• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INFO SEARCH BERBASIS PMR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA KULIAH STATISTIKA DASAR 2 | Sungkono | PROCEEDING 512 962 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INFO SEARCH BERBASIS PMR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA KULIAH STATISTIKA DASAR 2 | Sungkono | PROCEEDING 512 962 1 SM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PMR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA KULIAH STATISTIKA DASAR 2

Joko Sungkono*, Yuliana*, M. Wahid Syaifuddin*

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten

ABSTRAK. Berdasarkan angket respon yang diberikan pada 64 mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan ini, lebih dari 75% mahasiswa mengalami kesulitan sehingga perlu dikaji ulang bagaimana strategi pembelajaran yang dapat mendorong mahasiswa untuk menelusuri referensi Statistika Dasar 2 lebih mendalam salah satunya dengan Info Search berbasis PMR. Tujuan dalam penelitian adalah ingin mendeskripsikan pengembangan strategi pembelajaran Info Search berbasis PMR dan bagaimana efektivitasnya dalam meningkatkan kemampuan pemahaman Statistika Dasar 2.

Dari data hasil pre-test, diketahui bahwa 2 kelas sampel mempunyai kemampuan awal yang sama sebelum salah satu kelas menggunakan strategi Info Serach berbasis PMR. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan dengan baik dan berdasarkan analisis data nilai post-test diketahui bahwa nilai kelas IVA lebih baik daripada IVB. Ini berarti bahwa perangkat pembelajaran Statistika Dasar 2 yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman mahasiswa.

Kata Kunci: Info Search, Pembelajaran Matematika Realistik, kemampuan pemahaman, efektifitas

1. PENDAHULUAN

Statistika dasar 2 merupakan salah satu mata kuliah wajib di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Widya Dharma Klaten. Materi yang termuat dalam mata kuliah ini adalah bagian dari ilmu statistik yang banyak digunakan dalam berbagai bidang. Hampir setiap penelitian yang berupa studi kasus menggunakan materi mata kuliah Statistika Dasar 2 dalam pengolahan datanya. Hal ini yang membuat materi pada mata kuliah ini dianggap penting untuk diajarkan pada mahasiswa. Akan tetapi kenyataan di lapangan masih sangat sedikit lulusan perguruan tinggi yang menguasai ilmu statistika dengan baik termasuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Widya Dharma Klaten. Hal ini dapat dilihat dari data nilai ujian akhir Statistika Dasar 2 Tahun Akademik 2012/2013 yang menunjukkan bahwa 82,81% mahasiswa belum menguasai materi dengan baik seperti ditunjukkan pada tabel 1 berikut:

Tabel 1 Keterangan Konversi Nilai dari Skala Interval ke Skala Nominal

Kategori A B C D E

Interval (x) 74 < x 

(2)

Prosentase 6,25% 10,9375% 56,25% 20,3125% 6,25%

Dari angket respon terhadap 64 mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan Statistika Dasar 2, lebih dari 75% menyatakan mengalami kesulitan dalam memahami materi dan cara mahasiswa mengatasi kesulitan adalah dengan cara sebagai berikut:

Tabel 2 Cara Mahasiswa Mengatasi Kesulitan Materi Mata Kuliah Statistika Dasar 2

Alternatif Persentase

Penelusuran referensi 15,625%

Konsultasi dengan dosen pengampu 25%

Belajar bersama dengan teman sekelas 59,375%

Pada permasalahan ini, mengingat referensi merupakan sumber utama yang lebih luas cakupan materinya, maka perlu dikaji ulang bagaimana strategi pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk lebih mengutamakan penelusuran referensi daripada konsultasi dengan dosen maupun belajar bersama dengan teman.

. Info Search merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang memberikan keleluasaan pada peserta didik untuk belajar di luar kelas dengan menggali sumber-sumber informasi secara bebas sesuai dengan pokok bahasan yang sedang dipelajari. Strategi ini dimulai dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang akan memacu peserta didik untuk berusaha mencari jawaban berdasarkan sumber-sumber yang disarankan. Kemudian peserta didik diberi kesempatan untuk mempresentasikan jawaban yang diperoleh. Dalam proses mencari jawaban ini secara tidak langsung peserta didik akan berusaha menguasai materi dengan sebaik-baiknya. Penguasaan materi yang diperoleh melalui proses yang dialami masih diyakini akan membekas dan tertanam lebih kuat dalam pikiran peserta didik. Menurut Hamruni (2012: 161), kelebihan dari strategi information search adalah sebagai berikut.

a. Peserta didik menjadi siap memulai pelajaran, karena peserta didik belajar terlebih dahulu sehingga memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih paham setelah mendapat tambahan penjelasan dari pendidik,

b. peserta didik aktif bertanya dan mencari informasi,

c. materi dapat diingat lebih lama,

d. kecerdasan peserta didik diasah pada saat mencari informasi tentang materi tersebut

tanpa bantuan pendidik,

e. mendorong tumbuhya keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka dan

memperluas wawasan melalui bertukar pendapat secara individu maupun kelompok,

f. peserta didik belajar memecahkan masalah sendiri secara kelompok dan saling

bekerjasama.

(3)

diawali dengan masalah kontekstual, peserta didik diarahkan untuk menguasai materi melalui penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik akan menyelesaikan masalah dunia nyata dengan membawa ke dalam masalah matematika terlebih dahulu. Pembelajaran yang menggunakan konteks dunia nyata dan penyelesaian permasalahan sehari-hari ini juga diyakini akan memberikan penguasaan materi yang lebih kuat bagi peserta didik.

Berdasarkan fakta yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas, mendorong keinginan peneliti untuk melakukan perbaikan pada kondisi yang ada dengan harapan diperoleh hasil yang lebih baik. Sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana pengembangan strategi Info Search berbasis pembelajaran matematika realistik pada mata kuliah Statistika Dasar 2 dan efektivitasnya dalam meningkatkan kemampuan pemahaman mahasiswa.

2. METODEPENELITIAN

Bagian ini bisa diisi dengan metodologi penelitian atau penjelasan mengenai formulasi-formulasi dasar yang menjadi fundamen untuk pengembangan hasil yang akan yang dilakukan. Silakan memberikan judul yang sesuaiPenelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Widya Dharma Klaten pada semester IV Tahun Akademik 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian ini juga bemaksud ingin melihat efek perlakuan yang diberikan pada sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah penggunaan strategi info search dalam pembelajaran Statistika Dasar 2. Oleh karena itu, untuk mengukur efektivitas strategi, digunakan 2 kelas sampel yang disebut dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan strategi info search dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran Statistik Dasar 2.

Pada penelitian ini, sampel terdiri dari 74 mahasiswa semester IV Pendidikan Matematika Tahun Ajaran 2013/2014 yang terbagi menjadi 2 kelas A dan B. Kelas IV A dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas B sebagai kelas kontrol. Kedua kelas diasumsikan sama dalam segi yang relevan dan hanya berbeda dari perlakuan yang diberikan. Oleh karena itu, dilakukan uji prasyarat penelitian terlebih dahulu untuk melihat apakah kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai prestasi yang sama sebelum strategi info search digunakan pada kelas eksperimen. Uji prasyarat penelitian dilakukan dengan uji-t berdasarkan data hasil pre-test.

Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi, angket, dan tes. Menurut Budiyono (2003), untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas yang tinggi dapat dilakukan melalui penilaian yang dilakukan oleh para pakar (expert judgement). Oleh karena itu, validasi perlu dilakukan terhadap modul Statistika Dasar 2, soal-soal Info Search berbasis PMR, soal pre-test, post-test, dan angket respon mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan. Penilaian para ahli ini akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan perbaikan terhadap perangkat pembelajaran yang telah disusun.

(4)

angket persepsi ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan nilai Statistika Dasar 2 cenderung rendah. Sedangkan angket respon diberikan pada mahasiswa yang dijadikan sebagai kelas sampel dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pendapat atau tanggapan mahasiswa mengenai pembelajaran Statistika Dasar 2 baik dari segi materi atau strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Instrumen tes terdiri dari pre-test dan post-test. Pre-test digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas sampel mempunyai kemampuan awal yang sama. Sedangkan post-test digunakan untuk mengetahui apakah stratgei yang digunakan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman mahasiswa.

Pada penelitian ini terdapat dua macam data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Data kualitatif berupa lembar validasi perangkat pembelajaran dan lembar angket respon

mahasiswa. Data kuantitatif berupa data nilai hasil belajar mahasiswa. Menurut Moleong (2006), proses analisis data harus dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Sumber data pada penelitian ini berasal dari lembar validasi, lembar angket respon mahasiswa dan hasil tes. Validasi dilakukan oleh 3 validator yaitu Utami Murwaningsih, S.Pd., M.Pd., Andhika Ayu Wulandari, S.Si., M.Pd., dan Tasari, S.Si., M.Si. dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

Tabel 3 Kriteria Penilaian Lembar Validasi

Rata–rata Tingkat Validitas

4 ≤ X≤ 5 Sangat valid

3 ≤ X< 4 Valid

2 ≤ X< 3 Kurang valid

1 ≤ X< 2 Tidak valid

Analisis angket dilakukan dengan membuat prosentase mahasiswa yang menyatakan ketertarikan terhadap proses perkuliahan strategi pembelajaran yang dikembangkan. Apabila sekurang-kurangnya 80% dari semua pertanyaan direspon positif oleh 60% mahasiswa atau lebih maka strategi dapat dikatakan efektif. Sebaliknya, jika komponen pelaksanaan pembelajaran kurang dari 60% mahasiswa, maka akan dipertimbangkan untuk revisi.

Pada penelitian ini, data kuantitatif berupa skor pre-test dan skor post-tets mahasiswa. Analisis data kuantitatif dilakukan 2 kali dengan menggunakan uji-t untuk 2 sampel independen yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis pertama dilakukan untuk uji prasyarat dan analisis kedua dilakukan untuk mengukur efektivitas strategi pembelajaran info search berbasis PMR. Sebelum menggunakan uji t maka dilakukan uji normalitas dan homogenitas variansi terlebih dahulu. Menurut Budiyono (2004), uji normalitas dilakukan dengan metode Lilliefors untuk mengetahui apakah kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan uji homogenitas variansi dengan metode Bartlett digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas sampel mempunyai variansi yang sama. Hal ini dilakukan untuk menentukan penggunaan statistik uji-t yang sesuai dengan variansi kedua kelas sampel

(5)

Pengembangan instrumen yang terdiri dari modul Statistika Dasar 2 dan kumpulan soal-soal berbasis PMR dapat tersusun dengan baik. Pembelajaran dengan strategi Info Search dapat terlaksana dengan lancar dan mahasiswa terlihat lebih aktif dan lebih siap memulai proses pembelajaran. Pada penelitian ini, kelas IVA yang terdiri dari 36 mahasiswa dianggap sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan strategi Info Search berbasis PMR dalam pembelajaran Statistika Dasar 2. Sedangkan kelas IVB yang terdiri dari 38 mahasiswa dianggap sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang dalam pembelajarannya tetap menggunakan metode konvensional.

Berdasarkan kurikulum yang disusun, Statistika Dasar 2 sebenarnya dilaksanakan pada semester V. Akan tetapi, untuk keperluan penelitian, Statistika Dasar 2 dilaksanakan pada semester IV dimana mahasiswa paling tidak telah mempelajari tentang uji-t. Sejalan dengan hal tersebut, strategi Info Search dapat membuat mahasiswa lebih terlatih berpikir kritis sebelum materi disampaikan oleh dosen secara lebih detail.

Sebelum instrumen yang dikembangkan digunakan dalam pembelajaran Statistika Dasar 2, maka perlu dilakukan penilaian oleh para ahli. Validasi yang dilakukan oleh ketiga validator menunjukkan bahwa modul, soal-soal Info Search berbasis PMR, pre-test, post-test dan angket respon mahasiswa layak digunakan dengan revisi di beberapa bagian terutama pada tata tulis dan bahasa untuk memudahkan mahasiswa memahami materi.

Hasil dari instrumen pre-test digunakan sebagai uji prasyarat untuk mengetahui keseimbangan kemampuan awal kedua kelas. Selanjutnya dilakukan uji asumsi yaitu normalitas dan homogenitas variansi berdasarkan data hasil pre-test di atas. Hasil uji normalitas dengan metode Lilliefors disajikan dalam tabel 4 berikut:

Tabel 4 Rangkuman Uji Normalitas Data Hasil Pre-test

Kelas L DK Keputus

an H0

Kesimpula n Distribusi

4A (eksperimen)

0,07

28 0,1477 diterima Normal

4B (kontrol) 0,07

68 0,1437 diterima Normal

Sedangkan hasil dari uji homogenitas variansi dengan metode Bartlett diperoleh 2 =

0,451 DK, maka H0 diterima. Ini berarti bahwa uji-t untuk asumsi variansi homogen dapat dilakukan. Berdasarkan analisis data hasil pre-test, diperoleh kesimpulan bahwa t =

0,971 DK, maka H0 diterima. Ini berarti bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang seimbang sebelum kelas 4A menggunakan strategi Info Serach berbasis PMR dalam pembelajaran Statistika Dasar 2.

Deskriptif statistik data hasil post-test disajikan dalam tabel 5 berikut: Tabel 5 Deskriptif Statistik Data Hasil Post-test

Kelas N Mean Std.

Deviation

nilai 4A

(eksperimen)

(6)

4B (kontrol) 38 77,8684 3,0859

Berdasarkan data di atas, selanjutnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi untuk menentukan statistik uji yang digunakan. Hasil dari uji normalitas dengan metode Lilliefors, dirangkum pada tabel 6 berikut:

Tabel 6 Rangkuman Uji Normalitas Data Hasil Post-test

Kelas L DK Keputus

an H0

Kesimpula n Distribusi 4A

(eksperimen)

0,10

22 0,1477 diterima Normal

4B (kontrol) 0,07

92 0,1437 diterima Normal

Sedangkan untuk uji homogenitas variansi dilakukan dengan metode Bartlett. Dari analisis yang dilakukan, diperoleh 2 = 2,3323  DK, maka H0 diterima. Ini berarti bahwa variansi kedua kelas sampel homogen. Oleh karena itu, untuk melihat efektivitas strategi Info Search berbasis PMR digunakan uji-t dengan asumsi homogenitas variansi dipenuhi.

Berdasarkan uji-t yang telah dilakukan, diperoleh keputusan bahwa H0 ditolak (t =

2,6828  DK). Ini berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa kelas 4A

dan 4B. Dilihat dari rataannya, kelas 4A mempunyai rata-rata yang lebih besar daripada 4B. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi Info Search berbasis PMR efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman Statistika Dasar 2.

Angket respon mahasiswa digunakan setelah proses pembelajaran Statistika Dasar 2. Berdasarkan angket yang telah diberikan terhadap 36 mahasiswa pada kelas eksperimen, disimpulkan bahwa 87,5% butir angket mendapat respon positif oleh sekurang-kurangnya 69,44% mahasiswa yang mengikuti pembelajaran Statistika Dasar 2 dengan strategi Info Search berbasis PMR. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan strategi Info Search berbasis PMR efektif digunakan untuk meningkatkan ketertarikan dan kemampuan pemahaman mahasiswa.

4. KESIMPULAN

(7)

disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran Statistika Dasar 2 yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman mahasiswa.

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan peneliti berdasarkan kesimpulan yang sudah ada adalah sebagai berikut:

1. hendaknya dosen mengubah pembelajaran yang berpusat pada dosen (teacher

centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered),

2. hendaknya mahasiswa lebih aktif mencari referensi, mengemukakan pendapat atau

bertanya sehingga pembelajaran akan lebih aktif dan mahasiswa akan lebih mudah menerima materi yang diajarkan,

3. peneliti lain dapat mencoba membuat suatu media pembelajaran yang mengacu pada

strategi Info Search berbasis PMR sehingga pembelajaran tidak hanya lebih aktif namun juga diharapkan akan lebih menarik perhatian peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press

Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press

Fauzi, KMS. A. 2002. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan Pembagian di Kelas IV SD. Makalah Komprehensif. Surabaya. Program Pasca Sarjana UNESA Surabaya.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani

Moleong. Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel faktor keuangan (kondisi keuangan, debt default, pertumbuhan perusahaan) dan empat faktor non keuangan (auditor

Di Indonesia, kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi ditempuh dengan berbagai cara, yaitu dilakukan dengan meningkatkan mutu tenaga akademik

[r]

Periode perputaran modal kerja adalah 3 bulan, meliputi periode pembelian sampai penjualan 1 bulan dan periode penerimaan piutang 2 bulan, sehingga tingkat

Dengan analisa Regresi Sederhana dimana didapat dari kedua dimensi tersebut bahwa nilai persamaan Regresi Sederhana y = 3691.73 + 0.928 dan Nilai Korelasi adalah 0.976 = 98%.

Jl Jend Gatot Subroto Kav 9-11 Overburden Removal Coal Getting Coal Hauling. PH: 021-5257481 (million bcm) (million ton)

Dalam jurnalnya, membuktikan bahwa diskriminasi harga yang diberikan kepada konsumen tidak mempengaruhi jumlah output, karena apabila barang yang dijual dengan harga X kurang

Bab ini menjelaskan proses perancangan antena brick dengan melakukan beberapa perhitungan yang terdiri dari beberapa parameter yang diperlukan di dalam perancangan seperti