• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KEUANGAN DAN Highlight Minggu Ini Perubahan (%)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KEUANGAN DAN Highlight Minggu Ini Perubahan (%)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

1

DAN

1 s.d. 7 Maret 2021

I. Pasar Global

Pasar Saham.Indeks saham utama pada bursa saham AS ditutup bervariasi dalam perdagangan pekan lalu yang berakhir Jumat (5/3). Investor tampak terbagi tentang apakah kenaikan imbal hasil obligasi jangka panjang disebabkan oleh kenaikan ekspektasi pertumbuhan yang disambut baik atau peningkatan tekanan inflasi yang mengkhawatirkan. Indeks NASDAQ melemah 2,06 persen ke level 12.920,20, sementara indeks S&P 500 menguat 0,81 persen ke level 3.841,94, demikian pula indeks Dow Jones menguat 1,82 persen ke level 31.496,30. Dalam Indeks S&P 500, saham energi menguat karena harga minyak mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun terakhir. Namun demikian, saham teknologi sebagian besar melemah, sementara saham consumer discretionary melanjutkan pelemahan karena terseret oleh pelemahan saham Tesla.

Perdagangan saham pada pekan lalu diwarnai optimisme terkait vaksinasi virus corona. Pada hari Senin (1/3), pemerintah federal mulai mendistribusikan vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson yang telah disetujui oleh regulator. Presiden Joe Biden mengumumkan kesepakatan baru dengan pembuat vaksin di mana setiap orang dewasa warga AS akan mendapatkan vaksin pada akhir Mei, dua bulan lebih awal dari yang dijadwalkan sebelumnya. Selanjutnya, data ekonomi yang dirilis pada pekan lalu yaitu laporan pekerjaan bulan Februari juga memberikan sentimen positif, di mana nonfarm payrolls naik 379.000, kira-kira dua kali lipat dari perkiraan konsensus. Hampir semua kenaikan tersebut berasal dari industri rekreasi dan perhotelan, terutama restoran, yang mencerminkan langkah-langkah pembukaan kembali di banyak negara bagian.

Indikator 5 Maret 2021 Perubahan (%)

WoW YoY Ytd

T1 Nilai Tukar/USD ----Euro 0,84 (1,36) 5,66 (2,57) Yen 108,31 (1,63) (2,03) (4,90) GBP 0,72 (0,65) 6,39 1,24 Real 5,68 (1,42) (23,10) (9,32) Rubel 74,21 0,55 (9,73) 0,27 Rupiah 14.300,00 (0,46) (0,88) (1,78) Rupee 73,03 0,60 0,39 0,05 Yuan 6,50 (0,28) 6,33 0,46 KRW 1.125,90 (0,22) 4,68 (3,64) SGD 1,34 (0,71) 2,96 (1,51) Ringgit 4,07 (0,61) 2,12 (1,35) Baht 30,49 (1,19) 3,37 (1,80) Peso 48,57 (0,01) 4,00 (1,13) T2 --- Pasar Modal ---DJIA 31.496,30 1,82 20,58 2,91 S&P500 3.841,94 0,81 27,05 2,29 FTSE 100 6.630,52 2,27 (1,12) 2,63 DAX 13.920,69 0,97 16,54 1,47 KOSPI 3.026,26 0,44 45,13 5,32 Brazil IBrX 49.542,77 5,04 14,24 (1,66) Nikkei 28.864,32 (0,35) 35,33 5,17 SENSEX 50.405,32 2,66 31,02 5,56 JCI 6.258,75 0,27 11,01 4,68 Hangseng 29.098,29 0,41 8,71 6,86 Shanghai 3.501,99 (0,20) 14,01 0,83 STI 3.013,85 2,20 (0,15) 5,98 FTSE KLCI 1.600,12 1,42 7,32 (1,66) SET 1.544,11 3,16 11,02 6,54 PSEi 6.881,37 1,27 (0,05) (3,62)

T3 Surat Berharga Negara

---Yield 5 th, (FR 86) 5,66 (4) n/a 64 Yield 10 th, (FR87) 6,66 6 n/a 81 T4 Komoditas ---Brent Oil 69,36 4,88 38,75 33,90 CPO 969,35 (1,52) 59,31 0,16 Gold 1.700,64 (1,93) 1,70 (10,42) Coal 87,75 3,11 32,15 9,01 Nickel 16.425,00 (11,58) 27,42 (1,13) T5 Rilis Data

---Manufacturing PMI Tiongkok Feb: 50,9 Jan: 51,5 Jerman Feb: 60,7 Jan: 57,1 Inggris Feb: 55,1 Jan: 54,1 AS Feb: 60,8 Jan: 58,7 CPI (yoy) Uni Eropa Feb: 0,9 Jan: 0,9 GDP (yoy) Brazil Q4: (1,1) Q3: (3,9) Korea Selatan Q4: (1,2) Q3: (1,4) Unemployment Rate AS Feb: 6,2 Jan: 6,3

Initial Jobless Claim AS Feb: 745 Rb Mar: 736 Rb

Highlight Minggu Ini

Bursa saham utama AS dan Asia ditutup bervariasi pada perdagangan pekan lalu yang berakhir Jumat (5/3) seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS, sementara di kawasan Eropa indeks saham yang diamati ditutup menguat, didorong oleh prospek dari pelonggaran pembatasan untuk menekan infeksi virus corona serta kebijakan fiskal dan moneter yang mendukung pemulihan ekonomi. Indeks dollar AS menguat 1,21 persen dalam sepekan terhadap enam

mata uang utama dunia, sementara yieldUSTreasury tenor 10 tahun pada akhir pekan lalu naik 16 bps bila dibandingkan penutupan pekan sebelumnya.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah dan batu bara menguat, sementara harga CPO melemah dalam perdagangan sepekan lalu.Dari pasar keuangan domestik, IHSG menguat 0,27 persen ke level

6.258,75 secara mingguan, dengan investor non residen mencatatkan net sell sebesar Rp0,36 triliun. Yield SUNseri benchmark bergerak naik antara 2 hingga 7 bps, kecuali yield tenor 5 tahun yang turun 4 bps. Sementara itu, nilai tukar Rupiah berada di level Rp14.300 per US$ atau melemah 0,46 persen. Secara ytd, rata-rata penutupan harian Rupiah berada di level Rp14.057 per US$.

Reformasi struktural di sektor keuangan harus diupayakan untuk meningkatkan peran sektor keuangan dalam perekonomian. Sebab, sektor keuangan yang kuat dan mendalam dapat menciptakan alokasi sumber daya keuangan yang efisien kepada sektor-sektor produktif. Ekosistem sektor keuangan yang kuat dan dalam diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

(2)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

2

tidak memberikan penjelasan yang memadai

Gambar 4. Slope US Yield curve dan Resesi Gambar 2. Yield treasury AS tenor 10 tahun naik 16 bps

dalam sepekan Tingkat pengangguran juga turun sedikit lebih dari yang diharapkan, menjadi 6,2 persen, level terendah di era pandemi ini.

Perdagangan saham pada pekan lalu juga diwarnai kekhawatiran mengenai meningkatnya inflasi dan overheating ekonomi. Wall Street tampaknya tetap mencermati kenaikan imbal hasil US Treasury, serta kenaikan harga komoditas dan bahan baku, terutama di industri otomotif. Dalam perkembangan tersebut, pelaku pasar mengharapkan bahwa Chair the Fed Jerome Powell akan menguraikan inisiatif baru untuk menjaga suku bunga rendah. Namun demikian, Powell tidak menawarkan komitmen baru untuk melanjutkan pembelian aset atau tindakan lain, sekaligus menyampaikan proyeksi inflasi yang naik di atas 2 persen.

Dari kawasan Eropa, bursa saham utama ditutup menguat pada pekan lalu yang berakhir Jumat (5/3). Indeks STOXX Europe600 pan-Eropa naik 0,91 persen ke level 408,68, demikian pula indeks CAC 40 Prancis menguat 1,39 persen ke level 5.782,65, FTSE MIB Italia menguat 0,51 persen ke level 22.965,63, dan indeks FTSE 100 di Inggris naik 2,27 persen ke level 6.630,52, serta indeks DAX Jerman menguat 0,97 persen ke level 13.920,69. Penguatan bursa saham di kawasan Eropa didukung oleh prospek pelonggaran pembatasan dan kebijakan moneter dan fiskal yang mendukung pemulihan ekonomi. Namun, harga saham tertahan oleh meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral akan mengambil tindakan terkait peningkatan inflasi.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan kepala daerah memperpanjang lockdown

hingga 28 Maret, namun melonggarkan aturan di daerah dengan tingkat infeksi rendah. Dalam perkembangan lain, Italia memblokir 250.000 dosis vaksin virus corona Oxford-AstraZeneca yang dijadwalkan untuk dikirim ke Australia.Intervensi ini merupakan yang pertama sejak Uni Eropa (UE) menerapkan aturan terkait pengiriman vaksin ke negara-negara di luar blok tersebut. UE juga berencana untuk memperpanjang pengendalian ekspor vaksin hingga akhir Juni mendatang.

Dari kawasan Asia, bursa saham yang diamati ditutup bervariasi pada perdagangan pekan lalu yang berakhir Jumat (5/3). Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,35 persen dan ditutup pada 28.864,32, demikian pula indeks Shanghai Tiongkok turun 0,20 persen ke posisi 3.501,99. Sementara itu, indeks Hang Seng menguat 0,41 persen ke level 29.098,29, indeks FTSE Strait Times Singapura menguat 2,20 persen ke level 3.013,85, bursa saham KLCI Malaysia menguat 1,42 persen ke posisi 1.600,12, dan bursa saham Kospi Korea Selatan juga menguat 0,44 persen ke level 3.026,26. Sentimen positif utamanya datang dari rilis data ekonomi. Data indeks manajer pembelian (PMI) menunjukkan bahwa sektor manufaktur Jepang tumbuh pada Februari, di mana PMI naik menjadi 51,4 di bulan Februari dari 49,8 di bulan Januari. Sebaliknya, sektor jasa masih mengalami penurunan karena langkah-langkah untuk menahan penyebaran virus korona tetap diberlakukan di Jepang. PMI jasa berada pada level 46,3 pada bulan Februari dibandingkan dengan 46,1 pada bulan sebelumnya.

Pasar Uang. Indeks dollar AS menguat 1,21 persen dalam sepekan terhadap enam mata uang utama dunia dari posisi 90,88 pada Jumat (26/2)menjadi 91,98 pada akhir perdagangan pekan lalu (5/3). Dollar AS mencatatkan penguatan terbesar sejak akhir November 2020. Penguatan Dollar AS terjadi setelah yield US Treasury naik ke atas 1,5 persen sehingga permintaan Dollar meningkat secara signifikan. Prospek ekonomi AS yang membaik, terutama dari sektor tenaga kerja juga mendorong apresiasi Dollar AS. Sementara itu, Jerome Powell cenderung akan tetap melanjutkan kebijakan akomodatif sampai ekonomi menunjukkan kekuatan yang konsisten

Gambar 3. US Fed Balance Sheet dan Government Bond Yields

(3)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

3

dan inflasi berada di 2 persen. Dari sisi fiskal, penguatan Dollar didorong oleh stimulus fiskal AS yang akan disetujui akhir pekan ini sehingga ekspektasi inflasi lebih tinggi. Percepatan vaksinasi COVID-19 juga meningkatkan optimisme bahwa ekonomi menuju pemulihan.

Pasar Obligasi. Yield US Treasury tenor 10 tahun pada akhir pekan lalu (5/3) ditutup di level 1,57 persen atau naik 16 bps bila dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di angka 1,40 persen.Imbal hasil meningkat setelah laporan tenaga kerja Amerika Serikat yang lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar. Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa terdapat tambahan 379.000 perkerjaan pada bulan Februari 2021, atau jauh diatas perkiraan pasar yang hanya sebesar 210.000. Selain itu, tingkat pengangguran menurun menjadi 6,2 persen atau tercatat sebagai level terendah sejak April 2020 yang mencapai 14,8 persen. Angka ini juga lebih baik dari perkiraan pasar yang sebesar 6,3 persen. Data menunjukan, jumlah orang yang menganggur turun sebesar 158.000 menjadi 9,97 juta orang, dan akhirnya menyentuh angka pengangguran di bawah 10 juta untuk pertama kalinya sejak Maret 2020. Di samping pemulihan sektor tenaga kerja AS, kenaikan yield US Treasury tenor 10 tahun juga di dorong oleh pernyataan The Fed yang berjanji tetap menjaga kebijakan moneternya tetap akomodatif dan tingkat inflasi masih dibawah target.

Pasar Komoditas. Harga minyak acuan global bergerak menguat tajam sepanjang pekan lalu (5/3). Harga minyak Brent sepanjang pekan lalu naik hingga 4,88 persen mencapai US$69,36 per barel, sementara harga minyak WTI menguat 7,46 persen mencapai US$66,09 per barel pada periode yang sama. Harga minyak dunia menguat setelah OPEC+ memutuskan untuk menahan produksi minyak hingga April 2021. OPEC+ berpendapat bahwa pemulihan permintaan minyak masih rentan oleh gangguan pandemi COVID-19. Beberapa institusi merevisi ekspektasi harga minyak pasca ditetapkannya keputusan OPEC+, seperti Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga minyak mentah Brent menjadi US$75 per barel pada kuartal kedua dan US$80 per barel pada kuartal ketiga tahun ini. Sentimen pemulihan ekonomi AS pun turut memperkuat pergerakan harga minyak. Namun, meningkatnya harga minyak yang signifikan di tengah kondisi pandemi dapat mengancam tingkat konsumsi dan pemulihan ekonomi beberapa negara. Di sisi lain, serangan milisi Houthi Yaman terhadap fasilitas minyak Saudi Aramco pada pekan lalu juga turut meningkatkan harga minyak dunia.

Harga komoditas batu bara ICE Newcastle pada akhir pekan lalu (5/3) menguat 3,11 persen mencapai US$87,75 per ton. Kenaikan harga batu bara terjadi seiring perbaikan permintaan batu bara Tiongkok, India, dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Amerika Serikat dan Eropa kemungkinan juga mengalami kenaikan konsumsi batu bara untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade terakhir. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada Selasa (2/3) lalu meminta agar semua proyek batu bara di seluruh dunia dibatalkan. Pernyataan Sekjen PBB ini merupakan langkah dalam mengatasi krisis iklim yang sedang terjadi saat ini.

Harga CPO Malaysia Derivative Exchange sepanjang pekan lalu yang berakhir pada (5/3) melemah 1,52 persen mencapai US$969,35 per ton. Harga CPO dibayangi tingkat persediaan yang rendah. Rendahnya persediaan CPO disebabkan oleh penurunan produksi negara-negara produsen utama CPO karena faktor cuaca yang tidak menentu. Sementara itu, Swiss mendukung kesepakatan perdagangan bebas dengan Indonesia pada Minggu (7/3). Kesepakatan dagang ini membuka potensi pasar bagi produk minyak sawit Indonesia. Khusus untuk minyak sawit, volume perdagangan akan dibatasi hingga 12.500 ton per tahun dan harus dapat dibuktikan bahwa produk sawit tersebut telah memenuhi standar lingkungan dan sosial tertentu.

Gambar 6. Harga hard commodities bervariasi secara mingguan

Gambar 5. Harga minyak dan ICE Newcastle menguat secara mingguan

Gambar 7. Harga soft commodities tercatat bervariasi secara mingguan

(4)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

4

II. Pasar Keuangan Domestik

IHSG tercatat menguat 0,27 persen secara mingguan ke level 6.258,75 dan diperdagangkan di kisaran 6.245,31 – 6.394,45 pada pekan lalu. Secara mtd, IHSG menguat 0,27 persen dan secara ytd menguat 4,68 persen. Investor non residen mencatatkan net sell pada perdagangan pekan lalu, dengan total mencapai Rp0,36 triliun, dan secara mtd tercatat net sell sebesar Rp0,36 triliun. Namun demikian, secara ytd investor non residen masih tercatat melakukan beli bersih sebesar Rp14,21 triliun. Nilai rata-rata transaksi perdagangan harian selama sepekan terpantau turun dari level Rp16,64 triliun ke level Rp14,35 triliun pada pekan lalu.

Dari pasar SBN, yield SUN seri benchmark pada Jumat pekan lalu (5/3) naik sebesar 2 hingga 7 bps apabila dibandingkan posisi Jumat (26/2), kecuali yield tenor 5 tahun yang turun 4 bps. Secara rinci, yield SUNtenor 10 tahun naik 6 bps, tenor 15 tahun naik 2 bps, dan tenor 20 tahun naik 6 bps dalam sepekan. Berdasarkan data setelmen BI tanggal 4 Maret 2021, kepemilikan investor non residen turun sebesar Rp7,78 triliun dibandingkan posisi Jumat (26/2), dari posisi Rp971,40 triliun (23,81 persen) ke posisi Rp963,62 triliun (23,52 persen). Secara mtd, kepemilikan non residen tercatat turun Rp7,78 triliun dan secara ytd, turun sebesar Rp10,29 triliun.

Nilai tukar Rupiah pada akhir pekan lalu (5/3) berada di level Rp14.300 per US$ atau melemah 0,46 persen apabila dibandingkan dengan Jumat (26/2). Secara ytd, Rupiah tercatat melemah sebesar 1,78 persen terhadap US$. Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah menurun selama sepekan lalu, sebagaimana tercermin dari perkembangan spread harian antara nilai spot dan

non-deliverable forward 1 bulan yang bergerak turun dalam rentang Rp41 sampai Rp179 per US$ atau rata-rata lebih rendah dibanding spread Rp19 sampai Rp336 per US$ pada pekan sebelumnya. Pekan lalu, Rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.215 – Rp14.340 per US$. Secara ytd, rata-rata penutupan harian Rupiah berada di level Rp14.057 per US$.

Rata-rata volume transaksi harian pasar valas pada pekan lalu (5/3) menurun ke level US$5,62 miliar dari US$7,03 miliar pada pekan sebelumnya (26/2). Sementara untuk transaksi US Dollar, rata-rata volume transaksi harian pada pekan lalu menurun menjadi US$1,20 triliun, dari US$1,76 triliun pada pekan sebelumnya. Secara tahunan, rata-rata volume transaksi harian di pasar valas pada tahun 2021 mencapai sebesar US$5,68 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar US$4,75. Begitupun dengan rata-rata volume transaksi harian US Dollar yang juga meningkat dari US$869,91 juta di tahun 2020 menjadi US$1,42 miliar di tahun 2021. Berdasarkan informasi yang dihimpun di pasar keuangan, kenaikan volume

transaksi harian di pasar valas tahun 2021 disebabkan oleh: (1) kecenderungan aktivitas transaksi yang menggunakan valas meningkat, terutama dari aktivitas impor minyak seiring kenaikan harga minyak mentah, dan (2) aktivitas perdagangan internasional yang meningkat seiring pemulihan aktivitas ekonomi dan kenaikan harga komoditas.

III. Perekonomian Internasional

Dari kawasan AS, defisit neraca perdagangan AS tercatat melebar ke posisi US$68,2 miliar pada bulan Januari 2021, atau di atas konsensus pasar yang sebesar US$67,5 miliar. Defisit neraca perdagangan tersebut juga tercatat lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$67 miliar. Ekspor bulan Januari tercatat sebesar US$191,9 miliar, lebih rendah bila dibandingkan dengan total impor yang tercatat sebesar US$260,2 miliar. Sementara dari sektor ketenagakerjaan, pada bulan Februari 2021 nonfarm payroll meningkat sebesar 379.000. Mayoritas permintaan pekerjaan datang dari sektor rekreasi dan perhotelan seiring dengan penurunan jumlah kasus COVID-19.

Gambar 9. Tekanan Terhadap Rupiah Rendah Dibanding

Pekan Sebelumnya

Gambar 8. Pasar Keuangan Indonesia sepekan: Rupiah terdepresiasi, IHSG menguat, dan yield SBN seri

benchmark tenor 10th naik 6 bps

Gambar 10. Rata-rata Volume Transaksi Harian Pasar Valas Menurun 10.000 11.000 12.000 13.000 14.000 15.000 16.000 17.000 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 Jan -20 Fe b -2 0 M ar-20 Ap r-2 0 M ay -20 Ju n -2 0 Ju l-20 Au g-20 Se p -2 0 Oc t-2 0 N o v-20 D ec -20 Jan -21 Fe b -2 1 M ar-21

Total transaksi valas (juta USD) IDR/USD (RHS)

(5)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

5

Gambar 13. PMI Manufaktur di Jerman dan Inggris menguat pada bulan Februari 2021

Gambar 14. Pertumbuhan Ekonomi Australia tercatat 3,1 persen (qoq) pada Q4-2020

Dari kawasan Eropa, IHS Markit/BME Germany Manufacturing PMI pada bulan Februari 2021 masih terus menguat dengan berada pada level 60,7, atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 57,1. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Januari 2018. Tingginya

output di sektor manufaktur didorong oleh kenaikan permintaan dari Asia, terutama Tiongkok, dan Amerika Serikat. Sementara dari Inggris, Cips manufacturing PMI juga meningkat dari 54,1 di bulan Januari 2021 menjadi 55,1 di bulan Februari 2021. Kenaikan output didorong oleh naiknya permintaan domestik dan peningkatan ekspor, terutama dari AS, Asia, dan negara-negara Skandinavia.

Dari kawasan Asia Pasifik, Perekonomian Australia tumbuh 3,1 persen pada kuartal-IV 2020. Namun demikian, secara keseluruhan perekonomian Australia mengalami kontraksi sebesar 1,1 persen pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. Mulai pulihnya perekonomian Australia pada semester II-2020 tersebut didorong oleh pencabutan pembatasan sosial setelah pandemi COVID-19 dapat dikendalikan. Biro Statistik Australia menyatakan pertumbuhan ekonomi diatas tiga persen selama dua kuartal berturut-turut merupakan yang pertama kalinya sejak 60 tahun lalu. Sementara itu, data Indeks PMI Manufaktur Caixin Tiongkok berada di Level 50,9 pada Februari 2021, terendah dalam 9 bulan terakhir, di tengah liburan Tahun Baru Imlek dan gelombang baru kasus COVID-19 di beberapa bagian negara. Kinerja manufaktur Tiongkok bulan Februari dipengaruhi oleh harga komoditas yang tinggi, sehingga membuat produsen hilir wait and see dan membatasi beberapa permintaan produksi.

IV. Perekonomian Domestik

Data Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia meskipun pada bulan Februari turun ke level 50,9, masih cukup solid untuk berada di zona ekspansif. Direktur Ekonomi IHS Markit, Andrew Harker, mengatakan bahwa penurunan indeks manufaktur tidak lepas dari masih tingginya jumlah kasus COVID-19, sehingga mengganggu operasional bisnis. Solidnya PMI manufaktur di level ekspansif didukung oleh output dan permintaan baru yang terus tumbuh.

Selanjutnya, data dari sektor pariwisata menyebutkan bahwa jumlah kedatangan turis asing ke Indonesia pada Januari 2021 turun 13,90 persen (mtm) dan 89,05 persen (yoy) menjadi 141.264 kunjungan. Per Januari 2021, jumlah kedatangan turis asing melalui udara di Bali, pusat industri pariwisata Indonesia, turun 99,99 persen (yoy) sedangkan turis yang berkunjung ke Jakarta turun 99,34 persen (yoy). Kedatangan wisatawan mancanegara pada Januari 2021 mayoritas berasal dari Timor Leste (53,19 persen) dan Malaysia (34,21 persen). Masih adanya pembatasan perjalanan menjadi penyebab utama penurunan jumlah wisatawan asing.

Pada pekan lalu Pemerintah Indonesia juga merilis data inflasi. Pada Februari 2021, inflasi tercatat sebesar 0,10 persen (mtm) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,06. Tingkat inflasi bulan Februari tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,26 persen (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh perlambatan inflasi kelompok inti dan deflasi kelompok volatile food akibat permintaan domestik yang belum kuat, serta meningkatnya inflasi kelompok

administered prices yang didorong oleh kenaikan tarif di beberapa ruas jalan tol dan kenaikan tarif angkutan udara beberapa maskapai penerbangan. Sementara itu, tingkat inflasi secara tahunan tercatat sebesar 1,38 persen, menurun dari inflasi bulan lalu sebesar 1,55 persen (yoy).

Gambar 12. Defisit neraca perdagangan AS tercatat melebar ke US$68,2 miliar pada bulan Januari 2021 Gambar 11. Nilai tukar mata uang utama Asia yang diamati

(6)

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report

6

Sektor lain yang perlu diperkuat adalah mencakup sektor perasuransian dan dana pensiun. Pada industri asuransi, pengaturan diperlukan terkait dengan ruang lingkup usaha asuransi, pemisahan aset unit usaha syariah pada perusahaan asuransi, penyelenggaraan usaha suretyship, penyelenggaraan program penjaminan polis, pemberian kepastian hukum dan perlindungan konsumen, serta upaya peningkatan literasi dan edukasi asuransi. Sementara itu, perbaikan kebijakan program pensiun meliputi perbaikan tata kelola investasi, peningkatan kepatuhan atas program pensiun wajib, peningkatan kepesertaan program pensiun mandiri, penyelenggaraan program pensiun syariah, dan penerapan kebijakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Melalui hal ini, kontribusi aset dana pensiun Indonesia terhadap PDB diharapkan dapat meningkat signifikan dan menjadi salah satu sumber pembiayaan ekonomi jangka panjang.

Penguatan dan pendalaman sektor keuangan juga perlu dilakukan pada lembaga pembiayaan non-bank atau Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya, mengingat peran LJK lainnya sebagai salah satu sumber pembiayaan alternatif, terutama bagi pelaku usaha UMKM dan masyarakat kecil yang dinilai tidak mampu memenuhi syarat perbankan. Untuk itu, peran LJK lainnya yang cukup strategis harus diperkuat agar ekonomi dapat tumbuh lebih inklusif. Upaya untuk memperkuat LJK lainnya diantaranya adalah melalui penguatan kerangka hukum, peningkatan pengawasan di sektor keuangan untuk mewujudkan sektor usaha pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan (sustainable financial institutions), serta pemberian kepastian dan perlindungan hukum bagi seluruh pemangku kepentingan. Terakhir, hal krusial yang juga perlu dilakukan lebih lanjut adalah mendorong penguatan dan pendalaman keuangan syariah. Upaya perbaikan kebijakan perlu diambil untuk mendorong permodalan dan perluasan kegiatan usaha perbankan syariah, pemberian jaminan atas simpanan perbankan syariah, penyesuaian kebijakan IKNB syariah, penegasan fasilitas dan peraturan perpajakan di pasar modal syariah, serta optimalisasi dana sosial keagamaan. Kebijakan di sektor keuangan syariah ini amat penting mengingat besarnya potensi yang dimiliki oleh Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, yaitu mencapai 215 juta jiwa atau mewakili 13 persen dari populasi muslim global.

Sebagai penutup, reformasi struktural di sektor keuangan diharapkan mampu mendorong peningkatan kapasitas pembiayaan domestik dalam jangka panjang sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Sebab, sektor keuangan yang kuat dan mendalam dapat menciptakan alokasi sumber daya keuangan yang efisien kepada sektor-sektor produktif. Dengan demikian, dukungan sumber pendanaan untuk program-program prioritas nasional tidak hanya berasal dari sektor riil, tapi juga melalui sektor keuangan. Ekosistem sektor keuangan yang kuat dan mendalam juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mewujudkan tujuan pembangunan nasional. (MR)

PenanggungJawab: Kepala Pusat Kebijakan Sektor

Keuangan

Penyusun: Kindy Rinaldy Syahrir, Alfan Mansur, Pipin Prasetyono, Adya Asmara Muda, Nurul Fatimah, Indah Kurnia JE, Ari Nugroho

Tajuk: Kindy Rinaldy Syahrir

Sumber Data: Bloomberg, Reuters,

CNBC, The Street, Investing, WSJ, CNN Money, Channel News Asia, BBC, New York Times, BPS, Kontan,

menutup

Spring Meeting

yang

diselenggarakan

sepanjang minggu lalu. Para

pembuat

kebijakan

menyampaikan

pesan

mengenai

kekhawatiran

yang bercampur dengan

optimisme

prospek

ekonomi ke depan. Para

Menteri Keuangan dunia

mengakhiri pembicaraan di

Washington

DC

yang

memadukan kekhawatiran

terhadap keadaan ekonomi

dunia

yang

bergerak

melambat saat ini dengan

keyakinan

akan

segera

pulih. Pergeseran tren yang

menjauh dari pengetatan

kebijakan moneter oleh

bank

sentral,

kebijakan

stimulus baru-baru ini di

Tiongkok dan meredanya

ketegangan

perdagangan

menjadi harapan bahwa

perlambatan ekonomi akan

berlangsung tidak terlalu

lama meskipun tidak ada

yang

memperkirakan

momentum booming baru.

Rally pasar saham yang kini

terjadi cukup mengundang

optimisme tentang prospek

pertumbuhan

untuk

berbalik

"menguat."

Direktur

Pelaksana

IMF

Christine Lagarde

tetap

memperingatkan

dunia

berada pada "saat yang

Tajuk Minggu Ini:

Upaya Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan

Sektor keuangan mempunyai peran strategis dalam pembangunan

ekonomi suatu negara. Sektor keuangan yang maju dan berkembang akan memfasilitasi pertumbuhan sektor riil melalui penyediaan pendanaan yang memadai secara efisien. Lebih lanjut, sektor keuangan yang kuat juga berperan penting dalam tercapainya stabilitas perekonomian dan sistem keuangan yang selanjutnya menjadi prasyarat terlaksananya berbagai agenda pembangunan. Di sisi lain, peluang pengembangan sektor keuangan sangat besar mengingat industri jasa keuangan telah berkembang semakin kompleks dan beragam, sejalan dengan perkembangan teknologi dan inovasi model bisnis sehingga mendorong meningkatnya basis investor dan inklusi keuangan. Untuk itu, reformasi sektor keuangan melalui upaya penguatan dan pendalaman pasar keuangan Indonesia perlu didorong untuk memperkuat peran dan kontribusi sektor keuangan dalam perekonomian sebagai pilar penting dalam pencapaian target pembangunan nasional.

Dalam rangka mewujudkan sektor keuangan yang dalam dan kuat, dilakukan penguatan regulasi dengan tujuan untuk: 1) memperluas akses ke jasa keuangan, diantaranya melalui pemanfaatan teknologi jasa keuangan, 2) memperluas sumber pembiayaan jangka panjang, terutama peningkatan kepesertaan asuransi dan pensiun, 3) meningkatkan daya saing dan efisiensi, diantaranya melalui konsolidasi lembaga jasa keuangan, 4) mengembangkan instrumen danmitigasi risiko, dan 5) meningkatkan perlindungan investor dan konsumen dalam rangka meningkatkan kepercayaan pasar.

Penguatan dan pengembangan sektor keuangan harus menyasar semua pelaku dan industri di sektor keuangan. Perbankan yang merupakan salah satu pelaku utama dengan porsi aset lebih dari 75 persen dari sektor keuangan Indonesia harus terus diperkuat. Sebagai lembaga intermediasi serta penopang kestabilan sistem keuangan, stabilitas moneter, dan sistem pembayaran, peran perbankan harus terus diperkuat dalam rangka menggerakkan aktivitas ekonomi. Beberapa ide dan upaya untuk memperkuat peran perbankan yaitu melalui perkembangan teknologi informasi dan inovasi. Digitalisasi sektor keuangan di sektor perbankan setidaknya hadir dalam bentuk

financial technology, open banking, dan digital banking. Transformasi ini mendorong layanan perbankan menjadi lebih variatif dalam mengurangi hambatan transaksi dan pembayaran serta mempunyai jangkauan yang lebih luas. Tujuannya, fungsi intermediasi keuangan dapat berjalan lebih baik dalam mendorong aktivitas ekonomi. Selanjutnya, pasar modal juga perlu diperkuat dan dikembangkan. Saat ini, kapitalisasi pasar modal Indonesia (45,9% dari PDB) masih berada di bawah beberapa negara peers seperti India (75,8%), Filipina (85,6%), Thailand (99,9%), dan Malaysia (108,1%). Permasalahan strategis di pasar modal juga masih sering terjadi, seperti pengembangan instrumen yang terbatas, penyelenggaraan pasar yang belum efisien, mitigasi risiko yang perlu diperkuat, dan belum memadainya perlindungan investor. Pengaturan kembali terhadap pasar keuangan di Indonesia harus dilakukan secara menyeluruh melalui amandemen terhadap Undang-Undang tentang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya, misalkan Undang-Undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, di samping memberikan landasan hukum bagi ketentuan-ketentuan yang saat ini diatur dalam peraturan perundangan-undangan di bawah tingkat undang-undang.

Pengarah: Kepala Badan Kebijakan Fiskal

PenanggungJawab: Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan

Penyusun: Subkhan, Risyaf Fahreza, Eddy Sitepu, Masyitha Mutiara, M. Fajar Nugraha, Indah Kurnia JE, Zerah A. Pasimbong, Muhammad Rizky

Sumber Data: Bloomberg, Reuters, CNBC, The Street, Investing, WSJ, CNN Money, Channel News Asia, BBC, New York Times, BPS, Kontan, Kompas, Media Indonesia, Tempo, Antara News

Dokumen ini disusun hanya sebatas sebagai informasi. Semua hal yang relevan telah dipertimbangkan untuk memastikan informasi ini benar, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi tersebut akurat dan lengkap serta tidak ada kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi atas tindakan yang dilakukan dengan mendasarkan pada laporan ini. Hak cipta Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan.

Gambar

Gambar 1. Pasar Saham Global
Gambar 4.  Slope  US  Yield curve  dan Resesi Gambar 2. Yield treasury AS tenor  10 tahun naik 16 bps
Gambar 6. Harga  hard commodities  bervariasi secara  mingguan
Gambar 8. Pasar Keuangan Indonesia sepekan: Rupiah  terdepresiasi, IHSG menguat, dan  yield  SBN seri
+2

Referensi

Dokumen terkait

SOP tanpa kerusakan dan SOP tanpa kerusakan dan dilakukan secara mandiri dilakukan secara mandiri dengan sangat banyak dengan sangat banyak bimbingan bimbingan Tidak Tidak Skor

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan maka dapat disimpul- kan bahwa penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa buletin berbentuk komik berbasis

sistem atau kontrol untuk menghentikan/memutuskan pengeluaran arus yang terus menerus apabila baterai telah mencapai kondisi minimum (kosong), hal ini dapat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian kecil responden memiliki pengetahuan yang baik (6

Vesica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk selanjutnya diteruskan ke

Pada penelitian ini menggunakan sensor DHT 11 untuk menguur suhu ruang dan pada penelitian ini hanya mengatur suhu ruang dengan menggunakan 1 subjek yakni pendingin,

Menurut Saud (2016) pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan

1) Pengembangan perangkat lunak ajar persamaan non linier dengan metode newton raphson telah dilakukan melalui enam tahap, yaitu: (1) melakukan analisis kebutuhan, (2)