• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRODUKSI,

PRODUKTIVITAS DAN MUTU

TANAMAN TAHUNAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

PEDOMAN TEKNIS

PENGEMBANGAN TANAMAN KELAPA

(2)

KATA PENGANTAR

Pengembangan Kelapa t erpadu, merupakan salah sat u upaya yang dit empuh unt uk meningkat kan produkt ivit as dan mut u hasil kelapa, meningkat kan nilai t ambah dan pemberdayaan pet ani, perluasan kesempat an kerj a, peningkat an devisa sert a mempert ahankan kelest arian sumber daya alam.

Kegiat an pengembangan t anaman kelapa t ahun 2014 dilaksanakan melalui peremaj aan/ rehabilit asi dan perluasan kebun kelapa rakyat .

Agar pelaksanaan pengembangan t anaman kelapa dapat t erlaksana sesuai dengan yang diharapkan, maka dipandang perlu unt uk menerbit kan Pedoman Umum Pengembangan Tanaman Kelapa, sebagai acuan bagi Provinsi/ Kabupat en/ Kot a dan berbagai pihak t erkait unt uk mewuj udkan pemahaman yang sama dalam pelaksanaan kegiat an dilapangan.

Semoga buku pedoman ini dapat memberikan manf aat yang nyat a dalam pengembangan t anaman kelapa kedepan.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR LAMPIRAN iv

I. PENDAHULUAN 1 A. Lat ar Belakang 1 B. Sasaran Nasional 3 C. Tuj uan 5

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN

KEGIATAN 6

A. Prinsip Pendekat an Pelaksanaan Kegiat an 6 B. Spesif ikasi Teknis 8

III. PELAKSANAAN KEGIATAN 10 A. Ruang Lingkup 10 B. Pelaksana Kegiat an 11 C Lokasi, Jenis dan Volume 14 D Simpul Krit is 15

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN

BANTUAN 15

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,

PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN 17

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 17

VII. PEMBIAYAAN 19

VIII. PENUTUP 20

(4)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lokasi Kegiat an Peremaj aan

Kelapa Tahun 2014 . . . 21 Lampiran 2. Lokasi Kegiat an Perluasan

Kelapa Tahun 2014 . . . 25

(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budidaya t anaman kelapa berperan cukup st rat egis t erhadap sumber kehidupan dan kesej aht eraan masyarakat , karena selain hasil produksinya merupakan salah sat u bahan baku kebut uhan pokok, yait u minyak goreng dan indust ri olahan lainnya, j uga unt uk penggunaan kebut uhan khusus yang t idak t ergant ikan, sepert i kelapa segar unt uk sayur dan kelapa muda unt uk minuman sert a daun kelapa unt uk berbagai upacara. Seluruh bagian t anaman lainnya dapat dimanf aat kan, sehingga kelapa sering disebut pohon kehidupan.

Budidaya t anaman kelapa diusahakan sej ak wilayah pant ai sampai perbukit an, sej ak wilayah t erpencil sampai perkot aan, dengan cara pengusahaan sej ak t anaman pekarangan sampai t anaman monokult ur sehamparan, penyebarannya hampir di seluruh wilayah Indonesia, bent uk pengusahaannya hampir seluruhnya merupakan usaha perkebunan rakyat .

(6)

4, 29 ribu ha (0, 11%) dan Perkebunan Besar Swast a seluas 37, 63 ribu ha (1, 0%).

Areal t anaman kelapa di pulau Sumat era mencapai 1. 203. 467 ha (31, 94%), Jawa 861. 562 ha (22, 87%), Sulawesi 778. 207 ha (20, 65%), Bali, NTB dan NTT seluas 297. 489 ha (7, 89%), Maluku dan Papua 367. 238 ha (9, 74%), sert a Kalimant an 259. 740 ha (6. 89%) dari t ot al luas areal kelapa Indonesia.

Sedangkan t ot al produksinya sebesar 3. 174, 4 ribu t on set ara kopra, yang t erdiri dari Perkebunan Rakyat sebesar 3. 133 ribu t on (98, 69%), Perkebunan Besar Negara sebesar 3, 1 ribu t on (0, 98%) dan Perkebunan Besar Swast a sebesar 38, 43 r ibu t on (1, 21%).

Selama ini komodit as kelapa hanya dimanf aat kan produk primernya saj a, baik dalam bent uk kelapa segar maupun kopra unt uk bahan baku minyak goreng. Pengembangan dan pemanf aat an produk hilir kelapa belum banyak dilakukan, demikian pula pemanf at aan hasil samping dan limbah. Upaya pengembangan produk dan pemanf aat an hasil samping dan limbah akan meningkat kan nilai t ambah produk kelapa, yang pada gilirannya akan dapat meningkat kan pendapat an pet ani kelapa.

(7)

hort ikult ura at au t anaman perkebunan lainnya maupun t ernak, sedangkan unt uk t anaman yang sudah t idak produkt if lagi perlu diremaj akan dengan menggunakan benih variet as unggul. Tahun 2010, sekit ar 450 ribu Ha (12%) luas areal kelapa merupakan t anaman t ua/ rusak karena hama & penyakit . Berdasarkan keragaan kondisi yang ada t ersebut dan mengingat bahwa pada sent ra sent ra produksi kelapa, peran ekonomi t anaman kelapa cukup dominan, maka dipandang perlu adanya upaya pengembangan, baik melalui peremaj aan maupun perluasan kelapa.

Mempert imbangkan bahwa kemampuan sumber dana APBN t erbat as, maka agar kegiat an peremaj aan dan perluasan kelapa secara ut uh dapat t erlaksana, perlu diupayakan komplement asi dari berbagai sumber dana lain t ermasuk diant aranya swadaya pet ani, agar kegiat an dapat t erlaksana sesuai harapan.

B. Sasaran Nasional

(8)

kebut uhan masyarakat j uga sebagai sumber devisa negara melalui ekspor. Selain it u komodit i ini dapat menyerap t anaga kerj a sekit ar 6, 9 j ut a KK.

Peluang pengembangan agribisnis kelapa kedepan dengan produk bernilai ekonomi t inggi sangat besar. Alt ernat if produk yang dapat dikembangkan ant ara lain Vi r gi n

Coconut Oi l (VCO), Ol eochemi cal (OC),

Desi cat ed Coconut (DC), Coconut Mi l k/ Cr eam

(CM/ CC), Coconat Char coal (CCL), Act i vat ed

Car bon (AC), Br own Sugar (BS), Coconut Fi ber

(CF) dan Coci n Wood (CW), yang diusahakan secara parsial maupun t erpadu. Pelaku agribisnis produk-produk t ersebut mampu meningkat kan pendapat annya 5-10 kali dibandingkan dengan apabila hanya menj ual produk kopra. Permint aan akan produk-produk kelapa dipasar int ernasional t erus meningkat , dit andai dengan banyaknya invest or yang ingin mengembangkan produk dari kelapa.

(9)

C. Tuj uan

Pengembangan kelapa, yang meliput i peremaj aan dan perluasan, memiliki t uj uan sebagai berikut :

a. Peremaj aan Tanaman Kelapa, dilaksanakan dengan t uj uan :

-

Menyediakan bant uan benih unggul dalam

rangka normalisasi kerapat an/ populasi t anaman;

-

Meningkat kan produkt if it as, mut u sert a

nilai t ambah usaha budidaya t anaman kelapa;

-

Meningkat kan produksi dalam rangka

unt uk memenuhi kebut uhan indust ri berbahan baku kelapa;

-

Membant u penerapan t eknis budidaya.

b.Perluasan kelapa rakyat bert uj uan :

-

Memanf aat kan lahan lahan kosong,

sepert i lahan t erlant ar, t epi pant ai, bat as lahan, t anggul dan pekarangan.

-

Menyediakan bant uan benih unggul

bermut u;

-

Membant u penerapan t eknis budidaya

(10)

- Memanf aat kan lahan diant ara t anaman kelapa dengan t anaman sela/ t anaman pangan

- Meningkat kan produkt ivit as usahat ani

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan :

a. Daerah sasaran kegiat an Peremaj aan dan Perluasan Tanaman kelapa adalah daerah sent ra t anaman kelapa dan khusus unt uk kegiat an Peremaj aan diut amakan pada daerah yang pert anaman kelapanya sudah t ua/ rusak.

b. Pet ani at au kelompok t ani sasaran adalah pet ani / pekebun / kelompok t ani didaerah sasaran, yang t elah diseleksi, merupakan kelompok t ani yang sebelumnya sudah t erbent uk dan mempunyai lahan usaha unt uk mengembangkan t anaman. Kelompok sasaran t ersebut t idak mendapat f asilit as dari proyek lain pada saat yang bersamaan unt uk kegiat an yang sama.

(11)

sedangkan j ika kegiat an merupakan TP Kabupat en/ kot a, proses seleksi dilakukan oleh Tim Teknis yang dit et apkan Kabupat en/ Kot a yang dilakukan secara t erbuka, dit et apkan secara musyawarah at as dasar kepent ingan pengembangan usaha pert anian di daerah dan usulan dari masyarakat .

d. Unt uk TP Provinsi, Calon Pet ani (CP) yang t elah diseleksi dit et apkan oleh Pemerint ah Daerah Propinsi at au Kepala Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi set empat , sedangkan unt uk TP Kabupat en/ Kot a, Calon Pet ani (CP) yang t elah diseleksi dit et apkan oleh Pemerint ah Daerah Kabupat en/ Kot a at au Kepala Dinas yang membidangi perkebunan Kabupat en/ Kot a set empat .

e. Calon Lahan (CL), adalah lahan milik pet ani, yang t idak dalam sengket a dan secara t eknis memenuhi persyarat an agroklimat .

(12)

g. Pelaksanaan kegiat an diat ur secara spesif ik dalam Pet unj uk Teknis (JUKNIS) oleh Kabupat en/ Kot a sesuai kondisi pet ani dan budaya set empat . h. Paket bant uan dalam bent uk benih

siap salur, sarana dan prasarana produksi.

i. Paket bant uan merupakan hibah dan pelaksanaan pengadaannya mengacu kepada PEDOMAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BARANG DAN JASA LINGKUP SATKER DITJEN PERKEBUNAN TAHUN 2014 yang dikeluarkan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan Kemet erian Pert anian.

B. Spesifikasi Teknis

Spesif ikasi benih kelapa yang akan digunakan unt uk peremaj aan dan perluasan kelapa rakyat adalah :

1. Berasal dari Benih bina yait u benih yang t elah dilepas oleh Met eri Pert anian dan at au;

2. Berasal dari sumber benih (Blok Penghasil Tinggi dan Pohon Induk Terpilih) yang t elah dit et apkan melalui Keput usan Direkt ur Jenderal Perkebunan at au Kepala Dinas Perkebunan Provinsi;

3. Umur t anaman 6 – 12 bulan at au berdaun minimal 4 pelepah

(13)

C.Metode Pelaksanaan

1. Peremaj aan

Peremaj aan t anaman kelapa dilakukan dengan cara menyisip, penanaman diant ara t anaman t ua/ rusak at au menebang secara bert ahap.

a. Tanaman kelapa diremaj akan j ika t elah berumur

>

30 t ahun at au t anaman-t anaman yang anaman-t idak produkanaman-t if lagi. b. Jenis kelapa yang digunakan disesuaikan

dengan karakt erist ik daerah masing-masing;

c. Menerapkan inovasi t eknologi t erkini, dapat j uga dilakukan dengan cara membongkar t anaman secara bert ahap; d. Unt uk wilayah monokult ur, maka Jarak

t anam yang digunakan sesuai st andar t eknis, dapat menggunakan j arak t anam yang t elah ada at au disesuaikan dengan t eknologi t erkini, yait u 16 m X 6m. Sedangkan unt uk daerah yang t idak monokult ur disesuaikan dengan kondisi set empat .

2. Perluasan

Perluasan t anaman dilakukan dengan : a. Menanam t anaman pada lahan kosong,

(14)

b. Unt uk wilayah monokult ur, maka Jarak t anam yang digunakan sesuai st andar t eknis, dapat menggunakan j arak t anam yang biasa digunakan di wilayah t ersebut at au disesuaikan dengan t eknologi t erkini, yait u 16 m X 6m. Sedangkan unt uk daerah yang t idak monokult ur disesuaikan dengan kondisi set empat .

3. Pengembangan t umpangsari t anaman pangan

Pengembangan t umpangsari t anaman pangan diant ara t anaman kelapa pada perluasan at au peremaj aan kelapa disesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi dan agroklimat daerah masing-masing, sepert i dengan t anaman padi/ j agung/ kedelai at au t anaman hort ikult ura at au t anaman perkebunan lain yang sesuai.

III. PELAKSANA KEGIATAN

A. Ruang Lingkup

(15)

monot oring, evaluasi dan pelaporan yang disusun secara spesif ik lokasi.

B. Pelaksana Kegiatan

Dengan pert imbangan t uj uan

keberhasilannya unt uk dapat mengkondisikan upaya pengembangan lebih

lanj ut , pelaksana kegiat an pengembangan kelapa rakyat dilaksanakan Provinsi, Kabupat en berkoordinasi dengan Pusat , masing-masing sebagai berikut :

1. Kegiatan Pusat

a Menyiapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengembangan Kelapa rakyat .

b Melakukan Sosialisasi kegiat an bersama Dinas Perkebunan Propinsi. c Melakukan koordinasi perencanaan

dan pelaksanaan kegiat an.

d Melakukan pemant auan, monit oring dan pengendalian kegiat an sert a membant u mengat asi permasalahan yang dihadapi di t ingkat lapangan. e Menyusun laporan perkembangan hasil

(16)

2. Kegiatan Provinsi

a Menet apkan Tim pembina Provinsi, melalui surat Keput usan Kepala Dinas yang membidangi perkebunan.

b Menj abarkan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa (Peremaj aan dan perluasan) yang dit uangkan dalam bent uk Pet unj uk Pelaksanaan (Juklak) sesuai kondisi daerah.

c Melakukan sosialisasi, ident if ikasi dan seleksi CP/ CL, pemant auan, pengendalian pelaksanaan kegiat an dan membant u mengat asi permasalahan yang dihadapi bersama –sama Dinas Kabupat en yang membidangi Perkebunan .

d Jika Kegiat an merupakan TP propinsi: maka penet apan calon pet ani dan calon lahan (CP/ CL) oleh Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan.

(17)

3. Kegiatan Kabupat en

a Menj abarkan Pedoman Teknis kedalam Pet unj uk Teknis (Juknis).

b Melakukan sosialisasi, ident if ikasi dan seleksi CP/ CL, pemant auan, pengendalian pelaksanaan kegiat an dan membant u mengat asi permasalahan yang dihadapi.

c Jika Kegiat an merupakan TP Kabupat en : maka penet apan calon pet ani dan calon lahan (CP/ CL) oleh Pemerint ah Daerah Kabupat en/ Kot a at au Dinas Kabupat en yang membidangi perkebunan.

d Membuat dan melaporkan hasil kegiat an perkembangan pelaksanaan kegiat an Pengembangan Kelapa secara berkala (t riwulan) dan t ahunan sesuai f orm yang t elah dit et apkan kepada Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan dan Direkt ur Jenderal Perkebunan cq Direkt ur Tanaman Tahunan.

4. Kelompok Tani

a.

Persiapan lahan sepert i pembersihan lahan dan penyiapan lubang t anam.

(18)

c.

Penanaman dan Pemeliharan t anaman kelapa sert a melaporkan hal-hal yang yang berhubungan dengan kegiat an peremaj aan dan perluasan kelapa yang dilakukan kepada Dinas yang membidangi Perkebunan.

C. Lokasi, Jenis dan Volume

a. Peremaj aan kelapa rakyat dilaksanakan pada areal pet ani, baik areal swadaya maupun eks proyek, dengan rencana peremaj aan dilaksanakan oleh Provinsi dan kabupat en/ Kot a dengan bant uan berupa benih kelapa dan sarana produksi lainnya, dengan luasan masing-masing sepert i lampiran 1;

b. Perluasan kelapa dilaksanakan pada daerah-daerah yang secara agroklimat sesuai dan daerah yang lahannya belum dimaf aat kan, dengan bant uan berupa benih siap t anam, dengan luasan sepert i lampiran 2;

(19)

D. Simpul kritis

1)Koordinasi ant ara Direkt orat Tanaman Tahunan, pet ugas Dinas Provinsi, Dinas Kabupat en, Puslit / Balit / Inst ansi t erkait , dan pet ugas lapang.

2)Pemilihan lokasi/ CPCL diusahakan lokasi yang mudah dij angkau dan di monit or oleh pet ugas, sehingga memudahkan pengadaan dan penyaluran bahan t anaman dan sarana prasarana produksi sert a evaluasi kegiat an ke daerah t ersebut .

3)Ket epat an bahan t anaman (benih kelapa dan t anaman pangan) yang disalurkan merupakan benih unggul, dengan pert imbangan bahwa benih merupakan salah sat u f akt or kunci keberhasilan kegiat an pengembangan t anaman;

4)Ket epat an wakt u pengadaan dan penyaluran bahan t anaman sert a sarana prasarana produksi lainnya, sehingga t idak menyebabkan ket erlambat an.

5)Teknologi budidaya yang akan dit erapkan harus sesuai dengan baku t eknis sert a kondisi di lapangan.

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

(20)

ket ent uan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Keput usan Kepala Dinas Provinsi (TP. Provinsi) at au Pemerint ah Kabupat en/ Kot a at au Kepala Dinas Kabupat en (TP. Kabupat en) at au pej abat yang dit unj uk t ent ang Penet apan Kelompok Sasaran, dilakukan proses pengadaan benih unggul bermut u bersert if ikat siap t anam dan sarana dan prasarana lainnya.

2. Prosedur pengadaan dan penyaluran mengacu pada Perpres 54 Tahun 2010 berikut perubahannya (Perpres 70 Tahun 2012) sert a Pedoman Pengadaan dan Penat ausahaan Barang Lingkup Sat ker Dit j en. Perkebunan Tahun 2014. 3. Kont rak pengadaan benih dan sarana

dan prasarana t ersebut t elah dit andat angani paling lambat akhir t riwulan I t ahun 2014.

(21)

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,

PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

Pembinaan, pengendalian, pengawalan dan pendampingan kelompok dilakukan secara berkelanj ut an sehingga kelompok mampu mengembangkan usahanya secara mandiri. Unt uk it u diperlukan dukungan dana pembinaan lanj ut an yang bersumber dari APBD at au sumber-sumber lain.

Pengendalian, dilaksanakan melalui j alur st rukt ural dilakukan oleh Pusat , Tim Pembina di t ingkat Provinsi dan Tim Teknis di t ingkat Kabupat en/ Kot a berdasarkan dokumen penganggaran DIPA/ POK/ ROP, St andart Operasional Prosedur (SOP) sert a Pedoman Teknis Pengembangan t anaman kelapa.

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

(22)

1. Jenis pelaporan

a. SIMONEV yang meliput i:

Kemaj uan pelaksanaan kegiat an sesuai indikat or kinerj a;

Perkembangan kelompok sasaran dalam pengelolaan kegiat an lapangan berikut realisasi f isik dan keuangan;

Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian di t ingkat Kabupat en dan Provinsi;

Format laporan menggunakan f ormat yang t elah dit ent ukan;

b. Laporan perkembangan f isik yang sesuai t ahapan pelaksanaan kegiat an dengan mat eri meliput i: nama

pet ani/ kelompok t ani, desa/ kecamat an/ kabupat en, luas

areal (t arget dan realisasi), wakt u pelaksanaan, perkembangan, kendala dan permasalahan, upaya pemecahan masalah.

c. Laporan akhir kegiat an yang menyangkut seluruh pelaksanaan kegiat an ini.

2. Wakt u penyampaian laporan: a. SIMONEV yang meliput i:

(23)

lambat set iap t anggal 5 bulan laporan.

Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan provinsi dit uj ukan kepada Direkt orat Tanaman Tahunan, disampaikan paling lambat set iap t anggal 7 bulan laporan.

b. Laporan perkembangan f isik dibuat per t riwulan, dit uj ukan kepada Direkt orat Tanaman Tahunan Direkt orat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat set iap t anggal 5 bulan laporan.

c. Laporan akhir dit uj ukan kepada Direkt orat Tanaman Tahunan, Direkt orat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat t anggal 31 Desember 2014.

VII. PEMBIAYAAN

(24)

Tahun Anggaran 2014, alokasi anggaran melalui mekanisme kont rakt ual dan prosedur pengadaan mengacu pada Pedoman Pengadaan dan Pengelolaan Barang Lingkup Sat ker Dit j en. Perkebunan Tahun 2014

VIII. PENUTUP

Pedoman t eknis ini dimaksudkan sebagai acuan penyelenggaraan pelaksanaan kegiat an Pengembangan kelapa, meliput i kegiat an peremaj aan dan perluasan kelapa dit ingkat Pusat , Provinsi maupun kabupat en sert a pihak t erkait lainnya dalam melaksanakan pengembangan t anaman kelapa.

Dengan t erlaksananya kegiat an pengembangan t anaman kelapa secara t ert ip administ rasi dan t eknis, diharapkan pada wakt unya dapat meningkat kan kesej aht eraan pet ani kelapa melalui peningkat an pendapat an sert a peningkat an ekonomi wilayah.

(25)

Lampiran 1. Lokasi Kegiatan Peremaj aan Kelapa Tahun 2014

PROVINSI

VOLUME LUAS (Ha)

19. 425 Ha

1 ACEH 1. Aceh Barat 100 Ha

2. Aceh Selat an 150 Ha

3. Nagan Raya 100 Ha

4. Simelue 200 Ha

5. Bireun 200 Ha

6. Sabang 100 Ha

2 SUMUT 7. Langkat 100 Ha

8. Tapt eng 100 Ha

9. Asahan 100 Ha

3 SUMBAR 10. Padang Pariaman 300 Ha

11. Pesisir Selat an 100 Ha

12. Agam 100 Ha

4 RIAU 13. Indragiri Hilir 500 Ha

5 JAMBI 14. Tanj ung Jabung

Barat 500 Ha

15. Tanj ung Jabung

Timur 300 Ha

6 BANTEN 16. Pandeglang 200 Ha

17. Lebak 200 Ha

(26)

7 JABAR 19. Cerebon 100 Ha

20. Sukabumi 100 Ha

21. Ciamis 100 Ha

22. Indramayu 100 Ha

23. Tasikmal aya 100 Ha

24. Indramayu 100 Ha

8 JATENG 25. Cilacap 150 Ha

26. Kebumen 150 Ha

27. Wonogiri 150 Ha

28. Purworej o 150 Ha

29. Jepara 150 Ha

30. Blora 150 Ha

31. Banyumas 150 Ha

32. Purbalingga 150 Ha

9 JATIM 33. Pacit an 100 Ha

34. Kediri 100 Ha

35. Trenggalek 100 Ha

36. Probolinggo 100 Ha

37. Madiun 100 Ha

10

BALI 38. Jembrana 250 Ha

39. Karang asem 100 Ha

40. Gianyar 200 Ha

(27)

11 NTT 42. Belu 200 Ha

43. Sumba Timur 200 Ha

44. Alor 300 Ha

45. Sikka 200 Ha

46. Sumba Barat Daya 200 Ha

47. Nagakeo 200 Ha

48. Lembat a 150 Ha

49. Manggarai Timur 150 Ha

50. Ende 200 Ha

12 NTB 51. Lombok Bar at 200 Ha

52. Lombok Tengah 200 Ha

53. Dompu 200 Ha

13 SULTENG 54. Parigi Mout ong 200 Ha

55. Donggala 400 Ha

56. Banggai 500 Ha

57. Sigi 400 Ha

58. Toli-Toli 400 Ha

59. Buol 300 Ha

60. Toj o Una-Una 400 Ha

61. Poso 300 Ha

62. Banggai Kepulauan 400 Ha

14 SULTRA 63. Konawe 200 Ha

64. Konawe Selat an 200 Ha

65. But on Ut ara 150 Ha

(28)

15 SULBAR 67. Maj ene 200 Ha

68. Polman 200 Ha

16 SULUT 69. Minahasa Selat an 650 Ha

70. Minahasa Ut ara 250 Ha

71. Kep. Talaud 200 Ha

72. Minahasa Tenggara 400 Ha

73. Bolangmongondow 200 Ha

74. Minahasa 150 Ha

75. Sangihe 200 Ha

17 KALBAR 76. Sambas 200 Ha

77. Kuburaya 200 Ha

78. Bengkayang 100 Ha

79. Singkawang 100 Ha

18 MALUKU 80. Maluku Tengah 300 Ha

81. Seram bagian bar at 300 Ha

82. Maluku Tenggara 300 Ha

83. Buru Selat an 300 Ha

84. Buru 200 Ha

85. Maluku Tenggara barat 200 Ha

19 MALUT 86. Halmahera Ut ara 400 Ha

87. Halmahera Barat 400 Ha

88. Halmahera Selat an 250 Ha

89. Halmahera Tengah 400 Ha

(29)

Lampiran 2. Lokasi Kegiatan Perluasan Kelapa Tahun 2014

PROVINSI

VOLUME LUAS (Ha)

1. 600 Ha

1 BENGKULU 1. Kaur 150 Ha

2 GORONTALO 2. Goront alo 500 Ha

3. Pahuwat o 500 Ha

4. Goront alo

Ut ara 250 Ha

3 Papua 5. Mimika 200 Ha

Referensi

Dokumen terkait

3) Hasil koreksi aritmatik pada bagian lumpsump tidak boleh mengubah nilai total harga penawaran]. 26.1.B) Total harga penawaran setelah koreksi aritmatik yang

The response differs from that of relative undernutrition in early lactating cows fed at a higher level than maintenance, but lower than their requirements; in this case,

[r]

Jika diagram batang di bawah ini memperhatikan frekuensi kumulatif hasil tes matematika siswa kelas XII, maka persentase siswa yang memperoleh nilai 8 adalah ….. Jika

INVESTASI, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN HUTANG, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris

J., sebagai Co- Author , guru yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, pengetahuan, dorongan, dukungan dan buku-buku bacaan yang berharga selama penulis

[r]

• Mikroba spesifik yang terdapat dalam pangan dapat dikurangi. jumlahnya dg