpress.com/2011/02/electricdoublecapacitor.png diakses 3/5/2013

- Trimmer Kapasitor

Kapasitor jenis ini menggunakan keramik atau plastik sebagai bahan dielektriknya. Nilai dari kapasitor dapat diubah – ubah dengan cara memutar sekrup yang berada diatasnya.

Gambar 2.7 Trimmer Kapasitor

Sumber : http://infokomel.files.wordpress.com/2011/02/trimmercapacitor.png diakses

3/5/2013

Didalam pemutaran diharapkan menggunakan obeng yang khusus, agar tidak menimbulkan efek kapasitansi antara obeng dengan tangan.

(22)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 22 2.3 TRANSISTOR

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai

sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Gambar 3.1 Bentuk Fisik Transistor

Sumber : http://avlolee.files.wordpress.com/2012/02/transistor21.gif diakses 3/5/2013

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai

(23)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 23 saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

2.3.1 Cara kerja transistor

Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.

FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal

(24)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 24 konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.

2.3.2 Jenis Jenis Transistor

Transistor PNP Transistor NPN

Gambar 3.2 symbol Transistor

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:BJT_symbol_PNP.svg

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:BJT_symbol_NPN.svg diakses 3/5/2013

 Cara Pembiasan Pada Transistor

Pembiasan Transistor PNP Pembiasan Transistor NPN

Keterangan :

Ie = Arus Emitor

(25)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 25 Icb = Arus Kolektor Basis

Ic = Arus Kolektor

 BJT

BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua diode yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).

Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau . β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.

 FET

FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate

FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk

sebuah diode dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung

(26)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 26 vakum, yang juga membentuk sebuah diode antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.

FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion

mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source

saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.

Gambar 3.3 Salah satu Transistor Yang Di Gunakan Dalam Rangkaian

(27)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 27 2.4 DIODA

Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat

semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.

Gambar 4.1 Simbol dan Bentuk Fisik Dioda

Sumber : http://2.bp.blogspot.com/TP2b/diode.jpg diakses 3/5/3013

Awal mula dari diode adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini diode yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.

(28)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 28 Sejarah

Walaupun diode kristal (semikonduktor) dipopulerkan sebelum diode termionik, diode termionik dan diode kristal dikembangkan secara terpisah pada waktu yang bersamaan. Prinsip kerja dari diode termionik ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873 Sedangkan prinsip kerja diode kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti Jerman, Karl Ferdinand Braun.

Pada waktu penemuan, peranti seperti ini dikenal sebagai penyearah (rectifier). Pada tahun 1919, William Henry Eccles memperkenalkan istilah diode yang berasal dari di berarti dua, dan ode (dari ὅδος) berarti "jalur".

2.4.1 Prinsip kerja

Prinsip kerja diode ditemukan kembali oleh Thomas Edison pada 13 Februari 1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (U.S. Patent 307.031), namun tidak dikembangkan lebih lanjut. Braun mematenkan penyearah kristal pada tahun 1899[3]. Penemuan Braun dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna untuk detektor radio.

Penerima radio

Penerima radio pertama yang menggunakan diode kristal dibuat oleh Greenleaf Whittier Pickard. Dioda termionik pertama dipatenkan di Inggris oleh John

(29)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 29 Ambrose Fleming (penasihat ilmiah untuk Perusahaan Marconi dan bekas karyawan Edison pada 16 November 1904 (diikuti oleh U.S. Patent 803.684 pada November 1905). Pickard mendapatkan paten untuk detektor kristal silikon pada 20 November 1906 (U.S. Patent 836.531).

Karakteristik arus–tegangan

Karakteristik arus tegangan dari dioda ditunjukkan pada gambar dibawah:

Kurva Arus Tegangan (I - V)

Ketika potensial anoda lebih positif dibandingkan dengan katoda, maka dikatakan bahwa dioda mendapatan bias maju dan dioda akan bekerja seperti layak nya switch yang tertutup (short circuit). Dioda yang aktif bekerja memiliki tegangan maju yang relatif kecil. Ketika potensial katoda lebih positif dibandingkan anoda, maka dioda dikatakan memiliki bias mundur. Ini pada dasarnya bekerja open circuit. Pada kondisi bias mundur, arus balik yang kecil dikenal sebagai arus bocor (leakage current)

(30)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 30 berada pada pada jarak μA atau mA dan magnitude arus bocor perlahan meningkat. Terjadi penurunan tegangan maju pada range 0,8 sampai 1V ketika dioda menjalankan arus.

2.4.2 BEBERAPA JENIS DIODA

Ada beberapa jenis dari diode pertemuan yang hanya menekankan perbedaan pada aspek fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis pertemuan, atau benar-benar peranti berbeda seperti diode Gunn, diode laser dan diode MOSFET.

 Dioda termionik

Simbol untuk diode tabung hampa pemanasan tak langsung, dari atas kebawah adalah anode, katode dan filamen pemanas

Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang merupakan susunan elektrode-elektrode di ruang hampa dalam sampul gelas. Dioda termionik pertama bentuknya sangat mirip dengan bola lampu pijar.

Dalam diode katup termionik, arus listrik yang melalui filamen pemanas secara tidak langsung memanaskan katode (Beberapa diode menggunakan pemanasan langsung, dimana filamen wolfram berlaku sebagai pemanas sekaligus juga sebagai katode), elektrode internal lainnya dilapisi dengan campuran barium dan strontium oksida, yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Substansi tersebut dipilih karena

(31)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 31 memiliki fungsi kerja yang kecil. Bahang yang dihasilkan menimbulkan pancaran termionik elektron ke ruang hampa. Dalam operasi maju, elektrode logam disebelah yang disebut anode diberi muatan positif jadi secara elektrostatik menarik elektron yang terpancar.

Walaupun begitu, elektron tidak dapat dipancarkan dengan mudah dari permukaan anode yang tidak terpanasi ketika polaritas tegangan dibalik. Karenanya, aliran listrik terbalik apapun yang dihasilkan dapat diabaikan.

Dalam sebagian besar abad ke-20, diode katup termionik digunakan dalam penggunaan isyarat analog, dan sebagai penyearah pada pemacu daya. Saat ini, diode katup hanya digunakan pada penggunaan khusus seperti penguat gitar listrik, penguat audio kualitas tinggi serta peralatan tegangan dan daya tinggi.

 Dioda Pemancar Cahaya (LED)

LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display).

(32)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 32 Gambar 4.2 Simbol LED

Sumber : http://4.bp.blogspot.com/_NTdvjAZNolc/s1600/led.png diakses 3/5/2013

 Dioda semikonduktor

Sebagian besar diode saat ini berdasarkan pada teknologi pertemuan p-n semikonduktor. Pada diode p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anode) menuju sisi tipe-n (katode), tetapi tidak mengalir dalam arah sebaliknya.

Tipe lain dari diode semikonduktor adalah diode Schottky yang dibentuk dari pertemuan antara logam dan semikonduktor (sawar Schottky) sebagai ganti pertemuan p-n konvensional.

 Dioda biasa

Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan diode penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida (kuprox)dan selenium, pertemuan ini memberikan

(33)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 33 efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4– 1.7 V tiap pertemuan, dengan banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan terhadap tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahan yang besar (kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari diode silikon untuk rating arus yang sama.

 Dioda bandangan

Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar mundur melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan sulit dibedakan dengan diode Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai diode Zener, padahal diode ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada pertemuan, menyebabkan arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan pada terjadinya bandangan yang menjebol bendungan. Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak. Perbedaan antara diode bandangan (yang mempunyai tegangan dadal terbalik diatas 6.2 V) dan diode Zener adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang berbeda, diode bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif.

(34)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 34  Dioda Cat's whisker

Ini adalah salah satu jenis diode kontak titik. Dioda cat's whisker terdiri dari kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal semikonduktor, biasanya galena atau sepotong batu bara[5]. Kawatnya membentuk anode dan kristalnya membentuk katode. Dioda Cat's whisker juga disebut diode kristal dan digunakan pada penerima radio kristal.

 Dioda arus tetap

Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya disambungkan langsung ke kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut.

2.5 RELAY

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi ( solenoid ) di dekatnya. Ketika solenoid di aliri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus / tegangan yang besar ( misalnya peralatan

(35)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 35 listrik 4 ampere AC 220 V ) dengan memakai arus / tegangan yang kecil ( misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC ). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :

a. Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup ( atau membuka ) kontak saklar.

b. Saklar yang digerakkan ( secara mekanis ) oleh daya/energi listrik.

Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbalik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya. Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu:

a. Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu b. Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu.

Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-kontak yang lain.

(36)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 36 Gambar 5.1 Struktur Relay

Sumber : http://tp01.com/estore/images/relay/HRS4H_S_DC_12V.gif diakses 3/5/2013

Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus / tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12 VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12 Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat di aliri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang (ON). Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (OFF).

(37)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 37 2.5.1 Prinsip Kerja Relay

Relay terdiri dari Coil dan Contact. Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil. Contact ada dua jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.

Gambar 5.2 Relay AC – DC

(38)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 38 a. Tampak bagian dalam relay b.Scematik Symbol

Gambar 5.3 symbol dan tampak dalam relay

Sumber : http://www.glolab.com/relays/NO%20RELAY.jpg diakses 30/4/2013

2.6 ATMega328

ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set

Computer).

Gambar 6.1 Fisik ATMega328

(39)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 39 Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :

• 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock. • 32 x 8-bit register serba guna.

• Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

• 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

• Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

• Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

• Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width

Modulation) output.

• Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya

(40)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 40 sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik

memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi

khusus antara lain

sebagai register control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya.

(41)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 41 Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh. Berikut ini adalah tampilan architecture ATmega 328 :

Gambar 6.2 Architecture ATmega328

(42)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 42 2.6.1 Konfigurasi PIN ATMega328

Gambar 6.3 Konfigurasi Pin ATMega328

Sumber : struktur mikrokontroler ATMega 328 .pdf diakases 3/4/1013

Tabel 1.1 Konfigurasi Port B

Port Pin Alternate Funcion

PB7

XTAL2 (Chip Clock Oscilator pin 2) TOSC2 (Timer Oscilator pin 2) PCINT7 (PIN Change Interrupt 7) PB6

XTAL1 (Chip Clock Oscillator pin 1 or External clock input) TOSC1 (Timer Oscillator pin 1)

PCINT6 (Pin Change Interrupt 6) PB5 SCK (SPI Bus Master Clock Input)

PCINT5 (Pin Change Interrupt 5)

PB4 MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output) PCINT4 (Pin Change Interrupt 4)

PB3

MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)

OC2A (Timer/Counter2 Output Compare Match A Output) PCINT3 (Pin Change Interrupt 3)

(43)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 43 OC1B (Timer/Counter2 Output Compare Match B Output)

PCINT2 (Pin Change Interrupt 2)

PB1 OC1A (Timer/Counter2 Output Compare Match A Output) PCINT1 (Pin Change Interrupt 1)

PB0

ICP1 (Timer/Counter Input Capture Input) CLKO (Diveded System Clock Output) PCINT0 (Pin Change Interrupt 0)

Tabel 1.2 Konfigurasi Port C

Port Pin Alternate Funcion

PC6 RESET (Reset pin)

PCINT14 (Pin Change Interrup 14) PC5

ADC5 (ADC Input Channel 5) SCL (2-wire Serial Bus Clock Line) PCINT13 (Pin Change Interrupt 13) PC4

ADC4 (ADC Input Channel 4)

SDA (2-wire Serial Bus Data Input/Output Line) PCINT12 (Pin Change Interrupt 12)

PC3 ADC3 (ADC Input Channel 3) PCINT11 (Pin Change Interrupt 11) PC2 ADC2 (ADC Input Channel 2)

PCINT10 (Pin Change Interrupt 10) PC1 ADC1 (ADC Input Channel 1)

PCINT9 (Pin Change Interrupt 9) PC0 ADC0 (ADC Input Channel 0)

(44)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 44 Tabel 1.3 Konfigurasi Port D

Port Pin Alternate Funcion

PD7 AIN1 (Analog Comparator Negative Input) PCINT23 (Pin Change Interrupt 23)

PD6

AIN0 (Analog Comparation Positive Input)

OC0A (Timer/Counter0 Output Compare Match A Output) PCINT22 (Pin Change Interrupt 22)

PD5

T1 (Timer/Counter 1 External Counter Input)

OC0B (Timer/Counter2 Output Compare Match B Output) PCINT21 (Pin Change Interrupt 21)

PD4

XCK (USART External Clock Input.Output) T0 (Timer/Counter 0 External Counter Input) PCINT20 (Pin Change Interrupt 20)

PD3

INT1 (External Interrupt 1 Input)

OC2B (Timer/Counter2 Output Compare Match B Output) PCINT18 (Pin Change Interrupt 18)

PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input) PCINT18 (Pin Change Interrupt 18) PD1 TXD (USART Output Pin)

PCINT17 (Pin Change Interrupt 17) PD0 RXD (USART Output Pin)

(45)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 45 2.7 BLUETOOTH.

Pada alat ini Bluetooth kami gunakan sebagai media transfer data antara smartphone android ke alat pengontrol lampu tersebut, seperti halnya remote sebagai transmitter dan television sebagai reseived. Dibawah ini kami mencoba menjelaskan secara singkat definisi dan cara kerja Bluetooth.

2.7.1 Definisi Bluetooth

Bluetooth adalah teknologi yang memungkinkan dua perangkat yang kompatibel, seperti telepon dan PC untuk berkomunikasi tanpa kabel dan tidak memerlukan koneksi saluran yang terlihat. Teknologi ini memberikan perubahan yang signifikan terhadap peralatan elektronik yang kita gunakan. Jika kita melihat sekeliling kita dimana keyboard dihubungkan pada komputer. Demikian juga halnya dengan printer, mouse, monitor dan lain sebagainya. Semua peralatan itu dihubungkan dengan menggunakan kabel. Akibatnya terjadi masalah banyak kabel yang dibutuhkan di kantor, rumah atau tempat-tempat lainnya. Masalah lain yang ditemui adalah bagaimana menelusuri kabel-kabel yang terpasang jika ada suatu kesalahan atau kerusakan. Bluetooth memperbaiki penggunaan teknologi kabel yang cenderung menyulitkan ini dengan cara menghubungkan beberapa peralatan tanpa menggunakan kabel.

(46)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 46 Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.

Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam.

2.7.2 Cara Kerja Bluetooth

Terdapat berbagai cara yang berbeda bagaimana peralatan elektronik bisa berkoneksi dengan peralatan lainnya. Sebagai contoh:

*Komponen kabel

(47)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 47 * Kabel Eternet

* WiFi

* Sinyal Infra Merah

Ketika anda menggunakan komputer, sistem hiburan atau telepon maka sebagian sistem dari peralatan itu berkomunikasi dengan peralatan elektronik lainnya. Peralatan ini berkomunikasi dengan menggunakan kabel-kabel yang bervariasi, sinyal radio, cahaya infra merah, konektor, dan protokol.

Seni menghubungkan sebuah benda dengan benda lainnya menjadi sesuatu yang sangat rumit setiap harinya. Pada artikel ini, kita akan lihat sebuah metode yang menghubungkan alat-alat elektronik, yang dinamakan dengan Bluetooth, yang bisa melakukan proses streamline. Koneksi bluetooth adalah tanpa kabel dan otomatis, dan juga bluetooth memiliki sejumlah fasilitas yang bisa memudahkan kehidupan kita,hamper semua alat elektronika sudah memiliki fasilitas bluetooh sebagai media komunikasi.

A. Solusi Bluetooth

Bluetooth mengambil jaringan kecil dengan memindahkan file yang akan dikirim dan menjaga daya transmisi tetap rendah agar penggunaan batrei bisa sangat kecil. Coba anda bayangkan ini: Anda mengaktifkan bluetooth telepon seluler anda di

(48)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 48 depan pintu rumah. Anda memberitahu teman anda agar menghubungi anda kembali dalam waktu lima menit sehingga anda bisa masuk ke dalam rumah dan mengambil barang anda yang ketinggalan. Sewaktu anda berjalan di dalam rumah, peta yang di terima melalui telepon selular anda dari sistem GPS bluetooth yang ada di mobil secara otomatis mengirimkannya ke PC anda dan secara otomatis pula mengirimkan data untuk di transfer ke telepon rumah. Lima menit kemudian, ketika teman anda balik menelepon, bluetooth pada telepon rumah akan membunyikan telepon rumah bukan telepon selular anda. Teman anda menghubungi anda dengan nomor yang sama, tetapi telepon rumah andalah yang mengambil sinyal bluetooth dari telepon seluler anda dan secara otomatis telepon rumah anda berbunyi karena bluetooth paham bahwa anda sedang berada di rumah. Tiap sinyal transmisi menuju dan dari telepon selular anda hanya mengkonsumsi 1 miliwatt saj, jadi batrei telepon selular anda secara virtual tidak berpengaruh dengan segala aktifitas ini. Bluetooth adalah sebuah jaringan standar yang bekerja pada dua tingkatan: * Bluetooth menyediakan kesepakatan pada tingkatan fisik (bluetooth adalah standar frekuensi radio)

* Bluetooth menyediakan kesepakatan pada tingkatan protokol, di mana sebuah produk menyetujui waktu yang sudah ditentukan dalam mengirimkan bit, berapa banyak yang akan di kirim, dan bagaimana percakapan yang berlangsung bisa di terima sesuai dengan pesan yang di kirim.

(49)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 49 B. Kelebihan Bluetooth.

Keistimewaan bluetooth adalah wireless, tidak mahal, dan otomatis. Ada beberapa cara lain dengan menggunakan kabel, termasuk komunikasi infra merah. Infra merah merujuk pada gelombang cahaya yang memiliki frekuensi yang lebih rendah dari pada yang diterima oleh mata manusia. Infra merah digunakan pada kebanyakan sistem remote kontrol pada televisi. Komunikasi infra merah cukup cepat dan tidak membutuhkan biaya banyak untuk melakukan sebuah koneksi, tetapi infra merah hanya bisa dilakukan searah saja. Sebagai contoh, anda hendak mengirim data antara komputer anda dengan laptop, akan tetapi sewaktu proses ini berjalan maka laptop tidak bisa mengirimkan data ke PDA pada waktu yang bersamaan.

Meskipun begitu, hal ini memberikan keuntungan pada penggunaan infra merah yaitu anda bisa meyakinkan bahwa pesan yang anda kirimkan pasti akan sampai hanya pada orang yang anda kirim, walaupun diruangan itu terdapat banyak penerima infra merah.

Bluetooth dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh infra merah. Bluetooth 1.0 memiliki kecepatan transfer sebesar 1 megabir per detik (Mbps), sementara itu Bluetooth 2.0 bisa lebih dari 3 Mbps.

(50)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 50 C. Pengoperasian Bluetooth.

Jaringan bluetooth mentransmisikan data melalui gelombang radio. Jaringan ini berkomunikasi pada frekuensi 2,45 gigahertz (antara 2,402 GHz dan 2,480 GHz). Penggunaan frekuensi ini telah disetujui secara internasional untuk penggunaan

industri, penelitian, dan medis.

Beberapa peralatan yang menggunakan frekuensi ini adalah pembuka garasi, pemonitor bayi, dan telepon tanpa kawat. Proses agar penggunaan bluetooth tidak saling mengganggu antar alat-alat tersebut di atas, adalah sebuah proses yang sangat

penting untuk terus dikembangkan.

Satu cara agar bluetooth tidak saling mengganggu dengan sistem yang lain adalah dengan mengirim sinyal yang sangat kecil sekitar 1 miliwatt. Sebagai perbandingan, telepon seluler mampu mentransmisikan sinyal sekitar 3 watt. Daya yang kecil ini membatasi jangkauan penggunaan bluetooth, yaitu sekitar 10 meter. Meskipun begitu, tembok rumah anda tidak akan mampu menghentikan laju sinyal bluetooth, sehingga bluetooth bisa membuat peralatan-peralatan di ruangan berbeda mampu dikendalikan dari bagian rumah anda (asalkan rumah anda tidak terlalu besar).

Bluetooth bisa berkoneksi dengan delapan alat sekaligus secara bersamaan. Dengan semua alat ini dalam radius 10 meter, anda mungkin berpikir bahwa sinyalnya

(51)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 51 mungkin akan menumpuk dan mengganggu proses kerja alat-alat itu. Sayangnya tidak, bluetooth menggunakan sebuah teknik yang dinamakan dengan harapan penyebaran spektrum frekuensi yang membuat sebuah alat untuk mentransmisikan data pada frekuensi yang sama dalam waktu yang bersamaan pula. Pada teknik ini, sebuah alat akan menggunakan salah satu dari 79 frekuensi. Pada bluetooth, transmiter mengubah frekuensi 1.600 kali tiap detik, yang berarti lebih banyak alat yang bisa digunakan pada spektrum radio ini. Karena tiap bluetooth mentransmisikan sinyal dengan menggunakan penyebaran spektrum secara otomatis, maka sangat kecil kemungkinan ada dua transmiter yang menggunakan frekuensi sama dalam waktu yang bersamaan. Teknik ini meminimalisir resiko penggunaan telepon yang akan mengganggu paralatan bluetooth, karena semua gangguan pada frekuensi yang sama hanya akan sedikit bergesekan pada satu detik saja.

Ketika peralatan bluetooth memiliki jangkauan yang sama dengan peralatan lainnya, sebuah percakapan elektronik akan ditentukan dari fungsi alat tersebut. Proses ini berlangsung secara otomatis, sehingga anda tidak perlu menekan tombol apa pun agar pembicaraan tidak terganggu. Sekali pembicaraan selesai, alat ini akan membentuk sebuah jaringan. Sistem bluetooth membuat sebuah jaringan sendiri yang dinamakan dengan pikonet, sehingga jangkauannya berada di antara kedua peralatan atau lebih (seperti telepon seluler anda dengan headset di kepala anda). Sekali pikonet terbentuk, anggota alat yang menggunakan jaringan ini akan terus bersentuhan

(52)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 52 dengan alat lain yang juga menggunakan jaringan ini pada jangkauan yang anda definisikan secara otomatis. Sehingga hal ini akan mencegah jaringan pikonet yang lain untuk beroperasi pada ruangan yang sama. Katakanlah anda memiliki ruang keluarga modern dengan beberapa alat modern didalamnya. Ada sebuah sistem hiburan dengan sebuah stereo, sebuah pemutar DVD, sebuah TV satelit dan TV, dan juga ada sebuah komputer pribadi. Tiap bagian sistem ini menggunakan bluetooth, dan tiap alat membentuk jaringan pikonetnya sendiri untuk berbicara antara unit utama dengan peralatan lain.

Kita andaikan saja terdapat tiga jaringan yang digunakan oleh alat-alat yang anda letakkan di ruang keluarga. Tiap alat tahu alamat transmiter dari alat yang di dengar dan alamat penerima dari alat yang sedang berbicara. Karena tiap jaringan merubah frekuensi operasinya ribuan kali per detik. Maka ada kemungkinan dua jaringan akan bekerja pada frekuensi yang sama pada waktu yang bersamaan pula. Jika hal ini memang terjadi, maka alat yang lain hanya mengalami sedikit gangguan dalam satu detik, ditambah lagi dengan adanya software yang memperbaiki kesalahan-kesalahan akibat informasi yang membingungkan.

(53)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 53 2.7.3 Spesifikasi Bluetooth

Gambar 7.1 Bluetooth Module HC-05

Sumber : : www.google.com/image/ Bluetooth Module HC-05 diakses3/4/2013

Spesifikasi

 Bluetooth protocal: Bluetooth Specification v2.0+EDR  Frequency: 2.4GHz ISM band

 Modulation: GFSK(Gaussian Frequency Shift Keying)  Emission power: ?4dBm, Class 2

 Sensitivity: ?-84dBm at 0.1% BER

 Speed: Asynchronous: 2.1Mbps(Max) / 160 kbps, Synchronous: 1Mbps/1Mbps

 Security: Authentication and encryption  Profiles: Bluetooth serial port

 Power supply: +3.3VDC 50mA  Working temperature: -20°C ~ +75°C  Dimension: 26.9mm x 13mm x 2.2 mm  Easy adaption on Seeeduino UartSB v2.1

(54)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 54 2.8 IC SHIFT REGSITER 74HC595

Register adalah kumpulan Flip-Flop yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data. Sebutan 32-bit dan 64-bit pada mikroprosesor terkait dengan ukuran register internal chip tersebut. Selain yang ditanam dalam mikroprosesor atau komponen cerdas lainnya, ada juga register yang dikemas dalam IC (Integrated Circuit) atau Chip sederhana, IC khusus yang hanya berisi 1 register, biasanya berukuran 4-bit atau 8-bit.

2.8.1 Shift Register. (7495)

Gambar 8.1, memperlihatkan sketsa luar IC 7495, 8-bit Shift Register. Register ini memiliki 16-pin, 2 di antaranya untuk input catu daya, yaitu VCC dan GND, jika pin ini tidak terhubung dengan benar pada baterei atau power supply, maka IC ini OFF. Pin lainnya adalah 4 pin input data paralel, yaitu P0 sampai P3 , 4 pin output data paralel, yaitu Q0 sampai Q3 , 2 pin clock, yaitu CP1 dan CP2 , 1 pin input data serial, yaitu DS , dan 1 pin penentu mode operasi, yaitu pin S.

Gambar 8.1 8-bit Shift Register 7495

(55)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 55 Blog Diagram Shift Register

Gambar 8.2 Logic Diagram (Positive Logic)

(56)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 56 Ringkasan cara kerja IC 7495 ini dapat dilihat pada table Pin Definision dan Truth Table.

Tabel 1.4 Tabel Pin Definision dan Truth Table 8-bit Shift Register 7495

(57)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 57 2.9 PCB (Print Circuit Board)

Gambar 9.1 Printe Circuit Board

Sumber : www.google.com/printed_circuit_board_image diakses 3/4/2013

Printed Circuit Board atau biasa disingkat PCB adalah sebuah papan yang digunakan untuk mendukung semua komponen-komponen elektronika yang berada diatasnya, papan PCB juga memiliki jalur-jalur konduktor yang terbuat dari tembaga dan berfungsi untuk menghubungkan antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Bahan yang digunakan untuk membuat PCB adalah sejenis fiber sebagai media isolasinya yang dilapisi cat berwarna hijau, sedangkan untuk jalur konduktor menggunakan tembaga. Ada beberapa macam jenis PCB menurut kegunaannya yaitu PCB 1 side (biasa digunakan pada rangkaian elektronika seperti radio, TV, dll) PCB double side (maksudnya kedua sisi PCB digunakan untuk menghubungkan komponen) dan PCB multi side ( bagian PCB luar maupun dalam digunakan sebagai media penghantar, misalnya pada rangkaian-rangkaian PC).

(58)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 58 2.10 TRAFO

Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.

Sumber : http/ dunia listrik.blogspot.transformer.com

2.10.1 Prinsip kerja Trafo

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

 Jenis - jenis transformator a. Step-Up

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga

(59)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 59 listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

b. Step-Down

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

2.11 SMARTPHONE ANDROID

Smartphone dalam bahasa indonesia berarti ponsel cerdas bisa dikatakan ponsel cerdas ini memiliki fungsi melebihi ponsel biasa , ponsel biasa hanya bisa melakukan SMS dan CALL/Panggilan sedangkan ponsel cerdas ini sudah ditanami berbagai operasi sistem yang sangat canggih , seperti windows phone , OS Symbian dan Android dimana masing-masing operasi sistem tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Dalam tugas akhir ini kami memilih menggunakan SmartPhone beroperasi sistem android karena operasi sistem android merupakan OS yang sudah Open Source dimana pembuat OS Android memperbolehkan para pengguna untuk mengubah serta membuat sendiri aplikasi untuk OS tersebut tanpa lisensi dari pemilik OS selain itu OS Android juga memiliki tampilan yang cenderung memudahkan pengguna dalam pemakaiannya dan memiliki banyak aplikasi yang tersedia di market smartphone android tersebut dan dapat di download secara gratis , seperti halnya aplikasi BLUETERM yang kami gunakan dalam pengontrolan lampu ini.

(60)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 60 2.12 KOMPONEN PENDUKUNG

A. Socket IC

Gambar 12.1 Socket IC ATMega328

Sumber : www.google.com/image/socket_atemega_328 diakses3/4/2013

Digunakan untuk melindungi IC pada saat penyolderan dan mudah menganti bila terjadi kerusakan, jadi saat penyolderan IC tidak langsung terpasang pada rangkaian tapi socket terlebih dahulu.

Terminal Biru/Hijau 2 Pin

Gambar 12.2 Terminal Kabel

(61)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 61 Terminal yang digunakan untuk inputan sumber dari baterai, atau juga bisa digunakan untuk output ke motor. ada warna biru dan juga warna hijau dan jumlah pin yang berbeda, tergantung kebutuhan kita.

Socket DC

Gambar 12.3 Socket DC

Sumber : www.google.com/image/socket_DC diakses3/4/2013

Pada rangkaian ARDUINO biasanya digunakan socket Dc yang hadap kesamping atau posisinya tidur.

 Kabel

Gambar 12.4 Kabel Dan Bagiannya

Sumber:http://3.bp.blogspot.com/2u1EpRH72i4/T0Rm1UZ_EZI/AAAAAAAACYU/817PYQlZRhs/s

(62)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 62 Kabel adalah media untuk menyalurkan energy listrik.sebuah kabel listrik terdiri daru isolator dan konduktor.Isolator dalah bahan pembungkus kabel yang biasa terbuat dari plastic atau karet, sedangkan konduktor terbuat dari tembaga.  Fitting Lampu

Gambar 12.5 Fitting Lampu

Sumber : www.dunialistrikmart.co.id/fittingbiasa.html diakses 3/5/2013

Fitting adalah alat yang berfungsi sebagai dudukan lampu agar tersambung ke sumber listrik.

 Terminal Blok Kabel

Gambar 12.6 Terminal Kabel

(63)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 63 Terminal Blok ini digunakan untuk menyambung kabel agar tampak rapi pada rangkaian.

 Lampu Pijar

Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya

 Kristal (XTAL OKSILATOR)

Kristal atau Xtal. Kristal ini sangat besar manfaatnya dalam sistem digital karena digunakan sebagai clock untuk tranfer data. XTAL merupakan komponen yang berfungsi untuk membangkitkan frekuensi osilasi dengan stabilitas yang sangat tinggi. Frekuensi osilasi didapat dari efek piezoelektrik. Bahan yang biasa digunakan untuk memperoleh efek piezoelektrik diantaranya kwarsa, garam Rochelle dan

tourmaline. Bahan yang banyak digunakan adalah kristal kwarsa.

 Regulator 7812

IC ini berfungsi menstabilkan arus yang keluar dari Input ke Output menurunkan tegangan 15v ke 12 v ,memiliki 3 pin yaitu pin 1 (Input), pin 2 (Ground) dan pin 3 (Output).

 AMS 1117

Sama halnya IC 7812 komponen ini menurunkan tegangan 5v ke 3.3v memiliki 3 pin yaitu pin 1(Input), pin 2(Output) dan pin 3 (Ground)

(64)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 64 BAB III

LANGKAH KERJA

3.1 Tempat dan waktu

Pembuatan proyek akhir bertempat di Labolatorium Elektronika dan Listrik Fakultas Teknik Universitas Haluoleo Adapun lama waktu yang digunakan dalam proses pembuatan alat ini selama 1 Minggu , dimulai dari tanggal , 12 Juni 2013 sampai dengan 18 Juni 2013.

3.2 Blog Diagram

(65)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 65 Dengan melihat blog diagram diatas kita dapat menjelaskan proses kerja dari pengontrolan lampu menggunakan smartphone android via Bluetooth ini ,proses kerja dari alat ini bermula dari perangkat external diluar dari rangkaian pengontrol yaitu smartphone android dalam hal ini kami menggunakan Samsung galaxy wonder. Didalam smartphone android sudah terinstal aplikasi yang bernama blueterm yaitu aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tombol saklar, aplikasi ini memanfaat kan fitur bluetooth pada smartphone sebagai media komunikasi untuk mengirim instruksi-instruksi untuk menyalakan lampu yang di sambungkan ke relay sebagai saklar, instruksi yang dikirim tadi berupa code abjad ,code yang dikirim tadi akan masuk terlebih dahulu ke bluetooth yang terpasang pada rangkaian pengontrol sebelum masuk ke Atmega328 ,code yang dikirim tadi akan dianalisa atau dicocokan dengan program yang sudah dituliskan jika program yang telah tertulis dalam Atmega328 cocok maka Atmega328 akan mengirim instruksi untuk menarik tegangan menjadi HIGH (5 VDC) ke relay maka coil pada relay akan teraliri arus listrik sehingga terbentuklah medan magnet sementara yang akan menarik tuas pada relay dimana keadaan pada saklar berubah dari NC (Normally Closed) menjadi NO (Normally Open) yang otomatis menghubungkan arus fasa 220VAC yang sudah terhubung ke fitting lampu dan lampu akan menyalah. Disini kami menggunakan catu daya external yang berfungsi mensupplay tegangan ke rangkaian pengontrol sebesar 12VDC dan juga mensupply tegangan ke lampu sebesar 220VAC.

(66)

Pengontrolan Lampu Menggunakan Smartphone Android via Bluetooth Page 66 3.3 Proses pembuatan alat

3.3.1 Komponen-Komponen yang digunakan

1. PCB (Printed Circuit Board) 2. Resistor 3. Capasitor 4. Dioda 5. Kristal 6. Transformator 7. Transistor 8. LED 9. Relay 10. ATMega 328 11. Socket ATMega 328 12. IC Regulator 7812 13. AMS 1117 14. Terminal Kabel 15. Bluetooth Module HC-05 16. Kabel

17. Socket Power Supplay DC 18. IC Shift Regsiter 74HC595 19. Fitting Lampu

Referensi

Dokumen terkait

Kepala BLKI Cilacap 2 Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas 4 Penyediaan Alat Tulis Kantor. 5 Penyediaan Barang Cetak

25 Pasar Terban Barang : Logam mulia, batu mulia, permata, tekstil, pakaian/sandang, souvenir, kelontong, barang pecah-belah, obat-obatan, bahan kimia, daging,

Kompetensi Sub Kompetensi Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tahap Kegiatan Dosen Media & Alat

a) Hendaknya soal-soal tes dapat meliputi ide-ide pokok dari bahan yang diteskan, dan kalau mungkin sisusun soal yang sifatnya komprehensif. b) Hendaknya soal tidak

28 Dengan demikian, pendidikan karakter yang tepat sebenarnya harus dimulai dengan perjumpaan pribadi seseorang dengan Yesus (lahir baru), pendidikan dan pembelajaran

lakukan yakni dengan melihat selisih anta- ra hasil pre-test dengan hasil post-test. Walaupun bukan merupakan sum- ber belajar yang utama, namun dengan pengunaan produk

“Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuankemampuan dan

Identifikasi hibridoma penghasil antibodi monoklonal (producer) dan bukan penghasil, dilakukan analisis supernatan dari tiap sumuran dengan menggunakan ELISA