• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran powerpoint interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran powerpoint interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1"

Copied!
289
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

POWERPOINT

INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP

TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V

SD NEGERI DEPOK 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Ririn Indriyanti

NIM: 131134213

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

1. Tuhan Yang Maha Esa serta Nabi Muhammad SAW yang selalu memberikan kekuatan dalam mengerjakan penelitian ini.

2. Bapak Sadat Salami dan Ibu Suryati yang selalu memberikan dukungan, memberikan motivasi serta selalu mendoakan.

3. Adiku Yogi Dwi Saputra yang selalu memberikan semangat

4. Keluarga besar yang telah memberi dukungan serta doa dalam menyelesaikan skripsi.

5. Sahabat-sahabat Nata, Fika, Lilis, Ayu, Tita yang selalu memberikan semangat selama kuliah.

6. Sahabat yang selalu memberikan dukungan Sandika dan Areka.

7. Teman-teman payung TIK dan Konvensional yang selalu setia untuk berjuang bersama.

(5)

v MOTTO

Bermimpi tanpa mau melakukan sesuatu untuk membuat mimpi menjadi kenyataan menggiring kita kepada kehidupan yang tidak pernah

menghasilkan buah. (H. Bukhori Muslim)

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesuangguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

Yogyakarta, 30 Mei 2017 Peneliti

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ririn Indriyanti Nomor Mahasiswa : 131134213

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Penyesuaian Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan untuk Siswa Kelas V SD Negeri Depok 1

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 30 Mei 2017

Yang menyatakan

(8)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP

TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

Ririn Indriyanti Universitas Sanata Dharma

2017

Berdasarkan analisis kebutuhan, didapatkan bahwa guru membutuhkan contoh media pembelajaran berbasis TIK dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui prosedur penelitian dan mengetahui kualitas media yang dikembangkan.

Jenis penelitian yaitu penelitian Research and Development (R&D). Prosedur penelitian pengembangan ini terdapat 9 langkah yaitu: 1) Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain produk, 4) Validasi desain, 5) Revisi desain, 6) Uji coba produk, 7) Revisi produk, 8) Uji coba pemakaian, 9) Revisi produk sampai menghasilkan produk uji pemakaian yang berupa media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Subjek dalam penelitian ini peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan media pembelajaran berbasis TIK, sedangkan kuesioner digunakan sebagai kebutuhan validasi media yang dilakukan oleh dua pakar ahli media pembelajaran TIK dan dua guru kelas V SD.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media layak digunakan. Hal ini ditunjukan dari hasil validasi 4 pakar ahli menunjukan skor rata-rata 3,75 dengan kategori “Sangat baik”. Berdasarkan skor tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran Powerpoint Interaktifmempunyai kualitas “Sangat baik” dan layak untuk digunakan.

(9)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE POWERPOINT LEARNING MEDIA ON THE TOPIC OF LIVING ORGANISMS ADAPTATION

TO THE ENVIRONMENT F OR F IF TH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI DEPOK 1

Ririn Indriyanti Sanata Dharma University

2017

Based on the necessary with the teachers, it is concluded that teachers need Information Technology (IT)-based learning media in the teaching and learning process in the classroom. The main purpose of this study is to know complete. The subjects of the study were fifth grade students of SD Negeri Depok 1. The instruments used in this study were a list of questions for the interview and questionnaires. The interview was used to analyse the needs of IT-based learning media. On the other hand, the questionnaire was used to validate the media which was done by two IT media experts and two fifth grade teachers.

The results of the study showed that the media were appropriate to be implemented. This showed from the four expert of the validation result that average score 3,75 with very good category. Based of the score showed that the interactive power point learning has the very good quality and proper to uses.

Keywords: IT-based learning media, Interactive Powerpoint, Research and

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat serta karunia-Nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1” dengan baik. Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi banyak mendapat bantuan, dukungan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., dosen pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dan memberikan dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc., dosen pembimbing 2 yang telah memberikan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi. 6. I Nyoman Arcana, M.Si., Theresia Yunia, M.Hum., Hidayat, S.Pd., dan

Ika Wulan, S.Pd., validator pakar ahli media pembelajaran berbasis TIK. 7. Sri Haryani Wahyu Lestari, S.Pd,. M.Pd, Kepala SD Negeri Depok 1 yang

(11)

xi

8. Bapak Sadat Salami dan Ibu Suryati yang selalu memberikan semangat, motivasi serta doa bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Adikku Yogi Dwi Saputra yang selalu menghibur dikala sedang bersama dan selalu memberikan dukungan.

10. Sahabat-sahabat yang selalu ada Nata, Fika, Tita yang telah memberikan waktu serta pikirannya, semangat bantuan bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

11. Teman-teman satu payung TIK dan Konvensional yang telah bekerjasama dan saling memberikan dukungan, serta membantu saat peneliti mengalami kesulitan.

12. Teman-teman kos Mawarsari Lilis, Ayu, Indi, Intan, Shahnas, Alpin, Ruri yang selalu menghibur dan memberikan semangat.

13. Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terimakasih untuk dukungan yang telah diberikan serta bantuannya kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa skripsi yang dibuat masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari para pembaca. Akhir kata, selamat membaca skripsi yang telah dibuat oleh peneliti semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 30 Mei 2017 Peneliti

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

(13)

xiii

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 15

b. Fungsi Media Pembelajaran ... 17

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 20

d. Manfaat Media Pembelajaran ... 23

e. Prinsip Pengembangan Media ... 25

3. Media Pembelajaran Berbais Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ... 28

a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 28

b. Manfaat Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 29

c. Kelebihan Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 31

d. Kelemahan Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 32

e. Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif... 32

f. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint Interaktif ... 34

g. Kelebihan dan kelemahan media Powerpoint ... 36

4. Pembelajaran ... 39

5. Pembelajaran IPA SD ... 39

6. Hakikat IPA ... 42

7. Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan .. 43

a. Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan ... 43

b. Cara Penyesuaian Diri Hewan Dengan Lingkungan ... 44

c. Penyesuaian Tingkah laku Terhadap Lingkungan ... 46

d. Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan ... 48

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 51

C. Kerangka Berpikir ... 55

D. Pertanyaan Penelitian ... 56

BAB III METODE PENELITIAN ... 58

A. Jenis Penelitian ... 58

B. Setting Penelitian ... 62

C. Prosedur Pengembangan ... 64

(14)

xiv

E. Instrumen Penelitian ... 69

F. Teknik Analisis Data ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

A. Hasil Penelitian ... 79

1. Analisis Kebutuhan ... 79

2. Deskripsi Produk Awal ... 85

a. Perangkat Pembelajaran ... 86

b. Media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif ... 88

3. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK dan Perangkat Pembelajaran dan Revisi Produk ... 90

4. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas V dan Revisi Produk ... 95

5. Kajian dari Hasil Uji Coba Terbatas ... 98

a. Hasil Evaluasi Pembelajaran ... 100

b. Hasil angket kuesioner ... 103

6. Kajian Uji Coba Pemakaian ... 106

B. Pembahasan ... 110

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 125

A. Kesimpulan ... 125

B. Keterbatasan Pengembangan ... 126

C. Saran ... 127

DAFTAR PUSTAKA ... 128

LAMPIRAN ... 131

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 63

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan ... 70

Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan ... 71

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Kuesioner Validasi Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 73

Tabel 3.5 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 74

Tabel 3.6 Klasifikasi Hasil Penilaian ... 77

Tabel 3.7 Klasifikasi Rata-rata Respon Peserta didik ... 78

Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Data Validasi dari Pakar Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif ... 91

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 93

Tabel 4.3 Komentar Pakar Ahli Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 94

Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Data Validasi Media Pembelajaran berbasis TIK oleh Guru SD kelas V ... 97

Tabel 4.5 Komentar Guru SD dan Revisi Produk ... 98

Tabel 4.6 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda ... 101

Tabel 4.7 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian ... 102

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pilihan Ganda ... 103

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Soal Uraian ... 103

Tabel 4.10 Hasil Angket Respon Peserta Didik Kelas V Uji Coba terbatas ... 104

Tabel 4.11 Hasil Angket Kuesioner Peserta Didik Kelas V Uji Coba Produk ... 109

(16)

xvi

DAFTAR BAGAN

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Contoh Slide Identitas Media ... 113

Gambar 4.2 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan ... 113

Gambar 4.3 Contoh Slide Menu Home Media ... 114

Gambar 4.4 Contoh Slide Kompetensi Dasar ... 115

Gambar 4.5 Contoh Slide Tujuan Pembelajaran ... 115

Gambar 4.6 Contoh Slide Materi Pembelajaran ... 116

Gambar 4.7 Contoh Slide Gambar Pembelajaran ... 117

Gambar 4.8 Contoh Slide Video Pembelajaran ... 117

Gambar 4.9 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan ... 118

Gambar 4.10 Contoh Slide Soal Evaluasi ... 119

Gambar 4.11 Contoh Slide Kunci Jawaban Benar ... 119

Gambar 4.12 Contoh Slide Kunci Jawaban Salah ... 120

Gambar 4.13 Contoh Slide Profil Penyusun ... 121

Gambar 4.14 Contoh Slide Aspek Kognitif ... 123

(18)

xviii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian ... 132

Lampiran 1.2 Surat Izin Validasi Media Pembelajaran Dan Perangkat Pembelajaran ... 134

Lampiran 1.3 Surat Keterangan Telah Melakukakan Penelitian ... 136

Lampiran 2.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 137

Lampiran 2.2 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (T) ... 141

Lampiran 2.3 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (N) ... 145

Lampiran 2.4 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD (I) ... 149

Lampiran 2.5 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD (H) ... 153

Lampiran 2.6 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (T) ... 157

Lampiran 2.7 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK (N) ... 161

Lampiran 2.8 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD (I) ... 165

Lampiran 2.9 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD (H) ... 169

Lampiran 2.10 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba Produk) ... 173

Lampiran 2.11 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba Pemakaian) ... 178

Lampiran 3.1 Hasil Evaluasi Pembelajaran ... 185

Lampiran 4.1 Silabus ... 200

Lampiran 4.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pertemuan 1) ... 208

Lampiran 4.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pertemuan 2) ... 233

(19)

xix

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti akan membahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan dan definisi istilah.

A. Latar Belakang

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 (dalam Susanto 2014: 19) menjelaskan bahwa pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses mendapatkan ilmu pengetahuan, penguasaan terhadap apa yang disampaikan pendidik. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

(21)

2

ketepatan guru dan inovasi dari guru dalam menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Namun Susanto (2013: 166) mengatakan bahwa para guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif dalam melibatkan peserta didik. Peserta didik akan termotivasi belajar jika guru melibatkan mereka dan menyampaikan materi dengan menarik. Guru harus mampu belajar dari berbagai macam sumber bacaan, belajar dari sumber yang terbaru pada masa sekarang, karena sudah banyak inovasi yang ada dalam pembelajaran di dunia pendidikan.

Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan sudah sangat maju. Di sekolah dasar biasanya disediakan alat bantu mengajar berupa media pembelajaran, baik media konvensional maupun media berbasis teknologi. Pengajar atau guru diharapkan dapat menggunakan teknologi-teknologi yang ada sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya alat bantu mengajar akan terjadi pembaharuan saat proses belajar dan pesan yang akan di sampaikan kepada peserta didik akan sampai, serta peserta didik merasa tertarik dengan adanya media yang digunakan.

(22)

pembaharuan dalam sistem pendidikan yang mencangkup keseluruhan komponen.

Sanjaya (2012: 57) menuliskan bahwa alat bantu pendidikan atau media merupakan perantara dari sumber informasi kepenerima informasi. dengan demikian media pembelajaran merupakan alat yang mengandung pesan pendidikan. Sanjaya (2012: 70) memaparkan perolehan pengetahuan peserta didik menunjukkan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan secara lisan, ini dikarenakan bahasa lisan biasanya dapat menimbulkan kesalahan presepsi peserta didik.

(23)

4

Konsep pada pembelajaran IPA akan mudah dipahami jika seorang guru mampu menggunakan metode dan media yang tepat dalam pembelajarannya. Guru harus memperhatikan peserta didik dalam usia sekolah dasar memiliki kemampuan yang terbatas dalam memahami materi yang abstrak. Padahal, menurut Piaget (dalam Susanto, 2013: 77-79) di dalam teori perkembangan anak, peserta didik pada usia 7-11 tahun masuk ke dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini, peserta didik sudah mampu mulai memahami aspek kumulatif materi, mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya dan mampu berpikir sistematis mengenai benda dan peristiwa yang konkret. Jadi, untuk memahami sesuatu perlu keterlibatan peserta didik baik fisik maupun psikis. Berpijak pada usia anak sekolah dasar kelas V di Indonesia yaitu antara 7-11 tahun adanya media penting dalam memahami konsep IPA yang bersifat abstrak dalam pembelajarannya.

(24)

materi tentang penyesuaian ini sulit dipahami peserta didik jika tidak menggunakan media yang tepat. Peserta didik hanya membayang-bayangkan hewan maupun tumbuhan dan tidak melihat secara langsung apa yang dijelaskan, sehingga memerlukan media yang tepat untuk mengajarkan materi tersebut. Fasilitas di sekolah ini terbilang baik, karena tersedianya perpustakaan, tetapi tidak tersedia laboratorium IPA. Semua alat bantu seperti kerangka manusia dan yang lainya hanya diletakkan di perpustakaan. Dalam penyampaian materi di kelas, guru hanya menjelaskan dengan menggunakan sumber buku pelajaran dan terkadang menggunakan media konvensional. Guru mengatakan jika tidak menggunakan media yang tepat selama proses pembelajaran berlangsung beberapa peserta didik hanya tidur di atas meja tidak memperhatikan penjelasan guru. Selain itu peserta didik cepat bosan dan tidak dapat menangkap pembelajaran yang disampaikan guru.

(25)

6

perhatian peserta didik dan mengatasi kebosanan. Peneliti mengaplikasikan program Powerpoint Interaktif pada pembelajaran IPA di kelas V B SD Negeri Depok 1.

Dengan demikian, peneliti akan mengangkat permasalahan itu dalam bentuk skripsi dengan judul :

“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran latar belakang di atas, rumusan masalah yang dibahas dalam pengembangan media pembelajaran ini adalah:

1. Bagaimana prosedur pengembangan produk berupa media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1 ?

2. Bagaimana kualitas produk pengembangan produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1 ?

C. Tujuan Penelitian

(26)

1. Untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan produk berupa media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk pengembangan produk media

pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru

Bagi guru dapat memberikan solusi untuk mengajarkan materi pembelajaran penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan dengan menggunakan media Powerpoint Interaktif.

2. Bagi peneliti

a. Peneliti dapat mengetahui tentang jenis penelitian Research And Development (R&D)

b. Peneliti dapat mengembangkan kreatifitas dalam membuat media pembelajaranPowerpoint Interaktif untuk mengajarkan materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan kelas V SD Negeri Depok 1.

3. Bagi Peserta didik

(27)

8

b. Peserta didik dapat memiliki keperdulian untuk menjaga lingkungan alam agar seimbang antar makhluk hidupnya dalam proses pembelajaran.

4. Bagi Sekolah

a. Bagi sekolah dapat memiliki contoh media pembelajaran

Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1.

b. Bagi sekolah dapat mempunyai bahan bacaan baru pada perpustakaan terkait dengan penelitian Research And Development

(R&D) khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk kelas V SD Negeri Depok 1. 5. Bagi prodi PGSD

Bagi prodi PGSD dapat memperolehi bahan bacaan baru pada perpustakaan terkait dengan penelitian Research And Development

(R&D) khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1.

E. Definisi Operasional

(28)

pembelajaran agar tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan berbagai macam aplikasi yang terdapat di dalamnya seperti video, gambar, animasi dan yang lainnya. 3. Pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif adalah pengembangan media Powerpoint dapat mengintegrasi dua fungsi dalam satu medium yang disebut dengan perangkat komputer. Komputer dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan video dan animasi menjadi sebuah media yang menarik seperti Powerpoint Interaktif.

4. Pembelajaran adalah proses kegiatan guru mengajar kepada peserta didik dengan terjadinya interaksi antara guru, peserta didik, dan sumber belajar pada lingkungan belajar agar terjadi proses mendapatkan ilmu pengetahuan.

5. Hakikat IPA merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi di alam, yang dapat dicari tahu dengan sistematis untuk menguasai pengetahuan.

(29)

10

F. Spesifikasi Produk

Adapun produk yang diharapkan oleh peneliti dalam pengembangan media adalah sebagai berikut :

1. Powerpoint Interaktif merupakan media dalam pembelajaran yang berisi materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan.

2. Media pembelajaran memuat beberapa komponen: a. Teks

b. Image

c. Video pembelajaran

3. Media pembelajaran yang dibuat terdapat beberapa menu yaitu: a. Pembukaan:

1) Judul media 2) Kompetensi dasar b. Kompetensi yang berisi:

1) Standar kompetensi 2) Kompetensi dasar 3) Indikator pembelajaran 4) Tujuan pembelajaran

c. Materi pembelajaran yaitu berisi tentang materi yang disajikan dengan teks, image, dan video yang akan diajarkan.

(30)

e. Kuis berisi tentang soal-soal yang berhubungan dengan materi yang telah disampaikan.

4. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif menggunakan tombol navigasi untuk mempermudah pengguna.

5. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif didesain menarik dan dapat merangkum materi pembelajaran.

6. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik.

7. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif memperhatikan perkembangan peserta didik dapat dilihat dari indikator yang telah disusun.

8. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dilengkapi dengan gambar menarik, teks yang tidak monoton, animasi-animasi yang beragam, gambar-gambar yang sesuai dengan materi, adanya video yang dapat menarik perhatian peserta didik, serta adanya kuis-kuis yang menarik. 9. Pada media pembelajaran Powerpoint Interaktif menggunakan

Microsoft Powerpoint 2010. Pengguna dapat membuka file Powerpoint

Interaktif jika mempunyai Microsoft Powerpoint pada komputer.

10. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif ini dimasukkan pada CD dan dapat dibuka jika mempunyai Microsoft Powerpoint.

(31)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab 2 yang berupa landasan teori ini akan membahas empat bahasan yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

Pada kajian pustaka memuat sembilan bahasan, yaitu teori perkembangan anak, media pembelajaran, media pembelajaran berbasis TIK, Media pembelajaran Powerpoint, model pengembangan media pembelajaran Powerpoint Interaktif, pembelajaran, pembelajaran IPA di SD, Ilmu Pengetahuan Alam.

1. Teori Perkembangan Anak

Piaget (dalam Susanto, 2013: 77-79) menyatakan bahwa setiap tahap perkembangan kognitif memiliki karakteristik yang berbeda secara garis besarnya dikelompokkan ke dalam 4 tahap yaitu tahap sensori motor, tahap pra operasional, operasional konkrit, dan tahap operasional formal. Empat tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tahap sensori motor (usia 0-2 tahun)

(32)

b. Tahap pra-operasional

Pada tahap pra-operasional terdapat pada anak usia 2-7 tahun. Pada tahap ini, kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Peserta didik suka meniru perilaku orang lain (khususnya orangtua dan guru) yang pernah dilihat ketika orang lain itu merespon terhadap perilaku orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi pada masa lampau. Peserta didik mulai menggunakan kata-kata yang benar dan mampu pula mengekspresikan kalimat pendek secara efektif.

c. Tahap operasional konkret

Anak pada tahap ini terdapat pada usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, peserta didik sudah mampu mulai memahami aspek kumulatif materi, mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya dan mampu berpikir sistematis mengenai benda dan peristiwa yang konkret.

d. Tahap operasional formal

(33)

14

Dengan mengacu pada teori perkembangan kognitif Piaget tersebut, anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun). Peserta didik pada rentang usia ini mulai menunjukkan perilaku belajar yang berkembang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Anak mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak.

2) Anak mulai berpikir secara operasional, yakni anak mampu memahami aspek kumulatif materi.

3) Anak dapat menggunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasi benda-benda yang bervariasi beserta tingkatannya.

4) Anak mampu membentuk dan menggunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan menggunakan hubungan sebab akibat.

5) Anak mampu memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, pendek dan berat.

(34)

didik. Pada usia SD anak masuk dalam tahap operasional konkrit yaitu peserta didik sudah mampu mulai memahami aspek kumulatif materi, mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya dan mampu berpikir sistematis mengenai benda dan peristiwa yang konkret.

2. Media pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Sanaky (2013: 4) menjelaskan bahwa media adalah sebuah alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran dalam proses mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Smaldino, dkk (2008: 7) berpendapat bahwa media merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima.

(35)

16

digunakan untuk menyalurkan informasi yang akan disampaikan. Sadiman (2009: 7) berpendapat bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Hal tersebut menuntut agar guru atau pengajar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah. Guru seharusnya dapat menggunkan media-media yang murah dan efisien untuk tujuan pembelajaran yang diharapkan, untuk itu pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi Hamalik (dalam Kustandi, 2011: 7) berikut ini :

1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. 3) Seluk beluk proses belajar

4) Hubungan antara metode mengajar dan media pembelajaran. 5) Nilai atau manfaat metode pendidikan dalam pembelajaran. 6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.

(36)

8) Berbagai alat dan teknik media pendidikan. 9) Usaha inovasi dalam media pendidikan

Berbagai macam definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu pendidikan, alat penyalur pesan, perantara dari pengirim pesan, ke penerima pesan yang merangsang pikiran, perasaan, perhatian, sera minat dari peserta didik dalam proses pembelajaran agar tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2010: 19) mengemukakan bahwa terdapat empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif dan kompensatoris. Berikut akan dijelaskan satu persatu secara rinci. 1) Fungsi Atensi.

(37)

18

2) Fungsi Afektif

Fungsi afektif media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap peserta didik, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

3) Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif media terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi Kompensantoris

Fungsi kompensantoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu peserta didik yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

(38)

memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi, dan memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekolompok peserta didik. Isi dan bentuk penyajian bersifat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.

Fungsi dari media menurut Hamalik (1994: 12) meliputi sebagai berikut :

1) Fungsi Edukatif Media

Fungsi utama dari setiap kegiatan media ialah mendidik, karena memberikan pengaruh pendidikan. Itu terlihat dari anak yang dapat mendapatkan informasi tidak hanya dari guru tetapi juga dari media apapun seperti poster, televisi dan yang lainnya. 2) Fungsi Sosial Media

(39)

20

3) Fungsi Ekonomis Media

Media akan memberikan fungsi ekonomis, guru ataupun pengajar dapat menghemat biaya jika menggunakan media yang sederhana dan tepat.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, peneliti menyimpulkan bahwa media berfungsi sebagai daya tarik bagi peserta didik untuk berkonsentrasi mengikuti pembelajaran, memberikan lambang visual agar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi tidak hanya dari guru tetapi dari media apapun, mengakomodasi peserta didik yang lambat memahami pelajaran yang disajikan dengan teks, dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Arsyad (2014: 31) mengatakan bahwa berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan sebagai berikut ini:

1) Media hasil teknologi cetak

(40)

dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kelayakan materi pembelajaran lainnya.

Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak. Dua komponen pokok teknologi ini adalah materi teks verbal dan materi visual yang dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi visual, membaca, memproses informasi, dan teori belajar. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri berikut: teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang, baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif, teks dan visual ditampilkan statis (diam), pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual, baik teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada peserta didik dan informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai. 2) Media hasil teknologi audio-visual

(41)

22

3) Media hasil teknologi yang berdasarkan Komputer

Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus sehingga pembelajatan lebih optimal. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan pengajar untuk merealisasikan pembelajaran dengan menggunakan komputer dan projector. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer cenderung bersifat integratife (terpadu) dengan memberikan penekanan pada berbagai kompetensi yang ingin dicapai dengan pengalaman belajar melalui penglihatan, pendengaran, dan gerakan (animasi) dan mengintegrasikan teknologi secara lebih penuh pada pembelajaran.

Rusman (2011:62) menyatakan bahwa jenis-jenis media pembelajaran ada 5 yaitu :

1) Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan yang terdiri atas media yang dapat diproyeksikan dan media yang tidak dapat diproyeksikan yang biasanya berupa gambar diam atau gambar bergerak. 2) Media audio, yaitu media yang mengandung pesan dalam

(42)

3) Media audio-visual, yaitu media yang merupakan kombinasi antara audio dan visual atau media pandang-dengar.

4) Kelompok media penyaji ini diungkapkan ke dalam 7 jenis yaitu: (a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b) kelompok kedua; media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga; media audio, (d) kelompok keempat; media audio, (e) kelompok kelima; media gambar hidup atau film, (f) kelompok keenam; media televisi, dan (g) kelompok ketujuh; multimedia. 5) Media objek dan media interaktif berbasis komputer. Media

objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukuran, bentuk, berat, susunan, warna, fungsi dan sebagainya.

Berdasarkan pemaparan di atas peneliti menyimpulkan bahwa jenis media sangat banyak yaitu media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media penyaji.

d. Manfaat Media Pembelajaran

(43)

24

1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video, audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan. Contohnya ketika guru akan menjelaskan materi penyesuaian diri pinguin terhadap tempat hidupnya guru dapat menayangkan video.

2) Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu.

Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkrit sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.

3) Menambah gairah dan motivasi belajar peserta didik.

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar peserta didik sehingga perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Misalnya guru akan menjelaskan materi mengenai penyesuaian burung terhadap bentuk paruh ataupun jenis kaki terhadap jenis makanannya.

Sanaky (2013: 5) menyatakan bahwa manfaat media pembelajaran secara umum maupun khusus merupakan alat bantu bagi pengajar dan pembelajar. Jadi manfaat media pembelajaran adalah:

(44)

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik.

3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak dan pengajar tidak kehabisan tenaga.

4) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai manfaat media peneliti dapat menyimpulkan bahwa media memiliki manfaat yang banyak baik bagi pengajar maupun bagi pembelajar. Pembelajar dapat termotivasi lebih lagi karena adanya media, materi akan lebih jelas jika diajarkan menggunakan media, pembelajar juga akan memiliki aktivitas sehingga tidak cepat bosan dalam belajar.

e. Prinsip Pengembangan Media

(45)

26

Ketiga, pengembangan media presentasi seyogyanya mempertimbangkan atau menggunakan secara maksimal segala potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh jenis media ini.

Unsur yang perlu didayagunakan pada pembuatan media presentasi ini antara lain memiliki kemampuan untuk menampilkan teks, gambar, animasi dan unsur audio visual. Sedapat mungkin unsur-unsur tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pembuatan media presentasi yang akan dibuat. Keempat, prinsip kebenaran materi dan kemenarikan sajian. Materi yang disajikan harus benar substansinya dan disajikan secara menarik pula.

Sanjaya (2012: 74) memaparkan bahwa berikut ini merupakan prinsip pengembangan media yaitu sebagai berikut : 1) Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah peserta

didik belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan peserta didik, bukan dipandang dari sudut kepentingan guru.

(46)

3) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. setiap materi pembelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksitas. Materi yang akan digunakan harus sesuai dengan kompleksitas materi pelajaran.

4) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Peserta didik yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian pula sebaliknya, peserta didik yang memiliki kemampuan penglihatan yang kurang, akan sulit menangkap bahan pembelajaran yang disajikan melalui media visual. 5) Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas

dan efisiensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memperhatikan efektifitas penggunaanya.

(47)

28

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti dapat menyiimpulkan bahwa prinsip pembuatan media harus dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional, media harus digunakan untuk mempermudah peserta didik belajar dalam upaya memahami materi, media harus digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, media harus sesuai dengan materi pembelajaran, media harus sesuai minat, kebutuhan, kondisi peserta didik, media harus memperhatikan efektifitas dan efisiensi, dan media harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

3. Media Pembelajaran Berbais Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK)

a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis TIK

Sanjaya (dalam Tatang, 2012: 99) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,

slide (gambar), foto gambar, grafik, televisi, dan komputer.

(48)

menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.

Sanaky (2013: 207) menjelaskan bahwa media pembelajaran TIK merupakan suatu hal baru bagi sekolah-sekolah di Indonesia. Penggunaan media berbasis TIK sebagai media pembelajaran harus mempunyai kemampuan untuk meningkatkan motivasi belajar dari pembelajar selain itu juga harus mampu merangsang pembelajar untuk apa yang telah dipelajari dan memberikan rangsangan baru bagi pembelajar. Dengan demikian media TIK yang baik akan memiliki kemampuan untuk mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan mendorong pembelajar.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan berbagai macam aplikasi yang terdapat di dalamnya seperti video, gambar, animasi dan yang lainnya. Media pembelajaran berbasis TIK diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan mendorong pembelajar.

b. Manfaat Media Pembelajaran Berbasis TIK

(49)

30

1) Pengajaran lebih menarik perhatian sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.

3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan guru, peserta didik tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga. 4) Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab

tidak hanya menengarkan penjelasan dari guru saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti : mengamati, melakukan, dan lain-lain.

Arsyad (2013: 29) memaparkan beberapa manfaat media pembelajaran berbaiss TIK yaitu:

1) Media pembelajaran berbasis TIK dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa. 3) Media pembelajaran berbasis TIK dapat mengatasi

(50)

a) Objek atau benda yang terlalu besar dapat ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide atau film.

b) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan film, slide, atau gambar.

c) Kejadian yang terjadi dimasa lalu dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide di samping secara verbal.

d) Kejadian yang membahayakan dapat disimulasikan mealalui media komputer, film, dan video.

4) Media pembelajaran berbasis TIK dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran berbasis TIK adalah dapat menarik perhatian, memudahkan memahami materi, mengatasi keterbatasan indera, memberikan kesamaan pengalaman peserta didik dalam melakukan pembelajaran.

c. Kelebihan Media Pembelajaran Berbasis TIK

Prawiradilaga (2013: 19) mengungkapkan bahwa kelebihan pembelajaran berbasis TIK adalah sebagai berikut:

(51)

32

2) Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan cepat atau sangat lambat menjadi lebih lebih sistematis dan sederhana.

3) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh kehadapan siswa melalui ilustrasi-ilustrasi atau program video.

4) Memperbesar objek jutaan kali dengan menggunakan mikroskop kamera, sehingga hasil dapat dilihat dengan jelas.

5) Menampung sejumlah besar siswa untuk mempelajari materi dalam waktu yang sama.

6) Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya kehadapan siswa tanpa resiko.

d. Kelemahan Media Pembelajaran Berbasis TIK

`Sutopo (2012: 2) menjelaskan bahwa kelemahan media pembelajaran berbasis TIK adalah sebagai berikut:

1) Tenaga pendidik dan profesional kurang bisa memanfaatkan kebijakan standarisasi dalam pembelajaran menggunakan TIK. 2) Kurang bisa memanfaatkan infrastruktur jaringan dan konten. 3) Belum mempersiapkan sumber daya manusia di lingkungan

pendidikan.

e. Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif

Arsyad (2013: 164) mengungkapkan bahwa Microsoft Powerpoint

(52)

digunakan untuk membantu merancang dan membuat presentasi yang baik, menampilkan slide secara menarik dan professional, menambah berbagai macam efek khusus pada slide, mencetak slide ke kertas, mengemas presentasi ke dalam sebuah CD yang siap digunakan di mana saja, serta bila perlu menempatkannya sebagai halaman Web di server internet atau intranet.

Darmawan (2011: 162) juga menambahkan bahwa Microsoft

Powerpoint merupakan programer pembelajaran komputer yang sangat menguntungkan, hal ini dapat dilihat pada beberapa versi Microsoft

Powerpoint yang semakin maju dengan kelengkapan fitur-fitur yang semakin lengkap. Fasilitas Microsoft Powerpoint dapat digunakan untuk memprogram model pembelajaran interaktif. Adapun peranan media Powerpoint:

1) Penggunaan media ini akan lebih efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2) Dapat digunakan sebagai penyaji dan penyalur pesan, dapat mewakili pengajar untuk menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan menarik.

3) Merangsang proses belajar. Desain yang menarik dan menyenangkan akan mendorong motivasi pembelajar untuk belajar.

(53)

34

6) Menyajikan ulang informasi secara konsisten

Berdasarkan pemaparan di atas, media Powerpoint merupakan program aplikasi presentasi yang banyak digunakan orang untuk mempresentasikan slidenya, programer pembelajaran komputer yang sangat menguntungkan, fasilitas Microsoft Powerpoint dapat digunakan untuk memprogram model pembelajaran interaktif yang dapat diterapkan pada sekolah dasar.

f. Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif.

Darmawan (2011: 161) memaparkan bahwa dalam membangun sebuah program pembelajaran interaktif berbasis komputer atau dalam konteks multimedia, sebenarnya banyak software yang dapat dimanfaatkan. Sebagaimana yang akan dipaparkan oleh peneliti pada bagian ini yaitu, Microsoft Powerpoint.

Sanjaya (2010: 219) menyatakan bahwa teknologi saat ini pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya seperti slide, OHT dan lain sebagainya. Berbagai perangkat lunak yang di dalam komputer dikembangkan sehingga penampilan presentasi lebih menarik, misalnya pada Microsoft Powerpoint yang dikembangkan oleh Microsoft inc.

Rusman (2015: 300) menyatakan Microsoft Powerpoint merupakan program komputer untuk presentasi yang sikembangkan oleh

(54)

dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data.

Informasi yang disampaikan dalam Powerpoint akan dimuat dan diprogram sedemikian rupa sehingga anak akan lebih tertarik untuk belajar. Penyajian informasi dapat dilakukan dengan cara:

a) Menyisipkan objek pada Powerpoint

Objek yang dapat disisipkan pada Powerpoint dapat berupa teks gambar, suara dan video.

b) Membuat tampilan menarik

Ada beberapa fasilitas yang disediakan untuk membuat tampilan menarik seperti fasilitas design untuk background dan animation

untuk pergerakan teks dan gambar. c) Membuat Hyperlink

Fasilitas ini sangat penting dan sangat mendukung pembuatan media interaktif. Dengan hyperlink suatu slide dapat terhubung ke

slide lain, aplikasi lain atau ke jaringan internet. Hyperlink atau hubungan dalam satu program akan memungkinkan pemberian umpan balik secara langsung terhadap proses pembelajaran. Hubungan dengan slide atau aplikasi lain akan memperkaya fasilitas yang mendukung pembelajaran.

(55)

36

dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan video dan animasi menjadi sebuah media yang menarik seperti

Powerpoint Interaktif. Powerpoint yang sederhana dapat dikembangkan menjadi media Powerpoint Interaktif yang menarik dengan adanya banyak menu yang dapat digunakan secara tidak berurutan.

g. Kelebihan dan Kelemahan Media Powerpoint Interaktif

Murti (2013: 4) mengungkapkan kelebihan serta kelemahan dari media Powerpoint adalah sebagai berikut:

1) Kelebihan media Powerpoint yaitu (a) guru atau pengajar bebas menulis apa saja, (b) menampilkan gambar apa saja, (c) menampilkan animasi (gambar bergerak) dan video (film) sesuai kebutuhan, (d) bisa disimpan dan digunakan kembali kapan saja, sedangkan papan tulis hanya sekali pakai karena apa yang ditulis pada papan tulis hari ini tidak bisa digunakan lagi saat mengajar berikutnya, (e) media powerpoint juga mampu menyajikan teks, gambar, animasi, dan video yang tidak mungkin dibuat di papan tulis. Itulah beberapa keunggulan media digital dibandingkan media papan tulis.

(56)

Powerpoint. Tidak memerlukan bantuan operator, dan dapat mengoperasikan sendiri.

Sanaky (2013: 155) menjelaskan bahwa dalam penggunaan media

Powerpoint memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dari penggunaan media yaitu meliputi :

1) Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas.

2) Memberikan kemungkinan tatap muka dan pemberi pesan dapat mengamati respons dari penerima pesan atau pembelajar. 3) Memberikan kemungkinan pada penerima pesan mencatat. 4) Memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak

membosankan.

5) Memungkinkan penyajian dengan berbagai kombinasi warna. 6) Dapat disusun kembali berdasarkan urutan materi atau sekuens

belajar dan dapat dipergunakan berulang-ulang.

7) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena Kontron sepenuhnya pada komunikator.

8) Lebih sehat bila dibandingkan dengan papan tulis. 9) Tidak memerlukan penggelapan ruangan.

10) Mendorong motivasi pembelajar untuk belajar.

Sanaky (2013: 21) menguraikan bahwa kelemahan dari penggunakan media Powerpoint interaktif, meliputi:

(57)

38

2) Media ini memerlukan perangkat keras (hardware) yang khusus untuk memproyeksikan pesan yaitu komputer dan LCD. 3) Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila menggunakan teknik-teknik penyajian (animasi) yang kompleks.

4) Diperlukan keterampilan khusus dan kerja yang sistematis untuk menggunakannya.

5) Menuntut keterampilan khusus dan kerja yang sistematis untuk menggunakannya.

6) Menuntut keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada disain program komputer Powerpoint, sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan.

7) Bagi pemberi pesan yang tidak memiliki keterampilan menggunakan, dapat memerlukan operator atau pembantu khusus.

(58)

4. Pembelajaran

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 (dalam Susanto 2014: 19) pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses mendapatkan ilmu pengetahuan, penguasaan terhadap apa yang disampaikan pendidik.

Menurut Sugiyono dan Hariyanto (dalam Muhamad, 2013: 131) mengatakan bahwa pembelajaran sebagai sebuah kegiatan guru mengajar atau membimbing siswa menuju proses pendewasaan diri.

Sedangkan Saefuddin (2014: 3) menjelaskan pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkunganya.

Berdasarkan paparan di atas, pembelajaran dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan guru mengajar kepada peserta didik dengan terjadinya interaksi antara guru, peserta didik, dan sumber belajar pada lingkungan belajar agar terjadi proses mendapatkan ilmu pengetahuan. 5. Pembelajaran IPA SD

(59)

40

diberikan kesempatan untuk berlatih ketrampilan-ketrampilan proses IPA dan perlu dimodifikasikan sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah anak dapat menyadari keterbatasan pengetahuan, memliki rasa ingin tahu menggali berbagai pengetahuan baru dan akhirnya dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Susanto (2013: 171) menyatakan pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia biolagi dan fisika.

Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan 2006 (dalam Susanto, 2013: 171) dimaksudkan untuk:

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

(60)

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memlihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturan sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkkan pendidikan ke SMP.

Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 7) mengatakan bahwa anak-anak sebelum masuk ke sekolah dasar biasanya sudah membawa ide dasar sains berdasarkan fenomena-fenomena alam yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari. anak-anak belajar sains melalui konsep yang mereka ciptakan sendiri.

(61)

42

Pembelajaran dan pengembangan potensi ini merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam memasuki dunia teknologi, termasuk teknologi informasi pada era globalisasi

h. Hakikat IPA

Iskandar (2001: 2) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan alam dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Sedangkan Rizema (2013: 40) mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Samatowa (2011: 2) menjelaskan pengertian IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya.

(62)

i. Materi Penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan Haryanto (2012: 34) memaparkan bahwa penyesuaian diri makhluk hidup adalah sebagai berikut:

a. Penyesuaian diri makhuk hidup terhadap lingkungan

(63)

44

b. Cara Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan 1) Penyesuaian Bentuk Tubuh terhadap Lingkungan

Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan dengan fungsinya. Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk memperoleh makanan maupun untuk melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini contoh beberapa hewan yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya.

a) Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya. Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya. Perhatikan keanekaragaman bentuk paruh burung pada : serangga memiliki cara tersendiri untuk memperoleh makanannya. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebeda-beda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap. (1) Mulut pengisap

(64)

memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.

(2) Mulut penusuk dan penghisap

Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap. (3) Mulut penjilat

Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.

(4) Mulut penyerap

(65)

46

b) Unta

Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama.

c. Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan

Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa. Contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku berikut ini:

1) Bunglon

(66)

2) Kalajengking

Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah kelabang, lebah, dan ular.

3) Cumi-cumi

Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerang tidak dapat melihatnya dan cumi-cumi dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.

4) Siput

Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya ke dalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.

5) Cicak

(67)

48

bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah ia pergi melarikan diri.

6) Ikan paus

Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara.

(68)

Berikut ini merupakan contoh tumbuhan yang hidup di darat. 1) Bambu

Saat menyentuh bambu tangan akan terasa gatal. Hal ini karena bambu mempunyai rambut-rambut halus. Rambut-rambut halus tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal di kulit.

2) Salak, Bunga Mawar, dan Putri Malu

Tanaman salak, bunga mawar, dan putri malu mempunyai duri. Duri ini untuk melindungi diri dari musuhnya. Duri tersebut dapat melukai hewan yang mencoba mengganggunya.

3) Pohon Nangka, Pohon Karet, dan Bunga Kamboja

Jenis-jenis tumbuhan tersebut mampu mengeluarkan getah. Getah dapat menempel ke tubuh hewan yang mengganggunya. Getah yang menempel menyebabkan hewan sulit bergerak. Dengan demikian, tumbuhan tersebut terhindar dari gangguan hewan.

4) Pohon Jati

(69)

50

5) Kaktus

Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti gurun. Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang kering dan panas. Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air.

Berikut ini merupakan contoh tumbuhan yang hidup di air. 1) Teratai

Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air.

2) Eceng Gondok

(70)

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis TIK mengenai materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan merupakan suatu hal yang belum banyak dilakukan oleh para peneliti, sehingga masih sangat kurang sumber yang relevan dengan penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti mencoba menggunakan sumber lain yang hampir sama dengan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berikut ini adalah tiga penelitian relevan yang hampir sama dengan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK) antara lain:

Pertama, skripsi oleh Parida (2016) dengan judul “Peningkatan

Motivasi Dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Pembelajaran

(71)

52

meningkat menjadi 77,65 (tinggi) pada siklus I dan menjadi 92,33 (tinggi) pada siklus II. Penggunaan media berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan 1. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dari presentase ketuntasan pada kondisi awal sebesar 35,71% meningkat menjadi 73,68% pada siklus I dan pada siklus ke II menjadi 100%. Rata-rata nilai ulangan juga meningkat, dari kondisi awal 61,26% menjadi 81,26 pada siklus 1 dan menjadi 87,16 pada siklus II. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu terletak pada jenis

media berupa Microsoft Powerpoint Interaktif. Perbedaannya terletak pada

jenis penelitian, pada penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan

Kelas (PTK).

Kedua, skripsi oleh Nelci (2016) dengan judul “Pengembangan

Media Pembelajaran Berbasis TIK Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema

Gambar

gambar dan suara
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan.
Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan
+7

Referensi

Dokumen terkait

The results of the analysis show that linguistic modeling of variation in Islam applied through several ways, there are: (1) dialects and local religious practice (2) the

Berdasarkan analisis kandungan klorofil-a dengan data kualitas perairan, nilai kandungan klorofil di daerah muara sungai (Gambar 1,2,3) lebih besar dibandingkan

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan perekat dari getah blendok dengan menggunakan pelarut air (waterbased) kemudian diuji sifat fisis dan mekanisnya pada

Menurut Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), akreditasi adalah proses evaluasi dan penilaian mutu institusi atau program studi yang dilakukan oleh suatu

memberi pembebasan tanggung jawab tentang pekerjaan yang telah diselesaikan olehnya. Peraturan-peraturan mengenai , hal-hal yang dalam Undang- undang No. 19 Prp tahun 1960 dan

Dalam laporan laba rugi, persediaan bersifat penting dalam menjadi dua, yaitu metode periodik (sistem fisik ) dan metode perpetual ... Akun persediaan

(4) Apabila dalam satu masa sidang Kepala Desa dan BPD menyampaikan Rancangan Peraturan Desa mengenai materi yang sama, maka yang dibahas adalah Rancangan Peraturan

LEMBAR PENGE2A4AN LAPORAN KERJA PROYEK . TEKNIK KOMPUTER