• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPERATOR PADA RUANG BARISAN TERBATAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPERATOR PADA RUANG BARISAN TERBATAS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

30

OPERATOR PADA RUANG BARISAN TERBATAS

Muslim Ansori1*,Tiryono2, Suharsono S2,Dorrah Azis2

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung1,2 Jln. Soemantri Brodjonegoro No 1 Bandar Lampung

email: ansomath@yahoo.com

ABSTRAK

Dibangun suatu operator baru dari ruang barisan terbatas ke ruang barisan terbatas dengan memanfaatkan basis pada ruang barisan terbatas tersebut. Dapat ditunjukkan bahwa koleksi semua operator tersebut membentuk ruang Banach. Selanjutnya, disajikan beberapa contoh aplikasi pada ruang barisan.

Katakunci : operator, ruang barisan terbatas.

1. PENDAHULUAN

Pada tulisan ini akan dikaji apa yang disebut operator pada ruang barisan terbatas. Sifat-sifat dasar operator akan disajikan sebagai dasar untuk pengembangan lanjutan, yang sebelumnya sebagian sudah disajikan di dalam beberapa tulisan antara lain[1] dengan mengkonstruksikan operator-SM pada ruang Banach dengan basis pada ruang Banach yang dikembangkan dari operator Hilbert-Schmidt di dalam [2]. Selanjutnya, perbaikan pada norma operator-SM dilakukan oleh [3] dengan menyajikannya dalam bentuk operator integral Lebesgue. Di dalam tulisan ini, akan disajikan operator-SM pada ruang barisan terbatas 𝑙2 dengan basis standar pada ruang

barisan.

2. METODE PENELITIAN

Operator 𝐴 dikonstruksikan dari ruang barisan 𝑙2 ke ruang barisan 𝑙2 dengan basis

standar 𝑒𝑘 dengan 𝑒𝑘 = 0,0, … 1(𝑘), … . Selanjutnya, dikonstruksikan norma operator 𝐴.

Norma operator tersebut tidak bergantung pada pemilihan basis. Jika pendefinisian operator dapat dilakukan maka akan diselidiki apakah koleksi semua operator tersebut membentuk ruang Banach. Sebagai aplikasi, operator 𝐴 direpresentasikan sebagai matriks takhingga yang dikerjakan pada barisan barisan 𝑙2 ke ruang barisan 𝑙2 dengan

basis standar 𝑒𝑘 dengan 𝑒𝑘 = 0,0, … 1(𝑘), … .

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

(2)

31 𝑙2= 𝑥 = 𝑥𝑖 : 𝑥𝑖 2 ∞ 𝑖=1 1 2 < ∞

dengan 𝑥𝑖 = 𝑥1, 𝑥2, … , barisan bilangan real ℝ. Ruang barisan 𝑙2 merupakan ruang

Banach dengan ruang dual 𝑙2= 𝑥: 𝑙

2→ ℝ yaitu koleksi semua fungsional pada 𝑙2

yang bersifat linear dan kontinu. Untuk sebarang 𝑥∗∈ 𝑙

2 ∗ dan 𝑥 ∈ 𝑙2, penulisan 𝑥, 𝑥∗ dimaksudkan sebagai fungsional 𝑥∗ pada 𝑥 atau 𝑥∗(𝑥). Barisan vektor 𝑒𝑛 ⊂ 𝑙2 dinamakan basis pada 𝑙2 jika untuk setiap

vektor 𝑥 ∈ 𝑙2 terdapat barisan skalar yang tunggal 𝛼𝑛 sehingga

𝑥 = 𝛼𝑛𝑒𝑛

∞ 𝑛=1

Barisan 𝑒𝑛 ∈ 𝑙

2 ∗ dengan 𝑒𝑛∗ = 1 untuk setiap 𝑛 dikatakan biortonormal terhadap

basis 𝑒𝑛 ⊂ 𝑙2 jika

𝑒𝑚, 𝑒𝑛∗ = 𝛿𝑚𝑛

dengan 𝛿𝑚𝑛 = 1 untuk 𝑚 = 𝑛 dan 𝛿𝑚𝑛 = 0 untuk 𝑚 ≠ 𝑛 . Selanjutnya, pasangan 𝑒𝑛 , 𝑒𝑛∗ disebut sistem biortonormal pada 𝑙2. Jika pasangan 𝑒𝑛 , 𝑒𝑛∗ merupakan

sistem biortonormal pada 𝑙2 maka

𝑥 = 𝛼𝑛𝑒𝑛

∞ 𝑛=1

dengan 𝑥, 𝑒𝑛∗ = 𝛼𝑛.

Jika 𝐴 ∈ ℒ𝐶 𝑙2, 𝑙2 maka operator 𝐴∗∈ ℒ𝐶 𝑙2 ∗, 𝑙2 ∗ disebut operator

pendamping (adjoint operator) 𝐴 jika dan hanya jika untuk setiap 𝑥 ∈ 𝑙2 dan 𝑦∗∈ 𝑙2 ∗,

berlaku

𝐴 𝑥 , 𝑦∗ = 𝑥, 𝐴(𝑦)

Jadi, jika 𝑒𝑛 ⊂ 𝑙2 dan 𝑑𝑚∗ ∈ 𝑙2 ∗ diperoleh

𝐴 𝑒𝑛 , 𝑑𝑚∗ = 𝑒𝑛, 𝐴∗(𝑑𝑚∗ )

Jika 𝑒𝑛 , 𝑓𝑛 , 𝑑𝑚 ⊂ 𝑙2 basis pada 𝑙2 , maka untuk setiap 𝐴 ∈ ℒ𝐶 𝑙2, 𝑙2 berlaku

𝐴∗ 𝑑 𝑚∗ = ∞𝑛=1 𝑒𝑛, 𝐴∗(𝑑𝑚∗ ) 𝑒𝑛∗ = ∞𝑛=1 𝐴 𝑒𝑛 , 𝑑𝑚∗ 𝑒𝑛∗ (a) dan 𝐴∗ 𝑑𝑚 = 𝑓 𝑛, 𝐴∗(𝑑𝑚∗) ∞ 𝑛=1 𝑓 = ∞𝑛=1 𝐴 𝑓𝑛 , 𝑑𝑚∗ 𝑓𝑛∗ (b)

Berdasarkan persamaan (a) dan (b) diperoleh

∞𝑘=1 𝐴 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ 𝑒𝑘∗ = ∞

(3)

32

Berdasarkan persamaan (a), (b) dan (c) didefinisikan pengertian operator dari ruang barisan 𝑙2 ke ruang barisan 𝑙2 sebagai berikut:

Definisi 1.1 Operator 𝐴 ∈ ℒ𝐶 𝑙2, 𝑙2 dinamakan operator-SM jika

𝐴 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ ∞ 𝑘=1 𝑒𝑘∗ < ∞ ∞ 𝑚 =1

dengan 𝑒𝑛 , 𝑑𝑚 ⊂ 𝑙2 basis pada 𝑙2.

Mudah dipahami bahwa bilangan 𝐴 dengan

𝐴 𝑆𝑀= 𝐴 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ ∞ 𝑘=1 𝑒𝑘 < ∞ ∞ 𝑚 =1

Tidak bergantung pada pemilihan basis 𝑒𝑛 pada 𝑙2.

Selanjutnya, notasi 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 menyatakan koleksi semua operator-SM dari ruang barisan 𝑙2 ke ruang barisan 𝑙2.

Teorema 1.2 Untuk setiap 𝐴 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 berlaku

(i) 𝐴 ≤ 𝐴 𝑆𝑀

(ii) 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 merupakan ruang Banach terhadap norma . 𝑆𝑀

(iii) Jika 𝐴 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 maka 𝐴 operator kompak.

Bukti:

(i) Diambil sebarang basis 𝑒𝑛 , 𝑑𝑚 ⊂ 𝑙2 dan 𝑥 ∈ 𝑙2, maka berdasarkan (a), (b) dan (c)

diperoleh 𝐴 𝑥 = ∞ 𝐴 𝑥 , 𝑑𝑚∗ 𝑚 =1 𝑑𝑚 = 𝑥, 𝐴∗ 𝑑𝑚∗ ∞ 𝑚 =1 𝑑𝑚 ≤ 𝑥 𝐴∗ 𝑑 𝑚∗ ∞ 𝑚 =1 = 𝑥 𝐴 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ ∞ 𝑘=1 𝑒𝑘 ∗ = 𝑥 𝐴 𝑆𝑀 yang berakibat 𝐴 ≤ 𝐴 𝑆𝑀.

(ii) Pertama ditunjukkan bahwa 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 merupakan ruang bernorma terhadap norma . 𝑆𝑀 sebab: a) Untuk setiap 𝐴 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 𝐴 𝑆𝑀 = ∞ 𝐴 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ 𝑘=1 𝑒𝑘 ∗ ≥ 0 ∞ 𝑚 =1 dan

(4)

33 𝐴 𝑆𝑀= 0 ⇔ ∞ 𝐴 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ 𝑘=1 𝑒𝑘 ∗ = 0 ∞ 𝑚 =1 ⇔ ∞𝑘=1 𝐴 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ 𝑒𝑘∗ = 𝐴∗ 𝑑𝑚∗ = 𝜃 (untuk setiap m) ⇔ 𝐴∗= 𝑂 (operator nol) ⇔ 𝐴 = 𝑂 (operator nol) b) Untuk setiap 𝐴 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 dan skalar 𝛼, diperoleh

𝛼𝐴 𝑆𝑀= 𝛼𝐴 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ ∞ 𝑘=1 𝑒𝑘∗ ∞ 𝑚 =1 = 𝛼 ∞ 𝐴 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ 𝑘=1 𝑒𝑘 ∗ ∞ 𝑚 =1 = 𝛼 𝐴 𝑆𝑀

c) Jika diberikan 𝐴1, 𝐴2 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 maka

𝐴1+ 𝐴2 𝑆𝑀= 𝐴1+ 𝐴2 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ 𝑒𝑘∗ ∞ 𝑘=1 ∞ 𝑚 =1 = 𝐴1 𝑒𝑘 + 𝐴2 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ 𝑒𝑘∗ ∞ 𝑘=1 ∞ 𝑚 =1 = 𝐴1 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ 𝑒𝑘∗+ 𝐴2 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ 𝑒𝑘∗ ∞ 𝑘=1 ∞ 𝑘=1 ∞ 𝑚 =1 = 𝐴1 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚 𝑒 𝑘∗ ∞ 𝑘=1 + 𝐴2 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚 𝑒 𝑘∗ ∞ 𝑘=1 ∞ 𝑚 =1

Dengan kata lain,

𝐴1+ 𝐴2 𝑆𝑀 ≤ 𝐴1 𝑆𝑀+ 𝐴2 𝑆𝑀.

Tinggal menunjukkan kelengkapan ruang 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 sebagai berikut: Diambil

sebarang barisan Cauchy 𝐴𝑖 ⊂ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 . Untuk setiap bilangan 𝜀 > 0, terdapat

bilangan bulat positip 𝑛0 sehingga untuk setiap bilangan bulat positip 𝑖, 𝑗 ≥ 𝑛0,

berlaku

𝐴𝑖− 𝐴𝑗 𝑆𝑀 ≤ 𝜀 2

Akan dibuktikan bahwa terdapat 𝐴 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 sehingga

lim𝑖→∞ 𝐴𝑖− 𝐴 𝑆𝑀 = 0. Karena 𝐴𝑖− 𝐴𝑗 𝐶 𝑙2,𝑙2 ≤ 𝐴𝑖− 𝐴𝑗 𝑆𝑀< 𝜀 2

untuk setiap 𝐴𝑖, 𝐴𝑗 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 dengan 𝑖, 𝑗 ≥ 𝑛0, maka barisan 𝐴𝑖 juga merupakan

barisan Cauchy di dalam ℒ𝐶 𝑙2, 𝑙2 . Karena ℒ𝐶 𝑙2, 𝑙2 ruang lengkap maka terdapat 𝐴 ∈ ℒ𝐶 𝑙2, 𝑙2 sehingga lim𝑗 →∞𝐴𝑗 = 𝐴. Oleh karena itu,

𝐴𝑖− 𝐴) 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚∗ 𝑒𝑘∗ ∞

𝑘=1 ∞

(5)

34 = lim 𝑗 →∞ 𝐴𝑖− 𝐴𝑗) 𝑒𝑘 , 𝑑𝑚 ∗ 𝑒 𝑘∗ ∞ 𝑘=1 ∞ 𝑚 =1 = lim 𝑗 →∞ 𝐴𝑖− 𝐴𝑗 𝑆𝑀 < 𝜀 2

Untuk sebarang bilangan bulat 𝑖 ≥ 𝑛0. Dengan kata lain, 𝐴 − 𝐴𝑖 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 , untuk 𝑖 ≥ 𝑛0 . Oleh karena itu, 𝐴 − 𝐴𝑛0+ 𝐴𝑛0 = 𝐴 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 dan terbukti bahwa barisan 𝐴𝑖 konvergen ke suatu 𝐴 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 . Jadi𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 merupakan ruang bernorma

yang lengkap atau ruang Banach. (iii) Jika 𝐴 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 dan 𝑥 ∈ 𝑙2, maka

𝐴 𝑥 = 𝐴 𝑥 , 𝑑𝑚∗

𝑚 =1 𝑑𝑚

Oleh karena itu, untuk setiap bilangan bulat positip 𝑛, dapat didefinisikan operator

𝐴𝑛: 𝑙2→ 𝑙2 dengan

𝐴𝑛 𝑥 = 𝐴 𝑥 , 𝑑𝑚∗ 𝑛

𝑚 =1

𝑑𝑚

Jelas bahwa 𝐴𝑛 ∈ ℒ𝐶 𝑙2, 𝑙2 dan 𝐴𝑛 merupakan operator berhingga. Dengan kata

lain,𝐴𝑛 operator kompak. Karena 𝐴𝑛 kovergen ke 𝐾 maka 𝐾 operator kompak.

Berdasarkan Teorema 1.2 diperoleh

Akibat 1.3𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 ⊂ 𝐾 𝑙2, 𝑙2 ⊂ ℒ𝐶 𝑙2, 𝑙2 dengan 𝐾 𝑙2, 𝑙2 koleksi operator kompak dari 𝑙2 ke 𝑙2

Operator 𝐴 ∈ 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 dapat diwakili oleh matriks takhingga 𝐴 = 𝐴∞×∞. Oleh karena itu,

dalam bentuk matriks takhingga karakteristik operator-SM tersebut dapat diuraikan sebagai baerikut:

Teorema 1.4 Suatu operator linear kontinu 𝐴: 𝑙2→ 𝑙2 merupakan operator-SM jika dan

hanya jika terdapat suatu matriks 𝑎𝑖𝑗 yang memenuhi:

(i) 𝐴𝑥 = ∞𝑗 =1𝑎𝑖𝑗𝑥𝑗 ∈ 𝑙2 untuk setiap 𝑥 = 𝑥𝑗 ∈ 𝑙2,

(ii) 𝑎𝑖𝑗 2 ∞ 𝑗 =1 ∞ 𝑖=1 < ∞ (iii) ∞𝑖=1 ∞𝑗 =1𝑎𝑖𝑗 < ∞

Bukti: (Syarat perlu) Karena 𝐴: 𝑙2→ 𝑙2 linear dan kontinu maka dengan sendirinya berlaku

(i) dan (ii). Operator 𝐴 dalam bentuk matriks 𝑎𝑖𝑗 dikerjakan pada basis standar 𝑒𝑘

dengan 𝑒𝑘 = 0,0, … 1(𝑘), … berbentuk

𝐴𝑒𝑘 = 𝑎𝑗𝑘 𝑗 =1

(6)

35 𝐴𝑒𝑘, 𝑑𝑚∗ 𝑑𝑚 ∞ 𝑘=1 ∞ 𝑚 =1 = 𝑎𝑚𝑘𝑑𝑚 ∞ 𝑘=1 ∞ 𝑚 =1 = 𝑎𝑚𝑘 ∞ 𝑘=1 ∞ 𝑚 =1 < ∞

(Syarat cukup) berdasarkan (i) dan (ii) maka 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 : 𝑙2→ 𝑙2 llinear dan kontinu.

Selanjutnya, berdasarkan (iii) diperoleh

𝐴 𝑆𝑀= 𝐴𝑒𝑘, 𝑑𝑚∗ 𝑑𝑚 ∞ 𝑘=1 ∞ 𝑚 =1 = 𝑎𝑚𝑘 ∞ 𝑘=1 ∞ 𝑚 =1 < ∞ Terbukti 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 operator-SM.

Contoh 1.5 Matriks 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 dengan

𝑎𝑖𝑗 = 1

𝑖2 𝑖 = 𝑗 0 𝑖 ≠ 𝑗

Merepresentasikan operator-SM 𝐴: 𝑙2→ 𝑙2 sebab:

(i) Untuk setiap 𝑥 = 𝑥𝑗 ∈ 𝑙2 berlaku

𝐴𝑥 = 𝑎𝑖𝑗𝑥𝑗 ∞ 𝑗 =1 = 𝑥𝑗 𝑗2 2 ∞ 𝑗 =1 1 2 < 𝑥𝑗 2 ∞ 𝑗 =1 < ∞ Jadi 𝐴𝑥 ∈ 𝑙2.

(ii) Bagian kedua terpenuhi sebab

𝑎𝑖𝑗 2 = 𝑖12 2 ∞ 𝑖=1 ∞ 𝑗 =1 ∞ 𝑖=1 < ∞

(iii) Bagian ketiga terpenuhi sebab

𝑎𝑖𝑗 ∞ 𝑗 =1 ∞ 𝑖=1 = 1 𝑖2 ∞ 𝑖=1 < ∞

4. KESIMPULAN DAN PROSPEK 4.1 Kesimpulan

Operator linear dan kontinu 𝐴: 𝑙2→ 𝑙2 merupakan operator-SM jika dan hanya jika

terdapat suatu matriks 𝑎𝑖𝑗 yang memenuhi: (i) 𝐴𝑥 = ∞𝑗 =1𝑎𝑖𝑗𝑥𝑗 ∈ 𝑙2 untuk setiap

𝑥 = 𝑥𝑗 ∈ 𝑙2 , (ii) 𝑎𝑖𝑗 2 ∞ 𝑗 =1 ∞

𝑖=1 < ∞ dan (iii) ∞𝑖=1 ∞𝑗 =1𝑎𝑖𝑗 < ∞. Koleksi semua

operator-SM 𝐴: 𝑙2→ 𝑙2 yang dinotasikan dengan 𝑆𝑀 𝑙2, 𝑙2 membentuk ruang Banach.

4.2 Prospek

Penelitian lanjutan tentang operator-SM dapat dikembangkan pada ruang yang lebih luas dengan harapan hasil yang diperoleh semakin baik.

(7)

36

5. UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Penyelenggara Semirata 2015 yang telah memfasilitasi kegiatan Seminar Nasional ini dan terima kasih kepada FMIPA Universitas Lampung yang telah mendukung penulis untuk selalu berkarya.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Soeparna, D., Ansori, M., Supama, On the SM-operators, Berkala Ilmiah MIPA, UGM. 2006; (16): 49-53.

[2]. Weidmann J. Linear Operators in Hilbert Spaces. New-York: Springer-Verlag; 1980. [3]. Ansori, M., Soeparna, D., Supama, Modification of Hilbert-Schmidt Operator into the

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan pengolahan dangke di Kabupaten Enrekang masih dalam skala rumah tangga (home industry). Kegiatan PPM ini dilakukan bulan Mei sampai dengan Nopember 2013,

We present the design and implementation of a genome-wide association analysis using the MapReduce and Compute Unified Device Architecture (CUDA) frameworks and

Kompetisi  ini  memiliki  sebuah  regulasi  yang  menonjolkan  aspek  keamanan  dalam  berkompetisi.  Beberapa  peraturan  menganjurkan  peserta  untuk 

Secara parsial variabel rasio pengembalian modal, rasio hutang modal,dan tingkat perputaran aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada tingkat kepercayaan,

We cordially thank our main sponsors, King Mongkut’s Institute of Tech- nology Ladkrabang (Thailand), Wroclaw University of Technology (Poland), IEEE SMC Technical Committee

[r]

Pengaruh yang sangat dikhawatirkan adalah pada para remaja yang tempat. tinggalnya dekat dengan

 Bahan sari buah apa saja yang kandungan airnya banyak 1 liter. Buktinya