• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

14

KEADAAN UMUM

Sejarah PT Perkebunan Tambi

Perusahaan Perkebunan Tambi sekitar tahun 1865 merupakan perusahaan perkebunan milik Belanda dengan nama Bagelen Tehe dan Kina Maatschaappij yang berada di Netehrland. Perusahaan tersebut dikelola di Indonesia oleh NV John Peet yang berkantor di Jakarta. Perusahaan Perkebunan Tambi disewakan oleh John Peet kepada pengusaha-pengusaha swasta Belanda, yaitu D. Van Der Sluijs (Unit Perkebunan Tanjungsari) dan kepada W. D. Jong (Unit Perkebunan Tambi dan Bedakah). Perkebunan tersebut pada tahun 1880 dibeli oleh Mr. M. P. Van Den Berg, A. W. Holle, dan Ed Jacobson yang kemudian secra bersama-sama mendirikan Bagelen Tahe en Kina Maatschaappij di Wonosobo, yang dalam kepengurusan diserahkan kepada Firman John Peet dan Co yang berkedudukan di Jakarta.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, perusahaan Perkebunan Tambi secara otomatis diambil alih oleh Pemerintah RI dan para pekerjanya diangkat menjadi Pegawai Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Pada tahun 1950 diadakan Konferensi Meja Bundar di Belanda yang menghasilkan keputusan bahwa perusahaan harus diserahkan kembali kepada pemilik semula. Pada tahun 1954 keadaan perusahaan tidak menentu yang kondisinya sudah sangat memburuk akibat revolusi fisik antara Indonesia dengan Belanda, sehingga perusahaan dijual kepada NV Eks PPN Sindoro Sumbing yang merupakan perusahaan yang didirikan oleh Eks Pegawai Perusahaan PPN. Pada tahun 1957 Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Wonosobo untuk mendirikan sebuah perusahaan baru dengan modal 50% dari PT eks PPN Sindoro Sumbing dan 50% dari Pemda Wonosobo. Perusahaan baru tersebut diberi nama PT Perkebunan Tambi yang disahkan oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 18 April 1958. Pada tahun 2010 saham PT Perkebunan Sindoro Sumbing dibeli oleh PT Indo Global Galang Pamitra (IGP).

(2)

15 Letak Wilayah Administratif

PT Perkebunan Tambi memiliki tiga unit perkebunan dan kantor direksi dengan lokasi yang berbeda, yaitu:

1. Unit Perkebunan dan Pabrik Tambi di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

2. Unit Perkebunan dan Pabrik Bedakah di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.

3. Unit Perkebunan dan Pabrik Tanjungsari di Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo.

Unit Perkebunan (UP) Tambi terletak kurang lebih 16 km dari kota Wonosobo ke arah utara dan di lereng Gunung Sindoro bagian barat. Unit Perkebunan Tambi terbagi menjadi 4 blok yaitu:

1. Blok Taman.

Terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian tempat 1 300 - 1 500 m di atas permukaan laut (dpl).

2. Blok Pemandangan.

Terletak di Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian tempat 1 500 - 2 100 m dpl.

3. Blok Panama.

Terletak di Desa Tlogo, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian tempat 1 250 - 1 500 m dpl.

4. Blok Tanah Hijau.

Terletak di Desa Jengkol, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian tempat 1 000 - 1 250 m dpl.

Batas-batas Unit Perkebunan Tambi adalah sebagai berikut: sebelah utara Dusun Tambi, Kejajar, Hutan Perhutani; sebelah timur Dusun Sikatok, Desa Cangal, Hutan Perhutani; sebelah barat Desa Maron, Hutan Perhutani; sebelah selatan Dusun Kalitengah, Desa Jengkol, Desa Tlogo, Hutan Perhutani.

Kantor direksi terletak di Jalan Tumenggung Jogonegoro no. 39, Wonosobo. Pembangunan kantor direksi bertujuan untuk memudahkan koordinasi antara unit

(3)

16 perkebunan dan memudahkan hubungan kerjasama dengan para relasi perusahaan. Selain kantor direksi, dibangun juga kantor kebun dan kantor induk yang terletak di tiap unit perkebunan yang memiliki hak otonomi untuk mengurus rumah tangga unit perkebunan itu sendiri.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Unit Perkebunan Tambi memiliki areal seluas 273.17 ha yang digunakan untuk areal tanaman teh seluas 247.35 ha, memiliki agrowisata, emplasmen/kantor, pabrik pengolahan teh hitam, jalan besar, alur/jurang, dan lapangan. Penggunaan lahan di Unit Perkebunan Tambi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Penggunaan Lahan Unit Perkebunan Tambi pada Tahun 2012

Penggunaan Lahan Blok

Taman Pemandangan Panama Tanah Hijau Jumlah ………...(ha)……….……….

I. Luas Areal Tanaman

1. TTM 7.11 15.60 17.99 22.84 63.54

2. TMM 46.12 61.16 49.24 18.51 175.03

3. TBM 4.66 2.62 7.28

4. Pembibitan 1.50 1.50

Jumlah 57.89 76.76 71.35 41.35 247.35

II. Luas Areal Non Tanaman 1. Agrowisata 2.05 2. Emplasmen / Kantor 11.29 3. Pabrik 1.66 4. Jalan Besar 7.88 5. Alur / Jurang 2.25 6. Lapangan 0.69 Jumlah 25.82 Total 273.17

Keterangan: TTM= Tanaman tua menghasilkan, TMM= Tanaman muda menghasilkan, TBM= Tanaman belum menghasilkan

(4)

17 Bahan tanam teh yang ada di Unit Perkebunan Tambi berasal dari klon dan seedling. Klon-klon tanaman teh yang di tanam di Unit Perkebunan Tambi terdiri atas: Gambung 3, Gambung 4, Gambung 7, Gambung 9, TRI 2024, TRI 2025, Kiara, dan Cin 143. Klon Gambung 7 merupakan klon unggulan di Unit Perkebunan Tambi (Lampiran 6). Tanaman jenis seedling yaitu Hibrid dan Asam. Tipe tanaman yang diamati untuk pengamatan adalah Gambung 7, TRI 2025, Hibrida, dan Asam. Hal ini dikarenakan keempat tipe tersebut terdapat di empat blok yang ada di UP Tambi.

Keadaan Tanaman dan Produksi

Produksi teh merupakan hasil dari perkebunan yang merupakan target yang harus dicapai agar mendapatkan keuntungan. Produksi teh dalam kurun waktu lima tahun terakhir mencapai rata-rata 259 731.9 kg/tahun. Produksi teh tertinggi di atas rata-rata diperoleh pada tahun 2007 sebesar 3 574 912 kg. Realisasi produksi 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Realisasi Produksi Teh 5 Tahun Terakhir (2007-2011) di Unit Perkebunan Tambi

Sumber: Kantor Kebun Unit Perkebunan Tambi 2012 0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 3500000 4000000 2007 2008 2009 2010 2011

Rata-rata (kg)

Rata-rata (kg) (Tahun)

(5)

18 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaaan

Unit Perkebunan Tambi dipimpin oleh seorang pimpinan Unit Perkebunan yang diangkat oleh direksi PT Tambi. Pemimpin UP Tambi memiliki tugas merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan tugas dalam pengelolaan kebun, pengolahan di pabrik dan kegiatan administrasi kantor. Pemimpin UP Tambi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dibantu oleh kepala sub bagian kantor, kepala sub bagian kebun, kepala sub bagian penelitian dan pengembangan, dan kepala sub bagian pabrik.

Pelaksanaan pekerjaan di Unit Perkebunan Tambi dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu bagian kebun, bagian pabrik, dan bagian kantor. Bagian kebun memiliki tanggung jawab dalam mengusahakan produksi pucuk sebagai bahan baku teh seoptimal mungkin dan memenuhi syarat pengolahan. Bagian pabrik memiliki tanggungjawab untuk mengolah bahan baku yang dihasilkan dari kebun menjadi teh yang siap jual dan siap konsumsi sesuai dengan permintaan pasar dan konsumen. Struktur organisasi Unit Perkebunan Tambi dapat dilihat pada Lampiran 7. Tenaga kerja di Unit Perkebunan Tambi dibagi menjadi beberapa golongan karyawan yaitu, karyawan I, karyawan II, dan karyawan borong. Karyawan I memiliki kriteria pendidikan minimal SLTA, pengangkatan dilakukan melalui beberapa tes yaitu tes kesehatan dan tes tertulis. Penggajian karyawan I dilakukan sekali dalam sebulan pada tanggal 3. Karyawan II memiliki kriteria minimal SLTP, telah melalui tahapan sebagai karyawan borong dan dikaderkan oleh atasannya untuk menjadi pembimbing kebun ataupun pabrik. Penggajian untuk karyawan II ditetapkan oleh direksi dengan berpatokan pada upah minimum kabupaten (UMK) Wonosobo sebesar Rp 800 000, 00 yang pembayarannya dilakukan setiap pada tanggal 3.

Karyawan borong merupakan pekerja yang telah terikat pada perusahaan dengan sistem upah borong yang dihitung berdasarkan hasil kerja per hari. Karyawan borong terdiri atas tenaga kerja petik, pemeliharaan, pabrik/umum, dan agrowisata. sistem penggajian karyawan borong ditetapkan berdasarkan hari kerja dan prestasi kerja yang diperoleh pada hari itu. Jumlah dan komposisi tenaga kerja di Unit Perkebunan Tambi tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.

(6)

19 Tabel 2. Jumlah dan Komposisi Tenaga Kerja di Unit Perkebunan Tambi pada

Tahun 2012

Status Tenaga Pendidikan

L P Jml S1 D3 SLTA SLTP SD TTSD Jml ….………....(orang)….……..……… KI 9 4 13 7 1 5 - - - 13 KII E 3 - 3 - - 2 - 1 - 3 KII D 15 1 16 - - 8 4 3 - 16 KII C 6 - 6 - 1 3 2 1 - 6 KII B 23 - 23 1 - 10 4 7 1 23 KII A 52 6 58 - - 6 17 27 8 58 K Borong 60 153 213 - - 9 16 145 43 213 Jumlah 168 164 332 8 2 43 43 184 52 332

Keterangan: K= karyawan, L= Laki-laki, P= Perempuan, TTSD= Tidak Tamat Sekolah Dasar Sumber: Kantor Induk Unit Perkebunan Tambi 2012

Gambar

Tabel 1. Penggunaan Lahan Unit Perkebunan Tambi pada Tahun 2012
Gambar  2.  Realisasi  Produksi  Teh  5  Tahun  Terakhir  (2007-2011)  di  Unit  Perkebunan Tambi

Referensi

Dokumen terkait

ATMINDO dengan Deutsche Babcock Werke A.G Germany selanjutnya program utama dari perusahaan mulai dijalankan pada tahun 1975 sebagai perusahaan pertama di Indonesia

Menjamin dokumentasi data-data dan dokumen yang terkait dengan aktivitas perusahaan yang merupakan hasil evaluasi bagian teknis terkait dan melakukan updating setiap bulannya

Astra International, Tbk sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar yang telah go public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) harus memiliki sistem

Perkebunan Nusantara VIII Bandung akan senantiasa meningkatkan prestasi kerja seluruh sumber daya manusia dimana karyawan yang ada di perusahaan dapat berprestasi lebih

kepuasan kerja karyawan pada Dept. Grasberg Power Distribution PT. Freeport Indonesia Tembagapura Papua?.. Menganalisis kondisi lingkungan kerja fisik pada Departemen Power

Atozz Jaya Indonesia merupakan perusahaan yang memiliki sistem penjualan electronic dan komponen electronic yang mempunyai mutu yang baik dan berkualitas untuk