• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS V MI DARUL HIDAYAH TULANGAN SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS V MI DARUL HIDAYAH TULANGAN SIDOARJO."

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW

UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS V MI DARUL HIDAYAH TULANGAN SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh:

NUR LATIFAH NIM. D77212086

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PROGRAM STUDI PGMI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Nur Latifah, Penerapan Strategi Quick On The Draw Untuk Meningkatkan

Minat Belajar Aqidah Akhlak Pada Siswa Kelas V MI Darul Hidayah Tulangan Sidoarjo

Minat belajar siswa sangat rendah. Dibuktikan dengan hasil angket minat belajar siswa yang tergolong rendah dan sangat rendah 26 siswa dengan prosentase 57,78% dan siswa tergolong minat belajar tinggi dan sangat tinggi hanya 19 siswa dengan prosentase 42,22%. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran Aqidah Akhlak hanya menggunakan metode ceramah. Salah satu solusi untuk mengatasinya yaitu melalui penerapan strategi quick on the draw.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana minat belajar siswa kelas V MI Darul Hidayah Tulangan Sidoarjo sebelum diterapkan strategi quick on the draw? 2) Bagaimana penerapan strategi quick on the draw di kelas V MI Darul Hidayah? 3) Bagaimana peningkatan minat belajar siswa kelas V MI Darul Hidayah setelah diterapkan strategi quick on the draw?

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui minat belajar siswa kelas V MI Darul Hidayah Tulangan Sidoarjo sebelum diterapkan strategi quick on the draw. 2) Mengetahui penerapan strategi quick on the draw di kelas V MI Darul Hidayah. 3) Mengetahui peningkatan minat belajar siswa kelas V MI Darul Hidayah setelah diterapkan strategi quick on the draw.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model Kurt Lewin yang tiap siklusnya terdiri dari empat komponen pokok, yaitu: 1) Perencanaan, 2) Tindakan, 3) Pengamatan, dan 4) Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes pemahaman siswa, penilaian sikap, observasi, wawancara, serta dokumentasi.

Hasil penelitian sebagai berikut: 1) Minat belajar siswa rendah. 2) Penerapan strategi Quick on The Draw dilakukan melalui tahapan siswa dibagi menjadi 5 kelompok untuk memainkan sebuah permainan. Dalam permainan tersebut siswa akan mendapatkan kartu soal untuk didiskusikan dengan anggota kelompok. Siswa secara bergantian menjawab pertanyaan dari soal. Dalam penerapannya diperoleh hasil observasi aktivitas guru pada siklus I mendapat nilai akhir 59 (baik) dan meningkat pada siklus II menjadi 88 (sangat baik) serta hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I sebesar 65 (baik) dan meningkat pada siklus II menjadi 90 (sangat baik). 3) Minat belajar siswa setelah diterapkan strategi mengalami peningkatan dengan hasil angket minat belajar dan nilai hasil belajar pada pra siklus sebesar 42,22% dengan hasil belajar 46,67%. Siklus I diperoleh hasil minat belajar 66,67%, hasil belajar 68,89%. Pada siklus II meningkat menjadi 91,11% dan hasil belajar 88,89% dengan kategori sangat baik dan telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.

(7)

 

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tindakan yang Dipilih ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Lingkup Penilitian ... 8

(8)

 

G. Devinisi Operasional ... 10

BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Bealajar ... 14

1. Pengertian Minat Belajar ... 14

2. Fungsi Minat Belajar ... 17

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 18

4. Indikator Minat Belajar ... 19

B. Pembelajaran Aqidah Akhlak ... 20

1. Pengertian Aqidah Akhlak ... 20

2. SKL dan SK/KD Pelajaran Aqidah akhlak ... 22

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ... 24

C. Materi Akhlak Terpuji ... 27

1. Teguh Pendirian ... 27

2. Dermawan ... 28

D. Strategi Quick on the Draw ... 29

1. Pengertian Strategi ... 29

2. Strategi Quick on the Draw ... 32

a. ... Pengert ian Strategi Quick on the Draw ... 32

(9)

 

c. ... Kelebi

han Strategi Quick on The Draw ... 35

d. ... Kekura ngan Strategi Quick on the Draw ... 36

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 37

B. Setting Penelitian dan Subjek Penelitian ... 39

C. Variabel yang Diselidiki ... 40

D. Rencana Tindakan ... 40

E. Data dan Cara Pengumpulan ... 51

F. Analisis Data ... 61

G. Indikator Kinerja ... 65

H. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 67

1. Pra Siklus ... 67

2. Siklus I ... 69

(10)

 

B. Pembahasan ... 89

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 98

B. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 101

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 103

RIWAYAT HIDUP ... 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 105

(11)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

a. Pengertian Minat

Pengertian minat menurut beberapa ahli yaitu:

1) Alisuf Sabri menjelaskan minat (interest) adalah kecenderungan

untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus

menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama

perasaan senang karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi

karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada

sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu.16

2) Muhibbin Syah menerangkan bahwa minat adalah kecenderungan

dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu.17

3) H. Djaali menerangkan bahwa minat adalah rasa lebih suka dan

ketertarikan pada satu hal atau aktivitas tanpa ada yang

menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu

      

 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), 84. 

(12)

   

hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri, semakin

kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besarnya.18

4) Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab mengatakan

bahwa minat juga diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk

memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas

atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan

disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung

suatu pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian

subjek, ada usaha (untuk mendekati, mengetahui, memiliki,

menguasai dan berhubungan) dari subjek yang dilakukan dengan

perasaan senang, ada daya penarik dari objek.19

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat

adalah kecenderungan perasaan individu yang berkaitan dengan

perasaan senang (positif) terhadap sesuatu yang dianggap penting atau

sesuai dengan kebutuhan dan memberi kepuasan. Sesuatu yang

dianggap penting dapat berupa aktivitas, pengalaman, benda atau

situasi.

      

 H. Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), 121. 

(13)

   

b. Pengertian Belajar

Banyak sekali definisi belajar yang dikemukakan para ahli

tentang masalah belajar ini, antara lain:20

1) Menurut O. Whittaker, belajar adalah sebagai proses di mana

tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau

pengalaman.

2) Menurut Cronbach, belajar adalah sebagai suatu aktivitas yang

ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman.

3) Menurut Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis

yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan

pemahaman.

4) Menurut Drs. Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang beru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

5) Menurut Ernest R. Hilgard, belajar merupakan proses perbuatan

yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan

(14)

   

perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang

ditimbulkan oleh lainnya.

6) Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow, belajar adalah perolehan

kebiasaan, pengetahuan dan sikap termasuk cara baru untuk

melakukan sesuatu dan upaya-upaya seseorang dalam mengatasi

kendala atau menyesuaikan situasi yang baru.

Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah semua akivitas mental atau psikis yang

dilakukan oleh seseorang sehingga menimbukan perubahan tingkah

laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar. Dalam

arti dengan belajar seseorang dapat mengetahui sesuatu itu dengan

belajar.

Jadi, dari uraian di atas pengertian minat belajar adalah

kecenderungan seseorang yang melibatkan perasaan senang untuk

melakukan kegiatan belajar sehingga menimbukan perubahan tingkah

laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

2. Fungsi Minat Belajar

Minat dalam belajar memiliki fungsi sebagai berikut:21

a. Sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang

berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun

belajar.

(15)

   

b. Pendorong siswa untuk berbuat dalam mencapai tujuan

c. Penentu arah perbuatan siswa yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai.

d. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan siswa yang mempunyai

motivasi senantiasa selaktif dan tetap terarah kepada tujuan yang

ingin dicapai.

Dari beberapa fungsi dalam belajar, disimpulkan bahwa minat bisa

mendorong siswa untuk mengoptimalkan dan tekun belajar, karena

proses pencapaian keberhasilan belajar tergantung pada minat. Proses

belajar akan terhambat jika kurangnya minat belajar siswa.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat dalam belajar secara

garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:22

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berkaitan dengan diri siswa,

meliputi kondisi fisik dan psikisnya, kondisi fisik yang dimaksud

adalah kondisi yang berkaitan dengan keadaan jasmani seperti

kelengkapan anggota tubuh, kenormalan fungsi organ tubuh serta

kesehatan fisik dari berbagai penyakit.

      

(16)

   

Faktor psikis yaitu kondisi kejiwaan yang berkaitan dengan

perasaan atau emosi, motivasi, bakat, inteligensi, dan kemampuan

dasar dalam suatu bidang yang akan dipelajari.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah segala segala sesuatu yang

mempengaruhi tumbuhnya minat belajar siswa yang berada di luar

diri siswa. Faktor eksternal terbagi atas lingkungan sosial dan

lingkungan nonsosial.

Lingkungan sosial yang dimaksud adalah meliputi lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah

tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan

cuaca dan waktu yang digunakan siswa.

Faktor internal dan faktor eksternal keduanya sama-sama

mempengaruhi minat belajar siswa. Oleh karena itu, untuk mencapai

minat belajar yang optimal maka diperlukan peran serta keduanya.

4. Indikator Minat Belajar

Menurut Slameto siswa yang berminat belajar mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut:23

a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.       

(17)

   

b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.

c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan terhadap sesuatu yang

diminati.

d. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.

Ketertarikan pada suatu objek untuk melakukan atau mengerjakan

kegiatan dari objek.

e. Partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

B. Pembelajaran Aqidah Akhlak 1. Pengertian Aqidah Akhlak

a. Pengertian Aqidah

Aqidah dilihat dari segi bahasa (etimologi) berarti “ikatan”.

Aqidah seseorang, artinya “ikatan seseorang dengan sesuatu”. Kata

aqidah berasal dari Bahasa Arab yaitu aqoda-ya’qudu-aqidatan.24

Sedangkan meneurut istilah aqidah yaitu keyakinan atau

kepercayaan terhadap sesuatu yang dalam setiap hati seseorang yang

membuat hati tenang. 25

      

(18)

   

b. Pengertian Akhlak

Para ulama memberikan definisi-definisi akhlak, yaitu:

1) Imam al-Ghazali mendefinisikan akhlak adalah sifat yang tertanam

dalam jiwa (manusia) yang melahirkan tindakan-tindakan mudah

dan gampang tanpa memerlukan pemikiran ataupun

pertimbangan.

2) Ibnu Miskawaih definisi akhlak ialah keadaan jiwa yang

mendorong ke arah melakukan perbuatan-perbuatan dengan tanpa

pemikirkan dan pertimbangan.

3) Ahmad Amin menyatakan akhlak sebagai kehendak yang

dibiasakan, maksudnya, apabila kehendak itu sudah menjadi suatu

kebiasaan maka itulah yang dinamakan akhlak.26

Jadi, akhlak adalah tindakan yang dilakukan manusia tanpa

melalui pertimbangan tertentu sebelumnya, dan muncul menjadi suatu

kebiasaan.

Menurut uraian di atas Aqidah Akhlak adalah mata pelajaran yang

mempelajari tentang keimanan serta pembiasaan akhlak terpuji dan

pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari.

(19)

   

2. Standar Kompetensi Lulusan dan SK/KD Pelajaran Aqidah Akhlak

a. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan yang

harus dicapai peserta didik yang mencakup pengetahuan, keterampilan

dan sikap yang digunakan sebagai penilaian dalam penilaian kelulusan

peserta didik dalam satu mata pelajaran tertentu.27

Standar kompetensi lulusan mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah

memahami kalimat thayyibah (tarji’) dan al-asma’ al-husna

(al-Muhyii, al-Mumiit), membiasakan akhlak terpuji, serta menghindari

akhlak tercela.

b. SK/KD Pelajaran Aqidah Akhlak kelas V

Tabel 2.1

SK/KD Aqidah Akhlak kelas 5

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Semester I

1. Memahami kalimat

thayyibah Alhamdulillaah

dan Allahu Akbar),

al-asma’ al-husna

(Wahhaab, ar-Rozzaaq,

al-Fattaah, asy-Syakuur, dan

1.1 Mengenal Allah melalui

kalimat thayyibah

(Alhamdulillaah dan Allahu

Akbar).

1.2 Mengenal Allah melalui

      

(20)

   

al-Mughni). sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam al-asma’

al-husna (al-Wahhaab,

ar-Rozzaaq, al-Fattaah,

asy-Syakuur, dan al-Mughni).

2. Beriman kepada hari akhir

(kiamat).

2.1 Mengenal adanya hari akhir

(kiamat).

3. Membiasakan akhlak

terpuji.

3.1 Membiasakan sikap optimis,

qanaah, dan tawakkal dalam

kehidupan sehari-hari.

3.2 Membiasakan akhlak yang

baik ketika di tempat ibadah

dan tempat umum.

4. Menghindari akhlak tercela. 4.1 Menghindari sifat pesimis,

bergantung, serakah, dan

putus asa dalam kehidupan

sehari-hari.

Semester 2

1. Memahami kalimat

thayyibah (tarji’) dan

al-asma’ al-husna (al-Muhyii,

1.1 Mengenal Allah melalui

kalimat thayyibah (tarji’).

(21)

   

al-Mumiit). sifat-sifat Allah yang

terkandung dalam al-asma’

husna (Muhyii,

al-Mumiit dan al-Baaqii).

2. Membiasakan akhlak

terpuji.

2.1 Membiasakan sikap teguh

pendirian dan dermawan

dalam kehidupan sehari-hari,

2.2Membiasakan akhlak yang

baik dalam hidup bertetangga

dan bermasyarakat.

3. Menghindari akhlak tercela. 3.1 Membiasakan diri untuk

menghindari sifat kikir dan

serakah melalui kisah Qarun.

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi

pelajaran yang dapat mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar

peserta didik untuk dapat memahami rukun iman dengan sederhana serta

pengamalan dan pembiasaan berakhlak Islami secara sederhana pula,

(22)

   

bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya. Ruang lingkup mata pelajaran

Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:28

a. Aspek akidah (keimanan) meliputi:

1) Kalimat thayyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa ilaaha

illallaah, basmalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar,

ta’awudz, maasya Allah, assalamu’alaikum, salawat, tarji’, laa

haula walaa quwwata illa billah, dan istighfar.

2) Al-asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad,

Khaliq, ar-Rahman, ar-Rahiim, as-Sami’, ar- Razzaaq,

Mughnii, Hamid, asy-Sakuur, Qudduus, ash-Shamad,

al-Muhaimin, al-‘Azhiim, al-Kariim, al-Kabiir, al-Malik, al-Bathiin,

al-Walii, al-Mujiib, al-Wahhab, al-‘Aliim, ash-Zhaahir,

ar-Rasyiid, Haadi, as-Salaam, Mu’min, Latiif, Baaqi,

Bashiir, Muhyi, Mumiit, Qawii, Hakiim, Jabbaar,

al-Mushawwir, al- Qadiir, al-Ghafuur, al-Afuww, ash-Shabuur, dan

al-Haliim.

3) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat

tayyibah, al-asma’ al-husna dan pengenalan terhadap shalat lima

waktu sebagai manifestasi iman kepada Allah.

      

(23)

   

4) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikatmalaikat-Nya,

Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan Hari akhir serta Qada dan

Qadar Allah).

b. Aspek akhlak meliputi:

1) Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan

disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin,

hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup

sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat,

rukun, tolong menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig,

fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian,

dermawan, optimis, qana’ah, dan tawakal.

2) Mengindari akhlak tercela (madzmumah) secara berurutan

disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor,

berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat,

iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah,

pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad.

c. Aspek adab Islami, meliputi:

1) Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air

besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum,

bersin, belajar, dan bermain.

2) Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan

(24)

   

3) Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru,

teman, dan tetangga.

4) Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan tumbuhan,

di tempat umum, dan di jalan.

d. Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan,

Nabi Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad

SAW, masa remaja Nabi Muhammad SAW, Nabi Ismail, Kan’an,

kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf AS, Tsa’labah, Masithah, Ulul

Azmi, Abu Lahab, Qarun, Nabi Sulaiman dan umatnya, Ashabul

Kahfi, Nabi Yunus, dan Nabi Ayub.

C. Materi Akhlak Terpuji 1. Teguh Pendirian

a. Pegertian Teguh Pendirian

Teguh pendirian artinya berpegang teguh pada pendapat yang

benar. Orang yang teguh pendirian tidak mudah dipengaruhi oleh

orang lain. Ia tetap meyakini pendapatnya yang benar dan tidak mau

mengubah pendirian, meskipun keselamatan dirinya terancam.

Meskipun banyak orang yang memiliki pendapat berbeda, ia tidak

mau mengikuti pendapat orang lain.29

      

(25)

   

b. Contoh Teguh Pendirian

Besok kelas 5 akan melaksanakan ulangan matematika. Ahmad

belajar dengan giat meski tidak disuruh orang tuanya. Ketika

mendengar adzan ashar Ahmad menghentikan belajarnya. Ia bergegas

mengambil air wudlu untuk sholat berjama’ah. Ahmad selalu

melaksanakan sholat tepat waktu. Selesai berjama’ah Ahmad bersiap

berangkat mengaji. Di tengah perjalanan berangkat mengaji, ada

beberapa anak menghampirinya. Mereka adalah Hasan dan Mustafa,

mereka teman sekelas Ahmad. Hasan dan Mustafa mengajak Ahmad

bermain. Namun Ahmad menolak dengan sopan, karena dia harus

berangkat mengaji. Ahmad adalah anak yang memiliki sikap teguh

pendirian. Dia tidak mudah terpengaruh dan dibujuk oleh orang lain.

2. Dermawan

a. Pengertian Dermawan

Dermawan artinya suka memberikan sesuatu kepada orang lain

karena didorong oleh kemurahan hati terhadap sesame makhluk Allah

SWT. Dermawan termasuk akhlak yang terpuji. Orang yang

dermawan selalu bersifat pemurah, suka memberi, dan tidak bakhil

atau kikir. Orang yang dermawan mempunyai hati yang halus,

perasaan yang peka dan jiwa yang tenang.30

      

(26)

   

b. Contoh Dermawan

Hari ini hari Minggu, Fatimah libur sekolah. Dia berada di rumah

bersama Ayah dan Ibunya. Fatimah berbagi kue dengan Ayah dan Ibu.

Kue itu didapat dari neneknya kemarin. Tiba-tiba sada suara

mengetuk pintu rumah Fatimah. Terlihat seorang pengemis tua sedang

berdiri di depan pintu rumahnya. Fatima segera mengambil sebagian

uang jajannya untuk diberikan kepada pengemis tua itu. Fatimah

bukanlah anak yang pelit atau kikir. Karena dia selalu membantu atau

menolong orang yang kekurangan.

D. Strategi Quick on The Draw

1. Pengertian Strategi

Strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang diartikan

sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan

suatu peperangan. Sekarang istilah strategi banyak digunakan dalam

berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau

keberhasilan dalam mencapai tujuan. Hal ini juga dilakukan oleh guru

yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran, maka akan

menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi

yang baik.31

      

(27)

   

Istilah strategi berasal dari kata benda dan kata kerja dari bahasa

Yunani. Sebagai kata benda strategos merupakan gabungan kata stratus

(militer) dengan ago (memimpin). Sebagai kata kerja stratego berarti

merencanakan (to plan). Dalam kamus The American Herritage

Dictionary (dalam Strategi Pembelajaran) dikemukakan bahwa, Strategy

is the science or art of military command as applied to overall planning and conduct of large-scale combat operations. Selanjutnya dikemukakan

juga bahwa strategi adalah the art or skill of using stratagems (a military

manuvre design to deceive or surprise an enemy) in politic, business,

courtship, or the like.32

Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan

dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran

dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian

kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Di

bawah ini beberapa definisi tentang strategi menurut para ahli:33

a. Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu

kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

b. Kozma, secra umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat

diartikan sebagai setiap kegiata yang dipilih, yaitu yang dapat

        Abdul Majid, Strategi , .3. 

(28)

   

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju

tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

c. Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah

cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran

dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan

oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat,

lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan

pengalaman belajar kepada peserta didik.

d. Dick dan Carey menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas

seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan

kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu

peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut

mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur

atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga

pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan

disampaikan kepada peserta didik.

e. Cropper mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan

pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa

tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam

(29)

   

2. Strategi Quick on The Draw a. Pengertian Quick on The Draw

Quick on the draw adalah sauatu strategi pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas dan kerja sama siwa dalam mencari,

menjawab dan melaporkan informasi dari berbagai sumber dalam

sebuah suasana permainan yang mengarah pada pacuan kelompok

melalui aktivitas kerja tim dan kecepatannya.34

Quick on the draw pertama kali dikenalkan oleh Paul Ginnis yang menginginkan agar siswa beerja sama secara kooperatif pada

kelompok-kelompok kecil dengan tujuan untuk menjadi kelompok

pertama yang menyelesaikan satu set pertanyaan. Dalam tipe ini siswa

dirancang untuk melakukan aktivitas berpikir, kemandirian, fun,

saling ketergantungan, multi sensasi, artikuasi dan kecendrungan

emosional. Elemen yang ada dalam aktivias ini adalah keja kelmpok,

membaca, bergerak, berbicara, menulis, mendngarkan, melihat dan

kerja individu.35

b. Langkah-Langkah Quick on The draw

Sintak pembelajaran quck on the draw ada 7, yaitu:36

       34 Paul Ginnis, Trik, 164.

(30)

   

1) Menyiapkan satu tumpukan kartu soal, misalnya delapan soal

sesuai dengan tjuuan pembelajaran yang akan dibahas. Tiap kartu

memiliki satu soal. Tiap kelompok memiliki satu tumpukan kart

soal yang sama, tiap tumpukan katu soal memiliki warna berbeda.

Misalnya, kelompok satu warna merah, kelompok dua warna biru

dan seterusnya. Letakkan set kartu tersebut di atas meja, angka

menghadap atas, nomor satu diatas.

2) Membagi siswa kedalam kelopok, tiap kelompok terdiri dari

sembilan orang, masing-masing kelompok memiliki nomor

berbeda dari satu sampai sembilan. Menentukan warna tumpukan

kartu pada tiap kelompok sehingga mereka dapat mengenali

tupukan kartu soal mereka di meja guru.

3) Memberi tiap kelompok bahan materi yang sudah disesuaikan

dengan tujuan pembeajaran untuk tiap siswa dalam tiap kelompok.

4) Menyampakan aturan permainan.

Adapun aturan permainan, yaitu:

a) Pada kata “mulai” anggota bernomor satu dari tiap kelompok

lari ke meja guru mengambil pertanyaan pertama menurut

warna mereka dan kembali membawanya ke kelompok.

b) Dengan menggunakan materi sumber, kelompok tersebut

(31)

   

c) Jawaban dibawa ke gurunya oleh anggota bernomor dua. Guru

memeriksa jawaban, jika ada jawaban yang tidak akurat atau

tidak lengkap maka guru menyuruh siswa kembali ke

kelompok dan mencoba lagi. Jika jawaban akurat dan lengkap,

anggota bernomor satu kembali ke kelompok dan menyatakan

bahwa dia telah berhasil menyelesaikan satu soal.

d) Pertanyaan kedua dari tumpukan warna kembali diambil oleh

anggota bernomor dua dan seterusnya. Tiap anggota dari

kelompok harus berlari bergantian.

e) Saat satu siswa dari kelompok sedang “berlari” anggota

lainnya membaca dan memahami sumber bacaan, sehingga

mereka dapat menjawab pertanyaan nantinya dengan lebih

efisien.

f) Kelompok pertama yang menjawab semua pertanyaan

dinyatakan sebagai pemenang.

5) Guru kemudian membahas semua pertanyaan dengan cara

menunjuk salah satu kelompok untuk menyampaikan jawaban dari

kartu soal bernomor satu yang elah mereka jawab saat permainan,

kemudian menunjuk salah satu kelompok lainnya untuk

menyampaikan jawaban dari kartu soal bernomor dua dan

seterusnya.

(32)

   

7) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang dinyatakan

menang dalam permainan.

c. Kelebihan Quick on The Draw

Quick on The Draw memiliki beberapa keunggulan, antara lain:37 1) Aktivitas ini mendorong kerja kelompok, semakin efisien kerja

kelompok, semakin cepat kemajuannya. Kelompok dapat belajar

bahwa pembagian tugas lebih produktif daripada menduplikasi

tugas.

2) Memberikan pengalaman mengenai macam-macam keterampilan

membaca yang di dorong oleh kecepatan aktivitas, ditambah

belajar mandiri, membaca pertanyaan dengan hati-hati, menjawab

pertanyaan dengan tepat, membedakan materi yang penting dan

tidak.

3) Membantu siswa membiasakan diri untuk belajar pada sumber,

tidak hanya pada guru.

4) Sesuai bagi siswa dengan karakteristik yang tidak dapat duduk

diam.

d. Kekurangan Quick on The Draw

(33)

   

Ada beberapa kelemahan dari pembelajaran dengan strategi Quick

on The Draw, yaitu: 38

1) Dalam kerja kelompok, siswa akan mengalami keributan jika

pengelolaan kelas kurang baik.

2) Guru sulit untuk memantau aktivitas siswa dalam kelompok.

(34)

   

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK).

PTK dipilih dalam penelitian ini sebab penulis ingin meningkatkan kualitas

pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan minat belajar siswa di

MI Darul Hidayah Tulangan Sidoarjo. Penelitian ini didesain untuk

membantu guru mengetahui apa yang terjadi di dalam kelasnya. Informasi

yang didapatkan oleh guru ini kemudian dijadikan pertimbangan dalam

mengambil keputusan yang berkaitan dengan strategi yang akan diterapkan.

PTK ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru, minat belajar

siswa, kelas, sekolah secara keseluruhan.

Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan.

Penelitian kualitatif mengkaji perpektif partisipan degan berbgai strategi,

strategi yang digunakan bersifat interaktif, seperti observasi langsung,

observasi partisipan, wawancara, dokumen-dokumen, serta teknik-teknik

(35)

   

menggunakan data berupa angka-angka sebagai alat untuk menemukan

keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.39

Dalam pelaksanaannya penelitian tindakan kelas ini menggunakan Model

Kurt Lewin. Menurut Kurt Lewin konsep pokok action research terdiri dari

empat komponen, yaitu:

1.Perencanaan (planning),

2.Tindakan (acting),

3.Pengamatan (observing), dan

[image:35.612.148.503.221.606.2]

4.Refleksi (reflecting).

Gambar 3.1 Prosedur PTK model Kurt Lewin

      

 Nana Syaodih S., Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),

(36)

   

Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus40. Untuk

mengatasi permasalahan di dalam kelas mungkin diperlukan lebih dari satu

siklus. Siklus-siklus tersebut saling berkaitan dan berkelanjutan. Apabila pada

siklus pertama belum berhasi, maka dilakukan siklus kedua.

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V MI Darul Hidayah Tulangan

Sidoarjo pada mata pelajaran Aqidah Akhlak khususnya materi akhlak

terpuji.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap yaitu tanggal

30 April, 02 Mei dan 01 Juni 2016.

c. Subyek Penelitian

Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Darul

Hidayah Tulangan Sidoarjo tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah siswa

sebanyak 45 yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 23 siswa laki-laki.

Pemilihan kelas ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa minat belajar

siswa di kelas masih perlu ditingkatkan sesuai dengan hasil observasi

      

(37)

   

yang dilakukan peneliti. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan

strategi quick on the draw belum diterapkan pada sekolah tersebut.

C. Variabel yang Diselidiki

Dalam penelitian tindakan kelas ini variabel-variabel yang akan diselidiki

adalah sebagai berikut:

1. Variabel input : Siswa kelas V MI Darul Hidayah Tulangan Sidoarjo.

2. Variabel proses : Penerapan strategi quick on the draw.

3. Variabel output : Minat belajar siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak

materi akhlak terpuji.

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan model siklus, dan

dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus tersebut terdiri atas beberapa tahap,

yaitu dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi merupakan

dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan.

Adapun rencana tindakan pada siklus akan diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus 1

a. Perencanaan (Planning)

Kegiatan awal yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan

ini yaitu menganalisis masalah yang terjadi dalam proses

(38)

   

Sehingga dari hasil kegiatan tersebut peneliti akan dapat melakukan

kegiatan selanjutnya sebagai berikut:

1)Menganalisis kurikulum dalam rangka mengetahui standar

kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok yang akan

disampaikan dengan menggunakan strategi quick on the draw.

2)Merancang bagian materi akhlak terpuji untuk siswa kelas V MI

Darul Hidayah Tulangan Sidoarjo.

3)Menetapkan indikator ketercapaian hasil belajar Aqidah Akhlak

dengan mengacu pada stadar kompetensi dan kompetensi dasar.

4)Membuat dan merancang silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan strategi quick on the draw.

5)Menyiapkan bahan ajar, membuat lembar materi dan lembar kerja

siswa serta menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat

mendukung dalam proses pembelajaran.

6)Menyusun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan

dalam penelitian tindakan kelas, sebagai berikut:

a) Lembar obsevasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan strategi quick on the draw.

b) Lembar observasi aktivitas guru dalam mengelolah proses

pembelajaran di dalam kelas sesuai yang telah direncanakan

dalam RPP dengan menggunakan strategi quick on the draw.

(39)

   

d) Menyususn lembar evaluasi pembelajaran dan panduan

wawancara.

b. Tindakan (acting)

Tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan materi

akhlak terpuji. Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan

sebagai berikut:

1)Kegiatan Awal (pendahuluan)

a) Guru mengucapkan salam kemudian berdo’a bersama-sama

untuk mengawali pelajaran.

b) Guru menanyakan kabar siswa.

c) Guru memeriksa kehadiran siswa.

d) Guru mereview kembali pelajaran sebelumnya dengan

mengajukan pertanyaan “Apakah yang dimaksud dengan

teguh pendirian dan dermawan?”

e) Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang

berkaitan dengan materi yang akan dipelajari yakni “siapa

yang pernah melakukan sikap teguh pendirian atau dermawan

di rumah?”

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

g) Guru menyampaikan bahwa materi yang akan dipelajari hari

(40)

   

2)Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Siswa mendengarkan sedikit penjelasan dari guru tentang

contoh sikap teguh pendirian dan dermawan dalam kehidupan

sehari-hari.

b) Guru mengaitkan sikap teguh pendirian dan dermawan

dengan pengalaman siswa.

c) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 9 siswa.

Elaborasi

a) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru aturan permainan

yang akan dimainkan bersama.

b) Setiap kelompok diberi lembar kerja kelompok “Akhlak

Terpuji” beserta perintahnya untuk didiskusikan bersama

kelompoknya.

c) Siswa melakukan permainan sesuai intruksi dari guru.

d) Siswa bersama guru kemudian membahas semua pertanyaan

dengan cara menunjuk salah satu kelompok untuk

menyampaikan jawaban dari kartu soal bernomor satu yang

(41)

   

salah satu kelompok lainnya untuk menyampaikan jawaban

dari kartu soal bernomor dua dan seterusnya.

Elaborasi

a) Siswa mendapat penguatan dari guru hasil kegiatan yang

telah dilakukan.

b) Siswa mendengar penjelasan dari guru mengenai materi

akhlak terpuji (teguh pendirian dan dermawan).

c) Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi yang

baru didiskusikan.

3)Kegiatan Penutup

a) Siswa bersama guru menyimpulkan materi tentang sikap

teguh pendirian dan dermawan.

b) Siswa mendapat umpan balik dari guru melalui kegitan tanya

jawab dan mendapatkan penguatan materi.

c) Siswa mendapat refleksi dengan memperoleh pertanyaan

“Bagaiamana perasaan kalian setelah belajar hari ini?”.

d) Siswa mendapat tugas rumah sebagai tugas individu siswa.

e) Siswa mendapat informasi tentang rencana pembelajaran

pada pertemuan selanjutnya.

f) Siswa merapikan tempat duduk dan membersihkan sampah di

(42)

   

g) Siswa berdo’a bersama, dipimpin oleh siswa yang bertugas

pada hari tersebut.

h) Guru mengucap salam untuk mengkhiri pembelajaran.

c. Pengamatan (observing)

Dalam kegiatan pengamatan peneliti mengumpulkan serta

menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. fokus

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut :

1) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh peneliti dengan

menggunakan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disusun

oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung.

2)Aktivitas guru dalam proses pembelajaran

Kegiatan pengamatan aktivitas guru dalam mengelolah

proses pembelajaran dalam kelas dengan menggunakan strategi

quick on the draw pada mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan menggunakan lembar observasi aktivitas

guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi (Reflecting)

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan dan

dianalisis serta dari hasil tersebut, guru akan mempertimbangkan

dengan melihat dan hasil observasi apakah kegiatan yang telah

(43)

   

materi akhlak terpuji pada siswa kelas V MI Darul Hidayah Tulangan

Sidoarjo.

2.Siklus II

a. Perencanaan (planning)

Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan pada

siklus II yaitu membuat rencana pembelajaran berdasarkan refleksi

dan hasil analisis yang telah dilaksanakan pada siklus I. Dari hasil

tersebut peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada

siklus II dengan memperhatikan kekurangan dan

kendala-kendala yang terjadi pada siklus I.

2) Menyiapkan bahan ajar serta sarana dan prasarana yang dapat

mendukung dalam proses pembelajaran.

3) Menyusun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan

dalam penelitian tindakan kelas, sebagai berikut :

a) Lembar obsevasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan strategi quick on the draw.

b) Lembar observasi aktivitas guru dalam mengelolah proses

pembelajaran di dalam kelas sesuai yang telah direncanakan

dalam RPP dengan menggunakan strategi quick on the draw.

(44)

   

d) Menyususn lembar evaluasi pembelajaran dan panduan

wawancara.

b. Tindakan (acting)

Guru melaksanakan RPP sesuai dengan strategi quick on the

draw berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

1) Kegiatan Awal (pendahuluan)

a) Guru mengucapkan salam kemudian berdo’a bersama-sama

untuk mengawali pelajaran.

b) Guru menanyakan kabar siswa.

c) Guru memeriksa kehadiran siswa.

d) Guru mereview kembali pelajaran sebelumnya dengan

mengajukan pertanyaan “Apakah yang dimaksud dengan

teguh pendirian dan dermawan?”.

e) Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan

yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari yakni

“siapa yang pernah melakukan sikap teguh pendirian atau

dermawan di rumah?”.

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

g) Guru menyampaikan bahwa materi yang akan dipelajari hari

(45)

   

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Siswa memperhatikan gambar dari guru tentang contoh

sikap teguh pendirian dan dermawan.

b) Guru mengaitkan gambar sikap teguh pendirian dan

dermawan dengan pengalaman siswa.Siswa mendengarkan

sedikit penjelasan dari guru tentang contoh sikap teguh

pendirian dan dermawan dalam kehidupan sehari-hari.

d) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 9 siswa.

Elaborasi

a) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru aturan permainan

yang akan dimainkan bersama.

b) Setiap kelompok diberi lembar kerja kelompok “Akhlak

Terpuji” beserta perintahnya untuk didiskusikan bersama

kelompoknya.

c) Siswa melakukan permainan sesuai intruksi dari guru.

Siswa bersama guru kemudian membahas semua pertanyaan

dengan cara menunjuk salah satu kelompok untuk

menyampaikan jawaban dari kartu soal bernomor satu yang

(46)

   

salah satu kelompok lainnya untuk menyampaikan jawaban

dari kartu soal bernomor dua dan seterusnya.

Elaborasi

a) Siswa mendapat penguatan dari guru hasil kegiatan yang telah

dilakukan.

b) Siswa mendengar penjelasan dari guru mengenai materi

akhlak terpuji (teguh pendirian dan dermawan).

c) Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi yang

baru didiskusikan.

3) Kegiatan Penutup

a) Siswa bersama guru menyimpulkan materi tentang sikap

teguh pendirian dan dermawan.

b) Siswa mendapat umpan balik dari guru melalui kegitan

tanya jawab dan mendapatkan penguatan materi.

c) Siswa mendapat refleksi dengan memperoleh pertanyaan

“Bagaiamana perasaan kalian setelah belajar hari ini?”

d) Siswa mendapat tugas rumah sebagai tugas individu siswa.

e) Siswa mendapat informasi tentang rencana pembelajaran

pada pertemuan selanjutnya.

f) Siswa merapikan tempat duduk dan membersihkan sampah

(47)

   

g) Siswa berdo’a bersama, dipimpin oleh siswa yang bertugas

pada hari tersebut.

h) Guru mengucap salam untuk mengkhiri pembelajaran.

c. Pengamatan (observing)

Dalam kegiatan pengamatan peneliti mengumpulkan serta

menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. fokus

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut :

1)Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh peneliti dengan

menggunakan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disusun

oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung.

2)Aktivitas guru dalam proses pembelajaran

Kegiatan pengamatan aktivitas guru dalam mengelolah

proses pembelajaran dalam kelas dengan menggunakan strategi

quick on the draw pada mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan menggunakan lembar observasi aktivitas

guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi (reflecting)

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I dan

siklus II. Serta menganalisis untuk membuat kesimpulan atas

(48)

   

minat belajar siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak

terpuji pada siswa kelas V MI Darul Hidayah Tulangan Sidoarjo.

E. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Sumber Data

a. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang minat belajar siswa mata

pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji selama proses kegiatan

pembelajaran.

b. Guru

Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi strategi quick

on the draw dalam proses pembelajaran.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diupayakan agar bisa

mendapatkan data yang benar-benar valid, maka peneliti melaukan

pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran dan penerapan strategi quick on the

draw yang dilaksanakan guru. Observasi yang dilakukan yakni pengamatan aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan II.

(49)

   

Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data tentang

kendala siswa dalam proses pembelajaran, prestasi belajara siswa,

strategi yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Wawancara

diberikan untuk guru dan siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II.

c. Angket

Angket merupakan daftar pernyataan yang dijawab oleh siswa

yang berkenaan dengan sikap dan suasana pembelajaran. dalam hal ini

angket digunakan untuk memperoleh data tentang minat belajar siswa

[image:49.612.156.524.201.686.2]

sebelum dan sesudah diterapkan strategi quick on the draw.

Tabel 3.1

Indikator Butir Angket

NO INDIKATOR MINAT

BELAJAR

INDIKATOR BUTIR

ANGKET

1. Mempunyai

kecenderungan yang

tetap untuk

memperhatikan dan

mengenang sesuatu

yang dipelajari secara

terus menerus.

Senantiasa memperhatikan

ketika proses pembelajaran

berlangsung.

Senantiasa mengikuti

(50)

   

NO INDIKATOR MINAT

BELAJAR

INDIKATOR BUTIR

ANGKET

2. Ada rasa suka dan

senang pada sesuatu

yang diminati.

Merasa senang dengan mata

pelajaran Aqidah Akhlak materi

Akhlak Terpuji.

Merasa suka dengan mata

pelajaran Aqidah Akhlak materi

Akhlak Terpuji.

3. Memperoleh suatu

kebanggaan dan

kepuasan terhadap

sesuatu yang diminati.

Mendapat kepuasan ketika

mempelajari mata pelajaran

Aqidah Akhlak materi Akhlak

Terpuji.

Mendapat kebanggaan setelah

mempelajari mata pelajaran

Aqidah Akhlak materi Akhlak

(51)

   

NO INDIKATOR MINAT

BELAJAR

INDIKATOR BUTIR

ANGKET

4. Ada rasa keterikatan

pada sesuatu

aktivitas-aktivitas yang diminati.

Ketertarikan pada suatu

objek untuk melakukan

atau mengerjakan

kegiatan dari objek

Tertarik dengan mata pelajaran

Aqidah Akhlak materi Akhlak

Terpuji.

Merasa terikat dengan kegiatan

pembelajaran Aqidah Akhlak.

5. Partisipasi pada

aktivitas dan kegiatan.

Ikut berperan aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Butir Angket Minat Belajar

INDIKATOR BUTIR ANGKET

PERNYATAAN NO

BUTIR ANGKET

POSITIF NEGATIF

Senantiasa

memperhatika

n ketika proses

[image:51.612.157.522.102.709.2]
(52)

    INDIKATOR BUTIR ANGKET

PERNYATAAN NO

BUTIR ANGKET

POSITIF NEGATIF

Akhlak materi Akhlak Terpuji. Saya berharap tidak bertemu dengan mata pelajaran Aqidah Akhlak. 8 Senantiasa mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Saya mengikuti proses pembelajaran Aqidah Akhlak dengan tenang. 2 Saya mengikuti proses pembelajaran Aqidah Akhlak dengan perasaan tertekan. 11

(53)

    INDIKATOR BUTIR ANGKET

PERNYATAAN NO

BUTIR ANGKET

POSITIF NEGATIF

dengan mata

pelajaran

Aqidah Akhlak

materi Akhlak

Terpuji.

nyaman pada saat

pembelajaran Aqidah Akhlak. Saya tidak senang bila belajar Aqidah Akhlak dengan berkelompok. 18 Merasa suka dengan mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak Terpuji.

Saya suka dengan

(54)

    INDIKATOR BUTIR ANGKET

PERNYATAAN NO

BUTIR ANGKET

POSITIF NEGATIF

ketika pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak Terpuji. Mendapat kepuasan ketika mempelajari mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak Terpuji.

Saya yakin akan

mendapat nilai

bagus pada mata

pelajaran Aqidah

Akhlak mata

pelajaran Akhlak

Terpuji.

9

Saya tidak ingin

memperoleh

nilai 100 dari

mata pelajaran

Aqidah Akhlak

materi Akhlak

Terpuji.

16

(55)

    INDIKATOR BUTIR ANGKET

PERNYATAAN NO

BUTIR ANGKET

POSITIF NEGATIF

kebanggaan setelah mempelajari mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak Terpuji. mendapat nilai 100 membuat saya semangat belajar. Saya tidak peduli dengan hadiah yang diberikan guru Aqidah Akhlak. 19 Tertarik dengan mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak Terpuji.

Saya tertarik jika

belajar dengan

teman dari pada

(56)

    INDIKATOR BUTIR ANGKET

PERNYATAAN NO

BUTIR ANGKET

POSITIF NEGATIF

materi Akhlak Terpuji. Merasa terikat dengan kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak. Saya ingin berhasil pada setiap pembelajaran di kelas. 15 Saya tidak mendapat pelajaran berharga dari materi Akhlak Terpuji. 20 Ikut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Saya berusaha aktif mencatat berbagai penjelasan dari guru. 4

(57)

   

INDIKATOR BUTIR ANGKET

PERNYATAAN NO

BUTIR ANGKET

POSITIF NEGATIF

tugas tindak

lanjut dengan

senang.

Saya tidak

menjawab

pertanyaan dari

guru.

14

Saya tidak suka

ketika guru

meminta saya

untuk berdiskusi

dengan teman

dalam

mengerjakan

soal tentang

materi Akhlak

Terpuji.

(58)

   

d. Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data yang ada di sekolah sebagai penunjang. Teknik

dokumen ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa jumlah

siswa, keadaan sarana dan prasarana, jumlah guru dan karyawan serta

foto-foto selama proses penelitian tindakan kelas.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan langkah yang sangat penting, sebab dari hasil

ini dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang digunakan untuk

menjawab rumusan masalah yang diajukan peneliti.

Untuk menganalisis data-data tentang penerapan strategi quick on the

draw yang dilakukan dengan cara mengobservasi aktivitas guru dan aktivitas siswa digunakan rumus sebagai berikut.

Dengan menggunakan rumus di atas, penulis menggunakan kriteria

sebagai berikut:

0 – 25 = Sangat Tidak Baik

(59)

   

51 – 75 = Baik

76 – 100 = Sangat Baik

Adapun untuk memberikan prosentase pada angket tentang penerapan

strategi quick on the draw untuk mengetahui minat belajar. Penulis

menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Prosentase

F = Frekuensi

X = Jumlah Siswa

Dengan menggunakan rumus di atas, penulis menggunakan kriteria

sebagai berikut:

0 – 50 = Minat belajar siswa sangat rendah

51-70 = Minat belajar siswa rendah

71 – 85 = Minat belajar siswa tinggi

(60)

   

Adapun pemberian skor pada angket tentang penerapan strategi quick on

the draw dalam minat belajar, penulis menggunakan ketentuan sebagai berikut:

1. Pernyataan positif : Sangat Setuju = 4; Setuju = 3; Tidak Setuju = 2;

Sangat Tidak Setuju = 1

2. Pernyataan negatif : Sangat Setuju = 1; Setuju = 2; Tidak Setuju = 3;

Sangat Tidak Setuju = 4

Sedangkan untuk kriteria minat belajar siswa menggunakan pedoman

sebagai berkut:41

1. Skor batas bawah kategori sangat tinggi/sangat baik adalah 0,80 X 80 =

64.

2. Skor batas bawah kategori tinggi/baik adalah 0,70 X 80 = 56.

3. Skor batas bawah kategori rendah/kurang adalah 0,50 X 80 = 40.

[image:60.612.135.525.214.676.2]

4. Skor batas bawah kategori sangat rendah/sangat kurang adalah < 40.

Tabel 3.7 Kategori Minat

NO SKOR PESERTA DIDIK KATEGORI MINAT

1. > 64 Sangat Tinggi / Sangat Baik

2. 57 sampai 64 Tinggi/Baik

3. 40 sampai 56 Rendah/Kurang

4. < 40 Sangat Rendah / Sangat Kurang

      

(61)

   

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, seorang siswa

dikatakan mencapai ketuntasan atau berhasil apabila telah mencapai taraf

petugasan minimal dengan nilai 75. Sedangkan, kelas dapat dikatakan tuntas

belajar apabila di dalam kelas tersebut terdapat 80% peserta didik yang telah

[image:61.612.154.526.223.490.2]

mencapai nilai lebih dari sama dengan 75.42

Table 3.8

Kriteria Tingkat Keberhasilan Kelas

Tingkat Keberhasilan (%) Kriteria

81%-100%

61%-80%

41%-60%

21%-40%

≤20%

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat rendah

Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus

sebagai berikut:

Persentase = Jumlah peserta didik yang tuntas belajar x 100% Jumlah peserta didik

Data hasil analisis tersebut selanjutnya dapat disajikan melalui

tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,

mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui

      

42 Tim guru MI Darul Hidayah Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo, Modul Pembelajaran

(62)

   

perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase, dan

diberikan pembahasan.

G. Indikator Kinerja

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang akan dilihat adalah indikator

kinerjanya, maka diperlukan indikator sebagai berikut:

1. Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji meningkat

sekurang-kurangnya 20% pada setiap siklus. Diukur dari prosentase peningkatan

minat belajar sebelum dan sesudah menggunakan strategi quick ov the

draw.

2. Minimal 80% dari jumlah siswa mempunyai minat belajar Aqidah Akhlak

materi akhlak terpuji dalam kategori tinggi dan sangat tinggi.

3. Minimal 80% dari jumlah peserta didik mencapai KKM 75.

H. Tim Peneliti dan Tugasnya

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan secara kolaboratif, antara

guru kelas sebagai guru pendamping dan mahasiswa sebagai peneliti. Tugas

guru mendampingi peneliti dalam menerapkan strategi gallery quick on the

(63)

   

1. Guru

a. Nama : Anas Sururi, S.Pd. I

b. Jabatan : Guru Aqidah Akhlak

c. Tugas :

1) Bertanggung jawab atas semua jenis kegiatan pembelajaran.

2) Mengamati pelaksanaan penelitian.

3) Pelaksana kegiatan pembelajaran.

4) Terlibat dalam perencanaan, observasi, dan merefleksi pada

tiap-tiap siklus.

2. Peneliti

a. Nama : Nur Latifah

b. NIM : D77212086

c. Status : Mahasiswa

d. Tugas :

1) Menyusun perencanaan pembelajaran, menyusun instrumen

penelitian, dan membuat lembar observasi.

2) Menyebarkan dan menilai instrumen penilaian peserta didik.

3) Menilai hasil tugas dan evaluasi akhir materi.

4) Melakukan diskusi dengan guru kolaborator.

(64)

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pra Tindakan

Tahap pra tindakan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata

yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian.

Pengamatan ini dilakukan dengan cara megamati kegiatan proses

pembelajaran secara langsung di kelas V, wawancara terhadap guru

Aqidah Akhlak dan siswa serta penyebaran angket pada siswa.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan secara langsung di dalam

kelas, peneliti menemukan beberapa kendala selama kegiatan proses

pembelajaran Aqidah Akhlak. Diataranya adalah sebagai berikut:

a. Pada awal pembelajaran banyak siswa yang belum siap untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa bermain dengan teman atau

alat tulisnya.

b. Selama proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode atau

strategi ceramah. Siswa hanya mendengarkan guru menjelaskan.

c. Posisi saat guru mengajar lebih banyak di depan dan kurang

(65)

   

Dalam pengamatan peneliti juga melakukan wawancara kepada guru

Aqidah Akhlak kelas V yaitu Bapak Anas Sururi, S.Pd.I. Wawancara

dilakukan pada saat istirahat berlangsung. Menurut guru, pembelajaran

dilakukan seperti biasa, yaitu guru menerangkan dan siswa

mendengarkan, mengerjakan soal, mengoreksi bersama, dan memberikan

pekerjaan rumah. Untuk kegiatan tanya jawab jarang dilakukan karena

siswa juga jarang bertanya.

Dari angket yang dibagikan ke siswa, menunjukkan bahwa minat

belajar siswa terhadap mata pelajran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji

dalam kategori sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan prosentase

siswa yang mempunyai minat belajar tinggi tercatat sebesar 42,22%

dengan jumlah 19 siswa. Hal ini disebabkan karena sebagian besar siswa

tidak antusias dalam mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak yang hanya

menggunakan metode ceramah. Selain itu nilai hasil belajar siswa dalam

kategori rendah. Hal ini terlihat pada jumlah peserta didik yang tuntas

belajar pada tes tulis sebesar 46,67% dengan jumlah 21 siswa. Dengan

perolehan hasil tersebut dikatakan belum berhasil karena belum

mencapai target yang dikehendaki yakni mencapai 80%.

Rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, yaitu:

(66)

   

centered). Artinya guru menyampaikan materi dengan ceramah, sehingga inilah yang menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan ketika berada di

dalam kelas dan ramai sendiri dengan teman-temannya. Kedua, siswa

kurang terlibat dalam proses pembelajaran, dikarenakan belum mengerti

dan memahami materi yang diajarkan oleh guru sehingga siswa menjadi

pasif. Ketiga, kurangnya media pembelajaran dalam menyampaikan

materi Aqidah Akhlak. Sehingga membuat siswa rasa ketertarikannya

terhadap pelajaran sangat kurang.

Untuk mengatasi masalah di atas yang menjadi penyebab dari

rendahnya minat belajar siswa, selanjutnya peneliti menyusun rencana

tindakan dengan menggunakan strategi quick on the draw yang nantinya

dapat melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran dan

diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa.

2. Siklus I

Pada penelitian tindakan kelas ini, siklus I dilaksanakan pada tanggal

21 Mei 2016 dalam satu kali pertemuan dengan waktu 2x35 menit atau 2

jam pelajaran. Maka pada perencanaan tindakan siklus I peneliti

menerapkan strategi quick on the draw agar siswa bisa berperan aktif

dalam proses pembelajaran. Adapun perencanaan pada siklus I ini terdiri

dari empat tahap yakni perencanaan (planning), tindakan (acting),

(67)

   

a. Perencanaan (plenning)

1)Menganalisis kurikulum dalam rangka mengetahui standar

kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok yang akan

disampaikan dengan menggunakan strategi quick on the draw.

2)Merancang bagian materi akhlak terpuji untuk siswa kelas V MI

Darul Hidayah Tulangan Sidoarjo.

3)Menetapkan indikator ketercapaian hasil belajar Aqidah Akhlak

dengan mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar.

4)Membuat dan merancang silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan strategi quick on the draw.

5)Menyiapkan bahan ajar, membuat lembar materi dan lembar kerja

siswa serta menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat

mendukung dalam proses pembelajaran.

6)Menyusun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan

dalam penelitian tindakan kelas, sebagai berikut :

a) Lembar obsevasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan strategi quick on the draw.

b) Lembar observasi aktivitas guru dalam mengelolah proses

pembelajaran di dalam kelas sesuai yang telah direncanakan

dalam RPP dengan menggunakan strategi quick on the draw.

(68)

   

d) Menyususn lembar evaluasi pembelajaran dan panduan

wawancara.

b. Tindakan (acting)

Pada kegiatan awal menghabiskan waktu 15 menit. Kegiatan

pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam, mengajak

siswa berdo’a bersama dan memeriksa kehadiran siswa, mereview

kembali pelajaran sebelumnya dengan megajukan pertanyaan “apakah

yang dimaksud dengan teguh pendirian dan dermawan?” kemudian

siswa menawab secara bersama-sama. Guru memberi motivas dengan

mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yakni “siapa

yang pernah melakukan sikap teguh pendirian dan dermawan?”

beberapa siswa mengangkat tangannya sebagai tanda bahwa mereka

pernah melakukan sikap teguh pendirian dan dermawan. Selanjutnya

siswa mendengakan penjelasan dari guru tentang tujuan pembelajaran

(69)

[image:69.612.157.517.111.524.2]

   

Gambar 4.1 Guru Menjelaskan Materi

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran, dengan

durasi waktu 40 menit. Pada kegiatan inti yang pertama dilakukan

yaitu siswa mendengarkan sedikit penjelasan dari guru tentang contoh

sikap teguh pendirian dan dermawan dalam kehidupan sehari-hari dan

guru juga mengaitkan sikap teguh pendirian dan dermawan dengan

pengalaman siswa. Kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang

masing-masing kelompok beranggotakan 9 siswa. Pembagian

kelompok ini menggunakan metode sebut angka dengan bantuan

kertas lipat yang sudah diberi angka sesuai dengan jumlah kelompok

(70)

   

Gambar 4.2 Guru Menjelaskan Aturan Permainan Dalam Straegi Quick on the Draw

Kemudian guru menjelaskan aturan permainan yang ada pada

strategi quick on the draw. Setiap kelompok mendapatkan lembar

kerja kelompok beserta perintahnya untuk didiskusikan bersama

kelompoknya. Kemudian siswa melakukan permainan yang ada dalam

strategi quick on the draw sesuai intruksi guru. Setelah melakukan

permainan hingga selesai, siswa bersama guru membahas semua

pertanyaan dengan cara menunjuk salah satu kelompok untuk

menyampaikan jawaban dari kartu soal bernomor satu yang telah

mereka jawab saat permainan. Kemudian menunjuk salah satu

kelompok lainnya untuk menyampaikan jawaban dari kartu soal

[image:70.612.156.518.110.527.2]
(71)

[image:71.612.154.518.110.519.2]

   

Gambar 4.3 Siswa Melakukan Permainan yang ada dalam strategi Quick on the Draw

Pada kegiatan penutup menghabiskan waktu selama 20 menit.

Kegiatan pembelajaran terakhir yaitu siswa bersama guru

menyimpulkan materi ten

Gambar

  Tabel 2.1 SK/KD Aqidah Akhlak kelas 5
Gambar 3.1 Prosedur PTK model Kurt Lewin
 Tabel 3.1
  Tabel 3.2 Kisi-Kisi Butir Angket Minat Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek dalam bentuk kas, sekuritas, piutang dan persediaan yang

Adanya pengaruh pemberian salep dengan variasi konsentrasi ekstrak daun wijayakusuma terhadap panjang luka dan lama waktu penyembuhan luka sayat pada tikus putih galur

Jika salah dalam merumuskan kebijakan, tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia akan mengikuti “ajal” negara negara multikultur lainya (Bosnia, Yugoslavia dll).Mengelola

Metoda yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah uji beda Independent Sample T-test, Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 4 rasio keuangan CAMEL

Pada perlakuan A3 (dosis kompos 0,75 kg) memberikan berat kering yang lebih tinggi dari pada perlakuan lain, karena pada perlakuan tersebut mengalami pertumbuhan

Sayaseorang yang Ramah, PekerjaKeras, BertanggungJawabdancepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. KritisdanBerpikirLogis, Disiplin,

Pada tabel 7 berikut merupakan contoh pengecekan term pada dataset reply yang digunakan pada penelitian ini untuk mendeteksi spam atau bukan spam. Alur proses

Beradarkan hasil analisis rata-rata diameter umbi tanaman bawang merah bahwa kombinasi pupuk organik cair, kompos dan pupuk anorganik menunjukan hasil yang berbeda