• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMA NEGERI 1 KALASAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMA NEGERI 1 KALASAN."

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

ii

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

SMA NEGERI 1 KALASAN

Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman

10Agustus – 12 September 2015

DISUSUN OLEH :

EKA SARI

12413241025

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

iii HALAMAN PENGESAHAN

Nama Praktikan : Eka Sari

NIM : 12413241025

Program Studi : Pendidikan Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial

telah melaksanakan kegiatan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 1Kalasanpada tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015. Hasil kegiatan tercakup dalam naskah laporan ini.

Laporan ini disahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan Praktik Pengalaman Lapangan (DPL PPL) dan Kepala SMA Negeri 1Kalasan

Yogyakarta, 10 September 2015

Mengetahui / Mengesahkan, Guru Pembimbing PPL

Drs. Slamet Ansori NIP 196111291994121001

Koordinator KKN-PPL SMA Negeri 1Kalasan

Imam Puspadi, S.Pd NIP 196403171986011003 Dosen Pembimbing Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan

V. Indah Sri Pinasti, M.Si. NIP 195901061987022001

(3)

iv KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PPL ini dengan baik. Laporan PPL ini dibuat sebagai syarat bahwa penulis telah menyelesaikan kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Kalasan dengan baik dan lancar. Kegiatan PPL ini dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan PPL ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa dengan terjun langsung menjadi seorang guru di sekolah dengan segala tuganya. Selain itu, kegiatan PPL ini juga dapat melatih dan mengembangkan kompetensi guru yang dimiliki oleh mahasiswa.Kegiatan PPL dan penyusunan laporan ini tidak akan terlaksana tanpa adanya kerjasama dari mahasiswa PPL di SMA Negeri 1 Kalasan, dosen pembimbing,guru pembimbing,pihak sekolah, serta berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan PPL ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah SWTyang telah memberikan kemudahan, kesehatan, dan kelancaran dalam setiap kegiatan.

2. Bapak dan Ibu yang selalu mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan PPL.

3. Adik yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

4. Ibu Indah selaku Dosen Pembimbing PPL Jurusan Pendidikan Sosiologi yang telah memberikan bimbingan kepada mahasiswa Pendidikan Sosiologi di SMA Negeri 1 Kalasan.

5. Drs. H. Tri Sugihartoselaku Kepala SMA Negeri 1 Kalasan.

6. Bapak Drs. Slamet Ansori M.Pd selaku guru pembimbing di SMA Negeri 1 Kalasan yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis. 7. Bapak / Ibu guru serta Karyawan di SMA Negeri 1 Kalasan yang telah

membantu dan berkenan untuk membagi ilmu selama kegiatan PPL. 8. Teman-teman PPL di SMA Negeri 1 Kalasan.

9. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Kalasan yang telah mengantarkan suasana baru bagi mahasiswa PPL.

10.Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Kalasan.

Penulis berharap dengan adanya laporan PPL ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

(4)

v DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

ABSTRAK ... vi

PENDAHULUAN ... 1

A. Analisis Situasi ... 1

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL ... 10

BAB II ... 13

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL ... 13

A. PERSIAPAN ... 13

B. PELAKSANAAN ... 14

C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI ... 16

A. SIMPULAN ... 17

B. SARAN ... 17

LAMPIRAN ... 19

Lembar Penilaian Diskusi ... 109

Lembar Penilaian Diskusi ... 122

Lembar Penilaian games tebak gambar ... 133

Lembar Penilaian games tebak gambar ... 141

Lembar Penilaian diskusi ... 147

Lembar Penilaian diskusi ... 154

(5)

vi

ABSTRAK LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMA NEGERI 1 KALASAN

Oleh: Eka Sari 12413241025 Pendidikan Sosiologi

Praktik Pengalaman Lapangan merupakan program bagi mahasiswa untuk terjun langsung sebagai seorang pendidik. Mahasiswa dapat menyalurkan segala ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah kepada para siswa di sekolah. Praktik Pengalaman Lapangan ini memberikan pengalaman kepada mahasiswa mengenai proses pembelajaran serta kegiatan-kegiatan lain yang berlangsung di sekolah. Hal tersebut digunakan sebagai bekal untuk menjadi seorang pendidikyang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan.

Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa pendidikan. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2015 bertempat di SMA Negeri 1Kalasan dan mulai dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai tanggal 12 September 2015.

Dalam Praktik Pengalaman Lapangan, mahasiswa melakukan kegiatan mengajar minimal 6 kali dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbeda. PPL dilaksanakan selama 10 kali atau 20 jam mengajar di tiga kelas yaitu XI IIS 1, XIIIS2, dan XI IIS 3 dengan enam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dalam melaksanakan kegiatan PPL terdapat beberapa hambatan. Adapun hambatan yang dihadapi oleh praktikan selama melaksanakan PPL terutama dalam proses pembelajaran di kelas yaitu alat-alat seperti speaker dan LCD yang terkadang mengganggu pelajaran. Menggunakan media kertas samsons atau papan tulis sebagai pengganti LCD.

Kegiatan PPL diharapkan mampu memberikan pengalaman dan pelajaran bagi praktikan dalam dunia sekolah sehingga dapat membawa praktikan menjadi seorang pendidik yang profesional dan berkualitas.

(6)

1 PENDAHULUAN

Dalam Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga disebutkan tentang pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut dapat diartikan jika mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas belajarnya di kampus memiliki tanggung jawab untuk mentransfer, mentransformasikan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kampus kepada masyarakat. Salah satu kegiatan yang dapat membantu terwujudnya Tri Dharma perguruan tinggi tersebut adalahmelalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan PPL ini diharapkan dapat membantu mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta jurusan kependidikan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama proses perkuliahan kepada siswa-siswa di sekolah.

Sebelum melaksanakan kegiatan PPL, setiap mahasiswa harus mengetahui dan memahami kondisi lingkungan serta proses pembelajaran di lokasi tempat PPL. Oleh karena itu, mahasiswa PPL diwajibkan untuk melaksanakan observasi di sekolah yang bersangkutan.

Dari hasil observasi yang dilaksanakan pada bulan Februari 2015 di SMA Negeri 1 Kalasan maka didapatkan analisis situasi yang dijadikan patokan oleh penulis untuk menyusun rencana dan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan PPL yang akan dilaksanakan diharapkan dapat menunjang proses belajar mengajar Sosiologi di SMA Negeri 1 Kalasan.

A. Analisis Situasi

Kegiatan observasi lingkungan sekolah yang telah dilakukan pada pra-PPL yang bertujuan memperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi lapangan sekolah, terutama berkaitan dengan situasi lapangan tempat mahasiswa melaksanakan PPL. Berdasarkan observasi, mahasiswa PPL telah melakukan pengamatan sebagai berikut:

1. Sejarah

(7)

2

Sebagai penyemangat seluruh warga sekolah, maka diciptakan Mars Praba Ambara yang diciptakan oleh H.Suhadi dan MP. Siagian dan syair oleh E. Mulharso, sedangkan lambang beserta sesanti ”Wulang Gung Anggotro Negoro” diciptakan Drs.CH. Singgih Waluyo, Soegino,BA, dan E.Mulharso.

Mulai tanggal 8 Oktober 1988 kepala sekolah diganti Drs.RB. Soepangkat dan tahun 1992 dijabat oleh J.Surono Wukir hingga tahun 1995. Selama 1995-1996 jabatan kepala sekolah diampu oleh Drs.CH. Singgih Waluyo (kepala SMAN Prambanan). Bulan April 1996 kepala sekolah dijabat oleh Suratidjo,BA hingga pertengahan April 1998. Bulan April 1998 hingga 7 Desember 1998 jabatan diampu lagi oleh Drs.CD.Singgih Waluyo. Dan sejak 7 Desember 1998 hingga 25 Januari 2001 kepala sekolah dijabat oleh Drs.Tolchah Mansur.

Sejak itu (25 Januari 2001) kepala sekolah dijabat oleh Sukisno, S.Pd. hingga sekarang. Sesuai dengan kebijakan pemerintah, maka program Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) semakin ditingkatkan dengan berbagai program/kegiatan yang dilaksanakan dari tahun ke tahun. Dengan pemberdayaan seluruh warga sekolah beserta lingkungannya, SMA Negeri 1 Kalasan semakin memacu diri untuk sejajar atau bahkan lebih berkualitas dari sekolah-sekolah lain di Kabupaten Sleman dan Propinsi D.I. Yogyakarta. Dengan berbagai rencana strategis, visi, misi, dan terjadinya ”School Reform” serta pembentukan kultur sekolah yang baik, maka SMA Negeri 1 Kalasan telah berhasil meningkatkan kualitas baik fisik pergedungan, sarana prasarana, fasilitas dan media pembelajaran yang semakin maju.

Mulai tahun 2002 SMA Negeri 1 Kalasan ditunjuk sebagai sekolah piloting Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) oleh Depdiknas, Jakarta. Di samping itu, sejak tahun 2003 juga ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten

Sleman sebagai ”Sekolah Andalan” yang diharapkan mampu menjadi sekolah

model di Sleman. Dan sejak tahun pelajaran 2007/2008 ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan SMA sebagai rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SKM).

(8)

3

2. Profil SMA N 1 Kalasan a. Visi SMA N 1 Kalasan :

Berprestasi tinggi, tangguh dalam kompetisi dan berakhlak mulia. b. Misi SMA N 1 Kalasan :

 Melaksanakan kurikulum secara optimal, sehingga peserta didik mampu mencapai kompetensi yang diinginkan.

 Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada.

 Melaksanakan upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia secara terus-menerus dan berkesinambungan.

 Memantapkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut peserta didik, sehingga dapat menjadi sumber terbentuknya akhlak mulia.

 Menumbuhkan semangat kemandirian, sehingga peserta didik mampu menghadapi kehidupan di masa mendatang.

 Menerapkan manajemen partisipatif dalam peningkatan dan pengembangan mutu sekolah.

c. Tujuan SMA N 1 Kalasan :

1) Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

2) Menciptakan peserta didik untuk mencapai prestasi akademik tinggi. 3) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang

berkepribadian, cerdas, berkualitas, dan berprestasi dalam bidang olah raga dan seni.

4) Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informatika dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.

5) Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi dengan lingkungan, dan mengembangkan sikap sportivitas. 6) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

d. Kondisi Sekolah SMA N 1 Kalasan

(9)

4

sudah mempunyai banyak prestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Kondisi atau keadaan sekolah cukup strategis dan kondusif sebagai tempat belajar. Suasana yang tidak terlalu ramai sehingga memungkinkan pelaksanaan belajar mengajar berjalan dengan lancar dan tenang. SMA negeri 1 Kalasan merupakan SMA yang sudah dilengkapi dengan beberapa sarana prasarana penunjang KBM. Adapun sarana prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Kalasan diantaranya adalah gedung sekolah yang terdiri dari ruang kelas/ruang belajar, ruang kantor, lapangan futsal, lapangan basket, aula, ruang penunjang dan lapangan yang biasa digunakan untuk kegiatan upacara, olah raga dan untuk pelaksanaan ektrakurikuler. Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini selengkapnya adalah:

Fasilitas fisik yang mendukung proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Kalasan meliputi :

No. Jenis fasilitas Jumlah

1. Ruang Kelas 24

2. Laboratorium Fisika 1

3. Laboratorium Kimia 1

4. Laboratorium Biologi 1

5 Laboratorium Bahasa 1

6. Laboratorium Komputer 1

7. Perpustakaan 1

8. UKS 2

9. Ruang Bimbingan dan konseling 1

10. Ruang Guru 1

11. Kantor TU 1

12. Kantor Kepala Sekolah 1

13. Koperasi 1

14. Aula 1

15. Ruang Olahraga 1

16. Ruang Penggandaan Arsip 1

17. Mushola 2

19. Kamar mandi WC 20

20. Dapur 1

(10)

5

22. Tempat Parkir Sepeda Motor Siswa 2

23. Lapangan Upacara 1

24. Tempat parkir motor guru 1

25. Kantin Sekolah 2

26. Lapangan futsal 1

27. Lapangan basket 1

e. Kondisi Fisik Sekolah 1) Ruang Kelas

Ruang kelas sebanyak 24 kelas, masing-masing sebagai berikut:

i. Kelas X terdiri dari 8 ruang kelas (5 kelas MIPA dan 3 kelas IIS)

ii. Kelas XI terdiri dari 8 ruang kelas (5 kelas MIPA dan 3 kelas IIS)

iii. Kelas XII terdiri dari 8 ruang kelas (5 kelas MIPA dan 3 kelas IPS).

Masing-masing kelas telah memiliki kelengkapan fasilitas yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Fasilitas yang tersedia di setiap kelas diantaranya papan tulis, meja, kursi, speaker, LCD, layar LCD, jam dinding, lambang pancasila, foto presiden dan wakil presiden, alat kebersihan, papan absensi, papan pengumuman, dan kipas angin. Fasilitas yang ada dalam kondisi baik.

2) Ruang Perpustakaan

Perpustakaan terletak di samping Laboratorium Kimia. Perpustakaan SMA Negeri 1 Kalasan sudah cukup baik. Perpustakaan sudah menggunakan sistem digital, jumlah buku ada sekitar 2000 buku, minat siswa untuk membaca tinggi dan paling ramai ketika hari senin dan sabtu, dalam perpustakaan ini tedapat 1 pustakawan yang mengelola. Rak-rak sudah tertata rapi sesuai dengan klasifikasi buku dan klasifikasi buku di rak berdasarkan judul mata pelajaran. Didalam perpustakaan juga disediakan komputer dan juga mesin print dimana siswa bisa mengeprint disitu dengan administrasi Rp 500,00.

3) Ruang Tata Usaha (TU)

(11)

6

dilaksanakan oleh petugas Tata Usaha, diawasi oleh Kepala Sekolah dan dikoordinasikan dengan Wakil Kepala Sekolah urusan sarana dan prasarana. Pendataan dan administrasi guru, karyawan, keadaan sekolah dan kesiswaan juga dilaksanakan oleh petugas Tata Usaha. 4) Ruang Bimbingan Konseling (BK)

Secara umum kondisi fisik dan struktur organisasi sudah cukup baik. Guru BK di SMA ini ada tiga orang, dalam menangani kasus siswa yaitu dengan cara menanggapi kasus yang masuk diproses dan kemudian ditindak lanjuti. Bimbingan Konseling ini membantu siswa dalam menangani masalahnya seperti masalah pribadi maupun kelompok, dan konsultasi keperguruan tinggi.

5) Ruang Kepala Sekolah

Ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kalasan terdiri dari dua bagian, yaitu ruang tamu dan ruang kerja. Ruang tamu berfungsi untuk menerima tamu dari pihak luar sekolah, sedangkan ruang kerja berfungsi untuk menyelesaikan pekerjaan Kepala Sekolah. Selain itu ruang kerja Kepala Sekolah juga dugunakan untuk konsultasi antara Kepala Sekolah dengan seluruh pegawai sekolah.

6) Ruang Wakil Kepala Sekolah

Ruang Wakil Kepala Sekolah dimanfaatkan untuk mengadakan pertemuan/rapat dengan antar WaKa, yaitu WaKa Kurikulum, WaKa Kesiswaan dan WaKa Sarpras (Sarana dan Prasarana).

7) Ruang Guru

Ruang guru digunakan sebagai ruang transit ketika guru akan pindah jam mengajar maupun pada waktu istirahat. Di ruang guru terdapat sarana dan prasarana seperti meja, kursi, almari, white board yang digunakan sebagai papan pengumuman, papan jadwal mata pelajaran, tugas mengajar guru, dll. Ukuran ruang guru di SMA N 1 Kalasan cukup luas, sehingga para guru dapat menyelesaikan pekerjaanya diruangan dengan nyaman.

8) Ruang OSIS

(12)

7

dalam berbagai kegiatan seperti MOPDB, perekrutan anggota baru, baksos, tonti, dll.

9) Ruang Unit Kesehatan Siswa (UKS)

UKS disekolah ini terdapat dua ruangan yang satu untuk putra dan yang satu untuk putri. Kepegurusan UKS ini dipegang oleh siswa, dalam berjalannya ketika siswa ada yang sakit maka akan ditangani di UKS ini dan apabila tidak bisa ditangani maka akan dirujuk kerumah sakit. Kelengkapan di ruang UKS ini sudah lengkap seperti obat-obatannya.

10)Laboratorium

Terdapat lima laboratorium dengan fasilitas baik dan mencukupi. Laboratorium tersebut antara lain Laboratorium Fisika, Laboratorium Biologi, Laboratorium Kimia, Laboratorium Sosial dan Laboratorium Komputer.

11)Koperasi

Koperasi bersebelahan dengan kantin sebelah timur. Pemanfaatan koperasi cukup optimal. Koperasi buka setiap hari dan pelayanan terhadap peserta didik cukup baik. Dalam koperasi terdapat perlengkapan alat tulis, perlengkapan atribut seragam (OSIS, identitas SMA, pramuka), dan juga terdapat mesin foto kopi untuk kerpuan siswa dan guru.

12)Tempat Ibadah

Tempat ibadah di sekolah ini yaitu sebuah mushola. Mushola disini terdapat 2 mushola yang tempatnya disebelah depan dan satunya disebelah depan. Mushola ini terjaga dan tertata dengan rapi baik tempat wudhu yang banyak dan bersih serta alat ibadah yang mencukupi sehingga tidak mengganggu siswa saat beribadah.

13)Kamar Mandi untuk Guru dan Siswa

SMA Negeri 1 Kalasan memiliki 12 lokasi kamar mandi yang lokasinya tersebar di tiap sudut deretan kelas. Masing-masing 1 lokasi kamar mandi terdapat kamar mandi wanita dan kamar mandi pria.

14)Gudang olahraga

Gudang digunakan untuk menyimpan sarana olahraga seperti bola, cone, matras, net, dll. Gudang olahraga ini cukup tertata dengan rapi sehingga sarana yang ada tidak mudah rusak.

(13)

8

Tempat parkir di SMA Negeri 1 Kalasan digunakan untuk parkir sepeda motor. SMA N 1 Kalasan memiliki 3 lokasi parkir. Parkiran paling depan adalah tempat parkir guru dan karyawan, disamping kelas XI MIA 1,2,3,dan 4 adalah tempat parkir peserta didik, satu lagi tempat parkir siswa yaitu disamping lapangan futsal. 16)Kantin

SMA Negeri 1 Kalasan memiliki 3 kantin. Kantin ini menyediakan berbagai janis makanan yang cukup murah bagi peserta didik.

17)Lapangan Upacara dan Olahraga

SMA Negeri 1 Kalasan memiliki halaman tengah yang cukup luas. Halaman tengah ini sering dimanfaatkan untuk upacara, olahraga seperti voli, rounders, senam lantai dan juga bulutangkis. Kondsinya cukup baik.

18)Aula

Aula terdapat di samping lapangan basket. Dalam aula tersebut biasanya dipergunakan untuk acara-acara pertemuan sekolah ataupun rapat, latihan nari dan juga untuk kegiatan bulutangkis.

f. Potensi Sekolah

1) Keadaan Peserta Didik

Peserta Didik SMA Negeri 1 Kalasan terdiri dari:

i. Peserta Didik kelas X yang berjumlah 224 peserta didik yang kesemuanya dibagi ke dalam 8 kelas yaitu X MIPA 1 berjumlah 28 peserta didik, X MIPA 2 berjumlah 28 peserta didik, X MIPA 3 berjumlah 26 peserta didik, X MIPA 4 berjumlah 28 peserta didik, X MIPA 5 berjumlah 29 peserta didik, X IPS 1 berjumlah peserta 28 didik, X IPS 2 berjumlah 29 peserta didik, X IPS 3 berjumlah 28peserta didik.

(14)

9

iii. Peserta Didik kelas XII yang berjumlah 221 yang kesemuanya dibagi ke dalam 8 kelas yaitu 5 kelas IPA dan 3 kelas IPS. Kelas XII IPA 1 berjumlah 26 peserta didik, XII IPA 2 berjumlah 26 peserta didik, XII IPA 3 berjumlah 26 peserta didik, XII IPA 4 berjumlah 26 peserta didik, XII IPA 5 berjumlah 26 peserta didik, XII IPS 1 berjumlah 22 peserta didik dan XII IPS 2 berjumlah 22 peserta didik, XII IPS 3 berjumlah 24 peserta didik

2) Tenaga Pengajar

SMA Negeri 1 Kalasan memiliki tenaga pengajar sebanyak 60 orang yang sebagian besar berkualifikasi S1 (Sarjana) dan beberapa guru berkualifikasi S2. Sebagian besar guru sudah berstatus sebagai PNS dan beberapa guru masih berstatus non PNS. Masing-masing guru mengajar sesuai dengan bidang keahliannya. Selain itu, juga terdapat beberapa guru yang melakukan pembinaan terhadap siswa. 3) Karyawan Sekolah

Karyawan di SMA Negeri 1 Kalasan berjumlah 15 orang yaitu Tata Usaha sebanyak 7 orang, bagian perpustakaan 2 orang, pembantu umum (petugas kebersihan, parkir, dapur sekolah) sebanyak 4 orang dan penjaga malam 2 orang.

4) Ektrakurikuler

Terdapat banyak kegiatan ekstrakurikuler yang dikelola oleh pihak sekolah dan OSIS yang sifatnya wajib, semi wajib, dan pilihan bagi kelas X dan XI. Ekstrakrikuler tersebut meliputi:

a. Pramuka

b. Pendalaman Materi c. Peleton Inti

d. Seni Vokal

e. Seni Instrumentalia f. Seni Budaya Jawa g. Jurnalistik

h. Karya Ilmiah Remaja (KIR) i. Agrobisnis

j. Kewirausahaan/Koperasi Siswa k. Olimpiade

(15)

10

n. Seni Desain Grafis o. Menjahit

p. Futsal q. Volli r. Taekwondo s. Karate t. Sepakbola

u. Palang Merah Remaja (PMR) v. Basket

w. Photografi

Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada hari Senin-Sabtu setelah kegiatan belajar mengajar berakhir. Melalui ekstrakurikuler inilah potensi peserta didik dapat disalurkan dan dikembangkan, hal ini dibuktikan melalui berbagai macam kejuaraan yang berhasil diraih oleh para siswa. Kejuaraan tersebut berasal dari berbagai macam bidang lomba yang aktif diikuti oleh SMA N 1 Kalasan seperti lomba keagamaan (MTQ, kaligrafi), seni suara, lomba tonti, pramuka, basket, dan debat Bahasa Inggris. Kegiatan OSIS secara umum berjalan dengan baik, organisasi OSIS aktif dalam kegiatan rutin sekolah seperti MOPDB, perekrutan anggota baru, bakti sosial dan pensi sekolah. Anggota OSIS mengadakan pertemuan rutin di ruang OSIS setelah pulang sekolah.

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL

Sebelum melaksanakan kegiatan praktek mengajar (PPL) perlu adanya rancangan secara matang apa saja yang harus dipersiapkan dan apa saja yang harus dilakukan selama praktek mengajar.

Berdasarkan analisis situasi tersebut diatas, maka disusunlah rancangan kegiatan PPL sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Persiapan di Kampus

1) Orientasi Pembelajaran Mikro

(16)

11

 Praktik menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pembelajaran (RP) dan media pembelajaran

 Praktik membuka pelajaran

 Praktik mengajar dengan metode yang dianggap sesuai dengan materi yang disampaikan

 Praktik menyampaikan materi yang berbeda-beda

 Praktik menggunakan media pembelajaran

 Praktik menutup pelajaran

Setiap kali mengajar mahasiswa diberi kesempatan selama 10 sampai 15 menit. Selesai mengajar, mahasiswa diberi pengarahan dari dosen pembimbing tentang kekurangan dan kelebihan yang mendukung mahasiswa dalam mengajar.

2) Pembekalan PPL

Pembekalan PPL dilaksanakan dengan masing-masing Dosen pembimbing. Dalam materi pembekalan Dosen Pembimbing menyampaikan secara garis besar hal-hal yang akan dilakukan di SMA N 1 Kalasan.

b. Persiapan di Sekolah 1) Observasi kelas

Observasi kelas dilaksanakan sebelum kuliah mikro teaching pada bulan Februari 2015. Tujuan dari observasi kelas adalah untuk mengenal dan memperoleh gambaran yang nyata tentang proses pembelajaran dan komponen yang berlaku di sekolah itu sehingga memudahkan dalam melatih pembuatan perangkat dan metode pembelajaran. Hal-hal yang diamati antara lain perangkat dan proses pembelajaran, alat, media pembelajaran, dan perilaku siswa.

2) Observasi di Sekolah

Observasi di sekolah dilaksanakan agar mahasiswa dapat mengamati karakteristik komponen, iklim ,dan norma yang berlaku di sekolah itu. Hal-hal yang diamati antara lain lingkungan fisik sekolah, perangkat dan proses pembelajaran serta perilaku siswa. 3) Konsultasi persiapan mengajar

Konsultasi dengan guru pembimbing dilakukan sebelum mengajar. Hal-hal yang dikonsultasikan antara lain RPP, materi, modul dan soal-soal latihan/ulangan.

2. Pelaksanaan

(17)

12

Praktik mengajar ini bertujuan untuk melatih mahasiswa PPL agar memiliki pengalaman faktual tentang proses pembelajaran di kelas dan melatih diri untuk menjadi guru akuntansi yang handal.Praktik mengajar dibedakan menjadi dua tahap, yakni praktek mengajar terbimbing dan praktek mengajar mandiri.

b. Evaluasi hasil belajar

Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi dasar sosiologi telah diajarkan. 3. Evaluasi praktik mengajar

(18)

13 BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

A. PERSIAPAN

1. Persiapan Sebelum Penerjunan PPL

Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan PPL sebagai berikut.

a. Pendaftaran calon peserta

Untuk mengikuti kegiatan PPL, mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti kegiatan tersebut diwajibkan mendaftar sebagai calon peserta PPL, baik secara tertulis maupun melalui internet.

b. Pengelompokan mahasiswa dan penentuan Dosen Pembimbing Pembelajaran mikro

Pengelompokan mahasiswa dan penentuan dosen pembimbing pembelajaran mikro ditentukan oleh pihak LPPMP. Hal tersebut disesuaikan dengan lokasi penerjunan PPL.

c. Pelaksanaan Pembelajaran Mikro

Pembelajaran Mikro dilaksanakan pada semester enam untuk memberi bekal awal pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Dalam pelaksanaan pembelajaran mikro, mahasiswa dibagi ke dalam kelompok kecil yaitu antara 7-12 orang.Pembelajaran mikro melatih mahasiswa untuk menjadi seorang guru yang baik. Mahasiswa dilatih untuk mengajar di depan kelas dan melengkapi administrasi pembelajaran (RPP).

Setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk menjadi guru bagi mahasiswa lainnya dalam satu kelompok. Dalam satu kali tampil mahasiswa diberi waktu selama 15 menit. Setelah maju dosen pembimbing akan melakukan evaluasi tentang penampilan mahasiswa di depan. Dosen pembimbing akan menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki oleh mahasiswa.

d. Observasi Sekolah

(19)

14

dan lampiran hasil observasi. Observasi ini juga menganalisis situasi yang ada di sekolah, misalnya tentang kekurangan yang terdapat di sekolah, baik berupa fisik maupun nonfisik.

e. Pembekalan

Pembekalan diberikan kepada mahasiswa sebelum kegiatan PPL berlangsung. Pembekalan ini berisi tentang hal-hal yang harus dipersiapkan oleh mahasiswa baik mental maupun fisik. Pembekalan PPL ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015.

f. Penyerahan peserta PPL

Penyerahan peserta PPL dilaksanakan secara formal oleh DPL PPL kepada pihak sekolah tempat pelaksanaan kegiatan PPL, yaitu di SMA Negeri 1Kalasan pada bulan Agustus 2015.

2. Persiapan Setelah Penerjunan KKN-PPL

Setelah mahasiswa praktikan diterjunkan di SMA Negeri 1 Kalasan,terdapat beberapa hal harus dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan PPL. Sebelumdilaksanakan praktik megajar, praktikan terlebih dahulu mempersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut.

a. Silabus

Silabus ini digunakan sebagai acuan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b.Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) c. Program tahunan dan program semester d.Menyiapkan buku acuan dan buku pendukung

e. Mempelajari materi yang akan diajarkan dari berbagai sumber dan referensi f. Menyiapkan metode dan media pembelajaran yang tepat

g.Menyiapkan pertanyaan dan soal-soal untuk evaluasi siswa

B.PELAKSANAAN

a. Kegiatan Praktik Mengajar di Kelas

(20)

15

melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Kegiatan PPL ini membantu mahasiswa untuk mengembangkan dirinya sebagai seorang guru.

Kegiatan PPL ini akan memberikan pengetahuan sekaligus pengalaman bagi mahasiswa untuk terjun langsung didunia kependidikan. Kegiatan PPL ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang guru yang profesional.

Sebelum PPL dilaksanakan, terlebih dahulu praktikan berkonsultasi dengan guru pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak sekolah mengenai pelaksanaan praktik mengajar yang meliputi jadwal mengajar, kelas yang akan diampu, dan materi yang akan diajarkan.Setelah berkonsultasi mengenai materi pelajaran yang akan digunakan, praktikan mendapat wewenang untuk mengajar tiga kelas. Tiga kelas tersebut yaitu kelas XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3.

Selama satu bulan, mahasiswa akan terjun secara penuh dalam semua kegiatan sekolah. Mahasiswa harus berada disekolah setiap hari sesuai dengan jadwal yang berlaku di sekolah. Dalam kegiatan PPL ini, praktikan memperoleh kesempatan mengajar sebanyak enam kali. Rincian mengajar tercantum pada lampiran.

b. Evaluasi Dari Guru Pembimbing

Sebelum praktik mengajar dilakukan, terlebih dahulu praktikan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikonsultasikan kepada guru pemimbing. Selain itu praktikan juga menyusun perangkat pembelajaran yang lainnya (buku kerja 1, 2, dan 3) yang dalam proses pembuatannya dikonsultasikan kepada guru pembimbing. Dalam proses praktik mengajar di kelas, guru pembimbing mengamati praktikan sehingga guru pembimbing dapat memberikan masukan kepada praktikan tentang hal-hal yang perlu diperbaiki oleh praktikan dalam proses praktik mengajar. Masukan tersebut dapat membantu praktikan agar kegiatan praktik mengajar berjalan dengan lancar. c. Penyusunan Laporan

Penyusunan laporan merupakan bentuk pertanggungjawaban mahasiswa atas kegiatan PPL yang telah dilaksanakan. Laporan PPL berisi kegiatan yang dilakukan selama kegiatan PPL berlangsung. Laporan ini disusun secara individu dengan persetujuan guru pembimbing, koordinator PPL sekolah, Kepala Sekolah, dan Dosen Pembimbing.

d. Penarikan

(21)

16 C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI

Kegiatan PPL ini memberikan pengalaman dan pelajaran berharga bagi praktikan. Praktikan memperoleh banyak pelajaran dalam hal administratif yang meliputi pembuatan perangkat pembelajaran yang berisi buku kerja 1, 2, dan 3. Selain itu, dalam hal kegiatan pembelajaran di kelas praktikan memperoleh pengalaman untuk terjun langsung menjadi seorang guru dan menghadapi siswa yang heterogen. Kegiatan pembelajaran di kelas memberi pelajaran kepada praktikan untuk dapat menggunakan metode mengajar, teknik penyampaian materi, pengelolaan kelas, penyesuaian alokasi waktu, dan evaluasi pembelajaran dengan baik.

Adapun analisis hasil pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut :

1. Hasil Pelaksanaan Program

Program kerja PPL telah terlaksana dengan baik dan lancar. Kegiatan praktik mengajar di kelas. Selain itu, program tambahan dari sekolah juga telah terlaksana dengan baik. Adapun seluruh program yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.

a) Program mengajar mahasiswa praktikan

b) Kegiatan khusus sekolah yang melibatkan mahasiswa PPL. 2. Hambatan

Hambatanyang praktikan temui selama melaksanakan PPL di SMA N 1 Kalasan adalah sebagai berikut.

a) Fasilitas alat seperti speaker, lampu, kadang mengganggu kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan yang takterduga sehingga mengulang kembali RPP yang telah disusun.

3. Solusi

Solusi untuk mengatasi hambatan yang dialami oleh praktikan selama melaksanakan PPL adalah sebagai berikut.

a) Praktikan membuat media lain yang dapat menggantikan alat tersebut, dengan menggunakan kertas samsons dan papan tulis dalam menerangkan. b) Praktikan berusaha membuat media dengan sebaik-baiknya untuk

membantu siswa dalam belajar.

(22)

17 BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Kalasan ini telah memberikan banyak pelajaran dan pengalaman berharga bagi praktikan. Dari kegiatan PPL ini praktikan dapat merasakan secara langsung bagaimana rasanya menjadi seorang guru dan berhadapan dengan siswa yang memiliki karakter berbeda-beda.

Melalaui kegiatan PPL ini praktikan belajar bagaimana caranya menjadi seorang guru yang baik yang dapat disenangi oleh siswa dan dapat mentransfer ilmu yang dimiliki kepada para siswanya. Dalam pelaksanaannya, praktikan masih menemui beberapa hambatan. Hambatan tersebut antara lain :

1. Fasilitas alat seperti speaker, lampu, kadang mengganggu kegiatan pembelajaran.

2. Kegiatan yang takterduga sehingga mengulang kembali RPP yang telah disusun.

Hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:

1. Praktikan membuat media lain yang dapat menggantikan alat tersebut, dengan menggunakan kertas samsons dan papan tulis dalam menerangkan.

2. Praktikan berusaha membuat media dengan sebaik-baiknya untuk membantu siswa dalam belajar.

3. Praktikan mengolah strategi secara tepat ketika ada kelas yang tertinggal.

Dari kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh praktikan pada 10 Aguatus-12 September 2015 di SMA Negeri 1 Kalasan, praktikan menyadari jikamenjadi seorang guru adalah sebuah pengabdian. Guru tidak hanya bertugas untuk menyampaikan materi di dalam kelas tetapi guru juga harus memahami bagaimana siswanya dan mencoba berbagai cara agar siswanya dapat memahami materi dengan baik.

B. SARAN

1. Pihak Sekolah

a. Hubungan yang baik antara SMA Negeri 1 Kalasan dengan mahasiswa PPL UNY 2015 diharapkan dapat terus terjalin dengan baik hingga di masa yang akan datang.

(23)

18

2. Pihak Universitas Negeri Yogyakarta

a. Pihak UNY hendaknya mampu menjaga dan meningkatkan kualitas hubungan dengan setiap instansi yang dijadikan tempat kegiatan PPL. b. Mengadakan koordinasi yang lebih baik dengan mahasiswa peserta PPL,

khususnya pihak UPPL dan mahasiswa. 3. Mahasiswa PPL UNY

a. Mampu bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat dalam program PPL, khususnya dengan pihak sekolah.

b. Mampu menjaga solidaritas antaranggota tim.

c. Mahasiswa hendaknya mampu meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan materi.

(24)

19

(25)

Nama : Eka Sari

NIM : 12413241025

Mata Pelajaran : Sosiologi

Kelas/Program : XI/IPS

Semester : 1 (Gasal)

Tahun Pelajaran : 2015/2016

(26)

BUKU KERJA 1

1.

SILABUS

2.

RPP

Mata Pelajaran

SOSIOLOGI

Nama

: Eka Sari

NIM

: 12413241025

Kelas/Program : XI/IPS

Semester

: 1 (Gasal)

Tahun Pelajaran : 2015/2016

SMA NEGERI 1 KALASAN

(27)

SILABUS

Nama Sekolah : SMA N 1 KALASAN Mata Pelajaran : Sosiologi

Kelas / Program : XI IPS Semester : 1 (Gasal) Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

(28)

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

dan menghargai keberagaman agama dengan menjunjung tinggi

keharmonisan.dalam kehidupan

bermasyarakat 2.1 Menumbuhkan

kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam ranah

perbedaan sosial 2.2 Menunjukkan sikap

toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial 3.1 Memahami tinjauan

Sosiologi dalam mengkaji

pengelompokkan sosial dalam masyarakat

4.1 Melakukan kajian,

1. Pembentukan kelompok sosial

Mengamati:

Mengamati proses pembentukan kelompok sosial di masyarakat

Mengkaji dari berbagai sumber informasi tentang proses pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat

Tes:

Melakukan tes untuk mengetahui pemahaman siswa tentang

pengelompokkan sosial

Tugas:

(29)

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar pengamatan dan diskusi tentang pengelompokkan sosial dengan menggunakan tinjauan Sosiologi Menanya:

Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang proses pembentukan kelompok sosial dan mendiskusikannya berdasarkan pengetahuan Sosiologi dengan berorientasi pada praktik pengetahuan yang menumbuhkan sikap religiositas dan etika sosial

Mengeksperimenkan/Mengeksplorasikan:

Mengidentifikasi dan mengumpulkan data tentang ragam pengelompokkan sosial di masyarakat sekitar

Mengasosiasikan:

Mengklasifikasi ragam pengelompokkan sosial di masyarakat sekitar berdasarkan jenis dan bentuk pengelompokkan

Mengomunikasikan:

Mempresentasikan hasil diskusi tentang pembentukan kelompok sosial

Merumuskan

kesimpulan dari hasil pengamatan dan kajian tentang pengelompokkan sosial di masyarakat Observasi: Penilaian tentang perilaku saling menghormati, tanggung jawab,disiplin, toleransi, jujur, kerjasama, gotong royong, cinta damai, responsif dan pro aktif serta kinerja siswa selama melakukan kegiatan baik kegiatan klasikal, mandiri, atau kelompok mengikuti prosedur atau aturan

(30)

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

sesuai dengan yang ditetapkan dan/atau disepakati bersama.

3.2 Mengidentifikasi berbagai

permasalahan sosial yang muncul dalam masyarakat

4.2 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi mengenai permasalahan sosial yang muncul di masyarakat

2. Permasalahan sosial dalam masyarakat

Mengamati:

Mengenali berbagai permasalahan sosial yang ada di masyarakat sekitar

Menanya:

Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang berbagai permasalahan sosial di masyarakat (kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial-ekonomi, ketidakadilan) melalui contoh-contoh nyata dan mendiskusikannya dari sudut pandang pengetahuan Sosiologi berorientasi pemecahan masalah yang menumbuhkan sikap religiositas dan etika sosial

Mengeksperimenkan/mengeksplorasikan:

Melakukan survey di masyarakat setempat

Tes:

Melakukan tes untuk mengetahui pemahaman siswa tentang

permasalahan sosial

Tugas:

Membuat kesimpulan dari hasil survey tentang permasalahan sosial di masyarakat sekitar

Observasi:

Penilaian tentang perilaku saling

menghormati, tanggung

(31)

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

tentang permasalahan sosial (kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial-ekonomi, ketidakadilan) melalui observasi,

wawancara, dan kajian dokumen/literatur dengan menggunakan panduan yang telah dipersiapkan sebelumnya

Mengasosiasikan:

Menginterpretasi data hasil survey tentang permasalahan sosial (kemiskinan,

kriminalitas, kesenjangan sosial ekonomi dan ketidakadilan) dikaitkan dengan konsep keragaman kelompok sosial

Mengomunikasikan:

Mempresentasikan hasil survey tentang permasalahan sosial dan pemecahannya sesuai hasil pengamatan

jawab,disiplin, toleransi, jujur, kerjasama, gotong royong, cinta damai, responsif dan pro aktif serta kinerja siswa selama melakukan kegiatan baik kegiatan klasikal, mandiri, atau kelompok mengikuti prosedur atau aturan sesuai dengan yang ditetapkan dan/atau disepakati bersama. audio-visual, dan masyarakat di lingkungan setempat

3.3 Memahami penerapan prinsip-prinsip kesetaraan dalam menyikapi keberagaman untuk 3. Perbedaan, kesetaraan dan harmoni sosial Mengamati:

Mengamati perbedaan dan keragaman sosial yang ada di masyarakat sekitar

Tes:

Melakukan tes untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap

(32)

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar menciptakan kehidupan harmonis dalam masyarakat

4.3 Merumuskan strategi dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat berdasar prinsip-prinsip kesetaraan Menanya:

Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang perbedaan dan keragaman sosial dalam kehidupan masyarakat dan mendiskusikan tentang pemecahannya berdasar prinsip-prinsip kesetaraan sebagai warga negara dalam upaya mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis

Mengeksperimenkan/Mengeksplorasikan:

Melakukan wawancara dan atau mengisi kuesioner mengenai sikap terhadap perbedaan sosial yang ada di masyarakat dan pemecahannya berdasar prinsip-prinsip kesetaraan sebagai warga negara untuk menciptakan kehidupan sosial yang harmonis

Mengasosiasikan:

Menganalisis hasil wawancara atau isian kuesioner mengenai sikap terhadap

(33)

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

perbedaan sosial di masyarakat untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan sebagai warga negara

Merumuskan langkah-langkah dan strategi untuk menciptakan kehidupan sosial yang harmonis di masyarakat berdasarkan hasil analisis

Mengomunikasikan:

Mempresentasikan hasil diskusi tentang langkah-langkah dan strategi untuk menciptakan kehidupan sosial yang harmonis di masyarakat

Merumuskan hasil diskusi untuk dijadikan bahan pembelajaran bersama dalam menyikapi dan menghormati perbedaan sosial dan tanggungjawab sosial dalam mendorong kehidupan masyarakat yang harmonis berdasar prinsip-prinsip kesetaraan sebagai warga negara

Sikap:

(34)

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.4 Menganalisis potensi-potensi terjadinya konflik dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat yang beragam serta penyelesaiannya

4.4 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang konflik dan kekerasan serta upaya penyelesaiannya 4.Konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaiannya Mengamati:

Mengamati gejala konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat dan memahami perbedaan antara konflik dan kekerasan (kekerasan merupakan konflik yang tidak terselesaikan secara damai)

Menanya:

Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang sebab-sebab/latar belakang terjadinya konflik dan kekerasan sosial serta mendiskusikannya untuk mencapai penyelesaian tanpa kekerasan

Mengeksperimenkan/Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data primer/sekunder tentang konflik dan kekerasan dalam masyarakat dan penyelesaian yang dilakukan warga masyarakat

Mengidentifikasi dampak kekerasan (fisik, mental, sosial) dari konflik dan kekerasan

Tes:

Melakukan tes untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap masalah konflik dan kekerasan

Tugas:

Membuat kesimpulan tentang timbulnya konflik dan kekerasan melalui berbagai sumber dan merumuskan upaya penyelesaian

Sikap:

Menilai tanggapan dan pandangan siswa terhadap pentingnya penyelesaian konflik dan kekerasan dalam masyarakat melalui

(35)

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang ada di

masyarakat setempat

Mengasosiasikan:

Menganalisis dan mendiskusikan

penyelesaian konflik menggunakan metode-metode penyelesaian konflik (mediasi, negosiasi, rekonsiliasi dan transformasi konflik) untuk tercapainya perdamaian dan kehidupan sosial yang harmonis di

masyarakat

Mengomunikasikan:

Mempresentasikan hasil diskusi tentang upaya penyelesaian konflik di masyarakat

Merumuskan hasil diskusi untuk dijadikan bahan pembelajaran bersama dalam penyelesaian konflik dan kekerasan di masyarakat dengan menggunakan cara-cara damai tanpa kekerasan

berbagai instrumen lingkungan

(36)

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.5 Menerapkan metode penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik, kekerasan dan penyelesaiannya 4.5Merancang, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik, kekerasan dan penyelesaiannya serta mengkomunikasikann ya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual

4 Integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan Mengamati:

Mengamati dan mendiskusikan upaya integrasi dan reintegrasi sosial untuk mewujudkan perdamaian dan kehidupan sosial yang harmonis di masyarakat

Menanya:

Mengembangkan sikap kritis dan kepekaan terhadap konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat untuk menemukan faktor pendorong dan penghambat tercapainya integrasi dan reintegrasi sosial

Mengeksperimenkan/mengeksplorasikan:

Merancang penelitian sosial menggunakan metode pemetaan berkaitan dengan upaya integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya menyelesaikan konflik dan mewujudkan perdamaian dan kehidupan msyarakat yang harmonis melalui langkah-langkah seperti identifikasi kebutuhan ,

Tes:

Melakukan tes untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap

pentingnya integrasi dan reintegrasi sosial

Tugas:

Mengumpulkan data, mengolah dan

melaporkan hasil analisis tentang kasus-kasus mengenai konflik dan kekerasan serta upaya penyelesaiannya dari berbagai sumber terutama media massa

Portofolio:

Menilai proses dan hasil kerja siswa berupa

(37)

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

analisis kepentingan dan pemecahan

masalah dengan mengajukan rekomendasi

Melaksanakan penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah dengan metode pemetaan berkaitan dengan upaya integrasi dan reintegrasi sosial untuk menyelesaikan konflik dan mewujudkan perdamaian di masyarakat

Mengasosiasikan:

Mengolah data, menganalisis dan menyimpulkan hasil pemetaan

tentangupaya integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya mewujudkan perdamaian dan kehidupan sosial yang harmonis di

masyarakat

Mengomunikasikan:

Menyajikan hasil pemetaan tentang upaya integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya penyelesaian konflik dan

mewujudkan perdamaian dan kehidupan

rangkaian proses sehingga terlihat

kemajuan aspek tertentu mulai dari tahap awal sampai tahap akhir dalam menciptakan integrasi dan reintegrasi sosial

Proyek:

Merencanakan, melaksanakan, dan membuat laporan serta mempresentasikan hasil penelitian sosial

berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan upaya integrasi dan reintegrasi dalam masyarakat

Sikap:

di

(38)

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

sosial yang harmonis di masyarakat dalam berbagai bentuk, seperti laporan,

tulisan/artikel, foto, gambar, tabel, grafik, dan audio-visual dengan tampilan yang menarik dan mudah dibaca.

Merumuskan hasil diskusi untuk dijadikan bahan pembelajaran bersama dan

menumbuhkan sikap serta tanggungjawab bersama dalam melakukan integrasi dan reintegrasi sosial untuk mewujudkan kehidupan yang damai di masyarakat

Menilai tanggapan dan pandangan siswa terhadap pentingnya integrasi dan reintegrasi dalam masyarakat melalui berbagai instrumen

Mengetahui:

Guru SMA N 1 Kalasan,

Drs. Slamet Ansori, M.Pd NIP 19611129 199412 1 001

Kalasan, 15 Juli 2014 Mahasiswa PPL,

Eka Sari

(39)

RPP

(40)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA N 1 Kalasan

Mata Pelajaran : Sosiologi

Kelas/Semester : XI/ Ganjil

Materi Pokok :Kelompok Sosial

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

A.Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual,

proseduralberdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar:

1.1. Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghargai keberagaman agama dengan menjunjung tinggi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

2.1 Menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggung jawab public dalam ranah perbedaan social.

2.2 Menunjukkan sikap toleransi dan empati social terhadap perbedaan social. 3.1 Memahami tinjauan sosiologi dalam mengkaji pengelompokan social dalam

masyarakat.

4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang pengelompokan social dengan tinjauan sosiologi.

Indikator:

(41)

2. Mengidentifikasi ragam pengelompokan sosial di masyarakat sekitar C.Tujuan Pembelajaran

1. Mengidentifikasi Dasar pembentukan kelompok sosial 2. Menganalisis Proses pembentukan kelompok sosial 3. Mengklasifikasikan Tipe-tipe kelompok sosial D.Materi Pembelajaran.

1. Dasar pembentukan kelompok sosial

Secara umum terdapat empat faktor yang mendasari manusia untuk membentuk sebuah kelompok sosial yaitu sebagai berikut:

a. Faktor kesamaan kepentingan (common interest)

Kepentingan yang sama menjadi pendorong sekumpulan manusia untuk membentuk sebuah kelompok sosial. Berbagai kelompok sosial berdasarkan kesamaan kepentingan akhir-akhir ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin modern, misalnya kelompok olahragawan, kelompok arisan, dan lain-lain.

b. Faktor kesamaan darah dan keturunan (common ancestry)

Keturunan menjadi dasar persatuan dan tali persaudaraan yang paling kuat bagi manusia. mereka yang merasa satu keturunan dan tinggal dalam suatu masyarakat yang tinggal dalam suatu masyarakat yang dianggap mempunyai persamaan latar belakang suku bangsa maupun nenek moyang kemudian membentuk sebuah kelompok sosial. Misalnya kelompok keturunan India, kelompok keturunan Cina, dan sebagainya. c. Faktor geografis

Kedekatan jarak membuat orang-orang bisa saling dan sering bertemu untuk mengadakan kontak fisik dan melakukan interaksi sosial yang akhirnya terbentuklah sebuah kelompok sosial. Sebagai contoh, orang-orang yang hidup di sekitar pantai akan membentuk kelompok nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

d. Faktor kesamaan daerah asal

Adakalanya daerah asal yang sama digunakan sebagai dasar untuk membentuk sebuah kelompok sosial. Anggota kelompok sosial tersebut biasanya tinggal di daerah perantauan yang merasa mempunyai banyak kesamaan kebudayaan, bahasa, cara berpikir, dan pola kerja. Karena mempunyai banyak kesamaan, akhirnya mereka membentuk sebuah kelompok sosial . contoh: Keluarga Mahasiswa Jawa Barat dan Keluarga Besar Minang.

(42)

Seorang individu tidaklah terlepas dari individu lain, karena manusia tidaklah bisa hidup sendiri tanpa membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketika manusia berhubungan dengan manusia lain, maka akan terjadi suau reaksi. Hubungan sosial yang terjadi didorong oleh dua keinginan dasar manusia yaitu sebagai berikut:

• keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain dalam masyarakat

• keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya Teori pembentukan kelompok sosial

• Teori identitas sosial

• Teori identitas kelompok 2. Tipe-tipe kelompok sosial

a. Kelompok-kelompok sosial yang teratur

- Kelompok sosial solidaritas mekanik dan solidaritas Organik

Emile Durkheim membagi kelompok sosial menjadi dua yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organic :

 Solidaritas mekanik: masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerjaseluruh warga masyarakat terikat dengan kesadaran kolektif suatu kesadaranbersama yang memiliki tiga karakteristik.

 Solidaritas organic : bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kkerja. Bentuk solidaritas mengikat sehingga unsur-unsur dalam masyarakat tersenut saling bergantung.

- Paguyuban dan patembayan

 Paguyuban

Bentuk kehidupan bersama yang para anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni yang bersifat alamiah dan bersifat kekal.

Tipe-tipe paguyuban:

a) Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood), ikatan yang didasarkan pada ikatan darah atau keturunan.

(43)

c) Paguyuban karena jiwa pikiran (gemeinschaft of mind) terdiri dari orang yang mempunyai jiwa dan pikiran yang sama, ideologi yang sama.

 Patembayan

Ikatan yang lahir bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek bersifat sebagai bentuk pikiran belakaserta sstrukturnya bersifat mekanis yang dapat diumpamakan dengan sebuah mesin.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi. F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

- Power point - Papan tulis 2. Alat / Bahan - spidol - LCD

3. Sumber Belajar

Soerjono Soekanto.2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajagrafindo Persada

Mulyadi, yud, dkk.2013. sosiologi kelas XI. Jakarta Timur: Yudistira

Buku Kreatif Sosiologi (peminatan) Kelas XI 1 terbitan CV VIVA PAKARINDO

Buku pelajaran Soiologi yang relevan.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Deskripsi AlokasiWaktu

1 Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada para siswa

2. Guru menanyakan kabar siswa 3. Guru menanyakan absensi siswa 4. Apersepsi: siswa dengan

merapikan pakaian dan membersihkan sampah di sekitar

(44)

tempat duduk

5. Guru mengulas kembali materi tentang kelompok sosial dari pertemuan minggu lalu

2 Inti Mengamati:

1) Guru menampilkan slide yang berisi tentang gambar kelompok sosial secara umum

2) Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan untuk melatih peserta didik dalam memperhatikan hal penting tentang kelompok social

3) Guru menjelaskan tentang gambar kelompok sosial dan materi tentang kelompok sosial. Menanya:

1) Guru membuka secara luas kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi kelompok sosial

2) Guru membimbing peseta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan secara mandiri.

3) Guru mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik dari pertanyaan yang telah diajukan.

Mengeksplorasi :

1) Guru membimbing peserta didik

untuk menggali dan

mengumpulkan informasi tentang kelompok sosial, dasar pembentukan kelompok sosial, proses pembentukan kelompok sosial, tipe kelompok sosial 2) Peserta didik dibagi menjadi 5

[image:44.612.144.534.78.835.2]
(45)

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 orang untuk mendiskusikan tentang kelompok sosial yang pernah diikutinya, serta mendiskripsikan kelompok sosial yang mereka ikutinya.

Mengasosiasikan:

1) Mendiskusikan tentang kelompok sosial yang mereka ikuti dengan teori yang sudah dijelaskan sebelumnya.

2) Menyimpulkan tentang kelompok sosial yang mereka ikuti dengan teori yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Mengomunikasikan:

1) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kelompok sosial yang pernah diikutinya. 2) Guru melihat hasil presentasi dan

bertanya jawab sebagai hasil belajar peserta didik.

3 Penutup 1) Guru bersama peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

2) Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanaka

3) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pebelajaran.

4) Guru menyampaikan rencana pemebelajaran pada pertemuan berikutnya.

(46)

salam

H.PenilaianProses danHasilBelajar.

Teknik Penilaian = Tes dan Non Tes

Bentuk Tes = Uraian dan LembarObservasi

Instrument = Instrumen Non Tes melalui observasi aktivitas peserta didik pada saat diskusi dan unjuk kerja Kriteria penilaian (KKM 75)

100 = Istimewa 75-85 = Baik

85-99 = Sangatbaik < 75 = Kurang Penilaian sikap

Petunjuk:

Berilah tanda (√) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut!

1 = Kurang 3 = Aktif

2 = Cukup 4 = Sangat aktif

No Indikator

Skor

1 2 3 4

1 Memperhatikan apa yang disampaikan guru

2 Mencatat materi yang penting dalam kegiatan pembelajaran

3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru secara kelompok 4 Bekerja sama dengan teman satu kelompok

5 Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar

6 Mengemukakan gagasan/pemecahan masalah

7 Mengambil keputusan atau kesimpulan dari semua jawaban yang dianggap paling benar

8 Menjawab pertanyaan dari guru

9 Mempresentasikan jawaban di depan kelas 10 Merespon/menanggapi jawaban teman

Jumlah Skor Tugas Diskusi :

Menilai hasil kajian mengenai pengertian dan ciri-ciri Kelompok Sosial

Lembar Penilaian Diskusi

(47)

Topik diskusi/debat : ……… No Sikap/Aspek yang

dinilai

Nama Kelompok / Nama

Nilai Kualitati f

Nilai Kuantitatif Penilaian kelompok

1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik

2 Kerjasama kelompok

3 Hasil tugas Jumlah Nilai Kelompok

Penilaian Individu Peserta didik 1. Berani

mengemukakan pendapat

2. Berani menjawab pertanyaan 3. Inisiatif 4. Ketelitian Jumlah Nilai Individu

Mengetahui

Kalasan,16Agustus 2015

Guru Pembimbing Mahasiswa PPL

Drs. Slamet Ansori, M.Pd Eka Sari

NIP: 19611129 199412 1 001 NIM: 12413241025

Kriteria Penilaian : Kriteria

Indikator

(48)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA N 1 Kalasan

Mata Pelajaran : Sosiologi

Kelas/Semester : XI/ Ganjil

Materi Pokok :Kelompok Sosial

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

A.Kompetensi Inti

1.1Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.2Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

5. Memahami, menerapkan, dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual, proseduralberdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

6. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

2. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar:

1.2. Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghargai keberagaman agama dengan menjunjung tinggi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

2.1 Menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggung jawab public dalam ranah perbedaan social.

2.2 Menunjukkan sikap toleransi dan empati social terhadap perbedaan social. 3.1 Memahami tinjauan sosiologi dalam mengkaji pengelompokan social dalam

(49)

4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang pengelompokan social dengan tinjauan sosiologi.

Indikator:

3. Mengidentifikasi ragam pengelompokan sosial di masyarakat sekitar 3. Tujuan Pembelajaran

2 Mengklasifikasikan Tipe-tipe kelompok sosial 4. Materi Pembelajaran.

3. Tipe-tipe kelompok sosial

a. Kelompok-kelompok sosial yang teratur

- Kelompok sosial solidaritas mekanik dan solidaritas Organik

Emile Durkheim membagi kelompok sosial menjadi dua yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organic :

 Solidaritas mekanik: masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerjaseluruh warga masyarakat terikat dengan kesadaran kolektif suatu kesadaranbersama yang memiliki tiga karakteristik.

 Solidaritas organic : bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kkerja. Bentuk solidaritas mengikat sehingga unsur-unsur dalam masyarakat tersenut saling bergantung.

- Paguyuban dan patembayan

 Paguyuban

Bentuk kehidupan bersama yang para anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni yang bersifat alamiah dan bersifat kekal.

Tipe-tipe paguyuban:

d) Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood), ikatan yang didasarkan pada ikatan darah atau keturunan.

e) Paguyuban karena tempat (gemeinschaft by place) , paguyuban yangterdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling menolong.

f) Paguyuban karena jiwa pikiran (gemeinschaft of mind) terdiri dari orang yang mempunyai jiwa dan pikiran yang sama, ideologi yang sama.

 Patembayan

(50)

bersifat mekanis yang dapat diumpamakan dengan sebuah mesin.

- Kelompok primer dan sekunder

 Kelompok primer

Kelompok sosial tempat pertama kali individu-individu saling mengenal, berinteraksi sosial, dan bekerja sama cukup erat. Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan, kelompok pertemanan, dan kelompok diskusi.

 kelompok sekunder

kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab dan sifatnya tidak begitu langgeng karena mereka berkumpul berdasarkan kepentingan yang sama.

contoh: PGRI, PDGI, koperasi, sekolah, dsb. - Kelompok dalam dan kelompok luar

W.G. summer membagi kelompok menjadi dua yaitu in-group dan out group.

Kelompok dalam dijumpai persahabatan, kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar munculah rasa kebencian, permusuhan, atau perang.

Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonism atau antipasti. perasaan in-group dan out-group ini dapat menjadi suatu dasar dari sikap etnosentrisme.

Etnosentrisme, yaitu sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri.

- Kelompok anggota dan kelompok acuan

Robert K. Merton membagi kelompok menjadi dua yaitu kelompok anggota dan kelompok acuan

 Kelompok anggota (membership group)

Kelompok sosial tempat setiap orang secra fisik menjadi kelompok tersebut, atau bisa juga diartikan sebagai kelompok sosial yang para anggotanya tercatat secara fisik .

(51)

seorang anggota nominal grup adalah orang yang dianggap masih berinteraksi dengan kelompok sosial yang bersangkutan oleh anggota lain meskipun interaksinya tidak intens.

b) Peripheral group member

Seorang anggota peripheral grup dianggap sudah tidak berhubungan lagi dengan kelompok yang bersangkutan sehingga kelompok tersebut tidak mempunyai kekuasaan apa pun juga atas anggota / kelompok tersebut.

 Reference group

Kelompok sosial yang menjadi acuan dalam berperilaku maupun mengembangkan kepribadian para individu yang tidak tercatat secra fisik dalam keanggotaan kelompok tersebut.

Contoh: seseorang yang menjadi polisi tetapi gagal kemudian dia bertingkah laku seperti layaknya seorang polisi.

- Kelompok formal dan informal

 Kelompok formal

Kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan dengan disengaja diciptakan oleh anggota kelompoknya untuk mengatur hubungan anggotanya.

Contoh: MUI, parpol

 Kelompok in formal

Kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu secra pasti sehingga tidak terdapat peraturan-peraturan yang berulangkali dan hal itu menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama.

- Kelompok okupasional dan kelompok volunteer

 Kelompok okupasional

Kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis.

 Kelompok volunteer

Mencangkup orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama tetapi tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya .

b. Kelompok sosial tidak teratur

 kerumunan (crowd)

(52)

- kerumunan tidak bertahan lama akan bubar atau sirna jika orang-orang meninggalkan kelompok (bersifat temporer)

- tidak terorganisir

contoh: seorang guru, seorang pedagang, dan seorang dosen sedang menunggu bus . maka ketika mereka sudah mendapatkan bus yang ditumpangi mereka akan bubar satu persatu.

Mayor Polak menyebutkan bahwa ada dua jenis kerumunan yaitu: - kerumunan yang menjadi aktif

- kerumunan yang tinggal ekspresif

Soerjono Soekanto membagi kelompok sosial sebagai berikut: a) Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial

- Khalayak penonton atau pendengar yang formal

Kerumunan yang memiliki pusat perhatian dan persamaan tujuan akan tetapi bersifat pasif

Contoh: orang-orang yang menghadiri suatu ceramah agama atau kotbah dan kerumunan orang yang menonton film.

- elompok ekspresif yang telah direncanakan

Kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting tetapi memiliki persamaan tujuan yang bersimpul dalam aktivitas tersebut serta kepuasan yang dihasilkan.

Contoh: kerumunan orang yang berpesta b) Kerumunan yang bersifat sementara

Ciri-ciri causal crowds: - Bersifat sementara

- Organisasinya sangat longgar

- Sedikit persatuan sifat anggotanya datang dan pergi - Perhatian kepada objek sebentar

Macam- macam causal crowd:

- Kumpulan yang kurang menyenangkan Contoh: orang yang sedang mengantre karcis - Kerumunan orang dalam keadaan panic - Kerumunan penonton

Karena adanya keinginn untuk melihat suatu kejadian tertentu. c) Kerumunan yang berlawanan dengan norma hukum:

- Kerumunan yang bertindak emosional - Kerumunan yang bersifat informal

(53)

Kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui berbagai alat komunikasi.

Contoh: surat kabar, radio, televise. Ciri-ciri public adalah sebagai beriku

Gambar

gambar kelompok sosial dan
gambar kelompok sosial dan
depan menempelkan gambar tersebut dalamklasifikasi keolpok
gambar kelompok sosial dan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan teknik preparasi ikan wader, bader, dan patin yang paling aplikatif dan tepat guna dalam proses fillet sehingga memudahkan

[r]

solving this problem, he developed a new mathematics field called graph theory,.. which later served as the basis for another mathematical field called

Dalam kaitannya dengan waktu, jenjang sarjana membutuhkan waktu lebih lama (minimal 8 semester) dibandingkan dengan jenjang diploma (2 semester untuk D1 dan 6 semester untuk

pembelajaran bimasakti penulis tertarik untuk merancang sebuah aplikasi visualisasi dari sistem bimasakti yang menggunakan teknologi multimedia lengkap dengan

Dengan metode ini, kondisi operasi optimum dari produk premium yang dihasilkan dari proses pirolisis katalitik karet ban bekas dengan menggunakan katalis zeolite HY dan ZSM-5

Langkah perhitungannya adalah menghitung pengaruh langsung dan tidak langsung serta pengaruh total kompensasi, motivasi dan pendidikan pelatihan sebagai variabel bebas terhadap

[r]