Dede Irma Herlina, 2015
Perubahan Sosial Masyarakat Pertanian Akibat Pertumbuhan Kawasan Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
ABSTRAK... vi
ABSTRACK...vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.4.1 Secara Teoretis ... 7
1.4.2 Secara Praktis ... 7
1.4.3 Secara Kebijakan ... 8
1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
2.1 Konsep Perubahan Sosial ... 10
2.1.1 Pengertian Perubahan Sosial ... 10
2.1.2 Faktor-faktor terjadinya Perubahan Sosial ... 15
2.1.3 Bentuk-bentuk Perubahan Sosial ... 19
Dede Irma Herlina, 2015
Perubahan Sosial Masyarakat Pertanian Akibat Pertumbuhan Kawasan Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.2 Modernisasi sebagai Proses Perubahan Sosial ... 24
2.3 Masyarakat Pedesaan ... 30
2.4 Konsep Pembangunan ... 33
2.4.1 Pengertian Pembangunan ... 33
2.4.2 Kawasan Industri ... 36
2.5 Konsep Penyesuaian ... 39
2.6 Pandangan Teori Ferdinand Tonnies ... 39
2.7 Penelitian Terdahulu ... 41
2.7.1 Hasil Penelitian Akhmad Asep Erista ... 41
2.7.2 Hasil Penelitian Andri Muhamad Ramdhani ... 42
2.7.3 Hasil Penelitian Euis Sartika ... 43
2.7.4 Hasil Penelitian Nirtasari ... 44
2.7.5 Hasil Penelitian Gina Novia Purgasari... 45
2.7.6 Hasil Penelitian Muhammad Dian Safei ... 46
2.7.7 Hasil Penelitian Luthfianty Eka Pertiwi... 46
BAB III METODE PENELITIAN ... 49
3.1 Pendekatan Penelitian ... 49
3.2 Desain dan Metode Penelitian ... 50
3.2.1 Desain Penelitian ... 50
3.2.2 Metode Penelitian... 51
3.3 Instrumen Penelitian ... 51
3.4 Partisipan dan Tempat Penelitian ... 52
3.4.1 Partisipan Penelitian ... 52
3.4.2 Tempat Penelitian... 54
3.5 Prosedur Penelitian ... 55
3.6 Penyusunan Alat Pengumpulan Data... 56
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 57
Dede Irma Herlina, 2015
Perubahan Sosial Masyarakat Pertanian Akibat Pertumbuhan Kawasan Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.8.1 Analisis Data... 63
3.8.2 Uji Keabsahan Data ... 65
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 69
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 69
4.1.1 Kondisi Geografis Kecamatan Sukaluyu ... 69
4.1.2 Kondisi Demografis Kecamatan Sukaluyu ... 70
4.1.3 Kondisi Sosial Masyarakat Kecamatan Sukaluyu... 71
4.1.4 Perkembangan Pabrik di Kecamatan Sukaluyu ... 73
4.2 Temuan Penelitian ... 73
4.2.1 Kondisi masyarakat di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur sebelum mengalami perubahan akibat pertumbuhan kawasan industri ... 74
4.2.2 Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat pertanian di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur setelah adanya pembangunan pabrik ... 77
4.2.3 Penyesuaian yang dilakukan masyarakat pertanian dalam menghadapi perubahan sosial akibat pertumbuhan kawasan industri di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur ... 84
4.2.4 Dampak yang ditimbulkan dari adanya perubahan sosial akibat pertumbuhan kawasan industri di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur ... 90
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 96
4.3.1 Kondisi masyarakat di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur sebelum mengalami perubahan akibat pertumbuhan kawasan industri ... 96
4.3.2 Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat pertanian di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur setelah adanya pembangunan pabrik ... 98
Dede Irma Herlina, 2015
Perubahan Sosial Masyarakat Pertanian Akibat Pertumbuhan Kawasan Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.3.4 Dampak yang ditimbulkan dari adanya perubahan sosial akibat pertumbuhan kawasan industri di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur ... 105
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 108
5.1 Simpulan ... 108
5.3 Rekomendasi... 110
DAFTAR PUSTAKA ... 112
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 SK PEMBIMBING SKRIPSI
LAMPIRAN 2 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 3 LEMBAR BIMBINGAN PENULISAN SKRIPSI
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 5 HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI
LAMPIRAN 6 DISPLAY DATA
LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI
Dede Irma Herlina, 2015
Perubahan Sosial Masyarakat Pertanian Akibat Pertumbuhan Kawasan Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Masyarakat Tradisional dan Modern... 25
Table 2.2 Perbedaan Prinsip Hidup Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Modern ... ... 27
Tabel 2.3 Gemeinschaft vs. Gesellschaft... 40
Tabel 3.1 Partisipan Penelitian ... 53
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 61
Tabel 4.1 Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian (Sawah) ... 70
Tabel 4.2 Penduduk Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin tahun 2012 ... 71
Tabel 4.3 Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian ... 72
Table 4.4 Kondisi Masyarakat Sebelum Dan Sesudah Mengalami Perubahan 83 Tabel 4.5 Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan Sosial ... 88
Tabel 4.6 Dampak Pembangunan Pabrik di Kecamatan Sukaluyu ... 92
Dede Irma Herlina, 2015
Perubahan Sosial Masyarakat Pertanian Akibat Pertumbuhan Kawasan Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data ... 66
Gambar 3.2 Triangulasi “sumber” Pengumpulan Data ... 67
Gambar 4.1 Perubahan Sosial Masyarakat Setelah adanya Pembangunan Pabrik
Dede Irma Herlina, 2015
Perubahan Sosial Masyarakat Pertanian Akibat Pertumbuhan Kawasan Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Perhatian peneliti adalah tentang bagaimana perubahan sosial yang terjadi
pada masyarakat pertanian di Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur khususnya
di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe akibat pertumbuhan kawasan industri.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif.
Tujuan peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu
dikarenakan yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah perubahan
sosial pada masyarakat yang menyangkut tentang perubahan pola kehidupan
masyarakat, nilai- nilai, norma, maupun interaksi masyarakat yang tidak dapat
diukur melalui angka-angka sehingga harus menggunakan pendekatan kualitatif.
Alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif adalah untuk dapat menyelami
kehidupan masyarakat dan melakukan pengamatan secara lebih intensif kepada
masyarakat sehingga diperoleh informasi berupa data deskriptif melalui berbagai
teknik dan instrumen penelitian yang telah direncanakan dan disiapkan
sebelumnya. Seperti yang dijelaskan Moleong (2007, hlm. 6) mengenai penelitian
kualitatif menyebutkan bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian kualitatif ini digunakan peneliti untuk dapat mengungkapkan data dan
fakta yang dikaji secara baik dan jelas menggambarkan bagaimana perubahan
sosial yang terjadi pada masyarakat di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu akibat adanya pembangunan kawasan industri pabrik.
Peneliti juga dapat mengungkap lebih detail mengenai fenomena yang terjadi serta
permasalahan-permasalahannya mengenai perubahan sosial yang terjadi pada
3.2 Desain dan Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Untuk memperoleh data guna menjawab permasalahan penelitian seperti
yang dikemukakan di atas, peneliti menggunakan desain penelitian studi
kasus.
Alasan peneliti menggunakan desain penelitian studi kasus dikarenakan
peneliti terlebih dahulu melihat sebuah fenomena atau kasus yang terjadi di
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur khususnya yang terjadi di Desa
Sukasirna dan Desa Selajambe yaitu adanya pembangunan industri pabrik
yang kemudian peneliti melakukan sebuah kajian tentang bagaimana
fenomena itu terjadi dan dampak yang ditimbulkan dari fenomena atau kasus
terhadap masyarakat di lingkungan sekitarnya teruama tentang perubahan
sosialnya.
Selama proses penelitian, peneliti melakukan penyelidikannya secara
lebih cermat dan mendalam terhadap fenomena mengenai perubahan sosial
masyarakat akibat pembangunan industri pabrik yang terjadi di Kecamatan
Sukaluyu Kabupaten Cianjur, dengan melakukan hal tersebut peneliti dapat
mendapatkan informasi secara lebih lengkap dengan menggunakan berbagai
prosedur pengumpulan data yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
Sebagaimana penelitian kualitatif, desain penelitian dalam penelitian ini
bersifat umum, fleksibel, berkembang dan muncul dalam proses penelitian.
Meski bersifat fleksibel, penelitian ini tetap mengacu pada rumusan masalah
penelitian. Langkah pertama yang dilakukan peneliti yaitu mengidentifikasi
mengenai kehidupan masyarakat di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur, kemudian peneliti juga mengamati
bagaimana perubahan sosial yang terjadi akibat adanya pertumbuhan kawasan
di Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur tersebut. Perubahan ini peneliti
amati mulai dari perubahan mata pencahariannya, yang berubah dikarenakan
penyempitan lahan pertanian akibat dijadikannya kawasan industri.
Kemudian teradinya perubahan dalam pola kehidupan masyarakat di Desa
51
sehari- hari, dikarenakan banyaknya masyarakat pendatang. Stake (dalam
Creswell 2010, hlm. 20) menjelaskan bahwa
studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasa rkan waktu yang telah ditentukan.
3.2.2 Metode Penelitian
Hasil dari studi kasus ini, peneliti uraikan menjadi sebuah metode
deskriptif. Dengan demikian, metode deskriptif adalah suatu metode yang
mampu menggambarkan situasi atau kejadian yang ada pada masa sekarang.
Dengan menggunakan metode deskriptif ini peneliti dapat memaparkan
informasi secara lengkap dan rinci berkenaan dengan masalah perubahan
sosial yang terjadi akibat pertumbuhan kawasan industri di Desa Sukasirna
dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur dengan
menggunakan langkah-langkah yang tepat. Tindakan yang dilakukan peneliti
yaitu dengan mendeskripsikan segala hasil penemuan yang peneliti temukan
selama penelitian secara jelas dan tersistematis kedalam bentuk skripsi.
3.3 Instrumen Penelitian
Sugiyono (2010, hlm 59) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, yang
menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Selanjutnya
Nasution (dalam Sugiyono 2010, hlm. 60-61) menyatakan bahwa
dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatu belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya.
Berdasarkan dua pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa dalam penelitian
kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang
menjadi instrument penelitian adalah peneliti sendiri. Tetapi apabila masalah yang
diteliti sudah cukup jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrument lain guna
Adapun instrumen alat yang peneliti gunakan selama penelitian berlangsung
antara lain:
a. Daftar pertanyaan yang diajukan ketika wawancara dengan masyarakat di
Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten
Cianjur mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat pertumbuhan
kawasan industri pabrik yang telah peneliti siapkan terlebih dahulu
sebelum terjun kelapangan,
b. Alat perekam atau HP (handphone) yang digunakan peneliti untuk
merekam segala bentuk percakapan-percakapan yang dilakukan dengan
narasumber selama penelitian di Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur
mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat pertumbuhan kawasan
industri pabrik, tujuannya agar informasi yang didapatkan lebih maksimal,
c. Buku catatan dan buku tulis yang digunakan peneliti ketika mendapatkan
informasi- informasi penting selama penelitian berlangsung mengenai
perubahan sosial yang terjadi akibat pertumbuhan kawasan industri pabrik
di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten
Cianjur,
d. Kamera yang digunakan peneliti untuk mendokumentasikan setiap
moment- moment penting yang terjadi selama penelitian berlangsung di
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur.
3.4 Partisipan dan Tempat Penelitian
3.4.1 Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian merupakan pihak-pihak yang menjadi sasaran
penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi, yang menjadi
partisipan dalam penelitian ini adalah masyarakat umum dan masyarakat
petani yang berada disekitar kawasan industri di Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur khususnya di daerah Desa Sukasirna dan Desa Selajambe.
Untuk penentuan pihak yang menjadi partisipan dalam penelitian ini, peneliti
tentukan melalui sampel bertujuan atau teknik purposive sampling. Sampel
53
informan yang terlibat dalam situasi sosial yang diteliti. Begitupun dengan
pendapat Sugiyono (2010, hlm. 52) yang menyebutkan bahwa
pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada ora ng-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tersebut.
Adapun kriteria yng harus dimiliki oleh partisipan/subjek penelitian kualitatif
sebagaimana disebutkan oleh Faisal (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 56-57)
adalah sebagai berikut:
a. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya.
b. Mereka yang tergolong masih berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang sedang diteliti.
c. Mereka yang memiliki waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikann hasil “kemasannya” sendiri.
e. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan guru atau semacam narasumber.
Secara lebih rincinya peneliti mencoba membagi partisipan atau informan
kedalam dua jenis bagian yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Partisipan Penelitian
Partisipan Pokok Partisipan Pendukung
a. Masyarakat di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur b. Kepala Desa
c. Ketua RT d. Ketua RW
e. Tokoh utama masyarakat di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur
a. Masyarakat Pendatang
b. Orang-orang yang berkerja di kawasan Industri
c. Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang terdapat didaerah di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur
3.4.2 Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang dipilih oleh peneliti yaitu di daerah Kecamatan
Sukaluyu Kabupaten Cianjur, peneliti mengambil lokasi penelitian di
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur ini dikarenakan daerah Kecamatan
Sukaluyu merupakan daerah yang wilayahnya sebagian besar merupakan
daerah pertanian atau persawahan, namun sekarang ini banyak daerah-daerah
di Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur yang menjadikan lahan pertanian
sebagai kawasan industri sehingga menimbulkan perubahan sosial pada
masyarakat setempatnya.
Titik fokus atau yang menjadi sampel tempat penelitian yaitu di Desa
Sukasirna dan Desa Selajambe di Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur,
alasan peneliti memilih tempat ini yaitu dikarenakan di Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur ini terdapat sekitar 7 pabrik dan 4 diantaranya terdapat di
Desa Sukasirna dan Desa Selajambe dan salah satunya yaitu pabrik yang
sedang dalam pembangunan yang menghabiskan sekitar 70 Ha lahan
pertanian yang berlokasi di Desa Sukasirna.
Berdasarkan kondisi tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji mengenai
bagaimana perubahan sosial akibat dari pertumbuhan kawasan industri ini
terutama mengenai pola kehidupan masyarakat dan mata pencaharian
masyarakat petani yang kehilangan lahan pertaniannya di Kecamatan
Sukaluyu Kabupaten Cianjur. Alasan lain kenapa penelitian ini dilakukan di
Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur
karena didasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu sebagai berikut:
a. Kecamatan Sukaluyu merupakan kecamatan yang dijadikan sebagai
daerah kawasan industri sejak berlakunya otonomi daerah pada tahun
2010.
b. Kecamatan Sukaluyu memiliki 7 pabrik berskala sedang sampai besar
yang hampir semua pabrik-pabrik dibangun dilahan pertanian.
c. Kecamatan Sukaluyu merupakan salah satu tempat yang memiliki
lahan pertanian terluas di Kabupaten Cianjur, sehingga banyak
55
d. Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur merupakan wilayah yang
cukup dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga akan
memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1 Tahap Pra penelitian
Pada tahap pra penelitian ini, hal pertama yang dilakukan oleh peneliti
adalah memilih masalah kemudian menentukan judul dan lokasi penelitian
dengan tujuan menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian
yang diteliti. Tahapan yang dilakukan untuk memasuki lapangan penelitian,
peneliti melakukan observasi tahap awal serta melakukan studi pendahuluan
agar memperoleh informasi yang jelas guna pelaksanaan penelitian di Desa
Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur.
Adapun langkah- langkah yang dilakukan pada tahap pra penelitian ini
yaitu sebagi berikut:
a) Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal
mengenai kondisi masyarakat di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur.
b) Merumuskan berbagai macam permasalahan yang dikaji selama
penelitian mengenai perubahan sosial akibat pertumbuhan kawasan
industri di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur
c) Menentukan judul dan lokasi yang tepat untuk dilakukan penelitian,
yang akhirnya peneliti mengambil judul mengenai “Perubahan Sosial
Masyarakat Pertanian Akibat Pertumbuhan Kawasan Industri (Studi
Kasus di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur)”
d) Menyusun proposal skripsi
3.5.2 Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, peneliti mempersiapkan pedoman-pedoman
penelitian yang digunakan selama penelitian berlangsung di Kecamatan
misalnya, alat tulis, perekam suara, kamera, dan lain- lain yang digunakan
peneliti selama proses penelitian dalam mendapatkan informasi yang
dibutuhkan mengenai perubahan sosial akibat pertumbuhan kawasan industri
di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten
Cianjur.
3.5.3 Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahapan inti dalam melakukan penelitian,
pada tahapan ini peneliti terjun langsung kelapangan yaitu di Desa Sukasirna
dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur untuk
mendapatkan informasi- informasi yang dibutuhkan guna melengkapi
penelitian. Dalam pelaksanaannya peneliti melakukan wawancara dengan
berbagai narasumber yang dapat memberikan informasi mengenai perubahan
sosial akibat pertumbuhan kawasan industri di Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur yang
pertanyaan-pertanyaannya telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh peneliti.
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti pertama kali melakukan observasi
atau pengamatan mengenai keadaan masyarakat di Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur secara keseluruhan, kemudian peneliti mendapatkan
informasi bahwa perubahan sosial lebih dialami oleh masyarakat yang berada
di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe. Setelah peneliti memahami kondisi
dilapangan, peneliti mulai melakukan wawancara kepada masyarakat di
sekitar Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten
Cianjur yang tentunya terlebih dahulu peneliti meminta ijin ke kantor
Kecamatan Sukaluyu, kepala desa setempat, ketua RW, ketua RT, maupun
tokoh-tokoh lain yang berpengaruh didaerah sekitar Kecamatan Sukaluyu.
3.6 Penyusunan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian diperlukan alat yang dapat mempermudah penelitian.
Berkaitan dengan hal tersebut penyusunan alat pengumpul data pada penelitian ini
57
3.6.1 Penyusunan Kisi-kisi Penelitian
Penyusunan kisi-kisi penelitian ini dilakukan sesuai dengan tujuan
penelitian yang dijabarkan kedalam pertanyaan-pertanyaan penelitian agar
memudahkan alat mengumpulkan data selama penelitian berlangsung.
3.6.2 Penyusunan Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah observasi atau
pengamatan dan wawancara kepada masyarakat di Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten C ianjur yang terkena dampak
dari pembangunan industri pabrik. Penggunaan teknik observasi atau
pengamatan dilakukan untuk melihat keadaan di lapangan secara lebih dekat
dan langsung.
3.6.3 Penyusunan Pedoman Wawancara
Sebelum melakukan wawancara, perlu disusun pedoman wawancara
yang bertujuan untuk mempermudah peneliti melakukan wawancara dengan
adanya patokan pertanyaan yang masih bisa bertambah sewaktu-waktu
sehingga wawancara yang dilakukan terarah. Adapun pedoman wawancara
merupakan pertanyaan peneliti yang ditanyakan kepada narasumber mengenai
perubahan sosial akibat pertumbuhan kawasan industri di Desa Sukasirna dan
Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur.
3.6.4 Penyusunan Pendoman Observasi
Pedoman observasi perlu disusun sebelum peneliti terjun ke lap angan
untuk melakukan penelitian mengenai perubahan sosial akibat pertumbuhan
kawasan industri di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan
Sukaluyu Kabupaten Cianjur. Hal ini perlu dilakukan agar kedatangan
peneliti di lapangan sesuai dengan tujuan pene litian yang telah ditetapkan
sebelumnya.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Observasi atau Pengamatan
Sebelum melangkah pada teknik pengumpulan data secara riil, peneliti
yang terjadi di lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu di Kecamatan
Sukaluyu Kabupaten Cianjur. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya
tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik yang dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung.
Pengamatan secara langsung, peneliti lakukan dengan mendatangi lokasi
penelitian yaitu di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur dan melihat langsung bagaimana kondisi sosial
masyarakat disekitar lokasi penelitian, dengan melakukan pengamatan
langsung, peneliti lebih mudah mendapatkan kondisi riil tentang bagaimana
pola kehidupan masyarakat dan perubahan sosial apa saja yang sudah terjadi
pada masyarakat di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur. Sedangkan untuk pengamatan secara tidak langsung
dilakukan peneliti dengan cara mencari informasi yang terkait dengan
perubahan sosial yang terjadi akibat pertumbuhan kawasan industri pabrik di
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur. Misalnya dengan mencari informasi
melalui internet, maupun bertanya kepada orang yang lebih memahami
mengenai informasi fenomena atau permasalahan tersebut.
Hal ini sesuai dengan apa yang di ungkapkan oleh Nazir (1988, hlm. 65)
bahwa yang dimaksud dengan metode surve y (observasi atau pengamatan)
adalah “Penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta- fakta dari
gejala- gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual,
baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok
ataupun suatu daerah”.
3.7.2 Wawancara Mendalam
Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti dalam rangka pengumpulan
data yaitu melakukan wawancara secara mendalam dengan masyarakat umum
dan masyarakat petani yang berada di sekitar Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur. Dalam pelaksanaan
wawancara mendalam ini peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur,
dengan tujuan agar lebih menyelami dan memahami kehidupan masyarakat di
59
Desa Selajambe dan tetap dibantu oleh pedoman wawancara yang sesuai dan
telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti.
Narasumber utama dalam proses wawancara ini yaitu masyarakat yang
tinggal didaerah sekitar kawasan industri di Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur terutama pada
masyarakat pertanian. Dikarenakan peneliti menggunakan metode snowball
sampling dan purposive sampling dalam mendapatkan informasi, maka
wawancara dilakukan kepada narasumber yang memahami fenomena yang
terjadi dilingkungan sekitarnya, setelah itu peneliti bertanya kepada
narasumber tentang orang yang dapat memberikan informasi yang lebih
dalam tentang permasalahan yang peneliti kaji yaitu berkenaan dengan
perubahan sosial dan juga masyarakat yang memahami kondisi dilingkungan
sekitarnya secara utuh mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat
pertumbuhan kawasan industri pabrik di Kecamatan Sukaluyu Kabupaten
Cianjur, karena narasumber yang diwawancarapun merupakan rekomendasi
dari masyarakat setempat. Untuk jumlah informan yang dijadikan partisipan
yaitu tergantung bagaimana informasi itu didapatkan dan sampai informasi
yang didapatkan peneliti mulai jenuh, peneliti tidak membatasi jumlah
narasumber yang diwawancarai.
Wawancara secara mendalam pada penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode studi kasus biasanya dilakukan secara informal,
interaktif (percakapan), dan melalui pernyataan dan jawaban yang terbuka.
Walaupun pada awalnya peneliti sudah mempersiapkan daftar pernyataan,
namun pada pelaksanaannya, peneliti tidak kaku mengikuti daftar pernyataan
yang telah dibuat sebelumnya, tetapi proses wawancara mengalir sesuai
dengan respon atau jawaban narasumber. Hal terpenting dalam proses
wawancara ini adalah peneliti dapat menggali semua data yang dicari guna
melengkapi penelitiannya.
3.7.3 Studi Dokumentasi
Danial (2009, hlm. 79) mengungkapkan bahwa studi dokumentasi adalah
mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data
dan nama pegawai, data siswa, data penduduk; grafik, gambar, surat-surat,
foto, akte, dsb.
Selama melakukan penelitian, peneliti juga menggunakan teknik
pengumpulan data studi dokumentasi dengan pengambilan foto- foto, data
penduduk, surat-surat, dsb mengenai keadaan masyarakat di Kecamatan
Sukaluyu Kabupaten Cianjur, pencarian data kependudukan masyarakat, dan
segala sesuatu yang dibutuhkan peneliti guna melengkapi data penelitian.
Tujuan melakukan studi dokumetasi ini yaitu agar data-data yang
diperoleh dari hasil penelitian lebih valid dan dapat tersimpan dengan baik.
3.7.4 Studi Literatur
Selain pengumpulan informasi melalui wawancara dan studi
dokumentasi, peneliti juga melakukan pengumpulan data studi litelatur yaitu
mempelajari buku-buku maupun artikel yang berhubungan dengan
permasalahan mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat pertumbuhan
kawasan industri pabrik di Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur yang
menjadi pokok pembahasan penelitian. Hal ini merujuk pada pendapat
Kartono (1996, hlm. 33) yang mengemukakan bahwa
studi literatur adalah teknik penelitian yang dapat berupa informasi-informasi data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yang di dapat dari buku-buku, majalah, naskah-naskah, kisah sejarah, dokumentasi-dokumentasi, dan lain-lain.
Dengan menggunakan teknik pengumpulan data studi literatur ini, peneliti
dapat memperoleh data empiris yang relevan sebagai referensi penelitian
yang berkaitan dengan masalah perubahan sosial yang sedang diteliti di Desa
Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur, baik
yang berasal dari internet, buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu maupun
literatur lainnya.
Adapun gambaran yang lebih jelasnya mengenai teknik pengumpulan
61
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik
Pola Kehidupan masyarakat yang berada disekitar kawasan industri
di Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur.
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat di Desa
Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten
Cianjur.
Bentuk penyesuaian yang dilakukan dikarenakan adanya
pertumbuhan kawasan industri di
Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur
Dampak yang ditimbulkan dari adanya pertumbuhan kawasan
industri di Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten
Cianjur sebelum terjadinya
perubahan.
Bentuk perubahan sosial yang dirasakan oleh masyarakat setelah
adanya pembangunan pabrik di
Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur. Kondisi Keluarga di Desa
Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu setelah
adanya pembangunan
Awal mula terjadinya perubahan pada masyarakat di Desa
Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu Bentuk penyesuaian yang
dilakukan masyarakat dalam
menghadapi perubahan sosial
akibat pertumbuhan kawasan
industri di Desa Sukasirna dan
Desa Selajambe Kecamatan
Sukaluyu Kabupaten Cianjur Dampak yang ditimbulkan dari
adanya perubahan sosial akibat
pertumbuhan kawasan industri di
Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur
Kondisi masyarakat, Perubahan
sosial masyarakat, dan aktifitas
masyarakat disekitar kawasan
industri di Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe Kecamatan Sukaluyu
63
kehilangan lahan
pertaniannya. Pejabat daerah di
Kecamatan
Sukaluyu Kabupaten
Cianjur (Ketua
Camat, Kepala
Desa, Ketua RW,
Ketua RT)
Lembaga-lembaga kemasyarakatan di
Kecamatan
Sukaluyu Kabupaten
Cianjur
Studi Literatur Konsep dan Teori perubahan
sosial,
Konsep pembangunan Kawasan industri Masyarakat pedesaan
Buku, jurnal, artikel,
dokumen, publikasi
departemen, koran,
internet dan sebagainya
yang mencakup tentang
konsep-konsep tersebut.
Sumber: data diolah peneliti Tahun 2015
3.8 Analisis Data dan Uji Keabsahan Data
3.8.1 Analisis Data
3.8.1.1 Reduksi Data (Data Reduction)
Dalam proses reduksi data ini peneliti menggolongkan atau
mengklasifikasikan setiap informasi- informasi atau data yang sudah
didapatkan selama proses penelitian dilapangan mengenai perubahan
sosial yang terjadi akibat pertumbuhan kawasan industri pabrik di
Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten
Cianjur, proses pengklasifikasian data ini dapat berdasarkan jenisnya
karena selama dalam penelitian, peneliti melakukan wawancara
dengan berbagai macam narasumber yang memiliki pengetahuan
berbeda-beda tentang pandangannya terhadap perubahan sosial yang
terjadi disekelilingnya. Karena itu dilakukan penggolongan informasi
atau data berdasarkan jawaban-jawaban dari narasumber, maupun
sumber-sumber yang lainnya. Tujuan dari reduksi data ini yaitu agar
data yang telah diterima oleh peneliti dapat lebih mudah dikelola
berdasarkan jenisnya.
3.8.1.2Penyajian Data (Data Display)
Setelah data di reduksi atau digolongkan, peneliti melakukan
analisis dengan cara mencari pola hubungan yang terdapat dari setiap
informasi atau data yang didapatkan selama penelitian sehingga dapat
menghasilkan suatu informasi yang utuh dan jelas mengenai
perubahan sosial yang terjadi akibat pertumbuhan kawasan industri
pabrik di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu
Kabupaten Cianjur.
Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci
namun menyeluruh dapat memudahkan dalam memahami
gambaran-gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan
maupun bagian demi bagian. Penyajian data selanjutnya disajikan
dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan data hasil penelitian
yang diperoleh mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat
pertumbuhan kawasan industri pabrik di Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur.
3.8.1.3Conclution Drawing Verification
Tahap analisis yang selanjutnya yaitu membuat kesimpulan dari
berbagai informasi yang sudah didapatkan peneliti selama penelitian
berlangsung mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat
pertumbuhan kawasan industri pabrik di Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur, yang sebelumnya
65
3.8.2 Uji Keabsahan Data
Menurut Usman dan Akbar (2009, hlm. 98-99) laporan penelitian
kualitatif dikatakan ilmiah jika persyaratan kredibilitas, transferabilitas, dan
defendabilitas atau konfirmabilitasnya sudah terpenuhi.
3.8.2.1Kredibilitas
Maksud dari kredibitas adalah adanya kesesuaian antara konsep
peneliti dengan konsep responden. Cara yang peneliti lakukan agar
kredibilitas ini terpenuhi, yaitu:
a) Penelitian yang dilakukan harus cukup lama. Dalam penelitian
ini, peneliti membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan untuk
melakukan penelitian mengenai perubahan sosial yang terjadi
akibat pertumbuhan kawasan industri pabrik di Desa Sukasirna
dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur.
b) Pengamatan dilakukan secara terus- menerus dengan mendatangi
masyarakat yang berada di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur.
c) Melakukan triangulasi yaitu memeriksakan kebenaran data yang
telah diperoleh kepada pihak-pihak lain yang dapat dipercaya.
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 83) “...triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan
dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Triangulasi ini juga dilakukan peneliti dengan cara memeriksa kembali informasi responden dengan mengadakan
pertanyaan ulang atau mengumpulkan sejumlah responden untuk
dimintai pendapatnya tentang data yang telah dikumpulkan
mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat pertumbuhan
kawasan industri pabrik di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur.
d) Mendiskusikan hasil penelitian atau permasalahan yang dihadapi
dengan teman seprofesi atau teman yang lebih memahami
terjadi di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan
Sukaluyu Kabupaten Cianjur.
Untuk teknik Triangulasi dapat digambarkan seperti sebagai berikut:
Gambar 3.1 Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data
Wawancara Mendalam Observasi Partisipatif
Dokumentasi
Sumber data yang
sama
Sumber: Sugiyono (2010, hlm. 84)
Berdasarkan gambar di atas bahwa peneliti menggunakan proses
triangulasi dengan berbagai macam teknik pengumpulan data yaitu
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, namun dengan
menggunakan sumber data (informan) yang sama, sehingga
menghasilkan informasi yang valid dan dapat di pertanggungjawabkan.
Sedangkan untuk penggunaan triangulasi sumber, peneliti
melakukan wawancara mengenai permasalahan yang diteliti kepada
beberapa informan yang berbeda, namun menggunakan pertanyaan
yang sama. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah jawaban yang
diberikan oleh responden yang satu dengan yang lain valid atau tidak.
Agar lebih mudah dipahami triangulasi sumber dapat dilihat
67
Gambar 3.2 Triangulasi “sumber” Pengumpulan Data
Wawancara Mendalam
A
B
C
Sumber: Sugiyono (2010, hlm. 84)
3.8.2.2Transferabilitas
Transferabilitas merupakan istilah yang menggantikan konsep
generalisasi data dalam penelitian kualitatif yaitu sejauh mana temuan
penelitian mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat pertumbuhan
kawasan industri pabrik di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur ini dapat diaplikasikan pada
penelitian-penelitian lain yang hampir serupa dengan penelitian ini.
Namun transferabilitas data ini tidak dapat dinilai sendiri oleh peneliti
melainkan oleh pembaca hasil penelitian, apabila pembaca
memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas mengenai
penelitian mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat pertumbuhan
kawasan industri pabrik di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur ini, maka penelitian ini dapat
dikatakan memiliki transferabilitas tinggi.
3.8.2.3Dependabilitas dan Konfirmabilitas
Dependabilitas digunakan untuk menilai proses yang dilakukan
peneliti selama dilapangan. Konfirmabilitas digunakan untuk menilai
hasil penelitian mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat
Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur. Konfirmabilitas
ini dilakukan oleh pembimbing, karena pembimbing inilah yang
berhak memeriksa kebenaran data hasil penelitian.
Sugiyono (2010, hlm 131) menyebutkan bahwa ”Untuk pengujian
dependabilitas penelitian ini dilakukan dengan melaksanakan proses
audit trail terhadap keseluruhan proses penelitian”.
Sedangkan untuk melakukan proses konfirmabilitas peneliti
lakukan dengan cara:
a) Mencatat selengkap mungkin hasil wawancara, observasi, studi
dokumentasi maupun studi literatur yang telah dilakukan kepada
masyarakat mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat
pertumbuhan kawasan industri pabrik sebagai data mentah untuk
kepentingan analisa selanjutnya;
b) Menyusun hasil analisa dengan cara menyeleksi data mentah,
kemudian dirangkum dan disusun kembali dalam bentuk
deskripsi yang lebih sistematis;
c) Membuat penafsiran atau kesimpulan sebagai sintesa data
mengenai perubahan sosial yang terjadi akibat pertumbuhan
kawasan industri pabrik di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe
Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur;
d) Menyusun laporan yang menggambarkan seluruh proses
Dede Irma Herlina, 2015
Perubahan Sosial Masyarakat Pertanian Akibat Pertumbuhan Kawasan Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan
Merujuk pada hasil temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah
dijelaskan pada Bab IV, dapat dirumuskan beberapa simpulan sesuai dengan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Masyarakat di Sukaluyu merupakan masyarakat petani dikarenakan hampir
semua masyarakat di Sukaluyu terutama di Desa Sukasirna dan Desa
Selajambe bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi masyarakat di
Kecamatan Sukaluyu khususnya di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe
sebelum adanya pembangunan pabrik dapat digambarkan sebagaimana
kondisi masyarakat pertanian pada umumnya, dimana kondisi sosial
masyarakat dapat dilihat berdasarkan aktifitas masyarakat dalam kehidupan
sehari- hari sebagai petani. Masyarakat petani pada umumnya memiliki
budaya dan aktifitas yang sama yang dilakukan setiap harinya, seperti yang
terjadi pada masyarakat di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe. Dengan
didasarkan mata pencaharian yang sama (homogen) hal tersebut membuat
masyarakat merasa saling memiliki dan memiliki pola pikir bahwa
masyarakat petani menilai tinggi konsep sama rata sama rasa yaitu manusia di
dunia pada hakekatnya tidak berdiri sendiri, tetapi selalu perlu mendapat
bantuan dari sesamanya atau yang lebih dikenal dengan istilah “senasib
sepenanggungan” yang akhirnya terjalin hubungan kekerabatan yang intim
antar masyarakat. Sebagai masyarakat pedesaan, masyarakat di Desa
Sukasirna dan Desa Selajambe juga sering melaksanakan gotong royong atau
kerja bakti kegiatan yang sering dilakukan masyarakat yaitu adanya kegia tan
pembersihan jalan dan jembatan desa.
2. Semenjak adanya pembangunan pabrik yang dilakukan di Kecamatan
Sukaluyu, banyak perubahan yang terjadi pada masyarakat, baik yang terkait
dengan aspek sosial maupun aspek ekonomi masyarakat. Ditinjau dari aspek
sosial, perubahan yang dialami oleh masyarakat yaitu mulai munculnya
atau ciri khas dari masyarakat pedesaan itu sendiri, salah satu faktor yang
menyebabkan perubahan ini yaitu dikarenakan tingginya angka urbanisasi,
dengan adanya pabrik di Kecamatan Sukaluyu ini membuat banyak
masyarakat luar yang berasal dari berbagai daerah mulai berdatangan untuk
mengadu nasib di Kecamatan Sukaluyu, dengan latar belakang yang
berbeda-beda dan memiliki kebiasaan atau kebudayaan yang berberbeda-beda-berbeda-beda pula
menyebabkan adanya perubahan pada masyarakat setempat.
3. Selain perubahan pada aspek sosial, adanya pembangunan pabrik juga telah
merubah kondisi ekonomi masyarakat yaitu banyak masyarakat petani yang
akhirnya harus kehilangan mata pencahariannya dikarenakan banyak
pembangunan pabrik dilakukan dengan menggunakan lahan pertanian, seperti
halnya yang terjadi di Desa Sukasirna yang menghabiskan lahan pertanian
sekitar 70 Ha untuk pembangunan pabrik sedangkan di Desa Selajambe
menghabiskan sekitar 17 Ha lahan pertanian. Mata pencaharian yang ada di
masyarakat Sukaluyu kini mulai menjadi heterogen.
4. Seiring dengan adanya pembangunan pabrik, secara tidak langsung menuntut
masyarakat untuk bisa menyesuaikan diri dengan kondisi yang sekarang
terjadi, berbagai cara masyarakat lakukan agar tetap bisa bertahan mengikuti
perkembangan salah satunya dengan melakukan peralihan profesi atau
peralihan mata pencaharian. Penyesuaian yang dilakukan oleh masyarakat di
Desa Sukasirna dan Desa Selajambe berbeda-beda, berdasarkan hasil
penelitian dapat dikatakan bahwa penyesuaian yang dilakukan oleh
masyarakat tergantung pada bagaimana kondisi ekonomi keluarga
masing-masing terutama yang terjadi pada masyarakat petani yang kehilangan lahan
pertaniannya.
5. Untuk keluarga yang ekonominya rendah banyak masyarakat yang biasanya
beralih profesi dari buruh tani menjadi buruh bangunan atau banyak juga
masyarakat yang membuka warung-warung dipinggir jalan dengan
menggunakan modal hasil dari penjualan sawah. Untuk keluarga dengan
tingkat ekonomi menengah, biasanya banyak masyarakat yang menggunakan
uang hasil penjualan sawahnya untuk memperbaiki rumah ataupun
110
tangga. Sedangkan untuk keluarga dengan tingkat ekonomi atas, banyak
masyarakat yang memilih untuk mempergunakan uang hasil penjualan
sawahnya dengan membelikan sawah kembali di tempat lain, namun ada juga
masyarakat yang lebih memilih untuk membangun kostan atau kontrakan
yang diperuntukan bagi para pendatang.
6. Adanya perubahan selalu diiringi dengan dampak yang ditimbulkan pada
lingkungan sekitarnya terutama pada masyarakat, dampak yang ditimbulkan
dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari
adanya pabrik yaitu terbukanya lapangan pekerjaan yang diperuntukan tidak
hanya bagi masyarakat setempat melainkan juga untuk masyarakat luar,
selain itu dengan tingginya angka pendatang dapat juga menimbulkan
dampak positifnya dikarenakan masyarakat yang membuka usaha sampingan
yaitu dengan membangun kostan atau kontrakan dan ada juga yang membuka
warung makan. Dampak negatifnya yaitu berkurangnya lahan pertanian,
sedikitnya peluang kerja yang tersedia untuk para petani yang sudah lanjut
usia, dan banyaknya pendatang tidak selalu menimbulkan dampak positif
melainkan juga dapat menimbulkan dampak negatifnya terutama yang
berhubungan dengan kondisi sosial masyarakat.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan di atas, peneliti dapat
memberikan beberapa rekomendasi yang behubungan dengan perubahan sosial
masyarakat akibat dari adanya pertumbuhan kawasan industri antara lain sebagai
berikut:
5.2.1 Rekomendasi untuk Penelitian Lanjutan
Apabila ada penelitian lanjutan mengenai perubahan sosial akibat dari
pertumbuhan kawasan industri diharapkan untuk peneliti selanjutnya
dapat melakukan penelitian secara lebih mendalam dan terfokus, selain
itu disarankan untuk peneliti selanjutnya ketika akan melakukan
wawancara harus melakukan pendekatan yang lebih baik agar
masyarakat lebih terbuka dan data yang dikumpulkan lebih mendalam.
Pada penelitian ini, peneliti mengkaji mengenai perubahan sosial akibat
dari pertumbuhan kawasan industri yang hasilnya menjelaskan bahwa
masih banyak fenomena- fenomena tentang kehidupan masyarakat yang
belum kita ketahui sebagai mahasiswa Pendidikan Sosiologi terutama
yang berkenaan dengan perubahan sosial masyarakat, oleh karena itu
diharapkan bersumber dari penelitian ini dapat memberikan
rekomendasi kepada Prodi Pendidikan Sosiologi untuk dapat
melakukan kajian tentang kehidupan dilingkungan masyarakat secara
riil terutama yang berhubungan dengan dampak dari perubahan sosial
dan tidak terfokus hanya berdasarkan sumber dari buku.
5.2.3 Rekomendasi untuk Pemerintah Kabupaten Cianjur
Rekomendasi ditujukan kepada pemerintah Kabupaten Cianjur
khususnya di Kecamatan Sukaluyu dalam pembahasan mengenai
perubahan sosial dan pembangunan kawasan industri yang diantaranya
yaitu sebagai berikut:
5.2.3.1Pemerintah harus dapat mempertimbangkan dengan baik
dampak yang akan ditimbulkan dari adanya pembangunan, tidak
hanya mempertimbangkan dampak positifnya saja melainkan
juga dampak negatif yang akan ditimbulkan dari adanya
pembangunan industri, terutama yang berhubungan dengan
kondisi sosial masyarakat.
5.2.3.2Pemerintah harus dapat mengganti lahan pertanian yang telah
hilang tergantikan oleh kawasan industri, agar ciri khas
Kabupaten Cianjur sebagai salah satu daerah penghasil beras
terbesar di Jawa Barat tidak hilang.
5.2.3.3Pemerintah harus bisa memilih lokasi yang strategis untuk
dijadikan kawasan industri dan tidak menggunakan lahan
pertanian yang masih produktif untuk dijadikan sebagai lahan