• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Hubungan Daya Tarik Tayangan Reality Competition Show “Masterchef Indonesia” di RCTI terhadap Minat Menonton T1 362007007 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Hubungan Daya Tarik Tayangan Reality Competition Show “Masterchef Indonesia” di RCTI terhadap Minat Menonton T1 362007007 BAB II"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Gambaran tentang MasterChef Indonesia

MasterChef Indonesia yg disponsori oleh FremantleMedia yang

bekerjasama dengan RCTI adalah sebuah reality competition show yang

penuh dengan inspirasi. Format MasterChef dibuat oleh Franc Roddam dan

telah sukses diproduksi di 20 negara termasuk Australia, Belgia Jerman,

Belanda, Selandia Baru, UK dan USA. Seri lengkapnya sendiri telah disiarkan

di lebih dari 145 wilayah di dunia. 11 negara baru akan merilis MasterChef di

pertengahan tahun 2011 ini dan Indonesia adalah salah satunya. Indonesia

sendiri adalah negara kedua yang memproduksi MasterChef di Asia setelah

India. MasterChef Indonesia merupakan kompetisi yang memberikan

kesempatan kepada para kontestannya untuk menuangkan passion mereka

dalam memasak dan kemampuan mereka dalam mempresentasikan sebuah

hidangan yang bisa menggugah selera. Program ini tidak hanya merupakan

program kompetisi memasak namun pemirsa dapat mengikuti perjalanan para

kontestan dari seorang pecinta masak amatir hingga menjadi satu-satunya

pemenang yang meraih gelar MasterChef Indonesia. Dalam setiap tantangan

yang diberikan, akan terlihat kesungguhan, passion, semangat serta kecintaan

masing-masing kontestan akan dunia kuliner. Itulah yang akan menjadi senjata

mereka guna meraih mimpi selain teknik dan rasa masakan1.

MasterChef Indonesia dimulai tanggal 1 mei 2011, pada jam 16.15

sampai dengan 18.30. Tayangan ini memiliki jam tayang di hari sabtu dan

minggu selama 2 jam ( 120 menit ), dan akan ada pengulangan tayangan di

1

(2)

10

hari Kamis dan Jumat pada jam 15.15 – 17.15. Yang membedakan tayangan

MasterChef Indonesia dengan tayangan kompetisi memasak pendahulunya di

Indosiar,Allez Cuisine salah satunya adalah para kontestannya yang bukan

para juri masak yang professional. Kontestan MasterChef pun dari berbagai

macam latar belakang pekerjaan,umur,jenis kelamin,ras yang berbeda beda.

Berikut ini akan dilampirkan data mengenai kontestan, dan urutan

(3)

11 Tabel 2.1

Daftar Peserta MasterChef Indonesia

No Peserta Asal kota Pekerjaan

1 Lucky Malang Furniture Enterpreneur

2 Agus Banjarmasin Teacher

3 Santiana Yogyakarta Computer Sales

4 Rahmi Padang Student

5 Priscil Bandung Modeling

6 Fero Toli-Toli Interior Design

7 Albie Bandung Store Manager

8 Sarwan Surabaya Office Boy

9 Tata Jakarta Cafe Owner

10 Kevin Jakarta Student

11 Hendry Bandar Lampung Teacher

12 Sasha Jakarta Engineer

13 Teguh Surabaya Craftsman

14 Hilman Jakarta Enterpreneur

15 Inggrid Jakarta Wedding Planner

16 Niken Jakarta Consultant

17 Marcella Bogor Enterpreneur

18 Aditya Jakarta Parkour Athlete

19 Dudi Surabaya Director

20 Allen Surabaya Contarctor

Sumber :http://www.masterchefindonesia.com, 5 juli 2012

Tayangan reality competition show MasterChef Indonesia memang

telah berakhir beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada tanggal 21 Agustus

(4)

12

mengambil hati masyarakat Indonesia.Sejak awal ditayangkan, “MasterChef Indonesia” telah menarik perhatian pemirsa tanah air. Hal ini dibuktikan baru

memasuki episode perdananya tanggal 1 Mei 2011, rating MasterChef

Indonesia langsung merangsek ke jajaran sepuluh besar program favorit

pemirsa, bersaing dengan acara sinetron2

Tantangan yang diberikan kepada peserta juga menarik, yaitu :

1. Mysteri box : kontestan harus membuat masakan dari bahan – bahan yang

ada didalam kotak

2. One Core Ingredient : kontestan harus membuat hidangan dengan bahan

dasar yang diperlukan

3. Invention Test : kontestan harus menyiapkan sebuah hidangan hasil kreasi

baru dari bahan yang ada.

4. Offsite Challenge : tantangan yang dilakukan diluar galeri MasterChef

5. Pressure Test : babak eliminasi

6. Duel Black Team : kontestan pasa babak eliminasi akan bertanding oleh

satu orang dari Black Team

Juri di tayangan MasterChef Indonesia adalah Rinrin marinka, Junior

rorimpandey, Vindex tengker.

2.2Komunikasi Massa

Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass

communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya,

komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass

mediated. Komunikasi massa adalah suatu proses melalui mana

komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara

luas dan terus-menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat

2

(5)

13

mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam dengan melalui berbagai

macam cara (McQuail, 1987).

Devito merumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya

merupakan penjelasan tentang massa serta media yang digunakannya. Devito

mengemukakan definisinya dalam dua item. Pertama, komunikasi massa adalah

komunikasi yang ditujukkan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa

banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh

pemancar-pemancar yang audio atau visual (Ardianto, 2004).

McQuail (1987) membagi fungsi komunikasi massa dalam dua kategori

yaitu:

1. Fungsi komunikasi massa untuk masyarakat

Fungsi komunikasi massa untuk masyarakat diantaranya adalah:

a. Informasi

Fungsi informasi mencakup: (a) Menyediakan informasi tentang peristiwa

dan kondisi dalam masyarakat dan dunia, (b) Menunjukkan hubungan

kekuasaan, (c) Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan

b. Korelasi

Fungsi korelasi mencakup: (a) Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari

makna peristiwa dan informasi, (b) Menunjang otoritas dan norma-norma

yang mapan, (c) Melakukan sosialisasi, (d) Mengkoordinasi beberapa

kegiatan, (e) Membentuk kesepakatan, (f) Menentukan urutan prioritas dan

memberikan status relatif.

c. Kesinambungan

Fungsi kesinambungan mencakup: (a) Mengepresikan budaya dominan dan

mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan

budaya baru, (b) Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.

d. Hiburan

Fungsi hiburan mencakup: (a) Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian,

(6)

14 e. Mobilisasi

Fungsi mobilisasi mencakup: mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam

bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala

juga dalam bidang agama.

2. Fungsi komunikasi massa untuk individu

Fungsi komunikasi massa untuk individu diantaranya adalah:

a. Informasi

Fungsi informasi mencakup: (a) Mencari berita tentang peristiwa dan

kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia,

(b) Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat,

dan hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan, (c) Memuaskan rasa

ingin tahu dan minat minum, (d) Belajar, pendidikan diri sendiri, (e)

Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.

b. Identitas pribadi

Fungsi identitas pribadi mencakup: (a) Menemukan penunjang nilai-nilai

pribadi, (b) Menemukan model perilaku, (c) Mengidentifikasikan diri

dengan nilai-nilai lain (dalam media), (d) Meningkatkan pemahamna

tentang diri-sendiri.

c. Integrasi dan interaksi sosial

Fungsi integrasi dan interaksi sosial mencakup: (a) Memperoleh

pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial, (b)

Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa

memiliki, (c) Menemukan bahan percakapan dan interkasi sosial, (d)

Memperoleh teman selain dari manusia, (e) Membantu menjalankan peran

sosial, (f) Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak

(7)

15 d. Hiburan

Fungsi hiburan mencakup: (a) Melepaskan diri atau terpisah dari

permasalahan, (b) Bersantai, (c) Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis,

(d) Mengisi waktu, (e) Penyaluran emosi.

Ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle Neumann (dalam

Rakhmat, 1994) adalah sebagai berikut:

1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis;

2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta

komunikasi;

3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan

anonim;

4. Mempunyai publik yang secara tersebar.

2.3Televisi

Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan

orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan

karena adanya berbagai media yang dapat digunakan sebagai sarana

penyampaian pesan. Televisi merupakan salah satu bentuk media komunikasi

massa yang efisien dalam mencapai audience-nya dalam jumlah yang sangat

banyak (Morissan, 2008).

Pada saat ini televisi merupakan salah satu media komunikasi yang banyak

dibutuhkan masyarakat karena televisi memiliki sifat media yang khas sebagai

media pandang dengar (audio-visual) sifat ini menjadikan keunggulan media

televisi mampu menyampaikan pesan yang lebih hidup. Segala informasi seperti

isu sosial politik, ekonomi, budaya, hukum, kriminalitas, olah raga sampai

(8)

16

ditayangkan di media televisi dengan beragam kreasi pengemasan program

acaranya.

Secara teknis televisi dapat diartikan sebagai sebuah alat penangkap siaran

bergambar. Istilah televisi (television) merupakan suatu kata yang berasal dari

gabungan kata tele (bahasa Yunani) yang berarti jauh dan vision (bahasa Latin

videra) artinya melihat/memandang. Jadi secara harfiah, televisi berarti

memandang dari jauh.Tepatnya, televisi ialah memandang peristiwa dari jauh

dalam waktu yang bersamaan (Sofiah, 1993). Menurut Skornis (1985) dalam bukunya “Television and Society: An Incuest and Agenda”, televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar, sehingga dapat memungkinkan

menampilkan pesan suara maupun gambar secara bersamaan. Televisi

menciptakan suasana yang berbeda, penyampaian isi pesan seolah-olah langsung

antara komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi

sangat mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara

visual (Kuswandi, 1996).

2.4 Televisi sebagai Media Komunikasi Massa

Terdapat tiga kekuatan televisi sebagai media komunikasi massa menurut

Kasali (1992) yaitu:

1. Pesan komersial

Televisi merupakan media paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan

komersial. Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya menjangkau

khalayak sasaran yang sangat luas. Jutaan orang menonton televisi secara

teratur, televisi bisa menjangkau khalayak yang tidak dijangkau oleh media

cetak. Jangkauan massal ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau

setiap kepala.

2. Dampak yang kuat

Kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen dengan

(9)

17

mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan kreatif dengan

mengkombinasikan gerak, kecantikan, warna, drama dan juga humor.

3. Mempengaruhi persepsi

Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi

khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya untuk

menonton tayangan acara televisi daripada yang tidak sama sekali.

Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa mempunyai berbagai

ragam bentuk tayangan dengan format yang berlainan. Naratama (2004)

mendeskripsikan format acara televisi sebagai sebuah perencanaan dasar dari

suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain

produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan

dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.

Lebih lanjut menurut Naratama (2004) bahwa format acara televisi dapat

dibagi dalam tiga kategori yaitu:

1. Drama (fiksi)

Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui

imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan

dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah

kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah

adegan. Adegan-adegan tersebut akan menggabungkan antara realitas

kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi khayalan para kreatornya.

Contoh drama (fiksi) adalah dalam bentuk tragedi, aksi, komedi, cinta,

legenda, horor.

2. Non drama (non fiksi)

Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui

proses pengolahan imajinasi kreatif dan realistis kehidupan sehari-hari tanpa

harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Non

drama bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu,

(10)

18

kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya

dan musik. Contoh non drama adalah musik, magazine show, talk show,

variety show, reality show, game show, kuis.

3. Berita

Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi

dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan

masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual

yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan

sifat liputan yang independent. Contoh berita adalah features, sport dan news.

2.5Reality Show Sebagai Genre Tayangan Televisi

Genre berasal dari bahasa Perancis yang bermakna „ bentuk” atau “tipe”. Didalam film, genre dapat didefinisikan sebagai jenis atau klasifikasi dari

sekelompok film yang memiliki karakter atau pola yang sama (khas) seperti

setting, isi, dan subyek cerita, tema, struktur cerita, aksi, atau peristiwa, periode,

gaya, situasi, ikon, mood, serta karakter. Dari klasifikasi tersebut, dapat

dihasilkan genre–genre film popular seperti aksi, petualangan, drama, komedi,

horor, western, film noir, roman dan sebagainya ( Pratista, 2008 ).

Dari pengertian di atas, bisa kita katakan bahwa genre adalah klasifikasi

atau jenis pengelompokan. Dalam dunia pertelevisian ada banyak macam tipe

film maupun acara.

Sedangkan Reality show secara istilah berarti pertunjukan yang asli (real),

tidak direkayasa dan tidak dibuat-buat. Kejadiannya diambil dari keseharian,

kehidupan masyarakat apa adanya, yaitu realita dari masyarakat (Motulz Media

Center, 2005). Reality show adalah suatu acara yang menampilkan realitas

kehidupan seseorang yang bukan selebriti (orang awam), lalu disiarkan melalui

(11)

19

mengekspose kehidupan orang, tetapi juga menjadi ajang kompetisi, bahkan

menjahili orang (Widyaningrum dan Christiastuti, 2004).

Popularitas program reality show menonjol belakangan ini, bahkan

beberapa program yang sebenarnya tidak realistis-pun ikut-ikutan menggunakan

nama atau jargon reality show untuk mendongkrak daya jualnya (Morrisan,

2008).

Di Indonesia, acara reality show mulai dikenal di tahun 2000 an. Program

katakan cinta yang tayang di RCTI adalah reality show pertama di Indonesia,

lebih tepatnya tayang pada tanggal 19 januari 2003. Kemunculan reality show

pertama ini, sepertinya menarik perhatian pemirsa, dibuktikan dari data rating

AC Nielsen yang mengatakan bahwa program ini mencapai shared audience

mencapai 25% dari seluruh pemirsa yang menyaksikan seluruh tayangan televisi

pada jam tayangnya.* Setelah itu hampir di semua stasiun televisi menampilkan

berbagai macam tayangan yang bergenre reality show, namun tidak hanya reality

show yang berjenis sama dengan program katakan cinta, tapi beragam.

Beberapa bentuk reality show diantaranya seperti yang dikemukakan oleh

Harmandini (2005) berikut ini:

1. Docusoap (documenter dan soap opera)

Yaitu gabungan dari rekaman asli dan plot. Disini penonton dan kamera

menjadi pengamat pasif dalam mengikuti orang-orang yang sedang menjalani

kegiatan sehari-hari mereka, baik yang professional maupun pribadi. Dalam

hal ini produser menciptakan plot sehingga enak ditonton oleh pemirsa. Para

kru dalam proses editing menggabungkan setiap kejadian sesuai dengan yang

mereka inginkan sehingga akhirnya terbentuk cerita berdurasi tertentu setiap

(12)

20

2. Hidden Camera

Yaitu sebuah kamera tersembunyi merekam orang-orang dalam situasi yang

sudah di-set.

3. Reality Game Show

Yaitu sejumlah kontestan yang direkam secara intensif dalam suatu

lingkungan khusus guna bersaing memperebutkan hadiah. Fokus dari acara ini

para kontestan menjalani kontes dengan penuh tipu muslihat, sampai reaksi

yang menang dan kalah.

Sementara itu menurut Morrisan (2008) bahwa reality show dapat berupa

beberapa bentuk berikut ini:

1. Hidden Camera

Ini merupakan program yang paling realistis yang menunjukkan situasi yang

dihadapi seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara

tersembunyi yang mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subyek yang

berada di tengah situasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya (direkayasa).

2. Competition Show

Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi

yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk memenangkan

perlombaan, permainan (game) atau pertanyaan. Setiap peserta akan tersingkir

satu per satu melalui pemungutan suara (voting), baik oleh peserta sendiri

ataupun audien. Pemenangnya adalah peserta yang paling akhir bertahan.

3. Relationship Show

Seorang kontestan harus memilih satu orang dari sejumlah orang yang

(13)

21

memperebutkan perhatian kontestan agar tidak tersingkir dari permainan.Pada

setiap episode ada satu peminat yang harus disingkirkan.

4. Fly on the Wall

Program yang memperlihatkan kehidupan sehari-hari dari seseorang, mulai

dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya. Dalam hal ini, kamera

membuntuti kemana saja orang bersangkutan pergi.

5. Mistik

Program yang terkait dengan hal-hal supranatural menyajikan tayangan yang

terkait dengan dunia gaib, paranormal, klenik, praktek spiritual magis, mistik,

kontak dengan roh dan lain-lain. Apakah peserta betul-betul melihat makhluk

halus atau tidak, dan apakah penampakan itu betul-betul ada atu tidak.Acara

yang terkait dengan mistik ternyata menjadi program yang memiliki audien

sendiri.

Melihat penjelasan diatas maka tayangan MasterChef Indonesia merupakan

tayangan reality show dan termasuk salah satu genre tayangan televisi.

2.6 Daya Tarik

Terdapat sejumlah definisi tentang daya tarik. Belch (dalam Morissan,

2007) menyebutkan bahwa daya tarik adalah pendekatan yang digunakan untuk

menarik perhatian konsumen dan atau mempengaruhi perasaan mereka terhadap

suatu produk (barang atau jasa). Menurut Badudu dan Zain (dalam Abidin, 1999)

bahwa daya tarik adalah kekuatan atau tenaga untuk menarik sesuatu serta tenaga

untuk menarik perhatian orang. Liliweri (1992) menyebutkan bahwa daya tarik

merupakan appeals pesan yang mengacu pada motif psikologi yang mengandung

pesan rasional emosional dengan himbauan akan ganjaran tertentu.

Effendi (1989) menyebutkan bahwa daya tarik akan menimbulkan

(14)

22

terhadap pesan yang disampaikan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas

maka dapat disimpulkan bahwa daya tarik adalah sesuatu yang dapat mengubah

perasaan atau menarik minat dan motif seseorang terhadap objek.

Objek dalam hal ini adalah sebuah tayangan acara di salah satu stasiun

televisi. Yang dimaksud dengan tayangan itu sendiri adalah pesan atau rangkaian

pesan dalam bentuk suara, gambar atau suara dan gambar atau bentuk grafis,

karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak yang dapat diterima melalui

perangkat penerimaan pesan dan siap untuk dipertunjukkan (Day, 2004).

Pada dasarnya terdapat berbagai daya tarik yang dapat digunakan sebagai

dasar dalam menyajikan suatu tayangan yang memberikan suatu hiburan dan

informasi. Daya tarik sebuah tayangan dapat dibagi kedalam tiga bagian yaitu

mempengaruhi, menarik perhatian dan kekuatan. Media sangat berperan aktif

dalam mempengaruhi. Menarik perhatian berarti media mengemas tayangan agar

tayangan tersebut menarik untuk diikuti dan ditonton. Kekuatan disini

maksudnya seberapa kuat tayangan dalam menimbulkan motif (Vuspitasari,

2010).

2.7 Uses and gratification theory

Teori Uses and gratification bicara soal kegunaan dan kepuasan dari penonton

ketika menggunakan media. Teori ini lebih berbicara mengenai sikap aktif yang

dimiliki oleh penonton ketika memilih suatu media, mengapa seseorang memilih

media yang satu dibanding yang lain. Defleur dan Dennis (2001) menjelaskan ide

pokok teori Uses and Gratification secara singkat sebagai berikut :

Konsumen komunikasi massa tidak menunggu secara pasif untuk menyampaikan

pesan kepada mereka.

a. Anggota audiens adalah aktif. Mereka memutuskan sendiri dalam memilih

(15)

23

b. Faktor – faktor psikologis dapat membuat sesorang memilih isi media

tertentu untuk kebutuhan pelarian, hiburan, atau untuk menyelesaikan

masalah dalam kehidupan mereka sehari–hari. Oleh karena itu anggota

audience akan secara aktif memilih dan menggunakan isi media tertentu

dan untuk memuaskan motif dan kebutuhan mereka.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah

bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana

memenuhi kebutuhan pribadi dan social khalayak. Jadi, fokusnya pada khalayak

yang aktif menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus (Effendi 2003)

Mengenai kebutuhan biasanya orang merujuk kepada hirarki kebutuhan yang

ditampilkan oleh Maslow (Effendy 2003) ia membedakan 5 peringkat kebutuhan

dasar :

a. Kebutuhan Fisiologis ( physiological needs )

b. Kebutuhan Keamanan ( safety needs )

c. Kebutuhan cinta ( love needs )

d. Kebutuhan Penghargaan ( Esteem needs )

e. Kebutuhan aktualisasi diri ( self-actualization needs )

Tapi teori ini juga menunjukkan bahwa apa yang individu inginkan dari

media tidak selalu bisa didapatkan. Mick Jagger juga beragumen, “ kamu tidak

akan selalu mendapatkan apa yang kamu inginkan “ ( Miller, 244 )

Dalam teori ini, menggunakan dua istilah yaitu GS (Gratification sought)

dan GO ( Gratification obtained ). GS bicara mengenai harapan penonton tentang

kepuasaan yang akan diperoleh jika memilih suatu tayangan dari media,

(16)

24

menikmati tayangan dari media. Jika GO dan GS diselisihkan dan hasilnya

berjarak banyak maka tayangan tersebut tidak berhasil / kurang berhasil memberi

kepuasan kepada penonton.

Sementara kebutuhan individual dari khalayak yang berpengaruh

terhadap proses bagaimana khalayak hendak mencari kepuasan yang

diinginkannya melalui penggunaan media dapat dikategorikan dalam berbagai

jenis, yaitu ( Onong Uchjana Effendi, 1993) :

1. Kebutuhan kognitif / cognitive needs. Kebutuhan yang berkaitan dengan

peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan.

Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai

lingkungan; juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk

penyelidikan kita

2. Kebutuhan afektif / affective needs. Kebutuhan yang berkaitan dengan

peneguhan pengalaman–pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan

emosional.

3. Kebutuhan pribadi secara integrative/ personal integrative needs.

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan,

stablitas, dan status individual. Hal – hal tersebut diperoleh dari hasrat akan

harga diri.

4. Kebutuhan sosial secara integrative/social integrative needs. Kebutuhan

yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan

dunia. Hal–hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafilliasi.

5. Kebutuhan pelepasan / escapist needs. Kebutuhan yang berkaitan dengan

upaya menghidarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan

(17)

25 2.8Minat Menonton

Minat adalah rasa suka / senang dan rasa tertarik pada suatu objek atau

aktifitas tanpa ada yang menyuruh dan biasanya ada kecenderungan untuk

mencari objek yang disenanginya itu (Pandji, 1995). Menurut Hurlock (1978),

minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa

yang mereka inginkan. Menurut Hafied Chandra (2002), minat berarti perhatian,

kesukaan, hasrat terhadap suatu keinginan.

Menurut Effendy (2000) minat adalah kelanjutan perhatian yang

merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan tindakan yang

diharapkan. Dalam kamus Bahasa Indonesia (1998) diartikan sebagai perhatian,

ketertarikan, kecenderungan hati, yang dimiliki oleh individu secara mendalam

untuk mendapat sesuatu yang diinginkan dengan cara membayar atau

pengorbanan lainnya.

Minat berhubungan dengan objek, sebab ketika tidak ada objek maka

tidak bisa muncul yang namanya minat. Minat bisa dilahirkan, tapi tidak

diciptakan dari lahir. Minat bisa lahir karena seseorang mempunyai kebutuhan.

Kebutuhan yang dimiliki seseorang menjadi pemicu untuk bisa menarik minat.

Jika kebutuhan bisa dipenuhi oleh salah satu objek maka akan muncul minat

terhadap objek tersebut. Tapi sebelum minat itu muncul, minat haruslah bisa

menarik. Bagaimana agar stimulus tersebut dapat menarik, haruslah melalui

proses:

a. Ada perhatian kepada objek tersebut

b. Objek sesuai dengan kebutuhan

(18)

26

Dengan ketiga kondisi tersebut diharapkan objek mampu untuk menarik

minat, karena bisa memenuhi kebutuhan. Objek yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah tayangan reality competition show MasterChef Indonesia.

Adapun minat yang dimaksudkan adalah minat menonton. Sarji ( 1991)

mengatakan bahwa menonton adalah suatu proses yang disadari atau tidak

disadari dimana penonton ditempatkan dialam yang samar yang dihadapkan pada

tumpuan cahaya dan membantu menghasilkan ilusi diatas layar. Suasana ini

menimbulkan emosi, pikiran dan perhatian manusia dipengaruhi oleh apa yang

ditonton.

Dengan demikian dari beberapa pengertian tentang minat dan menonton

dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan minat menonton dalam

penelitian ini adalah suatu keadaan dimana diri individu atau khalayak terbangkit

untuk mengarahkan perhatiannya secara sadar ataupun tidak terhadap objek yang

disenanginya dan selanjutnya emosi, pikiran, dan perhatiannya terpengaruhi oleh

apa yang dilihatnya, sehingga terangsang untuk menyaksikan objek yang

(19)

27 2.9Kerangka Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, batasan penelitianserta teori yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat dibuat kerangka penelitian sebagai berikut:

(20)

28 Keterangan:

Tayangan MasterChef Indonesia yang mulai episode perdanya tanggal 1

mei 2011 ternyata berhasil memasuki rating 10 besar program favorit pemirsa

bersaing dengan acara sinetron ( www.tabloidbintang.com ). Penelitian diadakan

terhadap daya tarik tayangan MasterChef Indonesia, untuk mengetahui seberapa

besar daya tarik tayangan ini terhadap pemirsa di Semarang. Daya tarik yang

dimaksud disini adalah menarik perhatian, seperti yang dikatakan Effendi (1989)

bahwa daya tarik akan menimbulkan perhatian, kemudian perhatian ini akan

membangkitkan minat komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Dalam

penelitian ini menggunakan indikator daya tarik : juri, peserta, tantangan, setting

panggung, bintang tamu, dan aturan, kemudian akan diteliti menggunakan teori

uses and gratification. Sedangkan indikator minat adalah : ketertarikan tayangan,

waktu luang, hobby, pengenalan produk, kebutuhan.

2.10 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan

karena ia merupakan istrumen kerja dari teori.

Berdasar pada latar belakang, teori dan kerangka pikir penelitian yang telah

dikemukakan diatas maka hipotesa yg diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho: Tidak terdapat hubungan daya tarik (Juri, Peserta, Tantangan, Bintang tamu,

Masakan) yang signifikan antara tayangan MasterChef Indonesia terhadap minat

(Ketertarikan Tayangan, Waktu Luang, Hobby, Pengenalan Produk, Kebutuhan)

pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang.

H1 : Terdapat hubungan daya tarik (Juri, Peserta, Tantangan, Bintang tamu,

Masakan) yang signifikan antara tayangan Master Chef Indonesia terhadap minat

(Ketertarikan Tayangan, Waktu Luang, Hobby, Pengenalan Produk,

Gambar

  Tabel 2.1       Daftar Peserta MasterChef Indonesia
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pendahuluan di buka dengan MC, tetapi ketika akan mulai penampilan musik, di bawakan dengan iringan puisi dan juga sebuah narasi yang di bacakan oleh beberapa orang yang

[r]

Pada hari ini Jumat, tanggal Dua Puluh Satu bulan Juli tahun Dua Ribu Tujuh Belas, yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pertanian Kabupaten

menitipkan pesan pada sinyal pembawa ( carrier ), agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik.  Saluran merupakan media

 Mahasiswa dan dosen tidak datang terlambat lebih dari 15 menit. Jika mahasiswa terlambat, tidak mendapatkan presensi sekalipun

MANAJEMEN PELAYANAN PELANGGAN PADA PDAM TIRTA MOUNTALA ACEH

impedansi yang terukur pada input saluran tersebut adalah impedansi karakteristik, yang dinyatakan. dalam satuan ohm dan dinotasikan