• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRADISI TARIAN BORIA DI PULAU PINANG MALAYSIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TRADISI TARIAN BORIA DI PULAU PINANG MALAYSIA."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

TRADISI TARIAN BORIA DI PULAU PINANG MALAYSIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana dalam Program Strata Satu (S-1)

Pada Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI)

Oleh:

MUHAMMAD AREEF BIN MOHD AZLAN

NIM: A42211089

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Skripsi ini mengenai ”Tradisi tarian Boria di Pulau Pinang Malaysia. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini meliputi, pertama, sejarah perkembangan tarian Boria di Pulau Pinang. Kedua, bentuk-bentuk dan gaya tarian Boria. Ketiga, apa bentuk akulturasi budaya Islam dan lokal dalam tradisi tarian Boria di Pulau Pinang.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan antropologi untuk memahami agama dengan cara melihat wujud praktek yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Sedangkan teori yang digunakan oleh penulis adalah teori akulturasi untuk mengungkapkan nilai-nilai budaya asing tarian Boria ke dalam budaya lokal tradisional. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian bersifat kualitatif untuk mengkaji masalah diteliti oleh penulis.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sejarah perkembangan tarian Boria di Pulau Pinang adalah barkaitan dengan kedatangan tantera Indis Muslim di Pulau Pinang dan dikaitkan juga dengan peristiwa Islam yaitu Qarbala. Bentuk dan gaya dalam tradisi tarian Boria adalah terdiri daripada cerita, nyanyian, tarian, lawak jenaka dan lainnya. Bentuk akulturasi budaya islam dan lokal dalam tarian boria dapat dilihat wujudnya unsur Islam seperti kata dan nyanyian yang menggunakan bahasa Arab dan AlQuran yang bercampur dengan tarian tradisional masyarakat Melayu di Pulau Pinang.

(6)

ABSTRACT

This thesis about "Tradition dance Boria in Penang Malaysia. The problems discussed in this paper include, first, the historical development of dance Boria in Penang. Second, the forms and styles of dance Boria. Third, what forms of acculturation Islam and local traditions in dance Boria Pinang Island.

In this study, researchers used anthropological approach to understanding religion by seeing a form of practice that grow and develop in society. While the theory used by the author is the theory of acculturation to express foreign cultural values Boria dances in traditional local culture. In this study, the authors used qualitative research methods to assess the problem is investigated by the author.

From these results it can be concluded that the historical development of dance Boria in Penang is conect with the arrival of Muslim Indians soldiers in Penang and is also associated with events that Qarbala Islam. The shape and style of the dance tradition Boria is comprised of stories, songs, dances, and other humorous buffoonery. Form of Islam and local acculturation in dance can be seen in its form Boria Islamic elements such as words and songs in Arabic and the Quran are mixed with traditional dance Malay community in Penang.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

PERNYATAAN KEASLIAN...ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI...iv

MOTTO………...v

PERSEMBAHAN...vi

ABSTRAK...vii

ABSTRACT………...viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB I. PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah……….7

C. Tujuan Penelitian………...7

D. Kegunaan Peneltian………...7

E. Pendekatan dan Kerangka Teoritik ...8

F. Penelitian Terdahulu...10

G. Metode Penelitian...11

H. Sistematika Bahasan...14

(8)

BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DI PULAU PINANG

MALAYSIA………...16

A. Letak dan Aksesibilitas………..16

B. Kependudukan………...16

C. Kondisi Sosial Masyarakat Pulau Pinang...17

1. Kondisi Sosial Keagamaan...17

2. Kondisi Sosial Budaya………...19

3. Kondisi Sosial Ekonomi……….19

4. Kondisi Sosial Politik……….19

BAB III. BENTUK DAN GAYA TARIAN BORIA DI PULAU PINANG………...21

A. Latar Belakang Muncul Tradisi Tarian Boria...21

B. Bentuk dan Gaya Tarian Boria di India...22

C. Atribut Tradisi Tarian Boria...23

D. Prosesi Tradisi Tarian Boria……….25

E. Perkembangan Tarian Boria Pada Masa Dulu Dan Masa Kini...32

BAB IV. AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN LOKAL DI PULAU PINANG MALAYSIA………...37

A. Kedatangan Islam Di Pulau Pinang………...37

B. Perbedaan Akulturasi dan Inkulturasi………....39

C. Akulturasi Budaya Islam Dan Lokal Dalam Tarian Boria ..39

1. Unsur-unsur Lokal………...39

2. Unsur-unsur Islam………..45

3. Tujuan Islam………...48

4. Proses Akulturasi Budaya Islam Dan Lokal Dalam Tarian Boria………..49

D. Dampak Diadakan Tradisi Tarian Boria……….55

(9)

1. Aspek Sosial……….56

2. Aspek Hiburan……….57

3. Aspek Agama………...58

E. Pandangan Masyarakat Di Pulau Pinang Terhadap Tradisi Tarian Boria……….59

BAB V. PENUTUP………61

A. Kesimpulan………61

B. Saran………..62

DAFTAR PUSTAKA………..64

LAMPIRAN……….

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tarian Boria adalah merupakan tarian asing yang telah menjadi salah satu tarian modern bagi masyarakat di Pulau Pinang. Tarian Boria juga adalah merupakan identitas Masyarakat di Pulau Pinang sehingga masih tetap eksis hingga saat ini. Selain itu, di Malaysia terdapat banyak jenis tarian yang ada di setiap daerah di Malaysia Barat dan Timur. Alasan tersebut dikarenakan setiap daerah mempunyai perbedaan tarian dan memiliki tarian tersendiri di Malaysia1.

Dalam Tarian Boria terdapat banyak pengajaran yang baik untuk dicontoh oleh masyarakat, karena dalam Tarian Boria bukan hanya sekadar tarian tapi juga terdapat teater yaitu peran atau akting yang ada unsur positif dan baik jadi ke depannya masyarakat bisa mencontoh unsur yang positif atau pun nilai teater Boria itu. Oleh karena tradisi tarian Boria ini merupakan tradisi luar dan diambil oleh masyarakat Pulau Pinang sebagai tradisi tradisional mereka, maka akan ada sedikit perbedaan dari segi bahasa, pakaian busana, dan juga dari aspek penggunaan alat musiknya.

1

(11)

2

Peneliti sangat tertarik dari segi busana dan musik munculnya Tarian Boria ini. Oleh karena adanya tradisi tarian Boria ini, menyebabkan Pulau Pinang sangat dikenali di Malaysia sebagai kota atau daerah Malaysia yang mempunyai Tarian yang berbeda dari daerah Malaysia yang lainnya.

Tarian Boria itu merupakan seni dan tradisi bagi masyarakat di Pulau Pinang. Kesenian dan tradisi adalah salah satu unsur dari kebudayaan manusia karena merupakan cerminan dari suatu bentuk peradaban yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan keinginan yang berpedoman kepada nilai-nilai dan dilakukan dalam bentuk aktivitas kesenian sehingga masyarakat mengetahui bentuknya.2

Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional mendefinisikan kata tradisional

sebagai “menurut tradisi”, sedangkan tradisi diartikan sebagai adat

kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat dan anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar.3 Dengan mengacu kepada definisi tersebut, maka kesenian tradisional dapat diartikan sebagai kesenian masa lalu yang diciptakan oleh nenek moyang dan sampai sekarang masih dijalankan atau dimainkan oleh masyarakat.

2

Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan (Jakarta: PT Gramedia, 1974), 12. 3

(12)

3

Selain itu, Tarian Boria ini juga pernah dikaitkan dengan peristiwa Karbala, yaitu peristiwa kematian Sayyidina Hussin4. Jadi untuk memastikan bahwa peristiwa ini benar dan pasti ada kaitan dengan sejarah atau peristiwa Islam terdahulu, maka peneliti ingin mengkaji lebih mendalam segala sesuatu yang berhubungan tentang tarian Boria ini benar dari Islam. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa Tarian Boria merupakan suatu tradisi yang unik dan mempunyai kelebihan yang tersendiri terhadap peranan dalam masyarakat.

Bagi peneliti yang menarik untuk dikaji dari tradisi Tarian Boria adalah terjadinya akulturasi budaya Islam dan lokal yang sudah lama berkembang dan menyatu dalam masyarakat Pulau Pinang. Secara umumnya Tarian Boria telah dikaitkan dengan peristiwa Karbala yaitu peristiwa pembunuhan Hussein r.a. putera Sayyidina Ali (cucu Nabi Muhammad s.a.w) oleh tentera Yazid bin Muawiyah. Kematian Sayyidina Hussein yang diingati oleh kaum Syiah dengan mengadakan acara kematian pada 10 Muharram. Tarian Boria ini juga dikaitkan dengan Tarian kaum Yazid dari Persia bagi memperingati kemenangan mereka dalam peperangan dengan Sayyidina Hussein. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa tarian Boria masuk di daerah Pulau Pinang Malaysia

4

(13)

4

adalah Karena kedatangan orang atau kaum Benggali pada masa pemerintahan Inggeris.5

Dalam acara tarian boria ini, telah diadakan upacara seperti lakonan dan yang lainnya bagi mengingati peristiwa berdarah atau kematian dan adanya syair dalan nyanyian secara ramai, mengikut kelompok masing-masing dari semua daeah yang ikut, dengan membawa bendera putih yang bewarna merah darah. Upacara dalam syair ini berhubungan denan peristiwa ini disebut sebagai takziah.

Dalam acara Boria ini, lakonan diadakan bagi mengingati peristiwa yang menyedihkan. Seorang penyair akan membacakan syair yang tentatang Sayyidina Hussin yang dikejar oleh musuh. Namun, apabila syair ini telah sampai kepada syair pembunuhan saidina Hussin, pengikut kaum Syiah akan akan menjerit dan memukul badan sendiri dengan sekerasnya hinggakan berdarah. Ini karena, kaum Syiah menganggap perbuatan melukakan badan sendiri merupakan jalan atau hukuman untuk memohon keampunan atas dosa mereka karena membiarkan saidina Hussin mati di tangan tentara Muawiyah bin Abi Suffian.

Pada acara yang terakhir pula adalah, mereka akan mengadakan perarakan yang membawa bersama logo atau gambar tangan dan mengibarkan bendera bewarna merah di dekat kawasan tanah perkuburan

5

(14)

5

Saidina Hussin. Namun begitu, di daerah Pulau Pinang Malaysia, bendera merah dan putih ini pada masa itu adalah merupakan logo atau bukti tentang wujudnya kelompok-kelompok boria yang terdapat di daerah Pulau Pinang Malaysia. Kesan adanya peristiwa Takziah ini, maka kelompok boria ini saling bersaing antara satu sama lain.

Asal usul wujudnya kata ‘Boria’ adalah ada pendapat yang yang

mengatakan kata boria aslinya daria kata ‘Borai’. Borai adalah kata dari

Hindustan yang membawa maksud gila6. Ini karena acara tarian boria aneh karena pakaian dan lakonan dalam tarian boria itu, dan keliatan seperti acara gila. Pendapat yang lainnya pula adalah ada satu kaum dari

India yaitu kaum ‘Bori’ yang telah hijrah ke daerah pulau Pinang

Malaysia dan kaum ‘Bori’ ini yang dikatakan memulakan tradisi acara

Boria di Pulau Pinang Malaysia. Selain itu, ada pendapat mengatakan,

‘Ria’ adalah ibarat seni lakonan, saster, nyayian dan tarian, manakala

boria adalah merupakan satu percampuran elemen kebudayaan seni dari kaum Bori itu tadi.

Tarian Boria sangatlah popular dan dikenali banyak orang terutamanya di Pulau Pinang Malaysia. Acara tarian boria seringkalinya diadakan pada 10 Muharram pada setiap tahun. Tarian Boria juga ada

6

(15)

6

kaitan dengan tarian kaum Yazid. Kemasukan orang India dalam Pulau Pinang Malaysia pada pemerintahan Inggeris7

Bagi peneliti, Tarian Boria merupakan satu kegiatan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Pinang sebagai hiburan dan menyatukan anggota keluarga, masyarakat, teman-teman dalam meramaikan sebuah acara, misalnya ketika di acara kampung di Pulau Pinang. Maka dalam tradisi Tarian Boria itu, biasanya terlihat kehidupan masyarakat Islam yang menerapkan sikap hormat-menghormati dan saling bekerjasama.

Berangkat dari hal di atas, maka perlu adanya penelitian tentang Tradisi Tarian Boria di Pulau Pinang yaitu budaya daerah yang masih tetap bertahan dan masih dijalankan oleh masyarakat pendukungnya terkait dengan hiburan tradisional. Bahkan patut untuk diteruskan agar tidak hilang ditelan oleh kemajuan zaman. Salah satunya di sini adalah tradisi Tradisi Tarian Boria di Pulau PinangMalaysia.

Penelitian ini penting karena merupakan identittas Pulau Pinang itu tersendiri dan membiarkan orang di luar sana tau bahwa unik dan bagus sekali setiap tradisi yang ada di Negara Malaysia terutamanya yang akan dibahas oleh peneliti di daerah Pulau Pinang Malaysia.

7

(16)

7

B. RUMUSAN MASALAH

Pembahasan dalam penelitian ini terfokus pada akulturasi budaya Islam dan lokal dalam tradisi Tarian Boria Di Pulau Pinang Malaysia. Adapun permasalahan pokok dalam kajian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana Sejarah perkembangan Tarian Boria di Pulau Pinang? 2. Bagaimana bentuk bentuk dan gaya Tarian Boria di Pulau Pinang

Malaysia?

3. Bagaimana bentuk akulturasi budaya Islam dan lokal dalam Tradisi Tarian Boria di Pulau Pinang Malaysia?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Tarian Boria secara mendalam.

2. Untuk mengetahui bentuk dan gaya Tarian Boria di Pulau Pinang Malaysia

3. Untuk memahami bentuk akulturasi budaya Islam dan lokal dalam Tradisi Tarian Boria di Pulau Pinang Malaysia.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(17)

8

2. Untuk menjaga dan mempertahankam kebudayaan Tarian Boria sebagai salah satu peninggalan yang perlu untuk dilestarikan.

3. Untuk menambah koleksi tentang tradisi Tarian Boria di perpustakaan Pulau Pinang Malaysia.

E. PENDEKATAN DAN KERANGKA TEORITIK

Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini yaitu mengunakan pendekatan antropologi. Antropologi yaitu ilmu yang mempelajari makhluk anthropos atau manusia, merupakan suatu integrasi dari beberapa ilmu yang masing-masing mempelajari suatu komplek masalah-masalah khusus mengenai makhluk manusia.8

Pendekatan antropologi merupakan salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktek yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.9 Wujud praktek yang dimaksudkan di sini adalah tentang lagu atau nyanyian yang berunsurkan nasehat yang positif dan juga pemakaian busana Islam dari Arab dalam tradisi Tarian Boria di daerah Pulau Pinang Malaysia.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori akulturasi. J. Powel mengungkapkan bahwa akulturasi dapat diartikan sebagai masuknya nilai-nilai budaya asing ke dalam budaya lokal tradisional.

8

Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi I (Jakarta: UI Press, 1987), 1. 9

(18)

9

Budaya yang berbeda itu bertemu, yang luar mempengaruhi yang telah mapan untuk menuju suatu keseimbangan. Koentjaraningrat juga mengartikan akulturasi sebagai suatu kebudayaan dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh suatu kebudayaan asing yang demikian berbeda sifatnya, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tadi lambat laun diakamodosikan dan diintegrasikan kedalam kebudayaaan itu sendiri tanpa kehilangan keperibadian dan kebudayaanya.10

Akulturasi antara suku yang berhubungan dan berbeda kebudayaan biasanya salah satu dari bangsa yang berhubungan itu menduduki posisi yang dominan. Awal mula istilah tersebut dipakai dalam hubungan antara bangsa Timur dan Barat. Penduduk timur yang didatangi barat akhirnya menyatakan diri jejak-jejak hubungan itu dalam segi kehidupannya, misalnya dalam pakaian, perumahan, pendidikan, pergaulan, ekonomi, kesenian, dan lain-lain.

Dalam sejarah perkembangannya, kebudayaan masyarakat Pulau Pinang mengalami akulturasi dengan berbagai bentuk kultur yang ada. Oleh karena itu, corak dan bentuknya diwarnai oleh berbagai unsur budaya yang bermacam-macam seperti animisme, Dinamisme, Hinduisme, Budhisme, dan Islam. Salah satu bentuk budaya yang menonjol adalah Tarian Boria.

10

(19)

10

Malinowski dalam buku, The Dynamic of Culture Change

menemukan teori untuk meneliti suatu proses alkuturasi dengan pendekatan fungsional terhadap akulturasi (fungsional approach to acculturation)dikutip oleh Koentjanungrat11 yang merupakan suatu kerangka yang terdiri dari tiga ciri yang menjelaskan tentang keterangan mengenai kebutuhan, maksud, kebijaksanaan, dan cara yang dilakukan. 1. Menjelaskan tentang jalannya proses akulturasi dalam suatu

kebudayaan tradisional.

2. Menjelaskan tentang pengaruh kebudayaan Islam dan lokal dalam tradisi tarian Boria.

3. Menjelaskan tentang pengaruh kebudayaan Islam dan lokal dalam tradisi Tarian Boria.

F. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu merupakan uraian singkat tentang hasil-hasil penelitian tentang masalah sejenis yang telah dilakukan oleh orang lain sebelumnya yaitu :

1. Sejarah dan Perkembangan Boria Pulau Pinang, Diterbitkan oleh Kementerian Kebudayaan, Kesenian&Warisan Malaysia dan Jabatan Kebudayaan dan Kesenian negara Negeri Pulau Pinang. Dalam penelitian ini ada membahas tentang sejarah lengkap Boria itu. Namun

11

(20)

11

bagi peneliti, yang akan dikaji adalah dari tradisi tarian Boria adalah terjadinya akulturasi budaya Islam dan Lokal yang berkembang dan wujud di Pulau Pinang.

2. Boria: A Form of Malay Theatre, karya Rahmah Bujang tahun 1987. Dalam penelitian ini ada membahas tentang tema seperti sosial, pendidikan, politik serta dua bagian penting yaitu lagu dan tarian. Namun bedanya dengan penelitian ini adalah akan membahas juga dampak adanya Tradisi Tarian Boria dan pandangan Islam terhadap Tradisi Tarian Boria di Pulau pinang.

G. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini metode yang digunakan bersifat kualitatif. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung dilakukan untuk memperoleh fakta nyata tentang tradisi Tarian Boria dan hal-hal berkaitan kemudian melakukan pencatatan.

(21)

12

peneliti harus mampu masuk di dalamnya untuk berperan serta dalam ritual yang dilakukan oleh pelaku upacara.12

b. Wawancara

Interview atau wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan dialog atau percakapan terkait dengan tema penelitian kepada informan. 13 Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh data primer, karena data ini diperoleh langsung melalui wawancara dengan pelaku upacara. Adapun pelaku upacara itu adalah tokoh masyarakat seperti Kepala Desa, Tokoh Agama, pemimpin upacara, dan sebagian pengunjung upacara, serta berbagai pihak yang bersangkutan.

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini penulis mengkaji bahan tertulis dan tidak tertulis yang bertujuan untuk mendapatkan data sekunder sebagai pelengkap dari kedua data di atas. Sumber tertulis tersebut berupa data monografi dan arsip-arsip yang ada relevansinya dengan penelitian, sedangkan sumber tidak tertulis berupa foto-foto tentang upacara Tradisi Tarian Boria ini.

2. Analisis Data

12

Suwardi Endraswara, Metodologi Penelitian Kebudayaan (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2006), 169. 13

Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),

(22)

13

Data yang terkumpul bukanlah merupakan hasil akhir dari suatu penelitian ilmiah, tetapi data-data tersebut masih perlu dianalisis lagi. Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode fenomenologi untuk menganalisis data yaitu mengungkapkan atau mendeskrispsikan makna yang nampak dalam sebuah data atau gejala. Dalam kerja penelitiannya, fenomenologi dapat mengacu pada tiga hal yaitu, filsafat, sejarah dan pada pengertian yang lebih luas.14

Dalam kaitannya dengan tulisan ini, peneliti menggunakan acuan yang ketiga karena dianggap paling relevan dengan penelitian agama Islam dalam perspektif ilmu budaya. Metode ini bisa diterapkan dalam meneliti ajaran-ajaran, kegiatan-kegiatan, tradisi, dan simbol keagamaan.15

3. Penulisan

Setelah langkah operasional dilakukan maka, hasil penelitian ini ditulis berdasarkan fakta dan data yang diperoleh selama penelitian.16

14

Deden Ridwan, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan Antar Disiplin Ilmu (Bandung: Nuansa Cendekia, 2001), 220.

15

Ibid., 220. 16

(23)

14

H. SISTEMATIKA BAHASAN

Bab satu adalah bertujuan untuk mengantarkan secara sedikit sebanyak, tentang sesuatu yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini di antaranya Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Pendekatan dan Kerangka Teoretik, Penelitian Terdahulu, Metode Penelitian, dan Sistematika Bahasan. Bab dua yaitu menceritakan gambaran umum masyarakat di Pulau Pinang Malaysia dengan secara terperinci dan diungkap tentang letak dan aksesibilitas, kependudukan, kondisi sosial masyarakat meliputi aspek keagamaan, ekonomi, budaya dan politik di daerah Pulau Pinang Malaysia.

Bab tiga pula akan membahaskan tentang latar belakang munculnya tradisi tarian Boria, perlengkapan&atribut tradisi tarian Boria, prosesi tarian Boria, dan perkembangan tradisi tarian Boria di Pulau Pinang Malaysia.

(24)

15

(25)

16

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DI PULAU PINANG MALAYSIA

A. Letak dan Aksesibilitas

Pulau Pinang adalah salah satu daripada 13 buah negeri-negeri di

Malaysia. Terletak berhampiran dengan samping barat laut Semenanjung

Malaysia. Dipisahkan antara Negeri Kedah di sebelah Utara dan Timur,

Negeri Perak di sebelah Selatan dan Perairan Selat Melaka dan Sumatera

(Indonesia) di sebelah Barat. Pulau Pinang terdiri daripada bagian pulau

dan juga tanah besar yang dikenali sebagai Seberang Perai. Keluasan

kawasan pulau adalah 285 km2 yang terpisah sepenuhnya daripada

Seberang Perai. Kedua-dua bahagian dihubungkan dengan menggunakan

kapal dan Jambatan Pulau Pinang yang panjangnya 13.5 km. Pulau Pinang

mempunyai bilangan penduduk sebanyak kurang lebih 1.6 juta orang17.

B. Kependudukan

Negeri Pulau Pinang mempunyai kepadatan penduduk yang sederhana di Malaysia, dengan 2,031.74 penduduk kilometer persegi di pulau18, dan 865.99 penduduk kilometer persegi di Seberang Perai. Negeri Pulau Pinang adalah negeri yang mempunyai peratusan kaum Melayu dan

penganut Islam terendah di Semenanjung Malaysia.

17

Abdul Rahim Hassan, Catatan Sejarah Fort Cornwallis (Pulau Pinang: Gerak Urus Sdn Bhd, 1991), 7.

18

(26)

17

C. Kondisi Sosial Masyarakat Pulau Pinang

1. Kondisi Sosial Keagamaan

Pulau Pinang juga mempunyai komunitas Yahudi dan Armenia, tetapi habis Perang Dunia Kedua penubuhan negara Israel komuniti Yahudi dan Armenia Pulau Pinang hampir pupus. Terdapat juga komunitas pedagang Arab, Jerman, Inggeris, dan Belanda di Pulau Pinang, selain itu Pulau Pinang mempunyai golongan ekspatriat yang besar, kebanyakkannya berasal dari United Kingdom, Australia, negara-negara Eropa, dan Jepang19.

Meskipun ada masyarakat Pulau Pinang telah mengamalkan ajaran Islam secara keseluruhan namun ada juga sebagian masyarakatnya tidak mengerjakan rukun Islam dengan serius. Misalnya, mereka tidak melakukan sholat lima waktu. Dalam hal ini, para tokoh masyarakat berusaha untuk mengajak orang-orang yang kurang serius mengamalkan ajaran Islam dengan mempelajarinya. Oleh karena itu, diadakan kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk membimbing mereka. Dan diharapkan memiliki perhatian yang lebih baik terhadap agamanya. Adapun kegiatan keagamaan di setiap desa di Pulau Pinang20.

a. Kegiatan Sehari-hari meliputi :

1) Sholat lima waktu di masjid secara berjamaah.

19

Ahmad Firdaus, Wawancara, Pulau Pinang, 20 Mei 2015. 20

(27)

18

2) Anak-anak kecil dan remaja (tingkat TK, SD, SMP & SMA) mengaji Al-Qur’an di masjid setiap hari selesai sholat ‘Asar dan Maghrib.

b. Kegiatan Mingguan, meliputi :

1) Anak-anak (SD, SMP, dan SMA) mengikuti pelajaran-pelajaran Islam seperti tajwid, fikih maupun hadits di masjid setiap selesai sholat Maghrib hari senin dan rabu.

2) Yasinan dan Tahlilan dilaksanakan setiap hari Kamis setelah sholat Maghrib yang diikuti oleh jamaah masjid. 3) Ceramah agama adalah salah satu kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan di bidang spiritual yang bertujuan untuk mendidik pemuda-pemuda Pulau Pinang agar tidak tersesat ke jalan yang tidak diridhai Allah. Kegiatan ini dilaksanakan pada setiap malam minggu setelah sholat Maghrib.

c. Kegiatan Tahunan, meliputi :

1)Mengadakan sholat ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha. 2)Mengadakan penyembelihan hewan.

(28)

19

2. Kondisi Sosial Budaya

Sebagaimana layaknya watak penduduk yang masih tampak sebagai warga pedesaan serta perkotaan adalah seperti kehidupan sosial masyarakat Pulau Pinang dengan suasana yang harmonis aman dan damai, karena terdapat banyak suku kaum dan bercampurnya budaya antara semua kaum21.

3. Kondisi Sosial Ekonomi

Ekonomi merupakan faktor utama dalam keberlangsungan kehidupan bermasyarakat. Pulau Pinang . Ini karena dapat dilihat Pulau Pinang dikelilingi Oleh Pantai dan bisa dikatakan sosial ekonomi masyarakat di Pulau Pinang adalah nelayan ataupun pertanian karena terdapat tanah yang sangat subur untuk kegiatan pertanian di desa ataupun kota karena masih alami dengan hutan dan berdekatan dengan pantai dan laut yang banyk serta dikelilingi oleh pulau kecil. Dapat dikatan Pulau Pinang adalah tempat wisata yang sangat dikenali di daerah Malaysia. Selain itu, mata pencarian utama masyarakat di Pulau Pinang adalah kerja di pabrik.

4. Kondisi Sosial Politik

Masyarakat Melayu di Malaysia terutamanya yang tinggal pedesaan seperti Masyarakat Pulau Pinang, mudah terpengaruh dengan Politik uang yang menjadi alat untuk menaruh simpati rakyat dalam pemilu di Malaysia. Politik uang ini diberikan kepada

(29)

20

masyarakat Malaysia oleh partai Pemerintah dan Partai Oposisi atas nama kesejahteraan untuk rakyat22.

Dalam hal ini, kompetisi pembagian uang antara partai Kerajaan dengan Opisisi akan selalu dimenangkan oleh Partai Kerajaan karena mereka memiliki uang yang lebih banyak.

Sedangkan Partai Oposisi hanya bisa memberikan harapan baru, perbaikan-perbaikan di berbagai bidang kehidupan, dan ini sangat sulit diterima oleh sebagian besar masyarakat jika telah dihadapkan dengan godaan politik uang.

(30)

21

BAB III

BENTUK DAN GAYA TARIAN BORIA DI PULAU PINANG

A. Latar Belakang Muncul Tradisi Tarian Boria

Suatu tradisi kadang-kadang tidak diketahui dengan jelas awal kemunculannya, karena tidak semua tradisi termuat dalam suatu dokumen tertulis. Namun, kebanyakan tradisi hanya ditinggalkan dan diturunkan secara lisan atau melalui cerita tertentu. Walaupun demikian, suatu tradisi sangat diyakini akan keberadaannya.

Begitu juga dengan tradisi tarian Boria di Pulau Pinang Malaysia menurut bapak Omar, secara umumnya Boria telah dikaitkan dengan peristiwa Qarbala. Peristiwa kematian Sayyidina Hussein itu telah diperingati oleh kaum Syiah dengan pelaksanaan acara berkabung khusus pada setiap 10 Muharram di tanah perkuburan.23 Mengikut sumber wawancara dengan bapak Omar juga, Boria telah masuk ke daerah Pulau Pinang yaitu sekitar abad ke 19 oleh tantera India Selatan yang beragama Islam. Pada masa itu, tarian Boria dilaksanakan oleh tantera India Muslim selama 10 hari pada bulan muharram bagi memperingati peristiwa Qarbala atau kematian Sayyidina Hussein. Oleh itu, tarian Boria dipersembahkan di Pulau Pinang oleh masyarakat tempatan yang berketurunan India Selatan ataupun panggilan Jawi-Pekan. Namun, Boria atau tarian Boria telah banyak berubah mengikut kemahuan dan kebutuhan komunitas pada

23

(31)

22

masa itu. Tarian Boria pada masa sekarang juga sudah dilaksanakan pada hari kebesaran seperti hari besar Pulau Pinang sebagai alasan untuk menjadikan Pulau Pinang sebagai tempat wisata dan juga sebagai tempat untuk acara lomba tarian Boria yang diwujudlkan di sekolah ataupun kampus.

B. Bentuk Tarian Boria Di India

Ada pendapat mengatakan bahwa bentuk dan gaya tarian Boria di India pada waktu itu adalah dengan joget atau menari dengan menggunakan pakaian yang dibuat dari tikar untuk menggambarkan kesedihan Sayyidina Hussin pada peristiwa Qarbala. Selain itu, joget atau tarian Boria India ketika itu banyak dikatakan orang sebagai tarian gila oleh karena pakaian yang aneh yang digunakan oleh semua kelompok Boria. Tersebut adalah nama pemain atau penari Boria yang sangat terkenal yaitu Nanak Syah, Majnun, dan Balva Ghagri. Pada ketika acara Tarian Boria tersebut, kaum India menggunakan tikar gulung untuk menandakan suatu kawasan yang boleh mereka menari di atasnya.

(32)

23

Setelah masyarakat Melayu Pulau Pinang mulai aktif dalam tarian Boria, banyak perubahan yang telah berlaku dari aspek acara dan budaya masyarakat Melayu itu sendiri. Ini karena tarian Boria merupakan suatu tradisi penting seperti menuntut harga diri bangsa dan Negara bagi meningkatkan semangan perjuangan masyarakat Melayu di tanah Malaya pada ketika itu.24

Tradisi tarian Boria ini bukan saja menjadi tradisi masyarakat Melayu saja, bahkan keseluruhan masyarakat pada masa itu terutamanya masyarakat di Pulau Pinang. Oleh karena itu Boria merupakan tradisi yang sesuai untuk semua masyarakat dan tersebar tanpa batas.

Menurut Rahmah Bujang, tarian boria merupakan perbuatan sosial yang simbolik bagi pemain dan penonton, dan bahkan menganggap bahwa boria bukan saja mengekalkan tradisi tetatpi juga,(moulding, channeling, and redefinition of traditional social values and action into a modern

form).25

C. Atribut Tradisi Tarian Boria

1. Alat Musik

Artefak atau peralatan merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan sebuah tradisi. Artefak yang terdapat dalam tradisi tarian Boria tidaklah begitu khusus. Ini karena aspek yang paling penting dalam tariam Boria adalah kemampuan para

24 Ibid. 25

(33)

24

pemusik untuk memainkan irama atau bunyi yang dapat mengiringi nyanyian tukang karang.

Karena itulah alat musik yang sering digunakan hanyalah Gendang, violin dan marakas. Namun begitu, jika lebih banyak alat musik yang digunakan dalam acara tarian boria tersebut, maka semakin bagus dan lancar acara tarian Boria itu. Alat music yang seringkali digunakan dalam tarian Boria adalah violin, gambus, marwas, table, simbal, gendang, akordian, harmonica, gitar, dan lainnya lagi. Kemudiannya, alat musik berubah mengikut berubahnya zaman dulu hingga zaman modern kini dan alat music yang digunkan pada masa modern ini adalah drum, keyboard, piano, gitar lestrik, dan lainnya lagi26.

Pada masa sekarang, sebuah kelompok tarian boria jarang menggunakan alat musik bagi acara tarian boria mereka, bahkan mereka sering menggunakan rekaman suara yaitu CD atau kaset, ini karena menghematkan biaya kos belanja bagi setiap acara tarian Boria itu.

2. Pakaian/Busana

Pada peringkat awal mulanya tarian Boria, pakaian atau busana kelihatan seperti busana masyarakat Arab. Tapi berubahnya waktu hingga masa modern kini, pakaian menjadi sangatlah bebas dan bisa

26

(34)

25

dikatakan busana atau pakaian sesuai dengan cerita dalam tarian Boria itu. Ini karena, seringkalingnya pakaian yang digunakan adalah mengikut cerita, dan jika cerita dalam tarian Boria itu menceritakan tentang hidup masyarakat petani, nelayan, dan lainnya, maka pakaian yg digunakan adalah disesuaikan dengan keadaan cerita dalam tarian boria pada waktu itu.

Manakala jika acara tarian Boria menceritakan tentang raja atau cerita sejarah dulunya, yang mirip seperti bangsawan, maka segala pakaian yang akan digunakan akan disesuaikan dengan tema atau cerita tarian boria tersebut. Selain itu, alat yang sering digunakan untuk mensukseskan acra tarian Boria adalah pelita, bendera, keris, payung27, bunga manggar, tongkat dan yang lainnya. Namun, pakaian atau busana buat tukang karang adalah beda dan istimewa daripada yang lainnya dalam kelompok tarian Boria tersebut.

D. Prosesi Tradisi tarian Boria

Tradisi tarian Boria terdiri daripada dua bagian acara yang berbeda. Tema atau cerita acara pertama akan dikaitkan dengan tujuan acara tarian Boria ini, manakala tema acara yang kedua adalah lebih umum lagi. Bentuk acara dalam tarian Boria ini dibagi kepada dua elemen yaitu Cerita Lucu atau Lawak Jenaka, dan keduanya bagian nyanyian yaitu vokal atau tarian. Dalam setiap acara Boria, kedua elemen ini mengutamakan cerita

27

(35)

26

atau tema yang sama pada satu masa. Boria dapat dikategorikan kepada dua bagian yaitu Boria amatir profeisonal dan Boria separuh profeisonal. Dalam tarian Boria amatir professional, seringnya akan wujud unsur politik.28

Berikut, deskripsi setiap elemen yang terkandung dalam tradisi

tarian Boria dan antara yang lainnya adalah: 1. Cerita Lucu/Lawak jenaka

Bagian lawak jenaka biasanya dimainkan oleh 10 hingga 14 orang. Jenis peranan(role types) dalam bagian ni terdiri daripada beberapa orang biasa dari kampung dan seorang ketua desa atau karyawan professional seperti doktor atau karyawan kerajaan. Tema cerita akan dimainkan secara lucu dan komedi dengan dialog yang lucu. Kebiasannya terdapat pancaragam (band kecil) menghasilkan musik instrumental untuk mengiringi cerita dan membunyikan seseuatu bunyi apabila diperlukan.

2. Nyanyian Vokal dan Tarian

Seterusnya adalah bagian nyanyian vokal dan juga tarian yang sering berulang. Bagian ini dimainkan oleh sebuah suara korus dan seorang penyanyi, yaitu sebanyak 30-40 orang. Pemain korus juga menari dan mereka umpama kelasi atau sailor, sementara itu penyayi

solo atau ketua penyanyi dikenali sebagai ‘tukang karang’.

28

(36)

27

Tukang Karang29 adalah orang yang sangat penting dalam suatu acara Boria. Pada masa dulu, seorang tukang karang tidak memerlukan skrip atau bahan untuk dibaca, dan hanya berlandaskan isi cerita yang akan disampaikan. Karena itu, seseorang yang dipilih sebagai tukang karang pada waktu itu adalah sangat hebat dan pintar dalam setiap lirik dalam tarian Boria hinggakan menjadi satu keistimewaan dalam sebuah acara Boria. Seorang tukang karang juga harus mempunyai suara yang kuat dan keras serta jelas dan mampu menyanyi mengikut tempo lagu dan nada yang sesuai.30

Sailor(penari) biasanya akan memasuki pentas selesai saja acara lakonan dan diiringi musik(intro). Terdapat juga sailor dan pemain dalam kelompok boria semasa masuk akan membawa paying, bendera, gendang panjang dan yang lainnya mengikut kemampuan kelompok boria pada waktu tersebut, dan mereka akan diikuti oleh tukang karang yaitu orang utama atau penting untuk memulakan acara boria ini.

Setelah itu, tukang karang akan memulakan baris pertama nyanyia secara sendiri sambil menari dan menggoyangkan tongkat yang dibawanya. Kemudian akan diikuti oleh kelompok sailor, yang akan mengikut bernyanyi beramai-ramai sambil menari bersama

29

Tukang Karang adalah ketua kelompok dalam setiap tarian Boria. 30

(37)

28

dengan gerak langkah tertentu mengikuti langkah boria yang udah disesuaikan.

Begitu juga, setiap baris nyanyian Tukang Karang akan dibalas oleh sailor atau penyanyi dalam kelompok boria itu dengan baris pertama yang akan dinyanyikan berulang. Baris atau rangkap nyanyian ini bertemakan tema cerita lucu. Irama dalam tarian Boria juga terdapat

cha-cha, rhumba31 atau tarian popular barat yang lainnya. 3. Lirik kata/Rangkap Karangan dalam tarian Boria

Rangkap pertama bagi setiap lagu dalam tarian boria mestilah memperkenalkan kelompok masing-masing dan rangkap atau kata inilah yang akan menjadi korus untuk lagu dalam tarian boria ini. Contoh seperti dibawah:

Boria Sungai Pinang

Dunia tak sunyi dengan sengketa,

Terhadap masyarakat kampong dan kota,

Puji dan puja keji dan kata,

Boria sungai Pinang membawa cerita.

Boria Sungai Rusa

Masyarakat Malaysia berbilang bangsa,

Bekerjasama tunjukkan jasa,

Tajuk kami telatah di desa,

Persembahan boria dari sungai rusa.

Boria Anak Tanjung

31

(38)

29

Salam sejahtera kami ucapkan,

Kepada hadirin yang kamu muliakan,

Kehebatan boria kita dengarkan,

Boria Anak Tanjung mohon dendangkan.

Contoh Keseluruhan kata/Rangkap32 karangan dalam tarian Boria33

Wawasan Malaysia tajuk cerita

Untuk renungan rakyat jelata

Berilmu berbudi kata dan kota

Malaysia maju matlamat kita

Izinkan kami sampaikan madah

Pesanan PM mutiara indah

Sebagai saluran penyambung lidah

Semoga berguna dan berfaedah

2020 saranan wawasan

Cita-cita murni membina insane

Budaya ilmu amat berkesan

Kasih dan saynag dengan penuh ihsan

Langkah pertama yang hendak diolah

Perlu betulkan fikiran yang salah

Mampu selesaikan setiap masalah

Sanggup berunding bukan berbalah

Wujudkan bangsa yang maju dan matang

32

Syed Akir Syed Ahmad, Wawancara, Pulau Pinang, 12 Mei 2015. 33

(39)

30

Perpaduan kaum jelas dibentang

Saling mengerti batas dan pantang

Segala hasutan dapat ditentang

Setiap pendukung budaya bangsa

Budaya korupsi tiada selesa

Runtuhan moral hina sentiasa

Kehancuran menyusul membawa binasa

Pandang ke Timur contoh ibarat

Pemimpin berseru ambillah berat

Beratus tahun condong ke Barat

Ubahlah sikap yang sudah berkarat

Jangan diamalkan faham perkauman

Itulah racun itulah kuman

Sikap begitu ketinggalan zaman

Berpecah belah hidup tak aman

Kepada negara sedia berkhidmat

Bersih amanah saling menghormat

Kemajuan bangsa jadi matlamat

Negara berkat terjamin selamat

Tamatlah sudah kata dan pesan

Maafkan kami sekian ulasan

Mudah-mudahan kelak berkesan

(40)

31

Pada akhir acara Boria, kelompok boria seringkali mengucapkan salam atau memohon ampun jika ada salah dan khilaf mereka sewaktu acara tarian Boria pada waktu itu34.Contoh;

Tamatlah sudah madah karangan

Kalau tersilap dimarah jangan

Budaya boria dibuat sebagai pegangan

Boria Anak Tanjung melambaikan tangan

Sekianlah tamat kami persembah

Harap dimaaf kasih bertambah

Sumbangan padu tiada berubah

Boria Pulau Pinang salam muhibbah

Sekiranya kedengaran rangkap atau kata seperti diatas, itu adalah tandanya Acara tarian Boria pada waktu itu sudah ke penghujungnya atau tanda sudah mulai habis dan selesai. Ini karena cukup kata dan rangkap terakhir adalah memohon maaf dan itu tandanya semuanya sudah berakhir.

34

(41)

32

E. Perkembangan Tarian Boria Pada Masa Dulu Dan Masa Kini

1. Boria Pada Masa lalu

Kelompok tarian Boria pada masa dulu sebanyak 40 hingga 60 orang, termasuk tauke(penaja), pengurus, tukang karang, penari(sailor) dan pemusik. Kesemuanya adalah laki-laki. Selepas Perang Dunia Kedua, barulah para wanita turut terlibat sama dalam tarian boria ini.35

Sekelompok tarian Boria seringkalinya akan dibiayai oleh tauke(penaja). Mereka yang terlibat dalam tarian boria bukan saja terdiri daripada orang Melayu, tapi juga oraang cina yang kaya dan sering menjadi tumpuan adalah anak-anak muda untuk melibatkan diri menjadi tauke(penaja). Keberhasilan dalam acara Boria menjadi suatu kebanggan pada masa itu. Oleh itu, ketiadaan kelompok boria dalam sebuahh desa atau daerah akan dianggap ssesuatu yang boleh menjatuhkan harga diri orang desa yang berkenaan pada masa itu.36

Namun keadaan ini tidak lagi berlaku pada masa modern kini. Tarian boria pada masa kini dianggap satu acara hiburan yang bersifat nasional atau menjalinkan hubungan silaturrahim bagi mengisi keasyikan dalam acara kesenian maupun kebudayaan.

Selain tauke (penaja), orang yang turut memainkan peranan penting dalam kelompok tarian boria adalah tukang karang. Seorang

35

Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia, Sejarah Dan Perkembangan Boria Pulau Pinang (Pulau Pinang: Jabatan Kebudayaan Dan Kesenian Negara Negeri Pulau Pinang, 2008), 12.

36

(42)

33

tukang karang yang bagus haruslah mampu menbuat lirik atau kata-kata akan suatu acara secara spontan, mempunyai kekuatan dan berkesan hingga dapat menyanyikan lagu dengan sempurna, keras dan sangat jelas.

Kebolehannya untuk memilih kata-kata yang sesuai, terutamanya untuk memuji tuan rumah adalah merupakan suatu hal yang sangat diharapkan untuk mendapatkan donor yang lebih lagi. Oleh karna itu, tukang karang merupakan paling penting untuk menjadi ketua bagi keberhasilan dalam sebuah kelompok tarian Boria. Selain itu, pakaian atau busana tukang karang juga sangatlah istimewa dan berbeda daripada yang lainnya dalam kelompok tarian boria tersebut.37

2. Cerita dan Lakonan

Pada mula perkembangan boria di Tanah Melayu Malaysia, aslinya boria hanyalah sekadar cerita yang menceritakan peristiwa atau cerita Karbala dan kematian saidina Husein r.a. Selanjutnya, cerita ini telah digantikan dengan cerita Arab yaitu Hikayat Seribu Satu Malam, cerita sejarah dan bangsawan yaitu (Mahsuri, Lancang Kuning, Puteri Dalam Siput, dan lainnya) peristiwa semasa, cerita Cina dan juga India dan termasuk juga tarian Melayu atau Joget.38

37

Syed Akir Syed Ahmad, Wawancara, Pulau Pinang, 12 Mei 2015. 38

(43)

34

Biarpun hingga sekarang masih mengekalkan cerita atau peristiwa yang ada unsure sejarah, tapi tema dalam suatu acara tarian boria telahpun mengalami perbedaan dan merupakan isu-isu sosial, pendidikan, perpaduan, kemasyarakatan, isu semasa, dan lainnya yang lebiih mengutamakan nilai yang baik dan berunsurkan pengajaran yang baik kepada orang lain.

Oleh yang demikian, tukang karang adalah sangat penting bagi keberhasilan acara dalam tarian boria maupun boria ini. Namun sangat jelas adalah, dalam tarian boria sudah tidak ada lagi sebagai acara untuk mengingati peristiwa karbala, tapi sebaliknya merupakan acara yang berbeda yang terdapat unsur-unsur dan nilai pendidikan bagi menyadarkan masyarakat.

Tapi kebanyakkan acara boria pada masa ini, banyak acara dalam tarian boria adalah berdasarkan kepada tema yang mengikut suatu acara yang sudah di rencanakan atau berkaitan dengan hari dan hal umum yaitu seperti bulan Citrawarna, Hari Kemerdekaan, Lebaran, dan lainnya.39

Dalam berbusana buat pelakon pula, akan disesuaikan dengan tema cerita yang akan dimainkan. Tapi kadangnya, mereka akan menggunakan pakaian yang aneh atau lucu dan ini karena akan mengambil perhatian orang yang melihat mereka biar ketawa dan menghidupkan suasan ketika jalalnnya acara boria waktu itu. Pada

39

(44)

35

awal 60an, perubahan akan pakaian dan busana yang beraneka(lucu/aneh) dan berbagai warnanya dan ini hanyalah untuk menambahkan lagi keceriaan sebagai daya tarikan mereka pada acara tarian boria waktu itu.

3. Boria Pada Masa Kini

Berbeda waktu berbeda segalanya, tarian boria pada masa sekarang telahpun banyak berubah dari macam-macam hal. Berubahnya tarian Boria adalah karena faktor berubahnya masa juga dan juga kesan sering adanya lomba tarian boria yang sering diadakan secara meluas seperti Festival Bori Sempena Pesta Pulau Pinang, Lomba tarian boria antara sekolah-sekolah di Malaysia, terutamanya Pulau Pinang, Gema Boria Semutiara, dan lainnya lagi. Dengan wujudnya acara seperti lomba makan kelompok tarian Boria akan bertambah dari masa ke semasa40.

Perubahan tarian boria masa kini adalah dari segi berbusana dan pakaian juga. Karena dulunya pakaian yang sering digunakan adalah beraneka warna dan ragam dari segi corak, bentuk, dan juga warna. Semakin aneh dan beraneka warna pada pakaian dalam tarian boria, maka bertambah gembira dan hebat terhadap daya penarik dalam suatu kelompok tarian Boria.41

40

Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia, Sejarah Dan Perkembangan Boria Pulau Pinang (Pulau Pinang: Jabatan Kebudayaan Dan Kesenian Negara Negeri Pulau Pinang, 2008), 34.

41

(45)

36

Namun begitu,seringkalinya sekarang kelompok boria akan menggunakan pakaian yang sama saja, kecuali tukang karang yang harus menggunakan pakaian yang berbeda yaitu pakaian yang lebih istimewa karena tukang karang merupakan ketua.

Selain itu, gerakan dalam tarian Boria juga telahpun diseragamkan (disamakan) dan seringkali menggunakan gerakan tarian ala modern ataupun tarian masa kini42. Namun begitu, gerakan tradisional masih lagi dikekalkan dan tergantung kepada irama atau tema yang digunakan seperti zapin,joget, inang, dan yang lainnya mengikut kreatifitas kelompok tarian boria tersebut. Dari segi lirik dan kata dalam lagu tarian boria pula adalah, terdapat juga kelompok tarian boria yang akan menggunakan berbagai macam bahasa dan tergantung terhadap suatu tema acara yang diadakan.43

Boria kemudian berkembang dan menjadi acara dan aktifitas sekular. Tarian boria yang masih sangat kuat dengan cirri-ciri musik tradisional dan haruslah bersaing dengan hiburan yang popular pada abad modern masa sekarang.

42 Ibid. 43

(46)

37

BAB IV

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN LOKAL DI PULAU PINANG

MALAYSIA

A. Kedatangan Islam Di Pulau Pinang

Sejarah masuknya islam di Malaysia adalah dari kerajaan-kerajaan Melayu, jauh sebelum datang Inggeris ke dalam Malaysia. Selain itu, sebelumnya juga bahwa Islam masuk ke Malaysia karena datangnya Islam di Indonesia terlebih dulu pada abad ke 7. Asal usul Islam masuk ke Malaysia juga adalah datangnya India Islam, yaitu pedagang IndiaIslam Gujarat dan Malabar.

Selain itu, dengan adanya kegiatan pedagang sekitar tahun 878Masehi Islam, sepanjang pantai Semenanjung Malaysia adanya kegiatan perdagangan dan juga di sekitar pelabuhan Kelang. Sebelum kedatangan Islam, orang Melayu hanyalah berpegang pada agama kuno atau berbagai agama yang lainnya seperti Hindu dan Budhha. Namun kejayaan Malaka menjadi tempat atau pusat perdagangan44 telah memberi dampak yang besar dalam masuknya Islam di daerah Malaysia dan secara otomatisnya di daerah Pulau Pinang juga. Masyarakat Pulau Pinang disana

mengikuti aliran dan pemikiran Islam oleh Madzhab Imam Syafi’i.

44

(47)

38

Berkembangnya Islam di Malaysia bermulanya dari masyarakat bawah atau rakyat biasa saja, kemudian mula berkembang terhadap rakyat atas atau pemerintah dan kemudian disosialisasikan terhadap rakyat bawah hingga menyebabkan Islam berkembang dengan cepat pada hari ini.45 Bukti peninggalan ataupun artefak tentang masuknya Islam di Malaysia ataupun Pulau Pinang adalah dapat dilihat pada abad ke 15, telah ditemukan batu nisan Brunei ketika Brunei masih merupakan daerah Malaysia.46

Pada awal abad ke 20 juga, dengan wujudnya cirri khas atau istimewa terhadap perkembangan Islam dengan adanya sistem dan aturan oleh sultan di setiap daerah dalam menjalankan hokum Islam. Sekitar tahun 1276 M, waktu Sultan Muhamma syah yang memerintah Malaka, telah datang sebuah kapal dari Jeddah yang dipimpin pleh ketua yang bernama Sidi Abdul Aziz, merupakan seorang ulama Islam. Namun dalam sejarah daerah Kedah dan Pulau Pinang telah disebutkan bahwa masuknya Islam pada tahun 1501M. Pada suatu hari telah datang seorang alim berbangsa Arab ke daerah kedah yang bernama Syeikh Abdullah Yamani dan kemudiannya telah mengislamkan raja dan pemerintah Kedah pada masa itu.

Setelah itu Syeikh Abdullah menyarankan Kedah menukar nama kepada nama Islam yaitu Sultan Muzafar Syah.

45

Mudzani Syaiful, Pembangunan dan Kebangkitan Islam Di Asian (Jakarta: LP3ES, 1993), 5. 46

(48)

39

B. Perbedaan Akulturasi dan Inkulturasi

Akulturasi adalah suatu proses penggabungan (budaya) yang memunculkan budaya baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dari budaya lama atau budaya asalnya. Manakal inkulturasi pula adalah sebuah istilah yang digunakan dalam paham Kristiani, terutama katolik Roma, yang merujuk pada adaptasi dari ajaran gereja pada saat diajukan pada kebudayaan non Kristiani dan untuk memengaruhi suatu kebudayaan tersebut.

C. Akulturasi Budaya Islam dan Lokal Dalam Tarian Boria

1. Unsur-unsur lokal

a. Tarian

Tarian yang terdapat dalam tradisi Tarian Boria ini adalah merupakan tarian tradisional. Tarian adalah sebagian daripada aktivitas sosial dan kegiatan ekonomi masyarakat serta juga merupakan menunjukkan nilai keagamaan. Dari pandangan psikologi pula, dengan tarian seseorang dapat melepaskan perasaan sendiri, dan dapat dikatakan seperti pendekatan fungsionalisme.47

Tarian juga merupakan suatu fenomena yang sangat meluas atau universal terhadap bahasa gerakan tubuh manusia. Selain itu tarian juga boleh dikatakan suatu acara hiburan untuk masyarakat. Namun begitu, tarian mempunyai makna dan pengertian tertentu

47

(49)

40

dalam pengaruh sistem budaya dan masyarakat.48 Tarian yang dimaksudkan oleh Francis Rust boleh ditafsirkan sebagai gerakan tubuh badan dalam suatu ritme(tujuan) tertentu.49 Fungsi sosial dalam tarian adalah seperti waktu kelahiran, perkahwinan, secret society, dan peperangan. Fungsi magicorelligious pula adalah berkaitan dengan suatu acara bagi mendapatkan makanan, ketika sakit, dan ketika berlakunya kematian.50 Dalam tarian adanya kaitan antara alam, nilai dan sikap, kemahuan, sistem kepercayaan, dan lainnya. Suatu bentuk tarian dalam masyarakat adalah merupakan bagian daripada keseluruhan cultural expression.

Bentuk tarian juga dapat mengenalpasti hubungan antara jantina dalam masyarakat dan menggambarkan strafikasi sosial, contohnya adalah dalam masyarakat tradisional kita dapat kenalpasti perbedaan perbedaan antara tarian istana ataupun tarian rakyat.51 Selalunya tarian akan berkembang karena ada unsure-unsur suatu musik atau lakonan. Namun pada zaman dan masyarakat modern seperti sekarang ini, sifat dan fungsi suatu tarian adalah berbeda daripada tarian masyarakat tradisional.

Sifat dan fungsi berbeda karena wujudnya perubahan dari masa ke semasa. Unsur suci dalam tarian tradisional pula menjadi

48

Ibid., 122. 49

Francis Rust, Dance in Society (London: Routledge and Kegan Paul, 1969), 9. 50

Ibid., 11-17. 51

(50)

41

sekular dalam masyarakat modern dan fungsi semakin jelas.52 Dulunya tarian banyak dipengaruhi oleh lagu melodi twist, agogo, Hindustan, pop dan lainnya.

Dalam tarian Boria, sebuah kelompok tarian Boria bebas untuk mempersembahkan lagu dan juga tarian mengikut kreativitas maupun kehendak ataupun kelebihan kelompok itu sendiri. Seringkalinya dalam tarian Boria, adanya sebuah kelompok tarian tradisional, maka unsur tarian mereka adalah yang berdasarkan tarian tradisional masyarakat seperti tarian inang, joget, masri dan lainnya.53

Namun kini, acara tarian Boria adalah lebih meluas. Lagu yang digunakan juga bebas dan mengikut perubahan waktu sekarang. Walaupun perubahan ini boleh menyebabkan terjadinya salahpaham dan berbeda pendapat, namun selagimana masih mengekalkan unsure tradisi yang terdapat dalam tarian Boria, maka suatu perubahan yang wujud itu boleh diterima.

b. Tujuan Lokal

Tarian Boria merupakan suatu tarian yang sangat istimewa karena meskipun suatu tradisi yang seringkali dikaitkan dengan daerah Pulau Pinang, namun tetap saja tradisi Tarian Boria ini diadakan diluar daripada daerah Pulau Pinang. Selain itu, bahasa

52

Ibid., 123. 53

(51)

42

yang digunakan oleh kelompok Tarian Boria sangat istimewa dalam acara tarian Boria tersebut, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa Tanjong atau dialek kaum melayu di daerah Pulau Pinang. Kenyataan ini adalah karena ingin menguatkan lagi identitas tarian Boria sebagai suatu seni dan tradisi yang sangat unik dan istimewa sekali.

Selain itu, kesan adanya tarian Boria juga adalah, suatu identitas kelompok Boria atau kaum juga akan dipelihara menerusi dengan menamakan kelompok Boria berdasarkan tempat tinggal, seperti desa, jalan, tempat asal, dan lainnya. Misalnya adalah seperti Tanjong Tokong dan Kampung jawa seperti dalam lagu dibawah.54

Kita askar di tanah janggi

Kerja menanam gandom barley

Masok berniga di tanah jawi

Tanjong Tokong sedia menanti

Askar Takrubi kaum bebas

Padang peperangan baharu terlepas

Menangkap negeri terlalu pantas

Dikampong Jawa aturan jelas

54

(52)

43

Lagu dalam tarian Boria juga mementingkan adanya unsure budaya dan masyarakat Melayu tersendiri, keperluan hidup mengikut kemampuan dan menjaga nilai budaya barat atau modern. Misalnya dalam lagu yang berikut penonton akan dinasehatkan agar menjauhi budaya barat yang bahaya. Seperti penggunaan kata seperti marilah kita, berseh, diambil, hindarlah, dan penggunanaan kata ganti nama seperti kita, dalam lagu pop seperti dibawah berikut.55

Marilah kita bersatu hasrat

Berseh kebudayaan dari berkarat

Kesenian bangsa sendiri diambil berat

Hindarilah kebudayaan orang barat

Dalam tarian Boria juga, adanya penting tentang perpaduan dalam masyarakat Malaysia yang banyak kaum yaitu terdapat dalam kata lagu sekira tahun 1970 dan 1980.

Tarian Boria juga adalah merupakan Media rakyat dan lagu propaganda. Selepas kemerdekaan, dengan adanya istilah dan dukungan yang besar terhadap pemerintah, yaitu UMNO dan dan sekarang pemuda UMNO, maka suatu tema tarian Boria lebih kepada mendukung kerajaan seperti Dasar Buku Hijau, Ideologi

55

(53)

44

Kebangsaan kita, Dasar Ekonomi Koridor Utara, Konsep Satu Malaysia, dan Tadbir Urus yang Telus, Bertanggungjawab, dan Baik. Kenyataan ini berfungsi untuk mewujudkan semangat dalam dasar pembangunan kebangsaan atau ideologi kerajaan.56

Tarian Boria juga digunakan oleh partai pemerintah untuk memuji pemimpin politik Melayu dan partai politik yang memerintah seperti UMNO57 untuk mengukuhkan pengaruh dan kekuasaan mereka dalam masyarakat. Selain itu, lagu tarian Boria juga diganti untuk bertujuan memuji wira kebangsaan seperti Dato Onn dan Tengku Abdul rahman. Seperti lagu dibawah :

Memang dato Onn orang yang mashor

Dari Perlis hingga ke Johor

Allah hu rabbi Allahu Ghaffar

Dengan jasa Dato Onn Malaysia makmur

Tengku asal keturunan raja

Tenaga Tengku macam waja

Diwajah Tengku masih remaja

Boleh di uji apa-apa saja

56

Lent,J, Grassroots Renaissance: The Inreasing Importance Of Folk Media in Third World Nations (India: Institute of Oriental and Orissan Studies, 1978), 146.

57

(54)

45

Tarian Boria bukan saja Cuma orang Melayu, bahkan tarian Boria telah menarik minat orang bukan Melayu juga, ini karena mereka benar-benar ingin meneruskan kesadaran rakyat Malaysia terhadap pentingnya perpaduan dengan adanya tarian karena identitas tradisi ini bersifat berbagai budaya dan kosmopolitan.58

2. Unsur-unsur Islam

Unsur Islam dalam tarian Boria India adalah tantera India Muslim yang berada di Pulau Pinang pada ketika itu adalah berkaitan dengan teater atau lakonan yang terdapat cerita lakonan dan gerakan tarian yang ada unsur Arab dan secara otomastisnya adalah dianggap sebagai Islam.

Manakala, unsur Islam dalam Tarian Boria masyarakat Melayu adalah dengan tiada percampuran laki dan wanita, menggunakan pakaian yang sopan dan menutup aurat, menggunakan songkok(topi kepala) yang merupakan alat Ibadah untuk orang Islam dan lainnya.

Dalam tarian Boria, lirik lagu dan nyanyian terdapat bahasa-bahasa yang berunsurkan Islam seperti penyebutan Tok Kadhi, yaitu Nungkar dan Nangkir. Kadhi merupakan orang yang menikahkan atau suatu perceraian dalam hubungan perkahwinan orang Islam, manakala Nungkar dan Nangkir pula adalah Malaikat yang akan menanyakan orang Islam yang melakukan kesalahan selepas mereka meninggal

58

(55)

46

dunia. Dalam lagu tarian Boria juga merupakan suatu kajian lokal untuk menyampaikan nasehat dan peringatan yang berunsurkan Islam seperti contoh lagu dibawah:

Kerana judi ekor mula-mula asal

Dengan bini-bini PakLong dah jadi pasai

Kerumah Tok Kadhi talak tiga minta selesai

Paklong pun menangis baru rasa menyesai

Paklong dapat nasihat daripadanya sahabat

Perkara judi ekor disuruh Paklong taubat

Disuruh buat amalan jangan terlambat

Takut tak boleh jawab Nungkar Nangkir sebat

Oleh karena itu, dapat dikatakan Islam mendahulukan untuk menyatukan orang Melayu Islam dengan rasa kebersamaan atau identitas kelompok suatu tarian Boria. Selain itu, terdapat juga penggunaan AlQuran dalam mempertahankan identitas keagamaan bagi orang yang melihat dan mendengar. Kenyataan ini dapat dibuktikan karena ada penggunaan kata Bismillah dan Alhamdulillah dalam buku lagu Boria yang berjudul Boria Pulau Pinang oleh Syed Mohd Akir Syed Ahmad, contoh seperti dibawah:

(56)

47

Alhamdulillah bersyukur kita

Debat Pulau Pinang tajuk cerita

Boria Anak Tanjung membawa berita

Selain itu, acara tarian Boria ini juga seringkali diadakan pada bulan 10 Muharram yaitu bulan dalam agama Islam. Pada 10 Muharram setiap tahun merupakan kegiatan setiap kelompok tarian Boria untuk mengingati peristiwa bersejarah dalam Islam yaitu peristiwa Qarbala.59

Lebih menarikanya lagi adalah terdapat percampuran penggunaan unsure politik dan agama, yaitu seperti penggunaan kata Allah dan Muhammad untuk mendapatkan dukungan masyarakat Melayu islam di desa untuk tetap milih dan mendukung kerajaan UMNO.60 Contoh dan kata lagu dapat dilihat seperti dibawah:

Dasar buku hijau ampunya susunan

Kerajaan sedia member panduan

Patutlah rakyat membuat seruan

Sain dan teknologi zaman kemajuan

Allah memang sudah berfirman

59

Kadir, Budaya Popular Dalam Masyarakat Melayu Bandaran , 89. 60

(57)

48

Kepada Muhammad nabi akhir zaman

Bercucuk tanam meneguh iman

Tentang segala inflasi ampunya ancaman

3. Tujuan Islam

Tarian Boria juga merupakan satu kegiatan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Islam Pulau Pinang sebagai hiburan untuk mengeratkan hubungan silaturrahim antara kaum Islam dengan kaum yang lainnya di daerah Pulau Pinang dalam meramaikan sebuah acara, contohnya ketika sudah tiba waktunya bulan Muharram.61

Maka dari itu, tarian Boria kadang-kadang terpancar kehidupan masyarakat Islam yang menerapkan sikap nilai hormat-menghormati, berkenalan satu sama lain, dan merapatkan jurang atau jarak yang ada antara berbagai macam kaum masyarakat pada hari ini yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup. Semua ini terlihat positif dan sangat dituntut dalam Islam.

Selain itu, tarian Boria juga merupakan salah satu sarana dan sesuai bagis semua golongan tua dan muda ketika mereka menyanyi. Orang tua juga mempunya berbagai pengalaman hidup dan amat serius serta peka terhadap perubahan sesuatu perkara.

Jika mereka mendapati ada suatu perkara yang tidak kena dan salah atau bertujuan menyampaikan peringatan kepada golongan

61

(58)

49

muda, maka mereka akan menggunakan nyanyian begitu juga sebaliknya orang muda akan berbuat demikian juga dan nyanyian serta tarian Boria sebagai alat untuk menyampaikan nasehat dan peringatan tanpa menyinggung perasaan orang lain.

Dalam hal kini, Tarian Boria harus berperan dalam menyampaikan pesan-pesan moral yang penuh dengan isi nilai-nilai luhur agama Islam, dan norma dalam sosial masyarakat.

4. Proses Akulturasi Budaya Islam dan Lokal Dalam Tarian Boria

Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik manusia.62

Sedangkan kebudayaan Islam sendiri mempunyai arti keseluruhan sistem gagasan dan aktivitas yang sudah dijadikan milik umat Islam sendiri dan diyakini sebagai Islam oleh masyarakat pendukung.

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing, yang lambat laun kebudayaan asing tersebut dapat diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan lunturnya kepribadian kebudayaan lama atau kebudayaan asli daerah.63

62

Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi I, 180. 63

(59)

50

Berbicara mengenai akulturasi, ada beberapa permasalahan yang harus dibahas di dalamnya, di antaranya seperti berikut :64

a. Wujud dan isi kebudayaan asing yang datang dan mempengaruhi kebudayaan si penerima.

b. Sifat dan keadaan masyarakat yang dipengaruhi oleh unsur-unsur kebudayaan asing.

c. Sifat-sifat dari manusia yang membawa kebudayaan asing dan motivasi yang mendorong mereka untuk menyebarkannya. d. Keadaan lingkungan alam tempat proses akulturasi yang

bersangkutan berlangsung.

Mengenai wujud kebudayaan, para ahli Antropologi berpendapat bahwasanya suatu kebudayaan itu paling tidak mempunyai tiga wujud yaitu :65

a. Artefak yang berhubungan dengan benda-benda hasil karya manusia terhadap kebudayaan yang bersangkutan.

b. Kelakuan/Prilaku yang berwujud aktivitas, tingkah laku atau ritus yang wujudnya lebih kongkrit dan dapat diamati.

c. Ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan segala sesuatu yang berbentuk abstrak serta berlokasi dalam kepala pelaku budaya yang bersangkutan.

64

Ayat Rohaedi, Kepribadian Budaya Bangsa (Jakarta: Pustaka Jaya, 1986), 82. 65

(60)

51

Sedangkan isi kebudayaan di dunia ini meliputi tujuh unsur kebudayaan universal yaitu bahasa, sistem teknologi, sistem ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi dan kesenian. Ketujuh unsur kebudayaan ini merupakan isi dari kebudayaan yang mewarnai seluruh kebudayaan di dunia baik kebudayaan yang sudah maju maupun kebudayaan yang masih bersifat sederhana.

Oleh karena konsep-konsep di atas diterapkan dalam kebudayaan islam yang ada pada tradisi tarian Boria di Pulau Pinang, jadi kesimpulannya bahwasa wujud dari kebudayaan yang pertama yakni dari aspek Ide di sini adalah Islam yang menerapkan norma-norma dan nilai budaya yang bercorak Islam yang mampu mengatur dan mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitarnya, antaranya adalah nilai perpaduan suatu kaum.

(61)

52

Kemudian lagi, acara tarian Boria ini seringkali dilakukan atau dikaitkan dengan bulan pertama dalam kalender islam, yaitu mulanya malam pertama hingga malam yang ke 10 pada malam bulan Muharram tersebut. Selain itu, tradisi tarian Boria hanya akan dilakukan pada hari penting atau hari kebesaran dan tidak akan mengannggu hari pengajian Islam ataupun hari penting dalam Islam seperti bulan Ramadhan, atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, jadi acara Boria ini tidak akan sama sekali dilaksanakan bagi menghormati agama Islam itu sendiri.

Kedua pula adalah, jika kebudayaan Islam dilihat dari prilaku budayanya sendiri adalah terdapat halangan atau batas dalam setiap kelompok yang turut sama mengikuti acara tarian Boria tersebut. Pada asalnya, dalam tarian Boria hanya diutamakan kepada laki-laki saja, namun jika harus ada perempuan, maka pelaku laki yang akan menggantikan menyerupai perempuan seperti pakaian dan jika darurat untuk memerlukan perempuan, tetap saja akan ada batasan oleh produser atau ketua dalam kelompok Tarian Boria tersebut. Namun, amat jarang sekali perempuan yang mengikuti acara tarian Boria karena tidak diperbolehkan dalam islam percampuran laki dan perempuan dalam suatu acara ataupun tradisi.

Referensi

Dokumen terkait

23 Dalam buku ini menjelaskan berbagai ritual dan tradisi Islam yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa, juga menjelaskan tentang.. berbagai simbol yang digunakan

upacara  tradisi,  pengertian  simbol‐simbol  dan  lambang  dalam  tradisi,  dan  nilai‐nilai . dalam  tradisi.  Uraian  berikutnya  adalah  mengenai  aspek 

(2) Akulturasi nilai-nilai Islam dalam Tradisi Rokat Praoh Kesellem dapat dilihat dari bacaan-bacaan dan atribut yang digunakan, begitu juga dengan budaya lokalnya

Dalam proses pendiriannya hingga hari ini, berbagai wacana mulai tradisi Pakuan Padjadjaran, budaya Islam, dan urbanisasi berkelindan menjadi bagian dari

Adapun perbedaannya Gandrung sebuah tarian adat daerah tetapi jika endog-endogan tradisi khusus memperingati hari besar agama Islam, dalam pelaksanaan Gandrung berpusat di

Pulau Jawa yang meyoritas penduduknya beragama Islam mempunyai tradisi-tradisi yang berbeda setiap daerah meskipun masih berkaitan dengan agama Islam. Karena

Berbagai data hasil observasi dan wawancara di atas diperoleh jawaban bahwa nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam tradisi suroan dengan Indikator yang dapat

Kemudian sebagai upaya memperluas ajaran Islam di tanah Jawa, Sultan Agung memadukan antara tradisi Jawa dan Islam dengan menetapkan 1 Muharram sebagai tahun baru Jawa.5 Berbagai