Peranan Tenaga Kesehatan dalam
konteks Jaringan untuk mengurangi
angka kematian maternal
Laksono Trisnantoro
Pusat Manajemen Pelayanan
Kesehatan FK UGM
Isi:
•
Catatan dari US dan India
•
Situasi MDG5 di Indonesia
•
“Cara pandang” untuk mengelola Sektor
kesehatan Ibu dan Anak: Sebuah
Network/Jaringan berbasis aliansi berbagai
lembaga
•
Leadership dalam Jaringan: Politis, Administrative
and Professional Leader (pengalaman India dan
berbagai negara lain)
•
Apa yang perlu didiskusikan dalam konteks
MDG 5
Goal 5: Improve Maternal Health
•
Target 1: Reduce by three quarters the
maternal mortality ratio
•
Target 2: Achieve universal access to
Catatan Global:
• The U.S. Commitment to Global Health:
Recommendations for the New Administration, Committee on the U.S. Commitment to Global Health. Board on Global Health.
MD4: Improving Child care
•
Existing health interventions could reduce child
mortality by as much as 63 percent if they could reach
those in need.
•
While progress has been made in important areas—for
example, deaths from measles fell by two-thirds
between 2000 and 2006 due to dramatically improved
vaccination programs covering 80 percent of children
in developing countries.
•
The lack of well-functioning health care systems
severely constrains the delivery of many essential
health interventions.
MDG 5: Improving maternal health.
What is required is the commitment to establish
•
countrywide systems of qualified and
adequately equipped personnel, and effective
infrastructure
•
that allows women to be referred and
Catatan dari India:
• High Level Consultation to accelerate progress
towards Achieving Maternal and Child Health MDGs in SE Asia. Ahmedabad, India. 14-17 October 2008.
Stewardship, policy and financing
• Civil society engagement for delivery of MNCH interventions may
be considered proactively in planning, implementation and
monitoring so that their felt needs and concerns are addressed and health system made accountable
• Countries need to revisit MNCH policies to align strategies to meet
current epidemiological needs and institute mechanisms for
decentralised planning and implementation giving due emphasis to the social-cultural determinants of health.
• Member states should strengthen systems for tracking coverage
and impact indicators periodically at the level of
Stewardship, policy and financing
•
Countries need to make long term investments for MDGs 4
and 5 in health and related sectors and develop long term
financing plans and allocate adequate government resources
for the identified investments.
•
Countries should examine various alternative financing
schemes like conditional cash transfers, health insurance to
improve coverage and ensure equity.
•
Untied funds should be made available to facilities at lower
•
Situasi terakhir di
Status Kesehatan (3):
390 334 307 228 226 102 1 9 9 0 1 9 9 2 1 9 9 4 1 9 9 6 1 9 9 8 2 0 0 0 2 0 0 2 2 0 0 4 2 0 0 6 2 0 0 8 2 0 1 0 2 0 1 2 2 0 1 4 K e m a ti a n p e r 1 0 0 .0 0 0 k .h . Tren AK I S D K I MD G target Target R P J MKematian Ibu (AKI) menurun*, tapi masih off-track
Ket: *) AKI: kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup. Sumber data SDKI
Catatan:
•
Validitas data masih menjadi perdebatan
•
Dibanding negara lain di Asia Tenggara kita
masih belum baik
•
Menghadapi masa yang sulit karena
penurunan lebih lanjut membutuhkan “cara
pandang” lain.
Catatan dari IOM dan India
menunjukkan perlunya perubahan
“Cara pandang” kebijakan Sektor KIA
Dari kebijakan yang belum
menekankan mengenai
kaidah sistem
kesehatan
Diharapkan menjadi lebih
memperhatikan
kaidah-kaidah sistem
kesehatan
Kesehatan Ibu dan Anak merupakan sebuah jaringan berbagai
lembaga yang mempunyai gambaran sebagai berikut
14 Lembaga-lembaga dan Sistem Kesehatan Kekuasaan dan Pengaruh Governance Profesi
Kesehatan Ibu dan Anak merupakan sebuah jaringan berbagai
lembaga yang mempunyai gambaran sebagai berikut
15 Lembaga-lembaga dan Sistem Kesehatan Kekuasaan dan Pengaruh Governance Profesi
Tujuan jaringan:
Lembaga-lembaga dalam Jaringan KIA
•
Sebagai Regulator dan
Penyusun Kebijakan
•
Sebagai Pemberi Dana
•
Sebagai
Pelaksana/Pengelola
Jaminan
•
Diatur dalam tata kelola
(Governance) untuk
meningkatkan akuntabilitas
kinerja, transparansi,
partisispasi stakeholder dll
Aspek yang mempengaruhi
Aksi/Kegiatan
Profesi-profesi
•
Bidan
•
Perawat
•
Dokter Umum
•
Dr SpOG
•
Dr. SpA
•
Manager kesehatan
•
Birokrat
•
Kesehatan Masyarakat
•
...
Kekuatan Politik dan Pengaruh
•
Kekuatan Politik
Siapa yang menjadi pemimpin dalam jaringan ini?
18 Lembaga-lembaga dan Sistem Kesehatan Kekuasaan dan Pengaruh Governance ProfesiDepKes dan Dinas Kesehatan
Sumber: Mubasysyr Hasanbasri
•
Lembaga di dalam Jaringan dapat
dibagi menjadi berbagai kelompok
Ilmu Kedokteran dan kesehatan
Administrasi Publik dan Penyusun Kebijakan Publik
Politik
Lembaga-lembaga yang berada dalam sistem rujukan kesehatan
Ibu dan Anak
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Partai Politik
dan berbagai pressure group
Menkes dan Kepala Dinas Kesehatan
Sumber: Mubasysyr Hasanbasri
•
Siapa pemimpinnya?
Ilmu Kedokteran dan kesehatan
Administrasi Publik dan Penyusun Kebijakan Publik
Politik
Dokter Spesialis yang menangani kesehatan Ibu dan Anak di
lapangan
Presiden, Gubernur, Ket ua Parpol, Bupati, dll
Kebijakan KIA selama ini: cenderung bertumpu pada
profesi Bidan dalam penurunan AKI
21 Lembaga-lembaga dan Sistem Kesehatan Kekuasaan dan Pengaruh Governance Profesi
Kebijakan KIA selama ini: cenderung bertumpu pada
profesi Bidan dalam penurunan AKI
22 Lembaga-lembaga dan Sistem Kesehatan Kekuasaan dan Pengaruh Governance Profesi
Dokter Spesialis Obsgin kurang mendapat perhatian dari kebijakan ini, padahal Dr.SpOG merupakan pemimpin alamiah dari sistem rujukan.
DrSpOG secara de-facto mempunyai pengaruh besar dalam jaringan, namun kurang dimanfaatkan secara sistemik.
Di Lapangan:
• Sudah ada Audit
Maternal
• Namun ini kurang
• SpOG diharapkan menjadi leader
dalam sistem Kesehatan Ibu:
menggalang komitmen berbagai pihak dalam rujukan (termasuk PMI dll)
• Merumuskan Visi dan Misi rujukan
Kesehatan Ibu
• Memimpin pelaksanaan • Mengendalikan
Di Lapangan:
• Sudah ada Audit
Maternal
• Namun ini kurang
• SpOG diharapkan menjadi leader
dalam sistem Kesehatan Ibu:
menggalang komitmen berbagai pihak dalam rujukan (termasuk PMI dll)
• Merumuskan Visi dan Misi rujukan
Kesehatan Ibu
• Memimpin pelaksanaan • Mengendalikan
•
Apakah hal ini
menjadi
tanggung jawab
SpOG?
Bagaimana jawabannya?
Hasil diskusi dengan beberapa teman
SpOG ber Focus Klinis
Masih ragu-ragu, untuk
menjawab ya.
SpOG ber Focus Sosial
Himpunan Obstetri
Ginekologi Sosial
Indonesia (HOGSI)
menjawab ya.
Namun HOGSI masih baru (1
tahun). Tahun ini ada
annual meeting di
Malang, dengan sponsor
BKKBN
Mengapa terjadi kebijakan yang lebih banyak
pada Bidan untuk menurunkan AKI?
Penutup
•
Sesuai dengan situasi di Indonesia dan
perkembangan LN diharapkan kebijakan
kesehatan Ibu dan Anak menekankan
mengenai sifat jaringan.
•
Dalam jaringan tersebut, perlu kebijakan
untuk mengembangkan kepemimpinan di
berbagai profesi yang strategis.
28 Lembaga-lembaga dan Sistem Kesehatan Kekuasaan dan Pengaruh Governance Profesi