MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK PADA TEMA PERISTIWA DI KELAS II SDPN SABANG KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi PGSD
Oleh
DEFI SISWATI 1106803
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Lembar Hak Cipta
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK PADA TEMA PERISTIWA DI KELAS II SDPN SABANG KOTA BANDUNG
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas II SDPN SABANG Kota Bandung Semester I Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh
DEFI SISWATI
1106803
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
DEFI SISWATI2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK PADA TEMA PERISTIWA DI KELAS II SDPN SABANG KOTA BANDUNG
Oleh DEFI SISWATI
1106803
Disetujui dan disahkankan Oleh : Pembimbing I,
Drs. Dede Somarya, M.Pd. NIP. 195803051984031002
Pembimbing II,
Drs. Nana Djumhana, M.Pd. NIP. 195905181894031002
Diketahui
Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA PERISTIWA DI KELAS 2 SDPN SABANG KOTA BANDUNG
Nama : Defi Siswati NIM : 1106803
ABSTRAK
Abctrac : Improving Learning Outcomes Through the Learning Thematic Approach CTL at SD PN Sabang in Bandung. This study departs from the
problem of "How to improve student learning outcomes through the implementation
of grade 2 CTL approach? '. The purpose of this study was to improved science
learning in primary schools to improve learning outcomes through the
implementation of CTL approach. The method used classroom action research. Data
were collected through written tests, observations and interviews. The results provide
a recommendation that CTL approach can be used as one approach to science
learning because it can make learning more meaningful and improve student learning
outcomes.
Abstrak : Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan CTL Pada Pembelajaran Tematik di SD PN Sabang Bandung. Penelitian ini berangkat dari masalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2 melalui penerapan pendekatan CTL?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeperbaiki
pembelajaran IPA di sekolah dasar dengan meningkatkan hasil belajar melalui
penerapan pendekatan CTL. Metode yang digunakan penelitian tindakan kelas. Data
penelitian dikumpulkan melalui tes tertulis, hasil observasi dan wawancara. Hasil
penelitian ini memberikan rekomendasi bahwa pendekatan CTL dapat dijadikan
sebagai salah satu pendekatan pembelajaran IPA karena dapat menjadikan
pembelajaran lebih bermakna dan meningkatkan hasil belajar siswa.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas
segala limpahan taufik dan hidayah- NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini, yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Pendekatan Contextual Teaching and Learning Dalam Pembelajaran Tematik Pada Tema Peristiwa Di Kelas II SDPN Sabang Kota Bandung”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat ujian lisan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Bandung.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini baik penyusunan maupun
isinya masih jauh dari kata sempurna, hal tersebut dikarenakan keterbatasan
pengetahuan pengalaman, dan kemampuan penulis yang miliki. Oleh karena itu
kritik dan saran yang menuju pada perbaikan sangat penulis harapkan.
Akhirnya, penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca, praktisi
dan pemerhati pendidikan. Amin.
Bandung, Januari 2013
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah akhirnya dengan perjuangan yang panjang skripsi ini dapat
diselesaikan pada waktunya, buah dari kerja keras, kesabaran, dan bantuan semua
pihak yang tak terhingga kini terwujud dalam karya sederhana ini. Untuk itu
tepatnya kiranya penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah mencurahkan ilmu, waktu
dan bantuan lainnya selama penulis menyususn skripsi ini. Ucapan terima kasih
ini terutama penulis ingin sampaikan untuk :
1. Bapak Drs. Dede Somarya. M.Pd selaku ketua program PGSD dan dosen
pembimbing I yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan program
studi di PGSD UPI Bandung.
2. Bapak Drs. Nana Djumhana, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan ilmu dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis selama
studi dan menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Pengajar di Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar UPI Bandung atas semua bantuan dan bimbingannya dari
masa studi sampai penulisan skripsi ini.
4. Bapak/Ibu Staf administrasi di Program Studi PGSD UPI Bandung atas
semua bantuan yang telah diberikan selama menyelesaikan studi di jurusan
ini.
5. Ibu Kepala Sekolah dan guru – guru di SDPN Sabang Bandung atas
6. Suami tercinta Ade Kurnia untuk do’anya, dorongan, bantuan, waktu dan
pengertian serta kasih sayang yang tercurah selama penulis melaksanakan
perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini.
7. Anakku tercinta Muhammad Dzaki Ikhsan Fatahilah untuk do’a, kasih
sayang, dan pengertiannya selama penulis melaksanakan perkuliahan dan
menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Sepenuhnya penulis meyakini Allah SWT akan membalas semua kebaikan
sekecil apapun dan pahala yang berlipat ganda. Amiin
Bandung, Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ……….…………. i
KATA PENGANTAR ………...………... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ………...…...……. …… iii
DAFTAR ISI ………...……… v
DAFTAR TABEL ………..………..…………..… viii
DAFTAR GRAFIK …………..…….………...……….. . ix
DAFTAR LAMPIRAN ……… x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………….…….……… 1
B. Rumusan Masalah ………...….………..………. 4
C. Tujuan Penelitian ………..…...….………...……. 5
D. Manfaat Penelitian ………..………. 6
E. Hipotesis Tindakan ………..……… 6
F. Definisi Operasional ………..……….. 7
BAB II KERANGKA TEORETIS A. Teori Belajar ………...………..……….. 9
1. Pengertian belajar ………..……… 9
2. Prinsip –prinsip belajar ……….…..……….. 11
B. Pembelajaran CTL ……….….……….…… 14
1. Pengertian CTL ………..…………. 14
2. Prinsip –prinsip CTL ………..…………... 19
3. Karakteristik CTL ………..……… 20
4. Kelebihan dan kelemahan CTL ………..………. 21
5. Langkah –langkah CTL ………..……….. 22
C. Pembelajaran Tematik ……….……...…. 27
1. Pengertian pmbelajaran tematik ..……….. 27
2. Ruang lingkup pembelajaran tematik ………. 29
3. Ciri-ciri pembelajaran tematik ……… 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ………....…………..………..…..……. 32
B. Model PTK …...………...………...…………..……. 35
C.Subjek Penelitian ………...………..…….………...….……….. 36
D. Prosedur Penelitian ………….….……....………. 36
E. Instrumen Penelitian ………..………..….…………. 38
F. Pengolahan dan Analisis Data ………..………. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...……….………..……….… 45
B. Pembahasan ...………..…….…….……. 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ……….…………...………..………….. 75
DAFTAR PUSTAKA …………...……..………….………….……. 78
LAMPIRAN –LAMPIRAN ………. 80
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Konversi nilai pemahaman setiap komponen CTL ……. 42
Tabel 3.2 Konversi nilai keterlaksanaan pembelajaran oleh guru …… 43
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Awal …...………...….………. 45
Tabel 4.2 Hasil belajar post tes siklus 1 ………..….. 52 Tabel 4.3 Persentase ketuntasan belajar siklus 1 ………... 52
Tabel 4.4 Hasil observasi aspek CTL yang dipahami pada siklus 1 ... 53
Tabel 4.5 Refleksi terhadap pembelajaran siklus 1 ……….…. 61
Tabel 4.6 Hasil belajar post tes siklus 2 ………..… 63
Tabel 4.7 Persentase ketuntasan belajar siklus 2 ……..………...…. 63
Tabel 4.8 Hasil observasi aspek CTL yang dipahami pada siklus 2 …. 64
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ………...…… 36
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1
Instrumen siklus 1 ; RPP, LKS, Lembar Post tes, Lembar observasi
sebelum kegiatan pembelajaran ………... 80 Lampiran 2
Instrumen siklus 2 ; RPP, LKS, Lembar Post tes, Lembar observasi
sebelum kegiatan pembelajaran. ………... 98 Lampiran 3
Nilai LKS siswa siklus 1 dan 2, nilai post tes siswa siklus 1 dan 2 …... 117 Lampiran 4
Lembar observasi guru dan siswa siklus 1 dan siklus 2 ……….. 136
Lampiran 5
Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI, Surat izin Penelitian,
Surat izin Penelitian dari Sekolah, dan kartu bimbingan skripsi ……… 144
Lampiran 6
Dokumentasi kegiatan penelitian ……….. 151
Lampiran 7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi
yang menuntut adanya perkembangan dan perubahan dalam semua aspek
kehidupan manusia termasuk aspek pendidikan. Dalam aspek pendidikan
diperlukan adanya perbaikan sistem pendidikan nasional, kurikulum termasuk di
dalamnya cara penyampaian bahan ajar agar terwujud masyarakat yang mampu
bersaing dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Dalam proses pembelajaran banyak dipengaruhi oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini harus banyak di sadari oleh guru sebagai
pelaksana pendidikan dan pengajaran di sekolah yang secara kondusif harus
mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat pada
umumnya dan perkembangan ilmu.
Secara yuridis dalam Undang – Undang No 20 Tahun 2003 (pasal 1)
tentang Sistem Pendidikan Nasional, dengan jelas dikatakan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Penelitian ini muncul dilatar belakangi oleh pengamatan penulis di SDPN
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Selama ini proses pembelajaran IPA di
kelas 2 SDPN Sabang masih menggunakan paradigma yang lama, di mana guru
memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif, sehingga dalam penyampaian
materi lebih di dominasi oleh metode konvensional (pembelajaran yang berpusat
pada guru) yaitu ceramah, dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar catat
dan hafal (3DCH). Proses pembelajaran pun menjadi monoton dan kurang
menarik perhatian siswa. Kondisi seperti itu tidak akan mampu meningkatkan
kemampuan siswa dalam memahami kompetensi pada mata pelajaran IPA.
Akibatnya selama ini masih belum menunjukkan keberhasilan , baik dari segi
kualitas pembelajaran maupun ditinjau dari hasil belajar siswa.
Di kelas 2 yang penulis teliti, siswanya masih kurang aktif dalam hal
bertanya dan menjawab. Salah satu penyebabnya adalah karena dalam
pembelajaran guru hanya menyampaikan materi tanpa memberikan kepada siswa
untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga gurulah yang memegang
posisi kunci dalam proses belajar-mengajar di kelas. Hal ini bertentangan dengan
teori kontruktivisme yang menyatakan bahwa, ”belajar adalah kegiatan yang aktif
dimana si subyek membangun sendiri pengetahuannya. Terkadang guru
melupakan bahwa siswa adalah makhluk yang unik yang memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, dalam pembelajaran guru sering menyamaratakan
kemampuan siswa.
Adapun permasalahan yang datang dari siswa yaitu siswa kurang mampu
menguasai materi pembelajaran dikarenakan pembelajaran cenderung hanya
pembelajaran secara fisik (hands on) di kelas. Sehingga siswa kurang antusias
dan kurang bersemangat di dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung
khususnya pada mata pelajaran IPA. Akibatnya hasil belajar yang diperoleh
siswa tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dimana dalam
setiap melakukan tes hasil belajar / ulangan harian 55 % mendapatkan hasil rata
– rata nilai 55, sementara itu nilai KKM untuk mata pelajaran IPA di SDPN
Sabang adalah 75.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis berkeinginan untuk
mengadakan inovasi dalam pembelajaran, dan sudah selayaknya dalam
pembelajaran IPA dilakukan suatu inovasi. Kadang kita terjebak pada situasi
yang sudah menjadi kebiasaan di lapangan, sehingga untuk mencoba hal yang
baru ada keraguan yang menghalangi, salah satu alternatif yang dapat dilakukan
adalah dengan memperbaiki model dalam pembelajarannya sehingga dapat
memberikan variasi dalam pendidikan dan pembelajaran.
Salah satu alternatif yang akan peneliti laksanakan yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).
Model pembelajaran CTL dapat menjadi pilihan dalam meningkatkan hasil
belajaran siswa, karena pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas,
proses pembelajaran dan dapat melibatkan seluruh aspek yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotorik siswa.
Melalui model pembelajaran CTL, selain diupayakan dapat
membangkitkan atau meningkatkan pemahaman belajar siswa secara aktif,
kreatif, juga dapat mengembangkan pemahaman nilai-nilai kemampuan
berpartisipasi secara efektif, serta diiringi suatu sikap tanggung jawab. Dengan
menggunakan model pembelajaran ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Oleh karena itu judul
yang peneliti ambil adalah ” Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Pendekatan Contextual Teaching and Learning Dalam Pembelajaran Tematik Pada Tema Peristiwa Di Kelas 2 SDPN Sabang Kota Bandung.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis secara
umum merumuskan suatu permasalahan tentang “ Bagaimana upaya
meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan Contextual Teaching and
Learning dalam pembelajaran tematik pada konsep bentuk dan wujud benda di
kelas 2 SDPN Sabang kota Bandung.
Adapun permasalahan tersebut dijabarkan ke dalam sub – sub masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan pendekatan Contextual Teaching and Learning
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik pada
2. Bagaimana pelaksanaan pendekatan Contextual Teaching and Learning
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik pada
tema peristiwa di kelas 2 SDPN Sabang?
3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas 2 SDPN Sabang dalam pembelajaran
tematik pada tema peristiwa dengan menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas tujuan umum
dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik pada konsep bentuk dan
wujud benda di SD melalui penggunaan pendekatan Contextual Teaching and
Learning.
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengungkap perencanaan pembelajaran tematik pada tema peristiwa dengan
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning di kelas 2
SDPN Sabang.
2. Mengungkap pelaksanaan pembelajaran tematik pada tema peristiwa dengan
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning di kelas 2
SDPN Sabang.
3. Mengungkap hasil belajar siswa setelah menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning dalam pembelajaran tematik pada tema peristiwa di
D. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain :
1. Bagi Siswa
a. Dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning ini siswa
diharapkan dapat menemukan pengalaman awal yang dimilikinya
b. Dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning diharapkan
dapat membantu siswa serta dapat meningkatkan hasil belajarnya.
2. Bagi Guru
a. Menjadi pilihan alternatif bagi guru dalam memberikan pembelajaran
IPA.
b. Dapat menambah wawasan bagi guru tentang pendekatan
pembelajaran, yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
aktif, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah
a. Menjadi salah satu bahan kajian bagi sekolah dalam upaya
meningkatkan pembelajaran IPA.
b. Dapat menciptakan lulusan yang berkompeten.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian yang diungkapkan di atas,
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
“ Dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memberikan arti atau
persepsi terhadap istilah – istilah yang digunakan dalam penelitian yang akan
saya lakukan, maka penulis akan memaparkan terlebih dahulu istilah – istilah
yang terkandung dalam judul proposal tersebut. Pemaparan tersebut yaitu
sebagai berikut ;
1. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran terpadu/tematik adalah pembelajaran yang diawali suatu
pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan
lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara
spontan atau direncankan, baik dalam satu bidang studi atau lebih , dan
dengan beragam pengalaman belajar siswa, maka pembelajaran lebih
bermakna (Hadi subroto, 2009 : 9)
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok
pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Menurut Depdiknas (2003 : 5) “Contextual Teaching and
Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan anatara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa
membuat hubungan anatara pengetahuan yang dimilikinya dengan
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses
pembelajaran yang holistic dan bertujuan membantu siswa untuk
memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks
kehidupan mereka sehari-hari, sehingga siswa memiliki
pengetahuan/keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkontruksi
sendiri secara aktif pemahamannya.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar adalah hasil yang
dicapai, dilakukan, dikerjakan dengan berusaha dan berlatih untuk
mendapatkan pengetahuan IPA. Berdasarkan hal tersebut hasil belajar
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Pengertian PTK
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) yang dikembangkan
oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya “Perencanaan tindakan
menggunakan sistem spiral refleksi atau model spiral. Model tersebut terdiri
dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi,
perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang
pemecahan masalah. ( Kasbolah,K. 1998 :113-114 ).
Menurut Wiriaatmaja (2007:13), Penelitian Tindakan Kelas ( PTK)
adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek
pembelajaran mereka ,dan belajar dari pengalaman mereka sendiri . Mereka
dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran
mereka ,dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
Karakteristik dari PTK menurut Kasbolah, K. (1998:22) adalah:
1. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan oleh guru sendiri.
2. PenelitianTindakan Kelas berangkat dari permasalahan praktik faktual. 3. Dalam Penelitian Kelas adanya tindakan-tindakan yang dilakukan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang bersangkutan. 4. Penelitian Tindakan Kelas bersifat kolaboratif.
Alasan–alasan pemilihan dan penggunaan metode Penelitian
1. PTK menawarkan suaatu cara baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru dalam kegiatan
belajar mengajar dikelas.
2. PTK merupakan aplikasi suatu tindakan yang ditunjukan kepada
kepentingan praktisi di lapangan yang diharapkan dapat mendorong
dan membangkitkan para guru dalam memilliki kesadaran diri,
melakukan refleksi dan kritik diri terhadap aktivitas / kinerja
propesionalismenya .
3. PTK membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri praktek
pembelajaran sehari- hari yang dilakukan dikelas . Sehingga guru
dapat langsung berbuat sesuatu untuk memperbaiki yang kurang
berhasil menjadi lebih baik dan efektif.
4. PTK mampu menjembatani kesenjangan antar teori dan praktek .
Guru dapat mengadopsi teori-teori yang berhubungan dengan bidang
studi atau mata pelajaran yang di binanya ,kemudian teori tersebut
dapat di sesuaikan dengan pokok bahasan yang ada untuk
kepentingan proses belajar mengajar .
Bentuk penelitian yang saya lakukan adalah guru sebagai
peneliti. Guru berperan dominan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian. Adapun bantuan dari pihak lain hanya bersifat
konsultatif dalam mencari dan mempertajam persoalan – persoalan
yang dihadapi oleh guru yang sekirannya layak untuk di pecahkan
mengembangkan profesionalisme guru dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPA di sekolah dasar .
2. Ciri – ciri PTK
Pada pembahasan ini ciri – ciri PTK dibagi menjadi dua yaitu ciri
umum dan ciri khusus. Adapun ciri umum seperti yang diungkapkan
oleh Cahen dan Manoin, 1980 (Kunandar, 2008:56) sebagai berikut:
a. Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi dan secara langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja b. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan
masalah praktis
c. Fleksibel adaptif sehingga memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan dan pengabaian kontrol karena lebih menekankan sifat tanggap dan penguji cobaan serta pembaharuan di tempat kejadian atau pelaksanaan PTK
d. Self – evaluation yaitu memodifikasi secara kontinu yang
dievaluasi dalam situasi yang ada, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan cara tertentu. e. Partisipatori karena peneliti dan anggota tim merupakan bagian
secara langsung atau tidak langsung dalam melakukan PTK. f. Perubahan dalam praktek didasari oleh pengumpulan data dan
informasi dan tujuan memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan.
g. Secara ilmiah kurang ketat karena kesalahan internal dan eksternalnya lemah meskipun diupayakan untuk dilakukan secara sistematis dan ilmiah.
Sedangkan ciri khusus menurut Whitehed, 2003
(Kunandar,2008:57) adalah sebagai berikut:
a. Adanya komitmen pada peningkatan pendidikan.
b. Adanya maksud yang jelas untuk melakukan intervensi ke dalam dan peningkatan pemahaman dan praktek seseorang serta untuk menerima tanggung jawab diri sendiri.
c. Melekatkannya tindakan yang berpengetahuan, berkominten, dan bermaksud.
d. informasi yang valid.
3. Tujuan PTK
a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam
kelas yang dialami langsung oleh guru dan siswa dalam
KBM.
b. Meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara terus
menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat.
c. Meningkatkan relevansi pendidikan.
d. Sebagai alat training in-service yang melengkapi guru dengan
skill dan metode yang baru.
e. Peningkatan efesiensi pengolahan pendidikan.
f. Menumbuh kembangkan budaya akademik dilingkungan
sekolah.
g. Peningkatan mutu pendidikan melalui perbaikan praktik
pembelajaran.
B. Model PTK
Model penelitian ini dilaksankan melalui empat kegiatan yang
pelaksanaanya dilakukan secara berulang – ulang ( siklus ). Keempat kegiatan
SIKLUS I
SIKLUS II
Bagan 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Kemmis dan Mc. Tagart (Ruswandi, 1998 : 13)
C. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDPN SABANG Kota Bandung.
Sekolah tersebut terletak di daerah perkantoran, di mana di samping sekolah
merupakan kantor Kelurahan Cihapit Kota Bandung, daerah yang jauh dari
hiruk pikuk kendaraan umum.
Waktu pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu pada semester I di bulan
November 2012 dengan melalui dua siklus.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 2 dengan jumlah siswa
sebanyak 45 orang yang terdiri dari 25 orang siswa laki-laki dan 20 orang
siswa perempuan.
Observasi Awal
Penyusunan Rencana Tindakan
Observasi
Penyusunan Rencana Perbaikan
Observasi
Rencana Tindakan Selanjutnya REFLEKSI I
Pelaksanaan
Tindakan
Pelaksanaan
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Observasi dan Identifikasi Masalah
Guru melaksanakan pengamatannya sebagai peneliti yang memfokuskan
pada pembelajaran IPA dikelas 2. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan
sejumlah masalah yang dihadapi dan segera dicari pemecahannya .
Hasilnya masalah yang selama ini dihadapi oleh guru yaitu bagaimana
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA dikelas 2.
2. Kegiatan Pra Tindakan.
a. Merumuskan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.
b. Memilih pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPA.
3. Rencana Tindakan
Dengan memperhatikan analisis hasil belajar siswa terhadap
pembelajaran IPA sebelumnya, peneliti menyusun rencana tindakan
pembelajaran meliputi :
a. Pembuatan Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)
b. Pembuatan Lembar Kerja Siswa
c. Pembuatan pedoman bservasi
d. Membuat alat bantu/media
4. Pelaksanaan Tindakan ( Observasi, Analisis dan Refleksi )
Tahap pelaksanaan ini dilakukan pada setiap siklus, terdiri dari
proses belajar mengajar, evaluasi dan refleksi.
5. Observasi
Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data-data tentang proses
pembelajaran yang telah berlangsung. Data diperoleh dari hasil observasi
oleh seorang observer setelah pelaksanaan tindakan. Tahap ini
dilaksanakan pada setiap siklusnya.
6. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan analisis, interpretasi
serta mengeksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari
pelaksanaan tindakan.
Refleksi ini dilakukan dengan kegiatan antara lain :
a) Memeriksa dan menilai lembar post-test
b) Memeriksa dan menilai Lembar Kerja Siswa (LKS)
c) Melihat hasil lembar observasi.
Hasil analisis dan refleksi menjadi bahan rekomendasi dan refisi
rencana tindakan berikutnya jika data yang diperoleh belum bisa
menunjukan hasil yang diharapkan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes tulis yang meliputi
post-test, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi siswa dan guru.
Tes tulis yang digunakan meliputi soal test. Soal hasil belajar berupa
tes tertulis ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman
dan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan
pembelajaran disetiap siklusnya. Tes ini berisikan soal-soal yang
berkaitan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tes
dikerjakan oleh setiap siswa. Tes berbentuk soal uraian yang
mengungkap materi pembelajaran yang telah diberikan. Tes ini sebagai
data pokok dari hasil penelitian. Penilaian hasil tes dilakukan dengan
cara penyekoran dan dinilai kemudian dianalisi dengan mencari nilai
rata – rata kelas sebagai informasi pemahaman siswa terhadap materi.
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan selama pembelajaran
berlangsung dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses
untuk membantu pemahaman siswa terhadap materi dan aspek
keterampilan proses. Selain itu LKS memberikan pengalaman langsung
berupa langkah-langkah dalam melakukan sebuah kegiatan percobaan
sehingga menarik untuk diikuti oleh siswa. Guru dan observer akan
lebih mudah mengobservasi dan menilai aspek keterampilan proses apa
saja yang dipahami siswa dalam kelompoknya karena siswa melakukan
serangkaian kegiatan pembelajaran.
3. Lembar observasi
Selama proses pembelajaran peneliti melakukan kegiatan
proses apa yang dipahami siswa untuk membentuk sebuah pemahaman
tentang konsep benda dan sifatnya melalui pendekatan keterampilan
proses. Sedangkan observer lain disamping bersama – sama peneliti
mengobservasi kemampuan guru mengelola pembelajaran.
Observasi ini digunakan oleh peneliti sekaligus guru sebagai alat
bantu dalam menganalisis dan merefleksi setiap tahapan tindakan
pembelajaran untuk merencanakan tindakan pembelajaran berikutnya
bila tindakan yang sudah dilakukan dinilai memiliki kekurangan.
Observer sangat mendukung data pokok yang mengungkap tingkat
hasil belajar siswa.
F. Pengolahan dan Analisis data
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dan guru
sebagai peneliti.
2. Jenis data
Data yang diperoleh berjenis data kualitatif dan data kuantitatif yang
terdiri dari hasil belajar yang mengungkap pemahaman siswa melaluli
tes, data hasil observasi aspek siswa dan guru terhadap pembelajaran
IPA menggunakan pendekatan CTL.
Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Pada penelitian ini
tahap pengumpulan data dilakukan pada saat :
b. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus 1
c. Pelaksanaan, anlisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus 2
d. Evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan siklus 1 dan 2
e. Menganalisi perkembangan pemahaman siswa.
3. Pengolahan data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menelaah semua data yang diperoleh melalui hasil tes, observasi dan
wawancara .
a. Pengolahan hasil tes
Data mentah yang diperoleh dari hasil tes (pre-test dan post
test) kemudian diolah melalui cara penyekoran, menilai setiap siswa
[image:31.595.121.517.250.673.2],menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk mengetahui
gambaran yang jelas mengenai prestasi siswa atau pemahaman
siswa terhadap pelajaran IPA.
Gambar penyekoran soal dari setiap siklus ada dalam
lampiran pedoman penyekoran soal. Sedangkan untuk menghitung
nilai dan rata-rata nilai siswa rumus yang digunakan sebagai berikut:
Rumus menghitung nilai siswa
Keterangan :
N : Nilai siswa
Rumus menghitung rata – rata nilai siswa Skor perolehan siswa
Keterangan :
X = Rata – rata hitung
X = Nilai
N = Banyaknya data
Nilai yang diperoleh siswa pada saat melakukan post –test
kemudian dikonversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk
menentukan bahwa siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau
belum. Sehingga bagi siswa yang belum mencapai kriteria
tuntas harus diberi pembelajaran remedial.
b. Pengolahan data hasil observasi
Data observasi menggunakan skala penilaian dengan
rentang nilai dalam bentuk angka (5, 4, 3, 2, 1) untuk aktifitas
siswa yang berarti angka 1 = sangat kurang, angka 2 = kurang
baik, 3 = cukup baik, 4 = baik ,5 = sangat baik (Usman, U
1993:82-85) dengan cara memberi tanda (v) pada kolom skala
nilai. Setelah itu semua nilai tersebut dihitung dengan rumus :
dan dikonversikan pada skala nilai dengan rentang seratus
mengenai unjuk kerja siswa yang mengunggap aspek
keterampilan proses apa saja yang dipahami siswa kompersi nilai
dapat dilihat pada tabel 3.1 ∑ x
X = --- N
Tabel 3.1 Konversi nilai pemahaman setiap komponen CTL
Nilai Keterangan
10 – 29 Sangat kurang dipahami
30 – 49 Kurang dipahami
50 - 69 Cukup dipahami
70 – 89 Dipahami
90 – 100 Sangat dipahami
Sedangkan observasi guru dapat menggunakan skala penilain
dengan rentang nilai dalam bentuk angka (4, 3, 2, 1) unutk penilaian
keterlaksanaan guru dalam pembelajaran yang berarti angka 4 = baik
sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang (Sujana, 2006 : 77-78) dengan cara
memberi tanda centang (v) pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai
dihitung dengan rumus :
Dan dikonversikan pada skala nilai dengan rentang seratus untuk
menilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru. Konversi
tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Tabel Konversi nilai keterlaksanaan pembelajaran oleh guru
Nilai Keterangan
10 – 29 Sangat kurang
30 – 49 Kurang
50 – 69 Cukup
70 – 89 Baik
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penerapan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran tematik di kelas 2
sekolah dasar yang dittikberatkan pada mata pelajaran IPA, berikut ini
dikemukakan kesimpulan dan saran-saran bagi pihak yang terkait.
A. Simpulan
Merujuk pada rumusan masalah dan berdasarkan hasil penelitian peneliti
dapat memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa
melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning memegang peranan
penting di dalam keberhasilan pelaksanaan pembelajaran tematik khususnya
pembelajaran IPA, dimana didalam RPP harus tertuang tujuh aspek
komponen CTL seperti kontruktivisme, inquiry, learning community,
questioning, modelling, reflection, dan autentich assesment. Ketujuh aspek
tersebut harus dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, untuk menjadikan
pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa.
2. Selama pelaksanaan tindakan dari siklus pertama sampai siklus kedua
menunjukkan adanya peningkatan yang memuaskan, di mana pendekatan
Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran tematik khususnya
pembelajaran IPA di kelas 2 SDPN Sabang telah mampu meningkatkan hasil
belajar siswa secara konsisten. Dimana ketujuh aspek CTL seperti
reflection dan authentic assesment sedikiti demi sedikit dapat dipahami oleh
siswa. Sehingga pada pembelajaran siklus siswa terlihat aktif dan kreatif
untuk menemukan pengetahuan baru ataupun keberanian dalam bertanya dan
mengemukakan pendapat dan terlihat siswa merasa senang dengan
pembelajaran CTL.
3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik khususnya mata pelajaran IPA
setelah menggunakan penerapan pendekatan Contextual Teaching and
Learning menunjukkan adanya peningkatan yang sangat memuaskan. Hasil
yang diperoleh dalam setiap tindakan mungkin sudah dapat memuaskan
peneliti karena nilai pada siklus 2 sudah dapat melebihi nilai KKM pada
mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi secara individu pada
tiap tindakan. Adapun hasil rata-rata evaluasi secara individu adalah sebagai
berikut : Siklus 1 Tindakan I adalah 72,88 dengan kategori cukup baik,
dimana nilai rata-rata tersebut hampir mendekati KKM untuk pelajaran IPA
dan Siklus 2 Tindakan II adalah 85,44 dengan kategori baik sekali, dimana
nilai tersebut sudah melebihi dari KKM yang ditentukan dan semua siswa
tuntas dalam mengikuti pembelajaran. Dalam hasil rata-rata evaluasi secara
individu, ada nilai yang mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena kondisi
yang tidak terduga, seperti kondisi siswa dan lingkungan. Namun secara
keseluruhan hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan yang berarti.
B. Rekomendasi
Dalam upaya meningkatkan dan menyempurnakan pembelajaran tematik
antara lain sebagai berikut :
1. Bagi Guru SD
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
tematik, khususnya pembelajaran IPA SD di kelas 2 untuk menerapkan
pendekatan Contextual Teaching and learning sehingga pembelajaran di
kelas lebih optimal dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu
guru juga disarankan dapat mengembangkan pendekatan Contextual Teaching
and Learning dalam materi pembelajaran tematik khususnya pembelajaran
IPA dengan menarik dan kreatif sehingga hasil belajar siswa dapat tergali
dengan baik. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai bahan
kajian dan bekal pengetahuan sebagai pendidik.
2. Bagi Sekolah
Sekolah memberikan dukungan terhadap upaya yang bersifat inovatif seperti
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan Contextual
Teaching and Learning. Dukungan seyogyanya dalam bentuk penyediaan
fasilitas dan penghargaan terhadap kreatifitas guru dalam meningkatkan
kemampuan kinerja profesionalnya.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi penelitian untuk mengkaji
DAFTAR PUSTAKA
Azam. M.(2010). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 2. Bandung : Platinum
Dahar, R. W. (1996). Teori – Teori Belajar. Jakarta : Erlangga.
Depdiknas. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk
Satuan Pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta : BP. Cipta Jaya.
Hamalik, Oemar. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Hanafiah, N. (2009). Konsep Strategi pembelajaran. Bandung : Refika Aditama
Hermawan, Ruswandi. Dkk. (2007).Metode Penelitian Pendidikan Sekolah
Dasar. Bandung : UPI PRESS
Johnson, BE. (2007). Contextual Teaching and Learning menjadikan belajar
mengajar mengasyikan dan bermakna. Bandung : Kaifa Learning
Center
Karli, Hilda dkk. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Model
– Model Pembelajaran). Bandung : Bina Media Informasi.
Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang : Depdikbud.
Kesuma, D. dkk (2010). Contextual Teaching and Learning Sebuah Panduan
Awal dalam Pengembangan PBM. Bandung : RAHAYASA
Research and Training
Kunandar, (2008). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
KTSP SDPN Sabang Tahun Pelajaran 2009 – 2010. Bandung : Tidak diterbitkan
Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas.
Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Trianto. (2009). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : PPP
Undang, Gunawan. (2009). Tekhnik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PENULISGATAMA
Usman, U. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Widodo, et al. (2007). Pendidikan IPA di SD. Bandung : UPI Press.