1
ANALISIS YURIDIS TERHADAP UPAYA PENINGKATAN
KINERJA PEMERINTAH DAERAH MELALUI EVALUASI
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Oleh : H. Fachruddin Razi, SH.1
Abstract
As a public servant goverment especially distric goverment must show representation the will of center goverment, in this case quality of the hard work from district goverment must be evaluated, so it will reach the essence of a goverment as a public servant, but this is not an easy work because this evaluation must have abasic condition and it include many institutions, such like goverment institution or a non goverment institution but although it hard to realize doesnt mean it cannot be realize, it must be begin with a one focus evaluation and it increased to became two, three evaluation and more.
Key Note : Evaluation of goverment as a public servant
A. Pendahuluan
Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional yang tidak lepas dari penyelenggaraan pemerintahan daerah yang memiliki prinsip otonomi daerah, sebagai daerah otonom yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab menyelenggarakan kepentingan masyarakat dan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Sejalan dengan itu sudah barang tentu semuanya tertumpu pada daerah apakah sudah siap menyelanggarakan otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab.
Terhadap upaya dari penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka suatu daerah akan menghadapi tantangan yang semakin beragam dan kompleks sejalan dengan perkembangan pembangunan, pertambahan jumlah penduduk dan pengaruh globalisasi. Pemerintah daerah berdasarkan otonomi daerah menghendaki pengembangan daerah sesuai dengan potensi lokal yang dimiliki daerah yang bersangkutan. Sentralisasi dan keseragaman proses pembangunan akan mengalami pergeseran kearah disentralisasi dan pengembangan potensi lokal.
Implikasi dari regionalisasi daerah di bidang pemerintahan diharapkan menuju kearah terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang meningkatkan pelayanan masyarakat,
pengembangan wilayah yang merupakan daya dukung dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat di segala bidang.
Kebijaksanaan pemerintah mengesahkan undang undang pemerintah daerah yang merupakan cikal bakal pelaksanaan otonomi daerah yang dimulai dari UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan diubah menjadi UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
1
H. Fachruddin Razi, S.H. adalah Rektor Universitas Batanghari Jambi dan Dosen Tetap PS. Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Batanghari Jambi.
2 selain itu dibarengi dengan dikeluarkannya UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antar Pusat dan Daerah, yang diperkuat dengan dikeluarkannya PP Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom. Adapun hal yang sangat fundamental yang tersirat dalam undang undang pemerintahan daerah
tersebut adalah pemberdayaan masyarakat, peningkatan partisipasi
masyarakat secata aktif serta peningkatan peran dan fungsi DPRD pada setiap tingkatan.
Terhadap hal tersebut tampak secara tegas bahwa wewenang daerah dilaksanakan dalam rangka mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat lokal sesuai dengan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan pemerintah pusat merupakan kewenangan yang tidak dimiliki oleh Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai daerah otonom, karena kewenangan pemerintah pusat mencakup bidang luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan moneter dan fiskal, agama serta kewenangan bidang lainnya. Sedangkan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan tertentu.
Mengenai kewenangan provinsi dan kabupaten/kota sebagai daerah otonomi mencakup peningkatan kinerja pemerintah daerah yang memiliki nilai kehendak masyarakat dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Peningkatan kinerja pemerintah pada provinsi dan kabupaten/kota adalah kewenangan masing-masing pemerintahan yang akan dievaluasi melalui penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan tidak melakukan pelanggaran batas kewenangan yang diberikan pemerintah pusat.
Sehingga dapat dikatakan bahwa penyelenggaraan wewenang yang dimaksud tersebut merupakan evaluasi terhadap peningkatan kinerja pemerintah daerah. Provinsi dan kabupaten/kota yang memiliki sumber daya alam yang cukup besar dengan jumlah penduduk melebihi dari ketentuan yang ditetapkan dan infrastruktur yang mendukung, hal ini merupakan tantangan terhadap peningkatan kinerja pemerintah daerah.
Situasi ini merupakan sebuah peluang bagi stakeholder untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan
pelayanan masyarakat yaitu pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan. Dengan ditingkatkanya kinerja pemerintah daerah akan akan meningkatkan kualitas birokrasi dalam memberikan pelayanan publik, sehingga pelaksanaannya lebih akurat dan fleksible, dengan demikian akan mempersingkat waktu dalam segala macam urusan yang dapat memberikan kepuasan pada masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah.
B. Identifikasi Masalah
Dalam meningkatkan kinerja pemerntah daerah melalui evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dilakukan baik pada wilayah provinsi dan kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Hal ini seiring dengan perkembangan penduduk yang makin meningkat yang dipicu oleh keinginan
3 masyarakat akan hidup lebih layak sebagai warga yang selalu ingin diayomi pemerintah maupun pemerintah daerah. Oleh karena itu mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya peningkatan kinerja pemerintah daerah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Minimnya pengetahuan penduduk terhadap kepemerintahan berpengaruh
terhadap kurangnya informasi dalam perkembangan/ kemajuan pemerintah daerah yang diketahui oleh masyarakat. Hal ini menjadikan kehidupan masyarakat menjadi terbelakang dan terisolir dari kehidupan, yang melahirkan sikap apatis rakyat terhadap pemerintah.
2. Toleransi, persatuan dan kesatuan masyarakat tidak tersentuh oleh pihak pemerintah maupun pemerintah daerah dalam mensosialisasikan persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Manajemen birokrasi yang kurang profesional sehingga ada kelompok
masyarakat dapat pelayanan yang optimal, sementara dilain pihak ada juga masyarakat yang kurang mendapatkan pelayanan secara optimal.
4. Adanya kepentingan politik dari sekelompok orang yang merekrut
masyarakat dalam rangka popularitas dan mencari dukungan.
5. Adanya upaya meningkatkan perekonomian masyarakat agar sejajar
dengan masyarakat yang tarap ekonominya sudah mapan.
6. Keinginan untuk memberdayakan potensi dan sumber daya alam yang ada
agar dapat dimanfaatkan dan memberikan kontribusi masyarakat setempat.
7. Sebagai tolok ukur terhadap beban anggaran, mekanisme pelayanan,
pemerataan pembangunan dan faktor lainnya yang tentu akan melibatkan stakeholder dan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
8. Sebagai tujuan akhir dari tingkat terendah (keinganan rakyat) adalah
untuk kesejahteraan rakyat dalam negara kesatuan sebagai suatu harapan dimasa yang akan datang.
C. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam
pelaksanaannya menganut asas dekonsentrasi yang melahirkan pembagian wilayah negara dalam wilayah-wilayah administratif beserta pemerintahan daerahnya, selain itu dilaksanakan juga asas desentralisasi yaitu penyerahan urusan pemerintahan dari pemerintah pusat atau daerah otonom tingkat atasnya kepada daerah otonom menjadi urusan rumah tangganya. Sebagaimana Soehino dalam bukunya Ilmu Negara menyebutkan bahwa Pelaksanaan asas desentralisasi inilah yang melahirkan atau dibentuknya Daerah-daerah Otonom, yaitu suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak, berwenang dan berkewjiban mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri. Dengan demikian Daerah Otonom itu memiliki
Otonomi Daerah yaitu hak, wewenang, dan kewajiban Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4 Suatu harapan bagi provinsi dan kabupaten/kota, bahwa otonomi daerah dapat terwujud dan berjalan dengan baik sesuai dengan amanat undang undang yang mengatur otonomi daerah, selain itu dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Salah satu unsur yang terkandung didalamnya adalah mempersingkat urusan rakyat dan memudahkan prosedur dengan merampingkan birokrasi dalam wilayah yang lebih kecil dari yang sudah ada didalam lingkup pemerintahan daerah.
Pemerintahan daerah sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam ayat (3) sebagaimana tersebut diatas berbunyi Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Dalam Pasal 2 ayat (4) UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah berbunyi pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan Pemerintah dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan ini perlu dilakukan mengingat masing-masing daerah mempunyai kepentingan yang berbeda dan untuk menghidari terjadinya tumpang tindih dalam menguasaan wilayah yang menjadi otonom, hal ini akan sangat berpengaruh terutama dalam melaksanakan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemrintahan daerah.
Selain itu memperjelas pembagian daerah yang secara langsung akan berpengaruh terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah maka Pasal 3 ayat (1) menyebutkan Pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (3) adalah : a. Pemerintahan daerah provinsi yang terdiri atas pemerintah daerah provinsi dan DPRD provinsi ; b. Pemerintahan daerah kabupaten/ kota yang terdiri atas pemrintah daerah kabupaten/kota dan DPRD kabupate/kota. Sedangkan ayat (2) nya menyebutkan pemerintah daerah sebgaimana dimaksud ayat (1) terdiri atas kepala daerah dan perangkat daerah. Pasal-pasal dimaksud memberi ketegasan terhadap pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi yang didalamnya demi meningkatkan kinerja pemerintahan daerah tersebut
Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam melaksanakan peningkatan kinerja pemerintahan daerah melalui evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, suatu daerah dapat melaksanakannya sesuai dengan otonomi yang dimilikinya berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Taun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Mencermati ketentuan tersebut diatas, merupakan dasar terhadap pengevaluasian penyelenggaraan pemerintahan daerah demi meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam wadah negara kesatuan yang menganut demokrasi, baik pada tingkat pusat maupun daerah yang satu sama lain salin menjaga dan menguntungkan demi menjaga stabilitas keamanan nasional dan perekonomian yang mapan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.
5 Pelaksanaan pembangunan yang dilakukan pusat atau daerah bukan menjadi persoalan, akan tetapi yang terpenting bagaimana memberikan kontribusi bagi semua pihak yang secara bersama-sama menjalankan roda pemerintahan yang muaranya tetap berpihak pada rakyat.
Gunarto Suhardi dalam bukunya Negara Kesatuan dan Otonomi Daerah menyebutkan : Tugas pemerintah daerah : Inti atau pusat dari sistim pemerintahan adalah fungsi pemerintahan daerah yang melaksanakan tugas-tugas sebagaimana dikemukakan oleh pasal 22 Undang Undang No 32 Tahun 2004. Sebenarnya tugas ini juga menjadi tugas dari pemerintah pusat hanya untuk lebih praktisnya karena rentang kendali dari wilayah negara kita yang sangat luas ini, maka tugas ini diberikan kepada pemerintahan daerah sebagai suatu subsistem terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah. Adapun tugas-tugas itu adalah sebagai berikut :
1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan
nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi
4. Mewujudkan keadilan dan pemerataan.
5. Meningkatkan dasar pelayanan pendidikan.
6. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.
7. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.
8. Melestarikan lingkungan hidup.
Dari sudut pandang penting atau kurang pentingnya urusan atau tugas yang diberikan kepada pemerintah daerah maka jelaslah bahwa perbedaan penting atau tidak pentingnya tugas dari kedua pemerintahan itu hanya diukur oleh jenis tugas itu. Jenis tugas yang diberikan kepada pemerintah daerah jelas cukup penting bagi rakyat daerah sehingga pemerintah daerah tidak dapat dianggap sebagai mempunyai kedudukan yang inferior atau lebih rendah dibandingkan pemerintah pusat.
Kepentingan ini dapat dilakukan pemerintah daerah dalam
mengembangkan daerahnya termasuk didalamnya dapat dijadikan sebagai suatu tolok ukur evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah demi meningkatkan kinerja pemerintah daerah tersebut yang merupakan pendukung prospek daerah dimasa yang akan datang, sehingga pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap rakyat dan sekaligus kepada pemerintah pusat demi terlaksananya dan kelangsungan pembangunan dan keberhasilan otonomi yang nyata dan bertanggung jawab.
Gunarto juga menegaskan bahwa biasanya keberhasilan otonomi daerah diukur oleh peningkatan PDRB di daerah tersebut untuk secara kasar mengukur berapa nantinya pendapatan perkapita penduduk di daerah tersebut. Pendapatan perkapita penduduk merupakan tolok ukur dalam menentukan mengenai kinerja dari suatu pemerintah daerah
6 D. Upaya Peningkatan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah Dalam Hal Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Masyarakat wajib dilindungi, karena merupakan aset negara yang dapat mempertahankan wilayah dan potensi bagi daerah dalam menggerakkan pembangunan dan kemasyarakatan, sehingga merupakan modal utama dalam menjaga keutuhan dan ketahanan negara kesatuan Republik Indonesia yang merupakan cita-cita bagi setiap bangsa Indonesia yang menginginkan berdamaian abadi sejahtera adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Oleh karena itu perlu adanya perhatian terhadap masyarakat dengan melakukan beberapa hal antara lain :
1. Memupuk rasa persaudaraan antara sesama masyarakat
2. Memberikan kepercayaan pada warga dalam menjaga lingkungan
3. Membina kerja sama antara aparat pemerintah dan masyarakat
4. Melakukan musyawarah mufakat dalam wadah toleransi dalam
perselisihan antar warga yang dipelopori oleh pemerintah
5. Menciptakan kedamaian lingkungan dengan menunjukan kegiatan sistim
keamanan lingkungan yang merata.
E. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Kualitas kehidupan masyarakat bukan semata tanggung jawab pemerintah tetapi merupakan upaya dalam masyarakat yang berkeinginan untuk hidup lebih mandiri dengan meningkatkan tahap hidup yang lebih baik dari kehidupan sebelumnya dengan bersandar pada norma-norma dan aturan yang berlaku dengan berlandaskan pada pedoman peningkatan mutu pendidikan nasional, sehingga setiap warga negera mempunyai hak dibidang pendidikan dengan menciptakan kecerdasan bangsa dalam segala hal yang tetap mengacu pada rambu-rambu warga negara yang terus belajar, sehingga terciptanya bangsa yang cerdas, dengan memberikan peluang pada masyarakat yaitu :
1. Memberikan peluang bagi masyarakat dalam berkarya
2. Menyediakan infrasruktur segala bidang dalam kehidupan bermasyarakat
3. Memberikan motivasi warga bahwa pengetahuan merupakan modal
dalam merubah dan meningkatkan kehidupan warga
F. Mengembangkan kehidupan demokrasi
Pengalaman-pengalaman yang dilihat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada era reformasi di tahun 1998 menggambarkan bahwa betapa antusiasnya keinginan masyarakat akan kehidupan yang lebih demokratis, oleh karena itu patut kiranya pemerintah juga berusaha untuk mengembangkan kehidupan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
7 Sehingga dalam upaya mengembangkan kehidupan demokrasi ini dapat diawali dengan memberikan pelayanan publik yang baik dan efisien kepada masyarakat, sebagai salah satu perwujudan good corporate goverment, pelayanan publik yang baik dan efisien akan memberi nilai pendangan tersendiri bagi masyarakat dan secara tidak langsung juga akan mengembangkan kehidupan demokrasi menuju kearah yang lebih baik karena pemerintah umumnya dan pemerintah daerah khususnya merupakan cermin langsung dari perwujudan demokrasi di Indonesia.
G. Mewujudkan keadilan dan pemerataan.
Berbicara mengenai keadilan maka Satipto Rahardjo dalam bukunya Ilmu Hukum mengutip pendapat Aristoteles yang membagi keadilan itu menjadi tiga yaitu kualitatif, kuatitatif dan distributif, yang mana ketiga bentuk keadilan tersebut mencakup makna keadilan (Kualitatif) dan pemerataan (kuantitatif dan distributif) bagi yang mendapatkannya, sehingga Aristoteles menyimpulkan bahwa ”Keadilan adalah suatu kebijakan politik yang aturan-aturanya menjadi dasar dari peraturan negara dan aturan-aturan ini meruopakan
ukuran apa yang hak”, selain itu Ulpianus mengatakan bahwa keadilan adalah
”Iustitia est constans et perpetua voluntas ius suum cuique tribuendi” yang artinya
keadilan adalah kemauan yang bersifat tetap terus menerus untuk memberikan kepada setiap orang apa yang sestinya untuknya.
Sehingga dari dua pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa:
1. keadilan dan pemerataan berkaitan dengan hak, pemberian hak tersebut
dan kewajiban untuk memberikan hak tersebut secara terus menerus.
2. Apabila hal diatas dihubungkan dengan kinerja pemerintah daerah dan
masyarakat maka dapat disimpulkan bahwa hak tersebut adalah hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik dari pemerintah daerah dan kewajiban pemerintah untuk menjamin terlaksananya pemberian hak tersebut secara terus menerus dalam bentuk pelayanan publik bagi masyarakat.
H. Meningkatkan dasar pelayanan pendidikan.
Salah satu tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat adalah menjamin bahwa masyarakat yang dinaunginya mendapatkan pendidikan yang layak, oleh karena itu untuk menjamin hal tersebut pemerintah perlu untuk meningkatkan dasar pelayanan pendidikan masyarakat karena hal ini akan menjamin munculnya sumber daya manusia yang berkualitas.
Oleh karena itu dalam meningkatkan dasar pelayanan pendidikan tersebut perlu untuk mengambil tindakan yang antara lain adalah:
1. Menjamin tersedianya tenaga pengajar yang berkualitas dan bermutu
berdasarkan tingkat pendidikan, prestasi akademis dan pengalaman kerja.
2. Menjamin kesejahteraan tenaga pengajar yang berkualitas dan bermutu
tersebut.
3. Menjamin tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang layak dan
memadai.
4. Menjamin terlaksananya akses bagi masyarakat dalam memperoleh
8 I. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.
Mengenai salah satu tugas pemerintah dalam konsep negara kesejahteraan (welfare State) adalah menjamin kemakmuran dan kesejahteraan warga negaranya, Indonesia sebagai negara kesejahteraan melalui pemerintah daerahnya harus menjamin terlaksananya kesejahteraan masyarakat yang dinaunginya.
Hal tersebut dapat diwujudkan melalui usaha menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak, dalam usaha menwujudkan hal tersebut agar benar-benar memberikan hasil yang efektif dan maksimal maka pemerintah hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Membuka akses informasi terhadap keluhan-keluhan masyarakat
mengenai fasilitas sosial dan fasilitas umum yang sudah tersedia.
2. Membuka akses informasi terhadap fasilitas sosial dan fasilitas umum
yang belum tersedia namun dibutuhkan oleh masyarakat.
3. melakukan perawatan berkala terhadap fasilitas sosial dan fasilitas umum
yang sudah ada dan tersedia.
4. Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat supaya ikut bersama-sama
menjaga dan merawat fasilitas sosial dan fasilitas umum yang sudah ada dan tersedia.
J. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.
Usaha mengembangkan sumber daya produktif di daerah merupakan hal terpenting yang harus dilakukan oleh pemerinatah daerah, mengingat setiap daerah memiliki sumber daya produktif yang berbeda antara satu dengan yang lain. Selain itu sumber daya produktif inilah yang dapat memberikan nilai tersendiri bagi suatu daerah terhadap daerah lainnya, karena sumber daya
produktif yang berbeda disetiap daerah maka upaya untuk
mengembangkannya juga pasti berbeda, disamping itu hasil dari pemgembangan sumber daya produktif ini juga berguna dalam hal menjamin kesejahteraan masyarakat maupun bagi penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum. Oleh karena itu dalam mengembangkan sumber daya produktif di daerah maka yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah adalah:
1. Melakukan riset terhadap potensi daerah yang dimiliki oleh suatu daerah.
2. Melakukan analisis terhadap potensi daerah yang memungkinkan untuk
diolah.
3. Memberikan pembinaan kepada masyarakat supaya bisa menjadi salah
satu sumber daya yang produktif bagi daerah melalui kewirausahaan.
K. Melestarikan lingkungan hidup.
Tindakan eksplorasi dan eksploitasi potensi suatu daerah dapat berdampak terganggungya ekosistem lingkungan hidup dalam suatu daerah, apabila hal ini sampai terjadi maka secara otomatis akan menjadi mengurangi manfaat dari eksplorasi dan eksploitasi potensi daerah tersebut.
Hal ini dikarenakan dengan rusaknya ekosistem lingkungan hidup maka akan menimbulkan dampak bagi masyarakat yang berada pada ekosistem
9 yang rusak tersebut, sehingga hal ini akan menjadi permasalahan baru bagi pemerintah daerah. Oleh karena itu supaya tidak menimbulkan masalah dikemudian hari pelestarian lingkungan hidup sangatlah perlu untuk tetap dijaga oleh pemerintah. dalam melaksanakan wewenang tersebut negara yang dalam hal ini adalah pemerintah daerah wajib untuk:
1. mengatur dan mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan
lingkungan hidup.
2. mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengelolaan lingkungan
hidup, dan pemanfaatan kembali sumber daya alam, termasuk sumber daya genetika.
3. mengatur perbuatan hukum dan hubungan hukum antara orang dan/atau
subyek hukum lainnya serta perbuatan hukum terhadap sumber daya alam dan sumber daya buatan, termasuk sumber daya genetika
4. mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak sosial
5. mengembangkan pendanaan bagi upaya pelestarian fungsi lingkungan
hidup sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
L. Kesimpulan
Bahwa dalam upaya peningkatan kinerja pemerintah daerah, maka pemerintah daerah dapat melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah, hal ini dikarenakan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan tugasnya dapat memaksimalkan fungsi dan perannya dalam mengayomi masyarakat maupun memberikan pelayanan publik, sehingga hal ini akan menjadi tolok ukur dalam peningkatan kinerja pemerintah daerah.
Bahwa peningkatan kinerja pemerintah daerah dapat dilakukan dengan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya yang antara lain adalah:
1. dalam hal melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan
kerukunan nasional serta keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
3. Mengembangkan Kehidupan Demokrasi
4. Mewujudkan Keadilan dan Pemerataan
5. Meningkatkan Dasar Pelayanan Pendidikan
6. Menyediakan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum Yang Layak
7. Mengembangkan Sumber Daya Produktif di Daerah
8. Melestarikan Lingkungan Hidup
Bahwa dalam upaya peningkatan kinerja kerja pemerintah melalui evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, hendaknya juga diperhatikan mengenai sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan fungsi dan tugas dari pemerintah daerah.
Bahwa selain memperhatikan tersedianya sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan fungsi dan tugas pemerintah daerah, maka hendaknya juga diperhatikan mengenai kesejahteraan dari penyelenggara fungsi dan tugas pemerintah daerah tersebut.
10 M. Daftar Pustaka
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Cetakan Keenam, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006
Soehino, Ilmu Negara, Liberty, Yogyakarta, 1998
Suryono Hassan, Ilmu Negara, LPP dan UPT-UNS, Surakarta, 2005
Suhardi Gunarto, Negara Kesatuan dan Otonomi Daerah, Universitas Atma Jaya, Jakarta, 2006.
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437.