• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 462007045 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 462007045 BAB III"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisa statistik deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memaparkan dan mendeskripsikan (menggambarkan) data yang telah terkumpul secara sederhana sehingga dapat dibaca dan dianalisa secara sederhana juga (Riwidikdo, 2007). Pada penelitian ini yang menjadi aspek yang akan dipaparkan dan dijelaskan adalah gangguan tidur pada perawat pekerja shift.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya dan terukur (Riyanto, 2011). Adapun variabel penelitian dalam

penelitian ini adalah gangguan tidur dan perawat pekerja shift.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Gangguan Tidur

(2)

penyakit dan keadaan psikologis yang tidak stabil, serta kondisi lingkungan yang bising.

Variabel ini diungkap dengan melihat jumlah terbanyak ada keluhan tidur dan tidak ada keluhan tidur, dan menganalisa faktor-faktor predisposisi terjadinya gangguan tidur pada responden.

2. Perawat

Perawat adalah tenaga kesehatan yang memiliki tugas dan fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara profesional.

3. Shift Kerja

Shift kerja adalah jadwal kerja yag dilakukan secara bergilir untuk memenuhi jadwal 24 jam/hari. Penggunaan sistem shift berbeda antara instansi yang satu dengan yang lainnya. Ada yang menerapkan sistem shift rotasi dan adapula yang menerapkan sistem permanen atau menetap. Panjang dan lama waktu shift juga berbeda-beda pada setiap tempat kerja.

D. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lingkup Waktu

(3)

2. Lingkup Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di ruang-ruang rawat inap RS DKT Dr. Asmir Salatiga, RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, RS Panti Wilasa Citarum-Semarang dan Poliklinik RS Panti Wilasa Citarum-Semarang.

3. Lingkup Materi

Materi dalam penelitian ini dibatasi pada tidur dan gangguan tidur, shift kerja dan dampak dari shift kerja, dan karakteristik perawat.

E. Karakteristik Responden Penelitian

1. Perawat pelaksana RS yang bekerja shift dengan masa kerja minimal 0- 2 tahun ke atas, 10 tahun dan yang sudah pensiun.

2. Tidak pernah bekerja di manajemen rumah sakit. Karena orang-orang bekerja di manajemen biasanya tidak bekerja shift tapi reguler.

3. Bersedia menjadi Responden

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(4)

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Sedangkan menurut Riyanto (2011), populasi adalah selur subjek (manusia, binatang, percobaan, data laboratorium, dll) yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang bekerja shift di rumah sakit.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Oleh karenanya sampel yang dipalajari, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau mewakili (Sugiyono, 2011). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik total sampling sehingga semua perawat pelaksana yang bekerja shift dijadikan sebagai responden.

[image:4.516.83.449.181.652.2]

Proporsi jumlah sampel di masing-masing bangsal di setiap rumah sakit adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2: Proporsi jumlah sampel di masing-masing bangsal pada setiap rumah sakit

No.

Rumah Sakit

Bangsal Populasi Sampel

(5)

Asmir Salatiga

Dahlia 12 orang 11 orang Operasi 7 orang 7 orang

IGD 9 orang 9 orang

2

RS Paru dr. Ario Wirawan

Salatiga

Flamboyan Atas 12 orang 10 orang Flamboyan Bawah 12 orang 10 orang Mawar 14 orang 12 orang Dahlia Bawah 18 orang 16 orang Dahlia Atas 13 orang 11 orang Kepodang 11 orang 9 orang

IGD 13 orang 11 orang ICU Dalam 13 orang 11 orang

3

RS Panti Wilasa Citarum-Semarang

Anggrek 18 orang 17 orang Operasi 14 orang 13 orang IGD 12 orang 11 orang Dahlia 13 orang 12 orang

HCU 14 orang 13 orang

Bougenvil 15 orang 14 orang Peristi 6 orang 5 orang

ICU 12 orang 11 orang Cempaka 18 orang 17 orang Poliklinik 14 orang 13 orang

Jumlah 287 orang 259 orang

(6)

kedua ruangan tersebut juga mengikuti shift kerja secara bergilir. Sedangkan untuk RS Panti Wilasa Citarum Semarang, peneliti mengambil poliklinik sebagai tempat meneliti karena poliklinik RS ini juga melaksanakan shift kerja. RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga memiliki dua koordinator dalam setiap bangsal perawatan yaitu kepala ruang dan wakil kepala ruang sedangkan untuk RS DKT Dr. Asmir Salatiga dan RS Panti Wilasa Citarum-Semarang hanya memiliki koordinator ruangan atau kepala ruang tanpa wakil kepala ruang.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh lewat data primer dan data sekunder, yaitu:

1. Data primer

adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuesioner gangguan tidur pada perawat pekerja shift. Kuesioner dirancang sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada teori-teori tentang gangguan tidur dan shift kerja. Berdasarkan

acuan tersebut maka peneliti dapat menyusun kuesioner menjadi dua kuesioner, yaitu: kuesioner untuk perawat aktif dan perawat

pensiun.

(7)

dengan yang ditanyakan kepada perawat pensiun. Pada perawat yang masih bekerja menanyakan tentang pola kerja shift saat sekarang dan pada perawat pensiun menanyakan tentang pola kerja shift di masa lalu. Ini semua untuk mengetahui efek jangka panjang dari kerja shift.

Jumlah item pertanyaan untuk perawat pelaksana berjumlah 44 item soal yang terdiri dari no. 1-4 adalah pertanyaan informasi diri, no. 5-9 adalah pertanyaan tentang informasi pekerjaan, no. 10-22 ada pertanyaan tentang shift kerja, no. 23-33 adalah pertanyaan tentang kualitas tidur, no. 34-40 adalah pertanyaan tentang gangguan tidur dan no. 41-44 adalah pertanyaan tentang gangguan kesehatan, serta tersedia 1 lembar pendapat bebas tentang shift kerja.

Jumlah item pertanyaan untuk pensiunan perawat pelaksana berjumlah 45 item soal yang terdiri dari no. 1-4 pertanyaan tentang data diri, no. 5-13 adalah pertanyaan tentang informasi pekerjaan, no. 14-24 adalah pertanyaan tentang shift kerja saat kerja, no. 25-35 adalah pertanyaan tentang kualitas tidur, no. 36-41 adalah

pertanyaan tentang gangguan tidur dan no. 42-45 adalah pertanyaan tentang ganggaun kesehatan. Dan tersedia 1 lembar

(8)
[image:8.516.88.446.95.653.2]

Tabel 1.3. Konstruk Alat Kuesioner

Subjek Aspek Indikator Item

Perawat Pelaksana RS

Shift Kerja

1. Jadwal shift 2. Pergantian jadwal 3. Jadwal shift

terbanyak 4. Lama libur 5. Panjang shift 6. Perilaku tidur sebelum shift malam

7. Perilaku tidur saat shift malam 8. Perilaku tidur

setelah shift malam 10 11 12 13 14 15 16

17, 18, 19, 20,21,22

Kualitas tidur

1. Kualitas tidur secara umum 2. Kualitas tidur

setelah shift malam 23,24,25,26,27 28,29,30,31,32,33, 40 Gangguan Tidur

1. Keluhan tidur 2. Perasaan saat

beraktivitas 3. Kedalaman tidur 4. Perasaan saat

mulai tidur

5. Usaha untuk dapat tidur 34 35 36 37,38 39 Gangguan Kesehatan

1. Keluhan Kesehatan 2. Pemeriksaan

kesehatan 3. Gangguan pencernaan 4. kelelahan

41 42 43 44 Pensiunan Perawat Pelaksana Shift Kerja

1. Jadwal shift 2. Pergantian jadwal 3. Lama libur 4. Panjang shift 5. Jadwal shift yang

disenangi 6. Perilaku tidur

sebelum shift malam

7. Perilaku tidur saat shift malam 8. Perilaku tidur

setelah shift malam 14 15 16 17 18 19 20 21,22,23,24 Kualitas Tidur

1. Kualitas tidur secara umum 2. Kualitas tidur

sebelum pensiun

(9)

Gangguan Tidur

1. Keluhan tidur 2. Perasaan saat

beraktivitas 3. Kedalaman tidur 4. Perasaan saat

mulai tidur 5. Usaha untuk

dapat tidur

36 37 38 39 40,41

Gangguan Kesehatan

1. Keluhan Kesehatan 2. Pemeriksaan

kesehatan 3. Gangguan pencernaan 4. kelelahan

42 43 44 45

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui wawancara kepala ruang, data-data keperawatan, jadwal kerja dan gambaran umum mengenai rumah sakit yang diteliti.

H. Teknik pegolahan dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan

Teknik pengolahan data kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu:

(10)

b. Koding: adalah suatu proses penyusunan secara sistimatis data mentah (yang ada dalam kuesioner) ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data.

c. Entri data: adalah memindahkan data yang telah di ubah menjadi kode ke dalam alat bantu pengolah data yaitu komputer.

d. Pembersihan data: adalah untuk memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukan ke dalam alat bantu pengolah data sudah sesuai dengan yang sebenarnya atau tidak ada yang salah.

2. Analisa Data

Analisa dilakukan untuk data kualitatif dan kuantitatif.

a. Data kualitatif dalam penelitian ini analisis kualitatif yang bersifat terbuka (open ended) dengan pola berfikir induksi

yaitu pengujian yang bertitik tolak dari data yang telah terkumpul kemudian dilakukan kesimpulan. Data kualitatif diolah sesuai dengan karakteristik penelitian dengan metode pengolahan analisis diskripsi isi (conten analisis)

(Sudrajat, (1985) dalam Martini (2007)).

b. Data kuantitatif dianalisa dengan membuat tabel frekuensi

(11)

frekuensi kemudian akan dideskripsikan sesuai dengan data yang ada.

I. Validitas danReliabilitas Alat Pengumpulan Data

Untuk menguji validitas dan reliabilitas maka dilaksankan uji coba terhadap 50 responden di Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga dengan alasan RS ini juga menerapkan shift kerja dan juga kemudahan akses. Responden dalam uji coba ini tidak termasuk responden pada penelitian.

1. Validitas

Validitas merupakan ketepatan atau kecermatan pengukuran (Riyanto, 2011). Pengujian validitas instrumen terdiri dari 3 bagian yaitu pengujian validitas konstruk, pengujian validitas isi dan pengujian validitas eksternal (Sugiyono, 2011).

Pengujian validitas konstruk dapat digunakan pendapat para ahli. Dalam hal ini setelah instrumen penelitian disiapkan, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Pendapat para

ahli ini mungkin saja akan memberi keputusan; instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak

(12)

Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas konstruk dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagi tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator (Sugiyono, 2011).

Pengujian validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Instrumen penelitian yang mempunyai validitas eksternal yang tinggi maka akan mengakibatkan hasil penelitian mempunyai validitas eksternal yang tinggi pula (Sugiyono, 2011).

Pengujian validitas pada penelitian ini, peneliti melakukan uji coba dengan cara uji konstruk yaitu mengkonsultasikan kepada para ahli yang mengetahui tentang shift kerja. Hasil yang didapat setelah berkonsultasi dengan para ahli dan 50 responden di RS

yaitu adanya penambahan dan perbaikan pada beberapa pertanyaan instrumen, yaitu:

a. Menambahkan petunjuk soal

b. Variabel data diri tidak ada perbaikan

(13)

d. Variabel pola kerja, ada perbaikan yaitu pertanyaan nomor 1:

Pada minggu ini Anda bekerja pada shift apa saja? Diubah menjadi bagaimana jadwal shift Anda dalam seminggu terakhir. Dan pilihan jawabannya juga diubah menjadi a. Shift pagi; b. Shift siang; c shift malam. Selain itu juga ditambahkan pertanyaan: Dalam seminggu terakhir, Anda paling banyak bekerja pada shift? Hal ini untuk melihat pengaruhnya terhadap gangguan tidur.

e. Variabel shift kerja, untuk pertanyan nomor 2 dihapus, pertanyaan nomor 3 untuk pertanyaan lanjutannya diperbaiki agar tidak membingunkan responden, dan ada tambahan pertanyaan, yaitu yang pertama: apakah ketika sampai rumah langsung beristirahat tidur setelah shift malam, yang kedua:

alasan yang membuat tidak langsung tidur, yang ketiga: baru istirahat tidur setelah shift malam pada jam berapa, yang keempat: tanyakan tentang lama waktu tidur siang setelah shift malam, dan yang kelima: tanyakan tentang apakah bisa tidur siang dengan nyenyak setelah shift malam.

f. Variabel kualitas tidur, ada perbaikan pada pertanyaan nomor 4 untuk pilihan jawabannya diganti dengan perasaan yang dialami

(14)

menjadi satu pertanyaan saja sehingga mudah dipahami responden.

g. Variabel gangguan tidur, ada perbaikan pada semua pertanyaannya dengan menyusun kalimat lebih baik lagi. Awal pertanyaan sebaiknya diawali dengan keluhan gangguan tidur, perasaan yang dialami saat beraktivitas dan adakah usaha yang dilakukan untuk membantu mendapatkan tidur. Hal ini semua agar peneliti lebih mudah dalam mengkategorikan gangguan tidur yang dialami respoden. Untuk pertanyaan mengenai tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah sebaiknya dihapus atau kalimatnya diganti dengan bahasa yang mudah di mengerti. Karena untuk mengetahui nilai dari tekanan darah, suhu tubuh, dan kadar gula darah harus dilakukan dengan alat ukur baru bisa didapatkan hasilnya. Dan untuk kaki gelisah diganti dengan kaki terasa pegal atau kaku.

h. Variabel gangguan kesehatan, ada perbaikan pada semua pertanyaannya yaitu kalimat pertanyaannya harus kalimat yang mudah dimengerti dan disesuaikan dengan efek dari shift kerja.

Pertanyaan yang dibuat sebaiknya tidak langsung pada pertanyaan bentuk gangguan kesehatan tetapi bisa diawali

(15)

i. Untuk jawaban sering dan selalu memiliki arti yang hampir sama, ada baiknya menggunakan interval waktu misalnya hari, minggu atau bulan.

j. Penomoran yang salah diperbaiki dan lengkapi kotak-kotak cek yang belum ada.

k. Tambahkan mengenai perasaan dan kesan setelah pensiun. Melalui hasil konsultasi inilah kemudian peneliti mencoba untuk memperbaiki instrumen penelitian sebelum disebarkan kepada responden untuk penelitian.

2. Reliabilitas

Pengujian reliabilitas artinya kestabilan pengukuran, instrumen dikatakan reliabel jika digunakan berulang-ulang nilainya sama. Sedangkan pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Riyanto, 2011).

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya.

Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen

(16)

J. Etika Penelitian

Gambar

Tabel 1.2: Proporsi jumlah sampel di masing-masing
Tabel 1.3. Konstruk Alat Kuesioner

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisis yang akan dilakukan oleh penulis yaitu Konflik Industrial (Suatu Kajian Kritis Terhadap Konflik

Sifat kikir pada dasarnya memang dimiliki oleh semua manusia baik laki- laki maupun perempuan. Hal itu juga yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Adakalanya suami berlaku kikir

Untuk melakukan penelitian selama 4 bulan, terhitung mulai bulan April s/d Juli 2015, pada ……… yang berada dibawah pengawasan Saudara, dalam menyelesaikan studinya pada Program

Entonces evoco la historia de Fernández Barberá, dentro del edificio de Fisac, mostrando a Alexanco las entrañas de 7090, para que el escul- tor pudiese libremente generar

penggilingan pada proses pengambilan minyak sawit dari biji sawitnya. Serat sabut kelapa sawit diperoleh dari sabut kelapa sawit, sedang sabut kelapa sawit diperoleh

Berdasarkan penelitian Gornitz (1991) dan Thieler dan Hammar-Klose (2000) terdapat parameter- parameter yang mempengaruhi kerentanan pesisir yaitu variabel geologi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui degradabilitas bahan kering, bahan organik dan serat kasar ransum dengan berbagai level bagasse dalam pakan komplit secara

1) Metode ARIMA dapat digunakan untuk memodelkan data harga saham TLKM, ISAT, dan EXCL. Hal ini dikarenakan deret data tersebut tidak stasioner pada level, namun menjadi