• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDUSTRI DAN PERUBAHAN SOSIAL : STUDI PERUBAHAN MASYARAKAT INDUSTRIAL DUSUN SAMBIREJO, DESA SIDOKUMPUL, KECAMATAN SAMBENG, KABUPATEN LAMONGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INDUSTRI DAN PERUBAHAN SOSIAL : STUDI PERUBAHAN MASYARAKAT INDUSTRIAL DUSUN SAMBIREJO, DESA SIDOKUMPUL, KECAMATAN SAMBENG, KABUPATEN LAMONGAN."

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

INDUSTRI DAN PERUBAHAN SOSIAL

(Studi Perubahan Masyarakat Industrial Dusun Sambirejo, Desa Sidokumpul, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Sosial

(S. Sos) dalam Bidang Sosiologi

Oleh:

EKA PRIYANI SUGIANTO

NIM. B75213042

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Eka Priyani Sugianto, 2017, Industri dan Perubahan Sosial Studi Masyarakat Industrial Dusun Sambirejo, Desa Sidokumpul, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Skripsi Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci: Industri, Perubahan Sosial

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yakni bagaimana bentuk peubahan masyarakat dan latar belakang perubahan masyarakat Dusun Sambirejo, Desa Sidokumpul, Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan setelah berdirinya pabrik KebunTebu Mas yang berada disekitar wilayah tersebut. Pendirian pabrik KebunTebu Mas memberikan perubahan dari masyarakat agraris (pertanian) berubah menjadi masyarakat Industrial (pekerja pabrik).

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam melihat fenomena yang terjadi pada Industri dan Perubahan Sosial (studi perubahan masyarakat industrial Dusun Sambirejo, Desa Sidokumpul, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan) adalah teori AGIL Talcott Parsons.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN SKRIPSI ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 7

B. Rumusan Masalah ... 8

C.Tujuan Penelitian ... 8

D.Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Konseptual ... 9

F. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II : INDUSTRI DAN PERUBAHAN SOSIAL-TALCOTT PARSONS .. 14

A.Penelitian Terdahulu ... 14

B. Industri dan Perubahan Sosial ... 17

C.AGIL: Talcott Parsons ... 28

BAB III : METODE PENELITIAN ... 32

(8)

ii

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

C.Pemilihan Subyek Penelitian ... 33

D.Tahap-tahap Penelitian ... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Teknik Analisis Data ... 40

G.Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 41

BAB IV : INDUSTRI DAN PRUBAHAN SOSIAL STUDI MASYARAKAT INDUSTRIAL DUSUN SAMBIREJO, DESA SIDOKUMPUL, KECAMATAN SAMBENG, KABUPATEN LAMONGAN: TINJAUAN TALCOTT PARSONS ... 43

A.Deskripsi Umum Objek Penelitian ... 43

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52

C.Analisis Data ... 77

BAB V : PENUTUP ... 84

A.Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 88

Pedoman Wawancara

Dokumentasi yang relevan

Jadwal Penelitian

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah

atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah

untuk mendapatkan keuntungan.Menurut Sri Hariyani dalam bukunya

“Hubungan Industrial di Indonesia” mengatakan industri adalah kumpulan

perusahaan yang sejenis. Sedangkan menurut Teguh Beroto, industri adalah

salah satu sektor bisnis. Ada dua jenis industri diantaranya adalah Industri

Manufaktur dan Industri Jasa.Industri Manufaktur adalah suatu industri

penghasil barang, operasinya disebut produksi.Produksi adalah aktifitas fisik

berupa pengubahan bentuk sifat, atau penampilan suatu material untuk

memberikan nilai tambah.Industri jasa adalah suatu industri penghasil jasa,

operasinya disebut pelayanan service. Menurut Sritomo Wignyosubroto

pengertian industri adalah:

1. Industri penghasil bahan baku the primary raw material industries, yaitu

industri yang aktivitas produksinya adalah mengolah sumber daya alam

guna mengahsilkan bahan tambahan lainnya yang dibutuhkan oleh

industry penghasil produk atau jasa. Contoh: industri perminyakan,

industry pengolahan biji besi, dan lain-lain.

(10)

2

2. Industri manufaktur the manufacturing industries, yaitu industri yang

memproses bahan baku guna dijadikan bermacam-macam bentuk atau

model produk, baik yang masih berupa produk setengah jadi semi finished

goods ataupun yang sudah berupa produk jadi finished goods product.

Disini secara fisik ataupun kimiawi terhadap input material dan akan

memberi nilai tambah terhadap material tersebut. Contoh: industry

permesinan, industri mobil, dan lain sebagainya.

Dari hal-hal tersebut diatas maka dapat dikatakan bahwa industri akan

memiliki pengertian dan definisi yang luas sesuai dengan karateristik dari

jenis masukan, proses produksi yang berlangsung,dan keluaran yang

dihasilkan maka industri yang menghasilkan keluaran berupa material,

peralatan industri, mesin dan lain-lain yang akan digunakan untuk proses

produksi di industri atau pabrik lain dikenal sebagai “producer goods

industries”. Sedangkan industri yang hasil keluarannya akan langsung digunakan oleh consumer disebut “consumer goods industries”.1

Keberadaan industri ditengah masyarakat merupakan suatu perubahan

masyarakat menuju ke arah yang lebih maju dari tahapan

sebelumnya.Keberadaan industri dapat dikatakan sebagai salah satu ciri

masyarakat modern, sebagaimana telah diketahui dalam industri sudah adanya

perkembangan dalam hal tekhnologi.Selain itu, keberadaan industri ditengah

masyarakat merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial

maupun ekonomi didalam masyarakat.Perubahan yang ditimbulkan akibat

(11)

3

adanya perubahan industri dapat menghasilkan dampak positif maupun

negatif.Dampak yang ditimbulkan dari adanya pembangunan industri dilihat

dari bidang ekonomi diantaranya penyerapan tenaga kerja. Keberadaan industi

diwilayah tertentu akan membutuhkan tenaga kerja dan biasanya masyarakat

sekitar industri akan lebih banyak kesempatan untuk terserap dan bekerja di

sektor industri tersebut. selain itu, dengan adanya industri di suatu wilayah

akan membuka lapangan pekerjaan lain seperti adanya warung makan dan

penyewaan rumah atau kontrakan untuk para pekerja dari luar wilayah

tersebut dan harga jual tanah disekitar kawasan industri pun akan memberikan

perubahan yang amat berarti dalam struktur perekonomian masyarakat.

Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi

didalam atau mencakup sistem sosial.Lebih tepatnya, terdapat perbedaan

antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu yang berlainan.Untuk itu,

konsep dasar mengenai perubahan sosial menyangkut tiga hal. Yaitu: pertama,

studi mengenai perbedaan; kedua, studi harus dilakukan pada waktu yang

berbeda; dan ketiga, pengamatan pada sistem sosial yang sama. Dengan

demikian, perubahan sosial akan melibatkan dimensi ruang dan waktu.

Dimensi ruang menunjuk pada wilayah terjadinya perubahan sosial serta

kondisi yang melingkupinya. Dimensi ini mencakup pula konteks historis

yang terjadi pada wilayah tersebut. Perubahan sosial adakalanya hanya terjadi

pada sebagian ruang lingkup, tanpa menimbulkan akibat besar terhadap unsur

lain dari sistem tersebut. Namun, perubahan mungkin juga mencakup

(12)

4

menghasilkan perubahan secara menyeluruh, dan menciptakan sistem yang

secara mendasar berbeda dari sistem yang lama. Menurut Himes dan Moore

perubahan sosial mempunyai tiga dimensi, yaitu: dimensi structural, kultural,

dan interaksional. Pertama, dimensi structural mengacu pada

perubahan-perubahan dalam bentuk struktur masyarakat, menyangkut perubahan-perubahan dalam

peranan, munculnya peranan baru, perubahan dalam struktur kelas sosial, dan

perubahan dalam lembaga sosial.Kedua, dimensi kultural mengacu pada

perubahan kebudayaan dalam masyarakat. Peruabahan ini meliputi: pertama,

inovasi kebudayaan. Kebudayaan merupakan komponen internal yang

memunculkan perubahan sosial dalam suatu masyarakat.Kedua, difusi.Difusi

merupakan komponen eksternal yang mampu menggerakan terjadinya

perubahan sosial.Ketiga, integrasi.Integrasi merupakan wujud perubahan

budaya yang “relative lebih halus”. Hal ini disebabkan dalam proses ini terjadi

penyatuan unsur-unsur kebudayaan yang saling bertemu untuk kemudian

memunculkan kebudayaan baru sebagai hasil penyatuan berbagai unsur-unsur

budaya tersebut. Ketiga, dimensi interaksional mengacu pada adanya

perubahan hubungan sosial dalam masyarakat. 2 Perubahan sosial dapat

dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem

sosial.Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu

dalam jangka waktu berlainan. Jadi, konsep dasar perubahan sosial mencakup

tiga gagasan: (1) perbedaan; (2) pada waktu berbeda; dan (3) diantara keadaan

sistem sosialyang sama. Perubahan sosial dihubungkan melalui actor

(13)

5

individual. Karenanya teori-teori tentang perubahan struktural menunjukkan

bagaimana cara variabel-variabel mikro mempengaruhi motif dan pilihan

individual dan bagaiamana cara pilihan individual ini selanjutnya mengubah

variabel makro.3Terlepas dari industri tersebut, tentu tak lepas dari peran

masyarakat yang terjadi didalamnya.Adanya industri di suatu wilayah dapat

mempengaruhi pola hidup masyarakat yang ada di desa tersebut.masyarakat

pedesaan, suatu masyarakat mempunyai hubungan yang lebih mendalam

ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya.

Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem

kekeluargaan.Penduduk masyarakat pedesaan pada umunya hidup dari

pertanian.Namun demikian, tidaklah berarti setiap orang mempunyai

tanah.Suatu contoh adalah 480 jiwa setiap satu kilometer persegi bahkan ada

temapt-tempat dimana kepadatan penduduk mencapai 800 jiwa setiap satu

kilometer persegi.Cara bertani sangat tradisional dan tidak efisien karena

belum dikenalnya mekanisasi dalam pertanian.Biasanya mereka bertani

semata-mata untuk mencukupi kehidupannya sendiri dan tidak untuk

dijual.Cara bertani yang demikian lazim dinamakan subsistence

farming.Mereka merasa puas apabila kebutuhan keluarga telah

tercukupi.Golongan orang-orang tua pada masyarakat umunya memegang

peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila

ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Kesukarannya adalah golongan

orang-orang tua itu mempunyai pandangan yang didasarkan pada tradisi yang kuat

(14)

6

sehingga sukar untuk mengadakan perubahan-perubahan yang

nyata.Pengendalian sosial masyarakat sangat kuat sehingga perkembangan

jiwa individu sangat sukar untuk dilaksanakan.4

Dengan demikian, perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat

Dusun Sambirejo Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan yakni adanya

industri PT KTM (Kebun Tebu Mas) yang berlokasi disekitar desa

tersebut.Sebelum Industri tersebut didirikan masyarakat Dusun Sambirejo

Desa Sidokumpul tersebut bermata pencaharian sebagai petani. Mereka

menggantungkan seluruh kehidupannya dengan bercocok tanam di sektor

pertanian. Setelah Industri tersebut didirikan, mereka mulai menjual lahan

yang mereka tempati untuk dijadikan lahan industri tersebut. Akibatnya,

mereka tidak memiliki lahan lagi untuk bercocok tanam dan mereka harus

menggantungkan hidupnya dengan uang hasil penjualan lahan yang mereka

miliki tersebut. Perubahan Sosial makin dirasakan setelah industri tersebut

didirikan, yakni seperti perubahan dalam bidang sosial maupun ekonomi.

Berkembangnya industri pada masyarakat pedesaan memberikan berbagai

alternatif peluang pekerjaan yang lebih luas, dimana sebelum berkembangnya

industri peluang kerja sangat terbatas, baik jenis pekerjaan maupun

kesempatan kerja yang dimiliki. Tetapi, setelah berdirinya industry tersebut

peluang untuk memperoleh pekerjaan lebih tersedia baik pekerjaan pada

bidang industri maupun usaha berdagang atau jasa. Selain itu, dampak yang

(15)

7

dirasakan dengan adanya industri tersebut yakni penghasilan atau pendapatan

makin bertambah. Setelah berdirinya industri masyarakat banyak yang

mendirikan kos-kosan atau tempat tinggal serta warung makan untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat tersebut. Selain dampak perubahan

sosial dibidang sosial ekonomi, ada juga dampak perubahan sosial dibidang

lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi akibat dari pembungan limbah ke

sungai sekitar desa Dusun Sambirejo tersebut. Akibatnya, sungai tercemar dan

menghasilkan bau tidak sedap setelah turun hujan. Masyarakat mulai sesak

nafas dan juga mengalami penyakit gatal-gatal karena adanya pecemaran

lingkungan yang dihasilkan dari limbah industri tersebut.

Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Dusun Sambirejo

ternyata sangat memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan sosial

maupun ekonomi masyarakat dusun Sambirejo, desa Sidokumpul tersebut.

masyarakat banyak mengalami perubahan terutama dalam kehidupan

ekonomi. Kehidupan ekonomi masyarakat Dusun Sambirejo sangat terpenuhi

dan kesejahteraan hidup mereka terlengkapi dengan adanya pabrik Kebun

Tebu Mas (KTM). Masyarakat Dusun Sambirejo salah satu masyarakat yang

paling banyak andil dalam pendirian pabrik Kebun Tebu Mas (KTM) tersebut.

dimana, lahan yang dijual kepada pabrik Kebun Tebu Mas (KTM) mayoritas

atas kepimilikan warga Dusun Sambirejo, Desa Sidokumpul. Hal ini tentu

kesejahteraan masyarakat maupun kehidupan ekonomi semakin terjamin.

Masyarakat banyak mengalami perubahan. Perubahan terjadi sangat

(16)

8

berubah menjadi masyarakat Industrial. Masyarakat dusun Sambirejo kini

mulai menjadi karyawan pada pabrik Kebun Tebu Mas tersebut. Kehidupan

ekonomi tertopang atas keberadaan pabrik Kebun Tebu Mas (KTM). Pabrik

tersebut membawa perubahan yang besar bagi kehidupan masyarakat Dusun

Sambirejo. Masyarakat kini tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi

kebutuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat telah berubah akibat adanya

pabrik Kebun Tebu Mas (KTM) yang ada di Dusun Sambirejo, Desa

Sidokumpul, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan.

Masyarakat Dusun Sambirejo kini dipermudah dalam memenuhi

kebutuhan perekonomian. Perekonomian masyarakat Dusun Sambirejo

tergantung sangat berubah drastis. Perubahan ekonomi sangat dirasakan oleh

masyarakat Dusun Sambirejo tersebut. Banyak sekali yang berubah dari

kehiduoan mereka. Mulai dari memperbaiki rumah, membeli kendaraan

bermotor maupun membeli segala kebutuhan yang diinginkan dengan adanya

pabrik Kebun Tebu Mas (KTM).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ingin penulis kemukakan dalam penelitian

(17)

9

1. Bagaimana bentuk perubahan pada masyarakat Dusun Sambirejo Desa

Tambar Dukuan Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan?

2. Apa yang melatarbelakangi perubahan pada masyarakat Dusun

Sambirejo Desa Tambar Dukuan Kecamatan Sambeng Kabupaten

(18)

10

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang di kemukakan diatas, penelitian ini

bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bentuk perubahan pada masyarakat Dusun Sambirejo

Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan.

2. Untuk mengetahui latar belakang Perubahan pada masyarakat Dusun

Sambirejo Desa Tambar Dukuan Kecamatan Sambeng Kabupaten

Lamongan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis ini diharapakn dapat dipakai sebagai bahan

pertimbangan atau acuan untuk penelitian empiris.

2. Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata tentang

Perubahan Sosial pada masyarakat Dusun Sambirejo Desa Tambar

Dukuan Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan.

2. Diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi

(19)

11

Sosial pada Masyarakat Dusun Sambirejo Desa Tambar Dukuan

Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan.

E. Definisi Konseptual

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang arah penulisan

Skripsi ini maka penulis menjelaskan terlebih dahulun definisi istilah

dalam pemillihan judul ini yaitu:

1. Industri

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah

atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai

tambah untuk mendapatkan keuntungan. Menurut Sri Hariyani dalam

bukunya “Hubungan Industrial di Indonesia” mengatakan industri

adalah kumpulan perusahaan yang sejenis. Sedangkan menurut Teguh

Beroto, industri adalah salah satu sector bisnis.5Industri di Dusun

Sambirejo Desa Sidokumpul ini merupakan salah satu industri terbesar

di Asia Tenggara.Nama industri nya yakni pabrik Kebun Tebu Mas

(KTM). Lokasi pabrik Kebun Tebu Mas (KTM) berada di Desa

Lamongrejo, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan. Pabrik ini

akan menampung petani tebu dari berbagai kota di Jawa Timur. Mulai

dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, Jember hingga ke sebagian dari

Nganjuk dan Sidorjo.Pabrik seluas 80 Hektar itu dapat menampung

(20)

12

ratusan ton tebu yang siap giling.Direktur operasional pabrik Kebun

Tebu Mas (KTM ) di Lamongan merupakan proyek baru pabrik gula

berbasis tebu dengan kapasitas giling 12.000 TCD (ton cane per day),

yang akan berekspansi hingga 25.000 TCD (ton cane per day). Pabrik

ini direncanakan sebagai pabriuk gula terpadu, yang akan

memproduksi 30 persen Raw Sugar, 40 persen gula Kristal putih, dan

30 persen gula Kristal rafinasi untuk formula bayi dan farmasi.

Apabila produk-produk yang direncanakan tersebut dapat

direalisasikan maka pabrik Kebun Tebu Mas (KTM) akan menjadi

pabrik gula berbasis tebu pertama yang memproduksi raw sugar

Indonesia sehingga akan mengurangi impor. Bahan baku pabrik Kebun

Tebu Mas (KTM) berasal dari tebu, yang diperoleh dari lahan milik

perusahaan seluas 12.621 hektar, lahan tani Kredit Ketahanan Pangan

dan Energi seluas 499.2 hektar dan lahan tani mandiri seluas 12.002

hektar.6

2. Perubahan Sosial

Perubahan sosial merupakan sebuah perubahan yang terjadi

didalam atau mencakup sistem sosial. Dengan demikian studi perubahan

sosial akan melibatkan dimensi ruang dan waktu. Dimensi ruang

menunjuk pada wilayah terjadinya perubahan sosial serta kondisi yang

melingkupinya.Dimensi ini mencakup pula konteks historis yang terjadi

6

(21)

13

pada wilayah tersebut.7perubahan sosial ada kalanya hanya terjadi pada

sebagian ruang lingkup, tanpa menimbulkan akibat besar terhadap unsur

lain dari sistem tersebut. Namun, perubahan mungkin juga mencakup

keseluruhan (atau sekurang-kurangnya mencakup inti) aspek sistem, dan

menghasilkan perubahan secara menyeluruh, dan menciptakan sistem yang

secara mendasar berbeda dari sistem yang lama.8meskipun perubahan

sosial merupakan sebuah proses yang selalu melekat dalam perkembangan

masyarakat yang semakin modern, namun proses ini menyisakan beberapa

mitos. Munculnya mitos-mitos ini lebih disebabkan perbedaan cara dalam

memandang serta menyikapi proses perubahan sosial itu sendiri. Ada yang

memaknai perubahan sosial secara positif, ada pula yang memaknainya

sebagai sesuatu yang harus dihindari.9

perubahan sosial yang terjadi di Dusun Sambirejo Desa

Sidokumpul ini yakni dengan adanya pabrik Kebun Tebu Mas (KTM)

ysang berada tak jauh dari Desa tersebut. Berdirinya pabrik tersebut

menimbulkan terjadinya perubahan sosial yang sangat drastis. Perubahan

sosial yang dirasakan masyarakat Dusun Sambirejo Desa Sidokumpul

tersebut yakni misalnya dibidang ekonomi seperti berdirinya warung

makan dan kontrakan, peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin

meningkat, serta hubungan sosial yang terjalin secara lebih erat dengan

mengutamakan solidaritas antar sesama warga. Disamping itu, perubahan

7 Nanang Martono, “Sosiologi Perubahan Sosial”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014)2-3. 8

Ibid hal 4 9

(22)

14

sosial lainnya yakni seperti meluasnya lapangan pekerjaan, berkurangnya

pengangguran serta meningkatnya pendapatan ekonomi didalam

masyarakat Dusun Sambirejo tersebut.Hal ini berarti perubahan sosial

yang terjadi pada masyarakat Dusun Sambirejo Desa Tambar Dukuan

dapat diterima oleh masyarakat dan dapat berjalan secara evolusioner

tanpa adanya konflik yang muncul dengan berdirinya pabrik tersebut..

F. Sistematika pembahasan

Dalam penulisan proposal ini agar tidak terdapat kesulitan dalam

memahami atau membacanya, maka perlu disusun penulisan skripsi secara

ilmiah dan sistematika. Oleh karena itu, sistematika terdiri dari beberapa

bagian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Peneliti menggambarkan tentang Latar Belakang, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penelitian Terdahulu,

Definisi Konsep, Metode Penelitian (jenis penelitian, subjek penelitian,

jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data,

teknik keabsahan data) dan Sistematika Pembahasan.

BAB II Kajian Teoretik

Uraian tentang landasan teori yang bersumber dari kepustakaan.

Pada bab ini terdiri dari Kajian Pustaka (beberapa referensi yang

(23)

15

data yang disajikan oleh peneliti dalam skripsi yang nantinya akan

diujikan (teori yang digunakan untuk menganalisis masalah penelitian),

penelitian terdahulu yang relevan.

BAB III Metode Penelitian

Dalam metode penelitian ini berisi gambaran mengenai jenis

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, pemilihan subjek penelitian,

tahap-tahap penelitian yang meliputi (data-data yang diperoleh baik data primer

maupun data sekunder, deskripsi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti selama 3 bulan) dan menganalisis hasil temuan penelitian serta

dipilih menurut tema dengan keabsahan data yang valid.

BAB IV Penyajian Data dan Analisis Data

Peneliti menuliskan deskriptif umum objek penelitian dalam

penyajan data yang merupakan gambaran dari permasalahan di dalam

lapangan tersebut.selain itu, juga memberikan gambaran mengenai

deskriptif hasil penelitian dan analisis data supaya penelitian ini menjadi

real (nyata atau fakta) dan juga dapat mengetahui kevalid-an data tersebut.

BAB V Penutup

Dalam bab ini peneliti menuliskan tentang bagaimana kesimpulan

dari permasalahan yang ada didalam penelitian tersebut. selain itu, saran

juga dibutuhkan bagi pembaca dalam mengetahui bagaiamana baik atau

(24)

16

BAB II

FUNGSIONALISME STRUKTURAL-TALCOT PARSONS

A. Penelitian Terdahulu

Beberapa studi yang membahas tentang Industri dan Perubahan Sosial

(Studi Perubahan Masyarakat Industrial Dusun Sambirejo Kecamatan

Sambeng Kabupaten Lamongan) antara lain:

1. Industri Rumah Tangga dan Perubahan Sosial (Studi tentang Perubahan

dari Masyarakat Agraris menuju Masyarakat Industrial di Desa

Purwodadi Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik) di dalam Skripsi Nur

Indah Khamidiyah 2015 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Bentuk perubahan

masyarakat industri rumah tangga di Desa Purwodadi di lihat dari tingkat

perekonomian yang cepat dalam kurun waktu yang relative singkat.

Karena dengan adanya industri rumah tangga di Desa Purwodadi

membawa perubahan dan pengaruh besar terhadap masyarakat setempat

yang sebelumnya bekerja di sektor perikanan dan pertanian beralih ke

sektor indusrti dan jasa. Mereka berpandangan positif bahwa industry

rumah tangga dengan mudah memberikan pekerjaan bagi siapa saja, dari

yang berpendidikan tinggi sampai yang tidak pernah merasakan duduk

dibangku sekolah. Latar belakang terjadinya perubahan masyarakat Desa

Purwodadi lebih memilih bekerja di home industry kerupuk ini yaitu

(25)

17 Desa Purwodadi di latar belakangi oleh perhitungan-perhitungan

ekonomis. Selain itu, didukung oleh adanya tenaga kerja untuk dijadikan

buruh atau pekerja di industry rumahan kerupuk ini. Home industri

kerupuk merupakan upaya yang sangat baik untuk memberikan pekerjaan

bagi orang-orang yang membutuhkan.1

2. Industri dan Perubahan Sosial (Studi Tentang Perubahan dari

Masyarakat Agraris ke Masyarakat Industri di Desa Sumengko

Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik di dalam Skripsi Arista

Suci 2015 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel Surabaya. Bentuk perubahan sosial di Desa

Sumengko meliputi perubahan dalam bidang ekonomi, beralihnya

profesi petani menjadi pekerja pabrik ini merupakan factor dari

perubahan dalam bidang ekonomi. Bidang pendidikan semakin tingginya

tingkat pendidikan di Desa Sumengko. Pola pikir semakin pentingnya

pendidikan bagi masyarakat. Gaya hidup yang semakin modern. Dalam

bidang keagamaan sendiri tak luput dari peran tokoh masyarakat yaitu

Ustad dan Ustadzah. Latar belakang perubahan yang terjadi dengan

berdirinya beberapa industri di sekitar Desa Sumengko, berdirinya

industry itu juga di dukung oleh keinginan masyarakat untuk

memperbaiki hidupnya agar menjadi lebih baik, ekonomi yang mapan

dan kehidupan yang makmur.2

1

.Skripsi Nur Indah Khamidiyah, Tahun 2015, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

2

(26)

18 3. Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Pembukaan Hutan

Tanaman Industri (Studi Penelitian di Desa Molantadu Kecamatan

Tomilio Kabupaten Gorontalo Utara) di dalam skripsi Ni’mawati Bakari

2014 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo. Pembukaan

Hutan Tanaman Industri (HTI) di Desa Molantadu sangat memberikan

dampak positif terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat setempat.

Untuk segi sosial masyarakat dapat dilihat dari hubungan kerjasama atau

gotong royong yang terus terjaga dalam setiap kegiatan-kegiatan desa

baik oleh pihak perusahaan HTI (Hutan Tanaman Industri) maupun

pihak masyarakat itu sendiri, selain itu ada juga bantuan atau

sumbangan-sumbangan kepada sesama masyarakat yang membutuhkan

seperti duka, anak yatim piatu, hajatan-hajatan perkawinan, sunatan,

ataupun perayaan-perayaan hari-hari besar keagamaan dan Nasional.

Sedangkan dari segi ekonomi dapat dilihat dari besar pendapatan atau

pengahsilan masyarakat setempat tiap bulannya, dimana dengan adanya

perusahaan HTI (Hutan Tanaman Industri) ini, pada umunya pendapatan

masyarakat rata-rata berkisar antara 1 juta sampai 2 juta tiap bulannya

sangat jauh berbeda dengan penghasilamn masyarakat sebelum adanya

perusahaan HTI (Hutan Tanaman Industri), sehingga pada umumnya

masyarakat Desa Molantadu sudah mampu membiayai kebutuhan

sehari-harinya dan bahkan sudah menikmati peralatan-peralatan tekhnologi

yang serba canggih.3

3

(27)

19 Penelitian ini mencoba untuk membedakan dengan judul

penelitian yang sebelumnya dengan memposisiskan bagaiamana Industri

dan Perubahan Sosial (Studi Kasus di Dusun Sambirejo Desa Tambar

Dukuan Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan) karena pada

dasanya setiap masyarakat menginginkan perubahan sosial baik yang

bersifat negative maupun positif. Jadi, penelitian diatas sama-sama

menggunakan metode penelitian kualitatif namun yang membedakan

dari keduamya yakni judul tetapi penelitian ini memiliki tujuan yang

sama yaitu mengetahui Perubahan Masyarakat Industrial Dusun

Sambirejo Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan tersebut.

B. Industri dan Perubahan Sosial

Menurut Sri Hariyani dalam bukunya “Hubungan Industrial di Indonesia” mengatakn industri adalah kumpulan perusahaan yang sejenis.

Menurut Teguh Baroto, industri adalah salah satu sektor bisnis. Ada dua

jenis industri:

1. Industri manufaktur adalah suatu industri penghasil barang, operasinya

disebut produksi. Produksi adalah aktifitas fisik berupa pengubahan

bentuk sifat, atau penampilan suatu material untuk memberikan nilai

tambah.

2. Industri jasa adalah suatu industri penghasil jasa, operasinya disebut

pelayanan (service). Sedangkan, menurut Sritomo Wignyosubroto

(28)

20 1. Industri penghasil bahan baku(the primary raw material industries),

yaitu industry yang aktifitas produksinya adalah mengolah sumber daya

alam guna mengahsilkan bahan baku maupun bahan tambahan lainnya

yang dibutuhkan oleh industri penghasil produk atau jasa.

2. Industri manufaktur (the manufacturing industries), yaitu industri yang

memproses bahan baku guna dijadikan bermacam-macam bentuk atau

model produk, baik yang masih berupa produk setengah jadi (semi finished

goods) ataupun yang sudah berupa produk jadi (finished goods product).

3. Industri penyalur (distribution industries), yaitu industri yang berfungsi

untuk melaksanakan pelayanan jasa industri baik untuk bahan baku

maupun“finished goods product”.

4. Industri pelayanan atau jasa (service industries), industry yang bergerak

dibidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang

aktivitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan atau

jasa kepada konsumer.

Dari hal-hal tersebut diatas maka dapat dikatakan bahwa industri

akan memiliki pengertian dan definisi yang luas sesuai dengan karateristik

dari jenis masukan, proses produksi yang berlangsung, dan keluaran yang

dihasilkan. Dalam kaitannya dengan jenis keluaran yang dihasilkan maka

industri yang menghasilkan keluaran berupa material, peralatan industri,

mesin dan lain-lain yang akan digunakan untuk proses produksi diindustri

(29)

21 industri yang hasil keluarannya akan langsung digunakan oleh konsumer

disebut “consumer goods industries”.4

Industri adalah bidang yang menggunakan kertampilan dan

ketekunan kerja dan penggunaan alat-alat bidang pengolahan hasil-hasil

bumi dan distribusinya sebagai dasarnya.Maka industri umumnya dikenal

sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan

(ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian,

perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan

tanah.Kedudukan industri semakin jauh dari tanak, yang merupakan basis

ekonomi, budaya dan politik. Industri adalah kegiatan ekonomi yang

mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang

jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk

kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian,

industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri

diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah,

sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat.

Kegiatan proses produksi dalam industri ini disebut dengan perindustrian.

Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan

manufaktur (manufacturing).Padahal, pengertian industry sangatlah luas,

yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang

sifatnya produktif dan komersial. Faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan industri yakni, pertama proses produksi. Produksi dalam

(30)

22 arti ekonomi mempunyai pengertian semua kegiatan yang meningkatkan

nilai kegunaan atau faedah (utility) suatu benda.Ini dapat berupa kegiatan

yang meningkatkan kegunaan dengan mengubah bentuk atau

mengahsilkan barang baru (utility of form). Dapat pula meningkatnya

kegunaan suatu benda itu karena adanya kegiatan yang mengakibatkan

dapat berpindahnya pemilikan suatu benda dari tangan seseorang ketangan

orang lain. Kedua, bahan baku. Menurut Ahyani bahan baku atau bahan

mentah merupakan bahan yang digunakan untuk keperluan proses

produksi. Hal-hal yang berkaitan dengan bahan baku selama satu periode.

Ketiga, modal.Modal adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam sebuah

perusahaan, salah satu yang utama didalam perusahaan adalah

modal.Modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menjalankan suatu usaha perusahaan.Keempat, pemasaran (Marketing)

adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk

memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan

pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi

keinginan manusia.Kelima, tekhnologi.Tekhnologi adalah satu ciri yang

mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi

keseluruhan sejarah. Tekhnologi berkaitan erat dengan peralatan dan

(31)

23 tenaga kerja.Tenaga kerja dalah kekuatan dan atau suatu kemampuan yang

dimiliki oleh suatu manusia untuk melakukan kerja.5

Teori-teori yang dikemukakan para perintis awal sosiologi muncul

sebagai reaksi terhadap perubahan-perubahan sosial besar yang terjadi

pada masyarakat Barat, terutama di Eropa Barat.Di kala itu proses-proses

perubahan besar yang terjadi semenjak abad ke-18 seperti

detradisionalisasi, defeodalisasi, urbanisasi, industrialisasi, perkembangan

kapitalisme dan sosialisme memang baru terbatas pada masyarakat Eropa

Barat.Giddens mengemukakan bahwa kesalingtergantungan masyarakat

dunia semakin meningkat. Proses peningkatan kesalitergantungan

masyrakat dunia ini dinamakannya globalisasi (globalization) dan ditandai

kesenjangan besar antara kekayaan dan tingkat hidup

masyarakat-masyarakat industri dan masyarakat-masyarakat-masyarakat-masyarakat Dunia Ketiga.

Gejala-gejala perubahan sosial lain dicatat Giddens ialah tumbuh dan

berkembangnya Negara-negara industry baru (newly industrialized, atau

NIC), dan semakin meningkatnya komunikasi antarnegara sebagai dampak

tekhnologi kominikasi yang semakin canggih.6

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami

perubahan-perubahan, yang dapat berupa perubahan yang tidak menarik

dalam arti kurang mencolok.Adapula perubahan-perubahan yang

pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula

perubahan-perubahan yang lambat sekali.Tetapi ada juga yang berjalan dengan

5

http://cynthiaprimadita.blogspot.com/2011/03/makalah-industrialisasi-di-indonesia.html. 6

(32)

24 cepat.Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilsi-nilai sosial,

norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga

kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan

wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Sebagian besar ahli ekonomi

mula-mula mengira bahwa suatu masyarakat akan dapat membangun

ekonominya dengan cepat apabila telah dicukupi dan dipenuhi

syarat-syarat yang khusus diperlukan dalam bidang ekonomi. Akan tetapi,

pengalaman mereka yang berniat untuk mengadakan pembangunan

ekonomi dalam masyarakat-masyarakat yang baru mulai dengan

pembangunan terbukti bahwa syarat-syarat ekonomi saja tidak cukup

untuk melancarkan pembangunan.Disamping itu, diperlukan pula

perubahan-perubahan masyarakat yang dapat menetralkan faktor-faktor

kemasyarakatan yang mengalami perkembangan.Para sosiolog pernah

mengadakan klasifikasi antara masyarakat-masyarakat statis dan

dinamis.Masyarakat yang statis dimaksudkan masyarakat yang sedikit

sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat.Masyarakat yang

dinamis adalah masyarakat-masyarakat yang mengalami berbagai

perubahan yang cepat.Jadi setiap masyarakat, pada satu masa dapat

dianggap sebagai masyarakat yang statis.Sementara itu, pada masyarakat

lainnya, dianggap sebagai masyarakat yang dinamis.Perubahan-perubahan

bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan (progress) namun dapat pula

berarti kemunduran dari bidang-bidang kehidupan tertentu.Perubahan

(33)

25 perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya sehingga

membingungkan manusia yang menghadapinya, yang sering berjalan

secara konstan.Ia memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi,

Karena sifatnya yang berantai, perubahan terlihat berlangsung terus, walau

diselingi keadaan dimana masyarakat mengadakan reorganisasi

unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan.7 Bentuk perubahan

sosial dapat dibedakan menjadi : pertama, peubahan yang cepat (revolusi)

dan perubahan yang lambat (evolusi). Revolusi merupakan wujud

perubahan sosial yang paling spektakuler; sebagai tanda perpecahan

mendasar dalam proses historis; dan pembentukan ulang masyarakat dari

dalam dan pembentukan ulang manusia.Secara umum, ada beberapa faktor

yang berkontribusi dalam memunculkan perubahan sosial. Faktor tersebut

dapat digolongkan pada faktor dari dalam dan faktor dari luar

masyarakat.Faktor yang berasal dari dalam.Pertama, bertambah dan

berkurangnya penduduk. Pertambahan jumlah penduduk akan

menyebabkan perubahan jumlah dan persebaran wilayah pemukiman.

Wilayah pemukiman yang semula terpusat pada satu wilayah kekerabatan

(misalnya desa) akan berubah atau terpencar karena faktor pekerjaan.

Berkurangnya penduduk juga akan menyebabkan perubahan sosial

budaya. Kedua, penemuan-penemuan baru. Penemuan baru yang berupa

tekhnologi dapat mengubah cara individu berinteraksi dengan orang lain.

Perkembangan tekhnologi juga dapat mengurangi jumlah kebutuhan

7 Soerjono Soekanto, “Sosiologi Suatu Pengantar”, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007) hal

(34)

26 tenaga kerja disektor industri karena tenaga manusia diganti dengan mesin

yang menyebakan proses produksi semakin efektif dan efisien. Ketiga,

pertentangan atau konflik. Proses perubahan sosial dapat terjadi sebagai

akibat adanya konflik sosial dalam masyarakat. Konflik sosial dapat terjadi

manakala ada perbedaan kepentingan atau terjadi ketimpangan

sosial.Faktor yang berasal dari luar.Pertama, terjadinya bencana alam atau

kondisi lingkungan fisik.Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu

daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya.Kedua,

peperangan.Peristiwa peperangan, baik perang saudara maupun perang

antarnegara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang

dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.

Ketiga, adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Adanya interaksi

antara dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan.

Perubahan senantiasa mengandung dampak negative maupun

positif.Untuk itu, dalam merespons perubahan diperlukan kearifan dan

pemahaman yang mendalam mengenai nilai, arah, program, dan strategi

yang sesuai dengan sifat dasar perubahan itu sendiri.Dampak ini dapat

terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa dampak positif

perubahan sosial diantaranya adalah: pertama, manusia semakin mudah

dan cepat dalam menyelesaikan aktivitasnya. Berbagai kegiatan dapat

dilakukan dalam waktu singkat berkat kecanggihan tekhnologi.Kedua,

integrasi sosial semakin meningkat. Integrasi sosial dapat muncul karena

(35)

27 kualitas individu (dan masyarakat) semakin baik, seiring perkembangan

tekhnologi baru.Keempat, mobilitas sosial semakin cepat.Mobilitas sosial

ini disebabkan tingkat pendidikan yang semakin baik, kulaitas individu

semakin meningkat, tingkat kesejahteraan yang semakin tinggi, dan

sebagainya.Kelima, pola pikir manusia semakin berkembang melalui

pertukaran budaya, pertukaran informasi yang dapat dilakukan kapan saja

dan dimana saja. Adapun dampak negatif perubahan sosial diantaranya:

pertama, peningkatan angka kemiskinan. Kemiskinan adalah dampak tidak

langsung perubahan sosial, dapat juga dikategorikan sebagai damapk laten

efek domino pertambahan jumlah penduduk. Kedua, jumlah pengangguran

semakin tinggi.Sulitnya mencari pekerjaan menyebabkan jumlah

pengangguran semakin tinggi.Selain itu, kondisi ini diperparah dengan

semakin banyak tekhnologi canggih yang menggantikan tenaga manusia,

sehingga banyak individu yang harus kehilangan pekerjaannya karena alas

an efektivitas perusahaan.Ketiga, peningkatan angka kriminalitas.Ini juga

merupakan efek domino pertambahan jumlah penduduk.Keempat, terjadi

konflik sosial.Konflik sosial juga menjadi efek domino jumlah penduduk

yang semakin banyak.Konflik ini dapat disebabkan persaingan untuk

mendapatkan berbagai hal.Kelima, individualitas semakin

meningkat.Interaksi tatap muka semakin berkurang seiring

berkembangnya tekhnologi yang semakin canggih dan memanjakan

manusia.Keenam, pencemaran lingkungan.Tekhnologi yang diciptakan

(36)

28 ini sulit diatasi mengingat manusia semakin terlena dengan berbagai

kemudahan akibat penggunaan tekhnologi tersebut.8

Ada tiga faktor utama dalam perubahan sosial, yaitu penimbunan

(akumulasi) kebudayaan, pertambahan penduduk, dan

penemuan-penemuan baru.Pertama, timbunan kebudayaan dan penemuan

baru.Timbunan kebudayaan, merupakan faktor penyebab perubahan sosial

yang penting.Kebudayaan dalam kehidupan masyarakat senantiasa terjadi

penimbunan, yaitu suatu kebudayaan semakin lama semakin beragam dan

bertambah secara akumulatif.Bertimbunnya kebudayaan ini oleh karena

adanya penemuan baru dari anggota masyarakat pada umumnya.Kedua,

perubahan jumlah penduduk.Perubahan jumlah penduduk juga merupakan

penyebab terjadinya perubahan sosial, seperti pertambahan atau

berkurangnya penduduk pada suatu daerah tertentu.Ketiga, petentangan

(conflict).Pertentangan antara anggota-anggota masyarakat dapat terjadi

karena perubahan masyarakat yang pesat, sebagaimana dijelaskan oleh

Roucek dan Warren.Pada saat masyarakat dalam keadaan konflik dapat

timbul kekecawaan dan keresahan sosial, maka pada saat itu pula

individu-individu pada umunya sangat mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang

baru.9

Faktor yang berasal dari luar. Pertama, terjadinya bencana alam

atau kondisi lingkungan fisik. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat

suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya.Apabila

8 Nanang Martono, “Sosiologi Perubahan Sosial”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014)hal 16-29. 9 Abdulsyani, “SOSIOLOGI Sistematika, Teori dan Terapan”, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

(37)

29 masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka

harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru

tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat mempengaruhi perubahan

pada struktur dan pola kelembagaannya. Disisi lain, pembangunan saran

fisik juga sangat mempengaruhi perubahan aktivitas masyarakat. Salah

satunya adalah terbukanya kesempatan bagi masyarakat yang tinggal di

daerah terisolir untuk “membuka diri” dan menikmati berbagai fasilitas

yang ada diluar daerahnya.

Kedua, peperangan. Peristiwa peperangan, baik perang saudara

maupun perang anarbegara yang dapat menyebabkan perubahan, karena

pihak yang menang dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya

kepada pihak yang kalah. Ketiga, adanya pengaruh kebudayaan

masyarakat lain. Adanya interaksi anata dua kebudayaan yang berbeda

akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat

diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh

suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika

suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi daripada kebudayaan

lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur kebudayaan

asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru

tersebut.

Selain factor tersebut, juga dapat dijelaskan mengenai factor yang

mendorong (mempercepat) dan faktor yang menghambat proses perubahan

(38)

30 yang pertama, kontak dengan budaya lain. Bertemunya budaya yang

berbeda menyebabkan manusia saling berinteraksi dan mampu

menghimpun berbagai penemuan yang telah dihasilkan, baik dari budaya

yang mendorong terjadinya perubahan dan tentu saja akan memperkaya

kebudayaan yang ada. Kedua, sistem pendidikan formal yang maju.

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mengukur tingkat

keamajuan sebuah masyarakat. Hal ini akan memberikan kemampuan

manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya mampu

memenuhi tuntutan perkembangan zaman dan memerlukan sebuah

perubahan atau tidak. Ketiga, sikap menghargai hasil karya seseorang dan

keinginan untuk maju. Keempat, adanya toleransi terhadap

perbuatan-perbuatan yang menyimpang.

C. AGIL : Talcott Parsons

Teori ini menekankan kepada keteraturan (order) dan mengabaikan

konflik dan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Konsep-konsep

utamanya adalah : fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest, dan

keseimbangan (equilibrium).Menurut teori ini masyarakat merupakan

suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling

berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang

terjadi pada satu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian

yang lain. Asumsi dasanya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem

(39)

31 maka struktur itu tidak aka nada atau akan hilang dengan sendirinya.

Penganut teori ini cenderung untuk melihat hanya kepada sumbangan satu

sistem atau peristiwa terhadap sistem yang lain dank karena itu

mengabaikan kemungkinan bahwa suatu peristiwa atau suatu sistem dapat

beroperasi menentang fungsi-fungsi lainnya dalam suatu sistem sosial.

Secara ekstrim penganut teori ini beranggapan bahwa senmua peristiwa

dan semua struktur adalah fungsional bagi suatu masyarakat.Dengan

demikian pada tingkat tertentu umpamanya peperangan, ketidaksamaan

sosial, perbedaan ras bahkan kemiskinan “diperlukan” oleh suatu masyarakat.Perubahan dapat terjadi secara perlahan-perlahan dalam

masyarakat. Kalau terjadi konflik, penganut teori Fungsionalisme

Struktural memusatkan perhatiannya kepada masalah bagaimana cara

menyelesaikannya sehingga masyarakat tetap dalam keseimbangan.10

Penelitian ini menggunakan Teori AGIL Talcott Parsons.Menurut Parsons

studi mengenai perubahan sosial harus dimulai dengan studi mengenai

struktur sosial terlebih dahulu. Struktur sosial dapat didefinisika sebagai

tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial

dalam masyarakat yang dapat tersusun secara vertical maupun horizontal

atau dapat juga didefinisikan sebagai cara bagaimana suatu masyarakat

terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat di prediksi melalui

pola perilaku berulang antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat

tersebut. Secara lebih spesifik, pandangan Parsons mengacu pada

(40)

32 dinamika yang terjadi dalam sistem sosial sebagai bagian dalam struktur

sosial. Sebuah sistem memiliki identitas dalam lingkungannya, dan

identitas tersebut berbeda dari lingkungannya, tetapi mereka harus saling

berhubungan dengan lingkungan yang lain, atau dalam istilah lain, sistem

harus bersifat terbuka.Sistem sosial menurut Parsons terdiri atas sejumlah

actor individual yang saling berinteraksi dalam situasi yang

sekurang-kurangnya mempunyai aspek lingkungan atau fisik, actor-aktor yang

memiliki motivasi, dalam arti memiliki kecenderungan untuk

mengoptimalkan kepuasan yang berhubungan dengan situasi yang

didefinisikan dan dimediasi dalam symbol bersama dan terstruktur secara

kultural.

Menurut Parsons, agar sistem sosial dapat bekerja dengan baik, setidaknya

harus ada empat fungsi penting yang mutlak dibutuhkan bagi semua sistem

sosial, yaitu Adaption atau adaptasi (A), Goal attainment atau pencapaian

tujuan (G), Integration atau integrasi (I), dan Laten pattern maintenance

atau pemeliharaan pola (L). Pertama, Adaption. Fungsi ini merupakan

fungsi yang sangat penting. Pada fungsi ini, sistem harus dapat beradaptasi

dengan cara menanggulangi situasi eksternal yang kompleks, dan sistem

harus dapat menyesuaikan lingkungan untuk kebutuhannya. Kedua, Goal

Attainment. Fungsi ini sangat penting, yaitu sistem harus memiliki,

mendefinisikan, dan mencapai tujuan utamanya.Fungsi ini merupakan

fungsi kepribadian. Ketiga, Integration. Sebuah sistem harus mampu

(41)

33 komponennya.Selain itu, sistem harus dapat mengatur dan mengelola

ketiga fungsi.Fungsi integrasi merupakan fungsi sistem sosial. Keempat,

Latern Pattern Maintenance. Sistem haru mampu berfungsi sebagai

pemelihara pola, sebuah sistem harus memelihara dan memperbaiki

motivasi pola-pola individu dan kultural.Fungsi ini merupakan fungsi

kultural (budaya).11 Stuktur dalam pandangan Parsons bersifat fungsional.

Hal inilah yang dijelaskan dalam teori AGIL (adaptation, goal attainment,

integration, laten pattern maintenance). Adaptasi, berarti keharusan bagi

sistem-sistem sosial untuk menghadapi lingkungan dengan baik.Goal

attainment, berarti persyaratan fungsional yang muncul dari pandangan

bahwa tindakan itu diarahkan pada tujuan-tujuannya.Integrasi, berarti

persyaratan yang berhubungan dengan interaksi antar para anggota dalam

sitem sosial. Laten Pattern Maintenance, (pola pemeliharaan), merupakan

konsep latensi yang menunjukkan berhentinya interaksi. Didalam setiap

masyarakat, menurut pandangan fungsionalisme structural, selalu terdapat

tujuan dari prinsip dasar tertentu. Sistem nilai tersebut tidak saja

merupakan sumber yang menyebabkan berkembangnya integrasi sosial,

akan tetapi sekaligus merupakan unsur yang menstabilisasi sosial budaya

itu sendiri.12

11

Nanang Martono, “Sosiologi Perubahan Sosial”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2104)57-60. 12I.B. WIRAWAN, “TEORI

(42)

34

BAB III Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif berakar pada latar belakang alamiah sebagai suatu keutuhan,

mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode

kualitatif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi

seperangkat kriteria untuk memberikan keabsahan dan hasil penelitiannya

disepakati oleh kedua belah pihak yaitu peneliti dengan subyek yang

diteliti.1

Bentuk penelitian ini akan mampu mengungkapkan berbagi

informasi kualitatif dengan deskriptif yang mampu memberikan gambaran

realitas sosial sebagaimana adanya dan relatif utuh.

Adapun ciri-ciri pokok dari metode deskriptif adalah :

a. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada

saat penelitiann dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah

yang aktual.

b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah-masalah yang

diselidiki sebagimana adanya, diiringi interpretasi rasional.

1

(43)

35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berada di Dusun Sambirejo Kecamatan Ngimbang

Kabupaten Lamongan tepat dimana pabrik industri PT KTM (Kebun Tebu

Mas) didirikan. Selain lokasi, waktu yang ditempuh untuk melakukan

penelitian ini tidak dapat dipastikan karena penelitian dilakukan dengan

melakukan survey sebelum penelitian dilakukan, sehingga peneliti

membutuhkan waktu yang cukup lama. Lokasi penelitian berada di jalan

Mayangkara no 26 yang termasuk jalan Babat-Jombang km 26. Lokasi

penelitian ini berada di Dusun Sambirejo Kecamatan Sambeng Kabupaten

Lamongan. Peneliti memilih lokasi Dusun Sambirejo dikarenakan lokasi

pendirian pabrik Kebun Tebu Mas berada didekat Dusun Sambirejo

tersebut. Waktu penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal peneliti itu

sendiri. Bagaimana waktu yang ditempuh peneliti menuju Dusun

Sambirejo tersebut mengingat Lokasi yang diteliti dengan kediaman

peneliti cukup berjarak jauh waktu untuk ditempuh.

C. Pemilihan Subyek Penelitian

Pemilihan subjek penelitian kualitatif adalah sebagai perencana,

pelaksana, pengumulan data, analisa, penafsiran data dan pada akhirnya

menjadi pelopor hasil penelitian. Pemilihan sumber penelitian memiliki

beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu informan mayarakat

Dusun Sambirejo, Desa Sidokumpul, Kecamatan Sambeng, Kabupaten

Lamongan. Masyarakat yang tinggal di Dusun Sambirejo untuk teknik

(44)

36 sampling adalah teknik pengambilan sampel data yang awalnya jumlahnya

sdikit tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap maka harus

mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber data.

Dengan menggunakan teknik Snowball Sampling yang merupakan

teknik sampling yang banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu

tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang

berdasarkan penilaiannya dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan

lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk

menunjukkan informan mana yang sekiranya dibuat rujukan untuk

diwawancarai dan dijadikan sampel berikutnya, sampai peneliti

benar-benar menemukan data yang diinginkan.

Berikut ini merupakan data informan yang diteliti yakni :

Tabel 3.1.

No Nama Umur Pekerjaan

1. Bu Lilik 50 Tahun Petani

2. Bu Supinah 45 Tahun Petani

3. Pak Demo 63 Tahun Petani dan Kepala

Dusun

4. David Budiono 21 Tahun Karyawan pabrik

Kebun Tebu Mas

5. Ibu Juwati 42 Tahun Petani

6. Bapak Suwarno 62 Tahun Petani dan Perangkat

(45)

37

7. Pak Samat 59 Tahun Petani dan Kepala

Desa

Data Informan Penelitian

2. Peristiwa atau aktivitas

Data atau informasi yang dikumpulkan dari peristiwa,

aktivitas atau perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan

sasaran penelitian dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan.

Peneliti mengamat bagaimana perubahan yang terjadi pada dusun

Sambirejo setelah adanya pabrik Kebun Tebu Mas. Dalam hal ini

peneliti melakukan pengamatan bagaimana peristiwa atau aktivitas

yang dilakukan oleh masyarakat selama proses penelitian yang

dilakukan. Mulai dari bangun tidur sampai menjelang tidur. Semua

kegiatan akan dirangkum dalam suatu peristiwa atau alivitas yang

telah dilakukan oleh masyarakat selama penelitian itu berlangsung.

D. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam melakukan penelitian yang berjudul “INDUSTRI DAN

PERUBAHAN SOSIAL (Studi Masyarakat Industrial Dusun Sambirejo,

Desa Sidokumpul, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan)”

diperlukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

1. Melakukan diskusi intensif

Langkah ini adalah langkah pertama yang akan dilakukan

(46)

38 mengumpulkan berbagai pendapat dan gagasan mengenai cara-cara yang

tepat dalam melakukan penelitian. Langkah ini penting supaya semua yang

terlibat dalam penelitian mempunyai pengetahuan dan orientasi yang jelas

ketika terjun di lokasi penelitian.

2. Melihat Fenomena

Melihat tidak hanya perubahan sosial yang ditimbulkan melainkan

juga dampak yang terjadi pada masyarakat dengan adanya PT KTM

(Kebun Tebu Mas) tersebut. fenomena yang dijelaskan harus sesuai

dengan apa yang ada dalam masyarakat tersebut. Dimana, peneliti harus

benar-benar melihat fenomena-fenomena atau kejadian yang ada di Desa

Sidokumpul dengan berdirinya PT Kebun Tebu Mas tersebut. Fenome

yang dapat dilihat pada masyarakat Dusun Sambirejo yakni bagaimana

suatu fenomena atau kejadian yang perlu dianggap untuk dijadikan bahan

penelitian. Dalam hal ini fenomena yang diteliti oleh peneliti yakni

bagaimana perubahan yang terjadi pada Dusun Sambirejo setelah

berdirinya PT. Kebun Tebu Mas tersebut.

3. Melakukan penulisan proposal

Langkah selanjutnya adalah menulis proposal penelitian.Langkah

ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang

(47)

39 dimengerti sebagai pertimbangan bagi pihak yang memberikan persetujuan

atas kegiatan penelitian yang diusulkan.

4. Melakukan penelitian

Langkah ini merupakan inti dari kegiatan penelitian yang akan

dilakukan, yang bertujuan untuk mencari, memperoleh, dan menganalisa

data yang telah diperoleh dari tujuan lapangan untuk penelitian. Dalam hal

ini langkah yang harus ditentukan lebih awal yakni bagaimana mencari

data. Data yang terkaitan dengan penelitian yang dilakukan harus digali

secara lebih itensif dan menyeluruh. Data yang digali harus benar-benar

menjadi valid dan terpercaya. Sehingga akan memudahkan peneliti dalam

mencari apa yang menjadi pemicu dari perubahan sosial tersebut setelah

adanya pabrik Kebun Tebu Mas.

5. Melakukan Penulisan Laporan

Setelah memperoleh dan menganalisa data yang didapat dari penelitian

lapangan, pada langkah ini dilakukan penulisan laporan secara deskriptif-

interpretatif.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Langsung

Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis,

(48)

terus-40 menerus sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena yang diteliti.

Observasi memungkinkan melihat dan mengamati sendiri perilaku dan

kejadian sebagaimana keadaan sebenarnya. Metode ini merupakan salah

satu metode yang digunakan untuk melakukan penelitian secara terjun

langsung. Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian dengan cara

mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh informasi

melalui kegiatan tanya jawab secara langsung pada informan. Wawancara

adalah percakapan dengan maksud tertentu dan Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, pihak pewawancara yang mengajukan

pertanyaan dan narasumber yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu.2

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan

kontruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi,

peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau

persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan untuk merekontruksi beragam

hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan

memproyeksikan hal-hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi

di masa yang akan datang. Teknik wawancara mendalam ini tidak

dilakukan secara ketat dan terstruktur, tertutup, dan formal, tetapi

2

(49)

41 lebih menekankan pada suasana akrab dengan mengajukan pertanyaan

terbuka.

Cara pelaksanaanya wawancara yang lentur dan longgar ini

mampu menggali dan menangkap kejujuran informasi di dalam

memberikan informasi yang sebenarnya. Hal ini semakin bermanfaat bila

informnasi yang diinginkan berkaitan dengan pendapat, memperlancar

jalannya wawancara digunakan petunjuk umum wawancara berupa

daftar pertanyaan yang telah disusun sebelum terjun ke lapangan. Dalam

hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan 7 informan. Informan yang

pertama yakni Bu Lilik usia 50 Tahun, kedua, Bu Supinah 45 Tahun,

ketiga, Pak Dimo 3 Tahun, keempat, David Budiono 21 Tahun, Kelima,

Bu Juwati 40 Tahun, Keeman, Pak Suwarno 62 Tahun, dan Ketujuh Pak

Samat. Wawancara dilakukan dengan kurun waktu yang cukup lama

dikarenakan lokasi dan penyesuaian waktu yang dimiliki oleh informan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah memperoleh data dengan cara mencatat atau

mengumpulkan dokumen-dokumen data. Semua itu dapat menjadikan

sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk diinterpretasikan, diuji,

bahkan untuk memprediksikan sehingga penelitian ini memiliki validitas

untuk dipertanggungjawabkan.3 Tujuan dari penggunaan dokumentasi ini

adalah untuk memudahkan peneliti dalam memperoleh data secara tertulis

3

(50)

42 maupun gambar yang berkaitan dengan masyarakat. Dalam dokumentasi

peneliti menggunakan camera handpone.

4. Teknik Sampel Bola Salju (Snowball Sampling)

Teknik sampling ini dicirikan oleh tidak tersedianya data jumlah

populasi, sehingga tidak dimungkinkan untuk membuat kerangka sampel.

Dengan teknik ini, mula-mula peneliti mencari informan yang sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan, kemudian dari informan ini, akan

menunjuk atau mengajak temannya yang lain untuk dijadikan sampel, dan

seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak seperti bola salju

yang sedang menggelinding, semakin jauh semakin besar.4

F. Teknik Analisis Data

Proses analisa data dalam penelitian ini, berdasarkan semua data

yang terkumpul, penulis menggunakan diskriptif analitis, yaitu suatu cara

pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau

melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian pada saat ini

berdasarkan dari faktor-faktor yang tampak. Yang kemudian dengan

teknik ini, peneliti ingin memberikan gambaran secara umum dan

mendetail mengenai permasalahan yang diteliti berdasarkan data dan

informasi yang diperoleh dilapangan dalam upaya mengambil kesimpulan

penelitian ini.

4

(51)

43

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dengan proses penelitian tidak samua pernyataan atau informasi

yang didapatkan dari informan itu sesuai atau valid. Maka dari itu uraian

Informasi, tindakan dan ungkapan yang didapat perlu terlebih dahulu

diukur keabsahan datanya. Proses ini sangat penting dimaksudkan agar

informasi yang diperoleh memiliki derajat ketepatan dan kepercayaan

sehingga hasil penelitian bisa dipertanggung jawabkan. Agar data yang

diperoleh benar-benar valid maka informasi yang telah diperoleh dari satu

informan dicoba untuk ditanyakan kembali pada informan yang lain dalam

beberapa kesempatan dan waktu yang berbeda. Proses ini mengikuti apa

yang dikemukakan oleh Moleong yaitu teknik member check (pengecekan

anggota). Dengan kata lain peneliti cross check mempertanyakan

pertanyaan yang sama dengan informasi yang berbeda hingga informasi

(52)

44

BAB IV

INDUSTRI DAN PERUBAHAN SOSIAL STUDI PERUBAHAN MASYARAKAT INDUSTRIAL DUSUN SAMBIREJO, DESA SIDOKUMPUL, KECAMATAN SAMBENG, KABUPATEN LAMONGAN

DALAM PRESPEKTIF AGIL

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian

1. Kondisi Geografis Kecamatan Sambeng Kabupaten Lomongan.

Sambeng adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Lamongan.

Dibagian selatan desa, umumnya dikelilingi hutan jati milik KPH Mojokerto.

Penduduk sekitar banyak memanfaatkan lahan dengan kerjasama dengan Perum

Perhutani dengan sistem bagi hasil. Di desa-desa sebelah selatan umumnya

masyarakatnya lebih dinamis. Akses jalan raya pada Kecamatan ini kurang cukup

memadai, terutama didaerah selatan yang potensial hasil pertaniannya. Akses

jalan antar desa masih banyak yang berbatu. Luas wilayah Kecamatan Sambeng

adalah 114, 57 km. Kecamatan ini termasuk beriklim tropis, dengan rata-rata

curah hujan + 410 mm per tahun.

Adapun pemanfaatan tanah sebagai berikut :

Pemanfaatan Luas

Sawah 3.408,84

Tegal 1.649,14

Pekarangan 523,05

Hutan Negara 8.398,13

Gambar

Tabel 3.1.

Referensi

Dokumen terkait

Menampilkan halaman ranking siswa dalam aplikasi D-SMART Proses menampilkan ranking siswa berdasarkan matapelajaran dan detail nama test latihan soal Combobox Combobox ini

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Implementasi prinsip syariah inilah yang menjadi pembeda utama dengan bank konvensional. Pada intinya

PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT TUNGGAL SISWA SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

Dalam kaitannya dengan makna produk distro bagi remaja motivasi yang mendasari mereka menggunakan produk Woodland adalah ingin terlihat berbeda dari orang lain disekitarnya,

Memilih setiap simpul ketiga yang dimulai dari simpul kedua, dan menggunakan simpul terakhir ketika n tidak dapat dibagi dengan 3, menghasilkan sebuah

3) Jawaban responden tentang ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan janji yang diberikan responden menjawab setuju 83%. Hal ini menunjukkan bahwa responde sudah

Berdasarkan hasil analisis data dan pem- bahasan, maka dapat disimpulkan bahwa metode penemuan terbimbing dan metode pemberian tugas pada materi bangun ruang sisi