• Tidak ada hasil yang ditemukan

Renstra 2016-2021 BAB II revSAKIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Renstra 2016-2021 BAB II revSAKIP"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

B A B II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1.TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI

(2)

Gambar 4

(3)

Sesuai struktur organisasinya, tugas dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik adalah membantu Bupati dalam melaksanakan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang Penanaman Modal dan PTSP. Dalam mellaksanakan tugas dimaksud, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan kebijakan dan program pelaksanaan urusan penanaman modal dan PTSP;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan dan progran urusan penanaman modal dan PTSP;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan administrasi, pelayanan perizinan, dan penandatanganan izin urusan penanaman modal dan PTSP; d. Pengkoordinasian pelaksanaan pengendalian kebijakan urusan penanaman

modal dan PTSP;

e. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan dan fasilitas proses pelaksanaan kebijakan urusan penanaman modal dan PTSP;

f. Pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan urusan penanaman modal dan PTSP; dan

g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kepala badan dibantu oleh sekretariat dan bidang-bidang. Tugas sekretariat adalah:

a. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, kearsipan, administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga kantor serta pengkoordinasian penyusunan rencana program, evaluasi dan pelaporan.; b. Sekretariat dipimpim oleh seorang sekretaris yang berada di bawah dan

(4)

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, sekretariat yang terdiri dari 3 (tiga) sub bagian yaitu sub bagian umum dan kepegawaian, keuangan, dan program dan pelaporan, menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan;

b. Pelayanan administrasi umum, ketatausahaan, kearsipan dan dokumentasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

c. Pengelolaan administrasi keuangan dan urusan kepegawaian;

d. Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan inventaris kantor; e. Pelayanan administrasi perjalanan dinas;

f. Pelaksanaan pengkoordinasian bidang-bidang di lingkup Dinas;

g. Pelaksanaan pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan; dan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang yang pertama adalah bidang Pengembangan Iklim, Promosi, Data dan Informasi Penanaman Modal yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan penanaman Modal dan PTSP di bidang Pengembangan Iklim, Promosi, Data dan Informasi Penanaman Modal. Bidang Pengembangan Iklim, Promosi, Data dan Informasi Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan perencanaan Pengembangan Iklim, Promosi, Data dan Informasi Penanaman Modal; b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan program dan

kebijakan Pengembangan Iklim, Promosi, Data dan Informasi Penanaman Modal;

(5)

d. Pelaksanaan program dan kebijakan kajian pengembangan wilayah penanaman modal dan Pengembangan Iklim, Promosi, Data dan Informasi Penanaman Modal;

e. Pelaksanaan kemitraan, sosialisasi dan penyusunan kebijakan penanaman modal serta pembinaan dan fasilitasi Pengembangan Iklim, Promosi, Data dan Informasi Penanaman Modal;

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas Pengembangan Iklim, Promosi, Data dan Informasi Penanaman Modal; dan

g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang selanjutnya adalah Bidang Pelayanan Perizinan Tata Ruang, Bangunan, dan Lingkungan yang terdiri dari seksi Pelayanan Perizinan Tata Ruang, Pelayanan Perizinan Bangunan, dan seksi Pelayanan Perizinan Non Lingkungan. Tugas bidang ini adalah melaksanakan sebagian tugas kepala dinas dalam melaksanakan urusan penanaman modal dan PTSP di bidang penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Tata Ruang, Bangunan, dan Lingkungan berdasarkan Peraturan Bupati. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang ini menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Tata Ruang, Bangunan, dan Lingkungan;

b. Pelaksanaan Koordinasi dan Sinkronisasi Penyusunan Program dan kebijakan penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Tata Ruang, Bangunan, dan Lingkungan;

c. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Tata Ruang, Bangunan, dan Lingkungan;

(6)

e. Pelaksanaan program dan kebijakan teknis penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Tata Ruang, Bangunan, dan Lingkungan;

f. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi program dan kebijakan teknis dan pengendalian kegiatan penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Tata Ruang, Bangunan, dan Lingkungan;

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program dan kebijakan teknis Pelayanan Perizinan Tata Ruang, Bangunan, dan Lingkungan; dan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang berikutnya adalah Bidang Pelayanan Perizinan Usaha, Perizinan Tertentu dan Non Perizinan. Tugasnya adalah melaksanakan sebagian tugas kepala dinas di bidang penyelenggaraan pelayanan Perizinan Usaha, Perizinan Tertentu dan Non Perizinan. Bidang ini terdiri seksi Pelayanan Perizinan Usaha, Perizinan Tertentu, Non Pelayanan. Berikut adalah fungsinya:

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan Perizinan Usaha, Perizinan Tertentu dan Non Perizinan; b. Pelaksanaan Koordinasi dan Sinkronisasi Penyusunan Program dan

kebijakan penyelenggaraan Perizinan Usaha, Perizinan Tertentu dan Non Perizinan;

c. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan insentif dalam rangka penanaman modal;

d. Pelaksanaan pelayanan administrasi program di bidang insentif dalam rangka penanaman modal;

e. Pelaksanaan program dan kebijakan teknis penyelenggaraan Perizinan Usaha, Perizinan Tertentu dan Non Perizinan;

(7)

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program dan kebijakan teknis Perizinan Usaha, Perizinan Tertentu dan Non Perizinan; dan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang selanjutnya adalah Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang terdiri dari seksi Pengendalian dan Pengawasan Perizinan Usaha, dan Perizinan Tertentu, seksi Pengendalian dan Pengawasan Perizinan Tata Ruang, Bangunan, dan Lingkunga dan seksi Evaluasi Penanaman Modal dan penanganan Pengaduan. Tugas bidang ini adalah melaksanakan sebagian tugas kepala dinas dalam melaksanakan urusan penanaman modal di bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang ini menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan perencanaan program di bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;

b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan program dan kebijakan di bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;

c. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;

d. Pelaksanaan pengkoordinasian pelayanan administrasi dalam rangka pelaksanaan kebijakan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal; e. Pelaksanaan kebijakan, pembinaan, dan fasilitasi pengendalian dan

pengawasan Perizinan Usaha, Perizinan Tertentu, Perizinan Tata Ruang, Bangunan, Lingkungan dan penanganan pengaduan;

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program dan kebijakan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal; dan

(8)

2.1.SUMBER DAYA MANUSIA DINAS PENANAMAN MODAL

DAN PTSP

Jumlah sumber daya manusia yang menjalankan tugas di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik adalah sebanyak 54 (lima puluh empat) orang. Berikut disajikan komposisi sumber daya manusia yang ada di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik:

Tabel 1

KOMPOSISI PEGAWAI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN GRESIK

BERDASARKAN GOLONGAN

No.

Uraian Pendidikan

Jumlah Pangkat/ Golongan SD SMP SMA D3 S1 S2

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Juru Muda (Ia) - - -

-Juru Muda Tingkat I (Ib) - - -

-Juru (Ic) - - -

-Juru Tingkat I (Id) - - -

-2. Pengatur Muda (IIa) - - -

-Pengatur Muda Tingkat I (IIb) - - 3 - - - 3

Pengatur (IIc) - - 8 - - - 8

(9)

No.

Uraian Pendidikan

Jumlah Pangkat/ Golongan SD SMP SMA D3 S1 S2

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Penata Muda (IIIa) - - - 1 - - 1

Penata Muda Tingkat I (IIIb) - - 4 - 13 - 17

Penata (IIIc) - - - - 6 2 8

Penata Tingkat I (IIId) - - - - 4 3 7

4. Pembina (IVa) - - - 4 4

Pembina Tingkat I (IVb) - - - 1 1

Pembina Utama Muda (IVc) - - - 1 1

Pembina Utama Madya (IVd) - - -

-Pembina Utama (IVe) - - -

-JUMLAH - - 15 5 23 11 54

Dari total 54 (lima puluh empat) pegawai di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik, yang terlibat langsung

dalam pelayanan meliputi front office dan back office sebanyak 26 (dua

(10)

Gambar V

Bagan sumber daya manusia di Dinas Penanaman Modal dan PTSP

I. SEKSI PELAYANAN PERIZINAN USAHA

1. IzinPrinsipPenanaman Modal danPerubahan 2. IUJK

3. Izin Usaha Angkutan Orang

II. SEKSI PELAYANAN PERIZINAN TERTENTU

1. IzinPendirianSatuanPen didikanAnakUsia Dini (PAUD)

2. IzinOperasionalPendidik anAnakUsia Dini

III. SEKSI PELAYANAN NON PERIZINAN

1. TandaDaftar Perusahaan (TDP) 2. Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP) 3. TandaDaftarGudang

I. SEKSI PELAYANAN PERIZINAN TATA RUANG

1. IzinPemanf aatanRuan g

II. SEKSI PELAYANAN PERIZINAN BANGUNAN

1. Izin Tata Ruang (Site Plan/Blok Plan) danPerubahannya 2. IzinMendirikanBang

unan

III. SEKSI PELAYANAN PERIZINAN LINGKUNGAN

1. IzinLingkungan 2. IzinGangguan (HO)

(11)

4. Izin Usaha

12. Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan di PelabuhanPengumpan Lokal

13. Izin Usaha

PenyelenggaraanAngk utan Sungai da danausesuaidenganD omisili

14. Izin Usaha, Izin Pembangunan 15. Izin Usaha Industri

Primer didikan Non Formal (KursusKetrampilan/Bi mbinganBelajar/PKBM dan Program Paket A,B,C)

9. IzinKerja Malam Tenaga KerjaWanita

5. Surat IzinMenempati Stand Kios (SIM) : DaftarUlangdanBalikn ama

6. TandaDaftar Usaha Pariwisata (TDUP)

(12)

HasilHutanBukanKayu (IUIPHHBK)

16. Izin Usaha Toko Modern (IUTM)

20. PenerbitanIzin Usaha SimpanPinjam (untukkoperasidengan wilayahkeanggotaan Dalam

daerahkabupaten) 21. Izin Usaha Peternakan 22. Izin Usaha

PeredaranObatHewan (Poultry Shop) 23. Izin Usaha Perikanan

(13)

ulanSumbangandalam

STAF PENDUKUNG PEMROSESAN IZIN BIDANG BIDANG PERIZINAN TATA RUANG, BANGUNAN, DAN

Staf Pendukung 1 orang

KASI PELAYANAN IZIN USAHA

(23 LAYANAN IZIN)

Staf Pemroses 2 orang

KASI PELAYANAN PERIZINAN TATA RUANG

(12 LAYANAN IZIN)

Staf Pemroses 3 orang

KASUBID KERJASAMA DAN PENGEMBANGAN IKLIM INVESTASI

Staf Pendukung 3 orang

KASI PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN MODAL

KASUBID PELAYANAN PERIZINAN TERTENTU (34 LAYANAN IZIN)

KASI PELAYANAN PERIZINAN BANGUNAN

(4 LAYANAN IZIN)

KASUBID

(14)

Staf Pendukung 1 orang Staf Pemroses 1 orang Staf Pemroses 9 orang KEMITRAAN

Staf Pendukung 6 orang

KASI PROMOSI,

PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI PENANAMAN MODAL

Staf Pendukung 1 orang

KASUBID PELAYANAN NON PENANAMAN MODAL

(12 LAYANAN IZIN)

Staf Pemroses 2 orang

KASI PELAYANAN PERIZINAN LINGKUNGAN

(7 LAYANAN IZIN)

(15)

Selain dari sisi volume pekerjaan yang sangat tinggi, tugas pelayanan kepada masyarakat memerlukan kompetensi khusus utamanya yang

berkaitan dengan up date regulasi dan jasa services. Kompetensi petugas

pelayanan adalah kemampuan yang dimiliki oleh pelaksana yang meliputi pengetahuan, keahlian, ketrampilan, dan pengalaman dalam melaksanakan pelayanan penerbitan izin. Oleh karenanya semua petugas pelayanan karena urgensinya harus mampu menguasai segala lini baik dari sisi administrasi maupun regulasi serta aspek pelayanan dengan cara meningkatkan kompetensi setiap individu. Dalam hal ini, peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia masih menjadi prioritas utama dalam upaya perbaikan pelayanan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Salah satu caranya adalah dengan mengikutsertakan pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik pada bintek atau workshop termasuk

diklat teknis yang berkaitan dengan penanaman modal. Berikut disajikan tabel rekapitulasi diklat penanaman modal yang diselenggarakan oleh kementerian teknis:

TABEL 2

SERTIFIKAT DIKLAT PTSP

NO NAMA TANGGAL

LAHIR JABATAN NIP SERTIFIKAT

1 Dra. LILIK SOFIATI,

M.AB 26 Juni 1959 officeFront 19590626 198503 2007 Pertama(27 Oktober 2010)

2 Drs. CHANDRA

UTAMA, M.Si 21 April 1959 officeFront 19590421 198103 1019 Pertama(20 s.d 25 Mei 2013)

Lanjutan (15 s.d 19

September 2015) 3 Drs. SUBHAN, M.Kes 14 Februari

1967 officeFront 19670214 199203 1005 Pertama(25 s.d 30 Juli 2011)

Lanjutan

(16)

NO NAMA TANGGAL

LAHIR JABATAN NIP SERTIFIKAT

4 YUNUS, SE, MM 18 Desember

1960

ST, MT 15 Januari1971 officeFront 19710115 199901 2001 Pertama(18 s.d 23 Maret 2013)

6 BAMBANG IRIANTO,

SE 24 Januari1963 officeFront 19630124 199303 1003 Pertama(10 s.d 15 Maret 2014)

Lanjutan (15 s.d 19

September 2015) 7 ACHMAD HADI, SP,

MT 1 Januari 1974 officeFront 19740101 199803 1013 Pertama(25 s.d 30 Juli 2011)

Lanjutan

(29 Oktobers.d 2 November 2012) Sektoral

(13 s.d 17 Oktober 2014) 8 SUPRIYADI, SE 11 September

1961 officeFront 19610911 198603 1013 Pertama(18 s.d 23 MAret 2013)

S.Sos, M.Si 14 April 1969 officeFront 19690414 199203 2010 Pertama(13 s.d 18 Mei 2013)

10 NUR AINI, SE 3 Agustus

1963 officeFront 19630803 198710 2001 Pertama(13 s.d 18 Mei 2013)

(17)

NO NAMA TANGGAL

LAHIR JABATAN NIP SERTIFIKAT

(4 s.d 7

November 2015)

11 KASMURI, S.Pd 15 Juni 1965 Front

office 1965015 198803 1025 Pertama(2 s.d 7 Maret 2015) 12 AGUSTYA HENNY S,

SS 13 FAUZI BUDI, ST, MT 7 Januari 1976 Front

office 14 JOHAR GUNAWAN,

S.Pd 7 Desember1975 officeFront 19750712 198712 1005 Pertama(2 s.d 7 Maret 2015)

15 SITI KHOIRIYAH, ST 5 Januari 1975 Front office

4 Januari 1977 Front office

17 AHMAD SHOHIB, SS 10 Juli 1971 Front office

(18)

NO NAMA TANGGAL

LAHIR JABATAN NIP SERTIFIKAT

1981 1008 (28 s.d 31

Oktober 2015) 19 RIRIN SUSI

KARNIANINGSIH, ST 28 Januari1977 OfficeBack 19770128 200801 2009 Penanaman Modal(21 s.d 23 Oktober 2014) 20 YULIA NURMA

SETIAWATY, SE 20 Januari1978 - 19780120 200901 2004 Pertama(9 s.d 14 Maret 2015)

21 ARDITRA

RISDIANSYAH, ST

18 April 1982 Back Office

22 MAS RIJAL M, ST 27 Agustus 1987

23 ACHMAD WELLI, S.Sos

24 ALI MIFTAH, Amd 5 Maret 1969 Back

Office 19690305 200604 1007 Pertama(29 April s.d 4 Mei 2014)

Amd 20 September1982 OfficeBack 19820920 200901 2001 Pertama(13 s.d 18 April 2015)

26 SEFI AYUNINGTYAS,

Amd 15 September1986 officeFront 19860915 200901 2005 Pertama(29 Februaris.d 5 Maret 2016)

27 M. ULUL AZMI 26 Februari

1975 OfficeBack 19750226 200604 1010 Pertama(9 S.D 14 Maret 2015)

28 MUFAROKHAH 13 Februari

1975

(29 Februaris.d 5 Maret 2015) Penanaman Modal (21 s.d 23

Oktober 2014)

29 SITI MAHMUDAH 24 April 1982 Back

(19)

NO NAMA TANGGAL

LAHIR JABATAN NIP SERTIFIKAT

Maret 2015) Penanaman Modal (4 s.d 7

November 2015)

30 RATNA PERTIWI 14 Juli 1985 - 19850714 200501

2002 Penanaman Modal(4 s.d 7 November 2015)

Untuk meningkatkan kelancaran tugas di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik telah tersedia gedung yang terintegrasi dengan 2 SKPD lainnya yaitu Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan. Dengan fungsi sebagai instansi pelayanan yang mengutamakan kenyamanan bagi pemohon izin dan masyarakat, ketersediaan ruang ini masih jauh dari harapan.Hal ini disebabkan keterbatasan ruang yang digunakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dimana Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu harus menyediakan front

office dan back office. Ditambah pula dengan jumlah berkas pelayanan yang tidak sedikit atau diasumsikan rata-rata 8.000 berkas pertahun (dengan berlakunya Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) maka dibutuhkan ruangan yang memadai utamanya selain untuk pelayanan juga penyimpanan berkas dinamis yang sewaktu-waktu harus bisa ditemukan arsipnya.

Berikut disampaikan pula tabel sarana dan prasarana yang terbatas sebagai penunjang operasional pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik beserta kondisinya sebagai berikut:

Tabel 3

SARANA DAN PRASARANA

No. Sarana dan Prasarana

(20)

1. Ruang Kerja 6

2. Meja/Kursi Kerja 54/214

3. Komputer,Notebook/Printer/Scanner 78/70/6

4. Kendaraan Operasional Roda 4 8

5. Kendaraan Operasional Roda 2 6

Disajikan pula kondisi aset atau sarana prasarana yang dimiliki Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik seperti tabel berikut ini:

Tabel 4

KONDISI SARANA DAN PRASARANA

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi

1 Meja 54 Baik

2 Kursi 175

39

Baik Rusak Berat 3 Kendaraan Operasional Roda 4 7

1

Baik Rusak Berat

4 Kendaraan Operasional Roda 2 6 Baik

5 Komputer/notebook 74

4

Baik Rusak Berat

6 Printer 40

30

Baik Rusak Berat

7 Scanner 6 Baik

(21)

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik untuk memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada. Oleh karenanya diperlukan pemeliharaan maupun sarana dan prasarana yang memadai guna penunjang operasional pelayanan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik agar tujuan pelayanan tercapai seperti yang diharapkan oleh seluruh stakeholders internal yang dalam hal ini adalah instansi terkait dan internal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu maupun stakeholders eksternal dalam hal ini adalah pengusaha dan masyarakat.

2.2.KINERJA PELAYANAN

Berikut disampaikan perbandingan anatara capaian kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik dengan target capaian yang diukur melalui indikator kinerja pada RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2011 sampai dengan 2015 seperti nampak pada tabel di bawah ini:

Tabel 5

Capaian Kinerja Dinas Penanaman Modal dan PTSP

NO. INDIKATORKINERJA FORMULA

S

2011 2012 2013 2014 2015

2011 2012 2013 2014 2015

1. Nilai Realisasi PMDN

Realisasi PMDN thn ini –

Realisasi PMDN lalu Milyar

Rupia h

876,8

0 898,95 942,53 7.606,33 4.601,53

--- x100 690,20 735,5 772,30

810,9 851,5 894,00

Realisasi PMDN lalu

2. Ijin Lokasi

Jumlah ijin yang diselesaikan

%

Jumlah ijin yang diselesaikan

(22)

NO. INDIKATORKINERJA FORMULA

2011 2012 2013 2014 2015

2011 2012 2013 2014 2015

4. Ijin Gangguan (HO)

Jumlah ijin yang diselesaikan %

146/1

5. Ijin Mendirikan Bangunan

Jumlah ijin yang diselesaikan 95 100 100 100 100 100

--- x100

Peran strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik Tahun 2010-2015 adalah mewujudkan Kabupaten Gresik sebagai tujuan utama investasi. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan penerapan kebijakan penanaman modal yang diarahkan melalui perbaikan kepastian hukum, penyederhanaan prosedur dan perbaikan sistem informasi.

Penilaian capaian kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik tahun 2015 dapat dilihat dari peningkatan realisasi investasi menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 48,53% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan investasi ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap kinerja investasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Gresik

sehingga Kabupaten Gresik menjadi daerah tujuan penanaman modal.

(23)

2010- 2014 tumbuh cukup tinggi (rata-rata 5,8% atau lebih tinggi dari periode 2005- 2009 yaitu 5,6%) namun dengan kecenderungan melambat sejak triwulan II pada tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada awal periode (tahun 2010- 2011) didorong oleh tingginya harga-harga komoditi utamanya akibat meningkatnya permintaan komoditi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia khususnya Tiongkok (rata-rata 9,8%). Pada periode tersebut, perekonomian dunia tumbuh (rata-rata-(rata-rata 4,75% didorong oleh kebijakan quantitative easing Amerika. Selanjutnya, normalisasi kebijakan moneter Amerika (tapering off), lambatnya pemulihan ekonomi kawasan Euro, melemahnya perekonomian Jepang dan melambatnya perekonomian Tiongkok mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Melambatnya perekonomian juga berdampak pada perekonomian Indonesia termasuk juga realisasi investasi di Kabupaten Gresik seperti tampak pada tabel data berikut:

Tabel 6

RENCANA DAN REALISASI INVESTASI KABUPATEN GRESIK PERIODE 2010 – 2016

NO URAIAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 Rencana Investasi PMDN (juta rupiah)

1.796.671,60 3.030.760,90 18.987.306,90 15.445.440,60 17.158.985,2 24.639.278,4 13.952.621,8

2 Rencana Investasi PMA (US$ ribu)

246.483,40 1.418.761,20 299.057,10 83.364,70 250.584,40 398.273,6 212.764,9

3 Realisasi Investasi PMDN (juta rupiah)

941.109,2 2.763.367,1 1.196.139,7 2.986.515,5 8.009.042,0 671.413,6 3.982.980,6

4 Realisasi Investasi PMA (US$ ribu)

349.173,20 117.964,80 144.164,60 79.299,80 215.390,80 152.925,40 348.001

(24)

angka 3.030.760,90 (dalam juta rupiah) di tahun 2011 dan naik menjadi 18.987.306,90 (dalam juta rupiah) di tahun 2012. Meski sempat mengalami perlambatan di tahun 2013 seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa hampir di seluluruh bagian dunia mengalami perlambatan ekonomi, namun rencana investasi kembali mengalami kenaikan di tahun 2014 sebesar 11,09% dari angka 15.445.440,60 (dalam juta rupiah) di tahun sebelumnya menjadi 1.713.544,6 (dalam juta rupiah) di tahun 2014. Sedangkan di tahun 2015 angka rencana investasi pemodal dalam negeri di Kabupaten Gresik naik secara signifikan menjadi 7.480.293,2 (dalam juta rupiah). Hal ini berarti bahwa rencana investasi melonjak 43,59% dibandingkan tahun sebelumnya. Di tahun 2016, ekonomi masih mengalami pasang surut. Hal ini nampak pada arahan Menteri Keuangan Republik Indonesia yang menyatakan akan dilakukannya koreksi APBN dengan penurunan 2 (dua) tingkat. Hal ini adalah imbas dari perekonomian dunia, termasuk pula rencana investasi dalam negeri yang menurun menjadi 13.952.621,8 (dalam juta rupiah). Akan tetapi terjadi hal sebaliknya pada realisasi investasi yang masih positif dari trend tahun 2015 yaitu naik menjadi 493% atau dengan selisih kenaikan realisasi investasi sebesar 3.311.567 (dalam juta rupiah) dari tahun sebelumnya.

(25)

56,71% menjadi 149,68% di tahun 2013. Minat investor dalam negeri untuk berinvestasi di Kabupaten Gresik masih bertumbuh hingga mencapai angka 168,17% di tahun 2014, meski di tahun berikutnya terjadi penurunan sebesar 91,62%. Beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam hal ini adalah naiknya upah minimum kabupaten/kota dimana besaran UMK Kabupaten Gresik merupakan upah dengan peringkat kedua setelah Kota Surabaya dan menjadi peringkat tertinggi untuk UMK kabupaten di Jawa Timur. Terjadinya ketidakpastian perkembangan harga komoditas di tingkat nasional maupun internasional turut menjadi penyebab penurunan realisasi investasi disamping penyebab utama terjadinya perlambatan ekonomi secara global.

Untuk sektor Penanaman Modal Asing (PMA) di wilayah Kabupaten Gresik, rencana investasi mengalami kenaikan di tiga periode yaitu di tahun 2011, tahun 2014, dan tahun 2015. Sedangkan di tahun 2012 dan 2013 terjadi penurunan rencana investasi sebesar rata-rata 75,51% di dua tahun tersebut. Namun pertumbuhan secara signifikan rencana investasi di tahun 2011 sebesar 475,60% dari tahun 2010 yaitu dari 246.483,40 (dalam US dollar) menjadi 1.418.761,20 (dalam US dollar). Setelah mengalami penurunan di tahun 2013, rencana investasi kembali bergairah di tahun 2014 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 200,59% dan kembali naik dari angka 250.584,40 (dalam US dollar) menjadi 398.273,6 (dalam US dollar) atau setara dengan 58,94%. Penurunan rencana investasi domestik diikuti pula dengan penurunan rencana investasi modal asing di tahun 2016 namun tidak demikian dengan kondisi relaisasi investasi yang masih mengalami kenaikan dari 152.925,40 di tahun 2015 menjadi 348.001 di tahun 2016.

(26)

kumulatif, realisasi Penanaman Modal Asing selama kurun waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 telah mencapai besaran angka realisasi investasi sebesar 709.745,4 (US $ ribu). Atau setara dengan 10.995.094.601,9 dalam rupiah. Pencapaian ini memberikan gambaran yang sangat positif bagi perekonomian di Kabupaten Gresik.

Berbicara mengenai investasi, banyak sekali komponen yang terkait dengan nilai investasi karena Di Dinas Penanaman Modal dan PTSP sendiri terdapat beberapa izin yang terkait dengan investasi.

Realisasi investasi Kabupaten Gresik tidak hanya dapat dihitung dari realisasi realisasi Izin Prinsip Penanaman Modal atau yang dikenal dengan Izin Usaha. Hal ini dikarenakan bahwa komponen realisasi investasi juga termasuk dari nilai investasi perdagangan, investasi usaha kecil, dan investasi masyarakat. Berikut disajikan tabel investasi perdagangan berdasarkan penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP):

Tabel 7

Investasi Berdasarkan Penerbitan SIUP

URAIAN SATUAN

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015 2016

SIUP Mikro SIUP 40 178 186 342 447

SIUP Kecil SIUP 761 799 858 968 1372

SIUP Menengah SIUP 160 188 170 193 290 350

SIUP Besar SIUP 69 52 19 11 12 55

Nilai Investasi (Rp Juta) 367,5 907,559 2.318,129 6.936,522 19.766,408 4.879.959,546

Investasi tahun

(27)

Selain industri besar yang mendominasi wilayah Kabupaten Gresik, industri kecilpun banyak tumbuh di wilayah Gresik guna men-support keberadaan industri pengolahan. Menurut data penerbitan Tanda Daftar Industri di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik, di tahun 2016 ini terdapat industri kecil baru sejumlah 194 buah sehingga total industri kecil di tahun 2016 menjadi 6.689 unit, seperti tampak di bawah ini:

Tabel 8 Penerbitan TDI

URAIAN SATUAN

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015* 2016

Industri Kecik industri 6.293 6354 6399 6424 6454 6495

Tanda Daftar

Industri unit 61 45 25 30 41 194

Investasi Rp.(juta) 12.835

*sumber data 2011 s.d. 2015: Perda No. 09 Tahun 2016 tentang RPJMD

Dilihat dari jumlahnya, terjadi lonjakan yang sangat signifikan atas pertumbuhan industri kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan tahun 2015, kenaikan pertumbuhan sampai pada angka 373%. Seiring dengan kenaikan tersebut, dari sisi investasi dapat dilihat bahwa nilai investasi sejumlah industri kecil tersebut sejumlah Rp. 12.835.000.000 (dua belas milyar delapan ratus tiga puluh lima juta rupiah).

(28)

Rp. 3.090.486.972.223,- tiga trilyun sembilan puluh milyar empat ratus delapan puluh enam juta sembilan ratus tujuh puluh dua ribu dua ratus dua puluh tiga rupiah). Berikut disajikan tabel penerbitan Izin Mendirikan Bangunan:

TABE

L 9

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016

IMB 791 404 439 420 495 511

Investasi masyarakat atas

bangunan

29.076.367.625.0 00

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik melaksanakan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi pelayanan dan fungsi pembangunan. Fungsi pembangunan artinya bahwa Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik ikut melaksanakan program-program pembangunan melalui optimalisasi pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).Sedangkan untuk fungsi pelayanan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Gresik bertugas melayani masyarakat sesuai prinsip-prinsip good governance

melalui pelayanan yang prima.

Sebagai fungsi pelayanan, sampai dengan akhir tahun 2016, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik telah

melayani customer sebanyak 25.095 (dua puluh lima ribu sembilan puluh

(29)

Tabel 10

REKAPITULASI PENERBITAN IZIN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP

KABUPATEN GRESIK

NO JENIS IZIN TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

1 IPPM 76 172 200 332 322

2 IU 50 77 58 52 73

3 IPR 99 190 206 212 278

4 LOKASI 47 54 40 62 55

5 TATA RUANG 120 357 300 19 60

6 IMB 791 404 439 420 495

7 HO 146 170 123 83 275

8 KEPELABUHANAN 0 4 14 1 8

9 REKLAME 727 115 228 197 213

10 IZIN PERTAMBANGAN 21 13 15 18

-11 TDP 1054 1315 1704 1750 1981

12 ABT 7 58 58 71

-T O -T A L 3131 2929 3385 3199 3760

Bisa diasumsikan bahwa sejak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik berdiri di tahun 2007, maka selama kurun waktu 9 (sembilan) tahun terakhir, apabila diasumsikan dalam satu tahun ada kurang lebih 3000 (tiga ribu) berkas maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintutelah melayani 25.095 (dua puluh

lima ribu sembilan puluh lima) customer. Sedangkan pada akhir Februari

tahun 2016, sesuai data yang ada di sub bagian program dan pelaporan, terdapat 4.704 (empat ribu tujuh ratus empat) investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Gresik, terlampir rekapitulasi penerbitan izin PTSP sampai dengan akhir 2016:

(30)

PENERBITAN IZIN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP 1 Izin Pendirian Satuan Pendidikan Dasar

(SD, SMP) 3 1

2 Izin Operasional Satuan Pendidikan Dasar (SD, SMP)

48 46

3 Izin Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

25 8

4 Izin Operasional Satuan Pendidikan

Anak Usia Dini (PAUD) 283 264

5 Izin Pendirian Satuan Pendidikan Non Formal (Kursus Ketrampilan/Bimbingan Belajar/PKBM dan Program Paket A,B,C)

16 14

6 Izin Rumah Sakit :

a. Izin Mendirikan Rumah Sakit 3 3

b. Izin Operasional Rumah Sakit 5 5

7 Izin Klinik

a. Izin Mendirikan Klinik 12 10

b. Izin Operasional Klinik 19 15

8 Izin Apotik 20 19

9 Izin Toko Obat 3 3

10 Izin Penyelenggaraan Optikal 5 5

11 Izin Operasional Perusahaan

Pemberantasan Hama (Peset Control) 2 2

12 Izin Produksi Makanan dan Minuman pada Industri Rumah Tangga (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga – SPP IRT)

73 73

13 Izin Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)

-

-14 Izin Laboratorium -

-15 Izin Toko Alat Kesehatan 1 1

16 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 127 126

17 Izin Pendirian Lembaga Latihan Swasta -

-18 Surat Izin Operasional Lebaga

Penempatan Tenaga Kerja Swasta(SIO-LPTKS)

5 5

19 Perpanjangan Izin Memeperkerjakan

Tenaga Asing (IMTA) 41 41

20 Izin Kerja Malam Tenaga Kerja Wanita 25 24

21 Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3 dan atau Pengumpulan Limbah B3 a. Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3

58 43

b. Izin Pengumpulan Limbah B3 -

-22 Izin Lingkungan

(31)

N

O JENIS IZIN PERMOHONAN PENERBITAN

yang wajib Amdal)

b. Izin Lingkungan (untuk perusahaan

yang wajib UKL UPL) 391 315

23 Izin Pembuangan Limbah Cair/Air

Limbah 16 7

24 Izin Pendaurulang Sampah/Pengolahan Sampah, Pengangkutan Sampah dan Pemrosesan Akhir Sampah yang Diselenggarakan oleh Swasta

-

-25 Izin Prinsip Penanaman Modal dan

Perubahan (melalui SPIPISE) 315 306

26 Izin Pemanfaatan Ruang 267 239

27 Izin Lokasi 43 44

28 Izin Tata Ruang (site plan/block plan)

dan perubahannya 53 63

29 Izin Mendirikan Bangunan 599 511

30 Izin Gangguan (HO) (termasuk

perubahan/balik nama/daftar ulang) 222 206

31 Izin Usaha, Izin Usaha Perluasan, Izin Penggabungan Perusahaan, Izin Akuisisi (melalui SPIPISE)

73 73

32 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 2298 2298

33 Izin Penyelenggaraan Reklame

a. Reklame Insidentil 622 587

b. Reklame Tetap Terbatas 340 309

c. Reklame Tetap Permanen 553 410

34 Proses Rekomendasi Reklamasi -

-35 Proses Rekomendasi Reklamasi

a. Proses Rekomendasi Reklamasi -

-b. Proses MOU/Perjanjian Kerjasama

Pemanfaatan Lahan HGB diatas HPL -

-36 Izin Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Pengumpan Lokal

-

-37 Rekomendasi Saran dan Kesesuaian

Wilayah WIUP 9 9

38 Persetujuan Hasil Analisis Dampak Lalu

Lintas untuk Jalan Kabupaten -

-39 Izin Usaha Angkutan Orang 8 7

40 Izin Trayek Angkutan Kota/Angkutan

Pedesaan 35 35

41 Izin Usaha Insidentil Angkutan Orang -

-42 Izin Operasional Taxi -

-43 Rekomendasi Izin Usaha Angkutan

Pariwisata -

-44 Rekomendasi Izin Angkutan Penumpang Sewa

-

-45 Izin Angkutan Karyawan/Angkutan Sekolah

-

(32)

N

O JENIS IZIN PERMOHONAN PENERBITAN

47 Izin Usaha Angkutan Laut Pelayaran

Rakyat -

-48 Izin Usaha Angkutan Penyeberangan -

-49 Persetujuan Pengoperasian Kapal

Penyeberangan Gresik Bawean -

-50 Izin Operasi Penyeberangan Sungai di Wilayah Kabupaten Gresik

-

-51 Izin Pengerukan (Dredgging) -

-52 Izin Penyelenggaraan dan Pembangunan Fasilitas Parkir

-

-53 Izin Penyelenggaraan Angkutan Sungai

dan Danau sesuai dengan Domisili -

-54 Izin Trayek Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau untuk Kapal yang melayani Trayek dalam Daerah Kabupaten

-

-55 Izin Usaha Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan sesuai dengan Domisili Usaha

-

-56 Izin Usaha Jasa Perawatan dan Perbaikan Kapal

-

-57 Izin Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Sungai dan Danau

-

-58 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan di

Pelabuhan Pengumpan Lokal -

-59 Izin Pengembangan Pelabuhan

Pengumpan Lokal -

-60 Izin Pengelolaan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di dalam DLKR/DLKP Pelabuhan Pengumpan Lokal

-

-61 Izin Mendirikan Bangunan Tempat Pendaratan dan Lepas Landas Helikopter

-

-62 Izin Usaha, Izin Pembangunan dan Izin Operasi Prasarana Perkeretaapian Umum yang Jaringan Jalurnya dalam Daerah Kabupaten

-

-63 Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum yang Jaringan Jalurnya Melintasi Batas dalam 1 (satu) Daerah

Kabupaten

-

-64 Penerbitan Izin Pengadaan atau

Pembangunan Perkeretaapian Khusus, Izin Operasi, dan Penetapan Jalur Kereta Apt Khusus yang Jaringannya dalam Daerah Kabupaten/Kota

-

-65 Tanda Daftar Usaha Pariwisata 31 26

(33)

-N

O JENIS IZIN PERMOHONAN PENERBITAN

Kabupaten dalam 1 (satu) Daerah Provinsi

67 Izin Usaha Perikanan -

-68 Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI -

-69 Izin Usaha Peternakan -

-70 Izin Usaha Peredaran Obat Hewan

(poultry shop) -

-71 Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan

Bukan Kayu (IUIPHHBK) -

-72 Penetapan Tempat Penampungan Terdaftar (TPT)

-

-73 Izin Usaha Toko Modern -

-74 Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional (IUP2T)

-

-75 Izin Usaha Pusat Perbelanjaan -

-76 Surat Izin Menempati Stand Kios (SIM) : Daftar Ulang dan Baliknama

67 58

77 Tanda Daftar Gudang (TDG) 7 7

78 Surat Tanda Pendaftaran Waralaba -

-79 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 2206 2206

80 Rekomendasi Penerbitan PKAPT

(Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar) -

-81 Tanda Daftar Industri (TDI) 194 194

82 Izin Pembukaan Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas Koperasi (Dengan Wilayah Keanggotaan Dalam Daerah Kabupaten )

-

-83 Penerbitan Izin Usaha Simpan Pinjam (untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten )

1 1

84 Penerbitan Izin Pengumpulan

Sumbangan Dalam Daerah Kabupaten -

-85 Penerbitan Izin Penggunaan Arsip yang Bersifat Tertutup yang Disimpan di Lembaga Kearsipan Daerah

Kabupaten/Kota

-

-86 Izin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi Dalam Daerah Kabupaten

-

-TOTAL 9.198 8.691

(34)

distandarkan. Ditambah lagi dengan amanat dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-undang Nomor 30 tentang Administrasi Pemerintahan yang mengamanatkan penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Bertambahnya jenis izin yang harus dilayani tidak seimbang dengan jumlah sumber daya manusia yang ada di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik membutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya memenuhi kualitas secara akademis namun harus telah siap bekerja melayani masyarakat.

(35)

Tabel 12

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik

Uraian

AnggaranpadaTahunke - RealisasiAnggaranpadaTahunke - RasioantaraRealisasidanAnggaranTahunke- Rata-rata Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

PENDAPATAN DAERAH

35.180.000.000 28.600.000.000 47.548.028.802 83.200.000.000 197.817.439.725 24.174.048.989 39.718.210.276 41.665.591.012 72.983.771.715 94.514.707.758 68.72 138.87 87.63 87.72 47.74 32.527.487..945 14.068.131.753

PendapatanAsli Daerah 35.180.000.000 28.600.000.000 47.548.028.802 83.200.000.000 197.817.439.725 24.174.048.989 39.718.210.276 41.665.591.012 72.983.771.715 94.514.707.758 68.72 138.87 87.63 87.72 47.74 32.527.487.945 14.068.131.753 HasilRetribusi Daerah 35.180.000.000 28.600.000.000 47.548.028.802 83.200.000.000 197.817.439.725 24.157.063.989 39.717.740.276 41.587.036.026 72.965.930.979 94.331.931.881 68.67 138.87 87.46 87.70 47.69 32.527.487.945 14.034.973.578 Lain-lain PAD yang sah 0 0 0 0 144.543.499 16.985.000 470.000 78.554.986 17.840.736 182.775.877 - - - - 126.45 28.908.699 33.158.175

BELANJA DAERAH 4.337.176.000 6.310.805.000 10.812.430.000 12.684.202.900 21.072.032.500 4.285.364.867 6.192.566.948 10.365.529.337 11.219.105.148 13.835.754.354 98.81 98.13 95.87 88.45 65.65 3.346.971.300 1.910.077.897

BelanjaTidakLangsung 2.057.120.000 2.440.705.000 5.345.530.000 7.499.100.000 13.426.050.000 2.048.396.242 2.396.025.666 5.293.745.278 6.622.237.353 7.880.866.638 99.58 98.17 99.03 88.31 58.69 2.273.786.000 1.166.494.079

BelanjaPegawai 2.057.120.000 2.440.705.000 5.345.530.000 7.499.100.000 13.426.050.000 2.048.396.242 2.396.025.666 5.293.745.278 6.622.237.353 7.880.866.638 99.58 98.17 99.03 88.31 58.69 2.273.786.000 1.166.494.079

BelanjaLangsung 2.280.056.000 3.870.100.000 5.466.900.000 5.185.102.900 7.645.982.500 2.236.968.625 3.796.541.282 5.071.784.059 4.596.867.795 5.954.887.716 98.11 98.10 92.77 88.66 77.88 1.073.185.300 743.583.818

BelanjaPegawai 823.184.000 1.324.667.000 1.678.858.000 741.586.500 1.350.065.000 811.510.000 1.311.376.000 1.584.632.500 669.086.500 1.104.725.450 98.58 99.00 94.39 90.22 81.83 105.376.200 58.643.090 BelanjaBarangdanJasa 1.370.232.000 2.239.698.000 3.035.859.500 3.916.956.400 5.277.117.500 1.340.291.625 2.185.147.532 2.831.543.559 3.411.745.295 3.977.041.216 97.81 97.56 93.27 87.10 75.36 781.377.100 527.349.918 Belanja Modal 86.640.000 305.735.000 752.182.500 526.560.000 1.018.800.000 85.167.000 300.017.750 655.608.000 516.036.000 873.121.050 98.30 98.13 87.16 98.00 85.70 186.432.000 157.590.810

(36)

Dari matrik anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik yang telah disajikan di atas dapat dilihat bahwa realisasi penyerapan anggaran yang perlu mendapatkan perhatian adalah di tahun 2015. Hal ini dikarenakan beberapa hal seperti terbatasnya kapasitas sumber daya manusia di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik dan telah mulai dilaksanakannya Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dimana jika dilihat dari volume pelayanan yang harus dilaksanakan sudah tidak seimbang dengan personil yang ada, sedangkan fungsi yang lain seperti fungsi pembangunan tidak dapat diabaikan begitu saja.

(37)

2.4.TANTANGAN, PELUANG DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN

Pengembangan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik tentunya tidak lepas dari dinamika lingkungan internal dan eksternal. Dinamika lingkungan internal akan dikelola secara efektif dengan mengatasi secara bertahap berbagai kekurangan dan kelemahan melalui pengoptimalan penggunaan sumber daya. Akan tetapi dinamika eksternal yang berupa tantangan dan peluang merupakan faktor-faktor penting yang berada di luar kendali instansi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik. Meskipun demikian, faktor eksternal tersebut harus terus dapat diidentifikasi karena sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Secara umum, tantangan yang harus dihadapi oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik ke depan dalam usaha meningkatkan penanaman modal adalah sebagai berikut:

1. Membanjirnya arus barang impor dan tenaga kerja asing 2. Semakin kompetitifnya daerah tujuan penanaman modal 3. Belum optimalnya konsep pembiayaan investasi

4. Optimalnya infrastruktur investasi di daerah/negara lain.

Adapun peluang yang ada untuk dapat meningkatkan penanaman modal di Kabupaten Gresik antara lain:

1. Perekonomian global mulai tumbuh

2. Menjadi daerah tujuan utama penanaman modal 3. Kerjasama ekonomi dan kawasan perdagangan bebas

Gambar

Gambar 4STRUKTUR DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
Tabel 1
Gambar VBagan sumber daya manusia di Dinas Penanaman Modal dan PTSP
TABEL 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 Nomor 12)

Hemat peneliti, adanya prakarsa pemer- intah dan pemerintah kabupaten/kota dalam usulan pembentukan desa atau ketatnya pengaturan UU No. 6 Tahun 2014 dalam susulan pembentukan desa,

ini menunjukkan bahwa perawatan endodontik yang diikuti dengan pemasangan pasak fiber komposit dan mahkota logam dapat dilakukan dengan baik pada molar pertama permanen muda

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 5 Tahun 2021, tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan

bagi cyclomatic complexity menentukan jumlah jalur-jalur yang independen dalam kumpulan basis suatu program dan yang independen dalam kumpulan basis suatu program dan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka, Dinas Penanaman Modal dan

Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul