• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU APARATUR PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA (Studi Kantor Distrik Aimas Kabupaten Sorong ) | kalaibin | JURNAL EKSEKUTIF 3375 6335 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERILAKU APARATUR PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA (Studi Kantor Distrik Aimas Kabupaten Sorong ) | kalaibin | JURNAL EKSEKUTIF 3375 6335 1 SM"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU APARATUR PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI KERJA

(Studi Kantor Distrik Aimas Kabupaten Sorong )

Oleh :

Israfel kalaibin

Abstrak

Dalam penyelenggaraan pemerintahan tidak terlepas dari bagaimana.Hubungan a ntara pemerintah dengan yang di perintah, hubungan ini tidak terlepas dari suatu prose s penyelenggaraan pemerintah.Yang

benar-benar menunjutkan suatu tanggung jawab.Yang besar terhadap masyarakat yang diayo minya, guna mewujudkan suatupemerintahan yang baik atau lebih popular disebut.Goo d governance. Salah satu proses mewujudkan suatu tata pemerintahan yang baik ini su dah melalui perilaku kerja.

Prestasi kerja dapat di artikan sebagai kegiatan pelayanan yang dilakukan-dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar, sesuai dengan hakhak dasar setiap warga n egara dan penduduk suatu daerah, perilaku aparatur pemerintah ini juga mempunyai ta nggung jawab pemerintah baik pusat maupun daerah. Permasalahan umum prestasi kerj a aparatur pemerintah antara lain terkait dengan penerapan

prinsip-prinsip good governance, yang masih lemah seperti,

masih terbatasnya partisipasi masyarakat,

transparansi dan akuntabilitas baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan atau penyele nggaraan kerja maupun evaluasinya.

Prestasi kerja merupakan layanan (melayani)

keperluan orang atau masyarakat yang terdapat pada organisasi itu, sesuai dengan atur an pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Undang undang Nomor 32 tahaun 2004 mengandung spirit untuk terciptanya peningkatan pelayanan ke

pada masyarakat, pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daer ah.

JURNAL

(2)

Secara etimologi, istilah aparatur berasal dari kata aparat yakni alat, badan, instansi, pegawai negeri Poerwadarminta W. J. S. (1993:165). sedangkan aparatur yakni, disamakan artinya dengan aparatur tersebut di atas, yakni dapat diartikan sebagai alat negara, aparatur pemerintah.

Jadi aparatur negara, alat kelengkapan negara yang terutama meliputi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian, yang mempunyai tanggung

jawab, melaksanakan roda pemerintahan sehari-hari.

Dengan demikian pengertian aparatur tidak hanya dikaitkan dengan orangnya tetapi juga organisasi fasilitas, ketentuan pengaturan dan sebagainya. Adapun jenis-jenis aparatur sebagaimana dikemukakan oleh Victor Situmorang dan Jusuf Juhir, (1993:83-86) adalah : 1. Aparatur Negara. Aparatur negara adalah, keseluruhan pejabat dan lembaga negara serta pemerintahan negara yang meliputi aparatur kenegaraan dan pemerintahan, Sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat, bertugas dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan negara dan pembangunan serta senantiasa mengabdi dan setiap

kepada kepentingan, Nilai-nilai dan cita-cita perjuangan bangsa dan negara berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

2. Aparatur Pemerintah. Aparatur pemerintah adalah, keseluruhan lembaga atau badan yang ada dibawah Presiden seperti departemen, lembaga, pemerintahan dan departemen serta secretariat departemen dan lembaga-lembaga tinggi negara.

3. Aparatur perekonomian Negara. Aparatur perekonomian negara adalah, keseluruhan bank pemerintah, lembaga perkreditan, lembaga keuangan, pasar uang dan modal serta perusahaan milik negara dan perusahaan milik daerah.

Dengan demikian, aparatur pemerintah itu mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi aparatur pemerintah sebagai abdi negara, yaitu  Sebagai pemikir

 Sebagai perencana

 Sebagai penggerak pembangunan

 Sebagai pelaksana dari tugas-tugas umum pemerintah dan pembangunan.  Sebagai pendukung dalam kelancaran pembangunan.

2. Fungsi aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat, yakni · Melayani masyarakat

· Mengayomi masyarakat

(3)

· Membina masyarakat

Tanggapan terhadap pandangan-pandangan dan aspirasi yang hidup dalam masyarakat. A. Keadaan Geografis

1. Letak, Batas dan Luas Wilayah

Distrik aimas merupakan salah satu distrik yang ada di kabupaten sorong. Provinsi Papua barat distrik Aimas memiliki luas wilayah 1.071 Ha. Dengan delapan kelurahan Aimas merupakan daerah dataran dan berbukit dan daerah pesisir pantai klimatologi. iklimnya tropis dan besar curah hujan.

Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Aimas utara : berbatasan dengan kelurahanMarga mulyo. - Sebelah Selatan : berbatasan dengan kelurahan Malawele tengah. - Sebelah Timur : berbatasan dengan kelurahan Malasaum.

- Sebelah Barat : berbatasan dengan kelurahan Aimas jaya.

Adapun luas wilayah di distrik Aimas dapat dirinci menurut kelurahan dalam tabel berikut :

Tabel.4.1.

Luas Wilayah dan Prosentase Menurut kelurahan

No Kelurahan Luas (Ha) Prosentase (%)

1. Aimas 133.0 12.3

2. Malawili 119.7 11.5

3. Malawele 80 7.5

4. Klaigit 142.5 13.2

5. Klabinain 256.3 23.8

6. Warmon 115.4 10.8

7. Maryat pante 126.0 11.8

8. Maryat gunung 98.1 9.1

Jumlah 1071 100

(4)

Penduduk distrik Aimas yang tercatat sampai september tahun 2012 secara keseluruhan berjumlah 9.157 jiwa, yang terdiri dari laki-laki berjumlah 3.102. Sedangkan perempuan berjumlah 5.055 jiwa dari jumlah penduduk di atas, bila di bagi jumlah kepala keluarga maka rata-rata yang tinggal di sebuah rumah adalah. Empat sampai enam orang anggota keluarga.

Keadaan penduduk secara terperinci menurut distrik Aimas adalah. Sebagai berikut :

Tabel. 4.2.

Jumlah Penduduk Menurut Distrik Aimas

No Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1. Aimas 350 337 687

2. Malawili 219 252 471

3. Malawele 385 460 845

4. Klaigit 507 360 867

5. Klabinain 393 430 822

6. Warmon 299 258 556

7. Maryat pante 405 487 892

8. Maryat

gunung

544 471 1015

Jumlah 3102 3055 6151

Sumber: Kantor Distrik Aimas Tahun 2012

(5)

maka modal terbesar yang di miliki oleh masyarakat ini akan mengalami kerugian yang cukup besar. Oleh sebab itu sedini mungkin di bekali dengan berbagai macam pengetahuan, dan pendidikan yang intinya membina akhlak, mental, dan ketrampilan. Agar nantinya dapat bersaing untuk Memperoleh lapangan pekerjaan di daerah kota yang sangat di tuntut ketrampilan dan keahlian. Di samping itu dengan bermodalkan ketrampilan. Maka mereka dapat mendukung progra m

pembangunan, serta berbagai macam

kebijakan pemerintah yang intinya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

B. Keadaan Sosial Ekonomi

Distrik Aimas memiliki penduduk dengan mata pencarian yang beragam namun, yang menempati jumlah tertinggi adalah. Masyarakat yang

bermata pencarian sebagai bercocok tanam.

Hidup sebagai masyarakat bercocok tanam tentunya selalu menghadapi resiko yang dat ang secara tiba-tiba, seperti hama tumbuhan, serta musim hujan. Walaupun demikian hal itu sudah biasa bagi mereka.Di samping itu ada juga penduduk sebagai petani, pedagang, Wiraswasta, pegawai negeri sipil, TNI/POLRI, Kayawan perusahaan, buruh, tukang dan lain sebagainya. Penduduk yang hidup sebagai petani dapat di bagi dalam dua golongan yaitu: Golongan pertama petani yang memiliki lahan perkebunan; Sedangkan yang kedua adalah. mereka yang tidak memiliki lahan perkebunan dan hanya menumpang untuk bercocok tanam.

Tabel. 4.3

Keadaan Penduduk Distrik Aimas Menurut Mata Pencarian

No Mata Pencarian Jumlah

1 2 3

Pegawai Negri Sipil (PNS) Tentara Nasional Indonesia (TNI) POLRI

(6)

4

Sumber: Kantor Distrik Aimas Tahun 2012 C. Keadaan Sosial Budaya

1. Pendidikan

Tingkat pendidikan suatu masyarakat mutlak di perlukan karena dengan pendidikan, masyarakat tidak akan di bodohi. Pendidikan juga merupan salah satu faktor dalam menunjang kemajuan suatu bangsa.dalam bidang pemerintahan dan pembangunan, sangat membutuhkan orang-orang yang memiliki sumber daya manusia. (SDM), yang tentunya bisa di peroleh apa bila menempuh pendidikan tinggi. Suatu bangsa dalam membangun tentunya juga memerlukan ketrampilan dan pengetahuan yang cukup dari masyarakat, sebagai pelaksanaan pembangunan agar pembangunan dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan rencana. Bila di kaitkan dengan tingkat pendidikan masyarakat yang ada di distrik Aimas masih sedikit

yang tamat SMU.

tentunya profesi ini belum cukup apabila tidak di tambah dengan ketrampilan

yang memadai agar mereka dapat memajukan pembangunan.

Namun tidak sedikit pula tenaga para sarjana dapat berperan sebagai penggerak atau

motifator atau bahkan juga sebagai pelaksana dalam

penyelengaraan pemerintahan, dan pembangunan.

Maka masyarakat distrik aimas harus memiliki kesadaran

yang tinggi terhadap pentingnya pendidikan dalam masyarakat, ini dapat di lihat dari data yang di peroleh di mana masyarakat masih kurang yang tamat SMU dan akademi perguruan tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel berikut:

(7)

No Tingkat Pendidikan Jumlah

Sumber: Kantor Distri Aimas Tahun 2012

Sedangkan sarana pendidikan di distrik Aimas masih kurang, inilah salah satu yang menyebabkan masih kurangnya masyarakat yang mengecap pendidikan, dimana hanya terdapat 3 buah SD, 1 buah SLTP, sedangkan yang sarana pendidikan yang lainya termasuk yang lebih tinggi belum tersedia.

2. Kesehatan

Faktor kesehatan merupakan hal terpenting bagi kehidupan setiap manusia karena dengan kesehatan yang baik manusia akan dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari. Kemudian tingkat pelayanan dokter kepada pasiennya perlu di perhatikan dan diutamakan.Masalah kesehatan dan sikap pelayanan yang di lakukan oleh dokter tentu tidak lepas dari adanya sarana dan prasarana kesehatan yang menunjang.Karena denganadanya fasilitas memadai ini, maka tingkat kesehatan masyarakatakan terpelihara dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Admosudirdjo, Prajudi. 1980.Administrasi dan Manajemen Umum.Ghalia Indonesia. Jakarta.

Arikunto Suharmis, 1998.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.PT. Bina Aksara Jakarta.

Boseke, Evert, S. B. 1988.ProductivitasTenaga Kerja Industri Cecil Batu Bata di Wilayah Distrik Aimas.Tesis Pascasarjana Unsrat Manado.

Handoko, H. 1995.Organisasi Perusahaan.BPFE Yogyakarta.

Hasibuan, M. 1991.Manajemen Sumber Daya Manusia.Haji Masagung. Jakarta. Hasley, 1988.Penerapan Produktivitas Kerja dalam Organisasi.Gramedia. Jakarta. Irawan, Soeharto, 1995.Metode Penelitian Sosial.Remaja Rosda Karya, Bandung.

Lateiner A and Sudjono, 1981.Teknis Memimpin Pegawai dan Pekerja.Terjemahan Iman

(8)

Moenir, 1983.Motivasi dan Pengembangan Manajemen.Alumni Bandung.

Poermadarminta W. J. S. 1993.Kamus Umum Bahasa Indonesia.PN Balai Pustaka Jakarta. Ravianto. 1985.Productivitas Manajemen.LSUI, Jakarta.

Simanjuntak, J. Pariyaman. 1985.Perkembangan Teori di bidang sumber daya manusia,FE UI, Jakarta.

Sinungan, M. 1997.Produktivitas, apa dan bagaimana.Bumi Aksara, Jakarta. Syarif, R. 1991.Produktivitas.Angkasa, Bandung.

Gambar

Tabel. 4.2.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila mahasiswa melakukan usaha... Menggunakan pengalamam masa

Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari validator yang terdiri dari dua pakar (dosen) dan satu praktisi pendidikan (guru) memperlihatkan bahwa buku ajar

Gambar 2: Use Case Diagram Sistem Antrian.. sudah disediakan dan secara otomatis akan melakukan trigger pada sistem untuk menambahkan nomor antrian yang berada pada

Menguraikan tahapan proses perencanaan dengan benar dan sistematis Menguraikan tahapan proses perencanaan dengan benar Menguraika n proses perencanaa n dengan benar Menguraika

Hasil dari penelitian ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiyawan (2012) yang menyatakan bahwa kepercayaan merupakan variabel moderator

Teorema 1.3.. Hal ini disebabkan oleh penentuan bilangan Rado k -warna untuk suatu sistem persamaan merupakan suatu masalah yang rumit untuk dikaji. Hingga saat ini, penelitian

Dalam hal ini kita bisa melihat ketika seorang pelajar telah mengalami proses dari daerah buta, daerah terbuka, dan terakhir daerah tertutup, pada daerah

Hasil pembahasan, anjak piutang diartikan sebagai usaha pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan anjak piutang dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta