3. Kartu Legger
KARTU I.EOOGR RUM A H N F. O A R A
HUBUF DAFTAR NOMOR ( IIDNO | JALAN KEL / DESA KECAMATAN KOTA / KAD PROV1NSI
kKMKNTKRIAN I.KMBAC.A SATMINKAL / UNfT KER.IA
D A T A B A H C U N A N
8AHAN BANG UN AN STRUKTUR SK PENETAPAN STATUS 1 Peniitup lanTai
2 Dmding 3 Prnutup plafond 4 Pcnuiup Map 5 Ku v-u daii rtaun pintu /
jcndela 1 Pondnsi 2 Uuitai (btmngkal) 3Kolom 4 ESaJok B Railgka ..'..|. TH'fc STATUS GOLONGAN HO. TGL.
UTIIJTAS. PRASARANA DAN SARANA DALAM DANGUNAN / LINUKUNUAN OAMBAR 1 Air f>*raih
2 Snluran air hujan
3 Perobuati|(Aji Hit kotor
4 Pcmbuangan kotorrin 5 Sepriktniik At re«apan 6 Sarnna pengaman
bahaya kebakaran J Sumhrr davs liMrik
I |PAM [ ) Suxui pantek I ITalang ) Snluran hii£Kiin£AEi | ) H«k prnajnpung 1 Hnk petuunpung 1 1 J Firr rxtingnivhrr [ )PLN . VA 8 FVn-rnngiin 0 T..I.. IMUr* 10 Trlcpon I I Prnangkal peril 1 2 Tiuidon air !>«• r*ih
13 1natal a « (a* 14 ('agar l>alam;ui 1 Lampu pijar 1 Lnnipu [icon 1 AC Window I Atom* l Snluran 1 Komwitoornl kikal i M3 ) Snluntn gaaKom , LVC
) pMaaiignii batU haw
IBcm
MACAM SKALA BANYAKNYA
KONSTRUKSI I P SP D |
.IUMI.AH LANTAI I.T
LUAS HANCUNAN INDUK
BANG'JNAN SAMPING M3MS
JUMI.AH M3
D1D1R1KAN / D1BK1.1 , DIPEROI.EH
TAHUN B 1 AY A
1 Rp)
SUMBER BlAV A TAHUN B I A Y A
1 Rp)
LUAS1M2)
TAMBAH KURANO
IZIN MBNtMHKAN U1N CENCOUNAAN
BANUCNASjIMPl BA JOJ NAN IIPC 1
DATA TANAH/PBRSII
CMBBU / DIPEROLEH STATUS / JF.NIS HAK
TAHUN LUAS BIAYA SUMBER BIAYA HAk PAKAI, HAK GUNA BANOUNAN.
4. Gambar Legger
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
(SATMINKAL ESELON I)
RUMAH NEGARA GOLONGAN I / II
GAMBAR LEGGER NOMOR TANOOA1. S K A L A KQNSTRQKSI PONDAS1 KERANQKA DIN DING KUDA-KUDA RANGKA ATAP A'l'AP KUSKN DAUN PINTU/JENDELA LANTAI PLAFON RAK MAND1 KLOSET PENERANOAN A I R
PEM BUANGAN KOTORAN
RUMAH INDUK RUMAH SAMP1NG TERAS RUMAH INDUK RUMAH SAMPING TERAS TANAH JAKARTA, NIP. RUANGAN LUAS JUMLAH
IIURUF DAFTAR NO.
TAMPAK MUKA 1 .200 D E N A H : I : 200 S I T U A S I : 1 : 1000 JALAN KELURAHAN KECAMATAN KAB/KOTA
DIBANGUN TAHUN DIUKUR OLEH
M
V,
5. Contoh Surat Usulan Penetapan Status Rumah Negara
Nomor
Lampiran
Perihal
KANTOR/ UPT/ SATPEL :
20XX
: Usulan Penetapan Status Kepada
Rumah Negara Yth. Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Di
Jakarta
Menunjuk surat pendaftaran Rumah Negara Nomor tanggal
Perihal , dengan ini kami mengusulkan penetapan status
Rumah Negara pada Kantor/ Bandar Udara/ Satpel berikut Daftar
Inventaris, Kartu Legger dan Gambar Legger masing-masing dalam rangkap 3 (tiga)
untuk) dengan rincian sebagai berikut sebagai berikut :
N O URAIAN BANYAKNYA KETERANGAN
Demikian atas perhatian dan perkenannya diucapkan terima kasih.
KEPALA KANTOR/ BANDARA/ SATPEL
Tembusan :
1. Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara;
2. Kepala Bagian Keuangan.
^Tk.I (IV/b)
NIP. 19680619 199403 1 002 Salinan sesuai dengan aslinya
KEPAL^^Gpir^^UM DAN HUM7
,'Ar/
NIP.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas,
ttd.
LAMPIRANIII.l
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP 571 TAHUN 2014
TANGGAL : 1 DESEMBER 2014
KRITERIA KEDINASAN DAN FAKTOR SOSIAL
PEJABAT DAN/ATAU PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO KRITERIA TIPEB TIPEC TIPED TIPEE
1 Masa Kerja 20 Tahun 15 Tahun 10 Tahun 10 Tahun
2 Pangkat IV/d IV/a Ill/a Il/d
3 Jabatan/ Eselon Eselon II Eselon III Minimal
Staf Minimal Staf 4 Mutasi Kepentingan Dinas Kepentingan Dinas Kepentingan Dinas Kepentingan Dinas 5 Pendidikan Minimal Strata 2 (Dua) Minimal Strata 1 (Satu) Minimal Strata 1 (Satu) Minimal SLTA/ Sederajat 6 DP3 Minimal Nilai Rata-rata 85 Minimal Nilai Rata-rata 85 Minimal Nilai Rata-rata 85 Minimal Nilai Rata-rata 85 7 Umur Minimal 40 Tahun Minimal 35 Tahun Minimal 30 Tahun Minimal 25 Tahun 8 Status/ Kondisi Rumah Minimal Kontrak Sendiri Minimal Kontrak Sendiri Minimal Kontrak Sendiri Minimal Menumpang 9 Susunan Keluarga Isteri/ Suami Anak 2 (Dua) Isteri/ Suami Anak 2 (Dua) Isteri/ Suami Anak 1 (Satu) Isteri/ Suami KEP^
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas,
lai dengan aslinya
J Hvj'KUM DAN HUMAS,
direktoratIjenderal ]
perhubung^iuidaf'
ISRAEUfcMAYAT
Pembina Tk.I (IV/b)
NIP. I§6g0619 199403 1002
ttd.
LAMPIRAN III.2
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 571 TAHUN 2014
TANGGAL : 1 DESEMBER 2014
PENILAIAN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA DI LINGKUNGAN DITJEN PERHUBUNGAN UDARA
N A M A N.I.P UNIT KERJA DIISI IGL M FAKTOR YANG DINILAI P E N I L A I A N (TANDA =0] — _ *T 1 MASA KER1A <0 lOO) 0 1 1 2 |3J-»|sle|7|8 9 1 10 1 11 1 12 1 13 I 14 1 15 1 16 1 17 1 18 1 19 20 1 21 1 22 1 23 24 1 25 26 1 27 28 1 29 1 30 0.20 0 14 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 1 48 52 56 1 60 1 64 1 68 1 7? 76 80 184 1 88 92 96 1 lOO lOO | 100 100 | 100 1 100 ' PANGKAT (20 lOO)
Id lb Ic Id Ma lib lie lid Ilia nib ilk Hid IVa IVb IVc IVd IVe
0.10
20 25 3 0 35 4 0 45 50 55 6 0 65 70 75 8 0 85 9 0 95 lOO JABATAN/
ESELON
(SO lOO)
STAF ES.V ES.IV ES.III ES.II ES.I EX.ES.IV EX.ES.III EX.ES II
0,15
SO 6 0 70 HO 90 lOO 65 75 85
' M U T M I
(lO-lOO)
PERMOHONAN SENDIRI MELEBIHI MASA KERJA DI IRJA/TIMTIM KEPENTINGAN DINAS
COS
0 7 0 lOO
5 OENDIDKAN
(10-1OO)
SO SLTP/SEDERAJAT SITA/SEDERAJAT DIM S.I S.2 S.3
0,10
10 20 30 SO 70 9 0 100
1 OPJ
(70-100)
NILAI RATA RATA 61-75 NILAI RATA-RATA 76-90 NILAI RATA RATA 91-1O0
0.10 4 0 85 lOO UWUR (20-100) 10 , . . . n . , , , . . „ . , , . , n , . H i * „ a „ *<• n 4 l * * „ * « „ | f (1 0. IS M — •-* M ^ 0.15 . j . . . . :.. . „ K> , . . . M M * . ' , : „ M »• u . , . 5 - v . . . . « , . . . , . t * « TO . . „ „ >r n , ; M „ . , , ; M * i » • LOO • STATUS/ KONDISI RUMAH (70 10O)
MESS MENUMPANG KONTRAK SENDIRI KONTRAK PEMERINTAH FORCE MAJURE
0.10
70 80 lOO lOO 100
9
KELUARGA
FAMILY MAK.2 FAMILY MAK. 3 ISTERI /SUAMI KEPALA KELUARGA/ LAJANG
CO'.
FAMILY 1 FAMILY 2 ANAK 1 ANAK 2 ANAK 3
20 4 0
5 i o 10 20 30
IKMtAH NT
iaij sesuai dengan ashnya
UKUM DAN HUMAS,
.^kll (IV/b)
9 199403 1 002
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas,
ttd.
1. 2. 3. 4. 5. LAMPIRAN III.3
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP 571 TAHUN 2014
TANGGAL : 1 DESEMBER 2014
KETENTUAN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA
GOLONGANI
Surat Izin Penghunian Rumah Negara Golongan I ini hanya berlaku selama Pemegangnya (yang berhak) menduduki jabatan di lingkungan Direktorat Jenderal
Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara, ini harus mengosongkan Rumah tersebut dan menyerahkan Rumah dalam keadaan lengkap kepada Direktur Jenderal dalam waktu 2 (dua) bulan setelah tidak menduduki jabatan. Dilarang memindahkan hak Surat Izin Penghunian Rumah Negara ini atau
menyewakan/ mengontrakan sebagian atau seluruh bangunan.
Dilarang mengubah atau menambah bangunan rumah tanpa izin dari Direktur Jenderal.
Dilarang menggunakan sebagian atau seluruh
keperluan lain diluar yang telah ditentukan.
6. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara wajib memelihara sebaik-baiknya Rumah Negara tersebut.
7. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara wajib membayar sewa Rumah
Negara.
8. Penghuni membayar pajak-pajak, retribusi dan Iain-lain yang berkaitan dengan penghunian rumah negara dan membayar biaya pemakaian daya listrik, telepon,
air, dan/atau gas.
9. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara bertanggung jawab atas segala biaya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi sebagai akibat kesalahan / kelalaiannya.
10. Setelah dikeluarkan Surat Izin Penghunian Rumah Negara, Rumah Negara dimaksud harus sudah ditempati oleh yang berhak.
11. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dimaksud diatas dapat
berakibat dibatalkannya Surat Izin Penghunian Rumah Negara.
12. Surat Izin Penghunian ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa jika dikemudian hari ternyata ada kekeliruan, maka
Surat Izin Penghunian ini dapat dicabut atau diubah sebagaimana mestinya.
Telah membaca dan sanggup mentaati ketentuan-ketentuan termaksud diatas
rumah untuk
Materai
Rp. 6.000
(
Pejabat yang Ditunjuk
KEP
Pas foto
pemohon
3x4
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas, ttd. BAMBANG TJAHJONO an aslinya DAN HUMAS, (IV/b) 99403 1 002
LAMPIRAN III.4
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP 571 TAHUN 2014
TANGGAL : 1 DESEMBER2014
KETENTUAN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA
GOLONGAN II
1. Surat Izin Penghunian Rumah Negara Golongan II ini hanya berlaku selama
Pemegangnya (yang berhak) bekerja di lingkungan Direktorat Jenderal
2.
Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara, ini harus mengosongkan
Rumah tersebut dan menyerahkan Rumah dalam keadaan lengkap kepada Direktur Jenderal dalam waktu 2 (dua) bulan setelah yang bersangkutan tidak berhak lagi menghuni Rumah Negara Golongan II karena : pensiun, diberhentikan dengan hormat, atau tidak dengan hormat, meninggal dunia, mutasi ke daerah
atau
instansi
lain,
berhenti
atas
kemauan
sendiri,
melanggar
larangan
penghunian Rumah Negara.
3. Dilarang memindahkan hak Surat Izin Penghunian Rumah Negara ini atau
menyewakan/ mengontrakan sebagian atau seluruh bangunan.
4. Dilarang mengubah atau menambah bangunan rumah tanpa izin dari
Direktur Jenderal.
5. Dilarang menggunakan sebagian atau seluruh rumah untuk
keperluan lain diluar yang telah ditentukan.
6. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara wajib memelihara sebaik-baiknya Rumah Negara tersebut.
7. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara wajib membayar sewa Rumah
Negara.
8. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara membayar pajak-pajak, retribusi dan Iain-lain yang berkaitan dengan penghunian rumah negara dan
membayar biaya pemakaian daya listrik, telepon, air, dan/atau gas.
9. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara bertanggung jawab atas segala biaya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi sebagai akibat
kesalahan /kelalaiannya.
10. Setelah dikeluarkan Surat Izin Penghunian Rumah Negara, Rumah
Negara dimaksud harus sudah ditempati oleh yang berhak.
11. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dimaksud diatas dapat
berakibat dibatalkannya Surat Izin Penghunian Rumah Negara.
12. Masa berlakunya izin penghunian Rumah Negara Golongan II adalah 3 (tiga)
tahun dan dapat diperpanjang/ dicabut setelah dilakukan evaluasi.
13. Surat Izin Penghunian ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa jika dikemudian hari ternyata ada kekeliruan, maka Surat Izin Penghunian ini dapat dicabut atau diubah sebagaimana mestinya.
Telah membaca dan sanggup mentaati ketentuan-ketentuan termaksud diatas
Materai Pejabat yang Ditunjuk
Rp. 6.000
Pas foto
pemohon
3x4
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas
Salin^riv4;esiAai dengan aslinya
KEPAL^^AGIKN mfeM DAN HUMAS,
U'
,direktoL JENDERAL\ *\;
BAMBANG TJAHJONO
P[!RHUBU»
kTk.I (IV/b)
Menimbang Mengingat Menetapkan Pertama Kedua Ketiga LAMPIRAN III.5
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
nomor KP 571 TAHUN2014 TANGGAL : Q1 DESEMBER 2014 KEPUTUSAN 1. 2. 1. 2. 3. 4. 5. 6. NOMOR TENTANG
PENUNJUKAN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA
bahwa Rumah Negara Golongan II dengan Keputusan Nomor ,
tanggal terletak di Jalan Kelurahan
Kecamatan Kab/ Kota Provinsi , telah di
izinkan untuk ditempati oleh Saudara
bahwa berkenaan
dengan
izin tersebut diatas
perlu
mengatur
penghunian dan persewaan Rumah Negara dimaksud.Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara
jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah
Negara.
Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan, Penetapan Status, Pengalihan Status, dan Pengalihan Hak
atas Rumah Negara;
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Teknis Pengadaan, Pendaftaran, Penetapan Status,
Penghunian, Pengalihan Status, dan Pengalihan Hak atas Rumah
Negara;
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.60 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Nomor
373/KPTS/M/2001 tanggal 16 Juli 2001 tentang Sewa Rumah Negara.
MEMUTUSKAN
Menunjuk Rumah Negara yang terletak di :
Golongan dan Klas/ Tipe :
Untuk ditempati :
Jabatan ;
Pangkat/ Gaji Pokok :
Terhitung mulai
Uang sewa perbulan :
Pembayaran sewa terhitung mulai rumah tersebut ditempati oleh yang
bersangkutan yaitu sejak tanggal
, dengan memotong langsung dari
daftar gaji yang dilakukan oleh bendaharawan dan harus disetor langsung
ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, serta menyampaikan 1
(satu)
bukti
setor
kepada
(Kepala
Kantor/
Satpel yang
bersangkutan)
Ketentuan penghunian Rumah Negara Golongan II tersebut sebagaimana
Keempat
Kelima
Apabila ketentuan tersebut pada diktum Ketiga tidak ditaati oleh penghuni
maka hak penghunian yang diberikan kepadanya dapat dicabut dan
segala akibat yang timbul karena pencabutan izin tersebut dibebankan kepada yang bersangkutanKeputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan
segala sesuatu akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya bila
dikemudian ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
DITETAPKAN DI : JAKARTA
PADA TANGGAL :
NIP.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas,
ttd.
BAMBANG TJAHJONO
Salin^n-i^qsuai dengan aslinya
KEPALA^^ASlp^l/JiUM DAN HUMAS,
ISRAFjappAYAT
~*qip^k.I (IV/b)
LAM PI RAN IV
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : Kp 571 TAHUN 2014
TANGGAL : 01 DESEMBER 2014
(Tempat),(Tanggal Bulan Tahun) Nomor
Lampiran
Perihal Usui Pengalihan Status
Rumah Negara Golongan II menjadi Rumah Negara Golongan III
Kepada
Yth. Menteri Perhubungan Cq. Sekretaris Jenderal
Kementerian Perhubungan Di
Jakarta
Dengan
ini,
kami
usulkan
agar
rumah
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
tersebut di bawah
ini
dapat dialihkan statusnya dari Rumah Negara Golongan II
menjadi Rumah Negara Golongan III.Adapun rumah tersebut di atas telah kami tetapkan menjadi Rumah Negara
Golongan II dengan Surat Keputusan Nomor
tanggal dan telah didaftarkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta telah memenuhi syarat untuk dilalihkan statusnya dari Rumah Negara Golongan II menjadi Rumah Negara Golongan III sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan dialihkannya status golongan rumah tersebut menjadi Rumah Negara Golongan III maka wewenang penunjukan penghuni dan pengelolaannya menjadi
wewenang Departemen Pekerjaan Umum sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara jo. Peraturan Pemerintah No. 31
Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun
1994 tentang Rumah Negara, beserta peraturan pelaksanaannya
A. LETAK RUMAH Nama Jalan Kelurahan/ Kecamatan Kota/ Kabupaten Provinsi B. PENGHUNI RUMAH Nama
Instansi tempat kerja Pangkat dan Golongan
Jabatan
SIP No./ tgl.
C. PEROLEHAN
Dibangun/ Dibeli/ Diperoleh/ Hadiah/ Peninggalan oran{ dengan biaya sebesar Rp (
anggaran nomor
Asing*) pada tahun
D. LAMPIRAN
1. Gambar legger rumah dan situasi;
2. Fotocopy Surat Keputusan Penetapan Rumah Negara;
3. Fotocopy surat/ Keterangan hak atas tanah;
4. Fotocopy surat/ Keterangan otorisasi pembangunan rumah (DIPA)
5. Fotocopy surat/ Keterangan 1MB;
6. Fotocopy Surat Ijin Penghunian Rumah Negara Golongan II;
7. Surat Keterangan Status Kepegawaian Terakhir;
8. Berita Acara Pengukuran/ Pemeriksaan Rumah Negara; 9. Surat Keterangan rumah/ tanah tidak dalam sengketa;
10. Surat pernyataan penghuni sanggup membeli Rumah Negara;
11. Surat izin dari pemegang hak atas tanah apabila Rumah Negara tersebut
berdiri di atas tanah pihak lain
Sekretaris Direktorat Jenderal / Kepala Kantor
NIP.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas
ttd.
BAMBANG TJAHJONO
KEPA^gAGIv
- s u a i dengan aslinya
JKUM DAN HUMAS,
IrC -4
lU(|§|S
<*Y,
\ A ISRAEL NIR'196S66l9EfflAYAT
rk.I (IV/b) '199403 1 002A.
B.
C.
D.
LAMPIRAN V. 1
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
T?^RM
IANGGAL
KP 5?1 TAHUN 2014
Q1 pESEMBER 2Q14
BERKAS PERMOHONAN PENGALIHAN HAK RUMAH NEGARA
PEGAWAI NEGERI SIPIL 1. Permohonan
Surat Izin Penghunian
Surat Keterangan Masa Kerja
Surat Pernyataan Belum Pernah Membeli/ Memperoleh Fasilitas Rumah dan/atau Tanah Tanda Buktir Pembayaran Sewa Rumah
Surat Keputusan Rumah Negara Golongan III
Surat Keterangan Rumah Tidak Sengketa Gambar Legger/ Gambar Situasi & Perubahan SPPT PBB Bangunan Tahun Berjalan
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Form A Fotokopi Form E Form F Fotokopi Fotokopi Form G Fotokopi Fotokopi PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI
1. Permohonan : Form B
Surat Izin Penghunian : Fotokopi
Surat Keputusan Pensiun/ Perintis Kemerdekaan/ : Fotokopi Veteran
2. 3.
4. Surat Pernyataan Belum Pernah Membeli/
Memperoleh Fasilitas Rumah dan/atau Tanah
5. Tanda Bukti Pembayaran Sewa Rumah
6. Surat Keputusan Rumah Negara Golongan III 7. Surat Keterangan Rumah Tidak Sengketa
8. Gambar Legger/ Gambar Situasi & Perubahan
9. SPPT PBB Bangunan Tahun Berjalan
JANDA/ DUDA PEGAWAI NEGERI
1. Permohonan
2. Surat Izin Penghunian
3. Surat Keterangan Meninggal Suami/ Istri
4. Surat Keputusan Penerima Pensiun
5. Surat Keterangan Masa Kerja Almarhum
Suami/ Istri
6. Surat Pernyataan Belum Pernah Membeli/ Memperoleh Fasilitas Rumah dan/atau Tanah
7. Tanda Bukti Pembayaran Sewa Rumah
8. Surat Keputusan Rumah Negara Golongan III 9. Surat Keterangan Rumah Tidak Sengketa
10. Gambar Legger/ Gambar Situasi & Perubahan 11. SPPT PBB Bangunan Tahun Berjalan
JANDA/ DUDA PEGAWAI NEGERI (ANAK SAH) 1. Permohonan
Surat Izin Penghunian
Surat Keterangan Meninggal Suami/ Istri Pegawai Negeri Yang Bersangkutan Surat Keputusan Pensiun Janda/ Duda Surat Pernyataan Belum Pernah Membeli/ Memperoleh Fasilitas Rumah dan/atau Tanah Tanda Bukti Pembayaran Sewa Rumah
Akta Kelahiran Bagi Anak Kandung atau Surat Penetapan Anah Sah dari Pengadilan Negeri
Surat Penunjukkan Pelaksana Ahli Waris
Apabila Anak Lebih Dari 1 (Satu) Orang Surat Keputusan Rumah Negara Golongan III
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Form F Fotokopi Fotokopi Form G Fotokopi Fotokopi Form C Fotokopi Dari Lurah disahkan Camat Fotokopi Form E Form F Fotokopi Fotokopi Form G Fotokopi Fotokopi Form D Fotokopi Dari Lurah disahkan Camat Fotokopi Form F Fotokopi Fotokopi Fotokopi Fotokopi
KEP
10. Surat Keterangan Rumah Tidak Sengketa 11. Gambar Legger/ Gambar Situasi & Perubahan
12. SPPT PBB Bangunan Tahun Berjalan
Form G Fotokopi
Fotokopi
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Pelaksana Tugas,
ttd.
BAMBANG TJAHJONO
an aslinya
UM DAN HUMAS,
Pembina Tk.I (IV/b)
LAMPIRAN V.2
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP 571 TAHUN 2014
TANGGAL : 1 DESEMBER 2014
Catatan : diisi dengan huruf cetak/di-tik
Kepada
Yth. Menteri Pekerjaan Umum
Cq.
Yth. Direktur Jenderal Cipta
Karya
Melalui Direktur Penataan
Bangunan dan Lingkungan
/Kepala Dinas PU Provinsi
di Lampiran :
Perihal : PERMOHONAN PENGALIHAN HAK RUMAH NEGARA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama :
2. Tempat dan tanggal lahir :
3. Instansi tempat kerja :
4. Jabatan :
5. Pangkat dan Golongan :
6. Gaji Pokok :
7. Masa kerja pada pemerintah :
8. Rumah negara yang dihuni
A. Letak :
Jalan :
Blok :
Kelurahan / Kecamatan :
Kabupaten/ Kota :
B. Huruf Daftar Nomor :
9. Tanggal dan nomor Keputusan
Izin Penghunian :
Mengajukan permohonan pengalihan hak rumah negara yang saat ini saya
tempati, berdasarkan Undang-undang Nomor 72 tahun 1957 jo
Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1994 jis Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2005.
Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapat
dikabulkan > Mengetahui/menyetujui : *) Pemohon Materai Rp.6000 FORMA PNS
Diisi oleh Instansi tempat bekerja.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas,
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPM$3S3f&3iUKUM DAN HUMAS,
-Tk.I (IV/b)
NIP. 19680619 199403 1 002
ttd.
LAMPIRAN V.3
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP 571 TAHUN 2014
TANGGAL : 1 DESEMBER 2014
Catatan : diisi dengan huruf cetak/di-tik
Kepada
Yth. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Cq.
Yth. Direktur Jenderal Cipta Karya
Melalui Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan /Kepala Dinas PU Provinsi di
FORMB PENSIUNAN
Lampiran :
Perihal : PERMOHONAN PENGALIHAN HAK RUMAH NEGARA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. N a m a :
2. Tempat dan tanggal lahir :
3. Pekerjaan Sekarang :
4. Instansi terakhir :
Tempat Bekerja
5. Masa kerja pada Pemerintah :
8. Rumah negara yang dihuni
A. Letak :
Jalan :
Blok :
Kelurahan / Kecamatan :
Kabupaten/ Kota :
B. Huruf Daftar Nomor :
9. Tanggal dan nomor Keputusan
Izin Penghunian :
Mengajukan permohonan pengalihan huni, berdasarkan Undang-undang
Nomor 72 tahun 1957 jo Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1994 jis
Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2005.
Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapat dikabulkan
>
Mengetahui/menyetujui : *) Pemohon
Materai Rp.6000
(
::..
)
(
)
*) Diisi oleh Instansi tempat bekerja.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Pelaksana Tugas,
ttd.
BAMBANG TJAHJONO
lengan aslinya
UKUM DAN HUMAS,
Tk.I (IV/b) NIP. 19680619 199403 1 002
LAMPIRAN V.4
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 571 TAHUN 2014
TANGGAL : 1 DESEMBER 2014
Catatan : diisi dengan huruf cetak/diketik
Kepada
Yth. Menteri Pekerjaan Umum Cq.
Yth. Direktur Jenderal Cipta
FORMC
(JANDA/DUDA
PNS
Karya
Melalui Direktur Penataan
Bangunan dan Lingkungan /Kepala Dinas PU Provinsi
di
Lampiran :
Perihal : PERMOHONAN PENGALIHAN HAK RUMAH NEGARA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. N a m a :
2. Tempat dan tanggal lahir :
3. Pekerjaan :
4. Tunjangan Pensiun Janda/Duda :
5. Nama Almarhum Suami/ Istri : 6. Tempat dan tanggal
Meninggalnya suami/ istri :
7. Instansi tempat bekerja terakhir :
Almarhum suami/istri
8. Masa kerja pada Pemerintah :
8. Rumah negara yang dihuni
A. Letak :
Jalan :
Blok :
Kelurahan / Kecamatan :
Kabupaten / Kota :
B. Huruf Daftar Nomor :
9. Tanggal dan nomor Keputusan
Izin Penghunian :
Mengajukan permohonan pengalihan hak Rumah Negara yang saat ini saya
huni, berdasarkan Undang-undang Nomor 72 tahun 1957 jo Peraturan
Pemerintah Nomor 40 tahun 1994 jis Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun
2005.
Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapat dikabulkan
Mengetahui/menyetujui : *) Pemohon
Materai Rp.6000
Diisi oleh Instansi tempat bekerja.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Pelaksana Tugas
ttd.
in sesuai dengan aslinya BAMBANG TJAHJONO
BAGJAN HUKUM DAN HUMAS, DIREKTORAT JENDERAL.
PERHUBUNGANI
ISRAFULHAYAT
Pembina Tk.I (IV/b)
LAMPIRAN V.5
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP 571 TAHUN 2014
TANGGAL : 1 DESEMBER 2014
Catatan : diisi dengan huruf cetak/di-tik
Kepada
Yth. Menteri Pekerjaan Umum Cq.
Yth. Direktur Jenderal Cipta
Karya
Melalui Direktur Penataan
Bangunan dan Lingkungan
/Kepala Dinas PU Provinsi
di
Lampiran :
Perihal : PERMOHONAN PENGALIHAN HAK RUMAH NEGARA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama :
2. Tempat dan tanggal lahir :
3. Pekerjaan :
4. Tunjangan Pensiun Janda/Duda : 5. Nama Almarhum Janda/ Duda : 6. Tempat dan tanggal
Meninggalnya Janda/ Duda :
7. Instansi tempat bekerja terakhir : Almarhum
8. Masa kerja pada Pemerintah :
8. Rumah negara yang dihuni
A. Letak :
Jalan ;
Blok
:
''"'"""'''""'
Kelurahan/ Kecamatan :
Kabupaten / Kota :
B. Huruf Daftar Nomor : 9. Tanggal dan nomor Keputusan
Izin Penghunian :
Mengajukan permohonan pengalihan hak Rumah Negara yang saat ini saya
huni, berdasarkan Undang-undang
Nomor 72 tahun 1957 jo Peraturan
Pemerintah Nomor 40 tahun 1994 jis Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2005.
Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapat
dikabulkan FORMD
(AnakSah)
Mengetahui/ menyetujui Pemohon
Materai Rp.6000 Diisi oleh Instansi tempat bekerja.
KEP.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas,
gan aslinya KUM DAN HUMAS,
(IV/b)
NIP. 19680619 199403 1 002
ttd.
LAMPIRAN V.6
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 571 TAHUN 2014
TANGGAL : 1 DESEMBER 2014
Catatan : diisi dengan huruf cetak/diketik
SURAT KETERANGAN TENTANG MASA KERJA *)
NOMOR :
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
Pangkat/ Golongan
Jabatan
Dengan ini menerangkan bahwa,
Nama
Pangkat/ Golongan
NIP Jabatan
Penghuni dan Pemohon pengalihan Hak Rumah Negara, A. Letak :
Jalan Blok
Kelurahan/ Kecamatan Kabupaten/ Kota
B. Huruf Daftar Nomor
FORME
Demikian keterangan ini dibuat untuk melengkapi permohonan pengalihan hak
Rumah Negara yang bersangkutan.
NIP. Diisi oleh Instansi tempat bekerja
KEP
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas,
ttd.
an aslinya
JKUM DAN HUMAS,
k.I (IV/b) NIP. 19680619 199403 1 002
LAMPIRAN V.7
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP 571 TAHUN 2014
TANGGAL : 1 DESEMBER 2014
Catatan : diisi dengan huruf cetak/diketik FORMF
SURAT PERNYATAAN BELUM PERNAH MEMBELI/ MEMPEROLEH RUMAH NEGARA Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama :
Penghuni dan Pemohon Pengalihan Hak Rumah Negara :
A. LETAK
Jalan Blok
Kelurahan/ Kecamatan Kabupaten/ Kota
B. Huruf Daftar/ Nomor :
Dengan ini menyatakan bahwa saya belum pernah dengan jalan/ cara apapun memperoleh/ membeli rumah dari negara berdasarkan peraturan yang berlaku.
Apabila pernyataan saya tidak benar, maka pengalihan hak Rumah Negara yang saya
mohon ini dapat dibatalkan secara sepihak dan saya bersedia memikul
kerugian-kerugian Negara dan sanksi-sanksi yang ditimbulkan karenanya. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Mengetahui/ Menyetujui : Hormat Saya,
Materai Rp. 6000
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas, ttd.
BAMBANG TJAHJONO
Salin,an sesuai dengan aslinya
KEPAU^A^M^UKUM DAN HUMAS,
-Tk.I (IV/b) NIP. lM$0gl9 199403 1 002
LAMPIRAN V.8
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP 571 TAHUN 2014 TANGGAL : 1 DESEMBER 204
Catatan : diisi dengan huruf cetak/diketik
SURAT KETERANGAN RUMAH TIDAK SENGKETA *)
NOMOR :
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
Pangkat/ Golongan Jabatan
Dengan ini menerangkan bahwa Rumah Negara Golongan III :
A. Letak Jalan Blok
Kelurahan/ Kecamatan Kabupaten/ Kota
B. Huruf Daftar Nomor yang dihuni oleh
Nama
Pangkat/ Golongan NIP
Jabatan
Tidak dalam sengketa dengan pihak manapun.
FORMG
Demikian keterangan ini dibuat untuk melengkapi permohonan pengalihan hak
Rumah Negara yang bersangkutan.
Diisi oleh Instansi tempat bekerja
NIP.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas, ttd.
BAMBANG TJAHJONO
m sesuai dengan aslinya
IPAiiCSAGIfrHjUKUM DAN HUMAS,
. DIREKTORAT JENDERAL ^
1 pERHUBUNGA' IS]^g|]Jfc^Tk.I (IV/b)
NIP. 19680619 199403 1 002 HAYATLAMPIRAN VI
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR Kp 571 TAHUN 2014
TANGGAL : Ql DESEMBER 2014
PERHITUNGAN SEWA RUMAH NEGARA RUMAH SEWA :
Sb = 2,75 % x [(Lb x Hs x Ns) x Fkb] x Fk Sb :Sewa bangunan per bulan
2,75 %:Prosentase sewa terhadap nilai bangunan Lb :Luas bangunan dalam meter persegi Hs : Harga satuan bangunan per meter persegi
Ns : Nilai sisa bangunan/layak huni (60%) Fkb:Faktor klasifikasi
tanah/kelas bumi ( % ) Fk :Faktor keringanan sewa untuk PNS (5 %) KETERANGAN :
1. PROSENTASE SEWA
Prosentase sewa terhadap nilai bangunan 2,75 %. 2. LUAS BANGUNAN (Lb)
Luas bangunan dalam meter persegi dihitung dari as ke as. 3. HARGA SATUAN (Hs)
a. Harga satuan bangunan sesuai klasifikasi dalam keadaan
baru berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Setempat
(Kabupaten/Kota) pada tahun yang berjalan. b. Harga satuan bangunan
1) Luas bangunan 36-95 m2 mengikuti harga satuan Tipe C,D,E.
2) Luas bangunan 96-185 m2 mengikuti harga satuan Tipe B.
3) Luas bangunan 186 m2 ke atas mengikuti harga satuan Tipe A.
c. Harga satuan bangunan semi permanen (dinding bagian
bawah batu/batako dan bagian atas papan/anyaman bambu) 50 % x Hs.
4. NILAI SISA BANGUNAN (Ns)
Nilai sisa bangunan ditetapkan 60 % sebagai bangunan layak huni. (Nilai
sisa bangunan antara 20 % s/d 100 % dengan rata-rata 60 %). 5. FAKTOR KLASIFIKASI TANAH (Fkb)
Faktor klasifikasi tanah adalah besar prosentase sewa terhadap klasifikasi tanah/kelas bumi sebagaimana tercantum dalam SPPT Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai berikut :
Klasifikasi
Tanah
Penggunaan Tanah
Kelas Bumi
Al 'All A21 A31 A41 s.d. s.d. s.d. s.d. s.d.
A10 A20 A30 A40 A 50 (%) (%) (%) (%) (%)
6. FAKTOR KERINGANAN (Fk)
Faktor keringanan sewa untuk PNS (5 %)
7. SEWA RUMAH NEGARA DENGAN LUAS TANAH MELEBIHI STANDAR
Standar luas tanah Rumah Negara sesuai Tipe :
Tipe
A B
D E
Luas Bangunan Luas Tanah
2.50 m2 tsoo i t l 190 m2 70 m2 •SO m2 A5n_m2_ 900 m2 190 m2 36 rr.2 100 m2
Rumah Negara yang berdiri di atas persil dengan luas tanah melebihi
luas standar lebih
dari
20
% dikenakan
sewa
tambahan
atas
kelebihan luas tanah sebagai berikut :
St = 2 % x [(Lt x NJOP) x Fk) / tahun
St: Sewa kelebihan tanah per tahun
2 %: Prosentase sewa terhadap nilai tanah
Lt: Luas kelebihan tanah dari standar, dalam meter persegi
NJOP: Nilai Jual Objek Pajak sesuai SPPTFk : Faktor keringanan sewa untuk PNS (5 %)
8. Contoh Perhitungan Sewa untuk Lokasi DKI Jakarta : Kelas bumi : (A9), Fkb = 80 %
a. Es I
= 2,75% x [250 m2 x Rp. 864.000 x 60% x 80%] x 5% = Rp.
142.500,-/blnb. Es II = 2,75% x [120 m2 x Rp. 779.000 x 60% x 80%) x 5% = Rp.
61.697,-/binc. Es III = 2,75% x [70 m2 x Rp. 775.000 x 60% x 80%] x 5%
= Rp
34.881,-/bind. Es IV = 2,75% x [50 m2 x Rp. 775.000 x 60% x 80%] x 5%
= Rp
24.915,-/blne. Es V = 2,75% x [36 m2 x Rp. 775.000 x 60% x 80%] x 5%
= Rp.
17.798,-/blnDIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Pelaksana Tugas,
ttd.
BAMBANG TJAHJONO
Saliii|[^ sesuai dengan aslinya
KEPA^^3ISN%nKUM DAN HUMAS,
' D!REKT0RAlU£liS&24L PCRHUBUNGAN UDAF
ISRAFtJLHAYAT
Pembina Tk.I (IV/b)
LAMPIRAN VII
PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : Kp 57iTAHUN 2014
TANGGAL : Ql DESEMBER 2014
MONITORING SEWA RUMAH NEGARA
PADA KANTOR/UPBU/ SATPEL/
DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
TAHUN
NO. NO. SIP M A S A
BERLAKU NAM A PENGHUNI G.OL/ TIPE S E W A PER BULAN (Rp)
PEMBAYARAN SEWA (BULAN) IUNGGAKAN KBT.
1 2 3 4 5 & 7 8 9 10 11 ?2 1. Rp. Rp- Rp- Rp. Rp. Rp Rp. Rp. Rp- RP- Rp Rp 2. 3. 4. 5. £. 7. 8.
MONITORING FUNGSI RUMAH NEGARA
PADA KANTOR/UPBU/ SATPEL/
DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
TAHUN
NO. NO. SIP MASA
B E R L A K U NAMA PENGHUNI GOL/ TIPE Penandatangan SIP K e s e s u a i a n Fungxi Rumah N«gara KET. S e m 1 S « m 2 1. 2. 3. 4. 5. 6 . 7. 8.